HANDOUT PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PROGRAM MATEMATIKA OLEH: UTARI SUMARMO PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UPI 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HANDOUT PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PROGRAM MATEMATIKA OLEH: UTARI SUMARMO PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UPI 2014"

Transkripsi

1 HANDOUT PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PROGRAM MATEMATIKA OLEH: UTARI SUMARMO PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UPI 2014

2 A. Beberapa Konsep Kurikulum: 1. Pandangan Lama (menekankan pada konten): Kurikulum adalah sekumpulan bidang studi yang harus diajarkan kepada peserta didik 2. Hilda Taba (1962) membedakan kurikulum dengan Pengajaran dalam hal cakupan dan tujuan. Kurikulum: luas, umum, utk jangka panjang Pengajaran: sempit, khusus, utk jangka pendek

3 3. Mac Donald (1965): Kurikulum adalah suatu rencana sbg pedoman dalam kegiatan belajar mengajar 4. Beaucamp (1968): Kurikulum: * dokumen tertulis sbg rencana pendidikan/pengajaran utk pst didik selama mereka mengikuti pendidikan * memuat tujuan, bahan ajar, KBM, alat pengajaran, dan jadual waktu 5. Zais: Kurikulum sbg rencana dan kurikulum fungsional

4 6. Doll (1974): proses dan ruang lingkup yang lebih luas Kurikulum: seluruh pengalaman belajar yang ditawarkan kpd pst didik di bawah bimbingan lembaga Johnson: Konsep Doll terlalu luas, ia membedakan kurikulum dan pengajaran. Pengajaran: perencanaan isi, KBM, dan evaluasi Kurikulum : Hasil belajar terstruktur yang dikehendaki

5 B. Empat Model Konsep Kurikulum 1. Kurikulum subyek akademik: a. Landasan: teori pendidikan klasik b. Tujuan: memberikan pengetahuan yang solid, dan melatih pst didik menggunakan ide-ide, dan proses meneliti. Mengutamakan penyusunan bahan secara sistimatis dan logis. c. Organisasi materi: Correlated, Unified Integrated, dan Problem Solving Curriculum

6 d. Evaluasi: sesuai dg tujuan dan sifat B S e. Masalah: Penguasaan mendalam maka BS sedikit Banyak BS maka penguasaan dangkal f. Saran: * Usahakan penguasaan komprehensif * Pilih BS yang diperlukan masyarakat * Utamakan BS pengetahuan Dasar

7 2. Kurikulum Humanistik a) Landasan: teori pendidikan Humanistik, berpusat pada pst didik b) Tujuan: mengembangkan pribadi yg utuh * Menekankan keutuhan pribadi, partisipasi pst didik * keg. terintegrasi, isi pend relevan dg kebutuhan pst didik, menekankan proses dari pada hasil * Mengembangkan potensi pst didik, kepekaan perasaan, dan kehalusan budi pekerti

8 3. Kurikulum Teknologis a) Tujuan: penguasaan kompetensi tertentu b) Metode: * Pembelajaran sbg proses pencapaian tujuan secara tuntas * Tujuan tegas * Pst didik segera mengetahui hasil belajarnya * Org. bahan ajar: mengacu pd disiplin ilmu dan diramu utk mendukung kompetensi tertentu * Evaluasi: dpt setiap saat; fungsi evaluasi sbg umpan balik siswa, guru, dan pengem. kurikulum

9 4. Kurikulum Rekonstruksi Sosial a) Berpusat pada problema masyarakat b) Tujuan: menghadapkan pst didik pada tantangan, ancaman, dan hambatan c) Organisasi materi: tematik d) Tujuan dan isi dapat berubah tiap tahun; mengutamakan kerjasama dari pada bersaing e) Evaluasi melibatkan pst didik f) Pelaks. diarahkan pada kecenderungan perkemb. teknologi masyarakat.

10 C. TIGA PANDANGAN THD KURIKULUM 1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis (Rencana Belajar Peserta Didik) Sifatnya teoritik, dasarnya Falsafah Negara dan Tujuan Pend. Nasional Dokumen Kurikulum lengkap Deskripsi mata pelajaran/kuliah yg memuat kompetensi yg seharusnya dimiliki pst didik Silabus Matakuliah Satuan Acara Perkuliahan (SAP) (rencana pelaksanaan pembel dan evaluasi has. Bel. Pst didik) Ketentuan Akademik (pedoman pelaksanaan)

11 1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis (Rencana Belajar Peserta Didik) lanjutan Komponen struktur kurikulum: Rincian mata pelajaran/mata kuliah, sebarannya, dan bobot sks Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Dasar (KD) Tujuan Pembelajaran umum (TPU), Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), Indikator Rencana Proses Pembelajaran (RP utk satu atau beberapa pertemuan) Rencana Evaluasi Hasil Belajar (dlm tiap Ren Pel. dan Evaluasi akhir pembelajaran)

12 Hubungan antara tujuan dan hasil belajar a. Rumusan Tujuan terdiri atas: Kemampuan yg hrs dikuasai pst didik Materi yg hrs dipelajari pst didik; Proses Pencapaian dan dpt pula memuat Sumber Belajar b. Kemampuan yg hrs dikuasai pst didik tergambar dlm Hasil Belajar pst didik

13 2. Kurikulum sebagai Proses (sifatnya empiris, pelaksanaan pembelajaran oleh guru/dosen) Tergambar dalam: Suasana Belajar (diskursus) Aktivitas Dosen/Guru dan pst didik Interaksi Dosen/Guru dan pst didik dan antar pst didik Sumber Belajar/ Bahan ajar Media/Alat Belajar Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan tindak lanjut

14 3. Kurikulum sebagai Hasil Belajar (sifatnya empiris, hasil belajar yang ditunjukkan oleh pst didik). Meliputi: Pengetahuan/ kemampuan pst didik Sikap/ Disposisi/ Minat pst didik Keterampilan pst didik Kebiasaan/nilai yang dimiliki pst didik Diukur melalui: tes (tulis, lisan, performans), non-tes (observasi/angket/skala/ wawancara)

15 D. Evaluasi Kurikulum 1. Tujuan evaluasi a) Menentukan keefektifan suatu kurikulum/program pembelajaran b) Menentukan keunggulan/kelemahan kurikulum/program pembelajaran c) Menentukan tkt keberhasilan pencapaian hasil belajar pst didik d) Menentukan masukan untuk memperbaiki program e) Mendeskripsikan kondisi pelaks program f) Menetapkan keterkaitan antar komponen program

16 2. Fungsi Evaluasi Kurikulum a) Formatif : Utk perbaikan berbagai unsur penting yg dianggap masih lemah pada proses belajar, silabus, program, kurikulum b) Sumatif: utk menentukan status evaluasi (peserta didik, silabus, dan program kurikulum)

17 3. Model Evaluasi Kurikulum MODEL KUALITATIF KUANTITATIF EKONOMIK

18 E. Kurikulum Matematika PT 1) Isu yg berkembang: kurikulum matematika utk siapa? 2) Kurikulum disesuaikan dg program studi pst didik (matematika/ non matematika) 3) Dua pendapat Kurikulum utk cln guru: Program S1 Matematika secara penuh atau cukup dgn sejumlah Matematika S1 saja. 4) Organisasi pembelajaran di levels1beragam: a) MK yang sama utk semua mahasiswa b) MK khusus utk mhs matematika c) MK khusus utk mhs non matematika d) Ada MK wajib dan ada MK pilihan..

19 5. Beberapa unsur yang mempengaruhi kurikulum matematika PT a) Perubahan dlm matematika sendiri. Matematika dikreasi secara kontinu, jadi MK matematika hrs selalu diperbaharui (aspek diterminasi dari perubahan kurikulum) b) Perubahan kurikulum matematika di tingkat pra-universitas c) Perubahan peminat: * Mhs cenderung lebih suka pada pengembangan karier, cepat memperoleh keterampilan, dan pekerjaan. * Mhs memilih BS yg memberi peluang utk berkarier atau sekolah sambil bekerja

20 5. Beberapa unsur yang mempengaruhi kurikulum d) Keterbatasan sumber yg ada di PT: staf dosen sedikit; kelas besar, tekanan efisiensi finansial e) Kemajuan teknologi mendorong perubahan pembelajaran matematika misalnya dengan memanfaatkan TIK, e-learning dll f) Pengaruh tekanan dari luar PT (pemerintah, perusahaan, lembaga penelitian, masy.) g) Hasil-hasil penelitian pada jenjang S1.

21 6. Kecenderungan dlm Kurikulum 1) Profil kemampuan yg dikehendaki: * Memahami prinsip, teknik, dan aplikasi matematika * Menyusun dan menerapkan model matematika, berfikir kreatif dan kritis * Terampil berkomunikasi lisan/tulisan * Menerapkan logik, menyusun generalisasi, abstraksi, dan pembuktian * Memahami penurunan konjektur dan teorema * Memahami matematika sebagai bagian dari budaya

22 3. Kecenderungan dlm Kurikulum 1) Pengurangan konten dan keketatan 2) Penekanan pada aplikasi dan pemodelan 3) Program bridging 4) Kemajuan teknologi 5) Penilaian bervariasi 6) Program utk mahasiswa nonmatematika 7) Kombinasi matematika dg disiplin lain 8) Saran-saran dari hasil penelitian pada level S1

23 F. Kurikulum Berbasis Kompetensi 1. Empat Pilar Pendidikan a) Learning to know: belajar memahami pengetahuan matematika b) Learning to do: belajar melaksanakan proses matematis, proses HOT dan advanced mathematical thinking (AMT) c) Learning to be: belajar menjadi dirinya sendiri, menghargai produk/proses matematika, ulet, kreatif, percaya diri, memiliki disposisi matematik tinggi. 4. Learning to live together: belajar memahami menghargai orang lain, berkerja sama, saling sumbang pendapat

24 2. Prinsip Belajar Sepanjang Hayat 3. Pandangan Konstruktivisma a) Pengetahuan baru dibentuk oleh pst didik melalui interaksi dg lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi b) Dasarnya: belajar adalah proses yang aktif dan pst didik adalah individu yang aktif c) Cara peserta didik belajar aktif

25 d) Alasan Menganut Pandangan Konstruktivisma Matematika adalah kegiatan manusia, proses yang aktif, dinamik, dan generatif. Memahami lebih bermakna (learning to know) Mahasiswa aktif doing math (learning to do) Membantu mhs memiliki self efficacy, self concept, habit of mind, disposisi matematik (learning to be) Dapat berlangsung secara individual/ berkelompok/ keseluruhan, membentuk masyarakat belajar (learning to live together)

26 Bagaimana mahasiswa mengkonstruksi pengetahuan baru? Ada interaksi antara inf. baru (lingk) dg penget. awal Informasi baru yg berkaitan dg pengetahuan awal mhs Penget awal Otak mahasiswa Terjadi ketakseimbangan. Melalui asosiasi terbentuk keseimbangan baru. Melalui akomodasi terbentuk penget. baru

27 H.Pertimbangan dlm merancang/mengembang kan kurikulum matematika 1. Kompetensi dan sikap matematik yang dikembangkan: a) Mat. sbg human activities; disposisi mat; self efficacy, self concept, self regulated learning; habit of mind, disposisi matematik termasuk diposisi berpikir kritis dan kreatif b) Pembentukan konsep, pemahaman mat tingkat tinggi, problem solving, c) Representasi, translasi, modeling, koneksi dan komunikasi matematik

28 d) Advanced mathematical thinking: abstraksi, analogi, generalisasi, sintesa, abstraksi reflektif, pembuktian matematik e) Berfikir kritis dan kreatif matematik f) Menerapkan mat. sbg kecakapan hidup g) Kemajuan disiplin ilmu lainnya, dan TIK

29 2. Beberapa Tugas Dosen a) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugas matematik yg relevan utk mencapai high order thinking (HOT) dan atau advanced mathematical thinking (AMT) b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan, memilih tugas dan mengatur diskursus, dan menciptakan suasana yg kondusif i) tugas dipilih sesuai dg c

30 2. Beberapa Tugas Dosen a) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugas matematik yg relevan utk mencapai high order thinking (HOT) dan atau advanced mathematical thinking (AMT) b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan, mengatur diskursus, dan menciptakan suasana yg kondusif c) Melaksanakan evaluasi dan merefleksi PBM, dan hasil bel mhs utk perbaikan

31 d) Dalam pembelajaran jenis apapun, hal yang esensial adalah tercapainya belajar bermakna Beberapa saran di antaranya: Pilih tugas matematik untuk meningkatkan daya dan disposisi matematik siswa Atur diskursus agar tumbuh keyakinan diri siswa, tercipta suasana belajar yg mendorong pengemb. daya dan disposisi matematik siswa Gunakan alat bantu yang sesuai Bantu siswa mengkaitkan pengetahuan awal dan yang sedang dipelajari Bimbing siswa secara individual, kelompok atau klasikal sesuai dg kebutuhan Analisis partisipasi belajar siswa utk menetapkan tindak lanjut

32 3. Asumsi: a. Pembelajaran adalah proses yang kompleks tidak dpt disederhanakan menjadi resep b. Mahasiswa belajar bermakna shg daya dan disposisi matematis mhs berkembang c. TPU/TPK utk membantu mhs mencapai HOT dan atau Advanced Mathematical Thinking (AMT)

33 4. Beberapa Alternatif Pembelajaran a) Ekspositori model Ausubel b) Pembel berbasis masalah, Pembel dengan penemuan/ inkuiri, Pembel langsung tak langsung, Pembel kontekstual, Pembel induktif-deduktif, c) Pembelajaran melalui e-learning/ berbasis TIK/ multimedia

34 d) Pembel metakognitif, Pembel berbasis teori APOS, Pembel berbasis metode Moore e) Pembel dg strategi REACT, PACE, Diskursif, e) Metode IMPROVE, SQ3R, Transactional, dll f) Berbagai strategi belajar kooperatif

35 h) Pendekatan PAKEM PAKEM : Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAIKEM GEMBROT: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Gembira dan Berbobot MATOA : Menyenangkan, atraktif, terukur, orang aktif SANI : Santun Berbahasa dan Komunikatif 35

36 5. Perubahan paradigma Pembelajaran: a) Kelas sebagai masyarakat belajar, dengan kerjasama dan urunan tanggung jawab dan perhatian. b) Melayani siswa sesuai dg perkembangan individual dan sosial, minat, kekuatan, harapan, dan kebutuhan masing-masing. c) Seleksi materi dan sesuaikan kurikulum secara fleksibel d) Guru membimbing ke arah logika dan peristiwa matematika. e) Guru sebagai pendidik, motivator, fasilitator, dan manajer belajar

37 f) Penekanan pada pemahaman, penalaran dan proses menemukan idea secara aktif, menyusun konjektur, dan memecahkan masalah yang menantang dan mendorong siswa mengajukan idea secara spontan. g) Kerjasama antar guru untuk memajukan program matematika h) Connecting mathematics, its ideas, and its application.

38 6. Pertimbangan dalam Penilaian a) Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor (kalau dimungkinkan/ diperlukan) b) Penilaian adalah bagian integral dari pembelajaran c) Menggunakan berbagai metode penilaian d) Laksanakan kurikulum secara seimbang e) Perubahan penekanan dalam proses evaluasi

39 Perubahan Penekanan dalam Penilaian Dari Pandangan 1. Mengases yang tidak diketahui 2.Skor hanya berdasarkan jawaban benar 3.Hanya mengguna-kan satu jenis tes 4. Pada keterampilan yg saling terpisah Ke arah Pandangan 1. Mengases yang diketahui 2. Asesmen bagian integral dari pembelajaran 3. Menggunakan beragam teknik ases. 4. Pada tugas mat. yg lebih luas, dan secara holistik

40 G. Beberapa Kesulitan Siswa dan Guru/dosen 1) Kesulitan siswa/mahasiswa a) Cenderung menyalin solusi dari guru/dosen b)kurang menguasai konsep dasar c) Kemampuan dasar matematik dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa/mhs dalam pre-tes sangat rendah. d)sulit: membuat model matematika, menuliskan algoritma penyelesaian masalah, menginterpretasi solusi sesuai masalah awal, dan mencari alternatif solusi lainnya; menerapkan representasi grafik/tabel dan membuat representasi teks tertulis

41 2. Kelemahan Guru/Dosen: a) Lebih banyak memberi tahu dan kurang memberi kesempatan siswa mengeksplor kurang melibatkan siswa belajar aktif, kurang menekankan pada pemahaman b) Berpikir kritis bukan tujuan utama, kurang menguasai karakteristik berpikir kritis dan pembel. c) Pembelajaran kurang menarik/membosankan d) Kurang mengkaitkan pengetahuan awal siswa e) Sulit menyusun bahan ajar dan soal latihan dg pembel. baru dan penyajiannya terutama dg menggunakan ICT f) Kurang fasilitas komputer dan kurang waktu

42 H. Empat cara pengembangan nilai dalam pembelajaran Matematika 1) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilai dalam pembelajaran matematika Tanamkan kpd siswa bhw nilai-nilai dalam pendidikan karakter, kemampuan dan disposisi matematik perlu dipahami dan dimiliki siswa sehingga mrk ingin dan mau melaksanakan tugas-tugas matematik dg baik 2) Pembiasaan. Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis, kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasakan melalui pemberian tugas matematik yang menantang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan intelektual siswa. 42

43 3) Contoh atau teladan. Guru memberi teladan (berperilaku real) sesuai dengan nilai dan karakter yang akan dikembangkan. Misalnya guru bersikap jujur dan adil dalam menilai siswa, dalam menulis karya ilmiah, dll. 4) Pembelajaran matematika secara integral. Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan karakter, kemampuan dan disposisi matematik dilaksanakan secara integral/tidak parsial/tidak terpisah-pisah dan berkelanjutan. 43

44 f) Penekanan pada pemahaman, penalaran dan proses menemukan idea secara aktif, menyusun konjektur, dan memecahkan masalah yang menantang dan mendorong siswa mengajukan idea secara spontan. g) Kerjasama antar guru untuk memajukan program matematika h) Connecting mathematics, its ideas, and its application.

45 I. Saran Pembelajaran 1. 9 Strategi Pembel Berman untuk mengemb. berpikir terbuka dan kritis: a) Ciptakan lingkungan yang aman b) Ikuti cara berpikir siswa c) Dorong siswa berpikir kolaboratif d) Ajarkan cara bertanya dan bukan cara menjawab e) Ajarkan tentang keterkaitan f) Anjurkan siswa berpikir multi persepektif g) Dorong siswa agar sensitif h) Bantu siswa menetapkan standar dan berpandangan positif untuk masa depan i) Berikan peluang siswa berbuat sesuai 45 a) dengan jalan fikirannya

46 2. Saran Marzano (Hassoubah, 2004) agar menjadi pemikir kreatif a) Bekerja dgn kemampuan tinggi, rasa percaya diri yang kuat, dan tertantang menyelesaikan masalah b) Mengevaluasi idea sendiri dari sudut pandang lain c) Bekerja dg motivasi internal, proaktif, dan tidak reaktif. d) Berfikir divergen ; bersikap terbuka dan fleksibel. e) Berfikir lateral, vertikal, imajinatif 46

47 3. Empat cara pengembangan nilai dalam pembelajaran Matematika a) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilai dalam pembelajaran matematika Tanamkan kpd siswa bhw pelaksanaan belajar matematika perlu disertai dengan disposisi matematik b) Pembiasaan. Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis, kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasakan melalui pemberian tugas matematik yang menantang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan intelektual siswa. 47

48 c) Contoh atau teladan. Guru memberi teladan sesuai dengan nilai dan karakter yang akan dikembangkan. Misalnya guru bersikap jujur dan adil dalam menilai siswa, dalam menulis karya ilmiah, dll. d) Pembelajaran matematika secara integral. Pengembangan nilai-nilai, kemampuan dan disposisi matematik dilaksanakan secara integral/tidak parsial/tidak terpisah-pisah dan berkelanjutan.

49 4. Nilai-nilai yg dikembangkan dalam pendidikan karakter: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi orang lain, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingk., peduli sosial, dan tanggung jawab. 49

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah agar peserta didik memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut dapat dirasakan melalui inovasi-inovasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LATAR BELAKANG MAKRO : Kondisi pendidikan secara makro di indonesia dalam lingkup internasional maupun nasional yang masih rendah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika membutuhkan sejumlah kemampuan. Seperti dinyatakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006) bahwa untuk menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembaharuan di bidang pendidikan yang mengacu pada visi dan misi

BAB I PENDAHULUAN. Pembaharuan di bidang pendidikan yang mengacu pada visi dan misi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembaharuan di bidang pendidikan yang mengacu pada visi dan misi pembangunan pendidikan nasional kini telah tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang berperan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik dan tepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini menyebabkan kita harus selalu tanggap menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. analisa berasal dari bahasa Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan.

BAB II KAJIAN TEORI. analisa berasal dari bahasa Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan. 7 BAB II KAJIAN TEORI Pada bab II ini, penulis akan membahas tentang apa itu kemampuan koneksi matematik dan disposisi matematik; KI, KD, dan Indikator pencapaian kompetensi dari materi pelajaran; penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam perkembangannya, ternyata banyak konsep matematika diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH

EVALUASI PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH EVALUASI PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH SUMBER BUKU: 1) Hendriana, H dan Soemarmo U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Aditama. 2) Sutawidjaja, A. dan Dahlan, J.A. (2011). Pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 LATAR BELAKANG MAKRO : Kondisi pendidikan secara makro di indonesia dalam lingkup internasional maupun nasional Kondisi pembelajaran di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, memanfaatkan

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dr. Johar Maknun, M.Si. 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id LATAR BELAKANG MAKRO International Education Achievement (IEA) Kemampuan membaca siswa SD menempati urutan 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada pandangan umum yang mengatakan bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999), matematika merupakan mata

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Leli Nurlathifah, 2015

PENDAHULUAN. Leli Nurlathifah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut disiapkannya penerus bangsa yang siap menghadapi berbagai tantangan. Individu yang siap adalah individu yang sukses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyelenggarakan pendidikan saja, tapi juga turut serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyelenggarakan pendidikan saja, tapi juga turut serta memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan formal menengah sekarang ini yang sedang banyak diminati masyarakat adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam peranannya SMK tidak hanya menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi kemajuan IPTEK dan persaingan global maka peningkatan mutu pendidikan matematika di semua jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika bukan pelajaran yang hanya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu matematika sampai saat ini, seperti Pythagoras, Plato,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu matematika sampai saat ini, seperti Pythagoras, Plato, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika sudah ada semenjak zaman sebelum masehi. Banyak ilmuwan-ilmuwan zaman dahulu yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Matematika mempunyai andil dalam mengembangkan bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak aspek kehidupan manusia. Salah satunya yang mendasari hal tersebut adalah pendidikan. Melalui

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER Abstrak PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Utari Sumarmo Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas maka dari itu sudah sejak lama pemerintah telah melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Winda Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Winda Purnamasari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia dihadapkan pada tantangan era globalisasi yang semakin berat, yaitu diharapkan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai 182 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Yang berkaitan dengan membaca bukti a. Secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Matematika adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan seharihari. Berbagai bentuk simbol digunakan manusia sebagai alat bantu dalam perhitungan, penilaian,

Lebih terperinci

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP DI KOTA BANDUNG DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIONS PADA SISWA SMP DI KOTA BANDUNG Siti Chotimah chotie_pis@yahoo.com Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut memiliki daya nalar kreatif dan keterampilan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut memiliki daya nalar kreatif dan keterampilan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perubahan dunia hampir di semua aspek kehidupan manusia, berkembang sangat pesat terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini telah mengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS Oleh : Drs.Saeful Karim,M.Si Disampaikan pada Acara Pengabdian Pada Masyarakat untuk Guru-Guru IPA SD Se-Kecamatan Lembang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan, peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jayanti Putri Purwaningrum, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jayanti Putri Purwaningrum, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan pilar dalam usaha menciptakan manusia yang berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarah Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarah Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika di sekolah memiliki peranan penting dalam mengembangkan

Lebih terperinci

MODEL KONSEP KURIKULUM

MODEL KONSEP KURIKULUM MODEL KONSEP KURIKULUM M. Jainuri, M.Pd Program Studi Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko Model Konsep Kurikulum Model konsep kurikulum dipengaruhi oleh teori/aliran pendidikan Terdapat 4 teori/aliran

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu tujuan pembelajaran matematika pada sekolah menengah atas adalah siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengetahuan manusia tentang matematika memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengetahuan manusia tentang matematika memiliki peran penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengetahuan manusia tentang matematika memiliki peran penting dalam peradaban manusia, sehingga matematika merupakan bidang studi yang selalu diajarkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia yang terus berubah dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat, manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran matematik. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran matematik. Hal ini disebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berpikir reflektif matematis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran matematik. Hal ini disebabkan target pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang harus dimiliki individu dan tujuan yang akan dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang harus dimiliki individu dan tujuan yang akan dicapai dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki individu dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai ilmu dasar, matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat berperan penting untuk pembangunan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan dan pembelajaran merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mengembangkan potensi manusia agar mempunyai dan memiliki kemampuan nyata dalam perilaku kognitif,

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah negara. Semakin baik kualitas pendidikan di sebuah negara maka semakin baik pula kualitas negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia ilmu pengetahuan, matematika memiliki peran yang sangat penting dimana matematika bukan hanya digunakan dalam lingkup matematika itu sendiri, tetapi

Lebih terperinci

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengemban salah satu penunjang yang sangat penting dalam kehidupan. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat dengan mudah menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke 21 persaingan dan tantangan di semua aspek kehidupan semakin besar. Teknologi yang semakin maju dan pasar bebas yang semakin pesat berkembang mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan cepat dan pesat sering kali terjadi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan cepat dan pesat sering kali terjadi dalam berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan cepat dan pesat sering kali terjadi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Hal ini memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP PANDUAN PENGEMBANGAN RPP 1. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, Indonesia telah memberlakukan enam kurikulum sebagai landasan pelaksanaan pendidikan secara nasional. Diantaranya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih, bidang pendidikan sebagai upaya yang bernilai sangat models bagi

BAB I PENDAHULUAN. demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih, bidang pendidikan sebagai upaya yang bernilai sangat models bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi di abad XXI ini, diperlukan persiapan sumber daya manusia yang merupakan kunci utama untuk memetik kemenangan dalam persaingan era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Matematika Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi dapat mengakibatkan restrukturisasi dunia. Proses ini disertai banjirnya informasi yang melanda dunia dan berdampak terhadap kehidupan nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya peningkatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memudahkan kita untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai informasi dengan cepat dari berbagai belahan dunia. Sejalan dengan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP Mardiana Abstraksi Pembelajaran kooperatif Co-op Co-op. Model pembelajaran ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204)

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan bagian dalam ilmu pengetahuan dengan berbagai peranan menjadikannya sebagai ilmu yang sangat penting dalam pembentukan kualitas sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penalaran logis, sistematis, kritis, cermat, kreatif dan inovatif dalam

BAB I PENDAHULUAN. penalaran logis, sistematis, kritis, cermat, kreatif dan inovatif dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peran yang sangat penting tidak saja dalam pertumbuhan perhadapan manusia tetapi juga mempunyai peran penting pada bidang industri dan perdagangan.hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin

Lebih terperinci

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA Yerizon FMIPA UNP Padang yerizon@yahoo.com PM - 28 Abstrak. Disposisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pengembangan kemampuan ini menjadi fokus penting dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu

Lebih terperinci

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas 1 Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas Menjelaskan manfaat penilaian kelas Menjelaskan Fungsi penilaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi matematika, kemampuan-kemampuan matematis yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. studi matematika, kemampuan-kemampuan matematis yang diharapkan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi matematika, kemampuan-kemampuan matematis yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Dengan tidak mengesampingkan pentingnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEPERYAAN DIRI (SELF EFICCACY) MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEPERYAAN DIRI (SELF EFICCACY) MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEPERYAAN DIRI (SELF EFICCACY) MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH A. Latar Belakang Masalah Belajar dan berpikir matematika di perguruan tinggi

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Yeni Yuniarti*) Abstrak Pembelajaran matematika yang berpusat pada guru, kurang memberikan kesempatan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh Nila Kesumawati Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang

Oleh Nila Kesumawati Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang Oleh Nila Kesumawati Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang nilakesumawati@yahoo.com Abstrak Disposisi matematis adalah keinginan, kesadaran dan dedikasi yang kuat pada diri siswa

Lebih terperinci

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi Majelis Pendidikan Tinggi Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kopertis Wilayah V Yogyakarta, 4 April 2017 Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arif Abdul Haqq, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arif Abdul Haqq, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. dahulu kita harus mengetahui definisi dari masalah itu sendiri. Prayitno (1985)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. dahulu kita harus mengetahui definisi dari masalah itu sendiri. Prayitno (1985) II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Sebelum kita mengetahui pengertian kemampuan pemecahan masalah, terlebih dahulu kita harus mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika berkedudukan sebagai ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan penting dalam menentukan masa depan. Hal ini terbukti dengan diberikannya matematika di jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Masalah dapat muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keahlian dan kemampuan yang unggul. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keahlian dan kemampuan yang unggul. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa khususnya generasi muda. Di era globalisasi ini, generasi muda tidak hanya dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

MODEL KONSEP KURIKULUM

MODEL KONSEP KURIKULUM MODEL KONSEP KURIKULUM Oleh: Dr. Ali Muhtadi Model Konsep Kurikulum Subyek Akademik Pend. Klasik Model Kurikulum Humanistik Pend. Pribadi Rekonstruksi Sosial P Interaksional Kompetensi Teknologi Pdk Pola

Lebih terperinci

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY * Sering tdk. sejalan dgn hakekat belajar/orang yg belajar. *Landasan teoritik/ konseptual tdk akurat. *Membentuk prilaku sama (keseragaman) *Agar tertib, teratur, taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roheni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roheni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari. Hal ini ditegaskan oleh Suherman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi

Lebih terperinci