Peningkatan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan"

Transkripsi

1 Peningkatan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan Oleh : Wikanso Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi wiekstkip@yahoo.co.id ABSTRAK Pengangguran merupakan masalah serius bagi bangsa Indonesia, menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Pendidikan mempunyai peran penting, dengan mencetak tenaga terampil, professional dan berwawasan entrepreneur, sehingga para lulusan tidak menjadi job seeker tetapi menjadi job maker. Mindset demikian dapat ditempuh melalui proses pembelajaran yang berbasis kewirausahaan. STKIP PGRI Ngawi merupakan salah satu LPTK di Kabupaten Ngawi yang notabene bertujuan mencetak tenaga kependidikan (guru). Dalam perkembangannya untuk menjadi tenaga kependidikan yang diserap oleh sekolahsekolah memerlukan waktu yang tidak sedikit. Untuk itu perlu diberikan iklim pembelajaran yang bernuansakan entrepreneur, agar mahasiswa dapat memiliki jiwa dan semangat entrepreneur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan pada mata kuliah komputer dengan materi desain grafis dalam meningkatkan motivasi berwairausaha bagi para mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Mata kuliah komputer terkandung bermacam-macam kompetensi, salah satunya desain grafis. Pada desain grafis ini dapat disampaikan bermacam-macam keterampilan, diantaranya kartu nama, nota, kuintansi, kartu undangan, logo/stempel dan lain-lain. Namun apabila proses pembelajaran dilakukan secara konvensional, maka mahasiswa hanya akan mendapat keterampilan yang kurang bermanfaat. Akan tetapi bila dilakukan dengan praktek nyata menghasilkan produk, misalnya stempel, maka akan menjadi lain ceritanya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pembelajaran berbasis kewirausahaan ini dalam meningkatkan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa. Manfaat yang dapat diambil dari hasil penemuan dalam penelitian ini adalah memberi solusi bagi dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis kewirausahaan pada setiap mata kuliah. Di setiap mata kuliah dapat diselipkan bekal pengetahuan, keetrampilan dan sikap kewirausahaan, untuk memotivasi para mahasiswa menjadi seorang entrepreneur. Dari sisi lain, mahasiswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran berbasis kewirausahaan ini menjadi lebih bermakna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan One Group Pretest Postest Design. Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

2 peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti sebelum dan sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau dilihat perubahannya. Penelitian dilakukan di STKIP PGRI Ngawi dengan subyek mahasiswa program studi pendidikan ekonomi yang menempuh mata kuliah komputer. Untuk mengetahui efektifitas perlakuan pembelajaran berbasis kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha dilakukan analisis kuantitatif dengan statistic inferensial menggunakan teknik Uji-t dibantu dengan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan efektif dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Sebelum perlakuan rata-rata motivasi berwirausaha diperoleh nilai 49,14 dan setelah dilakukan pembelajaran berbasis kewirausahaan terjadi peningkatan sebesar 25,68% dengan diperoleh nilai rata-rata motivasi berwirausaha sebesar 72,25. Dari uji t diperoleh t hitung sebesar 25,380 dengan p value 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan secara nyata motivasi berwirausaha. Terjadinya peningkatan motivasi berwirausaha ini merupakan indicator keberhasilan dalam proses pembelajaran berbasis kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan pembelajaran berbasis kewirausahaan dirasa perlu untuk diterapkan pada mata kuliah-mata kuliah yang lain, bahkan dalam kegiatan ekstra kurikuler agar motivasi berwirausaha semakin melekat dalam diri mahasiswa. Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat seiring dengan derasnya arus globalisasi, membawa konsekuensi logis bagi dunia pendidikan untuk menyelaraskan, menyerasikan dan menyimbangkan, dengan mencetak generasi muda yang handal dan berkualitas yang benar-benar menjadi output yang siap bersaing dalam menghadapi persaingan global. Di sisi lain Negara kita dihadapkan dengan masalah pengangguran. Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2 juta orang, bertambah sebanyak 3,1 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2012 sebanyak 118,1 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 5,92 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen. ( Sumber : BPS, 2013) Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

3 Kondisi ini diperparah dengan minimnya jumlah entrepreneur di Indonesia. Lebih lanjut Boediono menjelaskan jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain. Bahkan jumlahnya masih tertinggal dibanding Malaysia. "Dari survey entreprenur Bank Dunia di 2008, jumlah pengusaha di Indonesia tertinggal dari negara lain, bahkan Malaysia," kata Boediono saat memberikan sambutan Global Entrepreneurship Week di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Senin (12/11/2012). Menurut Boediono, jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,56 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara jumlah pengusaha di Malaysia sudah mencapai 4 persen dari total penduduknya. Di sisi lain, jumlah pengusaha di Thailand sudah mencapai 4,1 persen dari total penduduknya. Bahkan jumlah pengusaha di Singapura sudah mencapai 7,2 persen dari total jumlah penduduknya. (Kompas.com, 2012/11/12) Fenomena rendahnya motivasi berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job seeker) apabila kelak menyelesaikan kuliah mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan. Kondisi ini dapat atasi jika kita berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu semua masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya, sebaiknya memiliki mindset untuk menjadi entrepreneur daripada mengandalkan ijazah maupun gelar akademiknya untuk mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Oleh karena itu proses pembelajaran di perguruan tinggi sudah semestinya berorientasi kewirausahaan (pembelajaran berbasis kewirausahaan ). Mata kuliah komputer merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa pada semua program studi di STKIP PGRI Ngawi. Kompetensi dalam mata kuliah Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

4 tersebut berorientasi life skill, yang sangat bermanfaat dalam berwirausaha. Desain grafis merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa. Melalui kompetensi ini, banyak segi-segi yang bisa ditekuni dalam berwirausaha, seperti : digital printing, advertishing, letter, percetakan, sablon, desain model,desain stempel, undangan dan lain-lain. Melalui pembelajaran komputer ini, mahasiswa dikondisikan dengan suasana pembelajaran yang bernuansakan entrepreneur, dengan kata lain pendekatan pembelajaran berbasis kewirausahaan. Pembelajaran bersifat aplikatif, artinya pemguasaan kompetensi langsung diorientasikan segi-segi usaha, seperti pembuatan stempel, spanduk, pamphlet, sablon, undangan dan sebagainya. Dengan pembelajaran berbasis kewirausahaan akan memberikan atmosfir baru dikalangan mahasiswa yang nantinya bisa memberikan keberanian pada mahasiswa untuk mencoba berwirausaha. METODE PENELITIAN Sesuai dengan sifat dari variabel penelitian ini, maka metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain pretespostes grup kontrol subjek random, memakai randomisasi penentuan subjek dan memakai pretes serta postes. Dalam eksperimen ini dilakukan manipulasi terhadap variable pembelajaran komputer, yaitu dengan memberikan perlakuan berupa penerapan langsung dari materi pembelajaran dalam berwirausaha. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain pra eksperimen dengan one group pretest-posttest design seperti berikut : Tabel 1 : One Group Pretest-Postest Design SUBYEK PRETEST PERLAKUAN POSTTEST 1 KELOMPOK 0 X 0 Prosedur desain penelitian ini adalah : a) dilakukan pengukuran variable tergantung dari satu kelompok subjek (pretest), b) subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu (exposure), c) dilakukan pengukuran Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

5 kedua (posttest) terhadap variable tergantung, dan d) hasil pengukuran prestest dibandingan dengan hasil pengukuran posttes. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi yang menempuh mata kuliah komputer pada program studi pendidikan Ekonomi Data yang diperlukan dalam penelitian ini digali dengan menggunakan alat atau instrument. Adapun instrument yang digunakan dalam keperluan penggalian data dalam penelitian ini adalah : 1. Angket Winarno Surakhmad ( 2005 : 140) menyatakan Angket adalah pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis bisaanya merupakan suatu daftar pertanyaan yang disebut koesioner. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk angket berstruktur, dimana setiap pertanyaan sudah tersedia alternatif jawabannya, sehingga tidak memungkinkan adanya jawaban selain yang sudah disediakan. Angket di sini digunakan untuk menggali data tentang motivasi berwirausaha para mahasiswa. 2. Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugastugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan tes perbuatan (praktek). Tes tertulis untuk mengukur kognitif/teori, sedang perbuatan untuk mengukur kompetensi praktik dalam materi desain grafis. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang prestasi akademik mahasiswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan Uji-t menguji dua kelompok data dari satu kelompok sampel, dua waktu. Analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

6 membandingkan data sebelum dengan data sesudah dari satu kelompok sampel, atau membandingkan data antar waktu dari satu kelompok sampel, maka dilakukan pengujian hipotesis komparasi dengan uji-t sebagai berikut: Hipotesis: H0 : μa = μb H1 : μa > μb μa = rerata data sesudah treatment μb = rerata data sebelum treatment Rumus yang digunakan: Keterangan: d i = selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari tiap subjek (i) M d = Rerata dari gain (d) x d = deviasi skor gain terhadap reratanya (xd = di Md) d x = kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya n = banyaknya sampel (subjek penelitian). Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai t hitung di atas dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t (t tabel). Penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikansi a = 0,05 dan dk = n-1. Kriteria pengujian hipótesis: atau Tolak H0, jika t hitung > t tabel Terima H0, jika t hitung < t tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Motivasi berwirausaha dalam penelitian ini dilihat dari 7 (tujuh) indicator, yaitu : The desire for heigher income ( keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi ), The desire for a more satisfying career ( keinginan untuk memilih karir yang memuaskan ), The desire to be self directed ( keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri ), The desire for the prestige that comes to being a business owner ( keinginan untuk mendapatkan prestise dengan menjadi pemilik usaha sendiri ), The Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

7 desire to run with a new idea or memberikan kontribusi bagi concept ( keinginan untuk menjalankan ide atau konsep baru ), The desire to build long term wealth ( keinginan kemanusiaan atau untuk sebab-sebab spesifik ). Untuk mengetahui peningkatan untuk merencanakan kesejahteraan motivasi berwirausaha dengan jangka panjang ), The desire to make a penerapan pembelajaran berbasis contribution to humanity or to a kewirausahaan ini dapat dilihat pada specific cause ( keinginan untuk table sebagai berikut : Tabel 2 Motivasi berwirausaha sebelum dan sesudah perlakuan Interval Kategori Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 75,7 90,0 Sangat Tinggi 0 0 % 5 17,85 % 61,3 75,6 Tinggi 2 7,1 % 20 71,43 % 46,9 61,2 Cukup Tinggi 9 32,1 % 3 10,7 % 32,5 46,8 Rendah 15 53,57 % 0 0 % 18,0-32,4 Sangat Rendah 2 7,1 % 0 0 % Dari table 2 tersebut terlihat bahwa motivasi berwirausaha sebelum perlakuan pembelajaran berbasis kewirausahaan sebesar 7,1% termasuk kategori tinggi, 32,1% cukup tinggi, 53,57 % termasuk rendah dan 7,1 % termasuk sangat rendah. Setelah perlakuan terjadi perubahan, dimana 17,85 % termasuk kategori sangat tinggi, 71,43 % tinggi dan 10,7 % cukup tinggi sedang kategori rendah maupun sangat rendah tidak ada. Untuk mengetahui lebih lanjut adanya perubahan tersebut dikemukakan dalam table sebagai berikut : Tabel 3 Uji peningkatan motivasi berwirausaha Kondisi Mean Peningkatan t hitung dk P Keterangan Sebelum 49,14 Sesudah 72,25 23,11 (25,68%) 25, ,000 Signifikan Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

8 Dari table 3 di atas terlihat ratarata motivasi berwirausaha sebelum perlakuan sebesar 49,14 dan setelah perlakuan sebesar 72,25, mengalami peningkatan rata-rata 23,11 atau sebesar 25,68%. Dari uji t diperoleh t hitung sebesar 25,380 dengan p value 0,000 yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan motivasi berwirausaha setelah mengikuti pembelajaran berbasis kewirausahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut perubahan motivasi berwirausaha dari masing-masing indicator disajikan dalam table berikut : Tabel 4 Uji Peningkatan Motivasi Berwirausaha dari masing-masing indicator Aspek The desire for heigher income The desire for a more satisfying career 8,54 12,32 Rata-rata Peningkatan t hitung dk p Keterangan Sebelum Sesudah 9,07 13,11 4,04 (26,93%) 24, ,000 Signifikan 3, 78 (25,20%) 20, ,000 Signifikan The desire to be self directed 7,93 11,93 4,00 (26,66%) 18, ,000 Signifikan The desire for the prestige that comes to being a business owner The desire to run with a new idea or concept 8,25 4,86 11,75 3,50 (23,33%) 15, ,000 Signifikan 8,07 3,21 (32,1%) 17, ,000 Signifikan The desire to build long term wealth The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause 5,36 7,68 2,32 (23,2%) 13, ,000 Signifikan 5,14 7,39 2,25 (22,5%) 10, ,000 Signifikan Dari table 4 di atas nampak bahwa peningkatan tertinggi terjadi pada aspek The desire to run with a new idea or concept yaitu sebesar 32,15 dan perubahan terendah terjadi pada aspek The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause yaitu sebesar 22,5%. Selain peningkatan motivasi berwirausaha tersebut, maka dalam penelitian ini dapat pula dikemukakan peningkatan prestasi belajar mahasiswa Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

9 dalam mata kuliah komputer dengan materi desain grafis. Adapaun hasil analisis prestasi belajar mahasiswa dapat dikemukakan dalam table berikut: Tabel 5 Peningkatan prestasi belajar mahasiswa dengan pembelajaran berbasis kewirausahaan Desain Grafis Nilai Rata-rata Peningkatan Sebelum Sesudah Teori Praktek Dari table 5 di atas terlihat bahwa baik teori maupun praktek dalam pembelajaran berbasis kewirausahaan ini terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu dalam teori terjadi peningkatan rata-rata sebesar 31 dan praktek ratarata sebesar 34. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan efektif dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Sebelum perlakuan rata-rata motivasi berwirausaha diperoleh nilai 49,14 dan setelah dilakukan pembelajaran berbasis kewirausahaan terjadai peningkatan sebesar 25,68 % dengan diperoleh nilai rata-rata motivasi berwirausaha sebesar 72,25. Dari uji t diperoleh t hitung sebesar 25,380 dengan p value 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan secara nyata motivasi berwirausaha. Terjadinya peningkatan motivasi berwirausaha ini merupakan indicator keberhasilan dalam proses pembelajaran berbasis kewirausahaan. Hal demikian sesuai dengan Sardiman (2005:85) yang menyatakan fungsi motivasi, Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

10 Adanya peningkatan motivasi berwirausaha tersebut merupakan dampak positif dari pendekatan pembelajaran berbasis kewirausahaan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran berbasis kewirausahaan merupakan pendekatan pembelajaran yang bersifat kontekstual, artinya pendekatan pembelajaran yang dikaitkan langsung dengan obyek nyata, sehingga di samping memberikan pengetahuan, sikap juga keterampilan yang diaplikasikan dalam pembuatan suatu produk. Jadi dengan pendekatan berbasis kewirausahaan ini para mahasiswa mempelajari langsung proses pembuatan suatu produk, sehingga iklim belajar menjadi kondusif dan menyenangkan. Para mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang mempunyai nilai ekonomis, dengan harapan dapat digunakan sebagai bekal menjadi wirausaha. Hasil lain menunjukkan bahwa dengan pembelajaran berbasis kewirausahaan ini juga efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dalam materi desain grafis pada mata kuliah computer terjadi peningkatan baik dari segi teori maupun praktek. Hal demikian mengindikasikan bahwa pembelajaran berbasis kewirausahaan ini memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang dipelajari dengan menghasilkan produk. Kondisi pembelajaran demikian ini tentunya menantang bagi mahasiswa untuk menekuni baik teori maupun praktek, yang dapat bermanfaat dalam bidang entrepreneur. PENUTUP Simpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran berbasis kewirausahaan yang diterapkan pada mata kuliah komputer dengan materi desain grafis secara signifikan meningkatkan motivasi berwirausaha para mahasiswa. Dengan pendekatan pembelajaran tersebut para mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang dikaitkan dengan pembuatan suatu produk yang mempunyai nilai ekonomis. Hal ini membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna, sehingga mahasiswa termotivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, dan menumbuhkan motivasi untuk berwirausaha. Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

11 Saran Mahasiswa sangat antusias dalam proses pembelajaran berbasis kewirausahaan ini, sehingga dirasa perlu untuk diterapkan pada mata kuliah-mata kuliah yang lain. Diperlukan tindak lanjut dari proses pembelajaran berbasis kewirausahaan ini, sehingga tidak hanya kurikuler saja, akan tetapi dapat dikembangkan dalam ekstra kurikuler, agar motivasi peserta didik dalam berwirausaha semakin melekat. DAFTAR PUSTAKA Handayaningrat, Soewarno Azas-azas Organisasi Manajemen. Yogyakarta : BPFE Kemendikas Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pusat Kurikulum Moekijat Pengembangan manajemen dan Motivasi. Bandung : Pioner Jaya. Purwanto, Ngalim Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya. Prawirokusumo, Soeharto Peranan Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Wirausaha-wirausaha Tangguh, Semarang : PIBI- IKOPIN. Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Surakhmad, Winarno Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Supriyono Sistem Pengendalian manajemen. Yogyakarta : Liberty Suryana Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat Wiratmo, Masykur Pengantar Kewirausahaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Yogyakarta : BPFE Yusuf, Amir Abadi Auditing Pendekatan Terpadu. Bandung : Remaja Karya. Zimmerer, W. Thomas, Norman M. Scarborough Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International Inc. Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN e-issn

BAB I PENDAHULUAN. menuju sebuah kesuksesan karir dimasa depan. Berbagai disiplin ilmu yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menuju sebuah kesuksesan karir dimasa depan. Berbagai disiplin ilmu yang UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah formal saat ini dipandang oleh banyak kalangan sebagai tangga menuju sebuah kesuksesan karir dimasa depan. Berbagai disiplin ilmu yang tersedia saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi dan Industrialisasi dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia telah banyak menimbulkan permasalahan, salah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH

MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH 35 MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH Dani Setyawan 1, Dadang Hidayat 2, Amay Suherman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI ASEP YADI GUNAWAN 10210018 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI Oleh : Wikanso Dosen KOPERTIS Wilayah VII, Surabaya DPK di STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Pengangguran merupakan

Lebih terperinci

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar.

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar. Pengaruh Strategi Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Biologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP-PI Makassar

Lebih terperinci

ISSN: Anita Rahmawati

ISSN: Anita Rahmawati Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Matakuliah Sistem Reproduksi Pada Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima Tahun 2015/2016 Anita Rahmawati Abstrak; Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK

ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 Pendahuluan ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK Suranto 1 dan Defi Apriliani 2 Abstrak: Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah wirausahawan masih sangat rendah, masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif masih sangat sedikit jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi atau universitas dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Eviliyanto 1, Endah Evy Nurekawati 2 1,2 Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK 226 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK Maun Sugiarto 1, Inu H. Kusuma 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Sri Sugianti Guru SDN Wilayah 1 Tanralili Kab. Maros

Sri Sugianti Guru SDN Wilayah 1 Tanralili Kab. Maros KEEFEKTIFAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN WILAYAH I KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS Sri Sugianti Guru

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG JURNAL Oleh FARAH NURIKASARI NPM.110401020036

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 53 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat dari lapisan atas hingga ke lapisan bawah. Banyak masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Model dan pendekatan Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka penelitian ini merupakan eksperimen. Hal ini karena peneliti sengaja memunculkan suatu kejadian atau keadaan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA. Haris Priyanto

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA. Haris Priyanto EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA Haris Priyanto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik permainan Pantomim untuk membantu siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik permainan Pantomim untuk membantu siswa 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai Metodologi Penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data melalui populasi dan sampel yang telah ditetapkan, dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya pengangguran intelektual beberapa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesepakatan untuk menjadi bagian dari MEA atau masyarakat ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus perdagangan barang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terus melanda Indonesia sampai saat ini memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan ekonomi serta keadaan hidup masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA Enceng Yana Abstrak Masih banyaknya lulusan pendidikan tinggi/sarjana yang belum memiliki pekerjaan merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Mikro Ekonomi Kompetensi Dasar Teori dan Biaya Produksi Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini lapangan pekerjaan semakin terbatas, sementara masyarakat yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 menunjukkan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY BERBANTUAN ALAT PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ATMOSFER DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Ferani Mulianingsih Jurusan

Lebih terperinci

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencari kerja. Orang yang mencari kerja lebih banyak, sehingga banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. pencari kerja. Orang yang mencari kerja lebih banyak, sehingga banyak orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi telah menimbulkan banyak permasalahan. Salah satunya adalah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1990) menyatakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya. Generasi muda sebagai garda depan pembangunan dimasa depan dan estafet kepemimpinan akan berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Majalengka yang beralamat di jalan Tonjong

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa tunarungu jenjang SMALB termasuk dalam masa dimana siswa dituntut untuk siap memasuki dunia kerja, kemasyarakatan serta melanjutkan pendidikan ke jenjang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum melaksanakan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKAN SARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198

Lebih terperinci

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK PROSES PENYANDIAN BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN DAYA INGAT (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SD NEGERI CIARO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara untuk memecahkan masalah yang terjadi. Dalam penelitian bahasa Jepang, ada 2 jenis penelitian berdasarkan bidang garapannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai the backbone of economy yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK 189 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK Akhmad F. Amar 1, Dadang Hidayat 2, Amay Suherman 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Eksperimen semu diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Selain itu pengangguran terjadi disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap desain penelitian harus memiliki metode atau prosedur tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitiaan ini penulis menggunakan metode kuasi

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE BERBASIS PENYELIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MAN 1 MAKASSAR (1) Hardi Hamzah, (2) Sidin Ali, Muh. (3) Muhammad Tawil 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi

Lebih terperinci

IRRA MAYASARI F

IRRA MAYASARI F HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : IRRA MAYASARI F 100 050 133

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, sementara dengan semakin meningkatnya biaya hidup dengan tingkat penawaran kerja yang tergolong

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Oleh : YUYUN MASRURIN NPM : 11.1.01.06.0104

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak akan terlepas dari penggunaan bahasa, begitu pula dalam dunia pendidikan, bahasa memiliki peran utama dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan pada suatu negara yang saat ini sedang di alami adalah mengenai pengangguran. Jumlah pengangguran semakin mengkhawatirkan pertahunnya terus bertambah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Menurut BPS (2010), tercatat jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI Keunggulan suatu bangsa terkait dengan kemampuan daya saingnya dengan bangsa-bangsa lain. Daya saing mengacu pada kemampuan bersaing seseorang,

Lebih terperinci

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran storyboard telling dan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan maksud apakah pelaksanaan layanan bimbingan karir dapat mempengaruhi dalam pemilihan jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 14) mengatakan, Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf

Lebih terperinci

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF, MINAT BERWIRAUSAHA DAN HASIL BELAJAR SISWA 1 Oleh: Endah Rita Sultiya Dewi 2, Prasetiyo 2, Filia Prima

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN p-issn 5-73X e-issn30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN Asneli Lubis Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017 PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIEM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANAIKANG 1 KOTA MAKASSAR Eka Fitriana HS STKIP Mega Rezky

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya penduduk Indonesia, saat ini sudah mencapai lebih dari 230 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan pekerjaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan beberapa dekade terakhir telah menjadi perhatian bagi instansi pendidikan dan pembuat kebijakan. Alasannya adalah karena dengan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi tidak saja memberikan dampak positif akan tetapi memberikan dampak negatif pula terhadap kehidupan manusia. Dampak positif yang dirasakan yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

O1 X O2 BAB III METODE PENELITIAN

O1 X O2 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (Quasi eksperiment) dengan tes awal - tes akhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA 345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN Tambang Kecamatan Tambang kelas X semester Tahun Ajaran 03/04. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh:

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh: ISSN 1693-7945 PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Oleh: Sudirman Universitas Wiralalodra Indramayu ABSTRAK Tujuan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pringapus 01 dan SD Negeri Pringapus 03 berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kecamatan Pringapus

Lebih terperinci