Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan Contoh No Provinsi Nama Perusahaan Tahun Luas 1 Aceh Alas Helau Gorontalo Sapta Krida Kita 2008

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 269 Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan Contoh No Provinsi Nama Perusahaan Tahun Luas 1 Aceh Alas Helau Gorontalo Sapta Krida Kita Kalimantan Barat Bakti Dwipa Kariza Toras Banua Sukse Harapan Kita Utama Kalimantan Tengah BCT Fitamaya Asmaparma Dasa Intiga Intrado Jaya Intiga Sindo Lumber Pandujaya Gemilang Agung Amprah Mitra Jaya Putra Dayak Jaya Graha Sentosa Permai Lestari Damai Indah Timber Austral Byna Kalimantan Timur ITCI Gunung Gajah Abadai Triwira Asta Bharata Darusalam Utama Damai Indah Timber INHUTANI I Civika Wana Lestari Maluku Utara Poleko YBT Jayanti Intim Papua MSP TSE Mondialindo Setya Pratama Mamberamo Alas Mandiri Salaki Mandiri Sejahtera Papua Barat Yotefa Sarana Timber Hanurata Salawati Hanurata Fakfak Saulawesi Tengah BRR unit BRR unit Mijaraya Sembada Wahana Sari Sakti I Wahana Sari SAkti II Sulawesi Utara Lembah Hijau Semesta Sumatra Barat Minas Pagai Lumber

3 Lampiran 1. Daftar Laporan Hasil Penilaian Kinerja IUPHHK No Provinsi Nama Perusahaan Tahun Luas 1 Aceh Alas Helau Gorontalo Sapta Krida Kita Kalimantan Barat Bakti Dwipa Kariza Toras Banua Sukse Harapan Kita Utama Kalimantan Tengah BCT Fitamaya Asmaparma Dasa Intiga Intrado Jaya Intiga Sindo Lumber Pandujaya Gemilang Agung Amprah Mitra Jaya Putra Dayak Jaya Graha Sentosa Permai Lestari Damai Indah Timber Austral Byna Kalimantan Timur ITCI Gunung Gajah Abadai Triwira Asta Bharata Darusalam Utama Damai Indah Timber INHUTANI I Civika Wana Lestari Maluku Utara Poleko YBT Jayanti Intim Papua MSP TSE Mondialindo Setya Pratama Mamberamo Alas Mandiri Salaki Mandiri Sejahtera Papua Barat Yotefa Sarana Timber Hanurata Salawati Hanurata Fakfak Saulawesi Tengah BRR unit BRR unit Mijaraya Sembada Wahana Sari Sakti I Wahana Sari SAkti II Sulawesi Utara Lembah Hijau Semesta Sumatra Barat Minas Pagai Lumber

4 270 Lampiran 2. Perbandingan Peraturan Sebelum dan Sesudah Periode Reformasi Sub Sistem Perturan yang berlaku Peraturan yang Berlaku Organisasi Sebelum Reformasi (*) Sesudah Reformasi (**) (1) (2) (3) I INSTITUSI A Organisasi Organisasi pengelolaan hutan produksi diatur dalam UUPK no 5/1967 dan PP 21/1970, ps 1 ayat 1 Keputusan Menteri Kehutanan No. 23/94 Organisasi pengelolaan hutan diatur dalam ps 22 UU.41/1999 dan dalam Rencana Pengelolaan Hutan (Ps 14, PP. 34/2002) B Aturan Main 1 Property Right a. Pemegang HPH/Ijin Ditetapkanj persyaratannya tetapi tidak ditetapkan criteria pihak yang bisa mendapatkan hak (PP 21/1970 ps. Ayat 2) Hutan bukan asset pemegang HPH, konsesi HPH selama 20 tahun dan dapat diperpanjang (PP. Ditetapkan persyaratan yang merujuk pada : a. bentuk legal formal badan hokum seperti : Firma, CV, PT, Koperasi b. Kepemilikan modal seperti : Perorangan, Koperasi, BUMS, BUMD, BUMN c. Perijinan dari instansi berwenang d. Kepemilikan NPWP Ragam pemanfaatan hutan produksi diberikan melalui ijin usaha : a. pemanfaatan kawasan (IUPK) b. pemanfaatan jasa lingkungan (IUPJL) c. pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (IUPHHBK) d. pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) e. restorasi ekosistem (SK.159/Menhut-II/2004 Hutan bukan asset perusahaan, Ps 34, PP 34/2002 : ijin pemanfaatan pada hutan produksi tidak

5 271 Sub Sistem Organisasi Perturan yang berlaku Sebelum Reformasi (*) Peraturan yang Berlaku Sesudah Reformasi (**) (1) (2) (3) 21/1970, pasal 10 ayat 1) merupakan hak kepemilikan atas kawasan hutan b. Pemerintah Hutan alam produksi yang diusahakan pemerintah adalah milik Negara (UUPK pasal 2 ayat 1) IUPK, jangka 5 tahun, luas 50 Ha, maks 2 ijin perorang/kab (Ps.35 PP.34/2002) IUPJL, jangka 10 tahun, luas 1000 Ha ha, maks 2 ijin per BU (Ps.35 PP.34/2002) IUPHHK, jangka 55 tahun, luas maks (50000, , ) (SK. 05.1/Kpts- II/2000) dan (Ps.35 PP.34/2002) IUPHHBK, jangka 10 tahun, luas 5000 Ha prov, Ha Ind) (SK. 05.1/Kpts-II/2000) (Ps.35 PP.34/2002) Apabila berakhir, ijin-ijin tersebut dapat diperpanjang berdasarkan hasil penilaian kinerja (ps 50, PP 34/2002) Semua hutan dikuasai oleh Negara, Negara berwewenang : a. mengatur & mengurus hutan, kawasan, hasil hutan b. menetapkan status sebagai kawasan atau non kawasan hutan c. mengatur dan menetapkan hubungan hokum 2 Batas Juridiksi a. Pemegang HPH/IUPHHK HPH tidak berhak menentukan system silvikultur (TPTI diatur pelaksanaannya berdasarkan Perusahaan menerapkan system silvikiultur yang ditentukan pemerintah (ps 47, PP.34/2002) yaitu TPTI

6 272 Sub Sistem Organisasi Perturan yang berlaku Sebelum Reformasi (*) Peraturan yang Berlaku Sesudah Reformasi (**) (1) (2) (3) SK Dirjen PH. No. 564/1989) atau TPTJ (SK. 05.1/Kpts- II/2000) HPH wajib menyusun Rencana Karya Pengusahaan Hutan, Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan Perusahaan wajib melakukan inventarisasi hutan tingkat IUPHHK dan menyusun Rencana Kerja seluruh jangka waktu, Rencana Kerja Usaha, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja HPH tidak berhak menjual Hak yang sudah diberikan, kecuali dengan persetujuan Menteri Kehutanan, (diatur dalam SK HPH) HPH dilarang mengontrakkan kegiatannya (diatur dalam SK HPH) HPH wajib melaksanakan kegiatan pembinaan desa hutan (SK Menteri Kehutanan No. 69/1995 Tahunan atau bagan kerja Ijin tidak boleh diperjualbelikan, tetapi diperbolehkan melakukan pengalihan saham perusahaan, dengan kesanggupan menanggung kewajiban yang terhutang (SK. 47/Menhut II/2004, dan P.19/Menhut-II/ Perusahaan wajib bekerjasama dengan koperasi masyarakat setempat dalam bentuk penyertaan saham atau kerjasama usaha pada segmen kegiatan usaha pemanfaatan hutan (ps 42 (7) PP.34/2002), dan SK. 292/Kpts-II/ Perusahaan wajib melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, bekerjasama dengan masyarakat melalui pemberian kesempatan usaha (SK.05.01/Kpts-II/2000) b. Pemerintah Mengatur seluruh aspek : 1. Kawasan hutan (PP No. 21/1970 ps 10 ayat 2 2. Produksi (SK Ditjen PH No. 204/1994) 3. Profesionalisme (SK Ditjen PH no 537/1989 Mengatur : Penggunaan Kawasan Hutan, (ps 72, PP.34/2002) Perijinan Pemanfaatan Kawasan Hutan produksi (ps 29, UU.41/1999) Perencanaan Kehutanan sd

7 273 Sub Sistem Organisasi Perturan yang berlaku Sebelum Reformasi (*) Peraturan yang Berlaku Sesudah Reformasi (**) (1) (2) (3) tingkat unit pengelolaan (KPHP/IUPHHK) Jatah Produksi 2005: (SK. 207/Menhut-II/2004) Pengendalian pengelolaan hutan (ps 81-83, PP.34/2002) Peredaran Hasil Hutan (SK.132/Menhut-II/2000 dan 13.1/Kpts-II/2000) 3 Aturan Perwakilan Ditetapkan per unit HPH dengan ketentuan seperti diatur dalam SK HPH Pemerintah melaksanakan control pelaksanaan kerja HPH : Pemerintah Pusat, Kanwil & Dinas Kehutanan, TKPH) II TUJUAN HPH disamping melaksanakan pemanenan kayu juga harus melaksanakan rehabilitasi hutan, perlindungan hutan, minimasi dampak negative terhadap lingkungan dan social (diatur dalam setiap Tenaga Professional bidangt Kehutanan (ps 47. PP. 34/2002) Pemerintah dan Daerah Wajib menyelenggarakan bantuan teknis inventarisasi hutan (P.10/Menhut-II/, ps 7) Ditetapkan per unit pengelolaan (KPHP), atau unit pemanfaatan (IUPK, IUPJL, IUPHHK, IUPHHBK) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan control pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan, dengan mengikut sertakan masyarakat. (Ps. 60 UU no. 41/1999) Memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan (ps 23, UU no 41/1999) dengan kewajiban menjaga, memelihara dan melestarikan hutan tempat usahanya (ps 32, ps 48, UU

8 274 Sub Sistem Organisasi Perturan yang berlaku Sebelum Reformasi (*) (1) (2) (3) SK HPH) 41/1999) Peraturan yang Berlaku Sesudah Reformasi (**) III SUMBERDAYA MANUSIA IV TEKNOLOGI DAN INVESTASI Jumlah tenaga teknis kehutanan diatur pemerintah (SK Ditjen PH no. 537/1989) Investasi ditetapkan dalam SK HPH Peralatan Eksploitasi di monitor pemerintah Jumlah tenaga teknis kehutanan diatur pemerintah (SK Ditjen PH no. 537/1989), SE. no 11 dan peraturan Menteri P.58/2008 Pemerintah wajib menciptakan kondisi yang mendukung penyelenggaraan diklat kehutanan (ps 55, UU41/1999) Wajib menyediakan investasi untuk pelestarian hutan (ps 35, UU 41/1999) dan PP.. Dunia usaha wajib menyediakan dana investasi untuk Litbang, Diklat, luh (ps 57, UU 41/1999) Ijin peralatan diatur dalam SK. 428/Kpts-II/ dan SK.401/Menhut-II/2004 Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat wajib mempublikasikan hasil penelitian dan membangunun system informasi dan pelayanan hasil penelitian dan pengembangan kehutanan Pemerintah wajib melindungi hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi kehutanan V INFORMASI DAN KONTRAK Informasi mengenai sumberdaya hutan di gali dan dibiayai oleh pemegang HPH (PP. No. 21 pasal 2 Informasi tentang Standing Stock diperoleh dari inventarisasi hutan 5 tahunan dan tahunan yang

9 275 Sub Sistem Organisasi Perturan yang berlaku Sebelum Reformasi (*) (1) (2) (3) ayat 2) Peraturan yang Berlaku Sesudah Reformasi (**) dilaksanakan oleh pengelola KPHP dan pemegang IUPHHK. (ps 4, P.10/Menhut-II/) Pemerintah dan Daerah menyelenggarakan bantuan teknis (ps 4, P.10/Menhut- II/) VI LINGKUNGAN Tata ruang wilayah diatur melalui UU No. 24/92 dan fungsi melalui TGHK Kontribusi pembangunan kehutanan bagi daerah diatur dalam PP. 41/1993 dan Keputusan Menteri Kehutanan No. 271/1993 HPH diwajibkan membangun pabrik pengolahan kayu atau sahamnya dijual kepada pabrik pengolahan kayu (PP21/ 970 dan SK Menhut253/1993) Tata ruang wilayah diatur melalui UU No. 24/92 dan fungsi melalui TGHK Perusahaan wajib menjamin pasokan bahan baku industri primer (ps.37.pp.34/2002)

10 276 Lampiran 2. Lampiran 2. Lampiran 2. Lampiran 2. Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan

11 Lampiran 4 Daftar Peraturan Sebagai Bahan Kajian No Tahun Perihal Nomor UNDANG-UNDANG Kehutanan 41 tahun Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi 6 tahun Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, 3 pamanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan 34 tahun Dana Reboisasi 35 tahun Perencanaan Kehutanan 44 tahun 2004 Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pamanfaatan hutan 6 tahun PERATURAN MENTERI 312/kpts-II/1999, Tatacara pemberian HPH melalui permohonan Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok dalam pengelolaan hutan produksi 309/kpts-II/1999 Pemberlakuan SKSHH sebagai pengganti SKAB,SAKO 2000 dan SAHHBK, dan mencabut SK no. 402/kpts-IV/1990 jo 525/kpts-II/1991 dan Keputusn Dirjen PH No. 85/kpts/IV- 132/kpts-II/2000, PPHH/ Kriteria dan Standar Perijinan Usaha Pemanfaatan Hasil 2000 Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan di Hutan Produksi 05.01/Kpts-II/2000, 6- Alam Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam 08.1/Kpts-II/2000, Hutan Produksi Lestari Kriteria dan standar pengelolaan hutan produksi secara 09.1/kpts-II/2000, lestari 6/11/ /kpts-II/2000, Kriteria dan Standar Tarif Dana Reboisasi /kpts-II/2000, Kriteria dan standar tarif Iuran Pemanfaatan Hutan /kpts-II/2000, Kriteria dan standar peredaran dan pemasaran hasil hutan Kriteria dan standar tarif provisi sumberdaya hutan 14.1/kpts-II/ Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan 32/kpts-II/ Kriteria dan indikator pengelolaan hutan alam produksi lestari pada unit pengelolaan 4795/kpts-2/2002 cara penilaian pengelolaan hutan alam produksi lestari pada unit pengelolaan 4796/kpts-2/ Tatacara dan persyaratan perpanjangan IUPHHK 6885/kpts-II/2002 Kriteria potensi hutan alam pada hutan produksi yang dapat diberikan IUPHHK pada hutan alam 8171/kpts-2/2002

12 278 Lampiran 4 Daftar Peraturan Sebagai Bahan Kajian No Tahun Perihal Nomor UNDANG-UNDANG Kehutanan 41 tahun 1999 PERATURAN PEMERINTAH Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan 6 tahun 1999 pada Hutan Produksi Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan 34 tahun 2002 hutan, pamanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan Dana Reboisasi 35 tahun Perencanaan Kehutanan 44 tahun Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pamanfaatan hutan 6 tahun 2007 PERATURAN MENTERI Tatacara pemberian HPH melalui permohonan 312/kpts-II/1999, Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok dalam pengelolaan hutan produksi 309/kpts-II/ Pemberlakuan SKSHH sebagai pengganti SKAB,SAKO dan SAHHBK, dan mencabut SK no. 402/kpts-IV/1990 jo 525/kpts-II/1991 dan Keputusn Dirjen PH No. 85/kpts/IV-PPHH/ Kriteria dan Standar Perijinan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan di Hutan Produksi Alam Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Hutan Produksi Lestari Kriteria dan standar pengelolaan hutan produksi secara lestari 132/kpts-II/2000, /Kpts-II/2000, /Kpts-II/2000, /kpts-II/2000, 6/11/ Kriteria dan Standar Tarif Dana Reboisasi 11.1/kpts-II/2000, Kriteria dan standar tarif Iuran Pemanfaatan Hutan 12.1/kpts-II/2000, Kriteria dan standar peredaran dan pemasaran hasil hutan 13.1/kpts-II/2000, Kriteria dan standar tarif provisi sumberdaya hutan 14.1/kpts-II/ Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan 32/kpts-II/ Kriteria dan indikator pengelolaan hutan alam 4795/kpts-2/2002 produksi lestari pada unit pengelolaan cara penilaian pengelolaan hutan alam produksi 4796/kpts-2/2002 lestari pada unit pengelolaan Tatacara dan persyaratan perpanjangan IUPHHK 6885/kpts-II/2002

13 Kriteria potensi hutan alam pada hutan produksi yang dapat diberikan IUPHHK pada hutan alam Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok dalam pengelolaan hutan produksi 25 Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam 26 Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran dalam pelelangan 27 Penyelenggaraan kerjasama pemegang IUPHHK dengan Kperasi Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu 30 Perubahan Kepmenhut No. 6887/kpts-II/2002, tentang tatacara pengenaan sanksi administratif atas pelanggaran ijin usaha pemanfaatan hasil hutan, ijin pemungutan hasil hutan dan ijin usaha industri primer hasil hutan 31 Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan, mencabut SK. No.650/Kpts-II/90 32 Kriteria Potensi Hutan alam pada hutan produksi yang dapat dilakukan pemanfaatan hutan secara lestari 33 Tatacara penilaian kelangsungan IUPHHK pada hutan alam 34 Tatacara penyerahan dan penerimaan IUPHHK pada hutan alam sebelum ijin berakhir 35 Pengelompokan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan, mencabut Sk No. 311/kpts-IV/1995; 574/kpts-II/1997, 707/kpts-II/ Tatacara penilaian kinerja usaha pemanfaatan hutan kayu pada hutan alam di unit manajemen dalam rangka pengelolaan hutan lestari, mencabut Kepmenhut 4796/kpts-II/ Perubahan Kepmenhut N0. 16/kpts-II/, tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam 38 Pembentukan KPHP, mencabut Kepmenhut 308/kpts-II/ Denda atas keterlambatan pengembalian pinjaman dan penjadwalan kembali pinjaman DR ole perusahaan 40 Jaminan Pasokan Bahan Baku yang berkelanjutan dan rencana pemenuhan bahan baku industri primer, mencbut kepmenhut no. 594/kpts-II/ /kpts-2/ /kpts-II/ /kpts-2/ 32/kpts-II/ 292/kpts-II/ 428/kpts-II/ 59/kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, 10 juli 280/kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/ 326/kpts-II/

14 Tatacara pengenaan penagihan dan pembayaran iuran ijin usaha pemanfaatan hutan pada hutan produksi SK 149/Menhut-II/04, Restorasi Ekosistem di kawasan hutan produksi SK 159/Menhut-II/04, Penetapan Jatah Produksi SK.207/Menhut-II/04, Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan P01/Menhut-II/04, Perubahan SK.126/Menhut-II/, Penatausahaan Hasil Hutan 279/Menhut-II/04, Kewajiban membayar pengganti biaya tatabatas dan cintra lansad, bagi perusahaan yang menyerahkan ijinnya Tatacara penetapan PSDH persatuan hasil hutan kayu dan bukan kayu Ijin pembuatan dan penggunaan koridor untuk kegiatan IUPHHK pada hutan alam atau hutan tanaman Pencabutan keputusan Menteri Kehutanan No. 523/kpts-2/1997 dan No. 165/kpts-2/ Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran dalam pelelangan, dan mencabut Keputusan Menhut no. 32/kpts-II/ Perubahan Kepmenhut n0. 428/kpts-II/, tentang Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu Kriteria Hutan Produksi yang dapat diberikan ijin usaha pemanfatan hasil hutan kayu pada hutan alam dengan kegiatan restorasi ekosistem 53 Inventarisasi Hutan Produksi Tungkat Unit Pengelolaan 54 Perubahan Permenhut N0.P.15/Menhut-II/2004 tentang IUPHHK pada Hutan Alam Melalui Penawaran P06/Menhut-II/04, P09/Menhut-II/04, SK352/Menhut-II/04, P.11/Menhut-II/04, P.15/Menhut-II/04, SK.401/Menhut- II/2004, P.18/Menhut II/2004, P.10./Menhut-II/06, tanggal P.13/Menhut-II/06, tanggal Pinjam Pakai Kawasan P.14/Menhut-II/06, tanggal Tatacara Penghapusan Piutang Macet yang beraasal dari DR dan IHH P.15/Menhut-II/06, tanggal Perubahan Keputusan /Menhut No. SK47 -II/2004 tentang Tatacara dan Persyaratan Pengambilan Alihan Saham pada perusahaan IUPHHK pada Hutan Alam dan Hutan Tanaman yang berbentuk PT P.19/Menhut-II/06, tanggal Perubahan Keputusan /Menhut No. SK149 -II/2004 tentang Tatacara Pengenaan, Penagihan dan Pembayaran IUPHH pada Hutan Produksi P.57/Menhut-II/06, tanggal

15 Penatausahaan haasil hutan yang berasal dari P.55/menhut-II/06, hutan negara 60 Perubahan P.55/Menhut-II/ tentang Penatausahaan haasil hutan yang berasal dari P.63/Menhut-II/06, 17 Oktober hutan negara 61 Perubahan Permenhut N0.P.14/Menhut-II/2004 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan P.64/Menhut-II/06, tanggal Krietria dan Standar Inventarisasi Hutan P.67/Menhut-II/, Perubahan Keputusan Menhut No. SK450/Menhut- II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 445/Kpts-II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 124/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan.. PSDH P.79/Menhut-II/06, tanggal Perubahan Keputusan Menhut No. SK451/Menhut- II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 446/Kpts-II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 128/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan.. DR P.80/Menhut-II/06, tanggal Petunjuk Teknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan dan Pemayaran PSDH dan DR, mencabut kepmenhut : 124/kpts-II/ jo No. 445/kpts- II/; No. 450/menhut-II/2005; No. 79/Menhut- II/; 128/Kpts-II/ jo 446/kpts-II/; No. 451/Menhut-II/2005 dan No. 80/Menhut-II/ Tatacara Pemberian ijin usaha Pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam produksi melalui permohonan, mencbut P..15/menhut-II/2004 jo P.13/Menhut-II/ Tatacara pengenaan, pemungutan dan pemnayaran Iuran Usaha Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi, mencbut P.149/menhut-II/ Tatacara pemberian ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem dalam hutan alam pada hutan produksi melalui permohonan, mencabut SK. No. 159/menhut-II/2004 dan P.18 Menhut-II/2004 P18/Menhut-II/07, P.20/Menhut-II/2007, P.32/menhut-II/2007, , 61/Menhut- II/2008,

16 Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok dalam pengelolaan hutan produksi 10172/kpts-II/ Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran dalam pelelangan Penyelenggaraan kerjasama pemegang IUPHHK dengan Kperasi Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu Perubahan Kepmenhut No. 6887/kpts-II/2002, tentang tatacara pengenaan sanksi administratif atas pelanggaran ijin usaha pemanfaatan hasil hutan, ijin pemungutan hasil hutan dan ijin usaha industri primer hasil hutan Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan, mencabut SK. No.650/Kpts-II/90 16/kpts-2/ 32/kpts-II/ 292/kpts-II/ 428/kpts-II/ 59/kpts-II/, /kpts-II/, Kriteria Potensi Hutan alam pada hutan produksi yang dapat dilakukan pemanfaatan hutan secara lestari Tatacara penilaian kelangsungan IUPHHK pada hutan alam Tatacara penyerahan dan penerimaan IUPHHK pada hutan alam sebelum ijin berakhir Pengelompokan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan, mencabut Sk No. 311/kpts-IV/1995; 574/kpts-II/1997, 707/kpts-II/1997 Tatacara penilaian kinerja usaha pemanfaatan hutan kayu pada hutan alam di unit manajemen dalam rangka pengelolaan hutan lestari, mencabut Kepmenhut 4796/kpts-II/2002 Perubahan Kepmenhut N0. 16/kpts-II/, tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam Pembentukan KPHP, mencabut Kepmenhut 308/kpts- II/1999 Denda atas keterlambatan pengembalian pinjaman dan penjadwalan kembali pinjaman DR ole perusahaan Jaminan Pasokan Bahan Baku yang berkelanjutan dan rencana pemenuhan bahan baku industri primer, mencbut kepmenhut no. 594/kpts-II/ /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, 10 juli 280/kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/ 326/kpts-II/ Tatacara pengenaan penagihan dan pembayaran iuran ijin usaha pemanfaatan hutan pada hutan produksi SK 149/Menhut-II/04,

17 SK 159/Menhut-II/04, 2004 Restorasi Ekosistem di kawasan hutan produksi SK.207/Menhut-II/04, 2004 Penetapan Jatah Produksi P01/Menhut-II/04, Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Perubahan SK.126/Menhut-II/, Penatausahaan Hasil Hutan Kewajiban membayar pengganti biaya tatabatas dan cintra lansad, bagi perusahaan yang menyerahkan ijinnya Tatacara penetapan PSDH persatuan hasil hutan kayu dan bukan kayu /Menhut-II/04, P06/Menhut-II/04, P09/Menhut-II/04, Ijin pembuatan dan penggunaan koridor untuk kegiatan IUPHHK pada hutan alam atau hutan tanaman SK352/Menhut-II/04, Pencabutan keputusan Menteri Kehutanan No. 523/kpts- P.11/Menhut-II/04, 29-2/1997 dan No. 165/kpts-2/ Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran 2004 dalam pelelangan, dan mencabut Keputusan Menhut no. P.15/Menhut-II/04, 15-32/kpts-II/ Perubahan Kepmenhut n0. 428/kpts-II/, tentang Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu SK.401/Menhut- II/2004, Kriteria Hutan Produksi yang dapat diberikan ijin usaha pemanfatan hasil hutan kayu pada hutan alam dengan kegiatan restorasi ekosistem P.18/Menhut II/2004, P.10./Menhut-II/06, Inventarisasi Hutan Produksi Tungkat Unit Pengelolaan tanggal Perubahan Permenhut N0.P.15/Menhut-II/2004 tentang IUPHHK pada Hutan Alam Melalui Penawaran P.13/Menhut-II/06, tanggal P.14/Menhut-II/06, Pinjam Pakai Kawasan Tatacara Penghapusan Piutang Macet yang beraasal dari DR dan IHH Perubahan Keputusan /Menhut No. SK47 -II/2004 tentang Tatacara dan Persyaratan Pengambilan Alihan Saham pada perusahaan IUPHHK pada Hutan Alam dan Hutan Tanaman yang berbentuk PT Perubahan Keputusan /Menhut No. SK149 -II/2004 tentang Tatacara Pengenaan, Penagihan dan Pembayaran IUPHH pada Hutan Produksi Penatausahaan haasil hutan yang berasal dari hutan negara tanggal P.15/Menhut-II/06, tanggal P.19/Menhut-II/06, tanggal P.57/Menhut-II/06, tanggal P.55/menhut-II/06, Perubahan P.55/Menhut-II/ tentang Penatausahaan P.63/Menhut-II/06, 17 haasil hutan yang berasal dari hutan negara Oktober Perubahan Permenhut N0.P.14/Menhut-II/2004 tentang P.64/Menhut-II/06, Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan tanggal

18 P.67/Menhut-II/, Krietria dan Standar Inventarisasi Hutan Perubahan Keputusan Menhut No. SK450/Menhut-II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 445/Kpts- II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 124/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, P.79/Menhut-II/06, Pemungutan.. PSDH tanggal Perubahan Keputusan Menhut No. SK451/Menhut-II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 446/Kpts- II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 128/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan.. DR P.80/Menhut-II/06, tanggal Petunjuk Teknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan dan Pemayaran PSDH dan DR, mencabut kepmenhut : 124/kpts-II/ jo No. 445/kpts-II/; No. 450/menhut- II/2005; No. 79/Menhut-II/; 128/Kpts-II/ jo 446/kpts-II/; No. 451/Menhut-II/2005 dan No. 80/Menhut-II/ P18/Menhut-II/07, Tatacara Pemberian ijin usaha Pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam produksi melalui permohonan, mencbut P..15/menhut-II/2004 jo P.13/Menhut-II/ Tatacara pengenaan, pemungutan dan pemnayaran Iuran Usaha Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi, mencbut P.149/menhut-II/2004 P.20/Menhut-II/2007, P.32/menhut-II/2007, , Tatacara pemberian ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem dalam hutan alam pada hutan produksi melalui permohonan, mencabut SK. No. 159/menhut-II/2004 dan P.18 Menhut-II/ /Menhut-II/2008,

19

20

21 Lampiran 5. Pemetaan Penempatan Kewenangan dari Peraturan Menteri Substansi Aturan Tingkat Urusan Letak Kewenangan KP Lin KP Lin- Kab Lin- Pro KP Bup Gub Ment (1) Standardisasi dokumen angkutan (2) Penerbit (3) (1) (3) (2) (1) dokumen (3) Pemakai dok (2) (4) Permohonan IUPHHK (5) Ijin lapor hasil survey (6) Penyusunan RKD,RKL, RKT, (7) Pengesahan RKD,RKL,RKT (8) standard kegiatan (4) (5) (6) (7) (8) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7)(8) (9) Standar Pemanfaatan (9) (9) (10) Standar Pengelolaan KPHP (10) (10) (11) Standar tarif & prosedur (11) (11) (12) Standar Tarif & Prosedur (12) (12) (13) Standar & Prosedur (13) (13) (14) Standar & Prosedur (14) (14) (15) Pilihan teknologi operasional (15) (15) (16) Penyusunan RKU,RKL,RKT (16) (16) (16) (16) (17) Syarat Pemohon IUPHHK, (18) Rekomendasi Kelayakan Areal (19) Rekomendasi kemampuan pemohon.(20) Pengumuman Lelang,(21) Pengujian Kelayakan (22) Penetapan pemenang (23)Pembatalan pemenang (24) Penerbitan IUPHHK (kontrak/transaksi komoditas) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) Penilaian BAP pelanggaran (25) (25) (26) Standar Prosedur Pelatihan penguji & pengawas (27) Standar dan Prosedur Pengukuran (26)( 27) (26)( 27) (28) Kriteria Potensi minimal (28) (28) (18) (19) (18) (19) (17)( 20) (21)( 22) (23)( 24)

22 (29) Pembentukaan Kelompok krja penilai IUPHHK (30) Keputusan hasil penilaian (29) (30) (29) (30) (31) Pembentukan Kelompok Kerja Audit Komprehensif (32) Keputusan (31) (32) (31) (32) (33) Standarisasi kelompok jenis kayu (33) (33) (34) Standar penilaian (35) Penetapan LPI mampu (36) Tim Evaluasi (37) Keputusan Hasil Penilaian (kepentingan indicidual KPHP) (36) (37) (34) (35) (34) (35) (36) (37) (38) Standar & Kriteria Pembentukan KPHP, (39) Penyusunan Rancang Bangun KPHP (40) Penetapan KPHP (41) Standar dan Prosedur pengembalian pinjaman DR (42) Prosedur pelaksanaan dan pengawasan kebijakan (39) (40) (39) (40) (39) (40) (3) (39) (40) (38) (39) (40) (41) (41) (42) (42) (42) (42) (42) (43) Standar dan Prosedur pengenaan & penagihan Iuran IUPHK. (44) Pejabat Penagih (44) (44) (44) (43)( 44) (44) (44) (43)( 44) (45) Standar & Prosedur restorasi ekosistem. (46) Perijinan restorasi (47) Penetapan JPT Nasional (48) Alokasi JPT (49) Alokasi JPT Perusahaan) (46) (45) (45)( 46) (49) (48) (47) (48) (47)( 49) (50) Prinsip-prinsip HKm (51) Perijinan HKm (51) (50) (51) (50) (52) Standarisasi dokumen SKSHH (53) Penanggung jawab distribusi di provinsi (52)( 53) (53) (52) (54) Standar biaya ganti kerugian. (55) laporan bukti pembayaran (55) (54) (54)( 55) (56) Prosedur Penetapan PSDH (56) (56) 283

23 (57) Ijin Koridor (57) (57) (57) (57) (58) Syarat Pemohon IUPHHK, (59) Kriteria Areal (60) Rekomendasi areal & kemampuan pemohon.(61) Pengumuman Lelang,(62) Pengujian Kelayakan (63) Penetapan pemenang (64)Pembatalan pemenang (65) Penerbitan IUPHHK (60) (61) (62) (63) (64) (65) (58) (59) (60) (60) (58)( 59)(6 1)(62 ) (63)( 64)(6 5) (67) (66)( 67) (66) Pilihan Teknologi (67) Ijin Penggunaan alat (66)( 67) (68) Kriteria Hutan Produksi untuk IUPHHK Restorasi (68) (68) (69) KPHP/IUPHHK wajib inventarisasi hutan (70) Standar metoda (71) Pemerintah, Provinsi, Kab menyelenggarakan bantuan teknis (72) pengelolaan PUP (73) Pengawasan oleh Menteri (69) (72) (69) (72) (71) (71) (70)( 71)(7 3) perubahan tata waktu (74) Pernyataan tidak keberatan pemegang IUPHHK (75) Rekomendasi Teknis Bupati, gubernur (76) Kajian teknis (77) Biaya ditanggung pemohon (78) Monev Tahunan oleh provinsi (79) Monev 5 tahunan oleh provinsi, (80)Persetujuan (74) (76) (77) (78) (79) (80) (75) (76) (77) (78) (79) (80) (75) (76) (77) (78) (79) (80) (75) (76) (77) (78) (79) (80) (74) (75) (75)( 78)(7 9) (77)( 80) 284

24 Lampiran Daftar Peraturan Sebagai Bahan Kajian No Tahun Perihal Nomor Substansi Tingkat urusan Letak Kewenangan UNDANG-UNDANG Kehutanan 41 tahun 1999 Individual KPHP/Binis Lintas KPHP Lintas Kab Lintas Prov KPHP Bupati Gubernur Menteri Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi 6 tahun 1999 Rencana Pengelolaan & Pemanfaatan Hutan tk Unit Kriteria Potensi Hutan Alam Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Ijin Usaha Pemanfaatan Kayu (komoditas) Pelengan ijin Membuat Rencana Usaha Tata hutan dan penyusunan rencana 2002 pengelolaan hutan, pamanfaatan hutan dan 3 penggunaan kawasan hutan 34 tahun Dana Reboisasi 35 tahun Perencanaan Kehutanan 44 tahun 2004 Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pamanfaatan hutan 6 tahun 2007 Menyetujui rencana usaha Perpanjangan ijin usaha PERATURAN MENTERI Tatacara pemberian HPH melalui permohonan Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok dalam pengelolaan hutan produksi Pemberlakuan SKSHH sebagai pengganti SKAB,SAKO dan SAHHBK, dan mencabut SK no. 402/kpts-IV/1990 jo 525/kpts-II/1991 dan Keputusn Dirjen PH No. 85/kpts/IV- PPHH/98 312/kpts-II/1999, /kpts-II/ /kpts-II/2000, (1) Standardisasi dokumen angkutan (2) Penerbit dokumen (3) Pemakai dok (3) (1) (2) (2) Kriteria dan Standar Perijinan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan di Hutan Produksi Alam 05.01/Kpts- II/2000, (4) Permohonan IUPHHK (5) Ijin lapor hasil survey (6) Penyusunan RKD,RKL, RKT, (7) Pengesahan RKD,RKL,RKT (8) standard kegiatan (4) (5) (6),(7) (8) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7)(8)

25 Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hasil 08.1/Kpts-II/2000, Hutan Dalam Hutan Produksi Lestari (9) Standar Pemanfaatan (9) (9) 2000 Kriteria dan standar pengelolaan hutan 09.1/kpts-II/2000, (10) Standar Pengelolaan produksi secara lestari 6/11/2000 KPHP (10) (10) 11.1/kpts-II/2000, (11) Standar tarif & 2000 Kriteria dan Standar Tarif Dana Reboisasi prosedur (11) (11) 2000 Kriteria dan standar tarif Iuran Pemanfaatan 12.1/kpts-II/2000, (12) Standar Tarif & Hutan Prosedur (12) (12) 2000 Kriteria dan standar peredaran dan 13.1/kpts-II/2000, pemasaran hasil hutan (13) Standar & Prosedur (13) (13) 2000 Kriteria dan standar tarif provisi sumberdaya hutan 14.1/kpts-II/2000 (14) Standar & Prosedur (14) (14) 2001 Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan 32/kpts-II/ Kriteria dan indikator pengelolaan hutan alam produksi lestari pada unit pengelolaan 4795/kpts-2/ cara penilaian pengelolaan hutan alam produksi lestari pada unit pengelolaan 4796/kpts-2/ Tatacara dan persyaratan perpanjangan IUPHHK 6885/kpts-II/2002 Kriteria potensi hutan alam pada hutan 2002 produksi yang dapat diberikan IUPHHK pada hutan alam 8171/kpts-2/ Sistem Silvikultur dan daur tanaman pokok 10172/kptsdalam pengelolaan hutan produksi II/2002 (15) Pilihan teknologi operasional (15) (15) 25 Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam 16/kpts-2/ (16) Penyusunan RKU,RKL,RKT (16) (16) (16) (16) Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran dalam pelelangan Penyelenggaraan kerjasama pemegang IUPHHK dengan Kperasi 32/kpts-II/ 292/kpts-II/ (17) Syarat Pemohon IUPHHK, (18) Rekomendasi Kelayakan Areal (19) Rekomendasi kemampuan pemohon.(20) Pengumuman Lelang,(21) Pengujian Kelayakan (22) Penetapan pemenang (23)Pembatalan pemenang (24) Penerbitan IUPHHK 9) (20) (21) (22) (23) (24) (18) (19) (18) (19) (17)(20) (21)(22) (23)(24)

26 29 30 Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu Perubahan Kepmenhut No. 6887/kpts- II/2002, tentang tatacara pengenaan sanksi administratif atas pelanggaran ijin usaha pemanfaatan hasil hutan, ijin pemungutan hasil hutan dan ijin usaha industri primer hasil hutan 428/kpts-II/ 59/kpts-II/, (25) Penilaian BAP pelanggaran (25) (25) Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan, mencabut SK. No.650/Kpts-II/90 Kriteria Potensi Hutan alam pada hutan produksi yang dapat dilakukan pemanfaatan hutan secara lestari Tatacara penilaian kelangsungan IUPHHK pada hutan alam Tatacara penyerahan dan penerimaan IUPHHK pada hutan alam sebelum ijin berakhir Pengelompokan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan, mencabut Sk No. 311/kpts-IV/1995; 574/kpts-II/1997, 707/kpts-II/1997 Tatacara penilaian kinerja usaha pemanfaatan hutan kayu pada hutan alam di unit manajemen dalam rangka pengelolaan hutan lestari, mencabut Kepmenhut 4796/kpts-II/2002 Perubahan Kepmenhut N0. 16/kpts-II/, tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan, Bagan Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam 87/kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, /kpts-II/, 10 juli 280/kpts-II/, Pembentukan KPHP, mencabut Kepmenhut 230/kpts-II/, 308/kpts-II/ Denda atas keterlambatan pengembalian pinjaman dan penjadwalan kembali pinjaman DR ole perusahaan 308/kpts-II/ (26) Standar Prosedur Pelatihan penguji & pengawas (27) Standar dan Prosedur Pengukuran (26)(27) (26)(27) (28) Kriteria Potensi minimal (28) (28) (29) Pembentukaan Kelompok krja penilai IUPHHK (30) Keputusan hasil penilaian (29) (30) (29) (30) (31) Pembentukan Kelompok Kerja Audit Komprehensif (32) Keputusan (31) (32) (31) (32) (33) Standarisasi kelompok jenis kayu (33) (33) (34) Standar penilaian (35) Penetapan LPI mampu (36) Tim Evaluasi (37) Keputusan Hasil Penilaian (36) (37) (34) (35) (34) (35) (36) (37) (38) Standar & Kriteria Pembentukan KPHP, (39) Penyusunan Rancang Bangun KPHP (40) Penetapan KPHP (39) (40) (39) (40) (39) (40) (3)(39) (40) (38)(39) (40) (41) Standar dan Prosedur pengembalian pinjaman DR (41) (41)

27 40 Jaminan Pasokan Bahan Baku yang berkelanjutan dan rencana pemenuhan bahan baku industri primer, mencbut kepmenhut no. 594/kpts-II/ /kpts-II/ (42) Prosedur pelaksanaan dan pengawasan kebijakan (42) (42) (42) (42) (42) Tatacara pengenaan penagihan dan pembayaran iuran ijin usaha pemanfaatan hutan pada hutan produksi 2004 Restorasi Ekosistem di kawasan hutan produksi 2004 SK 149/Menhut- II/04, SK 159/Menhut- II/04, SK.207/Menhut- II/04, Penetapan Jatah Produksi P01/Menhut-II/04, 2004 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan (43) Standar dan Prosedur pengenaan & penagihan Iuran IUPHK. (44) Pejabat Penagih (44) (44) (44) (43)(44) (44) (44) (43)(44) (45) Standar & Prosedur restorasi ekosistem. (46) Perijinan restorasi (46) (45) (45)(46) (47) Penetapan JPT Nasional (48) Alokasi JPT (49) Alokasi JPT Perusahaan) (49) (48) (47) (48) (47)(49) (50) Prinsip-prinsip HKm (51) Perijinan HKm (51) (50) (51) (50) Perubahan SK.126/Menhut-II/, Penatausahaan Hasil Hutan Kewajiban membayar pengganti biaya 2004 tatabatas dan cintra lansad, bagi perusahaan yang menyerahkan ijinnya Tatacara penetapan PSDH persatuan hasil 2004 hutan kayu dan bukan kayu Ijin pembuatan dan penggunaan koridor 2004 untuk kegiatan IUPHHK pada hutan alam atau hutan tanaman Pencabutan keputusan Menteri Kehutanan 2004 No. 523/kpts-2/1997 dan No. 165/kpts- 2/ /Menhut-II/04, P06/Menhut-II/04, P09/Menhut-II/04, (52) Standarisasi dokumen SKSHH (53) Penanggung jawab distribusi di provinsi (52)(53) (53) (52) (54) Standar biaya ganti kerugian. (55) laporan bukti pembayaran (55) (54) (54)(55) (56) Prosedur Penetapan PSDH (56) (56) SK352/Menhut- II/04, (57) Ijin Koridor (57) (57) (57) (57) P.11/Menhut- II/04, Pemberian IUPHHK pada hutan alam melalui penawaran dalam pelelangan, dan mencabut Keputusan Menhut no. 32/kpts- II/ Perubahan Kepmenhut n0. 428/kpts- II/, tentang Ijin peralatan untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan pada hutan alam dan atau tanaman atau kegiatan ijin pemanfaatan kayu P.15/Menhut- II/04, SK.401/Menhut- II/2004, (58) Syarat Pemohon IUPHHK, (59) Kriteria Areal (60) Rekomendasi areal & kemampuan (60)(61)(62) pemohon.(61) (63(64)(65 Pengumuman Lelang,(62) Pengujian Kelayakan (63) Penetapan pemenang (64)Pembatalan pemenang (65) Penerbitan IUPHHK (58) (59) (60) (60) (58)(59) (61)(62) (63)(64) (65) (66) Pilihan Teknologi (67) Ijin Penggunaan alat (66)(67) (67) (66)(67)

28 Kriteria Hutan Produksi yang dapat diberikan ijin usaha pemanfatan hasil hutan kayu pada hutan alam dengan kegiatan restorasi ekosistem Inventarisasi Hutan Produksi Tungkat Unit Pengelolaan Perubahan Permenhut N0.P.15/Menhut- II/2004 tentang IUPHHK pada Hutan Alam Melalui Penawaran Pinjam Pakai Kawasan Tatacara Penghapusan Piutang Macet yang beraasal dari DR dan IHH Perubahan Keputusan /Menhut No. SK47 - II/2004 tentang Tatacara dan Persyaratan Pengambilan Alihan Saham pada perusahaan IUPHHK pada Hutan Alam dan Hutan Tanaman yang berbentuk PT P.18/Menhut II/2004, P.10./Menhut- II/06, tanggal P.13/Menhut- II/06, tanggal P.14/Menhut- II/06, tanggal P.15/Menhut- II/06, tanggal P.19/Menhut- II/06, tanggal Perubahan Keputusan /Menhut No. SK149 - P.57/Menhut- II/2004 tentang Tatacara Pengenaan, II/06, tanggal 29- Penagihan dan Pembayaran IUPHH pada 08- Hutan Produksi Penatausahaan haasil hutan yang berasal P.55/menhutdari hutan negara II/06, Perubahan P.55/Menhut-II/ tentang Penatausahaan haasil hutan yang berasal dari hutan negara Perubahan Permenhut N0.P.14/Menhut- II/2004 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan P.63/Menhut- II/06, 17 Oktober P.64/Menhut- II/06, tanggal (68) Kriteria Hutan Produksi untuk IUPHHK Restorasi (68) (68) (69) KPHP/IUPHHK wajib inventarisasi hutan (70) Standar metoda (71) Pemerintah, Provinsi, Kab menyelenggarakan bantuan teknis (72) pengelolaan PUP (73) Pengawasan oleh Menteri perubahan tata waktu (74) Pernyataan tidak keberatan pemegang IUPHHK (75) Rekomendasi Teknis Bupati, gubernur (76) Kajian teknis (77) Biaya ditanggung pemohon (78) Monev Tahunan oleh provinsi (79) Monev 5 tahunan oleh provinsi, (80)Persetujuan (69) (72) (74)(76)(77) (78)(79)(80) (75)(76 )(77)(7 8)(79)( 80) (75)(76 )(77)(7 8)(79)( 80) (75)(7 6)(77)( 78)(79 )(80) (69) (72) (74) (75) (71) (71) (75)(78)( 79) (70)(71) (73) (77)(80)

29 Krietria dan Standar Inventarisasi Hutan Perubahan Keputusan Menhut No. SK450/Menhut-II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 445/Kpts-II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 124/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan.. PSDH Perubahan Keputusan Menhut No. SK451/Menhut-II/05, tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 446/Kpts-II/03 tentang Perubahan Keputusan Menhut No. 128/Kpts-II/03, tentang Juknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan.. DR P.67/Menhut- II/, P.79/Menhut- II/06, tanggal P.80/Menhut- II/06, tanggal Tatacara Pemberian ijin usaha Pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam produksi melalui permohonan, mencbut P..15/menhut-II/2004 jo P.13/Menhut-II/ Tatacara pengenaan, pemungutan dan pemnayaran Iuran Usaha Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi, mencbut P.149/menhut-II/2004 Petunjuk Teknis Tatacara Pengenaan, Pemungutan dan Pemayaran PSDH dan DR, mencabut kepmenhut : 124/kpts- II/ jo No. 445/kpts-II/; No. P18/Menhut-II/07, 450/menhut-II/2005; No. 79/Menhut-II/; /Kpts-II/ jo 446/kpts-II/; No. 451/Menhut-II/2005 dan No. 80/Menhut- II/ P.20/Menhut- II/2007, P.32/menhut- II/2007, , Tatacara pemberian ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem dalam hutan alam pada hutan produksi melalui permohonan, mencabut SK. No. 159/menhut-II/2004 dan P.18 Menhut-II/ /Menhut- II/2008,

30 Lampiran 7. Kriteria Klasifikasi Nilai Verifyer Kode Nama Verivier BURUK (5) SEDANG (7) BAIK (9) 112 AFP Kesesuaian Areal dengan fungsi Produksi sesuai fungsi produksi <70%, >10% lain sesuai fungsi produksi 70-90%, >10% lain sesuai fungsi produksi 100%, <10% lain 113 TAT Realisasi Tata Batas Realisasi <80% Realisasi 80-90% Realisasi 100% Jumlah Pal Batas 70-90%, rintis 114 PAL Kondisi Tata Batas Jumlah Pal Batas <70%, rintis tak jelas jelas Jumlah Pal Batas >90%, rintis jelas 115 AKU Pengakuan para pihak atas existensi areal UM konflik, tak ada upaya penyelesaian Konflik, ada upaya penyelesaian Tak ada konflik 123 VMI Kesesuaian Visi, Misi dg Implementasi PHL Hanya sebagian yang sesuai Sebagian Besar sesuai Seluruhnya sesuai 131 MOD Peningkatan modal perusahaan Modal turun Modal tetap Modal naik Ada saldo kewajiban pembinaan & 132 RIV Re-investasi ke hutan Tak ada saldo kewajiban pembinaan hut linhut Saldo meningkat 133 BIN Realisasi Fisik Pembinaan dan Perlindungan Hutan Secara fisik buruk Secara fisik sedang Secara fisik baik 142 TEK Kesesuaian implementasi teknis dg aturan Hanya sebagian yang sesuai Sebagian Besar sesuai Telah sesuai 143 POT Kecukupan potensi tegakan menurut peraturan Kurang dibanding aturan sama dengan aturan Lebih tinggi dari aturan 152 SDM Keberadaan tenaga profesional di lapangan < 80% sesuai ketentuan Mekanisme pengambilan keputusan, Evaluasi, ada sinkronisasi, tapi feed back tak 164 EVA Feed back Tak ada sinkronisasi antar bidang jalan ada sinkronisasi, feed back efektif 211 PAK Rencana Penataan areal kerja, pertimbangkan ekologi-sos hanya formalitas pertimbangkan eko-sos, tak sesuai lapang pertimbangkan eko-sos, sesuai aktual 22 PEL Tingkat Pemanenan Lestari jenis kayu/hhbk per jenis ada unsur buruk ada unsur sedang, tanpa buruk semua baik 232 SIL Implementasi SOP seluruh tahapan Silvikultur < 70% 70-90% >90% 233 RUS Tingkat Kerusakan Tegakan Tinggal tinggi >30% sedang % rendah <20% 241 TTG Penerapan teknologi tepat guna Tak tersedia teknologi tepat guna Ada TTG tetapi tidak digunakan TTG dimanfaatkan dalam pengelolaan hut 252 LIK Likuiditas keuangan perusahaan <100% % >150% 253 SOL Solvabilitas keuangan perusahaan <100 % % >150% 254 REN Rentabilitas < suku bunga sama dengan suku bunga > suku bunga Kesesuaian realisasi tebangan dengan rencana 262 RAS tahunan <70% atau >100% % % 263 RIA Kesesuaian realisasi tebangan dengan riap tegakan <70% atau >100% % % 27 INV Investasi pemanfaatan, administrasi, litbang, SDM <70% dari kebutuhan % dari kebutuhan % dari kebutuhan ada tindakan pada sebagian 324 LIM Implementasi perlindungan hutan tidak ada tindakan gangguan ada tindakan untuk seluruh gangguan 325 GNG Eskalasi gangguan hutan gangguan tak terkendali gagngguan terkendali sebagian gangguan terkendali sepenuhnya tak ada mekanisme proses dan ada mekanisme, tidak 453 PAR Mekanisme partisipasi masyarakat dlm ekonomi implemntasi dimplementasikan ada mekanisme dan diimplemantasikan 287