Memakmurkan Masjid Menyejahterakan Rakyat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Memakmurkan Masjid Menyejahterakan Rakyat"

Transkripsi

1 GEMA REDAKSI Memakmurkan Masjid Menyejahterakan Rakyat Para pembaca yang budiman, PASCA bulan suci Ramadhan, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Islam, IAIN, UIN dan lainnya, berbodong-bondong menyiapkan diri untuk terjun dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya. Mereka ada yang mengadakan kegiatan berbasis Masjid dan ada pula kegiatan yang berbasis Majelis Taklim atau berbasis masyarakat pedesaan biasa. Kegiatan KKN Tematik Posdaya itu juga banyak yang dilakukan oleh mahasiswa dari perguruan tinggi swasta dan pemerintah dengan cakupan yang makin lama makin meluas. Pemerintah daerah kabupaten/kota makin memahami peran yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa bersama masyarakat setempat dalam membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tingkat desa dan pedukuhan. Mereka makin bisa memberikan fasilitasi berupa perhatian dan sering berupa dukungan kegiatan yang dipadukan bersama kegiatan SKPD setempat. Kegiatan terpadu yang dirancang dengan baik menghasilkan sinergy yang positif menguntungkan rakyat banyak di pedesaan. Tidak jarang kegiatan itu mengarah pada upaya pengentasan kemiskinan yang berjangka panjang atau berkelanjutan. Biasanya mahasiswa tinggal di sekitar masjid dan membentuk Posdaya berbasis masjid dan dengan sungguh-sungguh melakukan pendataan seluruh keluarga di sekitar masjid, mengajak keluarga membentuk Posdaya. Kepada seluruh keluarga, dengan mempergunakan bahasa agama, khususnya mensitir Al Qur an dan Al Hadist, menjelaskan kepada seluruh keluarga jamaah masjid arti pesanpesan kitab suci tersebut. Ajaran itu segera diterapkan dengan sungguh-sungguh berupa tingkah laku yang memberi perhatian dan sayang kepada sesama umat. Rasa sayang itu diwujudkan dalam praktek berupa kegiatan mengangkat keluarga prasejahtera menjadi bagian asuhannya sampai terangkat menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Perkembangan baru yang sangat menarik adalah bahwa mulai bulan Agustus 2016, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dipimpin oleh Prof Dr Bambang Sudibyo, mantan Menteri Keuangan, juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di masa lalu, telah menyatakan kesediaan bekerja sama dengan DNIKS dan lembaga-lembaga lain yang bernaung di dalamnya, termasuk dengan Yayasan Racana, untuk mengembangkan Kampanye Kebangkitan Semangat Membayar Zakat di kalangan ummat Islam di Indonesia. Pada tingkat awal akan dilakukan Gebyar melalui media televisi dan media lainnya guna membangkitkan semangat membayar Zakat disertai penampilan kegunaan dana zakat untuk membantu kaum Duafa, dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengantar keluarga tertinggal menjadi makin sejahtera. Apabila kerjasama ini makin marak akan dijabarkan pada usaha oleh para mahasiswa dalam kegiatan KKN Tematik Posdaya untuk pemberdayaan keluarga, pengentasan kemiskinan, yang diharapkan diikuti partisipasi peningkatan wajib Zakat dan upaya peduli pengentasan keluarga tertinggal dan mengantarnya menuju kepada keluarga yang lebih sejahtera. Kegiatan yang dikembangkan bersamaan dengan Ulang Tahun Hari Kemerdekaan RI itu diharapkan segera menyebar luas dan disambut para wajib Zakat dengan antusiasme yang dahsyat. Insya Allah. Prof Dr Haryono Suyono Pemimpin Umum Ketua Umum DNIKS Prof Dr Haryono Suyono saat berdialog dengan Ketua BAZNAS Prof Dr Bambang Sudibyo seputar kegunaan dana zakat untuk membantu kaum Duafa, dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengantar keluarga tertinggal menjadi makin sejahtera. [FOTO: MULYONO] Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

2 DAFTAR ISI Pemimpin Umum: Prof. Dr. H. Haryono Suyono Wakil Pemimpin Umum: Dr. (HC) Drs. Subiakto Tjakrawerdaja Penasehat: Bambang Trihatmodjo Pemimpin Perusahaan: Drs. TP Suparta, MBA Pemimpin Redaksi: Drs. Dadi Parmadi, MA Wakil Pemimpin Redaksi: Hari Setiyowanto Redaktur Pelaksana: Dede Haeruddin Redaktur Senior/Koordinator Liputan Daerah: H Harun Nurochadi Staf Redaksi: Rahmawati Haris Fadillah Irwan Riduan Fotografer: Tirto Andayanto, POV Kontributor Foto: Drs. Fajar Wiryono Naziruddin (Rudi) Lubis Designer: S Herman Ade Sudrajat H. M. Nizar Sekretaris Redaksi: Ari Yusnita, SE Gemari On-Line: Donni A Hanafie Abdurrahman Fadil Binnur, S. Kom Konsultan Ahli: Dr. Moch. Soedarmadi Dr. Mazwar Noerdin Dr. Sugito Suwito, MA Dr. Rohadi Haryanto, MSc Drs. Made Are Subrata Manajer Iklan dan Promosi: Dr. Mulyono D Prawiro Staf Tata Usaha dan Umum: Hendro B Setiadi, SE, Ak Irwan Febriansyah, SE Sandra Amelia, SE Produksi: Sidik Nurhidayat Sirkulasi dan Distribusi: Drs. FX Riswadi, Johari, Sulaeman. Alamat Redaksi: Jl. Pengadegan Barat No. 4 Jakarta Selatan Telp. (021) Fax. (021) redaksi@gemari.or.id, Penerbit: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Pelaksana Penerbitan: Yayasan Anugerah Kencana Buana Percetakan: PT. Citra Kharisma Bunda Isi di luar tanggung jawab percetakan LAPORAN UTAMA 42 Menguatkan Partisipasi Demi Percepat Masyarakat Sejahtera Di usia 71 Kemerdekaan RI, era globalisasi menjadi tantangan besar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Celakanya, masih sangat banyak masyarakatnya belum siap, baik secara pendidikan maupun kesejahteraan. Ini menjadi PR bersama. CERITA SAMPUL 45 H Tasdi, SH, MM Bertekad Angkat Derajat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, beruntung memiliki pemimpin masa depan yang mumpuni. Tidak saja pintar berpolitisi, HM Tasdi, SH, MM, Bupati Purbalingga periode ini juga sangat dekat dengan masyarakat desa. Saya memang wong ndesa. Desa saya, Karangreja berada di kaki gunung Slamet. Ayah saya petani yang cuma punya sawah satu bahu (sekitar meter persegi). Namun, saya ingin menunjukkan bahwa orang dari desa pun bisa memimpin Purbalingga, ungkap pria kelahiran Dusun Bayeman Kidul, Desa Tlahab Lor Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, 11 April 1968 silam ini. Tokoh politik paling fenomenal yang memulai karirnya sebagai seorang wiraswastawan muda dan selalu mencari terobosan usaha yang memiliki banyak pangsa pasar. 4 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

3 PENDIDIKAN 56 Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi Silaturahmi Solusi Entaskan Kemiskinan Hari Raya Idul Fitri 1437 H baru saja berlalu. Namun kaum muslimin, bahkan berbagai kalangan masyarakat di tanah air seringkali berhari-hari merayakannya. Momen itu kerap dijadikan kalangan keluarga, kerabat, sahabat, lembaga, serta berbagai kelompok masyarakat sebagai wahana untuk kembali mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. Langkah inilah yang dilakukan Universitas Trilogi dengan menggelar acara Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi pada Selasa pagi 19 Juli 2016 lalu. Karena terjalinnya silaturahmi menjadi salah satu solusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan di negeri ini. POSDAYA MASYARAKAT 7 Posdaya Al Amin Malang Merdekakan Kesejahteraan Kunci Terindah dan Ibadah Kesejahteraan masyarakat sangat penting. Kalau warga sudah sejahtera, mereka akan mudah diajak kebaikan dan berhenti dari melakukan hal-hal yang dilarang agama. Tugas mengantarkan masyarakat menjadi merdeka, sejahtera dan maju bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi perlu partisipasi semua anak-anak bangsa. Dengan sejahtera dan maju, masyarakat bisa ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan melalui berbagai kegiatan pembangunan bersama pemerintah. Partisipasi semacam itulah gambaran yang dilakukan Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung, Malang, Jawa Timur. LAPORAN DAERAH 62 Progran Raskin Dihapus Diganti Voucher Belanja Digital Presiden Joko Widodo mengganti program pemberian beras untuk masyarakat miskin atau raskin dengan voucher belanja digital (e-voucher). Penggunaan voucher belanja ini ditargetkan mulai berlaku awal 2017 mendatang. Melalui progam ini, masyarakat miskin yang tadinya menerima raskin berubah menerima bantuan pangan lain. Voucher belanja itu nantinya bisa digunakan untuk membeli aneka kebutuhan pokok seperti beras, minyak, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar dan toko. Gema Redaksi 3 Surat Pembaca 6 Posdaya Perguruan Tinggi 23 Posdaya Organisasi Sosial 39 Kolom Khusus 48 Forum Kita 60 Redaksi menerima artikel via Pos, Faximile atau redaksi@gemari.or.id yang sesuai dengan misi Majalah Gemari. Artikel diketik 2 (dua) spasi di atas kertas folio, antara 1,5-3 halaman. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa merubah isi artikel. Karya yang dimuat diberikan imbalan. Foto Sampul: Hari Setiyowanto Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

4 M ANTAN Presiden kedua RI Soeharto tetap menjadi kenangan. Bahkan Prof Dr Haryono Suyono melihat sisi lain yang menarik tentang almarhum. Saya belum melihat pemimpin yang menandinginya sampai 32 tahun, kenang Penasihat Pembina Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono saat menjadi keynote speaker dalam acara Kuliah Umum dimulainya program doktor yang dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Presiden RI ke-2 Soeharto di Kampus Universitas Mercu Buana (UMB), 8 Juni 2016 lalu. Kuliah umum yang mengangkat tema Belajar dari Kepemimpinan Pak Harto ini juga menghadirkan Tanri Abeng sebagai narasumber tunggal. Hadir juga sejumlah pengurus yayasan yang didirikan Presiden RI Soeharto, di antaranya Subagyo dari Yayasan Supersemar, Tubagus Sulaeman dari Yayasan Dakab dan Reza dari Yayasan Dharmais. Beberapa menteri Kabinet Pembangunan VII juga nampak hadir, seperti Menteri Pertanian Prof Dr Mustika Baharsyah dan Menteri Keuangan Fuad Bawazir. Dalam paparannya, Prof Haryono Suyono menjelaskan bagaimana Pak Harto membangun keluarga sejahtera di Indonesia mulai tahun 1977 sampai sekarang ia tetap terus melanjutkan SURAT PEMBACA Setiap surat yang dikirim harus disertai identitas diri antara lain KTP/SIM atau lainnya. PAK HARTO PEMIMPIN VISIONER cita-cita Pak Harto membangun keluarga sejahtera. Baginya, Pak Harto adalah pemimpin bangsa yang tidak ada tandingannya. Saya belum melihat pemimpin yang menandingi sampai 32 tahun, kenangnya. Menurutnya, salah satu yang menjadi ciri pemimpin bangsa seperti Pak Harto adalah komitmen. Seorang pemimpin tanpa komitmen bukan pemimpin. Pak Harto sebagai pemimpin yang memimpin keluarga sejahtera, mempunyai komitmen 24 jam, setiap kali saya selaku pembantu beliau menanyakan apa yang harus saya kerjakan, Pak Harto selalu memberikan jawaban yang mudah dilaksanakan, sehingga seluruh staf, dokter sampai petani di desa-desa mampu melakukannya. Diceritakannya bagaimana ia mempersiapkan waktu berjam-jam sebelum menghadap Pak Harto. Tetapi Pak Harto, kata dia, selalu memberi solusi yang jauh lebih sederhana daripda asisten saya yang profesor. Karena Pak Harto mempunyai komitmen yang tidak saja bersifat abstrak tapi dalam hatinya yang penuh kasih sayang. Dengan sangat meyakinkan, Pak Harto bisa membuktikan komitmennya bisa dilaksanakan dengan baik. Terbukti, selama kepemimpinan Pak Formulir Berlangganan Harto tingkat kelahiran menurun tajam. Hal ini mengacu pada pendapat ahli demografi Prof Terry Hull dari Australian Nation University yang melihat dari grafik angka kependudukan bahwa pada masa pemerintahan Pak Harto dalam waktu satu generasi tingkat kelahiran bisa turun separuh dan pada waktu di Eropa tahun 2000 grafiknya naik kembali dan sekarang naiknya lebih tajam lagi. Keberhasilan Pak Harto tidak saja dilihat profesor dan guru besar, Sekjen PBB pun mengundang Pak Harto tepat ulangtahunnya pada 8 Juni 1989 menyerahkan penghargaan UN Population Award di markas PBB. Padahal pada tahun itu Indonesia dituduh melanggar HAM (hak asasi manusia), sehingga tidak mudah bagi presiden untuk berkunjung ke Amerika. Perlu waktu berbulan-bulan meyakinkan Amerika dan lembaga internasional lainnya. Yang pasti kami pun tetap mengenang beliau, Presiden yang membangun negeri ini dengan keberhasilannya. Selamat Pak Prof Haryono atas uraian tersebut. Terima kasih dimuatnya surat pembaca ini, salam untuk redaksi Majalah Gemari. Semoga bermanfaat. Ustadz Wahono Bintaro, Tangsel, Banten. N a m a :... Alamat Lengkap : Kode Pos:... Telp.:... Sebagai pelanggan tetap mulai nomor:... s/d.... Sebanyak:... eksemplar. Pembayaran dimuka melalui Yayasan Anugerah Kencana Buana Rekening Bank Central Asia (BCA) Irwan Febriansyah No. Rek.: Kantor Cabang Pembantu (KCP) Graha Inti Fauzi Pelanggan, (....) 6 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

5 POSDAYA MASYARAKAT Posdaya Al Amin Malang Merdekakan Kesejahteraan Kunci Terindah dan Ibadah Kesejahteraan masyarakat sangat penting. Kalau warga sudah sejahtera, mereka akan mudah diajak kebaikan dan berhenti dari melakukan hal-hal yang dilarang agama. Itulah gambaran besar keberhasilan Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung, Malang, Jawa Timur, yang didirikan Abdullah Sam. Rakornis Pengentasan Kemiskinan di Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung, Malang, Jawa Timur. [FOTO-FOTO: DOK] T UGAS mengantarkan masyarakat menjadi merdeka, sejahtera dan maju bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi perlu partisipasi semua anakanak bangsa. Dengan sejahtera dan maju, masyarakat bisa ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan melalui berbagai kegiatan pembangunan bersama pemerintah. Partisipasi semacam itu sudah dilakukan Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung, pimpinan Abdullah Sam. Pesantren Rakyat Al-Amin yang beralamat di Jalan Kopral Suradi, RT 07 RW 01 Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini berhasil mengubah image yang selama ini melekat dengan predikat kurang sedap. Karena lingkungannya merupakan satu desa dengan prostitusi terbesar di Malang. Di samping perjudian besar, dekat stasiun dan pasar, taman Wisata Karang Kates, penginapan gelap. Serta marak dengan budaya selingkuh dan pernikahan dini. Juga narkoba serta dikenal banyak pengangguran dan anak putus sekolah. Bersama jamaah dan tokoh masyarakat, Abdullah Sam sebagai pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin menjelaskan banyak sekali perubahan yang didapatkan antara sebelum dilakukan Posdaya dengan sesudah dilakukan gerakan masyarakat melalui Pos Pemberdayaan Keluarga atau Posdaya yang langsung didampingi LPM UIN Malik Ibrahim Malang. Lahan kosong yang telah diubah menjadi Kebun Bergizi. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

6 Ketua Posdaya Al Amin Berbasis Pesantren Rakyat Abdullah Sam menunjukkan salah satu lahan di sekitar pesantren yang dijadikan budidaya kebun bergizi. Pelatihan pengolahan budidaya ikan mujair anggota Posdaya Pesantren Al Amin. Beberapa perubahan tersebut bukan hanya terkait dengan penguasaan skill ekonomi, namun masih banyak lagi perubahan yang lainnya. Di antaranya, networking yang semakin luas, SDM semakin meningkat baik secara kuantitas maupun secara kualitas, membangun pusat komunikasi dan informasi, pengembangan di bidang ekonomi seperti ternak jangkrik, ternak kambing, menanami lahan kosong dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa tempat sudah dikembangkan Pesantren Rakyat sebagai tempat ternak kambing, ternak jangkrik, pelestarian lahan kosong dan lainnya. Melalui gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis masjid cukup efektif mengajak masyarakat berwirausaha. Selama beberapa tahun berjalan, perputaran uangnya mencapai Rp 2,4 miliar, ujar Abdullah Sam yang mengantarkan Posdaya Al Amin meraih penghargaan tingkat nasional. Posdaya Masjid Al Amin berbasis Pesantren Rakyat mendapatkan jawara satu Damandiri Award di Solo pada Maret 2015 lalu. Tidak tanggung-tanggung, Posdaya Masjid Al Amin mengalahkan 35 ribu Posdaya lain di seluruh Indonesia. Abdullah menceritakan, sebelum berkompetisi di tingkat nasional, semua Posdaya diseleksi terlebih dahulu di tingkat kota dan provinsi. Dari 35 ribu inilah, yang ikut kompetisi di tingkat nasional hanya 19 Posdaya, kata pria alumnus Pesantren Nurul Huda asuhan KH Masduqi Mahfudz ini. Dari 19 Posdaya yang diseleksi inilah, Posdaya Masjid Al Amin dinilai mempunyai banyak kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah pemberdayaan ekonomi di Posdaya Al Amin yang dinilai cukup melejit untuk ukuran lembaga yang baru berdiri 2010 lalu itu. Sejak 2010, menurut catatan Abdullah, perputaran uang di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) yang merupakan Koperasi Posdaya Masjid Al Amin, mencapai Rp 2,4 miliar. Ini totalnya, memang cukup besar dan inilah yang menjadi salah satu kelebihan kami, urai pria 33 tahun ini. Dari total perputaran Rp 2,4 miliar inilah, posdaya ini tercatat sudah menghidupkan dan mengembangkan 63 usaha kecil menengah yang tersebar di Malang Raya. Di antaranya pembuatan tahu, keripik jamur, aneka makanan kecil, pracangan, dan sebagainya. Jadi, usaha kecil itu kita kasih pinjaman, yang pinjam ke BMT tanpa bunga. Sedangkan yang pinjam ke Bank UMKM melalui perantara kami, ada bunga tapi kecil, imbuh pria yang juga mahasiswa Pascasarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini. Abdullah mencontohkan usaha pande besi milik Edi Santoso yang tidak jauh dari rumahnya. Beberapa tahun yang lalu, usaha Edi kembang kempis, namun setelah mendapatkan pinjaman Posdaya, usahanya kian melejit. 8 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

7 Saat ini sudah punya 15 pegawai, imbuh pria kelahiran 16 Agustus 1982 ini. Karena banyaknya perputaran uang inilah, Abdullah mengatakan kalau ada sekitar orang yang sudah dia berdayakan dan tercatat ikut program Posdaya. Jumlah ini tidak hanya dari orang yang pinjam uang, tapi juga dari orang yang dicarikan pekerjaan oleh Abdullah melalui Posdaya. Dia menjelaskan, banyak cara untuk memberdayakan masyarakat, salah satunya dengan mencarikan masyarakat pekerjaan tanpa modal. Seperti ada orang yang menitipkan hewan dan hasilnya bagi hasil. Ini kami carikan dan kami berikan kepada masyarakat yang kurang mampu, urai ayah dari Abdul Hajid ini. Tidak hanya itu, dalam hal lingkungan, Abdullah juga banyak mengadakan ajakan kepada masyarakat untuk menanam sayursayuran. Hampir semua rumah di sekitar rumah Abdullah, masyarakatnya menanam sayur. Dengan menanam sayur, masyarakat bisa berdaya, jelas suami dari Tri Wiyanti ini. Menurut Abdullah, berhasilnya pemberdayaan yang dia buat karena dirinya mampu memanfaatkan masjid sebagai tempat pemberdayaan. Dulu zaman nabi, masjid itu tidak hanya tempat ibadah, tapi juga untuk mengembangkan ekonomi dan lain-lain, imbuhnya. Oleh karenanya, Abdullah akan mengajak agar masyarakat berdaya dengan berbagai cara. Selain dengan berbagai kegiatan, Abdullah juga menyuarakan dari radio komunitas miliknya yang mengudara di gelombang 103,3 Pesantren Rakyat FM. Selain pengajian, radio ini juga berfungsi membimbing keluarga agar tahu dalam melakukan pemberdayaan, jelas dia. HARI Perontok padi Dors membantu menyediakan lapangan kerja. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

8 POSDAYA MASYARAKAT Pesantren Al Amin Bina Wirausaha dan Beri Bibit Gratis Di Pesantren Rakyat Al Amin Sumberpucung, Malang, Jawa Timur, tak hanya materi agama yang didalami para santri. Pengasuh juga mengajarkan untuk berwirausaha. Beragam jenis usaha dikembangkan di pesantren ini untuk bekal para santri kelak. Rintisan BMT Pesanten Rakyat Al Amin Sumberpuncung, Malang, Jatim. [FOTO-FOTO: DOK] USTADZ Abdullah Sam selain menjadi pengasuh pesantren, dia juga menjadi pembina warga dan santri dalam mengembangkan usaha keramba ikan. Sehingga menaiki perahu di bendungan yang cukup dalam. Sehingga tidak heran jika melihat dia begitu tenang saat menaiki perahu di danau kerambah yang ada di Bendungan Sutami. Dia sama sekali tidak terlihat takut meski dengan busana khasnya bersongkok dan bersarung. Itu sudah menjadi menu kesehariannya. Ia berpendapat, sebagai ustadz tak harus berdakwah di pesantren atau masjid saja. Membina warga dan santri dengan mengembangkan usaha ikan juga bagian dari dakwahnya. Karena dengan membina budi daya ikan kepada warga di kawasan Sumberpucung, dia menyelipkan dakwah-dakwah. Karena kalau mereka hanya diberi dalil-dalil agama saja, mungkin tidak akan bisa diterima, jelas Abdullah. Dengan program pembinaan berwirausaha ini, lambat laun tingkat kesejahteraan warga sekitar pesantren yang ada di Jalan Kopral Suradi RT 07/ RW 01 Sumberpucung ini terus membaik. Menurut Abdullah, warga lebih mudah menerima kebaikan yang dia tularkan setelah kondisi ekonominya sejahtera. Mereka akhirnya secara perlahan mau meninggalkan kebiasaan mencopet, prostitusi, maupun narkoba. Sebagian warga binaan Pesantren Rakyat sudah banyak bekerja di Bendungan Sutami, Sumberpucung. Di lokasi lebih dari 5 hektare ini ada beberapa keramba yang digunakan petani ikan untuk membuat tambak buatan, baik keramba berjalan maupun permanen. Modalnya dari bantuan Pesantren Rakyat, terutama bantuan bibit ikan. Ikan mujair yang biasa ditanam di sini, kata Prayitno, salah satu petani binaan Pesantren Rakyat. Petani dinilai tidak hanya mendapatkan keuntungan dari segi permodalan saja. Namun, juga ada pendampingan secara berkelanjutan dari Pesantren Rakyat. Karena juga ada binaan perawatan ikan. Biasanya ini didapatkan saat ada jagong maton (bermain musik sambil diskusi dengan warga). Rata-rata hasil panen petani saat ini 10 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

9 mencapai 2 4 ton per keramba. Sedangkan harga di pasaran ikan mencapai Rp 20 ribu. Minimal bisa buat tambah pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. Hal lainnya, banyak lahan yang awalnya tidak produktif kini telah mampu menghasilkan ekonomi usai ada pendampingan usaha dari pesantren ini. Sebelumnya banyak lahan di sekitar rumah warga nganggur karena lahannya penuh dengan air. Kondisi ini membuat Pesantren Rakyat tergerak mendampingi mengelola lahan mati ini. Lahan ini dibuat kolam ikan alami dan bagian lainnya dibuat kolam renang rakyat (terjangkau) alami. Akhirnya seperti yang terlihat sekarang jadi kolam ikan dan kolam renang, bibit ikannya juga dibantu dari pesantren. Di sela-sela kolam ikan ini dibuat gundukan tanah lebih tinggi. Hal ini dilakukan agar tempat ini bisa ditanami pohon lebih bermanfaat, seperti pohon mangga dan nangka misalnya. Maupun ditanami lagi pohon pisang kapendis yang diberikan oleh pesantren. Pesantren ini telah melakukan gerakan reboisasi di pinggir Bendungan Sutami maupun di pinggiran rel kereta api. Di Bendungan Sutami, selain membersihkan dan menabur ekor bibit ikan mujair dan 4000 ekor lele di sungai sekitar Posdaya Al Amin. Serta membuat 2000 biopori dan 9 kolam resapan. Tak hanya di bidang peternakan ikan dan perkebunan saja yang dapat pendampingan Pesantren Rakyat. Bidang usaha lain yang aktif adalah usaha pande besi spesialis pada alat pertanian seperti sabit dan cangkul. Pendampingan pengelolaan usaha dari pesantren, mulai manajemen hingga cara jual diajari sehingga bisnis ini tumbuh pesat dan per bulan omzetnya pun meningkat. Bahkan, penjualan produksi usaha ini juga merambah ke Kalimantan. Sedang usaha warga yang didampingi Pesantren Rakyat di bidang lain adalah ternak hewan seperti kambing. Hal ini dilakukan pesantren karena menganggap bahwa kesejahteraan masyarakat dinilai sangat penting. Saya yakin saat itu kalau warga sudah sejahtera, mereka akan mudah diajak kebaikan dan berhenti dari melakukan hal-hal yang dilarang agama, seperti nyopet. Kan sudah sejahtera, ini juga salah satu cara dakwah kami. Dan sekarang sudah terbukti, tandas pendiri Pesantren Rakyat Abdullah Sam. Kerja keras dan kerja cerdas Pesantren Ralyat di bidang IT di antaranya ada kegiatan pelatihan pembuatan website, pelatihan bisnis online yang sudah ekspor ke Singapura. Serta Bibit dari Kebun Bergizi yang juga bisa didapatkan oleh masyarakat sekitar. Setiap saat para santri Pesantren Rakyat tidak hanya diam, melainkan juga menambah ilmu semisal ilmu teknologi. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

10 Abdullah Sam bersama rekan-rekannya saat Posdaya Al Amin meraih penghargaan tingkat nasional pada 2014 lalu. sudah ber-wifi dengan kapasitas 1,5 MB dan mendirikan Radio sebagai media kampanye pemberdayaan dan dakwah. Bahkan, sudah melakukan kegiatan pembuatan film, pembuatan website pesantren Rakyat Al-Amin, pelatihan komputer gratis. Sedangkan usaha unggulan Posdaya Al- Amin, antara lain Gatot Instan sebagai upaya mengangkat pengangguran menjadi tenaga produktif dan meningkatkan nilai ekonomi singkong yang harganya Singkong Rp 1.300/ kg, Gaplek kering Rp 3.500/kg, dan harga Gatot instan. Rp /kg. Produk lainnya, rengginang Rasa-Rasa tidak kurang 20 home industry. Untuk KUM (Kelompok Usaha Mandiri) sudah berdiri 5 KUM dengan menyerap sedikitnya 20 orang. Usahanya Dors, Bajak Mesin, Perajang Tembakau, Pembuat Pelet ikan. Batako, Jamur, Pembibitan, Cacing, Belut, Perikanan, Peternakan Kambing dan Kolam Renang. Tahu dan Tahu Organik Distributor Telah Memegang 5 Pasar Kecamatan. Ekonomi Kreatif di antaranya Blangkon, Kotak Songgong, Konfeksi. Ke depannya, dia sangat ingin sistem Pesantren Rakyat bisa diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga, kesejahteraan masyarakat Indonesia terus lebih baik dan makin kokoh persatuannya. Kalau sampai sekarang sudah ada 33 pesantren desa di Indonesia, kalau di Malang saja ada 17 desa. Beberapa waktu lalu juga berkunjung ke Ciamis untuk melihat perkembangan Pesantren Rakyat di sana dan hasilnya juga luar biasa, tambah pria asli Sumberpucung ini. Tak hanya itu, lanjutnya, berkat usaha kerasnya itu, konsep yang ditawarkan Pesantren Rakyat dijadikan role model nasional dalam pemberdayaan perekonomian di desa. Bahkan, tahun 2015 lalu pesantrennya juga meraih juara I nasional pada lomba Posdaya. Posdaya Al-Amin yang berdiri 29 Desember 2011 dengan SK Kepala Desa Nomor:141/ 5/ /2011 ini pun dapat memberi manfaat dalam pemberdayaan baik langsung atau tidak langsung kepada masyarakat sekitar, kurang lebih 4000 orang, dalam kurun waktu 4 tahun dan telah di replikasi 17 masjid di Sumberpucung dan kecamatan, kabupaten, provinsi lain. Kita Yang Belajar, Kita Yang Mengajar dan Kita Yang Memberi Gelar, itulah strategi Posdaya Al-Amin dalam multi level strateginya itu. Ingin belajar ke Posdaya Al-Amin, silahkan ke Jl Kopral Suradi RT 07/RW 01 Sumberpucung, Malang. posdayaalamin@gmail.com Face Book: Posdaya Al Amin dan nomor kontak HARI 12 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

11 POSDAYA MASYARAKAT HSC Tetap Bersama Posdaya Adakan Pelatihan Posdaya bisa tumbuh dan berkembang tidak lepas dari kuatnya DOA. Tetapi doa yang dimaksud tak lain merupakan kepanjangan dari dana, orang dan alat. Tanpa ketiga ini, Posdaya tidak bisa jalan, cetus Hidayat Tri saat membuka acara silaturahmi Posdaya se-kota Bekasi di Café Posdaya Mandiri, Perumahan Pondok Timur Indah II, Mustikasari, Bekasi Barat beberapa waktu lalu. Dr Faozan Alfikri, SH, MKM (kedua dari kiri) dari Yayasan Damandiri didampingi Ketua Haryono Suyono Center (HSC) Dra Ria Indrastuty (kedua dari kanan) saat berdialog dengan warga. [FOTO-FOTO: RAHMA] H IDAYAT Tri yang banyak menangani Posdaya Mandiri sejak awal pembentukan tahun 2008 ini mengaku pernah menantang Rika, Ketua Posdaya Mandiri, untuk segera mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang saat itu belum terbentuk. Kalau Posdaya mau lanjut harus punya PAUD atau bubar saja. Tetapi ternyata Bu Rika cs luar biasa, mendirikan PAUD bahkan sampai memiliki gedung sendiri. Ini menunjukkan kuatnya dana, orang dan alat, jelasnya. Selain mendapat dana dari APBD Pemerintah Kota Bekasi, Posdaya Mandiri juga mendapat CSR (Corporate Social Responsibility) sejak adanya PAUD Mandiri. Mulai dari Campina, pensil, buku tulis, PGN sampai yayasan Sofyan Jalil ikut memberikan CSR nya. Silaturahmi Posdaya yang dipandu Direktur Posdaya Community Hidayat Tri ini menghadirkan Dra Ria Indrastuty, Ketua Dewan Pengurus Haryono Suyono Center (HSC), Dr Faozan Alfikri, SH, MKM dari Yayasan Damandiri dan Sutarjo dari Koperasi Wredatama Kota Bekasi (Koptamasi) sebagai narasumber. Dalam paparannya, Faozan Alfikri menjelaskan, Posdaya merupakan forum silaturahmi sekaligus wadah dari berbagai macam kegiatan untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan dasar gotong royong. Sehingga Posdaya ada di setiap RW seperti harapan Lurah adalah suatu keniscayaan. Karena, Posdaya adalah pembangunan keluarga. Kalau Posdaya di Bekasi telah ada sejak tahun 2009 yang berarti sudah satu windu, mustinya pertemuan seperti ini sudah bisa terjadi di setiap Posdaya. Karena pertemuan Posdaya minimal sebulan atau dua bulan sekali melakukan musyawarah bersama, membahas kemajuan dari lingkaran-lingkaran kecil. Forum lingkaran kecil inilah yang kemudian menjadi lingkaran besar bernama Posdaya, jelasnya. Kelurahan Mustikasari yang memiliki 10 RW dengan tujuh Posdaya, di antaranya Posdaya Mandiri yang menjadi tuan rumah acara ini, diharapkan Posdaya juga menyebar di tiap RW di setiap kelurahan. Sementara kegiatan Posdaya tidak lepas dari empat hal yaitu, kese- Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

12 Silaturahmi Posdaya di Cafe Mandiri, Perumahan Pondok Timur Indah II, Mustikasari, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jabar. hatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan ditambah keagamaan sehingga ada yang disebut Posdaya berbasis masjid. Di bidang kesehatan umumnya memiliki lingkaran-lingkaran kecil seperti Pos Pelayanan terpadu (Posyandu), Jumantik, PHBS, Posbindu. Sedang pendidikan memiliki lingkaran kecil seperti PAUD, BKB, BKR, perpustakaan warga, komputer warga dan sebagainya. Kemudian di bidang lingkungan memiliki lingkaran kecil seperti tanaman obat keluarga, kebun bergizi, kolam ikan, bank sampah dan lainnya. Di bidang ekonomi bisa saja ada arisan, membuat kue, koperasi, membuat souvenir. Jadikan Kapermas Leading Sektor Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas) Kota Bekasi yang membawahi 13 kecamatan, 56 kelurahan di Kota Bekasi hingga terbentuk 382 Posdaya di Kota Bekasi. Mungkin sebuah keniscayaan dibentuk Posdaya di sekian ribu RW sehingga tercapai pembangunan keluarga, masyarakat adil dan makmur. Di Posdaya, semua permasalahan yang terdiri suami, isteri dan anak mendapat perhatian. Karena itu, keberadaan pendataan keluarga harus dimanfaatkan, jelas Faozan. Dimulai dari kelompok demografi usia 0 1 tahun dan balita diharuskan ikut Posyandu agar diketahui anak-anak yang KKP (Kurang Kalori Protein). Sehingga tercipta Posyandu yang ASBU (Anak Sehat Bertambah Umur), maka itu harus ditimbang setiap bulan untuk diketahui berat badannya. Balita usia 2 tahun ke atas ikut PAUD, akan memiliki tumbuh kembang yang optimum dengan mengikutsertakan orangtuanya dalam kegiatan BKB PAUD. Di Posyandu juga ada semacam balok SKDN yang merupakan simbol S (Jumlah balita di wilayah itu), K (balita yang terdaftar dan punya Kartu Menuju Sehat), D (balita yang datang dan ditimbang), N (balita yang naik berat badannya). Sebelum terbentuk Posyandu sebenarnya ada Usaha Perbaikan Gizi keluarga (UPGK). Melalui Posdaya, dilatih cara membaca data dari hasil pendataan keluarga, jangan hanya ditumpuk saja seperti yang banyak dilakukan di sejumlah Posyandu. Karena inti Posdaya adalah pengentasan kemiskinan dan pengentasan melek huruf. Kapermas seharusnya menjadi leading sektor, karena kantor pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan itu harus ada pancingan dari atas. Bukan hanya fisik, intinya orang miskin dibantu orang kaya, jelas Faozan yang juga menulis disertasi tentang pemberdayaan keluarga di Kota Bekasi. Berdayakan Posdaya Masjid Masjid, terkadang hanya tempat ritual ibadah saja tapi lingkungannya tetap miskin. Kalau saja, uang kenclengnya dipinjamkan kepada orang miskin yang perlu modal. Sebut saja NTB provinsi yang dikenal dengan istilah seribu masjid, ternyata Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya nomer 32, karena banyak orang tidak sehat, miskin dan kurang pendidikan. Masjid hanya untuk shalat saja. Bahkan NTT yang dikenal dengan sebutan provinsi seribu gereja saja masuk nomer 31 karena banyak orang miskin. Belum lama ini Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) yang membangun 1000 masjid, menjalin MoU dengan PT Pos Indonesia yang akan ikut bekerjasama menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial. PT Pos Indonesia akan membantu pengiriman uang, barang lewat pos yang dikelola oleh remaja masjid. Tidak gampang menekankan pemahaman ini. Begitu ada makanmakan, masjid takut kotor. 14 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

13 Sehingga aktifitas di dalam masjid dilarang, cetus Faozan. Untuk penguatan kapasitas Posdaya, diperlukan pemanfaatan data. Posdaya Bekasi sudah memiliki grafik demografi. Percuma ada pendataan keluarga kalau tiap tahun tidak di evaluasi, sehingga bisa diketahui berapa orang yang terentaskan dari tahun ke tahun, ungkap Hidayat Tri. Hidayat Tri juga menjelaskan, ada satu kata kunci untuk Posdaya Kota Bekasi. Di SK Posdaya disebutkan, Posdaya Bekasi harus bisa memberdayakan 100 KK. Posdaya tetap bekerja bersinergi dengan Posdaya yang ada di sampingnya. Hidayat Tri merupakan salah satu penggagas Posdaya di Kota Bekasi bersama dinas sosial, sebelum ditangani langsung oleh Kapermas Kota Bekasi. Ia juga pernah mengikuti pelatihan tingkat internasional dan ikut mempresentasikan bagaimana membangun Posdaya di Kota Bekasi. Menurut Ria Indrastuty, Haryono Suyono Center (HSC) selama ini banyak membantu Yayasan Damandiri mengadakan pelatihanpelatihan Posdaya sampai kurang lebih 170 angkatan. Dan saat ini sedang dikembangkan pengenalan dan pembelajaran untuk Posdaya dalam bentuk lain, sehingga dari berbagai persiapannya dapat dilihat kebersamaannya dan silaturahmi terus dijaga. Saya terus terang ingin belajar lagi, ungkap Ria yang sempat terkagum-kagum dengan keguyuban Posdaya Nasio saat pihaknya (HSC) mengadakan pelatihan di Posdaya Nasio beberapa waktu lalu. Kadang saya tidak ikut ke lapangan. Tapi intinya, HSC tetap bersama Posdaya mengadakan pelatihan-pelatihan. Dan HSC siap membantu, tukasnya. Gema Posdaya ada di mana-mana. Dari 382 Posdaya di Kota Bekasi, tapi Posdaya yang mendapat Kredit Tabur Pujanya bisa dihitung dengan jari. Kalau dulu Tabur Puja dikelola asisten kredit. Di DKI Jakarta dikelola Koperasi Sodara Yayasan Indra untuk modal keuangan, sedang urusan pinjam meminjam dikelola Posdaya. Ada sekitar 200 juta nasabah dikelola Posdaya. Dalam hal ini, Koptamasi yang awalnya khusus untuk pensiunan, kini ikut menyalurkan keanggotan Tabur Puja. Bantuan pinjaman dari Yayasan Damandiri untuk Tabur Puja senilai Rp 2, 646 juta diberikan bukan dalam bentuk uang cash, tapi pelimpahan, simpanan, piutang dari Koperasi Sodara Yayasan Indra. Koptamasi yang beranggotakan 27 Posdaya dengan anggota ini pernah mengirim perwakilannya sebanyak 100 orang peserta Rapat Anggota Tahunan (RAT) mengikuti studi banding ke Posdaya Plamboyan, Bandung Barat, Lembang, Jawa Barat. RW POSDAYA KITA Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran kecil. Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar. Ada Posyandu, ada BKB, ada PAUD-nya Ada Koperasi, ada BKL, Kebun Bergizi Posdaya, Posdaya, Posdaya milik kita Posdaya, Posdaya, Keluarga Sejahtera. Ketua Haryono Suyono Center (HSC) Dra Ria Indrastuty saat memberi sambutan di acara Silaturahmi Posdaya. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

14 POSDAYA MASYARAKAT Posdaya Taman Hidayah Madiun Pelopori Masyarakat Desa Luworo Bertani Petani di Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kini tak lagi terjerat hutang rentenir. Masyarakat Desa Luworo, awalnya enggan bertani, karena takut berhutang dari para ijon. Namun keberadaan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Taman Hidayah yang dipelopori para pengurusnya, para petani kini bisa membeli pupuk di koperasi desa, sehingga mereka tidak punya hutang yang sangat besar. Kemampuan ekonomi masyarakat Desa Luworo pun kini mulai berkembang. Prof Dr Haryono Suyono bersama Prof Dr H Abd A la, MAg (kedua dari kiri) dan Dr H Muh Fathoni Hasyim, MAg (kanan), saat berdialong dengan salah seorang mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim. [FOTO-FOTO: MULYONO] Tampak Staf Ahli Yayasan Damandiri Dr Mulyono D Prawiro bersama Direktur Bank UMKM Jatim Purnomo Hadi Winarto SE, MM, dan pimpinan Bank Jatim Cabang Ngawi Saiman. HAL ini disampaikan Ketua Posdaya Taman Hidayah Margono saat mengikuti acara Monitoring Posdaya Berbasis Majelis Taklim yang dibina para mahasiswa KKN Posdaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis pagi 28 Juli 2016 lalu. Dengan menghadirkan langsung penggagas Posdaya Prof Dr Haryono Suyono dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A la, MAg. Tak pelak acara yang berlangsung di Aula Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ini tampak meriah dan penuh kesan. Hadir dalam acara ini Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Ampel Surabaya Dr H Muh Fathoni Hasyim, MAg, Direktur Bank 16 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

15 UMKM Jawa Timur Purnomo Hadi Winarto SE, MM, para pimpinan Bank UMKM Jatim Cabang Madiun, sejumlah Pejabat Pemkab Madiun, para mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya, para Dosen Pembimbing Lapangan UIN Sunan Ampel Surabaya, para kader Posdaya dan undangan lainnya. Lebih lanjut Margono menyampaikan, Desa Luworo memiliki lumbung padi dan segera mendirikan pabrik tahu. Perkembangan ekonomi Desa Luworo tak lepas dari peran serta mahasiswa KKN Tematik Posdaya Berbasis Majelis Taklim UIN Sunan Ampel Surabaya. Mereka bahkan sukses membentuk 163 Posdaya baru di tempat para mahasiswa melaksanakan KKN. Apalagi upaya para mahasiswa KKN mendapat dukungan dari Bank UMKM Jatim, para aparat pemerintah daerah setempat dan para tokoh masyarakatnya. Menurut Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A la, MAg, peran Majelis Taklim tidak hanya seputar penyampaian agama. Majelis Taklim bisa sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti yang terjadi di Desa Luworo. UIN Sunan Ampel Surabaya meluncurkan KKN Tematik Posdaya sejak enam tahun lalu. Desa Luworo menjadi salah satu dari seratus sepuluh desa yang tersebar di Kabupaten Madiun, ungkpanya. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A la, MAg, berharap, pembentukan Posdaya Berbasis Majelis Taklim dari UIN Sunan Ampel Surabaya terus bertambah, agar keluarga-keluarga di desa mampu mandiri. Selamat! ADE S Prof Dr Haryono Suyono saat memberi pembekalan di hadapan sejumlah kader Posdaya dan mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim. Para mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya tampak dengan seksama menyimak paparan narasumber. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

16 POSDAYA MASYARAKAT Posdaya Bahagia Sambut Antusias Mopin Lama tak terdengar kabarnya, Posdaya Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ternyata saat ini sedang menggalang kerja sama dengan CT ARSA Foundation untuk penyelenggaraan Mobil Pintar (Mopin) di wilayahnya, di sekitar Perumahan Pondok Ungu Permai. Tentu saja hal ini mendapat sambutan hangat dari seluruh anggota Posdaya di Kelurahan Bahagia yang memiliki 52 RW dan hampir semuanya telah terbentuk Posdaya-Posdaya di tiap RW. Para Penggerak Posdaya Bahagia siap cerdaskan anak bangsa melalui mobil pintar. [FOTO-FOTO: RAHMA] P ROGRAM Mobil Pintar yang diselenggarakan CT ARSA Foundation ini akan mengelilingi daerah-daerah di Jakarta dan sekitarnya untuk membawakan buku-buku agar bisa dinikmati oleh anak-anak kurang mampu. CT ARSA Foundation yang dikomandani oleh Anita Ratnasari Chairul Tanjung, isteri mantan Menko Perekonomian ini sebelumnya telah sukses mendirikan SMA Unggulan CT Foundation. Ibu Anita sangat konsen pada anak-anak yang kurang mampu dan pintar. Inginnya mereka di sekolah, tapi sekarang beliau sudah punya SMA. Beliau memfasilitasi mobil sehat dan mobil pintar untuk bisa digunakan masyarakat tidak mampu. Kalau memang ada lokasi yang belum pernah didatangi dari pemerintah setempat, beliau dengan senang hati mau ada di situ, ungkap Ayu dari CT ARSA Foundation saat beramahtamah di Rumah Kediaman Isti Bahar didampingi Neneng, Tutor Mobil Pintar. Acara ramah tamah ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kecamatan Babelan Tati Surya Syahputra dan para penggerak Posdaya Bahagia. Berangkat dari rasa ingin tahu Isti Bahar, Ketua Posdaya Bahagia yang juga aktif di PKK Kota Administratif Jakarta Timur, akses mobil pintar CT ARSA Foundation ini sebenarnya baru akan direalisasi di dua lokasi Rumah Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Timur yaitu RPTRA Pulogebang, RPTRA Penggilingan. Padahal targetnya di tiga lokasi. Saya tanya, apa mobil pintar ini di selain Jakarta boleh? Ternyata boleh, ungkap Isti. Hal ini diungkap Isti karena warganya sangat haus akan ilmu. Sebelumnya juga pernah ada mobil pintar dari SIKIB yang menyediakan sekitar 3000 lebih buku dengan bermacam-macam judul tentang kesehatan, life skill, bercocok tanam dan sebagainya. Tapi pelajaran SD, SMP dan SMA tidak ada, ungkap Isti. Sayangnya program bagus ini pun terhenti seiring dengan pergantian kepemimpinan yang baru. Harapan kami dengan adanya mopin, masyarakat bisa lebih ada perubahan dari sebelumnya. Dari tidak mau membaca, jadi bisa lebih berkreasi. Inilah benih-benih adik-adik ke depannya. Menurut Ayu, program Mobil Pintar ini akan diikuti Mobil Sehat berupa pemeriksaan gigi gratis untuk anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar (SD). Belum lama ini juga Mobil Pintar 18 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

17 CT Foundation hadir di sekitar kawasan terpadu Trans Studio Bandung dalam rangka mendekatkan masyarakat buku dan budaya membaca masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kurang mampu. Mengenal CT Foundation Musibah Tsunami Aceh pada Desember 2004 menjadi peristiwa tidak terlupakan Chairul Tanjung dan isterinya, Anita Ratnasari Tanjung. Peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya CT Foundation. Bermula dari niat membantu anak-anak korban Tsunami Aceh, CT Foundation mengumpulkan lebih dari 400 anak-anak korban tsunami dari berbagai usia di tempat yang bernama Rumah Anak Madani di Deli Serdang, Sumatera Utara pada 2005 lalu. Anak-anak tersebut dirawat, diberi tempat tinggal, dan dididik dengan harapan anak-anak ini bisa terlepas dari trauma tsunami yang memisahkan mereka dengan keluarga. Di tahun 2010, sebagian besar anak-anak ini telah menyelesaikan sekolahnya. Rumah yang menjadi tempat tinggal anak-anak ini masih dapat berfungsi, sehingga CT Foundation membuka SMA Unggulan CT Foundation. Siswa-siswa yang terpilih telah mengikuti serangkaian ujian. Syaratnya adalah berasal dari keluarga tidak mampu dan harus pintar. Sistem seleksinya yang dilakukan adalah jemput bola. Mereka mendatangi rumah calon siswa satu persatu, bahkan sampai ke pedalaman. Siswa yang terpilih akan tinggal di asrama dan seluruh biaya hidupnya ditanggung. Setiap tahun mereka hanya menerima 100 siswa dengan mendatangkan tenaga-tenaga ahli yang sudah disaring untuk menjadi tenaga pengajar di SMA Unggulan CT Foundation. Kurikulum yang digunakan di SMA Unggulan CT Foundation mengikuti kurikulum yang berlaku dari dikti. Selain itu, siswa-siswi SMA Unggulan CT Foundation juga dibekali dengan ilmu entrepreneurship. Biasanya murid-murid akan magang di Carrefour. Di sana mereka akan belajar bagaimana bertemu dengan pembeli, menawarkan produk. Sebagian juga ada yang magang di bagian kasir. SMA Unggulan CT Foundation telah melaksanakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan 16 perguruan tinggi negeri di Indonesia yaitu, Universitas Sumatera Utara, Univeritas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Dipenogoro, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Malang, Instutute Pertanian Bogor, Institute Teknologi Bandung, Institute Teknologi Sepuluh November, Politeknik Manufaktur Bandung, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Siswa-siswi SMA Unggulan CT Foundation telah meraih banyak prestasi antara lain, peringkat ke 7 Olimpiade Nasional Indonesia, Peringkat pertama Olimpiade Guru Nasional selama 3 tahun berturut-turut, sekolah tersehat se-sumatera Utara selama 2 tahun berturutturut, dan lain-lain. RW Isti Bahar saat menjelaskan kiprah Posdaya Bahagia kepada Ayu dari CT ARSA Foundation dan Neneng Tutor Mobil Pintar. Kesiapan RPTRA Pulogebang memudahkan akses mobil pintar sebagai sarana belajar anak. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

18 POSDAYA MASYARAKAT Budidaya Jeruk di Kebun Bergizi Buah Jeruk setidaknya mempunyai 25 manfaat bagi kesehatan maupun kecantikan. Buah jeruk juga menjadi komiditi yang dapat membantu meningkatkan derajat ekonomi keluarga. Semua orang sudah pernah merasakan rasa buah jeruk. Buah jeruk kaya manfaat dan miliki nilai ekonomis yang cukup baik. Penggagas Posdaya Prof Dr HaryonoSuyono menunjukkan bibit Jeruk Lembang di Kebun Bergizi Posdaya Plamboyan Kampung Sukamaju, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar. [FOTO: ADE S] JERUK merupakan salah satu jenis buahbuahan yang dapat dengan mudah kita temui di pasar-pasar tradisional hingga swalayan. Di pasaran harga buah jeruk lokal berkisar antara Rp Rp , bahkan di pasar swalayan harganya jauh lebih tinggi lagi. Memang buah satu ini sangat kesohor diseluruh belahan bumi. Jeruk dikenal berasal dari daratan Asia, seperti India, Cina Selatan. Beberapa jenis lainnya dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Ukuran jeruk bermacam-macam. Ada yang besar, sedang maupun kecil. Jeruk besar misalnya, dapat dijumpai di daerah Kalimantan dan Malaysia. Namun, kini tanaman jeruk dapat dijumpai di seluruh dunia. Jeruk berasal dari kerajaan tumbuhan Plantea, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, upakelas Rosidae, ordo Sapindales, upfamili Aurantioideae, bangsa Citreae, dan genus Citrus. Jeruk memiliki banyak spesies dari enam genus, yakni Citrus, Microcitrus, Fortunella, Poncirus, Cymedia, dan Eremocirus. Genus yang terkenal adalah Citrus, Fortunella, dan Poncitrus. Namun, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi hanyalah Citrus. Spesies jeruk yang terkenal adalah Jeruk Keprok (Citrus Reticulata), termasuk jeruk siam. Terkenal dengan nama jeruk mandarin. Kemudian, Jeruk manis (Citrus Sinensis), termasuk Jeruk Washington Navel Orange (WNO) yang disebut orange. Jenis jeruk yang termasuk Orange adalah Sour Orange (Citrus Aurantium) yang disebut tanin atau jeruk asam. Lainnya, Jeruk besar atau jeruk gulung (Citrus Grandis atau Citrus Maxima). Jenis jeruk yang termasuk jeruk besar adalah Citrus Paradisi yang dikenal dengan jeruk dewata (grape fruit) atau pomelo. Selanjutnya, Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) yang biasa disebut lemon (lime) tidak dapat dikupas. Jenis jeruk yang termasuk lemon adalah (untuk minuman). Jeruk Purut (Citrus Hystrix) termasuk jeruk sambal (Citrus Amblycarpa), juga disebut lemon (tidak dapat dikupas). Serta, 20 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

19 Jeruk Ponsil (Citrus Trifoliata atau Poncirus trifoliata) berdaun tiga-tiga. Spesies jeruk yang penting, walaupun nilai ekonominya rendah adalah jeruk RL, jeruk JC, jeruk tonsil (Poncirus trifoliata), jeruk uwik (Citrus Cleopatra), dan jeruk tanim (Citrus Aurantium). Hal ini karena jeruk tersebut dapat digunakan untuk batang bawah (rootstock) dalam perbanyakan jeruk. Di Indonesia, tanaman jeruk keprok dan siam terdapat di Garut, Tawangmangu, Madura, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Sementara itu, jeruk besar atau pompel moes terdapat di Sumedang, Madiun, dan Pacitan. Tanaman jeruk manis diduga berasal dari daerah perbatasan antara Cina dan Vietnam. Kini, jeruk manis telah menyebar ke seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Rasanya manis segar, lain dengan jeruk mandarin (keprok dan siam). Sejak tahun 1970, kondisi tanaman jeruk di Indonesia mengalami degradasi dan hampir mengalami kehancuran karena terserang penyakit virus yang sangat membahayakan, yakni CVPD dan tristeza. Namun, petani tidak jera, bahkan kini mulai mengembangkannya lagi. Di Jawa Tengah banyak sawah yang berubah menjadi kebun jeruk siam karena banyak keuntungannya. Manfaat Selain dikonsumsi langsung, buah jeruk juga sangat banyak diolah menjadi berbagai produk-produk, bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk merupakan sumber vitamin C dan parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah. Manfaat buah jeruk sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia, buah yang kaya vitamin C ini dapat membuat tubuh lebih sehat. Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti protein, kalori, serta memiliki serat yang sangat tinggi. Jeruk mengandung sejuta gizi dan nutrisi mineral yang penting untuk perkembangan gizi anak dan dewasa. Selain itu, kandungan buah jeruk bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung. Jeruk juga membantu mencegah kerusakan kulit, baik untuk sistem pencernaan (sistem alkali tubuh), sumber karbohidrat, membantu menjaga sistem imun (kekebalan), meningkatkan fungsi otak, baik untuk menjaga kesehatan ginjal. Jeruk juga bermanfaat untuk kesehatan mata, membantu mempercepat penyembuhan sariawan. Jeruk juga baik untuk tulang, menjaga stamina, membantu pembentukan otot, melancarkan pencernaan. Serta manfaat kandung buah jeruk membantu diet, mem- Buah jeruk menjadi komoditi bernilai ekonomis selain menjadi buah yang banyak manfaat karena kaya vitamin. Bibit jeruk Lembang siap ditanam di lahan yang telah dipersiapkan. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

20 Ase Saefudin, kader Posdaya Plamboyan yang sukses mengembangkan budidaya Jeruk Lembang. Pohon jeruk jenis Jeruk Lembang menjadi salah satu jenis jeruk unggul. bantu mencegah katarak, membantu pertumbuhan tinggi badan, mencegah kram dan membantu pula kesehatan syaraf. Metode pembibitan dan perawatan Besar manfaat dan potensi ekonomi menjadikan jeruk banyak dipilih sebagai usaha ekonomi melalui budidaya kebun jeruk. Perkebunan jeruk memang sangat menjanjikan, tetapi untuk medapatkan hasil yang optimal perlu diperhatikan beberapa hal Di antaranya; Pemilihan lahan, lokasi yang dipilih harus memiliki tanah yang subur, jauh dari pohon besar, pengairan yang bias diatur dan cukup. Persiapan lahan yang matang. Pemilihan bibit jeruk yang berkualitas dan bebas hama. Perawatan, penyemprotan yang teratur dan pemupukan yang cukup dan pengairan yang teratur. Pengendalian rumput/gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk bendapatkan bibit jeruk yang unggul perlu diketahui bibit yang berkualitas unggul dan bebas hama, seperti; Memiliki batang yang kekar berdiameter cukup, kurang lebih berdiameter 1 cm dan harus dalam keadaan benar-benar sehat. Memiliki daun dan tunas yang sehat, daun yang sehat memiliki warna hijau. Berasal dari induk tunas yang sehat dan bebas virus cpvd. Di tanam di lokasi persemaian yang baik mendapat sinar yang cukup, pengairan yang teratur, serta jenis tanah yang cocok dan bebas dari penyakit. Memiliki akar, diameter batang, tinggi yang cukup. Bibit jeruk yang baik harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar profesional. Pencabutan harus dilakukan dengan baik, menggunakan media yang tepat serta proses pengiriman yang cepat dan terjaga. Untuk pembibitan bisa pula dilakukan dengan cara okulasi. Adapun syarat okulasi yang baik, seperti; Diameter batang bawah harus sudah cukup (± 1 cm). Kondisi batang bawah harus benar benar sehat/bebas penyakit ataupun jamur Kandungan air tanah yang tidak terlalu lembab (1 meter di bawah permukaan tanah). Memilih mata tunas yang benar-benar sehat, yaitu berasal dari induk yang sehat dan bebas virus Dilakukan oleh tangan tangan yang benar professional dan berpengalaman. Sebaiknya dilakukan pada musim kemarau Hasil okulasi harus tertutup rapat oleh kambium dan benar benar menyatu dengan batang bawah.bila tidak benar benar menyatu, okulasi bisa dikatakan sebagai okulasi yang gagal atau perlu dilakukan okulasi ulang. Okulasi yang baik termasuk syarat utama untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik. dari berbagai sumber/hari 22 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

21 POSDAYA PERGURUAN TINGGI Prof Haryono Buka Rahasia pada KKN Tematik Posdaya di UIN Sunan Ampel Jangan Segan-segan Mendampingi Ahli Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016 yang dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jatim, atau KKN Tahap II ini diikuti 1022 mahasiswa. Kali ini, menurut Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Dr H Muh Fathoni Hasyim, MAg, adalah yang pertama kali. Tahun 2015 lalu, sekali dalam satu tahun KKN dilaksanakan bulan Januari dan Februari. Untuk 2016 dan seterusnya Insya Allah KKN dua kali, bahkan mungkin ada kemungkinan akan lebih banyak lagi, ujarnya, pada pertengahan Juli 2016 lalu saat pelepasan mahasiswa KKN Tematik Posdaya di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim, yang dihadiri Wakil Rektor II Dr Hj Zumrotul Mukaffa, MAg dan Penasehat Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, para Dekan dan dosen, mahasiswa serta sejumlah civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim. K ARENA Pemberdayaan Masyarakat itu nampaknya tidak bisa dilakukan hanya setahun sekali. Tetapi pemberdayaan itu perlu berkelanjutan. Oleh karena itu, paling tidak ada dua kali dalam satu tahun. Kalau perlu lebih kita tingkatkan lagi, tambah Dr H Muh Fathoni Hasyim, MAg. Dari KKN Tahap II yang diikuti mahasiswa semua fakultas ada. Yang paling banyak Fakultas Dakwah dan Komunikasi, kemudian Fakultas Adab dan Humaniora, juga Fakultas Usuludin dan Filsafat. Sementara itu ada Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah, yang keduanya bersamaan dengan PPL, sehingga akan lebih fokus pada bulan Januari dan Februari. KKN Tahap II terbagi di dua kabupaten dan sembilan kecamatan. Dan seluruhnya akan diterjunkan atau disebarkan ke 66 desa. KKN yang dikembangkan UIN Sunan Ampel ini menggunakan sistem berjenjang. Itu membutuhkan satu tindak lanjut yang berkelanjutan. Oleh karena itu KKN yang sekarang ada, melanjutkan apa yang sudah pernah dikembangkan oleh mahasiswa pada tahun-tahun yang lalu. Dan DPL-nya tetap. Sehinga tidak perlu meeting-meeting berkali-kali. Meeting sekali saja, ujar Dr H Muh Fathoni Hasyim, MAg seraya menambahkan, itu pertanyaan-pertanyaan yang membosankan masyarakat desa. Kok meeting saja, kata mereka. Oleh karena itu, kita mengembangkan KKN dengan metode yang berkelanjutan. Sehingga ada tahap satu, Tahap dua, Tahap tiga dan seterusnya. Sehingga KKN nya jelas. Dan terakhir evaluasi kegiatan KKN, jelasnya. Yang pertama dilakukan adalah yang dikembangkan oleh Unesco, kemarin. Nanti akan sejalan dengan apa yang akan disampaikan oleh Bapak Prof Dr Haryono Suyono dalam pember- Prof Dr Haryono Suyono tampil sebagai pembicara pada pertengahan Juli 2016 lalu saat pelepasan mahasiswa KKN Tematik Posdaya di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim. [FOTO-FOTO: DEDE H] Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

22 Saat pelepasan mahasiswa KKN Tematik Posdaya di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim, dihadiri ratusan mahasiswa juga para dosen dan undangan lainnya. dayaan ekonomi masyarakat desa, papar Dr Fathoni, sambil menambahkan, KKN Tematik Posdaya tersebut yang sudah laksanakan dengan membentuk Posdaya Masjid, sedangkan yang dikembangkan UIN Sunan Ampel adalah Posdaya yang berbasis Majelis Taklim. Di berharap, jika nanti UIN Sunan Ampel bisa bekerja sama dengan BKKBN. Sekarang Fakultas Syariah sudah ada kerja sama dengan BKKBN. Ada penelitian-penelitian yang didiskusikan mahasiswa Fakultas Syariah. Alhamdulillah sudah jalan. Tiap tahun ada dua judul pelatihan. Semoga nanti yang lain bisa kebagian. Di sini ada tujuh fakultas, urainya. Ia berharap yang disampaikan Prof Dr Haryono Suyono akan sangat berharga juga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat desa. Oleh karena itu, KKN kita adalah KKN Tematik Integratif. Tematik itu berdasarkan tema-tema. Kemudian integratif itu adalah dari berbagai disiplin ilmu. Kita kembangkan di perguruan tinggi karena masyarakat itu majemuk sekali. Dan bisa diberikan solusi dengan berbagai disiplin ilmu, harapnya. Dalam kesempatan itu, di tempat yang sama Wakil Rektor II UIN Sunan Ampel Dr Hj Zumrotul Mukaffa, MAg mengatakan, kebetulan Bapak Wakil Rektor III pagi hari ini menikahkan putrinya, kita doakan dari sini mudah-mudahan putri beliau yang sedang dinikahkan menjadi keluarga sakinah mawadah warrohmah. Amiiiin. Jadi pagi ini Bapak Wakil Rektor III baru menikahkan putrinya dan kebetulan Pak Rektor menjadi Saksi Pernikahan tersebut. Sehingga mohon maaf, beliau tidak bisa menghadiri di sini. Jadi nanti saya pun akan ingin banyak belajar dari Prof Haryono. Jadi kami tidak menyampaikan banyak hal. Saya pikir tadi tidak ada sambutan-sambutan, tetapi terlanjur disebut ya tidak apa apa. Kami mengucapkan selamat datang dan kami berharap, tadi Prof Haryono ini cerita kalau beliau sering ke UIN Malang. Nah kemudian saya sebut sampaikan kepada beliau moga-moga selanjutnya Prof Haryono juga sering ke UIN Surabaya, harapnya disambut tepuk tangan para hadirin. Biar sama-sama seringnya, begitu. Karena itu kita mari bersama-sama nanti belajar banyak dari beliau. Luar biasa beliau ini, masih energik. Kan tidak kelihatan kalau beliau senior ya prof ya, ujarnya berkelakar. 78 tahun, masih sama-sama seperti adikadik mahasiswa. Kakak-kakaknya mahasiswa. Luar biasa. Ini yang luar biasa, ini yang patut kita teladani bersama-sama. Sampai semasalah Tuhan mengamanatkan usia, ilmu dan energi kepada kita semua. Kita artikan diri kita untuk bangsa dan negara yang sama-sama kita banggakan, khususnya untuk UIN Sunan Ampel Surabaya, ujarnya seraya mengucapkan terima kasih kepada kehadiran Prof Haryono Suyono yang didampingi Dr Mulyono D Prawiro, Staf Ahli Yayasan Damandiri. Ia mengungkapkan, UIN Sunan Ampel memang KKN-nya ini tidak lagi satu model, terus bersama-sama. Jadi nanti akan kita lihat disesuaikan dengan keinginan masyarakat dan mahasiswa. Sehingga nanti akan mengembangkan berbagai ragam KKN Tematik Posdaya mulai tingkat provinsi maupun nasional. Kalau nasional mungkin nanti arahnya ke Tiga T (terluar, terjauh, tidak tertinggal). Sampai KKN yang ke luar negeri. Jadi ada profesionalisasi mahasiswa berikut dosen dalam pengabdian kepada masyarakat, jelas Zumrotul Mukaffa. Jadi mungkin bisa disatukan programnya. Yayasan Damandiri dengan Program UIN Sunan Ampel khususnya bidang Pengabdian Kepada Masyarakat. Saya kira itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, dan sering-sering ke UIN Sunan Ampel Prof Haryono bersama timnya dari Yayasan Damandiri. Dan Selamat untuk adik-adik mahasiswa, selamat untuk bapak ibu dosen yang mendampinginya, saya yakin para dosen akan semakin muda karena sering bersama-sama mahasiswa, ujarnya berseloroh. Mudah-mudahan kita semua dalam menjalankan amanat ini, amanat pengabdian kepada masyarakat, akan mengantarkan kita semua menjadi orang yang soleh-solehah di muka Allah. Aamiin, harapnya. 24 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

23 Lulus cumlaude Penasehat Pembina Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono yang memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim, yang akan melaksanakan KKN Posdaya, tampil dengan topik Membangun Keluarga Berbudaya Kerja dan Usaha Melalui Posdaya. Kepada sejumlah tamu yang hadir di acara itu, Prof Dr Haryono Suyono memperkenalkan Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dr Dani. Saya katakan Doktor karena Doktornya baru saja kita selamati, lulus pada bulan Puasa, Ramadhan yang lalu, dari Universitas Airlangga, ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah. Kenapa saya tahu? Karena saya Pembimbingnya, imbuhnya yang disambut derai tawa. Jadi beliau ini lulus. Sebenarnya lulus dengan cumlaude. Tetapi karena beliau Kepala BKKBN malu di cumlaude-kan. Mestinya kalau lulus cumlaude itu Doktornya harus 3 tahun. Tetapi beliau 3 setengah tahun. Karena yang setengah tahun didedikasikan untuk menjadi Kepala BKKBN Provinsi. Jadi disertasinya ditunda. Jadi akhirnya cumlaude-nya hanya dalam dokumen. Tetapi hebatnya beliau ini lebih pinter dari pembimbingnya atau saya, ungkap Prof Haryono disambut derai tawa kembali. Saudara-saudara sekalian. Saya ini sebenarnya juga pinter, tetapi saya ini biasa minteri dosennya. Jadi dosennya itu saya ambil, dosen pembimbing pertama sangat senior, sehingga sangat ditakuti Pembimbing Kedua dan Ketiga. Pembimbing Kedua sangat pandai dalam bidang metodologi penelitian. Sehingga pada waktu saya meneliti saya tidak perlu mengajari dosennya. Dosennya mengajari saya, seloroh Prof Haryono disambut derai tawa. Dan yang ketiga itu, sangat ahli dalam bidang kemasyarakatan, sehingga yang ketiga itu dosen saya tidak melihat disertasi saya dari sudut ilmunya tapi dari kegunaannya di masyarakat. Saya ingin bagi pada mahasiswa-mahasiswa dan dosen yang belum mendapatkan S3, bagaimana cara mendapatkan S3 dengan kecepatan yang tinggi, dalihnya, disambut tepuk tangan hadirin. Ini rahasia. Karena saya berangkat ke Amerika dengan back ground of statistik. BA statistik. Itu saya selesaikan dalam tiga tahun. Dosen saya pada waktu Akademi Ilmu Statistik, adalah para ahli PBB. Berbahasa Inggris dan bahasa Inggrisnya tidak jelas. Karena mereka ahli untuk mempersiapkan Sensus Penduduk tahun 1960, Sensus Pertanian 1963 dan Sensus Industri 1964, ujarnya bercerita. Pada waktu itu saya menjadi mahasiswa Tahun ke I, ke II, ke III. Karena dosennya adalah penasehat Pemerintah Indonesia untuk sensus penduduk, pada waktu jadi mahasiswa pekerjaan saya adalah membantu dosen, mempersiapkan sensus penduduk tahun Jadi kita tidak banyak kuliah, tetapi banyak menterjemahkan pekerjaan dosen, tambahnya. Pada tahun 1962, saya masuk tahun kedua, dosennya mempersiapkan Sensus Pertanian Tahun Jadi para mahasiswanya waktu itu ada 60 mahasiswa, semuanya menjadi asisten ahli untuk Sensus Pertanian. Jadi kita semua jadi ahli pertanian. Pada tahun terakhir tahun 1963, dosennya (Om Jon-red) adalah ahli dalam bidang Sensus Industri. Sehingga semua mahasiswanya menjadi ahli industri. Jadi semua statistik yang dipelajarinya adalah statistik dalam bidang industri. Begitu lulus, karena saya menjadi Ketua Senat Mahasiswa, langsung saya diangkat menjadi asisten ahli dalam bidang Sensus Industri, ungkap Prof Haryono. Jadi waktu itu golongannya masih II E atau II D, tetapi sudah asisten ahli. Luar Biasa. Jadi lulus sudah asisten ahli, paparnya disambut tepuk tangan meriah. Ahlinya ketika itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Keliling Indonesia memberikan sosialisasi tentang Sensus Industri, saya menjadi pendamping ahli. Karena dosennya yang ahli Sensus Industri tidak bisa berbahasa Indonesia yang mendengar tidak bisa berbahasa Inggris, jadi pidato ahlinya cuma sebentar. Saya pidatonya lebih panjang dari ahlinya. Sehingga saya terkenal menjadi ahli industri, ucap Prof Haryono disambut tepuk tangan meriah lagi. Padahal baru lulus Bachelor of Arts (BA) Statistik. Tapi kelihatannya karena mendampingi ahli itu menjadi seperti ahlinya sendiri. Penasehat Pembina Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono yang memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

24 Rektor UIN Sunan Ampel Prof Dr H Abd A la, MAg (kanan) seusai menikahkan putrinya menghadiri acara pelepassn mahasiswa yang akan melaksanakan KKN. Oleh karena itu saya anjurkan kepada para dosen jangan segan-segan mendampingi ahli. Saudara pasti disebut sebagai orang nomer dua, tapi seperti ahli. Biarpun tidak ahli, ucap Prof Haryono disambut tepuk tangan dan tawa yang riuh. Begitu juga para mahasiswa, jangan segan-segan bekerja keras mendampingi dosen senior. Karena kalau menganggap mahasiswa seperti anaknya sendiri. Jadi kalau dirangkul manut saja. Karena rangkulan orang tua sama anaknya. Sepadan di muka umum. Kalau tidak di muka umum, orang tua sama yang muda sama bahayanya, ujarnya lagi berseloroh. Ini rahasia pertama. Jadi kalau begitu jangan mendampingi yang tidak ahli. Karena kalau mendampingi yang tidak ahli, akan dianggap orang nomer dua yang bodo. Tapi kalau mendampingi ahli, saudara dianggap orang yang nomer dua yang pinter. Itu rahasia yang kesatu. Karena ini lebih berguna dari kuliah saya nanti, dalih Meneg Kependudukan dan Kepala BKKBN era Presiden Soeharto. Rahasia yang kedua, pada waktu saya masuk di Universitas Chicago, saya ditanya oleh para dosen bagaimana kemampuan statistiknya. Saya bilang saya lulusan Akademi Statistik. Dimasukkan kuliah statistik, namanya satu nol satu. Saya ikuti dua kali kuliah, saya bilang sama penasehat akademi saya, kalau cuma begitu saja, saya dosen di Indonesia. Lalu saya ditantang. Mau masuk dua nol dua, atau tiga nol satu. Saya bilang kalau bisa tiga nol satu. Artinya bukan satu nol satu, bukan dua nol satu, tapi tiga nol satu, tambahnya mengenang masa lalu. Apa syaratnya? Harus lulus tes persamaan. Kalau di sini modelnya moratorium. Apa resikonya? Kalau tidak lulus kembali ke satu nol satu, ungkapnya. Kalau tidak lulus tiga nol satu, kembali ke dua nol satu. Kalau lulus, langsung ke tiga nol satu. Tidak harus mengikuti satu nol satu, satu nol tiga. Tidak harus dua nol satu, dua nol dua, dua nol tiga. Saya berani ambil teks tiga nol satu. Alhamdulillah karena saya mengajar di Tanah Air lulus. Saya langsung masuk tiga nol satu. Enam semester bebas, tidak ikut. Itu teknisnya. Jadi harus berani, dalih Prof Haryono disambut tepuk tangan meriah. Jadi saya dua tiga hari belajar di perpustakaan, tidak pulang karena di tempat pondokan tidak ada. Tidak ada dokumen atau buku dan tidak ada pacar. Kenapa tidak ada pacar? Saya kaget, karena rupanya gadis Amerika itu ternyata lebih tinggi dari saya. Setiap saya melihat wajahnya, saya melihat sesuatu. Jadi saya tidak tertarik pada gadis Amerika. Karena baru saja datang dari Indonesia dan masih penganten baru. Jadi masih sangat cinta pada istri tentunya, kenangnya. Di matematik juga begitu. Satu nol satu, dua nol satu atau tiga nol satu. Saya ambil tes tiga nol satu, Alhamdulillah lulus. Karena saya dari Akademi Ilmu Statistik. Otomatis basisnya cukup kuat. Enam semester statistik tidak ikut. Enam semester matematika tidak ikut. Langsung saya ke tiga nol satu matematik, tiga nol satu statistik, ungkapnya mantap. Temannya dari Akademi Statistik, ucap Prof Haryono, yang datang kemudian, mengikuti Satu Nol Satu, Dua Nol Satu. Karena dia datangnya tiga tahun setelah saya lulus. Lalu pada suatu hari saya kunjungi, Lho kenapa kamu ikut statistik satu nol satu? Jawabnya, satu nol satu ini sulit. Belum tentu kamu bisa menyelesaikan soal-soal di situ. Saya bilang, Saya nanti kalau kembali ke Indonesia, tidak mau menjadi guru statistik. Saya ingin menjadi pemimpin bangsa, dalih Prof Haryono semangat, disambut tepuk tangan meriah. Teman saya itu kembali, menjadi dosen statistik. Saya menjadi Kepala BKKBN. Jadi lain. Jadi kalau saudara-saudara nanti melanjutkan S2, S3., jangan takut untuk berani mengambil moratorium. Istilah sekarang moratorium ya pak ya. Kesamaan. Bagaimana menyelesaikan disertasi? Disertasi itu bisa diselesaikan setahun, bisa diselesaikan dua tahun, bisa diselesaikan dalam waktu tiga bulan, ujar mantan Menko Kesra dan Taskin ini panjang lebar, yang saat itu dihadiri Rektor UIN Sunan Ampel Prof Abdul A la seusai menikahkan putrinya. NUR/DH 26 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

25 POSDAYA PERGURUAN TINGGI Mahasiswa KKN Unsoed Purwokerto Kembali Angkat Potensi Masyarakat Desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) tetap menjadi primadona para mahasiswa di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat. Tepatnya, pada Selasa pagi 26 Juli 2016 lalu, dalam acara Pelepasan KKN Unsoed Periode Juli-Agustus 2016 sebanyak mahasiswa dari 12 Fakultas kembali terjun ke desa guna menggali sekaligus mengangkat potensi masyarakatnya. MEREKA akan disebar di 213 desa, 30 kecamatan, 8 kabupaten di Jawa Tengah yaitu, Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Purbalingga, Pemalang dan Kota Tegal. Sedangkan mahasiswa yang melaksanakan KKN Kebangsaan mengambil lokasi di Kepulauan Riau. Mereka akan melaksanakan KKN selama 35 hari mulai dari 27 Juli 2016 hingga 30 Agustus Selama KKN, para mahasiswa akan dibimbing 104 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Acara yang mengangkat tema Melalui KKN Posdaya Kita Berdayakan Ekonomi Masyarakat serta Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Migrasi Aman ini mendapat perhatian berbagai kalangan. Ribuan mahasiswa KKN Unsoed, para dosen, para dekan, dan seluruh civitas akademika Unsoed serta sejumlah lembaga pemerintah dan swasta pun antusias mengikuti kegiatan ini. Dihadiri langsung Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal, MSi, yang secara resmi melepas para mahasiswa KKN. Acara yang terselenggara atas kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed bersama Yayasan Damandiri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini sangat antusias diikuti seluruh mahasiswa KKN Unsoed. Dengan menghadirkan langsung Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro dan Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin untuk memberi pembekalan umum kepada para mahasiswa KKN. Tak pelak, kehadirannya di acara yang berlangsung di Auditorium Graha Widyatama, Kampus Unsoed, Jl Prof Bunyamin HR No 993, Purwokerto, Jateng, ini mendapat sambutan hangat dari ribuan mahasiswa dan seluruh hadirin. Pada kesempatan itu, Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal, MSi, secara resmi melakukan pelepasan dengan memakaikan Jas Almamater dan topi Posdaya kepada sejumlah perwakilan Dari kanan ke kiri: Ketua LPPM Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS, Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal, MSi dan Deputi Penempatan BNP2TKI Dr Agusdin Subiantoro serta sejumlah undangan lainnya saat mengikuti acara Pelepasan Mahasiswa KKN Unsoed di Auditorium Graha Widyatama, Kampus Unsoed, pada Selasa pagi 26 Juli 2016 lalu. [FOTO-FOTO: ADE S] Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

26 Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal MSi (foto kiri), bersama Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin (foto kanan) saat menyampaikan sambutan dan pembekalan kepada para mahasiswa KKN Unsoed. Para mahasiswa KKN Posdaya Unsoed tampak sumringah dan tak sabar untuk segera menuju ke desa untuk melaksanakan KKN. mahasiswa KKN dan DPL Unsoed. Selain itu, dalam sambutannya, ia juga memberikan amanat kepada seluruh mahasiswa KKN, agar program KKN tersebut dapat menjadi sarana belajar untuk menjadi pemimpin di masa depan. KKN menjadi salah satu sarana untuk melihat keseharian masyarakat sehingga hati nuraninya tersentuh dengan kebutuhan masyarakat agar pikiran dan tindakannya akan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat, ujar Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal, MSi. Di hadapan ribuan mahasiswa KKN Unsoed, Dr Ir Achmad Iqbal, MSi, berharap, kegiatan KKN bisa bermanfaat baik bagi mahasiswa itu sendiri, bagi daerah tempat KKN dan bagi institusi atau civitas akademika Unsoed. Saya berharap kalian sungguhsungguh dalam melaksanakan KKN di lokasi yang sudah ditentukan. Karena mahasiswa itu tugasnya belajar, ya harus belajar, belajar membaca kondisi daerah masyarakat sekitar dan potensi sumberdaya alam yang ada di sana, imbuhnya. Dijelaskannya, setelah membaca, mempelajari baru dianalisis dan pemecahan secara bersama-sama dengan masyarakat yang ada di sana. Sehingga bermanfaat dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di pedesaan sekaligus membantu kalian itu sendiri untuk lebih mandiri, tegas Achmad Iqbal. Sedangkan untuk masyarakat di daerah yang jadi lokasi KKN, lanjut Achmad Iqbal, tentu akan membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat di sana. Bahkan membantu masyarakatnya atau pemerintah daerah setempat dalam mempelajari manajemen pemerintahan desa serta persoalan-persoalan lainya, tambahnya. Sedangkan bagi Unsoed sendiri, ujar Achmad Iqbal berpesan, agar para mahasiswa KKN bisa menyosialisasikan Unsoed, berbagai perkembangan yang ada di Unsoed saat ini. Dan yang tidak kalah pentingnya, kalian harus menjaga nama baik Unsoed, imbuhnya. Selain itu, dirinya pun berharap, melalui KKN Posdaya ini, para mahasiswa juga mampu merangsang masyarakat di lokasi KKN untuk mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bahkan sampai ke perguruan tinggi. Karena masa depan bangsa ini, sangat tergantung kepada kualitas sumberdaya manusianya. Itu yang harus dipersiapkan. Makanya, KKN tetap kami pertahankan sampai kapan pun, tegas Achmad Iqbal. Masyarakat Indonesia yang hampir mayoritas tinggal di pedesaan, dirinya pun menaruh harapan besar kepada seluruh mahasiswa KKN Posdaya, mampu memberdayakan keluarga-keluarga di pedesaan. Karena kebanyakan masyarakat desa identik dengan kantong-kantong kemiskinan dan keterbelakangan. Nah, pada saat KKN Posdaya ini mahasiswa diminta lebih aktif dan peka terhadap kondisi masyarakat di situ. Apa yang dibutuhkan masyarakat, itulah yang diberdayakan. 28 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

27 Karena masyarakat berdaya itulah yang akan mampu mengelola sumberdaya alam yang ada di pedesaan tersebut, jelas Achmad Iqbal. Hadir dalam acara ini Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal MSi, Ketua LPPM Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS, Kepala Pusat Penelitian Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat LPPM Unsoed Dr Ir H Yusuf Subagyo, MP, Kepala Bagian Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Deputi Penempatan BNP2TKI Dr Agustin Subiantoro, para dosen pembimbing lapangan, ribuan mahasiswa KKN Unsoed dan undangan lainnya. Sedangkan Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin dalam paparannya memberi pembekalan umum kepada para mahasiswa KKN, mengapresiasi atas komitmen dari para mahasiswa Unsoed yang sebagian besarnya menjalankan program KKN Posdaya. Menurutnya dalam KKN Posdaya itu intinya ada dua. Pertama, membentuk Posdaya baru dan kedua, mengisi kegiatan Posdaya yang sudah ada. Posdaya adalah forum silaturahmi yang menghimpun semua pos-pos baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan yang sudah ada di lapangan, jelas Dr Mazwar Noerdin. Jadi, pada intinya saudara-saudara mahasiswa tidak menambah pos lagi. Tetapi pada hakekatnya merangkum, mengkomunikasi dan mensinergikan pos-pos yang sudah ada di masyarakat. Ada Posyandu, Posyandu lansia, Posbindu, Pos KB desa, PAUD, koperasi, kelompok tani dan lainnya. Nah, ini semua dirangkum menjadi satu kesatuan dalam lingkaran besar yang dinamakan Posdaya, tutur Dr Mazwar Noerdin. Di hadapan ribuan mahasiswa Dr Mazwar menekankan, Posdaya ini bukan milik pemerintah, milik swasta, bukan milik siapa-siapa, tetapi Posdaya adalah milik masyarakat. Karena itu tugas saudara-saudara mahasiswa adalah membantu, menunjukkan dan mendampingi masyarakat dalam membentuk Posdaya, kalau di tempat saudara mahasiswa KKN belum ada Posdaya, imbuhnya seraya menegaskan Posdaya itu adalah wadah untuk bersilaturahim masyarakat di suatu wilayah tertentu untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan melalui budaya gotong royong. Dalam kegiatan Posdaya, lanjutnya, diharapkan para mahasiswa KKN mampu membantu masyarakat dalam membuat pemetaan keluarga dengan mendata, membuat peta, melakukan analisis data, lelang kepedulian, membuat pelaporan dan sebagainya. Jadi tugas suadara-saudara adalah mempasilitasi, mendampingi, membantu bukan untuk mengerjakannya sendiri, tegas Dr Mazwar Noerdin. Dirinya pun memberi resep kepada ribuan mahasiswa KKN untuk menuai sukses dalam melaksanakan tugasnya di lapangan yaitu, memiliki lima kepercayaan. Percaya kepada diri sendiri, percaya kepada teman, percaya kepada institusi, percaya kepada masyarakat dan percaya dengan kemampuan yang dimiliki para mahasiswa yang nantinya akan laku jual dan dibutuhkan pasar. Sementara itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Dr Agusdin Subiantoro menyoroti seputar pembekalan migrasi aman, dengan memaparkan tentang kebijakan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia. Menurutnya, masalah yang menjadi kendala TKI adalah berpendidikan rendah, status ekonomi, penghasilan rendah, status sosial tidak mendukung, dan tanpa informasi yang jelas karena dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Sehingga peran mahasiswa KKN terutama di desa-desa dan wilayah yang banyak TKInya sangat penting untuk memberikan informasi yang benar. Saya juga berharap kepada para mahasiswa KKN untuk memotivasi mereka bahwa kelak tenaga kerja Indonesia mestinya adalah tenaga terampil dan tenaga ahli, termasuk tidak menutup kemungkinan para alumni perguruan tinggi akan bekerja di luar negeri menempati sektor-sektor penting, ujarnya. ADE S Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal MSi (kanan), bersama Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin (kedua dari kanan)dan Deputi Penempatan BNP2TKI Dr Agustin Subiantoro (ketiga dari kanan) saat mengenakan Jas Almamater dan Topi Posdaya kepada perwakilan mahasiswa KKN Unosed. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

28 POSDAYA PERGURUAN TINGGI KKN Posdaya Bentuk Karakter Kepribadian Mahasiswa Kuliah Kera Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah merupakan intrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa S1. Dan Unsoed sudah melaksanakan KKN sejak tahun KKN ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dalam pembangunan wilayah melalui pemberdayaan masyarakat. Selain untuk memberdayakan masyarakat KKN juga diarahkan untuk membentuk dan mengembangkan karakter kepribadian mahasiswa. Ketua LPPMUnsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS memberi ucapan selamat kepada Ns Sidik Awaludin, MKep, SpKep, MB (kanan), Dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed yang juga DPL mahasiswa KKN Posdaya di Kabupaten Brebes, Jateng. [FOTO-FOTO: ADE S] DEMIKIAN disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS, saat menyampaikan laporan di acara Pelepasan KKN Unsoed Periode Juli-Agustus 2016 pada Selasa pagi 26 Juli 2016 lalu. KKN kali ini mengangkat tema Melalui KKN Unsoed Kita Berdayakan Ekonomi Masyarakat serta Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Migrasi Aman, tuturnya di hadapan ribuan mahasiswa KKN yang memadati Auditorium Graha Widyatama, Kampus Unsoed, Purwokerto, Jateng, ini. Menurutnya, ada tiga kegiatan khusus yang pihaknya siapkan dalam pelaksanaan KKN kali ini yaitu, penyusunan road map pengembangan ekonomi desa menuju desa mandiri sejahtera, sosialisasi pertanian terpadu berbasis azolla dan pemanfaatannya sebagai pakan ternak dan ikan, serta sosialisasi menangkap peluang kerja ke luar negeri melalui migrasi aman. Objek yang diharapkan, tutur Prof Dr Ir Suwarto, MS, adalah nantinya sarjana lulusan dari Unsoed memiliki sosial sensitivity dan memiliki empati terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, pelepasan KKN mahasiswa ini merupakan momen yang sangat penting dan kami selalu menyelenggarakan sebaik mungkin dengan melibatkan seluruh pimpinan universitas dan berbagai pihak untuk lebih memotivasi seluruh mahasiswa KKN agar nanti bekerja maksimal dan penuh dedikasi dalam mendharmabaktikan kemampuannya di masyarakat, tegasnya. Dijelaskannya, jenis KKN yang dikembangkan Unsoed sangat beragam disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang ada. Pada periode Juli-Agustus 2016 ini KKN akan dilaksanakan meliputi KKN Posdaya kerja sama dengan Yayasan Damandiri dan PT Holcim yang akan dilaksanakan di 186 desa dengan jumlah mahasiswa sebanyak atau 80 persen lebih dari keseluruhan jumlah mahasiswa Unsoed yang melaksanakan KKN dengan jumlah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebanyak 82. Kemudian KKN Dikti (Pendidikan Tinggi) akan merambah di 7 desa dengan 113 mahasiswa. Selain itu, ada juga KKN Tematik yang didanai dari Unsoed, KKN pengentasan desa tertinggal, KKN Tematik kerja sama dengan Kementerian PUPR dan KKN Kebangsaan yang saat ini sedang dilaksanakan di Provinsi Kepualan Riau. Di hadapan ribuan mahasiswa KKN dan civitas akademika Unsoed serta tamu undangan lainnya, Prof Suwarto menjelaskan, KKN untuk semester gangsal periode akademik Juli- Agustus 2016 ini akan dilaksanakan selama 35 hari mulai dari 27 Juli 2016 hingga 30 Agustus Lokasi KKN akan meliputi 213 desa, Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

29 kecamatan, 8 kabupaten di Jawa Tengah yaitu, Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Purbalingga, Pemalang dan Kota Tegal. Sedangkan mahasiswa yang melaksanakan KKN Kebangsaan mengambil lokasi di Provinsi Kepulauan Riau. Total keseluruhan dari mahasiswa Unsoed yang akan melaksanakan KKN pada semester ganjil periode akademik Juli-Agustus 2016 ini sebanyak yang berasal dari 12 Fakultas. Selama KKN, para mahasiswa akan dibimbing sebanyak 104 DPL. Kepada seluruh peserta KKN, dirinya berharap, para mahasiswa mempunyai dedikasi dan kerja keras selama mengabdi kepada masyarakat. Saya berpesan kepada seluruh mahasiswa, untuk berhati-hati dalam berkendaraan dan jangan meninggalkan desa lokasi KKN selama waktu yang sudah ditetapkan kalau tidak ada kepentingan yang sangat perlu, pungkasnya. Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Penelitian Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat LPPM Unsoed Dr Ir H Yusuf Subagyo, MP. Menurutnya, KKN yang dilaksanakan para mahasiswa Unsoed saat ini adalah mayoritas mengikuti KKN Posdaya dan misinya membentuk Posdaya baru. Saya berharap Posdaya- Posdaya yang terbentuk itu bisa sustainable (berkelanjutan, red), bisa memberdayakan masyarakat dan membuat masyarakat bangkit. Apalagi saat ini dengan bergulirnya dana desa, para mahasiswa KKN bisa mengarahkan untuk menggali kebutuhan pembangunan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga desa-desa yang diharapkan mampu membangun Indonesia itu dipastikan di jalur yang benar, ujarnya. Sebenarnya, lanjutnya, yang dibutuhkan masyarakat desa saat ini adalah pemahaman. Sejatinya pemberdayaan masyarakat itu mestinya berasal dari masyarakat itu sendiri. Artinya, masyarakat mengerti apa masalah dan apa yang harus dibangun masyarakat itu sendiri. Jadi, mahasiswa KKN memberi penyadaran kepada masyarakat bahwa kalau mereka ingin berdaya sejatinya harus bangkit melalui potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di ada desa tersebut, tegas Yusuf Subagyo. Ditegaskannya, target yang diharapkan dari pelaksanaan KKN Posdaya ini, para mahasiswa KKN bukan saja mampu membentuk Posdaya baru, namun melalui Posdaya itu pemberdayaan empat pilar, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan bisa berjalan dengan sebaik-baiknya, sejalan denga visi misi desa yang ada di daerah KKN. Oleh karena itu, saya berpesan kepada para mahasiswa KKN supaya mereka bekerja serius, lillaahita aala (ikhlas, red), ikut berperan serta dalam rangka memberdayakan masyarakat dan membangun desa sehingga Indonesia bisa lebih maju, imbuh Yusuf Subagyo. Pernyataan tersebut juga didukung Dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed Ns Sidik Awaludin, MKep, SpKep, MB (34 tahun) yang juga DPL mahasiswa KKN Posdaya di Kabupaten Brebes, Jateng. Menurutnya, agar para mahasiswa KKN Posdaya itu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik memang perlu diberi motivasi dan bimbingan agar mampu survive (tahan banting dalam menghadapi berbagai persoalan, red) selama melaksanakan KKN. Dari kiri ke kakan: Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal MSi, Kepala Pusat Penelitian Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat LPPM Unsoed Dr Ir H Yusuf Subagyo, MP dan Ketua LPPM Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS. Para mahasiswa KKN Unsoed didampingi sejumlah DPL tampak antusias dan semangat menunjukkan kesiapannya untuk melaksanakan KKN di lokasi yang sudah ditentukan. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

30 Dudan Sofwatullah (kanan) dan Hanifa Rahmi Fadhila (kedua dari kanan) mendapat ucapan selamat dari Rektor Unsoed Dr Ir Achmad Iqbal MSi, Kabag Pengembangan Program Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Deputi Penempatan BNP2TKI Dr Agustin Subiantoro dan Ketua LPPM Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, MS. Jadi pertama, mahasiswa KKN itu harus survive, apalagi berada di lingkungan baru. Kedua, karena ini kerja kelompok, maka kunci utama adalah kekompakan antar kelompok. Karena kesuksesan dan keberhasilan ini tergantung dari kerja sama kelompok, walaupun masing-masing mahasiswa KKN mempunyai peran dan tugasnya sendiri, tutur Ns Sidik Awaludin yang di lokasi KKN dirinya membimbing dua kelompok dengan jumlah masingmasing kelompok sebanyak 10 mahasiswa. Dijelaskannya, karena mahasiswa ini melaksanakan KKN Posdaya, di wilayahnya itu ada beberapa kondisi masyarakat yang mungkin harus dirubah, berdasarkan hasil survei awal. Perilaku masyarakat terhadap kesehatan masih sangat rendah. Mereka masih melakukan MCK (mandi, cuci, kakus, red) itu di sungai. Mereka sebenarnya bukan tidak tahu tentang kesehatan tetapi memang sudah menjadi budaya. Inilah di antara tantangan bagi para mahasiswa KKN, bagaimana mereka nantinya mampu memberi pemahaman dan merubah mind set sekaligus memberdayakan masyarakat sehingga merubah budaya yang selama ini dilakukan menjadi budaya perilaku sehat, jelas Ns Sidik Awaludin yang diaminkan salah seorang mahasiswa KKN Dudan Sofwatullah (21 tahun), mahasiswa S1 Fakultas Teknik Unsoed yang mengikuti KKN Posdaya di Kabupaten Banjarnegara, Jateng. Menurut Dudan Sofwatullah, dirinya telah melakukan survei ke lokasi KKN untuk menggali potensi maupun kondisi yang ada di desa tersebut, baik dari segi ekonomi, kesehatan, lingkungan maupun kelembagaan. Alhamdulillah, kami sudah mendapat hasil survei maupun visioner dari kepala desa setempat. Dan kami sudah mengolahnya melalui Proker atau Program Kerja sesuai dengan kuisoner yang diberikan kepala desa setempat, tutur Dudan yang melaksanakan KKN di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jateng, ini. Dari hasil survei di lokasi KKN, lanjut Dudan, memang kondisi di sana masih banyak warga masyarakatnya yang kurang mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pendidikan. Banyak anak-anak sekolahnya di sana hanya tamatan SD atau SMP dan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, saya bersama teman-teman mahasiswa KKN akan berupaya untuk memberi pemahaman dan mendorong masyarakat sekitar untuk lebih meningkatkan kepeduliaan dan kesejahteraannya, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan, ujarnya optimis. Hal serupa juga disampaikan Hanifa Rahmi Fadhila (21 tahun), mahasiswi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed yang juga sama melaksanakan KKN Posdaya di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jateng. Menurutnya, dari hasil survei di lokasi KKN, ternyata banyak potensi wirausaha di sana yang bisa dikembangkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun disayangkan, masyarakatnya masih belum enggan untuk menggali dan memanfaatkan sumberdaya alam. Di sana itu penghasil kentang yang melimpah, namun masih masyarakat kebanyakan hanya menjualnya masih dalam bentuk barang mentah dengan harga murah. Padahal, kentang itu bisa diolah menjadi kripik kentang, donat kentang dan inovasi-inovasi lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Jadi, saya ingin sekali menumbuhkan minat wirausaha dari warga-warga di sana dengan mengajarkan cara-cara wirausaha, inovasi-inovasi produk, dan cara memasarkannya agar menjadi lebih dikenal, tutur Dhila panggillan akrab dari mahasiswi yang bercitacita ingin menjadi menteri keuangan RI namun sebenarnya dirinya menyukai yang berkaitan dengan profesi pramugari ini. Apalagi saat ini, lanjut Dhila, dengan maraknya pasar-pasar online dan media sosial. Saya ingin sekali mereka memasarkan melalui online supaya lebih mudah dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan sampai di mancanegara, ujarnya mahasiswi Unsoed yang kini memasuki semester tujuh ini semangat. Selamat dan sukses! ADE S 32 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

31 POSDAYA PERGURUAN TINGGI Mahasiswa KKN Unitas Padang Harus Mampu Beri Marwah Masyarakat Sebanyak 240 mahasiswa Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang, Sumatera Barat, mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hal tersebut sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Melalui upaya itu, para mahasiswa KKN diharapkan mampu memberikan marwah atau kebanggaan kepada masyarakat. REKTOR Universitas Taman Siswa (Unitas), Ki Dr Ir Irwandi Sulin, MP mengatakan, mahasiswa harus mampu memberikan marwah generasi muda kepada masyarakat. Jika gagal, mahasiswa juga akan gagal berkompetensi di lapangan kerja. Kegiatan KKN ini melengkapi pendidikan yang di tempuh di perguruan tinggi. Sebanyak 234 mahasiswa Universitas Tamansiswa Padang yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya. Mahasiswa ini bakal mendapatkan pembekalan pada Sabtu, 23 Juli 2016 lalu. Kegiatan KKN ini berlansung hingga September mendatang. Mahasiswa peserta kegiatan KKN ini ditempatkan di sejumlah wilayah Sumbar. Hal ini dimaksudkan agar bisa membentuk karakter yang peduli lingkungan, kata Rektor Unitas Padang Irwandi Sulin. Dijelaskannya nanti ada satu program yang dibawa dan diterapkan ditengah masyarakat. Program yang dibawa sesuai dengan konsep adalah peduli lingkungan. Jadi, mulai dari pengelolan sampah, kebersihan dan kesehatan lingkungan, hingga penerapan di tengah masyarakat. Selama KKN, mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada masyarakat. Di sisi lain mahasiswa juga terbiasa dengan masyarakat sekitar. Ini akan berkaitan dengan penerapan ilmu yang ketika kuliah. Semua mahasiswa dari berbagai program studi wajib mengikuti KKN. Apa yang terjadi di masyarakat bisa membantu pembentukan karakter mahasiswa, katanya. Mereka, mahasiswa sudah belajar konsep dasar dalam berkehidupan. Maka, dengan turun langsung ke masyarakat dapat memberikan kontribusi dan mengasah ilmunya. Terutama dalam menghadapi kemungkinan besar masuknya tenaga kerja dari negara luar. Lebih lanjut Irwandi menyampaikan, mahasiswa sebagai generasi muda harus menger- Pemberian bibit pohon oleh Rektor Unitas Ki Dr Ir Irwandi Sulin, MP Padang Irwandi Sulin kepada Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni. [FOTO-FOTO: DOK] Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

32 Kebersamaan Rektor Unitas Padang Ki Dr Ir Irwandi Sulin, MP dengan Prof Dr Haryomo Suyono dan Dr Moch Soedarmadi. Saat pembekalan sebelum mahasiswa KKN Unitas Padang diberangkatkan ke daerah tujuan. ti, mereka yang masuk ke Indonesia adalah orang yang mempunyai kompetensi kerja. Maka secara tidak langsung mahasiswa juga dituntut berkompetisi dan menghidupkan dinamika ekonomi. Perlu diketahui, peran mahasiswa adalah menghidupkan dinamika ekonomi. Majunya suatu daerah pasti didukung dengan dinamika ekonomi ini, tuturnya. Lebih lanjut ia menyampaikan, peran mahasiswa KKN juga dapat mendorong bergeraknya ekonomi, seperti adanya usaha nagari, Bamus, LPM, dan lembaga lainnya. Kegiatan KKN di Unitas Padang ini sejatinya sudah digulirkan sejak April 2011 lalu. Walaupun awalnya mengalami kebingungan, karena dalam benak pikiran mahasiswanya, namanya KKN itu terjun di masyarakat pada wilayah tertentu selama tiga bulan. Sedangkan mahasiswa Unitas Padang itu rata-rata sudah bekerja. Mereka takut sekali kehilangan pekerjaan. KKN Tematik Posdaya versinya Unitas Padang itu tidak terikat oleh waktu, tetapi mereka terikat dengan program. Jadi program yang mereka miliki, disampaikan kepada masyarakat sesuai waktu yang mereka inginkan. Bisa malam hari, bahkan waktu yang paling strategis bagi para petani itu malam hari. Kemudian, pada 19 September 2011 lalu telah diadakan pembekalan KKN Tematik Posdaya bagi 315 mahasiswa Unitas. Dan pada 24 September 2011 telah dilepas yang disebarkan di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Sumbar. Kegiatan KKN sesungguhnya merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian ke masyarakat. Tematik dimaksudkan agar mahasiswa cakap dalam mengatasi masalah, serta menjalin dalam program yang diajukan ke dosen. Sedangkan Posdaya diartikan agar mahasiswa mampu memberdayakan taraf hidup keluaraga kurang mampu berpotensi. Bagaimana caranya mahasiswa menjadi motivator, dinamisator dan problem solver dalam memberdayakan masyarakat, katanya. Rektor menambahkan, banyak potensi nagari yang belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, mahasiswa Unitas Padang yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 34 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

33 Posdaya 2016 diajak ikut menggali potensi di 5 kabupaten di Sumbar. Selama 40 hari, mahasiswa ini akan berada di tengah masyarakat. Membuat program dan menjalankannya sehingga bisa berdampak pada masyarakat. Program yang dikerjakan sesuai dengan tema KKN tahun ini yakni KKN meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Taman Siswa (BPPTTS), Irwandi Yusuf saat pembekalan mahasiswa KKN Tematik Posdaya tahun 2016 di ruang Prof Dr Haryono Suyono Universitas Taman Siswa (Unitas) Padang, menyebutkan kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, namun juga di luar kampus. Salah satunya melalui KKN Tematik Posdaya ini, tujuannya agar mahasiswa dapat memperaktikkan ilmu yang didapatnya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga kehadiran mahasiswa tersebut dapat menjawab berbagai permasalahan atau persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat serta dapat memberikan solusi dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dia berpesan agar mahasiswa bisa menjaga sikap dan perilaku. Dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat diharapkan mampu memberikan pencerahan dan menyumbangkan pemikirannya. Rektor Unitas Padang Irwandi Sulin menyebutkan mahasiswa diminta untuk tidak membuat program yang muluk-muluk. Satu atau dua namun jelas, terstruktur dan tuntas. Tak perlu banyak tapi tak memberikan dampak. Inilah yang menjadi penekanan bagi mahasiswa ketika membuat dan menjalankan program, katanya. Irwandi mencontohkan dengan membuat program pakan ternak. Mahasiswa bisa mengkombinasikan bahan mentah pakan yang ada di daerah itu. Sehingga peternak bisa mengetahui apa saja bahan-bahan yang baik untuk pakan ternak. Bisa juga memberikan pengetahuan soal hukum. Apalagi saat ini tengah banyak diperbincangkan soal dana desa. Masyarakat juga mesti mengetahui apa saja yang diperbolehkan dan tak boleh dilakukan dalam penggunaan dana nagari. Dia menyebutkan lima daerah yang akan dikunjungi adalah Padang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Pasaman Barat, dan Padangpariaman. Ketua Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Unitas Padang Arnes Satriani menyebutkan peserta yang ikut 240 mahasiswa. Program harus fokus dan spesifik potensi daerah. Arnes Satriani menjelaskan, KKN mahasiswa dimulai Senin 25 Juli sampai 10 September. Mereka akan disebar ke 13 kecamatan dan lima kota dan kabupaten. Ia menjelaskan, mahasiswa dibagi beberapa kelompok dan ditempatkan di Posdaya yang ada di wilayah yang sudah ditentukan. Mereka (mahasiswa) sebelum turun ke masyarakat, juga kami beri pembekalan Tematik KKN Posdaya. Pembekalan ini dihadiri oleh anggota DPD RI Emma Yohana dan Kepala BPM Sumbar. Selain itu ada pemateri lainnya seperti Joni Zulhendra, dan Sepris Yonaldi, dan saya sendiri, ungkapnya. Ia menambahkan, dengan ditempatkannya mahasiswa di Posdaya dapat memberikan ilmunya kepada masyarakat, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Tujuan dengan adanya mahasiswa di Posdaya akan menumbuhkan kesejahteraan di tengah masyarakat. Kegiatan ini sudah kami mulai sejak tahun 2011, dan kami fokus kepada pembedayaan keluarga, paparnya. HARI Usai pembekalan jajaran LPPM bergambar bersama mahasiswa peserta KKN Unitas Padang Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

34 POSDAYA PERGURUAN TINGGI Dari ICON UCE 2016 UIN Sunan Ampel Surabaya Wujud Sinergi Universitas dan Masyarakat dalam Pembangunan Membangun masyarakat berbasis pedesaan ternyata bukan perkara mudah. Maka sinergi universitas dengan masyarakat memegang peranan penting dalam upaya memaksimalkan potensi-potensi rakyat di desa. Tak pelak, berbagai langkah pun dilakukan sejumlah perguruan tinggi di tanah air dan mancanegara untuk mewujudkan upaya itu. Kondisi inilah yang menjadi pembahasan dalam acara International Conference on University-Community Engagement (ICON UCE 2016) yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, pada 2-5 Agustus 2016 lalu. Prof Dr Haryono Suyono memberikan paparan di hadapan peserta ICON UCE [FOTO-FOTO: SULAEMAN] KONFERENSI internasional yang dirancang untuk menunjukkan berbagai pengalaman, praktek lapangan, hingga kisah sukses keterlibatan universitas, komunitas dari tingkat lokal hingga global ini menarik perhatian berbagai kalangan. Dengan menghadirkan Penasehat Pembina Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A la, MAg, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari, MSi, sebagai narasumber utama. Tak pelak acara yang berlangsung di Gedung Twin Tower UIN Sunan Ampel Surabaya, Jl A Yani No. 117 A Surabaya, Jawa Timur, ini penuh kesan dan makna. Pembicara lainnya yang dijadwalkan mengisi kegiatan konferensi di antaranya, Kamaruddin Amin, MA, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr Rajesh Tandon, Co-Chair of Unesco, Prof Dato Omar Osman, The President Of Asia Pasific University Community Network, Dr Henk A J Murder, University of Groninen The Netherlands. Pada kesempatan itu, Penasihat Pembina Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono menyampaikan mengapresiasi upaya yang dilakukan perguruan tinggi dalam mengembangkan sinergi universitas dan masyarakat. Saya kira sangat bagus kalau perguruan tinggi mengembangkan gender policy dan kemudian diinstitusikan dalam keputusan rektor, dekan dan seluruh pemerintahan. Sama saja selama 70 tahun ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan banyak sekali contoh-contoh bagaimana gender policy dan gender institution itu dikembangkan dengan mengembangkan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan sebagainya, papar Prof Haryono. Lebih lanjut Menteri Negara Kependudukan dan Kepala BKKBN era Presiden HM Soeharto menegaskan, Yang kita lakukan melalui kuliah kerja nyata dengan Posdaya dilakukan oleh tidak kurang 450 perguruan tinggi, itu bukan policy tetapi practical eksperience, contoh-contoh konkrit. Sebagai contoh misalnya di dalam kegiatan kuliah kerja nyata ini semua anak balita perempuan harus masuk PAUD. Jadi tanpa kita gender policy, biasanya anak perempuan kurang diperhatikan. Selain 36 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

35 itu, anak-anak dewasa yang sekarang menjadi semacam bonus demografi usia 15 sampai 60 tahun, kita memberikan prioritas untuk anak perempuan harus sekolah, paparnya. Menurutnya, penduduk pada usia tahun telah berjumlah lebih dari 170 juta, melebihi jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun ditambah penduduk di atas usia 60 tahun. Disitulah dengan kearifan yang tinggi sebenarnya sudah terlihat kesempatan untuk dengan gigih membangun sumber daya manusia yang melimpah dan menempatkan pembangunan berbasis kependudukan. Oleh karena itu Pemerintah seharusnya tanggap dan menempatkan penduduk dewasa yang melimpah sekarang ini sebagai kekuatan yang potensial dan mengadakan program pendidikan dan pelatihan keterampilan secara besar-besaran. Kalau penduduknya masih di bawah usia 6 tahun, 18 tahun atau di bawah 22 tahun, maka pendidikan adalah kunci utamanya. Tetapi sudah banyak yang berusia di atas 12 tahun tetapi tidak sekolah di SMP, sudah lebih 15 tahun tidak sekolah di SMA, atau sudah lebih 18 tahun tidak kuliah di perguruan tinggi, jelas Prof Haryono. Diakuinya, teori-teori yang disajikan memang perlu implementasi. Dan implementasi melalui Posdaya itu adalah implementasi bagaimana mengikutsertakan wanita, keluarga miskin dan keluarga-keluarga di pedesaan belum pernah ikut dalam pembangunan diberi kesempatan. Hadir dalam acara ini Ketua Panitia ICON UCE 2016, Nabiela Naily, MHI, MA, Drs Supomo, MM, Kadinsos Jatim (Manager Program CSR), Lotta Bertulfo, Gender Specialist Kanada, Prof Dr Ir H Herry Suhardiyanto, MSc, Rektor IPB, Dee Brooks, Jedder Institute Australia dan undangan lainnya. Sedangkan pembicara kedua Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari, MSi menjelaskan bagaimana pelaksanaan community engagement di universitas. Kita tahu bahwa di dalam peraturan menteri agama ini yang mengatur tentang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di dalam SILE (Supporting Islamic Leadership in Indonesia) sudah dikemukakan beberapa hal, antara lain bahwa modul dari community engagement harus terlaksana di perguruan tinggi, ujar Prof Dr Musafir Pababbari, MSi. Kemudian metode yang digunakan untuk mengimplementasikan itu, lanjutnya, adalah bagaimana metode ABCD (Asset Based Community Development). Jadi dalam pengembangan masyarakat ini kita menggunakan metode pendekatan yang dikenal di SILE itu adalah Asset Based Community Development. Jadi masyarakat itu dikembangkan dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di dalam masyarakat itu. Untuk membangun masyarakat berbasis pedesaan itu bukan sesuatu yang mudah, untuk itu perlu dilakukan kolaborasi, tegasnya. Sementara itu Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A la, MAg menjelaskan, Project Supporting Islamic Leadership In Indonesia/Local Leadership for Development (SILE/LLD Project) telah memasuki tahun keenam dan sedianya akan selesai pada akhir tahun Namun semangat kemitraan bersama masyarakat akan terus berlangsung dengan berbagai program pembangunan bersama masyarakat. UIN Sunan Ampel akan terus berusaha mengawal upaya tersebut melalui sinergi aktif dan integratif dengan berbagai pihak, ucapnya. Ditegaskannya, UIN Sunan Ampel Surabaya yang secara historis telah memiliki kedekatan dengan masyarakat bertekad untuk terus berperan aktif dan bersinergi melakukan perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat, bangsa, dan negara. Bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), UIN Sunan Ampel Surabaya telah memiliki rencana strategis khusus untuk kemitraan universitas dan masyarakat, ungkap Abd A la. Peserta ICON UCE 2016 mendengarkan dengan antusias paparan yang disampaikan Prof Dr Haryono Suyono. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

36 Prof Dr Haryono Suyono didampingi Ketua LP2M UIN Maliki Malang Hj Mufidah, Ch, MAg dan Ketua Panitia ICON UCE 2016 Nabiela Naily, MHI, MA berfoto bersama dengan mahasiswa UINSA usai acara. Tentunya, kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak khususnya pemerintahan, dunia usaha, donor baik internasional maupun nasional akan dapat melengkapi kemitraan yang selama ini sudah terjalin antara kampus, masyarakat, dan organisasi masyarakat sipil tutur Prof Dr H Abd A la. Inisiatif transformasi sosial Ketua Panitia ICON UCE 2016 Nabiela Naily, MHI, MA, menjelaskan, konferensi ini memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan dari berbagai mitra yang bekerja sama untuk membuat inisiatif transformasi sosial yang inovatif dan kreatif. Peserta akan mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam berbagai sesi interaktif. Mulai dari workshop kinerja seni, dialog deliberatif untuk presentasi, sesi poster, hingga kunjungan. Acara yang dihadiri sekitar 350 undangan baik tamu dari mancanegara maupun nasional mengangkat tema besar Collaborative Creation Leads To Sustainable Change, atau sebuah upaya kemitraan antara universitas dan masyarakat menuju perubahan yang berkelanjutan. Lebih lanjut Nabiela menjelaskan, kegiatan utama diskusi terbagi dalam empat sesi panel dengan tema yang berbeda. Di mana dalam setiap sesi panel, kegiatan akan dibreakdown menjadi sedikitnya lima kelas untuk lebih memperdalam pembahasan terkait tema utama panel. Beberapa tema yang akan diangkat dalam Plennary Sessions tersebut yaitu Opportunities and challenges of universitycommunity engagement (Peluang dan tantangan dari keterlibatan universitas-komunitas), The innovative, sustainable and applied programs of university community engagement (Program inovatif, berkelanjutan dan diterapkan keterlibatan komunitas universitas), Methods and approaches to strengthen university-community engagement (Metode dan pendekatan untuk memperkuat keterlibatan universitas-komunitas), dan Critical evaluation on the policy, theoretical framework, and practice of universitycommunity engagement (Evaluasi kritis pada kebijakan, kerangka teori, dan praktik keterlibatan universitas-komunitas). SULE/ADE S 38 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

37 POSDAYA ORGANISASI SOSIAL Dari Rakernas Hipprada Hipprada Siap Songsong 28th ISGF-AISG World Conference 2017 Bangsa Indonesia patut bangga dengan adanya Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada). Apalagi lembaga ini sekarang resmi sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan yang dilindungi undang-undang. Bukan itu saja, Hipprada juga dipercaya gerakan mantan pandu dunia sebagai tuan rumah pertemuan akbar dunia ISGF-AISG World Conference yang ke- 28 yang digelar di Bali pada 2017 mendatang. Di acara Rakernas Hipprada pada 1-3 Agustus 2016 lalu Hipprada pun siap menyongsong pagelaran dunia tersebut. Ketua Umum PP Hipprada Prof Dr Haryono Suyono saat membuka Rakernas Hipprada di Hotel Treva Internasional, Menteng, Jakarta Pusat. [FOTO-FOTO: SULAEMAN] P ADA penyelenggaraan Rakernas yang dilaksanakan bersamaan dengan hari lahir Hipprada ke-41 tahun 2016 ini mendapat perhatian antuasias para pengurus Hipprada. Tercatat sebanyak 60 orang yang datang dari 14 utusan daerah dari berbagai provinsi di tanah air. Dihadiri langsung Ketua Umum Hipprada Prof Dr Haryono Suyono dan pengurus lainnya. Tak ayal, acara yang berlangsung di Hotel Treva Internasional, Menteng, Jakarta Pusat, ini penuh kesan dan makna. Acara yang mengusung tema Hipprada Menyongsong 28th ISGF-AISG World Conference 2017 ini menjadi momen yang yang bersejarah bagi pengurus dan anggota Hipprada peserta Rakernas. Pasalnya, pagelaran itu dapat menjadi satu kebanggaan bagi seluruh anggota dan pengurus Hipprada sebagai tuan rumah kegiatan 28th ISGF-AISG World Conference 2017 di Bali. Kita kenang dengan sendirinya, dengan rasa terima kasih dan sangat hormat kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang pada tahun 1968 memutuskan membentuk Hipprada. Dan pada tahun 1977 kita telah menjadi anggota ISGF (International Scout and Guide Fellowship). Dan hari ini kita akan mantapkan Hipprada sebagai organisasi kemasyarakatan seperti kakak-kakak telah putuskan dalam pertemuan yang lalu. Oleh karena itu pada hari ini kita mohon kakak-kakak sekalian memantapkan dasar hukum dari Hipprada, ucap Ketua Umum PP Hipprada Prof Dr Haryono Suyono pada acara pembukaan Rakernas Hipprada. Prof Dr Haryono Suyono menjelaskan, seperti motto pada waktu pendirian Hipprada, Hipprada adalah sahabat Pandu dan Pramuka (Scout and Guide Fellowship). Dan Alhamdulillah, pada waktu konferensi dunia di Sidney, Australia, kita mengirim utusan yang sangat lengkap, dan kita sudah melakukan persiapan yang luar biasa. Ada pidatonya Menko, ada pidatonya gubernur, ada pidatonya Pramuka dan akhirnya mengambil keputusan secara mutlak konferensi dunia tahun 2017 tidak ada pilihan lain kecuali di Indonesia, ungkap Prof Haryono. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

38 Peserta Rakernas Hipprada siap menyongsong World Conference ISGF 2017 di Bali. Saya sebagai Ketua Umum telah mencoba menterjemahkan motto Budi Luhur Dharma Bakti dalam program advokasi, komunikasi dan kegiatan-kegiatan di lapangan, biarpun tidak terlalu sering saya telah menghadiri pertemuan Hipprada di beberapa provinsi. Dan kita bangga tiap-tiap pertemuan daerah biarpun yang hadir rata-rata berusia 60 tahun ke atas tetapi semangatnya sangat luar biasa, ujar pria kelahiran Pacitan, 6 Mei Lebih lanjut, Prof Haryono menguraikan, seputar Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Jawa Timur telah mencoba melaksanakan gagasan-gagasan dari dua pokok program Hipprada yaitu membantu Gerakan Pramuka dengan mencoba membentuk Gerakan Pramuka berbasis wilayah serta membantu masyarakat umum dengan secara langsung terjun ikut mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan. Akhirnya, atas pengalaman di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, lanjut Prof Haryono, pihaknya berani dan tiba waktunya menyatakan Hipprada sebagai organisasi kemasyarakatan. Sebagai organisasi kemasyarakatan akan mempunyai dasar hukum, berbeda dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya dasar hukum karena kita sepakat bersama, kita setuju kita ketok palu. Tetapi besok sah menurut hukum Republik Indonesia. Sebagai organisasi, lanjut Prof Haryono, maka kiprah tahun pertama tidak lain adalah bagaimana kita memperkuat komitmen dan langkah-langkah konkrit untuk mensukseskan organisasi Hipprada, tidak malu menjadi tuan rumah World Conference ISGF tahun 2017 di Bali. Jadi bukan saja Hipprada Bali atau Pengurus Pusat Hipprada, tapi kakak-kakak sekalian di seluruh Indonesia ceritanya adalah World Conference ISGF. Dan kita bersyukur dapat perlindungan dari Allah, pada saat World Conference ISGF kita mendapat kepercayaan dunia, tegasnya. Lebih dari itu selama satu tahun ini kita tunjukkan bahwa kita ingin mendukung Pramuka dalam bentuk Pramuka berbasis masyarakat. Kalau ingin membentuk Pramuka berbasis masyarakat, bentuklah kelompokkelompok Pramuka berbasis desa tetapi jangan sendirian. Ajaklah Gerakan Pramuka di daerah masing-masing menjadi pendiri. Dalam istilah Ki Hajar Dewantoro Tut Wuri Handayani sehingga kita makin menjadi sahabat dari Gerakan Pramuka, papar Prof Haryono. Menko Kesra dan Taskin era Presiden BJ Habibie ini menegaskan, biarpun Hipprada kini sudah akan menjadi organisasi kemasyarakatan tapi tetap cinta kepada Gerakan Pramuka, cinta pada jiwa Pramuka, cinta pada semangat Pramuka, cinta pada tingkah laku Pramuka, cinta pada pekerjaan Pramuka, cinta pada kepercayaan rakyat yang telah diberikan kepada Pramuka. Setengahnya karena kita membentuk Pramuka berbasis masyarakat, setengahnya kita ingin membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk menghargai gerakan kepanduan atau Pramuka. Kita ingin memperlihatkan Pramuka tetap berbaju Pramuka di lapangan desa, di lapangan kampung sehingga rakyat melihat Pramuka itu ada di mana-mana di desanya dan ada di mana-mana menolong orang tua di desa, menolong anak menyeberang jalan, menolong anak yang kecelakaan dan sebagainya, ujar Prof Haryono yang juga Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS). Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, tambahnya, kakak-kakak akan ditandai suksesnya oleh karena partisipasi masyarakatnya yang tinggi, bukan karena pakaiannya yang luar biasa hebatnya. Kenapa? Karena kakak-kakak mendukung pelayanan yang sifatnya langsung dan menjemput bola, bersamasama dengan para mahasiswa yang pada akhir-akhir ini mengadakan kuliah kerja nyata di desa, tegas Prof Haryono. Bahkan sekarang, ucapnya, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah anak-anak SMK sudah langsung memberi pelatihan keterampilan atau softskill di desa-desa. Khususnya di Jawa Timur tidak kurang dari 200 SMK sekarang ini ditugaskan oleh gubernur untuk 40 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

39 terjun memberi pelatihan keterampilan di desa-desa dari SMK di Jawa Timur, ungkap Prof Haryono. Diakuinya, karena di desa-desa itu banyak sekali Posdaya, pihaknya mengembangkan dan siap untuk membantu komitmen dan partisipasi pada pemberdayaan keluarga pada tingkat desa. Sekarang sudah banyak desa yang mulai dirambah oleh saudara-saudara kita, kakak-kakak kita dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dari Yogyakarta. Bahkan khusus untuk Yogyakarta, saya ingin mengadakan semacam sarasehan, insya Allah pada tanggal 19 Agustus 2016 di Studio TVRI Yogyakarta dalam rangka bagaimana Hipprada bersama-sama dengan Pramuka berbasis desa menyumbang dan menjemput bola pada tingkat pedesaan, tukas Prof Haryono. Kita juga mendukung relawan sebagai anggota Hipprada karena sebagai organisasi kemasyarakatan kita sekarang akan mencintai tiga generasi, generasi lansia, generasi dewasa dan generasi anak-anak. Kita akan mengembangkan relawan untuk secara gotong royong membangun keluarga pada tingkat pedesaan dan mendukung partisipasi dalam rangka seperti itu pada proses-proses membantu keluarga-keluarga yang tertinggal, cetus Prof Haryono. Ia menjelaskan, programnya sederhana seperti membangun kebun bergizi di rumah. Program semacam ini bisa dilaksanakan tiap hari. Hal lain yang bisa dilakukan bidang ekonomi. Rakyat desa yang sekarang masih miskin memelukan industri-industri dan perdagangan yang sederhana. Di wilayah Jabotabek sekarang sedang saya lakukan eksperimen untuk mengadakan bazaar sembako pada bulan puasa yang lalu. Orang desanya tidak perlu dilatih ke sekolah ekonomi menjadi pedagang, cukup nongkrong saja menjual sembako kasih harga dan ternyata orang desa yang masih sederhana dalam tiga hari sanggup menjual gula sampai dua ton. Intinya adalah bagaimana jiwa dan semangat kepanduan dan pramuka itu kita tularkan bukan dengan pidato tetapi dengan kenyataan bahwa saudara kita yang kita jemput akan berubah menjadi manusia yang dapat dipercaya, manusia yang memiliki disiplin tinggi, manusia yang peduli sesamanya, manusia yang luhur budi pekertinya dan manusia yang sangat visioner karena dia melihat masa depannya dengan penuh optimisme dan penuh keceriaan karena dia mempunyai saudara di mana-mana, karena dia bersahabat dengan siapa pun juga, karena dia adalah anak bangsa yang sangat kita banggakan, pungkas Prof Haryono. Rangkaian acara Rakernas Hipprada tahun 2016 adalah Deklarasi Hipprada Berbadan Hukum yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2016 di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat yang ditandai dengan penandatanganan Akta Notaris oleh Pengurus. Adapun pengesahan organisasi Hipprada berbadan hukum dilaksakan oleh notaris Syafera M Achmad, SH, MKn dengan KeputusanMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU AH Tahun 2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Hipprada yang disahkan pada tanggal 2 Agustus 2016 lalu. SULE/ADE S Susunan Organisasi Hipprada Pengurus : Prof Dr Haryono Suyono : Ketua Umum Ir Ibnu Kartiko, MBA : Sekretaris Umum Herry Kustatie, SE, MM : Bendahara Umum Ir Arifin Sasongko : Ketua Ir H Parni Hadi : Ketua Ir M Paulus Tjakrawan : Ketua Ir Hj Sri Soesilo Rini S : Ketua Dr H Soekardi Kusumo Miharjo : Ketua Farli Elnumeri : Sekretaris Rd Muhammad Soleh, SE : Bendahara Badan Pengawas Dr Moch Soedarmadi, MKM : Ketua Dr Gemala Rabi ah Hatta : Anggota Ir Akhmad Bukhari Saleh : Anggota Deklarasi Hipprada Berbadan Hukum dilaksanakan dengan khidmat di halaman Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

40 LAPORAN UTAMA Menguatkan Partisipasi Demi Percepat Masyarakat Sejahtera Di usia 71 Kemerdekaan RI, era globalisasi menjadi tantangan besar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Celakanya, masih sangat banyak masyarakatnya belum siap, baik secara pendidikan maupun kesejahteraan. Ini menjadi PR bersama. Produk lokal masyarakat harus dibangkitkan rasa percaya dirinya agar mandiri dalam mengembangkan usahanya. [FOTO: HARI] SEJARAH telah mengajarkan kepada kita, kunci untuk mengatasi persoalanpersoalan tersebut adalah persatuan. Persatuan. Pada tahun-tahun awal kemerdekaan, bangsa Indonesia terus dihadapkan pada persoalan besar, yaitu melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa. Dalam kondisi sulit seperti itu, hubungan antara pemimpin dengan pemimpin, antara pemimpin dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat, justru terjalin sangat erat dan mendalam. Semangat persatuan mereka laksana semen yang menyatukan butir-butir pasir menjadi pilar yang kokoh. Karena persatuan itu, kita tetap menjadi bangsa yang merdeka dan bermartabat. Oleh sebab itu, untuk mengatasi seluruh persoalan bangsa dewasa ini, kita harus tetap utuh, bekerja bahu membahu, tidak boleh terpecah belah oleh pertentangan politik dan kepentingan jangka pendek. Sehingga kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan dapat terwujud. Saatnyalah ulang tahun kemerdekaan ke-71 tahun ini merupakan momen menuju kematangan dalam menguatkan upaya merealisasikan cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan baik melalui fisik maupun politik oleh para pejuang dan pendiri bangsa ini. Mengisi Proklamasi Kemerdekaan menjadi kewajiban bagi pemerintah, rakyat dan seluruh komponen bangsa termasuk pelaku usaha swasta yang ada di dalam negeri ini. Indonesia tak akan segera menjadi negara maju, karena roda perekonomian negara ini hanya digerakkan sebagian kecil masyarakatnya. Hal ini terjadi karena Indonesia terlalu cepat mengadopsi liberalisme, padahal masyarakatnya belum siap, baik secara pendidikan maupun kesejahteraan. Ketika liberalisme diterapkan, manfaat ekonomi lebih cenderung dirasakan masyarakat yang lebih mapan dan lebih siap. Sebaliknya, kelompok yang belum siap semakin tertinggal. Lantas langkah dan upaya perlu dilakukan agar masyarakat siap, baik secara pendidikan maupun kesejahteraannya itu? Seperti apa pula partisipasi dari masyakat kita dalam membantu pemerintah mengupayakan terwujudnya masyarakat yang siap dari segi kesejahteraannya itu? Kita patut berterimakasih kepada para pendahulu kita, para pemimpin nasional, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini memimpin negeri ini. Atas perjuangan dan kerja keras para pemimpin nasional tersebut, disertai dukungan sepenuh hati dari seluruh rakyat Indonesia, bulan Agustus ini, di saat kita memperingati 71 tahun Indonesia Merdeka, kita mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk melompat maju. 42 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

41 Persatuan Indonesia sudah kokoh, pendidikan rakyat semakin maju, dan peluang peserta didik untuk melakukan mobilitas sosial terbuka lebar. Saat ini, kita telah memiliki hampir 300 ribu sekolah, lebih dari dua juta guru, dan hampir 40 juta siswa, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. Lebih dari itu, Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote, adalah negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, negeri demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dalam hal berdemokrasi, kita telah menjadi salah satu contoh gemilang di dunia. Dibandingkan dengan tahun 2013, indeks demokrasi kita naik dari 63,72 menjadi 73,04 pada tahun Kita juga memiliki pemilih muda yang kritis, dan bersemangat mengawal jalannya demokrasi dan pemerintahan. Selain itu, saat ini Indonesia juga mempunyai jumlah kelas menengah yang signifikan dan akan terus bertambah seiring dengan bonus demografi yang sedang dan akan kita nikmati. Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia juga mengalami lonjakan Produk Domestik Bruto, dari sekitar 1000 triliun rupiah, menjadi sekitar 10 ribu triliun rupiah dan menjadi kekuatan ke-16 ekonomi dunia. Kini Indonesia duduk sejajar dengan negara-negara maju di Forum G-20. Semua itu menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sebagai bangsa yang besar, kita harus percaya diri, harus optimis, bahwa kita dapat mengatasi segala persoalan yang menghadang di hadapan kita. Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Nawacitanya terus memacu upaya kesejahteraan rakyat. Salah satunya dengan memacu perekonomian rakyat. Untuk memacu ekonomi rakyat, Presiden Jokowi perintahkan agar pemberian bantuan untuk usaha produktif dipercepat. Presiden memerintahkan penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) dan dana usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di 23 Kementerian dan Lembaga disatukan melalui sistem perbankan. Dana-dana yang dikumpulkan tersebut bisa dipakai untuk subsidi bunga pada usaha produktif rakyat. Identifikasi terlebih dahulu berapa total besaran anggaran yang bisa diberikan, baik dalam bentuk program transfer tunai maupun subsidi bunga kredit usaha rakyat, imbuhnya. Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah terus-menerus berupaya mengendalikan inflasi, antara lain melalui operasi pasar. Pada saat yang sama pemerintah juga harus memacu kegiatan perekonomian rakyat melalui berbagai program bantuan, baik melalui program Bansos, bantuan UMKM, maupun PKBL. Prinsipnya, kata Presiden Jokowi, kegiatan ekonomi rakyat harus terus berjalan agar daya beli rakyat ikut meningkat. Karena itu Presiden meminta kementerian dan lembaga yang terkait dengan program bantuan segera mengidentifikasi masalah yang bersifat darurat (emergency) seperti penanganan bencana, Ir Joko Widodo dan mana masalah yang bisa diprogram atau diarahkan ke sektor produktif. Menindaklanjuti program Presiden tersebut, Kementrian Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) terus menstimulus keluarga tidak mampu di Indonesia untuk bisa hidup lebih baik. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PKH dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban rumah tangga sangat miskin dan jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan. Dengan demikian generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan, ujarnya. Jika semua beban hidup masyarakat miskin dapat dikurangi dengan PKH, kata Mensos, maka mereka bisa berkonsentrasi mendidik anak-anaknya untuk berprestasi. Khofifah mengungkapkan, terbukti banyak siswa berprestasi yang merupakan anak-anak penerima bantuan PKH tersebut. Dengan adanya bantuan non tunai tersebut, Kemensos bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Bank BTN membantu masyarakat penerima bantuan. Para penerima menerima buku tabungan dan dana yang dibantu tersebut ditransfer kepada rekening masing-masing warga. Tabungan tersebut tidak hanya untuk mengambil dana bantuan saja, tetapi juga bisa digunakan untuk menabung jika penerima bantuan ini mendapatkan rezeki, bahkan bisa digunakan untuk berhaji jika kelak sudah mampu. Komitmen dan partisipasi Kementrian Koperasi dan UKM sebagai salah satu kementrian yang ditugaskan Presiden dalam percepatan ekonomi, terus menggiatkan berbagai upaya penguatan bagi penggiat usaha ekonomi produkrif. Dra Khofifah Indar Parawansa Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

42 Saat ini jumlah UMKM di Indonesia ada sebanyak 57,89 juta unit, atau 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional. UMKM memberikan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 96,99 persen, dan terhadap pembentukan PDB sebesar 60,34 persen. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, kata Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang dalam peeringatan Hari Koperasi ke 69 ini mengusulkan tema yang diangkat harus selaras dengan program Nawacita Presiden Jokowi, yakni Reformasi Koperasi Mewujudkan Ekonomi Berdikari, dengan salah satu Sub Tema, yakni Koperasi Wujud Badan Usah Milik Rakyat. Menkop juga mengungkapkan, koperasi di Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan. Saat ini, jumlah koperasi ada sebanyak unit atau meningkat sebesar 31,45 persen sejak tahun Menurutnya, pertumbuhan jumlah koperasi yang diiringi dengan perbaikan kualitas dan kinerjanya menjadi bukti dari proses revitalisasi koperasi menuju implementasi dari prinsip dari, oleh, dan untuk anggota, sesuai dengan jati diri koperasi. Maka, lanjut Puspayoga, hasil yang telah dicapai tersebut tentunya harus dipertahankan dan terus ditingkatkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah telah dan terus berupaya keras untuk memajukan sektor UMKM dan Koperasi dengan berbagai kebijakan dan program agar peranannya semakin meningkat terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan dalam mengurangi kemiskinan, ujarnya. Meskipun demikian, Menkop mengakui, memang masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh KUKM, salah satunya adalah masih lemahnya akses pemasaran baik di dalam maupun luar negeri. Dengan diberlakukannya MEA, Puspayoga mengatakan, tantangan akan semakin berat, di satu sisi dapat memberi peluang terbukanya pasar produk Indonesia, tetapi di sisi lain jika tidak diwaspadai, Indonesia hanya akan menjadi pasar besar bagi produk-produk dari negara-negara ASEAN. Sementara itu, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) sudah sejak didirikan pada 1996 silam oleh Bapak Soeharto selaku warga negara turut berpartispasi membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui program pemberdayaan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Program tersebut bertujuan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Di tahun 2016 ini, program kerja Yayasan Damandiri akan kita fokuskan kepada untuk untuk meningkakan kualitas 3000 Posdaya di 3000 desa, khususnya di daerah padat penduduk seperti di Jawa dan Bali, dengan melakukan konsolidasi Yayasan serta meningkatkan kualitas kerja sama dengan para mitra kerja. Kami juga memberikan perhatian yang lebih besar kepada Posdaya-posdaya di bidang manajemen, agar Posdaya-posdaya tersebut mengenal manajemen modern serta mulai membangun dan mengembangkan koperasi, kata Ketua Yayasan Damandiri. Selain program-program tersebut pada 2016 ini, mantan Menteri Koperasi ini juga mengungkapkan, bekerja sama dengan BPR Nusamba, Damandiri akan mengembangkan program baru, yaitu Program Komunitas Sahabat Damandiri yang merupakan model penguatan ekonomi kerakyatan yang dilakukan melalui pembentukan dan penguatan komunitas usaha, peningkatan kapasitas komunitas usaha, pembangunan jejaring komunitas usaha, dan pemberian akses modal usaha. Sedangkan untuk menampung hasil produksi dari anggota Posdaya dan Komunitas Sahabat Damandiri, Damandiri bekerjasama dengan mitra kerja membangun Sentra Kulakan Posdaya (Senkudaya) di daerah-daerah yang dianggap telah mampu. Senkudaya merupakan tempat koperasi dan warung-warung kecil mendapatkan bahan-bahan kebutuhan dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Dengan demikian koperasi dan warung-warung kecil tersebut akan memperoleh margin harga, sehingga mampu menjalankan fungsinya. Selain itu, program Inovasi Posdaya bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Khususnya perguruan tinggi diminta membuat semacam rencana usaha untuk perkuatan Posdaya termasuk di dalamnya pendampingan, pelatihan dan pembinaan, sehingga diharapkan anggota Posdaya bisa mengakses ke perbankan untuk pengajuan modal kerja untuk usahanya. HARI 44 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

43 CERITA SAMPUL Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM Bertekad Angkat Derajat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, beruntung memiliki pemimpin masa depan yang mumpuni. Tidak saja pintar berpolitisi, HM Tasdi, SH, MM, Bupati Purbalingga periode ini juga sangat dekat dengan masyarakat desa. Saya memang wong ndesa. Desa saya, Karangreja berada di kaki gunung Slamet. Ayah saya petani yang cuma punya sawah satu bahu (sekitar meter persegi). Namun, saya ingin menunjukkan bahwa orang dari desa pun bisa memimpin Purbalingga, ungkap pria kelahiran Dusun Bayeman Kidul, Desa Tlahab Lor Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, 11 April 1968 silam. T IDAK banyak yang tahu bagaimana latar belakang tokoh politik paling fenomenal di Kabupaten Purbalingga ini. Sekilas, orang hanya mengenalnya sebagai pria yang sudah aktif di politik dan menjadi anggota DPRD Purbalingga. Padahal ia memulai semua itu dari bawah, dari seorang wiraswastawan muda yang mencari terobosan usaha yang memiliki banyak pangsa pasar. Memulai karir usaha di bidang penyediaan diesel Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tingkat dusun hingga tingkat desa, awalnya cukup cemerlang. Namun saat Perusahaan Listrik Negara (PLN) masuk ke desa-desa, usahanya pun bangkrut. Tasdi pun beralih usaha di bidang niaga dengan kredit Suzuki Carry Setelah kredit pertama lunas, Tasdi ambil lagi mobil niaga L300, dan setelah lunas ambil lagi truk engkel. Setelah lunas Tasdi kredit lagi armada truk. Sementara itu, karirnya di dunia politik dimulai saat dipercaya menjabat sebagai Bendahara Pimpinan Anak Cabang sebuah partai politik besar nasional. Tasdi juga pernah menjabat sebagai wakil rakyat di DPRD Purbalingga pada 1999 hingga 2004 dan menjadi Ketua DPRD Purbalingga sejak 2004 hingga Tasdi juga pernah menjadi Wakil Bupati Purbalingga sejak 16 Mei 2014, menggantikan jabatan Wakil Bupati Purbalingga yang ditinggalkan Sukento Ridho Marhaendrianto karena menjadi Bupati Purbalingga. Hal ini setelah bupati sebelumnya Heru Sudjatmoko terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah. Dan kini, sebagai Bupati Purbalingga priode , ia sedang berusaha meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Purbalingga. Sehingga masyarakat Purbalingga tidak lagi gemar berurbanisasi ke kota-kota besar. Ia merupa- kan tokoh politik juga birokrat yang lahir dari kalangan wong cilik di Purbalingga. Dalam memimpin daerah tempat asal Panglima Besar Jenderal Besar TNI Soedirman ini, bersama Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak seluruh jajarannya untuk terus berupaya menjaring berbagai program yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat. Utamanya, program pengentasan kemiskinan yang dilakukan lembaga-lembaga yang ada di Indonesia maupun mancanegara, termasuk juga Yayasan Damandiri. Untuk mengatasi kemiskinan, kami akan memfokuskan pada optimalisasi UMKM dan Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM. [FOTO: DOKPRI] Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

44 Mengecek kondisi pasar tradisional menjadi perhatian Bupati Tasdi. [FOTO: DOK] Ketua Yayasan Damandiri Dr (HC) Drs Subiakto Tjakrawerdaja didampingi Sekretaris Yayasan Damandiri Firdaus, Ak, MBA, saat beraudiensi dengan Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM, di ruang VIP Pringgitan Rumah Dinas Bupati Purbalingga, Jateng. [FOTO: HARI] berharap masyarakat Purbalingga pun mendukungnya dengan membeli produk-produk garapan para pengrajin Purbalingga, seperti sapu glagah, sepatu, berbagai macam kerajinan, knalpot dan sebagainya, ungkap Bupati Purbalingga ini saat ditemui Hari Setyowanto Majalah Gemari di ruang VIP Pringgitan Rumah Dinas Bupati pertengahan Juni lalu, didampingi Wakil Bupati Purbalingga dan Kepala Dinperindagkop Pemkab Purbalingga Drs Agus Winarno, MSi. Kedua pimpinan Kabupaten Purbalingga ini selalu mengimbau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar bersama-sama menangkap peluang program yang terkait pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Seluruhnya saja baik itu dari lembaga, politisi maupun yang lainnya. Tangkap saja peluang itu demi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan masyarakat kita, cetusnya. Seperti yang tersirat dalam sesanti (semboyan) masyarakat Purbalingga, Prasetyaning Nayaka Amangun Praja. Artinya, Pembangunan hanya bisa berhasil karena adanya sinergi, bergotong royong dalam mamayu hayuning bawana. Salah satu semangat gotong royong dalam rangka mengentaskan kemiskinan adalah program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Program bedah rumah ini telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebesar Rp 17 miliar. Kami juga selalu mengingatkan kita semua bahwa di sekeliling kita masih ada rumah yang tidak layak huni, ungkap suami dari Erny Widyawati, SSos, wanita asal Karangreja yang dikaruniai tiga orang anak. Masing-masing Sena Akbar Kartika Dewantara, Mega Putri Yusiantika Dewanti, Bima Satria Dewantara (alm). Diungkapkannya, dari KK (kepala keluarga) di Kabupaten Purbalingga, yang telah memiliki rumah hanya sekitar KK. Dengan demikian masih ada KK yang tidak memiliki rumah. Di antara yang telah memiliki rumah, masih ada 11,6 persen ternyata tidak layak huni, atau mencapai rumah. Dukungan Damandiri Sejak Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) bergulir di Purbalingga beberapa tahun lalu, Posdaya telah menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan warga. Sehingga saat mendapat kunjungan dari Ketua Yayasan Damandiri Dr Subiakto Tjakrawerdaja dan Sekretaris Yayasan Damandiri Firdaus Ak, MBA menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Bupati Purbalingga ini. Semoga jejaring kemitraan dengan Damandiri ini terus 46 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

45 berlanjut, ucapnya. Kemitraan dengan berbagai pihak memang diperlukan oleh setiap daerah dalam membantu pembangunan di daerahnya, termasuk Purbalingga. Seperti diungkapkan Ketua Yayasan Damandiri, Damandiri membantu Purbalingga melalui program pemberian kredit bagi keluarga Posdaya dan fasilitasi sentra kulakan bagi warung-warung keluarga sejahtera. Melalui kerja sama tersebut, Damandiri telah menyalurkan kredit dan tabungan Pundi Sejahtera kepada kelompok-kelompok Posdaya di Kabupaten Purbalingga. Program ini memberikan skim kredit yang relatif mudah dan murah, tanpa agunan dengan maksimum kredit Rp 2 juta. Tujuannya untuk memberikan modal bagi keluarga miskin yang baru ingin berusaha. Program ini berjalan dengan baik. Bahkan, sudah ada 2000 keluarga yang sudah mendapat penyaluran program itu dan dampak manfaatnya besar sekali. Yayasan Damandiri juga memfasilitasi warung-warung keluarga Posdaya melalui Sentra Kulakan Posdaya untuk memperkuat mereka supaya bisa hidup dan berkembang lebih baik. Sehingga mereka ini bisa bersaing dengan warung-warung modern yang sudah menyebar ke desa-desa. Upaya dan komitmen Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dalam melakukan terobosan pengentasan kemiskinan di Purbalingga mendapat pujian Subiakto yang juga Menteri Koperasi pada Kabinet Pembangunan era Presiden HM Soeharto silam. Dalam kunjungan tersebut, Subiakto juga ikut meninjau langsung kegiatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dahlia, Desa Karangnangka, Kecamatan Brebet, Purbalingga, yang telah memanfaatkan bantuan Program Tabur Puja. Bantuan program tersebut telah berlangsung sejak tahun 2014 lalu. Hingga kini Yayasan Damandiri telah menyalurkan dananya secara bertahap mencapai Rp 2,7 miliar, sebagai modal kerja untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki usaha produktif atau yang akan merintis usaha produktif. Jumlah Posdaya yang memperoleh fasilitas kredit posisi April 2016 sebanyak 34 kelompok dengan jumlah anggota orang yang tersebar di 12 kecamatan. Jumlah pinjaman di anggota Rp 2,989 miliar dan total asset unit Tabur Puja mencapai Rp 3,2 miliar. Secara keseluruhan, perkembangan KSP Dahlia selama tiga tahun terakhir mengalami perkembangan cukup signifikan. Asset pada 2013 Rp 1,6 miliar, 2014 meningkat menjadi Rp 4,3 miliar dan pada 2015 mencapai Rp 4,9 miliar. Demikian juga omset usahanya mengalami kenaikan dari Rp 938,4 juta pada 2013 meningkat tajam menjadi Rp 4,2 miliar pada Pada tahun 2015 kemarin, telah dibagikan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 117,5 juta. Bantuan dan dukungan program Tabur Puja dari Damandiri sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas derajat kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya dukungan dari Yayasan Damandiri tersebut, gairah masyarakat untuk belajar menabung dan menguatkan usaha ekonomi produktifnya semakin nyata. Dukungan dari Damandiri berupa program pemberian skim kredit yang relatif mudah dan murah, tanpa agunan dengan maksimum kredit Rp 2 juta. Tujuannya untuk memberikan modal bagi keluarga miskin yang baru ingin berusaha. Kami pun sangat berterima kasih atas dukungan dari Yayasan Damandiri. Dukungannya telah mampu membantu mengentaskan kemiskinan di desa yang ada di Kabupaten Purbalingga. Upaya pengentasan kemiskinan memang tidak mudah dan perlu waktu serta komitmen yang tinggi untuk membantu mereka, ungkap Tasdi yang mengaku sangat senang, karena program kemitraan dengan Yayasan Damandiri mampu dimanfaatkan masyarakatnya dengan baik. HARI/RW Berbagai produksi hasil usaha ekonomi produktif kaderposdaya Lestari di Desa Cipaku, Kecamatan Brebet, Kabupaten Purbalingga, Jateng, yang juga pemanfaat Skim Kredit Tabur Puja mendapat perhatian Sekretaris Yayasan Damandiri Firdaus, Ak, MBA dan sejumlah pengunjung lainnya. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

46 KOLOM KHUSUS Prof Dr Haryono Suyono*) Melestarikan Jiwa dan Semangat Kepanduan Pada awal bulan Agustus Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda yang dikenal dengan nama Hipprada mengadakan pertemuan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Pertemuan Rakernas 2016 dihadiri oleh tokoh-tokoh yang yang berasal dari 14 Cabang dari seluruh Indonesia yang masa mudanya umumnya rajin bergerak dalam bidang kepanduan atau kepramukaan yang datang berbondong ke pertemuan dengan jiwa dan semangatnya yang tinggi dan umumnya nampak masih seperti anak muda. Pertemuan yang penuh keakraban itu diwarnai suasana dan diiringi dengan kelakar renyah karena para pesertanya selalu mengingat pengalaman sebagai Pandu dan Pramuka di masa muda, jambore, api unggun dan segala kegiatan lapangan yang biasa diisi penuh persahabatan dan keceriaan. Dengan permusyawaratan yang penuh keakraban itu akhirnya Hipprada dengan lancar meluncur menjadi organisasi masyarakat yang memenuhi segala syarat dan tetap dijiwai oleh jiwa kepanduan yang kental dan semangat pengabdian kepada tiga generasi yang makin kokoh. [FOTO: SULAEMAN] P ARA Pengurus dan anggota Hipprada yang awal bulan ini berkumpul di Jakarta pada umumnya adalah temanteman yang sangat akrab di masa mudanya dalam gerakan kepanduan atau kepramukaan. Mereka umumnya sudah lama bersahabat dan sering bertemu dalam suasana lokal, nasional bahkan internasional dalam gerakan kepanduan yang menggalang pertemuan persahabatan dalam berbagai bentuknya. Ada yang berskala lokal, nasional tetapi tidak jarang dalam kerjasama yang akrab para pemuda pandu itu menggalang kerjasama internasional yang sangat meriah. Para peserta seakan seperti saudara sendiri sehingga sering tidak bisa dibedakan apabila mereka mengadakan pertemuan atau musyawarah karena lebih sering dan lebih mudah mencapai kata mufakat yang intinya adalah menggalang usa- ha menyegarkan dan mempererat tali persaudaraan. Atau sering sifatnya adalah mendorong pertemuan lebih sering di antara sesama rekan-rekannya untuk berbagi keceriaan dan menggalang usaha mempererat persaudaraan. Namun pertemuan awal bulan ini merupakan peristiwa yang sangat penting karena Hipprada yang dibentuk oleh sesepuh Pramuka Almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX itu sekarang sampai pada saat yang memerlukan keputusan sangat penting sebagai wadah yang didambakan oleh para senior yang secara fisik tidak lagi giat di lapangan dalam gerakan Pramuka aktif tetapi jiwa dan semangatnya tetap menyala disertai aspirasi yang tinggi ingin selalu memajukan anak muda memiliki karakter unggul yang diwariskan oleh Bapak Kepanduan sedunia Lord Baden Powell dan Bapak Kepanduan Indonesia Sri Sultan Hamengku Buono IX. Keluhuran dan keunggulan karakter yang menonjolkan hidup kemasyarakatan yang akrab dan dapat dipercaya dalam kebersamaan dan kedamaian yang penuh kekeluargaan itu dilandasi sifat luhur saling hormat menghormati demi kemajuan dan kesejahteraan yang penuh kedamaian. 48 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

47 Oleh karena itu, kalau selama ini Hipprada bergerak seakan seperti perkumpulan yang dikelola bersama oleh suatu pengurus pusat dan daerah dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang disyahkan dalam pertemuan atau musyawarah para anggotanya, sebagai aturan organisasi organisasinya sendiri, kini Hipprada mulai berpikir mengikuti aturan UU yang diatur negara. Para anggota berpikir agar organisasi ini syah tidak saja merurut kesepakatan anggotanya saja, tetapi juga disyahkan oleh aturan hukum yang ditetapkan oleh negara melalui UU dan aturan lain yang mengikutinya. Oleh karena itu, pertemuan yang diwarnai suasana kekeluargaan yang kental itu akhirnya secara serius berbicara tentang aturan, UU dan bagaimana memberi warna kepada organisasi yang semula hanya disepakati oleh para anggotanya, digiring dan diarahkan menjadi suatu organisasi yang menjadi syah menurut hukum atau aturan yang ditetapkan oleh UU. Ini semua karena organisasi serupa seperti Pramuka dan lainnya ditata juga mengikuti aturan hukum, UU atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh negara. Organisasi atau Paguyuban Hipprada menjadi bagian dari lembaga yang tunduk pada kesepakatan anggota dan aturan UU yang berlaku. Dengan permusyawaratan yang penuh keakraban itu akhirnya Hipprada dengan lancar meluncur menjadi organisasi masyarakat yang memenuhi segala syarat dan tetap dijiwai oleh jiwa kepanduan yang kental dan semangat pengabdian kepada tiga generasi yang makin kokoh, generasi pandu yang sudah berusia dewasa dalam batasan 25 tahun atau lebih dan tidak aktif lagi di lapangan sebagai Pramuka, generasi muda yang dijadikan sasaran utama agar cita-cita dan semangatnya tetap berpijak pada jiwa kepanduan yang luhur serta anakanak yang kelak akan menjadi calon pemimpin bangsa yang harus memiliki karakter luhur seperti diwariskan oleh sesepuh Pandu yang kental atau simpatisan lain yang sejalan dengan cita-cita tersebut. Untuk memenuhi cita-cita menjadikan Hipprada dari organisasi yang semula disyahkan oleh anggotanya sendiri, maka dengan musyawarah yang sangat akrab, para utusan yang mewakili anggota dari 14 cabang provinsi sepakat bulat menjadikan Rapat Kerja Nasional situ sebagai suatu Munas Hipprada dan menetapkan Pengurus yang sekarang ada sebagai Pengurus Baru untuk masa jabatan empat tahun mendatang. Kepada Pengurus yang diwakili oleh Ketua Umum, Sekjen dan Bendahara ditugaskan menanda tangani akta pendirian Organisasi Kemasyarakatan Hipprada dimuka Notaris. Selanjutnya, dalam sistem baru yang dianut pemerintah, khususnya oleh Kementerian Hukum dan Ham RI, Akta Pendirian yang disyahkan oleh Notaris yang memuat Anggaran Dasar dan Pengurus yang disyahkan oleh Munas itu dikirimkan melalui sistem On- Line kepada Kementerian Hukum dan Ham RI. Dalam waktu kurang dari 24 jam, dokumen yang dikirimkan oleh Notaris itu mendapat jawaban persetujuan yang isinya mengesyahkan Hipprada sebagai Organisasi Kemasyarakatan menurut Hukum RI pada tanggal 2 Agustus 2016, dan di Deklarasikan di halaman Gedung Juang di Jakarta oleh seluruh peserta Munas Hipprada 2016 pada tanggal yang sama dengan tanggal pembentukan awalnya, yaitu tanggal 2 Agustus tahun Munculnya Hipprada dalam bentuk Organisasi Kemasyarakat itu kiranya akan memberi warna yang lebih tajam dalam kancah perjuangan gerak langkahnya dikemudian hari. Salah satunya tidak ragu-ragu bagi Hipprada melangkah lebih tegap karena pada tahun 2017 mendatang Hipprada dipercaya oleh gerakan mantan pandu dunia yang sama sebagai tuan rumah pertemuan akbar dunia, World ISGF Conference yang ke-28 yang digelar di Bali pada tahun Suatu kepercayaan dan kehormatan bagi para sesepuh yang tergabung dalam Hipprada di Indonesia. Dalam bentuk baru ini Hipprada akan dengan percaya diri melangkah ke depan karena dilindungi UU dan aturan hukum yang berlaku di negara ini sebagai organisasi kemasyarakatan yang sanggup menjadi tuan rumah suatu pertemuan internasional dengan menghadirkan sekitar 500 peserta senior dari lebih 50 negara, suatu kehormatan yang menghargai wisdom dan pengalaman yang luar biasa dari para senior yang telah lama berteman dengan akrab dalam jajaran dunia yang penuh persatuan, kesatuan dan keakraban yang membawa persaudaraan dunia yang penuh kedamaian. *) Penulis adalah Ketua Umum DNIKS, Ketua Umum PB PWRI, Ketua Umum Hipprada, mantan Menko Kesra dan Taskin, Menteri Negara Kependudukan dan Kepala BKKBN, sangat mencintai anak bangsanya Dalam bentuk baru Hipprada akan dengan percaya diri melangkah ke depan karena dilindungi UU dan aturan hukum yang berlaku di negara ini sebagai organisasi kemasyarakatan yang sanggup menjadi tuan rumah suatu pertemuan internasional dengan menghadirkan sekitar 500 peserta senior dari lebih 50 negara. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

48 PENDIDIKAN Haryono Suyono Raih Penghargaan KPAI 2016 Tokoh Peduli Anak Sepanjang Masa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan Anugerah Perlindungan Anak KPAI 2016 kepada Prof Dr Haryono Suyono sebagai Tokoh Peduli Anak Sepanjang Masa di Gedung Graha Mitra, Jakarta, pada Rabu siang 27 Juli 2016 lalu yang disiarkan langsung (live) di Net TV dalam program Sarah Sechan episode spesial Anugerah perlindungan Anak Prof Dr Haryono Suyono saat tampil di acara program Sarah Sechan yang disiarkan langsung Net TV dalam episode spesial Anugerah perlindungan Anak 2016 pada Rabu siang 27 Juli 2016 lalu. [FOTO-FOTO: MULYONO] P ENGHARGAAN diberikan, karena kiprahnya di BKKBN selama kurang lebih 25 tahun telah menempatkan beliau sebagai personifikasi Gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Mantan Kepala BKKBN ini juga dikenal sangat konsisten dalam upaya penguatan ketahanan keluarga dari tahun 70-an hingga kini dan kemitraannya dengan perguruan tinggi. Beliau sukses membangun KB di Indonesia dengan semboyan sederhana dua anak cukup, ungkap Sarah Sechan yang mengaku sangat familier dengan semboyan tersebut dan mengagumi kiprah beliau. Prof Haryono Suyono menyatakan rasa terimakasih kepada seluruh Tim KPAI yang telah memberinya penghargaan. Saya juga berterimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberi penghargaan ini, ungkapnya usai menerima penghargaan tersebut. Perjuangan Prof Haryono Suyono memperkenalkan program Keluarga Berencana terutama di pedesaan memang tidak mudah. Ketika mendapat amanah oleh pemerintah di tahun 70-an, ia mengajak setiap orang supaya hanya memiliki dua anak, lelaki atau perempuan sama saja. Saya menyadari kalau sekadar memperkenalkan saja tidaklah cukup. Rakyat Indonesia butuh contoh. Karena itu, di desa-desa saya mengembangkan kelompok-kelompok pemberdayaan masyarakat yang disebut Posdaya. Saat ini jumlahnya telah tidak kurang Posdaya di seluruh Indonesia, jelasnya. Menurut Ketua KPAI Dr Asrorun Niam Sholeh, MA, ada lima penyelenggara perlindungan anak, yaitu orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Anugerah Perlindungan Anak merupakan implementasi fungsi pengawasan dan pemantauan secara positif oleh KPAI yang diberikan untuk mengapresiasi dedikasi masyarakat dan pemerintah untuk kepentingan perlindungan 50 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

49 anak. Penghargaan tersebut memiliki tiga kriteria. Pertama, programnya unik. kedua, program bersifat terobosan masif. Dan ketiga, programnya luas dan menjangkau jangka panjang. Selain Prof Haryono Suyono, penerima penghargaan kategori individu lainnya adalah Netty Prasetiyani Heryawan sebagai Tokoh Peduli Perlindungan Anak, Yasmin Azzahra sebagai Teladan Anak Berprestasi dan M Awam Prakoso sebagai Tokoh Perlindungan Anak Inovatif. Sementara itu, untuk kategori lembaga filantropis diraih Dompet Dhuafa dan lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Adapun kategori dunia usaha dimenangkan oleh PT Bio Farma, sedang Lembaga Swadaya Masyarakat Sahabat Kapas menjadi lembaga pendamping anak inovatif, mengikuti P2TP2A DKI Jakarta sebagai layanan perlindungan anak. Tak ketinggalan penghargaan tokoh pejabat publik ramah anak juga dianugerahkan kepada Menteri Sosial RI Khofifah Indarparawansa. Sementara itu Kabupaten Lampung berhasil menyabet gelar kabupaten peduli perlindungan anak. Dan Kepolisian Negara RI dianugerahi sebagai lembaga negara peduli perlindungan anak. Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi trigger dan teladan dalam mengoptimalkan fungsi dan tanggung jawab perlindungan anak di tanah air, jelasnya. Semetara itu Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sujatmiko menilai penghargaan yang diberikan KPAI adalah terobosan dalam membantu melindungi anak Indonesia yang jumlahnya 33 persen dari penduduk. Pemerintah menginginkan upaya perlindungan dilakukan oleh lebih banyak pihak agar semakin bisa ikut menjamin masa depan anakanak. Ini (penghargaan) terobosan menggerakkan perlindungan anak. Kekerasan seksual tidak pernah berhenti. Perlu semua pihak bergerak. Lagi pula, sudah waktunya seluruh komponen masyarakat termasuk di dalamnya para tokoh perempuan memerangi tidak kekerasan, karena memang banyak korbannya adalah perempuan, ujar Sujatmiko. RW Prof Dr Haryono Suyono bergambar bersama Dr Moch Soedarmadi (kanan), Dr Asrorun Niam Sholeh, MA (ketiga dari kiri), Anwar Fuadi (ketiga dari kanan) dan sejumlah tokoh peduli anak lainnya usai menerima penghargaan Anugerah perlindungan Anak Prof Dr Haryono Suyono saat bersama para penerima penghargaan Anugerah perlindungan Anak Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

50 PENDIDIKAN Warung KB untuk Penggerak KB Sebanyak 438 petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana RW (PPKB RW) di wilayah Jakarta Utara mendapat pembekalan pemahaman tentang penggerakan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan penundaan pernikahan dini. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Yos Sudarso, Kantor Walikota Jakarta Utara, 25 Juli 2016 lalu. Prof Haryono Suyono saat menyampaikan paparan sekaligus berdialog dengan para kader PPKB RW se- Jakarta Utara di Balai Yos Sudarso, Kantor Walikota Jakarta Utara. [FOTO-FOTO: RAHMA] Salah seorang petugas PPKB RW yang mempertanyakan sulitnya menggandeng masyarakat untuk ber-kb saat ini. S ELAMA ini kader PPKB RW telah membantu dan kerja sama dalam program percepatan pembangunan serta menggiatkan KB. Adanya pembinaan ini dapat memberikan motivasi dan mensosialisasikan program KB yang berdayaguna, jelas Wakil Walikota Jakarta Utara Yani Wahyu Purwoko, didampingi Asis- ten Kesejahteraan Rakyat M Effiskal. Melalui pembinaan ini, Wakil Walikota Jakut berharap kader PPKB RW dapat menerapkan ilmu yang didapatkan masyarakat sehingga bisa memberikan informasi yang jelas seputar kependudukan dan KB. Membentuk keluarga yang sehat itu penting. Oleh karena itu mari kita dukung pelaksanaan program KB supaya menghasilkan keluarga berkualitas dan sejahtera, imbaunya. Bahkan mantan Menko Kesra dan Taskin Prof Dr Haryono Suyono dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan KB (BPM PKB) Dien Emawati bertindak sebagai pembicara yang memberikan berbagai materi seputar gerakan pembangunan keluarga sejahtera. Dalam dialog pembinaan PPKB RW se- Jakarta Utara yang dipandu Ahmad Basuni ini, terungkap masih banyak kaum ibu yang tidak mau ber-kb meski 52 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

51 sudah memiliki lima anak. Kalau ada pasangan tidak mau ber-kb jangan dipaksa, ajak berulang-ulang berkumpul dengan akseptor lain. Kalau perlu, ibu yang tidak mau ber-kb diajak berpidato tentang KB, lamalama dia akan keranjingan KB, cetus Prof Haryono Suyono. Selain itu, kata Prof Haryono Suyono, penting untuk mencari tahu siapa yang ditakuti ibu yang tidak mau ber-kb tersebut. Carilah siapa yang kuasa pada ibu itu. Bukan camat atau lurah, mungkin mertua atau saudaranya yang dipengaruhi agar ibu itu mau ber-kb. Kalau tidak ada yang ditakuti, carilah dokter atau bidan yang membantu kelahiran. Biasanya kalau dikasih tahu dokter atau bidan, dia akan menurut. Bila masih tidak takut juga, takut-takutilah suaminya, jelasnya. Prof Haryono Suyono juga menawarkan warung KB bagi para petugas PPKB RW yang ingin membuka usaha. Ibu yang ingin bikin Warung KB cukup potret KTP suami dan isteri kirim ke kepala Kantor KB, lalu nanti akan dikirimkan ke saya. Syaratnya mudah, cukup memiliki rumah sendiri minimal luas 60 meter yang bisa dimasuki kendaraan pengangkut sembako, jelasnya. Menurut Dien Emawati, para petugas PPKB RW sebenarnya sudah mendapat uang penggerakan sebesar Rp per orang untuk MKJP. Sebaliknya, kader Posyandu justru tidak mendapat insentif. Hanya mendapat pemberian makanan tambahan (PMT) sebesar Rp setiap bulan untuk membeli kacang hijau. Dengan itu, kalau kita bersyukur, rezeki tidak akan tertukar, ujarnya. RW Kepala BPMPKB DKI Jakarta dr Dien Emawati saat memberikan arahan kepada para petugas PPKB RW se-jakarta Utara. Para petugas PPKB RW se-jakarta Utara tampak antusias mengikuti paparan para narasumber. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

52 PENDIDIKAN Sesuatu Yang Gratis Tidak Akan Langgeng Istilah banyak anak, banyak rezeki rupanya saat ini menjadi kendala bagi para petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKB RW) di Jakarta Pusat dalam menggerakkan ibuibu muda untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB). Terlebih dengan adanya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang tidak dibatasi jumlah anak dalam keluarga. Semakin banyak anak, semakin banyak satu keluarga itu mendapat uang KJP. Prof Haryono Sutono saat memberikan pembekalan materi kepada kader BPPKB RW se-jakarta Pusat. [FOTO-FOTO: RAHMA] Prof Dr Haryono Suyono dan Kepala Kantor KB Kota administrasi Jakarta Pusat Irene (ketiga dari kanan) bergambar bersama Tim Penggerak KB. D ENGAN banyak anak, bisa mendapat KJP lebih banyak lagi. Sakit pun berobat gratis. Sehingga mereka berpikir yang penting sekarang adalah makan, ungkap mantan Menko Kesra dan Taskin Prof Dr Haryono Suyono di hadapan sekitar 300 petugas PPKB RW di Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Diakuinya, pasca tahun 2000 jumlah akseptor KB turun karena banyaknya program gratis dari pemerintah. Selama 17 tahun menjadi kepala BKKBN tidak pernah menggratiskan. Sesuatu yang gratis itu tidak langgeng dan akan berubah menjadi sesuatu yang harus bayar. Jadi carilah contoh di tempat itu yang anaknya dua tapi makmur. Dengan contoh itu lama-lama mereka sadar, ungkap Prof Haryono Suyono. Membangun kualitas keluarga harus diikuti dengan pemeliharaan lingkungan, sumberdaya alam, kekayaan dan kearifan lokal. Menjadi akseptor KB harus disertai komitmen. Jangan sekali-kali berpikir kesertaan KB tidak tinggi, tetapi bagaimana memelihara kesertaan KB tetap berada di 2,1 anak. Sekarang ini Gubernur DKI Jakarta sangat apresiatif 54 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

53 untuk membangun Rumah Pelayanan Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Usahakan fungsi Posyandu ada di setiap RPTRA. Cari orang kaya yang sudah sepuh untuk merelakan rumahnya dijadikan kegiatan KB tingkat wilayah, ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Irene, Kepala Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Pusat, sesuai kebijakan gubernur kalau ada lokasi atau pos wadah berkumpulnya masyarakat akan dipindahkan ke RPTRA yang saat ini di Jakarta Pusat sudah diresmikan sebanyak 13 RPTRA tersebar di hampir semua kelurahan. Sebetulnya RPTRA ini pusat kegiatan terpadu masyarakat untuk membangun interaksi antara masyarakat dan keluarga. RPTRA itu bagian dari program KB dan bagian Kota Layak Anak (KLA), ujar Irene yang berharap RPTRA ada di setiap kelurahan. Pembinaan peningkatan kualitas PPKB RW yang dilaksanakan selama tiga hari berturutturut oleh Kantor KB Kota Administratip Jakarta Pusat ini dalam rangka mengajak masyarakat untuk ber-kb serta mendorong keluarga yang memiliki balita, remaja dan lansia untuk bersama-sama membangun ketahanan keluarga. Pada prinsipnya dengan pembinaan pada PPKB RW yang setiap tahun kita lakukan adalah mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan silaturahmi sehingga mereka akan termotivasi bertemu dengan sesama PPKB, jelas Irene.. Dari delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat, saat ini ada sekitar 388 PPKB yang aktif, bahkan mereka yang sudah sepuh pun tetap semangat. Tidak ada batasan usia yang penting mereka adalah pekerja sosial, ada kemauan dan kemampuan untuk bersamasama melaksanakan kegiatan. Pekerja sosial tidak ada upah ataupun honor, tulus dari hati untuk bersama-sama mendampingi. Dan mereka itu sudah bertahun-tahun dan mereka enjoy dengan pekerjaan itu. Satu hal, mereka puas dengan apa yang sudah mereka lakukan, ungkapnya haru. Adalah suatu kebanggaan, selama tiga hari berturut-turut itu bisa mengundang Prof Haryono Suyono sebagai narasumber. Beliau sangat menguasai tentang program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluaraga. Beliau juga dikenal sebagai Perintis KB yang pada tahun 70an berhasil. Sehingga diharapkan dengan adanya itu memotivasi untuk bisa berkiprah semakin optimal sehingga mereka ada rasa kebanggaan, saya pernah ketemu, foto bersama dengan Prof Haryono Suyono, itu satu kebanggan, termasuk saya sendiri. Dulu boroboro bisa bertemu beliau, hanya bisa melihatnya dari TV atau koran, ujarnya. RW Salah seorang kader BPPKB RW saat berdialog dengan narasumber menanyakan seputar kegiatan KB di Jakarta Pusat. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

54 PENDIDIKAN Dari Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi Silaturahmi Solusi Entaskan Kemiskinan Hari Raya Idul Fitri 1437 H baru saja berlalu. Namun kaum muslimin, bahkan berbagai kalangan masyarakat di tanah air seringkali berhari-hari merayakannya. Momen itu kerap dijadikan kalangan keluarga, kerabat, sahabat, lembaga, serta berbagai kelompok masyarakat sebagai wahana untuk kembali mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. Kondisi inilah yang dilakukan civitas akademika Universitas Trilogi dengan menggelar acara Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi pada Selasa pagi 19 Juli 2016 lalu. Karena terjalinnya silaturahmi ternyata mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi siapapun. Termasuk upaya mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan di negeri ini. Ketua Dewan Pembina YPPIJ Prof Dr Haryono Suyono saat menyampaikan sambutan di hadapan peserta Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi. [FOTO-FOTO: ADE S] ACARA yang mengangkat tema Menjaga Silaturahmi, Kembali ke Fitri untuk Kemajuan Bersama ini mendapat perhatian berbagai pihak. Seluruh civitas akademika Universitas Trilogi, sejumlah tokoh nasional, para anggota PWRI dan tamu undangan lainnya antusias mengikuti kegiatan ini. Apalagi dihadiri langsung Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) Prof Dr Haryono Suyono, Ketua YPPIJ Dr (HC) Drs Subiakto Tjakrawerdaja dan Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asep Saefuddin, MSc. Tak pelak, acara yang berlangsung di Auditorium Kampus Universitas Trilogi, Jl Kalibata No 1, Jakarta Selatan ini tampak penuh akrab dan kesan. Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina YPPIJ Prof Dr Haryono Suyono menyatakan, tentang pentingnya berbagai usaha agar dimulai dengan keyakinan dan komitmen yang kuat. Untuk itu kita perlu menjaga silaturahmi dan dilakukan sesering mungkin sehingga mudah untuk saling memaafkan. Karena Alloh SWT dapat mengampuni bila kita mempunyai salah kepada Alloh. Tetapi kalau kita didunia ini mempunyai kesalahan kepada manusia lainnya hanya bisa dimanfaatkan oleh teman-teman atau orang yang bersangkutan, ujar Pembina Universitas Trilogi ini mengawali sambutannya. Menurutnya, salah satu syarat saat menghadap Tuhan YME agar mendapatkan ampunan, maka setiap orang di dunia harus mendapat maaf sebanyak banyaknya dari siapapun, baik saat ketemu langsung maupun tidak langsung. Apalagi setelah ada gesekangesekan. Kalau itu tidak dilakukan, maka kemungkinan kita tidak akan mendapat am- 56 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

55 punan dari Tuhan YME, tambah pria kelahiran Pacitan, Jatim, 6 Mei 1938 ini. Silaturahmi tahun ini, lanjut Prof Haryono sangat menarik, karena berbarengan dengan satu peristiwa dengan tahun gerakan dunia yang luar bisa yaitu gerakan Sustainable Development Goals (SDGs) gerakan pembangunan yang bekelanjutan. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dimulai dari carut marut yang tidak menggembirakan. Janji kita selama 15 tahun untuk mengentaskan kemiskinan separuh dari kemiskinan tahun awal ternyata kita kena tipu dari berita-berita. Dari 11 koma sekian kemiskinan turun tetapi turunnya hanya komanya saja. Padahal janjinya turun 5-6% tetapi kenyaannya tidak terjadi, kata Menko Kesra dan Taskin era Presiden HM Soeharto dan BJ Habibie ini. Belum lama ini, ungkapnya, beberapa surat kabar memberitakan BPS mengumunkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia naik lagi. Dan proses itulah yang secara luar biasa mengawali sustainable di Indonesia dan pada 15 tahun yang akan datang kemiskinan harus nol dan kesenjangan menyempit. Kalau penanganan kemiskinan dimulai dari kenaikan kemiskinan maka mahasiswa Trilogi dan dosennya ditantang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu yang tidak diawang-awang. Tetapi sesuatu inovasi, suatu intepretasi, sesuatu perencanaan yang bisa diturunkan ke desa dan bisa dilaksanakan oleh rakyat banyak di Indonesia. Bukan oleh orang cedas tetapi rakyat yang ilmunya sederhana dan apa yang dapat dilaksanakan juga sederhana, tegas Prof Haryono. Diakuinya, kesederhanaan tersebut adalah yang massif, sehingga dapat berhasil dan pada tahun 2030 mendatang dapat menurunkan kemiskinan menjadi Nol. Namun ini bukan pekerjaan yang mudah tetapi pekerjaan sulit karena dimulai dari kenaikan kemiskinan, ujar Prof Haryono. Tantangan seperti itulah yang mendasari silaturahmi pada hari ini. Kita waktu dekat ini akan menurunkan tim ke daerah pantai Jawa Barat, Jawa Tengah dan pantai Jawa Timur. Karena daerah-daerah ini keluarga miskin tepampang, utamanya masyarakat nelayan dan masyarakat pinggir pantai, tukasnya. Untuk menfasilitasi itu, tutur Prof Haryono, pihaknya telah bersilaturahmi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan serta Sekjen mapun Dirjen Kelautan. Langkah kami akan mengikis seluruh pantai dan pulau-pulau untuk ikut mencoba memberikan konribusi pengentasan kemiskinan. Sekaligus mengubah masyarakat nelayan menjadi masyakat yang lebih produk- Ketua Dewan Pembina YPPIJ Prof Dr Haryono Suyono dan Ketua YPPIJ Dr (HC) Drs Subiakto Tjakrawerdaja dengan penuh keikhlasan untuk saling memaafkan saat menerima sungkeman para dosen dan karyawan Universitas Trilogi. Tampak Prof Dr Haryono Suyono bersama Dr (HC) Drs Subiakto Tjakrawerdaja dan Prof Dr Ir Asep Saefuddin, MSc, satu-persatu menerima uluran tangan dari keluarga besar Universitas Trilogi untuk saling bersalaman. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

56 Pimpinan Universitas Trilogi bersama sejumlah tamu undangan tampak dengan seksama mengikuti rangkaian acara Halal Bil Halal Keluarga Besar Universitas Trilogi. Sajian musik religi yang dibawakan para mahasiswa Universitas Trilogi menambah suasana syahdu berlangsungnya acara. tif, lebih segar dan lebih dinamis, cetusnya. Hadir dalam acara ini Ketua Mantan Menteri Tenaga Kerja dan mantan Dubes Norwegia, Bumer Pasaribu, Indra Kartasasmita, Ir Sarmila, sejumlah Bunda PAUD, para dosen dan para mahasiswa Universitas Trilogi dan undangan lainnya.. Sedangkan Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Asep Saefuddin mengatakan, tradisi Halal Bil Halal adalah khas Indonesia untuk kebaikan saling berkumpul, bersilaturahmi melanjutkan kegiatan yang baik. Melalui silaturahmi untuk kembali memulai membangun Universitas Trilogi. Yaitu membangun budaya riset, budaya entrepreneur, supaya menjadi teknopreneur, kolaborasi dan kemandirian, tutur Prof Asep. Semenetara penceramah pengisi tausiah H Pipip A Rifai Hasan, PhD memaparkan seputar makna yang tersirat dari Halal Bil Halal Keluarga besar Universitas Trilogi dengan menyitir beberapa ayat Al Qur an yang tercantum dalam Surat Yasin. Di antaranya Ayat 12, Alloh SWT berfirman: Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata ( Lauh Mahfuzh). Dijelaskannya, orang yang banyak beramal dengan baik untuk kepentingan masyarakat banyak sebetulnya tidak meninggal tetapi hidup. Artinya yang hidup itu bukan hidup seperti biasa sebelum meninggal tetapi yang hidup adalah amal kebaikannya atau atzarnya atau bekas yang ditingalkannya atau jejak langkah. Oleh karena itu, semua amal, semua kehormatan dan jasa dari para pendahulu kita, para tokoh pendiri bangsa ini dan mereka yang banyak berbuat untuk kepentingan masyarakat, maka amal pahalanya akan mengalir terus. Mungkin mereka tidak dikenal baik di desa atau daerah termasuk yang mendirikan Universitas Trilogi, namun apabila dengan niat yang ikhlas maka balasannya akan terus mengalir sepanjang Universitas Trilogi menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, papar H Pipip A Rifai Hasan, PhD, yang juga teman baik Prof Dr Ir Asep Saefuddin saat masih sekolah SD dan SMP. Acara semakin berkesan karena diawali dengan bersalam-salaman seluruh hadirin sebagai tanda saling memaafkan dan kembali memperat silaturahmi dan persaudaraan. Apalagi dihibur dengan berbagai sajian musik kosidah dan tarian dari para mahasiswa Universitas Trilogi. ADE S 58 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

57 PENDIDIKAN Gubernur BI Sambut Positif Kajian Evaluasi Ekonomi Universitas Trilogi dan Indef Universitas Trilogi bersama lembaga kajian ekonomi atau yang dikenal dengan Institute for Development Economic and Finance (Indef) melakukan seminar nasional yang bertajuk Evaluasi Paket, Evaluasi Ekonomi pada Rabu, 27 Juli 2016 lalu. Salah satu alasan diadakannya kegiatan ini menyikapi 12 paket kebijakan ekonomi yang dipandang belum berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asep Saefuddin, MSc bergambar bersama Gubernur BI Agus Martowardojo dan Direktur Indef Enny Sri Hartanti. [FOTO: DOK TRILOGI] DIDAULAT sebagai pembicara utama dalam seminar ini, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyampaikan apresiasinya. Beliau berharap dari berbagai kajian yang dilakukan bisa membantu memberikan jalan keluar bagi permasalahan bangsa. Apalagi diakuinya bahwa perekonomian domestik tumbuhnya lambat. Ekonomi Indonesia triwulan I 2016 tumbuh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, ke depan diperkirakan lebih baik, ucap mantan menteri keuangan ini. Sementara itu, Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Ir Asep Saefuddin, MSc dalam paparannya menuturkan pemerintah harus berterima kasih kepada berbagai lembaga kajian yang ada di negeri ini. Hal tersebut sangat diperlukan bagi keberlangsungan Negara. Sebagai kampus, sejatinya memang merupakan tempat melahirkan berbagai kajian, dan tentu kajian yang akan memberikan solusisolusi terbaik, ujar Prof Asep Saefuddin kepada hadirin yang mayoritas merupakan praktisi, pengamat, dan akademisi yang bergelut di bidang ekonomi itu Acara yang bertepatan dengan hari berlangsungnya reshuffle kabinet kerja Jokowi itu juga menghadirkan beberapa pembicara pakar, di antaranya adalah ketua KADIN Indonesia, Roesan Roeslaini dan Direktur Indef sendiri, Enny Sri Hartanti. Dalam penyampaiannya materinya, Enny Sri Hartanti mengatakan dari sisi sektoral setidaknya terdapat enam isu krusial yang menjadi alat ukur pencapaian kinerja perekonomian. Enam hal itu adalah pembangunan infrastruktur, ketersediaan energi, ketersediaan pangan, urgensi reindustrialisasi, penguatan sektor UMKM, dan perbaikan ketenagakerjaan, urainya. ADE S Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

58 FORUM KITA Dr Mulyono D Prawiro *) Belajar dari Orang Lain Itu Penting Orang yang terlihat hebat atau pun pemimpin yang berhasil, itu biasanya tidak harus muncul dari dirinya sendiri, tetapi mereka yang mau meluangkan waktunya untuk belajar dan mendengar dari orang lain. Mereka itu biasanya sangat sederhana dan memiliki sikap dan mau menerima saran dari orang lain, terutama dari para seniornya atau siapa saja yang dianggap sarannya tersebut bermanfaat. Setiap orang, siapa pun mereka biasanya memiliki kelebihan atau potensi dan siap untuk dibagikan kepada orang lain. Itu bisa saja muncul berdasarkan pengalaman langsung, pengamatan atau pun pengalaman hidupnya. Orang hebat itu hanya perlu waktu dan bersedia untuk mendengar dari orang lain. Kesempatan berkomunikasi dengan orang hebat itu sebenarnya merupakan keistimewaan, dorongan dari mereka bisa memberikan tenaga dan inspirasi yang luar biasa. Dorongan itu juga memberikan pembuktian tentang prinsip belajar. [FOTO: MULYONO] JIKA kita ingin menjadi pemimpin yang hebat, tentunya kita harus siap, harus memiliki sikap dapat diajar dan menumbuhkan sikap ini, serta siap untuk belajar dari orang lain, mendengar saran atau pendapat orang lain, dan tidak merasa keukeuh dengan pendapatnya sendiri. Tidak juga merasa bahwa dirinya sudah hebat dan bisa menyelesaikan segala-galanya, serta tidak mau mendengar masukan atau saran dari orang lain. Kalau itu yang terjadi, maka dalam waktu yang tidak lama pemimpin itu akan jatuh. Ada beberapa tips sederhana yang mungkin membuat kita menjadi pemimpin yang hebat. Menurut pakar manajemen, Philip B Crosby, ada teori tentang perilaku manusia yang menyatakan, bahwa orang secara subsadar memperlambat perkembangan intelektual mereka sendiri, mereka itu menyadarkan diri pada klise dan kebiasaan. Begitu mereka mencapai apa yang mereka inginkan dan merasakan kenyamanan pribadi terpenuhi, maka mereka akan berhenti belajar, pikiran mereka menganggur dan tidak melakukan apa-apa. Mungkin saja mereka merasa telah mengalami kemajuan di dalam organisasinya, mereka ambisius dan bersemangat, bahkan kerjapun dilakukan pada saat malam hari, sementara orang lain sedang beristirahat. Kadang-kadang muncul masalah bagi orangorang yang telah mendapat posisi seperti yang mereka mimpikan. Dalam pikirannya, mereka 60 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

59 telah mencapai tujuan akhir dan merasa pada zona yang nyaman, namun kalau tidak hatihati, keputusan yang diambil akan berdampak negatif bagi organisasi yang dipimpinnya. Menurut Filsuf Yunani, Plato, Cara terbaik agar kita tidak menginjak-injak kaki orang lain, adalah dengan menempatkan diri kita dalam sepatu mereka. Itu artinya jika kita berhasrat untuk tetap tumbuh dan duduk pada posisi zona yang nyaman, maka kita perlu menjadikan pembelajaran bagi sasaran kita. Bila itu dilakukan maka kita tidak pernah kehabisan dorongan secara mental dan motivasi serta posisi kita akan menjadi kuat serta organisasinya akan berjalan dengan baik, bahkan akan lebih maju pesat. Menghargai orang lain itu adalah sesuatu yang sangat penting dan tidak membuangbuang waktu percuma, karena dengan mendengar apa yang disampaikan orang lain, maka pengetahuan dan keingintahuan kita akan meningkat, dan keingintahuan itu akan memberikan kepada kita sesuatu yang berharga. Banyak orang yang membagikan pengalamannya dalam memimpin suatu organisasi dan banyak sekali gagasan-gagasan yang muncul, sehingga kita bisa belajar banyak dari mereka dan bisa dijadikan pengalaman yang sangat berharga. Kita sebaiknya tidak memandang rendah seseorang, karena itu adalah sikap yang kurang tepat. Kita kadang tidak tahu bahwa orang yang kita anggap rendah itu, ternyata memiliki kemampuan dan kelebihan yang luar biasa, yang kita sendiri tidak memilikinya. Untuk itu akan lebih baik bila kita menghargai mereka dan tidak mengganggap remeh mereka. Belajar dari orang lain itu tidak ada salahnya, bahkan kita akan dapat pelajaran baru dan informasi baru guna memperluas cakrawala kita. Harus diakui, bahwa setiap orang memiliki sesuatu untuk mengajari, namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang bisa mengajari segala sesuatu yang kita inginkan. Untuk itu kita perlu menemukan orang yang paling tepat untuk membantu kita. Pengalaman dan konsistensinya telah teruji dan pikiran kreatifnya yang selalu baru akan membantu kita untuk memajukan organisasi yang kita pimpin. Untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan organisasi, tidak ada salahnya bila belajar dari mereka yang telah berhasil menjalankan organisasi dan menjadikan mereka sarana atau tempat berkonsultasi yang handal. Dengan meluangkan waktu untuk mendengar dan bertanya, kita akan tahu siapa mereka dan apa yang mereka ketahui akan bisa menular kepada kita. Seperti yang diutarakan oleh Donald O. Clifton dalam bukunya yang sangat terkenal berjudul Soar with Your Strengths, bahwa hubungan-hubungan dengan orang lain akan membantu kita dalam merumuskan siapa kita dan menjadi apa kita. Memang tidak sembarangan memilih orang, harus memilih orang yang tepat dan orang yang paling berkembang baik dalam wilayah kekuatan dan memiliki jaringan yang luas, serta Dr Mulyono D Prawiro kemampuan untuk berkomunikasi yang handal. Mampu membuat terobosanterobosan baru dan ide-ide segar, sehingga kita bisa belajar keterampilan unik dan kekuatan besar yang mereka miliki. Kadang-kadang muncul dalam pikiran kita suatu perbedaan besar dalam cara pandang, namun orang-orang hebat yang cara pandangnya berbeda dengan kita itu akan mempengaruhi hidup kita, dan lama-kelamaan kita akan kagum dan respek serta ingin belajar banyak dengannya. Kesempatan berkomunikasi dengan orang hebat itu sebenarnya merupakan keistimewaan, dorongan dari mereka bisa memberikan tenaga dan inspirasi yang luar biasa. Dorongan itu juga memberikan pembuktian tentang prinsip belajar. Belajar sesuatu, sebenarnya mampu membawa setiap orang memiliki potensi untuk mengajari kita sesuatu yang berharga. Belajar itu dimulai dengan mendengar, namun tidak cukup kalau hanya sekedar mendengar saja. Hans Kung, seorang Professor Teologi, mengatakan, bahwa Memahami seseorang seutuhnya mencakup belajar darinya dan sungguh-sungguh belajar dari seseorang itu berarti bisa merubah diri sendiri. Salah satu tujuan pembelajaran adalah perubahan, jadi kita tidak akan tumbuh dengan baik tanpa adanya perubahan. Belajar bertanya dan memperlajari sesuatu setiap saat akan mampu membawa perubahan pada sikap dan tingkah laku kita. Cara belajar yang baik adalah mengamati dan mengajukan pertanyaan. Hal ini perlu untuk menambah pengetahuan kita dan merupakan cara belajar yang paling ampuh. Jadi belajar dengan orang yang itu sangat penting dan merupakan kunci sukses dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin yang hebat. *) Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama dan Universitas Trilogi, Jakarta Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

60 LAPORAN DAERAH Progran Raskin Dihapus Diganti Voucher Belanja Digital Presiden Joko Widodo mengganti program pemberian beras untuk masyarakat miskin atau raskin dengan voucher belanja digital (e-voucher). Penggunaan voucher belanja ini ditargetkan mulai berlaku awal 2017 mendatang. Presiden Jokowi bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja saat berdiskusi di salah satu gudang beras milik Bulog. [FOTO-FOTO: DOK] Dengan voucher keluarga miskin penerima bantuan bisa membeli kebutuhan belanja lainnya. M ELALUI progam ini, masyarakat miskin yang tadinya menerima raskin berubah menerima bantuan pangan lain. Voucher belanja itu nantinya bisa digunakan untuk membeli aneka kebutuhan pokok seperti beras, minyak, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar dan toko. Ada sekitar 15,5 juta rumah tangga miskin yang menjadi sasaran program baru ini, kata Presiden Joko Widodo pada saat membuka rapat terbatas dengan sejumlah menteri bidang ekonomi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 19 Juli 2016 lalu. Dalam rapat terbatas yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menkeu Bambang Brojonegoro, Mentan Amran Sulaiman, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil ini, Presiden berharap dengan reformasi ini, rakyat yang belum sejahtera bisa memiliki banyak pilihan. Bisa membeli sembako di pasar atau toko dengan kualitas yang lebih baik dan bisa mendapatkan 62 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

61 nutrisi yang seimbang. Masyarakat yang tidak mampu bisa memiliki banyak pilihan. Bisa membeli sembako di pasar atau toko dengan kualitas yang lebih baik dan bisa mendapatkan nutrisi yang seimbang. Mereka berhak mendapatkan gizi dalam memenuhi kebutuhan makanannya, ujar Presiden Jokowi, demikian biasa disapa. Dengan program vocher belanja tersebut, kata Presiden, masyarakat tak mampu tidak hanya akan mendapat karbohidrat dari beras, tetapi juga karbohidrat dan gizi dari bahan makanan lainnya yang dibeli dari voucher belanja tersebut. Ketika masayarakat tidak mampu tersebut menggunakan voucher belanjanya tersebut untuk membeli telur, secara otomatis masyarakat juga bisa mendapatkan protein dari telur, atau nutrisi lain dari bahan pokok lainnya sesuai kebutuhan masing-masing. Di sisi lain, pedagang sembako di pasar bisa mendapat tambahan peluang usaha, imbuhnya. Program voucher belanja tersebut, seperti diungkapkan Sekretaris Eksetutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto, rencananya akan mulai diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Sementara uji coba akan dilakukan pada Agustus-September 2016 di delapan kota/kabupaten, yakni Medan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Bogor, Surakarta, Malang, Sidoarjo, dan Makasar. Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa program voucher belanja pengganti program raskin tersebut merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan. Presiden menegaskan, pemerintahannya sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan pada Maret 2015 lalu berada pada angka 11,2 %, dan Maret 2016, tingkat kemiskinan turun ke level 10,86%. HARI Mensos Dra Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan program PKH di Banyuwangi, Jatim. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

62 LAPORAN DAERAH Grup KBND Eratkan Silaturrahim dan Kebersamaan Halal Bil Halal usai perayaan Hari Raya Idul Fitri kerap menjadi angenda tahunan berbagai kalangan di tanah air. Selain sebagai ajang untuk saling memaafkan di antara keluarga, tetangga, kerabat, sahabat, dan mitra kerja, juga sebagai upaya untuk kembali mempererat silaturrahim dan persaudaraan. Apalagi bagi mereka yang sudah sekian lama berpisah dan merindukan kebersamaan. Kondisi itulah yang dirasakan para mantan pimpinan dan eks pegawai Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi DKI Jakarta. Tepatnya, pada Minggu, 24 Juli 2016 Komunitas Grup Whats App (WA) yang tergabung dalam Grup Keluarga Berencana Never Die (KBND) ini pun menggelar acara Halal Bil Halal dan Temu Kangen Keluarga Besar Eks BKKBN Provinsi DKI Jakarta. Mantan Kepala BKKBN Provinsi DKI dr H Abdullah Cholil, MPH saat menyampaikan sambutan di hadapan eks Pegawai BKKBN Provinsi DKI Jakarta. Mantan Kepala BKKBN Provinsi DKI Drs Dadi Parmadi, MA (kanan) dan sejumlah mantan pimpinan BKKBN Provinsi DKI lainnya tampak sumringah mengikuti berlangsungnya acara. [FOTO-FOTO: ADE S] A CARA yang mengangkat tema Jalin Silaturahmi untuk Mempererat Kebersamaan ini ternyata mendapat sambutan positif dan dukungan dari keluarga besar BKKBN DKI baik yang masih aktif maupun yang sudah purnabhakti. Puluhan peserta baik yang masih aktif maupun yang purnabhakti tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Tak pelak acara yang berlangsung di Auditorium BKKBN Pusat Jl Permata No1 Halim Perdanakusuma, Jakarta, ini tampak berkesan Hadir dalam acara ini sejumlah mantan Kepala BKKBN Provinsi DKI mulai dari dr H Abdullah Cholil, MPH, drg Suharto, Dra Kasmiyati, MSc dan Drs Dadi Parmadi, MA. Tampak pula, Drs Zarkasi Hasan, Drs Jawira Sidik, Drs Zaenal Arifin, Dr Faozan Alfikri, SH, MKM, Drs Jhon A, Drs Bahar, Diah Kusdewi, Sonson Sanusi dan puluhan eks Pegawai BKKBN DKI lainnya. Pada kesempatan itu, penggagas acara Haris Iriyanto, SSos, MPd, salah seorang eks pegawai 64 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

63 BKKBN Provinsi DKI yang kini aktif sebagai Kasubbag Perencanaan dan Anggaran Bappeda Provinsi DKI ini mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya serta menyampaikan apresiasi kepada seluruh hadirin. Pasalnya, undangan yang disebar melalui sosial media WA ini ternyata mendapat sambutan yang luar biasa. Saya selaku Panitia penyelenggara mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran dan dukungan moril maupun materil dari bapak, ibu dan para senior. Sehingga acara halal bil halal sekaligus silaturrahim dan temu kangen ini dapat terlaksana, tutur pria kelahiran Jakarta, 30 November 1970 ini sumringah. Acara yang digelar tahun ini, lanjutnya, sungguh merupakan momen penting untuk bersilaturrahim, karena sudah hampir tujuh tahun kegiatan ini dilakukan oleh eks BKKBN Provinsi DKI Jakarta. Itulah sebabnya, kami ingin mencetuskan nama kelompok kita Keluarga Berencana Never Die atau disingkat KBND. Istilah Betawinya, karena saya asli betawi, KB DKI gak ade matinye, ujar ayah dua anak (Luthfi dan Najla) buah pernikahannya dengan Juni Asriningtyas ini semangat. Dijelaskannya, kegiatan KBND ini berawal dari sebuah Grup WA yang dicetuskan pada 14 April 2016 lalu bersama Retno Setyaningsih sebagai Wakil Ketua, Anna Mardiana dan Warsini selaku Sekretaris, Iceu Hendrasyah dan Indrawati Aljogja sebagai Bendahara. Selain itu, dirinya dibantu Sudartini untuk Korwil Jakarta Pusat, Sherli Lukas untuk Korwil Jakarta Utara, Aris Pujianto untuk Korwil Jakarta Barat, Eta untuk Korwil Jakarta Selatan dan Utju Jubaedah untuk Korwil Jakarta Timur. Saat ini jumlah Grup KBND, ungkapnya, baru 145 peserta, namun diharapkan temanteman lainnya bisa menyusul. Visi kami adalah untuk menjalin kembali tali persaudaraan yang pernah tercipta. Karena banyak dari kami yang masih berdinas dan tersebar ke seluruh SKPD dan UKPD di Provinsi DKI Jakarta, ujar Haris seraya bersyukur langkahnya itu ternyata mendapat dukungan dari para sesepuh BKKBN DKI. Salah satu di antaranya, dr H Abdullah Cholil, MPH, Kepala BKKBN Provinsi DKI pertama yang menjabat sejak 1973 hingga Dirinya menuturkan, seputar usahanya menangani masalah KB DKI sejak 1967 setelah mendapat mandat dari Gubernur Ali Sadikin. Tiga tahun kemudian tepatnya tahun 1970 BKKBN Pusat didirikan. Dan tiga tahun setelahnya tepatnya tahun 1973 proyek KB DKI itu melebur menjadi BKKBN Provinsi DKI. Jadi sukses KB di Indonesia di mulai dari Penggagas acara Haris Iriyanto, SSos, MPd (foto kiri) dan sessepuh BKKBN Provinsi DKI dr H Abdullah Cholil, MPH (foto kanan) saat menyampaikan sambutannya. Sejumlah eks Pegawai BKKBN Provinsi DKI Jakarta tampak penuh semangat saat menyanyikan lagu Mars KB. Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus

64 Mushofahah atau saling bersalaman antara sesama eks Pegawai BKKBN Provinsi menambah eratnya persaudaraan dan kebersamaan Grup KBND. keberanian masyarakat DKI untuk menyukseskan KB. Waktu itu, Pak Haryono Suyono juga mendukung langkah DKI, sebelum beliau berangkat untuk sekolah lagi ke Amerika, ungkap tokoh yang berperan dalam pendirian pertama PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) ini seraya memberi apresiatif atas slogan panitia tentang KBND. Di awal perjuangan KB di DKI, lanjut Abdullah Cholil, tidak jarang diancam dengan golok oleh sejumlah warga DKI seperti di Jakarta Barat, Kebon Jeruk. Itulah zamannya KB di mulai di Jakarta. Karena saat itu KB dianggap sesuatu yang bertentangan dengan agama. Tetapi dengan perjuangan para PLKB di DKI dan seluruh masyarakat DKI serta dukungan para pemimpin bangsa, akhirnya KB diterima, kenangnya seraya menyampaikan terima kasih kepada panitia dirinya bisa bergabung di acara ini untuk kembali merekatkan silaturrahim. 6 S kunci bahagia dunia akhirat Di hadapan puluhan eks pegawai BKKBN DKI, Abdullah Cholil memberikan seuntai nasehat sebagai seorang sesepuh. Silaturrahim adalah sesuatu yang sangat mahal, sangat mulia. Oleh karena itu, perlu kita lestarikan. Saya berterima kasih diundang di acara ini, sehingga saya bisa bertemu dengan wajah-wajah para pahlawan KB, tuturnya bangga seraya teringat akan nasehat almarhum ayahnya yang juga ingin disampaikan kepada seluruh hadirin. Ada nasehat dari ayah saya, yang saya pegang terus sampai saat ini dan mudah-mudahan berguna bagi kita semua, tambahnya. Beliau mengingatkan, lanjutnya, kalau seseorang ingin bahagia dunia akhirat. Kuncinya jangan lupakan enam S. S pertama adalah jangan lupakan sholat. Sholat adalah jalan untuk bisa berkomunikasi langsung di Allah SWT. Jadi, sholat yang lima waktu kita wajib untuk menegakkannya. Namun kalau ada kesempatan maka sholat sunat pun kita lakukan sebanyak mungkin, tutur dr H Abdullah Cholil, MPH. S kedua, katanya, Shoum atau puasa. Puasa ramadhan wajib kita kerjakan. Begitupun puasa-puasa sunat, selama kita mempunyai kesempatan, maka laksanakan. Karena puasa itu akan membawa kita semakin mendekat kepada Allah SWT, jelasnya. S yang ketiganya adalah Shodaqoh. Beramalah, berusahalah membantu siapa saja yang membutuhkan sesuatu sepanjang kita mampu untuk membantunya. Kalau tidak kuat uangnya, bisa dengan tenaga, pikiran, seyuman atau apa saja yang bisa kita lakukan, ujar Abdullah Cholil. S yang keempat yaitu, sabar. Ada tiga hal kita harus sabar. Pertama, sabar dalam menghadapi musibah. Kedua, sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dan ketiga, sabar dalam menjauhi segala larangan Allah SWT, papar dr H Abdullah Cholil. S yang kelima adalah sidik. Artinya kita harus mampu berkata benar, jujur, jangan berbuat atau berkata yang tidak benar. Karena orang yang berkata jujur prilakunya menjadi baik. Orang yang berkata jujur dan berniat baik maka akan ditambah hartanya. Orang yang berkata jujur dan sangat baik untuk keluarganya dia akan bertambah umur, tutur dr H Abdullah Cholil yang kini usianya sudah 75 tahun. Dan S yang terakhir adalah silaturrahim. Seperti yang kita lakukan sekarang ini. Saya termasuk yang paling senang kalau diundang untuk acara-acara silaturrahim, diundang manten, pertemuan seperti ini. Saya akan selalu berusaha untuk bisa hadir kalau ada undangan silaturrahim, kecuali kalau ada halangan yang tidak bisa saya hindari, pungkas Abdullah Cholil seraya berharap nasehat dari orangtuanya ini bisa bermanfaat bagi semua yang hadir. ADE S 66 Gemari Edisi 187/Tahun XVII/Agustus 2016

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF 15-60 TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA Pengantar : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN ANUGERAH KENCANA BUANA, JAKARTA APAKAH ERA BONUS

Lebih terperinci

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO

Lebih terperinci

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI 20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724 A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari

Lebih terperinci

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: Posdaya Mengembangkan Modal Sosial dan Budaya Bangsa Lima belas tahun sudah Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) melaksanakan visi dan misinya sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat

Lebih terperinci

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:

Lebih terperinci

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian

Lebih terperinci

17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya

17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya LAPORAN UTAMA 17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya Terbangun dari rasa kepedulian, kini Yayasan Damandiri pada 15 Januari 2013 ini berusia 17 tahun.

Lebih terperinci

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

sebagai gerakan Aladin  atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding. PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan

Lebih terperinci

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Keberhasilan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011 Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA JAMBORE NASIONAL IX GERAKAN PRAMUKA TAHUN

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam. Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil. Pendiri Muzakki Salim

Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam. Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil. Pendiri Muzakki Salim Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil Pendiri Muzakki Salim Status Legalitas Dayah Berbadan hukum Pengasuh Muzakki Salim

Lebih terperinci

Komitmen itu diperbaharui

Komitmen itu diperbaharui POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. kesimpulan mengenai strategi Baitul Maal Al-Muthi in dalam menggalang

BAB VI PENUTUP. kesimpulan mengenai strategi Baitul Maal Al-Muthi in dalam menggalang BAB VI PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh. Seperti kesimpulan mengenai strategi Baitul Maal Al-Muthi in dalam menggalang dana ZIS, program-program yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA) ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Rapat Mitra

Kerangka Acuan Rapat Mitra Kerangka Acuan Rapat Mitra 1. Latar belakang. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang didirikan oleh bapak HM Suharto, pada tahun 1996 mempunyai tujuan untuk ikut serta secara bergotong royong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utar,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Penghargaan Ketahanan Pangan, Jakarta, 6 Desember 2011 Selasa, 06 Desember 2011

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Penghargaan Ketahanan Pangan, Jakarta, 6 Desember 2011 Selasa, 06 Desember 2011 Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Penghargaan Ketahanan Pangan, Jakarta, 6 Desember 2011 Selasa, 06 Desember 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Banguncipto kurang lebih sekitar 435.841 Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. b. Batas Wilayah Desa Banguncipto

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN 46 BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Profil Desa Tawangrejo 1. Letak geografis Secara geografis Desa Tawangrejo

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL

Lebih terperinci

Bab 1 Pemerintahan Desa

Bab 1 Pemerintahan Desa Bab 1 Pemerintahan Desa Pernahkah kalian mengamati orang mengurus Kartu Tanda Penduduk? Tentu orang tersebut terlebih dahulu pergi ke ketua RT setempat. Kemudian ke kantor kepala desa/kelurahan dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA DAN DUSUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, Menimbang Mengingat : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :

Lebih terperinci

Taman Posyandu Matahari Layak Jadi Percontohan Nasional Thursday, 17 January :09

Taman Posyandu Matahari Layak Jadi Percontohan Nasional Thursday, 17 January :09 Perkembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jawa Timur (Jatim) dari tahun ke tahun sangat pesat. Hingga akhir 2012, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, jumlah Posyandu yang tersebar di seluruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latin Manihot utilissima merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia selain tanaman padi, jagung, kedelai, kacang

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62 BAB VI PENUTUP 6.1 Rencana Kerja Untuk mewujudkan Visi Penataan Lingkungan Permukiman Desa Jipang yaitu terwujudnya Desa Jipang yang sehat, berkembang dan berbudaya maka lembaga lembaga masyrakat beserta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) I. PENDAHULUAN Pada akhir bulan Nopember 2006 Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menutup Kongres Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013 BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua

Lebih terperinci

Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah

Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Gayo merupakan daerah dataran tinggi di wilayah tengah

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

A. Kegiatan Terlaksana

A. Kegiatan Terlaksana BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Kegiatan Terlaksana Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LIII mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Unit III.A.3 di Masjid Nurul Huda RW 01, Klitren Lor, Pengok,

Lebih terperinci

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Saya melihat Prof.Dr.Hj. Tutty Alawiyah adalah sosok pejuang dan sekaligus pendidik sepanjang hayat. Sebagai seorang putri ulama besar, beliau

Lebih terperinci

Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Tanah Batak Jadi Tema Bincang Focus Group Discussion FBBI

Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Tanah Batak Jadi Tema Bincang Focus Group Discussion FBBI Foto: Pembicara (kiri), Pengurus dan Peserta FGD KOPI, JAKARTA - Implementasi nilai-nilai Pancasila di Tanah Batak Bona Pasogit (kampung halaman) jadi tema perbincangan Focus Group Discussion (FGD) Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perhatian masyarakat sehubungan dengan meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan adalah usaha untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi sayuran dan buah buahan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. E:\pemkab\2016\Doc SG\Lampiran Juknis BBGRM.doc

I. PENDAHULUAN. E:\pemkab\2016\Doc SG\Lampiran Juknis BBGRM.doc 1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIII DAN HARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE 44 KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA PROBOLINGGO DENGAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI LEBAK PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-70 TAHUN 2015

SAMBUTAN BUPATI LEBAK PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-70 TAHUN 2015 SAMBUTAN BUPATI LEBAK PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-70 TAHUN 2015 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA YANG KAMI HORMATI UNSUR MUSPIKA YANG KAMI HORMATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat, BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian

Lebih terperinci

Community Development di Wilayah Lahan Gambut

Community Development di Wilayah Lahan Gambut Community Development di Wilayah Lahan Gambut Oleh Gumilar R. Sumantri Bagaimanakah menata kehidupan sosial di permukiman gambut? Pertanyaan ini tampaknya masih belum banyak dibahas dalam wacana pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Tradisi mengonsumsi jamur sudah

Lebih terperinci

Penerbit: YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI Gedung Granadi, Lantai 4, Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta Telepon: ,

Penerbit: YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI Gedung Granadi, Lantai 4, Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta Telepon: , Penerbit: YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI Gedung Granadi, Lantai 4, Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta 12950 Telepon: 252 4981, 252 4985, Fax: 252 4980 REVIT ALISASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Dusun Sentolo Lor adalah salah satu dusun yang terletak di desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Berikut adalah informasi dan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

JADILAH PENYULUH YANG MEMBUMI, PENGALAMAN SOPIYAN PENYULUH PERIKANAN KAB. TEMANGGUNG DALAM MEMBINA KELOMPOK PERIKANAN

JADILAH PENYULUH YANG MEMBUMI, PENGALAMAN SOPIYAN PENYULUH PERIKANAN KAB. TEMANGGUNG DALAM MEMBINA KELOMPOK PERIKANAN 2016/08/22 15:39 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan JADILAH PENYULUH YANG MEMBUMI, PENGALAMAN SOPIYAN PENYULUH PERIKANAN KAB. TEMANGGUNG DALAM MEMBINA KELOMPOK PERIKANAN TEMANGGUNG (22/8/2016) www.pusluh.kkp.go.id

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN A. Diskripsi Wilayah 1. Keadaan Geografis, Demografis dan Susunan Pemerintahan Desa

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 Hari/tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN (RESES) MASA PERSIDANGAN III TAHUN PERSIDANGAN TANGGAL : 5-13 Mei 2015

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN (RESES) MASA PERSIDANGAN III TAHUN PERSIDANGAN TANGGAL : 5-13 Mei 2015 LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN (RESES) MASA PERSIDANGAN III TAHUN PERSIDANGAN 2014-2015 TANGGAL : 5-13 Mei 2015 A. PENDAHULUAN A.1 Latar belakang Turun ke basis konstituen selain sebagai amanah

Lebih terperinci

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Astra International sebagai induk dari Indonesia didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 oleh William Soeryadjaya dan Tjia Kian Tie. Dimana pada saat itu bidang bisnis

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR JAMBI Menimbang PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Dalam kesempatan ini, saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah

Dalam kesempatan ini, saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN, HARI KOPERASI, HARI KELUARGA NASIONAL, HARI LINGKUNGAN HIDUP DAN HARI PANGAN SEDUNIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Makan merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Dari makanan yang dimakan dihasilkan energi untuk metabolisme dan beraktivitas. Dalam kehiduan sehari-hari

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA SERTA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT TINGKAT KOTA BOGOR TAHUN 2014 Diundangkan dalam Berita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk

I. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 223/ HK / 2015 TENTANG

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 223/ HK / 2015 TENTANG PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 223/ HK / 2015 TENTANG PELAKSANAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 BUPATI KARANGASEM, Menimbang a. bahwa nilai-nilai

Lebih terperinci

ITS Dukung Program Entaskan Anak Putus Sekolah

ITS Dukung Program Entaskan Anak Putus Sekolah Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi Edisi 15/April 2016 ITS Dukung Program Entaskan Anak Putus Sekolah Sertijab Pimpinan Unit yang Baru di ITS Kurikulum Baru, ITS Kembali Bentuk Program KKN PRESTASI

Lebih terperinci

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) Uswatun Chasanah 1), Dian Ermawati 2), Andri Tilaqsa 3) 1,2,3) Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Hasil pelaksanaan program kerja KKN Alternatif periode LI di RW 03 Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Daerah Istimewa Yogyakarta kami uraikan pada lembar evaluasi

Lebih terperinci

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TEMA Pemberdayaan dan Peningkatan Potensi Bidang Pertanian dan Perkebunan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tiga. 1.2. LOKASI Desa Tiga, Kecamatan Susut,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura BUKU PEDOMAN Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura LATAR BELAKANG Visi Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep adalah mewujudkan Fakultas Teknik yang universal, berkarya

Lebih terperinci

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Sentolo kurang lebih sekitar 604,7695 Ha. Terbagi menjadi 13 RW dan 58 RT. b. Batas Wilayah Desa Sentolo

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci