Yunangsi Umar. Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Gorontalo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yunangsi Umar. Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Gorontalo"

Transkripsi

1 Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Peran Dan Kedudukan Anggota Dalam Keluarga Melalui Media Gambar Dalam Pembelajaran Ips Di Kelas Ii Sdn 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo Yunangsi Umar Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Gorontalo ABSTRAK. Meningkatkan pemahaman siswa pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga melalui media gambar dalam pembelajaran IPS di kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Skripsi 2013 Jurusan Hukum dan Kemasyarakatan, Program Studi S1 Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Gorontalo. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga pada pembelajaran IPS di kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo? Untuk itu, pemecehan masalah yang dapat ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemanahaman siswa pada pembelajaran. Berdasarkan konsep diatas, maka yang menjadi Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga melalui media gambar pada pembelajaran IPS di kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang membahas tentang penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap. (1) perencanaan, (2) Pelaksanaan/tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Hasil penelitian menunjukan pada siklus I, pemahaman siswa pada materi mencapai 70%, setelah diadakan perbaikan dari kelemahan-kelemahan pada siklus I maka hasil yang diperoleh pada siklus II meningkat menjadi 90%, ini berarti penelitian penulis telah tercapai. Kata Kunci : Pemahaman Siswa, Media Gambar.

2 Pendahuluan Pendidikan dasar sangat rumit dan kurang terkoordinasi anggaran pendidikan dikelola secara kaku dan terkotak-kotak, baik jenis anggaran maupun instansi yang menanganinya serta belum efektifnya manajemen yang dikembangkan. Kondisi ini akhirnya menimbulkan permasalahan antara lain sulitnya mengefektifkan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang efektif merupakan tugas dan tanggung jawab guru, hal ini dapat dimaklumi mengingat peranan guru dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dengan kewenangannya dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan kondisi demikian, maka dalam setiap kegiatan pembelajaran diharapkan guru dapat menyajikan pengetahuan kepada siswa, dengan tetap mempertimbangkan kondisi serta keterlibatan siswa secara umum. Penentuan metode, penggunaan media pengajaran yang relevan, serta kegiatan penilaian hasil belajar merupakan peranperan yang dilakukan oleh guru dalam mendorong tumbuhnya kegiatan belajar mengajar yang berhasil. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas, penggunaan media pembelajaran yang relevan merupakan peran-peran yang dilakukan oleh guru dalam mendorong tumbuhnya proses pembelajaran yang berhasil. Akan tetapi, pada satuan-satuan pendidikan tertentu, misalnya di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala yang menghambat proses pembelajaran. Kendala yang paling sering ditemukan adalah masih dominannya guru dalam proses pembelajaran. Hal ini tampak dari strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran yang masih terpusat kepada guru. Selain berbagai permasalahan tersebut, permasalahan lain dalam pembelajaran adalah ketersediaan media dalam menunjang pembelajaran yang belum tersebar secara merata pada seluruh sekolah. Kompetensi guru mengelola media pembelajaran yang belum optimal menyebabkan penggunaan media dalam pembelajaran relatif kurang. Kondisi ini mengakibatkan pemahaman siswa pada materi yang dibelajarkan relatif rendah. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materimateri tertentu relatif rendah. Misalnya, ketika siswa diberikan kesempatan menceritakan tentang peran dan kedudukan masing-masing anggota keluarga, seperti peran dan kedudukan ayah, ibu, kakak, serta peran dan kedudukan dirinya sendiri dalam keluarga, sebagian besar siswa tidak dapat menggunakan kesempatan itu dengan baik. Dari 20 siswa kelas II hanya 9 orang atau 45 % yang mampu menyebutkan peran dan kedudukan setiap anggota keluarga, sedangkan 11 siswa atau 55% lainnya relatif melakukan kesalahan dalam artian belum mampu menyebutkan peran dan kedudukan setiap anggota keluarga. Misalnya, menyebutkan bahwa peran kakaknya adalah menjaga ayah dan ibu ketika sakit, atau menyebutkan ibu sebagai pemimpin dalam keluarga, karena ibu selalu dekat dengan seluruh anak-anaknya. Kesalahan lainnya adalah menyebutkan bahwa sebagai pencari nafkah, dengan alasan karena ayahnya tidak bekerja. Rendahnya pemahaman siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo tentang peran dan kedudukan anggota keluarga mengharuskan peneliti melakukan refleksi tentang proses pembelajaran materi tersebut. Dari refleksi diketahui bahwa penyebab rendahnya pemahaman siswa

3 pada materi tersebut adalah strategi pembelajaran yang relatif konvensional. Indikatornya, selain dilaksanakan melalui ceramah, proses pembelajaran materi tersebut tidak ditunjang oleh media yang memadai, misalnya dengan menggunakan media gambar guna membantu pemahaman siswa tentang peran dan kedudukan anggota keluarga. Menyikapi permasalahan tersebut peneliti mendiskusikan hal ini dengan dua orang guru yang sama-sama bertugas di kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo melakukan refleksi awal guna memperjelas tentang akar permasalahan serta mencari alternatif pemecahannya. Dari kegiatan refleksi ini diperoleh gambaran bahwa penyebab rendahnya pemahaman siswa disebabkan oleh minimnya penggunaan media penunjang, khususnya media gambar dalam menunjang penyajian materi. Seharusnya dalam penyajian materi tersebut guru dapat menggunakan media gambar, seperti photo atau gambar guna meningkatkan pemahaman siswa. Akan tetapi, berdasarkan hasil refleksi awal menunjukkan bahwa hal ini belum dilakukan secara optimal. Memperhatikan uraian tersebut jelaslah bahwa yang menjadi penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga pada pembelajaran IPS di kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo, karena strategi pembelajaran yang masih konvensional. Permasalahan menyangkut strategi pembelajaran dimaksud antara lain penggunaan media penunjang pembelajaran khususnya media gambar yang relatif kurang. Pengertian Pemahaman Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain (Poesprodjo, 2007:26). Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Senja, 2008: 607). Memahami, berarti: (1) mengerti benar (akan sesuatu); mengetahui benar, (2) memaklumi, sedangkan pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau mempelajari baik-baik supaya paham (Depdiknas, 2005: 74). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemahaman merupakan suatu proses, cara memahami cara mempelajari baik-baik supaya paham. Pemahaman (comprehension) merupakan tingkatan atau aspek kedua dari ranah kognitif. Sudradjat (2008:1) mengemukakan bahwa pemahaman, dapat pula disebut dengan istilah mengerti, merupakan kegiatan intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Pada bagian lain dikemukakan bahwa tingkatan dalam pemahaman ini meliputi (1) translasi, (2) interpretasi, dan (3) ekstrapolasi (Sudradjat, 2008: 2). Ketiga tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Translasi, yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Misalkan simbol dalam bentuk kata-kata diubah menjadi gambar, bagan atau grafik. 2) Interpretasi, yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal. Seseorang yang telah memahami sesuatu akan mampu membedakan, memperbandingkan atau mempertentangkan dengan sesuatu yang lain. Misalnya, seseorang dapat

4 dikatakan telah mengerti atau memahami konsep tentang perannya dalam keluarga jika dia dapat membedakannya dengan peran ayah dalam keluarga. Ekstrapolasi; yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Misalnya, kepada siswa dihadapkan keanggotaan suatu keluarga, misalnya kakek, nenek, ayah, maka dengan kemampuan ekstrapolasinya dia akan menyebutkan, ibu, kakak, adik, dan seterusnya. Untuk bisa seperti itu, terlebih dahulu dicari prinsip keanggotaan dalam suatu keluarga, sehingga kelanjutannya dapat diorganisasikan berdasarkan prinsip tersebut. Berdasarkan uraian di atas, pemahaman dapat diartikan sebagai suatu kegiatan berpikir dalam memahami sesuatu agar penyelesaian sesuatu dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harafiah berarti perantara atau penyalur. Menurut Yusuf Hadi Miarso seperti dikutip Dwi Rianarwati (2006: 8), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga bisa mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut Gagne (dalam Arief S. Sadiman, 2009: 6), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Selain itu media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Menurut Sudjana (2007: 68), pengertian media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Sesuai dengan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu alat atau bahan yang dipakai oleh pencetus idea atau pemberi informasi, dalam hal ini adalah guru sehingga idea dan informasi itu sampai pada penerima, yakni peserta didik. Media Gambar Sebagai Penunjang Kegiatan Pembelajaran Pengembangan materi disini maksudnya adalah bahan pelajaran apa yang harus dipelajari oleh siswa atau pengalaman belajar apa yang harus dilakukan oleh siswa agar tujuan instruksional tercapai. Untuk dapat mengembangkan bahan instruksional yang mendukung tercapainya tujuan itu, tujuan yang telah dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. Dengan cara ini akan diperoleh sub kemampuan dan sub keterampilan,(sadiman, 2009:112) Dewasa ini pemanfaatan media, termasuk pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran sudah hampir merata pada jenjang pendidikan formal dan sudah menjadi kebutuhan. Menurut Raharja (2008:22) mengemukakan bahwa pemanfaatan media gambar di sekolah mampu merubah proses pembelajaran lebih berkualitas. Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Djamarah (2006: 21) bahwa media gambar yang juga sering disebut dengan media yang dapat dilihat telah mempercepat upaya perubahan sistem pembelajaran di sekolah dari pembelajaran konvensional yang tidak menarik, dan membosankan, menjadi pembelajaran yang

5 aktif dan interaktif, sehingga menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Sebagai alat bantu pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media gambar juga mampu meningkatkan persepsi dan pengertian, pemberian penguatan, dan meningkatkan retensi (Djamarah, 2006: 47). Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa keberadaan dan ketersediaan media pembelajaran, misalnya media gambar sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran yang efektif. gambar merupakan suatu obyek tiruan berbentuk coretan atau visualisasi dan simbol-simbol yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran mampu merubah proses pembelajaran lebih berkualitas, yakni mampu meningkatkan persepsi dan pengertian siswa, memungkinkan guru memberikan penguatan, dan meningkatkan retensi, yakni menjadikan apa yang dipelajari bertahan lama dalam ingatan siswa. Penggunaan Media Gambar Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Menurut Karimah (2009:7) bahwa media gambar menarik bagi siswa, karena dari media tersebut banyak tema yang dapat dipilih untuk dikembangkan. Melalui media gambar semua siswa memperoleh kesempatan memperhatikan setiap detail gambar yang ditampilkan. Secara teori media gambar bermanfaat untuk membangkitkan minat dan menarik perhatian pada pelajaran. Sedangkan secara praktis, manfaat gambar menurut Erianawati (2005:15) adalah untuk memberikan daya tarik, merangsang kreatifitas, alat ungkapan ide, perasaan, emosi dan kepekaan, memudahkan pemahaman, serta membantu untuk mengingat. Bertolak dari manfaat media gambar sebagaimana diuraikan di atas, maka media gambar yang digunakan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang peran dan kedudukan anggota dalam keluarga adalah gambar berupa foto yang berisikan anggota-anggota dalam sebuah keluarga. Manfaat Pengembangan Media Gambar Menurut Azhar Arsyad (2009: 25-27), manfaat praktis pengembangan media gambar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Media gambar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b) Media gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu. Adapun fungsi dari pengembangan media gambar menurut Levie dan Lentz (Azhar Arsyad, 2009: 16), mengungkapkan 4 fungsi media pembelajaran. Khususnya media visual yaitu: a) Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai materi pelajaran itu. Dengan demikian kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. b) fungsi afektif media visual dapat terlihat dari kenikmatan siswa saat belajar atau membaca teks yang bergambar.

6 c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d) Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konsep untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks. Sasaran Pengembangan Media Gambar Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih media, misalnya tujuan pembelajaran, respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Azhar Arsyad, 2009: 15). Karena mengingat karakteristik anak SD yang masih pada tahap berpikir operasional konkret yaitu, kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoprasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret (Heruman, 2007: 1). Anak-anak pada tahap berpikir ini dapat dikelompokan kedalam empat taraf berpikir yaitu: a) Taraf berpikir konkret, yaitu dalam belajar selalu memerlukan bendabenda konkret. b) Taraf berpikir semi konkret, yaitu dapat mengerti dalam belajarnya, bila dibantu dengan gambar benda konkret. c) Taraf berpikir semi abstrak dapat mengerti belajar matematika dengan bantuan diagram, torus, dan sebagainya. d) Taraf berpikir abstrak, yaitu sudah dapat memahami suatu konsep tanpa adanya media lagi.. Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2009: 15), juga berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Maka berdasarkan uraian di atas, sasaran pengembangan media gambar yang paling tepat dalam penelitian ini adalah siswa SD, khususnya siswa kelas I maupun II kelas awal. Karena mengingat karakteristik siswa kelas awal yang masih membutuhkan benda-benda konkrit untuk membantu proses berpikir dalam memahami suatu konsep pembelajaran yang diajarkan. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tersebut dilaksanakan di Kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pelaksanaan penelitian, sejak observasi awal hingga penyusunan skripsi, yang dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan Mei sampai bulan Juli 2013.

7 Subyek yang dikenakan tindakan adalah siswa kelas II semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang, dengan 10 orang siswa lakilaki dan 10 orang siswa perempuan. Sesuai pengamatan selama ini, kelas yang dijadikan subyek tindakan merupakan kelas yang berprestasi sedang, serta memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel input, proses, dan variabel output. a. Variabel input, yakni materi pelajaran IPS tentang peran dan kedudukan anggota dalam keluarga. b. Variabel proses, yakni langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang dilaksanakan oleh guru. Variabel output, yakni peningkatan pemahaman siswa pelajaran IPS tentang peran dan kedudukan anggota dalam keluarga. Pemahaman siswa dimaksud dinilai melalui dua indikator, yakni: (1) anak mampu menyebutkan peran masing-masing anggota dalam keluarga, dan (2) anak mampu menyebutkan kedudukan masingmasing anggota dalam keluarga. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus pembelajaran dan mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 75-80) yang meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Teknik Pengumpulan Data Data yang ddiperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) data hasil pengamatan kegiatan guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar, (2) data kegiatan siswa selama menjalani proses pembelajaran, dan (3) data hasil penilaian dari materi yang dibelajarkan. Instrumen Pengumpul Data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini terdiri dari: (1) lembar pengamatan kegiatan guru, (2) lembar pengamatan kegiatan siswa, dan (3) lembaran tes tertulis. Teknik Analisis Data 1. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Data hasil pengamatan kegiatan guru dianalisis secara deskriptif pada setiap akhir pertemuan. 2. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Data hasil pengamatan kegiatan siswa dianalisis secara deskriptif pada setiap akhir pertemuan 3. Pemahaman Siswa Pada Materi Tingkat pemahaman siswa pada materi dilihat dari hasil penilaian melalui pemberian tes tertulis. Hasil Penelitian Mengawali kegiatan pnelitian tindakan kelas, peneliti mengadakan tes awal guna mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang akan dibelajarkan. Tes awal dilakukan

8 pada Hari Senin, 11 Maret Dari tes awal tersebut diperoleh data sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Tabel 2 Hasil Penilaian Awal Pemahaman Siswa Tentang Peran dan Kedudukan Anggota Dalam Keluarga Rentang Jumlah Kriteria Pemahaman Nilai Siswa % Ket Sangat Baik 3 15 Tuntas Baik 6 30 Tuntas Cukup 8 40 Tdk tuntas < 40 Kurang 3 15 Tdk tuntas Sumber : Data Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2010 SDN 21 Pulubala Tabel 3 Pemahaman Siswa Kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan PulabalaKabupaten Gorontalo Tentang Peran dan Kedudukan Anggota Dalam Keluarga Hasil Penilaian Tes Awal Sebelum Dilakukan Tindakan Kelas Nilai Kriteria Pemahaman Ketuntasan No Nama Siswa BS B C K Ya Tidak 1 RIZKI M. YASIN 50 2 RENALDI KOLONTA 72 3 ARIANTO G. ADAM 50 4 ANANG P. MAHUNTU 85 5 RAHMAN TUPI 30 6 RAAFI N. AZHARI 45 7 ABDULRAHMAN THAIB 75 8 WIYONO SAPUTRA 35 9 RIZKI KADIR AHMAD KADIR FATMAWATI SANTIA FIRA KUMARATUNGGA NOLVA LAHENGO ALVI YUNITA RISKAWATI ZEES ATIK HIMATUN NURIAH FRISKA NANGI NUR,AIN J. MOHA ISMIRALDA BIKI GREISANDRA S. RAHIM. 55

9 Jumlah Persen (%) Sumber : Data hasil tes awal kelas II SDN 21 Pulubala. Data hasil penilaian awal sebagaimana diuraikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa hanya 45% dari 20 orang siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo sangat memahami atau mengerti materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang akan dibelajarkan. Namun demikian, 55% dari keseluruhan siswa tersebut termasuk kriteria cukup dan kurang memahami. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Mei Pada pertemuan ini dibelajarkan materi peran anggota dalam keluarga dengan ditunjang oleh media gambar guna meningkatkan pemahaman siswa. Pertemuan kedua yang dibelajarkan materi kedudukan anggota dalam keluarga dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2013, dengan alokasi waktu (2x35 menit). Pada akhir jam pelajaran dilaksanakan evaluasi secara tulisan. Berikut diuraikan data yang diperoleh pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama. Tabel 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Pertama No 1 2 Unsur-unsur Kegiatan Guru yang Diobservasi Kegiatan Awal 1) Berdoa sambil menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran. 2) Menumbuhkan motivasi siswa melalui pertanyaan kepada beberapa siswa. 3) Memberikan apersepsi. 4) Menjelaskan secara singkat tujuan yang hendak dicapai pada pembelajaran. 5) Memilih tempat meletakkan gambar yang dapat dilihat oleh seluruh siswa. 6) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa berkaitan dengan media yang akan digunakan. Kegiatan Inti 1) Secara perlahan guru memperlihatkan gambar/foto keluarga. 2) Menegaskan tentang anggota dalam keluarga dari foto keluarga yang diperlihatkan. 3) Memberikan penegasan tentang peran anggota dalam keluarga yang divisualisasikan melalui media. 4) Efektivitas media dalam menunjang kegiatan Kategori SB B C K

10 3 pembelajaran. Kegiatan Penutup 1) Guru bersama siswa membahas kesulitan materi. 2) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi 3) Memberikan tugas pekerjaan rumah. Jumlah 6 7 Persentase 46,15% 53,85% Sumber : Data Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2010 SDN 21 Pulubala. 1. Hasil observasi kegiatan siswa Aspek aktivitas siswa yng diamati oleh guru mitra selama menjalani kegiatan pembelajaran berjumlah 10 aspek. Kategori observasi yang digunakan adalah sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kategori kurang (K). No Tabel 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama Kategori Unsur-unsur yang Diobservasi SB B C K Bersiap menerima pelajaran. Memperhatikan dengan baik tujuan yang dijelaskan oleh guru. Mengamati media yang dijelaskan oleh guru. Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan media yang akan digunakan. Mendengarkan penjelasan tentang gambar/fotoyang diperlihatkan oleh guru. Menyimak penegasan guru tentang peran dan kedudukan anggota dalam keluarga. Menyimak penguatan yang disampaikan oleh guru tentang materi yang telah dibahas. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti. Dengan bimbingan guru membuat kesimpulan terhadap materi yang dipelajari Menyalin soal tugas PR dan bersiap mengikuti pembelajaran selanjutnya.

11 Jumlah Persentase - 50% 50% Sumber : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2010 SDN 21 Pulubala Berdasarkan kategori tersebut diperoleh data hasil observasi aktivitas siswa selama menjalani kegiatan pembelajaran siklus I dengan materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga, yaitu: 5 aspek (50%) yang mencapai kategori baik (B), dan 5 aspek (50%) mencapai kategori cukup (C). Hal ini berarti dari keseluruhan aspek aktivitas siswa yang diamati dan dinilai oleh guru mitra, 50% mencapai kategori baik. Pemahaman Siswa pada Materi Siklus I Guna mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang telah dibelajarkan melalui media gambar, maka pada akhir pertemuan kedua diadakan evaluasi. Tabel 9 Pemahaman Siswa Kelas 2 SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo Tentang Peran dan Kedudukan Anggota Dalam Keluarga Evaluasi tulisan pada Siklus I Pertemua kedua No Nama Anak Nilai Kriteria Pemahaman Ketuntasan BS B C K Ya Tidak 1 RIZKI M. YASIN 75 2 RENALDI KOLONTA 75 3 ARIANTO G. ADAM 50 4 ANANG P. MAHUNTU 85 5 RAHMAN TUPI 50 6 RAAFI N. AZHARI 75 7 ABDULRAHMAN THAIB 85 8 WIYONO SAPUTRA 55 9 RIZKI KADIR AHMAD KADIR FATMAWATI SANTIA FIRA KUMARATUNGGA NOLVA LAHENGO ALVI YUNITA RISKAWATI ZEES ATIK HIMATUN NURIAH FRISKA NANGI NUR,AIN J. MOHA ISMIRALDA BIKI 80

12 20 GREISANDRA S. RAHIM. 60 Jumlah Persen (%) 30% 40% 30% 70 % 30% Sumber : Data dari hasil penilaian siklus 1 pertemuan ke 2. Data hasil penilaian pada siklus I sebagaimana diuraikan pada tabel 2 menunjukkan bahwa hanya 70% dari 20 orang siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo sangat memahami atau mengerti materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang akan dibelajarkan dan dinyatakan tuntas. Hal ini berarti 30% dari keseluruhan siswa tersebut termasuk kriteria cukup memahami dan dinyatakan tidak tuntas. Pemahaman Siswa pada Materi Siklus II Guna mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo pada materi peran anggota dalam keluarga yang telah dibelajarkan melalui media gambar, maka pada akhir siklus II diadakan evaluasi. Berdasarkan penilaian tersebut diperoleh data sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Tabel 13 Pemahaman Siswa Kelas 2 SDN 21 Pulubala Kec. Pulubala Kabupaten GorontaloTentang Peran dan Kedudukan Anggota Dalam Keluarga Evaluasi pada Siklus II No Nama Anak Nilai Kriteria Pemahaman Ketuntasan BS B C K Ya Tidak 1 RIZKI M. YASIN 85 2 RENALDI KOLONTA 80 3 ARIANTO G. ADAM 70 4 ANANG P. MAHUNTU 90 5 RAHMAN TUPI 70 6 RAAFI N. AZHARI 75 7 ABDULRAHMAN THAIB 85 8 WIYONO SAPUTRA 60 9 RIZKI KADIR AHMAD KADIR FATMAWATI SANTIA FIRA KUMARATUNGGA NOLVA LAHENGO ALVI YUNITA RISKAWATI ZEES ATIK HIMATUN NURIAH FRISKA NANGI NUR,AIN J. MOHA ISMIRALDA BIKI GREISANDRA S. RAHIM. 85

13 Jumlah Persen (%) 90% 10% Sumber : Data hasil penilaian pada siklus 2. Data hasil penilaian pada siklus II sebagaimana diuraikan pada tabel 3 menunjukkan bahwa hanya 90% dari 20 orang siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo sangat memahami atau mengerti materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang akan dibelajarkan dan dinyatakan tuntas. Hal ini berarti 10% dari keseluruhan siswa tersebut termasuk kriteria cukup memahami dan dinyatakan tidak tuntas. Pembahasan Pada pembelajaran siklus I, pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah peran anggota dalam keluarga. Alokasi waktu yang digunakan dalam membelajarkan materi tersebut adalah 2 jam pelajaran atau 70 menit. Pada pertemuan kedua dibelajarkan materi kedudukan anggota dalam keluarga. Pada akhir pertemuan dilakukan penilaian tertulis berdasarkan soal yang telah disediakan. Hasil penilaian pada siklus I pertemuan kedua menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian, dalam hal ini peningkatan pemahaman siswa pada materi belum tercapai. Hasil analisis data menunjukkan bahwa, dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan pada pembelajaran siklus I, ketuntasannya hanya 70%. Dengan perkataan lain, siswa yang mencapai nilai 75 ke atas hanya 14 dari 20 orang. Hasil ini mengharuskan peneliti melakukan refleksi melalui diskusi dengan guru mitra. Mengacu pada hasil refleksi, maka pada pembelajaran berikutnya peneliti merencanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa. Menyangkut kegiatan guru, aspekyang perlu dioptimalkan meliputi: (1) Berupaya menumbuhkan motivasi siswa dan mempertahankan motivasi tersebut hingga akhir pembelajaran melalui pertanyaan kepada beberapa siswa diawal dan disela-sela kegiatan pembelajaran, (2) Memberikan kesempatan bertanya yang cukup kepada siswa berkaitan dengan media yang akan digunakan, (3) Lebih mengefektifkan penggunaan media gambar dalam menunjang kegiatan pembelajaran.menyangkut aktivitas siswa yang dioptimalkan pada siklus II adalah (1) Mendorong siswa agar lebih aktif dalam belajar, (2) Meminta seluruh siswa agar memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, dan (3) Meminta siswa Mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti. Berdasarkan perencanaan tersebut, pembelajaran siklus II dilaksanakan. Hasilnya, dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang atau 90% memperoleh nilai 75 ke atas dan dinyatakan tuntas. Dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa kelas II SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013 pada materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga yang ditunjang oleh media gambar. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dapat menigkatkan pemahaman siswa kelas II

14 SDN 21 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo pada pembelajaran IPS materi peran dan kedudukan anggota dalam keluarga. Analisis data hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan kedua menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 14 orang siswa memenuhi kriteria ketuntasan, dan pada siklus II meningkat menjadi 18 orang atau 90 %. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan media gambar, meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 20%. Saran Berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. 1) Media gambar dapat menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa Sekolah Dasar. 2) Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media gambar pada materi IPS lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa. 3) Bagi peneliti penggunaan media gambar yang efektif akan meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang peneliti lakukan pada pembelajaran IPS.

15 DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Senja, 2008: Konsep Diri dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Unika Atmajaya. Arikunto, Suharsimi, dkk: 2006: Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azhar, Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Dimyati dan Mujiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah S.B dan Aswan Zain. 2006: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Karimah, Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik Oemar Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti. Hasan. 2006: Berpikir Imajinatif. Jakarta: Rineka Cipta Heruman, 2007: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Poesprodjo, 2007 ( diakses 20 Mei 2012). Rianarwati, Dwi, 2006 Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud. Sadiman, Arif. S Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana,Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudrajat, 2008 ( wordpres.com/pengertian pemahaman, diakses 24 Juni 2012). Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Mata Pelajaran Tematik Sekolah Dasar. Diakses 12 Juni ( diakses 20 Mei 2012). ( diakses 20 Mei 2012.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. edukasi bagi siswa untuk dewasa ini. Sekolah Dasar sebagai sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. edukasi bagi siswa untuk dewasa ini. Sekolah Dasar sebagai sarana pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar cukup strategis dalam melakukan internalisasi nilai-nilai edukasi bagi siswa untuk dewasa ini. Sekolah Dasar sebagai sarana pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. perlu diadakan penemuan baru dan pemanfaatan media yang

BAB II KAJIAN TEORI. perlu diadakan penemuan baru dan pemanfaatan media yang BAB II KAJIAN TEORI A. Pengembangan Media Gambar 1. Pengertian Pengembangan Media Gambar Media pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan. Sebab masing-masing media itu mempunyai kelemahan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango) 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN

Lebih terperinci

Konseling dan Pendidikan

Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 85-91 Info Artikel: Diterima 23/04/2016 Direvisi 25/05/2016

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERANGKA MANUSIA MELALUI MEDIA KERANGKA MANUSIA DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SDN LAMPEUNEURUT ACEH BESAR Humaira, Sardinah, M. Nasir Yusuf (Dosen Program

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Almira Amir Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan e-mail: almirastain09@yahoo.com Abstrak Penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 ALAS TENGAH SITUBONDO Oleh Ahmad Zubaidi (1) Reki Lidyawati (2) ABSTRAK Guru seharusnya lebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan Salah satu fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, danlingkungan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN BANTARGEBANG II KOTA BEKASI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN BANTARGEBANG II KOTA BEKASI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN BANTARGEBANG II KOTA BEKASI Ari Hastuti* Yudi Budianti Email: yudi_budianti@yahoo.com ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Arnot Pakpahan Surel :

Arnot Pakpahan Surel : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development.

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN DAN PEMBANGUNAN DI KLS XI IPS 4 SMA NUSANTARA INDAH SINTANG OLEH Avelius Dominggus Sore, S.E,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Yanthi, Hj. Widayati Pujiastuti, dan Rizal Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar di SD Inpres III Tada Ritna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DI KELAS V SDN 10 BULANTIAK KECAMATAN PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DI KELAS V SDN 10 BULANTIAK KECAMATAN PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DI KELAS V SDN 10 BULANTIAK KECAMATAN PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN Susmaneli 1, Fazri Zuzano 1,Wirnita Eska 1 1 Pendidikan Guru

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Matematika Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH SUTARJIANI NIM. A53B090001 Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR Huzaimah 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan.   Abstrak: Penggunaan Metode Pembelajaran Peta Konsep (Mind Map) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Ngimbang Semester I Tahun Pelajaran 2016-2017 WIWIK PUJIATI Email : wiwikpujiati@gmail.com

Lebih terperinci

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Untuk Melihat hasil belajar siswa, pada akhir proses pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Pada Pra siklus, siklus I dan II proses

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II, pra siklus dilaksanakan pada

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan Harfini, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep, dan operasi serta prinsip. Semua objek tersebut harus dipahami secara benar oleh siswa, karena

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI Fajar Setiawan Universitas Muhammadiyah Surabaya email: fajarumsurabaya@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori tentang Pembelajaran Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku interaksi individu dengan lingkungan. Menurut Syaiful Bachri Djamarah

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DI KELAS II SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DI KELAS II SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH Jurnal Peluang, Volume 3, Nomor 2, April 2015, ISSN: 2302-5158 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DI KELAS II SD NEGERI 2 KOTA BANDA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum telah diakui bahwa pendidikan merupakan penggerak utama bagi pembangunan. Pendidikan (pengajaran) prosesnya diwujudkan dalam proses belajar mengajar. Proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pemahaman Konsep Sudut a. Pengertian Pemahaman Dalam uraian ini penulis akan mengulas pengertian pemahaman dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Apalagi sekarang sudah masuk pada era

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA BUSANA DI SMK RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Oleh: Cucu Ruhidawati Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Rudi, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan kembali

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Abdul Rifai Ahadang, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TIGA DIMENSI DI KELAS IV SDN 110/I TENAM SKRIPSI Oleh : GUSNI INDRIYANI A1D109079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Darmansyah menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan peserta didik yang ditentukan dalam bentuk angka.dari pendapat

Lebih terperinci

Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti ABSTRAK

Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti   ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI BABELAN KOTA 06 KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh

Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337-8085 Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI CINANGSI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG 2016 Cucu Suaedah, S.Pd. SD NIP.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR A. Karakteristik Pembelajaran Siswa SD Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Indah, Akina, dan Anggaini Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH 1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP MURNIYATI Guru SMP Negeri 3 Dumai mmurniyati7@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V MI Wali Songo Sidondo Indri Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu siklus I dan siklus II, siklus I pada tanggal 6 Oktober 2014 dan siklus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

`BAB II KAJIAN PUSTAKA

`BAB II KAJIAN PUSTAKA `BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan hasil belajar, guru harus berusaha semaksimal mungkin menggunakan berbagai cara agar materi pelajaran dapat denganmudah dipahami oleh siswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat dari proses pembelajaran adalah belajar, salah satunya belajar matematika. Matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci