DESAIN DAN PENGEMBANGAN MATERIAL KINCIR TAMBAK DARI KOMPOSIT POLIMER GFRP
|
|
- Indra Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESAIN DAN PENGEMBANGAN MATERIAL KINCIR TAMBAK DARI KOMPOSIT POLIMER GFRP Indra Mawardi, Sumardi, Turmizi Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Aerator berfungsi sebagai penghasil gelembung air yang menghasilkan oksigen untuk kebutuhan ikan atau udang di dalam tambak. Tujuan dari riset adalah diperoleh desain sudu aerator yang memenuhi kriteria ; dapat diperbaiki, diganti, ringan dan dapat menghasilkan gelembung air yang banyak dengan putaran dan daya mesin yang sekecil mungkin. Metode pembuatan sudu kincir Glass Fiber Reinforced Plastics (GFRP) adalah secara hand lay up dengan tiga lapisan serat (laminat). Sebagai bahan utama (matriks) digunakan polyester resin tak jenuh (unsaturated polyester resin) type BTQN 157 EX, dan serat E glass jenis Chop Strand Mat (CSM) sebagai serat (fiber). Sudu GFRP dibuat dengan dua bentuk lubang yaitu, segi empat dan lonjong. Kekuatan (sifat mekanik) material sudu GFRP dilakukan melalui uji tarik dan pengujian kinerja untuk melihat kemampuan sudu GFRP yang diproduksi. Pengujian kinerja dilakukan langsung di tambak, dengan kedalaman sudu terhadap air 80 mm dan putaran poros kincir 90 rpm. Dari hasil rancangan dan pengujian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : sudu aerator diproduksi dari material GFRP dengan dimensi sudu 180 x 15 x 5 mm dan jumlah lubang 15 buah, diameter lubang persegi empat 20 mm dan lonjong 15 mm, berat sudu GFRP (0,2 s.d 0,25 kg) lebih ringan dibandingkan sudu pabrikan (0,5 kg) sehingga dapat meringankan daya motor, kekuatan tarik statis material sudu komposit GFRP adalah 52,20 MPa, dan hasil uji kinerja menunjukan sudu pabrikan masih lebih baik dalam menghasilkan gelembung air dibandingkan sudu GFRP yang diproduksi, dan dari perbandingan kinerja sudu GFRP, bentuk lubang lonjong lebih baik dibandingkan bentuk lubang segi empat. Kata kunci: Tambak, kincir aerator, sudu pabrikan, GFRP, segi empat, lonjong ABSTRACT Aerator function as producer of water bubble yielding oxygen for the requirement of fish or prawn in fishpond. The research obtained desain blade of aerator fulfilling criterion ; repairable, changed, light and can yield the water bubble which is a lot of with the rotation and machine energy which as small as possible. Method of Making of blade of aerator of Glass Fiber Reinforced Plastics (GFRP) is handlay up with three fibre laminat. Matriks used unsaturated polyester resin type BTQN 157 EX, and E glass of type of Chop Strand Mate (CSM) as fibre. GFRP blade made with two hole form that is, square and ellipse. Mechanical properteis of GFRP blade material done tention strenght. Performance test done in fishpond, with the deepness of blade to water 80 mm and rotation of wheel 90 rpm. From result of design and test : blade of aerator produced from material GFRP with the dimension sudu 180 x 15 x 5 mm and sum up the hole 15, diameter of square hole 20 mm and ellipse 15 mm, heavy GFRP blade is 0,2 s.d 0,25 kg and manufacturer blade ( 0,5 kg) so that can lighten the motor energy, tention strength composite material GFRP blade is 52,20 MPa and from comparison of performance GFRP blade, form the compared to better ellipse hole form of square hole Keyword: Fishpond, aerator, blade, manufacturer, GFRP, square, ellipse 1. PENDAHULUAN Daerah Nanggroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang memiliki perairan yang lebih luas dibandingkan daratan. Daerah perairan tersebut dapat berupa lautan maupun daerah pertambakan ikan dan udang. Khususnya daerah-daerah Aceh Utara, Aceh Timur, Bireun dan Pidie, memiliki tambak yang cukup luas. Tambak-tambak tersebut ada yang dikelola secara alami dan ada yang secara intensif. Pada tambak-tambak intensif, kincir air merupakan satu alat yang sangat penting. Kincir air (aerator) disini berfungsi sebagai penghasil gelembung air yang menghasilkan oksigen untuk kebutuhan ikan atau udang di dalam tambak. Desain lubang sudu sangat menentukan banyaknya gelembung air yang dihasilkan. Sudu-sudu yang terdapat pada kincir air yang diproduksi oleh pabrik sangat sulit 1
2 didapat secara terpisah jika kita perlu penggantian sudu yang rusak. Disamping itu jumlah lubang dan type lubang yang digunakan selama ini hanya berbentuk silinder (bulat). Melihat permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai desain dan pengembangan material sudu. Dalam penelitian ini akan dikembangkan material sudu dari bahan komposit polimer yang diperkuat serat gelas (GFRP) dengan desain yang baru. 2. TUJUAN PENELITIAN Tujuaan dari penelitian ini adalah diperoleh desain sudu untuk kincir air tambak yang memenuhi kriteria; dapat diperbaiki, diganti, ringan dan dapat menghasilkan gelembung air yang banyak dengan putaran dan daya mesin yang sekecil mungkin dan mendapatkan data/informasi kekuatan terutama tarik statis material komposit GFRP, yang dapat dijadikan referensi bagi produsen sudu kincir air nantinya. 3. LANDASAN TEORI 3.1 Kincir Tambak Kemampuan mempertahankan kualitas air sangat diperlukan dalam usaha budidaya udang dan ikan, karena itu kualitas air merupakan kunci dari kemampuan produksi. Persyaratan kualitas air tersebut adalah tersedianya oksigen yang terlarut di dalam air tambak. Untuk keperluan penambahan oksigen pada tambak digunkan peralatan berupa kincir tambak (aerator). Kincir tambak atau aerator yang sering digunakan di daerah Aceh Utara beberapa jenis, seperti yang terlihat pada gambar 1. Bentuk dari kincir tambak tersebut ada yang mempunyai sudu tetap (tidak bisa dibuka-buka) dan ada yang mempunyai konstruksi sudu yang dapat diganti-ganti. Gambar 1 Bentuk-bentuk kincir tambak Solichin dkk (2007) dalam pengabdian kepada masyarakatnya telah berhasil mengembangkan desain aerator yang meliputi; ukuran diperkecil 13 x 16 cm dengan jumlah lubang 12. berat sudu kincir 2,25 kg, dan lubang berbentuk bulat berdiameter 15 mm. Berdasarkan hasil uji kinerja aerator di lapangan kedalaman sudu masuk dalam air yang optimal adalah 30 mm pada putaran 100 rpm. 3.2 Komposit Kebanyakan bahan teknik merupakan kombinasi dari dua atau lebih material pada skala mikroskopik, yang berguna untuk mendapatkan sifat-sifat oprimumnya. Sedangkan material komposit dibentuk pada skala makro, khususnya yang berhubungan dengan komponen-komponen teknik yang terdiri dari dua atau lebih penggabungan material guna mendapatkan hasil yang lebih baik dari sifat-sifat material tunggalnya. Sebenarnya tidak ada definisi yang tepat pada material komposit, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Jones (1975), material komposit merupakan gabungan dua atau lebih material yang berbeda secara makroskopik membentuk suatu material baru yang lebih berdaya guna. Ikatan antara kedua unsur tersebut adalah ikatan adhesif yaitu ikatan interface antara dua unsur material yang berbeda. Kekuatan ikatan tersebut adalah sangat penting karena akan mempengaruhi sifat material komposit yang terbentuk. Sifat mekanik bahan komposit seperti kekuatan, kekakuan, keliatan dan ketahanan sangat tergantung dari geometrinya dan sifatsifat dari jenis penguatnya. Komposit serat memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap aus dan suhu yang tinggi walaupun kekuatan dan ketahanan retaknya lebih rendah., namun hal itu dapat diperbaiki dengan penguatan tertentu, (Hull:1981). Suatu material komposit memiliki sifat-sifat mekanik dan fisik yang unggul dan unik karena material ini menggabungkan sifatsifat yang diinginkan dan mengeliminasi sifatsifat yang tidak dikehendaki dari materialmaterial penyusunnya, (Gibson: 1994). Indra (2004) dalam penelitian tentang komposit polimer dengan penambahan talkum sebagai filler menghasilkan, pengisian talkum sebanyak 25% dari berat resin sesuai untuk diterapkan pada material komposit serat sabut kelapa ditinjau dari perbandingan aspek unjuk kerja dan biaya pembuatan material komposit, dibandingkan dengan penambahan talkum 0% dan 15%. Indra (2004) juga melakukan penelitian tentang komposit polimer dengan memodelkan bentuk kepala manusia (headform) dari bahan komposit polimer dan responnya terhadap beban impak. Penelitian ini menghasilkan properteis headform mempunyai kekuatan tarik rata-rata 80,38 MPa, modulus elastisitas, E=6,689 GPa dan massa jenis headform adalah 1555 kg/m 3. Headform telah diuji responnya terhadap beban impak kecepatan tinggi. Integritas struktur headform yang diukur secara teknik dua gage diperoleh headform mampu menyerap tegangan impak sampai dengan 10,32 MPa pada ID 200 2
3 dan tekanan 0,4 MPa dengan faktor transmisi tegangan rata-rata 11,16%. Kaban (2003) dalam penelitiannya tentang teknik pengukuran kekuatan tarik impak pelat komposit GFRP, juga menguji kekuatan tarik statis pelat komposit dengan enam lapis serat E-glass dan dengan variasi Assimetris, CSM dan WR. Hasil pengujiannya menunjukan bahwa variasi Assimetris memiliki kekuatan tarik rata-rata Mpa, dengan Modulus elastisitas GPa, variasi kekuatan tarik dan modulus elastisitas CSM berturut-turut MPa dan GPa, dan variasi WR sebesar MPa dan E = GPa Serat Pada prinsipnya komposit komposit dapat terbentuk dengan berbagai kombinasi dari dua atau lebih material, seperti logam, bahan organik dan bahan anorganik. Walaupun kemungkinan kombinasi bahan pada komposit tidak dibatasi, tetapi secara garis besar unsurunsur pembentuk komposit adalah penguat (serat atau partikel) dan matriks. Di dalam material komposit serat berfungsi sebagai penguat, pengisi dan penerus tegangan kesepanjang komponen dengan mempertimbangkan interface antara serat dan matrik. Jenis-jenis serat yang digunakan sebagai penguat pada material komposit secara umum dapat dibagi dua jenis, yaitu serat organik dan anorganik. Serat kaca termasuk serat anorganik yang paling banyak digunakan untuk memproduksi material komposit. Komposit merupakan komponen rekayasa skala makro (engineering macroscale), yang tersusun dari kombinasi dua atau lebih material yang menghasilkan kemampuan (properties) yang lebih baik daripada bila komponen itu berdiri sendiri. Kelakuan komposit adalah sangat kompleks karena sangat tergantung pada bagaimana masing-masing komponen material dikombinasikan. Kemampuan mekanis secara keseluruhan dapat saja menjadi sangat berbeda walaupun komponen penyusunnya sama, tetapi proses pembuatannya berbeda. Dikarenakan penggunaan komposit yang luas dalam bidang kehidupan, maka kerusakan kecil yang terjadi padanya seperti kerusakan serat (fiber breaking), keretakan matriks (matrix cracking), berpisahnya lapisan antara (interface debonding), delaminasi (delamination), dan lain-lain; yang mana mekanisme ini tidak boleh diabaikan didalam memperhitungkan kemampuannya (Sih, G. C, 1988) Serat kaca Komponen serat kaca yang paling umum digunakan adalah silika (S i 0 2 ) dengan disertai penambahan-penambahan osida seperti kalsium, boron, natrium, besi dan aluminium. Serat kaca memiliki struktur tak berbentuk sama sekali pada tiap-tiap tingkat jarak jangkauan yang merupakan karakteristik dari suatu material kristalin. Bahan serat yang umum dipakai sebagai penguat pada komposit sangat bervariasi, dimana penggunaannya tergantung pada jenis operasional dari komposit tersebut. Salah satu serat sintetis yang umum di pakai (Warner, 1995) adalah serat E-glass. Kemampuan mekanis serat E-glass (Fried, 1995) ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Sifat mekanik serat jenis E-glass Sifat mekanis Satuan Harga Diameter m 12 Densitas g.cm Modulus elastisitas kg/mm Kekuatan tarik kg/mm Elongation % Matriks Matriks merupakan bahan yang digunakan untuk membalut, menyatukan penguat tanpa bereaksi secara kimia dengan bahan penguat. Matriks berfungsi sebagai penahan, pelindung, pembagi serta mempengaruhi penampilan dari suatu material komposit. Matriks yang umum digunakan adalah resin termoset dan resin termoplastik. Resin yang banyak digunakan adalah polyester. Menurut Austin (1984), keunggulan polyester sebagai salah satu bahan plastik antara lain; ketangguhan, ketahanan terhadap air dan korosi, kemudahan untuk difabrikasi, jumlah warna yang banyak, harga yang relatif murah. Resin polyester dapat dimasukan ke dalam kedua kelompok termoplastik dan termosetting. merupakan salah satu Matriks yang digunakan adalah polyester resin tak jenuh (unsaturated polyester resin), mempunyai struktur yang lebih kompleks dari pada material logam ataupun keramik. Resin ini mempunyai rantai kimia seperti pada gambar 2. Berat molekul dari jenis ini adalah 2,500 g / mol (umr.edu, 2003). 3
4 sudu GFRP. Mould atau cetakan sudu dibuat dari kayu dan pelat stanless steel. Gambar 2 Molekul unsaturated polyester resin Kemampuan mekanis dari Unsaturated Polyester resin adalah seperti diperlihatkan pada tabel 2, (Chawla, 1987). Tabel 2 Sifat mekanik Unsaturated Polyester Resin BQTN 157-EX Sifat mekanis Satuan Harga Berat Jenis Mgm Modulus elastisitas kg/mm Kekuatan tarik kg/mm 2 5,5 statis Elongation % Perhitungan Sifat Mekanik (uji tarik) Bila beban tarik bekerja pada sebuah batang lurus, maka akan terjadi regangan yang disertai dengan timbulnya tegangan di luasan penampang pada sebuah elemen di batang tersebut. Intensitas beban (gaya per satuan luas) tersebut adalah tegangan ( S ). 4 METODOLOGI Metode yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang didapat adalah dengan mendesain dan memproduksi sudu kincir tersebut. Desain sudu kincir GFRP adalah sama dengan bentuk sudu kincir pabrikan (Gambar 3), tetapi dilakukan modifikasi dari bentuk lubang dan jumlah lubang hempasan air. Gambar 3 Bentuk sudu pabrikan 4.1 Metode Pembentukan Sudu GFRP Metode pembuatan sudu kincir Glass Fiber Reinforced Plastics (GFRP) adalah secara hand lay up dengan tiga lapisan serat (laminat). Sebagai bahan utama (matriks) digunakan polyester resin tak jenuh (unsaturated polyester resin) type BTQN 157 EX, dan serat E glass jenis Chop Strand Mat (CSM) sebagai serat (fiber). Disamping bahan utama juga digunakan catalys (hardener) sebagai pengeras, aseton sebagai pembersih, pewarna dan wax sebagai pelapis. Gambar 4 dipelihatkan bahan dan peralatan yang digunakan untuk pembuatan 25 0 Gambar 4 Bahan dan peralatan pembuat sudu kincir GFRP Pada proses pencetakan spesimen, serat gelas yang berfungsi sebagai penguat dimasukan ke dalam cetakan dan kemudian dituangkan resin poliyester tak jenuh yang telah dicampur dengan hardener. Jumlah hardener yang digunakan adalah sebanyak 1% dari jumlah resin. 4.2 Prosedur Pengujian Pengujian sifat mekanik Untuk mengetahui kekuatan dari kedua material yaitu material sudu pabrikan dan GFRP, maka dilakukan pengujian tarik dari kedua material tersebut. Spesimen uji dari komposit GFRP dibentuk dari dua bahan utama, yakni polyester resin tak jenuh (unsaturated polyester resin) type BTQN 157 EX sebagai matriksnya dan serat kaca (glass) sebagai serat (fiber). Spesimen uji pelat komposit GFRP diproduksi dengan metode hand lay-up dengan bentuk laminat, yang terdiri dari tiga lapisan serat CSM. Setelah proses pencetakan selesai maka dilakukan pemotongan pelat komposit dengan gergaji dan pembentukan sesuai dimensi spesimen dengan menggunakan mesin CNC TU 3-A. Spesimen dibentuk mengikuti standard ASTM D3039 untuk spesimen uji tarik (Gambar 5) Unit : Gambar 5. Dimensi spesimen uji tarik statik 12,5 3.2 t 4
5 4.2.2 Pengujian performance Indikator keberhasilan dari produk kincir GFRP desain baru tidak hanya diukur dari kekuatan sifat mekanik. Keberhasilan desain baru dengan merubah bentuk lubang dan jumlah lubang percikan air diuji secera langsung di tambak. Banyaknya percikan atau gelembung air yang timbul saat dioperasikan pada putaran yang sama dibandingkan antara kincir air buatan pabrikan dan hasil modifikasi. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Manufakturing Prototipe Melalui redesain sudu kincir pabrikan dan dengan metode pembuatan secara hand lay up maka, telah diproduksi sudu kincir Glass Fiber Reinforced Plastics (GFRP). Sudu kincir GFRP yang diproduksi terdiri dari 15 (lima belas) buah lubang dengan type lubang yang berbeda. Type pertama berbentuk lonjong (Gambar 6) dengan diameter 15 mm dan type kedua berbentuk persegi empat dengan diameter 20 mm (Gambar 7). 5.2 Hasil Uji Coba Analisa tegangan statis komposit GFRP secara teori (mikromekanik) Perhitungan kekuatan material komposit secara mikromekanik perlu dilakukan sebagai tolok ukur sebelum dilakukan pengujian secara eksperimen. Didasari properteis material matriks dan serat maka kekuatan tarik analisis teori (mikromekanik) dapat dihitung. Besar tegangan tarik statis kompsit dihitung berdasarkan rumus (Hull,1988): V 1 V ) 5.1) f f m ( f dimana : σ f = Tegangan tarik serat σ m = Tegangan tarik matriks V f = Volume serat V m = Volume matriks Maka diperoleh : σ CSM = 350 x (5.5 x ( )) = = 55 MPa Pengujian tarik statik eksperimen Gambar 9 memperlihatkan bentuk spesimen uji tarik hasil proses pencetakan dan pembentukan. Gambar 6. Sudu kincir type pertama dengan bentuk lubang lonjong Gambar 9. Spesimen uji tarik material GFRP Gambar 7. Sudu kincir type kedua dengan bentuk lubang persegi empat Untuk merakit sudu-sudu kincir tersebut diperlukan sebuah rangka sudu, sudusudu GFRP yang telah terpasang pada rangka kincir dan siap untuk diuji performance dapat dilihat pada gambar 8 Gambar 8 Kincir GFRP Pada penelitian ini untuk mengetahui sifat mekanik dari material GFRP sudu kincir dilakukan pengujian tarik statik. Harga kekuatan tarik ( ) spesimen pelat GFRP sudu kincir diperoleh berdasarkan pencatatan hubungan grafik beban F dan pertambahan panjang l. Gaya F yang dihasilkan diubah ke bentuk tegangan, dengan cara membagi gaya F dengan luas penampang daerah pengukuran. Sementara regangan yang terjadi diperoleh dengan cara membagi l dengan panjang daerah pengukuran l. Tegangan tarik maksimum dari data tersebut merupakan nilai pada titik tertinggi dari grafik pengujian pada sumbu Y (stress), dalam hal ini titik tertinggi adalah max = 53,18 MPa. Dari tujuh kali pengujian dapat diketahui harga rata-rata kekuatan tarik adalah 52,20 MPa. 5
6 5.2.3 Uji Performance/Kinerja Pengujian performance atau kinerja antara sudu-sudu kincir yang diproduksi dan sudu pabrikan dilakukan langsung pada tambak udang. Tambak udang yang menjadi objek uji kinerja kincir berada di desa Mon Keulayu kecamatan Ganda Pura kabupaten Aceh Jempa provinsi NAD. Konstruksi pesawat pelampung sebagai alat uji kinerja dari sudu kincir GFRP diperlihatkan pada gambar 10. Gambar 11 memperlihatkan kondisi kincir dengan sudu pabrikan saat beroperasi, dengan kedalaman sudu 80 mm dan putaran poros rata-rata 90 rpm. Kondisi kedalaman sudu dan putaran poros ini menjadi variabel tetap untuk pengujian kinerja kincir dengan sudu GFRP. Sudu Pabrikan Sudu GFRP (segi empat) Gambar 12. Perbandingan percikan air antara kincir dengan sudu GFRP (segi empat) dan sudu pabrikan Dari gambar 12 terlihat kincir dengan sudu pabrikan mempunyai gelembung udara yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan sudu GFRP bentuk lubang segi empat. Uji kinerja juga dilakukan pada sudu GFRP bentuk lubang dan sudu pabrikan. Sudu GFRP (lonjong) Sudu Pabrikan Gambar 10 Konstruksi pesawat pemutar kincir tambak Gambar 13. Perbandingan percikan air antara kincir dengan sudu GFRP (lonjong) dan sudu pabrikan Gambar 11. Percikan air kincir menggunakan sudu pabrikan Pengujian kinerja pertama adalah pengujian kinerja sudu GFRP bentuk lubang segi empat dan sudu pabrikan. Hasil pengujian kinerja sudu GFRP bentuk lubang segi empat dan sudu pabrikan dipelihatkan pada gambar 12. Hal yang sama juga terjadi pada sudu GFRP bentuk lubang lonjong (gambar 13), kincir dengan sudu pabrikan mempunyai gelembung udara yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan sudu GFRP bentuk lubang lonjong. Perbandingan antara sudu GFRP bentuk lubang segi empat dan lonjong juga dilakukan. Pada gambar 14 terlihat gelembung air yang dihasilkan oleh kedua sudu kincir GFRP dengan bentuk lubang (lonjong dan segi empat). Kedua sudu menghasilkan gelembung yang relatif hampir sama. Jika kita melihat secara lebih detail dari kedua gelembung tersebut (gambar 15) terlihat sedikit perbedaan antara kedua percikan gelembung air yang dihasilkan. Sudu dengan bentuk lonjong menghasilkan gelembung sedikit lebih banyak dibandingkan sudu dengan bentuk segi empat. 6
7 Sudu GFRP (lonjong) Sudu GFRP (segi empat) terdapat di belakang lubang menjadi gelembung-gelembung air. Sirip-sirip pemecah Tanpa siripsirip pemecah Gambar 14. Perbandingan percikan air antara kincir dengan sudu GFRP bentuk lonjong dan segi empat a. bentuk lonjong b. bentuk segi empat Gambar 15. Detail percikan air antara kincir dengan sudu GFRP bentuk lonjong dan segi empat 5.3 Pembahasan Dari hasil pengujian sifat mekanik (uji tarik), material sudu GFRP mempunyai nilai yang lebih baik dibandingkan material sudu pabrikan (52,20 MPa). Ini menunjukan bahwa material GFRP mempunyai ketahanan terhadap beban yang lebih baik. Jika kita menghitung berat sudu yang diproduksi, masih lebih ringan (0,2 s.d 0,25 kg) dibandingkan dengan sudu pabrikan (0.5 kg). Berat sudu sangat berpengaruh terhadap pemakaian energi untuk memutar kincir. Semakin berat sudu kincir maka semakin besar energi yang dibutuhkan, demikian juga sebaliknya. Sudu GFRP yang lebih ringan dibandingkan sudu pabrikan menjadikannya satu keunggulan tersendiri dalam hal pemakaian energi nantinya. Hasil pengujian kinerja kincir yang menggunakan sudu GFRP dan pabrikan menunjukan, sudu kincir pabrikan masih lebih unggul dibandingkan sudu GFRP dalam menghasilkan gelembung air. Banyaknya gelembung air yang dihasilkan oleh sudu pabrikan dikarenakan pada sudu-sudu pabrikan terdapat sirip-sirip yang berfungsi sebagai pemecah air. Air yang dihempas pada saat kincir berputar masuk melalui lubang sudu dan kemudian dipecahkan oleh sirip-sirip yang a. sudu pabrikan b. sudu GFRP Gambar 16. Konstruksi sudu pabrikan dan sudu GFRP Sirip-sirip yang terletak dibelakang lubang pada sudu pabrikan selain berfungsi sebagai pemecah air juga berfungsi sebagai penguat. Sirip-sirip pemecah ini yang tidak terdapat pada konstruksi sudu GFRP (gambar 16). Gelembung air yang dihasilkan oleh sudu GFRP hanya diakibatkan hempasan sudu dan air pecah karena hanya melewati lubang sudu tanpa ada sirip pemecah. 6 KESIMPULAN Dari hasil rancangan dan pengujian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Telah diproduksi secara hand lay up sudusudu kincir tambak (aerator) dari material komposit GFRP dengan bentuk lubang yang berbeda yaitu persegi empat dan lonjong. 2. Spesifikasi dari sudu aerator dari material komposit GFRP yang diproduksi adalah a. Sudu dengan bentuk lubang segi empat dan lonjong b. Dimensi sudu 180 x 15 x 5 mm c. Diameter lubang persegi empat 20 x 20 mm d. Diameter lubang lonjong 15 mm dengan pajang lonjongan 20 mm e. Jumlah lubang 15 buah f. Berat sudu berkisar antara 0,2 kg s.d 0,25 kg 3. Kekuatan tarik statis material sudu komposit GFRP adalah 52,20 MPa. 4. Berat sudu GFRP (0,2 s.d 0,25 kg) lebih ringan dibandingkan sudu pabrikan (0,5 kg) sehingga dapat meringankan daya motor 5. Hasil uji kinerja menunjukan sudu pabrikan masih lebih baik dalam menghasilkan gelembung air dibandingkan sudu GFRP yang diproduksi. 7
8 6. Dari perbandingan kinerja sudu GFRP, bentuk lubang lonjong lebih baik dibandingkan bentuk lubang segi empat. 7 DAFTAR PUSTAKA ASTM Annual Standard Book Composite Material, 1987, ASTM D3039. www,astm.org, Callister, W,D Materials Scince and Engineering An Introduction. USA : John Wiley and Sons, Inc Chawla, Krishan K, Composite Materials, First Edition, Berlin, Springer-Verlag, New York Inc. Fried, R, Joel, Polymer science and Technology, University of Cincinnati, Prentice Hall, New Jersey, USA. Gibson, R.F Principles of Composite Materials Mechanics. New York : MCGraw Hill. Hull, Derek An Introduction to Composite Materials, Cabridge University Press, Cabridge ml#unsatpolyester(16juli 2003) Indra, Mawardi, Studi Sifat Mekanik Komposit Serat Sabut Kelapa dengan Penambahan Batu Apung sebagai Pengisi, Jurnal SAINTEK, ITM. Medan Indra, Mawardi Pemodelan Bentuk Kepala dari Bahan Komposit Polimer dan Responnya Terhadap Beban Impak, Buletin Utama, UISU, Medan Jones, Robert, M Mechanical of Composite Materials, Mc.Graw Hill, Koga Kusha LTD, Tokyo Kaban, Haikal, Syam Bustami, Teknik Pengukuran Kekuatan Tarik Impak Pelat Komposit GFRP, Proc. CMNA Seminar, Banda Aceh. www. malang. ac. id/jurnal/lam/abdi solichin/1997a (30 mei 2007) 8
PENGEMBANGAN PRODUK KINCIR AERATOR DARI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER
PENGEMBANGAN PRODUK KINCIR AERATOR DARI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER Indra Mawardi 1* dan Ramli 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan km. 280 Buketrata Lhokseumawe
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING
PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING Sandy Noviandra Putra 2108 100 053 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciSIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa
SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa M. Rafiq Yanhar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UISU Abstrak Penelitian ini mengetengahkan
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius) Citra Mardatillah Taufik, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK
ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK Burmawi 1, Kaidir 1, Ade Afedri 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang adeafedriade@yahoo.co.id
Lebih terperinciJurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 167, Malang
Karakteristik Kekuatan Bending dan Impact akibat Variasi Unidirectional Pre-Loading pada serat penguat komposit Polyester Tjuk Oerbandono*, Agustian Adi Gunawan, Erwin Sulistyo Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a
Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a a Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sambas Jalan Raya Sejangkung, Sambas,
Lebih terperinciLOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN PENDAHULUAN Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana akan terbentuk material yang
Lebih terperinciKata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.
KARAKTERISTIK EFEK PERUBAHAN TEMPERATUR PADA KOMPOSIT SERAT BATANG PISANG DENGAN PERLAKUAN NaOH BERMETRIK EPOXY Ngafwan 1, Muh. Al-Fatih Hendrawan 2, Kusdiyanto 3, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. B. Bahan yang Digunakan
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH
Tugas Akhir TM091486 ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH Rifki Nugraha 2108 100 704 Dosen Pembimbing : Putu Suwarta, ST. M.Sc Latar Belakang Komposit Material
Lebih terperinciStudi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida
LOGO Sidang Tugas Akhir Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida Oleh : Tamara Ryan Septyawan
Lebih terperinciKevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK BENDING KOMPOSIT POLYESTER - PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES Kevin Yoga Pradana 2109 100 054 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH
ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH Alwiyah Nurhayati Abstrak Serabut kelapa (cocofiber) adalah satu serat
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICRSOSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA LAMINA DENGAN PENGUAT SERAT ANYAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 1 Juni 2008 Jurnal Flywheel, ISSN :
STUDY EKSPERIMENTAL PEMANFAATAN SERAT RAMI (BOEMERIA NIVEA) SEBAGAI BAHAN PENGUAT KOMPOSIT POLIMER MATRIK POLISTIREN Teguh Rahardjo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciKekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 8, No.2, Mei 2017 1 Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag) Heri Yudiono 1, Rusiyanto 2, dan Kiswadi 3 1,2 Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE
PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE Harini Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 agustus 1945 Jakarta yos.nofendri@uta45jakarta.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH ARAH SERAT GELAS DAN BAHAN MATRIKS TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT AIRFOIL PROFILE FAN BLADES
C.9. Pengaruh arah serat gelas dan bahan matriks (Carli, dkk.) PENGARUH ARAH SERAT GELAS DAN BAHAN MATRIKS TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT AIRFOIL PROFILE FAN BLADES Carli *1), S. A. Widyanto 2), Ismoyo Haryanto
Lebih terperinciMomentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN
Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal. 42-47 ISSN 0216-7395 ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT ALAM SEBAGAI BAHAN ALTERNATIVE PENGGANTI SERAT KACA UNTUK PEMBUATAN DASHBOARD
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa Untuk mengetahui nilai kekuatan tarik dari komposit maka perlu di lakukan pengujian kekuatan tarik pada komposit tersebut.
Lebih terperinciOpa Slamet S,Burmawi,Kaidir
ANALISA SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT DARI POLYESTHER RESIN BERPENGUAT SERAT SABUT KELAPA YANG DIBERI PERLAKUAN ALKALI ( NaOH 25% ) Opa Slamet S,Burmawi,Kaidir Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serat alam khususnya pisang yang berlimpah di Indonesia sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai produk manufaktur. Berbagai jenis
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS
PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS Oleh : EDI ARIFIYANTO NRP. 2108 030 066 Dosen Pembimbing Ir.
Lebih terperinciPengaruh Sudut Laminasi Dan Perlakuan Permukaaan Stainless Steel Mesh Terhadap Karakteristik Tarik Dan Bending Pada Komposit Hibrida
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS 1 Pengaruh Sudut Laminasi Dan Perlakuan Permukaaan Stainless Steel Mesh Terhadap Karakteristik Tarik Dan Bending Pada Komposit Hibrida Aditya Prihartanto, Putu Suwarta, ST.
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA
PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA 1) Muh Amin, ST, MT.& 2) Drs. Samsudi R, ST 1,2) Program Studi teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciUniversitas Bung Hatta Kampus III Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Telp. (0751) Padang
ANALISA KEKUATAN TARIK DAN IMPAK MATERIAL KOMPOSIT DENGAN VARIASI PANJANG SERAT TKKS YANG DISUSUN SECARA ACAK MENGGUNAKAN MATRIKS POLIMER RESIN POLYESTER Feby Arianto 1 Burmawi 2, Wenny Marthiana 3, 1,2,3
Lebih terperinciStudi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas
Studi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas Andi Saidah, Helmi Wijanarko Program Studi Teknik Mesin,Fakultas Teknik, Universitas 17
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN TARIK BOLTED JOINT STRUKTUR KOMPOSIT C-GLASS/EPOXY BAKALITE EPR 174
ANALISIS KEKUATAN TARIK BOLTED JOINT STRUKTUR KOMPOSIT C-GLASS/EPOXY BAKALITE EPR 174 Ariansyah Pandu Surya 1, Lies Banowati 2 dan Devi M. Gunara 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Penerbangan, Universitas Nurtanio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan material di dunia industri khususnya manufaktur semakin lama semakin meningkat. Material yang memiliki karakteristik tertentu seperti kekuatan, keuletan,
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh
MAT - Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 1-17 Oktober Pengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh Paryanto Dwi Setyawan a, Sugiman b a,b Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat berbagai jenis bambu diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada ribuan tahun yang lalu material komposit telah dipergunakan dengan dimanfaatkannya serat alam sebagai penguat. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah
Lebih terperinciBAB IV DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV DATA HASIL PENELITIAN 4.1 PEMBUATAN SAMPEL 4.1.1 Perhitungan berat komposit secara teori pada setiap cetakan Pada Bagian ini akan diberikan perhitungan berat secara teori dari sampel komposit pada
Lebih terperinciKata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik
yang umumnya merupakan material yang KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER/CLAY/SERAT tidak mahal GLAS dapat mengganti sejumlah Husaini 1) dan Kusmono 2) 1) Staf Pengajar Fakultas Teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi penggunaan, maupun teknologinya. Penggunaannya tidak terbatas pada bidang otomotif saja, namun sekarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang digunakan untuk memudahkan dalam pembuatan produk.
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK ORIENTASI UNIDIRECTIONAL 0 DAN 90 PADA STRUKTUR KOMPOSIT SERAT MENDONG DENGAN MENGGUNAKAN EPOKSI BAKELITE EPR 174
INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK ORIENTASI UNIDIRECTIONAL 0 DAN 90 PADA STRUKTUR KOMPOSIT SERAT MENDONG DENGAN MENGGUNAKAN EPOKSI BAKELITE EPR 174 Lies Banowati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sambungan material komposit yang telah dilakukan banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan sambungan ikat, tetapi pada zaman sekarang para rekayasawan
Lebih terperinciPlease refer as: Bondan T. Sofyan, 2004, Pembentukan Endapan Nano pada Paduan Al-Cu Berkekuatan Tinggi,Proceeding Eminex 2004, ISBN ,
Please refer as: Bondan T. Sofyan, 2004, Pembentukan Endapan Nano pada Paduan Al-Cu Berkekuatan Tinggi,Proceeding Eminex 2004, ISBN 979-96609-1-2, Bandung, 15 16 September 2004, p. 78 86. Scanned by CamScanner
Lebih terperinciKEKUATAN IMPAK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER / CLAY / SERAT GELAS Husaini Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Almuslim
KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER / CLAY / SERAT GELAS Husaini Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Almuslim ABSTRAK Pengujian kekuatan impak digunakan untuk mengukur
Lebih terperinciPENGARUH PEMBEBANAN STATIK TERHADAP PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT POLIMER YANG DIPERKUAT SERAT ALAM
PENGARUH PEMBEBANAN STATIK TERHADAP PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT POLIMER YANG DIPERKUAT SERAT ALAM Muftil Badri M Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau e-mail: muftilbadri@yahoo.com
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Universitas
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K Widyansyah Ritonga 2109100027 Dosen Pembimbing: Wahyu Wijanarko.
Lebih terperinciPERUBAHAN SIFAT MEKANIS KOMPOSIT HYBRID POLYPROPYLENE YANG DIPERKUAT SERAT SABUT KELAPA DAN SERBUK KAYU JATI AKIBAT VARIASI FRAKSI VOLUME
PERUBAHAN SIFAT MEKANIS KOMPOSIT HYBRID POLYPROPYLENE YANG DIPERKUAT SERAT SABUT KELAPA DAN SERBUK KAYU JATI AKIBAT VARIASI FRAKSI VOLUME Arthur Yanny Leiwakabessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura
Lebih terperinciKAJIAN OPTIMASI PENGARUH ORIENTASI SERAT DAN TEBAL CORE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BENDING DAN IMPAK KOMPOSIT SANDWICH GFRP DENGAN CORE PVC
KAJIAN OPTIMASI PENGARUH ORIENTASI SERAT DAN TEBAL CORE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BENDING DAN IMPAK KOMPOSIT SANDWICH GFRP DENGAN CORE PVC Istanto, Arif Ismayanto, Ratna permatasari PS Teknik Mesin,
Lebih terperinciBahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gerenda potong 2. Spidol/pensil 3. Kuas 4. Sarung
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 7, Juni 2010 ISSN
ANALISA EKSPERIMENTAL MODULUS ELASTISITAS BAHAN KOMPOSIT GLASS FIBER REINFORCED PLASTIC (GFRP) BERDASARKAN VARIASI DIAMETER SERAT AKIBAT BEBAN IMPAK LAJU REGANGAN TINGGI Zulfikar Mahasiswa Magister Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rekayasa teknologi saat ini tidak hanya bertujuan untuk membantu umat manusia, namun juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Segala hal yang berkaitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik yang sulit didapat seperti logam. Komposit merupakan material alternative yang dapat digunakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER
Jurnal Mechanical, Volume 3, Nomor 1,Maret 212 PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER Harnowo Supriadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinci14. Pengenalan Komposit
14. Pengenalan Komposit Definisi Komposit (composite) tidak jelas menurut kamus, komposit adalah suatu material yang tersusun oleh sesuatu yang berbeda atau zat yang berbeda. Pada skala atom beberapa logam
Lebih terperinciAnalisa Sifat-Sifat Serat Alam Sebagai Penguat Komposit Ditinjau Dari Kekuatan Mekanik
TURBO Vol. 5 No. 1. 2016 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo Analisa Sifat-Sifat Serat Alam Sebagai Penguat Komposit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan material komposit dalam bidang teknik semakin meningkat seiring meningkatnya pengetahuan karakteristik material ini. Material komposit mempunyai banyak keunggulan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID
C.1 PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID BERPENGUAT SERAT E-GLASS DAN SERAT KENAF BERMATRIK POLYESTER UNTUK PANEL INTERIOR AUTOMOTIVE Agus Hariyanto Jurusan
Lebih terperinciJURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY
JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY Efri Mahmuda 1), Shirley Savetlana 2) dan Sugiyanto 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi pembuatan komposit polimer yaitu dengan merekayasa material pada saat ini sudah berkembang pesat. Pembuatan komposit polimer tersebut
Lebih terperinciAnalisa Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Ijuk Dengan Bahan Matrik Poliester
Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Ijuk Dengan Bahan Matrik Poliester Untoro Budi Surono 1, Sukoco 2, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra 1 untorobs@janabadra.ac.id Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Saifullah Arief 1, Pratikto 2, Yudy Surya Irawan 2 1 Jurusan Teknik Mesin UNISKA, Jl
Lebih terperinciPengaruh Perbandingan Volume Serat Sabut Kelapa Dengan Matrik Polyester Terhadap Kekuatan Mekanis Material Komposit
Pengaruh Perbandingan Volume Serat Sabut Kelapa Dengan Matrik Polyester Terhadap Kekuatan Mekanis Material Komposit Khanif Setyawan 1, Bambang Sugiantoro 2, Lutfi Ikhsan Nasif 3 1,2,3 Teknik Mesin STT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri komposit di Indonesia dengan mencari bahan komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan komposit di Indonesia yang
Lebih terperinciVariasi Kekencangan Mula (Pre-Tension) Satu Arah pada Reinforcement Fibre Panel Komposit terhadap Kekuatan Tarik
Variasi Kekencangan Mula (Pre-Tension) Satu Arah pada Reinforcement Fibre Panel Komposit terhadap Kekuatan Tarik Tjuk Oerbandono, Bayu Satriya Wardhana, Praisy Meivy K., Achmad As ad Sonief Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR
STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Material untuk rekayasa struktur terbagi menjadi empat jenis, diantaranya logam, keramik, polimer, dan komposit (Ashby, 1999). Material komposit merupakan alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi rekayasa material serta berkembangnya isu lingkungan hidup menuntut terobosan baru dalam menciptakan material yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Lebih terperinciFajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto
Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 MdM- 41 STUDI PENGARUH PROSES MANUFAKTUR
Lebih terperinciJTM. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 32-39
JTM. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 32-39 PENGARUH SUSUNAN LAMINA KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT E-GLASS DAN SERAT CARBON TERHADAP KEKUATAN TARIK DENGAN MATRIK POLYESTER Rusman Nur Ichsan S1 Pendidikan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT
PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING Siswanto 1, Kuncoro Diharjo 2. 1. Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik
Lebih terperinciANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT DENGAN VARIASI POLYURETHANE YANG AKAN DIGUNAKAN PADA PESAWAT UAV
ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIMER BERONGGA (POLYMERIC COMPOSITE FOAM) DENGAN VARIASI POLYURETHANE YANG AKAN DIGUNAKAN PADA PESAWAT UAV ANDRI SETIAWAN NIM : 090401054 TUGAS AKHIR YANG DIAJUKAN
Lebih terperinciPEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK
PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA Adriana *) email: si_adramzi@yahoo.co.id ABSTRAK Serat sabut kelapa merupakan limbah dari buah kelapa yang pemanfaatannya sangat terbatas. Polipropilena
Lebih terperinciPengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 196 Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia yang modern ini penggunaan material komposit mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data statistik Kehutanan (2009) bahwa hingga tahun 2009 sesuai dengan ijin usaha yang diberikan, produksi hutan tanaman mencapai 18,95 juta m 3 (HTI)
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung serta
Lebih terperinciKata kunci : Serat purun tikus, NaOH, polyester,kekuatan tarik & Bending
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SIFAT MAKANIK KOMPOSIT SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) BERMATRIK POLYESTER DENGAN PERLAKUAN NaOH Kosjoko, Fakultas Teknik Mesin UNMUH Jember Jawa Timur Indonesia Email
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH
KARAKTERISTIK KOMPOSIT SERBUK KAYU JATI DENGAN FRAKSI VOLUME 25%, 30%, 35% TERHADAP UJI BENDING, UJI TARIK DAN DAYA SERAP BUNYI UNTUK DINDING PEREDAM SUARA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI
Lebih terperinciSTUDY PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT BERBASIS POLYESTER YANG DIPERKUAT DENGAN PARTIKEL SERBUK KAYU KERAS DAN LUNAK
STUDY PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT BERBASIS POLYESTER YANG DIPERKUAT DENGAN PARTIKEL SERBUK KAYU KERAS DAN LUNAK A z w a r *) email : azar_pnl@yahoo.co.uk Abstrak Penggunaan serat alami sebagai pengisi (filler)
Lebih terperinciUji Mekanik Komposit Berpenguat Serat Pandan Duri dan Resin Polyester Dengan Variasi Komposisi Metoda Fraksi Berat
Jurnal Teknologi Kimia Unimal 6 : 2 (November 2017) 63-72 Jurnal Teknologi Kimia Unimal http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jtk Jurnal Teknologi Kimia Unimal Uji Mekanik Komposit Berpenguat Serat Pandan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Dikeringkan, Dipotong sesuai cetakan Mixing Persentase dengan Rami 15,20,25,30,35 %V f Sampel Uji Tekan Sampel Uji Flexural Sampel Uji Impak Uji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada ribuan tahun yang lalu material komposit telah dipergunakan dengan dimanfaatkannya serat alam sebagai penguat. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah berumur
Lebih terperinciPengaruh Fraksi Volume Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 215:33-38 ISSN 2477-641 Pengaruh Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi Amros
Lebih terperinciPENGUJIAN AWAL KONSTRUKSI FIBERGLASS PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR
PENGUJIAN AWAL KONSTRUKSI FIBERGLASS PADA LAMBUNG KAPAL BOAT SESUAI STANDAR ABSTRAK Shahrin Febrian S.T, M.Si Program Studi Teknik Sistem Perkapalan - Fakultas Teknologi Kelautan shahrin.febrian@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES Irwan Nugraha Saputra 2109100100 Dosen Pembimbing : Putu
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
ANALISA STRUKTUR PARKING BUMPER MATERIAL KOMPOSIT POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK MENGGUNAKAN ANSYS REL. 5.4 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BIDANG TEKNIK PRODUKSI PEMBENTUKAN DAN MATERIAL
TUGAS AKHIR BIDANG TEKNIK PRODUKSI PEMBENTUKAN DAN MATERIAL PENGARUH PERENDAMAN DALAM AIR DAN FRAKSI VOLUME (10% & 20%) TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT ECENG GONDOK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciLaporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik
Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik oleh : Nama : Catia Julie Aulia NIM : Kelompok : 7 Anggota (NIM) : 1. Conrad Cleave Bonar (13714008) 2. Catia Julie Aulia () 3. Hutomo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diameter Serat Diameter serat adalah diameter serat ijuk yang diukur setelah mengalami perlakuan alkali, karena pada dasarnya serat alam memiliki dimensi bentuk
Lebih terperinciPEMBUATAN POLIMER KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN UNTUK APLIKASI INDUSTRI OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK
PEMBUATAN POLIMER KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN UNTUK APLIKASI INDUSTRI OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK Teuku Rihayat dan Suryani Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Serat daun nenas adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan. material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material logam pada berbagai komponen produk semakin
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. logam, salah satu material yang banyak dikembangkan saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan material logam pada berbagai komponen produk sekarang ini semakin berkurang. Hal ini diakibatkan oleh beratnya komponen yang terbuat dari logam, proses pembentukannya
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSIT SERAT PANDAN SAMAK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING PADA MATERIAL BODI KENDARAAN
PENGARUH KOMPOSIT SERAT PANDAN SAMAK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING PADA MATERIAL BODI KENDARAAN Mastur 1, Khanif Setiyawan 2 1,2, ) Teknik Mesin STT Wiworotomo Purwokerto Jl. Semingkir No. 1 Purwokerto
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Serat Tunggal Pengujian serat tunggal digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik serat kenaf. Serat yang digunakan adalah serat yang sudah di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan material komposit sekarang ini semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang semakin meluas mulai dari
Lebih terperinciANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL Parlindungan Manik, Eko sasmito Hadi Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER
INFO TEKNIK Volume 15 No. 2 Desember 2014 (139-148) PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER Kosjoko Fakutas
Lebih terperinciSpesifikasi material fibreglass reinforced plastic unit instalasi pengolahan air
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi material fibreglass reinforced plastic unit instalasi pengolahan air ICS 91.140.60; 23.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK
RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Taufik 1, Azwar 2, Bukhari 2, 1 Mahasiswa Prodi D-IV TeknikMesinProduksidanPerawatan 2 DosenJurusanTeknikMesinPoliteknikNegeriLhokseumawe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya sebagai limbah yang tidak dimanfaatkan, padahal serat batang pisang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
Lebih terperinci