BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA Bab ini akan membahas analisa terhadap tinjuan terintegrasi tentang sistem informasi peduli proses, implementasi BPMS yang tersedia saat ini untuk menemukan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh implementasi tersebut dan beberapa kemungkinan pengembangan. III.1 Tinjauan Terintegrasi Sistem Informasi Peduli Proses Apabila dilakukan tinjauan terintegrasi terhadap sistem informasi peduli proses, maka dapat komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi peduli proses dapat digambarkan seperti pada gambar III-1. :: Struktur Organisasi Enterprise Divisi A Divisi B Divisi C :: Struktur Data Table B Table D Table A Table C :: Proses Bisnis Task 1 Task 2 Task 3 :: Aplikasi Yang Sudah Ada dan Aplikasi Khusus App Server 1 App Server 2 App Server 3 App Server 4 Gambar III-1. Tinjauan terintegrasi terhadap sistem informasi peduli proses 21

2 Dari gambar III-1, terlihat bahwa ada 4 lapisan utama dalam sistem informasi peduli proses. Lapisan-lapisan tersebut adalah : 1. Struktur Organisasi Lapisan struktur organisasi menggambarkan bagaimana staf dibagi menjadi unit-unit yang bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang tercantum dalam deskripsi kerja unit tersebut. Struktur organisasi juga menggambarkan hubungan hierarki satu unit dengan unit yang lain. 2. Struktur Data Lapisan struktur data menggambarkan data-data yang dimiliki oleh perusahaan dan hubungan antara data satu dengan data yang lainnya. Datadata tersebut adalah data yang dipakai oleh unit-unit perusahaan dalam melaksanakan tugas-tugas unit. Selama pelaksanaan proses, data-data tersebut akan dialirkan dari satu tugas suatu unit kerja ke tugas unit kerja yang lain. 3. Proses Bisnis Lapisan proses bisnis menggambarkan urut-urutan pelaksanaan tugas unit kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. 4. Aplikasi yang Sudah Ada dan Aplikasi Khusus Lapisan yang menggambarkan aplikasi-aplikasi yang sudah sudah dimiliki oleh perusahaan dan aplikasi-aplikasi khusus untuk mengolah data-data perusahaan yang memiliki karakteristik tertentu. Lapisan ini belum tentu ada dalam sebuah sistem informasi perusahaan, tetapi dengan semakin besar dan kompleksnya proses bisnis yang dimiliki oleh sistem informasi perusahaan, kemungkinan lapisan ini muncul semakin besar. Hubungan antara lapisan-lapisan diatas adalah sebagai berikut : 1. Struktur Organisasi Struktur Data Hubungan antara struktur organisasi dengan struktur data terletak pada tugas unit kerja organisasi yang mempergunakan satu atau lebih data yang dimiliki oleh perusahaan. 22

3 2. Struktur Organisasi Proses Bisnis Hubungan antara struktur organisasi dengan proses bisnis terletak pada tugas unit kerja organisasi yang akan ditentukan urut-urutan pelaksanaannya oleh proses bisnis. Hubungan struktur organisasi dan proses bisnis juga terdapat pada penentuan jalur eskalasi apabila suatu tugas perlu di serahkan ke staf yang mempunyai kewenangan lebih tinggi. 3. Proses Bisnis Struktur Data Hubungan proses bisnis dengan struktur data terletak pada aliran uruturutan tugas dalam proses bisnis akan mengalirkan data-data yang berhubungan dengan pelaksanaan instan proses yang sedang dilakukan. 4. Proses Bisnis Aplikasi Khusus Hubungan proses bisnis dengan aplikasi khusus terletak pada tugas dalam proses bisnis yang mungkin memerlukan fungsi-fungsi tertentu yang disediakan oleh aplikasi khusus. Dalam proses pembangunan sistem informasi peduli proses, lapisan-lapisan diatas dianalisa dan dirancang untuk dijadikan dasar dalam pengimplementasian oleh divisi teknologi informasi. III.2 Analisa Implementasi BPMS Saat Ini Saat ini banyak penyedia perangkat lunak yang mengimplementasikan BPMS. Dari sekian banyak implementasi tersebut, banyak kemiripan antara satu implementasi dengan implementasi yang lain. Analisa berikut ini adalah analisa terhadap beberapa implementasi dari penyedia perangkat lunak yang memiliki pangsa pasar relatif besar. Implementasi yang masuk dalam analisa dalam thesis ini adalah implementasi komersial Lombardi Blueprint [9] dan implementasi opensource Intalio BPM 2.0 [10]. III.2.1 Langkah Pembangunan Perangkat Lunak Menggunakan BPMS Langkah pembangunan perangkat lunak proses bisnis menggunakan BPMS dapat digambarkan seperti pada gambar III-2. 23

4 Gambar III-2. Langkah pembangunan perangkat lunak dengan BPMS Proses pembangunan perangkat lunak proses bisnis mempergunakan BPMS dimulai dari desainer proses yang akan mendesain proses dengan mempergunakan perangkat lunak pendesain proses yang disediakan BPMS. Desain proses dilakukan dengan mempergunakan diagram proses yang akan terus dimanfaatkan dalam tahapan pembangunan perangkat lunak selanjutnya. Desainer proses pada tahap ini juga dapat melakukan simulasi pelaksanaan proses untuk menentukan jalur proses dan jumlah staf yang diperlukan tiap tugas yang paling efektif. Hasil dari desain proses kemudian akan dipergunakan oleh developer untuk mengkostumisasi BPMS berdasarkan diagram proses yang telah dibangun oleh desainer proses. Kostumisasi meliputi pembuatan form-form tugas untuk setiap tahap proses, penentuan data-data yang dialirkan dan pembuatan kode-kode skrip untuk operasi-operasi khusus. Proses kostumisasi ini dilakukan melalui perangkat lunak bantu kostumisasi yang disediakan BPMS. Hasil kostumisasi oleh developer kemudian dipergunakan oleh staf untuk melaksanakan proses. Pelaksanaan proses oleh staf ini dibantu oleh perangkat lunak antarmuka staf dan workflow engine yang disediakan BPMS. Urut-urutan 24

5 pelaksanaan tugas ditentukan oleh workflow engine sesuai dengan interpretasi diagram proses yang dibuat oleh desainer proses. Selama perlaksanaan proses oleh staf, manajer akan melakukan pengawasan terhadap performansi pelaksanaan proses. Hasil analisa terhadap pengawasan tersebut dapat diserahkan ke desainer proses untuk dijadikan dasar penyempurnaan proses. Dari penjelasan cara kerja BPMS diatas, terlihat bahwa penggunaan diagram proses yang dapat diinterpretasikan langsung oleh beberapa subsistem BPMS menjadi inti pengimplementasian perangkat lunak proses bisnis mempergunakan BPMS. III.2.2 Diagram Pemodelan Proses BMPS Saat Ini Seperti metode pembangunan sistem informasi peduli proses yang konvensional, pembangunan perangkat lunak proses bisnis mempergunakan BPMS juga akan menganalisa dan mendesain 4 lapisan utama yaitu lapisan struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dan aplikasi khusus. Akan tetapi, dengan karakteristik diagram proses BPMS saat ini seperti yang terlihat pada gambar III-3, maka pemodelan yang dapat dilakukan dengan mempergunakan lingkungan yang disediakan BPMS hanya terbatas pada pemodelan proses bisnis dan pemodelan struktur organisasi sederhana. Sedangkan pemodelan struktur data, hubungan perangkat lunak yang dibangun dengan perangkat lunak lain dan pemodelan struktur organisasi yang lebih kompleks memerlukan perangkat lunak bantu lain. 25

6 Gambar III-3. Pembagian area diagram proses BPMS Penggunaan perangkat lunak bantu lain untuk menganalisa dan mendesain bagianbagian sistem informasi yang seharusnya terintegrasi tentu saja akan membawa konsekuensi seperti sulitnya untuk memandang sistem informasi peduli proses yang dibangun menjadi satu kesatuan yang terintegrasi oleh desainer proses dan developer yang mengimplementasikan sistem informasi tersebut. Konsekuensi lainnya adalah model yang dibangun mempergunakan perangkat bantu lain tentu saja tidak dapat langsung diinterpretasikan oleh subsistem-subsistem BPMS sehingga memerlukan banyak kostumisasi manual berupa penulisan kode-kode skrip oleh developer. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi jangka waktu dan biaya pembangunan perangkat lunak proses bisnis mempergunakan BPMS. Hubungan cara kerja BPMS dengan perangkat lunak bantu yang dipergunakan dapat digambarkan seperti pada gambar III-4. 26

7 Gambar III-4. Langkah pembangunan perangkat lunak dengan BPMS dan perangkat bantu yang dipergunakan III.2.3 Arsitektur Sistem BPMS Saat Ini Arsitektur BPMS yang diimplementasikan saat ini sebagian besar berkiblat pada model arsitektur BPMS yang dikeluarkan oleh Workflow Management Coalition (WfMC), yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berkutat pada penstandaran terminologi dan teknologi yang berhubungan dengan manajemen proses bisnis. Model referensi arsitektur BPMS yang dikeluarkan oleh WfMC terlihat seperti pada gambar III-5 [2]. Model referensi ini dipengaruhi oleh karakteristik diagram proses yang dipergunakan BPMS saat ini. Gambar III-5. Arsitektur umum BPMS saat ini 27

8 Seperti yang terlihat pada gambar III-5, sistem BPMS terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut adalah : 1. Process Definition Tools Komponen ini berguna untuk membantu desainer proses untuk menggambar diagram model proses bisnis yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan implementasi proses bisnis. 2. Workflow Engine Workflow engine bertugas untuk menciptakan instan proses baru setelah kejadian yang dapat menginisialisasi instan proses dan bertanggung jawab terhadap pengontrolan aliran urut-urutan tugas selama instan proses berjalan. Pengontrolan urut-urutan tugas dilakukan berdasarkan interpretasi terhadap diagram proses yang telah dibuat oleh desainer proses. 3. Workflow Client Application Komponen ini berguna untuk memberikan antarmuka ke staf yang berkepentingan dengan pelaksanaan proses bisnis. Komponen ini mendaftar proses-proses yang dapat dimulai oleh staf tersebut dan mendaftar tugas yang telah ditugaskan ke staf tersebut sesuai dengan perannya dalam pelaksanaan proses bisnis. 4. Invoked application Komponen ini adalah aplikasi-aplikasi lain yang dipergunakan oleh BPMS selama pelaksanaan proses. 5. Workflow Interoperability Komponen ini adalah sistem BPMS lain yang dapat dihubungi oleh sistem BPMS untuk tujuan peningkatan skalabilitas. 28

9 6. Administration and Monitoring Komponen menyediakan fasilitas untuk memasukkan nilai-nilai parameter yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses dan fasilitas untuk mengawasi pelaksanaan proses. Terlihat dari gambar arsitektur BPMS saat ini seperti yang terlihat pada gambar III-5, sistem hanya mengakomodasi interpretasi diagram proses yang hanya memodelkan proses bisnis. Bila dipetakan antara arsitektur BPMS saat ini dengan tinjauan terintegrasi terhadap sistem informasi peduli proses, BPMS saat ini hanya beroperasi pada lapisan proses bisnis. Sedangkan hubungan dengan lapisanlapisan lain seperti struktur data, struktur organisasi dan hubungan dengan aplikasi khusus dilakukan dengan penulisan kode secara manual dengan mengunakan Application Programming Interface (API) yang disediakan. Metode hubungan ini bukan sebuah metode yang efektif untuk menghadapi dinamika proses bisnis yang sering berubah secara cepat. III.3 Analisa Pengembangan BPMS Tujuan dari tesis ini adalah untuk membangun BPMS yang memiliki proses pembangunan perangkat lunak dengan abstraksi lengkap untuk hubungan antara struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dan aplikasi khusus. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dilakukan pengembangan terhadap cara kerja, diagram model proses dan arsitektur sistem BPMS. III.3.1 Pengembangan Langkah Pembangunan Perangkat Lunak Mempergunakan BPMS Langkah pembangunan perangkat lunak menggunakan BPMS yang dikembangkan didasarkan pada langkah pembangunan menggunakan BPMS yang ada saat ini. Perbedaan antara langkah pembangunan yang ada saat ini dengan langkah pembangunan perangkat lunak dengan BPMS yang telah dikembangkan adalah keseluruhan langkah pembangunan akan mempergunakan perangkat lunak bantu yang disediakan oleh BPMS. Hal ini disebabkan diagram proses yang 29

10 dipergunakan akan memodelkan lapisan struktur data, struktur organisasi, proses bisnis dan hubungan dengan aplikasi khusus secara lengkap. Langkah pembangunan perangkat lunak dengan BPMS yang dikembangkan dan perangkat bantu yang dipergunakan dapat dilihat pada gambar III-6. Gambar III-6. Pengembangan langkah pembangunan perakat lunak dengan BPMS III.3.2 Pengembangan Diagram Pemodelan Proses Pengembangan BPMS dalam tesis ini berpusat pada pengembangan diagram proses yang akan dipergunakan. Hal ini disebabkan pelaksanaan pembangunan dan implementasi perangkat lunak menggunakan BPMS berpusat pada penggunaan diagram proses yang dapat diinterpretasi langsung oleh subsistemsubsistem BPMS. Pengembangan pertama yang dilakukan adalah penambahan area pemodelan dalam diagram model proses sehingga diagram proses mampu memodelkan abstraksi hubungan lapisan-lapisan yang terdapat sistem informasi peduli proses secara lengkap. Jika di diagram proses BPMS saat ini hanya terdapat area untuk 30

11 pemodelan proses, maka dalam diagram pengembangan akan ada area untuk pemodelan struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dan hubungan dengan aplikasi khusus. Pembagian area diagram proses bisnis yang telah dikembangkan terlihat seperti pada gambar III-7. Gambar III-7. Diagram model proses pengembangan Pertimbangan urut-urutan penempatan area model adalah urutan pelaksanaan pemodelan yang dilakukan secara konvesional. Pelaksanaan pemodelan secara konvensional dimulai dari pemodelan struktur organisasi beserta deskripsi kerja dan staf tiap unit. Langkah selanjutnya adalah pemodelan data yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas tiap unit. Langkah selanjutnya adalah penginventarisasian aplikasi-aplikasi yang sudah dimiliki dan aplikasi-aplikasi khusus yang diperlukan untuk mengolah data-data tertentu. Dan pada akhir langkah pemodelan baru ditentukan urut-urutan pelaksanaan tugas menjadi proses bisnis yang lengkap. Pemodelan struktur organisasi dilakukan dengan menggunakan penggambaran struktur organisasi hierarki yang bentuknya menyerupai pohon. Penggunaan 31

12 struktur organisasi hierarki ini disebabkan sebagian besar organisasi membagi divisi-divisi kerjanya mempergunakan struktur organisasi hierarki. Pembagian organisasi menjadi unit-unit organisasi membagi area diagram menjadi kolom-kolom dimana satu kolom menjadi area untuk memodelkan tugastugas untuk satu unit pada area pemodelan proses bisnis. Oleh karena itu, penggambaran struktur organisasi tidak boleh menyebabkan area yang tumpang tindih antara satu unit dengan unit yang lain. Contoh penggambaran struktur organisasi dan hubungannya dengan area pemodelan proses bisnis bisa dilihat di gambar III-8. :: Struktur Organisasi Enterprise Area Model Struktur Organisasi Divisi A Divisi B Divisi C :: Struktur Data :: Aplikasi Khusus :: Proses Bisnis Area Tugas Divisi A Area Tugas Divisi B Area Tugas Enterprise Area Tugas Divisi C Area Model Proses Bisnis Gambar III-8. Penggambaran struktur data dan pembagian kolom diagram Satu unit di struktur organisasi di wakilkan dengan notasi berupa kotak. Didalam kotak terdapat nama unit sebagai identifikasi unit, daftar tugas unit, daftar form tugas dan daftar staf. Penggambaran notasi unit dapat dilihat di gambar III-9. Nama Unit [Daftar Tugas] [Daftar Form Tugas] [Daftar Staff] Gambar III-9. Penggambaran unit 32

13 Pemodelan data dilakukan dengan menggambarkan tabel-tabel data yang terlibat dalam pelaksanaan proses beserta hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain. Satu tabel digambarkan dengan notasi berupa kotak. Didalam kotak terdapat nama tabel sebagai identifikasi tabel dan daftar field dari tabel tersebut. Field yang menjadi key dari tabel tercetak dalam huruf tebal. Contoh penggambaran tabel terlihat pada gambar III-10. Gambar III-10. Penggambaran tabel Hubungan antar tabel yang digambarkan adalah hubungan referensi dari field satu tabel ke field table lainnya. Contoh penggambaran hubungan antar tabel terlihat pada gambar III-11. Gambar III-11. Penggambaran hubungan relasional tabel Untuk area proses bisnis, notasi yang dapat dipergunakan terlihat pada tabel III-1. Jumlah notasi proses bisnis relatif sedikit dan mempergunakan simbol gambar atau icon. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna BPMS untuk mempelajari dan membaca diagram proses. Walaupun jumlah notasi yang disediakan sedikit, tetapi notasi-notasi ini mampu untuk memodelkan proses bisnis kompleks. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar notasi-notasi kompleks dapat dimodelkan mempergunakan notasi-notasi dasar yang ada dalam tabel berikut ini. 33

14 Tabel III-1. Notasi Diagram Proses Pengembangan Notasi Nama Deskripsi Mulai Titik awal pelaksanaan proses, berjumlah satu Selesai Titik akhir pelaksanaan proses, bisa berjumlah lebih dari satu Tugas Staf Tugas yang melibatkan proses interaktif dengan staf Pilihan Pilihan berdasarkan kondisi yang dimiliki proses Pemanggilan Fungsi Pemanggilan terhadap fungsi yang disediakan oleh aplikasi khusus Delay Menunda pelaksanaan proses sampai waktu tertentu Pemecahan Percabangan yang menyebabkan Paralel terciptanya sub proses yang dilaksanakan secara paralel Penggabungan Paralel Penggabungan sub proses dengan proses proses utamanya Mengirirm Mengirim ke alamat tertentu Mengirim SMS Mengirim sms ke nomer telepon selular tertentu Koneksi Menggambarkan urutan tugas yang akan dilakukan selanjutnya Penggambaran antar area terlihat seperti pada gambar III-12. Hubungan antara area struktur organisasi dengan struktur data digambarkan dengan menggunakan 34

15 garis dari unit organisasi ke tabel-tabel yang dipergunakannya. Hubungan antara unit tabel tercipta melalui form tugas yang dimiliki unit yang mempergunakan tabel data. Hubungan antara area struktur data dan area proses bisnis digambarkan melalui perpanjangan kolom yang mewakilkan area dari satu unit. Penempatan satu notasi tugas interaktif staf di satu kolom unit tertentu menunjukkan bahwa tugas interaktif tersebut akan dilaksanakan oleh staf dari unit pada kolom tersebut. Sedangkan penempatan notasi-notasi lain pada area proses bisnis tidak berhubungan dengan pembagian unit. :: Struktur Organisasi Enterprise Divisi A Divisi B Divisi C :: Struktur Data table1 - KeyField : type - outreffield : type - otherfield2 : type tableref - KeyField : type - otherfield1 : type - otherfield2 : type :: Aplikasi Khusus AppServer1 AppServer2 :: Proses Bisnis Start Task 1 From Div B Call AppServer 2 Stop Gambar III-12. Penggambaran hubungan antar area diagram 35

16 Hubungan antara area proses bisnis dengan area struktur data digambarkan dengan mempergunakan garis dari tugas interaktif staf ke tabel yang dipergunakan. Hubungan ini tercipta dari tugas interaktif yang akan dilakukan akan mempergunakan form tugas tertentu yang selanjutnya akan mempergunakan data dari tabel. Hubungan antara area proses bisnis dengan area aplikasi khusus digambarkan dengan garis yang menghubungkan notasi pemanggilan fungsi di area proses bisnis ke notasi server yang dimaksud. III.3.3 Arsitektur Sistem Pengembangan Penambahan beberapa fitur pada diagram proses membawa konsekuensi perubahan arsitektur sistem BPMS yang mengimplementasikan diagram proses tersebut. Arsitektur yang dikembangkan untuk pengimplementasian diagram proses dengan abstaksi hubungan lengkap antara struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dengan aplikasi khusus dapat dilihat pada gambar III-13. Gambar III-13. Arsitektur sistem BPMS pengembangan 36

17 Komponen, tugas dan interaksi masing-masing komponen yang terdapat dalam arsiterktur pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Workflow Engine Sama seperti arsitektur BPMS saat ini, workflow engine bertugas menciptakan instan proses, menggerakkan instan dari satu state ke state berikutnya dan menyimpan data internal proses. Komponen ini mengalami pengembangan dengan tujuan untuk menambahkan kemampuan menginterpretasikan diagram proses yang memiliki pemodelan lengkap struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dan aplikasi khusus. 2. Unit Server Komponen ini adalah representasi satu divisi dari organisasi. Pada komponen ini disimpan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh divisi tersebut, form tugas yang berkaitan dengan pengerjaan tugas dan daftar staf dari divisi tersebut. Komponen ini bertugas untuk melakukan penunjukan staf yang akan melaksanakan suatu tugas saat workflow engine menerbitkan suatu tugas baru bagi divisi tersebut. 3. Process Modeling Tool & Form Builder Sama seperti arsitektur BPMS saat ini, komponen ini berguna untuk membuat diagram spesifiksi proses. Akan tetapi diagram yang dipergunakan adalah diagram dengan pemodelan struktur organisasi, struktur data, proses bisnis dan aplikasi khusus yang lengkap. Komponen ini juga dilengkapi kemampuan untuk membangun form tugas bagi tugas unit tertentu. 4. Administration & Monitoring Tool Komponen ini berguna untuk memasukkan parameter-parameter yang diperlukan oleh workflow engine dan unit server dan menentukan daftar staf dari suatu divisi. Komponen ini juga menyediakan fasilitas untuk memonitor performansi pelaksanaan proses bisnis. 37

18 5. Workflow Client Application Komponen ini berfungsi untuk mendaftarkan proses yang dapat diinstanisasi oleh staff. Komponen ini juga mendaftarkan tugas-tugas yang telah ditugaskan ke staf yang sedang membuka komponen ini dan menjalankan form untuk tugas-tugas tersebut. 6. Internal & External Database Komponen ini adalah server basis data yang terintegrasi dengan sistem BPMS. Koneksi dan proses pembacaan dan penulisan data secara otomatis dilakukan oleh sistem BPMS. 7. Remote API Function Berupa kumpulan fungsi yang dapat dipanggil secara remot oleh subsistemsubsistem internal BPMS. Fungsi-fungsi yang disediakan berada pada domain fungsi untuk pembuatan dan pelaksanaan proses bisnis. 8. Unit Remote Function Komponen yang berupa kumpulan fungsi untuk menghubungin server-server unit yang dapat tersebar di tempat yang terpisah atau bahkan pada organisasi yang berbeda. 9. Database Driver Komponen ini adalah kumpulan fungsi untuk menghubungi database. Driver yang dimiliki BPMS data ditambahkan sesuai dengan jumlah jenis database yang ingin diintegrasikan kedalam sistem BPMS. 10. Application Driver Komponen ini adalah kumpulan fungsi untuk menghubungi aplikasi lain diluar sistem BPMS. Fungsi-fungsi yang terdapat di komponen ini dapat ditambahkan sesuai dengan jumlah protokol aplikasi yang ingin diintegrasikan di sistem BPMS. 38

19 11. Invoked External Application Komponen ini adalah aplikasi eksternal yang dipanggil oleh workflow engine. 12. Other BPMS Komponen ini adalah sistem BPMS lain yang dapat mempergunakan unit server secara bersama-sama. Dengan menggunakan fitur ini juga maka skalabilitas sistem menjadi semakin tinggi sebab memungkinkan pendistribusian beban ke beberapa server yang berbeda lokasi atau pemanggilan fungsi dari sistem di organisasi lain. 39

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISA PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISA PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK IV.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Perangkat lunak yang akan dibangun adalah paket perangkat lunak bernama Integrated Enterprise Collaboration System (IECS).

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS

SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DENNY NIM : 23506039 Program Studi Program Magister

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan tahap implementasi serta pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak IECS. V.1 Implementasi Implementasi ke tujuh bagian subsistem

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY Dalam bab ini diuraikan bagaimana layanan LBS diterapkan/digunakan pada perusahaan logistik untuk tracking armada dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Tingkat kepuasan konsumen ditentukan dengan membandingkan hasil yang diharapkan dari suatu produk atau jasa dengan hasil berdasarkan pengalaman dengan mengkonsumsi produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi lainnya terkait dengan perusahaan itu sendiri.(solution, 2010:171)

BAB III LANDASAN TEORI. informasi lainnya terkait dengan perusahaan itu sendiri.(solution, 2010:171) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Website Profile Website profile adalah website yang berisi rangkuman atau penjelasan singkat mengenai suatu perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan tersebut, tujuan dan pencapaian

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data yang diproses di era informasi saat ini semakin hari semakin besar dan kompleks. Basis data menjadi bagian penting bagi organisasi serta dan digunakan di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah memanfaatkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Pengujian Program Setelah program aplikasi ini melewati proses tahap pengkodean, maka tahap selanjutnya adalah tahap pengujian. Pengujian terhadap program ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

Bab 4 Menjalankan ASI

Bab 4 Menjalankan ASI Bab 4 Menjalankan ASI Setelah semua konfigurasi sudah dilakukan dengan benar, pastikan server sudah dalam kondisi start. Pada bab 4 ini akan dijelaskan mengenai cara menjalankan fitur-fitur yang tersedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak sistem domain name (.com,.org,.gov,.edu, dan lain-lain) diperkenalkan pada tahun 1984, dan pesatnya pertumbuhan transaksi secara online sejak setelah tahun 2000,

Lebih terperinci

CARA MENGATASI ERROR CONNECT TO SERVER DI SQL SERVER EXPRESS 2016

CARA MENGATASI ERROR CONNECT TO SERVER DI SQL SERVER EXPRESS 2016 CARA MENGATASI ERROR CONNECT TO SERVER DI SQL SERVER EXPRESS 2016 Dadang Nugraha dadang@raharja.info Abstrak SQL Server Express Edition adalah produk database yang mudah dipakai dan dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

Beberapa Bentuk Konfigurasi Sistem

Beberapa Bentuk Konfigurasi Sistem Beberapa Bentuk Konfigurasi Sistem 1. Centralisasi ( Konfigurasi Terpusat ) Mesin di hubungkan ke komputer pusat. Bentuk ini yang paling umum dari sistem terdistribusi 1 2. Bicentral ( Konfigurasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Jogiyanto, H.M (1989 : 23), menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4), pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB V Remote Procedure Call (RPC)

BAB V Remote Procedure Call (RPC) BAB V Remote Procedure Call (RPC) Remote Procedure Call (RPC) sangat mirip dengan Remote Method Invocation, pada program client yang memanggil sebuah program yang sedang berjalan di server. Server ini

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

Manual Tutorial New Seller Office

Manual Tutorial New Seller Office Manual Tutorial New Seller Office Klik Cari Hepi Informasi Anggota -Layanan OPEN API- Pengaturan Informasi Penjual -Layanan Open API Layanan Open API sangat berguna untuk mengelola toko online menjadi

Lebih terperinci

2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper

2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dewasa ini semakin meningkat, kemudahan dalam mengakses informasi mutlak diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. Seiring dengan itu, banyak solusi yang diciptakan melalui teknologi informasi. Dalam dunia informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Jogiyanto, H.M (1989 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Yogyakarta, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari PENGENALAN KONSEP DASAR BASIS DATA (Review) Dr. Karmilasari Definisi Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisis Masalah Di dalam proses perancangan aplikasi monitoring perangkat smartphone android digunakan konsep yang hampir sama dengan konsep yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jabatan Fungsional Peneliti merupakan jabatan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jenjang karir peneliti mulai dari Peneliti Pertama sampai Peneliti Utama ditentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai langkah yang harus diterapkan agar penelitian dan proses perancangan sistem informasi dapat dilakukan secara terarah dan memudahkan dalam analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini PT. Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) dalam melakukan pendaftaran calon staff pembina masih dilakukan secara offline dan juga dalam mengolah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem,

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan tersebut. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian terkait Perancangan maupun dalam pembuatan aplikasi yang dilakukan oleh peneliti dalam negeri, diantaranya : 1. Menurut Rachel Kurniawati

Lebih terperinci

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI Cobalah untuk tidak menjadi seorang orang yang sukses, tetapi menjadi seorang yang bernilai, Albert Einstein Dosen: Heru Prasetyo, Mkom DEFINISI DATA:

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Sinergy Informasi Pratama merupakan salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada penyediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah khusus. Selain itu Aplikasi adalah sebuah kegiatan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Model Business Process Outsourcing

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Model Business Process Outsourcing BAB III ANALISIS 3.1 Analisis Model Outsourcing Dari beberapa penjelasan mengenai model Outsourcing (BPO) pada subbab 2.3.1, diajukan Gambar III.1 sebagai gambaran umum dari BPO pada Tugas Akhir ini. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Aplikasi merupakan suatu progam yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat dirumuskan dengan melihat beberapa pengertian SPK menurut beberapa ahli, misalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI 43 BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem monitoring daya listrik dengan menggunakan wattmeter digital

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda beda. Meskipun demikian,

BAB III LANDASAN TEORI. penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda beda. Meskipun demikian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda beda. Meskipun demikian, pengertian

Lebih terperinci

SISTEM DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN PADA PT USAHA ENAM SAUDARA. Suparjo Riski Novalian Jurusan Sistem Informasi STMIK Palcomtech Palembang.

SISTEM DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN PADA PT USAHA ENAM SAUDARA. Suparjo Riski Novalian Jurusan Sistem Informasi STMIK Palcomtech Palembang. SISTEM DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN PADA PT USAHA ENAM SAUDARA Suparjo Riski Novalian Jurusan Sistem Informasi STMIK Palcomtech Palembang Abstrak Sistem distribusi alat kesehatan pada PT Usaha Enam Saudara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang perusahaan PT. TUNAS ARTHA GARDATAMA (TAG) adalah perusahaan penyedia jasa keamanan swasta dan perbankan. PT. Tunas Artha Gardatama berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara meningkatkan pelayanan sebuah klinik, salah satunya adalah pelayanan antrian kepada pasien. Pelayanan antrian kepada pasien dilakukan untuk medata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. 1 Pendahuluan Keberadaan usaha warung internet (warnet) saat ini mulai menjamur di manamana. Hal ini dikarenakan kebutuhan informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan dilakukan, seperti pada diagram alir dibawah ini: Identifikasi Permasalah. Pemodelan Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan dilakukan, seperti pada diagram alir dibawah ini: Identifikasi Permasalah. Pemodelan Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan sistem yang berhubungan dengan proses monitoring, serta pengiriman peringatan hasil monitoring. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I. BPM. Pengertian BPM

BAB I. BPM. Pengertian BPM BAB I. BPM I.1. Pengertian BPM Sejalan dengan tuntutan persaingan bisnis, banyak perusahaan menyadari bahwa keunggulan teknologi dan produk yang dihasilkan semata tidak lagi dapat diandalkan menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan dokumen suatu perusahaan merupakan unsur dari pengelolaan informasi suatu perusahaan. Dokumen perusahaan sebagai data, catatan, rekaman aktifitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi dari sistem

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi dari sistem 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Definisi Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS) Ajeng Puspitasari Rahastri 1, Tengku A. Riza, ST.,MT.2, Rohmat Tulloh 3 1,2, Prodi D3 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik merupakan sumber daya energi yang paling penting di masa sekarang ini. Semua kegiatan ataupun pekerjaan didukung oleh sumber daya listrik. Modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Api merupakan suatu elemen yang sangat bermanfaat bagi manusia jika dapat mengendalikan dalam pemanfaatannya, akan tetapi juga sangat penting untuk menghindarinya jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah Career Center merupakan bagian yan sangat penting bagi seluruh organisasi termasuk sebuah universitas. Career Center diperlukan untuk mengelolah data alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi yang saat ini di rasa seperti dua mata sisi uang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi yang saat ini di rasa seperti dua mata sisi uang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin majunya teknologi yang saat ini di rasa seperti dua mata sisi uang yang berbeda, disisi lain sangat membantu terutama di sisi komunikasi yang membuat jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat beberapa proses pengelolaan dan penanganan yang kurang berjalan secara efektif, diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

Review Bisnis Open Source

Review Bisnis Open Source Nama : Syafiul Hadi Nim : 0707055053 Review Bisnis Open Source Review: Saltanera adalah sebuah perusahaan penyedia solusi e-business yang berada di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan solusi bagi organisasi-organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Twitter merupakan salah satu situs microblog yang dikenal sejak tahun 2006 dengan memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mengirimkan teks pembaruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Client Server Client/Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan server. Masingmasing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari Oktober 2004 September 2005 di Laboratorium Instrumentasi Meteorologi. 3.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, pencarian lokasi apotek menggunkan sistem operasi android berbasis google

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perumusan Masalah Sistem telepon di perkantoran saat ini umumnya memakai PBX tradisional (PSTN) untuk telepon internalnya. Biasanya setiap ruangan ataupun divisi pada kantor

Lebih terperinci

Object OOP. Polymor phism

Object OOP. Polymor phism Nama = Dony Aditya Saputra NRP = 7412040516 Jurusan = D4 LJ T.INFORMATIKA Tugas 1 Praktek Basis Data 1. Buatlah Mind Mapping untuk OOP? Oriented Programming atau OOP adalah merupakan paradigma pemrograman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Analisa Kebutuhan SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner.

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner. ABSTRAK Teknologi sudah menjadi kebutuhan pelengkap di lingkungan masyarakat sekarang ini. Proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan tempat atau lokasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam hal jaringan komputer sangatlah pesat karena saat ini sudah banyak berbagai macam jenis peralatan jaringan dan aplikasi

Lebih terperinci

P10 Konsep & Prinsip Desain. A. Sidiq P.

P10 Konsep & Prinsip Desain. A. Sidiq P. P10 Konsep & Prinsip Desain A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Desain PL & RPL 2 Model Analisis Model Desain AnalysisModel Design Model 3 Data design (desain data) Mentransformasikan model

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Latar Belakang Dengan maraknya teknologi berbasis internet, memberikan pelayanan tak terbatas dalam berbagai segi kehidupan. Dari mulai pelayanan informasi, pengiriman pesan,

Lebih terperinci

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya.

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perangkat mobile seperti telepon selular atau ponsel berkembang sangat pesat belakangan ini. Berbagai fitur baru ditambahkan pada ponsel, sehingga ponsel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Inovasi pada bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Calyton dan Petry (2012) berpendapat monitoring sebagai suatu proses

BAB II LANDASAN TEORI. Calyton dan Petry (2012) berpendapat monitoring sebagai suatu proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Monitoring Calyton dan Petry (2012) berpendapat monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tahapan analisa masalah yang dimaksud merupakan masalah penerimaan siswa baru pada sekolah yang masih menggunakan cara manual. Dalam beberapa sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting peranannya bagi sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya seharihari. Informasi yang cepat dan

Lebih terperinci