TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET (STUDI KASUS PT TELKOM MEDAN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET (STUDI KASUS PT TELKOM MEDAN)"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET (STUDI KASUS PT TELKOM MEDAN) Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh KRISTINA R. SITOMPUL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 ANALISIS KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro Universitas Sumater Utara Oleh: KRISTINA R. SITOMPUL Disetujui oleh: Pembimbing (IR. M. ZULFIN, MT) NIP Diketahui oleh: a.n. Ketua Departemen Teknik Elektro (IR. NASRUL ABDI,MT) NIP DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 ABSTRAK Perkembangan dan trend trafik data yang sangat cepat telah mendorong semakin terbatasnya kapasitas dari bandwidth sistem transport eksisting,yang mana sistem transportasi existing saat ini sangat mendominasi. Keberadaannya didisain dan diimplementasikan untuk secara optimal menyalurkan trafik suara dengan jaringan sirkit switch. Dengan konsep demikian, hal ini akan menjadi permasalahan saat melakukan provisioning layanan baru berbasis data, karena jaringan eksisting hanya dioptimalkan untuk sirkit switch dan tidak scalable untuk trafik data. Oleh karena itu berbagai riset dan pengembangan teknologi dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan transport berbasis paket di area metro yang antara lain: delivery layanan suara dan data, kapasitas memadai dan scalable, kemampuan provisioning layanan data, reliable dan secure.teknologi tersebut adalah Metro Ethernet. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis pada jaringan Metro Ethernet. Performansi jaringan tersebut dinilai dengan kinerja jaringan yang meliputi delay dan throughput. Dari hasil analisis terhadap Jaringan Metro Ethernet yang telah dilakukan, diperoleh delay total rata-rata terkecil terjadi pada pengiriman paket 400 byte yakni sebesar 0,0074s, sedangkan delay total rata-rata terbesar terjadi pada pengiriman paket 1400 byte yakni sebesar 0,0106s. Hal ini disebabkan karena seiring dengan bertambahnya panjang paket, maka delay paket akan semakin tinggi. Pertambahan paket yang akan dilayani akan mengakibatkan throughput semakinbesar.

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: Analisis Kinerja Metropolitan Area Network dengan Teknologi Metro Ethernet (Studi Kasus PT TELKOM Medan) Penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untk menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada orang tua penulis serta saudara-saudari penulis yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terina kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Ir. Nasrul Abdi,MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Rahmat Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Ir. M. Zulfin, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Efrizal, Bapak Medium Sitompul, dan Bapak Leo Parapat selaku pembimbing penulis selama melakukan penelitian di PT Telkom Medan.

5 5. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro, khususnya Konsentrasi Teknik Telekomunikasi yang telah membekali penulis di bidang Teknik Telekomunikasi. 6. Kepada seluruh teman-teman di Departemen Teknik Elektro USU angkatan 2005 yang selama ini telah menjadi teman seperjuangan dalam hari-hari kuliah. 7. Serta semua pihk yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Medan, 26 Juni 2009 Penulis

6 DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR..ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GRAFIK...viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Batasan Masalah Metode Penulisan Sistematika Penulisan...4 II. DEVAIS INTERKONEKSI 2.1 Umum Repeater Bridge Router Switch Switch LAN Campus LAN Converter...23

7 III. JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN) 3.1 Jaringan Komputer Metropolitan Area Network (MAN) Ethernet Metro Ethernet Defenisi Metro Ethernet Arsitektur Jaringan Metro Ethernet Layanan Yang Ditawarkan Metro Ethernet Cara Kerja Ethernet Frame Ethernet Keistimewaan Jaringan Metro Ethernet Kelebihan dan Keuntungan Metro Ethernet Analisa Delay dan Throughput pada Jaringan Metro Ethernet Metode Perhitungan Delay Metode Perhitungan Throughput...47 IV. ANALISIS KINERJA JARINGAN MAN dengan TEKNOLOGI METRO ETHERNET 4.1 Model Jaringan Asumsi-Asumsi Perhitungan Delay Perhitungan Throughput...63 VI. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Perbandingan Elemen-Elemen Internetworking Mengacu Kepada Lapis-Lapis Arsitektur Jaringan Komputer... 6 Gambar 2.2 Repeater Menghubungkan dua buah Ethernet 10BASE Gambar 2.3 Bridge Local dan Bridge Remote... 9 Gambar 2.4 Mekanisme Dasar Bridging Gambar 2.5 Internetwork menggunakan Router Gambar 2.6 Router penghubung Netware ke internetwork Gambar 2.7 Switch LAN menghubungkan segmen LAN yang banyak Gambar 2.8 Strategi untuk Mempertahankan Infrastruktur Kabel dengan Pemakaian Perangkat yang Baru Gambar 2.9 Contoh Switch LAN Gambar 2.10 Implementasi VLAN Gambar 2.11 Implementasi Campus LAN Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet Gambar 3.2 Pemetaan Layer MEN ke layer TCP/IP Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet dengan Switch dan Router Alcatel Lucent Gambar 3.4 Tipe Ethernet line Gambar 3.5 Tipe Ethernet LAN Gambar 3.6 Tipe Ethernet Tree Gambar 3.7 Format Frame Ethernet Gambar 4.1 Model Jaringan yang Dianalisis... 49

9 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Delay rata-rata pada workstation Tabel 4.2 Delay rata-rata dari workstation 1 ke router Tabel 4.3 Delay rata-rata dari workstation 1 ke router Tabel 4.4 Delay rata-rata dari router 1 ke router Tabel 4.5 Delay rata-rata dari workstation1 ke router Tabel 4.6 Delay rata-rata dari router 2 ke router Tabel 4.7 Delay rata-rata dari workstation 1 ke workstation Tabel 4.8 Delay rata-rata dari router 3 ke workstation Tabel 4.9 Delay Total Rata-Rata Masing-Masing Paket yang Dikirim Melalui Metro Ethernet. 63 Tabel 4.10 Rata-rata jumlah frame yang datang dan waktu penerimaan seluruh frame Tabel 4.11 Delay total dan Jumlah Throughput melalui Metro Ethernet. 67

10 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Delay rata-rata pada workstation Grafik 4.2 Delay rata-rata dari workstation 1 ke router Grafik 4.3 Delay rata-rata dari workstation 1 ke router Grafik 4.4 Delay rata-rata dari router 1 ke router Grafik 4.5 Delay rata-rata dari workstation1 ke router Grafik 4.6 Delay rata-rata dari router 2 ke router Grafik 4.7 Delay rata-rata dari workstation 1 ke workstation Grafik 4.8 Delay rata-rata dari router 3 ke workstation Grafik 4.9 Delay total masing-masing paket melalui Metro Ethernet Grafik 4.10 Jumlah throughput melalui Metro Ethernet... 67

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, sangat perlu kiranya mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesiapan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas hanya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Dunia pendidikan, Khususnya perguruan tinggi dituntut agar mampu mencetak sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing. Banyak cara untuk dilakukan untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan oleh dunia pendidikan tinggi tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan oleh dunia pendidikan tinggi adalah dengan melakukan kuliah penelitian yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini. Teknologi Metro Ethernet adalah teknologi yang baru dikembangkan karena saat ini di luar negeri, sudah mulai dikembangkan aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti audio, video streaming, online gaming, dan juga distance learning. Kebutuhan yang lain adalah keinginan agar seluruh infrastruktur (jaringan/kabel) jadi satu, sekarang ada banyak jaringan telepon, jaringan tv kabel, dan jaringan data (untuk perusahaan) sehingga kelihatannya banyak kabel, dengan adanya teknologi Metro Ethernet semuanya akan dijadikan satu jaringan/satu kabel yaitu Ethernet tetapi telepon berbasis VoIP (IP/Internet) dan TV via IP/Internet. Namun, karena jaringannya sudah mempunyai kecepatan yang besar (10/100 Mbps) maka kualitasnya pasti bagus. VoIP saat ini jelek

12 karena kecepatan jaringannya kecil (di bawah 2 Mbps). Untuk penerapannya di beberapa negara sudah pakai seperti di atas, jadi untuk Telepon dan Internet (Internet ini bukan dial up internet yang lambat tetapi internet yang sudah bisa nonton TV dengan kecepatan yang besar) menggunakan satu kabel dan teknologi yaitu Metro Ethernet. Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi ( dua LAN) dengan jarak yang puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenarnya Metro Ethrnet adalah jenis Broadband Wired karena kecepatan/bandwidth-nya sudah besar yaitu 10/100 Mbps, bahkan ada yang 1/10 Gigabps. Oleh karena itu, diperlukan penghitungan kinerja dari jaringan Metro Ethernet ini agar dapat diketahui bagaimana delay dan throughputnya. Jika delay jaringan Metro Ethernet semakin kecil maka kinerja jaringan semakin baik. Begitu juga jika throughput dari jaringan Metro Ethernet semakin tinggi maka kinerja jaringan juga semakin baik. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain: 1. Apakah jenis-jenis devais interkoneksi? 2. Apakah keistimewaan jaringan Metro Ethernet? 3. Apa saja parameter kinerja jaringan Metro Ethernet?

13 4. Bagaimana hasil analisis kinerja delay dan throughput pada jaringan Metro Ethernet? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan kinerja jaringan Metro Ethernet, yang meliputi delay dan jumlah throughput. 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahsan yang terlalu luas, maka penulis akan membatasi tugas akhir ini dengan hal hal sebagai berikut : 1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan Metro Ethernet. 2. Kinerja yang dianalisis hanya mencakup delay dan throughput. 3. Model yang ditinjau dalam pengukuran kinerja Metro Ethernet ini adalah dua workstation yang terletak pada dua LAN Ethernet yang berbeda. 4. Tidak membahas algoritma routing pada jaringan Metro Ethernet. 5. Router yang dipakai adalah router yang ada di PT telkom yakni Router Cisco 1.5 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi literatur, berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku teks dan jurnal-jurnal pendukung. 2. Studi penelitian, berupa pengambilan data-data ke perusahaan yang bersangkutan.

14 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini. BAB II DEVAIS INTERKONEKSI Bab ini membahas tentang jenis-jenis devais interkoneksi, karakteristik, dan tipe dari devais interkoneksi. BAB III JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN) Bab ini membahas tentang arsitektur, prinsip kerja, dan kriteria kinerja dari jaringan Metropolitan Area Network (MAN). BAB IV ANALISIS KINERJA JARINGAN METRO ETHERNET Bab ini menerangkan tentang analisis dari kinerja jaringan Metro Ethernet, yaitu delay dan throughput. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan Tugas Akhir dan saran dari penulis.

15 BAB II DEVAIS INTERKONEKSI 2.1 Umum Jaringan yang besar sebenarnya merupakan kumpulan dari jaringan yang kecil. Yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara menghubungkan jaringan-jaringan kecil menjadi jaringan yang besar. Menghubungkan jaringan satu dengan jaringan yang lain inilah yang biasanya disebut dengan internetworking [1]. berbeda, yaitu: Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen yang a. Hubungan Data LAN Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private. b. Hubungan Data WAN umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data publik, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, dan ATM. c. Devais Penghubung Jaringan Devais ini secara umum dibagi dalam beberapa kategori: 1. Repeater 2. Bridge 3. Router 4. Switch 5. Converter

16 Dari kelima katagori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, bridge, router, switch, dan converter dalam situasi internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit. Pada Gambar 2.1 di bawah ini ditunjukkan perbandingan elemen-elemen internetworking mengacu kepada lapis-lapis arsitektur jaringan komputer: Gambar 2.1 Perbandingan Elemen-Elemen Internetworking Mengacu Kepada Lapis-Lapis Arsitektur Jaringan Komputer. 2.2 Repeater Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Repeater adalah komponen dari suatu jaringan yang bertugas untuk menguatkan data/sinyal yang dilewatkan pada jalur tersebut. Dapat digunakan untuk sinyal

17 analog maupun digital, biasanya digunakan untuk transmisi data jarak jauh. Repeater diperlukan karena misalnya sebuah Ethernet Card hanya mampu untuk menjangkau sampai jarak tertentu saja. Repeater akan meneruskan dengan menguatkan sinyalnya untuk mendukung integritas data yang dilewatkan tersebut. Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu. Penggunaan repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protokol Physical layer yang sama antara segmensegmen kabel tersebut. Sebagai contoh pada Gambar 2.2, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2. Dalam praktek terdapat istilah multiport repeaters atau biasa disebut active hubs. Sifatnya memperkuat sinyal. Sedangkan lainnya yang disebut sebagai hub pasif adalah hanya mengirim tidak memperkuat [2]. Gambar 2.2 Repeater Menghubungkan dua buah Kabel Ethernet 10BASE2.

18 3.3 Bridge Sebuah bridge juga meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di data link layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat link setiap devais yang terhubung dengannya pada Data Link layer dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subnetwork dan alamat Data Link setiap devais harus unik. LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended LAN [1]. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi berbeda dan/atau Medium Access Control yang berbeda. Misalnya, bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge mungkin juga menghubungkan LAN Ethernet dengan LAN token ring, untuk fungsi ini, bridge harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap Data Link. Bridge mampu memisahkan sebagian trafik karena mengimplementasikan mekanisme pemfilteran frame (frame filtering). Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum disebut sebagai store and forward sebab frame yang diterima disimpan sementara di bridge dan kemudian di-forward ke worksation di LAN lain. Walaupun demikian, broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge. Bridge secara umum dibedakan atas dua bagian yaitu Bridge Local dan Bridge Remote. Bridge Local menghubungkan dua jaringan LAN secara langsung pada area yang sama secara fisik, misalnya bridging antar gedung yang

19 berdekatan. Bridge Remote menghubungkan dua jaringan yang secara fisik berjauhan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3. Implementasi yang dilakukan biasanya menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (Wireless LAN, sekarang dikenal dengan istilah WiLAN). Perangkat nirkabel yang paling banyak digunakan adalah yang bekerja pada frekuensi bebas Industrial Scientific Medical (ISM) 2.4GHz. Gambar 2.3 Bridge Local dan Bridge Remote Bridge Remote menghadirkan tantangan yang unik dalam masalah transfer data. Bridge Lokal masih jauh lebih cepat dan reliable dalam transfer data, selain biaya yang lebih murah dibandingkan Bridge Remote, meskipun sampai saat ini kemampuan koneksi jarak jauh, seperti Wide Area Network makin tinggi transfer datanya, contohnya penggunaan modem Digital Subscriber Line (DSL) atau perangkat nirkabel yang bisa sampai 11Mbps. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) membagi lapisan Link OSI menjadi dua sub-lapisan yaitu: Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). Sub-lapisan MAC mengatur akses ke media fisik

20 dan sub-lapisan LLC mengatur frame, alur data, pengecekan error dan pengalamatan (MAC address). Beberapa bridge disebut sebagai MAC-layer bridges, perangkat ini menghubungkan antara network yang homogen, misalnya ethernet dengan ethernet. Jenis bridge lainnya yang menghubungkan network yang heterogen, misalnya ethernet dengan token-ring. Mekanisme dasar bridging yang heterogen ini bisa digambarkan seperti berikut: Gambar 2.4 Mekanisme Dasar Bridging Dari Gambar 2.4, host A mengirim paket ke host B melalui bridge, di bridge paket data ethernet distrip header-nya oleh sub-lapisan MAC dan diteruskan ke sub-lapisan LLC lebih lanjut. Setelah diproses di sub-lapisan LLC

21 dan diimplementasikan protokol token-ring kemudian dikirimkan ke sub-lapisan MAC dan selanjutnya secara fisik ditransfer melalui media fisik token-ring. Keuntungan menggunakan bridge [3] : a. biaya; bridge adalah perangkat yang cukup sederhana dan umumnya lebih murah daripada router. b. kemudahan penggunaan; bridge umumnya lebih mudah dipasang dan dirawat. c. kinerja; karena bridge cukup sederhana, overhead pemrosesan lebih kecil dan cenderung mampu menangani trafik yang lebih tinggi. Kerugian menggunakan bridge: a. volume trafik; bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume trafik total yang relatif rendah. b. broadcast storm; frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN dan ini dapat menyebabkan trafik melebihi kapasitas medium jaringan. c. loop; kesalahan mengkonfigurasi bridge dapat menyebabkan frame berputar melewati bridge tanpa henti. d. nama yang sama; jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau lebih user akan menyebabkan trafik yang berlebihan. 2.4 Router Router merupakan suatu alat ataupun software dalam suatu komputer yang menghubungkan dua buah jaringan atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang berbeda. Router menentukan akan diarahkan ke titik jaringan yang mana paket yang ditujukan ke suatu alamat tujuan. Router biasanya berfungsi

22 sebagai gateway, yaitu jalan keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju jaringan di luarnya. Contoh internetwork menggunakan router dapat dilihat pada Gambar 2.5. Pada internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat saling berhubungan dengan sistem lain sedangkan sistem NetWare pada sebuah LAN tidak mampu berhubungan dengan sistem NetWare pada LAN yang lain karena tidak terdapat router NetWare yang menghubungkan ketiga LAN di internetwork. Untuk dapat menghubungkan NetWare dalam internetwork ini dapat ditambahkan sebuah router Netware seperti ditunjukkan Gambar 2.6. NetWare TCP/IP LAN 1 TCP/IP Router TCP/IP TCP/IP NetWare TCP/IP LAN 2 TCP/IP LAN 3 TCP/IP NetWare TCP/IP Gambar 2.5 Internetwork menggunakan Router

23 NetWare TCP/IP LAN 1 TCP/IP Router NetWare Router TCP/IP TCP/IP NetWare TCP/IP LAN 2 TCP/IP LAN 3 TCP/IP NetWare TCP/IP Gambar 2.6 Router penghubung Netware ke internetwork Router bekerja pada lapisan Network dalam model OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge dan dapat digunakan pada internetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi sekalipun. Router yang saling terhubung dalam internetwork turut serta dalam sebuah algoritma terdistribusi untuk menentukan jalur optimum yang dilalui paket yang harus lewat dari satu sistem ke sistem lain. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN lain dalam internetwork. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Keunggulan utama menggunakan bridge dalam membentuk internetwork adalah tidak terlihat oleh fungsi Transport dan Network layer. Dari sudut pandang lapisan atas jaringan, extended LAN yang dibangun menggunakan

24 bridge beroperasi sama seperti hubungan data link LAN biasa. Karakteristik seperti ini bisa menjadi kelemahan jika internetwork tumbuh menjadi lebih besar. Extended LAN dapat tumbuh menjadi sangat besar sehingga setiap LAN dapat mengalami saturasi ketika menangani multicast traffic. Dalam hal ini router dapat digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN jika memang diinginkan untuk mengisolasi multicass traffic. Keuntungan menggunakan router: 1. isolasi traffic broadcast; kemampuan ini memperkecil beban internetwork karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja. 2. fleksibilitas; router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialami jika menggunakan bridge. 3. pengaturan prioritas; router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol. 4. pengaturan konfigurasi; router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge. 5. isolasi masalah; router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut. 6. pemilihan jalur; router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem.

25 Kerugian menggunakan router: 1. biaya; router umunya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal; overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga troughput yang dihasilkannya dapat lebih rendah daripada bridge. 2. pengalokasian alamat; dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu Switch Di samping repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah tipe peralatan switching lain yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Tujuan utama menghubungkan LAN menggunakan repeater dan bridge adalah meningkatkan keleluasaan atas beberapa keterbatasan media komunikasi LAN. Alat penghubung ini mampu menambah jumlah perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung dalam sebuah LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh medium komunikasi jaringan. Salah satu ide penggunaan router adalah mengisolasikan group fisik jaringan dengan yang lain. Penggunaan router cocok pada sistem internetwork dengan kelompok-kelompok kerja yang terletak dalam lokasi yang kecil. Lalu lintas data dalam jaringan kelompok-kelompok kerja ini tentu lebih besar dibandingkan dengan lalu lintas antar kelompok kerja.

26 Dalam kasus kelompok-kelompok kerja yang terletak terpisah secara geografis, penggunaan router tetap tidak dapat mengisolasikan lalu lintas data. Lalu lintas data dalam kelompok kerja yang tinggi akan menyebabkan beban di router tetap tinggi karena lalu lintas tersebut selalu melewati router. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan beberapa segmen medium tranmisi secara paralel dalam internetwork. Router sendiri tetap dapat digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen tersebut dan tetap mampu mengisolasi trafik antarsegmen. Perangkat network dapat dihubungkan ke medium transmisi yang sesuai atau dengan menggunakan hub yang mengimplementasikan fasilitas switching, seperti module assignment hub, bank assignment hub, dan port assignment hub. Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di Data Link layer, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar. Seperti bridge, switch bekerja atas dasar informasi MAC address. Switch mempunyai kemampuan dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bridge karena switch selain bekerja secara software juga bekerja di atas hardware. Switch menggunakan algoritma store-and-forward dan cut-through pada saat melakukan pengiriman data. Pada Gambar 2.7 ditunjukkan Switch LAN yang digunakan untuk menghubungkan segmen LAN yang banyak, dimana menyediakan media dedicated dengan komunikasi yang bebas dari tumbukan atau collision antar perangkat jaringan dan mendukung komunikasi simultan, serta dirancang untuk akses kecepatan tinggi.

27 Gambar 2.7 Switch LAN menghubungkan segmen LAN yang banyak Perancangan Jaringan Switch Implementasi dari perangkat share ke perangkat switch mengalami evolusi selama beberapa tahun. Perancang jaringan awalnya mempunyai keterbatasan dalam pemilihan perangkat untuk membangun sebuah jaringan kampus atau jaringan antar LAN. Pesatnya perkembangan PC dan kebutuhan aplikasi client-server membutuhkan pipa jaringan yang lebar dan cepat, terutama untuk aplikasi multimedia. Pemenuhan kebutuhan ini berevolusi dari pemakaian perangkat share-hub ke switch.

28 Gambar 2.8 Strategi untuk Mempertahankan Infrastruktur Kabel dengan Pemakaian Perangkat yang Baru Gambar 2.8 di atas menunjukkan sebuah strategi untuk mempertahankan infrastruktur kabel dengan pemakaian perangkat yang baru. Bermula dari pemakaian hub, digantikan dengan switch layer 2, switch layer 3, ATM, Copper Data Distributed Interface (CDDI) dan Fiber Data Distributed Interface (FDDI). Strategi dasar perancangan jaringan switch meliputi: 1. Switch LAN 2. Virtual LAN Switch LAN Switch LAN adalah perangkat yang secara tipikal mempunyai beberapa port yang menghubungkan beberapa segmen LAN lain dan port pada switch ini berkecepatan tinggi (100Mbps untuk Ethernet, FDDI dan 155Mbps pada ATM). Sebuah switch mempunyai bandwidth yang dedicated untuk setiap portnya. Untuk kinerja yang tinggi biasanya satu port dipasang untuk satu workstation PC. Contoh sederhana seperti terlihat di Gambar 2.9.

29 Gambar 2.9 Contoh Switch LAN Ketika switch mulai bekerja maka pada saat yang sama setiap workstation memulai request data ke workstation lain (atau server), setiap request yang diterima ditampung oleh switch dan memfilter MAC address dan port yang tersambung dari masing-masing workstation, lalu disusun ke dalam sebuah tabel. Switch pada saat ini rata-rata mampu menampung tabel MAC address sebanyak Ketika host A pada port 1 akan melakukan transfer data ke host B di port 2 switch akan mem-forward bingkai paket dari port 1 ke port 2. Pada saat yang bersamaan host C melakukan transmisi data ke host D maka komunikasi masingmasing tidak akan saling terganggu sebab switch telah menyediakan jalur logik dan fisik secara dedicated. Ketika perangkat yang terhubung ke switch akan melakukan transmisi data ke sebuah host yang tidak termasuk dalam tabel MAC di atas maka switch akan mengalihkan bingkai data tersebut ke seluruh port dan tidak termasuk port asal data tersebut. Teknik ini disebut dengan flooding. Implementasi switch atau

30 beberapa switch jika tanpa pertimbangan dan perancangan bisa menyebabkan jaringan lumpuh karena flooding ini. Dalam jaringan TCP/IP setiap workstation juga mempunyai tabel MAC address, tabel ini biasa disebut dengan Address Resolution Protocol (ARP). Tabel ini disusun sebagai pasangan MAC address dengan IP address. Dengan tersambungnya workstation tersebut ke switch, pada saat workstation membroadcast ARP/NetBIOS untuk mencari pasangan MAC address dan IP address workstation lain akan dihadang oleh switch. Kondisi seperti ini menyebabkan nama workstation tidak bisa langsung tampil dalam jaringan Samba atau Windows. Solusi masalah fisik ini ditanggulangi dengan implementasi WINS server, setiap workstation mendaftarkan dirinya langsung ke WINS server dan WINS server akan menjawab setiap query dari broadcast ARP/NetBIOS Virtual LAN Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan dalam membagi secara logik kelompok-kelompok workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh batasan lokasi. Generasi pertama VLAN berbasis dari OSI Layer 2 (MAC address) dengan mekanisme bridging dan multiplexing. Implementasi umum VLAN bisa kita deskripsikan dalam Gambar 2.10 berikut:

31 Gambar 2.10 Implementasi VLAN Ethernet 10Mbps tersambung ke masing-masing switch A, B, C dan D di tiaptiap lantai, keempat switch ini tersambung ke sebuah Fast-Ethernet switch E 100Mbps. Dari gambar tersebut bisa kita lihat ada dua VLAN yaitu VLAN 10 dan VLAN 20. Masing-masing VLAN mempunyai jalur yang dedicated antar workstation masing-masing, jalur ini sering disebut sebagai sebuah broadcast domain. Selain secara fisik switch membatasi broadcast data, manajemen VLAN

32 akan membatasi lagi broadcast ini sehingga VLAN 10 dan VLAN 20 sama sekali tidak ada komunikasi langsung. Implementasi VLAN biasanya digabungkan dengan teknologi routing yang bekerja di lapisan ketiga OSI (lapisan network). Dalam jaringan TCP/IP masing-masing VLAN membutuhkan sebuah gateway (gateway dalam artian logik) untuk bisa berkomunikasi dengan VLAN lainnya Campus LAN Sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa segmen dan menggunakan perangkat switch sering disebut sebagai Campus LAN. Selain teknologi switching yang mengendalikan jalur data juga diterapkan teknologi routing untuk mewadahi kebutuhan komunikasi antar VLAN. Kombinasi dua teknologi ini memberikan kelebihan jaringan berupa: 1. Jalur data yang dedicated sebagai backbone kecepatan tinggi Implementasi VLAN bagi workgroup yang terpisah secara lokasi yang berjauhan Teknologi routing antar VLAN untuk komunikasi karena batasan VLAN itu sendiri selain juga sebagai penerapan jaringan TCP/IP untuk bergabung ke network yang lebih besar, internet. 2. Implementasi firewall pada teknologi routing (berbasis TCP/IP ) Implementasi fisik dalam satu Campus LAN seperti Gambar 2.11 didasarkan atas kondisi fisik yang ada, apakah memungkinkan dengan kabel UTP/STP, atau kabel telepon secara back-to-back atau harus dengan kabel serat optik.

33 Gambar 2.11 Implementasi Campus LAN 2.6 Converter Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang berbeda daripada repeater, bridge, router, atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter (kadang disebut gateway) memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan di atas arsitektur network berbeda dengan sistem tersebut. Converter bekerja pada Application layer pada model OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Di samping menggunakan converter, metode lain untuk menghubungkan jaringan dengan arsitektur berbeda adalah dengan tunelling. Metode ini

34 membungkus paket (termasuk protokolnya) yang akan dilewatkan pada protokol lain. Pembungkusan ini dilakukan dengan menambahkan header protokol pada paket yang akan dilewatkan. Metode ini dapat dilihat sebagai sebuah arsitektur jaringan yang berjalan di atas arsitektur jaringan yang lain. Perangkat tempat terjadinya proses tunnelling ini disebut sebagai portal.

35 BAB III JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN) 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam internet berlipat ganda. Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabelkabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut,

36 dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah. Ada 3 (tiga) jenis jaringan berdasarkan cakupan luas, yaitu: 1. Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung [4]. 2. Metropolitan Area Network (MAN) Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. 3. Wide Area Network (WAN) Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. 3.2 Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah jaringan untuk sebuah kota atau sekumpulan gedung-gedung milik sebuah perusahaan atau kampus universitas dan dapat berperan seperti suatu ISP tetapi khusus untuk perusahaan tersebut, umumnya mengkoneksikan beberapa LAN menggunakan fiber optic. Sebuah MAN, umumnya jaringan kecepatan tinggi ukuran menengah antara LAN dan WAN, biasanya mencakup suatu area berdiameter antara 5-50 km. misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringanjaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota

37 besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya [5]. 3.3 Ethernet Ethernet merupakan salah satu jenis arsitektur jaringan LAN yang berfungsi untuk mengontrol komputer-komputer dalam sebuah jaringan agar dapat berbagi bandwidth dalam jaringan yang sama tersebut. Ethernet menggunakan protokol CSMA/CD agar pengiriman paket data akan diatur atau diantrikan, maksudnya apabila ada paket data yang sedang dijalankan dalam suatu jaringan maka proses pengiriman data yang lain akan diantrikan sampai proses pengiriman tadi selesai dan baru dilanjutkan ke proses pengiriman berikutnya. Ethernet merupakan sebuah teknologi yang sudah akrab dikenal oleh masyarakat luas sebagai suatu arsitektur yang digunakan sebagai interface dalam menghubungkan beberapa perangkat komputer.selain itu bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi Ethernet ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10Gbps. Ethernet dalam pengimplementasinnya tidak membutuhkan biaya yang besar bahkan bias dikatakan teknologi Ethernet memiliki harga yang terjangkau, teknologi eethernet juga sangat mudah untuk beradaptasi dengan perangkatperangkat seperti modem, printer, dan teknologi-teknologi informasi lainnya. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kebutuhan dalam layanan komunikasi data/kebutuhan akses data yang semakin besar, teknologi Ethernet ini juga digunakan sebagi interface dari layanan broadband data

38 communication yang lebih dikenal sebagai Jaringan Metro Ethernet. Dilihat dari defenisi kalimatnya, Jaringan Metro Ethernet ini merupakan teknologi Ethernet yang diimplementasikan pada Metroplitan Area Network (MAN). Perusahaanperusahaan besar ataupun instansi-instansi pemerintahan dapat emnggunakan teknologi jaringan MEN ini untuk menghubungkan kantor-kantor cabang mereka yang ada di luar kota yang jaraknya jauh ke dalam sistem intranet yang ada. Kelemahan yang dimiliki oleh Ethernet ini adalah rentan terhadap collusion, apabila collusion ini benar-benar terjadi kemungkinan data yang dikirim ke computer sumber tidak akan terkirim ke computer tujuan. Selain itu Ethernet ini rentan terhadap electromagnetic interface (EMI). 3.4 Metro Ethernet Pada area jaringan metro saat ini tumbuh dan berkembang beberapa teknologi yang memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kehadiran teknologi-teknologi baru ini menyebabkan operator memiliki berbagai alternatif pilihan untuk implementasi teknologi Next Generation Network (NGN) di area metro. Beberapa teknologi yang berkembang di jaringan metro dan mendukung konsep NGN, salah satunya adalah Teknologi Metro Ethernet [6]. Pada awalnya Ethernet digunakan dalam teknologi akses, menyediakan akses internet atau network. Sampai saat ini kondisi tersebut masih berjalan tetapi standar ethernet dikembangkan untuk mampu melayani layanan data pada jaringan transport. Fungsi-fungsi layanan pada teknologi Ethernet sebagai jaringan transport merupakan hasil pengmbangan yang terus-menerus. Fokus utama dari tren teknologi Metro Ethernet adalah pada TDM based.

39 3.4.1 Defenisi Metro Ethernet Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband [7]. Metro Ethernet sebenarnya sama dengan Ethernet atau Fast Ethernet pada Local Area Network (LAN) tetapi perbedaannya adalah LAN hanya pada satu gedung sedangkan Metro Ethernet ini adalah untuk menghubungkan dua LAN pada gedung yang berbeda. Sehingga Metro Ethernet dapat digabungkan menjadi kelompok WAN walaupun pada mulanya adalah teknologi LAN. Arsitektur Jaringan Metro Ethernet Arsitektur Metro Ethernet Network (MEN) dibagi menjadi 3 layer,seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet

40 Adapun ketiga layer tersebut, yaitu : 1. Ethernet Services Layer (ETH layer), berfungsi untuk mengatur segala macam urusan berkaitan dengan frame ethernet. 2. Transport Services Layer (TRAN layer), berfungsi untuk mengurus konektivitas antar layer ETH. Dengan kata lain, layer ini bertugas untuk mengurus transmisi frame ethernet dari layer atasnya. Teknologi yang bisa digunakan untuk layer TRAN : IEEE PHY, IEEE bridged networks, SONET/SDH High Order/Low Order path networks, ATM VC, OTN ODUk, PDH DS1/E1, MPLS LSP, dll. Dengan kata lain, MEN tidak terus-menerus menggunakan transport ethernet. MEN dapat menumpang SDH yang sudah ada, menggunakan IP MPLS, murni ethernet, ataupun di atas DWDM. 3. Application Services Layer (APP layer), berfungsi untuk mendukung layanan aplikasi yang akan dibawa oleh frame ethernet dari MEN. Aplikasi di sini bukanlah layer aplikasi OSI, macam HTTP dsb. Layanan aplikasi adalah layanan yang akan dibawa oleh MEN. Contohnya : IP, E1, MPLS. Yang berpotensi membingungkan adalah, jenis layanan aplikasi yang dibawa oleh MEN ternyata bisa juga menjadi layer TRAN. Misalnya, MEN digunakan untuk membawa MPLS, sementara MEN nya sendiri berjalan di atas IP MPLS (tapi kedua MPLS tersebut berbeda).

41 Pemetaan ketiga layer MEN di atas ke layer TCP/IP ditunjukkan pada Gambar 3.2 di bawah ini. Gambar 3.2 Pemetaan Layer MEN ke layer TCP/IP Adapun arsitektur Jaringan Metro Ethernet menggunakan Switch Alcatel Lucent 7450 dan Router Alcatel Lucent 7750 sebagai perangkat yang dipakai PT TELKOM Medan untuk Jaringan Metro Ethernet dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet dengan Switch dan Router Alcatel Lucent

42 3.4.3 Layanan yang ditawarkan Metro Ethernet (Metro Ethernet Services) Metro Ethernet Forum (MEF) mendefinisikan ada tiga layanan dasar Ethernet, yaitu: 1. Tipe Ethernet Line (E-Line), digunakan untuk layanan point-to-point (sehingga disebut E-line). Secara sederhana, seperti pada Gambar 3.4 E-Line menyediakan bandwidth simetris dua arah. E-Line dapat digunakan untuk membuat layanan yang serupa dengan Frame Relay ataupun Virtual Leased Line. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur jaminan parameter performansinya saja, seperti CIR, CBS, EIR, delay minimal, jitter, loss. Gambar 3.4 Tipe Ethernet line 2. Tipe Ethernet LAN (E-LAN), E-LAN digunakan untuk menyediakan konektivitas multipoint. MEN seolah-olah menjadi sebuah LAN besar yang menghubungkan site-site pelanggan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5.

43 Gambar 3.5 Tipe Ethernet LAN 3. Tipe Ethernet Tree (E-Tree), E-Tree digunakan untuk layanan ethernet multipoint yang berpusat pada suatu node (rooted multipoint) yang ditunjukan pada Gambar 3.6. Inilah alasan mengapa disebut sebagai tree. Yang membedakan dengan E-Line, adalah setiap Leaf UNI harus berkomunikasi dengan root UNI terlebih dahulu. Gambar 3.6 Tipe Ethernet Tree Dalam transport di metropolitan, teknologi Ethernet merupakan tantangan dalam menyalurkan paket data. Jaringan Ethernet menawarkan biaya

44 penggelaran, pemeliharaan yang lebih murah dan memberikan layanan data yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan network exiting. Peningkatan kebutuhan akan layanan-layanan berbasis data menjadi pendorong pengembangan Ethernet. Sebelumnya, Ethernet utamanya digunakan dalam teknologi akses, menyediakan akses internet atau interface user ke network. Sampai saat ini kondisi tersebut masih berjalan tetapi standar Ethernet-nya sendiri dikembangkan untuk mampu melayani data pada jaringan transport. Fungsi-fungsi layanan pada teknologi Ethernet sebagai jaringan transport merupakan hasil pengembangan yang terusmenerus [8]. Adapun fungsi-fungsi layanan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Gigabit Ethernet (Gbe) Gigabit Ethernet (GbE) merupakan standar teknologi pada data link dan physical layer. Gigabit Ethernet mendukung point to point connections, dan dapat diatur dengan berbagai cara dari beberapa struktur network yang biasanya menggunakan topologi ring atau hub and spoke. Dalam konfigurasi hub and spoke, switch Ethernet biasanya ditaruh di basement gedung yang berdekatan dengan Central Office terdekat. Model ini merupakan pendekatan yang mahal untuk implementasi metro mengingat harga dari fiber, namun akan memberikan kelebihan dari sisi survivabilitas dan skalabilitas dibandingkan dengan model ring. Topologi model ring merupakan model yang umum diimplementasikan dan menghemat biaya. 2. Resilient Packet Ring (RPR) Resilient Packet Ring adalah protokol Media Access Control (MAC) yang didesain untuk melakukan optimalisasi pengelolaan bandwith dan memfasilitasi

45 penggelaran layanan data melalui network ring. RPR beroperasi di atas teknologi transport seperti GbE atau SDH. RPR menyediakan proteksi (di bawah 50ms) dengan dua metode yang berbeda, yaitu steering dan wrapping. RPR node dapat memilih paket yang dialamatkan kepada RPR dari ring dengan fungsi DROP, dan dapat melakukan pemasukan data ke dalam ring. RPR menjawab persyaratan Quality of Service (QoS) dengan tiga tingkatan QoS. Paket yang dikirimkan melalui ring diberi label dengan prioritas high, medium, atau low Cara Kerja Ethernet Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel. Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplexatau half-duplex [9]. Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) untuk menentukan stasiun mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka

46 akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasarkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya. Jika dua stasiun hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua stasiun tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak stasiun dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain Frame Ethernet Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat

47 tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalamheader serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Format Frame Ethernet Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut: 1. Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP). 2. Ethernet atau dikenal sebagai Raw dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan NovellNetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya. 3. Ethernet juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 tanpa Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya.

48 4. Ethernet SNAP (dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 dengan SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP). Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi. Keistimewaan Jaringan Metro Etheret Ada banyak teknologi yang berkembang belakangan ini. Masing-masing teknologi tersebut meiliki kemampuan menghantarkan koneksi yang cepat, bandwidth yang lebar, dan area jangkauan yang cukup luas dan berskala metro. Teknologi Ethernet juga mampu untuk melakukan semua tuntutan tersebut, tetapi ada beberapa kelebihan dari teknologi Metro Ethernet ini yang membuatnya sangat unggul, sehingga mendapatkan julukan sebagai Next Generation Network (NGN). Beberapa keunggulan yang sangat menonjol dari teknologi Metro Ethernet adalah [11] : 1. Proteksi terhadap faktor availability yang hebat. Sebuah jaringan komunikasi data beserta fasilitas di dalamnya merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya kebutuhan yang demikian penting, maka ketersediaan atau availabilitas dari jaringan komunikasi ini benar-benar dijamin oleh penyedia jasanya. Agar seluruh sektor kehidupan dapat berjalan lancar, ketersediaan atau availability akan jaringan komunikasi ini benar-benar harus tinggi. Artinya, jaringan komunikasi ini tidak boleh mati total atau sampai tidak bisa melayani para penggunanya.

49 Untuk menjawab kebutuhan akan aspek availability yang terjamin, teknologi Metro Ethernet beserta perangkatnya pada umumnya sudah menyiapkan fitur ini. Tidak akan mungkin untuk meniadakan downtime sampai seratus persen hilang, namun dengan teknologi-teknologi berikut ini, jaringan Metro Ethernet akan lebih teraga dan terjamin ketersediaannya. Teknologi-teknologi tersebut adalah: a. IEEE 802.1s (Multiple Spanning Tree) Multiple Spanning Tree (MST) merupakan pengembangan dari teknologi Spanning tree yang memungkinkan fasilitas spanning tree dikembangkan hingga ke masing-masing VLAN yang ada di dalam jaringan. MST menjamin semua VLAN yang ada di dalam jaringan tidak akan mengalami looping, meskipun jalur komunikasi di dalam jaringannya terjadi loop. Keuntungan dari diterapkannya teknologi ini adalah pelanggan akan memiliki jalur komunikasi yang redundan, yang akan menjaga ketersediaan atau availability proses komunikasi data tetap tinggi. b. IEEE 802.1s (Rapid Configuration Spanning Tree) Teknologi ini mengimplementasikan algoritma fast-convergence pada teknologi MST, sehingga membuat jaringan dengan topologi looping yang dijaga oleh MST dapat segera konvergen jika terjadi downtime atau problem pada salah satu link-nya. Waktu konvergensi yang ditawarkan oleh teknologi ini biasanya adalah sekitar 1 detik. c. IEEE 802.3ad (Link-Aggregation) Standar ini mengatur segala teknis dan protokol untuk membuat

Internetworking / WAN (Wide Area Network)

Internetworking / WAN (Wide Area Network) SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Internetworking / WAN (Wide Area Network) ISI Internetworking/WAN Modul 1 (Wide Area Network) Team Training SMK TI 1 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 1 INTERNETWORKING/WAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet Perkembangan telekomunikasi saat ini tumbuh dengan pesat, beberapa teknologi memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kehadiran teknologi-teknologi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

Standard IEEE 802. Pertemuan II

Standard IEEE 802. Pertemuan II Standard IEEE 802 Pertemuan II Latar Belakang Jaringan Wireless Local Area Network yang distnadarisasi oleh IEEE (International of Electrical and Elctronic Engeeners) dengan penomoran 802 Sejarah penamaan

Lebih terperinci

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet ETHERNET Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh: DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET disusun oleh: disusun oleh: Aditya Shofwan Zulma 1202144025 KELAS SI-38-01 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : BAYU FITRIANTO

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

Hierarki WAN & Dedicated Router

Hierarki WAN & Dedicated Router Nama : M Farisy Maulana Yusuf XII TKJ A Hierarki WAN & Dedicated Router Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Diagnosa WAN I. TUJUAN Siswa dapat memahami hierarki dari Wide Area Network (WAN)

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER Soal No.1 a. Rancang sebuah MAN dengan criteria sebagai berikut : - Topologi jaringan yang digunakan - Protokol yang dipakai - Alamat IP tiap host dan server - Operating

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 2.1.1 Defenisi Jairngan Komputer Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY 09011181419016 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Internet adalah kumpulan seluruh dunia jaringan interkoneksi internetwork,

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Jaringan Internet. A. Pengertian Jaringan Komputer. B. Protokol jaringan

Jaringan Internet. A. Pengertian Jaringan Komputer. B. Protokol jaringan A. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan Internet Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer berarti suatu cara pemetaan dalam menjelaskan hubungan secara geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan

Lebih terperinci

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Aditia Prana Kusuma, 07071-MTI Gatot Susatijo, 07100-MTI Agus Sidiq Purnomo, 07072-MTI Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ICT BRIDGE : MENGHUBUNGKAN ANTAR SISTEM JARINGAN SEJENIS

TUGAS AKHIR ICT BRIDGE : MENGHUBUNGKAN ANTAR SISTEM JARINGAN SEJENIS TUGAS AKHIR ICT BRIDGE : MENGHUBUNGKAN ANTAR SISTEM JARINGAN SEJENIS 20/Rheza Ariyanto/Tugas Akhir ICT. Bridge: Menghubungkan Antar Sistem Jaringan Sejenis/TKJ 1B POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Tujuan Muliplexing Jenis Teknik Multiplexing Segmentasi jaringan segregasi jaringan

Tujuan Muliplexing Jenis Teknik Multiplexing Segmentasi jaringan segregasi jaringan 1. Analisa perbedaan antara sumulasi dengan multiplexing! 2. Analisa tentang devices, media dan services! 3. Perbedaan LAN, MAN, dan WAN dalam sebuah tabel perbedaan! 4. Lakukan analisa dari animasi 2.4.4.1,

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Materi 3 Konsep. Jaringan Komputer

Materi 3 Konsep. Jaringan Komputer Materi 3 Konsep Missa Lamsani Hal 1 Tujuan Memahami tentang : Model-model jaringan Komponen-komponen jaringan Protokol-protokol jaringan Missa Lamsani Hal 2 Jaringan Definisi Dasar Dua atau lebih komputer

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR Tutorial VLAN Thanks buat bang dedenthea.wordpress.com yang sudah ingin berbagi tutorial ini, tutorial ini sengaja di share hanya untuk saling berbagi dengan teman-teman IT lainnya yang ingin belajar terlebih

Lebih terperinci

JARINGAN INTERNET TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OLEH : NIM : NAMA : UMI ZULFAH.

JARINGAN INTERNET TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OLEH : NIM : NAMA : UMI ZULFAH. JARINGAN INTERNET OLEH : NIM : 05115014 NAMA : UMI ZULFAH TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2015 http:/narotama.ac.id Jaringan Internet A. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah

Lebih terperinci

LAN, VLAN, WLAN & WAN

LAN, VLAN, WLAN & WAN LAN, VLAN, WLAN & WAN Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Local Area Network (1/2) Merupakan jaringan komputer yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen

Lebih terperinci

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA IMPLENTASI VLAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

Administrasi Jaringan 3. Bambang Pujiarto, S.Kom

Administrasi Jaringan 3. Bambang Pujiarto, S.Kom Administrasi Jaringan 3 Bambang Pujiarto, S.Kom BRIDGING - SWITCHING Lapisan Data-Link (OSI ke 2) Mengatur aliran data Memeriksa kegagalan transmisi Menyediakan pengalamatan fisik (MAC Address) dan mengatur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Time Division Multiplexing (TDM) selalu berpikir bahwa Internet Protocol (IP) harus berjalan di atas infrastruktur Time Division Multiplexing (TDM),

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori Ethernet Over SDH SDH (Synchronous Digital Hierarchy) menjelaskan tentang transfer data dengan kapasitas yang besar menggunakan media transmisi serat opti, sistem detakan

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5

Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5 Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5 by webmaster - Monday, March 06, 2017 http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2017/03/06/ringkasan-komunikasi-data-15-tel-5/ Ringkasan Komunikasi Data Data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 Rincian Pembelajaran! KOMPONEN JARINGAN Sebuah komputer file- server atau yang lebih dikenal dengan server, sebagai pusat data. Komputer sebagai tempat kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Teori Umum Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai jaringan komunikasi yang menghubungkan beberapa device, seperti Personal Computer,

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi

JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi Tipe Jaringan Komputer Client/Server Pelayanan jaringan terletak pada komputer yang dinamakan server. Server merespon request dari client. Server adalah komputer sentral

Lebih terperinci

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian. TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi ada 2 yaitu topologi fisik dan topologi logika.

Lebih terperinci

Modul 1 Konsep Komunikasi Data

Modul 1 Konsep Komunikasi Data Modul 1 Konsep Komunikasi Data 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan model komunikasi data b. Mahasiswa mengenal dan memahami perlengkapan jaringan c. Mahasiswa dapat mendisain suatu model

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau BAB 1 Pengenalan Jaringan Komputer 1.1. Definisi Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENDUDUKUNG

BAB III TEORI PENDUDUKUNG BAB III TEORI PENDUDUKUNG Dalam Laporan kerja praktek ini didukung dengan beberapa teori diantaranya yaituteori tentang SDH (Syncronous digital Hierarchy). Pada bab ini menjelaskan tentang arsitektur dari

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:

Lebih terperinci

Basics Switching Concepts

Basics Switching Concepts Modul 24: Overview Pada modul ini memperkenalkan segmentasi jaringan dan menggambarkan dasar operasi switch, serta menjelaskan cara kerja dari switch dan bridge agar dalam pengiriman paket data tanpa ada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain

Lebih terperinci

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Materi : III.1 Ethernet III.2 Local Talk III.3 Token Ring III.4 FDDI (Fiber Distributted Data Interface) III.5 ATM (Asynchronous

Lebih terperinci

HARDWARE JARINGAN KOMPUTER

HARDWARE JARINGAN KOMPUTER HARDWARE JARINGAN KOMPUTER Hardware jaringan: mengacu pada perangkat keras yang berperan dalam membangun jaringan komputer, seperti: HUB, NIC, Kabel, Router, Repeater, dll. NIC (NETWORK INTERFACE CARD)

Lebih terperinci

Pengenalan Jaringan Komputer. Pertemuan I. Definisi Jaringan Komputer. Manfaat Jaringan Komputer. Manfaat Jaringan Komputer (lanjutan)

Pengenalan Jaringan Komputer. Pertemuan I. Definisi Jaringan Komputer. Manfaat Jaringan Komputer. Manfaat Jaringan Komputer (lanjutan) Pengenalan Jaringan Komputer Pertemuan I Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer serta berbagai perangkat pendukung lainnya yang saling dihubungkan menggunakan sebuah

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf : Kelompok 4 Iin Windarti (9) Janarto Dwi P (12) Tio Adistiyawan (29) Tomi Kurniawan (30) Kelas : XII TKJ A Dedicated Router Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar Bagian ini akan digunakan untuk membahas jenis jaringan komputer, topologi jaringan serta OSI (Open System Interconnection) Layer maupun pengertian VLAN (Virtual

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER Dian Saiful Ramadhan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Pendahuluan. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic)

Pendahuluan. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic) Topologi Jaringan Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam koneksi jaringan : Koneksi secara fisik

Lebih terperinci

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan:

Lebih terperinci

Network Technologies & Devices

Network Technologies & Devices Modul 15: Overview Ethernet merupakan LAN Technology yang umumnya digunakan pada saat ini. Ethernet mendukung bermacam-macam Network Media. Selain Ethernet, Network Technology yang lain adalah Token Ring

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer.

Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer. B A B X JARINGAN KOMUNIKASI DATA Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer. 10.1. Komponen Jaringan : 1. Host (Simpul)

Lebih terperinci