PROGRAM PEMBELAJARAN TRAFIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM PEMBELAJARAN TRAFIK"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PROGRAM PEMBELAJARAN TRAFIK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Oleh : VICTORIA ANGELINA ASA SMITH NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i

2 FINAL PROJECT TRAFFIC LEARNING PROGRAM Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Electrical Engineering Study Program VICTORIA ANGELINA ASA SMITH ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2011 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO HIDUP vi

7 MOTTO: WHERE THERE IS A WILL, THERE IS A WAY Skripsi ini kupersembahkan untuk.. Yesus Kristus sumber kekuatanku Papa dan Mama tercinta Adik-adikku yang terkasih vii

8 viii

9 INTISARI Perhitungan trafik dalam sebuah sistem telekomunikasi bertujuan untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani dalam menangani volume trafik yang terjadi pada selang waktu tertentu, dan nilai grade of service. Perhitungan trafik seringkali dilakukan dengan cara manual yang memiliki kekurangan dalam efisiensi waktu. Program Pembelajaran Trafik akan membantu mahasiswa teknik elektro khususnya konsentrasi telekomunikasi dalam melakukan perhitungan trafik secara efisien dan akurat, agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa teknik elektro khususnya konsentrasi telekomunikasi dalam memahami sistem telekomunikasi. Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik terdiri atas dua bagian yaitu diagram alir (flow chart) dan tampilan program. Diagram alir (flow chart) dapat menjelaskan alur perancangan program pembelajaran trafik, dan tampilan program dibuat secara sederhana agar dapat mempermudah pengguna yang akan menggunakan program pembelajaran trafik. Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik dibuat sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan jumlah trunk yang terlayani dan nilai grade of service. Program pembelajaran trafik sudah berhasil dibuat dan dan dapat bekerja dengan baik. Keluaran pada program dapat menghitung intensitas trafik, grade of service serta dapat menentukan jumlah trunk yang terlayani sesuai dengan perancangan. Tampilan program pembelajaran trafik belum menyertakan ilustrasi mengenai proses pada jaringan telekomunikasi, sehingga masih dapat dikembangkan agar menjadi lebih menarik. Kata kunci : Trafik, grade of service, jumlah trunk ix

10 ABSTRACT The calculation of traffic in a telecommunications system aims to conclude the number of trunks required to handle the volume of traffic that occur at specified intervals, and the grade of service. Calculation of traffic is often done by hand that have a deficiency in time efficiency. Traffic Learning Program will assist students in electrical engineering, especially the concentration of telecommunications in calculating traffic efficiently and accurately, in order to be useful to students of telecommunications, electrical engineering, especially the concentration of telecommunication in understanding telecommunications systems. The research design on traffic learning program consists of two parts, namely flow chart and the display program. Flow chart to explain the traffic flow design of learning programs, and the display is made in a simple program to make it easier for users who will use the learning program traffic. The research design on traffic learning program made in accordance with the purpose of this study was to produce a system that can calculate the grade of service and can conclude the number of trunks required. The traffic learning program has been created and and can work well. Output in the program can calculate the intensity of traffic, the grade of service and can conclude the number of trunk in accordance with the scheme. Display traffic learning program does not yet include an illustration of the process in the telecommunication network, which still can be developed to become more attractive. Key words : Traffic, number of trunks, grade of service x

11 KATA PENGANTAR Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan santa perawan Maria atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga tugas akhir dengan judul Program Pembelajaran Trafik ini dapat diselesaikan dengan baik. Selama menulis tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga tugas akhir ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua yang tercinta atas doa dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis. 2. Adik-adik tercinta, Armando, Olivia, dan Gisella. 3. Ibu Wiwien Widiastuty, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran membimbing, memberi saran dan kritik yang membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. 4. Bapak Damar Wijaya, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing angkatan 2005 atas segala perhatian dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama kuliah. 5. Bapak A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah teknik switching yang telah memberikan gambaran kepada penulis sehingga muncul ide untuk membuat Tugas Akhir dengan judul Program Pembelajaran Trafik. 6. Seluruh dosen teknik elektro dan laboran yang memberikan ilmu, bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama kuliah. 7. I Made Dwi Ardiyama Giri atas waktu dan dukungan yang diberikan kepada penulis dari masa kuliah hingga penyusunan tulisan ini. 8. Teman-teman teknik elektro angkatan Sahabat-sahabat dari asrama syantikara, Ma Doi Seng, Vina, dan Gusti yang selalu ada untuk berbagi suka dan duka. 10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. xi

12 xii

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN iii HALAMAN PENGESAHAN.. iv LEMBAR PERSETUJUAN REVISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP v vi vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.. viii INTISARI. ix ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. x xi xiii xv xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Manfaat Penelitian Batasan Masalah Metodologi Penelitian BAB II DASAR TEORI Telekomunikasi Trafik Besaran Trafik Congestion xiii

14 2.2.3 Pengukuran Trafik Model Matematika Lost Call System Unjuk Kerja Trafik Penggunaan Tabel Trafik BAB III RANCANGAN PENELITIAN Diagram Alir Tampilan Program BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Splash Form Form Utama Pembahasan Hasil Pembahasan Hasil Penentuan Trunk yang terlayani Pembahasan Hasil Perhitungan Grade of Service. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran. 55 LAMPIRAN.. 56 xiv

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Variasi trafik dalam waktu singkat[5] 5 Gambar 2.2 Variasi trafik dalam satu hari[5] 6 Gambar 2.3 Contoh trafik satu Erlang yang dibawa oleh tiga trunk[5].. 7 Gambar 2.4 Sistem lost-call[5] 11 Gambar 2.5 Pudukan trunk pada sekelompok full availability[5].. 14 Gambar 2.6 Efek dari kelebihan beban pada grade of service[5]. 15 Gambar 2.7 Distribusi trafik pada sekelompok trunk dengan pencarian sekuensial [5] 15 Gambar 3.1 Diagram alir program utama. 17 Gambar 3.2 Diagram alir sub rutin menentukan trunk yang terlayani. 19 Gambar 3.3 Diagram alir sub rutin look up table. 20 Gambar 3.4 Diagram alir sub rutin utama menghitung grade of service. 21 Gambar 3.5 Diagram alir sub rutin menghitung grade of service 23 Gambar 3.6 Tampilan program pembelajaran trafik 25 Gambar 4.1 Splash form. 26 Gambar 4.2 Form utama program pembelajaran trafik 26 Gambar 4.3 Form utama dengan keluaran berupa trunk yang terlayani. 27 Gambar 4.4 Form utama dengan keluaran berupa grade of service. 27 Gambar 4.5 Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = Gambar 4.6 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel Gambar 4.7 Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = xv

16 Gambar 4.8 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel Gambar 4.9 Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = Gambar 4.10 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel Gambar 4.11 Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = Gambar 4.12 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel Gambar 4.13 Kotak pesan untuk intensitas trafik > Gambar 4.14 Contoh perhitungan GoS dengan keluaran = Gambar 4.15 Kotak pesan untuk trunk yang terlayani > xvi

17 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = Tabel 4.2 Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = Tabel 4.3 Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = Tabel 4.4 Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = xvii

18 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trafik telekomunikasi (teletrafik) merupakan hal yang sangat penting dalam sistem telekomunikasi. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service) [1]. Selain dua hal tersebut, dengan melakukan perhitungan trafik dan dari tabel trafik dapat ditentukan jumlah trunk yang dapat melayani volume trafik yang terjadi pada selang waktu tertentu dan nilai grade of service. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Teknik Elektro khususnya konsentrasi Telekomunikasi dalam memahami sistem telekomunikasi. Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat sebuah program pembelajaran trafik telekomunikasi agar dapat membantu mahasiswa Teknik Elektro khususnya konsentrasi telekomunikasi dalam melakukan perhitungan trafik guna memahami sistem komunikasi dan melakukan analisis yang lebih lanjut mengenai trafik telekomunikasi. Program ini dibuat untuk melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu analisis trafik pada sistem komunikasi selular berbasis CDMA X di wilayah Semarang kota [2] dan analisis trafik untuk kualitas performansi jaringan berbasis teknologi GSM di PT Exelcomindo Pratama Semarang [3]. Perhitungan trafik secara teori atau manual merupakan pilihan pada solusi sebelumnya. Perhitungan secara teori atau manual tersebut memiliki kekurangan dalam efisiensi waktu. Program yang akan dibuat ini akan menentukan trunk yang terlayani (N) dan menghitung Grade of Service (B) apabila mapat masukan dari pengguna berupa ratarata jumlah panggilan yang masuk selama waktu tertentu, rata-rata waktu tiap panggilan (Holding Time) Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan trunk yang terlayani dan Grade of Service. Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat membantu mahasiswa Teknik Elektro khususnya konsentrasi 1

19 2 Telekomunikasi dalam melakukan perhitungan trafik guna memahami sistem komunikasi dan melakukan analisis yang lebih lanjut mengenai trafik Telekomunikasi Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Masukan pada program ini berasal dari pengguna. b. Keluaran pada program adalah intensitas trafik, trunk yang terlayani dan nilai grade of service. c. Nilai grade of service yang digunakan pada program ini berdasarkan pada tabel Erlang (lihat Lampiran 1), yaitu: 0.02, 0.01, 0.005, d. Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.02 adalah 87.6 e. Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = 0.01 adalah f. Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = adalah g. Trafik tertinggi yang dapat dilayani oleh grade of service = adalah h. Ketika pengguna memilih keluaran yang diinginkan adalah trunk yang terlayani, maka masukan pada sistem berupa jumlah panggilan yang datang selama waktu tertentu, waktu rata-rata tiap panggilan (holding time), dan nilai grade of service. i. Ketika pengguna memilih keluaran yang diinginkan adalah nilai grade of service, maka masukan pada sistem berupa jumlah panggilan yang datang selama waktu tertentu, waktu rata-rata tiap panggilan (holding time), dan trunk yang terlayani. j. Waktu pengamatan ditentukan sebesar 60 menit Metodologi Penelitian Penulisan skripsi ini menggunakan metode : a. Studi Literatur. Mengambil dan mengumpulkan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan jurnal-jurnal. b. Konsultasi. Melakukan konsultasi dengan dosen dan pembimbing Pra Tugas Akhir dan Tugas Akhir untuk memperoleh gambaran dan penjelasan tentang pemrograman. c. Perancangan program.

20 3 Tahap ini bertujuan untuk mencari bentuk model yang optimal dari program yang akan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor permasalahan dan kebutuhan yang telah di tentukan. d. Pembuatan program. Pembuatan program ini mengacu pada perancangan yang telah dibuat. e. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara memberi masukan pada program, kemudian program akan menghitung keluaran yang dibutuhkan. f. Analisis dan kesimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan mengecek keakuratan data terhadap program pembelajaran trafik ini dengan cara mengamati apakah program yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan perancangan atau tidak, serta membandingkan data yang di hasilkan oleh program pembelajaran trafik dengan data yang dihasilkan pada perhitungan secara teori.

21 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Telekomunikasi Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain[1]. Dalam kaitannya dengan telekomunikasi, bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam yaitu[4]: 1. Komunikasi satu arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah, pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Pager, televisi, dan radio 2. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah, pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh : Handy Talkie 3. Komunikasi Dua Arah (Full Duplex). Dalam komunikasi dua arah, pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon Sistem telekomunikasi (sistel) adalah suatu kesatuan (totalitas) yang terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu[1]. Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen pukung yaitu : 1. Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan. 2. Pengirim : merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim 3. Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh. 4. Penerima : menerima sinyal listrik dan merubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai dengan informasi yang dikirim. Dalam merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua model yang dipakai. Pertama adalah merubah informasi menjadi sinyal analog dimana sinyal 4

22 5 berbentuk gelombang listrik yang kontinyu (terus menerus). Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal discrete. Sinyal discrete kemudian dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1". Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog akan terkena gangguan, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan sinyal yang dikirim. 2.2 Trafik Dalam merancang sebuah industri, agar mapatkan keluaran yang diinginkan maka rancangan awal yang harus ditentukan adalah besarannya[5]. Sebagai contoh, untuk sebuah kilang minyak, yang dibutuhkan adalah jumlah barel per hari atau untuk toko mesin, yang dibutuhkan adalah jumlah bagian potongan per hari. Dalam sistem telekomunikasi, yang dibutuhkan adalah trafik yang akan ditangani yaitu menentukan jumlah trunk yang dibutuhkan. Dalam teknik teletrafik, panjangnya trunk adalah untuk menggambarkan setiap satuan yang akan membawa satu panggilan. Hal ini dapat berupa sebuah sirkuit internasional antara switch dalam sentral telepon yang sama dengan panjang kawat beberapa meter atau ribuan kilometer. Pengaturan trunk dan switch dalam sebuah sentral telepon disebut trunking. Gambar 2.1 menunjukkan sebuah sistem telekomunikasi yang besar yang hanya melayani sejumlah panggilan dalam beberapa menit. Jumlah panggilan baru dan jumlah panggilan yang berakhir bervariasi dan bersifat acak[5]. Gambar 2.1 Variasi trafik dalam waktu yang singkat [5] Jika variasi acak yang diambil adalah rata-rata trafik yang sedang berlangsung, maka jumlah panggilan yang ditemukan akan bervariasi pada siang hari. Sebagai contoh

23 6 dapat dilihat pada gambar 2.2 yang menunjukkan jumlah panggilan lebih sedikit pada malam hari. Jumlah panggilan meningkat pada jam kerja dan mencapai maksimum pada pertengahan pagi. Jumlah panggilan berkurang pada pertengahan hari, saat jam istirahat dan meningkat kembali di sore hari. Jumlah panggilan mulai berkurang saat jam kerja usai dan akan kembali meningkat pada malam hari[5]. Gambar 2.2 Variasi trafik dalam satu hari [5] Gambar 2.2 mewakili sebuah sebuah sentral telepon yang melayani seluruh kota. Untuk sentral telepon yang melayani pusat kota, dimana puduknya lebih sedikit maka trafik puncak di malam hari mungkin tidak ada. Sebaliknya, untuk sentral telepon yang melayani daerah perumahan di pinggiran kota, trafik puncak di malam hari bisa menjadi yang terbesar. Selain variasi per hari, jumlah panggilan juga dapat bervariasi per minggu. Misalnya sentral telepon pada pusat kota mungkin memiliki panggilan sangat sedikit selama akhir pekan. Jumlah trunk yang akan diberikan sangat tergantung pada besar trafik yang akan dibawa. Selain itu, jumlah trunk harus cukup untuk waktu tersibuk dalam satu hari. Busy hour adalah periode satu jam dimana terdapat trafik puncak. Sebagai contoh, busy hour pada gambar 2.2 adalah jam 10:00 sampai 11:00. Jumlah perangkat yang disediakan harus disesuaikan agar cukup untuk mengatasi trafik pada jam sibuk atau busy hour. Hal ini mengakibatkan banyak perangkat yang tidak terpakai pada saat bukan jam sibuk. Maka hal tersebut menjadi alasan mengapa perusahaan telekomunikasi yang beroperasi menawarkan harga yang murah untuk pelanggan yang melakukan panggilan pada jam jam tertentu dimana jam tersebut memiliki trafik yang sangat rah atau bukan busy hour. Hal ini sering menjadikan beberapa pelanggan

24 7 memilih untuk melakukan panggilan pada jam tersebut agar mapat biaya yang lebih murah daripada mereka malakukan panggilan pada saat jam sibuk. Maka hal tersebut membawa keuntungan untuk perusahaan telekomunikasi karena dapat mengurangi pemakaian perangkat dan mengurangi pengeluaran anggaran[5] Besaran Trafik Intensitas Trafik atau sering disebut dengan trafik didefinisikan sebagai jumlah rata-rata panggilan yang dibawa. Meskipun trafik bersifat dimensionless atau tak bersatuan, namun untuk menghargai jasa Agner Krarup Erlang, seorang ilmuwan asal Denmark yang merupakan pelopor teori trafik maka telah ditetapkan satuan trafik adalah Erlang. Pada sekelompok trunk, rata-rata jumlah panggilan yang dibawa tergantung pada jumlah panggilan yang masuk dan durasinya. Durasi satu panggilan sering disebut holding time. Gambar 2.3 menunjukkan bagaimana trafik satu Erlang dapat dihasilkan dari sebuah trunk yang sibuk sepanjang waktu, dari dua trunk yang sibuk setengah waktu, atau dari tiga trunk yang sibuk selama sepertiga dari waktu yang ditentukan[5]. Gambar 2.3Contoh trafik satu Erlang yang dibawa oleh tiga trunk[5] Trafik juga dapat dinyatakan dalam seratus detik panggilan per jam atau cent calls second (CCS). Satu jam berarti 3600 detik, maka 1 Erlang = 36 CCS. Trafik yang dibawa oleh sekelompok trunk dirumuskan dalam persamaan 2.1.

25 8 (2.1) Dengan A = intensitas trafik (Erlang) C = rata-rata jumlah panggilan yang masuk selama waktu T h = rata-rata waktu tiap panggilan (holding time) Dari persamaan 2.1, jika T = h, maka A = C. dengan demikian, trafik dalam Erlang sama dengan rata-rata jumlah panggilan yang masuk selama periode tertentu sama dengan rata-rata durasi tiap panggilan atau holding time. Sebuah trunk hanya dapat membawa satu panggilan (A 1) Congestion Dalam sebuah sentral telepon, secara teori memungkinkan untuk setiap pelanggan melakukan panggilan secara bersamaan. Tetapi untuk menyediakan perangkat agar dapat melayani semua trafik, sangatlah tidak ekonomis karena memerlukan biaya yang sangat tinggi. Situasi di mana semua trunk sedang sibuk bisa saja terjadi dan hal itu menyebabkan sebuah sentral telepon tidak dapat menerima panggilan berikutnya. Keadaan ini dikenal sebagai kemacetan (congestion). Pada sistem packet-switch, panggilan yang masuk selama kemacetan akan menunggu dalam antrian sampai sebuah trunk keluaran tersedia. Dengan demikian panggilan tersebut tetap menunggu tetapi tidak hilang. Sistem seperti ini disebut sistem antrian (queuing system / delay systems). Pada sistem circuit-switch, seperti sentral telepon, semua usaha untuk melakukan panggilan melalui sekelompok trunk yang sibuk tidak akan berhasil. Sistem seperti ini disebut sistem lost-call. Dalam sistem lost-call kemacetan bisa terjadi karena trafik yang dibawa (carried traffic) lebih kecil dari trafik yang ditawarkan (offered traffic) oleh sistem. Maka dapat ditulis: (2.2) Perbandingan dari panggilan yang hilang atau tertunda tergantung pada kemacetan (congestion) yang terukur pada penyedia layanan, dan disebut grade of service. Untuk sistem lost-call, grade of service (B) dapat ditentukan dengan persamaan 2.3[5].

26 9 Atau dapat juga menggunakan persamaan 2.4. (2.3) (2.4) Dengan B = grade of service Traffic lost = jumlah trafik yang hilang Offered traffic = trafik yang ditawarkan ke sistem Maka B dapat disebut juga sebagai perbandingan waktu dimana terdapat kemacetan, probabilitas kemacetan, dan probabilitas bahwa panggilan akan hilang karena terjadi kemacetan. Jadi, jika sebuah trafik (A) ditawarkan kepada sekelompok trunk dengan grade of service (B), maka : (2.5) (2.6) Semakin besar grade of service, maka semakin buruk kualitas layanan yang diberikan. Grade of service biasanya ditetapkan untuk trafik pada jam sibuk. Jika grade of service terlalu besar maka pelanggan akan merasa tidak puas karena akan banyak panggilan yang tidak berhasil. Namun sebaliknya, jika terlalu kecil maka akan banyak pengeluaran pada peralatan yang jarang digunakan[5]. Masalah dasar dalam menentukan ukuran dari sistem telekomunikasi atau dimensioning problem adalah penyediaan offered traffic, penentuan grade of service, dan penentuan jumlah trunk (N) yang dibutuhkan[5] Pengukuran trafik Pengukuran trafik merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan telekomunikasi yang beroperasi agar dapat mengetahui berapa besar trafik pada jam sibuk yang dapat ditangani oleh sistem. Secara khusus, perlu untuk mengetahui kapan sistem

27 10 kelebihan beban dan perlu menambahkan perangkat. Dengan demikian, pengukuran trafik harus dilakukan secara teratur dan disimpan dalam laporan khusus. Karena peralatan harus dibuat dan dipasang sebelum dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, maka sangat penting untuk menentukan dan memperkirakan jumlah trafik yang akan ditangani. Agar memperoleh perkiraan trafik secara akurat, maka data trafik yang digunakan adalah data yang sangat akurat Model Matematika Dalam rangka untuk memperoleh solusi analitis untuk masalah teletrafik, diperlukan model matematika dari trafik yang ditawarkan pada sistem telekomunikasi. Sebuah model yang sederhana berdasarkan pada asumsi berikut : 1. Pure-chance traffic 2. Statistik kesetimbangan Asumsi dari pure-chance traffic berarti bahwa panggilan yang baru dan panggilan yang berakhir adalah kejadian acak yang indepen. Panggilan baru yang dibuat oleh pelanggan tentu saja tidak dibuat secara acak. Namun, jumlah trafik yang dihasilkan oleh sejumlah besar pelanggan adalah bersifat seolah-olah panggilan yang dibuat adalah acak. Jika kedatangan panggilan adalah kejadian acak, maka keberadaannya tidak akan terpengaruh oleh panggilan-panggilan sebelumnya. Asumsi bahwa kedatangan dan akhir panggilan adalah kejadian acak mengarah pada hasil berikut: 1. Jumlah kedatangan panggilan pada waktu tertentu memiliki distribusi poisson, yaitu: (2.7) Dengan x = jumlah kedatangan panggilan pada waktu T µ = jumlah rata-rata kedatangan panggilan pada waktu T 2. Interval T antara kedatangan panggilan adalah interval diantara peristiwa acak yang indepen. Intervalnya memiliki distribusi eksponensial negatif, yaitu : Dengan adalah rata-rata interval antara kedatangan panggilan. (2.8)

28 11 3. Selama kedatangan dan pengakhiran setiap panggilan adalah kejadian acak yang indepen, maka durasi panggilan (T) juga merupakan interval antara dua kejadian acak dengan distribusi eksponensial negatif, yaitu : (2.9) Dengan h adalah holding time. Asumsi dari statistik kesetimbangan adalah bahwa pertumbuhan trafik adalah proses acak yang tetap, ini berarti probabilitasnya tidak akan berubah selama waktunya sedang berlangsung. Sehingga jumlah rata-rata panggilan yang sedang berlangsung adalah konstan. Gambar 2.2 menunjukkan bahwa kondisi ini terpenuhi pada saat jam sibuk dan dapat menentukan grade of service pada jam sibuk (statistik kesetimbangan tidak bisa ditentukan secara langsung pada saat sebelum terjadinya jam sibuk, saat tingkat penggunaan panggilan meningkat ataupu setelah jam sibuk berakhir, ketika tingkat panggilan sedang jatuh) Lost-call Systems Gambar 2.4 Sistem lost-call [5] Gambar 2.4 menunjukkan sebuah sistem lost call yang memiliki sejumlah trunk (N) dan sejumlah offered traffic (A) dan dapat menentukan grade of service. Solusinya tergantung pada asumsi-asumsi berikut: Trafik murni, berarti bahwa panggilan yang baru dan panggilan yang berakhir adalah kejadian acak yang indepen. Statistik kesetimbangan menunjukkan bahwa probabilitas panggilan tidak berubah atau tetap (konstan). Full availability (berkas sempurna) atau ketersediaan penuh berarti bahwa setiap panggilan yang baru akan terhubung ke trunk keluaran yang tersedia. Jika panggilan baru dihubungkan ke trunk keluaran melalui sebuah switch, maka

29 12 setiap switch harus memiliki outlet yang memadai untuk menyediakan akses kepada setiap trunk keluaran (pada prakteknya, kondisi ini jarang terjadi karena switch memiliki outlet yang terbatas sehingga hanya dapat memberikan layanan yang terbatas atau berkas tak sempurna atau limited availability). Panggilan-panggilan yang mengalami kemacetan akan hilang, ini berarti bahwa setiap panggilan yang mengalami kemacetan akan segera dihapus dari sistem. Ketika hal ini terjadi, pelanggan mungkin akan melakukan upaya lain tak lama sesudahnya. Trafik yang ditawarkan (offered traffic) diasumsikan sebagai total panggilan yang timbul dari panggilan yang berhasil dan panggilan yang gagal. jika x adalah panggilan yang sedang berlangsung maka probabilitas panggilan yang sedang berlangsung adalah: (2.10) Namun, jumlah panggilan tidak boleh negatif dan tidak boleh lebih dari jumlah trunk atau. Maka, Subtitusi dengan persamaan 2.10 maka: Dengan : x = jumlah panggilan yang sedang berlangsung N = jumlah saluran yang tersedia A = intensitas trafik (2.11)

30 13 Jika sejumlah saluran yang tersedia (N) telah diduduki atau sedang terpakai, maka panggilan berikutnya akan ditolak atau yang sering juga disebut sebagai probabilitas dari trafik yang hilang atau rugi Erlang yang dapat diperoleh dari persamaan[5]: (2.12) Persamaan 2.12 lebih dikenal sebagai Erlang s lost call formula. Sedangkan Grade of Service dari loss system dapat langsung dihitung atau dengan menggunakan iterasi dari relasi rekursif rugi Erlang. Dari persamaan 2.12 maka: Subtitusi dengan persamaan 2.12 maka: (2.13) Saat E1,0=1, persamaan ini dapat juga dipakai untuk menentukan jumlah Trunk Unjuk Kerja Trafik Jika sejumlah trafik yang ditawarkan meningkat, maka jumlah trunk juga harus meningkat agar dapat memberikan kualitas layanan (grade of service) tertentu. Oleh karena itu, untuk pemakaian trunk yang sama, dalam sebuah kelompok yang menyediakan jumlah trunk yang banyak, probabilitas untuk menemukan semua trunk sedang sibuk lebih kecil dari kelompok yang menyediakan jumlah trunk yang sedikit. Dengan demikian, untuk sejumlah grade of service pada sejumlah besar trunk memiliki jumlah pudukan

31 14 (occupancy) yang lebih besar dan dapat dikatakan bahwa sangat efisien. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.5 dengan grade of service sebesar Gambar 2.6 menunjukkan beberapa nilai grade of service yang bervariasi dengan offered traffic untuk jumlah trunk yang berbeda yang telah di dimensioning untuk memperoleh grade of service sebesar pada beban trafik normal. Pada gambar 2.6 dapat dilihat bahwa untuk sekelompok layanan yang terdiri dari 5 trunk dengan kelebihan beban sebesar 10% dapat meningkatkan grade of service sebesar 40%. Namun untuk kelompok layanan dengan 100 trunk dapat meningkatkan grade of service sebesar 550%. Untuk alasan ini, sebagian besar perusahaan Telekomunikasi yang beroperasi mengadopsi kriteria ganda yaitu dengan menentukan dua grade of service yang akan diberikan pada trafik normal dan grade of service yang lebih besar akan diberikan kepada trafik yang mengalami kelebihan beban dalam prosentasi tertentu. Misalnya, sebuah grade of service yang diberikan pada trafik normal sebesar B, maka untuk trafik yang kelebihan beban 20% grade of service diberikan sebesar 5B. Untuk penyediaan jumlah trunk, ada dua kriteria yang harus dipenuhi yaitu untuk penyediaan sejumlah kecil trunk menggunakan kriteria normal-load dan untuk penyediaan trunk dalam jumlah yang lebih besar menggunakan kriteria overload. Gambar 2.5 Pudukan trunk pada sekelompok full-availability dalam berbagai ukuran. (grade of service = 0.002)[5]

32 15 Gambar 2.6 Efek dari kelebihan beban pada grade of service[5] Pada sebagian besar sistem switching, penentuan sejumlah trunk ditentukan secara berurutan. Sebuah panggilan tidak akan dihubungkan ke trunk nomor 2 kecuali nomor 1 sedang terpakai atau sibuk. Panggilan juga tidak akan dihubungkan ke trunk nomor 3 kecuali nomor 1 dan 2 sedang sibuk. Dan seterusnya panggilan yang menemukan trunk terakhir yang sibuk akan segera dibuang. Trunk nomor 1 akan membawa lebih banyak beban daripada trunk yang terakhir, kejadian ini digambarkan pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Distribusi trafik pada sekelompok trunk dengan pencarian sekuensial[5]

33 Penggunaan Tabel Trafik Untuk menentukan nilai grade of service (B), dengan besar trafik (A) dan jumlah trunk (N) yang telah ditentukan dapat menggunakan persamaan 2.13 Namun, masalah dimensioning adalah untuk menentukan jumlah trunk (N) untuk besar trafik (A) dan grade of service (B) yang telah ditentukan. Persamaan 2.13 tidak dapat memecahkan permasalahan tersebut, namun nilai grade of service (B) telah dikalkulasikan sebelumnya oleh para pahulu kita dan telah dipublikasikan melalui sebuah tabel yang dapat menentukan jumlah trunk (N) untuk berbagai variasi trafik dan grade of service. Sebagai contoh yang ditunjukkan pada tabel trafik (dapat dilihat pada lampiran), jika nilai grade of service adalah 0.01, dan besar trafik adalah 10 E maka jumlah trunk yang dibutuhkan adalah 18.

34 17 BAB III RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik terdiri atas dua bagian yaitu diagram alir (flow chart) dan tampilan program. Diagram alir (flow chart) dapat menjelaskan alur perancangan program pembelajaran trafik, dan tampilan program dibuat secara sederhana agar dapat mempermudah pengguna yang akan menggunakan program pembelajaran trafik. Rancangan penelitian pada program pembelajaran trafik dibuat sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menghasilkan suatu sistem yang dapat menentukan jumlah trunk yang terlayani dan nilai grade of service Diagram alir Mulai Keluaran yang diinginkan = jumlah jumlah trunk yang terlayani? Tidak Menghitung nilai grade of service (B) Ya Menghitung jumlah trunk yang terlayani (N) Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir program utama 17

35 18 Diagram alir program pembelajaran trafik dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Diagram alir program utama, dimana keluaran yang diinginkan dibandingkan terlebih dahulu, apakah keluaran yang diinginkan adalah menentukan trunk yang terlayani. Jika keluaran yang diinginkan adalah menentukan trunk yang terlayani maka program yang digunakan selanjutnya adalah adalah program pembelajaran trafik menentukan trunk yang terlayani (N). Jika keluaran yang diinginkan bukan menentukan trunk yang terlayani, maka program yang digunakan selanjutnya adalah program pembelajaran trafik menghitung nilai grade of service (B). Diagram alir program utama dapat dilihat pada gambar 3.1. Mulai Jumlah panggilan (c) Holding time (h) Waktu (T) Grade of service (B) Intensitas trafik (A) = T ch Ya A 87.6? trunk yang terlayani = look up table Tidak Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain a

36 19 a Intensitas trafik (A) Jumlah trunk yang terlayani (N) Selesai Gambar 3.2 Diagram alir Sub Rutin menentukan jumlah trunk terlayani Mulai i = 0 beda = 0 HitA = Intensitas trafik B = grade of service N = jumlah trunk terlayani Tidak Tidak Tidak B = 0.02? B = 0.01? B = 0.005? B = 0.001? Ya Ya Ya Ya beda <= 0? Tidak Ya i = i + 1 beda = A(i,1) - HitA a

37 20 a N = i - 1 N (jumlah trunk yang terlayani) Selesai Gambar 3.3 Diagram alir sub rutin look up table 2. Diagram alir program pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang terlayani, dengan masukan berupa berupa jumlah panggilan (c), holding time (h), waktu pengamatan (T), dan grade of service (B). Setelah mapat masukan, program akan menghitung nilai Intensitas Trafik dengan menggunakan persamaan 2.1. Nilai intensitas trafik yang dihasilkan kemudian dibandingkan, apakah nilai Intensitas Trafik lebih dari Hal ini dilakukan karena nilai tertinggi intensitas trafik pada tabel kapasitas krafik adalah 87.6 (dapat dilihat pada lampiran). Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih besar dari 87.6, maka program akan meminta pengguna untuk memasukkan lagi nilai jumlah panggilan yang baru. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan kurang dari atau sama dengan 87.6, maka program akan langsung menentukan trunk yang terlayani melalui look-up table. Diagram alir sub rutin look up table dapat dilihat pada gambar 3.3. Keluaran pada program pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang terlayani adalah intensitas trafik (A), dan jumlah trunk yang terlayani (N). Diagram alir program pembelajaran trafik sub rutin menentukan trunk yang terlayani dapat dilihat pada gambar 3.2.

38 21 Mulai Jumlah panggilan (c) Holding time (h) Waktu (T) Jumlah trunk (N) Tidak N > 100? Ya Jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100, silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang lain Intensitas trafik (A) = ch T Tidak A > 87.6? Ya Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain Menghitung grade of service Intensitas trafik (A) Nilai grade of service (B) Selesai Gambar 3.4 Diagram alir sub rutin utama menghitung Grade of Service

39 22 Mulai N = Jumlah trunk yang terlayani HitA = Intensitas trafik i = 0 denom = 0 numer B1 B = grade of service numer HitA ( N N 1 1)! denom i HitA 0 ( N 1)! ( N 1) i B1 numer denom a

40 23 a B ( HitA B1) ( N ( HitA B1)) Selesai Gambar 3.5 Diagram alir sub rutin menghitung grade of service 3. Diagram alir program pembelajaran trafik sub rutin menghitung nilai grade of service, dengan masukan berupa berupa jumlah panggilan (c), holding time (h), waktu pengamatan (T), dan jumlah trunk (N). Setelah mapat masukan dari pengguna, masukan berupa jumlah trunk kemudian dibandingkan, apakah lebih dari 100. Hal ini dilakukan karena nilai tertinggi jumlah trunk yang terlayani pada tabel kapasitas trafik adalah 100 (dapat dilihat pada lampiran 1). Jika masukan jumlah trunk lebih besar dari 100, maka program akan meminta pengguna memasukkan jumlah trunk yang baru. Jika jumlah trunk lebih kecil atau sama dengan 100, maka program akan menghitung nilai intensitas trafik dengan menggunakan persamaan 2.1. Nilai intensitas trafik yang dihasilkan kemudian dibandingkan, apakah nilai intensitas trafik lebih besar dari Hal ini dilakukan karena nilai tertinggi intensitas trafik pada tabel kapasitas trafik adalah 87.6 (dapat dilihat pada lampiran 1). Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih besar dari 87.6, maka program akan meminta pengguna untuk memasukkan lagi nilai jumlah panggilan yang baru. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan lebih kecil atau sama dengan 87.6, maka program langsung menghitung nilai grade of service dengan menggunakan persamaan Keluaran yang dihasilkan pada program pembelajran trafik sub rutin menghitung grade of service ini adalah intensitas trafik (A), dan grade of service. Diagram alir program pembelajaran trafik sub

41 24 rutin utama menghitung nilai grade of service dapat dilihat pada gambar 3.4. Diagram alir sub rutin menghitung grade of service dapat dilihat pada gambar Tampilan program Tampilan dari Program Pembelajaran Trafik terdiri atas dua form yaitu: form yang pertama adalah form pembuka yang berisi nama program, nama pembuat dan tahun dibuatnya program pembelajaran trafik. Form pembuka akan tampil selama empat detik. Form yang kedua adalah form program pembelajaran trafik dimana pengguna dapat melakukan perhitungan terhadap trafik. Tampilan program pembelajaran trafik dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada form pembelajaran trafik, pengguna diminta untuk menentukan terlebih dahulu keluaran yang diinginkan pada button group. Title pada button group dirubah menjadi keluaran yang diinginkan. Keluaran yang diinginkan terdiri atas dua pilihan yaitu: menghitung jumlah trunk atau menghitung nilai Grade of Service. Nilai Grade of Service pada program ini berdasarkan tabel kapasitas trafik (lihat Lampiran 1) yaitu: 0.02, 0.01, 0.005, Jika pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk (N), maka masukan pada program terdiri dari jumlah panggilan(c), holding time(h), waktu pengamatan(t), dan nilai grade of service. Jumlah trunk pada panel masukan tidak aktif. Jika pengguna memilih untuk menghitung nilai grade of service, maka nilai grade of service pada panel masukan tidak aktif dan nilai trunk akan menjadi masukan. Pada from program pembelajaran trafik, edit text nomor 1 bertujuan untuk mennberikan masukan dari keyboard berupa nilai jumlah panggilan. Edit text nomor 2 bertujuan untuk memberikan masukan dari keyboard berupa nilai holding time. Pop up menu nomor 3 bertujuan untuk memberikan beberapa daftar pilihan dari nilai grade of service. Edit text nomor 4 bertujuan untuk memberikan masukan dari keyboard berupa nilai jumlah trunk. Setelah memberikan masukan pada program, maka pengguna dapat melakukan perhitungan trafik dengan cara menekan push button1 sehingga keluaran dari sistem berupa nilai intensitas trafik akan tertera pada edit text nomor 5, keluaran berupa nilai jumlah trunk akan tertera pada edit text nomor 6, dan keluaran berupa nilai grade of service akan tertera pada edit text nomor 7. String pada push button1 dirubah menjadi menghitung agar memudahkan pengguna. Untuk kembali ke keadaan awal, pengguna

42 25 dapat menekan push button2. String pada push button2 dirubah menjadi kembali agar memudahkan pengguna. Untuk mengakhiri program pembelajaran trafik, pengguna dapat menekan push button3. String pada push button3 dirubah menjadi selesai. Gambar 3.6 Tampilan Program Pembelajaran Trafik

43 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 SPLASH FORM Splash form atau form pembuka akan tampil selama empat detik sebelum form utama. Splash form berisi nama program, tahun pembuatan program, dan nama pembuat program. Splash form dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Splash form 4.2 FORM UTAMA Form utama adalah form di mana pengguna dapat melakukan perhitungan trafik. Form utama dapat dilihat pada gambar 4.2. Perhitungan trafik pada form utama terdiri atas dua hal yaitu: menentukan jumlah trunk yang terlayani dan nilai grade of Service. Gambar 4.2. Form Utama Program Pembelajaran Trafik 26

44 27 Saat pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk, maka jumlah trunk pada panel masukan akan tidak aktif karena jumlah trunk di sini adalah sebagai keluaran. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.3 di mana semua keluaran pada panel keluaran dan jumlah trunk pada panel masukan tidak aktif. Gambar 4.3. Form Utama dengan keluaran berupa jumlah trunk yang terlayani Saat pengguna memilih untuk menghitung grade of Service, maka grade of Service pada panel masukan akan tidak aktif karena grade of Service di sini adalah sebagai keluaran. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 di mana semua keluaran pada panel keluaran dan grade of service pada panel masukan tidak aktif. Gambar 4.4. Form Utama dengan keluaran berupa grade of Service

45 28 Perintah pada program untuk tampilan gambar 4.3 dan gambar 4.4 adalah: % --- Executes when selected object is changed in uipanel1. function uipanel1_selectionchangefcn(hobject, eventdata, handles) % hobject handle to the selected object in uipanel1 % eventdata structure with the following fields (see UIBUTTONGROUP) % EventName: string 'SelectionChanged' (read only) % OldValue: handle of the previously selected object or empty if none was selected % NewValue: handle of the currently selected object % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) %retrieve GUI data, i.e. the handles structure %updates the handles structure guidata(hobject, handles); switch get(eventdata.newvalue,'tag') % Get Tag of selected object. case 'radiobutton1' set(handles.edit1,'enable','on'); set(handles.edit2,'enable','on'); set(handles.edit3,'enable','off'); set(handles.popupmenu1,'enable','on'); set(handles.edit10,'enable','off'); set(handles.edit11,'enable','off'); set(handles.edit12,'enable','off'); case 'radiobutton2' set(handles.edit1,'enable','on'); set(handles.edit2,'enable','on'); set(handles.edit3,'enable','on'); set(handles.popupmenu1,'enable','off'); set(handles.edit10,'enable','off'); set(handles.edit11,'enable','off'); set(handles.edit12,'enable','off'); otherwise % Code for when there is no match. Program untuk tampilan gambar 4.3 dan 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut: Perintah switch get(eventdata.newvalue,'tag' memungkinkan pengguna untuk dapat memilih keluaran yang diinginkan pada uipanel1. Pada gambar 4.3, saat pengguna memilih untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani, maka program akan menonaktifkan masukan jumlah trunk dan semua keluaran yaitu dapat dilihat pada perintah di atas di mana edit3, edit10, edit11, dan edit12 diberikan perintah 'Enable','off'. Masukan jumlah panggilan, holding time, dan grade of Service diaktifkan dengan memberikan perintah pada edit1, edit2, dan popupmenu1 yaitu 'Enable','on' Pada gambar 4.4, saat pengguna memilih untuk menghitung grade of Service, maka program akan menonaktifkan masukan grade of Service dan semua keluaran yaitu dapat dilihat pada perintah di atas di mana popupmenu1, edit10, edit11, dan edit12 diberikan

46 29 perintah 'Enable','off'. Masukan jumlah panggilan, holding time, dan jumlah trunk diaktifkan dengan memberikan perintah pada edit1, edit2, dan edit3 yaitu 'Enable','on'. 4.3 PEMBAHASAN HASIL Pembahasan hasil dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan dari program dan hasil dari perhitungan secara teori. Pembahasan ini akan menunjukkan apakah program pembelajaran trafik telah bekerja sesuai dengan perancangan atau tidak. Pembahasan hasil dibedakan atas dua bagian yaitu: pembahasan hasil perhitungan jumlah trunk dan pembahasan hasil perhitungan grade of Service Pembahasan Hasil Penentuan Jumlah Trunk yang terlayani Penentuan jumlah trunk yang terlayani pada program dapat dilakukan dengan memberi masukan berupa jumlah panggilan, holding time, dan grade of service. Pada penentuan jumlah trunk yang terlayani secara teori, persamaan 2.1 digunakan untuk mapat nilai intensitas trafik dan tabel kapasitas trafik (dapat dilihat pada Lampiran 1) digunakan untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani. Pembahasan untuk penentuan jumlah trunk yang terlayani dapat dilihat pada beberapa contoh berikut: 1. Dengan Grade of Service (B) = 0.02 Pembahasan pada program untuk menentukan jumlah trunk yang terlayani dengan grade of service = 0.02 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program sehingga program akan memproses keluarannya seperti pada beberapa contoh berikut. Gambar 4.5. Contoh penentuan jumlah trunk dengan GoS = 0.02

47 30 Berdasarkan contoh pada tabel 4.1 nomor 1, masukan yang diberikan pada program adalah: Grade of Service (B) = 0.02 Jumlah panggilan = 10 Holding time = 1 menit, Maka keluaran pada form utama untuk menentukan jumlah trunk dengan grade of service = 0.02 dapat dilihat pada gambar 4.5. Untuk pembahasan menentukan jumlah trunk pada program dengan grade of Service sebesar 0.02 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.1 Dengan menggunakan data pada tabel 4.1 nomor 1, maka dapat dilakukan perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik. Nilai intensitas trafik (A) berdasarkan persamaan 2.1 yaitu: Maka: Nilai intensitas trafik sebesar E dengan grade of Service = 0.02 tidak terdapat pada tabel kapasitas trafik, karena angka E berada diantara 0.02 E (dengan jumlah trunk = 1) dan 0.22 E (dengan jumlah trunk = 2). Dalam hal ini, kebanyakan perusahaan telekomunikasi akan memberikan trunk dalam jumlah yang kurang dari intensitas trafik walaupun akan beresiko adanya beberapa panggilan yang hilang. Di sisi lain, pemberian Trunk oleh perusahaan telekomunikasi yang melebihi intensitas trafik akan mengakibatkan adanya trunk yang tidak dipakai, akibatnya akan terjadi pemborosan biaya yang akan matangkan kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan demikian, jumlah trunk yang diberikan untuk menangani trafik sebesar adalah 1, yang berarti trafik yang dapat dilayani adalah sebesar Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan perancangan program pada bab 3.

48 31 Tabel 4.1. Tabel penentuan Jumlah Trunk pada program dengan GoS = 0.02 No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik Trunk yang terlayani Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dengan trunk yang terlayani untuk tabel 4.1 dapat dilihat pada gambar 4.6. Dari gambar 4.6, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka jumlah trunk yang terlayani semakin banyak.

49 32 Gambar 4.6 grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel Grade of Service (B) = 0.01 Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of Service = 0.01 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program sehingga program akan memproses keluarannya. Berdasarkan contoh pada tabel 4.2 nomor 25, masukan yang diberikan pada program adalah: Grade of Service (B) = 0.01 Jumlah panggilan = 343 Holding Time = 15 menit Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service = 0.01 dapat dilihat pada gambar 4.7. Untuk pembahasan menentukan trunk yang terlayani pada program dengan grade of service sebesar 0.01, selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.2. Dengan menggunakan data pada tabel 4.2 nomor 1 pada, maka dapat dilakukan perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik. Nilai intensitas trafik (A) adalah:

50 33 Nilai intensitas sebesar E pada tabel kapasitas trafik tidak dapat ditemukan pada grade of service = 0.01 karena nilai intensitas trafik tertinggi untuk grade of service = 0.01 adalah Agar intensitas trafik sebesar dapat dilayani, maka nilai grade of service yang digunakan harus diturunkan menjadi Gambar 4.7. Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = 0.01 Tabel 4.2. Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = 0.01 No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik Trunk yang terlayani

51 34 Tabel 4.2.(Lanjutan) Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = 0.01 No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik Trunk yang terlayani Gambar 4.8 grafik perbandingan intensitas trafik dan jumlah trunk untuk tabel 4.2

52 35 Grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.8. Dari gambar 4.8, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka jumlah trunk yang terlayani semakin banyak. 3. Grade of Service (B) = Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service = 0.01 dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program sehingga program akan memproses keluarannya. Berdasarkan contoh nomor 23 pada tabel 4.3, masukan yang diberikan pada program adalah: Grade of Service (B) = Jumlah panggilan = 873 Holding Time = 5 menit Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service sebesar dapat dilihat pada gambar 4.9, dan pembahasan menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service = pada program, selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.3. Gambar 4.9. Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = Dengan menggunakan data pada tabel 4.3 nomor 1 pada, maka dapat dilakukan perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik. Nilai intensitas trafik (A) adalah:

53 36 Nilai intensitas sebesar E dengan grade of service = tidak terdapat pada tabel kapasitas trafik, karena nilai E berada diantara 72.7 E (dengan jumlah trunk = 91) dan 73.6 E (dengan jumlah trunk = 92). Dalam hal ini, kebanyakan perusahaan telekomunikasi akan memberikan trunk dalam jumlah yang kurang dari intensitas trafik walaupun akan beresiko adanya beberapa panggilan yang hilang. Di sisi lain, pemberian trunk oleh perusahaan telekomunikasi yang melebihi intensitas trafik akan mengakibatkan adanya trunk yang tidak dipakai, akibatnya akan terjadi pemborosan biaya yang akan matangkan kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan demikian, jumlah trunk yang diberikan untuk menangani trafik sebesar adalah 91, yang berarti trafik yang dapat dilayani adalah sebesar Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan perancangan pada bab 3. Tabel 4.3. Tabel penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik Trunk yang terlayani

54 37 Tabel 4.3.Tabel (Lanjutan) penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik Trunk yang terlayani Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.3 dapat dilihat pada gambar Dari gambar 4.10, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka trunk yang terlayani semakin banyak. Gambar 4.10 grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani

55 38 4. Grade of Service (B) = Pembahasan pada program untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service = dilakukan dengan cara memberikan masukan pada program. Sesuai dengan contoh pada tabel 4.4 nomor 25 masukan pada program yaitu: Grade of Service (B) = Jumlah panggilan = 302 Holding Time = 15 menit Maka keluaran pada form utama untuk menentukan trunk yang terlayani dengan Grade of Service sebesar dapat dilihat pada gambar Untuk menentukan trunk yang terlayani dengan grade of service = pada program, selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Gambar Contoh penentuan trunk yang terlayani dengan GoS = Dengan menggunakan data pada tabel 4.4 nomor 25, maka dapat dilakukan perhitungan secara teori dengan menggunakan persamaan 2.1 dan tabel kapasitas trafik. Nilai intensitas trafik (A) adalah: Nilai intensitas sebesar 75.5 E pada tabel kapasitas trafik tidak dapat ditemukan pada grade of service = karena nilai intensitas trafik tertinggi untuk grade of service = 0.001

56 39 adalah 75.5 E. Agar intensitas trafik sebesar 75.5 E dapat dilayani, maka nilai grade of service yang digunakan harus diturunkan menjadi 0.02, 0.01, atau Dari perhitungan di atas, hasil yang diperoleh adalah sama dengan keluaran pada program. Hal ini membuktikan bahwa program pembelajaran trafik telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan flow chart pada bab 3. Tabel 4.4. Tabel Penentuan trunk yang terlayani pada program dengan GoS = No MASUKAN KELUARAN Jumlah Panggilan Holding Time Intensitas Trafik trunk yang terlayani

57 40 Grafik perbandingan nilai intensitas trafik dan trunk yang terlayani untuk tabel 4.4 dapat dilihat pada gambar Dari gambar 4.12, dapat dilihat bahwa trunk yang terlayani berbanding lurus dengan nilai intensitas trafik. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka trunk yang terlayani semakin banyak. Gambar 4.12 grafik perbandingan intensitas trafik dan trunk yang terlayani Program untuk menentukan trunk yang terlayani dapat dijelaskan sebagai berikut: Keluaran pada program dapat ditampilkan setelah pengguna memberikan masukanmasukan yang dibutuhkan pada panel masukan dan menekan tombol menghitung yaitu pushbutton1. Masukan pada program yang berupa jumlah panggilan (c) dan holding time (h) sebelum digunakan untuk menghitung nilai intensitas trafik harus dideklarasikan terlebih dahulu. Perintah str2double berfungsi untuk mengubah masukan angka yang berupa string menjadi angka agar dapat digunakan dalam perhitungan. Fungsi 'String' digunakan untuk menampilkan isi jumlah panggilan (c) dan holding time (h) masingmasing pada edit 1 dan edit2. Persamaan 2.1 digunakan pada program untuk menghitung nilai intensitas trafik dengan waktu pengamatan (T) ditentukan selama 60 menit. Kemudian nilai intensitas trafik tersebut dibandingkan apakah melebihi 87.6 dengan menambahkan perintah if HitA>87.6. Nilai 87.6 merupakan nilai intensitas trafik tertinggi yang terdapat pada tabel kapasitas trafik. Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan melebihi 87.6, maka program akan mengembalikan tampilan program pada keadaan semula seperti pada gambar 4.2 dengan menambahkan perintah closegui = handles.figure1;

58 41 guiposition = get(handles.figure1,'position'); guiname = get(handles.figure1,'name'); eval(guiname) close(closegui); set(gcf,'position',guiposition);. Perintah msgbox('nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain','perhatian','warn') ditambahkan untuk menampilkan kotak pesan yang berisi Nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain. Kotak pesan ini dapat dilihat pada gambar Jika nilai intensitas trafik yang dihasilkan kurang dari atau sama dengan 87.6, maka proses perhitungan akan berjalan ke tahap berikutnya dengan menambahkan perintah else [6]. Gambar 4.13 kotak pesan untuk intensitas trafik > 87.6 Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa intensitas trafik adalah: % --- Executes on button press in pushbutton1. function pushbutton1_callback(hobject, eventdata, handles) % hobject handle to pushbutton1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) proyek=guidata(gcbo); c=str2double(get(proyek.edit1,'string')); h=str2double(get(proyek.edit2,'string')); T=60; HitA=(c*h)/T; Saat pengguna memberikan masukan grade of service pada program, maka pengguna harus memilih untuk menetapkan nilai dari grade of service yang akan digunakan pada popupmenu1, karena nilai grade of service yang tersedia pada program (berdasarkan tabel kapasitas trafik) terdiri atas empat nilai yaitu: 0.02, 0.01, 0.005, dan

59 Masukan grade of service pada program dapat diberikan jika popupmenu1 aktif, atau jika pengguna memilih untuk menghitung jumlah trunk, untuk mengatur hal ini, maka diperlukan perintah switch get(handles.popupmenu1,'enable'. Perintah switch get(handles.popupmenu1,'value') perlu ditambahkan pada program, agar program dapat mengambil nilai grade of service pada popupmenu1 sesuai dengan nilai yang dipilih oleh pengguna. Perintah pada program untuk pilihan masukan grade of service adalah: switch get(handles.popupmenu1,'enable') % Get Enables of selected popupmenu1. case 'on' switch get(handles.popupmenu1,'value') case 1 B=0.02; if HitA>87.6 msgbox('nilai Intensitas trafik harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai jumlah panggilan dan holding time yang lain','perhatian','warn') return; closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new GUI else case 2 B=0.01; if HitA>84.0 msgbox('nilai Intensitas trafik untuk grade of service 0.01 harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai grade of service yang lain yaitu 0.02','Perhatian','warn') return; closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new GUI else case 3 B=0.005; if HitA>80.9

60 43 msgbox('nilai Intensitas trafik untuk grade of service harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai grade of service yang lain yaitu 0.02 atau0.01','perhatian','warn') return; closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again GUI close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new else case 4 B=0.001; if HitA>75.3 msgbox('nilai Intensitas trafik untuk grade of service harus kurang dari atau sama dengan silahkan memasukkan kembali nilai grade of service yang lain yaitu 0.02, 0.01, atau 0.005','Perhatian','warn') return; closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again GUI close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new else otherwise Perhitungan jumlah trunk pada program dapat dilakukan dengan memasukkan tabel kapasitas trafik pada program dengan memberikan perintah importdata. Tabel kapasitas trafik yang dimasukkan pada program diatur menjadi empat kolom sesuai dengan nilai grade of service, dan seratus baris sesuai dengan jumlah trunk pada tabel kapasitas trafik yang terdiri dari 1 sampai 100. Empat kolom tersebut masing-masing adalah: kolom pertama untuk nilai grade of service = 0.02, kolom kedua untuk nilai grade of service = 0.01, kolom ketiga untuk nilai grade of service = 0.005, dan kolom ke-empat untuk nilai grade of service = Saat pengguna memilih salah satu nilai grade of service, maka program akan mencari jumlah trunk yang dapat mengatasi trafik sesuai dengan nilai

61 44 intensitas trafik yang telah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kolom yang telah ditentukan untuk nilai grade of service tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel 4.4 nomor 1, dengan grade of service = dan intensitas trafik = 0.45, program akan mencari nilai trafik pada kolom ke-empat yang sama atau yang paling mekati nilai 0.45 dengan cara mencari selisih nilai trafik di tiap baris pada kolom ke-empat dengan nilai 0.45 yaitu: Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris pertama adalah: 0.001, maka = <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-dua adalah: 0.046, maka = <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-tiga adalah: 0.19, maka = <= 0 maka program akan mencari pada baris berikutnya Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-empat adalah: 0.44, maka = <= 0, maka program akan mencari pada baris berikutnya Nilai trafik pada kolom ke-empat dan baris ke-lima adalah: 0.8, maka = > 0, maka program akan berhenti mencari. Jumlah trunk kemudian ditentukan dengan cara i-1 di mana i pada contoh diatas adalah baris ke-lima. Sehingga 5-1 = 4, maka jumlah trunk adalah 4. Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa jumlah Trunk adalah: A = importdata('c:\documents and Settings\user\My Documents\MATLAB\tabel.txt','\t'); switch B case 0.02 i=0; beda=0; while beda <= 0 i=i+1; beda=a(i,1)-hita; if beda>0 break, N=i-1; case 0.01 i=0; beda=0; while beda <= 0 i=i+1; beda=a(i,2)-hita; if beda>0 break, N=i-1; case i=0; beda=0; while beda <= 0

62 45 i=i+1; beda=a(i,3)-hita; if beda>0 break, N=i-1; case i=0; beda=0; while beda <= 0 i=i+1; beda=a(i,4)-hita; if beda>0 break, N=i-1; otherwise set(handles.edit10,'enable','on'); set(handles.edit11,'enable','on'); set(handles.edit12,'enable','on'); set(handles.edit10,'string',num2str(hita)); set(handles.edit11,'string',num2str(n)); set(handles.edit12,'string',num2str(b)); case 'off' Pembahasan Hasil Perhitungan Grade of Service Perhitungan grade of service pada program dapat dilakukan dengan memberi masukan berupa jumlah panggilan, holding time, dan trunk yang terlayani. Pembahasan untuk perhitungan grade of service dapat dilihat pada contoh berikut: Gambar Contoh perhitungan Grade of Service dengan keluaran = Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 1 yaitu: Jumlah panggilan = 10 panggilan

63 46 Holding Time = 1 menit Jumlah Trunk = 1 Maka keluaran pada form utama untuk perhitungan grade of service dapat dilihat pada gambar Untuk perhitungan grade of service pada program, selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5 (dapat dilihat pada lampiran 2). Pembahasan hasil perhitungan grade of service secara teori dapat dilakukan berdasarkan persamaan 2.1 untuk menghitung nilai intensitas trafik dan persamaan 2.13 untuk menghitung grade of service. Pembahasan untuk perhitungan grade of service secara teori dapat dilihat pada beberapa contoh berikut: 1. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 1 yaitu: Jumlah panggilan = 10 Holding Time = 1 menit Jumlah Trunk = 1 Maka nilai intensitas trafik (A) adalah: Dengan intensitas trafik = Erlang, maka nilai Grade of Service dapat diperoleh menggunakan persamaan 2.13 yaitu: Dengan Maka:

64 47 Hasil dari perhitungan di atas sama dengan hasil dari perhitungan pada program. Nilai grade of service = tidak terdapat pada tabel kapasitas trafik, karena nilai grade of service yang terdapat pada tabel kapasitas trafik (0.02, 0.01, 0.005, dan 0.001) merupakan nilai-nilai yang telah ditentukan sebelumnya yang bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan trafik, namun berdasarkan persamaan 2.13 kita dapat menentukan nilai-nilai grade of service lainnya. 2. Berdasarakan data pada tabel 4.5 nomor 98 yaitu: Jumlah panggilan = 343 Holding Time = 15 menit Jumlah Trunk = 98 Maka nilai intensitas trafik (A) adalah: Dengan intensitas trafik = 1.7 Erlang, maka nilai grade of service adalah:

65 48 Nilai Grade of Service = jika dibulatkan maka akan menjadi atau 0.02 di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program. Nilai atau 0.02 terdapat pada tabel kapasitas trafik. 3. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 91 yaitu: Jumlah panggilan = 873 Holding Time = 5 menit Jumlah Trunk = 91 Maka nilai intensitas trafik (A) adalah: Dengan intensitas trafik = Erlang, maka nilai Grade of Service adalah:

66 49 Nilai grade of service = jika dibulatkan maka akan menjadi di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program. Nilai atau terdapat pada tabel kapasitas trafik. 4. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 100 yaitu: Jumlah panggilan = 302 Holding Time = 15 menit Jumlah Trunk = 100 Maka nilai intensitas trafik (A) adalah: Dengan intensitas trafik = 75.5 Erlang, maka nilai Grade of Service adalah: Nilai Grade of Service = jika dibulatkan maka akan menjadi di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program. Nilai atau terdapat pada tabel kapasitas trafik. 5. Berdasarkan data pada tabel 4.5 nomor 20 yaitu:

67 50 Jumlah panggilan = 38 Holding Time = 15 menit Jumlah Trunk = 20 Maka nilai intensitas trafik (A) adalah: Dengan intensitas trafik = 9.5 Erlang, maka nilai Grade of Service adalah: Nilai grade of service = jika dibulatkan akan menjadi di mana nilai ini sama dengan nilai dari hasil perhitungan pada program. Nilai atau terdapat pada tabel kapasitas trafik. Program untuk menghitung grade of service dapat dijelaskan sebagai berikut: Masukan pada program untuk menghitung grade of service adalah jumlah panggilan, holding time, dan jumlah trunk. Masukan-masukan tersebut sebelum digunakan, harus dideklarasikan terlebih dahulu. Seperti deklarasi pada jumlah panggilan dan holding time di atas, jumlah Trunk juga harus di deklarasikan dengan cara memberi perintah str2double yang berfungsi untuk merubah masukan pada edit3 yaitu jumlah trunk yang

68 51 berupa text menjadi angka sehingga dapat dipakai untuk menghitung nilai grade of service. Perhitungan grade of service pada program menggunakan persamaan 2.13 di mana dideklarasikan sebagai numer, dan dijadikan fungsi for i=0:(n-1) denom=denom+hita^i/factorial(i);. Nilai E1,N-1 pada program diperoleh dengan menambahkan perintah B1=numer/denom dan nilai grade of service diperoleh dengan menambahkan perintah B=(HitA*B1)/(N+(HitA*B1)). Fungsi untuk mengakhiri fungsi for i=0:(n-1). Berdasarkan pada tabel kapasitas trafik, program pembelajaran trafik hanya dapat menghitung grade of service dengan masukan jumlah trunk kurang dari atau sama dengan 100, untuk membatasi hal tersebut, maka perlu ditambahkan perintah closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new GUI msgbox('jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100, silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang lain','perhatian','warn') return. Dengan menambahkan perintah di atas, jika nilai jumlah trunk (N) yang dimasukkan lebih dari 100, maka program akan menampilkan kotak pesan seperti pada gambar 4.15, dan tampilan program akan kembali ke keadaan semula seperti pada gambar 4.2. Jika masukan nilai jumlah trunk (N) yang dimasukkan lebih kecil atau sama dengan 100, maka program akan menghitung nilai grade of service. Untuk mengaktifkan edit10, edit11, dan edit12 agar dapat menampilkan keluaran maka perlu menambahkan perintah: else set(handles.edit10,'enable','on'); set(handles.edit11,'enable','on'); set(handles.edit12,'enable','on');. Keluaran yang diperoleh akan ditampilkan pada panel keuaran dengan menambahkan perintah:

69 52 set(handles.edit10,'string',num2str(hita)); set(handles.edit11,'string',num2str(n)); set(handles.edit12,'string',num2str(b)); perintah di atas akan menentukan keluaran intensitas trafik akan ditampilkan pada edit10, keluaran jumlah trunk akan ditampilkan pada edit11, dan keluaran nilai grade of service akan ditampilkan pada edit12. Untuk ketiga fungsi pada perintah dibawah, masing-masing berfungsi untuk mengakhiri fungsi if N>100;, fungsi switch get(handles.popupmenu1,'enable'), dan fungsi if HitA>87.6. Gambar 4.15 kotak pesan untuk jumlah trunk > 100 Perintah pada program untuk menghasilkan keluaran berupa jumlah trunk adalah: N=str2double(get(proyek.edit3,'String')); numer=hita^(n-1)/factorial(n-1); denom=0; for i=0:(n-1) denom=denom+hita^i/factorial(i); B1=numer/denom; B=(HitA*B1)/(N+(HitA*B1)); if N>100; closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new GUI msgbox('jumlah trunk harus kurang dari atau sama dengan 100, silahkan masukkan kembali nilai jumlah trunk yang lain','perhatian','warn') return; else set(handles.edit10,'enable','on'); set(handles.edit11,'enable','on');

70 53 set(handles.edit12,'enable','on'); set(handles.edit10,'string',num2str(hita)); set(handles.edit11,'string',num2str(n)); set(handles.edit12,'string',num2str(b)); Tombol kembali berfungsi untuk mengembalikan tampilan program seperti pada gambar 4.2 dengan menambahkan perintah: % --- Executes on button press in pushbutton2. function pushbutton2_callback(hobject, eventdata, handles) % hobject handle to pushbutton2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) closegui = handles.figure1; %handles.figure1 is the GUI figure guiposition = get(handles.figure1,'position'); %get the position of the GUI guiname = get(handles.figure1,'name'); %get the name of the GUI eval(guiname) %call the GUI again close(closegui); %close the old GUI set(gcf,'position',guiposition); %set the position for the new GUI Fungsi function pushbutton2_callback(hobject, eventdata, handles) berfungsi untuk mengeksekusi perintah saat pushbutton2 ditekan[6]. Pushbutton2 adalah tombol kembali. Tombol selesai berfungsi untuk menutup program pembelajaran trafik dengan menambahkan perintah: % --- Executes on button press in pushbutton3. function pushbutton3_callback(hobject, eventdata, handles) % hobject handle to pushbutton3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) close; Fungsi function pushbutton3_callback(hobject, eventdata, handles berfungsi untuk mengeksekusi perintah saat pushbutton3 ditekan[6]. Pushbutton2 adalah tombol selesai.

71 54 Gambar pada program dapat ditampilkan dengan menambahkan perintah: % --- Executes just before traffic is made visible. function traffic_openingfcn(hobject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hobject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to traffic (see VARARGIN) backgroundimage = importdata('gambar13.jpg'); % memilih axes axes(handles.axes1); image(backgroundimage); axis off handles.output = hobject; % Update handles structure guidata(hobject, handles) Perintah function Untitled_1_Callback(hObject, eventdata, handles) berfungsi untuk menampilkan menu bar bantuan. Perintah function Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles Cara_Menggunakan; berfungsi untuk menampilkan tampilan cara menggunakan saat pengguna menekan sub menu Cara Menggunakan. Perintah function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles) copyright; berfungsi untuk menampilkan tampilan hak cipta saat pengguna menekan sub menu Hak Cipta. Menu Bar Bantuan dapat ditampilkan dengan menambahkan perintah : % function Untitled_1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hobject handle to Untitled_1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % function Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hobject handle to Untitled_2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) Cara_Menggunakan; % function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hobject handle to Untitled_3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) copyright;

72 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Program pembelajaran trafik telah bekerja sesuai perancangan. 2. Program pembelajaran trafik telah dapat menentukan jumlah trunk yang terlayani. 3. Program pembelajaran trafik telah dapat menampilkan grade of service. 4. Semakin besar nilai intensitas trafik, maka semakin banyak jumlah trunk yang di butuhkan agar nilai grade of service tetap. 5.2 SARAN Dari hasil pembahasan yang diperoleh, tampilan program pembelajaran trafik masih perlu disempurnakan dengan menambahkan beberapa ilustrasi mengenai proses pada jaringan telekomunikasi sehingga pengguna bisa mapatkan gambaran yang lebih jelas dan tampilan program akan menjadi lebih menarik.. 55

73 56 DAFTAR PUSTAKA [1] Usman Kurniawan, Uke (2008) Pengantar Ilmu Telekomunikasi. Bandung: Penerbit Informatika. Hal [2] Budiyono, Eko (2006) Analisis Trafik Pada Sistem Telekomunikasi Selular Berbasis CDMA X Di Wilayah Semarang Kota. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [3] Cahyono, Dwi (2010) Analisis Trafik Untuk Kualitas Performansi Jaringan Berbasis Teknologi GSM Di P.T Excelcomindo Pratama Semarang. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. [4] %20FPTK/JUR.%20PEND.%20TEKNIK%20ELEKTRO/ %20- %20ARJUNI%20BUDI%20PANTJAWATI/EK%20462%20Sistem%20Komunika si%20digital/modul%20dasar%20telekomunikasi.pdf, diakses tanggal 15 februari [5] Flood, J. E (1994) Telecommunication Switching, Traffic and Networks, Prentice Hall,. [6] Paulus, Erick dan Nataliani, Yessica (2007) cepat mahir GUI Matlab, Penerbit Andi. [7] diakses tanggal 3 april 2011.

74 LAMPIRAN 57

75 Tabel Kapasitas Trafik pada kelompok full-availability 58

PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK. Oleh : Mike Yuliana PENS

PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK. Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK Oleh : Mike Yuliana PENS 1. Pure Chance Trafik 2. Statistical Equilibrium 3. Erlang Blocking Formula 4. Erlang Delay Formula Pokok Bahasan Model Matematika untuk Trafik

Lebih terperinci

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] [Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] eko fajar cahyadi [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] Overview 1. Little s Law 2. Birth & Death

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS. REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Point Process Fungsi Distribusi Point Process Karakteristik Point Process Teorema Little Distribusi Point Process PREVIEW Proses

Lebih terperinci

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016) Konsep dan Teori Trafik Prima Kristalina Lab. Komunikasi Digital E107 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya () (2016) Trafik Point of View Trafik dibangkitkan oleh pengguna sistem Sistem melayani (mengolah)

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK

BAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK 1 BAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK 1.1 Pendahuluan Jaringan telekomunikasi dibuat dengan tujuan untuk menyediakan sarana pertukaran informasi antara pengguna yang menginginkannya ketika ia memerlukan informasi.

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengantar Teori Trafik Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Trafik (Lalu Lintas) Trafik/Lalu lintas adalah pergerakan dari sebuah objek dari

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS eko fajar [ST3 TELKOM] [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] 1. Karakteristik Point Process a. Stasioner b. Independen c. Simple Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa

Lebih terperinci

Trafik fik P t ar 1 Oleh: Mike Y l u iana liana PENS-ITS

Trafik fik P t ar 1 Oleh: Mike Y l u iana liana PENS-ITS Trafik Part 1 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami teori tentang trafik Memahami ipemodelan trafik Memahami tentang intensitas trafik Traffic point of view Sistem Telekomunikasi

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan)

REKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan) REKAYASA TRAFIK DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id TUJUAN Mahasiswa dapat memahami konsep kegagalan panggilan dan kemacetan dalam jaringan Mahasiswa dapat membedakan kemacetan

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI

REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI TEU9948 INDAR SURAHMAT REKAYASA TRAFIK 1000 pelanggan.. 1000 pelanggan Agar komunikasi antar pelanggan dapat selalu dilakukan, sediakan 1000 saluran antar pelanggan (ditambah

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING

STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING Felly Kistyani Rinastuti*, Imam Santoso, ST, MT**, Budi Setiyono ST, MT** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. H.

Lebih terperinci

TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1

TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1 PERTEMUAN 11 TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1 POKOK BAHASAN 1. Traffic Point of View 2. Hubungan : QoS, Traffic load dan Kapasitas Sistem 3. Model Trafik : Pure Loss System dan Pure Waiting System 4. Ilustrasi

Lebih terperinci

Pendahuluan Rekayasa Trafik

Pendahuluan Rekayasa Trafik Pendahuluan Rekayasa Trafik Traffic point of view Sistem telekomunikasi menurut cara pandang trafik Incoming traffic Sistem outgoing traffic Sistem melayani trafik yang masuk Trafik dibangkitkan oleh pengguna

Lebih terperinci

ANALISIS PARAMETER NETWORK SENTRAL NEAX 61EDI PT. TELKOM LHOKSEUMAWE. Abstrak

ANALISIS PARAMETER NETWORK SENTRAL NEAX 61EDI PT. TELKOM LHOKSEUMAWE. Abstrak ANALISIS PARAMETER NETWORK SENTRAL NEAX 61EDI PT. TELKOM LHOKSEUMAWE Nasri 1, Zulfikar 2, Fajri 3 dan M. Syahputra 4 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km 280, P.O.

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Trafik 1 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami teori tentang trafik Memahami ipemodelan trafik Memahami tentang intensitas trafik Traffic point of view Sistem Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Manual Teknik Penapisan Penapisan dengan Nilai Tapis Ditentukan Sendiri

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Manual Teknik Penapisan Penapisan dengan Nilai Tapis Ditentukan Sendiri BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Manual Teknik Penapisan 4.1.1. Penapisan dengan Nilai Tapis Ditentukan Sendiri Berikut merupakan contoh perhitungan manual penapisan matrik X dengan ukuran 4x4 menggunakan

Lebih terperinci

Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.

Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. 1. KONSEP DASAR TRAFIK 1.1 DEFINISI TRAFIK Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi

Lebih terperinci

ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR Ajub Ajulian Zahra *), Nur Muhammad Giri Laksono **) Abstract In time being, the user of telecommunication provider

Lebih terperinci

Pendahuluan Rekayasa Trafik

Pendahuluan Rekayasa Trafik Pendahuluan Rekayasa Trafik Trafik sebagai Lalu Lintas 2 Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ketempat yang lain secara random. Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor

Lebih terperinci

APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY

APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY Skripsi Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN KNALPOT BERBASIS WEB

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN KNALPOT BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN KNALPOT BERBASIS WEB (Design of Application Web Based for Exhaust Sales) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer

Lebih terperinci

Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN TRAFIK

Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN TRAFIK Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN TRAFIK Pokok Bahasan 1. Pemodelan trafik 2. Ilustrasi Trafik Telepon 3. Intensitas trafik 4. Jam Sibuk dan Tersibuk Model Trafik Berdasarkan tahapan dari sistem telekomunikasi

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2)

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2) REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id Besaran Trafik Satuan Trafik Variasi Trafik Jam Sibuk REVIEW Jenis Trafik Circuit Switch REVIEW Jenis Trafik Packet

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI.

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI. REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Definisi, Tujuan, & Tugas Teori Trafik Model Teori Trafik Proses Trafik Rekomendasi ITU-T QoS (Quality of

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT

ANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV PROVINSI

Lebih terperinci

Analisa Performansi Call Center PT. Indosat, Tbk Dengan Menggunakan Formula Erlang C

Analisa Performansi Call Center PT. Indosat, Tbk Dengan Menggunakan Formula Erlang C The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Analisa Performansi Call Center PT. Indosat, Tbk Dengan

Lebih terperinci

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC 2.1 Sentral Telepon Digital Sentral telepon mempunyai tugas utama sebagai tempat menyambungkan peralatan komunikasi dari dua pelanggan untuk dapat saling tukar dua informasi

Lebih terperinci

Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss. TEU9948 Indar Surahmat

Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss. TEU9948 Indar Surahmat Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss TEU9948 Indar Surahmat SISTEM LOSS ERLANG Pemodelan menggunakan sistem loss Erlang B-Formula didasarkan pada tiga elemen berikut ini : a. Struktur, sistem terdiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL I Made Devantara (1322052) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB LOKAL BANK TABUNGAN NEGARA SURAKARTA TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB LOKAL BANK TABUNGAN NEGARA SURAKARTA TUGAS AKHIR PEMBUATAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB LOKAL BANK TABUNGAN NEGARA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Diajukan oleh

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI EVALUASI PEMBELAJARAN MENGAJAR SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TUGAS AKHIR

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI EVALUASI PEMBELAJARAN MENGAJAR SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TUGAS AKHIR PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI EVALUASI PEMBELAJARAN MENGAJAR SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknik Informatika

Lebih terperinci

Implementasi Sistem SCADA Redundant (Study kasus: Proses Pengendalian Plant Temperatur Air)

Implementasi Sistem SCADA Redundant (Study kasus: Proses Pengendalian Plant Temperatur Air) Implementasi Sistem SCADA Redundant (Study kasus: Proses Pengendalian Plant Temperatur Air) Disusun Oleh : Nama : Stefanie Hermawan Nrp : 0522041 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. drg.

Lebih terperinci

Network Planning dan Dimensioning

Network Planning dan Dimensioning Network Planning dan Dimensioning Materi Pendahuluan Network Planning Traffic forecast Traffic dimensioning 1 Mengapa Network Planning dan Dimensioning? Tujuan dimensioning pada jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

TELETRAFIK SEBAGAI PENGEVALUASI UNJUK-KERJA DAN PENDIMENSIAN SISTEM KOMUNIKASI DAN KOMPUTER RISWAN DINZI

TELETRAFIK SEBAGAI PENGEVALUASI UNJUK-KERJA DAN PENDIMENSIAN SISTEM KOMUNIKASI DAN KOMPUTER RISWAN DINZI TELETRAFIK SEBAGAI PENGEVALUASI UNJUK-KERJA DAN PENDIMENSIAN SISTEM KOMUNIKASI DAN KOMPUTER RISWAN DINZI Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

Lebih terperinci

Modul 9. EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak Basic Mobile Teletraffic Engineering. Oleh : Nachwan Mufti A, ST

Modul 9. EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak Basic Mobile Teletraffic Engineering. Oleh : Nachwan Mufti A, ST 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering Under construction! Modul 9 EE 47 Sistem Komunikasi Bergerak Basic Mobile Teletraffic Engineering Oleh : achwan Mufti A, ST 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI TOKO BUKU DENGAN FITUR TEKNOLOGI BARCODE

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI TOKO BUKU DENGAN FITUR TEKNOLOGI BARCODE PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI TOKO BUKU DENGAN FITUR TEKNOLOGI BARCODE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Oleh : Yohanes Yanuar Adi Nugroho

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH CHANNEL TERHADAP TOTAL TRAFIK SITE JALANDURIMD PT TELKOMSEL REGIONAL3. Oleh: AMANTISIFA

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH CHANNEL TERHADAP TOTAL TRAFIK SITE JALANDURIMD PT TELKOMSEL REGIONAL3. Oleh: AMANTISIFA ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH CHANNEL TERHADAP TOTAL TRAFIK SITE JALANDURIMD PT TELKOMSEL REGIONAL3 Oleh: AMANTISIFA 41408110028 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KAPASITAS KANAL TRAFIK BTS PADA JARINGAN CDMA 450 UNTUK LAYANAN SUARA

Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KAPASITAS KANAL TRAFIK BTS PADA JARINGAN CDMA 450 UNTUK LAYANAN SUARA Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KAPASITAS KANAL TRAFIK PADA JARINGAN CDMA 450 UNTUK LAYANAN SUARA Dewi Purnamasari 1, Imam Santoso 2, Ajub Ajulian Zahra 2 Abstrak CDMA 450 adalah jaringan seluler

Lebih terperinci

OPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING

OPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING OPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING 1. Pertumbuhan yang sangat cepat permintaan layanan telepon selular akibat terjadi perang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGARSIPAN DATA MAHASISWA PENERIMA DANA KASIH DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

APLIKASI PENGARSIPAN DATA MAHASISWA PENERIMA DANA KASIH DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET APLIKASI PENGARSIPAN DATA MAHASISWA PENERIMA DANA KASIH DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Diploma III Program Studi Diploma III Teknik Informatika

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PUSHING BERBASIS ANDROID. Program Studi Diploma III Teknik Informatika

PEMBUATAN APLIKASI PUSHING BERBASIS ANDROID. Program Studi Diploma III Teknik Informatika PEMBUATAN APLIKASI PUSHING BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknik Informatika Disusun Oleh Dwita Nevitriani M3113050

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : REKAYASA TRAFIK* / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 3 SKS / MK UTAMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : REKAYASA TRAFIK* / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 3 SKS / MK UTAMA SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : REKAYASA TRAFIK* / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK041312 / 3 SKS / MK UTAMA Pertemu Pokok Bahasan dan an ke 1 Trafik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DIII TEKNIK INFORMATIKA FMIPA UNS

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DIII TEKNIK INFORMATIKA FMIPA UNS TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DIII TEKNIK INFORMATIKA FMIPA UNS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Disusun Oleh : DYAH NURFARIDA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM

PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM Damar Widjaja 1, Joseph Anthonyus 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARTU PERDANA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARTU PERDANA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARTU PERDANA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer APRIADI NUGROHO 1203040031

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PASIEN KLINIK KESEHATAN BERBASIS MOBILE

PEMBANGUNAN APLIKASI PASIEN KLINIK KESEHATAN BERBASIS MOBILE PEMBANGUNAN APLIKASI PASIEN KLINIK KESEHATAN BERBASIS MOBILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun oleh : FERNANDO RIYO JUNEDY SIMBOLON

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.354 REKAYASA TRAFIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.354 REKAYASA TRAFIK EK.354 REKAYASA TRAFIK Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Overview Rekayasa Trafik Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui ruang lingkup Rekayasa Trafik Jumlah pertemuan : 1(satu) kali Pertemuan Tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini, masih banyak pengendara sepeda motor lupa akan waktu servis berkala. Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi sistem yang dapat membantu mengingatkan pengendara sepeda motor akan waktu servis

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer ADITYA HADI WIJAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer ADITYA HADI WIJAYA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LULUSAN MAHASISWA TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Lebih terperinci

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ 3.1 Trafik dan Kanal Dalam jaringan telekomunikasi, pola kedatangan panggilan (voice ataupun data) dan pola pendudukan dideskripsikan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE Imelda Sricavitry Sihaloho, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi INTISARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution

BAB I PENDAHULUAN. meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan telekomunikasi seluler terus berkembang hingga kini telah meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution (4G LTE). Banyaknya jumlah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : management, material, information. vii

ABSTRACT. Keywords : management, material, information. vii ABSTRACT Lack of good materials management in civil construction project can cause delay to the project. There are some issues in the field such as : manually created documentation of purchased & used

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sejalan dengan berkembangnya dunia pendidikan dan kebutuhan terhadap suatu sistem yang lebih akurat dibandingkan sistem yang sudah ada, dan untuk menjaga efisiensi serta pelayanan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013 ANALISIS PERKEMBANGAN RAFIK DAN KEBUUHAN BS PADA JARINGAN GSM Sri Yusnita 1 Dikky Chandra 2 ABSRAC Increasing the number of subscribers of mobile communication networks especially the 2G GSM network will

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi, penilaian, ujian, dan menyontek.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi, penilaian, ujian, dan menyontek. ABSTRAK Dalam proses penilaian belajar mengajar terkadang dapat terjadi banyak kesalahan. Kesalahan pada saat perhitungan nilai mahasiswa dan kehilangan data ujian mahasiswa seringkali membingungkan pihak

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA SISTEM PELAYANAN TELLER DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURAKARTA

ANALISIS ANTRIAN PADA SISTEM PELAYANAN TELLER DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURAKARTA ANALISIS ANTRIAN PADA SISTEM PELAYANAN TELLER DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURAKARTA oleh FAISAL ANGGORO M0111031 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii ABSTRAK Layanan Pesan antar makanan merupakan salah satu layanan unggulan yang ditawarkan oleh restoran. Layanan pesan antar makanan pada restoran umumnya menggunakan metode pemesanan melalui telepon.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi

Lebih terperinci

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Depan... i Halaman Sampul Dalam... ii Lembar Persyaratan Orisinalitas... iii Lembar Persyaratan Gelar... iv Lembar Pengesahan... v Ucapan Terima Kasih... vi Abstrak...

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Dyan Tri

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PELAPORAN DATA BENCANA ALAM MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PELAPORAN DATA BENCANA ALAM MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PELAPORAN DATA BENCANA ALAM MENGGUNAKAN SMS GATEWAY TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Oleh : Irvan NIM : 11

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 pada Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEB SERVICE MOODLE BERBASIS REST- JSON UNTUK MEMBANGUN MOODLE ONLINE LEARNING EXTENSION BERBASIS ANDROID

PEMANFAATAN WEB SERVICE MOODLE BERBASIS REST- JSON UNTUK MEMBANGUN MOODLE ONLINE LEARNING EXTENSION BERBASIS ANDROID PEMANFAATAN WEB SERVICE MOODLE BERBASIS REST- JSON UNTUK MEMBANGUN MOODLE ONLINE LEARNING EXTENSION BERBASIS ANDROID SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SKRIPSI Disusun Oleh: MELATI PUSPA NUR FADLILAH 24010212140026 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : ATSMS, VB.NET,SQL Server 2005, dan Crystal Report.

ABSTRAK. Kata Kunci : ATSMS, VB.NET,SQL Server 2005, dan Crystal Report. ABSTRAK SMS (Short Message Service) adalah salah satu fasilitas yang terdapat pada telepon seluler yang hampir setiap orang mengenalnya. Selain memiliki biaya operasional yang cukup murah, fasilitas ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABLE... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABLE... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABLE... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xii xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ANALISIS TRAFFIC JARINGAN DENGAN ALGORITMA ERLANG TANPA DELAY

ANALISIS TRAFFIC JARINGAN DENGAN ALGORITMA ERLANG TANPA DELAY 90 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 ANALISIS TRAFFIC JARINGAN DENGAN ALGORITMA ERLANG TANPA DELAY Heni Rahayu, Fatah Yasin, Jatmiko Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga)

Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) Laporan Penelitian Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MULTITIER DENGAN WEB SERVICE PADA SISTEM PENILAIAN RAPOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BUMIJAWA

LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MULTITIER DENGAN WEB SERVICE PADA SISTEM PENILAIAN RAPOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BUMIJAWA LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MULTITIER DENGAN WEB SERVICE PADA SISTEM PENILAIAN RAPOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BUMIJAWA THE IMPLEMENTATION OF MULTITIER ARCHITECTURE USING WEB

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : PRIZKA RISMAWATI ARUM NIM. 24010210120047 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Mhd Khalid Lubis, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer. Imam Jinani

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer. Imam Jinani LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR DAN PEMBIMBINGAN BERBASIS ANDROID DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO THE ANDROID-BASED INFORMATION

Lebih terperinci

Pebi Muhammad Rizki

Pebi Muhammad Rizki ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP EFISISENSI GENERATOR DI PLTG BORANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB LAPORAN AKHIR Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

Dasar Telekomunikasi

Dasar Telekomunikasi Dasar Telekomunikasi Pendahuluan Irwan Kurniawan Politeknik Jambi 1 Apa Itu Komunikasi Penyampaian / Pertukaran Informasi berupa Isyarat, Gambar, Suara, Tulisan dan Lainya. 2 1 Apakah telekomunikasi? Berasal

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI ANALOG. Oleh Danang Dwi Jatmiko NIM :

PENYUSUNAN PEDOMAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI ANALOG. Oleh Danang Dwi Jatmiko NIM : PENYUSUNAN PEDOMAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI ANALOG Oleh Danang Dwi Jatmiko NIM : 612008076 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah sambungan telepon terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kondisi sosial masyarakat. Bahkan saat ini pemakaian telepon dijadikan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN KINGDOM UNTUK SMA KELAS X BERBASIS ANDROID SKRIPSI

APLIKASI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN KINGDOM UNTUK SMA KELAS X BERBASIS ANDROID SKRIPSI APLIKASI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN KINGDOM UNTUK SMA KELAS X BERBASIS ANDROID SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I Pada Program Studi Informatika

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh: Valentino Putra Parlan NIM:

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh: Valentino Putra Parlan NIM: Perancangan dan Implementasi Sistem Pengisian Form Akademik Secara Online Dengan Menggunakan Arsitektur MVC (Model View Controller) (Studi Kasus Universitas Kristen Indonesia Toraja) SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL DI SMP NEGERI 5 PURWANEGARA

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL DI SMP NEGERI 5 PURWANEGARA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL DI SMP NEGERI 5 PURWANEGARA Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Putri Rahayu

Lebih terperinci

Trafik Telekomunikasi

Trafik Telekomunikasi Trafik Telekomunikasi by webmaster - Sunday, December 06, 2015 http://umarrokhimin.student.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/12/06/trafik-telekomunikasi/ PENGUKURAN TRAFIK PADA TELEKOMUNIKASI Pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT.

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT. ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT. XL AXIATA MEDAN May Hendra Panjaitan (1), Sihar Parlinggoman Panjaitan (2) Konsentrasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Disusun Oleh: Nama : Gugi Setiawan NRP : 0922014 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65,

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK. Bab 2. Konsep tentang Trafik. Dr. Jusak STIKOM Surabaya

REKAYASA TRAFIK. Bab 2. Konsep tentang Trafik. Dr. Jusak STIKOM Surabaya REKAYASA TRAFIK Bab 2. Konsep tentang Trafik Dr. Jusak STIKOM Surabaya Rekayasa Trafik, Jusak STIKOM Surabaya 2 Definisi tentang Trafik Kata traffic berasal dari bahasia Italia yang berarti bisnis. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN M/M/1: PENDEKATAN KLASIK DAN LATTICE PATH COMBINATORICS

ANALISIS SISTEM ANTRIAN M/M/1: PENDEKATAN KLASIK DAN LATTICE PATH COMBINATORICS ANALISIS SISTEM ANTRIAN M/M/1: PENDEKATAN KLASIK DAN LATTICE PATH COMBINATORICS oleh FADHILA ALVIN QUROTTA A YUN NIM. M0110025 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

SISTEM ANALISIS SENTIMEN POSITIF DAN NEGATIF MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES PADA KASUS TOKOH PUBLIK CAPRES INDONESIA 2014

SISTEM ANALISIS SENTIMEN POSITIF DAN NEGATIF MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES PADA KASUS TOKOH PUBLIK CAPRES INDONESIA 2014 SISTEM ANALISIS SENTIMEN POSITIF DAN NEGATIF MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES PADA KASUS TOKOH PUBLIK CAPRES INDONESIA 2014 Oleh Yosafat Gerald Montalili NIM : 612006047 Skripsi Untuk melengkapi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ( STUDI KASUS : CV.CITRAKARA ARCHITECT ) SKRIPSI

IMPLEMENTASI DATA MINING DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ( STUDI KASUS : CV.CITRAKARA ARCHITECT ) SKRIPSI IMPLEMENTASI DATA MINING DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ( STUDI KASUS : CV.CITRAKARA ARCHITECT ) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dinita Christy Pratiwi NIM. M

Disusun Oleh : Dinita Christy Pratiwi NIM. M PEMBUATAN SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN KURSUS LPK PRIMA UTAMA BERBASIS WEB Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

SIMULASI DETEKSI BIT ERROR MENGGUNAKAN METODE HAMMING CODE BERBASIS WEB SKRIPSI. Disusun Oleh: RIZQA GARDHA MAHENDRA NPM.

SIMULASI DETEKSI BIT ERROR MENGGUNAKAN METODE HAMMING CODE BERBASIS WEB SKRIPSI. Disusun Oleh: RIZQA GARDHA MAHENDRA NPM. SIMULASI DETEKSI BIT ERROR MENGGUNAKAN METODE HAMMING CODE BERBASIS WEB SKRIPSI Disusun Oleh: RIZQA GARDHA MAHENDRA NPM. 10111100003 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN MANAJEMEN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DI LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

SISTEM PENGELOLAAN MANAJEMEN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DI LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENGELOLAAN MANAJEMEN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DI LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO RESEARCH MANAGEMENT SYSTEM AND DEDICATION TO THE SOCIETY IN LPPM MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci