KAJIAN WACANA IKLAN BARIS PADA HARIAN GORONTALO POST ARTIKEL
|
|
- Sukarno Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN WACANA IKLAN BARIS PADA HARIAN GORONTALO POST ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Oleh SALMAN ALADE NIM PROGRAM STUDI S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO APRIL 2015
2
3 KAJIAN WACANA IKLAN BARIS PADA HARIAN GORONTALO POST ARTIKEL Oleh Salman Alade Dakia N.Djou Supriyadi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO APRIL 2015 Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan unsur internal wacana iklan baris Harian Gorontalo Post dan penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan teknik baca, dan terakhir menggunakan teknik catat. Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian berikut: (1) penggunaan unsur internal wacana dalam iklan baris Harian Gorontalo Post terdiri atas penggunaan ejaan dalam iklan baris terdapat kekeliruan penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tidak sesuai dengan fungsinya. Pada aspek morfologi yaitu penggunaan singkatan, iklan baris harian Gorontalo Post cukup beragam dan memiliki ciri penyingkatan huruf. Penggunaan afiks dan reduplikasi juga masih terdapat kekeliruan. Pada penggunaan leksikon, iklan baris harian Gorontalo Post tidak lepas dari penggunaan kosa kata bahasa asing. Pada aspek sintaksis yang meliputi penggunaan frasa dan klausa dalam iklan baris harian Gorontalo Post cukup beragam, namun penggunaan frasa lebih banyak dibanding penggunaan klausa karena iklan baris kurang menggunakan fungsi predikat (P). (2) penggunaan unsur eksternal wacana dalam iklan baris Harian Gorontalo Post berupa aspek kohesi dan koherensi yakni iklan baris ada yang mengandung kohesi dan ada yang tidak kohesi, namun keseluruh iklan baris mengandung koherensi yang tinggi. Pada aspek skema iklan baris dapat dimaknai isinya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca, Pada aspek interpretasi lokalpun demikian iklan baris dapat dimaknai berdasarkan interpretasi pembaca terhadap aspek bahasa tersekat yang ada dalam iklan baris. Kata-kata kunci: kajian wacana, iklan baris, harian Gorontalo Post Pendahuluan
4 Informasi dalam segala bidang kehidupa dengan mudah dapat diperoleh melalui media massa. Menurut Ardianto dkk (2012:19) media massa merupakan penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, pemirsa. Segala informasi diperoleh seseorang melalui bantuan media diantaranya berupa media massa. Salah satu media massa yang sering dibaca masyarakat adalah surat kabar atau koran. Surat kabar adalah salah satu media yang digunakan masyarakat dalam memperoleh berita. Di dalam koran banyak bentuk informasi yang disajikan dalam bentuk berita, feature, artikel, dan iklan. Surat kabar memiliki fungsi sebagai salah satu media pemberi informasi kepada masyarakat yang disampaikan melalui bahasa tulis. Melalui surat kabar, informasi yang diperoleh masyarakat akan lebih jelas dan bisa diperoleh kapan saja bahkan dibaca berulangulang. Berbeda dengan media lain, seperti televisi ataupun radio terkadang dengan menggunakan televisi atau radio, informasi yang diperoleh tidak terlalu akurat bahkan sangat dibatasi oleh waktu dan tidak bisa diperoleh kembali jika informasi yang disampaikan tersebut telah berlalu. Dalam menyampaikan informasi, bahasa yang disampaikan lewat media masa dan media elektronik lainnya pun memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula, salah satunya surat kabar. Bahasa yang digunakan dalam surat kabar berbeda-beda bergantung pada jurnalis itu sendiri, sehingga bahasa surat kabar sering disebut juga bahasa jurnalistik. Menurut Yunus (2010:80) bahasa jurnalistik dapat diartikan sebagai gaya bahasa yang dipakai wartawan dalam menulis berita. Banyak orang menyebut bahasa jurnalistik sebagai bahasa koran. Akan tetapi sebaiknya dari karakteristik tersebut tidak harus menimbulkan makna banyak serta kabur bagi pembaca surat kabar, sehingga pembaca pun tidak salah tafsir terhadap bacaannya. Masyarakat atapun khalayak umum biasanya memperoleh informasi tertulis itu melalui iklan yaitu salah satunya iklan baris. Iklan baris mengutamakan informasi yang paling inti yang perlu diketahui oleh peminatnya. Oleh karena itu, biasanya iklan baris hanya memuat informasi seperlunya dan hanya membutuhkan beberapa baris saja. Hal inilah yang membuat iklan baris lebih murah biayanya dibanding iklan pada umumnya. Dalam dunia jurnalistik terkadang penggunaan bahasanya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bahkan masih banyak dijumpai kesalahan. Seperti halnya pada iklan baris di Harian Gorontalo Post yang banyak mengalami pemadatan terhadap isi iklan baris tersebut. Selain sulit ditafsirkan dikarenakan isi dari iklan baris bahasanya singkat dan padat membuat iklan baris sulit dikenali strukturnya. Hal ini juga akan berdampak jika
5 pemaknaan terhadap isi iklan baris tersebut yang sulit dimengerti sehingga akan menimbulkan salah tafsir. Penelitian ini merupakan aplikasi studi analisis wacana dengan formulasi judul Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post. Tujuan penelitian ini, yaitu: pertama, mendeskripsikan penggunaan unsur internal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post, dan kedua, mendeskripsikan penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post. Banyak dan berbagai macam definisi tentang wacana yang telah dikemukakan oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak definisi yang berbeda-beda itu, Chaer mengemukakan (2007:267) pada dasarnya bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Menurut Jorgensen dan Phillips (2010:4) wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi berkesinambungan, yaitu mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau pendengar (dalam wacana lisan), tanpa keraguan apa pun. Menurut Chaer (2007:267) sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, berarti wacana itu dibentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan lainnya. Iklan baris memiliki pengertian yang sama dengan pengertian iklan pada umumnya. Secara umum, iklan merupakan sebuah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang di dalamnya memuat sesuatu untuk dipromosikan. Menurut Dunn dan Barban (dalam Widyatama, 2007:15) iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. Menurut Widyatama (2007:16) di Indonesia, masyarakat periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Wacana memiliki unsur pendukung utama yaitu unsur dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan dengan aspek struktur kebahasaan sebuah wacana. Menurut Mulyana (2005:9) unsur internal wacana terdiri atas satuan kata atau kalimat, yang dimaksud
6 satuan kata ialah tuturan-tuturan yang berwujud satu kata. Untuk menjadi susunan wacana yang lebih besar, satuan kata atau kalimat tersebut akan bertalian dan bergabung. Unsur internal wacana dapat meliputi aspek-aspek kebahasaan yang penggunaan unsur internal wacana iklan baris yaitu terkait dengan aspek-aspek kebahasaan yang penggunaan ejaan, aspek morfologi (penggunaan singkatan, penggunaan akronim, penggunaan afiks, penggunaan reduplikasi, dan penggunaan aspek leksikon), aspek sintaksis (penggunaan frasa dan penggunaan klausa). Unsur eksternal berkaitan dengan sesuatu yang menjadi bagian wacana tetapi tidak tampak secara eksplisit. Kehadiran unsur eksternal berfungsi sebagai pelengkap keutuhan wacana. Sebagai sebuah struktur, wacana merupakan satuan gramatikal yang terbentuk dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan lapisan isi. Kepaduan makna (kohesi) dan kekompakkan bentuk (koherensi) merupakan dua unsur yang turut menentukan keutuhan wacana. Unsur eksternal wacana dapat meliputi Kohesi dan koherensi, interpretasi lokal, dan skema. Interpretasi Lokal dalah interpretasi yang didasarkan konteks lokal atau konteks terdekat dari bahasa tersebut. Sedangkan kohesi Kohesi mengacu pada hubungan antarkalimat dalam wacana, baik dalam tataran gramatikal maupun dalam tataran leksikal. Koherensi merupakan unsur isi dalam wacana, sebagai organisasi semantik, wadah gagasan-gagasan disusun dalam urutan yang logis untuk mencapai maksud dan tuturan dengan tepat. Menurut Jorgensen dan Phillips (2010:4) kohesi merupakan keserasian hubungan unsurunsur dalam wacana, sedangkan koheren merupakan kepaduan wacana sehingga komunikatif mengandung satu ide. Skema merupakan pengetahuan yang terkemas secara sistematis dalam ingatan manusia. Menurut Kartomiharjo (1992:23) skema merupakan struktur pengetahuan tingkat tinggi yang kompleks. Bagi mereka yang berpandangan sangat positif terhadap schemata, schemata dianggap sebagai sesuatu yang sangat menentukkan bagi orang yang memiliki suatu pengalaman tertentu sehingga pengalamannya itu diinterpretasikan secara pasti, tidak berubah-ubah. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah penggunaan unsur internal dan unsur eksternal wacana iklan baris pada koran harian Gorontalo Post. Sumber data dalam penelitian ini adalah koran Harian Gorontalo Post yang memuat iklan baris pada setiap edisinya yang dikumpulkan pada periode bulan April 2014 hingga Desember Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yakni
7 mengutip data-data berupa wacana iklan baris pada harian Gorontalo Post mengenai penggunaan unsur internal dan eksternal wacana. Kemudian dilanjutkan dengan teknik baca yakni membaca secara keseluruhan iklan baris pada harian Gorontalo Post, dan terakhir menggunakan teknik catat yakni mencatat penggunaan unsur internal dan eksternal wacana seluruh iklan baris pada Harian Gorontalo Post. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah yaitu; (1) menentukan penggunaan unsur internal dan eksternal wacana pada Harian Gorontalo post. (2) mengklasifikasi iklan baris berdasarkan penggunaan unsur internal dan ekternal wacana. (3) menganalisis setiap penggunaan unsur internal mengkaji penggunaan unsur internal wacana iklan baris yaitu terkait dengan aspek-aspek kebahasaan yang dikaji, antara lain penggunaan ejaan, aspek morfologi (penggunaan singkatan, penggunaan akronim, penggunaan afiks, penggunaan reduplikasi, dan penggunaan aspek leksikon), aspek sintaksis (penggunaan frasa dan penggunaan klausa). Penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris yaitu aspek kohesi dan koherensi, aspek interpretasi lokal, dan aspek skema. (4) Menyimpulkan hasil analisis data. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini mengkaji penggunaan unsur internal wacana iklan baris yaitu terkait dengan aspek-aspek kebahasaan yang dikaji, antara lain penggunaan ejaan, aspek morfologi (penggunaan singkatan, penggunaan akronim, penggunaan afiks, penggunaan reduplikasi, dan penggunaan aspek leksikon), aspek sintaksis (penggunaan frasa dan penggunaan klausa). Selain mengkaji penggnaan unsur internal wacana iklan baris peneliti juga mengkaji penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris yaitu aspek kohesi dan koherensi, aspek interpretasi lokal, dan aspek skema. Berikut dipaparkan hasil kajian wacana iklan baris tersebut. Penggunaan Unsur Internal Wacana Iklan Baris Harian Gorontalo Post Penggunaan unsur internal wacana iklan baris yaitu terkait dengan aspek-aspek kebahasaan yang dikaji, antara lain penggunaan ejaan, aspek morfologi (penggunaan singkatan, penggunaan akronim, penggunaan afiks, penggunaan reduplikasi, dan penggunaan aspek leksikon), aspek sintaksis (penggunaan frasa dan penggunaan klausa). Aspek Ejaan
8 Penggunaan unsur internal wacana iklan baris menyangkut aspek kebahasaan salah satunya penggunaan ejaan. Penggunaan ejaan menyangkut tanda baca dan penggunaan huruf kapital dalam iklan baris yang dimuat dalam harian Gorontalo Post. 1. Penggunaan Tanda Baca Penggunaan tanda baca menyangkut penyingkatan dengan menggunakan lambang bilangan dan tanda baca, karena pada umumnya iklan baris banyak menggunakan singkatan dengan menggunakan lambang bilangan dan tanda baca. Penggunaan Tanda Baca pada Data Iklan Baris (1) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 5 April 2014) Data pada iklan baris (1) di atas menunjukkan penggunaan tanda baca / (garis miring) yang berarti menggantikan kata atau. Selain itu pula, penulisan Roda 2 pada contoh data (1) merujuk pada arti roda dua bukan roda-roda 2. Penggunaan Huruf Kapital Penggunaan huruf kapital pada umumnya iklan baris banyak keliru. Kekeliruan itu terlihat seperti pada contoh berikut. Penggunaan Ejaan pada Data Iklan Baris (5) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 20 April 2014) Data pada iklan baris (5) di atas menunjukkan penggunaan huruf kapital yakni penulisan kata tomulabutao dituliskan dengan menggunakan huruf kecil pada huruf awal kata tersebut. Seharusnya huruf awal pada kata tersebut menggunakan huruf kapital karena kata tersebut menunjukkan nama tempat. Sehingga penulisannya menjadi Tomulabutao. Aspek Morfologi
9 1. Penggunaan Singkatan Penggunaan singkatan dalam iklan baris merupakan hal yang umum. Ciri dari iklan baris salah satunya menggunakan singkatan pada kata-kata yang dimuat di dalamnya. Seperti pada contoh berikut. Penggunaan Singkatan pada Data Iklan baris (7) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 7 Mei 2014) Data pada iklan baris (7) di atas menunjukkan penggunaan singkatan yakni pada penulisan PDAM merupakan singkatan dari Perusahaan Daerah Air Minum, SHM yang merupakan singkatan dari Surat Hak Milik. Singkatan tersebut merupakan singkatan umum yang sering digunakan dalam dunia periklanan. 2. Penggunaan Akronim Sama halnya dengan penggunaan singkatan, penggunaan akronim dalam iklan baris merupakan hal yang umum. Salah satu ciri dari iklan baris adalah menggunakan akronim. seperti pada contoh berikut. Penggunaan Akronim pada Data Iklan Baris (9) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 20 Mei 2014) Data pada iklan baris (9) di atas menunjukkan penggunaan akronim, Penulisan Ruko merupakan akronim dari rumah toko. Penggunaan akronim ruko sudah sering dijumpai pada iklan baris jenis jual beli. 3. Penggunaan Afiks
10 Penggunaan afiks dalam iklan baris dianggap penting, karena afiks yang melekat pada kata dapat mengubah arti dari kata yang dilekatkan. Namun, pada iklan baris terdapat beberapa contoh iklan baris yang menghilangkan penggunaan afiks, seperti penghilangan prefiks pada contoh berikut. Penggunaan Afiks Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (18) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 18 Juni 2014) Data pada iklan baris (18) di atas menunjukkan penggunaan afiks yakni penulisan kata jual rumah oleh pemasang iklan telah menghilangkan afiks berupa prefiks di-, yang seharusnya pada kata jual tersebut dibubuhi dengan prefiks di- sehingga penulisannya menjadi dijual rumah. 4. Penggunaan Reduplikasi Penggunaan afiks dalam iklan baris dianggap penting. Dalam iklan baris terkadang dijumpai tidak sesuai dengan penulisan yang seharusnya, seperti penggunaan reduplikasi atau kata ulang pada contoh berikut. Penggunaan Reduplikasi Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (20) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 29 Juni 2014) Data pada iklan baris (20) di atas menunjukkan penggunaan reduplikasi yakni penulisan kata Surat2an merupakan contoh penulisan reduplikasi yang keliru karena menggunakan angka 2 sebagai tanda pengulang kata surat, yang seharusnya penulisan reduplikasi kata tersebut adalah surat-suratan dituliskan lengkap unsur kata yang menjadi pengulang dari kata tersebut. 5. Penggunaan Leksikon
11 Menurut KBBI leksikon merpakan komponen bahasa yang memuat memuat sesuatu inormasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa atau disebut kosakata. Dari aspek leksikon, struktur iklan memanfaatkan kosakata daerah dan bahasa asing. Berikut adalah contohnya. Penggunaan Leksikon Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (26) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 16 Juli 2014) Data pada iklan baris (26) di atas menunjukkan penggunaan leksikon. Penulisan jarang pake merupakan penggunaan dialek bahasa Manado, hal itu dikarenakan iklan baris harian Gorontalo post merupakan masyarakat Gorontalo yang dalam kehidupan sehari-hariinya sering menggunakan dialek tersebut. Aspek Sintaksis 1. Penggunaan Frasa Frasa (dari bahasa Inggris phrase) adalah kesatuan bahasa yang lebih besar daripada kata karena frasa selalu terdiri atas dua patah kata atau lebih. berikut contoh pengunaan frasa pada data iklan baris. Penggunaan Frasa Dapat Dilihat pada Data Iklan baris (22) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 9 Juli 2014) Data pada iklan baris (22) di atas menunjukkan penggunaan frasa yakni frasa yang terdapat pada fungsi subjek (S) pada iklan di atas yaitu Salon Humairah. Frasa juga terdapat pada fungsi Objek (O) pada iklan baris di atas yaitu karyawan wanita, selain itu beberapa frasa juga terdapat pada fungsi keterangan (Ket) pada iklan baris di atas yaitu yang berpengalaman, di bidang facial, totok wajah, hubungi , beberapa frasa tersebut menduduki fungsi keterangan yang berjenis keterangan pewatas atau keterangan yang berisi pembatasan terhadap
12 suatu hal. Hal yang sama juga terdapat pada contoh iklan baris jenis lowongan pekerjaan berikutnya. 2. Penggunaan Klausa Klausa ialah kesatuan bahasa yang terdiri atas dua bagian yang berfungsi sebagai subjek (S) dan predikat (P). Klausa juga bisa terdiri atas dua kata atau lebih. Walaupun klausa terdiri atas dua unsur pokok yaitu S dan P, yang terpenting dalam klausa adalah unsur P-nya. Berikut ini pemaparannya. Penggunaan Klausa Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (24) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 9 Juli 2014) Data pada iklan baris (24) di atas menunjukkan penggunaan klausa yakni kalimat iklan di atas memiliki beberapa klausa yaitu pada tulisan dibutuhkan karyawan/wati MCC CAbang Gorontalo yang menduduki fungsi predikat (P) dan subjek (S), sedangkan klausa yang selanjutnya yaitu bawa lamaran lengkap yang menduduki fungsi predikat (P) dan objek (O). Walaupun klausa terdiri atas dua unsur pokok yaitu S dan P, yang terpenting dalam klausa adalah unsur P-nya. Penggunaan Unsur Eksternal Wacana Iklan Baris Penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris yaitu berkaitan dengan melihat prinsipprinsip pemaknaan wacana, yaitu aspek kohesi dan koherensi, interpretasi lokal, skema. Berikut pemaparannya. 1. Kohesi dan Koherensi Prinsip Kohesi dan Koherensi Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (37) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 15 Desember 2014)
13 Data pada iklan baris (37) di atas menunjukkan prinsip kohesi dan koherensi. Wacana iklan baris jenis lowongan pekerjaan di atas terdiri atas satu paragraf yang terdiri beberapa kalimat tunggal sebagai berikut. (1) Dibutuhkan segera SPV, SPG, dan Staf Administrasi Dealer Motor Honda PT. Nusantara Surya Sakti, umut max 38 thn. (2) Fasilitas : Gaji Pokok, Komisi, Reward, dll. (3) Langsung interview hubungi : (ikbal) (Fany) Iklan jenis kedua ini sudah mengandung kohesi dan koherensi. Kohesi ditunjkkan dengan adanya konjungsi. Pada kalimat pertama terdapat konjungsi dan yang menunjukkan hubungan penggabungan. Dalam hal koherensi, iklan di atas sudah berkoherensi cukup baik. Karena bentuk wacana iklan termasuk ke dalam wacana procedural, maka jarang sekali ditemui adanya konjungsi antarkalimat. Dalam hal ini kalimat berdiri sendiri-sendiri, namun membentuk kesatuan yang padu. Masing-masing kalimat sering bertautan. Kalimat pertama diawali dengan nama perusahaan yang membutuhkan karyawan beserta posisi karyawan yang dibutuhkan sekaligus dengan persyaratan umur. Kalimat kedua menunjukkan fasilitas yang akan diperoleh oleh calon karyawan ketika bekerja. Sedangkan kalimat terakhir berisi keterangan bahwa calo pelamar akan langsung diinterview dan juga berisi nomor telepon yng dapat dihubungi oleh calon pelamar yang merasa tertarik. Dari iklan baris di atas dapat ditangkap maksud pembuat iklan bahwa PT. Nusantara Surya Sakti membutuhkan karyawan dengan posisi sebagai SPV, SPG, dan Staf Administrasi Dealer Motor Honda dengan syarat usia maksimal 38 tahun. Bagi calon karyawan yang akan diterima nanti akan mendapatkan fasilitas berupa Gaji Pokok, Komisi, Reward, dll. Pelamar yang akan melamar akan diinterview pada saat itu juga. Dapat menghubungi nomor telepon yang tertera pada iklan di atas jika ada yang ingin ditanyakan. 2. Interpretasi Lokal Prinsip interpretasi lokal merupakan interpretasi wacana yang didasarkan pada konteks lokal atau aspek terdekat dengan penutur/pembaca. Dalam hal ini prinsip interpretasi lokal digunakan oleh peneliti dan sekallgus pembaca dalam memahami teks iklan baris.
14 Aspek interpretasi lokal dapat dilihat pada data iklan baris (29) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 19 Agustus 2014) Data pada iklan baris (29) di atas menunjukkan aspek interpretasi lokal. Dilihat dari penulisan No.Hp : pada data iklan baris (29) di atas, maksud interpretasi makna iklan secara lokal pada teks iklan baris di atas adalah penulis iklan baris meminta calon pembeli mobil Toyota Fourtuner jika merasa tertarik untuk membeli mobil tersebut dengan cara menghubungi nomor telepon yang dicantumkan pada iklan di atas, bukan untuk menghubungi nomor telepon lain. 3. Skema Prinsip skema merupakan interpretasi wacana yang didasarkan atas pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki oleh pembaca. Pembaca iklan baris, skema berfungsi untuk memahami teks iklan baris dalam hal ini skema berupa deskripsi dari maksud dari pemasang iklan yang terkandung dalam isi iklan baris. Contoh dan penjelasan selengkapnya dipaparkan sebagai berikut. Prinsip Skema Dapat Dilihat pada Data Iklan Baris (33) (Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi 20 November 2014) Data pada iklan baris (33) di atas menunjukkan aspek skema. Berdasarkan prinsip skema yang dimiliki pembaca dalam hal ini peneliti, data di atas dapat dideskripsikan isi iklan tersebut adalah pemasang iklan ingin menjual sekapling tanah dengan luas 400 meter persegi, tanah tersebut bersertifikat hak milik (SHM), lokasi tanah tersebut berada di depan jalan raya dengan
15 beralamatkan jalan baru di samping kost ilmiah atau berada di depan kantor PU Provinsi. Selain itu pula, jika calon pembeli merasa tertarik apat menghubungi nomor telepon Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan unsur internal dan eksternal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post, penggunaan unsur internal wacana secara bervariasi yang pada iklan baris Harian Gorontalo Post, juga banyak yang mengalami kekeliruan terhadap fungsinya sehingga dapat menimbulkan ketidakpahaman terhadap pembaca terutama dalam pemaknaan. Kekeliruan banyak terjadi pada penggunaan ejaan dari segi penggunaan tanda baca misalkan penulisan roda dua, kata dua ditulis dengan menggunakan angka seperti Roda 2. Pada iklan baris jual beli terdapat kata tomulabutao yang merupakan nama sebuah tempat dituliskan dengan menggunakan huruf kecil pada hururf awal kata tersebut. Seharusnya huruf awal pada kata tersebut menggunakan hururf kapital karena kata tersebut menunjukkan nama tempat. Sehingga penulisannya menjadi Tomulabutao. Kekeliruan juga terjadi pada aspek morfologi yakni penggunaan afiks berupa prefiks. Pada iklan baris jual beli terdapat kata di antar yang dituliskan secara terpisah antara prefiks dan kata dasar. Seharusnya prefiks dan kata dasar dituliskan secara melekat karena di- pada kata tersebut berfungsi sebagai prefiks bukan preposisi. Pada aspek Sintaksis yakni penggunaan frasa dan klausa. Iklan baris harian Gorontalo Post cukup beragam dalam penulisannya, dalam setiap iklan baris yang ditulis pada harian Gorontalo Post penggunaan frasa lebih banyak dibanding penggunaan klausa. Hal ini disebabkan iklan baris sedikit menggunakan fungsi predikat (P),walaupun klausa terdiri atas dua unsur pokok yaitu S dan P, tetapi yang terpenting dalam klausa adalah unsur predikat atau P-nya. Dalam iklan baris Harian Gorontalo Post, penggunaan unsur eksternal wacana digunakan secara bervariasi. Berdasaran aspek kohesi dan koherensi yakni iklan baris ada yang mengandung kohesi dan ada yang tidak kohesi, namun keseluruh iklan baris mengandung koherensi yang tinggi. Pada aspek skema iklan baris dapat dimaknai isinya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca, Pada aspek interpretasi lokalpun demikian iklan baris dapat dimaknai berdasarkan interpretasi pembaca terhadap aspek bahasa tersekat yang ada dalam iklan baris.
16 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wacana iklan baris Harian Gorontalo Post kurang memperhatikan aspek bahasa, namun umumnya iklan baris tersebut dapat dimaknai. Hal ini ditunjukkan dengan: (1) penggunaan unsur internal wacananya dalam iklan baris Harian Gorontalo Post ditemukan ada iklan baris yang kurang memperhatikan penggunaan aspek kebahasaannya, (2) ditinjau dari penggunaan unsur eksternal wacananya dalam iklan baris Harian Gorontalo Post berupa skema, interpretasi lokal, iklan baris belum menunjukkan adanya kekohesifan sebuah wacana. Namun menunjukan sebuah koherensi yang tinggi. Saran Memperhatikan kemungkinan kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini, demi perbaikannya ke depan peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) Penelitian terhadap iklan baris sangat penting untuk dilakukan dalam usaha pengkajian bahasa, mengingat bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis, maka diharapkan kepada media massa khusunya penulis iklan dapat memperhatikan penggunaan unsur internal wacana dan unsur eksternal wacana yang benar dalam penulisan iklan baris. Agar penulisan iklan baris yang ada dalam koran harian Gorontalo tidak menimbulkan makna yang tidak jelas ketika dibaca oleh khalayak umum. (2) Diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan komentar serta saran untuk menyempurnakan kembali penelitian mengenai iklan baris yang telah dilakukan oleh peneliti. (3) Pihak media Gorontalo Post diharapkan untuk menyajikan iklan yang memperhatikan penggunaan unsur internal dan eksternal wacana iklan baris. DAFTAR RUJUKAN Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta. Jorgensen, Marianne W dan Louise J. Philips Analisis Wacana (Teori dan Metode). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kartomihardjo, Soeseno Analisis Wacana dan Penerapannya. Malang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. (Pidato Ilmiah dalm Rangka Pengukuhan Guru Besar IKIP Malang). Mulyana Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Widyatama, Rendra Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
17
BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sehari-harinya manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Melalui bahasalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut
Lebih terperinciPRATIWI AMALLIYAH A
KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA WACANA DIALOG JAWA DALAM KOLOM GAYENG KIYI HARIAN SOLOPOS EDISI BULAN JANUARI-APRIL 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009
PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007
PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan, sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk kepaduan dan keutuhan sebuah wacana adalah pemakian konjungsi dalam sebuah kalimat atau wacana. Penggunaan konjungsi sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Bahasa juga dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciPENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009
PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I PEndidikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan komunikasi dapat menyampaikan pesan antar umat manusia. Salah satu alat komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa dalam ragam tulis tidak semudah yang dibayangkan karena dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan dan dirasakan dituangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu adalah milik manusia yang telah menyatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi karena melalui bahasa manusia dapat memenuhi hasratnya
Lebih terperinciPENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI
PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciKOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI
KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap komunitas masyarakat selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Menyusun suatu gagasan menjadi rangkaian bahasa tulis yang teratur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia pada dasarnya sangat membutuhkan bahasa dalam bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di lingkungan formal. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi manusia dalam berinteraksi di lingkungan sekitar. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini harus benar-benar
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA TEKS IKLAN
BAHASA INDONESIA Kelas XII Semester V Bab II TEKS IKLAN 1. Konsep Text Iklan Dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak asing dengan hal yang bernama iklan, hampir setiap hari bertemu dengan iklan. Iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada orang lain. Kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bisa berlangsung secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu berinteraksi antarsesama. Untuk menjalankan komunikasi itu diperlukan bahasa karena bahasa adalah alat komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain. Dalam mengungkapkan ide atau gagasan itu diperlukan bahasa. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi
Lebih terperinciANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI
ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada tanggal 06 November 2011 merupakan serangkaian kata maupun kalimat yang dirangkai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang sempurna. Sebagai makhluk yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran yang dimiliki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pengguna bahasa selalu menggunakan bahasa lisan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia. Dengan bahasa seseorang juga dapat menyampaikan pikiran dan perasaan secara tepat
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Siti Sumarni (Sitisumarni27@gmail.com) Drs. Sanggup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan
Lebih terperinciSTRUKTUR WACANA IKLAN DALAM MEDIA MASSA (MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK) Herliani, Dakia N. DjoU, Salam
1 STRUKTUR WACANA IKLAN DALAM MEDIA MASSA (MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK) Herliani, Dakia N. DjoU, Salam ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: Bagaimana stuktur wacana iklan dalam media massa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh ruang lingkup kehidupan manusia berkaitan dengan bahasa. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal atau alat untuk berinteraksi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi verbal atau alat untuk berinteraksi yang sangat penting bagi manusia. Kepentingan bahasa itu hampir mencakupi segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari interaksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan berita-berita dan sebagainya (Sugono ed., 2015:872). Beritaberita dalam surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi diperlukan sarana berupa bahasa untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat ini. Kemampuan ini hendaknya dilatih sejak usia dini karena berkomunikasi merupakan cara untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai bahasa. Bahasa dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas ragam
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati Abstrak. Penelitian ini menggambarkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia terutama dalam segi struktur kalimat dan imbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan gagasan atau ide yang awalnya abstrak menjadi konkret. Selanjutnya,
Lebih terperinciANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA
ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat sarajan S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah S U T A N T I A 310 040 085
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks sangat diperlukan oleh khalayak masyarakat bahasa dalam komunikasi dengan informasi yang utuh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa adalah alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan. Bahasa sebagai lambang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan ekspresi bahasa. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat dikatakan menulis jika tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI
PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS HTTP://WWW.LIPUTAN6.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pemakai bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai bentuk komunikasi, mereka menggunakan media yang berbeda-beda. Secara garis besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi dan komunikasi. Alat komunikasi manusia yakni bahasa bersifat manusiawi, dalam arti hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012
BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012 Naskah publikasi Di ajukan Untuk Memenuhi sebagai persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI
ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
Lebih terperinciARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari bahasa karena bahasa adalah alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan,
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam melakukan komunikasi untuk mendukung proses interaksi. Secara umum bentuk dari bahasa tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan dan dikembangkan
Lebih terperinciANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI
ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sepanjang hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut, manusia memerlukan sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu pesan dari seseorang ke orang lain. Berbahasa yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dari seseorang ke orang lain. Berbahasa yang baik dan benar ialah berbahasa sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Untuk menjalin hubungan dan kerja sama antar oarang lain, manusia
Lebih terperinci