ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG)"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG) Ariany Frederika dan Yudha Astana Dosen Fakultas Teknik Sipil, Universitas Udayana arianyfrederika1@yahoo.com ABSTRAK Kabupaten Badung merupakan bagian wilayah Provinsi Bali, yang perkembangan pembangunannya cukup pesat. Salah satu perkembangan yang cukup menonjol adalah pembangunan dalam bidang konstruksi gedung. Dalam pelaksanaaan pembangunan konstruksi gedung banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 merupakan suatu upaya dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi banyak diakibatkan karena kurang diperhatikannya K3, sehingga perlu diadakan analisis mengenai K3, untuk mengetahui bagaimana pemahaman K3 pada proyek konstruksi, dan bagaimana hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 itu sendiri, serta faktor manakah yang memberikan pengaruh terbesar terhadap K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan survai menggunakan kuesioner yang ditujukan ke proyek konstruksi, untuk mengetahui bagaimana penerapan K3 pada proyek konstruksi tersebut. Data sekunder yang berupa lokasi proyek konstruksi di Kabupaten Badung diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Badung dan Dinas Cipta Karya. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan Metode Hipotesis Deskriptif, Analisis Regresi Ganda, Analisis Korelasi Ganda, Sumbangan Relatif, dan analisis faktor menggunakan program SPSS. Dari hasil pengujian hipotesis deskriptif one tail test pihak kanan, didapat t hitung < +t tabel maka H 0 gagal ditolak, menyatakan bahwa pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung tergolong belum baik. Kemudian dari hasil analisis regresi dan korelasi ganda dapat diketahui bahwa hubungan yang terjadi antara faktor-faktor yang mempengaruhi K3 pada proyek konstruksi adalah tergolong sedang, dengan nilai sebesar 0,472; koefisien determinasi sebesar 0,223 menunjukkan bahwa nilai rata-rata K3 pada proyek konstruksi sebesar 22,3% ditentukan oleh 3 faktor yang mempengaruhi K3, sedangkan 77,7% ditentukan oleh faktor lain. Dari hasil perhitungan sumbangan relatif diperoleh bahwa dari ketiga faktor yaitu, sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan, yang memberikan pengaruh terbesar terhadap K3 pada proyek konstruksi adalah faktor pengawasan sebesar 57,618%. Dengan program SPSS metode analysis faktor dapat diketahui bahwa untuk sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan, faktor yang paling berpengaruh terhadap K3 pada proyek konstruksi berturut-turut adalah prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko, pengamanan bak muatan beton yang diangkut dengan derek/ kabel, dan tidak adanya ijin kerja sering menjadi penyebab kecelakaan kerja di proyek. Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), Kabupaten Badung, Hipotesis Deskriptif, Analisis Regresi Ganda, Analisis Korelasi Ganda, Sumbangan Relatif. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya, dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana sini memang terjadi perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun faktor lain yang masuk dari unsur eksternal industry (Ervianto, 2005). Proses pembangunan proyek kontruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Situasi dalam lokasi proyek mencerminkan karakter yang keras dan kegiatannya terlihat sangat kompleks dan sulit dilaksanakan sehingga dibutuhkan stamina yang prima dari pelaksananya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan konstruksi ini merupakan penyumbang angka kecelakaan yang cukup tinggi. Banyaknya kasus kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja sangat merugikan banyak pihak terutama tenaga kerja bersangkutan. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 267

2 Ariany Frederika dan Yudha Astana Kecelakaan kerja sering terjadi akibat kurang dipenuhinya persyaratan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dalam hal ini pemerintah sebagai penyelenggara negara mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja. Hal ini direalisasikan pemerintah dengan dikeluarkannya peraturanperaturan seperti : UU RI No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Undang-undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per.05/Men/1996 mengenai sistem manajemen K3. Namun pada kenyataannya, pelaksana proyek sering mengabaikan persyaratan dan peraturan-peraturan dalam K3. Hal tersebut disebabkan karena mereka kurang menyadari betapa besar resiko yang harus ditanggung oleh tenaga kerja dan perusahaannya. Disamping itu adanya peraturan mengenai K3 tidak diimbangi oleh upaya hukum yang tegas dan sanksi yang berat, sehingga banyak pelaksana proyek yang melalaikan keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. Sistem pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak hanya memperhitungkan aspek keteknikan, namun juga harus membangun aspek moral, karakter dan sikap pikir pekerja untuk bekerja dengan selamat. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait langsung dalam proyek konstruksi, mulai dari owner, kontraktor, maupun pekerja di lapangan (baik tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja non ahli). Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman K3 pada proyek konstruksi, dan bagaimana hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi, dan berapa besar tingkat hubungannya, serta untuk mengetahui faktor apa yang memberikan pengaruh terbesar terhadap K3 pada proyek konstruksi. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penerapan K3 yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dalam suatu proyek konstruksi, baik secara langsung maupun tak langsung. 2. TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan. Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian materi yang besar (Husen, 2009). Pengertian K3 K3 dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek filosofis dan teknis. Secara filosofis K3 adalah konsep berpikir dan upaya nyata untuk menjamin keutuhan dan kesem purnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, beserta hasil-hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Secara teknis K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Utama, 2001). Dalam hal ini K3 amat berkaitan dengan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan memiliki jangkuan berupa terciptanya masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, serta efisien dan produktif. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan : Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi karyawan dalam berkarya pada semua jenis dan tingkat pekerjaan, menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yag aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkung an. Perencanaan Program K3 Perencanaan program K3 pada suatu instansi atau proyek mem butuhkan kesadaran kolektif dari semua pihak yang terlibat didalamnya, sehingga aturan dan kebijakan yang telah diputuskan dapat diimplemen tasikan secara bersamasama. Masalah lain yang masih menghambat implementasi program K3 adalah biaya yang belum sepenuhnya dialokasikan oleh pengambil kebijakan pada tingkat manajerial. Sistem Manajemen K3 yang telah ada dan sudah diaplikasi kan di Indonesia adalah OHSAS OHSAS adalah suatu standar internasional untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. OHSAS sendiri merupakan singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series, yang mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja. Sertifikat OHSAS membukti kan bahwa M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

3 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) sistem manajemen perusahaan sudah diukur berdasarkan pengukuran dan pemenuhan standar tersebut, sertifikat tersebut juga membuktikan bahwa perusahaan telah secara proaktif melindungi kesehatan (Health) dan keselamatan (Safety) dalam lingkungan kerjanya. OHSAS ini digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan, keselamatan dan bahkan properti. Seperti halnya pada ISO 9000 dan 14000, OHSAS menekankan pada kegiatan pencegahan. Peralatan Standar K3 di Proyek Konstruksi Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi. Namun, tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua pelaksana proyek berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau Personal Protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu (Ervianto, 2005): a. Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja ialah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Mengingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayaknya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang digunakan oleh karyawan yang bekerja dikantor. Perusahaan pada umumnya menyediakan sebanyak tiga pasang dalam setiap tahunnya. b. Sepatu Kerja Sepatu kerja (Safety Shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras (atau dilapisi dengan pelat besi) supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas. Umumnya, sepatu kerja disediakan dua pasang dalam satu tahun. c. Kacamata Kerja Kaca mata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu atau serpih besi yang berterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat/kasat oleh mata. Oleh karenanya, mata perlu diberikan perlindungan. Tidak semua jenis pekerjaan membutuhkan kaca mata kerja. Namun, pekerjaan yang mutlak membutuhkan perlindungan mata adalah mengelas. d. Penutup Telinga Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Namun demikian, bukan berarti seorang pekerja tidak dapat bekerja bila tidak menggunakan alat ini. Kemungkinan akan terjadi gangguan pada telinga tidak dirasakan saat itu, melainkan pada waktu yang akan datang. e. Sarung Tangan Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis kegiatan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Namun, tidak semua jenis pekerjaan memerlukan sarung tangan. Salah satu kegiatan yang memerlukan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag. f. Helm Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya dengan benar sesuai peraturan pemakai yang dikeluarkan dari pabrik pembuatnya. Keharusan mengenakan helm lebih dipentingkan bagi keselamatan si pekerja sendiri mengingat kita semua tidak pernah tahu kapan dan dimana bahaya akan terjadi. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan maupun material konstruksi yang jatuh dari atas kemudian kotoran (debu) yang berterbangan di udara dan panas matahari. Namun, sering kita lihat bahwa kedisiplinan para kerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri. Kecelakaan saat bekerja dapat merugikan pekerja itu sendiri maupun kontraktor yang lebih disebabkan oleh kemungkinan terhambat dan terlambatnya pekerjaan. g. Masker Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri. Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengamplas, menyerut kayu. Tentu saja seorang pekerja yang secara terus-menerus menghisapnya dapat mengalami gangguan pada pernafasan, yang akibatnya tidak langsung dirasakan saat itu. Berbagai jenis macam masker tersedia di pasaran, pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 269

4 Ariany Frederika dan Yudha Astana h. Jas Hujan Perlindungan terhadap cuaca terutama hujan bagi pekerja pada saat bekerja adalah dengan menggunakan jas hujan. Pada tahap konstruksi, terutama di awal pekerjaan umumnya masih berupa lahan terbuka dan tidak terlindungi dari pengaruh cuaca, misalnya pada pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pelaksanaan kegiatan di proyek selalu bersinggungan langsung dengan panas matahari ataupun hujan karena dilaksnakan di ruang terbuka. Tujuan utama pemakaian jas hujan tidak lain untuk kesehatan para pekerja. i. Sabuk Pengaman Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tinggi, atau kegiatan lain yang harus dikerjakan di lokasi. j. Tangga Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pada mulanya tangga hanya terdiri dari dua buah balok bambu kemudian diberikan batang melintang pada jarak tertentu. Namun, saat ini pengembangan bentuk tangga sangat bervariasi dengan tingkat keamanan yang semakin tinggi. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk mencapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus menjadi pertimbangan utama. k. P3K Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerjaan konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obatobatan yang digunakan untuk pertolongan pertama. Adapun jenis dan jumlah obat-obatan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability, atau dependability. Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan rumus Cronbach Alpha (α). Cronbach Alpha dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala Likert (1 sampai 5) atau instrumen yang item-itemnya dalam bentuk esai. Rumusnya adalah (Usman dan Akbar, 2008) :.. (1) α = Dimana : k = jumlah item s 2 t = jumlah varians skor total s 2 i = varians responden untuk item ke i s 2 = jumlah varians responden seluruh item Sebuah instrumen dikatakan reliabel dan dapat diberlakukan ke semua sampel penelitian apabila nilai α-nya lebih besar dari 0,80. Untuk mendapatkan nilai s 2 t, digunakan rumus : s 2 t =... (2) Dimana : a, b, c, d, e = jumlah seluruh skor item responden a,b,c,d,dan e tot = total jumlah seluruh skor item responden N = jumlah sampel Untuk mendapatkan nilai s 2 i, digunakan rumus : s 2 i = Dimana : s i a, s i b, s i c, s i d, s i e, = skor item ke-i responden a, b, c, d, dan e item i = jumlah skor item ke-i seluruh responden N = jumlah sampel (3) Pengujian Hipotesis Deskriptif M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

5 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two tail test) dan uji satu pihak (one tail test). Dalam penelitian ini digunakan uji satu pihak (one tail test). Uji satu pihak yang digunakan adalah uji pihak kanan. Uji pihak Kanan digunakan bila hipotesis nol (H 0 ) berbunyi lebih kecil atau sama dengan ( ) dan hipotesis alternatifnya (H a ) lebih besar (>) (Sugiyono, 2009). Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah : t hitung =....(4) dimana : s 2 =....(5) s =... (6) keterangan : t = Nilai t yang dihitung x = Rata-rata x i µ o = Nilai yang di hipotesiskan s = Simpangan baku n = Jumlah data sampel Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung, perlu dilakukan suatu hipotesis, dimana hipotesisnya adalah : H 0 : Pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung tergolong belum baik. H a : Pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung tergolong baik. Kriteria pengujian satu pihak untuk pihak kanan: Jika t hitung +t tabel, maka H 0 gagal ditolak. Metode Analisis Regresi Ganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat dapat diprediksi melalui variabel bebas secara individual. Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel prediktor atau lebih dengan kriteriumnya (Usman dan Akbar, 2008). Adapun persamaan umum regresi ganda adalah (Sugiyono, 2009): Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 Dimana : Y = penerapan K3 pada proyek konstruksi a = harga Y bila X = 0 (konstan) b = koefisien regresi X = faktor-faktor yang mempengaruhi K3 X 1 = Faktor Sistem Manajemen; X 2 = Faktor Pelaksanaan; X 3 = Faktor Pengawasan...(7) Metode Analisis Korelasi Ganda Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistik yang paling banyak digunakan oleh para peneliti, karena peneliti umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya (Usman dan Akbar, 2008). Besarnya angka korelasi disebut koefisisen korelasi dinyatakan dalam lambang R. Adapun rumus untuk menghitung koefisien korelasinya adalah (Sugiyono, 2009): R (1,2,3) =. (8) Dimana : R (1,2,3) = Koefisien korelasi b = koefisien regresi Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 271

6 Ariany Frederika dan Yudha Astana Tabel 1 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat Hubungan (r) 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat (Sumber : Sugiyono, 2009 Koefisien determinasi = R (9) Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel dapat juga dihitung dengan uji F yang rumusnya sebagai berikut: F hitung = (10) Kriteria pengujian signifikansi R yaitu: H a : Tidak signifikan H 0 : Signifikan Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima atau signifikan. Dimana : N = jumlah sampel/data m = jumlah variabel independen Sumbangan terbesar masing-masing faktor dihitung dengan menggunakan perhitungan sumbangan relatif, dimana rumusnya adalah ( SR X n % = x 100%..(11) Keterangan : JKreg = jumlah kuadrat regresi dimana : JKreg =...(12) 3. RANCANGAN KEGIATAN Teknik Sampling Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini digunakan teknik nonprobability sampling. Teknik nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik nonprobability sampling yang dipakai adalah sampling kuota, dimana sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2009). Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan langsung melalui kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang diambil. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang diantaranya didapat dengan melihat dokumen yang berhubungan dengan penelitian yaitu data yang di dapatkan dari Pemerintah Kabupaten Badung, Dinas Cipta Karya yaitu, data bangunan pemerintah kabupaten badung tahun 2008 dan data penerima Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) daerah Kabupaten Badung dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, sehingga dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah sampel yang akan diambil. M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

7 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu (Hasan, 2008). Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan data yang siap dipergunakan dalam analisis. Data tersebut meliputi nama-nama proyek dan lokasinya yang berada di Kabupaten Badung, dan hasil pengisian kuesioner. Dari data tersebut kemudian diolah, untuk data hasil pengisisan kuesioner yang berupa data kualitatif diubah terlebih dahulu menjadi data kuantitatif, dan kemudian ditabelkan untuk membantu perhitungan dalam tahap analisis. Analisis Data Data yang diperoleh dari kuesioner perlu disusun terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Pada tahap ini juga dilakukan proses penentuan skala penilaian dan penaksiran parameter dengan tujuan untuk mengetahui nilai kemungkinan yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan cara analisis regresi dan korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat dapat diprediksi melalui variabel bebas secara individual. Analisis korelasi mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapa kuat hubungan itu. Analisis korelasi juga digunakan untuk mencari besarnya sumbangan variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Pada penelitian ini akan dicari hubungan antara variabel penerapan K3 pada proyek konstruksi sebagai variabel terikat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 sebagai variabel bebas dengan menggunakan perhitungan secara statistik. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Untuk menghitung reliabilitas instrument, digunakan rumus cronbach alpha (α): α =...pers.1 α = ( 1,011) (0,9) α = 0,912 > 0,80 karena nilai α = 0,912 > 0,80, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen (kuesioner) dinyatakan reliabel, sehingga dapat diberlakukan ke semua sampel penelitian. Perhitungan Pengujian Hipotesis Deskriptif Dalam perhitungan hipotesis deskriptif digunakan data dari hasil kuesioner yang telah ditabulasikan, dimana data tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Jumlah Skor Hasil Kuesioner No X 1 X 2 X 3 Y Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 273

8 Ariany Frederika dan Yudha Astana Jumlah (Sumber : Hasil Analisis) Untuk menghitung simpangan baku, terlebih dahulu dibuat tabel penolong, ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3 Penolong Untuk Menghitung Simpangan Baku No x x i - x (x i - x) , , ,767 45, ,767 45, ,767 3, , , , , ,767 2,004, , , , , ,233 85, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,654 M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

9 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) , , , , , , , , , , ,767 14, , , , , , , , , (x i - x) 2 = ,367 Sehingga dari tabel 3 dapat diperoleh simpangan bakunya sebagai berikut: s 2 =... (pers.5) s 2 = = 4.070,737 s = s = = 63,8 (pers.6) Sehingga : t hitung = (pers.4) t hitung = t hitung = = 1,222 taraf signifikansi (α) = 0,05; dk = n 1= 30 1 = 29. Berdasarkani tabel distribusi t menggunakan uji satu pihak, diperoleh t tabel = 1,699 Kriteria pengujian satu pihak untuk pihak kanan: Jika t hitung +t tabel, maka H 0 gagal ditolak. Ternyata dari hasil perhitungan didapatkan bahwa 1,222 < +1,699, t hitung < +t tabel, maka H 0 gagal ditolak, hal ini menyatakan bahwa pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung tergolong belum baik. Kedudukan t hitung dan t tabel dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 275

10 Ariany Frederika dan Yudha Astana Daerah Gagal Menolak Ho thitung ttabel Daerah Berhasil Menolak Ho 1,222 1,699 Gambar 1 Uji Pihak Kanan Pemahaman K3 pada Proyek Konstruksi di Kabupaten Badung Perhitungan Regresi Persamaan regresi untuk tiga variabel/prediktor adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3... (pers.7) Dimana : Y = penerapan K3 pada proyek konstruksi a = harga Y bila X = 0 (konstan) b = koefisien regresi X = faktor-faktor yang mempengaruhi K3 X 1 = Sistem Manajemen X 2 = Pelaksanaan X 3 = Pengawasan Dari hasil perhitungan regresi ganda, didapatkan hasil seperti berikut: Y = 2, ,00276X 1 0,00035X 2 + 0,00550 X 3..(13) Dari persamaan regresi yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa K3 pada proyek konstruksi akan naik bila faktor sistem manajemen (X 1 ) dan faktor pengawasan (X 3 ) bertambah karena bertanda positif (+). Sebaliknya K3 pada proyek konstruksi akan turun bila faktor pelaksanaan (X 2 ) bertambah karena bertanda negatif ( ). Perhitungan Korelasi Rumus Korelasi ganda adalah : R (1,2,3) = R (1,2,3) = (pers.8) M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

11 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) R (1,2,3) = = 0, Koefisien determinasi : R 2 = 0, = 0,22285 (pers.9) Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi, yaitu sebesar 0,472. Koefisien determinasi sebesar 0,223 menunjukkan bahwa nilai rata-rata K3 pada proyek konstruksi sebesar 22,3% ditentukan oleh tiga faktor yang mempengaruhi K3, sedangkan 77,7% ditentukan oleh faktor lain. Untuk menguji apakah harga R = 0,472 signifikan atau tidak, maka dilakukan dengan uji F dengan rumus : dimana : N = 30 dan m = 3 F hitung = (pers.10) F hitung = = 2,4885 Derajat kebebasan untuk menguji signifikansi harga F hitung adalah dk pembilang = m dan dk penyebut = N m 1. Berdasarkan tabel distribusi F, untuk taraf signifikan (α) = 0,05, F tabel = 2,98 Kriteria pengujian Ho yaitu : Ha : Tidak signifikan Ho : Signifikan Berdasarkan perhitungan F hitung < F tabel, maka Ho diterima atau signifikan, sehingga dapat diberlakukan ke populasi. Perhitungan Sumbangan Relatif Perhitungan sumbangan relatif dilakukan untuk mengetahui besar sumbangan masing-masing prediktor atau faktor. JKreg = (pers.12) dimana : b 1 X 1 Y = (0,00276)( 200) = 0,552 b 2 X 2 Y = ( 0,00035)( 45,867) = 0,016 b 3 X 3 Y = (0,00550)( 140,4) = 0,772 dalam harga mutlaknya : b 1 X 1 Y = 0,552 b 2 X 2 Y = 0,016 b 3 X 3 Y = 0,772 sehingga : JKreg = = 0, , ,772 = 1,340 Jadi sumbangan relatif tiap faktor adalah : SR X n % = x 100% (Pers.11) Faktor X 1 (Sistem Manajemen): SR X 1 % = x 100% = 41,188 % Faktor X 2 (Pelaksanaan): SR X 2 % = x 100% = 1,194 % Faktor X 3 (Pengawasan): SR X 3 % = x 100% = 57,618 % + Total = 100 % Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 277

12 Ariany Frederika dan Yudha Astana Dari perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pengawasan X 3 = 57,618 % memberikan pengaruh paling besar dibandingkan faktor sistem manajemen X 1 = 41,188 % dan faktor pelaksanaan X 2 = 1,194 %. Pengolahan Data dengan Program SPSS Hasil yang didapat dari perhitungan secara manual dikontrol dengan menggunakan bantuan komputer. Program yang digunakan adalah program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri Untuk memudahkan pembacaan tabel hasil program SPSS, maka perlu disederhanakan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Program SPSS Variabel Koefisien R R 2 F Konstanta 2,647 0,472 0,223 2,489 Faktor Sistem Manajemen (X 1 ) 0,003 0,472 0,223 2,489 Faktor Pelaksanaan (X 2 ) -0,0003 0,472 0,223 2,489 Faktor Pengawasan (X 3 ) 0,006 0,472 0,223 2,489 (Sumber : Output SPSS 13.0) Dari tabel 4 hasil analisis regresi menggunakan program SPSS 13.0 di atas dapat dijelaskan bahwa : 1. Kolom Variabel Terdiri dari empat variabel yaitu, konstanta, faktor sistem manajemen (variabel X 1 ), faktor pelaksanaan (variabel X 2 ), dan faktor pengawasan (variabel X 3 ). 2. Kolom Koefisien a. Nilai konstanta sebesar 2,467 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor pelaksanaan, faktor pengawasan atau pada saat X = 0, maka keselamatan dan kesehatan kerja (K3) = 2,467. b. Nilai faktor sistem manajemen sebesar 0,003 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) faktor sistem manajemen maka akan meningkatkan K3 pada proyek konstruksi sebesar 0,003. c. Nilai faktor pelaksanaan sebesar -0,0003 menyatakan bahwa setiap pengurangan (karena tanda -) faktor pelaksanaan maka akan mengurangi K3 pada proyek konstruksi sebesar 0,0003. d. Nilai faktor pengawasan sebesar 0,006 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) faktor pengawasan maka akan meningkatkan K3 pada proyek konstruksi sebesar 0, Kolom R a. Angka R sebesar 0,472 menunjukkan bahwa korelasi/hubungan antara K3 pada proyek konstruksi dengan tiga faktor yang mempengaruhi K3 sesuai dengan tabel 2 adalah sedang. b. Angka R 2 atau koefisien determinasi adalah 0,223 Hal ini berarti nilai rata-rata K3 pada proyek konstruksi sebesar 22,3% ditentukan oleh 3 faktor yang mempengaruhi K3, sedangkan 77,7% ditentukan oleh faktor lain. 4. Kolom F Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 2,489. Berdasarkan tabel F, untuk taraf signifikan (α) = 0,05, F tabel = 2,98. Untuk taraf signifikan (α) = 0,01, F tabel = 4,64. Jadi dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel (signifikan), sehingga dapat diberlakukan ke populasi. Untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dari pertanyaan kuesioner digunakan program SPSS 13.0 metode analysis factor, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5 sampai dengan tabel 7. M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

13 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) Tabel 5 Hasil Program SPSS Analysis Factor Untuk Faktor Sistem Manajemen Komponen No. Pertanyaan (Sumber : Output SPSS 13.0) Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 279

14 Ariany Frederika dan Yudha Astana Tabel 6 Hasil Program SPSS Analysis Factor Untuk Faktor Pelaksanaan No. Pertanyaan Komponen (Sumber : Output SPSS 13.0) M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

15 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) Tabel 7 Hasil Program SPSS Analysis Factor Untuk Faktor Pengawasan Komponen No. Pertanyaan (Sumber : Output SPSS 13.0) Dari tabel 5 sampai dengan tabel 7, dapat dijelaskan bahwa : 1. Kolom No. Pertanyaan Kolom No. Pertanyaan merupakan kolom dari pertanyaan kuesioner setiap faktor dimana jumlahnya berbeda sesuai dengan jumlah pertanyaan masing-masing bagian/faktor. Untuk faktor sistem manajemen 32 pertanyaan, faktor pelaksanaan 34 pertanyaan, dan faktor pengawasan 26 pertanyaan. 2. Kolom komponen merupakan kolom untuk mengetahui besar korelasi komponen dengan item (pertanyaan). Faktor sistem manajemen memiliki 4 komponen, faktor pelaksanaan 10 komponen, dan faktor pengawasan 5 komponen. Dalam satu item (pertanyaan) dari setiap faktor, digunakan komponen dengan nilai yang terbesar, sehingga masing-masing item (pertanyaan) memiliki satu komponen terbesar dari komponen yang ada. Kemudian dari setiap item (pertanyaan) dipilih yang terbesar, dan di dapatkan bahwa untuk faktor sistem manajemen, petanyaan no. 3 merupakan yang terbesar dengan nilai korelasi sebesar 0,872; faktor pelaksanaan, petanyaan no. 19 dengan nilai korelasi sebesar 0,896; dan faktor pengawasan, petanyaan no. 12 dengan nilai korelasi sebesar 0,882. Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 13.0 metode analysis factor di atas dapat disimpulkan bahwa untuk sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawaan, faktor yang paling berpengaruh terhadap K3 pada Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 281

16 Ariany Frederika dan Yudha Astana proyek konstruksi berturut-turut adalah prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko (pertanyaan no. 3), pengamanan bak muatan beton yang diangkut dengan derek/kabel (pertanyaan no. 19), dan tidak adanya ijin kerja sering menjadi penyebab kecelakaan kerja di proyek (pertanyaan no. 12). 5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diambil simpulan bahwa : 1. Dari uji hipotesis deskriptif one tail test pihak kanan didapatkan t hitung (1.222) < +t tabel (1.699) maka H 0 gagal ditolak (H 0 berada pada daerah penerimaan), sehingga disimpulkan pemahaman K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung tergolong belum baik. 2. Hubungan yang terjadi antara faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi adalah sedang sebesar 0,472. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,223 menunjukkan bahwa nilai rata-rata K3 pada proyek konstruksi sebesar 22,3% ditentukan oleh 3 faktor yang mempengaruhi K3, sedangkan 77,7% ditentukan oleh faktor lain. 3. Faktor yang memberikan pengaruh terbesar terhadap K3 pada proyek konstruksi adalah faktor pengawasan (Sumbangan Relatif X3 = %). Kemudian dengan menggunakan Program SPSS 13.0 metode Analysis Factor dapat diketahui bahwa untuk sistem manajemen, pelaksanaan, dan pengawasan faktor yang paling berpengaruh terhadap K3 pada proyek konstruksi berturut-turut adalah prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko, pengamanan bak muatan beton yang diangkut dengan derek/ kabel, dan tidak adanya ijin kerja sering menjadi penyebab kecelakaan kerja di proyek. Saran Dari hasil simpulan di atas ada beberapa hal yang dapat menjadi saran dalam penelitian ini, yaitu : 1. Faktor pengawasan perlu mendapat perhatian khusus dalam perencanaan K3 pada proyek konstruksi, tanpa mengabaikan faktor sistem manajemen dan faktor pelaksanaan. Prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko, pengamanan bak muatan beton yang diangkut dengan derek/kabel, dan tidak adanya ijin kerja sering menjadi penyebab kecelakaan kerja di proyek, seharusnya lebih diperhatikan oleh para pelaksana proyek dalam melaksanakan proyek konstruksi. 2. Secara umum, untuk meningkatkan K3 pada proyek konstruksi, pelaksana proyek dapat melakukan upaya seperti : a. Memperhatikan, memahami, dan menerapkan kebijakan-kebijakan K3 (sistem manajemen K3) dalam melaksanakan proyek konstruksi. b. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan K3 dan memberikan pelatihan tentang K3 kepada seluruh lapisan karyawan/pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi. c. Melakukan pencegahan kecelakaan, seperti pemakaian alat-alat pelindung, pemasangan rambu, dan pemasangan konstruksi pengaman. d. Melakukan pengawasan dalam menerapkan K3, dimana pelanggar terhadap kebijakan dan aturan yang telah disepakati harus diberi sanksi. 3. Pemerintah sebaiknya lebih sering memberikan informasi mengenai K3 dan peraturan-peraturannya secara berkala dan berkelanjutan, agar para pelaksana proyek konstruksi lebih mengetahui dan sadar akan pentingnya penerapan K3 pada proyek konstruksi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi dengan mengambil sampel yang lebih luas atau dengan memperluas batasan nilai proyek, dan perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor lain yang sangat mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi. DAFTAR PUSTAKA Budi, Triton Prawira SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Andi Offset, Yogyakarta Dipohusodo, Istimawan Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1, Kanisius, Jakarta. Ervianto, Wulfram I Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta. Hadi, Sutrisno Analisis Regresi, Andi, Yogyakarta. Hasan, Iqbal Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Nuansa Aulia, Bandung. Husen, Abrar Manajemen Proyek, Perencanaan, Penjadwalan, dan penegendalian Proyek. Andi, Yogyakarta. Irianto, Agus Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Kencana, Jakarta. M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

17 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Konstruksi Di Kabupaten Badung) Riduwan Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta, Bandung. Silalahi, Bennett Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT. Pustaka Binaman P, Jakarta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Sutjana, D. P Hambatan dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di Perusahaan. Website : 13:25 21/06/ :25 20/08/ :01 21/06/09 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 283

18 Ariany Frederika dan Yudha Astana M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : Muhammad Dzulfikar 1004105059 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM I Putu Indra Sanjaya 1, Ida Ayu Rai Widhiawati, Ariany Frederika 1 Alumni Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja, material, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.selain itu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya (manpower, material, machines, money, method), serta membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya (manpower, material, machines, money, method), serta membutuhkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Pabrikan Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri seperti manusia, alat, material, energi uang (modal/capital), informasi dan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian bertempat di PT. Pelabuhan Tanjung Priok (Pelindo II) Jl. Pasoso No.1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya ajukan yang berjudul:

SURAT PERNYATAAN. Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya ajukan yang berjudul: Yang bertanda tangan dibawah ini: SURAT PERNYATAAN 1. N a m a : Bayu Aditya Saputra 2. NIM : 1104105076 3. Program Studi : Teknik Sipil 4. Fakultas : Teknik 5. Alamat : Jl. Gunung Slamet Raya No.33 Denpasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkian yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi juga memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal. Banyak pekerja konstruksi yang mengalami kecelakaan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang

Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang Pengaruh Penerapan (K3) Terhadap Kualitas Hasil Kerja Dan Kenyamanan Pekerja Sutanto Hidayat, Edi Hargono D. Putranto, Nasar Syarifudin PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural 7.1 Uraian Umum Dalam permasalahan proyek inidibagi menjadi beberapa kriteria yang akan di bahas dibawah ini : 1. Desain Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. penelitian kuantitatif yaitu yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Risma Istiarini & Sukanti Halaman

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Risma Istiarini & Sukanti Halaman PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2012 Oleh : Risma Istiarini 1 Sukanti 2 Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA LAPORAN Ditulis Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH Mutiara Dwi Putri, Sutarni, Marlinda Apriyani 1 Mahasiswa, 2 Dosen Politeknik Negeri Lampung 1, 3 Dosen Politeknik Negeri Lampung 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

Stephan Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI

Stephan   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI DAMPAK MANAJAMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PROSEDUR HIRARC TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BINA SAGO LESTARI DI KUBU RAYA Stephan email: stephan_lim@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu analisis asosiatif. Analisis asosiatif merupakan bentuk analisis data penelitian

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan 6 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010: 13) disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang penulis teliti, sehingga akan memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya pembangunan di bidang offshore yang membutuhkan berbagai jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan membuat perusahaan

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Prisca Andarini 1, Widodo Hariyono 1,2 Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian mengenai pengaruh dan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Swalayan Ranggon Mart yang berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dan produknya baik formal maupun informal mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia, di satu pihak akan memberikan keuntungan, tetapi di pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dengan judul Analisis Faktor Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan penelitian. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. PLN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan penelitian. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. PLN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN Muhammad Saifuddin 1 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 25 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT United Can Company Jakarta sehingag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Mal Olympic Garden (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat perbelanjaan/kawasan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

KECELAKAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN LABOUR ACIDENT IN CONSTRUCTION PROJECT AT TABANAN DISTRICT

KECELAKAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN LABOUR ACIDENT IN CONSTRUCTION PROJECT AT TABANAN DISTRICT Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil KECELAKAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN Ni Luh Putu Srijayanthi 1, I Gusti Ketut Sudipta 2, IGA. Adnyana Putera 2 1 Alumni

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak di Kota Malang Raya tepatnya di Jl. Raya Langsep No.2 Malang Barat/Sukun. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci