MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG Irene Trisisca Rusdiyanti Pendididkan Bahasa Inggris, Abstrak Bahasa Inggris sebagai bahasa International sudah diajarkan di berbagai level pendidikan. Bahasa Inggris tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, karena bahasa Inggris sudah mulai diajarkan di tingkat taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Di era globalisaasi ini penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia merupakan suatu keharusan, hal ini di karenakan semua ilmu pengetahun serta buku-buku yang menunjang bagi pembelajaran, banyak ditulis dalam bahasa Inggris. Pengajaran bahasa Inggris yang telah dilakukan kadang-kadang membuat siswa siswi masih belum paham dan khususnya dalam pengajaran kosa kata yang nantinya akan dipakai untuk membuat atau menyusun kata menjadi kalimat masih lemah. Salah satunya dikarenakan metode yang digunakan di kelas membosankan dan tidak begitu menarik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kosa kata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan metode Total Physical Response untuk siswa siswi kelas 2 SDK Santa Maria III Malang sehingga para siswa memiliki kemampuan menguasai kosa kata dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik sesuai porsi mereka. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan berpusat pada sekelompok siswa kelas tertentu. Seperti yang telah dijelaskan oleh Latief (2003:99) penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru untuk mengembangkan strategi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dapat diterapkan dalam beberapa Siklus/ tahapan, jika hasil yang didapatkan dari tahap 1 belum memuaskan maka peneliti hendaknya merevisi rencana pengajarannya dan melanjutkan pada tahap berikutnya. Setiap tahap dimulai dengan perencanaan, penerapan perencanaan, pengamatan, serta evaluasi proses penerapan metode. Hasil dari evaluasi inilah yang menentukan apakah penelitian perlu dilanjutkan pada tahap berikutnya ataukah tidak. Di sisi lain, Kasbolah (1999:15) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam kelas. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah penerapan Total Physical Response dalam pengajaran kosa kata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dengan benar baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil post-test pada cycle 2, siswa siswi memperoleh nilai rata-rata 7.5. Pada cycle 1, para siswa hanya memperoleh nilai rata-rata 6.0. Para siswa juga memberikan komentar bahwa strategy ini banyak memberikan kemudahan bagi mereka, dan guru juga dapat menerapkan strategy ini di masa yang akan datang. Peneliti juga menyarankan agar para guru pengajar bahasa Inggris dapat memperbaiki strategy ini karena strategy pembelajaran dengan menggunakan Total Physical Response sangatlah menyenangkan untuk dilaksanakan di dalam kelas. Bagi peneliti yang lain, metode ini dapat diterapkan untuk pengajaran yang lain. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencoba menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kata Kunci: meningkatkan, penguasaan, Total Physical Response. Kosa kata merupakan komponen penting dari suatu bahasa selain fonologi dan tata bahasa sebab kosa kata merupakan komponen yang mendasar dalam mempelajari ketrampilan ber-bahasa yakni menulis, mendengar, berbicara dan membaca. Apabila seseorang mempunyai kosa kata banyak maka akan bisa berbicara lancar, bisa menumpahkannya dalam suatu tulisan yang diinginkannya. Sebaliknya kalau seseorang hanya mempunyai sedikit pembendaharaan kata maka orang tersebut juga hanya bisa berbicara dengan kalimat atau kata-kata yang terbatas. Karenanya tidak berlebihan apa bila dikatakan bahwa tata bahasa dan kosa kata merupakan elemen mendasar dari bahasa yang digunakan untuk 613

2 menguasai empat ketrampilan bahasa yakni berbicara, menulis, membaca, dan mendengar (Depdiknas, 2006). Hal ini juga didukung oleh pernyataan Wilkins (2002: 13) bahwa tanpa kosa kata akan sedikit yang bisa disampaikan oleh seseorang. Mengingat pentingnya kosa kata maka pengajaran mengenai kosa kata (vocabulary) diajarkan pada siswa sejak siswa mempelajari suatu bahasa dalam hal ini bahasa Inggris. Mempelajari kosa kata dalam bahasa Inggris tidaklah mudah karena tulisan dan pengucapannya berbeda apalagi untuk siswa siswi usia sekolah dasar. Selain itu sulitnya mempelajari kosa kata pada anak disebabkan banyaknya pengajar yang masih mengandalkan penerapan metode hafalan. Para siswa diminta menghafalkan kata-kata yang dicatatatkan oleh guru di papan tulis dan itu berlangsung dari waktu ke waktu. Hasil dari sistem belajar seperti itu menyebabkan mahasiswa cepat melupakan apa yang dipelajari. Ada ungkapan yang mengatakan dengan mendengar saya cepat lupa, dengan melihat saya ingat, dan dengan melakukan sesuatu maka saya mengerti. Ungkapan ini menyatakan bahwa supaya mengerti hendaknya para siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja namun bertindak atau melakukan sesuatu sehingga mereka benar-benar paham akan pelajaran tersebut. Ada beberapa fakta yang terkait dengan pengajaran kosa kata seperti berikut ini: 1. Kemampuan kosa kata dari para siswa tidak begitu memuaskan. Pada waktu diajar kosa kata, hanya beberapa siswa yang aktif menjawab. Yang lainnya hanya menunggu, mengandalkan temannya. Kalaupun mereka harus menjawab pada saat pengajar menunjuk mereka secara langsung untuk menjawab, mereka membutuhkan waktu yang agak lama, dalam artian tidak spontan dan harus diberi petunjuk misalkan depannya w. Para siswa tidak menjawab pertanyaan karena mereka tidak hafal. Mereka sulit menghafal kata kata dan pada akhirnya biasanya pengajar memperbolehkan mereka melihat buku catatan untuk mengerjakan latihan. 2. Banyak siswa yang tidak memenuhi nilai minimal yang ditargetkan yakni 70. Melihat kenyataan bahwa kemampuan kosa kata mereka kurang bagus, maka akan sulit bagi mereka untuk mengembangkan diri pada ketrampilan berbahasa. Situasi di atas mendorong peneliti untuk menyajikan pengajaran kosa kata dengan lebih menarik. Suatu pengajaran yang bisa meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari dan membuat mereka lebih aktif di dalam kelas sehingga mereka bisa mempunyai kosa kata lebih banyak. Menemukan suatu strategi dalam pengajaran kosa kata di kelas ini tidaklah mudah namun akhirnya Total Physical Response merupakan suatu strategi yang pantas dicoba karena belajar kosa kata tidak berarti harus dengan cara menghafal kata kata yang dicatat di papan tulis saja. Pengajaran kosa kata merupakan seni menolong siswa untuk mempunyai banyak kata dalam bahasa Inggris sedikit demi sedikit dan memberi mereka kegiatan atau aktifitas yang membuat pengajaran menjadi lebih menarik. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kosa kata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan Total Physical Response untuk siswa siswi kelas 2 SDK Santa Maria Malang. Diharapkan para siswa kelas dua di sekolah Dasar tersebut akan memiliki kemampuan kosa kata dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik. 614

3 Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan para siswa dalam hal kosa kata dengan menggunakan bahasa Inggris, selain itu hasil dari penelitian ini akan bermanfaat bagi guru sebagai referensi untuk memahami proses belajar mengajar di sekolah dasar yang bisa dimasukkan dalam mata kuliah EYL (English for Young Learners), sehingga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan serta menjadi referensi bagi dosen, guru dan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahsa Inggris pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode PTK atau Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk memeriksa atau mengecek bagaimana Total Physical Response bisa meningkatkan kemampuan kosa kata para siswa kelas dua sekolah dasar khususnya di SDK Santa Maria III Malang. Kasbolah dan Sukarnyana (2009:9) menyatakan bahwa tindakan penelitian dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas proses pengajaran supaya proses pengajaran menjadi lebih efektif. Dalam melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang kolaborator yang masingmasing mempunyai tugas atau peranan yang berbeda. Peneliti mengajar siswa dengan menggunakan Total Physical Response untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bertata bahasa sedangkan kolaborator mengamati proses belajar mengajar. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model milik Kemmis & Taggart (1988:78) yang memiliki empat langkah yakni (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Seandainya siklus pertama gagal atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan maka perencanaan akan diperbaiki dan melakukan siklus ke dua. Penelitian ini dilakukan terhadap para siswa kelas dua SDK Santa Maria III Malang. Sekolah ini berada di Jalan Markisah no 6 Malang, Jawa Timur. Semua siswa di kelas ini merupakan subyek penelitian. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian karena beberapa alasan. Alasan yang pertama karena kebanyakan mahasiswa di kelas ini kurang aktif. Yang ke dua, Total Physical Response belum pernah diterapkan dalam pembelajaran kosa kata di kelas ini. Yang ke tiga, sebagai seorang pengajar peneliti antusias untuk melakukan inovasi demi membantu para siswa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, khususnya dalam hal kosa kata. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas kolaborator yang meliputi (1) persiapan, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan, (4) pengamatan pelaksanaan, dan (5) refleksi. 1. Pra Penelitian Hasil dari persiapan penelitian digunakan untuk menyusun perencanaan pada siklus pertama. Pada langkah ini data diambil dari hasil tes harian kosa kata yang sudah dimiliki oleh guru di kelas ini. Data juga didapat dari pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung di kelas ini. 2. Perencanaan Pada tahap ini, yang harus diselesaikan adalah (1) mempersiapkan strategi pengajaran, (2) mempersiapkan materi, dan (3) menyusun kriteria keberhasilan. Dalam penelitian ini, Total Physical Response dipilih sebagai teknik atau strategi pengajaran karena Total Physical Response dianggap bisa mefasilitasi para siswa dalam meningkatkan penguasaan tata bahasa 615

4 mereka. Permainan diseleksi dan kemudian diterapkan berdasarkan topik yang dipelajari mahasiswa hari itu. Materi yang digunakan diambil dari Speed up 2, yang ditulis oleh Dra. Rita Kurniawan dan Dra. Naning Partini. Total Physical Response digunakan untuk meredam kebosanan pada siswa yang biasanya hanya mengunakan metode hafalan saja. Cara pembelajaran dengan menggunakan strategi ini adalah Guru memilih atau menyeleksi kata-kata yang akan diperagakan. Misalnya kata kerja makan, minum, tidur, berdiri, dan sebagainya. Guru memberi arahan atau perintah kepada siswa dengan menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana sehingga siswa bisa menangkap arahan tersebut. Kemudian Guru membuat gerakan untuk kosa kata yang dipelajari kepada para siswa. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan kosa kata. Contohnya apabila guru mengatakan sleep maka guru juga menggunakan gerakan tidur. Kemudian guru dan siswa melakukan gerakan bersama-sama. Awalnya guru memberikan kosa kata dan gerakan yang selalu berurutan. Kemudian setelah diperagakan beberapa kali, kosa kata tersebut diacak. Guru memberikan kata secara lisan dan siswa memperagakan kata tersebut dengan gerakan. Setelah kosa kata tadi diperagakan dalam gerakan beberapa kali dan siswa sudah paham dan hafal, maka guru meminta mereka menghafalkan kosa kata tanpa gerakan. Mereka menghafalkan kosa kata tersebut secara lisan. Setelah guru merasa bahwa para siswa sudah paham dengan 3 (tiga) kosa kata yang diajarkan, maka guru menambah kosa kata yang lain. Guru selalu mengawali dengan gerakan pada saat memperkenalkan kosa kata berikutnya. Gerakan-gerakan tersebut diperagakan sampai guru merasa bahwa para siswa hafal kosa kata yang diajarkan. Sama seperti yang dilakukan sebelumnya, apabila para siswa sudah terbantu dengan gerakan, maka guru bisa menghilangkan gerakan dan meminta siswa menghafalkan kosa kata tersebut secara lisan. Setelah para siswa sudah hafal, maka sekarang giliran mereka untuk saling memberi perintah sebagai latihan. Jadi bukan lagi guru yang menjadi model. Salah seorang siswa menghafalkan beberapa kosa kata. Kemudian dia maju dan mengatakan kosa kata yang harus diperagakan oleh siswa yang lain. Kriteria keberhasilan disusun untuk mengetahui apakah pengajaran berhasil atau tidak. Berikut ini adalah kriteria keberhasilan yang berkaitan dengan pengajaran kosa kata dengan menggunakan Total Physical Response: 1. Pengajaran dinyatakan berhasil apabila 75% dari siswa mendapatkan nilai siswa turut aktif dalam proses pembelajaran dengan kriteria siswa mudah memahami materi yang disampaikan oleh pengajar dan bisa menjawab serta menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh pengajar. Apabila hasil dari penelitian nanti sesuai dengan kriteria keberhasilan, maka penelitian diakhiri. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan perwujudan dari apa yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaan peneliti berperan sebagai pengajar sedangkan kolaborator bertindak sebagai pengamat. Dalam penelitian ini, penggunaan Total physical Response dalam pengajaran kosa kata dilakukan selama empat pertemuan yakni tiga pertemuan untuk pembelajaran dengan Total Physical Response dan satu pertemuan berikutnya untuk mengadakan tes. Tes diadakan pada akhir siklus. Pengamatan Pengamatan adalah proses pengambilan data mengenai semua aspek dan kejadian yang berlangsung selama penerapan teknik yang 616

5 sudah ditentukan. Tujuan dari pengamatan adalah mengamati apakah penerapan strategi yang dilakukan di dalam kelas mengatasi permasalahan atau tidak. Peneliti mempersiapkan lembar observasi, lembar catatan tambahan, dan kuesioner. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan pengajar dan siswa selama proses belajar mengajar. Lembar tersebut terdiri dari keterlibatan siswa, kegiatan siswa selama proses belajar, dan performa pengajar. Catatan tambahan (field notes) merupakan gambaran tertulis dari proses belajar mengajar. Catatan ini digunakan untuk mengumpulkan data yang tidak tercatat di lembar observasi seperti apa yang didengar, yang dilihat dirasa, dan dialami oleh pengamat. Alasan untuk menggunakan catatan ini adalah untuk mengantisipasi kemungkinan hilangnya data yang penting selama pelaksanaan teknik baru. Data Analisis dan Refleksi Bagian ini meliputi analisis data dengan rumus dalam menganalisis data dan refleksi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan dua macam data yakni data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diambil dari kuesioner dan hasil tes, sedangkan data kualitatif diambil dari lembar observasi dan catatan tambahan. Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul, dilakukan prosedur yakni mengklasifikasi data dan menyimpulkan data. 1. Klasifikasi Data Data diambil dari sumber-sumber yang berbeda. Data yang diambil dari hasil tes yang diberikan setelah siklus berakhir dan data dari kuesioner digolongkan sebagai data kuantitatif sementara data yang diambil dari hasil pengamatan dan catatan tambahan digolongkan sebagai data kualitatif. 2. Penyimpulan Data Penyimpulan data dilakukan setelah mengevaluasi dan menginterpretasi data. Dalam hal ini ada dua kesimpulan yakni kesimpulan pada setiap siklus dan kesimpulan akhir. Kesimpulan pada setiap siklus menentukan perlu tidaknya diadakan siklus berikutnya sementara kesimpulan akhir secara eksplisit menggambarkan model pengajaran kosa kata yang sudah diperbaiki dengan menggunakan Total Physical Response. Refleksi Dalam melakukan refleksi peneliti dan kolaborator mendiskusikan pelaksanaan dan pengamatan selama proses belajar mengajar. Aspek yang paling penting yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah: (1) pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan, (2) kelemahan dan masalah yang muncul selama proses belajar mengajar, dan (3) perbaikan yang dicapai oleh para mahasiswa. Aktifitas utama dalam langkah ini adalah membandingkan hasil pengamatan dan kriteria keberhasilan yang ditentukan. Hasil refleksi digunakan sebagai informasi untuk mempertim-bangkan tindakan berikutnya. Apabila hasil dari refleksi dalam suatu siklus menunjukkan bahwa hasil tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka harus melakukan rencana kembali dan menerapkannya pada siklus selanjutnya. Instrument atau Alat Pengumpulan Data Ada empat instrumen yang dipakai dalam penelitian ini yakni kuesioner, tes, lembar pengamatan, dan catatan tambahan atau field notes. Kuesioner dibagikan ke siswa untuk mengetahui tanggapan mereka. Sedangkan tes diberikan untuk mengetahui pencapaian siswa. Tes diberikan pada saat siklus berakhir. 617

6 1. Kuesioner Kuesioner dibagikan untuk mendapat informasi mengenai tanggapan siswa terhadap tehnik pengajaran yang diterapkan. Ada sepuluh pertanyaan yang diberikan pada siswa dan dalam kuesioner tersebut terdapat dua pilihan Ya (Y) dan Tidak (T). 2. Tes Tes kosa kata digunakan untuk mengidentifikasi apakah para siswa sudah membuat kemajuan dalam pembelajaran. Tes dibuat oleh pengajar dan tes yang diberikan sesuai dengan topik yang sudah dipelajari oleh para siswa. Tes kosa kata diberikan untuk mengukur pencapaian siswa mengenai materi yang sudah dipelajari. Tes yang diberikan berisi 20 soal. Pemberian tes dilakukan setelah siklus berakhir. 3. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan siswa dan pengajar selama proses belajar mengajar. Aspekaspek pengajar yang diamati adalah cara memfasilitasi strategi atau Total Physical Response di dalam kelas, menjawab pertanyaan siswa, dan sebagainya. Bagi para siswa, observasi meliputi kegiatan dalam malakukan tugas, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. 4. Catatan Tambahan atau Field Notes Catatan ini mengumpulkan data yang tidak ada dalam lembar observasi. Alasan penggunaan catatan tambahan adalah mengantisipasi kemungkinan hilangnya data penting selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Total Physical Response. Hasil Dan Pembahasan Hasil Hasil dari penerapan penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada penerapan Total Physical Response serta didukung oleh respon siswa dalam kuesioner. Hasil penelitian ini sekaligus juga menjawab pertanyaan yang diformulasikan dalam rumusan masalah pada bab 1. Selama penerapan penelitian pada siklus 1 dan siklus 2 peneliti menggunakan topik: Activities yang dibahas dalam penerapan Total Physical Response. Hal ini juga didukung oleh respon siswa tentang penerapan Total Physical Response selama pembalajaran kosa kata, selain itu hasil penelitian ini juga membahas masalah yang muncul selama penerapan Total Physical Response pada pengajaran kosa kata. Siklus I Nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa pada tes harian adalah 5.3. Atas dasar itu maka peneliti menerapkan Total Physical Response sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pengajaran kosa kata. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus Agustus Dan dilaksanakan melalui empat tahapan; perencanaan, penerapan, pengamatan, serta evaluasi proses penerapan Total Physical Response. Dalam setiap tatap muka dilaksanakan selama 80 menit, pertemuaan pertama dilaksanakan tanggal 2 Agustus 2013, pertemuan kedua tanggal 9 Agustus 2013, dan pertemuan yang ke tiga dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus Adapun hasil dari penelitian ini dapat digambarkan pada siklus dibawah ini: Perencanaan I Dari hasil analisa masalah, peneliti menemukan bahwa interaksi antara pengajar dan siswa sangatlah rendah. Banyak siswa passive. Mereka asyik dengan topik pembicaraan mereka sendiri, serta tidak memperdulikan penjelasan pengajar. Berdasarkan pengamatan ini, peneliti berencana menerapkan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan interaksi didalam kelas melalui strategi Total Physical Response. Penerapan I Pada tahap ini diperlukan penjelasan detail tentang penerapan strategi Total Physical Response. Pada proses belajar mengajar, 618

7 pengajar menerapkan metode membuka dan menutup pelajaran, sebagai proses pengenalan materi, kegiatan inti, dimana pada tahap ini siswa mulai membahas materi yang yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan 4 kali pertemuan dalam tahap ini. Pertemuan 1 sampai 3 untuk penjelasan meteri dan penerapan strategi Total Physical Response dan pertemuan ke empat digunakan untuk pemberian tes guna mengukur keberhasilan strategi ini. Pengamatan Pada siklus 1 peneliti memusatkan pada pengamatan di dalam kelas secara umum. Interaksi selama penerapan Total Physical Response tidak terekam secara detail. Berkaitan dengan masalah yang diformu-lasikan pada penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa fenomena selama penerapan Total Physical Response pada pengajaran kosa kata. Pada pertemuan pertama para siswa antusias untuk maju dengan mengankat tangan namun pada waktu di depan kelas mereka masih tampak bingung. Sebaiknya guru benar-benar menjelaskan secara detail kalau perlu lebih dari satu kali apa yang harus dilakukan para siswa. Pada pertemuan yang kedua, pengajar meminta para siswa untuk lebih banyak latihan. Latihan ini berguna untuk mencermati apakah para siswa sudah benar-benar mengerti akan materi pada hari itu. Selama penerapan Total Physical Response para siswa dan pengajar melakukan interaksi dengan bertanya, menjawab pertanyaan serta memberikan komentar. Pada pertemuan yang ketiga, peneliti menemukan fenomena yang berbeda pada penerapan Total Physical Response. Pada dasarnya ada banyak kesempatan bagi pengajar dan siswa untuk melakukan interaksi selama penerapan Total Physical Response. Interaksi ini dapat dilakukan melalui latihan yang diberikan oleh pengajar, memberikan informasi, serta komunikasi langsung untuk memecahkan permasalahan yang terjadi selama penerapan Total Physical Response. Pada penerapan metode ini para siswa lebih mempunyai tanggung jawab dalam belajar serta berusaha untuk memahaminya. Pada pertemuan yang ke empat peneliti menerapkan post test. Pengajar membagikan soal kepada para siswa dan siswa mengerjakan soal yang diberikan. Dari sini dapat diketahui bahwa beberapa siswa mengerjakan dengan tersenyum namun beberapa siswa masih nampak ragu-ragu dalam menentukan jawaban yang benar. Evaluasi Penerapan Total Physical Response Dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi dari penerapan Total Physical Response. Masalah tersebut antara lain adalah siswa tidak mengikuti penerapan teknik dengan baik. Mungkin karena terlalu antusias maka para siswa waktu diminta siapa yang mau maju angkat tangan, mereka tidak hanya angkat tangan namun angkat tangan sambil bersuara saya, saya. Maka kelas menjadi ribut. Setelah mereka nagkat tangan dengan bersuara, masalah lain yang timbul adalah bahwa pada saat mereka sudah di depan kelas, beberapa dari mereka masih tidak tahu yang harus dilakukan. Maka pengajar harus member instruksi lagi kepada mereka. Hal ini dikarenakan para siswa belum terbiasa dengan tehnik Total Physical Response. Adapun hasil dari post test diperoleh hasil nilai rata-rata siswa adalah 6.0. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam pengajaran kosa kata masih belum mencapai criteria keberhasilan.. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama, maka peneliti memutuskan bahwa penerapan Total Physical Response ini masih belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan, sehingga 619

8 peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus yang kedua. Siklus II Berdasarkan hasil dari penerapan Total Physical Response pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata siswa 6.0 maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus yang kedua. Siklus kedua dilaksanakan pada 6 27 September Masih sama dengan penerapan pada siklus 1, pada siklus yang kedua ini juga menerapkan tahapan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: merubah perencanaan, penerapan yang terdiri dari tiga pertemuan dan satu pertemuan untuk post test, pengamatan, serta evaluasi hasil pengamatan. Peneliti mencoba berkonsultasi dengan guru untuk memperbaiki penerapan Total Physical Response. Penerapan II Penerapan Metode ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan dan 1 pertemuan untuk pemberian post test. Kegiatan inti dimulai dengan mengulangi materi dengan melakukan gerakan bersama-sama. Kemudian pengajar memberikan materi kepada para siswa mengenai topik activities dengan kosa kata yang berkenaan dngan kata kerja kepada para siswa. Pengamatan II Pada pertemuan pertama, para siswa diberikan materi mengenai topik aktifitas dan diberi latihan. Para siswa diberikan kesempatan selama beberapa menit untuk menghafalkan kata-kata kerja yang akan diinstruksikan kepada teman waktu di depan kelas. Interaksi antara pengajar dan siswa terjadi ketika siswa mengalami kesulitan dalam membuat gerakan dan mengexpresikan ide mereka dalam bahasa Inggris. Pada pertemuan yang kedua siswa lebih percaya diri untuk maju ke depan kelas dan membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk memikirkan kata kerja yang akan diinstruksikan kepada teman. Siswa nampak lebih aktif dan terarah daripada sebelumnya. Interaksi antara pengajar dan siswa terlihat lebih natural. Pengajar lebih banyak bahasa Inggris daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya dalam proses belajar mengajar. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah lebih terarah dan tertib dalam mengikuti tahapan Total Physical Response. Siswa memberi instruksi dengan hati-hati dan teliti. Pada pertemuan ke empat, siswa mengerjakan post test siklus 2. Dalam mengerjakan test ini siswa sudah tidak memerlukan banyak bimbingan dan instruksi dari pengajar. Siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan pengajar dengan lancar dan tanpa ragu-ragu lagi. Hal ini menunjukkan jika siswa lebih memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan test yang diberikan. Hasil dari test kedua ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam kosa kata bahasa Inggris. Evaluasi Hasil Pengamatan II Dari hasil pengamatan didapatkan kesimpulan bahwa penerapan Total Physical Response memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa yang lain dan juga dengan pengajar. Interaksi ini sangat diperlukan untuk membuat siswa lebih percaya diri, tidak takut, dan lebih baik dalam penguasaan kosa dengan menggunakan bahasa Inggris. Walupun mereka tidak langsung memahami topik yang diberikan, mereka dapat dengan mudah dan rileks bertanya dan berkomunikasi dengan pengajar. Selain itu penerapan metode ini dapat membuat siswa lebih aktif dan tidak lagi pasif dalam proses belajar mengajar. Penerapan metode ini membuat siswa lebih aktif untuk menggali pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, penerapan Total Physical Response dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam 620

9 memahami kosa kata bahasa Inggris dengan mudah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil post test siswa yang diperoleh hasil rata-rata 7.5, sehingga peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan siklus selanjutnya. Pembahasan Hasil Questionnaire Tanggapan siswa dalam penelitian ini menunjukkan pendapat mereka mengenai penggunaan Total Physical Response dalam pembelajaran kosa kata. Kuesioner berisi beberapa variabel yang diukur yakni: 1) motivasi belajar, 2) hasil belajar, 3) penyelesaian tugas, and 4) hubungan sosial. (1) Motivasi belajar Variabel pertama ini mendapat tanggapan yang memuaskan dari mahasiswa. Ini bisa dilihat dari keempat pernyataan yang berkenaan dengan hal tersebut. Pernyataan Saya merasa senang belajar kosa kata dengan menggunakan Total Physical Response dan pernyataan Dengan Total Physical Response belajar kosa menjadi lebih menarik dan tidak membosankan dipilih oleh 45 (100 %) siswa. (2) Hasil belajar Variabel ke dua juga mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari siswa. Seratus persen (100%) siswa mendukung 3 indikator yang ada pada variabel ini. Ketiga indikator tersebut adalah: 1) mudah mempelajari hal baru, 2) mengingat pelajaran dengan lebih mudah, 3) menimbulkan rasa percaya diri. (3) Penyelesaian Tugas Variabel penyelesaian tugas dengan indikator dengan menggunakan Total Physical Response, siswa lebih bersemangat menyelesaikan tugas mendapat tanggapan yang baik pula dari mahasiswa. 39 siswa menyatakan ya dengan pernyataan tersebut, 6 siswa memilih tidak. (4) Hubungan Sosial Variabel hubungan social dengan indikator penggunaan Total Physical Response bisa meningkatkan hubungan social mendapat tanggapan yang baik pula dari mahasiswa. 40 siswa menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut dan 5 siswa memilih tidak. Masalah yang Dihadapi siswa selama Penerapan Total Physical Response Permasalahan yang dihadapi mahasiswa, selama penerapan permainan dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1) Ramai Suasana kelas dirasa sangatlah ramai karena pengajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju dengan cara angkat tangan. Namun pada kenyataannya siswa angkat tangan sambil berteriak saya, saya. (2) Kurangnya Kesiapan Pada Waktu Maju Banyak dari siswa yang karena antusias untuk maju maka mereka tidak mempersiapkan kata kerja yang harus diinstruksikan kepada teman. Mereka sungguh senang karena diperbolehkan maju namun sesampai di depan kelas tampak tidak siap. (3) Masalah Lainnya Beberapa siswa menyatakan bahwa mereka tidak dapat membuat gerakan yang variatif seperti teman-temannya sehingga mereka nampak tidak begitu antusias pada waktu diminta maju. Pendapat siswa dalam Penerapan Total Physical Response Menurut pendapat siswa, penerapan Total Physical Response sangatlah bermanfaat dan menyenangkan, akan tetapi ada juga siswa yang merespon kurang antusias dari penerapan strategi ini. 621

10 Respon Positif 36% siswa menyatakan tertarik dengan adanya penerapan Total Physical Response, selain itu 70% siswa menyatakan metode ini sangatlah sesuai jika diterapkan pada pengajaran kosa kata. Selanjutnya, 33,3% siswa sepakat bahwa penerapan strategy ini sangatlah menyenangkan dan sebagian besar siswa (83,3%) menyatakan setuju jika strategy ini digunakan lagi pada masa yang akan datang. Siswa menemukan beberapa keuntungan selama penerapan metode Total Physical Response antara lain: (1) Siswa dapat mengexpresikan idenya secara bebas melalui gerakan. (2) Siswa dapat memahami berinteraksi dengan teman. (3) Siswa menemukan pengalaman baru. (4) Siswa belajar untuk bekerjasama dalam satu group (deret). (5) Siswa dapat mengembangkan kemapuan berpikir dan kemampuan berbahasa Inggris. (6) Siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Respon Negatif 20% siswa memberikan tanggapan negative terhadap penerapan metode ini. Mereka berpendapat bahwa penerapan metode ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain: (1) Kelas sangat ramai. (2) Tidak efektif. (3) Membuang banyak waktu. (4) Siswa yang rajin dan pandai mendapat perhatian lebih daripada siswa yang tidak aktif. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yang telah diformulasikan sebelumnya. Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Total Physical Response dapat memecahkan permasalahan yang terjadi. Lebih khusus dapat pula ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan metode ini dapat meningkatkan interaksi antar siswa, interaksi pengajar dan siswa, serta dapat pula memecahkan perma-salahan yang terjadi di kelas, khususnya untuk pengajaran kosa kata dengan menggunakan Total Physical Response. Berkaitan dengan interaksi antar siswa dalam Total Physical Response, peneliti dapat menyimpulkan adanya peningkatan interaksi positif antar siswa. Hal ini juga meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pengajaran kosa kata. Selanjutnya, strategy ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempraktekkan kemampuan dalam berbahasa Inggris dengan saling member instruksi. Berkaitan dengan interaksi antara pengajar dan siswa dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dalam interaksi antar pengajar dan siswa selama penerapan Total Physical Response. Siswa lebih merasa leluasa untuk mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi selama mengikuti pembelajaran kosa kata. Selain itu pengajar dan siswa juga dapat saling berinteraksi tanpa siswa merasa terbebani atau merasa takut. Pengajar lambat laun menggunakan bahasa Inggris yang ditambah porsinya didalam kelas. Berkaitan dengan masalah yang muncul selama penerapan strategy ini adalah; situasi kelas sangat ramai, kurangnya kesiapan siswa pada waktu maju ke depan kelas, dan siswa merasa kurang kreatif. Akan tetapi masalah ini bisa diatasi dengan memberikan siswa waktu untuk menentukan kata kerja yang akan diinstruksikan dan memperbolahkan siswa membuat gerakan yang sama. Keterbatasan siswa dalam memahami makna dan mengomunikasikan kosa kata dapat terselesaikan dengan penerapan Total Physical Response. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah penerapan Total Physical Response dapat meningkatkan kemampuan penguasaan 622

11 kosa kata bagi siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil post-test pada siklus 2, siswa memperoleh nilai rata-rata 7.5. Pada siklus 1, siswa hanya memperoleh nilai rata-rata 6.0. Siswa juga memberikan pendapat bahwa strategy ini banyak memberikan kemudahan kepada siswa, dan pengajar juga dapat menerapkan strategy ini di masa yang akan datang. Saran Berdasarkan hasil temuan penelitian, peneliti memberikan beberapa saran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Saran ini ditujukan bagi pengajar bahasa Inggris khususnya dalam mengajar kosa kata dan peneliti yang lain. Bagi pengajar Bagi pengajar bahasa Inggris, peneliti menyarankan agar para pengajar bahasa Inggris bisa melanjutkan menggunakan aktivitas Total Physical Response. Karena strategy ini dapat diterapkan dengan mudah dan memberikan banyak keuntungan bagi siswa. Selain itu, pengajar harus lebih tegas dan disiplin dalam proses pembelajaran agar suasana kelas dapat terkontrol dengan baik, dan tidak terlalu ramai. Selain itu pengajar harus lebih aktif dan kreatif dalam pelaksanaan metode ini, agar terjadi komunikasi yang baik antara pengajar dan siswa. Peneliti juga menyarankan agar pengajar dapat memperbaiki strategy ini karena strategy pembelajaran dengan menggunakan Total Physical Response sangatlah menyenangkan. Bagi Peneliti yang lain Bagi peneliti yang lain, metode ini dapat diterapkan untuk pengajaran selain kosa kata. Tujuan utama dari penelitian tersebut adalah mencoba menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar. Daftar Pustaka Departeman Pendidikan Nasional Standar Nasional Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas Kasbolah, K & Sukarnyana, I. W Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. Kemmis, S & Mc Taggart, R The Action Research Planner. Sidney: Deakin University. Latief, Adnan Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid10, No. 2. Juni Wilkins, D.A Linguistics and Language Teaching. London: Edward Arnold Ltd. 623

MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN

MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN By Dwi Fita Heriyawati, S.Pd., M.Pd Irene Trisisca Rusdiyanti,

Lebih terperinci

Irene Trisisca Rusdiyanti, Uun Muhaji Universitas Kanjuruhan Malang

Irene Trisisca Rusdiyanti, Uun Muhaji Universitas Kanjuruhan Malang PENGGUNAAN CREATIVE WRITING HANDBOOK DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN PADA KELAS INSTRUCTIONAL MEDIA Universitas Kanjuruhan Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA 1 MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA Dina 1 H. Ali Jennah 2 Dwi Septiwiharti 3 ABSTRAK Masalah dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri Samsinar, Mohamad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 78 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas hal-hal yang telah diperoleh baik dari pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 1. Fokus belajar pada Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

Sri Utami Rahayu Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis puisi, metode Sugestopedia

Sri Utami Rahayu Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis puisi, metode Sugestopedia PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X PROGRAM ILMU BAHASA-BAHASA (IBB) SMA NEGERI 1 GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DENGAN MENGUNAKAN METODE SUGESTOPEDIA Sri Utami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas (2001) bahwa PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa pembelajaran pemahaman membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI Oleh: Badruli Martati, Aris Setyawan, Endah Hendarwati, Wahono *) Prodi PGPAUD FKIP UM Surabaya ABSTRAK Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. Subyek dalam penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang dimiliki oleh seseorang ketika mereka memiliki kecakapan interpersonal skills yang baik. Sebuah komunikasi yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MERESPON MAKNA DALAM PERCAKAPAN TRANSAKSIONAL TENTANG UNGKAPAN KEPASTIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Roslince

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN 2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a Rosita, Vanny Maria Agustina T., dan Lestari M.P Ali Basyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting penelitian Penelitian dilakukan di SD Karangwotan 02 dengan menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur an Hadits

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur an Hadits 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian pada bab ini adalah deskripsi hasil dan pembahasan obyek penelitian berupa paparan data yang telah dilaksanakan. Dari beberapa hal tersebut, nantinya kita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian bisa diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Dhamaranthy Herdiani Marethania 1, Dede

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Ika Sriyanti 1), R.Poppy Yaniawati 2) 1,2 STKIP Subang 1 ikasriyanti99@gmail.com, 2 pyaniwari@unpas.ac.id

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini UPAYA MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI METODE MIND MAPPING PADA ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di dasarkan pada hasil kuis dan observasi dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah 1. Proses Pembelajaran Kolaborasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran kolaborasi,

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk berkomunikasi secara lisan, tulisan ataupun gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci