BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Keberadaan Museum Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya lembaga
|
|
- Dewi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Museum Nasional Indonesia Keberadaan Museum Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tanggal 24 April Lembaga ini didirikan oleh ilmuan Belanda dan seseorang pendiri adalah Jacob Cornelis Matthieu Radermacher, yang menyumbangkan rumah tinggalnya di Jalan Kalibesar, di Jakarta Kota, serta sejumlah koleksi benda budaya dan buku sebagai cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan. Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa ( ), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi direktur perkumpulan ini. Karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru untuk digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society. Bangunan ini berlokasi di Jalan Majapahit nomor 3. Sekarang di tempat ini berdiri kompleks gedung Sekretariat Negara, di dekat Istana Kepresidenan. Gedung museum yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 dibangun pada tahun 1862 dan baru dibuka untuk umum pada tahun 1868, sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. Penduduk Jakarta menyebutnya Gedung Gajah atau Museum Gajah karena di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu sebagai hadiah Raja Chulalongkorn dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun Selain disebut sebagai Gedung Gajah atau Museum Gajah, gedung ini disebut juga Gedung Arca karena di dalam gedung banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode. 41
2 42 Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka pada tanggal 17 September 1962 lembaga Kebudayaan Indonesia secara resmi menyerahkan pengelolaan Museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Kemudian berdasarkan surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/O/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional Indonesia. Museum Nasional Indonesia sebagai lembaga resmi pemerintah di bawah Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, memiliki fungsi sebagai pusat informasi budaya bangsa yang bersifat edukatif kultural pusat penelitian dan studi warisan budaya bangsa, juga menyebarluaskan informasi kepada masyarakat baik melalui pameran, penerbitan buku ataupun brosur dan program kegiatan umum. Dalam mengadakan suatu kegiatan, Museum Nasional Indonesia selalu mengupayakan pendekatan yang bersifat adaptif, dapat di terima dan sesuai dengan tingkatan dan lapisan masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM45/OT.001/MKP/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Nasional Indonesia, tugas pokok Museum Nasional Indonesia adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penelitian, penyajian, penerbitan hasil penelitian, dan memberikan bimbingan edukatif kultural mengenai benda bernilai sejarah, budaya, dan ilmiah, bersifat nasional. Hingga saat ini Museum Nasional Indonesia menyimpan sekitar benda terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi. Komplek Museum Nasional Indonesia dibangun di atas tanah seluas sekitar m 2 hingga saat mempunyai dua gedung. Gedung lama (unit A) digunakan untuk berdasarkan pada jenis-jenis koleksi, baik berdasarkan keilmuan, bahan,
3 43 maupun kedaerahan. seperti ruang pameran prasejarah, ruang perunggu, ruang tekstil, ruang etnografi daerah. Sedangkan gedung baru (unit B) yang dibuka secara resmi pada tanggal 20 Juni 2007 oleh Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Republik Indonesia). selain digunakan untuk ruang pameran kepada tema berdasarkan aspek-aspek kebudayaan yang mana manusia diposisikan sebagai pelaku dalam lingkungan tempat tinggalnya. Tema pameran yang berjudul Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan ini terdiri dari beberapa subtema antara lain: manusia dan lingkungan, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi, organisasi sosial dan pola pemukiman, dan khasanah dan keramik, juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, perpustakaan. 3.2 Struktur Organisasi Museum Nasional Indonesia sebagai museum umum tingkat nasional, merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan kementrian kebudayaan dan pariwisata, berkedudukan di bawah, dan bertanggung jawab kepada deputi bidang sejarah dan purbakala, Museum Nasional Indonesia dipimpin oleh seorang kepala museum. Museum Nasional Indonesia terdiri dari: Bagian Tata Usaha. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi. Bidang Pembinaan Koleksi Sejarah dan Antropologi. Bidang Konservasi dan Penyajian. Bidang Bimbingan dan Publikasi. Bidang Registrasi dan Dokumentasi. Kelompok Jabatan Fungsional.
4 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Museum Nasional Indonesia 44
5 45 Tugas masing-masing bidang kerja Setiap bidang kerja mempunyai tugas masing-masing, yaitu: o Bagian tata usaha: Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. Subbagian urusan dalam dan ketertiban mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, serta ketertiban dan keamanan kantor. o Bidang pembinaan koleksi prasejarah dan arkeologi: Seksi koleksi prasejarah mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian dan pengelolaan koleksi prasejarah. Seksi koleksi arkeologi klasik mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian dan pengelolaan koleksi arkeologi. Seksi koleksi numismatik, heraldik dan keramik mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian dan pengelolaan koleksi numismatik, heraldik dan keramik. o Bidang konservasi dan penyajian: Seksi konservasi dan restorasi mempunyai tugas melakukan pengawetan dan pencegahan kerusakan dengan pengendalian terhadap suhu, kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan ruang koleksi, serta penanggulangan kerusakan serta perbaikan koleksi.
6 46 Seksi reproduksi mempunyai tugas melakukan pembuatan replica, miniature, diorama, gambar dan foto koleksi. Seksi penyajian mempunyai tugas melakuakan tugas melakukan pembuatan design dan persiapan tata pameran, serta pembuatan alat praga untuk menunjang kegiatan edukatif kultural. o Bidang bimbingan dan publikasi: Seksi bimbingan mempunyai tugas melakukan pemberian bimbingan untuk pelajar dan umum mengenai koleksi. Seksi publikasi mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan publikasi mengenai koleksi museum baik yang bersifat ilmiah, edukatif maupun informasi. Seksi hubungan masyarakat dan pemasaran mempunyai tugas melakukan penyebarluasan informasi dan promosi. o Bidang registrasi dan dokumentasi: Seksi registrasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi, registrasi dan pendistribusian koleksi museum. Seksi dokumentasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan pendokumentasian seluruh koleksi serta pengelolaan dokumen, foto, slide, film dan dokumen lain yang berhubungan dengan koleksi museum. Seksi perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan perpustakaan. Fungsi masing-masing bidang kerja Setiap bidang kerja mempunyai fungsi masing-masing, yaitu: o Bagian tata usaha:
7 47 Melaksanakan urusan keuangan. Melaksanakan urusan kepegawaian. Melaksanakan urusan perlengkapan, ketertiban, persuratan dan rumah tangga. o Bidang pembinaan koleksi prasejarah dan arkeologi: Melaksanakan pengadaan, pengumpulan, penelitian dan pembinaan koleksi prasejarah dan arkeologi. Melaksanakan identifikasi dan klasifikasi koleksi prasejarah dan arkeologi. Melaksanakan katalogisasi dan klasifikasi koleksi prasejarah dan arkeologi. Melaksanakan penyusunan tulisan ilmiah dan popular yang berhubunan dengan koleksi prasejarah dan arkeologi. o Bidang pembinaan koleksi sejarah dan antropologi: Melaksanakan pengadaan, pengumpulan, penelitian dan pembinaan koleksi antropologi. Melaksanakan identifikasi dan klasifikasi koleksi sejarah dan antropologi. Melaksanakan katalogisasi dan klasifikasi koleksi sejarah dan antropologi. Melaksanakan penyusunan konsepsi kegiatan pameran koleksi sejarah dan antropologi. Melaksanakan penyusunan tulisan ilmiah dan popular yang berhubungan dengan koleksi sejarah dan antropologi.
8 48 o Bidang konservasi dan penyajian: Melaksanakan konservasi dan restorisasi koleksi dengan menggunakan laboratorium. Melaksanakan pembuatan reproduksi koleksi. Melaksanakan pembuatan design persiapan tata pameran. Melaksanakan pembuatan peralatan pengunjung kegiatan edukatif kultural. o Bidang registrasi dan dokumentasi: Melaksanakan inventarisasi dn registrasi benda koleksi museum. Melaksanakan pendistribusian koleksi ke bidang pembinaan koleksi. Melaksanakan pencatatan dan pendokumentasian seluruh benda cagar budaya yang menjadi koleksi museum. Melaksanakan pengelolaan dokumen foto, slide, film dan dokumen lain yang berhubungan dengan koleksi museum. Melaksanakan pencatatan dan penghapusan koleksi museum. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan. 3.3 Visi dan Misi Organisasi Visi: Terwujudnya Museum Nasional Indonesia sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa.
9 49 Misi: o Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional, dan sarana-prasarana di lingkungan Museum Nasional Indonesia yang berdampak pada peningkatan keamanan dan kenyamanan. o Meningkatkan penyajian informasi koleksi yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa serta menumbuhkan daya apresiatif, inovatif, dan imajinatif. o Meningkatkan kualitas pemeliharaan dan penyajian koleksi yang mampu meningkat-kan pelestarian budaya dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan nasional o Meningkatkan kualitas pelayanan informasi yang berdampak pada peningkatan apresiasi masyarakat dan kunjungan ke Museum Nasional Indonesia. o Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan registrasi dan dokumentasi melalui database koleksi dan kepustakaan yang mudah diakses oleh pengguna data/user baik secara offline maupun online.
10 Informasi Jam Beroperasi Museum o Selasa Jumat o Jumat o Sabtu dan Minggu o Hari Senin dan hari besar Nasional tutup 3.5 Kegiatan Museum Nasional Proses pengadaan pembelian barang koleksi Proses pengadaan pembelian koleksi berbeda dengan tahap proses pemberian dan hibah. Dalam proses pengadaan pihak museum melakukan beberapa kegiatan research yang dibutuhkan dalam memenuhi koleksinya. Dengan melakukan perjalanan ke beberapa wilayah di Indonesia yang di inginkan. Kegiatan ini dilakukan oleh Bidang Registrasi dan Dokumentasi. Jika proses ini telah dilakukan maka Bidang Registrasi dan Dokumentasi akan mengeluarkan Program Pengadaan Koleksi yang berisi tentang kebutuhan koleksi yang ingin ditambah di museum nasional. Proses selanjutnya memberikan surat Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk diteruskan. Program Pengadaan Koleksi dapat dilanjutkan dengan penganggaran. Pembelian barang-barang koleksi dapat dibagi menjadi dua yaitu jika kurang dari 100 juta maka akan dilakukan penunjukan langsung ke pada kolektor. Dan jika pengadaan barang koleksi lebih dari 100 juta maka dilakukan lelang. Jika proses tersebut telah dilakukan maka pihak museum membuat sebuat surat SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) hasil dari pengadaan pembelian barang koleksi.
11 51 Selanjutnya melakukan tahap identifikasi lebih lanjut dari kegiatan research dan di inventaris ke dalam asset. Melakukan kegiatan perawatan jika terjadi kerusakan pada koleksi tersebut. Dan kemudian di simpan ke dalam ruang sterilisasi Proses pemberian / hibah barang koleksi Proses awal yang dilakukan dari pihak museum Bidang Konservasi dan Dokumentasi dan pemberi sumbangan yaitu. Pihak museum membuat BA (Berita Acara) yang akan dikeluarkan pihak museum kepada pihak pemberi hibah. Proses selanjutnya kedua pihak melakukan mentaksir harga dari barang sumbangan. Proses ini tidak ada kegiatan transaksi dalam bentuk uang, namun terdapat pertukaran yang dilakukan sesama pemberi hibah dalam bentuk koleksi. Selanjutnya museum mengeluarkan surat Berita Acara Serah Terima. Setelah koleksi diterima maka pihak museum melakukan identifikasi dari koleksi tersebut. Proses awal identifikasi yaitu pada Bidang Konservasi dan Penyajian dengan melakukan identifikasi koleksi, kategori koleksi, tahun ditemukan, asal, sejarah tersebut ke dalam asset. Proses selanjutnya yaitu proses perawatan yang dilakukan Bidang Konservasi dan Penyajian di dalam ruang karantina. Tahap selanjutnya yaitu pemberian nomer identifikasi koleksi tersebut, pencatatan yang dimasukan ke dalam asset inventaris museum dan kemudian disimpan ke dalam ruang sterilisasi. Yang nantinya akan di pamerkan dalam event tertentu oleh bagian Bidang Konservasi dan Penyajian.
12 Analisis Museum Nasional Identifikasi Knowledge Museum Nasional Explicit Knowledge Explicit knowledge merupakan knowledge dari Museum Nasional yang tertulis atau telah didokumentasikan, sehingga knowledge dapat disebarkan melalui dokumen tersebut seperti berikut: o Notulen Rapat Notulen rapat merupakan salah satu bagian dari explicit knowledge di mana hasil rapat mengenai koleksi didokumentasikan, di dalam KM ini karyawan yang tidak hadir dalam rapat dapat mengetahui hasil rapat untuk menambah informasi. o Organization Structure Organization structure merupakan salah satu bagian dari explicit knowledge di mana sebagai dokumentasi untuk menjelaskan mengenai sejarah museum, struktur, gallery, visi dan misi museum untuk menambah informasi bagi karyawan. o Gallery Gallery merupakan salah satu bagian dari explicit knowledge di mana sebagai dokumentasi mengenai foto-foto berkaitan dengan jenis-jenis koleksi. Baik foto peristiwa berkaitan dengan proses pemberian koleksi, hibah, proses pengadaan pembelian koleksi dan kegiatan sosial museum dengan format JPG atau JPEG. Sehingga mudah dicari dan diakses pada saat dibutuhkan.
13 53 o Collection Collection merupakan salah satu bagian dari explicit knowledge berisi tentang product yang ada di dalam museum o Document Document merupakan salah satu dari explicit knowledge di mana pada KM berisi tentang rules di dalam museum (peraturan-peraturan dasar), undang-undang tenaga kerja, serta pengembangan SDM. Dalam bentuk file PDF untuk digunakan sebagai literartur dalam knowledge bagi karyawan. Tacit Knowledge Tacit knowledge merupakan knowledge organisasi yang belum tertulis atau belum didokumentasikan seperti berikut: o Article Article merupakan kumpulan artikel berisi pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan koleksi, tips, petunjuk-petunjuk, dan lain-lain. Tujuannya untuk di-sharing kepada karyawan lain untuk menginformasikan hal-hal yang belum pernah dibahas atau diketahui. Format file berbentuk text dan biasanya berdasarkan faktor keahlian dan pengalaman. o Forum Forum merupakan salah satu bagian dari tacit knowledge, di mana karyawan dapat mendeskripsikan forum ini sebagai wadah atau sarana agar dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk membahas hal yang berkaitan dengan museum. o News News berisi tentang kegiatan atau berita yang akan diadakan di museum.
14 Knowledge Taxonomy Knowledge taxonomy pada museum nasional berasal dari kebutuhankebutuhan dari tiap bagian, yang dimana tiap bagian terfokus pada benda-benda koleksi yang ada di museum nasional terbagi atas: Prasejarah Arkeologi Keramik Prasejarah Etnografi Geografi Numistik-Heraldik Gambar 3.2 Knowledge Taxonomy pada Museum Nasional Indonesia 3.8 Tata Laksana Sistem Berjalan Kegiatan rutinitas sehari-hari Museum Nasional Indonesia adalah membuka kesempatan kepada setiap pengunjung yang datang untuk melihat keanekaragaman koleksi benda budaya yang ada di museum tersebut. Sedangkan sebelumnya koleksi melakukan pengadaan dengan melakukan 2 cara, yaitu; pembelian dan pemberian barang koleksi. Tata laksana sistem berjalan pada saat ini yang berada di Museum Nasional Indonesia umumnya terdapat beberapa aktivitas. Aktivitas yang dibagi menjadi pada pengadsaan barang koleksi hingga di simpan: Proses pengadaan pembelian barang koleksi
15 Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pembelian Koleksi 42
16 43 Proses pemberian / hibah barang koleksi Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Pemberian Koleksi
17 Inukshuk KM Model Process Internalization Seluruh knowledge yang berada di Museum didokumentasikan terlebih dahulu sehingga dapat disebarkan kepada seluruh karyawan. Dengan penyebaran knowledge secara terstruktur. Maka, para karyawan dapat memperoleh peningkatan kualitas knowledge. Sumber explicit knowledge yang diperoleh oleh karyawan dapat bersumber dari papan pengumuman, banner, surat edaran, media masa serta website sebagai sumber informasi yang berasal dari eksternal untuk dapat mendukung proses tersebut melalui fitur forum, article, news, notulen, document, gallery yang dapat membantu proses explicit knowledge menjadi tacit knowledge. Externalization Dalam membantu proses externalization, portal KM menjadi salah satu alat bantu yaitu proses dimana merubah tacit knowledge yang dimiliki para karyawan dapat berkolaborasi melalui fitur forum serta article, sehingga menjadi suatu konsep ataupun pedoman yang baru dalam organisasi yang dapat dipelajari, dikembangkan serta dimanfaatkan guna untuk mencapai visi & misi museum. Combination Proses kombinasi knowledge yaitu mengkombinasikan berbagai macam explicit knowledge yang pada akhirnya akan disusun kedalam portal KM. Fitur yang dapat membantu proses ini yaitu fitur notulen, news, document, company profile, collection, gallery.
18 45 Gambar 3.5 SECI Model dari Museum Nasional Indonesia Catatan : Hubungan fitur tacit ke tacit (Socialization) tidak dibuat karena pada saat ini tidak ada kebutuhan dari Museum Nasional Indonesia yang bersifat mendesak Foundation Leadership Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Museum yaitu dengan kepemimpinan demokratis mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota karyawan. Gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Di dalam organisasi museum terdapat budaya kekeluargaan yang erat.
19 46 Technology Teknologi yang digunakan di dalam Museum Nasional Indonesia ini menggunakan komputer dengan kebutuhan teknologi dalam menjalankan operasi sebagai berikut: 100 unit komputer dengan spesifikasi intel Core 2 Duo 2GHz, resolusi 1024 x 768, Memory 2GB, Kapasitas Harddisk sebesar 250 GB, Intel HD Graphics Family, DirectX 10, operating system windows 7, 15 printer, 5 scanner. Dalam jaringan yang digunakan pun berbagai macam antara lain akses jaringan melalui wifi, local area network dan fax. Culture Selama ini para karyawan tidak mendapatkan wadah yang baik dalam pertukaran knowledge. Tacit Knowledge yang dimiliki tidak mampu atau sulit disebarkan kepada karyawan yang lain. Oleh karena itu dengan terbentuknya KM, memungkinkan para karyawan dapat bertukar tacit knowledge hingga kemudian diubah dalam bentuk explicit knowledge. Dengan demikian akan tercipta budaya sharing knowledge yang baik, akan menimbulkan sistem kekeluargaan yang baik, saling tolong menolong, koordinasi kinerja para karyawan pun meningkat. Organisasi ini menetapkan budaya demokratis dimana setiap karyawan karyawan dapat berpendapat. Output Inukshuk KM Model Output yaitu membuat KM lebih dapat berkembang dengan pesat. Dapat mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin museum, cara memimpin sebuah organisasi, kebudayaan belajar museum dan teknologi yang ada di dalam museum. Inukshuk merupakan pengembangan dari model SECI dengan penambahan leadership, culture dan teknologi. Model inukshuk memerlukan
20 47 keseimbangan yang tepat dari masing-masing aspek tersebut sehingga portal yang akan dibangun akan berhasil dengan baik Masalah yang dihadapi Pada museum tentu memiliki banyak knowledge yang harus di jaga serta dikembangkan. Sedangkan pada kenyataannya museum nasional memiliki permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu: 1. Sumber daya manusia yang terbatas dalam mendapatkan informasi. Keterbatasan waktu yang menimbulkan sulitnya karyawan mendapatkan informasi yang berkualitas dalam hal penanganan masalah. 2. Kesulitan untuk mendapatkan informasi product knowledge yang lebih riil. Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir ataupun karyawan yang ditugaskan untuk ditugaskan ke luar (tidak ada di museum). karyawan baru kesulitan mendapatkan informasi.
BAB 3 PENELITIAN. Museum Nasional terdiri dari: b. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi
BAB 3 PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Deskripsi Sub departemen Museum Nasional terdiri dari: a. Bagian Tata usaha b. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi c. Bidang Pembinaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam informasi sesuai dengan kategori koleksi yang dimiliki, seperti koleksi dan proses bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang
Lebih terperinciMUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah museologi pada semester III DISUSUN OLEH : Herliyana Rosalinda (A2C008012) JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Museum Nasional. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
No.496, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Museum Nasional. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM NASIONAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah
- 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi
BAB II DATA DAN ANALISA 2. 1 Data dan Literatur Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh dari: 1. Media elektronik: Internet 2. Literatur: Koran, Buku 3. Pengamatan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan sosial budaya. Jenis pariwisata ini dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat lokal,
Lebih terperinciStruktur Organisasi Museum Nasional
Struktur Organisasi Museum Nasional Permendikbud No. 48 Tahun 2012 KEPALA MUSEUM Bagian Tata Usaha Subbagian Perencanaan dan Tata Laksana Subbagian Keuangan dan Kepegawaian Seksi Dokumentasi Seksi Perpustakaan
Lebih terperinci2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1570, 2015 KEMENDIKBUD. Museum Nasional. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAN STRUKTUR BIROKRASI MUSEUM NASIONAL JAKARTA. A. Sejarah Singkat Museum Nasional Jakarta
BAB II GAMBARAN UMUM DAN STRUKTUR BIROKRASI MUSEUM NASIONAL JAKARTA A. Sejarah Singkat Museum Nasional Jakarta Eksistensi Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan hidup sebuah bangsa dan menyimpan berbagai karya luhur nenek moyang kita yang mencerminkan kekayaan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijakarta Pusat tepatnya Jalan Merdeka Barat 12. Museum Nasional Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum Nasional Republik Indonesia adalah sebuah museum yang terletak dijakarta Pusat tepatnya Jalan Merdeka Barat 12. Museum Nasional Republik Indonesia merupakan
Lebih terperinciS A L I N A N. No. 152, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG
1 S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA MUSEUM KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATAKERJA UNIT PELAKSANA
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Letak bangunan gedung Museum Wayang di Jl. Pintu Besar Utara No. 27, pada mulanya merupakan lokasi gereja tua yang
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Letak bangunan gedung Museum Wayang di Jl. Pintu Besar Utara No. 27, pada mulanya merupakan lokasi gereja tua yang didirikan VOC pada tahun 1640 dengan nama de oude Hollandsche
Lebih terperinciDINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :
DINAS KEBUDAYAAN Tugas Pokok dan Fungsi : KEPALA DINAS Kepala Dinas mempunyai tugas: 1. menyusun rencana dan program kerja Dinas; 2. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas; 3. merumuskan
Lebih terperinciIII. DATA SUMBER PERANCANGAN
III. DATA SUMBER PERANCANGAN 1. Sejarah Singkat Museum Nasional Keberadaan Museum Nasional diawali dengan berdirinya lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tanggal 24 April 1778.
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Koperasi Wanita Indonesia yang disingkat menjadi KOPWANI adalah
37 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah KOPWANI Koperasi Wanita Indonesia yang disingkat menjadi KOPWANI adalah sebuah badan hukum KOPWANI yang didirikan pada tanggal 25 Mei 1975 atas prakasa Kongres
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciRENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan
Lebih terperinci(3) Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Balai mempunyai fungsi sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan operasional Balai; b. menyelia dan member
BAB XLVII BALAI BUDAYA BANTEN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI BANTEN Pasal 218 Susunan Organisasi Balai Budaya Banten pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten terdiri dari : a.
Lebih terperinci2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL. Pasal 1 Rinci
No.1296, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Museum Kebangkitan Nasional. Rincian Tugas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM
BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM 2.1 Pengertian dan Sejarah Museum Dalam era pembangunan teknologi yang cepat berkembang dewasa ini, peranan museum sangat diharapkan untuk mengumpulkan, merawat,
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinci2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 195) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN
Lebih terperinciGUBERN GUBERNUR JAMBI UR JAMBI
1 GUBERN GUBERNUR JAMBI UR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) MUSEUM SIGINJEI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1297, 2016 KEMENDIKBUD. Balai Kirti. Museum Kepresidenan RI. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1297, 2016 KEMENDIKBUD. Balai Kirti. Museum Kepresidenan RI. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
Lebih terperinciT A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2015 KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5733). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil peusahaan 2.1.1 Sejarah instansi Keberadaan Museum Nasional diawali dengan berdirinya lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tanggal 24 April
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xii. A. Latar Belakang Penelitian...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... i ii iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciBAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI. perjalanan panjang sejarah Jambi yang telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai
BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI 2.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Pembangunan Museum Negeri Provinsi Jambi pada hakekatnya merupakan perwujudan nyata dari gagasan sebuah museum diwilayah Propinsi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KEBUDAYAAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEBUDAYAAN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciUraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun
Uraian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun No 1 2 3 1 Sekretariat Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA A. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Kepala Dinas menyelenggarakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN BENDA CAGAR BUDAYA DI MUSEUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN BENDA CAGAR BUDAYA DI MUSEUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 22
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA.
Menimbang Mengingat BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI : a. bahwa cagar budaya
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya. : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya
5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya No Telp / HP : (031) 5342128 / 085719917999
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi dalam pasar tidaklah mudah. Diperlukan analisis pasar dan pengalaman baik berbentuk fisik maupun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (5)
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2015 KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5733). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG
DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BALAI PELESTARIAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. (DAT)-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1994,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Taman Akuarium Air Tawar atau yang lebih dikenal dengan Dunia Air Tawar (DAT)-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1994, dibangun
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.519, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Museum. Benteng Vredeburg. Rincian Tugas.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.519, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Museum. Benteng Vredeburg. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH
DRAFT PER TGL 14 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinci2016, No Pasal 1 Rincian Tugas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta adalah: a. melaksanakan penyusunan program kerja Museum Benteng b. melaksan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1295, 2016 KEMENDIKBUD. Museum Benteng Vredeburg. Yogyakarta. Rincian Tugas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 19 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 19 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci