Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya )"

Transkripsi

1 Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya ) Rendi Rustiadi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Daerah di Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya (2) Bagaimana pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan terhadap Pajak Daerah di Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya, (3) Bagaimana pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara parsial terhadap Pajak Daerah di Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Analisis Korelasi Ganda, Analisis Koefisien Determinasi, Uji Signifikansi secara simultan menggunakan uji F dan Parsial menggunakan Uji t. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan untuk Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pajak Daerah secara Parsial yang di uji berdasarkan uji determinasi menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima, dan uji signifikansinya dengan menggunakan uji t bahwa untuk Pajak Hotel menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima dan Pajak Hotel berpengaruh signifikan terhadap Pajak Daerah, dan untuk Pajak Restoran menghasilkan Ha ditolak dan Ho diterima dan Pajak Restoran berpengaruh tidak signifikan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Kata kunci: Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Daerah. PENDAHULUAN Keadaan yang sedang dihadapi sekarang, sebagian adalah merupakan akibat dari keadaan yang dihadapi masa lalu. Pada waktu pemungutan pajak dilakukan untuk menutupi kebutuhan akan pembelanjaan yang ditimbulkan oleh peperangan dan untuk kepentingan penjajahan. Kemudian setelah Indonesia merdeka pemungutan pajak bertujuan sebagai sumber pendapatan negara yang dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan dan kelancaran tugas negara sebagai satu kesatuan. Begitu juga dengan daerah kota dan kabupaten, berkenaan dengan hal tersebut maka diharapkan agar daerah bisa menggali sumber-sumber pemasukan keuangan daerahnya sendiri. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam perkembangannya telah menghasilkan pembangunan yang pesat dalam kehidupan nasional, yang perlu dilanjutkan dengan dukungan pemerintah dan seluruh potensi masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 yang menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan telah ditegaskan di dalamnya akan adanya penempatan beban kepada rakyat, seperti pajak dan lain-lain harus ditetapkan dengan undangundang. Dengan adanya aturan ini,maka pemungutan pajak dan retribusi daerah harus didasarkan pada perundang-undangan yang berlaku di daerah tersebut.

2 Pembangunan adalah suatu proses perubahan secara terus menerus guna meningkatkan pendapatan perkapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang, sehingga taraf hidup masyarakat akan terus meningkat. Untuk meningkatkan penerimaan dan pembangunan, dapat dilaksanakan melalui / jalur seperti Pada hakekatnya: peningkatan tarif pajak, peningkatan obyek pajak, dan peningkatan kenaikan laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengingat bahwa kenaikan pajak tidak akan diikuti oleh penurunan daya beli masyarakat maksudnya adalah berapapun besarnya beban pajak yang dikenakan pada suatu obyek pajak, maka masyarakat akan tetap membelanjakan atau mengeluarkan pendapatannya sesuai kebutuhannya. Kita menyadari bahwa untuk melaksanakan pembangunan ini memerlukan biaya atau dana yang tidak sedikit, sedangkan sebagian besar daerah kota dan kabupaten tidak mempunyai sumber daya alam yang bisa mendukung pelaksanaan pembiayaan pembangunan tersebut. Untuk daerah yang minim potensi daerahnya ini upaya peningkatan pembangunan daerah harus senantiasa dilakukan dengan membangkitkan peran aktif dari masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi yang ada secara optimal dan terpadu yang didasarkan pada daerah otonomi yang nyata dan bertanggungjawab, tetapi tetap mengacu pada arah pembanguan nasional serta dengan mempertimbangkan bagaimana kemampuan pembangunan daerah. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, pada hakekatnya adalah memberikan hak pada daerah untuk melakukan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Untuk itu daerah dituntut agar bersikap proaktif dalam meningkatkan penerimaan daerah dengan menggali potensi-potensi yang ada di daerah, baik yang berasal dari potensi alam maupun yang lainnya agar otonomi daerah ini dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Dalam Undang-undang No 33 Tahun 2004 pasal 6 dinyatakan bahwa yang menjadi sumber-sumber penerimaan daerah adalah sebagai berikut : 1) Hasil Pajak Daerah. 2) Hasil Retribusi Daerah. 3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (BUMD), dan 4) Hasil lain-lain PAD yang sah Berdasarkan uraian diatas dapat kita lihat bahwa sumber utama dari pembiayaan pembangunan daerah adalah diharapkan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), seperti Pajak Daerah,Retribusi Daerah. Diantara jenis penerimaan Pajak Daerah ini adalah Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Dipilihnya Kota Tasikmalaya sebagai objek penelitian karena Kota Tasikmalaya Merupakan salah satu tujuan pariwisata di Indonesia, Tasikmalaya dapat dikatakan memiliki daya tarik tersendiri dengan kekayaan budayanya dan bidang kulinernya. Tasikmalaya merupakan kota yang digemari untuk disinggahi karena letaknya strategis. Untuk menunjang majunya indusrti sektor pariwisata tersebut, pemerintah daerah bertekad untuk memberikan peranan yang lebih besar kepada bidang pariwisata. Oleh karena itu sarana dan prasarana wisata telah dikembangkan dan ditingkatkan untuk mendukung hal tersebut, misalnya salah satu upayanya adalah peningkatan tempat penginapan dan kuliner. Banyaknya kebutuhan penginapan dan ragam kuliner mempengaruhi besar kecilnya pendapatan sektor pajak hotel dan restoran yang akan mempengaruhi jumlah pendapatan pajak daerah.

3 Tinjauan Pustaka Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana definisi pajak resmi yang tercantum pada Pasal 1 Undangundang nomor 28 Tahun 2007 yang merupakan perubahan ketiga atas Undang-undang nomor 6 Tahun 1983.Menurut Sadono Sukirno (2008: 9) pengertian pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari apa yang telah dicapai pada periode waktu sebelumnya, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam PDRB, tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari pada tingkat pertumbuhan penduduk. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yangbersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsungdan digunakan untukkeperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (Pasal 1 Ayat 10 Perda Kota Tasikmalaya No 4 Tahun 2011). Pajak hotel adalah Pungutan daerah atas pelayanan hotel. Hotel sendiri mengandung pengertian bangunan yang khusus disediakan bagi orang-orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh) (Pasal 5 Peraturan Daerah kota Tasikmalaya Nomor 4 tahun 2011). Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran (Pasal 10 Perda Kota Tasikmalaya No.4 Tahun 2011). Menurut undang-undang nomor 28 Tahun 2009 Restoran merupakan fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya dengan objek penelitiannya adalah Analisis Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Visi dan Misi Kota Tasikmalaya Visi Kota Tasikmalaya adalah dengan berlandaskan Iman dan Taqwa, Kota Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan industri termaju di Priangan Timur tahun Misi Kota Tasikmalaya adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Tasikmalaya meliputi : 1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa. 2) Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan supremasi hukum. 3) Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota. 4) Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. 5) Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara berkelanjutan.

4 6) Mengoptimalkan dan membangun sarana dan prasarana kota. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Strategis Kota Tasikmalaya Tahun Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan adalah analisa regresi berganda. Regresi berganda yaitu regresi yang menghubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) melalui tabel, dengan menggunakan software SPSS 20.0 Pengujian Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Simultan Ho : = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. Ha : 0 Terdapat pengaruh signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. b. Secara Parsial Ho 1 : = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara parsial terhadap Pajak Daerah. Ha 1 : 0 Terdapat pengaruh signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara parsial terhadap Pajak Daerah. 2. Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% ( = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi. 3. Uji signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 4. Kaidah keputusan a. Secara simultan Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel b. Secara parsial Terima Ho jika -t ½ α < t hitung < t½α Tolak Ho jika -t ½ α > t hitung atau t hitung > t ½ α 5. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan. Apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Target Dan Realisasi Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2003 s/d 2011 Pajak Hotel Pajak Restoran Tahun Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan realisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran dari tahun 2003 s/d 2011 terus meningkat dan selalu melebihi target. 1. Koefisien Regresi Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan regresi antara pajak hotel dan pajak restoran dengan pajak daerah. Tabel 2 Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) , ,147-4,151,001 Pajak Hotel 28,310 6,912,782 4,096,001 Pajak Restoran 1,123 1,085,198 1,035,317 a. Dependent Variable : Pajak Daerah Berdasarkan hasil koefisien regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 Atau Y = , ,310 X 1 + 1,123 X 2 Keterangan : Y a = Pajak Daerah Kota Tasikmalaya = Konstanta

6 β 1, β 2 X 1 X 2 = koefisien regresi = Pajak Hotel = Pajak Restoran Dari persamaan regresi tersebut dikatakan bahwa apabila Pajak Hotel dan Pajak Restoran sama dengan nol (X=0) maka Pendapatan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya akan sebesar ,966. Jika pajak Hotel dan pajak restoran diperoleh maka alan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar koefisien masing-masing variabel. Adapun interpretasi dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Koefisien regresi X1 sebesar 28,310 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka pajak hotel akan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar 28,310. Koefisien regresi X2 sebesar 1,123 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka pajak restoran akan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar 1, Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas yang dilakukan ialah dengan menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov yang merupakan uji normalitas dengan menggunakan fungsi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai sig. > alpha. Berdasarkan output yang dihasilkan dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20.0 (file terlampir) terlihat bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,713 > 0,05. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier Berdasarkan output pada coefficient (file terlampir) terlihat bahwa nilai TOL variabel pajak hotel dan pajak restoran sebesar 0,103, sedangkan nilai VIF variabel pajak hotel dan pajak restoran sebesar 9,677 lebih kecil dari 10 maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gelaja multikolinier. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Berdasarkan output yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan SPSS 20.0 (file terlampir) diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Hal ini karena Sig. Variabel pajak hotel terhadap absolut residual sebesar 0,226 > 0,05, sedangkan Sig. Variabel pajak restoran terhadap absolut residual sebesar 0,096 > 0,05. Uji Otokorelasi Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai DW 1,681 hal ini berarti : 1,5353 < DW < 2,4647 (tidak otokorelasi) berdasarkan tinjauan pada tabel Durbin Watson. 3. Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara pajak hotel dan pajak restoran dengan pajak daerah kota Tasikmalaya, berdasarkan hasil perhiungan dengan menggunakan SPSS 20.0, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,971 hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubugan yang disebabkan oleh pendapatan pajak hotel dan pajak

7 restoran terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,971. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan angka positif, sehingga nilai tersebut berada antara 0,80-1,000 yang dapat dilihat di Bab III pada tabel 3.2 dan angka tersebut menunjukan terjadinya korelasi sangat kuat. 4. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pajak hotel dan pajak restoran secara simultan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya, maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r 2 x 100% Berdasarkan program SPSS 20.0 yang terdapat dalam tabel summary didapatkan bahwa hasil dari R Square adalah 0,943. Hal ini berarti 94,3% dari variabel pajak daerah Kota Tasikmalaya bisa dijelaskan oleh Variabel Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Sedangkan sisanya (100% -94,3% = 5,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5. Uji Signifikasi Untuk mengetahui apakah pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara signifikan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya atau sebaliknya, maka rumus yang digunakan untuk uji signifikansi ini adalah sebagai berikut : 2 R F k h 2 1 R n k 1 Berdasarkan program SPSS 20.0, yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, dapat diketahui bahwa nilai dari F hitung untuk pajak hotel dan pajak restoran terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 8,388 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi. Kemudian F hitung ini di bandingkan dengan F tabel. Dimana untuk nilai n itu sendiri yaitu jumlah anggota sampel yang digunakan yaitu 18 semester, sedangkan untuk k adalah jumlah dari variabel independen yaitu 2. Maka untuk menentukan berapa dk penyebut yaitu dengan cara (n-k-1) = 15 Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, diperoleh nilai F hitung sebesar 125,210 kemudian F hitung ini dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = ( ) = 15 dengan taraf kesalahan 5% harga F tabel sebesar 3,68. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (125,210 > 3,68). Karena F h > F t maka Ho ditolak dan Ha diterima. dan berdasarkan hipotesis jika : Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. Maka dari itu pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah kota tasikmalaya. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran berpengaruh positif secara simultan terhadap Pendapatan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Pajak Hotel dan Pajak Restoran Secara Parsial Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pajak hotel secara parsial terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya berdasarkan koefisien determinasi untuk nilai r secara parsial yaitu pendapatan pajak hotel terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya. Dari hasil pengolahan SPSS 20.0 diketahui koefisien korelasi parsial untuk Pendapatan Pajak Hotel (X 1 ) terhadap Pajak Daerah (Y) adalah sebesar 0,727 dengan nilai sig. 0,001 < 0,05 yang berarti menandakan pengaruh signifikan sedangkan diperoleh koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,528 atau sebesar

8 52,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, diantaranya pajak reklame, pajak hiburan, pajak penerangan jalan serta indikator lainnya yg termasuk kedalam unsur pajak daerah. Untuk pengujian signifikansi dilakukan dengan uji t, diperoleh nilai t hitung untuk pajak hotel adalah sebesar 4,096, kemudian t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada degree of freedom (df) n-2-1 = =15 dan α 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,734. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (4,096 > 1,734). Berdasarkan hipotesis tersebut bahwa untuk pajak hotel terhadap pajak daerah Hipotesis nol (Ho) ditolak atau Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Maka dari itu pajak hotel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah kota tasikmalaya. Dan untuk pajak restoran berdasarkan SPSS 20.0, diketahui koefisien korelasi parsial untuk pajak hotel (X 2 ) terhadap Pajak Daerah (Y) adalah sebesar 0,258 dengan nilai Sig. 0,317 > 0,05 yang berarti menandakan pengaruh yang tidak signifikan dan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,066 atau sebesar 6.6%. Untuk pengujian signifikan dilakukan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,035 kemudian t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada degree of freedom (df) n-2-1 = =17 dan α 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,734. Ternyata t hitung lebih besar dari -t½ tabel (1,035 > - 1,734) dan berdasarkan hipotesis jika : Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara Ha : ρ 0 parsial terhadap Pajak Daerah. Terdapat pengaruh Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara parsial terhadap Pajak Daerah. Dengan demikian untuk pajak hotel terhadap pajak daerah berdasarkan keterangan hipotesis tersebut bahwa Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pendapatan Pajak Hotel terhadap pajak daerah kota tasikmalaya bahwa pada tingkat keyakinan 95% Pajak hotel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya dan pada pajak restoran Ho diterima, dimana untuk pajak restoran secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah disajikan, mengenai Analisis Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran Tahun dengan pengolahan data berdasarkan triwulan dilakukan penelitian pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan diolah bahwa Pajak Hotel, Pajak Restoran mempunyai peranan yang cukup penting untuk meningkatkan penerimaan Dinas Pendapatan Daerah dan dalam hal tersebut pemerintah harus lebih mengupayakan dan memaksimalkan dalam pemungutan pajak agar tidak terjadi penyimpangan dan tidak ada wajib pajak yang belum melaksanakan untuk membayar kewajiban pajaknya. 2. Terdapat pengaruh antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Pajak Hotel dan Pajak Restoran ini mempunyai pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya sehingga bisa meningkatkan penerimaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya sehingga dapat membantu dalam meningkatkan pembangunan yang ada di daerah Kota Tasikmalaya melalui self-supporting dalam bidang keuangan. 3. Terdapat pengaruh antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara Parsial terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Yaitu Pajak Hotel berpengaruh secara signifikan terhadap

9 Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya tetapi untuk Pajak Restoran berpengaruh tidak signifikan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Saran Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : Untuk pemungutan Pajak Daerah yang berasal dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran harus lebih di tingkatkan lagi agar mampu meningkatkan Penerimaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya lebih maju dan mandiri serta bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga Kota Tasikmalaya dalam rangka melangsungkan pembangunan daerah. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan bagi peneliti yang akan meneliti tentang Pajak Daerah Kota Tasikmalaya agar dapat meneliti sektor pajak lain. dan dapat mengetahui realisasi yang akan diperoleh apakah bisa membantu dalam peningkatan penerimaan Pajak Daerah. Karena masih banyak unsur pajak lain yang menjadi sumber pendapatan pajak daerah seperti halnya pajak penerangan jalan, pajak air tanah dan unsur pajak lainnya. 1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui besarnya pengaruh pajak hotel (X 1 ) dan pajak restoran (X 2 ) terhadap pajak daerah (Y), maka digunakan alat analisis regresi berganda dan diperoleh persamaan regresi : Y = a + b 1 (X1) + b2 (X2) Hasil perhitungan persamaan regresi berganda dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh bahhwa : a = ,966 b 1 = 28,310 b 2 = 1,123 Maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = , ,310 (X1) + 1,123 (X2) Dari persamaan regresi tersebut dikatakan bahwa apabila Pajak Hotel dan Pajak Restoran sama dengan nol (X=0) maka Pendapatan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya akan sebesar ,966. Jika pajak Hotel dan pajak restoran diperoleh maka alan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar koefisien masing-masing variabel. Adapun interpretasi dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Koefisien regresi X1 sebesar 28,310 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka pajak hotel akan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar 28,310. Koefisien regresi X2 sebesar 1,123 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka pajak restoran akan meningkatkan pendapatan pajak daerah sebesar 1, Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas yang dilakukan ialah dengan menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov yang merupakan uji normalitas dengan menggunakan fungsi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai sig. > alpha. Berdasarkan output yang dihasilkan dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20.0 (file terlampir) terlihat bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,713 > 0,05. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal. b. Uji Multikolinearitas

10 Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier Berdasarkan output pada coefficient (file terlampir) terlihat bahwa nilai TOL variabel pajak hotel dan pajak restoran sebesar 0,103, sedangkan nilai VIF variabel pajak hotel dan pajak restoran sebesar 9,677 lebih kecil dari 10 maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gelaja multikolinier. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Berdasarkan output yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan SPSS 20.0 (file terlampir) diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Hal ini karena Sig. Variabel pajak hotel terhadap absolut residual sebesar 0,226 > 0,05, sedangkan Sig. Variabel pajak restoran terhadap absolut residual sebesar 0,096 > 0,05. d. Uji Otokorelasi Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai DW 1,681 hal ini berarti : 1,5353 < DW < 2,4647 (tidak otokorelasi) berdasarkan tinjauan pada tabel Durbin Watson. 3. Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara pajak hotel dan pajak restoran dengan pajak daerah kota Tasikmalaya, berdasarkan hasil perhiungan dengan menggunakan SPSS 20.0, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,971 hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubugan yang disebabkan oleh pendapatan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,971. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan angka positif, sehingga nilai tersebut berada antara 0,80-1,000 yang dapat dilihat di Bab III pada tabel 3.2 dan angka tersebut menunjukan terjadinya korelasi sangat kuat. 4. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pajak hotel dan pajak restoran secara simultan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya, maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r 2 x 100% Berdasarkan program SPSS 20.0 yang terdapat dalam tabel summary didapatkan bahwa hasil dari R Square adalah 0,943. Hal ini berarti 94,3% dari variabel pajak daerah Kota Tasikmalaya bisa dijelaskan oleh Variabel Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Sedangkan sisanya (100% -94,3% = 5,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5. Uji Signifikasi Untuk mengetahui apakah pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara signifikan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya atau sebaliknya, maka rumus yang digunakan untuk uji signifikansi ini adalah sebagai berikut : 2 R F k h 2 1 R n k 1 Berdasarkan program SPSS 20.0, yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, dapat diketahui bahwa nilai dari F hitung untuk pajak hotel dan pajak restoran terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 8,388 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi. Kemudian F hitung ini di bandingkan dengan F tabel. Dimana untuk nilai n itu sendiri yaitu jumlah anggota sampel yang digunakan yaitu 18 semester, sedangkan untuk k

11 adalah jumlah dari variabel independen yaitu 2. Maka untuk menentukan berapa dk penyebut yaitu dengan cara (n-k-1) = 15 Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, diperoleh nilai F hitung sebesar 125,210 kemudian F hitung ini dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = ( ) = 15 dengan taraf kesalahan 5% harga F tabel sebesar 3,68. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (125,210 > 3,68). Karena F h > F t maka Ho ditolak dan Ha diterima. dan berdasarkan hipotesis jika : Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh Signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh Signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara simultan terhadap Pajak Daerah. Maka dari itu pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah kota tasikmalaya. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran berpengaruh positif secara simultan terhadap Pendapatan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya Pengaruh Besarnya Pajak Hotel dan Pajak Restoran Secara Parsial Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pajak hotel secara parsial terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya berdasarkan koefisien determinasi untuk nilai r secara parsial yaitu pendapatan pajak hotel terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya. Dari hasil pengolahan SPSS 20.0 diketahui koefisien korelasi parsial untuk Pendapatan Pajak Hotel (X 1 ) terhadap Pajak Daerah (Y) adalah sebesar 0,727 dengan nilai sig. 0,001 < 0,05 yang berarti menandakan pengaruh signifikan sedangkan diperoleh koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,528 atau sebesar 52,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, diantaranya pajak reklame, pajak hiburan, pajak penerangan jalan serta indikator lainnya yg termasuk kedalam unsur pajak daerah. Berdasarkan hipotesis tersebut bahwa untuk pajak hotel terhadap pajak daerah Hipotesis nol (Ho) ditolak atau Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Maka dari itu pajak hotel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah kota tasikmalaya. Dan untuk pajak restoran berdasarkan SPSS 20.0, diketahui koefisien korelasi parsial untuk pajak hotel (X 2 ) terhadap Pajak Daerah (Y) adalah sebesar 0,258 dengan nilai Sig. 0,317 > 0,05 yang berarti menandakan pengaruh yang tidak signifikan dan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,066 atau sebesar 6.6% dan berdasarkan hipotesis jika : Ho : ρ = 0 Ha : ρ 0 Tidak terdapat pengaruh Signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara parsial terhadap Pajak Daerah. Terdapat pengaruh Signifikan Pajak Hotel (X 1 ) dan Pajak Restoran (X 2 ) secara parsial terhadap Pajak Daerah. Dengan demikian untuk pajak hotel terhadap pajak daerah berdasarkan keterangan hipotesis tersebut bahwa Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pendapatan Pajak Hotel terhadap pajak daerah kota tasikmalaya bahwa pada tingkat keyakinan 95% Pajak hotel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pajak daerah Kota Tasikmalaya dan pada pajak restoran Ho diterima, dimana untuk pajak restoran secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya.

12 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah disajikan, mengenai Analisis Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran Tahun dengan pengolahan data berdasarkan triwulan dilakukan penelitian pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 4. Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan diolah bahwa Pajak Hotel, Pajak Restoran mempunyai peranan yang cukup penting untuk meningkatkan penerimaan Dinas Pendapatan Daerah dan dalam hal tersebut pemerintah harus lebih mengupayakan dan memaksimalkan dalam pemungutan pajak agar tidak terjadi penyimpangan dan tidak ada wajib pajak yang belum melaksanakan untuk membayar kewajiban pajaknya. 5. Terdapat pengaruh antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Pajak Hotel dan Pajak Restoran ini mempunyai pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya sehingga bisa meningkatkan penerimaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya sehingga dapat membantu dalam meningkatkan pembangunan yang ada di daerah Kota Tasikmalaya melalui self-supporting dalam bidang keuangan. 6. Terdapat pengaruh antara Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara Parsial terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Yaitu Pajak Hotel berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya tetapi untuk Pajak Restoran berpengaruh tidak signifikan terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : Untuk pemungutan Pajak Daerah yang berasal dari Pajak Restoran harus lebih di tingkatkan lagi agar mampu meningkatkan secara signifikan Penerimaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya lebih maju dan mandiri serta bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga Kota Tasikmalaya dalam rangka melangsungkan pembangunan daerah. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan bagi peneliti yang akan meneliti tentang Pajak Daerah Kota Tasikmalaya agar dapat meneliti sektor pajak lain. dan dapat mengetahui realisasi yang akan diperoleh apakah bisa membantu dalam peningkatan penerimaan Pajak Daerah. Karena masih banyak unsur pajak lain yang menjadi sumber pendapatan pajak daerah seperti halnya pajak penerangan jalan, pajak air tanah dan unsur pajak lainnya.

13 DAFTAR PUSTAKA Bambang Pramudya Racmansyah Pengaruh Retribusi Uji Kendaraan Bermotor Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya, 2012,Tasikmalaya Eva Fatiani Meiranti Pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Hiburan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya I Made Sedana Yasa, I Ketut Suwinata, Luh Nyoman Chandra Handayani Peranan Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar. Politeknik Negeri Bali. Denpasar Mardiasmo.2011, Perpajakan Edisi Revisi 2011, Andi, Yogyakarta. Priantara, Diaz.2012, Perpajakan Indonesia Edisi 2, Mitra Wacana Media, Jakarta. Republik Indonesia, Undang-undang nomor 28 Tahun 2007 Tentang Definisi Pajak Republik Indonesia, Undang-undang nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah Republik Indonesia, Undang-undang nomor 29 Tahun 2008 Tentang Perubahan Pajak Provinsi. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. Republik Indonesia, Undang-undang nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Restoran. Republik Indonesia, Pasal 1 Ayat 10 Perda Kota Tasikmalaya No 4 Tahun 2011 Tentang Pengertian Pajak Daerah. Republik Indonesia, Pasal 6 ayat 1 Perda Kota Tasikmalaya No 4 Tahun 2011 Tentang Pengertian Pajak Hotel. Republik Indonesia, Pasal 7 ayat 1 Perda kota Tasikmalaya No 4 Tahun 2011 Tentang Subjek Pajak Hotel. Republik Indonesia, Pasal 7 ayat 2 perda kota Tasikmalaya No 4 tahun 2011 Tentang Wajib Pajak Hotel. Republik Indonesia, Pasal 8 dan 9 Perda Kota Tasikmalaya No 4 Tahun 2011 Tentang Tarif Pajak Hotel. Republik Indonesia, Pasal 10 Perda Kota Tasikmalaya No.4 Tahun 2011 Tentang Pengertian Pajak Restoran. Republik Indonesia, Pasal 13 Ayat 1 Perda Kota Tasikmalaya No.4 Tahun 2011 Tentang Subjek Pajak Restoran. Republik Indonesia, Pasal 12 Ayat 1 Perda Kota Tasikmalaya No.4 Tahun 2011 Tentang Objek Pajak Restoran Republik Indonesia, Pasal 14 dan pasal 15 Perda Kota Tasikmalaya No.4 Tahun 2011 Tentang Tarif Pajak Restoran Roni Ekha Putera Optimalisasi Pajak Hotel Dan Restoran Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Bukittingi. Universitas Andalas. Padang Sugiono Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sutedi, Adrian.2011, Hukum Pajak, Sinar Grafika, Jakarta. Waluyo.2004, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ACEP SANI SAEPURRAHMAN 834396 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE

PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE 2012-2016 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

Dika Viokta Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK. Daerah Kabupaten Bintan tahun Populasi dalam penelitian ini yaitu Pendapatan

Dika Viokta Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK. Daerah Kabupaten Bintan tahun Populasi dalam penelitian ini yaitu Pendapatan PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK HIBURAN, PAJAK RESTORAN, PAJAK REKLAME, PAJAK PENERANGAN JALAN, PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN, DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas maupun tidak terbatas, sedangkan sample adalah bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

SUCI WULANDARI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAKSI

SUCI WULANDARI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAKSI PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME DAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG PERIODE 2009-2013 SUCI WULANDARI 100462201250 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya )

Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ) Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ) Ayu Mita Utami 083403075 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum (Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang) 1. Dasar Hukum Dinas Pendapatan Daerah Kab. Pandeglang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang

Lebih terperinci

PENGARUH HASIL PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG. (Studi pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung)

PENGARUH HASIL PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG. (Studi pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung) PENGARUH HASIL PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG (Studi pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung) Vidya Paramita 0109U375 ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

DEVI ARDIANTI

DEVI ARDIANTI PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK HIBURAN DAN PAJAK PENERANGAN JALAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE TAHUN 2011-2014 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan Penelitiaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak 1 I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kewenangan daerah.

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Dinas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011- BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data Pajak Hotel, jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi/Objek Penelitian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan salah satu daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten Bolaang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian Opini Tidak Memberikan Pendapat yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Provinsi DKI Jakarta mempunyai luas daratan 661,52 km2 dan lautan seluas 6.977,5 km2 serta tercatat sekitar 110 pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu. Secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2015 FARIDOTUN NIKMAH 13133100010 Jurusan Akuntansi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Luas dan Letak Geografis Secara Geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5 50 sampai dengan 6 21 Lintang Selatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK... i ii v xi xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah kuisioner. Maka langkah - langkah yang dapat dilakukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah kuisioner. Maka langkah - langkah yang dapat dilakukan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian Dalam Penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Maka langkah

Lebih terperinci