pikir Han Pwee Eng dipersembunyiannya. Dia masih memikirkan diriku. Dia tak tahu sekarang aku ada di rumahnya?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "pikir Han Pwee Eng dipersembunyiannya. Dia masih memikirkan diriku. Dia tak tahu sekarang aku ada di rumahnya?"

Transkripsi

1 ya yang bisa membereskan masalah ini. kata Kok Hu-jin. Benar! Sekalipun Siauw Hong bersaah kepadanya, namun kau tetap masih calon ibu mertuanya. Maka cara satu-satunya kita harus cari dia sampai ketemu. Kau harus memohon agar dia membantumu mengurus masalah ini. kata kakaknya. Kok Hu-jin tersenyum getir. Mana kita tahu sekarang dia ada di mana? Jika berhasil mencarinya pun. lalu aku harus bilang apa? Sedang aku belum tahu Siauw Hong dan Ci Giok Hian sudah menikah atau belum? Jika Siauw Hong tak mau nona itu kubawa ke mari. bukankah aku jadi mencelakakan nona itu? kata Kok Hu-jin bingung bukan main. Ibu Siauw Hong seorang wanita yang tahu aturan. pikir Han Pwee Eng dipersembunyiannya. Dia masih memikirkan diriku. Dia tak tahu sekarang aku ada di rumahnya? Tak lama nona Han berpikir lagi. dalam keadaan begini mana mungkin aku jadi menantunya? pikir nona Han Pwee Eng. Tak lama Han Pwee Eng mendengar kakak nyonya itu bicara lagi.

2 153 Jangan pedulikan keadaan Siauw Hong. yang utama bereskan dulu masalah itu! Jika kau tulus hati. aku akan membantumu berusaha mencari Nona Han. Aku juga akan minta bantuan para sahabat kaum Rimba Persilatan mencari jejaknya. kata Jen Thian Ngo. Apa maksudmu aku harus tulus hati? Minta maaf kepadanya dan jamin puteramu mau menikah dengannya. kata sang kakak. Kok Hu-jin mengelah napas panjang. Aku khawatir Siauw Hong tidak mau! katanya. Jen Thian Ngo tertawa. Kau ibunya, tegas sedikit dan tekan dia. pasti ia akan menurut! kata Jen Thian Ngo. Sifat anak itu mirip ayahnya, keras kepala dan tak bisa dipaksa. Jika dia mencintai Nona Ci. dia tak akan menikahi gadis lain! Mana berani aku menjamin pada Nona Han. Mendadak wajah Jen Thian Ngo berubah jadi tidak sedap dipandang. Mau tak mau dia harus menurut kehendakmu! Ini bukan masalah sederhana. Kau pernah melakukan kesalahan sekali, sekarang jangan biarkan anakmu melakukan kesalahan lagi! kata Jen Thian Ngo tegas. Apa gunanya kau menekan dia. dulu kau pun menekan aku harus menikah dengan keluarga Ci. Akhirnya aku malah kabur dan menikah dengan Kok Ju Sih. kata Kok Hu-jin dingin. Kemudian ia tatap kakaknya ini lalu berkata dengan nyaring. Aku menikah dengan Kok Ju Sih. dan tak pernah menyesal! Jika aku dikatakan salah juga boleh, tidak salah ya boleh! Aku tak ingin memaksa puteraku. Titik! Kakaknya menggelengkan kepala Kalau begitu tak ada jalan lagi. katanya.

3 154 Nona Han bimbang dan ia anggap ucapan ibu Siauw Hong sangat menyinggung hatinya, tetapi ia tetap berterima kasih pada ucapannya yang jujur itu. Dia benar. pikir nona Han. Jodoh memang tidak bisa dipaksakan. Mengapa aku harus kukuh tentang hal ini? Perjodohan yang hanya disetujui kedua orang tua. jika sampai Siauw Hong jadi suamiku, aku juga tak tahu apa aku menyukainya atau tidak? Setelah itu hati nona Han puas sekali. Aku pasti tidak akan menjadi menantu keluarga Kok. mana boleh aku masih menganggap dia calon mertuaku? pikir si nona. Di dalam kamar jadi hening seketika. Beberapa saat kemudian Jen Thian Ngo bicara lagi. Masih ada satu cara yang boleh kita coba! katanya. Jen Thian Ngo berbisik ke telinga adiknya Nona Han mencoba untuk ikut dengar omongan mereka, tapi ia tak mendengar suara apa-apa. Si Tua-bangka itu kasak-kusuk, entah apa yang dia bicarakan dengan adiknya? Siapa tahu ia akan menggunakan cara kurang baik. Di kamar hanya mereka berdua, kenapa harus kasak-kusuk? Apa dia sudah tahu aku ada di sini? pikir nona Han Pwee Eng curiga sekali. Mendadak Kok Hu-jin bicara dengan lantang. Apa? Kau suruh aku membohongi Nona Han? katanya. Jen Thian Ngo wajahnya tampak berubah. Jangan bicara begitu, itu tak sedap didengar. Ini hanya sebuah siasat saja! kata Jen Thian Ngo.

4 155 Aku tidak bisa berbuat begitu. kata Kok Hu-jin tegas. Jika kau bisa menemukan Nona Han dan membawanya ke mari. aku akan berterima kasih kepadamu. Namun aku akan bicara sejujurnya kepadanya. Dia mau membantu atau tidak, biar dia yang menentukannya sendiri. Aku tak mau membohonginya! Begitu Kok Hu-jin memutuskan. Jen Thian Ngo tersenyum ia menunjuk ke arah jendela. Kau sangat ceroboh! kata Jen Thian Ngo. Kok Hu-jin tertegun. Apa? Di luar Kok Hu-jin ingin bilang di luar ada orang, tetapi pada saat yang sama terdengar suara benda jatuh. Gedubrak! Kok Hu-jin menoleh ke arah jendela. Terlihat sesosok bayangan hitam pergi melompati tembok. Rupanya nona Han pergi dengan agak terburu-buru. sehingga ia kurang hati-hati dan menjatuhkan sebuah pot bunga. Kok Hu-jin akan mengejar bayangan itu. tetapi Jen Thian Ngo mencegahnya. Sam-moay. jangan dikejar! kata dia. Kok Hu-jin tak melihat jelas bayangan itu tapi dari bagian belakang bayangan itu ia tahu itu sosok seorang perempuan. Dia tersentak. Dia pasti Nona Han! katanya. Jen Thian Ngo manggut. Benar dia nona Han. calon menantumu, saat aku ke mari aku sudah tahu dia bersembunyi di balik gununggunungan batu. kata Jen Thian Ngo. Alis Kok Hu-jin berkerut.

5 156 Mengapa kau tidak bilang dari tadi? ia menyesali kakaknya. Jen Thian Ngo menghela napas. Kau memang sudah pikun. Dia adalah menantumu yang belum masuk pintu. Jika kau kuberitahu, mukanya akan dia taruh di mana? kata Jen Thian Ngo. Kok Hu-jin tersenyum. Jika demikian dia belum tahu masalah Siauw Hong dengan Nona Ci. Kedatangannya itu untuk mencari tahu. Oh celaka! Dia pasti sudah mendengar pembicaraan kita tadi. Aku memang sengaja bicara keras-keras supaya dia mendengar. kata Jen Thian Ngo. Bahkan aku sudah memberi isyarat, tetapi kau tak mengerti. Jika kau tadi mendukung dia. pasti dia amat berterima kasih kepadamu. Sudah pasti dia akan membantu membereskan masalah itu. Tetapi kau berkata begitu tegas, dia pergi dengan gusar. Kemungkinan dia tak akan lagi mau menjadi menantumu! kata Jen Thian Ngo. Justru karena aku tahu ia di luar. maka aku sengaja berkata begitu. kata Kok Hu-jin tidak senang. Aku tidak seperti kau ingin menggunakan siasat busuk. Aku juga tidak mau membohonginya. Sam-moay sifatmu seperti dulu ketika kau masih remaja. kata Jen Thian Ngo. Sekarang aku tak bisa bicara apa-apa lagi. Hm! Kau sudah tahu ia ada di tuar. mengapa kau malah memburuk-burukkan nama ayahnya? kata Kok Hu-jin. Apa kau tak takut dia mendengar kata-katamu?

6 157 Itu soal lain. aku yang menjelekkan ayahnya bukan kau! Jika dia sakit hati pasti kepadaku, bukan pada kau. Aku sengaja bicara begitu pasti ada sebabnya. Sekarang dia sudah pergi gara-gara kau, maka aku tak perlu menjelaskan lagi sebabnya padamu. kata Jen Thian Ngo. Di antara Jen Thian Ngo dan Han Tay Hiong memang punya masalah. sebenarnya dia tak setuju Siauw Hong menikah dengan puteri dari Han Tay Hiong. Dia tidak rela ilmu Siauw-yang-sin-kang diajarkan pada keluarga Han. Itu sebabnya dengan sengaja ia berkata begitu agar puterinya menyampaikan pada ayahnya. oleh karena Han Tay Hiong lebih mengutamakan kehormatan, maka ia yakin pasti Han Tay Hiong akan membatalkan perjodohan anaknya itu. Ditambah lagi pasti ia tidak akan bersedia diobati dengan ilmu dari pihak keluarga Kok. Kok Hu-jin hanya mengelah napas ketika tahu sebenarnya apa yang dikehendaki kakaknya itu. Sebenarnya aku ingin tahu apakah Nona Han bersedia menjernihkan suasana di Pek-hoa-kok atau tidak? Jika tidak yah terserah dia saja. begitu Kok Hu-jin berpikir. Nona Han bingung dia tak tahu apa yang harus ia lakukan. -o0(dewikz~aditya~aaa)~0o Bab 6 Han Pwee Eng berlari terus sampai sejauh belasan lie, meninggalkan rumah keluarga Kok. Setelah jauh baru hatinya merasa tenang. Ketika itu fajar pun telah menyingsing di ufuk Timur, cahayanya yang merah keemasan sangat indah sekali.

7 158 Angin berhembus sejuk sekali, sedang pemandangan di sekitarnya sangat indah. Di sana-sini terdengar suara kicau burung yang riang sekali berlompatan di atas dahan-dahan. Saat itu nona Han Pwee Eng yang cantik ini sedang mandi sinar sang surya pagi yang hangat dan lembut. Perlahan-lahan kabut di dalam hatinya mulai buyar, seolah sudah lenyap terkena cahaya sang matahari yang mulai naik perlahan-lahan. Hati Kok Hu-jin sangat lapang dan jujur. pikir si nona. mengapa hatiku tak bisa seperti hatinya? Ci Giok Hian telah mengobaliku sehingga aku sekarang sembuh, Padahal ini suatu kesempatan yang baik untukku membalas budinya itu. Aku tidak ingin berebut lelaki dengannya, lalu mengapa aku tidak ke sana saja membantu membereskan masalahnya? Kemudian wajahnya tampak ceria. Dia telah mengambil keputusan untuk membantu keluarga Ci yang sedang dalam kesulitan itu. Maka ia tak kembali ke penginapan, tapi langsung ke Pek-hoa-kok. Setelah lewat tiga hari menempuh perjalanan. ia menggunakan gin-kang saat tak ada orang untuk mengejar waktu. Keesokan hanya Han Pwee Eng sudah tiba di tebing Bansong-teng. Tebing itu berhadap-hadapan dengan lembah Pekhoa-kok. tapi masih berjarak seratus lie lagi untuk bisa sampai ke lembah itu. Jika aku bisa lebih cepat lagi. mungkin malam ini aku sudah sampai di lembah itu. Jika Ci Giok Hian melihat kedatanganku, pasti ia kaget karena tak menyangka sama sekali. Apa perlu aku menemui Kok Siauw Hong? pikir nona Han Pwee Eng bimbang

8 159 Ia berlari kencang, tak lama ia sudah tiba di sebuah tegalan yang datar. Dari jauh ia sudah melihat orang berkumpul di padang rumput. Saat Han Pwee Eng memasuki mulut lembah ia mendengar suara beradunya senjata tajam. Oh celaka! Mereka sudah mulai bertarung! pikir nona Han kaget bukan main. Hm! Sungguh hebat jurus Lian-hoan-beng-kiam-hoat (Ilmu Pedang Berantai Pencabut Nyawa)! kata sebuah suara yang terdengar oleh nona Han Nona Han terus berlari menuju ke padang rumput itu. Sungguh sayang sabetan goloknya tidak tepat sasaran! kata suara yang lain. Sekalipun Nona Han belum melihat orang yang bicara itu. tetapi ia sudah mengenali siapa yang sedang bertarung itu. Ia mulai tak tenang, segera ia berlari ke sana. Sesudah dekat ia lihat bayangan pedang dan golok saling menyambar. Orang yang bertarung itu ialah Lui Piauw dan Kok Siauw Hong. Penonton tampak tegang dan penuh perhatian. Terkadang mereka bersorak riuh. Nona Han menyaksikan pertarungan itu dengan penuh perhatian. Pedang Kok Siauw Hong menyambar-nyambar gesit sekali. Golok Lui Piauw sekalipun gerakannya lambat, tapi kelihatan mantap sekali, suaranya menderu-deru. Kiranya dia bisa mengimbangi serangan pedang Kok Siauw Hong. Ketika menyaksikan pertarungan seru itu Han Pwee Eng agak cemas juga.

9 160 Keduanya bertarung dengan sengit sekali, pasti salah satu akan terluka parah. Yang manapun yang terluka pasti ini tidak baik. Bagaimana caranya aku memisahkan mereka? pikir nona Han Pwee Eng bingung bukan main. Sebagai seorang gadis ia merasa tak enak jika harus berteriak-teriak, apalagi memanggil nama Siauw Hong. Ditambah lagi pertarungan itu sedang seru-serunya, pasti suaranya tak akan terdengar oleh orang yang sedang bertarung dengan hebat itu. Ia juga sulit mendekati gelanggang karena terhalang oleh para penonton yang berjubelan. Apa boleh buat ia tepuk bahu seseorang sambil berkata. Maaf. numpang lewat! kata si nona. Orang itu segera memberi jalan. saat itu lelaki tua bernama Liok Hong melihat nona Han sudah ada di situ. Oh. Nona! Kau sudah kembali! kata Liok Hong. Tak lama muncullah Ci Giok Phang. Dia mengawasi nona Han Pwee Eng dalam-dalam. Han Pwee Eng segera menoleh ke tempat lain. Ah aku kira Kuan Kun Oh bicara sembarangan. tak tahunya memang Nonaku ada bersama bocah ini! Sekarang bagaimana baiknya? kata Liok Hong bingung. Han Pwee Eng tidak tahu apa maksud ucapan pengawalnya itu. Biar aku ke dalam dulu! kata nona Han. Tak lama Chan It Hoan pun sudah melihat nona Han berada di situ. Nona kami sudah kembali. harap beri jalan! kata mereka.

10 161 Seruan itu mengejutkan semua orang, mereka langsung mengawasi ke arah Han Pwee Eng. Orang ingin melihat sang calon pengantin, sehingga suasana tiba-tiba jadi hening. Mereka memberi jalan dan membiarkan nona Han Pwee Eng memasuki gelanggang pertarungan. Pertarungan antara Lui Piauw dan Kok Siauw Hong masih berlangsung. Mereka sama sekali tak mengetahui kedatangan si nona Han ke gelanggang. Saat nona Han sampai Kok Siauw Hong sedang menggunakan jurus Tay-mok-hu-in (Bayangan Rase di Gurun Pasir) ia menyerang Lui Piauw. Ujung pedang Siauw Hong mengarah ke jalan darah Hian-kie-hiat dan Pauw-khiehiat di tubuh Lui Piauw. Sebuah serangan yang bagus! seru Lui Piauw. Tubuh Lui Piauw menggetar, ia menggunakan jurus Bengsiauw-toh-wa (Binatang Liar Berebut Sarang) ia tangkis serangan dari Siauw Hong. dan. Traang! Suara benturan senjata tajam itu terdengar nyaring sekali. Lui Piauw berhasil menangkis serangan Siauw Hong dengan tepat. Kemudian Lui Piauw pun meluncurkan seranganserangan beruntun untuk membalas. Han Pwee Eng kaget hingga ia berteriak. Lui Siok-siok (Paman Lui) aku ada di sini! teriak nona Han. Sudah jangan bertarung terus! Ketika itu nona Han Pwee Eng memanggil Lui Piauw dan tidak mau memanggil nama Kok Siauw Hong. Kelihatan keduanya melompat mundur.

11 162 Tit-Jie (Keponakan perempuan, red). jangan cemas! Aku akan membereskan urusanmu. kata Lui Piauw yang memang sahabat baik ayah nona Han. Kok Siauw Hong lihat keadaan dirimu! Sekarang kau mau bilang apa? kata Lui Hong sengit. Apa yang harus kukatakan sudah kukatakan padamu! kata Kok Siauw Hong. Kau mau apa? Memang sebelum bertarung ia sudah berjanji, jika ia kalah ia akan membuang pedangnya dan ikut dengan Lui Piauw ke Lokyang menemui ayah nona Han. Tetapi jika ia yang menang, maka Lui Piauw dan kawankawannya tidak boleh ikut campur urusan dia. Saat itu Kok Siauw Hong tak menghiraukan kedatangan nona Han. malah ia tak acuh saja. Mendengar jawaban Kok Siauw Hong bukan main marahnya Lui Piauw. Nona Han telah datang, mungkin ia tidak ingin pertunangannya dibatalkan? Aku harus mengurus urusan puteri sahabatku itu! pikir Lui Piauw. Akhirnya dia bicara. Kok Siauw Hong hanya ada dua pilihan bagimu, kau pikir masak-masak! kata Lui Piauw. Dua pilihan bagaimana? bentak Kok Siauw Hong. Yang pertama, kau dan Nona Han harus menikah di sini. biarlah aku yang menjadi walinya. kata Lui Piauw. Wajah nona Han langsung merah. Lui Siok-siok. kedatanganku kali ini bukan untuk memohon.

12 163 Tetapi suara nona Han terhenti. Saking malunya nona Han tak bisa melanjutkan kata-katanya itu. Saat itu Kok Siauw Hong telah membentak. Aku tidak mau! kata Siauw Hong. Sekalipun katakata nona Han belum selesai, tapi sudah bisa diduga bahwa dia pun tak bersedia menikah dengan Kok Siauw Hong sang calon suami itu. Sebaliknya Lui Piauw salah mengerti, Ia mengira nona Han malu. Malah ia marah pada pemuda she Kok itu. Baik jika kau menolak jalan yang pertama, yang kedua. Aku dan Nona Han akan membawamu ke Lokyang untuk menemui ayahnya. Di sana aku tidak akan ikut campur! kata Lui Piauw. Mengapa kau bawa-bawa Nona Han segala? kata Kok Siauw Hong. Tadi sudah aku katakan kepadamu, jika aku kalah aku akan menuruti perintahmu. Seorang laki-laki sejati tak akan menarik lagi janjinya! Kau jangan banyak bicara lagi! Bukan main marahnya Lui Piauw. Ia membentak. Hai bocah angkuh! bentak Lui Piauw. Jika kau tak kuberi pelajaran maka kau anggap aku takut padamu! Lihat golokku! Lui Piauw mengayunkan goloknya ia menyerang ke arah Kok Siauw Hong. sedang yang diserang segera menangkis serangan itu dengan pedangnya, dan Kok Siauw Hong pun membalas menyerang. Pertarungan kali ini lebih hebat dari yang tadi. karena keduanya mengeluarkan jurus yang mematikan. Dilihat dari seranganserangan yang dilakukan Lui Piauw. jelas sudah kung-fu Lui Piauw lebih tinggi 164 dibanding dengan kepandaian Siauw Hong. sedangkan ilmu pedang Kok Siauw Hong pun tak kalah hebatnya. Tak heran pertarungan itu jadi seimbang sekali. Han Pwee Eng cemas, ia ingin mencoba melerai pertarungan mati-matian itu. Tetapi usahanya ternyata tak mudah, sehingga ia jadi bingung bukan main. Ditambah lagi kedatangan dia ke tempat itu sebenarnya untuk mendamaikan kekacauan. Karena ia sadar pertarungan itu justru gara-gara dia sehingga dia sangat malu sekali. Bagaimana ia masih punya muka untuk melerai kedua orang yang sedang bertarung itu? Sedang yang bertarung itu justru calon suaminya yang tak mau menikah dengannya. Ketika nona Han sedang gelisah tiba-tiba ia merasakan tangannya ada yang menggenggam. Orang itu

13 ternyata Ci Giok Phang. Pemuda itu terlalu tegang, sehingga tanpa disadarinya tangannya justru menggenggam tangan nona Han. Saat ia sadar ia sedang memegang tangan nona itu. wajahnya langsung berubah jadi merah. Buru-buru ia lepaskan cekalan tangannya itu. Agar pemuda itu tidak jadi kikuk, nona Han Pwee Eng berkata sendiri. Dua ekor harimau sedang bertarung, pasti salah satu ada yang akan terluka. Kita harus bagaimana? kata si nona. Ci Giok Phang menyahut perlahan. Kita lihat saja sebentar lagi. Pada saat mereka mengubah jurus, kita maju serentak untuk memisahkannya! kata Giok Phang mantap. Han Pwee Eng mengerutkan dahinya. Lweekang Lui Siok-siok sangat tinggi, kita belum tentu bisa memisahkan mereka! Ditambah lagi ini bukan cara yang terbaik, sedang mereka berdua sama-sama keras 165 kepala. Sekalipun sudah kita pisahkan, mereka pasti akan bertarung kembali! Ci Giok Phang terus memperhatikan pertarungan yang hebat itu. tanpa terasa tangannya mengeluarkan keringat dingin. Lui Piauw seorang jago tua yang berpengalaman. saat ini dia sedang mencurahkan perhatian ke pertempuran itu. pasti dia tidak akan memperhatikan yang lainnya, begitu dugaan Giok Phang. Padahal semua kejadian yang terjadi di sekitar arena pertarungan itu justru mendapat perhatian Lui Piauw. Ketika itu Han Pwee Eng dan Giok Phang berdiri paling depan di arena pertarungan itu. Tak heran Lui Piauw bisa menyaksikan dan mendengar dengan jelas apa yang ditakukan kedua muda-mudi itu Ah. rupanya puteri Han Tay Hiong lebih menyukai pemuda ini. pikir Lui Piauw Ditambah lagi Koan Kuil Oh pernah memberi tahu Lui Piauw bahwa Han Pwee Eng, Sekalipun calon pengantin di tengah malam ketika di rumah keluarga Ci malah bersedia menemani Ci Giok Phang bicara. Semula Lui Piauw tidak yakin pada keterangan Koan Kun Oh itu. karena ia tahu puteri Han Tay Hiong dididik keras oleh ayahnya. Tetapi sekarang setelah dia melihat sendiri kejadian di siang hari itu sebagai bukti, maka tak heran jika Lui Piauw pun mulai percaya pada keterangan orang she Koan itu. Jika itu benar bukankah aku malah mengacaukan keadaan ini. Jika mereka sudah suka sama suka. mengapa aku harus ikut campur tagi? begitu pikir Lui Piauw yang bijaksana ini. Sekalipun aku tahu sifat Han Tay Hiong 166 yang tak akan mau kehilangan muka. tapi apa yang bisa aku lakukan? Saat pesilat tangguh sedang bertarung pikirannya tidak boleh terbagi dan tak konsentrasi ke

14 pertarungan. oleh karena Lui Piauw sedang tidak berkonsentrasi hampir saja dia terserang hebat oleh Kok Siauw Hong. Untung dia masih bisa terhindar dari bahaya itu. Kok Siauw Hong memang angkuh sekali, ditambah lagi ia harus bisa mengalahkan orang she Lui ini kalau ingin bebas dari tekanan untuk memilih jodoh sesukanya. Pada saat Kok Siauw Hong hampir berhasil melukai Lui Piauw. ia girang sekali, ia terus melancarkan serangan bertubitubi karena ia ingin segera keluar sebagai pemenang. Sayang Lui Piauw bisa menghindar bahaya serangannya. malah berbalik menyerang dia dengan hebat pula. Hm! Kau masih tidak mau menyerah? Baik akan kupotong sebelah tanganmu! bentak Lui Piauw dengan sengit. Golok Lui Piauw berkelebat. tahu-tahu sudah ada di atas bahu Kok Siauw Hong. Ci Giok Phang dan nona Han kaget bukan kepalang. Pada saat keduanya hendak melompat ke dalam gelanggang. tiba-tiba terdengar suara benturan senjata tajam. Terdengar ada orang yang berkata. Lui Toa-ko. hentikan! Kok Siauw-hiap. jangan teruskan pertarungan ini! Siauw Hong maupun Lui Piauw tanpa terasa berseru. Sungguh berbahaya! kata mereka. Keduanya telah mengeluarkan jurus maut mereka, jika tak ada kedua telaki yang segera muncul, mungkin golok dan pedang akan mengenai sasaran dengan tepat. Mungkin juga golok Lui Piauw berhasil memotong tangan Siauw Hong. tetapi Lui 167 Piauw pun tak luput akan terluka parah oleh pedang Kok Siauw Hong. Kejadian itu mengejutkan semua penonton yang menyaksikan kejadian itu. Mereka mulai kasak-kusuk tentang kedua lelaki yang berhasil memisahkan petarungan hebat itu. Sedang yang mengenali mereka langsung berseru. Hai! Mengapa pemimpin Kim Kee Leng (Bukit Ayam Emas) ada di sini? Apa masalah kecil ini telah mengejutkan dia? kata mereka. Nona Han terkejut bercampur girang. Rupanya nona Han Pwee Eng telah bertemu dengan kedua orang itu. Untung mereka berdua segera datang, dengan demikian keruwetan ini bisa segera diselesaikan. Tetapi mengapa mereka baru muncul sekarang? pikir nona Han. Lui Piauw melompat mundur sejauh tiga tangkah sambil menarik kembali golok emasnya, lalu memberi hormat kepada kedua lelaki itu.

15 Yo Si-koh (Kakak Yo yang ke-empat). Tu Pat-ko (Saudara Tu ke-delapan). angin apa yang telah membawa kalian berdua ke mari? kalian punya pesan apa untukku? kata Lui Piauw sambil memberi hormat. Orang she Yo itu tertawa. Mengapa hari ini Lui Toa-ko begitu gembira dan bertarung dengan Kok Siauw-hiap di tempat ini? Bukankah ia calon menantu Han Tay Hiong dari Lokyang? kata Yo. Lui Piauw menjawab sengit. Justru pertarungan ini karena urusan mereka! kata Lui Piauw. Padahal Nona Han cantik dan bisa silat serta mengerti sastra, kenapa dia anggap tak serasi dengannya?

16 168 Tapi bocah ini malah membatalkan pertunangannya. Sekarang yang mewakili Han Tay Hiong melampiaskan kedongkolannya! Pertarungan kami ini ditentukan oleh yang menang dan yang kaiah! Aku ingin membawa dia ke Lokyang agar menemui calon mertuanya. Aku ucapkan banyak terima kasih kepada kaiian berdua. Tetapi aku minta kalian jangan memisahkan pertarungan ini! Lui Piauw seorang yang jujur dan bicaranya blak-blakan. Mendengar Lui Piauw membuka rahasianya. Kok Siauw Hong menunduk karena malu. Demikian juga nona Han. Untung nona Han seorang yang keras hatinya, jika tidak demikian, mungkin ia sudah menangis. Sepasang matanya berkaca-kaca. Ci Giok Phang berdiri di samping si nona. hatinya jadi tak enak. Segera ia menghalangi si nona. berdiri di depan nona Han agar tak terlihat sedang berduka. Orang she Yo itu tertawa. Mengurus masalah seperti ini tidak mudah. Lui Toako. kata orang she Yo itu. Biarkan saja Han Tay Hiong yang memutar otaknya menyelesaikan masalahnya. Kau tak perlu repot dan ikut campur, ditambah lagi kau tak punya waktu untuk ke Lokyang! Lui Piauw tertegun. Memang kenapa? tanyanya. Terus terang, kedatangan kami bukan untuk mengurus masalah ini. kata orang she Yo itu. Kedatangan kami ini atas perintah Beng-cu (Ketua) untuk mengundangmu. Lihat ini Liok-tim-ciam (Panah Rimba Persilatan)! Yo si-ko menyerahkan sebatang anak panah pada Lui. Kedua lelaki itu anak buah Hong Lai Mo Li. yaitu Lioklim Beng-cu (Ketua Rimba Hijau) bagian Utara.

17 169 Orang she Yo itu bernama Kuang. Sedangkan orang she Tu bernama Tu Hok. Ketika masih muda Lui Piauw bersahabat baik dengan mereka berdua. Mereka datang ke tempat itu untuk memberi tahu tentang khabar buruk, yaitu mengenai keadaan di Tionggoan (Tiongkok). Kedudukan Beng-cu kedua lelaki itu jelasnya demikian: Kota Yang-cou sangat berdekatan dengan kota Hu-cou. dulu di sini Han Sie Tiong pernah mengalahkan pasukan Kim (Tartar). Yang-cou termasuk wilayah Kang-lam. namun kota tersebut terletak di Utara sungai Tiang-kang. Tetapi kaum Rimba Persilatan tetap menganggap kota itu sebagai daerah Utara di bawah perintah Pak Hong Bu Lim Beng Cu (Ketua Rimba Persilatan Bagian Utara), yaitu Hong Lai Mo Li. Liok-tim-ciam Hong Lai Mo Li menyebar sampai ke kota Yang-cou. hal ini dulu belum pernah terjadi.tni tentu saja sangat mengejutkan Lui Piauw. Dia menerima anak panah itu dengan sikap hormat sekali. Ada perintah apa dari Liu Beng-cu? tanya Lui Piauw. Liu Beng-cu mengundang Toa-ko agar kau datang ke Kimkee-teng. di sana akan dibicarakan masalah besar. kata Yo Kuang. Selain kau dia juga mengundang Koan Kun Oh dan Lu serta Ong Han Cu. Kebetulan semua ada di sini! Keterangan itu menarik perhatian semua orang. kelihatan Toan Cin. Koan Kun Oh. Lu Tay Ceng dan Bong Sian segera menghampiri mereka. Rencana besar bagaimana? tanya mereka. Sebenarnya ada apa? tanya yang lain. Setelah batuk Yo Kuang mulai menjelaskan.

18 170 Pasukan besar bangsa Mongol sudah mulai memasuki wilayah Tionggoan (Tiongkok). oleh karena itu Liu Bengcu mengundang kalian untuk diajak berunding mengenai masalah ini. kata Yo Kuang. Mengenai akan datangnya serbuan dari pasukan Mongol memang sudah diduga sebelumnya oleh para orang gagah. Setelah mendengar khabar tersebut, seketika itu juga para orang gagah jadi emosi, darah mereka bergejolak. Pasukan Mongol sangat kuat. melanjutkan Yo Kuang. tampaknya suku Kim (Tartar) pasti akan kalah dalam peperangan kali ini. Kita bangsa Han akan apa yang akan kita lakukan? Ini bukan masalah sederhana. Oleh sebab itu Liu Beng-cu ingin mengambil langkah, pertama ia ingin menahan serbuan pasukan Mongol. sekaligus menggulingkan pemerintahan bangsa Kim! Karena kita tak ingin dijajah oleh bangsa asing, ide itu sungguh bagus sekali! kata orang-orang gagah itu. Tetapi masih banyak yang harus kita rundingkan dulu. kata Yo Kuang. Misalnya. pada saat pasukan Kim dan Mongol sedang bertempur, haruskah kita menyerang kedua pasukan asing itu atau bergabung dulu untuk sementara dengan salah satu pasukan asing itu? Atau mungkin, kita diam saja menonton mereka bertarung dulu. Tunggu sampai kedua pasukan asing itu hancur-lebur. baru kita serang mereka. Atau pilihan lain. kita tunggu sampai salah satu dari mereka menang perang, kemudian baru kita serang yang menang itu! Nah. itulah yang akan kita bicarakan di sana dan melihat situasi di lapangan dulu. Ketika kami ke mari. kata Tu Hok. kami sudah mendapat khabar, bahwa pasukan Mongol sudah mulai memasuki daerah Ho-lam. Tampaknya tentara Mongol ingin menguasai daerah Tong-ceng dulu. baru menyerang 171 bagian utara. Kami juga sudah mengutus orang untuk menghubungi Han Tay Hiong. Mungkin sekarang kota Lokyang sudah jadi ajang pertempuran. Jadi Lui Toa-ko tak perlu ke sana lagi. Musuh sudah ada di depan mata kita. urusan pribadi harus kita kesampingkan. kata Lui Piauw. Aku patuh pada perintah Beng-cu! Bagi semua orang gagah yang belum diundang segera ke tempatnya masing-masing dulu. untuk bersiap menghadapi musuh yang tangguh. kata Tu Hok. Saat semua orang gagah sedang berunding terdengar derap kaki kuda yang dilarikan dengan kencang meninggalkan kerumunan orang banyak. Ternyata penunggang kuda itu adalah Kok Siauw Hong

19 Ketika sedang bertarung dengan Lui Piauw. dia menjadi peranan penting dan perhatian orang. Saat muncul utusan dari Hong Lai Mo Li membawa khabar penting itu. seluruh perhatian tertuju ke masalah itu. sehingga dia terabaikan. Tak heran kalau dia jadi tersinggung dan langsung menunggang kuda pergi meninggalkan mereka. Hal ini baru diketahui setelah orang mendengar langkah kaki kuda yang dipacunya. Kok Siauw-hipp (Pendekar muda Kok), kau mau ke mana? teriak Yo Kuang. Tapi pemuda itu sudah jauh dan mungkin tak mendengar seruan itu. Seorang lelaki sejati jika sudah bicara kata-katanya harus dilaksanakan. Tak peduli kalah atau menang, aku akan ke Lokyang untuk menjelaskan pada Han Lo-cianpwee. Sekalipun belum kalah, aku tak ingin merepotkan Lui Piauw untuk membawaku ke sana! kata Siauw Hong.

20 172 Kuda yang dilarikan oleh Kok Siauw Hong cepat sekali tak lama ia sudah tak kelihatan lagi. Tetapi suara jawaban Siauw Hong karena menggunakan ilmu Coan-im-jip-pek (Ilmu menyampaikan suara) tetap bisa didengar. Itu tandanya lweekang Siauw Hong sudah sempurna. Hal itu membuat semua orang kagum kepadanya. Tadi mereka mengira Siauw Hong mampu mengatasi Lui Piauw dengan mengandalkan ilmu pedangnya saja. setelah tahu ia bisa ilmu itu mereka jadi kaget. Usia Siauw Hong masih muda. tetapi tenaga dalamnya sudah tinggi. Kelak pasti dia punya harapan besar di masa yang akan datang. Bicara soal lweekang pasti lwe-kangku lebih tinggi. Tetapi mengenai kemurnian lwee-kangnya aku kalah darinya. Jika penarungan diteruskan, belum tentu aku bisa tahan lebih lama seperti dia. kata Lui Piauw sambil menghela napas. Sungguh aku tak tahu diri. berani mencampuri urusan orang lain! Yo Kuang menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia angkuh dan keras kepala. kata Yo Kuang. Pada saat segenting ini dia akan pergi ke Lokyang. Sebenarnya aku ingin bicara dengannya, sekarang ya. sudahlah. Lui Piauw menghampiri nona Han. Keponakanku, tadinya aku ingin melampiaskan rasa penasaranmu itu. Tetapi keadaan sudah jadi begini. Aku harus segera pergi menemui Beng-cu. Mengenai perjodohan itu. lebih baik kau bereskan saja sendiri, tak perlu kau membuat Siok-siokmu cemas. Sampai jumpa! kata Lui Piauw. Rupanya ia kurang senang nona Han bergaul dengan Giok Phang. maka saat bicara ia sedikit menegur nona itu.

21 173 Terima kasih atas perhatianmu. Siok-siok! kata nona Han Pwee Eng lesu. Ternyata Nona adalah puteri kesayangan Han Tay Hiong. kata Tu Hok. Pantas kau berilmu tinggi. Liu Bengcu memang sangat suka pada wanita gagah. Dia juga pernah mendengar namamu disebutsebut. belum lama ini ia membicarakan masalah ini denganku. Mungkin sekarang kau sudah tak bisa pulang ke Lokyang. Jika kau mau, mari ikut kami ke Kim-keeteng! Terima kasih. sahut nona Han Setelah berpikir sejenak. Aku memang ingin menemui Liu Beng-cu. tetapi sekarang aku masih banyak urusan. Lain kali saja. aku pasti akan mengunjunginya. Ketika itu ia lihat Ci Giok Hian berjalan keluar. dia berdiri tampaknya sedang menunggui dia. Sekalipun ia tak menyalahkan Ci Giok Hian dalam masalah merebut tunangannya, tetapi batinnya tetap terpukul. melihat Ci Giok Hian keluar menyambutnya, ia teringat hubungannya dulu. dan nona ini lah yang mengobati penyakitnya hingga sembuh. Walau sebentar aku harus menemuinya. pikir nona Han. Aku yakin dia tak akan memaksaku untuk tinggal di rumahnya? Semua orang sudah mulai bubar. Yo Kuang menghampiri nona Han. Jika Nona masih ada urusan lain. kami mau segera berangkat. Kapan saja Nona ke Kim-keeteng pasti kami akan menyambutmu dengan gembira. kata Yo Kuang. Sesudah mereka semua pergi, dua pelayan tua nona Han muncul menemui majikannya.

22 174 Kami berdua sangat ceroboh. kata Chan It Hoan. Kami telah membuat masalah jadi begini, kami jadi tak enak pada Nona. Han Pwee Eng menghela napas. Aku tak menyalahkan kalian. masalah sudah lewat kau jangan ungkit kembali! kata nona Han. Baik. Nona. Setelah nona Han menatap mereka baru ia bicara lagi. Aku lihat kau ingin bicara denganku? Nona Nona mau ke mana? tanya Liok Hong. Kedua pelayan itu mendapat tugas dari ayah nona Han. mereka diminta melindungi nona Han yang akan menikah di Yang-cou. Tetapi sekarang sudah jadi berantakan begini, sungguh itu di luar dugaan mereka. Rumah keluarga Kok apalagi rumah keluarga Ci sudah bukan tempat yang nyaman bagi nona Han. Jika mau kembali ke Lokyang pun. mungkin di tengah jalan akan menghadapi peperangan hebat. Sudah jelas kedua lelaki tua itu mencemaskan keadaan nona majikannya. Nona Han sudah mengambil keputusan. hanya ia tak ingin membicarakannya dengan mereka berdua. Saat ia akan pamit. Ci Giok Hian menghampirinya sambil tersenyum. Nona Han kau sudah ada di sini. kalian adalah tamu kami. Sekalipun tempatku ini tak begitu bagus, tapi kalian bisa tinggal bersama kami di sini. Jika kalian tak keberatan, silakan. kata Ci Giok Hian ramah sekali. Jelas nona Han tidak akan bersedia tinggal di situ. Lalu ia bertanya pada Chan It Hoan.

23 175 Apa kalian punya tempat yang lebih baik? tanya nona Han Pwee Eng. Justru kami ingin mendapat petunjuk dari Nona. kata Chan It Hoan. Nona Han memang cerdas, ketika ia mendengar jawaban itu. ia langsung tahu maksudnya. Padahal mereka harus melapor pada Ayahku, tetapi dia bilang begitu, seolah tak ingin pulang. pikir nona Han. Ditambah lagi peperangan sudah berkobar pasti sangat berbahaya dibanding ketika mereka datang ke sini. Setelah Han Pwee Eng berpikir sejenak baru ia bicara lagi pada kedua pelayannya itu. Ayahku tidak menganggap kalian sebagai budak atau pelayan. kalian telah mengawalku dengan baik. tugasmu sudah selesai. Selanjutnya akulah yang akan menjelaskan kepada Ayah. sekarang terserah pada kalian mau ke mana kalian? Seandainya aku akan pulang pun kalian tak perlu mengawalku lagi. kata nona Han dengan terharu. Terima kasih atas kebaikan Nona Han. kata Liok Hong. Sebenarnya kami bukan tidak mau melayani Lo-ya (Tuan Besar) dan Nona Han. tetapi kawankawan kami di Cengtiong-kang sangat mengharapkan bantuan kami berdua. Theng Si Ya. pemimpin mereka sangat baik pada kami. Kami pun pernah berhutang budi kepadanya. Cengtiong-kang berada dekat Lu-tam dan Lu-pak. itu adalah daerah keluarga Gak yang diperebutkan. Mereka khawatir mereka tidak dapat membendung serangan musuh, itu sebabnya mereka mohon kita datang membantunya. Han Pwee Eng manggut.

24 176 Kiranya mereka tak mau pulang. pikir nona Han Tadinya aku kira mereka takut bahaya perang, kalau begitu aku salah menilai mereka? Nona Han tersenyum. Kalian mau ke sana untuk membantu Theng Han Cu di Ceng-liong-kang untuk membela negara dan rakyat, itu perbuatan yang mulia. Silakan kalian berangkat! kata nona Han Chan It Hoan dan Liok Hong memberi hormat. Kalau begitu, kami harap Nona bisa menjaga diri baikbaik, hamba berdua mohon diri. kata Chan lt Hoan. Namun nona Han tahu keduanya ragu-ragu meninggalkan dia. mungkin mereka takut dia akan tinggal bersama keluarga Ci. Tetapi karena keadaan sangat gawat mereka terpaksa berangkat juga. Ci Giok Hian tersenyum. Kedua orangmu itu sangat setia kepadamu. kata nona Ci Giok Hian sambil tersenyum. Ketika itu nona Ci memegang tangan Han Pwee Eng dan menggandengnya untuk diajak ke rumah. Kali ini perasaan nona Han agak lapang, Ia ingat saat pertama kali ia datang. Nona Ci begitu baik kepadanya. Tetapi setelah ada ganjalan, mereka jadi agak kikuk juga. Kali ini mereka telah kembali seperti dulu bersahabat. Tetapi itu tidak semurni dulu. Setelah ada badai di hati mereka masing-masing, pasti masih ada yang retak. Tentu tidak mudah untuk normal kembali. Begitu memasuki halaman rumah itu nona Han melihat kereta yang ia naiki dulu. ketika datang ke tempat itu.

25 177 Malah kereta itu kelihatan sudah disiapkan, sudah diisi bekal untuk suatu perjalanan jauh. Mereka mau ke mana? Mengapa mereka menggunakan keretaku? pikir nona Han bingung. Nona Ci tahu apa yang sedang dipikirkan nona itu karena nona Han sedang memperhatikan kereta itu. Tetapi dia belum menjelaskannya. Padahal nona Han ingin tahu apa maksud mereka. Untuk tak lamalama membuat nona Han penasaran nona Ci mulai bicara. Adik Eng. maafkan aku karena telah membuatmu tersinggung, aku jadi tak enak sekali. kata Ci Giok Hian. Wajah nona Han berubah kemerah-merahan. Semua sudah berlalu. jangan diungkit lagi! Kau telah mengobaliku. malah belum kuucapkan terima kasih kepada kalian. Kau jangan resah kita tetap kakak beradik seperti dulu. kata Han Pwee Eng. Ci Giok Hian tersenyum. Semoga kau dan aku bisa berkumpul selamanya dan hubungan kita akan jadi lebih erat kata Ci Giok Hian. Ucapan nona Ci yang sangat berarti, ini membuat wajah nona Han berubah merah, ia khawatir nona Ci akan bicara sesuatu yang tak berkenan di hatinya, maka itu ia pun segera bicara mendahuluinya. Di kolong langit tak ada pertemuan yang tanpa perpisahan. kata nona Han.. Pek-hoa-kok sudah aman kembali. Rasanya sudah saatnya aku pergi! Ci Giok Hian tersenyum Aku tak bisa menahanmu terus di sini. lalu kau mau ke mana? tanya nona Ci.

26 178 Pertanyaan itu pernah diajukan oleh Chan It Hoan dan Liok Hong tadi. kepada kedua pelayannya itu ia bisa tak menjawab pertanyaan itu. tetapi kepada nona Ci justru tak boleh tidak ia harus menjawabnya. Jika aku jawab dengan jujur, pasti dia akan curiga padaku? pikir nona Han. Rupanya nona Han ingin buru-buru pulang ke Lokyang. Ia dan ayahnya siap untuk menghadapi bahaya peperangan. Ia sadar sekalipun ayahnya pandai ilmu sitat. Setelah terluka ia jadi agak lumpuh. gerakannya kurang leluasa. Nona Han juga sadar pasukan besar Mongol akan menyerang ke Lokyang. hal itu mencemaskan hatinya. Jika ia terus terang mengatakan akan pulang. ia risau dan takut nona Ci akan curiga dan menyangka ia akan menyusul Kok Siauw Hong. Sedangkan Kok Siauw Hong sudah lebih dulu ke rumahnya akan memberi penjelasan kepada ayahnya. Sekalipun tadi Kok Siauw Hong tak bicara soal membatalkan pernikahan mereka, nona Han pun tetap tidak ingin menikah dengannya. Bagaimanapun aku harus pulang, aku khawatir pada keadaan Ayah. pikir nona Han. Ia tak ingin orang tahu mengenai kerisauan hatinya itu. juga keputusannya. Terutama pada nona Ci agar tak mengira, ia pulang karena akan mengejar Kok Siauw Hong. Lama nona Han termenung, baru ia bicara lagi. Apa kalian ingin berpergian jauh? kata nona Han. Kalian mau pergi ke mana? Sengaja nona Han tidak menjawab pertanyaan nona Ci. tapi ia malah balik bertanya kepada mereka, karena ia ingin 179 tahu ke mana tujuan mereka. Baru sesudah itu ia akan menjawab ke mana ia mau pergi. Nona Ci tertawa. Justru kami ingin ke rumahmu di Lokyang! kata Ci Giok Hian. Jawaban itu sedikit mengejutkan nona Han Pwee Eng. Tapi segera dijelaskan oleh nona Ci maksud kepergian mereka ke Lokyang itu. Begini. kata nona Ci. Sebenarnya kami ingin minta Kok Siauw Hong agar mengantarkan arak obat

27 ini ke rumah ayahmu. Tetapi tidak kami duga. ia telah pergi dengan sangat terburu-buru. oleh karena itu terpaksa kami yang harus pergi ke sana mengantarkan obat ini. Mungkin tadi ia lupa? Tak lama kelihatan Ciu Tiong Gak membawa seguci arak obat yang ia naikkan ke atas kereta. Kau datang dengan kereta ini. bagaimana kalau kau pun pulang dengan kereta ini juga? kata nona Ci sambil tersenyum. Recana nona Ci lebih matang. Dia telah mengatur akan mengantar nona Han pulang sambil membawa obat untuk ayahnya. Mungkin dengan arak obat ini mereka bisa meredakan kejengkelan ayah nona Han. Jika mereka datang bersama nona Han. dan ayah nona Han gusar, pasti nona Han bisa meredakan kemarahan ayahnya. Di balik itu nona Ci ingin memanfaatkan perjalanan yang ribuan lie itu agar kakaknya bisa semakin dekat dengan nona Han. Rencana itu memang sangat baik. tetapi nona Han bukan gadis yang bodoh. Jelas ia tidak mau pulang bersama mereka. Hal itu bukan karena ia benci kepada Ci Giok Phang. tapi sesudah kejadian itu. ia ingin menenangkan 180 hatinya. Sebelum luka hatinya sembuh mana mungkin mereka bisa berjalan bersama-sama. Kakak Ci bolehkah aku meminjam salah seekor kudamu? kata nona Han Setelah berpikir agak lama. Ci Giok Hian tertegun. Bukankah kau mau pulang bersama kami? Mengapa tidak pulang bersama kami saja naik kereta? kata nona Ci. Aku memang mau pulang. tapi karena punya sedikit urusan aku akan mengambil jalan agak memutar ke kota lain dulu. jawab nona Han. Nona Ci tersenyum ia tak banyak bertanya lagi. Baik. akan kupinjami kau kuda jempolan! kata nona Ci Giok Hian. Terima kasih Kak! kata nona Han. Memang pantas. kata nona Ci. seekor kuda ditukar dengan sebuah kereta bagus, tapi kalau dihitung-hitung aku masih untung. Tapi aku kira kau masih butuh semacam barang lain. Nona Han tertegun. Barang apa? tanya dia. Seperangkat pakaian pria! kata nona Ci sambil tersenyum. Saat itu nona Han masih mengenakan pakaian pengantin yang dikenakan saat baru tiba di situ. Ah. rupanya nona Ci sangat teliti, aku seorang nona dan berkelana di kalangan Kang-ouw. mana

28 boleh aku berpakaian seperti ini? pikir nona Han.

29 181 Jangan cemas, aku sudah menyiapkan beberapa pakaian lelaki untukmu, mari ikut denganku. Ci Giok Hian mengajak nona Han Pwee Eng ke kamar yang pernah ditempati oleh nona Han tempo hari. Di atas tempat tidur itu telah tersedia pakaian pria yang dikatakan oleh nona Ci Giok Hian. Telah aku siapkan tiga perangkat pakaian pria. dengan demikian di tengah jalan kau bisa ganti pakaian. Kau boleh mencobanya, apa pas atau tidak di tubuhmu! kata nona Ci. Nona Han tersenyum ia puas sekali. Jika kau berangkat bersama kami. kau tidak perlu memakai pakaian pria. kata nona Ci. Tetapi sudah aku duga. belum tentu kau bersedia berangkat bersama-sama dengan kami. Maka itu aku telah menyiapkan semuanya untukmu. Baik. kau boleh berganti pakaian dulu. aku akan keluar sebentar! Akan kukatakan ini pada Kakakku. Nona Ci tahu nona Han tidak bersedia berangkat bersama mereka, tapi ia masih bicara soal kakaknya, ia berharap nona Han mengubah niatnya. Sekalipun nona Han sangat berterima kasih pada nona Ci. tapi ia tak senang pada rencana nona itu. Ternyata pakaian itu memang pas di tubuhnya, seolah tubuh nona Han itu sudah diukur sebelumnya. Selesai berpakaian, ia keluar dari kamar sambil menenteng sebuah buntalan berisi pakaian yang lain. Saat nona Ci melihat ia keluar. nona ini langsung tertawa. Wah kau mirip seorang pria yang tampan! kata nona Ci. Jika kau berdandan seperti ini di tengah jalan tak akan ada yang berani mengganggumu! Wajah nona Han berubah merah.

30 182 Huss! Kau bicara sembarangan saja! Aku tak mau adu mutut denganmu. kata nona Han. Nona Han sudah melihat seekor kuda jempolan ada di halaman rumah itu. Ia berjalan menghampirinya, tiba-tiba ia melompat ke atas kuda itu. lalu dipegangnya tali kendalinya. Dia lambaikan tangannya ke arah Ci Giok Hian. lalu kuda itu sudah lari meninggalkan halaman rumah itu dengan cepat. Ci Giok Phang berdiri termangu saja di depan pagar rumahnya, wajahnya muram sekali. melihat kakaknya muram, nona Ci tertawa. Sudah jauh. dia sudah tak kelihatan lagi. Aku jamin setiba di Lokyang. pasti kau akan bertemu lagi dengannya! kata Ci Giok Hian menggoda. Ci Giok Phang menghela napas panjang. Bukankah dia bilang dia akan ke kota lain? Itu cuma alasan dia saja! Jangan percaya. Coba kau pikir peperangan sedang berkecamuk dan akan melanda kota Lokyang. bagaimana ia tak segera pulang menemui ayahnya? kata nona Ci. Ci Giok Phang diam. Bisa bertemu lagi. lalu apa yang bisa kulakukan? Sikapnya tadi kelihatan ia masih kesal kepada adikku, di benaknya juga ia masih memikirkan Kok Siauw Hong. pikir Giok Phang. Aku tahu kau gelisah. Baik. mari kita berangkat! kata nona Ci. Bukan aku saja. kau pun tak tenang! kata sang kakak sambil tersenyum. Kau mgin segera bertemu dengan Siauw Hong!

31 183 Wajah nona Ci jadi merah. Sementara itu Han Pwee Eng sedang melarikan kudanya dengan cepat, ia kelihatan tidak tenang karena memikirkan Kok Siauw Hong. Hanya bedanya nona Ci ingin menemuinya, sedang nona Han justru ingin menghindarinya. Han Pwee Eng bisa memaafkan nona Ci. tetapi ia tak bisa memaafkan Kok Siauw Hong. Ia merasa sangat terhina habishabisan oleh pria itu. Ia jadi merasa kehilangan muka dan malu sekali. Kau mencintai Kakak Ci. aku tak menyalahkanmu. Tetapi di matamu tak seharusnya sama sekali tak ada aku? pikir nona Han. Tanpa sepengetahuan nona Han. sebenarnya Kok Siauw Hong pun merasa tak enak hati terhadapnya. malah dia sangat bersimpati. Ia juga tahu. seorang nona yang sudah siap akan menikah, bahkan datang dari jarak ribuan lie jauhnya, tapi setelah sampai di tempat calon suaminya, ia baru tahu pria yang bakal jadi suaminya itu mencintai gadis lain. Mana mungkin dia tak berduka dan marah? Jika bukan Han Pwee Eng orangnya, barangkah nona itu sudah bunuh diri? Begitu Kok Siauw Hong berpikir di sepanjang jalan. Dia tabah dan tak menghiraukan cemoohan orang, aku bersalah besar kepadanya. begitu Kok Siauw Hong berpikir. Dia pun masih berani datang ke Pek-hoa-kok untuk menenangkan kekacauan di sana. Aku tak bisa membalas budinya itu! Tetapi Kok Siauw Hong tak menyesal atas pilihannya. karena perjodohannya dengan nona Han atas prakarsa atau kehendak kedua orang tua mereka, bukan berdasarkan cinta sejati pilihan mereka sendiri. Sayang Kok Siauw Hong mengenai sifat nona Han setelah ada gejolak itu. Sedang 184 dengan Ci Giok Hian ia sudah kenal lama. malah saling mencintai satu sama lain. Hubungan cintaku dengan Ci Giok Hian sulit dipisahkan lagi. pikir Kok Siauw Hong. apalagi kecantikan nona Ci tak kalah oleh kecantikan nona Han. Sekalipun nona Han lebih cantik, aku tak bisa melanggar janji kami untuk hidup bersama. Di dunia banyak wanita yang cantik dan baik. apa setelah bertemu satu aku harus mencintai yang lain satu persatu? Kali ini aku berdosa dan telah membuat dia sangat terhina dan menderita. Aku sangat bersalah kepadanya. Aku tak mampu menebus dosaku itu. hanya berharap ia mau memaafkan aku. Tapi Aaah. harapanku sangat tipis!

32 Saat Kok Siauw Hong sedang melamun. mendadak terdengar derap kaki kuda mengejarnya. Apa yang berada di depan itu Kok Siauw Hong! teriak penunggang kuda yang sedang mengejarnya.. -o0(dewikz~aditya~aaa)~0o Bab 7 Kok Siauw Hong menoleh ke belakang. Ia melihat seorang lelaki tua menunggang kuda sedang mendatangi ke arahnya, Ia lihat lelaki tua itu berumur sekitar 60 tahun, ia kelihatan sangat berwibawa dan masih gagah. Anehnya Kok Siauw Hong tidak kenal pria yang memanggil-manggil namanya itu. Segera Kok Siauw Hong menghentikan kudanya. Benar, akulah Kok Siauw Hong. maaf Lo-cian-pwee. aku tak kenal denganmu. Ada apa Anda mencariku?

33 185 Jika mau diceritakan kisahnya panjang sekali. kata orang tua itu. Bagaimana kalau kita bercakapcakap sebentar di sana. Di tempat ini banyak orang yang lalulalang. kurang leluasa! Lelaki tua itu menunjuk ke suatu tempat yang agak sepi. Baiklah. kata Kok Siauw Hong yang ingin tahu apa yang akan dibicarakannya itu. Dia turun dari kudanya diikuti oleh orang tua itu. lalu mereka berjalan ke bawah sebuah pohon. Di sini lebih tenang. kata lelaki tua itu. Mari kita bicara di sini! Kok Siauw Hong memberi hormat. Mohon bertanya, siapa nama besar Lo-cian-pwee? Ada petunjuk apa untukku? kata Kok Siauw Hong. Sebelum bicara lelaki tua itu tertawa. Namaku Jen Thian Ngo. katanya. Ibumu itu adik kandungku. Jadi kau keponakanku. Kok Siauw Hong tertegun sejenak, ia kaget karena menurut ibunya bilang semua saudara ibunya sudah meninggal. Tapi mengapa sekarang ada yang mengaku sebagai pamannya. melihat anak muda itu agak kebingungan. Jen Thian Ngo mulai bicara. Sifat Ibumu sangat keras. kata Jen Thian Ngo. kami dengan ibumu pernah ribut kecil. Ibumu sangat marah padaku, dia kabur dari rumah. Sejak saat itu dia tak pernah pulang lagi. Pasti dia tak cerita padamu tentang aku. Tetapi sekarang kesalah pahaman itu sudah kami selesaikan berdua. Tadi aku baru saja dari rumahmu! Kok Siauw Hong setengah percaya setengah curiga.

34 186 Kelihatan dia tak berdusta. pikir Kok Siauw Hong. tetapi menilai orang tak bisa dilihat hanya dari wajahnya saja. Di Dunia Persilatan banyak orang berwajah penuh kasih, justru dia orang jahat. Bagaimana aku bisa percaya pada orang ini? Aku baru pertama kali bertemu dengannya, jika aku salah mengakuinya apa tak akan ditertawakan orang? Sayang aku harus segera ke Lokyang. aku tak bisa bertanya pada Ibuku. Saat sedang bicara orang itu mematahkan cabang pohon. Bagaimana ilmu pedang Cit-siu-kiam-hoatmu (Ilmu Pedang Tujuh Langkah), apa kau sudah mahir? kata lelaki tua she Jen itu. Kok Siauw Hong kaget. Ia melompat mundur saat itu ujung ranting pohon sudah menusuk ke arahnya. Kau tak segera menghunus pedangmu? kata Jen Thian Ngo sambil tersenyum. Sekalipun ranting pohon itu lunak tetapi di tangan lelaki tua itu menjadi senjata ampuh. Saat serangan itu dilakukan terdengar deru suara ranting itu. ia telah mengeluarkan jurus Cit-siu-kiam-hoat yang lihay. Semula ia akan merebut senjata lawan yang aneh itu dengan tangan kosong, namun menyaksikan serangannya yang hebat itu. terpaksa ia menghunus pedangnya. Tubuh Siauw Hong berkelebat sedang kakinya melangkah sesuai jurus dari Cit-seng-pouw (Langkah Tujuh Bintang). Kemudian ia balas menyerang lelaki tua itu. Saat menghunus pedang maupun saat bergerak, ia lakukan dengan cepat dan indah sekali tak heran kalau lawannya jadi kagum. Bagus! kata Jen Thian Ngo.

35 187 Jen Thian Ngo menggerakkan ranting di tangannya menyerang lagi ke arah pedang Kok Siauw>>> Hong. Cabang pohon itu berhasil menepis serangan pedang Kok Siauw Hong. Hati Kok Siauw Hong tersentak kaget. Tubuhnya berputar ia memutarkan pedangnya membentuk lingkaran untuk menjaga totokan dari lawan. Ia gunakan jurus menjaga diri. Hm! Jurus Menjaga Dirimu itu jika kau sedang menghadapi musuh tangguh, tidak menguntungkanmu. Menggunakan jurus itu harus dengan tenaga lunak, sekaligus berbalik menyerang dengan cepat. Itu baru benar! kata Jen Thian Ngo. Yang dikatakan oleh Jen Thian Ngo adalah Kouw-koat (Teori ilmu silat) Cit-siu-kiam-hoat. Ini membuat Kok Siauw Hong mulai percaya kalau lelaki tua itu mungkin pamannya. Tapi Kok Siauw Hong seorang pemarah, ia tak mudah menyerah begitu saja. Ditambah lagi ia belum mengeluarkan seluruh kemampuannya. Tetapi ia sadar orang tua ini lihay. Maka sekarang ia tak segan-segan lagi. Ia serang lelaki tua itu dengan jurus Hun-hoa-soh-liu (Memisahkan Bunga Menyapu Pohon Liu). jurus kebanggaannya. Saat Kok Siauw Hong bertarung melawan Lui Piauw. ia menggunakan jurus ini untuk menandingi serangan Lui Piauw. Sekarang serangan yang ia lakukan lebih dasyat dari yang ia lakukan kemarin. Orang tua itu tertawa sambil menggerakkan ranting pohon, tubuhnya berkelebat di empat penjuru. Ia kenal jurus yang digunakan lawannya itu. yaitu jurus Cit-siukiam-hoat keluarga ibunya yang paling Iihay. Jurus ini bisa menusuk ke tujuh jalan darah dengan bersamaan. Kok Siauw Hong mempelajari jurus tersebut sudah beberapa tahun, tapi belum mahir-mahir. Maka ia pun jadi mengeluh.

36 188 Celaka, aku pasti kalah! keluhnya. Bersamaan dengan itu terdengar suara. Krak! dan suara Trang! Ujung ranting patah tetebas pedang Kok Siauw Hong. tapi ia sendiri merasakan telapak tangannya sakit bukan main. tanpa terasa pedangnya terpental dan terlepas. Jen Thian Ngo tertawa. Kau berhasil memotong ujung ranting ini. berarti kau sudah cukup terlatih! kata Jen Thian Ngo sambil tertawa girang. Ilmu silat itu milik keluarga Jen, jika seseorang mahir menggunakannya, itu berarti ia masih punya hubungan famili dengan keluarga Jen. Ilmu itu merupakan rahasia keluarga Jen dan tidak pernah diturunkan pada keluarga lain marga. Kok Siauw Hong lalu memungut pedangnya dan ia masukkan ke dalam sarangnya. Kemudian ia memberi hormat. Maafkan kecerobohan keponakanmu. Paman. kata Kok Siauw Hong. Jen Thian Ngo tertawa. Sekarang baru kau percaya aku ini Pamanmu, kan? katanya. Terima kasih atas petunjuk Paman tadi. kata Kok Siauw Hong. Masa lalu kami jangan kau ungkit lagi. kau kaum muda tak perlu mengetahuinya. kata Jen Thian Ngo. Orang tua ini tak mau cerita ia putus hubungan karena melarang ibu Siauw Hong menikah dengan Kok Ju Sih.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis. A PROLOG lex memacu kudanya secepat yang dia bisa. Matanya bergerak cepat menyisir pemandangan di hadapannya. Dia kenal betul kawasan ini, kawasan terlarang. Tangannya berusaha menarik tali kekang kudanya

Lebih terperinci

Cermin. Luklukul Maknun

Cermin. Luklukul Maknun Cermin Luklukul Maknun Orang-orang terkekeh-kekeh setelah melihat dirinya di cermin. Mereka tersenyum, memerhatikan dirinya, lalu tersenyum lagi. Setelah itu, mereka mencatat sesuatu di buku. Mereka memerhatikan

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

oooooooo Park Shinhye!!!!! 1 Ingin mengerti apa makna di balik senyumnya. Tapi seolah-olah aku mengamati, hatiku semakin jauh berlari berlawanan arah. Mengapa semua begitu rumit dan selalu ada yang terluka? Adakah satu hal saja

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Negeri Peri Di Tengah Hutan Negeri Peri Di Tengah Hutan EXT. Desa Terpencil. Pagi Hari Disebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu, yang bernama. Ia senang sekali bermain ditepi hutan. Namun ibunya sebenarnya melarangnya.

Lebih terperinci

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah BAGIAN PERTAMA Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah 2 MOTIVASI HIKMAH 1 Cinta Sang Wanita Penghibur Apakah ada di dunia ini orang tua yang rela menghancurkan hidup anak kandungnya? Apa kau tahu rasanya hidup terkatung-katung

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun Disusun Oleh : Luthfi Asrori (11.21.0573) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? BEDA DONG! Hehehe Banyak orang yang salah mengartikan antara tunangan dan khitbah. Istilah tunangan itu sebenarnya tidak dikenal dalam istilah islam.

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer? tanyanya saat aku One - Deshi Angin yang semilir, bergerak dalam diam, malu-malu menelusup masuk melalui jendela kamar yang memang di biarkan terbuka oleh sang pemilik. Jam dinding yang bertengger indah di sisi sebelah

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu. Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

Alifia atau Alisa (2)

Alifia atau Alisa (2) Alifia atau Alisa (2) Dari suratku yang satu ke surat yang lainnya, dari pesan melalui media yang terhubung kepadanya semua sia-sia. Hingga lebih dua bulan aku menanti, tapi sepertinya perempuan ini bagaikan

Lebih terperinci

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA KARYA TITIS ALYCIA MILDA PARA PELAKU:. Gadis berusia 24 tahun, seorang penari tradisional.. Ayah Lestari. Laki-laki berusia 50-an dengan garis wajah yang tegas.. Ibu Lestari. Wanita sederhana dan penyayang

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

S a t u DI PAKUAN EXPRESS S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi ruang tunggu. Pandanganku meluas keluar. Menyapu setiap

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

TILL DEATH DO US PART

TILL DEATH DO US PART TILL DEATH DO US PART Adit. Bening Anggadita. Nama yang aneh kan? ga usah permasalahkan nama, besok juga kalau mau ganti bisa kok. Ada yang menarik dari dirinya. Wajah dan postur tubuhnya biasa-biasa saja.

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di Bait Pertama (Cintaku) Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di atas panggung yang terletak di tengah bangunan mal yang terbuka. Tommy sedang melakukan cek sound untuk penampilannya. Deru suara

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar Oleh: Astari Ulfa Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar terang di langit. Bintang-bintang juga tampak kerlipnya, walaupun samar, kalah oleh cahaya rembulan. Malam ini penduduk Negeri Zaira

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK KUMPULAN KATA-KATA BIJAK Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Pikiran

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply CHAPTER 1 There s nothing left to say but good bye Air Supply Wolverhampton, 29 Agustus 2006 -Sierra s pov- Happy birthday, Lee! ucapku girang setelah Lee meniup lilin di atas kue ulang tahunnya. Lee,

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 Catatan Harian Seorang Teman Jadi, apalah arti semua ini? Cinta itu datang di saat yang tidak tepat. Di saat kami sudah terikat dengan pasangan masing-masing, cinta

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 1. Perhatikan penggalan teks fabel di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 Sayembara yang dinanti sudah tiba. Semua bintang berkumpul. Termasuk binatang

Lebih terperinci

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Irfan terperangkap dalam medan asmara, hatinya terpaut dan terjatuh

Lebih terperinci

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja BAB 1 Peacock Coffee, masih menjadi tempat favoritku dan sahabat untuk melepas penat dari rutinitas sekolah seharihari. Kafe ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, namun terkesan mewah dan simpel.

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Insan Di Bawah Cahaya Ilahi Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Empat Puluh Tahun Berbuat Dosa Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita l-hasan meriwayatkan, bahawa

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa Anam Rufisa Catatan Anak Kelinci Penerbit Ana Monica Rufisa Catatan Anak Kelinci Oleh: Anam Rufisa Copyright 2010 by Anam Rufisa Penerbit Ana Monica Rufisa Website: http://anamrufisa.tumblr.com/ Email:

Lebih terperinci

Kuda Berkacamata Hitam

Kuda Berkacamata Hitam Kuda Berkacamata Hitam Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar Kuda Perkasa padanya.

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA Betapa indah dan bahagia duduk di pangkuan ayah tercinta dalam dimensi kemuliaan ini. Tinggal di kota sorgawi yang penuh dengan kemuliaan dan cahayanya sama seperti permata

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS Yarica Eryana Destiny Penerbit HKS Destiny Oleh: Yarica Eryana Copyright 2013 by Yarica Eryana Penerbit HKS gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com hyokyustory@yahoo.com Desain Sampul: Erlina Essen Diterbitkan

Lebih terperinci

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba memakan jiwa seorang wanita, wanita itu terduduk lemas

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang? 100 101 Walaupun aku pura-pura menutup kedua mataku. Toh, akhirnya kubaca juga cerita tentang Ann. Ann yang malang, mengingatkanku pada cerita tentang Elsja dan Djalil, hantu Belanda yang sempat kuceritakan

Lebih terperinci

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan Bagian I 1 2 Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan keputusasaannya untuk mengobatiku. Aku ingat benar bagaimana harapanku dulu untuk sembuh di dalam rawatannya seperti pasien-pasien yang

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS AUDREY LEMAN LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS Oleh: Audrey Leman Copyright 2017 by Audrey Leman Penerbit Audrey Leman audreyleman03@yahoo.co.id

Lebih terperinci