PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC"

Transkripsi

1 1 PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC Willy Zonda Putra 1, As Suhaiti Arief 1, Adri 1, Progam Studi Ilmu Hukum Universitas Bung Hatta ABSTRACT PSSI as the main organization of football in Indonesia, it has several football clubs, that is Semen Padang FC. In participation, Semen Padang FC has a good achievement in various competitions. In order hand, there is a possibility that the event of default. In this study, the problem is 1) how the implementation of the agreements are made by the football players of Semen Padang FC, 2) how is the form of default in the agreement between the football player with the Semen Padang FC's club and the way to resolve it. The research used a socio-juridical method, using primary and secondary data source, as well as interview data collection techniques and study documents, and qualitative data. Based on the result research can be concluded 1) the implementation of the agreements are made by the Semen Padang FC's club consists of the pre-contractual stage / deliberation, the selection stage and the stage of making a written contract. 2) There are 3 forms of default in the agreement between the football player with Semen Padang FC's club were the late payment of salaries, player absent and not discipline from the training schedule when attending training. The way arrangement was confirmation by to management club and through the consensus agreement between the football players with Semen Padang FC's club. Keywords: Implementation, Agreement, Football. PENDAHULUAN PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai induk organisasi cabang olahrara sepak bola di Indonesia. Induk organisasi cabang olahraga oleh Pasal 1 angka 25 Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional didefinisikan sebagai organisasi olahraga yang membina, mengembangkan dan mengoordinasikan satu cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan.

2 2 PSSI membawahi beberapa klub sepak bola yang ada di Indonesia. Pada Pasal 1 angka 6 Statuta PSSI menyebutkan klub adalah anggota PSSI yang merupakan perkumpulan sepak bola dari klub profesional dan klub amatir. Salah satu klub profesional yaitu Semen Padang FC. Klub Semen Padang FC berdiri pada tanggal 30 November Tahun Mengawali debut pada kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama Tahun Pada Tahun 1982, Semen Padang FC berhasil menjuarai Divisi 1 Galatama dan sekaligus promosi ke Divisi Utama Galatama. Di musim 1994/1995, Pada Tahun 2008, PSSI membentuk sebuah liga baru yang lebih profesional dan kastanya diatas Divisi Utama Ligina, yaitu bernama Liga Super Indonesia (atau dikenal juga sebagai ISL). Semua klub yang ingin berkompetisi di ISL harus berasal dari Divisi Utama Ligina, dan itupun juga melalui tahap verifikasi ulang.dalam sejarah keikutsertaannya dalam berbagai kompetisi, prestasi terbaik Semen Padang FC diraih pada tahun 1992 saat tampil sebagai juara Piala Galatama dan pada tahun 2011/2012 saat menjuarai Liga Primer Indonesia. di tingkat internasional, Semen Padang FC pernah mencapai babak perempat final Piala Winners Asia ( ). Akan tetapi dibalik kesuksesan klub sepak bola Semen Padang FC, tentulah terdapat berbagai kendala seperti konflik internal. Salah satunya yaitu mengenai perjanjian pemain sepak bola dengan klub. Perjanjian merupakan perbuatan hukum, dimana setiap perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat tersebut dapat dianggap menjadi kehendak dari yang melakukan perbuatan itu. Perjanjian merupakan suatu kegiatan yang sering terjadi dalam masyarakat. Perjanjian biasanya dilakukan oleh seseorang maupun badan hukum untuk mengawali suatu perbuatan saling mengikatkan diri, suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Untuk itu perjanjian dapat dirumuskan sebagai sebuah perbuatan dimana kedua belah pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri satu sama lain. Sehingga

3 3 timbulah suatu kewajiban bagi para pihak untuk memenuhi kewajibannya. Definisi perjanjian menurut Pasal 1313 KUHPerdat adalah : Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Pasal 1338 KUHPerdata, yang menerangkan bahwa segala perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, sebenarnya yang dimaksud oleh Pasal tersebut, tidak lain dari pernyataan bahwa tiap perjanjian mengikat kedua belah pihak. Dalam perjanjian terdapat unsur asas-asas yang terkandung didalamnya yaitu : Asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, asas pacta sunt servanda, asas itikad baik, dan asas kepribadian. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata. dan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1234 KUHPerdata, perjanjian merupakan hubungan hukum untuk berbuat sesuatu, memberikan sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Dimana pemain telah melaksanakan prestasinya, maka terdapat kewajiban bagi klub untuk memenuhi prestasinya juga terhadap pemain seperti yang telah disepakati sebelumnya. Perjanjian tersebut menimbulkan hubungan hukum karena sudah diatur dalam KUHPerdata mengenai perjanjian dan perikatan, walaupun perjanjian antara pemain dan klub telah dibuat, namun jaminan kepastian belum tentu didapat, dimana masih terjadi permasalahan mengenai pelaksanaan perjanjian tersebut. Dalam hal pelaksanaan perjanjian antara pemilik klub sepak bola dengan pemain sepak bola tidak tertutup kemungkinan adanya kelalaian dan kesengajaan dari salah satu pihak yang menimbulkan wanprestasi. Atau lebih tepatnya di sebabkan oleh kendala-kendala yang membuat salah satu pihak tidak memenuhi prestasi yang diperjanjikan. Salah satu contoh fakta hukum yang terjadi di lapangan adanya wanprestasi yang dilakukan oleh pemain sepak bola Semen Padang FC yang mangkir melakukan latihan sepakbola yang telah disepakati sebelumnya dalam pembuatan perjanjian. Oleh karena

4 4 itu penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC Berdasarkan uraian latar belakang masalah, agar penulisan ini menjadi lebih terarah dan mencapai tujuan maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian yang dilakukan antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC? 2. Bagaimanakah bentuk wanprestasi yang dilakukan dalam perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC dan cara penyelesaianya? METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis yakni suatu penelitian yang data dasarnya diperoleh dari penelitian lapangan untuk memperoleh data primer dan melalui informan. Disamping itu juga dilakukan penelitian terhadap bahanbahan kepustakaan hukum. 2. Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari penelitian di lapangan dengan melakukan wawancara dengan informan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini antara lain : 1) Manager klub Semen Padang FC 2) Pemain klub Semen Padang FC 3) Pengurus PSSI Provinsi Sumatera Barat b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. 1) Bahan Hukum Primer a) Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) b) Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional 2) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer yang dapat membantu menganalisa dan memahami bahan-

5 5 bahan hukum primer yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti bukubuku atau literatur mengenai perjanjian, jurnal-jurnal hukum dan data yang ada pada klub Semen Padang FC. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yakni : a. Wawancara Untuk menjawab permasalahan yang diteliti, maka wawancara dilakukan dengan langsung memberikan pertanyaan kepada informan, dimana dalam melakukan wawancara tersebut penulis menggunakan pedoman wawancara berbentuk terbuka, sebagai alat pengumpul data. b. Studi Kepustakaan/ Studi Dokumen Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam menganalisa pokok penelitian yang dibahas. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundangan-undangan, jurnal hukum dan data yang ada pada klub Semen Padang FC. 4. Teknik Analisa Data Analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu dari data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis berdasarkan permasalahan yang diteliti dan dianalisa untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas lalu disimpulkan dan di uraikan sesuai permasalahan yang telah dirumuskan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum membahas mengenai pelaksanaan perjanjian antara pemain dengan pihak klub, terlebih dahulu penulis menjelaskan mengenai tata cara yang dapat ditempuh untuk melakukan transfer pemain dalam Liga Profesional di Indonesia, yaitu berupa penggunaan jasa perantara (Agency) dan tanpa jasa Perantara (Free Agency) 1. Jasa Perantara (Agency) Jasa Perantara (Agency) adalah badan resmi yang terdaftar pada regulasi FIFA. Jasa perantara (Agency) merupakan pihak yang bertugas untuk menghubungkan pemain dengan pihak klub dalam hal transfer pemain. 2. Tanpa Jasa Perantara(FreeAgency)

6 6 Transfer pemain yang dilakukan tanpa menggunakan jasa perantara (Free Agency) dilakukan pihak klub dengan pendekatan secara langsung kepada pemain. Dengan kata lain pihak klub sendiri yang akan menghubungi langsung pemain tersebut atau menghubungi pihak klub dimana dulunya pemain itu bermain. Pihak klub Semen Padang FC sendiri menggunakan cara transfer pemain tanpa jasa perantara khususnya pada pemain lokal. Pemain lokal yang ditransfer oleh klub Semen Padang FC tersebut yaitu Agnef Syafantri. Agnef Syafantri yang bergabung dengan klub Semen Padang FC, dalam proses transfer tidak menggunakan jasa perantara melainkan klub Semen Padang FC yang secara langsung menghubungi pemain tersebut. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rony J Suhatril menjelaskan bahwa, sebelum masuk pada pelaksanan perjanjian, terlebih dahulu dilakukan tahap awal yaitu pra kontraktual yang didalamnya memuat mengenai negosiasi/perundingan antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Tahap pra kontraktual ini umumnya pihak manajemen klub Semen Padang FC akan melakukan penawaran harga lansung kepada pemain. dimana pra kontraktual tersebut masih berupa kesepakatan awal sebelum dituangkan kedalam kontrak resmi dalam perjanjian antara pemain dengan klub Semen Padang FC.. Mengenai nilai transfer dan nilai kontrak terhadap pemain yang diminati oleh klub Semen Padang FC, pihak klub tidak dapat menyebutkan atau mempublikasikan mengenai besaran nilai nominal kepada pihak lain kecuali antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar pemain dan tergolong kedalam privasi klub Semen Padang FC. Setelah tahap negosiasi tercapai maka selanjutnya dilakukan tahap seleksi berupa seleksi administrasi dan seleksi fisik. Dengan adanya seleksi administrasi dan fisik, pihak klub akan mendapatkan pemain yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan klub. Apabila dalam tahap seleksi terdapat kekurangan atas syarat administratif dan/atau

7 7 kelemahan pada fisik pemain, pihak klub tidak dapat melanjutkan pada tahap pembuatan perjanjian. Dengan lulusnya pemain pada tahap seleksi adminitratif dan seleksi fisik, kemudian dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan kontrak tertulis antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Tahap pembuatan kontrak tertulis menggunakan instrumen hukum yang terdapat dalam KUHPerdata sebagai dasar bagi kedua belah pihak dalam pembuatan perjanjian. Pembuatan kontrak dalam bentuk tertulis dilakukan agar terjaminnya kepastian hukum, apabila terjadi perselisihan maka pembuktiannya akan lebih kuat dibandingkan dengan bentuk lisan. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rony J Suhatril, mengenai aturan yang telah ditentukan oleh induk organisasi professional sepak bola di Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), pelaksanaan perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub sepak bola harus memuat beberapa item yang mengacu pada standar kontrak pemain profesional yang diantaranya harus memuat tentang: Pasal 1 : Defenisi Pasal 2 : Ruang Lingkup perjanjian Pasal 3 : Jangka waktu perjanjian Pasal 4 : Nilai dasar perjanjian dan metode pembayaran Pasal 5 : Kewajiban Pemain Pasal 6 : Kewajiban Klub Pasal 7 : Hak penampilan Pasal 8 : Peminjaman Pasal 9 : Disiplin Pasal 10 : Doping Pasal 11 : Pengakhiran Perjanjian Pasal 12 : Penyelesaian keluhan Pasal 13 : Kerahasiaan Pasal 14 : Regulasi Sepak bola Pasal 15 : Pemberitahuan dan Korespodensi Pasal 16 : Penutup Dalam pelaksanaan perjanjian ini kedua belah pihak wajib mengikuti dan melaksanakan kewajiban masing-masing sesuai dengan peraturan-peraturan yang

8 8 mengatur atau Pasal-Pasal kontrak pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC yang telah disetujui kedua belah pihak. Tujuan dari setiap perjanjian adalah terlaksananya dari isi perjanjian, dalam arti masing masing pihak memberikan prestasinya atau menyelesaikan hak dan kewajibannya masing masing sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaaan perjanjian antara pemain sepak bola dengan pihak klub Semen Padang FC tidak tertutup kemungkinan adanya wanprestasi yang dilakukan salah satu pihak. Berdasarkan wawancara dengan Roni J Suhatril dan Agnef Syafantry, mengatakan ada beberapa bentuk wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian antara pemain dan klub Semen Padang FC, yakni : 1. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 pada setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya. 2. Pemain tidak hadir pada jadwal latihan yang telah ditentukan oleh pelatih yang mewakili pihak klub Semen Padang FC. Dalam perjanjian yang telah tertuang dalam kontrak disebutkan, bahwa pemain melewati batas libur yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga pemain tersebut telah melakukan tindakan indisipliner. 3. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan. Jadwal latihan yang telah disusun oleh pihak klub dimana terdapat waktu latihan selama 6 hari dalam satu minggu. Masih terdapat pemain yang telat dalam menghadiri sesi latihan yang telah ditentukan sebelumnya pada kontrak. Bentuk penyelesaian wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan klub Semen Padang FC : Berdasarkan kontrak bahwa terdapat ketentuan penyelesaian

9 9 wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan pihak klub. Namun untuk teknis pelaksanaan penyelesaian wanprestasi dijelaskan secara lebih rinci melalui wawancara dengan Bapak Roni J Suhatril, diantaranya yaitu : 1. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 pada setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya. Penyelesaian yang dilakukan mengenai keterlambatan gaji pemain ditempuh dengan cara mengkonfirmasi kepada manajemen klub mengenai kepastian pemabayaran gaji. Dalam hal ini pihak klub mengakui bahwa keterlambatan pembayaran gaji pemain dikarenakan hal teknis bukan karena masalah keuangan yang menyebabkan tertundanya pemabayaran gaji selama beberapa hari. 2. Pemain yang tidak hadir pada jadwal latihan. Bagi pemain klub Semen Padang FC yang tidak hadir pada saat latihan, maka langkah awal yang dilakukan oleh pihak klub yaitu dengan memberikan teguran secara lisan kepada pemain. Teguran secara lisan dilakukan agar pemain mengetahui kesalahan yang dilakukannya, agar kedepan pemain hadir pada saat latihan. Apabila teguran secara lisan yang disampaikan oleh pihak klub Semen Padang FC tidak ditanggapi dengan baik oleh pemain, maka langkah selanjutnya pelatih dan manajemen klub Semen Padang FC memberikan denda yang telah disepakati sebelumnya dalam surat teguran. Denda yang dijatuhkan kepada pemian yaitu sebesar Rp atau lebih. Pemain yang telah membayar denda tapi masih juga melakukan tindakan indisipliner berupa tidak hadirnya pada

10 10 waktu latihan, pihak manajemen klub Semen Padang FC berwenang mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak pemain tersebut. 3. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan. Wanprestasi dengan bentuk tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan, pelatih akan memberi teguran lisan langsung kepada pemain. Pada dasarnya penyelesaian wanprestasi yang terjadi antara pemain dengan klub Semen Padang FC dilakukan dengan jalan musyawarah antara pemain dengan pelatih dan manajemen klub Semen Padang FC. Namum apabila tidak terjadi titik temu maka barulah diambil kebijakan oleh pihak manajemen klub Semen Padang FC berupa penjatuhan sanksi tegas baik berupa denda maupun tidak memperpanjang kontrak pemain tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh manajemen klub Semen Padang FC agar pemain dapat menjalankan kewajibannya yang telah tertuang dalam kontrak. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan : 1. Pelaksanaan perjanjian yang dilakukan antara pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC menggunakan jasa perantara (agency) atau tanpa jasa perantara (free agency) sebagai cara/jalur untuk mempertemukan antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC. Setelah terhubungnya pemain dengan manejemen klub Semen Padang FC, ada beberapa tahap yang harus dilalui pemain yaitu tahap pra kontraktual, tahap seleksi dan tahap pembuatan kontrak tertulis. Pada tahap pra kontraktual di dalamnya memuat mengenai negoisasi/perundingan sebagai tindakan pendahuluan untuk melakukan perjanjian, selanjutnya tahap seleksi berupa seleksi administrasi dan seleksi fisik. Kemudian tahap terakhir barulah dilakukan pembuatan kontrak tertulis. 2. Bentuk wanprestasi dan cara penyelesaiannya dalam perjanjian yang dilakukan SIMPULAN

11 11 pemain sepak bola dengan klub Semen Padang FC yakni : a. Dari kesepakatan yang tertuang dalam klausula kontrak berupa pembayaran gaji pemain, klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan pembayaran gaji terhadap pemain. Keterlambatan tersebut disebabkan karena masalah teknis. Dimana dalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa klub harus membayar gaji pemain pada tanggal 5 setiap bulannya. Namun pada pelaksanaannya klub Semen Padang FC mengalami keterlambatan beberapa hari walaupun tidak melewati sampai tanggal 10 setiap bulannya. Penyelesaian yang dilakukan mengenai keterlambatan gaji pemain ditempuh dengan cara mengkonfirmasi kepada manajemen klub mengenai kepastian pemabayaran gaji. Dalam hal ini pihak klub mengakui bahwa keterlambatan pemabayaran gaji pemain dikarenakan hal teknis bukan karena masalah keuangan yang menyebabkan tertundanya pembayaran gaji selama beberapa hari. b. Pemain tidak hadir pada jadwal latihan Pemain yang melewati batas libur yang telah ditentukan sebelumnya, pemain tersebut telah melakukan tindakan indisipliner. Salah satu contoh dilakukan oleh pemain yaitu tidak hadirnya pada saat sesi latihan. yang mana jadwal latihan telah diketahui oleh pemain. c. Tidak disiplin waktu pada saat menghadiri latihan Contohnya : pemain terlambat datang pada saat latihan. Cara penyelesaian yang ditempuh terkait tindakan indisipliner pemain termasuk tidak hadirnya dalam mengikuti jadwal latihan ditempuh melalui jalan musyawarah mufakat antara pemain dengan pihak klub Semen Padang FC.

12 12 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdul Kadir Muhammad, 1994, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung J. Satrio, 1995, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung R. Setiawan, 1987, Pokok-Pokok Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1994, Pokok-pokok Hukum Perjanjian, Bina Cipta, Jakarta R. Soebekti, 1997, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 1985, Pokokpokok Hukum Perdata, Intermassa, Jakarta R. Soeroso, 2000, Pengantar ilmu hukum, Sinar Grafika, Jakarta Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta Wirdjono Prodjodikoro, 1985, Asasasas Hukum Perjanjian, Bale, Bandung B. Peraturan Perundangan Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPerdata ) Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional C. Sumber-sumber lainnya. Statuta PSSI ap-melakukan-perbuatan-hukum. diakses 6 september tail/5/sejarah-pssi, diakses tanggal 18 Agustus ola. diakses 7 september 2013 Wikipedia, Semen Padang, melalui situs diskses tanggal 10 November ah/. di akses pada tanggal 20 Oktober 2013.

13 13 PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC ARTIKEL Ditulis Kepada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: WILLY ZONDA PUTRA NPM: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014

14 .

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI Etty Septiana R 1, Etty Susilowati 2. ABSTRAK Perjanjian waralaba merupakan perjanjian tertulis antara para

Lebih terperinci

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: Regulasi Status dan Transfer Pemain Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia("PSSI") Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: 1) Asosiasi terdahulu: asosiasi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : DEVY PURNAMA SARI NIM.

ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : DEVY PURNAMA SARI NIM. IMPLEMENTASI PASAL 1234 Juncto 1338 KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DALAM PEMENUHAN HAK PEMAIN SEPAK BOLA DALAM KONTRAK KERJA ANTARA PEMAIN DENGAN KLUB (Studi di Klub Persema Malang) ARTIKEL ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

KONTRAK BISNIS ANTARA PEMILIK KLUB DENGAN PEMAIN SEPAK BOLA

KONTRAK BISNIS ANTARA PEMILIK KLUB DENGAN PEMAIN SEPAK BOLA KONTRAK BISNIS ANTARA PEMILIK KLUB DENGAN PEMAIN SEPAK BOLA Oleh: Arya Adhitya Kusumaatmaja Ida Bagus Surya Darmajaya Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Penulisan karya ilmiah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI Oleh : ANGGA ZIKA PUTRA 07 140 077 PROGRAM KEKHUSUSAN

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR

TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR Oleh Gusti Ngurah Bagus Danendra I Ketut Sudantra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tanggung

Lebih terperinci

ARTIKEL PERJANJIAN PENYIARAN IKLAN PADA RADIO HARAU FM DI KABUPATEN 50 KOTA

ARTIKEL PERJANJIAN PENYIARAN IKLAN PADA RADIO HARAU FM DI KABUPATEN 50 KOTA ARTIKEL PERJANJIAN PENYIARAN IKLAN PADA RADIO HARAU FM DI KABUPATEN 50 KOTA Oleh : AZARI AFRIANDI 0910012111094 Program Kekhususan HukumPerdata FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNGHATTA PADANG 2013 0 1 PERJANJIAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR Oleh: Hendra Adinata A.A Sri Indrawati I Made Dedy Priyanto Bagian

Lebih terperinci

PTUN, Undang-Undang dan BOPI

PTUN, Undang-Undang dan BOPI PTUN, Undang-Undang dan BOPI I. Putusan PTUN Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 01307 Tahun 2015 tanggal 17 April 2015,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme 1 BAB I PENDAHULUAN PSSI (Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia) yang dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta, sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh: FEBRI

Lebih terperinci

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum: Landasan Hukum ----------------------- Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen Isu Hukum: Berdasarkan surat BOPI Nomor 059/BOPI/KU/V/2015 tentang jawaban surat permohonan Turnamen Pra Musim 2015

Lebih terperinci

ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA DI INDONESIA

ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA DI INDONESIA ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM 1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara hukum, dimana Negara hukum memiliki prinsip menjamin kepastian, ketertiban dan perlindungan hukum yang berintikan kepada kebenaran dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan. Medan: FH. Blatter, Joseph S. FIFA Regulations Club Licensing.

DAFTAR PUSTAKA. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan. Medan: FH. Blatter, Joseph S. FIFA Regulations Club Licensing. 97 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amriani, Nurnaningsih. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan.Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2011. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG Oleh : Dewa Ayu Putu Andina Novianta Dewa Gede Rudy A.A. Sri Indrawati Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling populer di dunia ini, hal ini bisa dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola, seperti Piala Dunia, Piala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berusaha untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Hal ini menyebabkan setiap manusia di dalam kehidupannya senantiasa melakukan berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Tanggung Jawab Hukum dan Perlindungan Hukum, Persatuan Sepak Bola Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga.

ABSTRAK. Kata Kunci : Tanggung Jawab Hukum dan Perlindungan Hukum, Persatuan Sepak Bola Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga. LEGAL MEMORANDUM PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PEMILIK KLUB SEPAK BOLA DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PEMBEKUAN PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) OLEH MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM SISTEM HUKUM KONTRAK ABSTRACT

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM SISTEM HUKUM KONTRAK ABSTRACT KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM SISTEM HUKUM KONTRAK Disusun Oleh : Cyntia Citra Maharani, Fitri Amelia Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (amelia_fitri25@yahoo.com)

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL Oleh AHMAD JUARA PUTRA 137011045/MKn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, globalisasi ekonomi guna mencapai kesejahteraan rakyat berkembang semakin pesat melalui berbagai sektor perdangangan barang dan jasa. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: HARRAHMAWATI FITRIA 07140029 PROGRAM

Lebih terperinci

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM 1 KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ANTARA KEJAKSAAN TINGGI GORONTALO DENGAN PT. BANK SULAWESI UTARA CABANG GORONTALO DALAM PENANGANAN KREDIT MACET RISNAWATY HUSAIN 1 Pembimbing I. MUTIA CH. THALIB,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA DALAM BIDANG OLAHRAGA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA DALAM BIDANG OLAHRAGA CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA DALAM BIDANG OLAHRAGA SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA Nomer: ---------------------------------------------------- Pada hari ini ------------------ tanggal ( --- tanggal,

Lebih terperinci

WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN KONTRAK KERJA OLEH KLUB TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA

WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN KONTRAK KERJA OLEH KLUB TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA WANPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN KONTRAK KERJA OLEH KLUB TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA Oleh: I Ketut Satria Wiradharma S. I Made Udiana I Made Dedy Priyanto Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Dimana fungsi olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar mengolah

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM)

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM) SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB HUKUM ANTARA PERSIS DENGAN PEMAIN SEPAKBOLA DALAM MELAKSANAKAN OLAHRAGA SEPAKBOLA

TANGGUNG JAWAB HUKUM ANTARA PERSIS DENGAN PEMAIN SEPAKBOLA DALAM MELAKSANAKAN OLAHRAGA SEPAKBOLA TANGGUNG JAWAB HUKUM ANTARA PERSIS DENGAN PEMAIN SEPAKBOLA DALAM MELAKSANAKAN OLAHRAGA SEPAKBOLA NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat perhatian, mengingat perjanjian sering digunakan oleh individu dalam aspek kehidupan. Salah satu

Lebih terperinci

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : Putu Prasintia Dewi Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACK Standard contract is typically made

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT 1 PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE AGREEMENT) DI BIDANG PENDIDIKAN (STUDI DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE AGREEMENT) DI BIDANG PENDIDIKAN (STUDI DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE AGREEMENT) DI BIDANG PENDIDIKAN (STUDI DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA QUANTUM KIDS CABANG RADEN SALEH PADANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Pasal 1313 KUH Perdata menyatakan Suatu perjanjian

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017

Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017 KEDUDUKAN DAN KEKUATAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DITINJAU DARI SEGI HUKUM KONTRAK DALAM KUHPERDATA (PENERAPAN PASAL 1320 JO PASAL 1338 KUHPERDATA) 1 Oleh: Adeline C. R. Dille 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU. Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA

PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU. Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA 07 140 062 PROGRAM KEKHUSUSAN: HUKUM BISNIS (PK II) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sepakbola tidak terlepas dari naungan Organisasi Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional yang mengurusi urusan sepakbola

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI Oleh Fery Bernando Sebayang I Nyoman Wita Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Sales Returns

Lebih terperinci

SISTEM KONTRAK KERJASAMA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. MEDAN

SISTEM KONTRAK KERJASAMA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. MEDAN SISTEM KONTRAK KERJASAMA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh ELFRINA YUSRA NIM 1205091028 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena jumlah jemaah haji dan umroh Indonesia yang sangat besar, melibatkan berbagai instansi

Lebih terperinci

REGULASI MENGENAI HUKUM ACARA AJUDIKASI SENGKETA PEMAIN DI KOMITE STATUS PEMAIN. Pasal 1 Ketentuan Umum

REGULASI MENGENAI HUKUM ACARA AJUDIKASI SENGKETA PEMAIN DI KOMITE STATUS PEMAIN. Pasal 1 Ketentuan Umum REGULASI MENGENAI HUKUM ACARA AJUDIKASI SENGKETA PEMAIN DI KOMITE STATUS PEMAIN Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Pemain adalah pemain sepak bola yang terdaftar di PSSI. (2) Klub adalah Anggota PSSI yang membentuk

Lebih terperinci

Disusun oleh : AZALIA SEPTINA WARDANI C

Disusun oleh : AZALIA SEPTINA WARDANI C ANALISIS MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KONTRAK KERJASAMA DITINJAU DARI HUKUM KONTRAK (Studi Memorandum of Understanding antara Forisntinct dan Partner) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard contract. Perjanjian baku merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1). BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran, selain itu olahraga juga dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) KUCH2HOTAHU DI DENPASAR. Oleh Gusti Ayu Mirah Handayani I Made Sarjana I Made Dedy Priyanto

PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) KUCH2HOTAHU DI DENPASAR. Oleh Gusti Ayu Mirah Handayani I Made Sarjana I Made Dedy Priyanto PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) KUCH2HOTAHU DI DENPASAR Oleh Gusti Ayu Mirah Handayani I Made Sarjana I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Judul

Lebih terperinci

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSINYASI MINUMAN BERARKOHOL GOLONGAN C DI AJ SHOP SANUR

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSINYASI MINUMAN BERARKOHOL GOLONGAN C DI AJ SHOP SANUR WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSINYASI MINUMAN BERARKOHOL GOLONGAN C DI AJ SHOP SANUR Oleh : I Komang Riandika Febi Pranatha I Made Budi Arsika Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Ida Bagus Oka Mahendra Putra Ni Made Ari Yuliartini

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2 TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN KERJA BERSAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN 1 Oleh : Ruben L. Situmorang 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Salah satu kegiatan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan diikuti oleh majunya pemikiran masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan interaksi satu sama lain dalam berbagai bentuk. Hubungan antara individuindividu yang merupakan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PENERBITAN KARTU KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA Disusun Oleh : Mateus Maghu Ate NPM : 120511033 PROGRAM STUDI : Ilmu Hukum PROGRAM KEKHUSUSAN : Hukum Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Sejak adanya listrik manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang menonjol adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee Dalam Perjanjian Kerjasama Antara Bank Dengan Perusahaan Pengembang Sehubungan Dengan Penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Ilham Nurdiansyah (1087022)

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA PENJUALAN SEPEDA MOTOR BEKAS ANTARA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CABANG MUARA BUNGO DENGAN DEALER OEDAY MOTOR

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA PENJUALAN SEPEDA MOTOR BEKAS ANTARA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CABANG MUARA BUNGO DENGAN DEALER OEDAY MOTOR No. Alumni Universitas: HADITYA SANJAYA No. Alumni Fakultas: (a) Tempat/Tgl.Lahir: Solok/ 7 Januari 1990 (f) Tanggal Lulus: 4 Mei 2011 (b) Nama Orang Tua: Basri Tasmin dan Surmiati Latin (g) Predikat Lulus:

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten) TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang sedang kita laksanakan dewasa ini adalah suatu rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG Oleh : Gde Yogi Yustyawan Marwanto Program Kekhususan Hukum Keperdataan Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA BANGUNAN TOKO DALAM BENTUK TIDAK TERTULIS. Oleh :

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA BANGUNAN TOKO DALAM BENTUK TIDAK TERTULIS. Oleh : 197 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA BANGUNAN TOKO DALAM BENTUK TIDAK TERTULIS Oleh : Siti Chomsyah, S.H. Panitra Pengganti Pengadilan Negeri Denpasar Abstract Shop building lease agreements may

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KEPEMILIKAN MODAL ANTARA PT. AMBARA PRANATA DENGAN PT. MACCARONI APABILA TERJADI WANPRESTASI

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KEPEMILIKAN MODAL ANTARA PT. AMBARA PRANATA DENGAN PT. MACCARONI APABILA TERJADI WANPRESTASI AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KEPEMILIKAN MODAL ANTARA PT. AMBARA PRANATA DENGAN PT. MACCARONI APABILA TERJADI WANPRESTASI Oleh Sundari Megarini Dr. I Ketut Westra, SH., MH. A.A. Gde Agung Darma Kusuma,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PENGUSAHA BESI DENGAN INVESTOR (Studi Kasus Tentang Sengketa pada Perusahaan Dhemes di Sukoharjo)

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PENGUSAHA BESI DENGAN INVESTOR (Studi Kasus Tentang Sengketa pada Perusahaan Dhemes di Sukoharjo) PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PENGUSAHA BESI DENGAN INVESTOR (Studi Kasus Tentang Sengketa pada Perusahaan Dhemes di Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan itu berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum.

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum. ABSTRAK Dita Kartika Putri, Nim 0810015183, Akibat Hukum Terhadap Perjanjian Tidak Tertulis Sewa-Menyewa Alat Berat di CV. Marissa Tenggarong, Dosen Pembimbing I Bapak Deny Slamet Pribadi, S.H., M.H dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial, oleh karenanya manusia itu cenderung untuk hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat ini

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak

TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU Ardy Pramana Putra / D 101 11 356 Abstrak Pelaksanaan pendidikan ini dilakukan oleh perusahaan di bidang jasa layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa pengiriman paket dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup. Jasa pengiriman paket dibutuhkan oleh perusahaan, distributor, toko, para wiraswastawan,

Lebih terperinci

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK A. Kekuatan Hukum Memorandum Of Understanding dalam Perjanjian Berdasarkan Buku III Burgerlijke

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR * PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR * Oleh Swandewi ** I Made Sarjana *** I Nyoman Darmadha **** Bagian

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. III/No. 8/Okt/2015

Lex Administratum, Vol. III/No. 8/Okt/2015 KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DITINJAU DARI SEGI HUKUM PERIKATAN 1 Oleh: Gerry Lintang 2 Abstrak Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan kekuatan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI BAB I Ketentuan Umum BAB II Jenis Pertandingan dan Kompetisi BAB III Peserta, Kewajiban & Pengunduran Diri BAB IV Wewenang & Hak Pengurus PSSI BAB V Penyelenggaraan Pertandingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia kodratnya adalah zoon politicon, yang merupakan makhluk sosial. Artinya bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan saling berinteraksi.

Lebih terperinci

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah 1 Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah terdaftar sebagai anggota PSSI Pengcab Purworejo maupun yang belum.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA Perang kedaulatan antara FIFA dengan kedaulatan pemerintah semakin menjadi jadi semenjak dijatuhkannya sanksi pembekuan terhadap PSSI. Tujuan negara adalah

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM A. Segi-segi Hukum Perjanjian Mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur perjanjian pada umumnya terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada Buku

Lebih terperinci

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN KONTRAK BISNIS ANTARA BIRO PERJALANAN WISATA GOH DENGAN JAYAKARTA HOTEL DI LEGIAN

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN KONTRAK BISNIS ANTARA BIRO PERJALANAN WISATA GOH DENGAN JAYAKARTA HOTEL DI LEGIAN WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN KONTRAK BISNIS ANTARA BIRO PERJALANAN WISATA GOH DENGAN JAYAKARTA HOTEL DI LEGIAN ABSTRACT Oleh Ni Kadek Sriartini Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA. Disusun oleh: BET AZRUL

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA. Disusun oleh: BET AZRUL PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA Disusun oleh: BET AZRUL NPM : 050509114 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. III/No. 6/Juli/2015

Lex et Societatis, Vol. III/No. 6/Juli/2015 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK TERHADAP PEMUTUSAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS 1 Oleh : Cindi Pratiwi Kondo 2 ABSTRAK Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA Oleh I Made Wahyudi Anantha Ngakan Ketut Dunia A.A.Ketut Sukranatha Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MoU) DALAM HUKUM PERJANJIAN INDONESIA Oleh Ketut Surya Darma I Made Sarjana A.A. Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. handy talky. Tren alat komunikasi yang selalu mengalami pergeseran,

BAB I PENDAHULUAN. handy talky. Tren alat komunikasi yang selalu mengalami pergeseran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pemikiran dan peradaban manusia merupakan salah satu cikal bakal terjadinya kemajuan di bidang teknologi. Wujud nyata hal tersebut, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang menjanjikan dalam jumlah yang besar, terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang menjanjikan dalam jumlah yang besar, terutama dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di dunia saat ini. Alasannya sederhana, yaitu karena olah raga ini tidak membutuhkan banyak sarana, ataupun tempat

Lebih terperinci

UPAYA PENYELESAIAN DALAM PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG YANG DILAKUKAN OLEH UD JAYA KACA DENPASAR

UPAYA PENYELESAIAN DALAM PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG YANG DILAKUKAN OLEH UD JAYA KACA DENPASAR UPAYA PENYELESAIAN DALAM PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG YANG DILAKUKAN OLEH UD JAYA KACA DENPASAR Oleh : Edward Wijaya Made Suksma Prijandhini Devi Salain Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan pertanggungan atau perusahaan asuransi adalah suatu badan hukum yang sanggup mengambil alih risiko seseorang berdasarkan perjanjian pertanggungan. 1 Selain

Lebih terperinci

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA 1 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA oleh : Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga) Disampaikan dalam Sosialisasi Undang-Undnag dan Peraturan Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia saat ini banyak sekali industri rokok, baik industri yang berskala besar maupun industri rokok yang berskala menengah ke bawah, sehingga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat banyak diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Karakteristik cabang olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan kodrat alam, manusia sejak lahir hingga meninggal dunia hidup bersama sama dengan manusia lain. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia modern seperti sekarang ini, banyak orang atau badan hukum yang memerlukan dana untuk mengembangkan usaha, bisnis, atau memenuhi kebutuhan keluarga (sandang,pangan,dan

Lebih terperinci

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS PROPORSIONALITAS DALAM KONTRAK ANTARA PEMAIN DENGAN PERSIK KEDIRI ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS PROPORSIONALITAS DALAM KONTRAK ANTARA PEMAIN DENGAN PERSIK KEDIRI ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS PROPORSIONALITAS DALAM KONTRAK ANTARA PEMAIN DENGAN PERSIK KEDIRI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam suasana abad perdagangan dewasa ini, boleh dikatakan sebagian besar kekayaan umat manusia terdiri dari keuntungan yang dijanjikan oleh orang lain yang akan

Lebih terperinci

kredit dari dana-dana yang di peroleh melalui perjanjian kredit. dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

kredit dari dana-dana yang di peroleh melalui perjanjian kredit. dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang serba cepat ini banyak orang atau badan hukum yang memerlukan dana untuk mengembangkan usaha, bisnis atau memenuhi kebutuhan keluarga ( sandang,

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan renegosiasi Kontrak

Lebih terperinci

DRS. HERWIN, M.PD.

DRS. HERWIN, M.PD. DRS. HERWIN, M.PD. herwin@uny.ac.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Materi disampaikan pada Pelatihan dan Coaching Clinics Sepakbola

Lebih terperinci