PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI"

Transkripsi

1 PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI Drs. R. Johannes P. Matanar Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara Pendahuluan A. Latar Belakang Geometr suatu bdang lmu ukur yang membahas prnsp-prnsp dasar yang menjad pokok suatu struktur subyek sehngga dapat dbentuk menjad suatu struktur logs dan sstematk. Bdang statstka membutuhkan geometr sebab dapat menjelaskan suatu permasalahan lebh sstematk dan mudah dmengert. Pertanyaan yang serng muncul dalam proses pemodelan adalah sejauh mana model yang dbangun tu mampu menjelaskan permasalahan nyata yang dhadap. Dengan perkataan lan kta menanyakan bagamana ketepatan model ekonometrka yang dbangun tu? Berapa besar penympangan yang terjad apabla model tu dpergunakan. Dalam hal dapat kta tanyakan bagamana ketepatan model dalam suatu fungs, contohnya dalm fungs lner. Untuk mendukung hal datas dgunakan atas dasar adanya regres lner sederhana dengan model Y β + β U : yang kemudan dapat juga dgambarkan model tu secara geometr. Regres tu mempelajar hubungan kausal antara sutu varabel tak bebas dan satu varabel penjelas varabel bebas dan hubungan kausal antara suatu varabel bebas dan satu varabel penjelas tak bebas dalam bentuk sederhana. Analss regres telah dgunakan secara luas antara lan untuk menerangkan fungs konsums, funs produks, fungs permntaan, fungs baya, fungs nvestas, dll. Dengan latar belakang nlah maka geometr punya peranan pentng dalam menggambarkan model dan suatu keputusan dar suatu pengujan ketepatan model ekonometrka. B. Rumusan Masalah Sfat-sfat geometr yang pentng dalam permasalahan statstka mash menggunakan sfat-sfat bangun geometr dan dasar dar kerangka kerja bdang geometr. Masalah yang akan 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 1

2 dbahas dalam pengujan ketepatan model ekonometrka adalah dengan pengukuran kesesuaan gars regres yang dapat menghaslkan model untuk menjelaskan permasalahan yang ada. Model yang dgunakan adalah model regres lner sederhana dalam ekonometrka hngga akhrnya pengertan geometr dperoleh dar rumusan datas. C. Maksud Dan Tujuan Maksud dar pegertan geometr dalam bdang statstka adalah agar mampu menjelaskan adanya penympangan (perbedaan) dar asums yang ada. msalnya dalam menentukan nla dugaan ndvdual berdasarkan persamaan regres yang ddapat. maka dengan menggambarkan penympangan/perbedaannya secara geometr dapatlah dsmpulkan bahwa tujuan tercapa yatu mampu menjelaskan permasalahan nyata yang dhadap,sepert dalam makalah n maka dapatlah dtentukan model terbak dan pengujannya juga dapat dterma. 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary

3 Metodolog Peneltan Pada dasarnya yang menjad metodolog peneltan adalah mencakup beberapa langkah yatu: 1. Pengertan ssuatu teor khusus untuk ekonometrka,contoh teor tentang menngkatnya konsums oleh karena penngkatan pendapatan sekelompok masyarakat.. Spesfkas model ekonometrka untuk menguj,dalam paper n model ekonometrka yang dgunakan adalah analss regres sederhana yang akhrnya ddapat suatu model pengujan dengan fungs sederhana c yang secara geometr dapat dtunjukkan : Y Pengeluaran β 0 β 1 Pendapatan X Berart : konsums tu berhubungan secara lner dengan pendapatan. 3. Pendugaan paramater: Untuk menetapkan model ekonometrk maka yang dlakukan adalah pendugaan parameter berdasarkan data yang terseda. 4. Pengujan hpotess secara statstka bsa dengan hpotess sbb: H : β 1 0 H : β Penggunaan model ekonometrka yang tepat dengan pengujan serta dapat dgambarkan secara geometr hngga ddapatkan suatu kebjaksanaan dar pengujan ketepatan model ekonometrka dan dapat dambl contoh penerapan dengan suatu persamaan. 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 3

4 Ekonometrka Dapat dgambarkan metodolog peneltan untuk Pengujan Ketepatan Model Teor Khusus Spesfkas masalah Pendugaan Menerma Teor Pengujan Penggunaan model ekonometrka secara tepat Menolak, memperbak, menghaslkan teor baru 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 4

5 Pembahasan Pertanyaan yang selalu muncul dalam proses pemodelan adalah sejauh mana model yang dbangun tu mampu menjelaskan permasalahan nyata yang dhadap. Beberapa bagan perlu untuk pengujan ketepatan model ekonometrka: A. Pengukuran Kesesuaan Gars Regres Pengukuran ssaan (resdual) dar regres atau serng dsebut dengan galat (error)dar regres dapat membantu untuk mengetahu sejauh mana persamaan regres yang dduga sesua atau cocok dengan data contoh. Untuk membahas hal n maka model regres contoh yatu : Y β + β e.(a) atau apabla dtuls dalam nla-nla pengamatan menjad Y β + β X + ε.(b) 0 1 dengan n ukuran contoh. Dugaan untuk pers datasy β0 + β1x.(c) ^ yang dtuls dalam nla pengamatan Y β0 + β1 x: I 1,,3, n.(d) Galat(error) atau ssaan dar persamaan regres yang dduga adalah ε y ŷ y b b x.(e) ε tu menunjukkan adanya penympangan antara nla sesungguhnya y dan nla ŷ. Dar prnsp metode kuadrat terkecl telah dtetapkan bahwa b0 1 y b x maka dapat kta lakukan manpulas aljabar persamaan (e), dapat dtuls menjad persamaan (f): ε y ŷ y b b x y ( y b1x) b1x ( y y) + ( b1x b1x ) ( y + ( y b0 b1x ) ( y y) ( b0 + b1x y) ( y ( ŷ y) ( y ŷ ) ( y y) ( ŷ y) 0 (f) atau 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 5

6 sehngga: ( y y) ( ŷ y) + ( y ŷ ) (g) Sehngga dengan pengertan geometr maka persamaan (g) dapat dlhat pada gambar (I). Dar gambar (I) dapat djelaskan bahwa penympangan (perberdaan) dantara nla contoh dar y dan nla rata-rata dar y yatu AC merupakan penjumlahan dar penympangan AB dan BC dmana AB adalah penympangan dar nla dugaan berdasarkan persamaan regres dengan nla rata-rata dar y. Sedangkan BC adalah penympangan antara nla contoh (nla ndvdual) dar y dan nla y dugaan ndvdual berdasarkan persamaan regres. Y y C B ŷ b 0 b1x 1 ŷ y A 0 x X keterangan gambar Gambar (I) pengertan geometr untuk bentuk hubungan (g) AC (y y) AB (ŷ y) BC (y ŷ ) Sebelumnya telah dtetapkan ukuran contoh ada n buah pengamatan, maka jumlah kuadrat sebanyak n buah penympangan dalam bentuk hubungan (g) dapat dtuls sebaga berkut: y y) (ŷ y) + (y (.(h) y) JKT JKR + JKG 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 6

7 JKT jumlah kuadrat total JKR jumlah kuadrat regres JKG jumlah kuadrat galat (error) Sehngga total keragaman dar y merupakan penjumlahan total keragaman yang djelaskan oleh kesamaan regres (model ekonometrk) dan tdak djelaskan oleh model regres yang dsebut keragaman galat. Tentunya model yang bak mampu menjelaskan keragaman total dar y yang sebesarbesarnya dengan galat yang sekecl-keclnya, sehngga persamaan (h) dapat dtuls: JKT JKT JKR JKT + JKG JKT JKR JKG 1 +.() JKT JKT JKR/JKT dalam statstka dsebut koefsen determnas dnotaskan R propors dar total keragaman. Y dapat dterangkan atau djelaskan oleh model regres y terhadap x. Persamaan R akan berada dantara nla 0 dan 1 dan dtulskan 0<R <1 dmana semakn tngg nla R menunjukkan model regres semakn bak dan mampu menerangkan total keragaman dar y dengan propors tngg.untuk model regres lner sederhana maka semakn besar JKT,JKR.JKG dsebabkan oleh : JKT (y JKR b y) x y x n JKG JKT JKR...(l) y ( y ) n y...(k)...(j) Jka kta memlk dat pengamatan X yang berulang maka dapat dlakukan pengujan lanjutan untuk mengetahu ketepatan model regres yang dbangun yatu dengan memecah JKG menjad dua komponen dtulskan: JKG JKGM + JKSDM JKG jumlah kuadrat galat.(m) 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 7

8 JKGM jumlah kuadrat galat murn JKSDM jumlah kuadrat smpangan dar model JKGM dapat dtentukan dengan formula berkut : ( y ) jkgm y.(n) x n dmana x adalah data berulang y adalah nla nla dar varabel y yang bersesuaan dengan nla x berulang. B. Pengujan Persamaan Regres F JKR Basanya duj dengan menggunakan statstk uj F sbb: jkr ( k 1 ).(o) jkg ( n k ) Jumlah Kuadrat Regres (k-1) Derejat bebas regres JKG (n-k) Jumlah kuadrat galat Derejat bebas galat Dalam dstrbus F derejat bebasnya V 1 k-1 dan V n-k ynag berhubungan dengan koefsen determnas R sebaga berkut : adalah: R ( k 1).(p) F ( 1 R ) ( n k ) Jka terdapat parameter yang dduga dalam model ms b 1 dan b maka statstk F nya F jkr ( 1) jkg jkr jkg 1 ( n ) ( n ) V Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 8

9 V n- Dapat dsusun dalam tabel Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derejat bebas Kuadrat tengah F htung Regres jkr k-1 KTR-JKR/K-1 KTR/KTG Galat jkg n-k KTG-JKG/N-K - Total jkt n-1 - Catatan: KTG S² dsebut nla dugaan bag ragam Galat/ ragam dugaan dar pers Akar pangkat dua dar KRG dsebut galat baku (SER Standart Error of Regreson) regres. Galat baku dalam Regres adalah salah satu ukuran Kesesuaan atau kecocokan pers regres dsampng ukuran lannya sepert koef determnar, R², F untuk pers regres dsb. Contoh penerapan Data penjualan (Kuanttas yang dtawarkan dalam satuan ton) dar komodt z serta data harga dar komodt tu selama 1 bulan. Data kuantta penawaran y dan harga komodt (x¹) dalam table A Lembar harga untuk pendugaan fungs penawaran dar komodt z n y x y x ² x y 1 69 y Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 9

10 ^ y a+ bx a b y)( x ) ( x)( n x ( x) ( n x y ( x )( nx ( x) y ) x y ) (756)(100) (108)(6960) a 33, 75 1(100) (108) 1(6960) (108)(756) b 3, 5 1(100) (108) ŷ 33,75+3,5x Model fungs penawaran lner berdasarkan tabel adalah : ŷ 33,75+3,5x maka koefsen determnas R : R JKR JKT b1{ x y y ( x n y ) n y (3,5)( (756)/1) 485 (756) (1) 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 10

11 ,5671 JKG JKT-JKR Maka perhtungan jumlah kuadrat galat murn (JKGM) JKGM x (5) y ( ) ( y) n + (53) + (56) (5 + 53) + (77) + (55) + (64) ( ) 0, , Derejat htung galat murn Maka : JKGM JKSGM JKG JKGM ( ) + (76) Uj smpangan dar model SDM ddasarkan pada statstk F berkut: + (67) + (69) + (57) ( ) 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 11

12 F JKSDM dbsdm JKGM dbgm 13.00/ F Htung 374/5 Dar tabel dstrbus F α 0,05 db1 5 db 5 F 0,05 5,5) 5,05 Untuk pengujan hpotessnya adalah: H 0 : Smpangan dar model bersfat tdak nyata H 1 : Smpangan dar model bersfat nyata Karena dstrbus F tabel > F htung maka H 0 dterma jad smpangan dar model bersfat tdak nyata. Dapat dgambarkan : Daerah penermaan (1-α)0.95 Daerah krts α Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 1

13 0 Nla F0.03 berada dalam daerah penermaan sehngga H 0 dterma 5.05 Gambar dstrbus F untuk pengujan smpangan dar model fngs penawaran lner Kta juga dapat melakukan pengujan terhadap model fungs penawaran lner (uj persamaan regres) melalu tahap-tahap berkut: 1. H 0 : persamaan regres (model fungs penawaran) bersfat tdak nyata. H 1 : Persamaan regras bersfat nyata. Catatan: Suatu model yang bak apa bla hasl uj bersfat nyata karena hal tu berart varabel yang dmasukan dalam model berpengaruh nyata dalam menjelaskan keragaman total dar y.. α Daerah krts: F>F α; v k-1: v n-k dar tabel dstrbus F dperoleh: F 0.05; v -1; v 1- F 0.05;1; Sehngga daerah krts F>4.96 Catatan: K adalah banyaknya parameter yang dduga dalam model perasamaan regres untuk kasus datas k sedangkan n adalah ukuran contoh (sample sze), untuk kasus n n1. 4. Statstk uj yang sesua untuk pengujan hpotess datas adalah F yang dhtung berdasarkan persamaan berkut; 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 13

14 JKR ( k 1) ( n k) ( 1) F JKG ( 1 ) 5. Keputusan: Karena F13.10 lebh besar darpada F 0.05;1; , yang berart berada dalam daerah krts, maka H 0 dtolak. Hal n berart persamaan regres (fungs penawaran lner) bersfat nyata dalam menerangkan keragaman total dar y (kuanttas penawaran). Dstrbus F dar pengujan hpotess datas dtunjukkan dalam gambar. Daerah penermaan (1-α)0.95 Daerah krts α Nla F13.10 berada dalam daerah krts, sehngga H 0 dtolak Dstrbus F untuk pengujan persamaan regres penawaran lner C. Pelaporan dan Evaluas Hal Analss Regres Terdapat bermaaam cara orang melaporkan hal dar suatu analss regres, namun format berkut danjurkan untuk dpergunakan.berkut n dkemukakan hasl analss regres penawaran lner bedaarkan data : 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 14

15 Sstem pelaporan hal sepert persamaan datas akan memberkan kesempatan kepaada orang lan untuk menla sejauh mana kesesuaan model regres yang dbangun.dalam pelaporan hasl regres yang dperoleh dapt dberkan nformas tentang : 1. Persamaan regres yaang dperoleh yatu : ŷ 33,75+3,5x. Galat baku (standart error) dar koefsen regres yang dperoleh yatu : S(bo) 8.8 S(b1) Nla t yang dperoleh berdasarkan pengujan hpotess tentang parameter model dengan 0 yatu bo0,dan b1 0.Nla n merupakan hasl bag antara koefsen dugaan bag parameter model dan galat baku dar koefsen tersebut sebaga msalnya: t(bo) bo/s(bo) 33.75/ t(b1) b1/s(b1) 3.5/ Nla R yang menunjukkan propors keragaman total dar varabel y yang mampu dterangkanoleh persamaan regres,sebaga contoh pers regres sebelumnya menjelaskan keragaman total varabel y sssebesar 56,71%. 5. Galat baku (standart error) dar persamaan regres yang dhtung dengan jalan menark akar pangkat dua dar KTG atau S 6. Nla F yang dperoleh dar pengujan persamaan regresyang dbangun tu. Setelah hasl analss regres dlaporkan sepert pers data maka tmbul pertanyaan bagaman baknya hasl tu dengan kata lan krtera apa yang perlu djadkan pegangan untuk menlan suatu hasl regres? Berkut n akan dkemukakan beberapa krtera yang dapat djadkan pegangan untuk menla hasl dar suatu analss regres Tanda dar koefsen yang dduga seharusnya sesua dengan teor ekonom atau harapan semula.sebaga contoh untuk kasus pers Q tanda dar koefsen regres adalah postf dan memang sesua dengan yang dharapakan karena berdasarkan teor ekonom varabel harga mempengaruh secara postf tehadap kuanttas penawaran dengan kata lan slope dar suatu fungs penawaran adalah postf 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 15

16 . Koefsen regres seharusnya bersfat nyata secara statstk agar sesua dengan teor ekonom yang sejak awal penyusunan model telah mempostulatkan bahwa varabel varabel bebas yang dmasukkan dalam model regres memang berpengaruh terhadap varabel tak bebas. 3. Koefsen determnas R sebaga salah satu ukuran kecocokan model regres seharusnya cukup tngg msalnya datas 0.80 atau palng tdak harus dusahakan tdak terlalu rendah msalnya dbawah 0.60 sebab jkalau rendah maka model yang dbangun belum mampu menjelaskan keragaman total yang ada dalam varabel tak bebas y berart mash ada faktor lan yang tdak kut dperhtungkan dalam model.untuk model fungs penawaran Q dmana besaran R menunjukkan model hanya mampu menerangkan keragaman total dalam kuanttas penawara varabel y sebesar56,71% berart mah ada sektar 43,9% keragaman total dalam kuanttas penawaran varabel y yang dakbatkan oleh pengaruh faktor lanselan harga komodt x. Untuk menngkatkan besaran R kta dapat mencar varabel lan yang relevan untuk dmasukkan dalam model regres dengan demkan untuk kasus penawaran komodt Z perlu melbatkan lebh dar atu varabel x.namun perlu dperhatkan bahwa setap penambahan varabel yang baru kedalam model regres harus menngkatkan besaran R secara berrt dan yang lebh pentng bahwa koefsen dar varabel baru x yang dmasukkan kemudan kedalam model harus bersfat nyata secara statstk,sehngga model baru tu tetap memenuh krtera 1 dan datas. 4. Jka keadaan data memungknkan (sepert ada pengulangan dar nla varabel x ),maka perlu melakukan uj smpangan dar model tu dan seharusnyauj smpangan dar model tu bersfat tdak nyata yang menunjukkan tdak terdapat penympangan atau kesalahan yang berart dar model yang dbangun tu.untuk kasus penawaran komodt z maka model fungs penawaran lner yang dbangun berdaarkan data telah cocok karena uj smpangan dar model bersfat tdak nyata yang menunjukkan penympangan atau kesalahan yang terjad dar model tu dapat dabakan karena sangat kecl. 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 16

17 5. Beberapa krtera lan yang relevan akan dbaha kemudan sepert model harus memenuh asums-asums yang ada yatu tdak terdapat korela sempurna dantara varabel-varabel bebas. D. Penggunaan Model Ekonometrka Sesua dengan penjelaan dalam metodolog ekonometrk apabla suatu model ekonometrk yang dbangun dapat dterma karena konssten dengan teor ekonom yang ada maka model ekonometrk tu dpergunakan untuk peramalan atau perkraan. Berdasarkan serangkaan pengujan yang telah dlakukan menunjukkan bahwa model fungs penawaran lner dapat dterma karena konssten dengan teor penawaran dalam ekonom sehngga model tu dapat dpergunakan untuk peramalan kuanttas penawaran (varabeeel tak bebas y berdarkan harga tertentu dar komodt tu. Untuk pembahasan maka kta akan menggunakan model fungs penawaran lner yang dperoleh berdasarkan analsa data yatusesua dengan perkraan sebelumnya ŷ 33,75+3,5x. Kesmpulan Dar metodolog peneltan maka ddapat suatu kesmpulan bahwa penggunaan model ekonometrka yang tepat dengan pengujan yang benar Kesmpulan Dar metodolog peneltan maka ddapat suatu kesmpulan bahwa penggunaan model ekonometrka yang tepat dengan pengujan yang benar pula maka model dar suatu fungs penawaran dapat dgambarkan secara geometr dan akhrnya dperoleh ketepatan model ekonometrka yang bak. Sepert pada pembahasan,suatu model yang cocok atau sesua harus menunjukkan bahwa uj smpangan dar model bersfat tdak nyata.uj smpangan dar model merupakan salah satu ukuran kesesuaan atau kecocokan model regres dsampng ukuran lan sepert koefsen determnas,r,uj F,galat baku dar persamaan regres dll.dengan demkan dapat dgambarkan daerah penermaan penolakan dalam dstrbus F.Besar R menunjukkan bahwa model fungs penawaran lner telah mampu menerangkan atau menjelaskan sektar 56,71% dar keragaman total kuanttas penawaran.sedangkan ssanya 43,9% tdak dapat djelaskan oleh model. 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 17

18 Dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa model fungs penawaran lner yang dbangun tdak sesua atau cocok karena penympangannya menunjukkan hasl yang bersfat tdak nyata,berrt penympangan model dapat dabakan karena sangat kecl. Daftar Pustaka 1. Gaspersz,Vncent : Ekonometrka Terapan 1. Dr.Sudjana M.A.Msc : Metoda Satstka 3. Statstc Mathematcal : Ronald E Walpole 001 Dgtalzed by USU Dgtal Lbrary 18

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM

ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM Wahyu Dw Lesmono, Ftra Vrgantar, Hagn Wjayant Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Prosdng SPMIPA. pp. 147-15. 006 ISBN : 979.704.47.0 EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Rta Rahmawat, I Made Sumertajaya Program Stud Statstka Jurusan Matematka FMIPA

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci