BAB III DASAR-DASAR KOMUNIKASI NIRKABEL DAN BROADBAND WIRELESS ACCESS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DASAR-DASAR KOMUNIKASI NIRKABEL DAN BROADBAND WIRELESS ACCESS"

Transkripsi

1 BAB III DASAR-DASAR KOMUNIKASI NIRKABEL DAN BROADBAND WIRELESS ACCESS 3.1 Komunikasi Data Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan menggunakan sistem simbol yang sama. Secara sederhana, komunikasi data dapat diartikan sebagai pertukaran informasi (data) dengan menggunakan sistem transmisi elektronik baik menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa kabel (wireless). Contoh dari komunikasi data ini adalah komunikasi antara beberapa komputer pada tempat yang berlainan, automatic teller machine (ATM). Data yang digunakan bisa berupa alfabet, nomor, atau simbol yang biasanya terdiri atas segala sesuatu atau kombinasi yang berhubungan dengan kode biner, alpha (numeric symbol), data program,atau informasi database. Gambar 3.1 Dasar-Dasar Komunikasi Data Media Transmisi Saluran transmisi merupakan media perantara yang menghubungkan antara sistem komputer X dengan sistem komputer Y yang letaknya berjauhan sehingga komputer ini dapat saling bertukar informasi data. Baik buruknya kualitas saluran transmisi sangatlah menentukan jalannya suatu komunikasi. Semakin baik saluran transmisi, komunikasi dapat menjangkau tempat yang jauh dengan kecepatan tinggi. Secara umum jenis media transmisi yang sering digunakan adalah a. Guided Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. 20

2 Contoh: 1. Kabel coaxial Kabel coaxial adalah suatu kebel elektrik yang terdiri atas suatu kawat yang dapat menghantar aliran/arus listrik (inner/main wire), diselubungi oleh suatu isolator yang dimana isolator tersebut juga diselubungi oleh kawat lagi yang berbentuk seperti anyaman/kawat serabut (outter/ground) lalu dilapisi lagi oleh isolator yang terakhir. Gambar 3.2 Kabel Coaxial Gambar 3.3 Bagian Kabel Coaxial 21

3 Kabel coaxial berfungsi untuk menyalurkan / menghantarkan frekuensi tinggi / rendah atau sinyal broadband. Inner dari coaxial yang diselubungi outer biasanya terhubung ground. Hal ini untuk menghindari interferensi sinyal lain/gelombang elektromagnetik yang tidak diinginkan. 2. Twisted Pair Suatu kawat yang biasanya digunakan untuk kabel jaringan data (komunikasi data) dan telepon. Kabel ini dibelit satu sama lain untuk memperkecil gangguan atau interferensi dari kabel lain yang sama-sama dibelit dengan kabel lainnya / satu pasang kabel dibelit satu sama lainnya (Alexander Bel Graham : 1881). Twisted pair mempunyai bandwidth yang lebih kecil dibandingkan dengan kabel coax atau fiber optik. a. Shielded Twisted Pair (STP) Kabel STP ini mempunyai shield masing-masing. Selain itu, shield yang terluar, kabel ini pasangannya pun sangat bagus terhadap interferensi gelombang yang lain atau crosstalk. STP ini sering digunakan untuk jaringan token ring. Gambar 3.4 Kabel Shielded Twisted Pair (STP) 22

4 b. Unshielded Twisted Pair (UTP) Kabel UTP ini tidak perlu banyak shielding hanya berisi kabel utama untuk penggunaan telepon dan biasanya kabel ini digunakan untuk jaringan komputer, terutama pada kabel tambahan atau koneksi jaringan temporer yang membutuhkan kabel dengan fleksibelitas tinggi. Gambar 3.5 Kabel UTP Unshielded Twisted Pair (UTP) Secara umum pemasangan kabel UTP ini ada dua cara yaitu: 1) Kabel Straight Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujungnya. 23

5 Gambar 3.6 Susunan Kabel UTP Straight Kegunaan kabel UTP Straight adalah a) Menghubungkan komputer ke port biasa di switch. b) Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/dsl. c) Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/dsl. 24

6 2) Kabel Crossover Gambar 3.7 Susunan Kabel UTP Crossover Kegunaan kabel crossover adalah a) Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung b) Menghubungkan 2 buah hub/switch. 3. Fiber Optik Suatu gelas tipis yang dirancang untuk transmisi data dengan menggunakan cahaya. Sebuah serat fiber yang sebesar satu helai rambut mampu mentransmisikan triliunan bit per detiknya. Di samping kapasitas transmisi yang sangat besar yang dimiliki oleh fiber optik, fiber optik juga menyediakan banyak keuntungan dibandingkan kabel listrik dan kabel tembaga. Fiber optik sering digunakan untuk transmisi jarak jauh dan fiber optik ini lebih aman dan apabila ada kesalahan/kerusakan pada serat fibernya, mudah untuk dideteksi. 25

7 Gambar 3.8 Kabel Fiber Optik 3.2 RF (Radio Frekuensi) Salah satu cara untuk menerapkan komunikasi nirkabel adalah dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang radio dapat didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik yang memuat bermacam informasi. Radio dapat mendukung komunikasi satu arah, seperti radio AM atau FM, dan televisi, yang memiliki pemancar (transmitter) pada satu sisi dan penerima (receiver) pada sisi lainnya. Radio juga dapat mendukung komunikasi dua arah, seperti telepon seluler atau walkie-talkie, yang pada kedua sisi yang berhubungan terdapat pemancar (transmitter) dan penerima (receiver). Radio Frequency (RF) dapat didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya, atau mil per detik ( km / s). 26

8 Berdasarkan frekuensinya, gelombang radio dapat diklasifikasikan sebagai berikut Tabel 3.1 Klasifikasi Gelombang Radio Klasifikasi Frekuensi Panjang Gelombang VLF Very Low Frequency 9 khz 30 khz 33 km 10 km LF Low Frequency 30 khz 300 khz 10 km 1 km MF Medium Frequency 300 khz 3 MHz 1 km 100 m HF High Frequency 3 MHz 30 MHz 100 m 10 m VHF Very High Frequency 30 MHz 0.3 GHz 10 m 1 m UHF Ultra High Frequency 0.3GHz 3 GHz 1 m 100 mm SHF Super High Frequency 3 GHz 30 GHz 100 mm 10 mm EHF Extremely High Frequency 30 GHz 300 GHz 10 mm 1 mm 3.3 Propagasi Gelombang Radio Propagasi gelombang radio dapat didefinisikan sebagai perambatan gelombang pada media perambatan. Media perambatan atau biasa disebut juga dengan saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik, yaitu sepasang kawat konduktor, kabel coaxial,l dan berupa nonfisik, yaitu gelombang radio atau sinar laser. Di bawah ini merupakan gambaran singkat tentang propagasi gelombang. Gambar 3.9 Propagasi Gelombang Radio Radio adalah gelombang elektromagnetik yang propagasinya bergantung pada frekuensi, jarak, refleksi, halangan, dan bentuk geografis. Karena hubungan antarkomponen tersebut sangat kompleks, sangat mustahil untuk menentukan nilai pasti gelombang pada suatu titik di udara. Ilmu statistik memegang peranan 27

9 penting untuk menentukan kecenderungan sifat propagasi gelombang elektromagnetik di udara. 3.4 Free Space Loss (FSL) Konsep free space loss dan zona fresnel merupakan salah satu contoh sifat-sifat propagasi gelombang elektromagnetik. Konsep ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai kelayakan suatu sistem broadband wireless access (BWA). Gelombang radio, seperti halnya gelombang cahaya, akan melemah seiring bertambahnya jarak yang ditempuhnya. Besarnya redaman yang berkaitan dengan jarak yang ditempuh pada ruang bebas ini dinamakan sebagai free space loss (FSL). FSL ini hanya akan berlaku bila jalur sepanjang pihak pengirim dan penerima bebas dari halangan, baik secara visual maupun sepanjang area yang dinamakan sebagai zona fresnel. Zona fresnel didefinisikan sebagai kumpulan elipsoid sepanjang jalur propagasi radio antara dua titik. Gambar 3.10 Grafik Redaman Terhadap Jarak Pada 1,2,5 dan 10 GHz Jalur propagasi radio harus bersih tanpa halangan, baik secara langsung (Line of sight) maupun secara fresnel. Zona fresnel berupa daerah elips yang terletak pada jalur propagasi antarantena hasil pola difraksi dari circular aperture. 28

10 Gambar 3.11 Zona Fresnel Berupa Daerah Elips Zona fresnel salah satu yang harus diperhitungkan. Objek penghalang yang berada pada zona fresnel akan merefleksikan gelombang radio yang datang. Akibatnya gelombang dengan informasi yang sama dapat berpropagasi melalui jalur yang berbeda. Gelombang pantul tentunya tiba di sisi penerima lebih lambat dibanding gelombang langsung. Hal ini menjadi masalah karena menyebabkan terjadinya distorsi sinyal di sisi penerima. Bahkan, superposisi gelombang pantul dengan gelombang langsung dapat saling meniadakan apabila gelombang pantul datang terlambat sebesar ½ λ atau berbeda fasa 180 o dengan gelombang langsung. 29

11 Gambar 3.12 Distorsi gelombang Gambar 3.13 Gelombang yang saling meniadakan 3.5 Modulasi Proses modulasi atau demodulasi memungkinkan stasiun-stasiun dapat memancarkan dan menerima informasi yang ingin kita ketahui maupun yang ingin kita kirimkan, baik dalam bentuk komunikasi suara, data, fax, ataupun berupa video conference. Modulasi adalah suatu proses menumpangkan sinyal informasi pada gelombang pembawa atau frekuensi carrier. Frekuensi carrier tersebut lebih tinggi dari sinyal informasi tersebut dengan tujuan 1. Bisa dipancarkan ke berbagai penjuru, 2. Dapat mencapai jarak yang jauh, 3. Hasilnya dapat diproses, diperkuat, ataupun ditranslasikan ke dalam bentuk frekuensi yang lain, dan 4. Memiliki sifat elektromagnetik. Pada stasiun penerima akan dilakukan proses kebalikan dari proses modulasi, yaitu proses demodulasi. Pada proses ini dilakukan pengambilan kembali sinyal informasi yang terdapat pada gelombang pembawa melalui proses penguatan, seleksi tuning, filtering, down converter, dan lain sebagainya. 30

12 Gambar 3.14 Proses Modulasi Modulasi Analog Modulasi analog yang umum dikenal adalah amplitude modulation (AM), frequency modulation (FM), phase modulation (PM). Pada modulasi analog, sinyal pesan yang dibawa merupakan sinyal analog. Bila amplitudo sinyal carrier mempunyai hubungan linier dengan sinyal pesan, maka didapatkan sinyal amplitude modulation (AM), sedangkan bila fasa atau turunan fasa sinyal carrier mempunyai hubungan linear dengan sinyal pesan maka didapatkan sinyal ), phase modulation (PM) atau frequency modulation (FM). Gambar 3.15 Contoh Modulasi Analog 31

13 3.5.2 Modulasi Digital Pada modulasi digital, sinyal pesan yang dibawa merupakan sinyal digital. Kebanyakan teknologi komunikasi modern saat ini menggunakan modulasi digital. Beberapa jenis modulasi digital yang sering digunakan antara lain a. Binary Phase Shift Keying (BPSK) Pada modulasi BPSK, bit-bit sinyal pesan dikodekan dengan mengubah fasa dari sinyal carrier. Tiap bit 0 atau 1 masing-masing akan diwakili oleh satu simbol berupa sinyal sinusoidal sehingga akan terdapat dua simbol yang berbeda fasa radian atau 180 O. Tidak ada alasan yang mengharuskan penggunaan fasa tertentu, tetapi biasanya fasa sinyal yang digunakan adalah 45 O dan 225 O. Gambar 3.16 Contoh Modulasi BPSK b. Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Prinsip modulasi QPSK hampir sama dengan modulasi BPSK, hanya pada modulasi ini satu simbol mewakili 2 bit sehingga akan ada 4 simbol mewakili dan 11 yang masing-masingnya memiliki beda fasa sebesar /4 radian atau 90 O. Sama seperti BPSK, pada umumnya simbol-simbol pada QPSK dimulai dari fasa 45 O. Modulasi ini akan memiliki bandwith 2 kali lebih efisien dari BPSK, dan efisiensi masih dapat terus ditingkatkan dengan menambah jumlah simbol yang digunakan. Dengan menggunakan 8 simbol yang masing-masingnya mewakili 3 bit, akan didapatkan 8-PSK dengan bandwith yang lebih efisien dari QPSK. Akan tetapi, meningkatkan jumlah simbol membutuhkan medium transmisi yang lebih bebas dari derau sehingga ada batasan yang harus diperhatikan dalam menentukan modulasi yang akan digunakan. 32

14 Gambar 3.17 Contoh Modulasi QPSK c. Quadrature Amplitude Modulation (QAM) Modulasi QAM mengodekan bit-bit 0 dan 1 dengan mengubah fasa dan amplituda dari sinyal carrier-nya. 4-QAM menggunakan simbol dengan dua tingkat amplituda sinyal dan dua fasa yang berbeda sehingga total didapatkan 4 simbol yang masing-masing mewakili 2 bit. 16-QAM dapat mewakili 4 bit per simbol, dan seterusnya. Gambar 3.18 Contoh Modulasi QAM 33

15 Tabel 3.2 Perbandingan Modulasi Digital Modulasi Toleransi Jumlah Carrier Toleransi Terhadap Jangkauan Bit per Noise Fading Noise dan Servis Simbol minimal Interferensi BPSK 1 Tinggi 6 db Tinggi Luas QPSK 2 12 db 8-PSK 3 18 db 16-QAM 4 18 db 64-QAM 5 Rendah 24 db Rendah Sempit Beberapa peralatan point-to-point gelombang mikro telah menggunakan modulasi sampai 512-QAM. Seperti modulasi PSK, penambahan jumlah simbol akan menambah efisiensi penggunaan bandwith, tetapi juga memerlukan medium transmisi yang lebih bebas dari derau. 3.6 Broadband Wireless Access (BWA) Akses pita lebar berbasis nirkabel atau broadband wireless access merupakan teknologi akses yang dapat menawarkan akses data/internet berkecepatan tinggi dan berkemampuan menyediakan layanan kapan pun dan dimana pun dengan menggunakan media nirkabel (Wireless). Terdapat beberapa layanan yang ditawarkan oleh penyelenggara BWA, antara lain akses internet broadband, VoIP, multimedia, layanan on demand yang dapat diakses melalui satu perangkat saja secara bersamaan (multiservice). Istilah BWA merujuk kepada base station (sentral) dan terminal station (pelanggan) yang dapat menggunakan BWA untuk konektivitasnya. Aplikasinya dapat berupa point-to-multipoint (seperti layanan E1/T1untuk kebutuhan bisnis) dan point-to-point (untuk koneksi internet backbone). Terdapat dua kategori layanan BWA, yaitu Fixed BWA dan Mobile BWA. Fixed BWA menawarkan layanan akses pelanggan tetap (sebagaimana yang telah diterapkan pada layanan BWA sebelumnya), sedangkan mobile BWA dapat digunakan untuk akses pelanggan tetap dan bergerak. Sejumlah standar teknologi 34

16 yang sedang dikembangakan dan diperjuangkan untuk menjadi standar global untuk layanan BWA antara lain WCDMA (3GPP), CDMA1xEVDO (3GPP2), WiFi (802.11), WIMAX (802.16), dan MobileFi (802.20). Untuk memenuhi kebutuhan layanan akses data dan internet, pita-pita frekuensi BWA dialokasikan dalam range-range (jangkauan) tertentu. Jangkauan ini dapat berbeda di setiap negara, sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Pita frekuensi BWA dibagi menjadi dua, yaitu pita frekuensi eksklusif (yang ditentukan) dan pita BWA noneksklusif (frekuensi yang dipakai juga pada WiFi). Di Indonesia pemerintah mengalokasikan frekuensi BWA sebagai berikut. 1. Pita Eksklusif a. Frekuensi 300 MHz ( MHz dan MHz), b. Frekuensi 1.5 GHz ( MHz dan MHz), c. Frekuensi 1.9 GHz, d. Frekuensi 2 GHz ( MHz), e. Frekuensi 2.5 GHz ( MHz dan MHz), f. Frekuensi 3.3 GHz ( MHz), g. Frekuensi 3.5 GHz ( MHz), dan h. Frekuensi 10.5 GHz ( MHz dan MHz). 2. Pita Non Eksklusif a. Frekuensi 2.4 GHz, b. Frekuensi 5.2 GHz, dan c. Frekuensi 5.8 GHz. 3.7 Aplikasi dan Pemakaian BWA BWA ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasinya bergantung pada pelanggan yang menggunakannya. Jenis aplikasi yang digunakannya antara lain sebagai berikut : a. Otomatisasi bank dengan cabang cabangnya. b. Otomatisasi industri dengan anak perusahaannya. c. Internet. d. Voice (suara). 35

17 3.8 Keunggulan BWA Karena BWA menggunakan sistem perambatan gelombang melalui media udara, perambatan gelombang radio dipengaruhi oleh banyak hal sepanjang jalur lintasan gelombang sehingga dalam penerapannya perlu diperhitungkan dalam menentukan letak dan tinggi antenna. Hal-hal yang memengaruhi dalam perambatan gelombang di antaranya adalah sebagai berikut a. Redaman propagasi Frekuensi dari base station ke subscribe terminal di pelanggan akan melewati terlebih dahulu daerah redaman propagasi dengan frekuensi yang didapatkan remote tidak murni merupakan frekuensi yang dipancarkan dari sentral. Ini terjadi karena adanya benda yang meredam dan juga mungkin adanya interferensi frekuensi. b. Daerah multipath fading Multipath fading adalah naik turunnya sinyal karena bertemunya gelombang langsung dengan gelombang pantul di penerima. Besar fading tergantung pada beda fasa dan amplitude kedua jenis sinyal. c. Pengaruh kondisi cuaca Kondisi cuaca yang dapat memengaruhi kualitas sinyal adalah pada saat terjadi hujan. Pada saat hujan, sinyal yang diterima dapat melemah hingga 10 db sehingga kualitas sinyal dapat menurun atau bahkan bisa down atau jatuh. Untuk mengatasi kondisi demikian, Network Management System (NMS) bisa mengaktifkan Automatic transmit power control (ATPC), yaitu software yang akan selalu menguatkan sinyal yang diterima dari yang terkecil hingga mencapai kondisi standar. Dengan diaktifkannya Automatic transmit power control (ATPC), semua remote bisa bekerja walaupun memiliki sinyal receive yang kecil. Gambar 3.19 Ilustrasi ATPC 1 36

18 Automatic transmit power control (ATPC) merupakan sebuah sistem yang mengatur besar kuat sinyal yang dipancarkan TS-RFU secara otomatis sehingga kuat sinyal yang diterima TS-BU memenuhi target RSL yang diinginkan. Seiring bertambahnya redaman, misalnya akibat hujan atau angin, besar RSL di sisi BRU akan mengecil. ATPC kemudian akan mengatur kuat sinyal yang dipancarkan SRU untuk mengompensasi perubahan redaman tersebut. Gambar 3.20 Ilustrasi ATPC 2 Keuntungan BWA itu sendiri di antaranya adalah 1. Internet tanpa batas (unlimited). 2. Koneksi cepat dan stabil. 3. Bandwidth bisa disesuaikan. 4. Harga murah. 5. Instalasi cepat. 37

19 3.9 Konfigurasi BWA Gambar di bawah ini merupakan gambaran singkat konfigurasi BWA. Workstation Workstation Router Antena BWA Antena BWA Router Digital Data Network Modem Modem CT BWA CT BWA Gambar 3.21 Konfigurasi BWA Gambar 3.22 Topologi BWA 3.10 Spesifikasi Teknik Spesifikasi teknik yang digunakan dalam BWA ini adalah sebagai berikut 1. Interface yang digunakan adalah ethernet. 2. Membutuhkan saluran penghantar, dalam hal ini kabel UTP. 3. Kecepatan pengiriman : 64 Kbps- 2 Mbps. 4. Menggunakan sistem full duplex. 5. Service supported : Data (TDM, FR), Voice, IP (Bridging,Routing). 6. Kapasitas Base Station : 256 Mbps/Sector. 7. Kapasitas Remote Station : 64 Kbps N x E Modulasi : 64 QAM. 9. Polarisasi : vertikal dan horizontal. 10. Jumlah maksimum ST/Remote : 734/Base station. 38

20 11. Interface to backhaul : E-3, DS-3, OC NMS : Inband & Outband (SNMP). 13. Air Interface Protocol : ATM. 14. Basic Hardware : SUI & SUO. 15. User Interface : Serial port, E-1 port, Ethernet port Teknologi Yang Digunakan Dalam penerapan teknologinya, BWA menggunakan teknologi gelombang radio, dengan menggunakan teknologi penggabungan frekuensi radio dengan komunikasi data membuat BWA menjadi salah satu media komunikasi data yang handal dan efisien. Frekuensi radio ini dikenal dengan multiple access. Dalam BWA teknologi multiple access yang sering dan banyak digunakan adalah time division multiple access (TDMA) dan code division multiple access (CDMA) yang dari kedua teknologi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing Time Division Multiple Access (TDMA) Time division multiple access (TDMA) adalah sistem pembagian frekuensi menjadi bagian-bagian yang sempit per kanal frekuensi sesuai dengan pembagian waktunya. Sistem TDMA ini mempunyai dua aturan standar yang dikeluarkan oleh EIA dari Amerika dan ETSI dari Eropa. Sistem inilah yang digunakan dalam teknologi BWA yang ada di PT Aplikanusa Lintasarta. Selain itu, sistem TDMA ini juga banyak diaplikasikan dalam global system for mobile phone (GSM) Code Division Multiple Access (CDMA) Code division multiple access (CDMA) adalah sistem pembagian frekuensi menjadi bagian-bagian yang sempit per kanal frekuensi setelah terlebih dahulu diubah menjadi kode-kode tertentu sesuai dengan yang telah dialokasikan Perbandingan TDMA dengan CDMA a. Range ( Jangkauan Wilayah ) CDMA mempunyai cakupan wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan TDMA. 39

21 b. Bandwidth Frekuensi CDMA mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan TDMA. Selain itu CDMA mempunyai ketahanan lebih baik terhadap interferensi dalam kanal yang mempunyai kapasitas yang kecil. c) Sectorization ( Sektor Penyebaran Frekuensi ) Sektor penyebaran frekuensi dari CDMA lebih baik dari TDMA. d) Perencanaan Frekuensi Merencanakan frekuensi yang akan digunakan dalam TDMA lebih mudah dibandingkan dengan CDMA. e) Biaya Penggunaan CDMA lebih mahal daripada TDMA Perangkat Yang Digunakan Perangkat yang digunakan pada BWA pada terminal station dibagi menjadi dua bagian yaitu indoor unit dan outdoor unit Outdoor Unit Perangkat outdoor atau antena yang terpasang di pelanggan berfungsi untuk memancarkan sinyal data frekuensi 10.5 dari modem yang berupa sinyal up link dan menerima sinyal dari sentral yang berupa sinyal down link Gambar 3.23 Antena TS-RFU BWA SIEMENS 40

22 Berikut spesifikasi dari TS-RFU BWA Siemens Tabel 3.3 Spesifikasi Antena Terminal Station Siemens Spesifikasi Keterangan Frekuensi GHz Luas Jangkauan 8 derajat, 25dBi Polarisasi Vertical dan Horizontal Proteksi Petir DC Grounded Ukuran Antena 25 x 25 x 3 cm Berat 3 Kg (Tanpa Braked) Pelindung Plastik Konektor N-Male Jenis Planar Microstrip Antenna Fungsi dari TS-RFU ini adalah 1. Menerima sinyal down-link dari base station 2. Memancarkan sinyal up-link ke base station Adapun dua macam posisi antenna diletakkan, di antaranya sebagai berikut 1. Antena ditempatkan di pelanggan dan diarahkan (pointing) ke antena base station yang dituju, dan posisinya bebas terhadap halangan atau Line of sight (LOS). 2. Adanya ruang gerak untuk antena pada posisi azimut (sisi horizontal) sebesar 15 derajat ke kiri dan ke kanan serta elevasi (posisi vertikal atau horizontal) sebesar 30 derajat ke atas dan ke bawah. Tidak ada halangan di hadapan lokasi antena minimal 15 meter. Adapun mounting merupakan tempat menempelnya antena. Mounting ini bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ada dua jenis mounting, yaitu mounting dengan pole bracket dan mounting dengan wall bracket. Mounting dengan pole bracket merupakan mounting yang berdiri sendiri hanya menempel pada dak (lantai) sedangkan mounting dengan wall bracket yaitu mounting yang menempel pada tembok atau dinding. 41

23 Pemilihan mounting ini disesuaikan dengan hasil survei di pelanggan dan hasil pemeriksaan struktur tembok sehingga dapat ditentukan menggunakan pole bracket atau wall bracket. Gambar 3.24 Mounting Wall Bracket Gambar 3.25 Mounting Pole Bracket Indoor Unit Fungsi dari perangkat indoor unit adalah untuk mengolah sinyal yang telah diterima pada outdoor unit sehingga pada nantinya sinyal yang yang diolah tersebut akan diproses selanjutnya. Pada BWA Siemens ini sendiri, modem yang digunakan sebagai remote adalah modem jenis TS-BU dari Siemens tipe TS

24 Gambar 3.26 Modem TS-1300 Siemens IF Ports N - Type TX/RX 48 VDC LED LCI Interface LED Status Indicators Telecom Interfaces Reserved Ethernet Interface Gambar 3.27 Panel Depan Modem TS-1300 Siemens Terminal Station Rear Panel Power Connection Ground Screw Gambar 3.28 Panel Belakang Modem TS-1300 Siemens 43

25 Adapun spesifikasinya sebagai berikut Tabel 3.4 Port Modem BWA Port Keterangan Ethernet Koneksi ke jaringan servis Ethernet LCI Console modem Serial Koneksi servis jaringan frame-relay IF-Port Jalan masuknya sinyal ke modem Tabel 3.5 Spesifikasi Radio BWA Siemens Spesifikasi Keterangan Metode Akses Multi Carrier TDMA Channel Spacing 1.75 MHz Standard ETSI TM4 Spectral Efficiency 2,5 Bit/Sec/Hz Modulasi dan Coding 64 QAM dan Trellis Coding Kabel Penghubung Kabel penghubung yang berfungsi sebagai penghubung antara TS-RFU dan TS-BU yang digunakan adalah kabel coaxial. Kabel yang digunakan adalah kabel jenis coaxial tipe LMR-400, dengan konektor N-Male TC-400NM. Gambar 3.29 Coaxial Cable LMR

26 Gambar 3.30 Konektor N-Male Adapun spesifikasinya sebagai berikut Tabel 3.6 Spesifikasi LMR-400 Spesifikasi Umum Diameter Luar 0,405 Inchi Konduktor Inti Solid Impedansi 50 Ohm Konduktor luar Braid, Foil Velocity of Prop. 86% Pelindung Black PE Batas Temperatur -40 sampai 185 F Shielding >90 db 3.13 Prinsip Kerja Pensinyalan Suatu sektor pada sebuah base station dapat memancarkan lebih dari satu frekuensi sinyal carrier dengan menggunakan satu BRU untuk tiap-tiap frekuensi sinyal carrier. Dalam hal ini, setiap sinyal carrier dimultiplex menggunakan prinsip FDM. Setiap carrier yang dipancarkan bersifat broadcast dan dapat melayani beberapa terminal station dengan prinsip TDM, dengan satu terminal station menempati satu slot waktu. Penempatan setiap pelanggan ke suatu slot dialokasikan secara dinamis. 45

27 Gambar 3.31 Proses Sinyal Downlink Sejumlah terminal station yang berada pada satu sektor dapat mengakses base station secara bersamaan menggunakan prinsip TDMA. Dengan teknologi ini, setiap pelanggan dapat berbagi bandwith yang sama. Sebuah terminal station hanya dapat mengirimkan sinyal bila telah mendapat izin dari base station. Gambar 3.32 Proses Sinyal Uplink 46

INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS

INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS Laporan Kerja Praktek INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS PT. Aplikanusa Lintasarta Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Disusun oleh : NAMA

Lebih terperinci

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel: Sesi 3 Medium Transmisi Danny Kriestanto 2 Medium Transmisi Guided Media Unguided Media Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Memperkenalkan tipe-tipe medium transmisi pada jaringan komputer 4 Guided Media,

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T MEDIA TRANSMISI Budhi Irawan, S.Si, M.T Transmisi Data Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada : 1.Kualitas signal yang ditransmisikan 2.Karakteristik media transmisi MEDIA TRANSMISI DATA Wire (Kabel)

Lebih terperinci

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut:

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut: Physical Layer Berfungsi untuk mendefinisikan metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti pada ethernet atau token ring, topologi jaringan, media transmisi jaringan serta pengkabelan.

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat

Lebih terperinci

Jenis media transmisi

Jenis media transmisi Media Transmisi Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog PHYSICAL LAYER Lapisan Fisik Fungsi : untuk mentransmisikan sinyal data (analog dan digital) Pada Lapisan Transmitter : menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan prosedur untuk membangun, memelihara, dan

Lebih terperinci

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless Media Transmisi Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh medium dan sinyal Untuk guided, adalah koneksi dengan kabel atau kawat Untuk unguided, tanpa kabel

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Sebelumnya Standard Protocol Layer OSI LAYER Application (7) Presentation (6) TCP/IP 5. Application Session (5) Transport (4) Network (3) Data link

Lebih terperinci

Medium Transmisi. Guided Media

Medium Transmisi. Guided Media Medium Transmisi Dalam jaringan komputer, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu hal yang memegang peranan penting selain hardware dan software adalah medium transmisi. Jika digolongkan berdasarkan

Lebih terperinci

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Version 1.1.0 Faktor Rate data Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Kecepatan Transmisi Bit : Binary Digit Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif

Lebih terperinci

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data LAPISAN FISIK Pengertian Dasar Lapisan Fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, lapisan ini berfungsi untuk menentukan karekteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Mode Transmisi. Transmisi Data

Mode Transmisi. Transmisi Data Transmisi Data Mode Transmisi Transmisi Data Pengiriman data yang dilakukan oleh dua perangkat (komputer atau non-komputer) atau lebih dengan menggunakan suatu media komunikasi tertentu. Klasifikasi Transmisi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh

Lebih terperinci

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. :: TEKNOLOGI VSAT Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture

Lebih terperinci

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan

Lebih terperinci

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI Pengertian Media Transmisi Jenis-jenis Media Transmisi Tipe-Tipe Transmisi Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Pengertian Media Transmisi Media

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Klasifikasi Sistem Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? BLOK SISTEM TELEKOMUNIKASI Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output

Lebih terperinci

Media Transmisi Jaringan

Media Transmisi Jaringan Media Transmisi Jaringan Medium Transmisi pada Telekomunikasi Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX. Pada dasarnya

Lebih terperinci

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output TI Transducer Input Message Signal Transducer Output TO Sinyal Output Tx Transmitter

Lebih terperinci

Pertemuan IV. Media Transmisi

Pertemuan IV. Media Transmisi Pertemuan IV Media Transmisi Sasaran Pertemuan 4 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan struktur bus dan contoh-contoh dari sistem bus dan local bus beberapa definisi mengenai Interfacing Media Transmisi

Lebih terperinci

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 06 Media Transmisi Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 1 2 3 Konfigurasi Sistem Transmisi Sistem

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER SISTEM KOMUNIKASI DATA Komponen-komponen penting yang menyusun sistem komunikasi data, antara lain : 1. Komputer untuk memproses data 2. Terminal atau peralatan masukan/keluaran

Lebih terperinci

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang Lebar Oleh : Thomas Sri Widodo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB III. sebagai penghubung antara suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Oleh karena

BAB III. sebagai penghubung antara suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Oleh karena BAB III KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Broadband Wireless Access (BWA) adalah sebuah akses nirkabel yang dirancang sebagai penghubung antara suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Oleh karena

Lebih terperinci

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,5 Media transmisi Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/12/2015 Skema umum telekomunikasi Informasi encoder

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom MEDIA TRANSMISI Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom OVERVIEW Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX.

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau 7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital

Lebih terperinci

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT 2.1 Konfigurasi Jaringan VSAT Antar stasiun VSAT terhubung dengan satelit melalui Radio Frequency (RF). Hubungan (link) dari stasiun VSAT ke satelit disebut uplink, sedangkan

Lebih terperinci

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya Efisiensi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) Pengertian Kabel adalah media transmisi yang berguna dalam penyaluran data dalam proses pembuatan jaringan. Pengkabelan atau wiring adalah proses penyusunan jaringan dengan

Lebih terperinci

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN MACAM - MACAM KABEL JARINGAN Muhammad Arba Adandi arba@raharja.info Abstrak Kabel jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke switch/hub dll.kabel jaringan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jaringan Lokal 1. Jaringan Lokal Kabel (Local Area Network) Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang mencakup

Lebih terperinci

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara

Lebih terperinci

Spektrum Electromagnetic

Spektrum Electromagnetic TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan modul ini adalah : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan jaringan 2) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis medium fisik yang digunakan pada komunikasi

Lebih terperinci

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV.1. Jenis Media Transmisi pada LAN : 1. Coaxial Cable 2. Shielded & Unshielded Twisted Pair 3. Fiber Optic Cable 4. Wireless 1. Coaxial Cable : kabel ini sering

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT 2.1 Konfigurasi Sistem Komunikasi Satelit VSAT Dalam jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari ground segment, memperkuatnya dan mengirimkan

Lebih terperinci

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak. Media Transmisi Pendahuluan Guide - kabel Unguide - tanpa kabel Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh signal dan media Untuk guide, media lebih penting Untuk unguide, bandwidth yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,

Lebih terperinci

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi KOMUNIKASI DATA SAHARI 5. Teknik Modulasi Dua jenis teknik modulasi 1. Teknik modulasi yang digunakan untuk merepresentasikan data digital pada saat transmisi melalui media analog. Misal : Pengiriman data

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Pertemuan II

MEDIA TRANSMISI. Pertemuan II MEDIA TRANSMISI Pertemuan II Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : guided (terpandu) dan unguided (tidak terpandu). Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu

Lebih terperinci

Spektrum Electromagnetic

Spektrum Electromagnetic TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan modul ini adalah : 1) Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan jaringan 2) Memahami jenis-jenis medium fisik yang digunakan pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan

Lebih terperinci

Radio dan Medan Elektromagnetik

Radio dan Medan Elektromagnetik Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa

Lebih terperinci

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi Setelah kita mempelari tentang teori dasar kominukasi data dan telah juga mempelajari tranmisi dan media tranmisi, sekarang kita akan membahas soal

Lebih terperinci

BAB III PERFORMANSI AKSES BWA

BAB III PERFORMANSI AKSES BWA BAB III PERFORMANSI AKSES BWA 3.1 Pengertian BWA BWA (Broadband Wireless Access) mentransmisikan informasi dengan menggunakan gelombang radio antara pelanggan dengan perusahaan penyedia jasa layanan BWA.

Lebih terperinci

Jaringan VSat. Pertemuan X

Jaringan VSat. Pertemuan X Jaringan VSat Pertemuan X Pengertian VSat VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminalterminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.

Lebih terperinci

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER KOMUNIKASI DUA KOMPUTER Komunikasi data merupakan suatu pengetahuan dasar yang melandasi teori tentang konsep sistem jaringan. 1. Komunikasi dua komputer Bentuk jaringan komputer yang paling sederhana

Lebih terperinci

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISTILAH... xi INTISARI... xiii ABSTRACT...

Lebih terperinci

Guide Media Unguide Media

Guide Media Unguide Media TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan modul ini adalah : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan jaringan 2) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis medium fisik yang digunakan pada komunikasi

Lebih terperinci

Media Transmisi Data. Media Transmisi

Media Transmisi Data. Media Transmisi Media Transmisi Data Data-data pada jaringandapat ditransmisikan melalui 3 media : Copper media (media tembaga) Optical Media (media optik) Wireless Media (media tanpa kabel) Media Transmisi Sebagai perbandingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Point to Point Komunikasi point to point (titik ke titik ) adalah suatu sistem komunikasi antara dua perangkat untuk membentuk sebuah jaringan. Sehingga dalam

Lebih terperinci

JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI

JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI MATERI TIK KELAS X SEMESTER 1 JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI LANJUT Ahmad Rofii, A.Md. Kom. STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komuniasi KOMPETENSI

Lebih terperinci

Model Sistem Komunikasi

Model Sistem Komunikasi Model Sistem Komunikasi Pendahuluan Apakah Komunikasi itu? Cara menyampaikan/menyebarluaskan informasi(berita, pikiran,pendapat) Bagaimana cara manusia berkomunikasi, contoh : Bicara secara langsung Berbisik

Lebih terperinci

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran

Lebih terperinci

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO Sebelumnya kita bahas tentang Pengertian Radio Terlebih Dahulu. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara Radiasi dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN Untuk melakukan analisis dari performansi Bit Error Rate (BER) diperlukan data data yang menunjang analisis tersebut. Untuk mendapatkan data data tersebut dilakukan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain

Lebih terperinci

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum Sesi 2 Topologi Jaringan Danny Kriestanto 2 Topologi Jaringan Topologi Bus Topologi Ring Topologi Star Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi PENGANTAR TELEKOMUNIKASI PENGANTAR TELEKOMUNIKASI 3 Pengertian Telekomunikasi Tele : Jauh Komunikasi: Penyampaian informasi atau hubungan Transmisi antara satu titik dengan titik yang lainnya. Telekomunikasi:

Lebih terperinci

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan 三日月光 OSI LAYER u/ Menentukan layanan-layanan yang ditampilkan oleh setiap lapisan Physical layer Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perencanaan jaringan WiMAX akan meliputi tahapan perencanaan seperti berikut: 1. Menentukan daerah layanan berdasarkan data persebaran dan kebutuhan bit rate calon pelanggan

Lebih terperinci

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Jaringan Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Coaxial Coaxial ini memiliki satu kabel tembaga yang bertindak sebagai media

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL a. Pilihan Ganda 1. Protokol TCP/IP berhubungan dengan pengguna aplikasi yang berguna untuk terminal maya jarak jauh a. HTTP b. FTP c. SMTP d. TELNET e. UDP 2. Proses pencampuran

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER Soal No.1 a. Rancang sebuah MAN dengan criteria sebagai berikut : - Topologi jaringan yang digunakan - Protokol yang dipakai - Alamat IP tiap host dan server - Operating

Lebih terperinci

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Transmisi Merupakan suatu proses

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada BAB III TEORI DASAR 3.1 UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada pada frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz (3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar dari

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T Multiplexing Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar &

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 54 LAMPIRAN 1 Pengukuran VSWR Gambar 1 Pengukuran VSWR Adapun langkah-langkah pengukuran VSWR menggunakan Networ Analyzer Anritsu MS2034B adalah 1. Hubungkan antena ke salah satu port, pada Networ

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data Komunikasi data merupakan pertukaran data antara dua devicemelalui suatu media transmisi (Forouzan, 2007). 2.1.1. Komponen Komunikasi Data Komunikasi data terdiri

Lebih terperinci

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) 3.1 Interferensi Radio FM Pada komunikasi satelit banyak ditemui gangguan-gangguan (interferensi) yang disebabkan oleh banyak faktor,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang BAB II TEORI DASAR 2.1. PROPAGASI GELOMBANG Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang didesain untuk memancarkan sinyal

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB III RADIO MICROWAVE

BAB III RADIO MICROWAVE 26 BAB III RADIO MICROWAVE 3.1. Sistem Telekomunikasi Gelombang Mikro Pancaran Radio Bumi, menggunakan frekuensi tertentu yang dipancarkan melalui antena sehingga dapat diterima oleh receiver pada area

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi

Teknik Telekomunikasi Teknik Telekomunikasi Konsep Dasar Telekomunikasi Jenis-jenis Telekomunikasi Sinyal Modulasi Pengkodean Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Konsep Dasar Telekomunikasi

Lebih terperinci

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun suatu jaringan komputer diantaranya : A. SERVER Server adalah suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola suatu jaringan

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS WIRELESS COMMUNICATION Oleh: Eko Marpanaji INTRODUCTION Seperti dijelaskan pada Chapter 1, bahwa komunikasi tanpa kabel menjadi pilihan utama dalam membangun sistem komunikasi dimasa datang. Ada beberapa

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi: Komunikasi Data. Hanif Fakhrurroja, MT

Pengantar Teknologi Informasi: Komunikasi Data. Hanif Fakhrurroja, MT Pengantar Teknologi Informasi: Komunikasi Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Definisi Komunikasi data adalah bergeraknya data dari satu titik

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANCAR&PENERIMA RADIO PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,4 Modulasi Digital Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 I II III IV V VI outline Konsep modulasi digital Kelebihan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci