IMPLEMENTASI ALGORITMA RSA DAN QR CODE UNTUK KEAMANAN TRANSKRIP NILAI DI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
|
|
- Budi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI ALGORITMA RSA DAN QR CODE UNTUK KEAMANAN TRANSKRIP NILAI DI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Hendrawaty 1, Azhar 2 dan Atthariq 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Jalan Banda Aceh-Medan Km. 280,3 Buketrata, Lhokseumawe, PO.BOX 90 Telpon (0645) 42670, Fax 42785, Indonesia waty.hendra@gmail.com 1, tgkazharali@gmail.com 2, atthariq.huzaifah@gmail.com 3 Abstrak Kedudukan sebuah nilai sangatlah penting, setara dengan kedudukan sebuah Ijazah. nilai berisi informasi mengenai matakuliah, jumlah SKS, Nilai pada masing-masing matakuliah, dan Indeks Prestasi Komulatif. Sehingga dari transkrip nilai dapat diperoleh gambaran bagaimana prestasi akademik dari pemilik transkrip. Selain sebagai bukti selesai studi, nilai sangat diperlukan dalam melamar pekerjaan pada suatu instansi atau perusahaan. Oleh karena itu transkrip nilai merupakan suatu dokumen yang bernilai tinggi dan harus dijamin keaslian isinya, maupun sumber yang mengeluarkannya. Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat pesat terutama dalam bidang teknologi informasi. Kondisi tersebut menyebabkan transkrip nilai dapat disalin dan dicetak secara mudah oleh pihak yang tidak berwenang sehingga menyebabkan munculnya transkrip nilai palsu, atau transkrip yang sudah direkayasa isinya. Pemalsuan ataupun modifikasi nilai dapat dilakukan dengan mudah salah satunya disebabkan karena tidak adanya sistem keamanan pada transkrip nilai yang diterbitkan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang dan membuat sistem keamanan pada transkrip nilai. Sistem keamanan pada penelitian ini dirancang menggunakan dan algoritma kriptography asymmetric RSA (Rivest Shamir Adleman). Sehingga transkrip nilai tidak mudah dipalsukan atau dimodifikasi isinya, dan proses verifikasi keaslian transkrip dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan secara offline dengan menggunakan smartphone berbasis android. Kata Kunci: Algoritma RSA, Berbasis Android,, Sistem keamanan. 1. Pendahuluan nilai berisi informasi tentang matakuliah, SKS dan nilai, serta Indeks Prestasi Komulatif yang diperoleh mahasiswa selama belajar di kampus (dari awal sampai akhir studi). Kedudukan sebuah nilai sangatlah penting, setara dengan kedudukan sebuah Ijazah. Selain sebagai bukti telah menyelesaikan studi, nilai sangat diperlukan mahasiswa dalam melamar pekerjaan pada suatu instansi atau perusahaan. Seiring perkembangan teknologi, transkrip nilai dapat disalin dan dicetak secara mudah oleh pihak yang tidak berwenang sehingga menyebabkan munculnya transkrip nilai palsu, atau transkrip yang sudah direkayasa isinya. Pemalsuan ataupun modifikasi nilai dapat dilakukan dengan mudah karena tidak adanya sistem keamanan pada transkrip nilai yang diterbitkan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang dan membuat sistem keamanan pada transkrip nilai. Sistem keamanan pada penelitian ini menggunakan yang dicetak pada lembar transkrip nilai. tersebut berisi ciphertext (data ter-enkripsi). Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan menggunakan algoritma kriptography asymmetric yang sudah teruji keandalannya yaitu RSA (Rivest Shamir Adleman). Sistem untuk proses enkripsi dan pembangkitan dibangun berbasis desktop, sedangkan untuk keperluan verifikasi keaslian transkrip dibangun berbasis smarphone android. Aplikasi QR code reader untuk verifikasi nantinya ditempatkan pada website resmi perguruan tinggi yang mengeluarkan transkrip nilai dalam hal ini Politeknik Negeri Lhokseumawe, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan bagi pihak penerima transkrip nilai bahwa benar transkrip nilai tersebut dikeluarkan oleh pihak Politeknik Negeri Lhokseumawe. Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk sistem keamanan keaslian transkrip nilai, sehingga dapat mengatasi masalah pemalsuan transkrip yang mungkin terjadi atau modifikasi nilai transkrip oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Dan mempermudah pihak penerima transkrip nilai untuk melakukan verifikasi keaslian transkrip nilai secara offline. 28
2 2. Landasan Teori A. Algoritma RSA Algoritma RSA dibuat oleh 3 orang peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology) yaitu: Ron (R)ivest, Adi (S)hamir, dan Len (A)dleman, pada tahun Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi factorfaktor prima. Ada tiga proses utama pada algoritma RSA yaitu: pembangkitan kunci, enkripsi, dan dekripsi [1],[2]. Pembangkitan Kunci Pembangkitan kunci terdiri atas pembangkitan kunci public (e,n) dan kunci private (d,n). Kunci-kunci tersebut diperoleh dengan menggunakan aturan pembangkitan kunci [1],[2] sebagai berikut: 1. Pilih dua buah bilangan prima sembarang, p dan q. p dan q bersifat rahasia. 2. Hitung n = p.q (sebaiknya p = q, sebab jika p=q maka n = p 2 sehingga p dapat diperoleh dengan mudah dengan menarik akar pangkat dua dari n). n tidak bersifat rahasia. 3. Hitung ф(n) = (p-1)(q-1). ф(n) bersifat rahasia. 4. Pilih bilangan bulat e (tidak rahasia) untuk kunci publik, yang relatif prima terhadap ф(n). 5. Hitung kunci private (bersifat rahasia) dengan menggunakan persamaan e.d 1(mod ф(n)) yang ekivalen dengan e.d = 1 + kф(n), sehingga secara sederhana d dapat dihitung dengan persamaan 1. B. adalah suatu matriks 2 dimensi yang dikembangkan pertama kali di Jepang pada tahun Model QR code dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu: Model 1 dan Model 2, Micro, i, SQRC, dan Frame QR. Gambar 1. memperlihatkan jenis-jenis [3] Gambar 1. Jenis-Jenis Versi Perbedaan ukuran dari disebut dengan istilah versi. Ada 40 versi yang tersedia. Versi yang terkecil adalah versi 1 (21 x 21 modul) dan yang terbesar adalah versi 40 (177 x 177 modul). Setiap versi lebih besar 4 modul dari versi sebelumnya dan setiap versi memiliki kapasitas maksimum, tergantung pada mode atau tipe data yang digunakan. Gambar 2 memperlihatkan versi [4]. d = (1) Proses Enkripsi Proses enkripsi dilakukan dengan menggunakan kunci public (e,n). proses enkripsi dilakukan dengan cara [1]: 1. Membagi pesan (plainteks) menjadi blokblok plainteks: m1,m1,m3, (syarat: 0 < mi < n- 1) 2. Hitung blok cipherteks c i untuk blok plainteks p i dengan persamaan 2. c i= m e mod n (2) Proses Dekripsi Dekripsi dari ciphertext ke plainteks menggunakan kunci private (d,n) Proses dekripsi dilakukan dengan menggunakan persamaan 3 [1] [2]. mi = ci d mod n (3) 29 Gambar 2 Versi dapat menyimpan hingga 7089 karakter data numeric, 4296 karakter data alfanumerik, 2953 karakter data Byte, dan 1817 karakter data kanji. Selain tipe data, kapasitas maksimum tergantung juga dengan error correction level. Correction error adalah kemampuan mengembalikan data jika kotor atau rusak. Terdapat empat tingkat koreksi kesalahan yang tersedia bagi pengguna untuk memilih sesuai dengan lingkungan operasi yaitu: L, M, Q, H. Tingkat terendah adalah L dan yang tertinggi adalah H[5]. 3. Metode Penelitian Perancangan penerapan algoritma RSA dan QR Code pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Data dari transkrip nilai dan KTP yang terdiri dari. Ijazah, Nama,. Mahasiswa, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jurusan, Program Studi, Jumlah Nilai, Jumlah SKS, dan IPK serta data mor induk Kependudukan (NIK) merupakan data penting yang dienkripsi dengan
3 menggunakan algoritma RSA dan kunci private dari kampus pembuat transkrip nilai. Hasil dari proses enkripsi tersebut adalah ciphertext, yaitu data yang sudah tersandi dan tidak dimengerti lagi maknanya. Kemudian dari ciphertext tersebut dibangkitkan suatu. Message M (Data transkrip) Kunci Private PNL Enkripsi RSA 256 bit Generator Ciphertex Nilai + Diagram Verifikasi Keaslian Nilai dengan Smartphone Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses verifikasi keaslian transkrip nilai dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya secara offline dengan menggunakan aplikasi GPA validator yang telah di instal pada smartphone android. GPA Validator berfungsi untuk membaca yang terdapat pada transkrip nilai sekaligus melakukan dekripsi terhadap ciphertext yang tersimpan pada QR Code tersebut. Hasil pembacaan GPA Validator adalah pesan asli (plaintext) yang berupa. Ijazah, Nama,. Mahasiswa, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jurusan, Program Studi, Jumlah Nilai, Jumlah SKS, dan IPK serta data mor induk Kependudukan. Data hasil pembacaan GPA Validator kemudian di bandingkan dengan data yang terdapat pada lembar transkrip nilai dan KTP. Apabila data tersebut sama, maka transkrip asli. Dan sebaliknya apabila data tersebut tidak sama maka transkrip nilai palsu atau telah dimodifikasi. Gambar 3. Diagram Blok Pembuatan dan Nilai. QR code yang sudah berisi ciphertext tersebut kemudian disisipkan pada lembar transkrip nilai, sehingga diperolehlah transkrip nilai yang telah ber-qr code. Sistem untuk melakukan enkripsi data dan pembangkitan merupakan sistem yang berbasis desktop. Perancangan sistem untuk memvalidasi transkrip nilai pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Nilai + Nama, NIM, Ijazah, Tmp Lahir, Jur, Prodi, IPK A Perancangan Pembangkitan Kunci Kunci yang dibangkitkan ada dua jenis, yaitu kunci publik (e,n) dan kunci privat (d,n). Pada penelitian ini Kunci private digunakan pada proses enkripsi, dan kunci publik digunakan untuk proses dekripsi. Flowchart proses pembangkitan kunci diperlihatkan pada gambar 5. Start Pilih p dan q Hitung n=pxq A Pilih k, k 1 Hitung d= (1+k.phi)/e GPA Validator Kunci Publik PNL =? Hitung phi = (p-1)(q-1) d=(bilangan bulat)? Ciphertex KTP (NIK) Dekripsi RSA 256 =? Message M (Data transkrip + NIK) Pilih e, 1<e<phi Gcd(e, phi)=1? Kunci publik (e,n) Kunci privat (d,n) YA TDK A Stop Gambar 4. Blok Asli Palsu 30
4 Gambar 5. Flowchart Pembuatan Kunci B. Perancangan Proses Enkripsi Proses perancangan enkripsi dilakukan dengan menggunakan algoritma RSA, dan kunci private (d,n). Perancangan proses enkripsi digambarkan dengan flowchart seperti pada Gambar 6. Dari flowchart dapat dilihat bahwa plainteks terlebih dahulu diubah kedalam kode ASCII decimal, kemudian dibagi-bagi dalam blokblok yang panjangnya tertentu. Blok-blok plainteks tersebut kemudian di enkripsi satu persatu sehingga membentuk blok-blok cipherteks. START Plaintext Kode ASCII desimal (M) M 76 digit? Susun M1, M2,...,Mn-1 Mi = 76 digit Enkripsi M1, M2,...,Mn-1 Ci = Mi d mod n Ci = 77 digit? Gabung C= Ci+Cn Susu Mn, Mn = sisa digit Tambah 0 didepan Ci Enkripsi Mn Cn = Mn d mod n Proses Dekripsi dilakukan dengan menggunakan kunci publik (e,n). Ciphertext terlebih dahulu di bagi-bagi dalam blok-blok ciphertext. Kemudian blok-blok ciphertext tersebut di dekripsi. Hasil dekripsi yang berupa blok-blok plaintext kemudian diubah kedalam karakter ASCII untuk menampilkan pesan asli. Perancangan proses dekripsi digambarkan dengan flowchart seperti pada Gambar 7 4. Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat, yaitu pengujian untuk proses enkripsi dan pembangkitan, pembuatan transkrip nilai ber-, pembacaan dan proses dekripsi dengan GPA Validator, pembacaan QR Code dengan aplikasi reader lain, penentuan ukuran pencetakan, pembacaan yang rusak dan kotor. Hasil dan pembahasan dari masing-masing pengujian diuraikan pada point-point berikut. A. Hasil Enkripsi dan Pembangkitan QR Code Pengujian proses enkripsi plaintext dilakukan dengan cara menginputkan data. Ijazah, Nama,. Mahasiswa, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jurusan, Program Studi, Jumlah Nilai, Jumlah SKS, dan IPK serta data mor induk Kependudukan (NIK) pada area yang telah disediakan pada user interface, seperti yang diperlihatkan oleh gambar 8. Tampilkan ciphertext STOP Gambar 6. Flowchart Perancangan Proses Enkripsi C. Perancangan Proses Dekripsi START C, Ciphertext (C) Cek 2 digit pertama M. Susu Cn, Dekripsi Cn C 77 digit? Cn = sisa digit Mn = Cn e mod n 2 digit pertama Numi = 3 digit M M 32&& 99? Susun C1, C2,...,Cn-1 Ci = 77 digit Numi = 2 digit M Dekripsi C1, C2,...,Cn-1 Mi = Ci e mod n Ubah ke karakter Susun karakter Mi = 76 digit? Tambah 0 didepan Mi Tampilkan plaintext Gabung M= Mi+Mn STOP C Gambar 7. Flowchart Perancangan Proses Dekripsi Gambar 8. User Interface Proses Enkripsi dan Pembangkitan. Setelah data-data tersebut di inputkan, maka proses enkripsi sekaligus proses pembangkitan dapat dilakukan dengan memilih tombol generate yang terdapat pada user interface tersebut. Hasil enkripsi yang berupa ciphertext dan akan tampil. Terdapat tombol reset dan tombol save pada user interface tersebut. Tombol reset digunakan untuk 31
5 Jurnal Infomedia Vol.1.2 Desember 2016 ISSN: menghapus data sebelumnya, sehingga memudahkan user untuk memasukkan data baru yang akan dienkripsi. Sedangkan tombol save digunakan untuk menyimpan yang dibangkitkan. ulang sehingga diperoleh ukuran yang masih bisa terbaca dan ukuran yang tidak dapat terbaca lagi dari jarak pembacaan 6 inch. Hasil pengujian dan perhitungan dapat dilihat pada Tabel Hasil Pembangkitan Versi dan Ukuran. Tabel 2. : Ukuran Optimal Pencetakan. Dengan mengubah panjang karakter plaintext yang mungkin, untuk data Nama mahasiswa, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jurusan, dan Program studi maka diperoleh sampel 3 jenis panjang plaintext yang mungkin. Panjang karakter untuk Nama mahasiswa, Tempat Lahir, Jurusan, dan Program studi dapat berbeda antara mahasiswa yang satu dengan yang lain. Sementara data lain seperti NIK,. Ijazah,. Mahasiswa, Jumlah Nilai, Jumlah SKS, dan IPK memiliki panjang karakter yang sama untuk setiap Mahasiswa. Hal tersebutlah yang mendasari panjang plaintext bisa berbeda. Dari hasil pengujian, diperoleh plaintext terpendek yang mungkin adalah 101 karakter, yang terpanjang 187 karakter, dan kebanyakan menghasilkan plaintext dengan panjang 145 karakter. Berdasarkan plaintext tersebut dilakukan proses enkripsi dan pembangkitan, sehingga diperoleh versi QR Code yang dibangkitkan dengan menggunakan Zxing. Tabel 1. memperlihatkan versi dan ukuran dari QR Code yang dibangkitkan berdasarkan panjangnya karakter ciphertext yang disimpan ke dalam. Panjang plaintext (karakter) Panjang ciphertext (karakter) yang dibangkitkan Ukuran (cm) (49x49) (2,5x2,5) (57x57) (3 x 3) (69x69) (3,5x3,5) Ukuran optimal pencetakan (cm) Ukuran terkecil pencetakan (cm) 1. 8(49x49) (2,98 x 2,98) (2 x 2) 2. 10(57x5) (3,47x3,47) (2,2 x 2,2) 3. 13(69x69) (4,20 x 4,20) (2,3 x 2,3) Ukuran optimal yang akan dicetak pada kertas dapat dihitung dengan menggunakan, Size = (Scanning Distance / Distance Factor) * Data Density Factor [6]. Dimana, Distance Factor dimulai dengan 10, tetapi dapat dikurangi 1 disebabkan karena pencahayaan yang kurang atau kemiringan posisi pembacaan. Data Density Factor merupakan nilai modul dari versi dibagi dengan 25 [6]. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ukuran yang dipilih untuk dicetak pada lembar transkrip nilai adalah ukuran 3 cm x 3 cm. Gambar 9. memperlihatkan hasil penyisipan pada lembar transkrip nilai Tabel 1. Versi dan ukuran yang dibangkitkan. Versi 4.3. Hasil Ukuran Pencetakan. Beberapa versi yang dihasilkan kemudian dicetak dan dengan smartphone yang sudah terinstall aplikasi GPA Validator. Jarak antara dan peralatan pembaca (smartphone) pada pengujian ini sekitar sekitar 6 inch. Kemudian tersebut diperkecil dari ukuran sebelumnya dan di scann kembali. Demikian proses tersebut dilakukan berulang- Gambar 9. Nilai Ber_ 4.4. Hasil Scanning dengan Smartphone 32
6 yang dibangkitkan kemudia dicetak, lalu dengan menggunakan aplikasi GPA Validator dan aplikasi biasa yang umum terdapat di internet. Tampilan hasil pembacaan pada smartphone menggunakan GPA Validator diperlihatkan oleh Gambar 10. sedangkan tampilan hasil pembacaan dengan menggunakan aplikasi reader lain diperlihatkan oleh Gambar 11. Untuk melihat apakah yang dibangkitkan masih dapat dengan baik atau tidak apabila QR Code rusak atau kotor, maka dilakukan pengujian dengan merusak dan mengotori sebagian area dari QR Code. Hasil pembacaan diperlihatkan oleh Tabel 3. Tabel 3. Hasil Scanning Rusak dan Kotor. QR Code Kondisi QR Code Tingkat Koreksi Kesalahan Pembacaan Pada Smartphone 1. Rusak Berhasil 2. Rusak Gagal 3. Terkena tinta Berhasil 4. Terkena tinta Gagal Gambar 10. Hasil pembacaan GPA Validator 5. Terkena air Berhasil 6. Terkena stempel Gagal Gambar 11. Hasil pembacaan reader lain Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa proses verifikasi keaslian transkrip nilai hanya dapat dilakukan dengan aplikasi GPA Validator. Aplikasi reader yang lain tidak dapat digunakan untuk membaca plaintext (pesan asli) yang terdapat dalam, yang terbaca hanya hasil enkripsinya (ciphertext) saja Hasil Scanning yang Rusak dan Kotor 33 Dari hasil pembacaan dapat dilihat bahwa yang rusak, dan terkena noda tinta ada yang bisa ada yang tidak, tergantung dari luasnya daerah pada QR Code yang rusak atau terkena tinta. Jika daerah yang rusak dan terkena tinta masih sedikit maka masih dapat dengan baik. Semua yang bekas terkena air, masih dapat dengan baik. Sedangkan untuk yang terkena stempel tidak dapat sama sekali. Simpulan 1. Versi yang dibangkitkan bervariasi, tergantung pada panjang karakter ciphertext yang dihasilkan oleh proses enkripsi, tipe data dan level correction error yang digunakan. 2. QR code dengan korektion error level L, masih dapat isinya dengan baik walaupun QR code tersebut terkena air dihampir semua permukaannya. 3. QR code dengan korection error level L tidak dapat lagi jika terdapat kotor terkena tinta yang tebal pada salah satu finding patternnya, dan jika area yang terkena tinta tersebut banyak. QR code masih dapat diverifikasi dengan baik jika area QR code yang terkena tinta tidak terlalu banyak.
7 4. QR code dengan korection error level L tidak dapat lagi jika terdapat kerusakan pada finding pattern-nya dan jika kerusakan pada area QR code cukup besar. QR code masih dapat diverifikasi dengan baik jika area QR code yang rusak sedikit. 5. QR code versi 10(57x57) dengan korection error level L tidak dapat lagi jika QR code diperkecil hingga berukuran (2 x 2 ) cm, dengan jarak pembacaan 6 inchs. 6. QR code yang terkena stempel basah tidak dapat sama sekali. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena banyaknya area yang terkena stempel, termasuk area finding pattern dari, sehingga data pada tidak dapat sama sekali. 7. Verifikasi keaslian transkrip nilai hanya dapat dilakukan dengan software pembaca QR code khusus yang diperoleh dari web site resmi perguruan tinggi yang mengeluarkan transkrip nilai, sehingga transkrip nilai dapat dipercaya keaslian sumbernya maupun isinya. 8. Sistem pengaman keaslian transkrip nilai menggunakan QR code telah berhasil dibuat, dan dapat dapat bekerja dengan baik seperti yang diharapkan, sehingga dapat menghasilkan transkrip nilai yang ber-qr code. 9. Proses download aplikasi QR code Reader dari website yang disediakan ke smartphone android dapat dilakukan dengan lancar dan mudah. Begitu pula dengan proses install aplikasi pada smartphone android. 6. Daftar Acuan [1] Munir, R., Kriptografi, Bandung: Informatika, [2] Nentawe Y. Goshwe, 2013, Data Encryption and Decription Using RSA Algorithm in a Network Environment, IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, Vol. 13.7, July. [3] Type of, [4] Information capacity and versions of the QR Code, [5] Error correction feature html [6] QRStuff, 34
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang bersifat tidak rahasia
Lebih terperinciOleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara
Konsep Enkripsi dan Dekripsi Berdasarkan Kunci Tidak Simetris Oleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara Dalam tulisan saya pada bulan Agustus lalu telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan uraian dari sebuah sistem kedalam bentuk yang lebih sederhana dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciAdi Shamir, one of the authors of RSA: Rivest, Shamir and Adleman
Algoritma RSA 1 Pendahuluan Algoritma kunci-publik yang paling terkenal dan paling banyak aplikasinya. Ditemukan oleh tiga peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology), yaitu Ron Rivest, Adi
Lebih terperinciAlgoritma RSA dan ElGamal
Bahan Kuliah ke-15 IF5054 Kriptografi Algoritma RSA dan ElGamal Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 15.1 Pendahuluan 15. Algoritma RSA dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal
BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan akan menjabarkan mengenai garis besar skripsi melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal yang akan dijabarkan adalah latar belakang,
Lebih terperinciProperti Algoritma RSA
Algoritma RSA 1 Pendahuluan Algoritma kunci-publik yang paling terkenal dan paling banyak aplikasinya. Ditemukan oleh tiga peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology), yaitu Ron Rivest, Adi
Lebih terperinciRSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption
RSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption RSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption Dibidang kriptografi, RSA adalah sebuah algoritma pada enkripsi public key. RSA merupakan algoritma pertama yang cocok
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Syaukani, (2003) yang berjudul Implementasi Sistem Kriptografi
Lebih terperinciBAB 3 KRIPTOGRAFI RSA
BAB 3 KRIPTOGRAFI RSA 3.1 Sistem ASCII Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih dahulu Sistem ASCII sebagai system standar pengkodean dalam pertukaran informasi yaitu Sistem ASCII. Plainteks yang akan dienkripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi enkripsi dan dekripsi RSA pada smartphone android, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan
Lebih terperinciPerbandingan Sistem Kriptografi Kunci Publik RSA dan ECC
Perbandingan Sistem Kriptografi Publik RSA dan ECC Abu Bakar Gadi NIM : 13506040 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: abu_gadi@students.itb.ac.id Abstrak Makalah ini akan membahas topik
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
CESS (Journal Of Computer Engineering System And Science) p-issn :2502-7131 MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Pasar v Medan Estate, Medan 20221 mohamadihwani@unimed.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi melalui bermacam-macam media. Komunikasi yang melibatkan pengiriman dan penerimaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Keamanan Database Menggunakan Metode elgamal yang meliputi analisa sistem dan desain sistem. III.1. Analisis Masalah Adapun
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN
APLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN Mohamad Ray Rizaldy - 13505073 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat e-mail: if15073@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Pengertian kriptografi Kriptografi (Cryptography) berasal dari Bahasa Yunani. Menurut bahasanya, istilah tersebut terdiri dari kata kripto dan graphia. Kripto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi internet sebagai media penghantar informasi telah diadopsi oleh hampir semua orang dewasa ini. Dimana informasi telah menjadi sesuatu yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA
Analisis dan Implementasi Tanda Tangan Digital dengan Memanfaatkan Steganografi pada E-Mail Filman Ferdian - 13507091 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciAPLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA BERBASIS WEB
APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA BERBASIS WEB Enung Nurjanah Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung email : enungnurjanah@students.uinsgd.ac.id Abstraksi Cryptography
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS
PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS Nada Safarina 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan ABSTRAK Kriptografi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk
BAB III ANALISIS Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi proses-prosesnya serta kebutuhan yang diperlukan agar dapat diusulkan suatu
Lebih terperinciPENGAMANAN DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE RSA (RIVEST SHAMIR ADLEMAN)BERBASIS WEB
PENGAMANAN DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE RSA (RIVEST SHAMIR ADLEMAN)BERBASIS WEB Ardelia Nidya Agustina 1, Aryanti 2, Nasron 2 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil dari perancangan yang telah dirancang oleh penulis dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. IV.1.1. Tampilan Awal Tampilan ini adalah tampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, tingkat keamanan terhadap suatu informasi yang bersifat rahasia pun semakin tinggi. Hal ini merupakan aspek yang paling penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi. Dalam hal ini, sangat terkait dengan betapa pentingnya informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cepat mengirim informasi kepada pihak lain. Akan tetapi, seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi yang pesat saat ini sangat memudahkan manusia dalam berkomunikasi antara dua pihak atau lebih. Bahkan dengan jarak yang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia semakin canggih dan teknologi informasi semakin berkembang. Perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem informasi. Terutama
Lebih terperinciPERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman)
Media Informatika Vol. 9 No. 2 (2010) PERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman) Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciVISUALISASI ALGORITMA RSA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
VISUALISASI ALGORITMA RSA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Abstraksi Adriani Putri, Entik Insannudin, MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Lebih terperinciPerhitungan dan Implementasi Algoritma RSA pada PHP
Perhitungan dan Implementasi Algoritma RSA pada PHP Rini Amelia Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Jalan A.H Nasution No.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB Imam Ramadhan Hamzah Entik insanudin MT. e-mail : imamrh@student.uinsgd.ac.id Universitas Islam Negri Sunan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keamanan Data Keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari sebuah sistem informasi. Masalah keamanan sering kurang mendapat perhatian dari para perancang dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Ditinjau dari segi terminologinya, kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu crypto yang berarti secret (rahasia) dan graphia yang berarti writing (tulisan).
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat keras
Lebih terperinciALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI
ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI E-MAIL Satya Fajar Pratama NIM : 13506021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16021@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciStudi dan Implementasi Algoritma RSA dan MD5 pada Aplikasi Digital Signature (Studi Kasus pada Sistem Akademik Terpadu (SIAP) STMIK Sumedang)
Studi dan Implementasi Algoritma RSA dan MD5 pada Aplikasi Digital Signature (Studi Kasus pada Sistem Akademik Terpadu (SIAP) STMIK Sumedang) Irfan Fadil, S.Kom. irfanfadil@windowslive.com Abstrak Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Didalam pertukaran atau pengiriman informasi permasalahan yang sangat penting adalah keamanan dan kerahasiaan pesan, data atau informasi seperti dalam informasi perbankan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata kriptografi dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna
Perbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna Whilda Chaq - 13511601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciKEAMANAN DATA DENGAN METODE KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK
KEAMANAN DATA DENGAN METODE KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK Chandra Program Studi Magister S2 Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No. 9A Medan, Sumatera Utara e-mail : chandra.wiejaya@gmail.com
Lebih terperinciImplementasi Tandatangan Digital Kunci-Publik pada Berkas Gambar dengan Format JPEG
Implementasi Tandatangan Digital Kunci-Publik pada Berkas Gambar dengan Format JPEG Luqman Abdul Mushawwir NIM 13507029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan, yaitu : kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non repudiasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada proses pengiriman data (pesan) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non repudiasi. Oleh karenanya
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah keamanan dan kerahasiaan data sangat penting dalam suatu organisasi atau instansi. Data bersifat rahasia tersebut perlu dibuat sistem penyimpanan dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Aplikasi KriptoSMS ini digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Pengertian Kriptografi Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani criptos yang artinya adalah rahasia, sedangkan graphein artinya tulisan. Jadi kriptografi
Lebih terperinciPENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL
PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL Deny Adhar Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama Medan Jln. Kol. Yos. Sudarso Km. 6,5 No. 3A Medan adhar_7@yahoo.com Abstrak SQLite database
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang
Lebih terperinciENKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE
ENKRIPSI EMAIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE Yudhistira Taufan A. 1, Idris Winarno, S.ST., M.Kom², Kholid Fathoni, S.Kom. 2 Mahasiswa 1, Dosen 2 Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciAPLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract
APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE Muhammad Fikry Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh e-mail: muh.fikry@unimal.ac.id Abstract Data merupakan aset yang paling berharga untuk
Lebih terperinciPENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL
PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL Deny Adhar Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama Medan Jln. Kol. Yos. Sudarso Km. 6,5 No. 3A Medan adhar_7@yahoo.com Abstrak SQLite database
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID
IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID Sapto Subhan 1), Safrina Amini 2), Pipin Farida Ariyani 3) 1),2),3 ) Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur Jl. Raya
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
ANALISIS ALGORITMA ENKRIPSI ELGAMAL, GRAIN V1, DAN AES DENGAN STUDI KASUS APLIKASI RESEP MASAKAN Dimas Zulhazmi W. 1, Ary M. Shiddiqi 2, Baskoro Adi Pratomo 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Kriftografi Rives Shamir Adleman (RSA) Pada Sebuah Image
Penerapan Algoritma Kriftografi Rives Shamir Adleman (RSA) Pada Sebuah Image Sukaesih 1, Sri Wahyuni 2 Teknik Informatika 1,Komputerisasi Akuntansi 2 Abstrak Perkembangan teknologi informasi sekarang ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan
Lebih terperinciBAB III KUNCI PUBLIK
BAB III KUNCI PUBLIK Kriptografi dengan metode kunci publik atau asimetri merupakan perkembangan ilmu kriptografi yang sangat besar dalam sejarah kriptografi itu sendiri. Mekanisme kriptografi dengan model
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Bilangan 2.1.1 Keterbagian Jika a dan b Z (Z = himpunan bilangan bulat) dimana b 0, maka dapat dikatakan b habis dibagi dengan a atau b mod a = 0 dan dinotasikan dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer di masa kini memungkinan kita untuk melakukan pengiriman pesan melalui jaringan komputer. Untuk menjaga kerahasiaan dan keutuhan pesan
Lebih terperinciPerbandingan Penggunaan Bilangan Prima Aman Dan Tidak Aman Pada Proses Pembentukan Kunci Algoritma Elgamal
194 ISSN: 2354-5771 Perbandingan Penggunaan Bilangan Prima Aman Dan Tidak Aman Pada Proses Pembentukan Kunci Algoritma Elgamal Yudhi Andrian STMIK Potensi Utama E-mail: yudhi.andrian@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciAnalisis dan Implementasi Serangan Kunci secara Konkuren pada Algoritma RSA
Analisis dan Implementasi Serangan Kunci secara Konkuren pada Algoritma RSA Rezan Achmad / 13508104 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dan perancangan aplikasi untuk mengamankan informasi yang terdapat dalam file. Dalam proses pengamanan informasi pada sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk bidang komunikasi. Pada saat yang sama keuntungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan
Lebih terperinciPenerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa
Penerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa Abstrak Ario Yudo Husodo NIM : 13507017 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat
41 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat keras
Lebih terperinciPengaman Pengiriman Pesan Via SMS dengan Algoritma RSA Berbasis Android
A-1 Pengaman Pengiriman Pesan Via SMS dengan Algoritma RSA Berbasis Android Andi Riski Alvianto dan Darmaji Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem
Algoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem Muhamad Reza Firdaus Zen NIM : 13504048 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Bandung, email: if14048@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memberi pengaruh besar bagi segala aspek kehidupan. Begitu banyak manfaat teknologi tersebut yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Teknologi
Lebih terperinciRC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
Endang, Vantonny, dan Reza Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail : if10010@students.if.itb.ac.id if10073@students.if.itb.ac.id if11059@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi Keamanan SMS Dengan Algoritma RSA Pada Smartphone Android
Implementasi Keamanan SMS Dengan Algoritma RSA Pada Smartphone Android Riad Sahara 1, Hendra Prastiawan 2, Abdul Rohman 3 12 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana 12 Jl. Raya Meruya Selatan,
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Algoritma RSA untuk Enkripsi Gambar dalam Aplikasi Social Messaging
Analisis Penggunaan Algoritma RSA untuk Enkripsi Gambar dalam Aplikasi Social Messaging Agus Gunawan / 13515143 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64
JUSI Vol. 1, No. 2 ISSN 2087-8737 September 2011 Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64 * Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ahmad Dahlan Jalan Prof. Dr. Soepomo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi khususnya di bidang informasi yang memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Dengan kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Rancangan Flowchart Flowchart merupakan diagram yang menunjukan bagaimana cara kerja dari sebuah aplikasi untuk masuk pada program pada saat program pertama kali dijalankan.
Lebih terperinciKEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 18 KEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE 1) Heru Adya Gunawan, 2) Zainal Arifin & 3) Indah Fitri Astuti
Lebih terperinciPROTEKSI WEB DENGAN WATERMARK MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA
PROTEKSI WEB DENGAN WATERMARK MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA Aqsath Rasyid Naradhipa NIM : 13506006 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung email : Aqsath@RepublikIndonesia.org
Lebih terperinciImplementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik
Implementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik RSA, ElGamal, dan ECC Vincent Theophilus Ciputra (13513005) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Data yang disimpan dalam database perlu dilindungi dari akses yang tidak diizinkan, kerusakan/perubahan yang merugikan, serta timbulnya inkonsistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap orang dengan mudah mendapatkan data ataupun berita yang diinginkan. Hal ini didukung dengan
Lebih terperinciSistem Keamanan Jual Beli Online Menggunakan Algorithma RSA dan MD5 Berbasis Web
Sistem Keamanan Jual Beli Online Menggunakan Algorithma RSA dan MD5 Berbasis Web Slamet Widodo 1,Raden Abdul Hadi Hag 2 Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Jalan Srijaya Negara, Palembang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi atau Cryptography berasal dari kata kryptos yang artinya tersembunyi dan grafia yang artinya sesuatu yang tertulis (bahasa Yunani) sehingga kriptografi
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. proses utama yaitu pembentukan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi.
BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Pada Bab III telah dijelaskan bahwa algoritma RSA memiliki 3 buah proses utama yaitu pembentukan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi. Diasumsikan proses pembentukan
Lebih terperinciEnkripsi Dan Deskripsi Menggunakan Algoritma RSA
Enkripsi Dan Deskripsi Menggunakan Algoritma RSA SANTOMO Fakultas Teknik, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Jl. Manunggal No. 61, Tuban / www.unirow.ac.id. Email :Santomo97@gmail.com Abstrak : Ide dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
17 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang dibahas dalam skripsi ini, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian
Lebih terperinciKEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL
INFORMATIKA Mulawarman Februari 2014 Vol. 9 No. 1 ISSN 1858-4853 KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL Hendrawati 1), Hamdani 2), Awang Harsa
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem 3.1.1 Analisa Sistem Analisa merupakan kegiatan menguraikan sistem yang sedang akan dibangun berdasar data-data yang telah terkumpul. Yang dalam
Lebih terperinciPenggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi
Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi Wulandari NIM : 13506001 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jl Ganesha 10, Bandung, email: if16001@students.if.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat, termasuk teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat merupakan
Lebih terperinciVISUALISASI ALGORITMA CHIPER BLOCK CHAINING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE ANDROID
VISUALISASI ALGORITMA CHIPER BLOCK CHAINING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE ANDROID 1 Muhamad Rijal Faqih, 2 Eko Aribowo (0006027001) 1,2 Program Studi Teknik Infromatika Universitas Ahmad Dahlan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Algoritma Kriptografi RSA Algoritma kriptografi RSA adalah algoritma untuk keamanan data yang ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun 1977-1978.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Email sudah digunakan orang sejak awal terbentuknya internet dan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada saat itu. Tak jarang orang menyimpan
Lebih terperinciSimulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 20-27 20 Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi 1 Program Studi
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal
Tanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal Muhamad Fajrin Rasyid 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14055@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kemajuan cara berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat bantu penting dalam peradaban
Lebih terperinci