TATA RIAS PENGANTEN BARAT DAN DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TATA RIAS PENGANTEN BARAT DAN DAERAH"

Transkripsi

1 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah TATA RIAS PENGANTEN BARAT DAN DAERAH Penyusun DWI ASTUTI SIH APSARI Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ii

2 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas Berkah dan segala RahmatNya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan penulisan Bahan Ajar yang berjudul Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah Bahan ajar ini merupakan salah satu upaya pengadaan bahan ajar khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Tata Kecantikan yang selama ini masih sangat langka. Beberapa ketrampilan diberikan pada peserta didik dengan harapan selain dapat melakukannya untuk kepentingan sendiri, lebih penting lagi keterampilan yang mereka miliki dapat dijadikan salah satu bentuk usaha. Dengan tersedianya bahan ajar semacam ini, diharapkan siswa mampu menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada lembaga yang memberikan dana dalam penyusunan bahan ajar ini, semoga selalu dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada penulis untuk makin mengembangkan kemampuannya dibidang menulis. Harapan penulis kepada pembaca, semoga bahan ajar ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. iii

3 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah DESKRIPSI JUDUL Materi ini berisi tentang (a) pengolesan pelembab, (b) pengolesan alas bedak, shade dan tint, pemberian bedak, (c) merias mata, membentuk alis, membentuk perona pipi, merias bibir, penataan bulu mata palsu iv

4 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah PETA KEDUDUKAN MODUL TATA KECANTIKAN IT 415B 415C O A IV PENATA KECANTIKAN IT R 418 P A 416B Q 417 J A K 311 L B 312C N 314 III PERIAS WAJAH, TANGAN, KAKI M 313 B 102 C 103 I PERIAS WAJAH D A A B E 105 I A 208E 208D 208F H 208 II PERIAS WAJAH KHUSUS F C 208B 206D 208A G B 206C v

5 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA KECANTIKAN IT Mata Diklat : A. Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima No Kode Modul Judul Modul Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima Mata Diklat : B. Hygiene Sanitasi dan K3 No Kode Modul Judul Modul Hygiene Sanitasi dan K3 di Salon Kecantikan Mata Diklat : C. Merias Muka Sehari-hari No Kode Modul Judul Modul Merias Muka Sehari-hari Mata Diklat : D. Merias Kuku No Kode Modul Judul Modul 4-104A Merias Kuku -104B Merias Kuku Fantasi Mata Diklat : E. Merias Wajah Sikatri dan Geriatri No Kode Modul Judul Modul Merias Wajah Sikatri dan Geriatri Mata Diklat : F. Merias Wajah Panggung No Kode Modul Judul Modul 6-206A Merias Wajah Panggung -206B Merias Wajah Penari -206C Merias Wajah Wayang Orang -206D Merias Wajah Teater Mata Diklat : G. Merias Wajah Foto dan Film vi

6 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah No Kode Modul Judul Modul Merias Wajah Foto dan Film Mata Diklat : H.. Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat No Kode Modul Judul Modul 8-208A Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Malang) -208B -208C -208D -208E Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Solo Putri) Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Solo Basahan) Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Cirebon Kebesaran) Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Yogya Putri) -208F Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Yogya Kebesaran) Mata Diklat : I. Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy No Kode Modul Judul Modul Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy Mata Diklat : J. Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut No Kode Modul Judul Modul Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut Mata Diklat : K.. Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah No Kode Modul Judul Modul Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah Mata Diklat : L. Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual No Kode Modul Judul Modul A Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Berjerawat) vii

7 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah -312B -312C Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Berkomedo) Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Dehidrasi) Mata Diklat : M. Depilasi No Kode Modul Judul Modul Depilasi Mata Diklat : N. Merawat Kuku, Tangan dan Kaki No Kode Modul Judul Modul Merawat Kuku, Tangan dan Kaki Mata Diklat : O. Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik No Kode Modul Judul Modul A Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Berjerawat) -415B Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Berkomedo) -415C Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Dehidrasi) Mata Diklat : P. Merawat Tubuh secara Tradisional dan Modern No Kode Modul Judul Modul A Merawat Tubuh secara Tradisional -416B Merawat Tubuh secara Modern Mata Diklat : Q. Merawat Payudara No Kode Modul Judul Modul Merawat Payudara viii

8 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah Mata Diklat : R. Merias Wajah Inovasi-Trend No Kode Modul Judul Modul Merias Wajah Inovasi-Trend ix

9 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah PRASYARAT Sebelum mempelajari Bahan Ajar ini diharapkan peserta diklat telah mempelajari dan memiliki kemampuan Merias Wajah Sehari-hari sehingga dalam Bahan Ajar ini mengintegrasikan pengalaman teori/praktek tata rias wajah khususnya pada tata rias wajah pengantin barat dan daerah x

10 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah DAFTAR ISI Judul Halaman Judul i Kata Pengantar ii Deskripsi Judul iii Peta Kedudukan Modul iv Prasyarat ix Daftar Isi x Peristilahan xi Petunjuk Penggunaan Modul xii Tujuan xii Kegiatan Belajar 1 Mendiagnosa Kulit 1 A. Lembar Informasi 1 B. Lembar Kerja 1 C. Lembar Latihan 4 Kegiatan Belajar 2 Mendesain Tata Rias 5 A. Lembar Informasi 5 B. Lembar Kerja 5 C. Lembar Latihan 6 Kegiatan Belajar 3 7 Memilih Kosmetika Yang Sesuai A. Lembar Informasi 7 B. Lembar Kerja 7 C. Lembar Latihan 12 Kegiatan Belajar 4 Merias Pengantin Barat dan Daerah 13 xi

11 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah A. Lembar Informasi 13 B. Lembar Kerja 14 C. Lembar Latihan 37 Lembar Evaluasi 38 Lembar Kunci Jawaban 37 Daftar Pustaka 43 xii

12 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah PERISTILAHAN/GLOSSARY 1. Tata Rias : Adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah yang diperankan. 2. Pengantin Barat : Adalah pengantin yang mengenakan pakaian modern yang umumnya bergaun putih 3. Pengantn Daerah: Adalah pengantin yang mengenakan pakaian tradisional daerah tertentu xiii

13 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut: 1. Pelajari materi yang tercantum di dalam modul ini sampai anda benarbenar mengerti. 2. Jawablah lembar latihan dengan cara mengisi lembar latihan kemudian mencocokannya dengan lembar kunci jawaban. 3. Ukurlah kemampuan anda dengan cara mengerjakan lembar evaluasi, bila hasilnya masih banyak terdapat kesalahan, maka anda ulangi lagi mempelajari modul ini sampai anda dapat mengerjakan lembar evaluasi dengan benar. 4. Bila me nemui kesulitan pada saat praktek, hubungi guru/ instruktur yang mengajar mata diklat Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah 5. Total alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah 250 jam/semester dengan rincian sebagai berikut: a. Kegia tan Belajar I : 10jam b. Kegiatan Belajar II : 30jam c. Kegiatan Belajar III: 10jam d. Kegiatan Belajar IV:200jam xiv

14 Tata Rias Pengantin Barat dan Daerah TUJUAN A.Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan merias wajah pengantin barat dan daerah. B.Tujuan Antara Setelah menyelesaikan materi modul ini, anda diharapkan: 1. Trampil Mendiagnosa Kulit 2. Trampil Mendesain Tata Rias 3. Trampil Memilih Kosmetika Yang Sesuai 4. Trampil Merias Pengantin Barat Dan Daerah xv

15 KEGIATAN BELAJAR I MENDIAGNOSA IT A. Lembar Informasi Pengantin Barat disebut juga pengantin modern atau pengantin gaun putih. Putih mengisyaratkan suci, alasannya memberi nuansa lembut. Berbeda dengan beludru hitam yang diberi bordiran emas seperti milik gaun pengantin asal Jawa, gaun itu memiliki lambang keteguhan hati. Pada masa Victoria, para pengantin wanita mengenakan gaun dengan berbagai warna. Tradisi Pengantin bergaun Putih mulai menjadi keharusan setelah dilangsungkan pernikahan Victoria pa da tahun Inspirasi dari Victoria ini sekaligus mempopulerkan gaun pengantin putih yang tak pernah surut hingga saat ini. Dalam Godey s Lady s Book yang terbit 1849 tertulis, kebiasaan telah memutuskan sejak abad-abad awal warna putih merupakan warna paling cocok, apapun bahan yang hendak dipakai untuk sebuah gaun pengantin. Ini merupakan lambang keluguan dan kesucian dari seorang gadis. Warna putih juga menjadi dominan di setiap rangkaian bunga yang dibawa si pengantin, termasuk bungabunga penghias ruangan. Pada tahun 1886 warna biru dan coklat sempat pula populer, namun biar bagaimanapun warna putih yang sangat konsisten berhasil membuat warna tersebut tetap mendapat dukungan luas sepanjang abad. Majalah Delineator di tahun 1889 menulis, pernikahan merupakan hal penting dalam hidup seorang wanita muda, bukan hanya sebatas seremonial belaka, tetapi juga pertanda kesucian dari seorang pengantin yang patut dikagumi. Sebagai ilusi sebuah kerudung dan gaun putih suci pilihan para pengantin. Keangkuhan ternyata juga melekat pada kekuatan yang dipantulkan oleh warna putih (Han, 2000: 50). B. Lembar Kerja 1. Alat alat tulis lembar diagnosa 1

16 2. Bahan wajah model 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada saat melakukan diagnosa harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang dimaksud adalah: Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas BB, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: - Melaksanakan diagnosa sesuai prosedur & aman - Tertib dalam pengoperasian alat-alat Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya. 4. Langkah Kerja - persiapkan kebutuhan untuk mendiagnosa, misalnya: alat tulis, lembar diagnosa - amati ciri-ciri yang terdapat wajah model - catat pada lembar diagnosa di bawah ini PETUNJUK: Lakukanlah diagnosis terhadap model Anda, kemudian isilah menurut Anda sesuai dengan yang terdapat pada model! Tata rias yang dikerjakan: Rias wajah pengantin Barat Rias wajah pengantin Daerah 2

17 1. Warna kulit : Bentuk muka : Bentuk bagian wajah :... a. Bentuk alis :... b. Bentuk mata :... c. Bentuk hidung :... d. Bentuk bibir : Kelainan-kelainan a. Kerut-kerut :... b. Vlek-vlek :... c. Dagu rangkap :... d. Cacat lain : Koreksi Wajah Bentuk Wajah a. Warna kulit b. Bentuk muka c. Bentuk alis d. Bentuk mata e. Bentuk hidung f. Bentuk bibir Koreksi 6. Tata Rias Wajah RIASAN a. Alas bedak b. Bedak c. Bayangan bentuk wajah gelap (shading) d. Penonjolan bentuk wajah (rinting) e. Alis f. Bayangan mata g. Sipat mata h. Pemerah pipi i. Bayangan hidung j. Pemerah bibir WARNA 3

18 C. Lembar Latihan 1. Bagaimana cara mendiagnosa pengantin? 4

19 KEGIATAN BELAJAR 2 MENDESAIN TATA RIAS A. Lembar Informasi Mendesain rias wajah harus disesuaikan dengan bentuk muka pengantin. Riasan mata dibuat tajam dengan garis tipis eyeliner pada sekeliling mata. Membentuk wajah ideal dengan memberi shade pada muka bulat/persegi. Dan kesan juga dapat dibuat dengan penataan rambut yang diharapkan. B. Lembar Kerja 1. Alat - alat tulis - kertas gambar dengan desain wajah 2. Bahan - pewarna gambar: pensil warna/crayon/kosmetik kit 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada saat menedesain rias wajah harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang dimaksud adalah: Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelumdigunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas BB, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: - Mendesain rias wajah sesuai prosedur & aman - Tertib dalam pengoperasian alat-alat Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga 5

20 customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya. 4. Langkah Kerja a. Persiapan 1) Area Kerja Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman 2) Persiapan Pribadi Mengenakan pakaian kerja b. Pelaksanaan 1. membuat desain rias wajah Gambar 2.1 Desain Rias Wajah Pengantin C. Lembar Latihan 1. Bagaimana cara mendesain rias wajah pengantin 6

21 KEGIATAN BELAJAR III MEMILIH KOSMETIKA YANG SESUAI A. Lembar Informasi Warna bedak Rias Wajah Pengantin Eropa harus agak keputihan atau sawo matang. Mengenai eyeshadow tidak ada keharusan warna maupun bentuk. Jadi kita bebas dalam memilih kosmetik untuk merias mata tetapi harus sesuai dengan bentuk mata, muka dan warna kulit. Sedangkan Rias wajah pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren warna alas bedak dan bedak kekuning-kuningan. Eyeshadow warna kuning samar-samar pada bagian atas kelopak mata, di bagian bawahnya warna orange samar-samar dan kelopak mata bagian bawah warna coklat tua makin ke atas makin tipis samar membaur dengan orange dan kuning. B. Lembar Kerja 1. Alat Gambar 2. 2 Alat 7

22 NO NAMA JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN ALAT 1. Spon 1 - bentuk oval, bulat, segitiga - bahan dari karet Meratakan alas bedak 2. Powder puff 1 - bentuk bulat - bahan dari katun 3. Kuas Bedak 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran paling besar 4. Kuas eyeshadow 1 - bertangkai plastik - berpangkal spon - ukuran kecil 5. Kuas lipstick 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran paling kecil 6. Kuas pemerah pipi 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran sedang 7. Sikat alis 1 - bentuk seperti sisir 8. Sikat bulumata 1 - bentuk seperti sikat - ukuran kecil 9. Kep 1 - bahan katun - bentuk setengah lingkaran Meratakan bedak Menyapu wajah Menyaput eyeshadow Menyaput lipstick Memulaskan pemerah pipi Menyikat alis Menyikat bulumata Menutupi bahu 10. Bandana 1 - seperti bando Menutupi rambut - bahan katun 11. Eyelash curler 1 - seperti Menjepit bulumata 8

23 gunting - bahan stainless steel 12. Pinset 1 - seperti catut - bahan stainless steel Mencabut alis Gambar 2.3 Bahan 2. Bahan NO NAMA ALAT JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN 1. Pelembab secukupnya Lotion Melindungi kulit 2. Alas bedak secukupnya Cake/padat Menutupi wajah 3. Bedak secukupnya Serbuk Mutiara Melapisi alas bedak 4. Sipat Mata secukupnya Warna hitam + bulumata 5. Alis 2 Warna hitam Warna coklat Menggaris sekeliling mata Menggambar alis 9

24 Membuat pola riasan 6. Pemerah Pipi secukupnya Warna merah Membentuk tulang pipi 7. Pemerah bibir secukupnya Warna merah+ lipgloos 8. Eye shadow secukupnya Warna sesuai desain Memberi warna bibir Memberi warna pada kelopak mata Memberi warna pada bagian badan lain 9. Kapas secukupnya Bahan kapas Mengangkat pembersih 10. Tissue secukupnya Bahan kertas halus 11. Cotton buds secukupnya Bahan dari katun Menyerap pembersih & keringat Merapikan riasan 12. Pembersih secukupnya Lotion Membersihkan wajah 13. Hair spray secukupnya Aerosol Menguatkan rambut 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada saat memilih kosmetika harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang dimaksud adalah: 10

25 Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas BB, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakitmenular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: - Memilih kosmetika sesuai prosedur & aman - Tertib dalam pemilihan kosmetika yaitu sesuai dengan kondisi klien Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan se ni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya. 4. Langkah Kerja a. Persiapan 1) Area Kerja - Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan - Mengatur kosmetika dan alat-alat di atas meja rias - Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman 2) Persiapan Pribadi - Mengenakan pakaian kerja - Melepas perhiasan yang berlebihan - Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan 3) Persiapan Model/klien - Mengenakan bandana dan kep b. Pelaksanaan - Memilih kosmetika yang sesuai dengan klien - Memilih kosmetika yang akan digunakan 11

26 C. Lembar Latihan 1. Alas Bedak yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk tata rias wajah pengantin Eropa? 2. Alas Bedak yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk tata rias wajah pengantin Malang Keputren? 12

27 KEGIATAN BELAJAR IV MERIAS PENGANTIN BARAT DAN DAERAH (MALANG KEPRABON & MALANG KEPUTREN) A. Lembar Informasi Warna bedak Rias Wajah Pengantin Eropa harus agak keputihan atau sawo matang. Mengenai eyeshadow tidak ada keharusan warna maupun bentuk. Jadi kita bebas dalam memilih kosmetik untuk merias mata tetapi harus sesuai dengan bentuk mata, muka dan warna kulit. Sedangkan Rias wajah pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren warna alas bedak dan bedak kekuning-kuningan. Eyeshadow warna kuning samar-samar pada bagian atas kelopak mata, di bagian bawahnya warna orange samar-samar dan kelopak mata bagian bawah warna coklat tua makin ke atas makin tipis samar membaur dengan orange dan kuning. 1. Pengantin Barat Tujuan merias wajah ialah memperindah wajah seseorang. Dan untuk merias wajah pengantin Eropa tidak ada pola tertentu yang dapat digunakan, maka tindakan yang utama ialah menonjolkan bagian wajah yang bagus dan menyembunyikan bagian wajah yang kurang. Sedangkan untuk pengantin Pria bila perlu juga dirias, tapi harus sesederhana mungkin terutama untuk kulit yang berminyak. Jadi pengantin Pria harus kelihatan bersih dan segar. Menata rambut untuk pengantin Eropa, ada tiga cara yaitu: 1) mengatur rambut terurai, 2) menyanggul rambut sendiri, 3) memasang rambut tiruan (hairpiece/wig). Warna baju pengantin Eropa biasanya putih atau kuning gading. Sebelum mengenakan baju pengantin harus memakai longtorso. Hand Bouqet atau bunga tangan yang digunakan lazimnya bunga anggrek, mawar, krisa n, camelia, aster, margaret, lely, anyelir dipadukan dengan daun mamosa, cemara, asparaga. Bahan yang lain ialah tyle, kertas emas/perak, pita, pelepah pisang yang telah dipotong-potong, tali, lem. 13

28 2. Pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren Ciri khas seni dari zaman Singhasari yang berupa atribut dari candi maupun arca-arca kemudian dikembangkan menjadi hiasan-hiasan khusus dari atribut Pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren. Tanda-tanda khas dari periode Singhasari adalah bunga Padma yang sedang mekar yang keluar dari umbinya. Dan inilah yang menjadi dasar untuk mengembangkan tata rias dan tata busana Pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren. B. Lembar Kerja Pengantin Barat 1. Alat Alat yang digunakan untuk merias pengantin adalah seperti pada tabel di bawah ini: NO NAMA JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN ALAT 1. Spon 1 - bentuk oval, bulat, segitiga - bahan dari karet Meratakan alas bedak 2. Powder puff 1 - bentuk bulat - bahan dari katun 3. Kuas Bedak 1 - berta ngkai plastik - berbulu halus - ukuran paling besar 4. Kuas eyeshadow 1 - bertangkai plastik - berpangkal spon - ukuran kecil 5. Kuas lipstick 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran paling Meratakan bedak Menyapu wajah Menyaput eyeshadow Menyaput lipstick 14

29 6. Kuas pemerah pipi kecil 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran sedang Memulaskan pemerah pipi 7. Sikat alis 1 - bentuk seperti sisir 8. Sikat bulumata 1 - bentuk seperti sikat - ukuran kecil 9. Kep 1 - bahan katun - bentuk setengah lingkaran 10. Bandana 1 - seperti bando - bahan katun 11. Eyelash curler 1 - seperti gunting - bahan stainless steel 12. Pinset 1 - seperti catut - bahan stainless steel 13. Sisir sasak 1 - bertangkai - bergigi rangkap 14. Sisir penghalus Menyikat alis Menyikat bulumata Menutupi bahu Menutupi rambut Menjepit bulumata Mencabut alis Menyasak rambut 1 - seperti sikat Menghaluskan sasakan 15. Jepit bebek 6 - bahan seng Menjepit sasakan rambut 16. Jepit biting secukupnya - warna hitam Menjepit rambut pendek 17. Asesoris & Crown secukupnya - imitasi Memperindah wajah & rambut 2. Bahan Bahan kosmetik ataupun perlengkapan lain yang digunakan untuk pengantin adalah seperti pada tabel di bawah ini: 15

30 NO NAMA ALAT JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN 1. Pelembab secukupnya Lotion Melindungi kulit 2. Alas bedak secukupnya Cake/padat Menutupi wajah 3. Bedak secukupnya Serbuk Mutiara Melapisi alas bedak 4. Sipat Mata secukupnya Warna hitam + bulumata 5. Alis 2 Warna hitam Warna coklat Menggaris sekeliling mata Menggambar alis Membuat pola riasan 6. Pemerah Pipi secukupnya Warna merah Membentuk tulang pipi 7. Pemerah bibir secukupnya Warna merah+ lipgloos 8. Eye shadow secukupnya Warna sesuai desain Memberi warna bibir - Memberi warna pada kelopak mata - Memberi warna pada bagian badan lain 9. Kapas secukupnya Bahan kapas Mengangkat pembersih 10. Tissue secukupnya Bahan kertas halus Menyerap pembersih & keringat 11. Cotton buds secukupnya Bahan dari Merapikan 16

31 katun riasan 12. Pembersih secukupnya Lotion Membersihkan wajah 13. Hair spray secukupnya Aerosol Menguatkan rambut 14. Sanggul 1 Rambut asli/sintetis Menggabungkan rambut 15. Busana pengantin 1 Kain Tyle & renda Menghias tubuh 16. Longtorso 1 Kain satin hitam Menopang payudara 17. Sarung tangan sepasang Kain berenda Menutupi jemari tangan 18. Sepatu hak tinggi sepasang Kulit Mempertinggi badan 19. Hand Bouqet 1 rangkaian Bunga anggrek Memperindah gaun 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada saat merias pengantin harus memperhatika n faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang dimaksud adalah: Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas BB, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: - Merias pengantin sesuai prosedur & aman - Tertib dalam pemilihan kosmetika yaitu sesuai dengan kondisi klien 17

32 Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya. 4. Langkah Kerja a. Persiapan 1) Area Kerja - Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan - Mengatur kosmetika dan alat-alat di atas meja rias - Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman 2) Persiapan Pribadi - Mengenakan pakaian kerja - Melepas perhiasan yang berlebihan - Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan 3) Persiapan Model/klien - Mengenakan bandana dan kep b. Pelaksanaan Merias pengantin barat sesuai desain Foto 4.1a Sebelum dirias Langkah-langkah: 1) mempersiapkan alat dan bahan 2) menata rambut sesuai desain Foto 4.1b sesudah dirias 18

33 - Bagilah rambut menjadi 2 bagian: depan dan belakang - Sasak sedikit rambut bagian belakang, lalu ikat dengan karet - Ambil rambut bagian depan, sasak sedikit agar lebih rapi. Sisir ke belakang, bila ada poni sasaklah agar dapat tegak. Bentuk keseluruhan rambut serapi mungkin. (Lihat gambar 4.2) Gambar 4.2 Menata rambut Top Style 3) Membersihkan wajah dengan pembersih & penyegar - Ambillah pembersih sesuai jenis kulit secukupnya pada telapak tangan, oleskan pada wajah, telinga dan leher secara merata - Lakukan gerakan rotasi di sekitar wajah untuk memudahkan kotoran terangkat - Usaplah dengan tissue atau waslap - Bubuhkan penyegar pada kapas - Usapkan pada wajah untuk menyegarkan (lihat gambar 4.3) Gambar 4.3 Membersihkan & menyegarkan wajah 2) Membubuhkan pelembab 19

34 - Ambillah pelembab secukupnya pada telapak tangan, lalu oleskan pada wajah, telinga dan leher secara merata. Diamkan 1 menit hingga meresap pada kulit. (lihat gambar 4.4) Gambar 4.4 Memberi pelembab pada wajah, telinga dan leher 3) Membubuhkan alas bedak dan meratakan bedak, dengan langkah: - Ambillah alas bedak agak putih/sawo matang, - Oleskan dengan jari telunjuk/jempol secara merata pada wajah, telinga dan leher, - Ratakan dengan spon, agar tampak sama dengan bagian yang lain dan tampak menyatu dengan kulit, - Bubuhkan bedak dengan menggunakan rembuk, - Ratakan dengan menggunakan kuas bedak yang berukuran besar. (Lihat gambar 4.5) Gambar 4.5 Membubuhkan alas bedak dan meratakan bedak 20

35 4) Mengoreksi bentuk alis, mata, hidung, pipi dan bibir, langkahnya: - Ambil pensil alis warna hitam, bentuklah alis sesuai dengan bentuk ideal, - Arsirlah dengan pensil alis dan sikatlah dengan sikat alis,(lihat gambar 4.6) 5) Memulas mata dengan eyeshadow, langkahnya: - Ambil eyeshadow warna orange - Pulaskan pada kelopak mata sebagai base - Kemudian warna coklat untuk sudut luar mata dan beri warna gelap biru tua/hitam. (Lihat gambar 4.7) Gambar 4.6 Mengoreksi bentuk alis, mata, hidung, pipi dan bibir 6) Membubuhkan eyeliner, mascara dengan langkah: - Ambillah eyeliner lalu bubuhkan pada garis mata, dan Ambillah mascara lalu bubuhkan pada bulu mata. (lihat gambar 4.8) Gambar 4.7 Memulas Mata dengan eyeshadow Gambar 4.8 Membubuhkan eyeliner dan mascara 21

36 7) Membubuhkan pemerah pipi, lipstick, dengan langkah: - Bubuhkan pemerah pipi warna merah anggur/pastel yang sesuai pada daerah pipi, - Oleskan lipstick dengan warna sesuai pemerah pipi dengan bantuan kuas. (lihat gambar 4.9) 8) Mengenakan gaun dengan langkah: - Kenakan pakaian/gaun pengantin dengan terlebih dahulu menge nakan rok dalam dan sepatu - Pasangkan sleyer pada sanggul (Lihat gambar 4.10) Gambar 4.9 Membubuhkan pemerah pipi, lipstick - Kemudian mahkota (crown), asesoris dan pelengkap lainnya.(lihat gambar ) Gambar 4.10 Memasang sleyer Gambar 4.11 Memasang mahkota (crown), aksesoris dan pelengkap lainnya 22

37 Gambar 4.12 Hasil akhir dari depan Gambar 4.13 Hasil akhir dari belakang Pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren 1. Alat - meja berukuran 1m x 0,5 m - kursi kecil - taplak meja putih tanpa bunga/polos - taplak meja dari plastik bening untuk alas meja - sebuah baki untuk mengantar kosmetik - dua buah tempat kapas atau tissue yang tertutup - sebuah baki yang berisi enam buah tatakan kecil - sebuah baki untuk mengantar tibadada cempaka sari dan bunga cemoaka sari - seluruh alat untuk membuat buntal - sebuah baki untuk tempat buntal - sebuah tempat sisir - sebuah baki kecil untuk cawan bila mengambil kosmetik - sebuah kotak perhiasan dengan isinya lengkap - sebuah baki besar untuk tempat seloptali stagen, longtorso, kain panjang nyamping sempal, dodot taman sari 23

38 - waskom kecil untuk tempat air - keranjang sampah yntg bertutup - kain putih untuk menutup baki model - kain penutup model - handuk kecil untuk alas paha perias waktu duduk 2. Bahan - susu pemersih sesuai jenis kulit - penyegar sesuai jenis kulit - pelembab - alas bedak warna kekuningan - bedak warna kekuningan - pensil alis warna hitam - eyeshadow warna kuning, orange dan coklat - pemerah pipi - pemerah bibir 3. Kese hatan dan Keselamatan Kerja Pada saat merias pengantin harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang dimaksud adalah: Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas BB, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: - Merias pengantin sesuai prosedur & aman - Tertib dalam pemilihan kosmetika yaitu sesuai dengan kondisi klien Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga 24

39 customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya. 4. Langkah Kerja a. Persiapan 1) Area Kerja - Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan - Mengatur kosmetika dan alat-alat di atas meja rias - Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman 2) Persiapan Pribadi - Mengenakan pakaian kerja - Melepas perhiasan yang berlebihan - Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan 3) Persiapan Model/klien - Mengenakan bandana dan kep b. Pelaksanaan Merias pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren Pengantin Malang Keprabon Langkah-langkah: 1. Merias wajah Setelah dibersihkan dengan pembersih sesuai dengan jenis kulit dan disegarkan dengan penyegar. Kemudian pemberian alas bedak warna kekuningkuningan secara merata. Lalu menepuk-nepukkan bedak dengan spon secara perlahan. Dan disapukan denga kuas ke arah bawah dan ke samping supaya lebih rata. Bentuk mata pengantin diperindah dengan bayangan mata atau eyeshadow warna kuning samar-samar di bagian atas kelopak mata, di bawahnya kuning orange samar-samar dan di bagian bawah kelopak mata diberi warna coklat tua, makin ke atas makin tipis samar-samar membaur dengan orange dan kuning. Bentuk alis melengkung indah setelah dirapikan dengan sikat alis kecil, dibentuk dengan pensil alis warna hitam. Dan garis mata ditebalkan dengan celak/pensil alis mata warna hitam. Lalu bulu mata disikat dengan maskara (Lihat gambar 25

40 16). Pemerah pipi digunakan warna merah samar-samar. Dan pemerah bibirnya sesuai dengan warna pemrah bibir. Gambar 4.14 Pulasan eyeshadow Warna pemulas mata : 1. Coklat 2. Orange 3. Kuning 2. Membuat athi-athi/godeg Athi-athi dibuat berbentuk kuku macan dan diisi dengan pensil alis hitam. Dan ukurannya dua jari dari anak telinga (menyesuaikan). Gambar 4.15 Athi-athi/godeg 3. Menata rambut - Bagilah rambut menjadi dua bagian, bagian depan dan belakang 26

41 - Bagian belakang diikat denga n karet kira-kira setinggi 5 jari dari garis rambut bagian tengkuk - Bagian depan disasak semuanya dan dihaluskan dengan sisir penghalus - Buatlah conthok malangan (sunggar) kanan dan kiri - Rapikan ke arah ikatan rambut dan beri hairspray - Pasanglah cemara korok panjang 130 cm pada ikatan rambut. - Lingkarkan ke kanan dan kuatkan dengan harnal dan jepit setiap satu lingkar diteruskan sampai habis, sehingga berbentuk stupa datar. Tutup dengan harnet (Lihat gambar 4.16) Gambar 4.16 Menata rambut 4. Memasang bunga dan asesoris sanggul - Memasang Makutho Keprabon yang tingginya 3 cm di atas pangkal alis - Memasang rajut melati Purnomo Sidhi melingkar pada tepi sanggul - Memasang Penetep Puspa Padma di tengah sanggul - Memasang sekar tanjung sebanyak 9-11 di sela-sela putaran sanggul - Memasang kembang goyang berbentuk bunga padma sebanyak 7-9 menghadap ke depan (Lihat gambar ) 27

42 Gambar Aksesoris dan Bunga Sanggul (dari depan) Gambar 4.18 Aksesoris dan Bunga Sanggul (dari belakang) Nama Perhiasan Bagian Atas: 1. Kembang Goyang Padma 2. Jamaus Makutho Keprabon 3. Urna (mata hati/batin) 4. Subang Kundala 5. Kalung Hara besar & kecil Gambar 4.19 Nama Perhiasan - Memasang pengasih sebanyak 3 ceplok cempaka kuning sari (endhok remek) sebelah kiri sanggul (Lihat gambar 4.20) Gambar 4.20 Memasang pengasih 28

43 - Memasang tibadada cempaka sari sebelah kanan (Lihat gambar 4.22) 5. Mengenakan Busana Pengantin - Memakai kain panjang yang disebut nyamping tumpal, malangan menghadap ke kanan dengan wiru emas - Memakai longtorso dan ditutup dengan stagen (Lihat gambar 4.23) Gambar 4.22 Memasang tibadada - Memakai dodot motif Taman sari 1,5 m x 4 m dibentuk menjadi busana pengantin dodot Tirto Sumilak caranya: * Pinggiran dan pojok dodot sebelah kanan dipeniti pada ketiak kiri dikenakan setinggi ketiak sampai dengan bawah lutut (1 jengkal di atas mata kaki) * Dodot dilingkarkan 1 x ke kiri menuju ketiak kiri, dipeniti dari dalam * Pinggir dodot diturunkan dari atas payudara sebelah kiri menuju pinggang sebelah kanan, kemudian dipeniti Gambar 4.23 Memasang Kain panjang dan Longtorso 29

44 * Tepi dodot yang di bawah diangkat kepinggang sebelah kanan, dirapikan dan ditali * Membentuk Rumpuk Makoro (pintu gerbang menuju keberhasilan), dodot kembali ke kiri depan menuju pinggang sebelah kiri jatuh melengkung indah. * Membentuk Tanjung Tirto yaitu sisa dodot dipegang ujung pojok yang lebih panjang, kemudian dilipat-lipat selebar 1 jengkal menuju pinggang sebelah kiri. Perhatikan pinggiran lebar dodot terletak berdekatan dengan Uncal Tribuana (lambang kehidupan) * Kemudian pangkal lipatan Tunjung Tirto pengantin tadi diselipkan ke ujung Rumpuk Makoro yang dipegang pengantin, panjangnya diukur sejajar dengan panjang Rumpuk Makoro dikuatkan dengan tali terakhir * Memasang boro-boro sulur-sulur sakembaran di kiri dan kanan sepanjang lutut berwarna eamas atau terbuat dari beludru warna sama dengan dodot memakai pinggiran emas dan ujungnya motif bunga padma. * Memasang stagen Tumpal selebar 15 cm sewarna dengan dodot (Lihat gambar 4.24) 30

45 Gambar 4.24.Memakai Dodot 6. Memasang Perhiasan 7. Memasang buntal Soka Manunggal panjang 2 m tengah diikat dengan benang ditali pada pending bagian belakang. Sisanya kiri dan kanan dengan benang ditali pada pending sebelah depan 8. Memakai selop beludru tutup hitam atau sesuai warna dodot dengan bordir emas 31

46 Gambar 4.25 Pengantin Malang Keprabon dari depan Gambar 4.26 Pengantin Malang Keprabon dari samping 32

47 Nama Perhiasan PengantinWanita: 1a. Kalung Sulur (ata s) 1b. Kalung Sulur Sanggabuana 2a. Kelat Bahu Keyura Padma 2b. Kelat Bahu Keyura Padma pakai sulur 3. Pending Padma Pitaloka (emas bermata dengan motif bunga padma) 4. Gelang Kono 5. Uncal Tribuana (lambang kehidupan) 6. Cincin 7. Boro-boro Sulur Sakembaran Gambar 4.27 Perhiasan Pengantin 8. Benggel 9. Subang Kundala (bentuk sumping) b. Pengantin Malang Keputren Langkah-langkah: 1. Merias wajah Cara merias sama seperti pada saat merias PengantinMalang Keprabon. Alas bedak warna kekuning-kuningan. Eyeshadow warna kuning samar-samar di bagian atas kelopak mata, di bawahnya kuning orange samar-samar dan di bagian bawah kelopak mata diberi warna coklat tua, makin ke atas makin tipis samarsamar membaur dengan orange dan kuning. Bentuk alis melengkung indah setelah dirapikan dengan sikat alis kecil, dibentuk dengan pensil alis warna hitam. Dan garis mata ditebalkan dengan celak/pensil alis mata warna hitam. Lalu bulu mata disikat dengan maskara. Pemerah pipi digunakan warna merah samarsamar. Dan pemerah bibirnya sesuai dengan warna pemerah bibir. 2. Membuat athi-athi/godeg 33

48 Juga sama dengan membuat athi-athi pada Malang Keprabon, dibuat berbentuk kuku macan dan diisi dengan pensil alis hitam. Dan ukurannya dua jari dari anak telinga (menyesuaikan). 3. Menata rambut - Bagilah rambut menjadi dua bagian, bagian depan dan belakang - Bagian belakang diikat dengan karet kira-kira setinggi 5 jari dari garis rambut bagian tengkuk - Bagian depan disasak semuanya dan dihalus kan dengan sisir penghalus - Rapikan ke arah ikatan rambut dan beri hairspray - Pasanglah cemara pada ikatan rambut. - Lingkarkan ke kanan hingga membuat sanggul tekuk keputren - Dan kuatkan dengan harnal dan jepit (Lihat gambar 33) Gambar 4.27 Cara Membuat Sanggul 4. Memasang Bunga - Memasang padmasari (di kiri & kanan sanggul) - Tutup dengan rajut - Memasang Tunjungsari terletak di tengah pangkal sanggul - Keketan dipasang diantara rambut dan sanggul sebelah atas 34

49 - Memasang Anggoro Kasih dipasang sebelah kiri sanggul (Lihat gambar 4.28) Gambar 4.28 Sanggul dan bunganya (bagian belakang) 5. Memasang Perhiasan dan bunga - Memasang jamang kurang lebih 3 jari dari pertumbuhan alis - Memasang giwang - Memasang 5 cunduk mentul menghadap ke depan dengan jarak kurang lebih 2 jari - Memasang 5 untai bunga poncosari yang dihiasi tiga karang melok, panjang roncean 2 1/2 jengkal, dipasang di kanan sanggul yang ditutup dengan karang melok ditusukkan di dalam jamang - Memasang gelang 2 buah di kanan dan kiri (sigar penjalin), setelah memakai kain kebaya dan selendang pitaloka - Memasang gurda kencana 2 buah (kelat bahu) 6. Memakai busana - Sebelum memakai kain panjang, dipakai selop lebih dulu. Kain panjang yang digunakan pengantin gaya Malang keputren ialah Gringsing Bang boleh pradan atau tidak diprodo juga boleh sukat diberi payet. Kain diwiru selebar kurang lebih 2 jari atau 2,5 cm. Kain Panjang yang diwiru dipegang tangan kanan perias dan ujung kain yang lain dipegang tangan kiri perias. Lalu dibelitkan ke kanan sampai habis. 35

50 - Diikat dengan tali dan dikuatkan dengan stagen, bila sudah dua kali belitan sebaiknya pengantin dipersilakan duduk sambil melanjutkan melilitkan stagen dengan maksud untuk membentuk pinggul. - Setelah stagen dipasangkan strapless. - Lalu pakai Kebaya Panjang yang terbuat dari bahan beludru warnanya bisa: Hitam/manik -manik atau gem yang berwarna kuning emas.tidak menggunakan kutu baru/bef, panjang kebaya sampai lutut. Motif sulaman memakai bunga padma, ada taburan bunga padma, di sudut kebaya tidak ada gambar burung Merak dan bunga yang lain. - Memasang selendang Nawang warna kuning emas di kanan dan kiri, dimulai dipinggang tengah depan, lalu sebelah kiri melewati bahu kiri dan yang kanan melewati bahu kanan diteruskan ke punggung samapai pinggang bagian belakang sisanya menjuntai ke bawah. - Memasang sabuk pitaloka, dengan timangan bunga padma - Memasang kalung di luar kebaya dan bros 3 buah(lihat gambar ) Gambar 4.29 Pengantin Malang Keputren (dari dekat) Gambar 4.30 Pengantin Malang Keputren (dari depan) 36

51 Gambar 4.31 Pengantin Malang Keputren (dari belakang) C. Lembar Latihan 1. Sebutkan alat-alat yang diperlukan untuk tata rias pengantin 2. Sebutkan bahan-bahan kosmetika yang diperlukan untuk tata rias pengantin barat 3. Sebutkan langkah-langkah tata rias pengantin Malang Keprabon 37

52 LEMBAR EVALUASI Kriteria tes tertulis: Soal 1-4 masing-masing nilainya 25 (4 x 25 = 100) Kriteria tes perbuatan (merias wajah pengantin): ALAS BEDAK BEDAK MATA ALIS BLUSH ON liner shadow highlight Keterangan: Alas Bedak bila menutupi cacat/kerut-kerut dan rata, nilainya 80 Bedak bila tampak rata, nilainya 80 Mata: eyeliner, shadow, highlight warna dan letak tepat, nilainya 80 Alis: bentuknya sesuai, nilainya 80 Blush on: menonjolkan tulang pipi, nilainya 80 38

53 1. Alat LEMBAR KUNCI JAWABAN NO NAMA JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN ALAT 1. Spon 1 - bentuk oval, bulat, segitiga Meratakan alas bedak - bahan dari karet 2. Powder puff 1 - bentuk bulat Meratakan bedak - bahan dari katun 3. Kuas Bedak 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran paling besar Menyapu wajah 4. Kuas eyeshadow 1 - bertangkai plastik - berpangkal spon - ukuran kecil 5. Kuas lipstick 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran paling kecil 6. Kuas pemerah pipi 1 - bertangkai plastik - berbulu halus - ukuran sedang Menyaput eyeshadow Menyaput lipstick Memulaskan pemerah pipi 7. Sikat alis 1 - bentuk seperti sisir 8. Sikat bulumata 1 - bentuk seperti sikat - ukuran kecil 9. Kep 1 - bahan katun - bentuk setengah lingkaran Menyikat alis Menyikat bulumata Menutupi bahu 39

54 10. Bandana 1 - seperti bando - bahan katun 11. Eyelash curler 1 - seperti gunting - bahan stainless steel 12. Pinset 1 - seperti catut - bahan stainless steel Menutupi rambut Menjepit bulumata Mencabut alis 2. Bahan NO NAMA ALAT JUMLAH SPESIFIKASI KEGUNAAN 1. Pelembab secukupnya Lotion Melindungi kulit 2. Alas bedak secukupnya Cake/padat Menutupi wajah 3. Bedak secukupnya Serbuk Mutiara Melapisi alas bedak 4. Sipat Mata secukupnya Warna hitam + bulumata 5. Alis 2 Warna hitam Warna coklat Menggaris sekeliling mata Menggambar alis Membuat pola riasan 6. Pemerah Pipi secukupnya Warna merah Membentuk tulang pipi 7. Pemerah bibir secukupnya Warna merah+ lipgloos 8. Eye shadow secukupnya Warna sesuai desain Memberi warna bibir Memberi warna pada kelopak mata 40

55 Memberi warna pada bagian badan lain 9. Kapas secukupnya Bahan kapas Mengangkat pembersih 10. Tissue secukupnya Bahan kertas halus 11. Cotton buds secukupnya Bahan dari katun Menyerap pembersih & keringat Merapikan riasan 12. Pembersih secukupnya Lotion Membersihkan wajah 13. Hair spray secukupnya Aerosol Menguatkan rambut 3. Langkah Kerja a. Persiapan 1) Area Kerja Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan Mengatur alat-alat di atas beauty case Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman 2) Persiapan Pribadi Mengenakan pakaian kerja Melepas perhiasan yang berlebihan Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan 3) Persiapan Model/klien Mengenakan bandana dan kep Melakukan pembersihan dan penyegaran wajah 41

56 b. Pelaksanaan - Merias Wajah - Membuat Athi-athi - Menata rambut - Memasang bunga dan asesoris sanggul - Memasang Busana - Memasang Perhiasan - Memasang buntal Soka Manunggal panjang 2 m tengah diikat dengan benang ditali pada pending bagian belakang. Sisanya kiri dan kanan dengan benang ditali pada pending sebelah depan - Memakai selop beludru tutup hitam atau sesuai warna dodot dengan bordir emas 42

57 DAFTAR PUSTAKA Depdikbud Kurikulum SMK Jakarta Hakim, Nelly Pelajaran Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Vika Press Juhadi, Sri Jatiningsih Pengantin Malang Keputren (Tata Rias, Tata Busana & Upacara Adat). Malang: IKIP Malang Roeswoto, Ny. H. Buku Pelajaran Kosmetologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta: Yayasan INSANI Tim HARPI MELATI Tata Rias Pengantin Malang Keprabon Propinsi Jawa Timur Indonesia. Malang: t.p. 43

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG TATA RIAS WAJAH PANGGUNG TATA RIAS WAJAH PANGGUNG Penyusun DWI ASTUTI SIH APSARI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tata Rias Wajah Sikatri dan Geriatri

Tata Rias Wajah Sikatri dan Geriatri Tata Rias Wajah Sikatri dan Geriatri Tata Rias Wajah Sikatri dan Geriatri Penyusun DWI ASTUTI SIH APSARI Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG TATA RIAS WAJAH PANGGUNG Penyusun DWI ASTUTI SIH APSARI Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Tata Rias Wajah Fantasi Karakter dan Fancy

Tata Rias Wajah Fantasi Karakter dan Fancy Tata Rias Fantasi, Karakter, Fancy Tata Rias Wajah Fantasi Karakter dan Fancy Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Film dan TV

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Film dan TV KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan. Hal 1 dari 6 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan Mahasiswa dapat : Melakukan diagnosa wajah a. Melakukan aplikasi make up dasar b. Melakukan aplikasi make up decorative c. Melakukan pembuatan

Lebih terperinci

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat : 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri Mahasiswa dapat : a. Melakukan diagnosa wajah b. Melakukan aplikasi make up dasar c. Melakukan aplikasi make up decorative d. Melakukan pembuatan sanggul f.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

Tata Rias Wajah Foto dan Film

Tata Rias Wajah Foto dan Film Tata Rias Wajah Foto dan Film Penyusun DWI ASTUTI SIH APSARI Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF 86 BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah Tata rias koreksi wajah diperlukan atas prinsip dasar bahwa bentuk muka yang dianggap kurang sempurna dapat diubah sedemikian rupa, sehingga

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah BAHAN AJAR Tata Rias Korektif Wajah 1. Pengertian tata rias korektif wajah. Tata rias koreksi wajah adalah menonjolkan bagian wajah yang indah dan menutupi bagian wajah yang kurang sempurna. 2. Tujuan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP MEMBENTUK ALIS MATA Alis adalah bagian penting dari tata rias wajah. Bentuk alis yang tepat akan membuat mata lebih indah dan segar. Fungsi Eyebrow Liner : 1.Mempertegas alis dan

Lebih terperinci

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT Yenni Sri Handayani *) ABSTRAKSI Salah satu warisan budaya luhur bangsa Inodnesia yaitu upacara adat perkawinan, yang tersebar hampir di setiap daerah. Salah

Lebih terperinci

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah Tata rias koreksi wajah dimaksudkan untuk menyempurnakan bentuk wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk wajah ideal atau bentuk wajah oval (bulat telur

Lebih terperinci

KODE MODUL: KUL-208B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: KUL-208B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -208B Penyusun: TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Make up sehari-hari.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Make up sehari-hari. Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Make up sehari-hari Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa jenis-jenis kulit wajah b. Melakukan pembersihan wajah c. Melakukan aplikasi make up dasar d. Melakukan aplikasi make up

Lebih terperinci

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga ABSTRAK Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi gaya Yogyakarta yang menggunakan tata rias putri cantik. Alat rias

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK Karakteristik busana etnik setiap daerah berbeda-beda. Karakterstik tersebut ditinjau dari model busananya, jenis dan corak kain yang dipergunakan, warna busana dan perlengkapan

Lebih terperinci

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading 4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading yang dilakukan mengambil bagian atas kening dan daerah

Lebih terperinci

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd LKP MARINA BANTEN 2015 Kata Pengantar Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Lebih terperinci

TATA RIAS WAJAH SEHARI-HARI

TATA RIAS WAJAH SEHARI-HARI MODUL 3 DASAR RIAS TATA RIAS WAJAH SEHARI-HARI Oleh : Dra. Pipin Tresna P, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit. BAHAN AJAR : 1. Tujuan dan manfaat Perawatan Kulit Wajah : a. Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda pada kulit b. Meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit c. Menanggulangi kelainan

Lebih terperinci

Tip's Makeup dg La Tulipe

Tip's Makeup dg La Tulipe Tip's Makeup dg La Tulipe Tip's Makeup Wajah dengan La Tulipe Tips makeup wajah berikut ini sangat sederhana namun mampu memberikan kecantikan alami yang mempesona bagi setiap wanita yang ingin selalu

Lebih terperinci

Penyusun: HAPSARI KUSUMAWARDANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: HAPSARI KUSUMAWARDANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: HAPSARI KUSUMAWARDANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Penyusun NUR ENDAH PURWANINGSIH. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG

Penyusun NUR ENDAH PURWANINGSIH. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG Penyusun NUR ENDAH PURWANINGSIH Editor TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa warna kulit wajah dan koreksi bentuk wajah b. Melakukan pengaplikasian warna kosmetik sesuai warna kulit c. Mengaplikasian riasan film sesuai

Lebih terperinci

PERAWATAN WAJAH / FACIAL

PERAWATAN WAJAH / FACIAL PERAWATAN WAJAH / FACIAL I. PENGERTIAN FACIAL Perawatan Wajah adalah suatu tindakan untuk merawat yang meliputi tahap-tahap pembersihan, pengelupasan/penipisan, pengurutan, pemupukan dan penyegaran dengan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri. Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa jenis-jenis kulit wajah b. Melakukan pembersihan wajah c. Melakukan pengangkatan sel kulit mati/ peeling

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa wajah b. Melakukan aplikasi make up dasar c. Melakukan aplikasi make up sesuai tema panggung 2.Sub Kompetensi a. Membedakan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN DOKUMEN NEGARA Paket 3 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Kecantikan kulit Kode : 4445 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Geriatri. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Geriatri. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Rias Wajah Geriatri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa wajah b. Melakukan aplikasi make up dasar c. Melakukan aplikasi make up korektif d. Melakukan aplikasi make up cantik/beauty

Lebih terperinci

No Aspek Penilaian Keterangan 1. Topik / tema sistem pakar yang akan dibangun

No Aspek Penilaian Keterangan 1. Topik / tema sistem pakar yang akan dibangun Nama Kelompok : Hachi Anggota : 1. Suci Ambarwati(1441177004032) 2. Ade Nurhayati(14411770043033) 3. Hanny Huzama S(1441177004042) 4. Rizal Zulfikar R(1441177004277) 5. Yulia Nafulani E P(1441177004317)

Lebih terperinci

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA 1 TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA DALAM RANGKA PERESMIAN GEDUNG OLAH RAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 22 JANUARI 2008 Disusun oleh: Titik Putraningsih JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KODE MODUL: KUL-208G. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: KUL-208G. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -208G Penyusun: TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa wajah b. Melakukan aplikasi make up dasar c. Melakukan aplikasi make up kamuflase menutupi cacat d. Melakukan aplikasi make

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif A. PENDAHULUAN Menikah merupakan momen khusus sebagai bentuk perayaan kasih sepasang manusia. Untuk itu berbagai persiapan direncanakan dengan seksama, tidak terkecuali rias pengantin. Setiap pengantin

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Mahasiswa dapat : a. Mendesign wajah badut b. Melakukan aplikasi make up badut 2.Sub Kompetensi a. Membuat design wajah badut: riang, pemalu, sedih b. Mengaplikasikan make up

Lebih terperinci

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda: DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda: 1. Jenis kulit: a. Berminyak b. Normal c. Kering d. Campuran 2. Pori-pori: a. Kelihatan/terbuka b. Tertutup 3. Lipatan

Lebih terperinci

MERIAS WAJAH ARTIS GERIATRI DAN SIKATRI

MERIAS WAJAH ARTIS GERIATRI DAN SIKATRI DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 MERIAS WAJAH ARTIS GERIATRI DAN SIKATRI

Lebih terperinci

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55.

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55. Tata Rias dan Busana Tari Legong Sambeh Bintang Kiriman Ni Wayan Ekaliani, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Tata rias dan busana dalam seni pertunjukan selain berfungsi memperindah, memperkuat karakter

Lebih terperinci

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut dan natural, dipadukan dengan gaun pengantin berwarna

Lebih terperinci

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO Oleh Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI I. PRINSIP DASAR BUSANA

Lebih terperinci

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL -206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

Lebih terperinci

BAB III KONSEP RANCANGAN. tegas dan warna yang mewakili sifat. 1. Penerapan Unsur dan prinsip desain pada make up. unsur desain sebagai berikut:

BAB III KONSEP RANCANGAN. tegas dan warna yang mewakili sifat. 1. Penerapan Unsur dan prinsip desain pada make up. unsur desain sebagai berikut: 110 BAB III KONSEP RANCANGAN A. Rancangan Tata Rias Wajah Rias wajah yang ditampilkan harus dapat mendukung dan memunculkan sifat dari kurcaci Bashful. Kurcaci Bashful yang pemalu namun pemberani terlihat

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH PERAWATAN MINGGUAN Selain perawatan harian, lakukan juga perawatan seminggu sekali untuk kulit wajah kita agar kulit terawat dengan maksimal. Langkah I Membersihkan

Lebih terperinci

TIPS KOREKSI WAJAH KOTAK

TIPS KOREKSI WAJAH KOTAK TIPS KOREKSI WAJAH TIPS KOREKSI WAJAH KOTAK SEBELUM SESUDAH WAJAH KOTAK CIRI : Dahi Lebar Garis Rahang Kuat Dagu tidak terlalu lancip Langkah 1. Koreksi Wajah dengan Correcting Cream Medium, pada daerah

Lebih terperinci

TATA RIAS PANGGUNG TOKOH JASMINE DALAM DONGENG ALADIN DI PERGELARAN TATA RIAS FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR

TATA RIAS PANGGUNG TOKOH JASMINE DALAM DONGENG ALADIN DI PERGELARAN TATA RIAS FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR TATA RIAS PANGGUNG TOKOH JASMINE DALAM DONGENG ALADIN DI PERGELARAN TATA RIAS FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL -206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

Lebih terperinci

KODE MODUL KUL-208D PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL KUL-208D PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL -208D PENYUSUN TIM KONSULTAN FATAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda berdasarkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia kecantikan saat ini sangatlah berkembang, baik itu kecantikan rambut maupun kecantikan kulit. Semua kaum wanita ingin menjaga penampilan pada setiap kesempatan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diolah secara fantasi, dengan menggunakan potongan three pieces menggunakan tiga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diolah secara fantasi, dengan menggunakan potongan three pieces menggunakan tiga 89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kostum Kostum untuk Rampak Penari Putri mengambil tema dari penari kerajaan yang diolah secara fantasi, dengan menggunakan potongan three pieces menggunakan

Lebih terperinci

TIPE RAUT MUKA. A. Tipe Raut Muka

TIPE RAUT MUKA. A. Tipe Raut Muka A. Tipe Raut Muka TIPE RAUT MUKA Tipe bentuk wajah ditentukan oleh kedudukan dan menonjolnya tulang-tulang muka. Cara menentukan bentuk wajah : 1. Siapkan pita ukuran, ukur panjang wajah mulai batas tumbuhnya

Lebih terperinci

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA A. HARI PERTAMA WANITA TAMPAK DEPAN WANITA TAMPAK SAMPING 13 1 6 11 & 12 7 5 3 10 2 8 4 9 1. Menggunakan baju batik berkerah, warna cerah dominan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA KECANTIKAN KULIT JENJANG 2, 3, DAN 4 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA KECANTIKAN KULIT JENJANG 2, 3, DAN 4 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA KECANTIKAN KULIT JENJANG, 3, DAN 4 BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

Sri Dwiyanti, S.Pd.,M.PSDM Pendidikan kesejahteraan keluarga, Fakultas Teknik, Universitas negeri Surabaya

Sri Dwiyanti, S.Pd.,M.PSDM Pendidikan kesejahteraan keluarga, Fakultas Teknik, Universitas negeri Surabaya KAJIAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL JEMBER SARI JAWA TIMUR Clarina Novi Olgaria S1Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: clarin.lw@gmail.com Sri Dwiyanti, S.Pd.,M.PSDM

Lebih terperinci

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Sejak jaman dahulu, dalam kehidupan sehari hari manusia tidak bisa dipisahkan

Lebih terperinci

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY PENDAHULUAN Selamat datang di Seleksi daerah calon peserta Asean Skill Competition IX. Dalam Materi test project ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita dan kosmetik adalah sahabat sejati, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik bagaikan sayur

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Cikatri Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Cikatri Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Rias Wajah Cikatri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa wajah b. Melakukan aplikasi make up dasar c. Melakukan aplikasi make up kamuflase menutupi cacat d. Melakukan aplikasi make

Lebih terperinci

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar Analisa Penyajian

Lebih terperinci

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana 1 Menggambar Busana Penyelesaian Pembuatan Gambar I Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana Oleh : ANIEQ BARIROH PKK-FT-UNESA NAMA SISWA :... KELAS :... SMK JAWAHIRUL ULUM BESUKI-JABON SIDOARJO 2 HAND OUT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG 2.1 Pengertian Pakaian Tradisional Pakaian tradisional adalah busana yang dipakai untuk menutup tubuh manusia dan dikenakan secara turun-temurun.

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

TATA KECANTIKAN KULIT

TATA KECANTIKAN KULIT Herni Kusantati Pipin Tresna Prihatin Winwin Wiana TATA KECANTIKAN KULIT SMK JILID 1 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Lebih terperinci

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra. Masalah Kulit Umum pada Bayi Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra. Brosur ini memberikan informasi mendasar tentang permasalahan kulit yang lazimnya dijumpai pada usia dini sebagai

Lebih terperinci

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2014, No.313 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR

Lebih terperinci

BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA

BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA A. Busana Tradisional Indonesia Ditinjau dari Bentuk Dasar Busana Asli Indonesia sudah dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ILMU DASAR KEPERAWATAN II Disusun Oleh Kelompok SDL 1 S1 / 1B 1. Ardiana Nungki A 101.0008 2. Desi Artika R 101.0018 3. Diah Rustanti 101.0022 4. Diyan Maulid 101.0026 5.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia diciptakan Tuhan dengan keadaan dan bentuk wajah yang berbeda-beda, Mempunyai wajah cantik

Lebih terperinci

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar Analisa Penyajian Penyajian suatu garapan tari diperlukan cara yang

Lebih terperinci

BAB VII TYPE RAUT MUKA DAN KOSMETIKA

BAB VII TYPE RAUT MUKA DAN KOSMETIKA 70 BAB VII TYPE RAUT MUKA DAN KOSMETIKA A. Tipe Raut Muka Raut muka atau bentuk wajah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tata rias wajah, karena setiap orang memiliki bentuk

Lebih terperinci

Merawat Kulit Kering dan Menua

Merawat Kulit Kering dan Menua Keterangan Gambar 1. Waskom, berfungsi untuk menyimpan air panas dan dingin. Waskom yang digunakan sebanyak 2 buah. 2. Com masker, berfungsi untuk mencampur masker. 3. Piring kecil, berfungsi untuk menyimpan

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI INDEKS BIAYA KEGIATAN, PEMELIHARAAN, PENGADAAN DAN HONORARIUM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori Sebagai bahan kajian untuk memperoleh teori dasar yang relevan guna mendukung permasalahan yang diajukan dan bisa mencapai sasaran yang diharapkan. 1. Pengertian

Lebih terperinci

Gambar 3. 2 Pengantin Sunda Putri (Sumber : HARPI)

Gambar 3. 2 Pengantin Sunda Putri (Sumber : HARPI) BAB III ARTI SIMBOL PADA ATRIBUT PERNIKAHAN ADAT SUNDA Pada pernikahan adat Sunda, baik pengantin Sunda Putri maupun Sunda Siger, jenis simbol yang ada adalah jenis simbol presentasional. Dimana simbolsimbol

Lebih terperinci

WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALI KOTA BEKASI NOMOR : 556/KEP.357-Disparbud/VII/2017 TENTANG PELESTARIAN KEBUDAYAAN PADA BIOSKOP, USAHA JASA MAKANAN DAN MINUMAN, SERTA HOTEL BINTANG DI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN 3.1 Pengertian Pakaian Adat Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan kebudayaan suatu

Lebih terperinci

RIAS PENGANTIN MUSLIM

RIAS PENGANTIN MUSLIM RIAS PENGANTIN MUSLIM TATA UPACARA PENGANTIN MUSLIM TATA UPACARA PENGANTIN MUSLIM MELIPUTI : SUNGKEMAN PEMBACAAN AYAT SUCI AL QUR AN PELAKSANAAN IJAB KABUL SERAH TERIMA MAS KAWIN TUKAR CINCIN BERSANDING

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual

RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi Keahlian Sub Kompetensi : SMK : Dasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakter Tokoh Jafar dalam dongeng Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of. Fantasy dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakter Tokoh Jafar dalam dongeng Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of. Fantasy dapat disimpulkan sebagai berikut: 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan tentang Proyek Akhir yang berjudul Rias karakter Tokoh Jafar dalam dongeng Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of Fantasy dapat disimpulkan

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat

Lebih terperinci

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan

Lebih terperinci

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY 1 PENDAHULUAN Selamat datang di Seleksi daerah calon peserta Asean Skill Competition IX. Dalam Materi test project ini

Lebih terperinci

TATA RIAS FANTASI RAMPAK PUTRI PENARI PADA PERGELARAN TATA RIAS THE FUTURISTIC OF RAMAYANA PROYEK AKHIR

TATA RIAS FANTASI RAMPAK PUTRI PENARI PADA PERGELARAN TATA RIAS THE FUTURISTIC OF RAMAYANA PROYEK AKHIR TATA RIAS FANTASI RAMPAK PUTRI PENARI PADA PERGELARAN TATA RIAS THE FUTURISTIC OF RAMAYANA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 TATA TERTIB PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS 1. Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Program Studi Teknik Kimia diadakan pada tanggal 1 September. 2. Kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB dan wajib datang 30 menit

Lebih terperinci