Teori Bahasa dan Otomata 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teori Bahasa dan Otomata 1"

Transkripsi

1 Teori Bahasa dan Otomata 1

2 KATA PENGANTAR Teori Bahasa dam Otomata merupakan matakuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa jurusan Teknik Indonesia di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia. Matakuliah ini nantinya akan menjadi matakuliah prasyarat ketika akan mengambil matakuliah teknik kompilasi. Penulis mencoba menulis sesederhana mungkin dengan tujuan agar pembaca mudah mengerti atau memahami seluruh bahasan materi dalam modul teori bahasa dan otomata ini. Teori bahasa dan otomata dapat dikatakan sebagai bagian dari ilmu informatika klasik. Dalam modul ini akan banyak studi kasus yang diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami konsep yang dibahas dalam materi dalam bahasa dan otomata. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan modul ini. Penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Jajang Kusnendar, MT yang telah memberikan perkuliahan teori bahasa dan otomata ketika penulis menempuh program sarjana pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer Bandung 2. Sekolah Tinggi teknologi Indonesia Tanjungpinang yang bersedia mencetak/ memperbanyak modul ini 3. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan modul ini Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis tunggu dan dapat dikirm melalui penulis : dwi.nurulhuda@yahoo.com Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Khususnya pembaca yang sedang mengambil matakuliah teori bahasa dan otomata. Selamat belajar. Tanjungpinang, 25 Juni 2014 Dwi Nurul Huda Teori Bahasa dan Otomata 2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENGANTAR TEORI BAHASA DAN OTOMATA BAB 2 FINITE STATE AUTOMATA BAB 3 EKUIVALENSI NFA KE DFA BAB 4 NFA DENGAN ε-move BAB 5 EKSPRESI REGULER BAB 6 ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FINITE STATE AUTOMATA BAB 7 FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT (MESIN MOORE) BAB 8 POHON PENURUNAN BAB 9 PENYEDERHANAAN TATA BAHASA BEBAS KONTEKS Teori Bahasa dan Otomata 3

4 BAB 1 PENDAHULUAN Ilmu komputer memiliki dua komponen utama yaitu model dan gagasan tentang komputasi dan teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi (perangkat keras dan perangkat lunak). Teori bahasa dan otomata masuk kedalam komponen utama dalam ilmu komputer. Teori bahasa dan otomata diterapkan pada beberapa perancangan digital seperti pada pmbuatan bahas apemrograman dan kompilator. Sedangkan tujuan mempelajari Teori Bahasa dan Otomata sendiri yaitu mengajarkan dasar-dasar teori bahasa formal dan modelmodel mesin matematis yang menggambarkan prinsip kerja komputer. Otomata merupakan suatu bentuk (model matematika) yang memiliki fungsi-fungsi dari komputer digital yaitu menerima input, menghasilkan output, bisa memiliki penyimpanan sementara dan mampu membuat keputusan dalam mentransformasikan input ke output. Input pada mesin otomata dianggap sebagai bahasa yang harus dikenali oleh mesin. Selanjutnya mesin otomata akan membuat keputusan yang mengindikasikan apakah input ini diterima atau tidak. Otomata bisa digunakan untuk memodelkan hardware. Umumnya kita hanya tahu bahasa alami yaitu bahasa inggris atau bahasa indonesia. Sebuah bahasa merupakan himpunan string-string dari simbol-simbol untuk suatu alphabet. String sendiri merupakan suatu kata (gabungan dari huruf) dalam bahasa, contoh string adalah Tanjungpinang. String juga dapat bernilah kosong dan biasa dilambangkan menggunakan simbol ε. Contoh penerapan mesin otomata, misalnya kita akan memodelkan mesin otomata yang hanya dapat menerima inputan dalam bahasa inggris. Apabila digambarkan pemodelan bahasanya akan menjadi : Teori Bahasa dan Otomata 4

5 g q4 a q5 n q6 d e n q1 q2 q3 y t q4 q7 q8 i q9 s q10 t q11 q4 Gambar 1.1 Mesin Otomata Penerima Input Bahasa Inggris Pada gambar 1.1 diatas merupakan mesin otomata yang hanya dapat menerima inputan berupa bahasa inggris, jika mesin mendapatkan string inputan : dengan deny dentist : di tolak : diterima : diterima suatu string dikatakan diterima apabila mencapai state akhir(lingkaran ganda) untuk kasus ini ada pada q7 dan q11. State awal selalu diawali oleh panah tanpa inputan (state ). HIRARKI CHOMSKY Tata Bahasa (grammar) didefinisikan sebagai kumpulan dari himpunan-himpunan variable, simbol-simbol terminal, simbol awal yang dibatasi oleh aturan produksi. Pada tahun 1959, Noam Chomsky menggolongkan tingkatan bahasa menjadi empat yang disebut sebagai Hirarki Chomsky. Penggolongan Hirarki Chomsky : Tabel 1.0 Penggolongan Bahasa Bahasa Mesin Otomata Batasan Aturan Produksi Regular/Tipe 3 Finite State Automata (FSA) : α merupakan sebuah simbol 1. Deterministic Finite variable Automata (DFA) β maksimal memiliki sebuah 2. Non- Deterministic Finite Automata (NFA) simbol variable yang bila ada terletak diposisi paling kanan Teori Bahasa dan Otomata 5

6 Bahasa Mesin Otomata Batasan Aturan Produksi Bebas Konteks/Context Push Down Automata (PDA) α berupa sebuah simbol Free/Tipe2 variable Context Sensitive/Tipe1 Linier Bounded Automata α β Unrestricted/Phase Structure/Natural Language/Tipe 0 Mesin Turing Tidak ada batasan Aturan produksi merupakan pusat dari tata bahasa yang menspesifikasikan bagaimana suatu tata bahasa melakukan transformasi dari suatu string ke bentuk lainnya dan melalui aturan produksi tersebut didefinisikan suatu bahasa yang berhubungan dengan tata bahasa tersebut. Suatu aturan produksi dapat dinyatakan dalam bentuk α β ( dibaca : α menghasilkan β atau dibaca : α menurunkan β). Suatu α menyatakan simbol-simbol pada ruas kiri aturan produksi. Sedangkan β menyatakan simbol-simbol pada ruas kanan aturan produksi. Beberapa istilah dalam aturan produksi : 1. Simbol variable/nonterminal : simbol yang masih dapat diturunkan, biasanya dilambangkan menggunakan abjad capital. 2. Simbol terminal : simbol yang tidak dapat diturunkan kembali, biasanya dilambangkan menggunakan abjad non-capital(huruf kecil). Contoh penerapan tata bahasa Noam Chomsky : Table 2.0 Contoh Tata Bahasa Berdasarkan Penggolongan Noam Chomsky Bahasa Contoh Regular/Tipe 3 A b Bebas Konteks/Context Free/Tipe2 B bca Context Sensitive/Tipe1 B Abcd Unrestricted/Phase Structure/Natural AbC abc Language/Tipe 0 Teori Bahasa dan Otomata 6

7 LATIHAN SOAL Buatlah masing-masing 5 buah contoh tata bahasa yang memenuhi aturan tata bahasa : 1. Regular 2. Bebas Konteks 3. Context Sensitive 4. Unrestricted Teori Bahasa dan Otomata 7

8 BAB 2 FINITE STATE AUTOMATA Finite State Automata atau yang dikenal dengan istilah FSA merupakan suatu model mesin otomata dari bahasa reguler. Suatu Finite State Automata dapat memiliki state banyak berhingga yang dapat berpindah-pindah dari suatu state ke state lainnya. Jenis otomata ini tidak memiliki tempat penyimpanan, sehingga kemampuan mengingatnya terbatas. Contoh penerapan Finite State Automata (Pengecek parity ganjil): q1 1 Gambar 2.0 Contoh Penerapan FSA 1. Pengirim akan menambahkan bit paritas sehingga jumlah bit 1 adalah ganjil. Misal, terdapat data : 0110 Pengirim akan menambahkan bit 1, sehingga : Penerima akan memperoleh : Bila suatu saat penerima memperoleh jumlah bit 1 yang genap, misalnya : 10010, maka penerima akan memutuskan telah terjadi kesalahan/ error dalam pengiriman. Beberapa hal yang harus diketahui berkenaan dengan symbol gambar sebelum memulai materi FSA (Finite State Automata) adalah : 1. Lingkaran menyatakan state/kedudukan 2. Label pada lingkaran merupakan nama state 3. Busur menyatakan transisi, yaitu perpindahan state/kedudukan Teori Bahasa dan Otomata 8

9 4. Label pada busur merupakan simbol input 5. Lingkaran diawali sebuah busur tanpa label yang artinya state awal 6. Lingkaran ganda menyatakan state akhir/final state PENERAPAN FINITE STATE AUTOMATA Secara formal FSA dinyatakan menggunakan beberapa symbol : Q = himpunan state = himpunan simbol input δ = fungsi transisi S = state awal F = himpunan state akhir Contoh misalkan pada gambar pengecek pariti ganjil berikut : q1 1 Gambar 2.1 Contoh Penerapan FSA Apabila dinyatakan menggunakan symbol, maka : Q = {,q1} = {0,1} δ = fungsi transisi δ 0 1 {} {q1} q1 {} {} S = F = {q1} Teori Bahasa dan Otomata 9

10 FSA dibagi menjadi dua macam, yaitu DFA( Deterministic Finite Automata ) dan NFA ( Non- Deterministic Finite Automata )..TEST. TEST. TEST. TEST. TEST. TEST. Berdasarkan gambar diatas, tentukan : Q =? =? δ =? S =? F =? Teori Bahasa dan Otomata 10

11 A. DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA / DFA Deterministic Finite Automata merupakan bagian dari FSA. Deterministic Finite Automata/DFA maksudnya dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol masukan yang diterima. Contohnya : Q = {,q1,q2} = {a,b} S = F = {q2} Suatu fungsi transisi bisa di bentuk menjadi 2 bentuk : δ a b {} {q1} q1 {q1} {q2} q2 {q1} {q2} Teori Bahasa dan Otomata 11

12 B. NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA / NFA Non-Deterministic Finite Automata merupakan bagian dari FSA. Non-Deterministic Finite Automata/NFA maksudnya Dari suatu state bisa terdapat 0, 1 atau lebih busur keluar (transisi) berlabel simbol input yang sama. Contohnya : Q = {,q2} = {a,b} S = F = {q2} δ a b {,q2} {q2} q2 {q2} {q2} Dari state ketika memperoleh inputan yang sama yaitu a dapat menuju ke lebih dari 1 state yaitu {,q2}.analisis. Apa Perbedaan Antara Deterministic Finite Automata/DFA dan Non-Deterministic Finite Automata/NFA???? Teori Bahasa dan Otomata 12

13 EKUIVALENSI ANTAR DFA Dalam suatu Deterministic Finite Automata/DFA suatu mesin dapat di gambarkan berbeda tetapi tetap memiliki outputan yang sama. Contoh mesin DFA : a Gambar 2.2 DFA Mesin 1 a a q1 Gambar 2.3 DFA Mesin 2 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa walaupun kedua gambar DFA diatas bebeda tetapi hasil output yang diterimanya tetap sama yaitu hanya dapat menerima inputan yang mengandung a. Teori Bahasa dan Otomata 13

14 .SOAL LATIHAN. Gambarkan FSA (Finite State Automata) berikut ini kemudian analisis apakah FSA (Finite State Automata) tersebut termasuk DFA (Deterministic Finite Automata) atau NFA (Non- Deterministic Finite Automata) disertai dengan 3 buah contoh string yang diterima dan 3 buah contoh string yang ditolak : 1. Q = {,q1,q2} Σ = {0,1} S = {} F = {q2} δ 0 1 {q1} {q2} q1 {q2} {q2} q2 {q1} - 2. Q = {,q1,q2,q3,q4} Σ = {a,b} S = {} F = {q2,q4} δ a b {,q3} {,q1} q1 - {q2} q2 {q2} {q2} q3 {q4} - q4 {q4} {q4} Teori Bahasa dan Otomata 14

15 BAB 3 EKUIVALENSI NON-DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA (NFA) KE DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA(DFA) Ekuivalen artinya sama, pada bahasan materi ini artinya dapat menerima string yang sama baik itu menggunakan mesin Non-Deterministc Finite Automata (NFA) maupun Deterministc Finite Automata (DFA). Sebuah mesin Non-Deterministc Finite Automata (NFA) dapat dibuat menjadi mesin Deterministic Finite Automata(DFA) yang dapat menerima string yang sama. Ada beberapa tahap yang dapat ditempuh untuk melakukan ekuivalensi Non-Deterministc Finite Automata (NFA) ke Deterministc Finite Automata (DFA) : 1. Buat tabel transisi dari Non-Deterministc Finite Automata (NFA) 2. Telusuri state berikutnya dengan memanfaatkan tabel transisi ditambah dengan state { } 3. Tentukan finish baru jika ada, dengan melihat seluruh state yang mengandung finish awal. Contoh kasus diberikan gambar Non-Deterministc Finite Automata (NFA) berikut : Diketahui : Q = {qo,q1} Σ = {0,1} 0 S = F = {q1} 0,1 q1 Teori Bahasa dan Otomata 15

16 Ditanyakan : Buatlah Deterministic Finite Automata yang ekuivalen dengan Non-Deterministic Finite Automata diatas. Jawab : 1. Buat tabel transisi dari Non-Deterministc Finite Automata (NFA) δ 0 1 {,q1} {q1} q1 { } { } State baru yang terbentuk dan akan ditelusuri 2. Telusuri state berikutnya dengan memanfaatkan tabel transisi ditambah dengan state { } δ 0 1 {,q1} {q1} q1 { } { } {,q1} {,q1} {q1} { } { } { } 3. Tentukan finish baru jika ada, dengan melihat seluruh state yang mengandung finish awal. δ 0 1 {,q1} {q1} Finish Baru q1 { } { } {,q1} {,q1} {q1} { } { } { } Teori Bahasa dan Otomata 16

17 4. Gambar Deterministic Finite Automata : 0,1 1 0,1 q1 { } 0 1 {,q1} 0 Teori Bahasa dan Otomata 17

18 .SOAL LATIHAN. 1. Buatlah deterministic Finite Automata yang ekuivalen dengan Non-Deterministic Finite Automata berikut : Q = {qo,q1,q2,q3} Σ = {a,b} S = F = {q3} Fungsi Transisinya sebagai berikut : δ a b {,q1} q1 q1 q3 q3 q2 q4 { } q3 q4 q4 2. Buatlah deterministic Finite Automata yang ekuivalen dengan Non-Deterministic Finite Automata berikut : Q = {p,q,r} Σ = {0,1} S = p F = {q} Fungsi Transisinya sebagai berikut : δ 0 1 p q { } q {q,r} r r p {q,r} Teori Bahasa dan Otomata 18

19 BAB 4 NON-DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA (NFA) DENGAN ε-move Suatu gambar Non-Deterministc Finite Automata (NFA) yang mengandung ε-move ( ε dapat dianggap empty artinya dapat tidak dibaca inputannya atau diperbolehkan langsung menuju state berikutnya tanpa membaca inputan ε). Contoh gambar Non-Deterministic Finite Automata mengandung ε-move : ε q1 q2 q3 0 ε 1 0,1 Berdasarkan gambar diatas maka dapat di ambil kesimpulan : Dari tanpa membaca input dapat langsung berpindah ke state q1 Dari q2 tanpa membaca input dapat langsung berpindah ke state q3 Kegunaan transisi ε ini adalah memudahkan dalam mengkombinasikan Finite State Automata..ε CLOSURE UNTUK SUATU NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε-move. ε closure merupakan himpunan state-state yang dapat dicapai dari suatu state tanpa membaca input. ε closure sendiri dapat disingkat nantinya menjadi ε cl. Contoh pada gambar berikut : Teori Bahasa dan Otomata 19

20 0 ε q1 q2 q3 0 ε 1 Berdasarkan gambar diatas, maka dapat di buat ε closure nya sebagai berikut : ε closure () = {,q1} ε closure (q1) = {q1} ε closure (q2) = {q2,q3} ε closure (q3) = {q3}. LATIHAN. Buatlah ε closure dari gambar Non-Deterministic Finite Automata(NFA) berikut : q4 ε ε q1 ε q2 0 q EKUIVALENSI NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε-move KE NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA TANPA ε-move. Dari suatu Non-Deterministic Finite Automata dengan ε Move dapat dibuat ekuivalensinya menjadi Non-Deterministic Finite Automata tanpa ε Move. Langkah-langkah melakukan ekuivalensi Non-Deterministic Finite Automata dengan ε Move menjadi Non- Deterministic Finite Automata tanpa ε Move : 1. Buat tabel transisi Non-Deterministic Finite Automata yang mengandung ε Move 2. Tentukan ε- closure untuk setiap state Teori Bahasa dan Otomata 20

21 3. Carilah setiap fungsi transisi hasil perubahan Non-Deterministic Finite Automata ε Move ke Non-Deterministic Finite Automata tanpa ε Move dengan menggunakan rumus : δ' (state,input) = ε closure ( δ (ε closure(state),input)) 4. Buat table transisi baru dari hasil perolehan yang sudah dilakukan pada point(3) 5. Tentukan Final State dengan melihat state-state pada ε closure yang menuju pada state finish semula. CONTOH. Buatlah NFA tanpa ε- Move yang ekuivalen dengan NFA dengan ε Move berikut ini : ε q1 q2 q3 0 ε 1 0 Langkah langkah : 1. Buat tabel transisi Non-Deterministic Finite Automata yang mengandung ε Move δ 0 1 { } { } q1 q2 { } q2 { } { } q3 q3 q1 2. Tentukan ε- closure untuk setiap state ε closure () = {,q1} ε closure (q1) = {q1} ε closure (q2) = {q2,q3} ε closure (q3) = {q3} Teori Bahasa dan Otomata 21

22 3. Carilah setiap fungsi transisi hasil perubahan Non-Deterministic Finite Automata ε Move ke Non-Deterministic Finite Automata tanpa ε Move dengan menggunakan rumus : δ' (state,input) = ε closure ( δ (ε closure(state),input)) δ' (,0) = ε cl ( δ (ε cl (),0)) ε cl ( δ{,q1},0) ε cl ({q2}) { q2,q3} δ' (,1) = ε cl ( δ (ε cl (),1)) ε cl ( δ{,q1},1) ε cl ({}) { } δ' (q1,0) = ε cl ( δ (ε cl (q1),0)) ε cl ( δ{q1},0) ε cl ({q2}) {q2,q3} δ' (q1,1) = ε cl ( δ (ε cl (q1),1)) ε cl ( δ{q1},1) ε cl ({}) { } δ' (q2,0) = ε cl ( δ (ε cl (q2),0)) ε cl ( δ{q2,q3},0) ε cl ({q3}) {q3} δ' (q2,1) = ε cl ( δ (ε cl (q2),1)) ε cl ( δ{q2,q3},1) ε cl ({q1}) {q1} δ' (q3,0) = ε cl ( δ (ε cl (q3),0)) ε cl ( δ{q3},0) ε cl ({q3}) {q3} Teori Bahasa dan Otomata 22

23 δ' (q3,1) = ε cl ( δ (ε cl (q3),1)) ε cl ( δ{q3},1) ε cl ({q1}) {q1} 4. Buat table transisi baru dari hasil perolehan yang sudah dilakukan pada point(3) δ 0 1 {q2,q3} { } q1 {q2,q3} { } q2 q3 q1 q3 q3 q1 5. Tentukan Final State dengan melihat state-state pada ε closure yang menuju pada state finish semula Finis semula ada di q3, sehingga lihat state ε closure yang menuju pada state q3 ε closure () = {,q1} ε closure (q1) = {q1} ε closure (q2) = {q2,q3} ε closure (q3) = {q3} Berdasarkan ε closure diatas maka dapat diperoleh state Finish lain selain q3 yaitu q2, sehingga final state sekarang ada 2 yaitu state q2 dan state q3. Gambar Non-Deterministic Finite Automata tanpa ε-move : δ 0 1 {q2,q3} { } q1 {q2,q3} { } q2 q3 q1 q3 q3 q q1 q2 q Teori Bahasa dan Otomata 23

24 .SOAL LATIHAN. Buatlah NFA tanpa ε- Move yang ekuivalen dengan NFA dengan ε Move berikut ini : q4 ε ε q1 ε q2 0 q3 0 1 Teori Bahasa dan Otomata 24

25 BAB 5 EKSPRESI REGULER Suatu Finite State Automata dapat dinyatakan menggunakan Ekspresi Regular (ER). Ekspresi Reguler dapat membuat suatu pola untuk suatu untai/string dari suatu bahasa. Beberapa notasi dalam Ekspresi reguler : No Simbol Keterangan String yang dapat dibangkitkan 1 * (karakter asterik) Artinya bisa tidak muncul bisa juga muncul berkali-kali (0-n) 2 + (ditulis pada posisi Artinya minimal muncul satu kali diatas/superscript) (1-n) ER : a* a,aa,aaa,... ER : ab*c ac, abc, abbc,... ER : b + b, bb, bbb,... ER : ab + ab,abb,abbb, atau (tanda plus) Artinya dapat dipilih salah satu ER : a b a, b.hubungan ANTARA EKSPRESI REGULER DENGAN FINITE STATE AUTOMATA. Suatu Ekspresi Reguler dapat digambarkan kedalam bentuk Finite State Automata begitu pula sebaliknya. Contoh transformasi dari ER(Ekspresi Reguler) Ke Finite State Automata : No Contoh ER Finite State Automata 1 ER : ab*c b a q1 c q2 2 ER : ab + b a q1 b q2 Teori Bahasa dan Otomata 25

26 No Contoh ER Finite State Automata 3 ER : a b a,b q1 Contoh transformasi dari Finite State Automata ke ER(Ekspresi Reguler) : No Contoh Finite State Automata ER (Ekspresi Reguler) 1 c a q1 b q2 ER : abc* 2 a b q1 c q2 c ER: a bc + 3 a b,c q1 ER : a*(b c) Teori Bahasa dan Otomata 26

27 .SOAL LATIHAN. 1. Buatlah string yang dapat dibangkitkan dari ER berikut : a. ER : ab*cd b. ER : ab + cd c. ER : ab + cd d d. ER : (a b)ab 2. Gambarkan FSA dari ER berikut : a. ER : ab + cd d b. ER : (a b)ab 3. Tuliskan ER dari FSA berikut : a. a a q1 b q1 1 Teori Bahasa dan Otomata 27

28 BAB 6 ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FINITE STATE AUTOMATA.ATURAN PRODUKSI BAHASA REGULER. Sebuah otomata berhingga dapat menspesifikasikan suatu bahasa sebagai himpunan semua untai yang menggerakannya dari state awal hingga ke state akhir. Masih ingat materi pada bab 1??? Aturan Produksi pada bahasa regular : α β ( dibaca α menghasilkan β ) Keterangan : α : Sebuah symbol variable β : Maksimal memiliki sebuah symbol variable, yang bila ada terletak dipaling kanan Ulasan pada bab 1 : Symbol variable atau disebut juga symbol non-terminal ialah symbol yang masih dapat diturunkan. Biasanya di definisikan menggunakan huruf besar. Simbol terminal aialah simbol yang sudah tidak dapat diturunkan kembali. Didefinisikan menggunakan huruf kecil. Suatu bahasa / grammar didefinisikan dengan 4 tupel, yaitu : V T P S : himpunan symbol variable/non-terminal : himpunan symbol terminal : kumpulan aturan produksi : symbol awal Teori Bahasa dan Otomata 28

29 .MENGKONSTRUKSI ATURAN PRODUKSI DARI SUATU FSA. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anda akan mengkonstruksi suatu FSA(Finite State Automata) terutama state yang akan menuju final state/ state akhir. Contoh gambar FSA(Finite State Automata) : b q4 ε a q1 ε q2 a q3 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa mesin FSA(Finite State Automata) tersebut memiliki inputan a dan b dan akan menjadi simbol terminal pada aturan produksi yang akan dibuat. Misalnya state awal kita simbolkan dengan S (state awal) yaitu. Dari mendapat inputan a langsung menuju ke state q1. Aturan produksinya dapat ditulis sbb : S aa Dimana A diidentikan dengan q1 (bagian yang belum terbangkitkan mulai dari state q1). Dari q1 mendapatkan inputan transisi-ε (tanpa menerima input) menuju ke q2. Aturan produksinya dapat ditulis sbb : A B B diidentikan sebagai q2. Dari q2 memperoleh inputan a ke q3 dan inputan transisi-ε (tanpa menerima input) menuju ke q4. Aturan produksinya dapat ditulis sbb : B a B C Dimana C diidentikan sebagai q4. Dari q4 mendapat inputan inputan b menuju state q1. C ba Teori Bahasa dan Otomata 29

30 Aturan produksi diatas dapat dituliskan kembali sbb : S aa A B B a C C ba Secara formal tata bahasa yang diperoleh dari mesin FSA(Finite State Automata) dapat dituliskan sbb : V = {S, A, B, C} T = {a,b} P = { S aa, A B, B a C, C ba} S = S.MENGKONSTRUKSI SUATU FSA DARI SUATU ATURAN PRODUKSI. Jika sebelumnya dari suatu FSA dapat di konstruksi bentuk aturan produksinya, sekarang adalah kebalikannya. Dari suatu aturan produksi dapat digambarkan FSA-nya. Contoh apabila terdapat aturan produksi berikut : S as ba a A cb B as Gambar FSA dari aturan tersebut adalah sbb : a a b c q1 q2 q3 a Teori Bahasa dan Otomata 30

31 .SOAL LATIHAN. 1. Diberikan gambar FSA (Finite State Automata) berikut : b a ε b q1 q2 q3 a q4 ε Buatlah aturan produksi untuk gambar FSA(Finite State Automata) diatas!!! 2. Diberikan aturan produksi berikut : S baa B bab ε A bs a B as Buatlah gambar FSA (Finite State Automata) dari aturan produksi tersebut!!! Teori Bahasa dan Otomata 31

32 BAB 7 FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT (MESIN MOORE) Pada mesin Moore suatu output akan berasosiasi dengan state. Mesin Moore dapat didefinisikan kedalam : Q : himpunan state Σ : himpunan symbol input δ : fungsi transisi S : state awal Δ : himpunan output λ : fungsi output untuk setiap state CATATAN Final state dari suatu DFA (Deterministic Finite Automata) dihilangkan, karena keputusan dimunculkan sebagai output. Contoh mesin Moore, missal ingin memperoleh sisa pembagian (Mod) suatu bilangan dengan 2. Dimana suatu inputan dinyatakan menggunakan bilangan biner. Maka diperoleh : Q : {,q1} Σ : {0,1} karena inputan akan diubah menjadi bilangan biner S : Δ : {0,1} --- karena kemungkinan sisanya jika tidak 0 berati 1 λ () : 0 λ (q1) : 1 Teori Bahasa dan Otomata 32

33 Mesin Moore untuk Mod 2adalah sbb : q Implementasi ke dalam studi kasus : 1) 7 Mod 2 =? 7 = 111, maka jika di masukan kedalam gambar diatas akan inputan terakhir akan berhenti di state q1 yang bernilai 1, sehingga dapat ditemukan bahwa 7 Mod 2 = 1 2) 12 Mod 2 =? 12 = 1100, maka jika di masukan kedalam gambar diatas akan inputan terakhir akan berhenti di state yang bernilai 0, sehingga dapat ditemukan bahwa 12 Mod 2 = 0 Teori Bahasa dan Otomata 33

34 BAB 8 POHON PENURUNAN Pohon penurunan berguna untuk menggambarkan bagaimana memperoleh suatu string(untai) dengan cara menurunkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal. Simbol variabel akan diturunkan sampai menjadi simbol terminal seluruhnya. Contoh: S AB A aa a B bb b Berdasarkan tata bahasa bebas konteks diatas maka dapat digambarkan pohon penurunan untuk memperoleh untai aabbb sebagai berikut : S A B a A b B a b B b Teori Bahasa dan Otomata 34

35 Proses penurunan atau parsing dapat dilakukan dengan cara berikut : 1. Penurunan terkiri (leftmost derivation) : symbol variable terkiri yang diperluas terlebih dahulu 2. Penurunan terkanan (rightmost derivation) : symbol variable terkanan yang diperluas terlebih dahulu Contoh : S AB A aa a B bb b Untai yang ingin diperoleh : aabbb Penyelesaian : 1. Penurunan terkiri (leftmost derivation) S AB aab aab aabb aabbb aabbb 2. Penurunan terkanan (rightmost derivation) S AB AbB AbbB Abbb aabbb aabbb Dalam pohon penurunan ada yang disebut Ambiguitas. Ambiguitas terjadi apabila terdapat lebih dari satu pohon penurunan yang berbeda tetapi untuk memperoleh untai yang sama. Contoh : S A B A ab B ab Untuk memperoleh untai yang sama yaitu ab, dapat digambarkan dua pohon penurunan yang berbeda tetapi untuk mencapai untai yang sama yaitu ab. S A atau S B a b a b Teori Bahasa dan Otomata 35

36 .SOAL LATIHAN. 1. Gambarkan pohon penurunan untuk memperoleh string bbabbaab dari tata bahasa bebas konteks berikut : S AA A AAA a ba Ab 2. Buktikan bahwa tata bahasa bebas konteks berikut ambigu : S SaS SbS c Untuk untai : cacbc Teori Bahasa dan Otomata 36

37 BAB 9 PENYEDERHANAAN TATA BAHASA BEBAS KONTEKS Penyederhanaan tata bahasa bebas konteks bertujuan untuk melakukan pembatasan sehingga pohon penurunan tidak memiliki aturan produksi yang tidak berarti. Contoh : S A A B B C C D D a A Berdasarkan aturan produksi diatas terlihat beberapa aturan yang sebetulnya tidak perlu sebab akhirnya tetap berujung pada S a, aturan produksi D A juga menyebabkan kerumitan karena akan kembali lagi ke atas A B. Tahap-tahap penyederhanaan tata bahasa bebas konteks : 1. Penghilangan produksi ε 2. Penghilangan produksi unit 3. Penghilangan produksi useless(tidak berguna).penghilangan PRODUKSI ε. Produksi ε adalah produksi dalam bentuk : α ε atau dapat disebut produksi kosong (empty). Penghilangan produksi ε dapat dilakukan dengan mengganti produksi yang mengandung ε. Contoh kasus : S abcd B ab ε Teori Bahasa dan Otomata 37

38 Pada kasus diatas B bernilai nullable, maka penyederhanaannya menjadi : S abcd acd B ab Produksi unit adalah suatu produksi dimana ruas sebelah kiri dan kanan aturan produksi hanya berupa sebuah simbol variabel, seperti A B. Adanya kasus seperti itu membuat tata bahasa memiliki kerumitan tertentu. Contoh : S Sa S A A B A bb B cd Aturan produksi diatas dapat dihilangkan produksi unitnya yaitu dengan cara mengganti aturan produksi yang mengandung produksi unit. S Sa S bb cd A bb cd B cd Produksi useless merupakan suatu aturan produksi yang tidak berguna atau tidak terpakai, sehingga dapat dihilangkan. Produksi tersebut jika tidak dihilangkan tidak akan pernah terpakai karena tidak dapat mengalami penurunan apapun atau tidak akan mengalami penurunan hingga terminal. Contoh : S asa Abc Bcd A aab B BBB a Mengandung produksi Unit.PENGHILANGAN PRODUKSI UNIT..PENGHILANGAN PRODUKSI USELESS. Teori Bahasa dan Otomata 38

39 Berdasarkan aturan produksi diatas maka ada aturan produksi yang dapat dihilangkan yaitu : S Abc A aab Sebab penurunan A tidak akan menuju symbol terminal, sehingga apabila tidak dihilangkan akan mengalami kerumitan tertentu. Sehingga berdasarkan aturan produksi tersebut dapat disederhanakan menggunakan penghilangan produksi useless menjadi : S asa Bcd B BBB a Penyederhanaan tata bahasa bebas konteks harus melewati ketiga tahapan tersebut. Tidak ada yang boleh terlewatkan, walaupun nantinya bisa jadi dari suatu aturan produksi ada yang tidak mengandung produksi useless, ε ataupun unit. Teori Bahasa dan Otomata 39

40 .SOAL LATIHAN. 1. Hilangkan semua aturan produksi useless dari tata bahasa bebas konteks berikut : S AD BC A b B bd a D DB AD 2. Hilangkan semua aturan produksi ε dari tata bahasa bebas konteks berikut : S C C dc ε D bc 3. Hilangkan semua aturan produksi unit dari tata bahasa bebas konteks berikut : S Aa B B A bb A a bc B 4. Sederhanakanlah tata bahasa bebas konteks berikut menggunakan aturan produksi ε, produksi unit dan produksi useless : S AA C bd A Bb ε B AB d C de Teori Bahasa dan Otomata 40

Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1)

Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1) Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa Risnawaty 2350376 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Konsep Bahasa (1) String(kata) adalah suatu deretan berhingga dari simbol-simbol. Panjang string

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL VIII TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami ekspresi reguler dan dapat menerapkannya dalam berbagai penyelesaian persoalan. Materi : Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular

Lebih terperinci

Grammar dan Tingkat Bahasa

Grammar dan Tingkat Bahasa CSG3D3 Teori Komputasi Grammar dan Tingkat Bahasa Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing, and

Lebih terperinci

FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA

FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA BAHASA FORMAL Dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet Dapat juga dipandang sebagai entitasentitas abstrak yang

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI Konsep & Notasi Bahasa

TEKNIK KOMPILASI Konsep & Notasi Bahasa TEKNIK KOMPILASI Konsep & Notasi Bahasa Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Konsep dan Notasi bahasa Teknik Kompilasi merupakan kelanjutan dari konsepkonsep yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama: pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kedua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi, meliputi

Lebih terperinci

Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013

Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 KONTRAK KULIAH 1. Presensi 15 menit diawal perkuliahan dan dilakukan sendiri (tidak Boleh Titip Presensi), setelahnya sistem akan ditutup 2.

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL X TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami tentang tata bahasa bebas konteks dan membangun pohon penurunan tata bahasa bebas konteks Materi : Pohon Derivatif Tata Bahasa Bebas Konteks

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Otomata

Teori Bahasa dan Otomata Teori Bahasa dan Otomata Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com/ E-mail : pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]

Lebih terperinci

anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token.

anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. GRAMMAR DAN BAHASA MATERI MINGGU KE-2 TATA BAHASA Dalam pembicaraan tata bahasa, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. Kalimat adalah deretan hingga simbo-lsimbol terminal. Bahasa adalah

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN:

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: Mira Kania S.,ST.,MT Utami Dewi W.,S.Kom IF I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan(task). Dua pertanyaan

Lebih terperinci

Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state

Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state EKSPRESI REGULAR Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata bisa dinyatakan secara sederhana

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : Maret 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4.

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Tata Bahasa Bebas Konteks Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa bebas konteks/ context free grammar,

Lebih terperinci

POHON PENURUNAN Context Free Grammar

POHON PENURUNAN Context Free Grammar POHON PENURUNAN Context Free Grammar Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa bebas konteks/ context free grammar, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

TEORI BAHASA & OTOMATA (KONSEP & NOTASI BAHASA) PERTEMUAN IX Y A N I S U G I Y A N I

TEORI BAHASA & OTOMATA (KONSEP & NOTASI BAHASA) PERTEMUAN IX Y A N I S U G I Y A N I TEORI BAHASA & OTOMATA (KONSEP & NOTASI BAHASA) PERTEMUAN IX Y A N I S U G I Y A N I Konsep dan Notasi bahasa Thn 56-59 Noam chomsky melakukan penggolongan tingkatan dalam bahasa, yaitu menjadi 4 class

Lebih terperinci

Pendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1

Pendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1 FINITE STATE AUTOMATA Pertemuan 9 & 10 Dosen Pembina : Danang Junaedi 1 Pendahuluan [6] Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Tata Bahasa Bebas Konteks Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa bebas konteks/ context free grammar,

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular

TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Tata bahasa reguler Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat Finite State Automata (FSA) yang

Lebih terperinci

Contents.

Contents. Contents FINITE TATE AUTOMATA (Otomata Hingga)... 2 Deterministic/Non Deterministic Finite Automate... 2 Ekwivalensi DFA dan NFA... 4 Contex Free Grammer(CFG)... 8 Penyederhanaan CFG... 9 Bentuk Normal

Lebih terperinci

Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move

Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah

Lebih terperinci

TATA BAHASA BEBAS KONTEKS (CONTEXT FREE GRAMMAR)

TATA BAHASA BEBAS KONTEKS (CONTEXT FREE GRAMMAR) TATA BAHASA BEBAS KONTEKS (CONTEXT FREE GRAMMAR) Oleh: Bagus Adhi Kusuma Teori Bahasa dan Otomata STIMIK AMIKOM Purwokerto Program Studi Teknik Informatika 2013/2014 CFG (Bahasa Bebas Konteks) sebuah tata

Lebih terperinci

IF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi

IF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi Definisi Grammar Bahasa adalah himpunan kata-kata atau kalimat yang telah disepakati, contoh : {makan, tidur, bermain, belajar} Bahasa Indonesia {shit, sheet, damn, kiss, smell} Bahasa Inggris {konichiwa,

Lebih terperinci

DIKTAT TEORI BAHASA DAN OTOMATA

DIKTAT TEORI BAHASA DAN OTOMATA DIKTAT TEORI BAHASA DAN OTOMATA DISUSUN OLEH Ir. Sudiadi, M.M.A.E. Ir. Rizani Teguh, M.T. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Global Informatika MDP 207 Hal KATA PENGANTAR Pertama-tama kami

Lebih terperinci

PENYEDERHANAAN Context Free Grammar

PENYEDERHANAAN Context Free Grammar PENYEDERHANAAN Context Free Grammar Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa bebas konteks/ context free grammar, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Teknik Kompiler 5. oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs

Teknik Kompiler 5. oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs Teknik Kompiler 5 oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi

Lebih terperinci

Memiliki kelemahan terlalu panjang jalannya padahal berujung pada S a, produksi D A juga menyebabkan kerumitan.

Memiliki kelemahan terlalu panjang jalannya padahal berujung pada S a, produksi D A juga menyebabkan kerumitan. PENYEDERHANAAN TATA BAHASA BEBAS KONTEKS Tujuan : Melakukan pembatasan sehingga tidak menghasilkan pohon penurunan yang memiliki kerumitan yang tidak perlu atau aturan produksi yang tidak berarti. Contoh

Lebih terperinci

Teori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga

Teori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga Teori Komputasi Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Bab 5: Agenda. Deterministic Finite Automata DFA (Otomata Hingga Deterministik) Equivalen 2 DFA Finite State Machine FSA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahasa Alami dan Bahasa Formal Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of combining words used and understood by a considerable community, sedangkan

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] PENGGABUNGAN 2 FSA Pada 2 mesin FSA dapat dilakukan penggabungan, disebut union serta konkatenasi. Misalkan terdapat dua mesin NFA, M1 dan M2 Gambar 5: M1 Gambar 6: M2 OPERASI

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Otomata (Automata) Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu. Beberapa

Lebih terperinci

TEORI BAHASA & AUTOMATA

TEORI BAHASA & AUTOMATA TEORI BAHASA & AUTOMATA Dosen: Dadang mulyana Alamat email untuk tugas: dadangstmik@gmail.com 1 Cara pengiriman tugas: Dalam subjek email tuliskan: Instansi_kelas_nama_matakuliah_jenistugas Contoh: Ahmad

Lebih terperinci

Tujuan Penyederhanaan

Tujuan Penyederhanaan VII.1 MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA BAB VII PENYEDERHANAAN TATA BAHASA BEBAS KONTEKS Tujuan Penyederhanaan IF Penyederhanaan tata bahasa bebas konteks bertujuan untuk melakukan pembatasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA UNIVERSITAS GUNADARMA SK No. 92 / Dikti / Kep /1996 Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] NFA DENGAN -MOVE Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah

Lebih terperinci

BAB V CONTEXT FREE GRAMMAR DAN PUSH DOWN AUTOMATA

BAB V CONTEXT FREE GRAMMAR DAN PUSH DOWN AUTOMATA Bab V Context Free Grammar dan Push Down Automata 26 BAB V CONTEXT FREE GRAMMAR DAN PUSH DOWN AUTOMATA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami CFG dan PDA 2. Memahami Context Free Grammar 3. Memahami Push Down Automata

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL III TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat menyederhanakan sebuah FSA. Materi : Useless state State distinguishable dan state indistinguishable

Lebih terperinci

Teori Bahasa & Otomata

Teori Bahasa & Otomata Teori Bahasa & Otomata Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia 1 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Matematika Dasar Bab 3 Dasar-Dasar Teori Bahasa Bab 4 Representasi Bahasa Bab 5 Klasifikasi

Lebih terperinci

Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata]

Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata

Lebih terperinci

NonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom

NonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom NonDeterministic Finite Automata Perbedaan DFA dan NFA DFA (Deterministic Finite Automata) FA di dalam menerima input mempunyai tepat satu busur keluar. NFA (Non Deterministic Finite Automata) FA di dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu:

PENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu: PENDAHULUAN Pengertian Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah

Lebih terperinci

BAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

BAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Bab 1 Teori Bahasa dan Automata 1 BAB I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami Tentang Teori Bahasa 2. Memahami Automata dan Istilah Istilah yang terdapat dalam Automata 3. Mengerti Tentang

Lebih terperinci

Teknik Kompilasi. Notasi Bahasa

Teknik Kompilasi. Notasi Bahasa Teknik Kompilasi Notasi Bahasa TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi oleh aturan-aturan produksi.

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata

Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata Teori Bahasa dan Automata Finite State Automata & Non Finite State Automata Finite State Automata Model matematika suatu sistem yang menerima input dan output diskrit Mesin automata dari bahasa Regular

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product Teori Himpunan Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata Teori Bahasa & Otomata Semester Ganjil 2009/2010 Himpunan adalah sekumpulan entitas tidak memiliki struktur sifatnya hanya keanggotaan Notasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA)

PERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) PERTEMUAN II Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) dadang mulyana 1 INGA.INGAT MULAI MINGGU DEPAN KULIAH TBO DIMULAI JAM 13.00 MAAF UNTUK

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 12 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Penghilangan ε-production Penghilangan Unit Production

Lebih terperinci

KONSEP GRAMMAR DAN BAHASA

KONSEP GRAMMAR DAN BAHASA KONSEP GRAMMAR DAN BAHASA Konsep Dasar 1. Dalam pembicaraan grammar, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. 2. Kalimat adalah deretan hingga simbol-simbol terminal. 3. Bahasa adalah himpunan

Lebih terperinci

Amir Hamzah AKPRIND PRESS 2009

Amir Hamzah AKPRIND PRESS 2009 1 TEORI BAHASA DAN OTOMATA Amir Hamzah AKPRIND PRESS 2009 1 TEORI BAHASA DAN OTOMATA Amir Hamzah JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA AKPRIND

Lebih terperinci

DAN FIRRAR UTDIRARTATMO

DAN FIRRAR UTDIRARTATMO DAN FIRRAR UTDIRARTATMO Pendahuluan Teori Bahasa dan Otomata DAN FIRRAR UTDIRARTATMO Pendahuluan TEORI BAHASA DAN OTOMATA Oleh: Firrar Utdirartatmo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2001 Edisi Kedua Cetakan

Lebih terperinci

Tujuan perancangan bhs program

Tujuan perancangan bhs program Tujuan perancangan bhs program Komunikasi dengan manusia Pencegahan dan deteksi kesalahan Usability Efektifitas pemrograman Compilability (mengurangi kompleksitas,mis:penggunaan bracket) Efisiensi dengan

Lebih terperinci

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks. Kuliah Online : TBA [2012/2013]

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks. Kuliah Online : TBA [2012/2013] Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks Kuliah Online : TBA [2012/2013] Tujuan Penyederhanaan untuk melakukan pembatasan sehingga tidak menghasilkan pohon penurunan yang memiliki kerumitan yang tidak

Lebih terperinci

Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine yang tidak mengeluarkan output ini dikenal

Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine yang tidak mengeluarkan output ini dikenal FINITE STATE AUTOMATA (FSA) DAN FINITE STATE MACHINE (FSM) MATERI MINGGU KE-3 Finite State Automata (FSA) Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine

Lebih terperinci

FTIK / PRODI TEKNIK INFORMATIKA

FTIK / PRODI TEKNIK INFORMATIKA Halaman : 1dari 12 LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI Tim SOP dan JUKNIS Prodi IF Mira Kania Sabariah, S.T., M.T Ka Prodi TeknikInformatika Halaman : 2dari 12 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... 1 Daftar

Lebih terperinci

8 April 2015 Teori Bahasa dan Otomata

8 April 2015 Teori Bahasa dan Otomata EKSPRESI REGULAR MATERI MINGGU KE-4 EKSPRESI REGULAR Bahasa disebut reguler jika terdapat FSA yang dapat menerimanya. Bahasa reguler dinyatakan secara sederhana dengan ekspresi reguler/regular expression

Lebih terperinci

Dasar Teori Bahasa & Grammar

Dasar Teori Bahasa & Grammar Dasar Teori Bahasa & Grammar Dasar Teori Bahasa Grammar & Bahasa Klasifikasi Noam Chomsky Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan

Lebih terperinci

Teknik Kompiler 7. oleh: antonius rachmat c, s.kom

Teknik Kompiler 7. oleh: antonius rachmat c, s.kom Teknik Kompiler 7 oleh: antonius rachmat c, s.kom Transformasi TBBK Dimaksudkan untuk memperoleh TBBK yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang lebih efisien. Transformasi boleh dilakukan asalkan tidak

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL II TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat mengeksekusi suatu mesin otomata Materi : FSA dan Implemetasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA)

Lebih terperinci

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA

TEORI BAHASA DAN OTOMATA TEORI BAHASA DAN OTOMATA MATERI KULIAH : Topik Substansi 1 Kontrakpembelajaran, Pendahuluan a. Ketentuan dalam Kuliah b. Pengertian Bahasa c. Pengertian Otomata 2 Pengertian Dasar dan Operasi pada string

Lebih terperinci

Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser)

Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser) Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser) pohon (tree) suatu graph terhubung yang tidak sirkuler, memiliki satu buah simpul (atau vertex / node) yaitu akar (root) dan dari akar ini memiliki lintasan

Lebih terperinci

MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA

MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA Pengantar Automata dan Bahasa Teori Pendukung Konsep Bahasa Slide 1 dari 38 PENGANTAR AUTOMATA DAN BAHASA Obyektif membahas model-model komputasi sebagai mesin abstraks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hierarki kelas-kelas bahasa menurut Chomsky, kelas bahasa yang paling sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan tepat

Lebih terperinci

Konsep dan Notasi Bahasa. Istiqomah, S.Kom

Konsep dan Notasi Bahasa. Istiqomah, S.Kom Konsep dan Notasi Bahasa Istiqomah, S.Kom Konsep dan Notasi Bahasa Hirarky Chomsky Diagram Keadaan Notasi BNF Diagram Sintaks (1) Hirarky Chomsky Tata Bahasa (grammar) bisa didefinisikan sebagai kumpulkan

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa

Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAHASA REGULER 1. Ekspresi Regular

BAHASA REGULER 1. Ekspresi Regular BAHASA REGULER 1. Ekspresi Regular Bahasa regular adalah penyusun ekspresi regular (ER) Ekspresi regular terdiri dari kombinasi simbol-simbol atomik menggunakan 3 operator : concate, alternate, dan closure/repetisi.

Lebih terperinci

Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi.

Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi. Konsep dan Notasi Bahasa Teori Bahasa Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi. Contoh : Si Kucing kecil menendang

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA

TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA Anggota Kelompok : 1. Aedy Suciawan (50407040) 2. Afrista Reolny W (50407042) 3. Arnoldus Billy Jansen (50407161) 4. Endah Nurhayati (50407318) 5. Danang Panji P (50407227)

Lebih terperinci

MODUL 17. BAHASA-BAHASA REKURSIF DAN RECURSIVELY ENUMERABLE

MODUL 17. BAHASA-BAHASA REKURSIF DAN RECURSIVELY ENUMERABLE MODUL 17. BAHASA-BAHASA REKURSIF DAN RECURSIVELY ENUMERABLE TM T r untuk suatu bahasa rekursif akan menjawab (recognize) atau setelah memproses string masukan. T r Dalam pembahasan sebelumnya kita mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep, fakta, termasuk simbol simbol serta aturan agar mempunyai makna.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep, fakta, termasuk simbol simbol serta aturan agar mempunyai makna. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Bahasa dan Automata Bahasa merupakan suatu sistem yang meliputi pengekspresian gagasan, konsep, fakta, termasuk simbol simbol serta aturan agar mempunyai makna. Automata

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL VI TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa dapat malakukan operasi gabungan/konkatenasi, dan membangun FSA optimal Materi : Operasi Gabungan Operasi Konkatenasi Alur Pengembangan FSA Contoh-contoh

Lebih terperinci

TEORI BAHASA & OPERASI MATEMATIS (2)

TEORI BAHASA & OPERASI MATEMATIS (2) PERTEMUAN III TEORI BAHASA & OPERASI MATEMATIS (2) Mahasiswa memahami bahasa sebagai himpunan dan operasi 2 -nya, cara mendefinisikan bahasa, serta cara mengenali anggota 2 bahasa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Teori Bahasa Dan Otomata IF1402

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Teori Bahasa Dan Otomata IF1402 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Teori Bahasa Dan Otomata IF1402 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG 2010 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Otomata

Teori Bahasa dan Otomata Teori Bahasa dan Otomata i iv Pengantar Teori Bahasa & Otomata TEORI BAHASA & OTOMATA Penulis: Adi Sulistyo Nugroho, S.Kom., M.M. Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Semester Penempatan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Semester Penempatan SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot Kredit Semester Penempatan Penanggung Jawab Mata Kuliah : Teori Bahasa Automata : TI 2A & TI 2B : 3 SKS : III : Fathiah, ST. M. Eng.

Lebih terperinci

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Abdurrahman Dihya R./13509060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN

PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN Febri Nova Lenti STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta 55198 febri@akakom.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

2. Review TeoriBahasaFormal danotomata

2. Review TeoriBahasaFormal danotomata IF5110 Teori Komputasi 2. Review TeoriBahasaFormal danotomata Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Magister Informatika STEI-ITB 1 Terminologi Alfabet: himpunan terbatas simbol-simbol Contoh: alfabetlatin,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Automa Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Micro processing dan Memory, Memory Addressing; Register, Struktur Program,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (Kelas Teori)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (Kelas Teori) UPN "VETERAN" YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (Kelas Teori) Fakultas : Teknik Industri Jurusan : Teknik Informatika Mata Kulia & Kode : Otomata dan Pengantar Kompilasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Teori Bahasa

PENDAHULUAN Teori Bahasa PERTEMUAN I PENDAHULUAN Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah (text processor). Bahasa

Lebih terperinci

Tata Bahasa Bebas Konteks

Tata Bahasa Bebas Konteks Tata Bahasa Beas Konteks By mei Dalam tataahasa eas konteks Ruas kiri dari aturan produksi terdiri dari ATU simol non terminal Ruas kanan dapat erupa string yang dientuk dari simol terminal dan non terminal

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL IV TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami teknik translasi NFA ke DFA dan daat menerakannya. Materi : Pengertian ekivalensi Langkah-langkah engubahan EKIVALENSI NON-DETERMINISTIC FINITE

Lebih terperinci

MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata

MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata Slide dari 2 FA DENGAN NONDETERMINISME Disamping ini merupakan FA dari suatu bahasa regular dalam {,} * dengan ekspresi regular (+) *. p, q s, u r t Slide 2 dari

Lebih terperinci

FINITE STATE AUTOMATA

FINITE STATE AUTOMATA Otomata & Teori Bahasa FINITE STATE AUTOMATA www.themegallery.com Contents 2 3 4 Finite State Automata Implementasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA) Non-deterministic Finite Automata (NFA) Finite

Lebih terperinci

Teknik Informatika PERTEMUAN 2. TEORI BAHASA & OTOMATA Imam Riadi, M.Kom Shofwatul Uyun, M.Kom. Teknik Informatika

Teknik Informatika PERTEMUAN 2. TEORI BAHASA & OTOMATA Imam Riadi, M.Kom Shofwatul Uyun, M.Kom. Teknik Informatika TEORI BAHASA FST UIN SUKA TEORI BAHASA (PENDAHULUAN) PERTEMUAN 2 Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEORI BAHASA DAN AUTOMATA (TBA) KODE / SKS : KK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEORI BAHASA DAN AUTOMATA (TBA) KODE / SKS : KK / 3 SKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEORI BAHASA DAN AUTOMATA (TBA) KODE / SKS : KK-045325 / 3 SKS Mingu Pokok Bahasan 1. 1. Pendahuluan menjelaskan konsep dasar bahasa dan teori tentang string 1.1.

Lebih terperinci

Deterministic Finite Automata

Deterministic Finite Automata CSG3D3 Teori Komputasi Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,

Lebih terperinci

Non-Deterministic Finite Automata

Non-Deterministic Finite Automata CSG3D3 Teori Komputasi Non-Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SINTAKS

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SINTAKS ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C SINTAKS Indah Wahyuni PENDAHULUAN Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagianbagian yang ada didalam komputer seperti bits, register.

Lebih terperinci

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP

Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP Penyederhanaan Tata Bahasa Bebas Konteks dalam Bentuk Normal Chomsky Menggunakan PHP 1 Rico Andrian, 2 Wamiliana dan 3 Ismail Indra Pratama 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 2 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Finite Automata Notasi Finite Automata Deterministic Finite

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Pertemuan / Minggu Nama Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Automata Kode Mata Kuliah : TI 04 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : III Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah

Lebih terperinci

Tanggal Revisi : Tanggal : SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Tanggal Revisi : Tanggal : SATUAN ACARA PERKULIAHAN Versi : Revisi : Tanggal Revisi : Tanggal : SATUAN ACARA PERKULIAHAN Fakultas/ Jurusan/ Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Informatika/ Teknik Informatika Kode Matakuliah : 52302031 Nama Matakuliah

Lebih terperinci

Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata

Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata Penyederhanaan CFG (edisi 1) 1/8 Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata Penyederhanaan Context Free Grammar Thompson Susabda Ngoen Pendahuluan Context Free Grammar (CFG) terdiri atas sejumlah production

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 3 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA MENDESAIN DFA Jika di definisikan = {0, 1}, bangunlah sebuah DFA yang

Lebih terperinci