Faktorisasi Bentuk Aljabar. Suku Tunggal dan Suku Banyak. (suku banyak) disebut bentuk Aljabar.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Faktorisasi Bentuk Aljabar. Suku Tunggal dan Suku Banyak. (suku banyak) disebut bentuk Aljabar."

Transkripsi

1 569 Lembar Kerja Siswa Faktorisasi Bentuk Aljabar Materi Singkat: 1. Pengertian Suku pada Bentuk Aljabar Suku Tunggal dan Suku Banyak 4a, 5a 2 b, 6 x 2 3 xy 8 y Bentuk-bentuk seperti (suku satu/tunggal) dan (suku banyak) disebut bentuk Aljabar Suku-suku Sejenis Perhatikan bentuk aljabar berikut ini! 12 x 2 9 x 8 y 7 xy 4 x 2 5 y Bentuk aljabar diatas terdiri dari 6 suku,yaitu 12 x 2, 9 x, 8 y,7 xy, 4 x 2, dan5 y, dengan suku-suku yang sejenis yaitu : i) 12x 2 8y dan 4x 2 5y ii) dan Suku-suku dikatakan sejenis bila memiliki variable yang sama, dan variable yang sama itu harus memiliki pangkat yang sama juga. Dengan kata lain, suku-suku yang sejenis hanya berbeda pada koefisiennya. 1.2 Operasi Hitung Pada bentuk Aljabar Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

2 570 Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini. i) ii) i) ii) a. Suku-suku sejenis b. Sifat Distributif perkalian terhadap penjumlahan pengurangan, yaitu : ab ac a (b c) a (b c) ab ac atau ab ac a (b c ) a (b c) ab ac atau c. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu: Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif Hasil perkalian dua bilangan bulat negative adalah bilangan bulat positif iii) Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative adalah bilangan bulat negative Perkalian bentuk Aljabar Bentuk-bentuk perkalian suku dua dan suku banyak yang perlu diingat kembali meliputi materi sebagai berikut. x ( x a ) x 2 ax 1. x( x a b) x 2 ax bx Pembagian Bentuk Aljabar

3 571 Jika dua bentuk aljabar memiliki factor-faktor yang sama, maka hasil pembagian kedua bentuk yang sederhana dengan memperhatikan factorfaktor yang sama. KPK dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari hasil kali faktor-faktor prima yang berbeda dengan pangkat yang lebih tinggi. Untuk FPB, diperoleh dari faktor-faktor prima yang sama dengan mengambil pangkat yang terendah. 1. Pecahan dalam bentuk aljabar dapat dijumlahkan dan dikurangkan jika penyebutnya sama, jika berbeda harus disamakan. 2. Perkalian pada pecahan adalah mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, sedangkan untuk pembanggian sama artinya dengan perkalian pecahan dan kebalikan pecahan kedua. 3. Pemangkatan pecahan bentuk aljabar Sifat perkallian dan pemangkatan pecahan : a c axc a. b x d = b x d b. a ( b ) n = ax a x ax xa bx b xb x xb 4. Menyederhanakan pecahan bersusun x+ y x x y Contoh: = (x + y) : ( y 2 ) = (x + y) : ( 2 x+ y 2

4 572 = (x + y) x 2 2 x+ y = 2 x +2 y 2 x+ y Soal Latihan 1. Bentuk aljabar berikut ini yang suku tiga adalah... a. 2x (5x + 3y) + 3x2 b. 7 (3x y) + 2x c. 5 (2x + 3y) + 4 d. 7x+2y+6xy Koefisien y pada (3x 5y)(-7y) adalah... a. -35 b. -18 c Koefisien dari bentuk aljabar 3p 2q 5 adalah... a. p dan q b. -5 c. 3 dan 2 4. Bentuk sederhana dari 12a - 3b -8a + 7b adalah... a. 4a + 4b b. -4a 4b c. -8a + 7b d. 12a 3b 5. P = 4 (x + 3) (5 2x). Jika x = 3 maka nilai dari P adalah... a. 50 b. 40 c Hasil dari (2x 5) (4x 3) adalah... a. -2x 2 b. -2x 8 c. 2x 2 7. Jika 5 + px = -7, maka untuk x = -3 nilai p adalah... a. 4 b. 3 c. -3 d. 35 d. 3 dan -2 d. 20 d. 2x + 8 d. -4

5 Hasil dari a. 1 4a 1 4 a 3 b d. 2 3 a, adalah... b. 3 a 8 b 12 ab c. 3 b 8 a 12 a 3 a 8 b 12 ab 9. Jika diketahui (3x + p) (2x + q) = 6x2 13x + 6, maka nilai p dan q berturut-turut adalah... a. -2 dan -3 b. -3 dan -2 c. 2 dan Jika (-3p 5q) = 25q + 9p + x, maka nilai x adalah... a. 30pq b. 15pq c. -15pq d. 3 dan -2 d. -30pq

6 574 Lembar Kerja Siswa FUNGSI 1. Pengertian Relasi Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan himpunan B. Menyatakan Relasi Relasi antara dua himpunan yang ditentukan dapat dinyatakan dengan caracara berikut ini : a. Diagram panah b. Diagram Cartesius c. Himpunan pasangan berurutan 2. Fungsi dan Pemetaan Pemetaan atau fungsi dari himpunan A ke B adalah Relasi Khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Menyatakan Pemetaan Pada pembahasan pengertian pemetaan telah dikemukakan bahwa pemetaan adalah relasi khusus. Oleh karena itu, pemetaan pun dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut. a. Diagram panah

7 575 b. Diagram Cartesius c. Himpunan pasangan berurutan. Korespodensi Satu-satu Himpunan A dikatakan berkorespodensi satu-satu dengan himpunan B jika setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B, dan setiap anggota B dipasangkan dengan tepat satu anggota A. Dengan demikian, banyak anggota himpunan A ke B haruslah sama. Merumuskan Suatu Fungsi Suatu fungsi yang dinyatakan dengan aturan tertentu umumnya diberi nama dengan menggunakan huruf latin kecil, misalnya f,g,h atau huruf lainnya. Jika fungsi f memetakan setiap x anggota himpunan A ke y anggota himpunan B, maka dapat ditulis sebagai berikut. f : x -> y dibaca : fungsi f memetakan x ke y. Dalam hal ini y disebut bayangan (peta) dari x oleh f. Variabel Bebas dan Variabel Bergantung Dalam persamaan grafik fungsi y=f(x)=ax+b,nilai y selalu bergantung pada nilai x. Variabel x disebut Variabel bebas dan Variabel y disebut variable bergantung. Materi Singkat 1. Pengertian Himpunan Himpunan adalah kumpulan atau kelompok benda-benda (obyek) yang dapat didefinisikan dengan jelas. Contoh : - Kumpulan hewan berkaki empat ( himpunan ) - Kumpulan siswa pandai ( bukan himpunan )

8 576 Himpunan dinyatakan dengan huruf kapital, dan anggota himpunan dinyatakan dengan huruf kecil di antara dua kurung kurawal { }. Anggota himpunan tidak boleh sama (hanya ditulis satu kali). Contoh : Q = Himpunan penyusun kata matematika Q = {m, a, t, e, i, k} 2. Anggota Himpunan Adalah benda atau obyek yang membentuk suatu himpunan. Jika x anggota A, maka ditulis x A. Jika x bukan anggota A, maka ditulis x A. Banyaknya anggota himpunan A dinyatakan dengan n(a). 3. Menyatakan Suatu Himpunan Untuk menyatakan suatu himpunan dapat dilakukan dengan tiga cara : a) Menyatakan dengan kata-kata Contoh : K = Himpunan bilangan cacah K = {bilangan cacah} b) Menyatakan dengan notasi pembentuk himpunan Contoh : K = { x I x bilangan cacah } c) Menyatakan dengan mendaftar anggota-anggotanya Contoh : K = { 0, 1, 2, 3, 4,... } 4. Himpunan Kosong Adalah hompunan yang tidak mempunyai anggota, disimbolkan dengan { } atau. 5. Himpunan semesta Adalah himpunan yang memuat semua objek atau benda yang sedang dibicarakan. Lambangnya adalah S. 6. Diagram Venn Adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu himpunan. Himpunan semesta dinyatakan dengan persegi panjang dan anggotanya

9 577 dinyatakan dengan noktah. Jika anggotanya tidak terhingga, maka anggotanya tidak ditulis. S C E 7. Hubungan Antar Himpunan a) Himpunan saling lepas / saling asing S A B b) Himpunan tidak saling lepas S P Q c) Himpunan yang sama K=L S d) Himpunan yang ekuivalen Untuk himpunan berhingga himpunan A dan B ekuivalen jika n(a) = n(b) Untuk himp. tak berhingga himpunan A dan B ekuivalen jika tiap-tiap anggotanya berpasangan satu-satu. 8. Himpunan Bagian

10 578 Himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B jika setiap anggota himpunan A menjadi anggota himpunan B. (Notasi : A B) S B A Untuk menentukan banyaknya himpunan bagian, digunakan dengan 2 cara : a) Segitiga Pascal b) Menyebutkan semua himpunan bagiannya. 9. Irisan (Interaksi) Irisan dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A dan juga anggota himpunan B. Dengan notasi A B = {x I x A dan x B} 10. Gabungan Gabungan dua himpuanan A dan B adalah himpunan semua objek yang merupakan anggota himpunan A atau B atau kedua-duanya. Dengan notasi A B = { x I x A atau x B} Banyaknya anggota gabungan dan irisan dua himpunan

11 579 B) = n(a) + n(b) n(a B) n(a B) = n(a) + n(b) n(a n(a B) n(a B) = n(s) - n(a B) 11. Sifat-sifat operasi dua himpunan No Nama sifat 1 2 Gabungan Irisan Idempoten A A =A A A =A Komutatif A B=B A A B=B A Assosiatif (A (A B) C = A (B B) C=A (B C) 3 Distributif A (B C) C) = (A B) (A C) 4 Identitas 5 A {}=A, A A = S (B C) = (A B) (A C) A S A {}={}, A S =S Komplemen A =A, (A ) = A A A = {}, S = {} dan {}

12 580 = S 6 Hukum 7 8 De (A B) = A B (A B) = A B Morgan A B = A B Selisih A = S A = S A Soal Latihan 1. Diantara kumpulan-kumpulan berikut ini yang merupakan himpunan adalah... a. Kumpulan alat musik petik c. Kumpulan siswa pandai b. Kumpulan serangga d. Kumpulan anak nakal 2. Himpunan bilangan ganjil diantara 1 sampai 10 adalah... a. 1, 3, 5, 7, 9 b. 3, 5, 7, 9 c. 1, 3, 5, 8 d. 1, 2, 5, 7 3. {2, 4, 6, 8, 10}, jika dinyatakan dengan kata-kata adalah... a. Himpunan bilangan genap antara 2 dan 10 b. Himpunan bilangan genap antara 2 sampai 10 c. Himpunan bilangan genap antara 1 dan 11 d. Himpunan bilangan genap antara 1 sampai Notasi pembentuk himpunan yang tepat untuk himpunan {3, 5, 7, 11} adalah... a. {x I x 11, x bilangan ganjil} c. {x I 1 < x 11, x bilangan prima} b. {x I x > 1, x bilangan prima} bilangan ganjil} 5. {q I -3 < q 3, q anggota-anggotanya adalah... a. {-2, -1, 0, 1} b. {-2, -1, 0, 1, 2} d. {x I 1 < x 11, x bilangan bulat } jika dinyatakan dengan mendaftar c. {-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3} d. {-2, -1, 0, 1, 2, 3}

13 Berikut ini yang merupakan himpunan kosong adalah... a. {bilangan genap antara 16 dan 18} c. {bilangan cacah kurang dari satu} b. {bilangan prima yang genap} dibagi 3} 7. Diketahui : K L M d. {bilangan genap yang habis = {1, 2, 4} = {2, 4, 6, 8} = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Pernyataan yang benar untuk himpunan di atas adalah... a. K L b. K M c. L M d. M K 8. S Q Dari diagram venn disamping, pernyataan P berikut yang benar adalah... a. Q P c. ( P Q=Q b. P Q = { } d. Q ) ( P Q) P=Q 9. Dari sekelompok anak terdapat 30 anak suka bermain lompat tali, 22 anak suka bermain sepak bola dan 12 anak suka kedua-duanya. Banyaknya anak dalam kelompok tersebut adalah... a. 24 anak b. 28 anak c. 36 anak d. 40 anak

14 Dalam satu kelas terdapat 43 anak. Diantara 43 anak tersebut ternyata 31 anak gemar menggambar, 24 anak gemar mewarnai dan 16 anak gemar kedua-duanya. Banyaknya anak yang tidak gemar menggambar dan mewarnai adalah... a. 4 anak b. 8 anak c. 12 anak d. 15 anak Lembar Kerja Siswa Persamaan Garis lurus JaraktegakgarisAB Jarakmendat arg arisab a. Gradien atau kemiringan (m) garis AB =

15 583 ( x1, y1 ) b. Untuk sembarang titik A y 2 y1 m AB m BA x 2 x1 atau dan B m AB ( x2, y 2 ) yang terletak pada garis, maka y1 y 2 mba x1 x 2 y2 y1 = dengan adalah perubahan nilai y pada garis AB dan x2 x1 adalah perubahan nilai x pada garis AB. mp c. Misalkan mq dan masing-masing menyatakan gradient p dan q. m p mq 1. Garis p sejajar garis q jika dan hanya jika m p m q 1 2. Garis p tegak lurus garis q jika dan hanya jika d. * Jika gradient m diketahui dan melalui (0,0) maka persamaan garisnya adalah y=mx Jika gradient m diketahui dan melalui (o,c) maka persamaan garisnya adalah y=mx+c dengan (o,c) adalah titik potong garis y=mx+c dengan sumbu Y. e. Persamaan garis yang melalui titik y y1 m( x x1 ) ( x1, y1 ) dan bergradien m adala

16 584 ( x1, y1 ) Persamaan garis yang melalui sembarang titik dan ( x2, y 2 ) y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 adalah f. Hubungan gradient dengan persamaan garis lurus : Persamaan garis yang saling sejajar y m1 x c1 y m2 x c 2 Jika garis dengan persamaan dan saling sejajar m1 m 2 maka Persamaan garis saling berimpit y m1 x c1 y m2 x c 2 Jika garis dengan persamaan dan saling berimpit maka : m1 m2 c1 c 2 dan Persamaan garis saling berpotongan Jika garis dengan persamaan y m1 x c1 dan y m2 x c 2 saling m1 m 2 berpotongan maka Persamaan garis saling berpotongan tegak lurus y m1 x c1 dan Jika garis dengan persamaan berpotongan tegak lurus maka m1 m2 1 y m2 x c 2 saling

17 585 g. Penerapan persamaan garis lurus 1. Fungsi permintaan Qd a bpd dengan Qd banyak barang yang diminta Pd = harga barang per unit yang diminta a dan b adalah bilangan konstan dengan b<0 2. Fungsi penawaran Qs a bps dengan Qs banyak barang yang diminta Ps = harga barang per unit yang diminta a dan b adalah bilangan konstan dengan a<0 Latihan Soal 1. Gradien garis yang melalu titik O dan titik A(-20,25) adalah a. b. c. 1 d. 1 4

18 Jika gradient garis yang melalui titik R(-1,a) dan S(-4,-2a) adalah 2, maka nilai a adalah. a. -6 b. -2 c. 2 d Persamaan garis yang mempunyai gradient -3 dan melalui titik (0,6) adalah a. 3x + y = 6 b. 3x y = 6 c. y - 3x = 6 d. -3y y = 6 4. Persamaan garis yang melalui titik P(-3,-5) dan tegak lrus dengan garis 2y + 3x = 0 adalah a. 3y = 2x - 9 b. 3 y= -2x - 24 c. 2y = 3x - 1 d. 2y = -3x Garis dengan persamaan 2y - 4x = 6 berimpit dengan garis a. y -2x = 3 b. 3y - 6x = 8 c. y + 2x =3 d. 2y + 4x = 6 6. Koordinat titik potong garis 2y+3x-6=0 dengan sumbu x dan sumbu y berturut-turut adalah a. (2,0) dan (3,0) b. (2,0) dan (0,3) c. (0,2) dan (3,0) d. (0.2) dan (0,3) 7. Suatu fungsi permintaan dinyatakan dengan Q=50-0,5P. Permintaan tertinggi dari fungsi tersebut adalah a. 10 unit c. 100 unit b. 50 unit d. 500 unit 8. Suatu fungsi permintaan dinyatakan dengan Q=80-0,2P. Harga tertinggi dari fungsi permintaan tersebut (dalam ribuan) adalah a. Rp 40 c. Rp 160 b. Rp 80 d. Rp Garis yang melalui (-2,3) dan tegak lurus dengan garisyang melalui (-1,-3) dan (-2,-6) adalah a. 3y x = 7 b. 3y + x = 7 c. 3y x = - 7 d. 3y + x = -7

19 Gradien garis yang melalui (3,-4) dan (-2,-5) adalah 1 5 a. -5 c. 1 5 b. d. 5 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Materi Singkat: 1. Kalimat Terbuka a. Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah. Contoh : 1 adalah bilangan prima bersifat salah. Hasil kali 2 dan 5 sama dengan hasil kali 5 dan 2 bersifat benar b. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya

20 588 Contoh : g + 15 = 21, Jika g = 6 maka kalimat tersebut benar. Jika g = 4 maka kalimat tersebut salah. g merupakan variable atau peubah, sedangkan 4 atau 6 adalah konstanta atau pengganti dari variable. 2. Persamaan Linear dengan satu Variabel a. Persamaan linear adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung = dan variabelnya berpangkat satu. Contoh : = 24 b. Menyelesaikan persamaan dengan cara substitusi yang mengganti variabel suatu persamaan dengan bilangan anggota semestanya., dengan cara menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama, menambah atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama dan dalam bentuk pecahan. 3. Pertidaksamaan Linear Suatu Variabel a. Pertidaksamaan linear adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan <, >, atau dan variabelnya berpangkat satu. b. Ketidaksamaan adalah pernyataan yang memuat notasi <, >,, atau dan variabelnya berpangkat satu. c. Menyelesaikan pertidaksamaan linear bisa dengan menambah, mengurangi dan mengalikan dengan bilangan yang sama. d. Cara menyelesaikan pertidaksamaan dalam bentuk pecahan adalah dengan mengalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan KPK dari penyebutpenyebutnya. 4. Persamaan linier dengan dua variable adalah suatu persamaan yang tepat mempunyai dua variable dan masing-masing variabelnya berpangkat satu. 5. Terdapat 3 metode untuk menentukan penyelesaian atau akar dari system persamaan linier dua variable, yaitu sebagai berikut :

21 589 a. Metode Grafik dilakukan dengan membuat grafik persamaan linier yang dimaksud, dengan cara menentukan titik potong grafik dengan sumbu x ataupun sumbu y. b. Metode Substitusi dilakukan dengan cara mengganti salah satu variable dengan variable lainnya. c. Metode Eliminasi dilakukan dengan menghilangkan salah satu variable

22 590 Soal Latihan 1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan linear satu variabel adalah... a. x + 3y = Untuk x b. 2x + 3 = 5 3x d. x2 = 11 c. 4x 5 10 A = {-2, -1, 0, 1, 2} nilai x yang memenuhi persamaan 2x 5 = 5 3x adalah... a. 2 b. 1 c Nilai p yang memenuhi persamaan a. p = 2 b. p = 3 3 p 3 2 d. -2 = 6 adalah... c. p = 4 d. p = 5 4. Persamaan berikut ekuivalen dengan persamaan 4x + 5 = 17, kecuali... a. 4x = 17-5 b. 4x = 12 c. x = 3 d. x = 4 5. Harga satu buku tiga kali harga 1 pensil. Jika harga 1 buku Rp 3.600,00 maka harga 6 pensil adalah... a. Rp 3.600,00 b. Rp 4.800,00 c. Rp 7.200,00 d. Rp 9.000,00

23 Sebuah perusahaan baru menerima 100 orang karyawan baru sehingga jumlah karyawannya menjadi 2400 orang. Jika jumlah karyawan sebelumnya x orang, kalimat matematika dari pernyataan tersebut adalah... a. x = b. x = c. x = 100 d. x = Kalimat berikut yang merupakan pertidaksamaan linear satu variabel adalah... a. 2 3y 5 b. x + 4y 11 c. 2x 7 4y d. 2x + 11 = 5 3x 8. Penyelesaian dari pertidaksamaan -3x + 5 > 20 adalah... a. x < 5 b. x > 5 c. x < -5 d. x > Diketahui pertidaksamaan 13 2(y + 1) > (y + 1) 8. Penyelesaian pertidaksamaan tersebut adalah... a. y > -6 b. y < -6 c. y > 6 d. y < Angga berencana mengundang paling sedikit 250 orang dalam pesta ulang tahunnya. Apabila banyak undangan dinyatakan dengan 2p + 80 maka... a. p < 100 b. p 150 c. p 100 d. p < 150

24 592 Lembar Kerja Siswa Teorema Pythagoras * Jika ABC siku-siku di titik A, Maka berlaku : BC 2 AC 2 AB 2 a2 b2 c2 b2 a2 c2 C b atau atau a cc A c B atau c2 a2 b2 Dalam ABC, apabila a adalah sisi dihadapan sudut A, b adalah sisi dihadapan sudut B, c adalah sisi dihadapan sudut C, maka berlaku kebalikan teorema Pythagoras, yaitu : a 2 b2 c2 Jika,maka ABC siku-siku di A b a c Jika,maka ABC siku-siku di B c a b Jika,maka ABC siku-siku di C

25 593 Dalam setiap segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya dihadapan sudut 30 0 adalah , panjang sisi hipotenusa ( sisi miring ). Latihan Soal 1. Diketahui ABC dengan panjang AB=3cm, BC=4 cm, dan AC=6 cm. Sudut terkecilnya adalah a. BAC b. ABC c. ACB d. Tak dapat ditentukan 2. Segitiga tidak dapat dilukiskan, jika panjang sisi-sisinya adalah a. 6 cm, 7 cm, 8 cm b. 8 cm, 4cm, 12 cm c. 10 cm, 8 cm, 6 cm d. 4 cm, 4 cm, 5 cm 3. Yang termasuk tripel Pythagoras adalah a. 2,3,4 c. 7,4,8 b. 4,5,6 d. 12,16,20 4. Dari ketiga bilangan dibawah ini yang merupakan tripel Pythagoras adalah a. 2,6,9 c. 20,10,30 b. 4,8,12 d. 21,28,35 5. Alas sebuah segitiga 12 cm dan tingginya 10 cm. Luas segitiga tersebut adalah cm 2 a. 120 cm 2 b. 60 c. 24 cm 2 d ABC, besar ABC= dan BAC=. Besar ACB adalah 0 6. Pada cm 2

26 594 a c. 0 b. 7. Diketahui d. ABC siku-siku di A, panjang AB=7 cm dan BC=25 cm. Panjang AC adalah a. 9 cm b. 24 cm c. 25 cm d. 68 cm 8. Panjang diagonal suatu persegi panjang adalah 10 cm dan panjang salah satu sisinya 6 cm. Panjang sisi lainnya adalah a. 8,5 cm b. 8,0 cm c. 7,5 cm d. 7,0 cm 9. Yang berikut ini merupakan sisi-sisi suatu segitiga. Sisi-sisi dari segitiga sikusiku adalah a. cm, 2 cm, dan cm b. 5 cm, 7 cm, dan 8 cm c. 4 cm, 5 cm, dan 6 cm d. 12 cm, 13 cm, dan 15 cm ( x 5) 10. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah ( x 2) sisi siku-siku adalah tersebut adalah cm 2 a. 48 cm 2 b. 54 cm 2 c. 98 d. 108 cm, sedangkan panjang ( x 1) cm dan cm. Luas segitiga siku-siku

27 595 Semester II Lembar Kerja Siswa Garis-garis pada segitiga Materi singkat:. Garis Tinggi Pada Segitiga

28 596 Sebelum mempelajari perhitungan garis tinggi pada segitiga, kamu harus memahami terlebih dahulu proyeksi titik atau garis pada suatu garis. Proyeksi merupakan dasar perhitungan garis tinggi pada segitiga. Coba kamu pelajari uraian berikut. a. Proyeksi Proyeksi sebuah titik adalah pembentukan bayangan suatu titik terhadap satu bidang, dengan syarat garis hubung titik dan titik hasil proyeksinya harus tegak lurus dengan bidang tersebut. Bagaimana panjang garis proyeksi tersebut? Ada dua macam perhitungan yang dapat kamu lakukan. Berdasarkan materi persamaan garis lurus yang telah kamu pelajari, dapat diuraikan sebagai berikut.

29 597

30 598

31 599

32 600

33 601

34 602 Garis Berat pada Segitiga Garis berat pada segitiga adalah garis yang ditarik dari sudut segitiga dan membagi dua dengan sama panjang sisi yang ada di hadapan sudut tersebut. Titik G pada segitiga ABC merupakan titik berat segitiga. Bagaimana cara menghitung panjang garis berat pada suatu segitiga? Coba perhatikan segitiga sebarang ABC pada Gambar 5.12 di samping. Garis EC merupakan garis berat sedangkan garis DC merupakan garis tinggi. Untuk menghitung panjang EC, perhatikan uraian berikut.

35 603

36 604

37 605

38 606

39 607 Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga adalah 180 derajat. Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah diketahui. Klasifikasi segitiga Menurut panjang sisinya: Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sebagai akibatnya semua sudutnya juga sama besar, yaitu 60o. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang. Segitiga ini memiliki dua sudut yang sama besar. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda panjangnya. Besar semua sudutnya juga berbeda

40 608 Segitiga sama sisi Segitiga sama kaki Segitiga sembarang Menurut besar sudut terbesarnya: Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring. Segitiga lancip adalah segitiga yang besar semua sudut < 90o Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya > 90o Segitiga siku-siku Segitiga tumpul Segitiga lancip

41 609 Latihan Soal 1. Sepotong lidi yang panjangnya 35 cm diletakkan diatas lantai. Ujung lidi diangkat keatas dan pangkalnya tetap menempel dilantai, tinggi antara lantai dan ujungnya 21 cm. Panjang proyeksi lidi pada lantai saat ini adalah.. a. 21 cm b. 28 cm c. 30 cm d. 35 cm 2. Nia berjalan kearah barat sejauh 18 m, kemudian berbelok kearah selatan sejauh 24 m di S. Jarak dari tempat Nia berangkat sampai dengan ke S adalah.. a. 30 m b. 35 m c. 37 m d. 39 m cm 26 cm 14 cm Tinggi segitiga KLM pada gambar diatas adalah.. a. 12,8 cm b. 20,3 cm c. 15,3 cm d. 21,8 cm 4. C A B O Pada gambar segitiga samakaki diatas, AB = 6 cm dan BC = 5 cm. Panjang DC adalah a. 3 cm b. 5 cm c. 4 cm d. 6 cm

42 Segitiga ABC mempunyai panjang sisi 6 cm, 8 cm dan 10 cm. Panjang garis berat segitiga yang melalui sudut C adalah.. a. 4 cm b. 8 cm a. 5 cm d.10 cm 6. B (x+7) D C A Pada gambar diatas, panjang BD adalah a.7 b. 12 a. 9 d Segitiga sama kaki ABC mempunyai panjang sisi AB = 32 cm dan AC = BC = 20 cm. Tinggi segitiga itu adalah.. a.12 cm b. 24 cm 3 a. 18 cm d. 20 cm 8. Sebuah tangga yang panjangnya 13 m disandarkan pada puncak tembok yang tingginya 12 m. Jika ujung tangga tepat berada pada puncak tembok, jarak pangkal tangga ke tembok adalah a. 5 m b. 10 m c. 15 m 313 d. m 9. Q p

43 611 r S P R Berdasarkan gambar diatas, panjang SR adalah r 2 q2 p2 2q a. r 2 p2 q2 2p b. p2 q2 r 2 2q c. r 2 q2 p2 2r d. 10. Segitiga sama sisi ABC mempunyai panjang sisi 10 cm. Letak titik berat dari sudutnya sejauh 3 a. 5 3 b. 10/3 3 c. 10 Lembar Kerja Siswa Lingkaran

44 612 Materi singkat: Lingkaran dalam dan luar segitiga Suatu lingkaran yang berada di dalam segitiga serta menyinggung ketiga sisi segitiga tersebut disebut lingkaran dalam segitiga. Jari-jari lingkaran dalam segitiga bisa dicari dengan rumus: dimana r adalah jari-jari lingkaran dalam segitiga, L adalah luas segitiga dan s adalah setengah keliling segitiga. Suatu lingkaran yang berada di luar segitiga serta keliling lingkaran tersebut menyinggung perpotongan tiga garis segitiga disebut lingkaran luar segitiga. Jari-jari lingkaran luar segitiga dapat dicari dengan rumus: dimana R adalah jari-jari lingkaran luar segitiga; a, b dan c adalah tiga sisi segitiga dan L adalah luas segitiga. Mencari luas dan keliling segitiga

45 613 atau Teorema Heron Teorema Heron biasanya digunakan untuk mencari luas dari suatu segitiga sembarang. a, b dan c adalah ketiga sisi segitiga. Segitiga sama sisi Untuk mencari luas dan keliling segitiga sama sisi yang bersisi a dapat digunakan rumus sebagai berikut: Lingkaran

46 614 Dalam geometri Euklid, sebuah lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana, membagi

47 615 bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar. Elemen lingkaran Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sbb: n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan jarak terhadap himpunan titik yang membangun lingkaran sehingga sama. Elemen lngkiaran yang berupa titik, yaitu : Titik pusat (P) merupakan jarak antara titik pusat dengan lingkaran harganya konstan dan disebut jari-jari. Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu : Jari-jari (R) merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan lingkaran. Tali busur (TB) merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda (TB). Busur (B)

48 616 merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup yang berimpit dengan lingkaran. Keliling lingkaran (K) merupakan busur terpanjang pada lingkaran. Diameter (D) merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas. Apotema merupakan garis terpendek antara tali busur dan pusat lingkaran. Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu : Juring (J) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya. Tembereng (T) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya. Cakram (C)

49 617 merupakan semua daerah yang berada di dalam lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi. Cakram merupakan juring terbesar. Persamaan Suatu lingkaran memiliki persamaan dengan adalah jari-jari lingkaran dan adalah koordinat pusat lingkaran. Persamaan parametrik Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan parameterik, yaitu yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk lingkaran dalam ruang x-y. Luas lingkaran Luas lingkaran memiliki rumus yang dapat diturunkan dengan melakukan integrasi elemen luas suatu lingkaran dalam koordinat polar, yaitu

50 618 Dengan cara yang sama dapat pula dihitung luas setengah lingkaran, seperempat lingkaran, dan bagian-bagian lingkaran. Juga tidak ketinggalan dapat dihitung luas suatu cincin lingkaran dengan jari-jari dalam dan jari-jari luar. Penjumlahan elemen juring Luas lingkaran dapat dihitung dengan memotong-motongnya sebagai elemen-elemen dari suatu juring untuk kemudian disusun ulang menjadi sebuah persegi panjang yang luasnya dapat dengan mudah dihitung. Dalam gambar r berarti sama dengan R yaitu jari-jari lingkaran. Luas juring Luas juring suatu lingkaran dapat dihitung apabila luas lingkaran dijadikan fungsi dari R dan θ, yaitu;

51 619 dengan batasan nilai θ adalah antara 0 dan 3π. Saat θ bernilai 2π, juring yang dihitung adalah juring terluas, atau luas lingkaran. Luas cincin lingkaran Suatu cincin lingkaran memiliki luas yang bergantung pada jari-jari dalam jari-jari luar, yaitu di mana untuk rumus ini kembali menjadi rumus luas lingkaran Luas potongan cincin lingkaran Dengan menggabungkan kedua rumus sebelumnya, dapat diperoleh yang merupakan luas sebuah cincin tak utuh. Keliling lingkaran Keliling lingkaran memiliki rumus: Panjang busur lingkaran Panjang busur suatu lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus dan

52 620 yang diturunkan di mana digunakan Tanda dari rumus untuk menghitung panjang suatu kurva sebagai kurva yang membentuk lingkaran. mengisyaratkan bahwa terdapat dua buah kurva, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Keduanya identik (ingat definisi lingkaran), sehingga sebenarnya hanya perlu dihitung sekali dan hasilnya dikalikan dua. Pi atau π Nilai pi adalah suatu besaran yang merupakan sifat khusus dari lingkaran, yaitu perbandingan dari keliling K dengan diameternya D:

53 621 Latihan Soal B A O D C Jika panjang busur AB = 45 cm, maka panjang busur Cd adalah.. 0 a. 135 cm60 b. 120 cm c. 115 cm d. 140 cm 2. Pada segi delapan beraturan, besar setiap sudut pusat dan besar setiap sudut sei delapan berturut-turut adalah a. dan b. dan c. dan d. dan 3. Diketahui keliling lingkaran 176 cm dan Jari-jari lingkaran tersebut adalah.. a. 7 cm c. 28 cm b. 32 cm d. 14 cm 4. Keliling lingkaran yang mempunyai diameter 16 cm adalah.. a. 50,24 cm b. 50,26 cm c. 49,30 cm d. 49,29 cm B O 7 cm

54 622 A Luas juring OAB diatas adalah... a. b. c. d cm cm cm cm C A B O Jika besar 0 50 a b c d. BAC 25 0, maka besar ABC adalah..

55 623 3,14 7. Luas daerah lingkaran yang panjang jari-jarinya 24 cm, untuk.. a. 1808,64 b. 1800,64 c. 1724,28 d. 1720,30 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 8. C D A B O Garis OB pada gambar diatas merupakan bagian lingkaran yaitu.. a. Diameter b. Jari-jari c. Busur d. Apotema cm Luas daerah yang diarsir adalah.. cm 2 cm 2 a. 44 c cm cm 2 b. 43 d D C A 2x B B 3x 0 Pada gambar diatas, besar A 78 0, C dan B adalah.. adalah

56 624 a. b. c. d dan dan dan 0 dan Lembar Kerja Siswa Garis Singgung Persekutuan Materi singkat: Garis singgung persekutuan luar MN = Garis pusat persekutuan AB = Garis singgung persekutuan luar

57 625 AB adalah garis singgung persekutuan luar AB = CN AB2 = MN2 - ( r1 r2 )2 CONTOH SOAL Pada gambar di atas, garis AB merupakan garis singgung. Panjang jari-jari OB = 6 cm dan OA = 10 cm. Hitunglah panjang garis singgung AB. Jawab :

58 626 AB2 = OA2 - OB2 AB2 = AB2 = AB2 = 64 AB = 8 cm 1. Kedudukan Dua Lingkaran Dua lingkaran yang berbeda dapat digambarkan pada kedudukan yang berbeda. Macam-macam kedudukan dua lingkaran tersebut, yaitu: a. Dua Lingkaran bersinggungan Perhatikan gambar di atas, kedua lingkaran bersinggungan di dalam dan dapat dibuat sebuah garis singgung k pada titik singgung P. Garis k menyinggung kedua lingkaran di titik P. Kedudukan titik pusat lingkaran O, titik pusat lingkaran Q dan titik singgung P adalah segaris. Pada kedudukan

59 627 dua lingkaran yang bersinggungan di dalam seperti tersebut hanya dapat dibuat sebuah garis singgung persekutuan. Perhatikan gambar di atas, kedua lingkaran bersinggungan di luar dan dapat dibuat tiga garis singgung persekutuan. Garis k merupakan garis singgung persekutuan dalam. Garis l dan m merupakan garis singgung persektuan luar. Kedudukan titik pusat lingkaran O, titik pusat lingkaran Q dan titik singgung P adalah segaris. b. Dua Lingkaran berpotongan Perhatikan gambar! Kedua lingkaran berpotongan dan dapat dibuat dua buah garis singgung persekutuan luar. Garis k menyinggung kedua lingkaran di titik A dan B. Garis m menyinggung kedua lingkaran di titik C dan D. c. Dua Lingkaran saling lepas

60 628 Perhatikan gambar! Kedua lingkaran saling lepas dan pada kedudukan seperti ini dapat dibuat dua buah garis singgung persekutuan luar dan dua buah garis singgung persekutuan dalam. Garis k menyinggung kedua lingkaran di titik A dan B. Garis l menyinggung kedua lingkaran di titik C dan D. Garis k dan l merupakan garis singgung persekutuan luar. Garis m menyinggung kedua lingkaran di titik E dan F, sedangkan garis n menyinggung kedua lingkaran di titik G dan H, sehingga garis m dan n merupakan garis singgung persekutuan dalam. 2. Garis Singgung Persekutuan luar Bagaimanakah sifat-sifat garis singgung persekutuan luar dua lingkaran? Perhatikan gambar!

61 629 Lingkaran O dan Q merupakan lingkaran yang saling lepas. AO adalah jari-jari lingkaran O dan BQ adalah jari-jari lingkaran Q. Garis k adalah garis singgung persekutuan luar yang menyinggung kedua lingkaran di titik A dan B, sehingga AB tegak lurus OA dan BQ. Segi empat ABQO berbentuk trapesium siku-siku. 3. Garis Singgung Persekutuan Dalam Bagaimanakah sifat-sifat garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran? Perhatikan gambar! Lingkaran O dan Q merupakan lingkaran yang saling lepas. AO adalah jari-jari lingkaran O dan BQ adalah jari-jari lingkaran Q. Garis k adalah garis singgung persekutuan dalam yang menyinggung kedua lingkaran di titik A dan B, sehingga AB tegak lurus OA dan BQ. OQ adalah garis hubung titik pusat lingkaran O dan lingkaran Q. AB berpotongan dengan OQ di titik C. Segitiga AOC sebangun dengan segitiga BCQ. Contoh soal: 1. Diketahui dua lingkaran berjari-jari 18 cm dan 23 cm. Jika jarak kedua titik pusat lingkaran tersebut adalah 37 cm, maka bagaimanakah kedudukan kedua lingkaran tersebut?

62 630 Jawab: Jarak titik pusat 37 cm dan jumlah jari-jari kedua lingkaran = = 41 cm. Jarak titik pusat < jumlah jari-jari dua lingkaran, lihat gambar! Sehingga kedudukan kedua lingkaran adalah saling berpotongan. 2. Dua lingkaran saling bersinggungan di luar. Berapa banyak garis singgung persekutuan yang dapat dibuat? Jawab: Banyak garis singgung persekutuan yang dapat dibuat sebanyak 3 buah yang terdiri dari dua garis singgung persekutuan luar (garis l dan m) dan sebuah garis singgung persekutuan dalam (garis k). (lihat pada gambar!)

63 631 Latihan Soal 1. Jarak dua pusat lingkaran adalah 15 cm, sedangkan panjang garis singgung persekutuan dalamnya = 12 cm. Jika panjang jari-jari salah satu lingkaran adalah 6 cm, maka panjang jari-jari lingkaran yang lain adalah.. a. 3 cm c. 9 cm b. 6 cm d. 15 cm 2. A P B Q Pada gambar diatas panjang jari-jari PA = 7 cm dan QB = 3 cm. Jika panjang garis singgung persekutuan dalam AB = 24 cm, maka jarak kedua pusatnya adalah.. a. 10 cm c. 26 cm b. 25 cm d. 31 cm 3. Panjang sisi segitiga adalah 10 cm, 24 cm dan 26 cm, panjang jari-jari lingkaran dalamnya adalah.. a. 4 cm b. 5 cm c. 13 cm d. 30 cm

64 Dua buah lingkaran yang pusatnya di P dan di Q masing-masing berjari-jari 7 cm dan 3 cm. Jika jarak P ke Q = 14 cm. Panjang garis persekutuan dalamnya adalah.. 96 a. 64 b. 136 c. 104 d. 5. A B M N dan NB = 2 cm. Pada gambar diatas, panjang jari-jari MA = 4 cm Jarak MN = 10 cm. Maka panjang garis singgung persekutuan luar AB adalah.. 64 a. cm 96 b. cm 104 c. cm 136 d. 6. Panjang garis singgung dalam dua buah lingkaran adalah 8 cm. Jarak kedua pusat lingkaran itu adalah 10 cm. Jika panjang salah satu jari-jari lingkaran 4 cm, panjang jari-jari lingkaran yang lain adalah.. a. 3 cm b. 7 cm

65 633 c. 4 cm d. 6 cm 7. Panjang garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran adalah 24 cm. Sedangkan jarak kedua pusat lingkaran itu adalah 26 cm. Jika panjang salah satu jari-jari lingkaran 15 cm, maka panjang jari-jari lingkaran yang lain adalah.. a. 4 cm c. 9 cm b. 5 cm d. 11 cm 8. Panjang sisi segitiga adalah 30 cm, 40 cm dan 50 cm, panjang jari-jari lingkaran luarnya adalah.. a. 20 cm b. 10 cm c. 25 cm d. 30 cm 9. C O B A Gambar diatas, panjang BC = 20 cm dan AC = 25 cm. Luas. cm 2 a. 37,5 cm 2 b. 50 cm 2 c. 75 AOB adalah

66 634 d. 100 cm C S T O U B Pada gambar diatas, panjang PQ = 36 cm dan QR = 39 cm, Panjang QU = a. 6 cm b. 9 cm c. 30 cm d. 45 cm

67 635 Lembar Kerja Siswa Bangun Ruang Sisi Lengkung Materi singkat: A. Tabung (Silinder) Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan alat musik tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung? 1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring Tabung Sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tabung, coba sebutkan benda-benda di sekitar kalian yang berbentuk tabung. Berikut ini akan kita pelajari berbagai hal tentang tabung. a. Unsur-unsur Tabung Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.

68 636 Dari kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur tabung. Salin dan isikan unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia. a. Tinggi tabung... b. Jari-jari alas tabung... dan jari-jari atas tabung... c. Diameter alas tabung... dan diameter atap tabung... d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk... e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan dilembarkan berbentuk... b. Jaring-jaring Tabung Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu: a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder, b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung. Rangkaian dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung. Coba kalian gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut. Apakah kalian mendapatkan jaring-jaring tabung seperti gambar berikut?

69 637 Gambar 2.3 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari alas dan atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung adalah t. Jaring-jaring tabung terdiri atas: a. Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan tinggi tabung t. b. Dua lingkaran dengan jari-jari r. 2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung Sebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian ingin membuat tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama dengan ukuran benda tersebut, berapakah luas kertas yang kalian perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari uraian materi berikut. a. Luas Selimut Dengan memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.

70 638 Sehingga kita dapatkan rumus: b. Volume Tabung Tabung merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga. Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan membentuk sebuah tabung dimana hanya mendekati satu bidang alas, satu bidang atas dan satu sisi tegak. Karena alas dan tutup tabung berbentuk lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas dengan tinggi tabung.

71 639

72 640

73 641 B. Kerucut 1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut Perhatikan gambar di samping. Pernahkan kalian melihat bangunan ini? Jika kita cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut. a. Unsur-unsur Kerucut Untuk lebih memahami unsur-unsur kerucut, dapat kita ilustrasikan seperti pada gambar 2.5 berikut.

74 642 Dengan mengamati gambar tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur kerucut dengan melengkapi pernyataan berikut. 1) Tinggi kerucut =. 2) Jari-jari alas kerucut =. 3) Diameter alas kerucut =. 4) Apotema atau garis pelukis =. b. Jaring-jaring Kerucut Berdasarkan kegiatan dan gambar di atas kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua bangun datar yang menyusun kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar berikut.

75 643 Gambar 2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r, tinggi kerucut t, apotema atau garis pelukis s. Terlihat bahwa jaring-jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan gambar 2.6 (b) yaitu: a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari s dan panjang busur 2πr, b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r. 2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk membuat kerucut dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut. a. Luas Selimut Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring ditambah

76 644 luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan jaring-jaring kerucut ini. Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan. Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:

77 645 Sedangkan luas permukaan kerucut = luas selimut + luas alas kerucut = πrs + πr2 = πr (s + r) Jadi dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut s = garis pelukis (apotema) b. Volume Kerucut Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut sebagai berikut. Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2

78 646 c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung 1) Luas selimut

79 647 Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1, jari-jari r, dan apotema s1. Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t 2, jari-jari r2, dan apotema s2. Luas selimut kerucut terpancung adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil. C. Bola

80 648 Mengapa dalam olahraga bowling, benda yang dilemparkan berbentuk bola? Apakah kelebihannya sehingga benda-benda berbentuk bola digunakan dalam olahraga sepak bola, bola voli, bowling, dan billiard? Agar dapat lebih mengenal bangun bola, pelajarilah materi berikut ini. 1. Unsur-unsur Bola Perhatikan gambar berikut. Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi d. 2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Bola

81 649

82 650 D. Hubungan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Jari-jari Pada rumus mencari volume bangun ruang sisi lengkung, semua tergantung pada unsur-unsur bangun tersebut, misalnya jari-jari dan tinggi bangun tersebut. 1. Perbandingan Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari a. Perbandingan Volume Tabung Apabila ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari berbeda, maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya.

83 651 b. Perbandingan Volume pada Kerucut Apabila ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alasnya berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya. c. Perbandingan Volume pada Bola Apabila ada dua buah bola dengan jari-jari yang berbeda, maka perbandingan volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga dan masing-masing jarijarinya.

84 Selisih Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari a. Selisih Volume pada Tabung Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r 1 dan tinggi t diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Maka berlaku:

85 653 b. Selisih Volume pada Kerucut Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga jarijari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Berlaku: Jadi selisih volumenya:

86 654 dengan r1 = jari- jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga: c. Selisih Volume pada Bola Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jarijarinya menjadi r2 dengan r2 > r1. Berlaku: Jadi selisih volumenya:

87 655 dengan r1 = jari-jari awal, r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana jika jari-jari bola diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga:

88 656 Latihan Soal

89 Diameter alas suatu kerucut 10 cm. Jika tinggi kerucut tersebut 12 cm, panjang garis pelukisnya adalah.. a. 13 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 3 cm 2. Sebuah tabung dengan jari-jari 8 cm dan tinggi 20 cm, maka luas seluruh permukaan bangun tersebut adalah.. cm 2 a cm 2 b cm 2 c cm 2 d Volume kerucut yang keliling alasnya 251,2 cm. Panjang garis pelukis 50 cm 3,14 dan. cm 3 a. 1046,46 cm3 b cm3 c cm3 d Jika diameter suatu bola 20 cm. Luas kulit bola tersebut adalah cm 2 a cm 2 b cm 2 c. 2512

90 658 d. 572 cm 2 5. Diameter alas sebuah tabung adalah 21 cm, tinggi 35 cm, 22 7 Luas sisi tabung itu adalah.. cm 2 a b c d cm 2 cm 2 cm 2 6. Volume tabung yang berdiameter 14 cm, tinggi 15 cm dan.. cm3 a. 660 b. 770 cm 3 c d cm3 cm3 7. Luas bola yang volumenya a cm 3 cm3 b cm3 c cm3 d cm 3 3,14 dan adalah adalah

91 659 KUMPULAN SOAL Soal Latihan

92 660 A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang paling benar! Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah satu jawaban yang benar. 1. x(3 2x) + 6x 8=... a. 2x2 + 9x 8 b. -12 x2+ 12x 8 c. 2 x2 + 9x 8 d. 2 x2 9x ( 2y 3) =... a. 4 y2 + 6y + 9 b. 4 y2 + 6y + 9 c. 4 y2 6y + 9 d. 4y2 + 6y 9 3. t2 - t -12 =... a. (t + 4) (t 3) b. (t 4) (t 3) c. (t + 4) (t + 3) d. (t 4) (t + 3) 4. -6p2 + 16p - 8 =... a. (3p + 2) (2 p 4) b. ( 3p + 2) (2 p 4) c. ( 3p + 2) ( 2 p 4) d. ( 3p + 2) (2 p + 4) 5. Berikut ini yang merupakan bentuk kuadrat sempurna adalah... a. 9 y2-12 y - 4 b. 4 y2-12 p + 9 c. 9 y2+12 y - 4 d. 4y2 +12 p Penjumlahan 4a b + 4 dengan 6a 8b 10 adalah 10a 2 9b 2 6 a. 10a 7b 6 b. 10a 9b 6 c. 10a 7b 14 d. 7. Hasil dari 4(3x-6) dijumlahkan dengan 3x+10 adalah

93 661 a. b. c. d. 15 x 4 15 x x x 4 6x 2 4x 8. Pengurangan 3x 2 a. 3x 2 b. 3x 2 8 x c. 3x 2 8 x d. oleh 3x 2 4 x x 2 x 3 x 10 adalah 2 9. Bentuk sederhana dari 1 x 5 a. 1 x 5 b. 1 2 x 3x c. 1 4x 5 d. 10. Bentuk sederhana dari x 7 x 5 a. adalah x 2 2 x 35 x 2 14 x 49 adalah

94 662 b. c. d. x 5 x 7 x 7 x 5 x 5 x Nilai dari 5 3b a. 5 2b b. 9 2b c. 9 4b d. 4 1 b 2b x 4 3 x adalah 12. Nilai dari adalah 2 x 12 3x a. x x b. x 4 3 x c. 4 3 d.

95 Diketahui suatu fungsi f dengan rumus f(x) = x2 5x, nilai-nilai fungsi berikut yang benar adalah... a. f(-1) = 6 b. f(3) = 6 c. f(-2) = -6 d. f(2) = Diketahui P= {1, 2} dan Q = {a, b, c}, banyaknya pemetaan yang dapat dibuat dari himpunan P ke himpunan Q adalah... a. 5 b. 6 c. 8 d Diketahui suatu fungsi g dengan rumus g(x) = ax - 5. Nilai fungsi g untuk x= -1 adalah 3. Nilai a yang memenuhi adalah... a. 8 b. 3 c. 3 d Diketahui A = {1,2,3}, dan B = {a,b}. Suatu pemetaan yang mungkin terjadi dari himpunan A ke himpunan B adalah a. 3 b. 6 c. 8 d. 9

96 664 f ( x) 8 x 2 10 x Diketahui a. 0 b. 4 c. 10 d. 14. Maka nilai 1 f( ) 2 adalah f ( x) x 2 7 x Fungsi f dinyatakan dengan rumus. Maka pembuat nol fungsi diatas adalah x 2 x 5 a. dan x 2 x 5 b. dan x 2 x 5 c. dan x 2 x 5 d. dan 19. Gradien garis yang melalui titik (0,0) dan (3,6) adalah a b. 1 2 c. d. 2 x 2y Gradien garis yang sejajar dengan adalah a b. 1 2 c. d Persamaan garis yang bergradien -3 dan melalui titik (0,-2) adalah 3x y 2 0 a.

97 665 3x y 4 0 b. c. 4x y 2 0 2x y 2 0 d. 22. Suatu persegi, mempunyai panjang sisi (4x-3) cm. Maka luas persegi tersebut adalah 16 x 2 a. 16 x 2 b. 16 x 2 c. 16 x 2 d. 24 x 9 24 x 9 24 x 9 24 x Bentuk sederhana 4 5 a. 4 3 b. 8 5 c. 8 3 d. adalah 24. Perhatikan gambar berikut! Nilai x untuk segitiga disamping adalah

98 666 x 13 cm 5 a. 8 cm b. 12 cm 5 cm c. 15 cm d.18 cm 17. Panjang diagonal ruang sebuah kubus yang panjang rusuknya p cm adalah p 3 a. cm p 2 b. cm 3p c. cm 2p d. cm 18. Jika ABCD adalah suatu persegi dengan panjang sisi 10 cm, maka panjang diagonalnya adalah a. 5 4 cm 8 5 b. cm

99 c. d. cm 10 2 cm 19. Perhatikan gambar berikut ini! Dari gambar segitiga disamping, teorema Pythagoras yang benar b a c adalah a. c b. c. d. a2 b2 c2 b2 a2 c2 c2 a2 b2 c2 a2 b2 20. Bilangan bilangan di bawah ini yang merupakan tripel Pythagoras adalah a. 4, 7, dan 8 b. 13, 14, dan 15 c. 16, 30, dan 34

100 668 d. 41, 21, dan Sebuah tabung dengan jari-jari 8 cm dan tinggi 20 cm, maka luas seluruh permukaan bangun tersebut adalah.. cm 2 a cm 2 b cm 2 c cm 2 d Panjang diagonal suatu persegi panjang adalah 10 cm dan panjang salah satu sisinya 6 cm. Panjang sisi lainnya adalah a. 8,5 cm b. 8,0 cm c. 7,5 cm d. 7,0 cm 23. Yang berikut ini merupakan sisi-sisi suatu segitiga. Sisi-sisi dari segitiga sikusiku adalah a. cm, 2 cm, dan cm b. 5 cm, 7 cm, dan 8 cm c. 4 cm, 5 cm, dan 6 cm d. 12 cm, 13 cm, dan 15 cm ( x 5) 24. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah ( x 2) sisi siku-siku adalah tersebut adalah cm 2 a. 48 cm, sedangkan panjang ( x 1) cm dan cm. Luas segitiga siku-siku

101 669 b. 54 c. 98 cm 2 cm 2 cm 2 d Sebuah tangga yang panjangnya 13 m disandarkan pada puncak tembok yang tingginya 12 m. Jika ujung tangga tepat berada pada puncak tembok, jarak pangkal tangga ke tembok adalah a. 5 m b. 10 m c. 15 m 313 d. m 26. Q r p S P R Berdasarkan gambar diatas, panjang SR adalah r 2 q2 p2 2q a. r 2 p2 q2 2p b.

102 670 p2 q2 r 2 2q c. r 2 q2 p2 2r d. 27. Segitiga sama sisi ABC mempunyai panjang sisi 10 cm. Letak titik berat dari sudutnya sejauh 3 a. 5 3 b. 10/3 3 c. 10 d Sepotong lidi yang panjangnya 35 cm diletakkan diatas lantai. Ujung lidi diangkat keatas dan pangkalnya tetap menempel dilantai, tinggi antara lantai dan ujungnya 21 cm. Panjang proyeksi lidi pada lantai saat ini adalah.. a. 21 cm b. 28 cm c. 30 cm d. 35 cm 29. Nia berjalan kearah barat sejauh 18 m, kemudian berbelok kearah selatan sejauh 24 m di S. Jarak dari tempat Nia berangkat sampai dengan ke S adalah.. a. b. c. d. 30 m 35 m 37 m 39 m cm 26 cm 14 cm Tinggi segitiga KLM pada gambar diatas adalah.. a. 12,8 cm

103 671 b. 20,3 cm c. 15,3 cm d. 21,8 cm ESSAY Untuk soal nomor 31 sampai 40 kerjakan disertai dengan langkah-langkahnya. 31. Tulislah suatu bentuk aljabar untuk setiap situasi berikut. Kemudian sederhanakanlah bentuk aljabar tersebut. a. Anita membawa 4 kotak yang masing-masing berisi sebanyak t kelereng dan 3 kotak masing-masing berisi sebanyak r + 2 kelereng. b. Anita membeli 5 bungkus kue yang masing-masing seharga Rp. x,00 rupiah. Kemudian Anita membeli permen seharga Rp ,00 dan kerupuk seharga Rp 5.000, Sederhanakanlah setiap bentuk aljabar berikut. a. 2n 3n b. 2k 5b b k c. 2x x2 6 x2 33. Sederhanakanlah setiap bentuk aljabar berikut. a. 18y + 5(7 + 3y) b. 30(b + 2) + 2b c. x + 5x + 8(x + 2) 34. Tentukan hasil perkalian berikut. a. 7(3x + 5) b. y(y 9) c. 7( 2a2 + 5a 11) d. 2(n 6) 35. Tentukan hasil perpangkatan berikut a. (p 3)2

104 672 b. (2x 1)2 c. (-2a + 1) 36. Diketahui suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B yang dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan {(-2, 4), (-1,-3), (2, 6), (7,10), (8,-)}. a. Tulislah himpunan A dan B. b. Gambarlah koordinat Cartesius dari relasi tersebut. c. Apakah relasi itu merupakan fungsi? Jelaskan! 37. Diketahui A = { a, b, c } B = { -1, 0 } a. Buatlah semua pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B b. Tentukan banyaknya pemetaan yang dapat dibuat? 38. Diketahui suatu fungsi f dengan rumus f (x- 2x - 5dengan daerah asal M = {-5, -1, 2, 6, 8 }. i. Tentukan nilai fungsi f untuk x = -5, x = 8 ii. Tentukan daerah hasil fungsi f. iii. Gambarlah grafik fungsi f pada koordinat Cartesius 39. Tentukan persamaan garis g, jika garis g: a. Sejajar dengan garis y = 5x 2 dan melalui titik (4, 0). b. Sejajar dengan sumbu Y dan melalui titik (4, -3).

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Peta Konsep Bangun Ruang sisi Lengkung jenis Tabung Kerucut Bola untuk menentukan Unsur dan jaring-jaring Luas permukaan Volume untuk Merumuskan hubungan volume dengan

Lebih terperinci

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian : 1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai

Lebih terperinci

Masukan pengertian dan di setiap topik dan buat daftar pustaka.. latar dan tujuan ambil dari silabus online book,,, ingat ok!!!!

Masukan pengertian dan di setiap topik dan buat daftar pustaka.. latar dan tujuan ambil dari silabus online book,,, ingat ok!!!! Masukan pengertian dan di setiap topik dan buat daftar pustaka.. latar dan tujuan ambil dari silabus online book,,, ingat ok!!!! LINGKARAN Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat

Lebih terperinci

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012 1. Hasil dari 17 - ( 3 x (-8) ) adalah... A. 49 B. 41 C. 7 D. -41 BAB II Bentuk Aljabar - perkalian/pembagian mempunyai tingkat

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I Mata Pelajaran : Matematika 191 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 Nama Sekolah : Kelas/ Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Matematika Aspek : BILANGAN Standar

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co,cc Email: fatkoer@gmail.com 009 Evaluasi Bab 1 Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah

Lebih terperinci

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D. SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam

Lebih terperinci

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional Rekap Nilai Ujian Nasional tahun 2011 Pada tahun 2011 rata-rata nilai matematika 7.31, nilai terendah 0.25, nilai tertinggi 10, dengan standar deviasi sebesar 1.57. Secara rinci perolehan nilai Ujian Nasional

Lebih terperinci

1. BARISAN ARITMATIKA

1. BARISAN ARITMATIKA MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk

Lebih terperinci

SILABUS (HASIL REVISI)

SILABUS (HASIL REVISI) Sekolah : SMP... Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS (HASIL REVISI) Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x2 + 3xy y2

Lebih terperinci

Menemukan Dalil Pythagoras

Menemukan Dalil Pythagoras Dalil Pythagoras Menemukan Dalil Pythagoras 1. Perhatikan gambar di bawah ini. Segitiga ABC adalah sebuah segitiga siku-siku di B dengan sisi miring AC. Jika setiap petak luasnya 1 satuan, tentukan luas

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada

Lebih terperinci

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014 PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 014 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Di suatu daerah yang berada pada ketinggian.500 meter di atas permukaan laut suhunya

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan

Lebih terperinci

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1 1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil

Lebih terperinci

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII 1. Bidang arsiran yang menunjukkan tembereng lingkaran pada gambar berikut adalah.... a. c. b. d. 2. Keliling lingkaran yang panjang

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Tim Pembahas : Th. Widyantini Untung Trisna Suwaji Wiworo Choirul Listiani Estina Ekawati Nur Amini Mustajab PPPPTK Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4. Matematika 1 Bilangan A. MACAM-MACAM BILANGAN 1. Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, 5, 6,, dan seterusnya. 2. Bilangan Cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya. 3. Bilangan Prima Bilangan prima yaitu bilangan

Lebih terperinci

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. Indikator, menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Indikator Soal, menentukan hasil operasi campuran bilangan

Lebih terperinci

SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013

SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013 SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013 Jawab : Bilangan Bulat dan Pecahan 2 + 1 : 2 = 2 + ( 1 : 2 ) = + ( x ) = + = Jawabannya adalah A = = 3 = 3 Perbandingan Jumlah kelereng Bimo = x 70 = 28

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 1. Perhatikan himpunan di bawah ini! A = {bilangan prima kurang dari 11} B = { 1 < 11, bilangan ganjil} C = {semua faktor dari 12}

Lebih terperinci

C. Ø D. S. Gambar di atas adalah kubus ABCD.EFGH dan salah satu jaring-jaringnya, maka titik E menempati nomor... A.(I) C.(III) B.

C. Ø D. S. Gambar di atas adalah kubus ABCD.EFGH dan salah satu jaring-jaringnya, maka titik E menempati nomor... A.(I) C.(III) B. 1. Amir, Adi, dan Budi selalu berbelanja ke Toko "Anda", Amir tiap 3 hari sekali. Adi tiap 4 hari sekali, Budi tiap 6 hari sekali. Bila ketiganya mulai berbelanja sama-sama pertama kali tanggal 20 Mei

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 20 Menit (025) 77 2606 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari A. B. D. 8 5 8 2 2 8 2 adalah. 2. Hasil dari A. B. D. 8 adalah.. Bentuk sederhana dari A. 2

Lebih terperinci

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996 1. Ditentukan A = {2, 3, 5, 7, 8, 11} Himpunan semesta yang mungkin adalah... A.{bilangan ganjil yang kurang dari 12} B.{bilangan asli yang kurang dari 12} C.{bilangan prima yang kurang dari 12} D.{bilangan

Lebih terperinci

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 A. Pilihan Ganda 1. Bentuk x + x 48 jika difaktorkan adalah A. (x 6)(x 8) B. (x + 8)(x 6) C. (x 4)(x 1)

Lebih terperinci

01. Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini. Jika OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... (A) 78 cm (B) 52 cm (C) 26 cm (D) 13 cm

01. Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini. Jika OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... (A) 78 cm (B) 52 cm (C) 26 cm (D) 13 cm 0. Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini. Jika OA = 26 cm, maka panjang BO adalah.... (A) 78 cm (B) 52 cm (C) 26 cm (D) 3 cm 02. Bangun di bawah ini merupakan bangun yang memiliki simetri putar

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 1. Hasil dari 1.764 + 3.375 adalah... A. 53 B. 57 C.63 D. 67 BAB VIII BILANGAN BERPANGKAT 4 2 15 1.764 3.375 4 x 4 16 1 3 1 1 64

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B25 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B25 NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : B5 SMP N Kalibagor Hasil dari 7 ( ( 8)) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 49 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung C. 7 Pangkat ; Akar D.

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! 1. Hasil dari (-5 7) : 4 x (-5) + 8 adalah. A. -26 B. -23 C. 23 D. 26 (-5 7) : 4 x (-5) + 8 = -12 : 4 x (-5) + 8 =

Lebih terperinci

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 C. 6 B. 5 D. 7 Kunci : B B = (bilangan prima kurang dan 13) Anggota himpunan B = (2, 3, 5, 7, 11) Sehingga banyaknya

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

NO SOAL PEMBAHASAN 1

NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 01 KODE : B5 1 Hasil dari 17 (3 ( 8)) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 49 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 41 Dalam kurung 1 C. 7 Pangkat ; Akar D. 41 Kali

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA UN 2014 Jawaban : Pembahasan : (operasi bilangan pecahan) ( ) Jawaban : (A) Pembahasan : (perbandingan senilai) 36 buku 8 mm x x 3. 0 X buku 24 mm Jawaban : (C) Pembahasan :

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Diketahui A = 7x + 5 dan B = 2x 3. Nilai A B adalah A. -9x +2 B. -9x +8 C. -5x + 2 D. -5x +8 BAB II BENTUK ALJABAR A B = -7x

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 01 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari 8 5 3 adalah... 1. a A. 10 5 = a a a a a B. 5. a 1 n n = a C. 3 3. a m n n = a m D. 64 Hasil dari 8 3 adalah... A. 6 B. 8 C.

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN UAN-SMP-- Notasi pembentukan himpunan dari B = {, 4, 9} adalah A. B = { kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B = { bilangan tersusun yang kurang dari } C. B = { kelipatan bilangan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a a a A. 10. Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a a a A. 10. Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN 5 Hasil dari 8 adalah... 5. a = a a a a a A. 0 B. 5. = C.. = D. 64 Hasil dari 8 adalah... A. 6 B. 8 C. 6 D. 4 6 4 Hasil dari 7 ( ( 8)) adalah...

Lebih terperinci

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2008/2009 1. Hasil dari ( 18 + 30): ( 3 1) adalah. A. -12 B. -3 C. 3 D.12 BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN ( 18 + 30): ( 3 1) = 12

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah = Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah = Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 64 adalah... A. 8. a = a a a B. 6. a n n = a C.. a m n n = a m D. 56 Hasil dari 6 8 adalah... A. 6 B. 4 C. 4 D. 4 6 4 Hasil dari

Lebih terperinci

NO SOAL PEMBAHASAN 1

NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : C7 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 5 + ( : ) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 9 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. Dalam kurung C. 9 Pangkat ; Akar D.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a A = 643 = 64 = 4 2 = 16. Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a A = 643 = 64 = 4 2 = 16. Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 64 adalah.... a = a a a A. 8 B. 6. = C.. = D. 56 Hasil dari 6 8 adalah... A. 6 B. 4 C. 4 D. 4 6 4 Hasil dari 5 + ( : ) adalah...

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : A SMP N Kalibagor Hasil dari 5 + [6 : ( )] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 7 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung C. Pangkat ; Akar D.

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55 PROGRAM TAHUNAN Sekolah : MTs.... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55 Standar Sem Kompetensi 1 BILANGAN 1. Memahami sifat-sifat operasi

Lebih terperinci

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian segitiga, hubungan sisi-sisi segitiga, jenis-jenis segitiga ditinjau

Lebih terperinci

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang Diuji Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C37 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C37 NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : C7 SMP N Kalibagor NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 5 + ( : ) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 9 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. Dalam kurung C. 9 Pangkat

Lebih terperinci

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Segitiga 1. Beberapa sifat yang berlaku pada segitiga adalah : Jumlah sudut-sudut sembarang segitiga adalah 180 0 Pada segitiga ABC berlaku AC = BC B = A

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1 Pembahasan UN 0 A3 by Alfa Kristanti PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : A3 Hasil dari 5 + [6 : ( 3)] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 7 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras BY : Feni Malinda Safitri Sudah diperiksa Pengertian Teorema Phytagoras Phytagoras adalah seorang ahli matematika dan filsafat berkebangsaan Yunani pada tahun 569-475 sebelum masehi, ia mengungkapkan bahwa

Lebih terperinci

P2 KODE : 01. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Pembahasan Latihan Soal Ujian Nasional 2010

P2 KODE : 01. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika  Pembahasan Latihan Soal Ujian Nasional 2010 Pembahasan Latihan Soal Ujian Nasional 00 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika P KODE : 0. Jawab: b Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA Kelas VII SEMESTER 1 & 2 MTs.... PROGRAM TAHUNAN Sekolah : MTs.... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C32 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C32 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! Pembahasan UN 0 C by Alfa Kristanti PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : C NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 6 adalah... A. 48. a = a a a B. 7. = C. 08. = D. 6 6 = 6 = 6 = 6 = 6 Hasil dari 8 adalah... A.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

UJIAN NASIONAL SMP/MTs UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2008 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Diketahui: A = {m, a, d, i, u, n} dan B = {m, a, n, a, d, o} Diagram Venn dari kedua himpunan di atas A. m a d o a m o i e e I d u a a u n e m i d o m i d a u n

Lebih terperinci

Prediksi UAN Matematika SMP 2010

Prediksi UAN Matematika SMP 2010 Prediksi UAN Matematika SMP 2010 Lengkap dengan Standar Kompetensi aidianet STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, aritmatika sosial, barisan

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 203 Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!. Hasil dari (-5 7) : 4 x (-5) + 8 adalah. A. -26 B. -23 C. 23 D. 26 2. Perbandingan banyak kelereng Taris dan Fauzan

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Kunci Jawaban Latihan Soal Ujian Nasional 010 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika 1. Jawab: b Untuk menentukan hasil dari suatu akar telebih dahulu cari

Lebih terperinci

sdt ACB = = sdt CBA = = 3. Diketahui sebuah segitiga mempunyai keliling 24 cm, luas segitiga tersebut adalah : jawab :

sdt ACB = = sdt CBA = = 3. Diketahui sebuah segitiga mempunyai keliling 24 cm, luas segitiga tersebut adalah : jawab : LATIHAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 SEMESTER GENAP 1. Hitung besar sudut P dan Q pada segitiga berikut : JAWAB : Jumlah ketiga sudut dalam segitiga = jadi :sudut P + sdt Q + sdt R = sdt P= 6 (12) = sdt

Lebih terperinci

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012 PENELHN SOL MTEMTIK PREDIKSI UN 2012 1. INDIKTOR SOL: Peserta didik dapat menghitung hasil operasi campuran bilangan bulat. SOL: Hasil dari 6 5 7 : 8 4. -18 B. -6 C. 6 D. 18 Kunci jawaban : adalah. 2.

Lebih terperinci

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001 1. Notasi pembentuk himpunan dari B = {1, 4, 9} adalah... A. B = {x x kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B. B = {x x bilangan tersusun yang kurang dari 10} C. B = {x x kelipatan bilangan 2 dan 3

Lebih terperinci

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya.

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya. PEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA 1. Pembahasan: Urutan pengoperasian bilangan bulat adalah: a. Perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan b. Dalam hal perkalian dan pembagian, atau penjumlahan dan pengurangan

Lebih terperinci

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor :

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 04/05-TANGGAL 5 Mei 05. Dalam kompetisi matematika, setiap jawaban benar diberi nilai 4, salah dan tidak dijawab. Dari 40 soal yang

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x 2 + 3xy y 2 terdapat... variabel. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 2. Suku dua terdapat pada bentuk aljabar... a. 2x 2 +

Lebih terperinci

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2 KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP [Type text] MGMP MATEMATIKA SMPN SATU ATAP KAB. MALANG PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP Sesuai kisi-kisi UN 2012 plus Marsudi Prahoro 2012 [Type text] Page 1 M G M P M A T S A T A P M A L A N G. W O R D P R

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A MATEMATIKA Pertemuan 2 N.A smile.akbar@yahoo.co.id Awali setiap aktivitas dengan membaca Basmallah Soal 1 (Operasi Bentuk Aljabar) Bentuk Sederhana dari adalah a. b. c. d. Pembahasan ( A ) Soal 2 (Pola

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 1. Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia, tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Moskow: terendah -5

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN) PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 03 (SOAL DAN PENYELESAIAN) Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran!. Dalam sebuah ruangan terdapat 5 baris kursi. Banyaknya kursi pada baris ke tiga terdapat 34 buah,

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006 1. Pada acara bakti sosial, Ani mendapat tugas membagikan 30 kg gula pasir secara merata kepada kelompok masyarakat yang tertimpa

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA

KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA PAKET 3 1. Jawaban : B 68 : ( 4) + 6 8 = -17 + 48 = 31. Jawaban : D 4 3 1 3 + 3 1 5 14 5 16 = 3 3 5 14 3 16 = 3 5 5 14 16 = 5 5 = 6 3. Jawaban : C Ukuran tanah

Lebih terperinci

dibangun rumah, 3. Urutan naik dari pecahan 15%, 0,3, dan 4 a. 0,3 ; 15% ; 4

dibangun rumah, 3. Urutan naik dari pecahan 15%, 0,3, dan 4 a. 0,3 ; 15% ; 4 PEMNTPN UJIN NSIONL 0 No. Indikator Prediksi Soal. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali, dan bagi pada bilangan bulat (). Hasil dari 9 (-0 : ) + (-3 x ) adalah. a. -8 c. 8 b. -8 d. 8. Menyelesaikan

Lebih terperinci

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 Mata Pelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal : MATEMATIKA : Selasa, 11 Maret 2014 : 120 menit : 40 Soal 2B Petunjuk : 1. Isikan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC /206 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 544 Telepon/Fax (0275) 2405 UJI COBA KE UJIAN NASIONAL 206 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

Daftar Simbol. akar pangkat tiga adalah anggota dari. Glosarium 237

Daftar Simbol. akar pangkat tiga adalah anggota dari. Glosarium 237 Daftar Simbol sudut m gradien D diameter r jari-jari + tambah; plus; positif kurang; minus; negatif kali : bagi = sama dengan tidak sama dengan < lebih kecil daripada > lebih besar daripada lebih kecil

Lebih terperinci

Latihan Ujian 2012 Matematika

Latihan Ujian 2012 Matematika Latihan Ujian 2012 Matematika Hari/Tanggal : Minggu, 19 Februari 2012 Waktu : 120 menit Jumlah Soal : 60 soal Petunjuk Tulis nomor peserta dan nama Anda di tempat yang disediakan pada Lembar Jawaban. Materi

Lebih terperinci

1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D.

1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D. PREDIKSI UCUN THP I Sukses Ujian Nasional 204 No. Kisi-Kisi Jabaran Soal Prediksi Soal Menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat 2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pembagian

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA SMP Tahun 2013 1. Pembahasan: Urutan pengoperasian bilangan bulat adalah: a. Perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan b. Dalam hal perkalian dan pembagian, atau penjumlahan

Lebih terperinci

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) A. Faktor Prima Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan faktor prima sebuah bilangan adalah pembagi habis dari sebuah bilangan

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E52 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E52 NO SOAL PEMBAHASAN 1 SMP N Kalibagor Pembahasan UN 0 E5 by Alfa Kristanti PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : E5 Hasil dari 5 + [6 : ( )] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 7 Operasi hitung Urutan pengerjaan

Lebih terperinci

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA Tujuan Pembelajaran Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya A. Pendahuluan Istilah tabung, kerucut, dan bola di sini adalah istilah-istilah

Lebih terperinci

PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika SMP IX

Pembahasan Matematika SMP IX Pembahasan Matematika SMP IX Matematika SMP Kelas IX Bab Pembahasan dan Kunci Jawaban Ulangan Harian Pokok Bahasan : Kesebangunan Kelas/Semester : IX/ A. Pembahasan soal pilihan ganda. Bangun yang tidak

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1985 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1985 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 98 Matematika EBTANAS-SMP-8- Jika A = {,, 8,, 4}, B = {,,,,, } dengan himpunan semesta C = (c c bilangan cacah }, maka himpunan {., 4, 6, 9,,, } =... A' B' (A

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1991 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1991 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 99 Matematika EBTANAS-SMP-9-0 Amir, Adi dan Budi selalu berbelanja ke Toko "Anda". Amir tiap 3 hari sekali, Adi tiap 4 hari sekali dan Budi tiap hari sekali.

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN 2006/2007

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN 2006/2007 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN 006/007 Oleh : NURYATI, S.Si Di dukung Oleh: http://oke.or.id/ http://oke.or.id/ . Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia tercatat suhu

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2011/2012

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2011/2012 2012 Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2011/2012 Paket A64 Tim Pembahas : Th. Widyantini Choirul Listiani Nur Amini Mustajab Review: Wiworo PPPPTK MATEMATIKA YOGYAKARTA PEMBAHASAN SOAL UN

Lebih terperinci