LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2015

2 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2014 ini, disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pelaksanaan Pembangunan Peternakan dan Perikanan pada Tahun Anggaran Laporan ini memberikan gambaran atas pelaksanaan Pembangunan Peternakan dan Perikanan, masalah dan upaya pemecahan masalah yang dihadapi serta pemanfaatan potensi sumberdaya yang dimiliki Dinas. Dasar penyusunan laporan ini adalah : 1. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun yang memuat Program Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung; 2. Laporan Kegiatan Tahunan yang berasal dari setiap Bidang, Sekretariat, UPTD yang ada di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung; 3. Renja dan Renja Perubahan Tahun 2014 serta DPA-DPPA Tahun Anggaran 2014.; Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya dan dapat dijadikan bahan untuk bahan evaluasi dan penentuan kebijaksanaan lebih lanjut bagi keberhasilan Pembangunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Soreang, Februari 2015 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG Ir. H. Hermawan Pembina Utama Muda NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gambaran Umum Dinas Peternakan dan Perikanan Sistematika Penyusunan... 4 BAB II PROGRAM KERJA Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Program dan Kegiatan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi peternakan Program Peningkatan penerapan teknologi peternakan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut/Air payau dan Air Tawar BAB III ANGGARAN, REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA PENDAPATAN BELANJA Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA Sumber dana APBD Kabupaten Bandung Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung A. Urusan Program Wajib pada setiap SKPD B. Urusan Pilihan Pertanian C. Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN Permasalahan Upaya Pemecahan Masalah BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran ii

4 DAFTAR TABEL Nomor Uraian Hal 1 Target dan Realisasi PAD Dinas Peternakan dan Perikanan tahun Target dan Realisasi Belanja Dinas Peternakan dan Perikanan TA Ringkasan Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan Perikanan TA Rekapitulasi Target dan Belanja Belanja berdasarkan Urusan Target dan Realisasi Belanja Langsung Urusan Wajib pada setiap SKPD TA Realisasi anggaran belanja langsung berdasarkan sumber anggaran Realisasi anggaran Belanja Langsung Urusan Pilihan per program dan kegiatan Realisasi kinerja dan anggaran Urusan Wajib pada Setiap SKPD Realisasi kinerja dan anggaran Urusan Pilihan Pertanian Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Jumlah Vaksin berdasarkan sumber anggaran Pelaksanaan vaksinasi AI dan ND tahun Alokasi Vaksinasi AI ND tahun Vaksinasi Brucellosis pada Tahun Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Tahun Rincian Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Tahun Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Tahun Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Eliminasi HPR tahun Rincian pelayanan puskeswan berdasarkan jenis hewan Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemic Rincian pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Target dan realisasi populasi ternak tahun Stimulan ternak dari Disnakan tahun Perbandingan target dan realisasi penyediaan produk ternak tahun Uraian pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan Ternak Uraian Kegiatan Perbibitan dan Perawatan Ternak Tahun Daftar prestasi kontingen Kab. Bandung pada Kontes Ternak Tk. Jawa Barat Perbandingan Target dan Realisasi Akseptor IB Tahun Pelaksanaan Inseminasi Buatan di Kabupaten Bandung tahun Uraian Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan Tahun Uraian pelaksanaan kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT) Produksi produk olahan peternakan tahun Produksi Olahan Susu Tahun Kabupaten Bandung Produksi Olahan daging Tahun 2014 Kabupaten Bandung (Kg) Ringkasan penerapan teknologi dan sarana prasarana budidaya peternakan Ringkasan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana teknologi RPH Kinerja dan anggaran pada Urusan Pilihan Keluatan dan Perikanan Produksi benih ikan Tahun Produksi ikan Tahun 2014 berdasarkan jenis usaha Uraian kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Produksi Olahan, RTP, Konsumsi Ikan dan PIRT Kegiatan Restocking Ikan di Perairan Umum Tahun Target dan Realisasi Anggaran TP APBN di Kab. Bandung TA iii

5 DAFTAR GRAFIK Nomor Uraian Hal 1 Data Vaksinasi Brucellosis pada tahun Data series eliminasi HPR tahun Persentase pelayanan menurut jenis hewan Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun Data Populasi Ternak unggas di Kabupaten Bandung Tahun Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun Perkembangan Kebuntingan pada Betina akseptor IB tahun iv

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan kegiatan pembangunan pada Dinas peternakan dan Perikanan tahun 2014 didasarkan kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2014 yang merupakan implementasi dari Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan tahun , yang bertujuan untuk menjadikan Dinas Peternakan dan Perikanan yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang berwawasan lingkungan. Arah kebijakan pembangunan ekonomi pada dokumen RPJMN lebih diarahkan pada pembangunan ekonomi yang bertumpu pada kemampuan dalam negeri. Adapun arah pembangunan ekonomi Indonesia tahun difokuskan kepada: 1. Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ini maka ada beberapa hal yang yang akan ditempuh oleh pemerintah diantaranya: a. Stabilitas ekonomi yang kokoh. b. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. 2. Peningkatan Investasi 3. Peningkatan Ekspor 4. Peningkatan daya saing pariwisata 5. Peningkatan daya beli 6. Kebijakan Keuangan 7. Stabilitas Harga 8. Stabilitas sektor keuangan 9. Revitalisasi industri 10. Daya saing ketenaga kerjaan 11. Pemberdayaan koperasi dan UMKM 12. Jaminan Sosial Arah pembangunan provinsi Jawa barat lebih ditekankan pada beberapa sektor, khusus untuk sektor pertanian dan perikanan lebih difokuskan kepada penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan hewan. Intervensi akan keterbukaan pasar global, diversifikasi pertanian, dan fasilitasi pemasaran produk peternakan dan perikanan. Pelaksanaan pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung senantiasa menunjang pada arah pembangunan kabupaten, provinsi dan pusat; oleh karena itu sebagai salah satu sarana untuk menyelaraskan program kerja antara Pusat, Propinsi dengan daerah perlu disusun suatu penyampaian informasi yang berjenjang. Laporan Tahunan pelaksanaan program dan kegiatan merupakan salah satu sarana penyampaian informasi dan bentuk pertangguang jawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang 1

7 telah dilaksanakan pada tahun Dinas Peternakan dan Perikanan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung berkewajiban untuk menyampaikan bentuk Laporan hasil pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu tahun 2014 sebagai bahan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah (LKPJ). Dasar Hukum Penyusunan Laporan a. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). b. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. c. Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. d. Peraturan Pemerintah No.108 Tahun 2001 tentang Pertanggungjawaban Kepala Daerah e. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah f. Peraturan Pemerintah no 6 tahun 2008 tanggal 4 Pebruari 2008 tentang Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. g. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah h. Instruksi Menteri dalam Negeri No.22 Tahun 1989 tentang Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan di Daerah i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 mengenai Perubahan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah j. Perda Kebupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung. k. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung. l. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 tanggal 19 September 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007 sampai tahun 2027 m. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun n. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 tanggal 6 Pebruari 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 o. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15 Tahun 2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 p. Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 tanggal 26 Pebruari 2008 tentang Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas daerah Kabupaten Bandung hal q. Peraturan Bupati Bandung Nomor 3 tanggal 7 Pebruari 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 r. Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan tahun

8 s. Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun t. Dokumen Perlaksanaan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran Gambaran Umum Dinas Peternakan dan Perikanan Morfologi wilayah Kabupaten Bandung terdiri atas: wilayah datar/landai, perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan lereng antara 0 8 %, 8 15 % hingga di atas 45 %. Kabupaten Bandung beriklim tropis yang dipengaruhi oleh iklim muson dengan curah hujan rata-rata antara mm sampai dengan mm per tahun. Suhu udara berkisar antara 19 o C sampai 32 o C dengan kelembaban antara 78 % pada musim hujan dan 70 % pada musim kemarau. Dengan kondisi suplai air tersedia hampir di sepanjang tahun yang mendorong berkembangnya usaha pertanian rakyat, termasuk budidaya peternakan dan perikanan berkembang hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bandung. Pada sub sektor peternakan seluruh kecamatan terdapat populasi domba dan unggas, demikian pula dengan budidaya perikanan. Meskipun demikian dari potensi populasi tersebut terdapat wilayah-wilayah yang memiliki potensi peternakan/perikanan yang menonjol, seperti wilayah Pangalengan dan sekitarnya potensial dalam pengembangan sapi perah, wilayah Cikancung potensial dalam pengembangan sapi potong, Bojongsoang, Ciparay, Majalaya potensial dalam pengembangan perikanan. Berkembangnya sektor budidaya atau sektor agribisnis usaha tani, menumbuhkembangkan usaha sektor agribisnis hilir yang bergerak di bidang pemasaran dan pengolahan pasca panen. Tumbuhnya industri pengolahan skala rumah tangga (home industry) dengan bahan baku produk asal ternak dan ikan merupakan salah satu mata rantai agribisnis peternakan/perikanan di Kabupaten Bandung. Bermacam produk olahan susu berkembang di wilayah Pangalengan dan Pasirjambu, demikian pula dengan olahan ikan pindang di wilayah Bojongsoang. Berkembangnya sektor agribisnis usaha tani dan agribisnis hilir tersebut perlu ditunjang dengan upaya menjaga dan meningkatkan produktivitas budidaya baik seperti peningkatan sarana prasarana budidaya peternakan/perikanan maupun penyediaan infrastruktur yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat peternak/pembudidaya ikan. Demikian pula dengan perlunya peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang pola usaha budidaya serta kelembagaan yang baik dan ramah lingkungan, dalam menjaga sinergitas antara suprastruktur dan infrastruktur budidaya. 3

9 Dalam upaya fasilitasi dan pelayanan peternakan perikanan tersebut, pada Tahun 2007 melalui Peraturan Daerah Nomor 20 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan perikanan yang meliputi peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan pembinaan usaha peternakan dan perikanan serta melaksanakan ketatausahaan dinas. Dalam pelaksanaan Tupoksi tersebut ditunjang dengan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut: Berdasarkan struktur organisasi tersebut, dalam pelaksanaan tupoksi Dinas Peternakan dan Perikanan terdapat 4 (empat) bidang teknis terkait, serta dibentuk 4 (empat) Unit Pelayanan Teknis Dinas yang masing-masing memiliki kekhususan tersendiri dan dapat secara langsung melayani kebutuhan masyarakat. Selain 29 pejabat struktural, pada Tahun 2014 terdapat 5 pejabat fungsional paramedik dan medik veteriner, serta 50 staf dinas dan UPTD Sistematika Penyusunan Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 ini, berisikan tentang laporan hasil pencapaian kinerja kegiatan sebagai tolak ukur 4

10 keberhasilan tahunan suatu organisasi. Sistematika penyajian Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 ini, dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan laporan, gambaran umum Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung serta menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Anggaran 2014 serta Sistematika penyusunan Laporan. BAB II. PROGRAM KERJA Menjelaskan tentang program kerja Dinas Peternakan dan Perikanan pada tahun 2014 dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan. BAB III. ANGGARAN, REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA Menjelaskan pos-pos pendapatan dan belanja yang menjadi tanggung jawab Dinas Peternakan dan Perikanan, baik target maupun realisasi, serta permasalahan yang dihadapi. BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA Menjelaskan kemajuan pelaksanaan pembangunan pada bidang dan program yang menjadi tanggungjawab Dinas Peternakan dan Perikanan, yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan. BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA Menjelaskan permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan serta dilengkapi dengan upaya yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan yang ada. BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan kesimpulan dan saran menyeluruh dari laporan pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung tahun

11 BAB II PROGRAM KERJA 2.1. Visi dan Misi Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung untuk periode Tahun 2010 s/d 2015 sangat erat kaitannya dengan visi Pemerintah Kabupaten Bandung maupun dengan visi Jawa Barat. Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung juga memperhatikan nilai-nilai visi daerah, aspirasi dan dinamika pembangunan daerah, maka Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan adalah : VISI Menjadikan Dinas Peternakan Dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal yang berwawasan lingkungan. Visi tersebut merupakan gambaran rencana pembangunan peternakan dan perikanan untuk masa lima tahun mendatang. Dihadapkan dengan tantangan dan keterbatasan sumberdaya serta kekurangan sarana prasarana, Dinas Peternakan dan Perikanan berupaya meningkatkan pelayanan publik sehingga pada akhirnya dapat menciptakan masyarakat peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan melestarikan mengembangkan potensi lokal dengan memperhatikan keseimbangan alam pada proses pembangunannya. M I S I Untuk mewujudkan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan tersebut, maka ada beberapa langkah yang ditetapkan sebagai Misi yaitu : 1. Meningkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima. 2. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul. 3. Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan Peternakan dan Perikanan. 4. Mengembangkan usaha Peternakan dan Perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing Tujuan dan Sasaran Tujuan 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan Sasaran 1. Peningkatan kualitas SDM aparatur peternakan dan Perikanan 2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan 6

12 Tujuan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha 2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan untuk konsumsi didalam daerah dengan ketersediaan infrastuktur peternakan dan perikanan yang mampu mendukung peningkatan produksi ternak dan ikan yang unngul 3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian Penyakit ternak dan Ikan untuk peningkatan kualitas produk peternakan dan Ikan 4. Terkendalinya dampak pembangunan peternakan dan perikanan dengan memperhatikan sarana prasarana dan daya dukung serta serta daya tampung lingkungan 5. Meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal Sasaran 3. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha perikanan 1. Mendorong peningkatan produksi peternakan 2. Peningkatan konsumsi ternak dan ikan perkapita 3. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan 4. Peningkatan pelayanan perizinan usaha perikanan 5. Pembangunan sentra pasar ikan 6. Peningkatan sarana pemasaran hewan dan pelayanan perizinan usaha peternakan 1. Peningkatan kesehatan hewan ternak dan ikan 2. Peningkatan kesmavet untuk mendukung jaminan keamanan pangan 1. Peningkatan pemanfaatan hasil ikutan produksi peternakan dan perikanan 2. Mendorong peningkatan populasi peternakan 3. Pengendalian mutu lingkungan di perairan umum 4. Peningkatan pengelolaan limbah peternakan 1. Memfasilitas bantuan permodalan untuk usaha Peternakan dan Perikanan melalui perbankan atau Bantuan Sosial 2. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan perikanan 3. Membuat produk olahan yang berdaya saing dengan memperbaiki kemasan, sertifikasi dan berlabel halal 2.3. Program dan Kegiatan Sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, berdasarkan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 pelaksanaan pembangunan diklasifikasikan ke dalam Urusan. Pembangunan peternakan dan perikanan pada tahun 2014 yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan ini meliputi 3 urusan : 1. Urusan Program Wajib yang dilaksanakan pada setiap SKPD, 2. Urusan Program Pilihan Pertanian dan 3. Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan. Urusan Program Wajib yang dilaksanakan pada setiap SKPD terdapat 3 Program dan 21 Kegiatan. Urusan Program Wajib ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai penunjang kegiatan dinas/operasional kedinasan untuk kurun waktu satu tahun dengan rincian sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang difasilitasi dalam kegiatan : 7

13 a) Penyediaan Jasa Komunikasi. Sumberdaya Air dan Listrik b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor c) Penyediaan Alat Tulis Kantor d) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan e) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor f) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor g) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan h) Penyediaan Makanan dan Minuman i) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah j) Penyediaan Tenaga Pendukung Administrasi Teknis dan Perkantoran k) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah l) Penunjang Peringatan Hari-Hari Bersekarah (PHHB) 2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, yang difasilitasi dalam kegiatan : a) Pembangunan Gedung Kantor b) Pengadaan Mebelair c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 3. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, yang difasilitasi dalam kegiatan : a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi SKPD b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran c) Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Sedangkan berdasarkan Urusan Program Pilihan Pertanian dan Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan ditetapkan 7 (Tujuh) program yaitu : A. Urusan Program Pilihan Pertanian 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak 2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan B. Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan 1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan 2. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 3. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar Adapun Program dan Kegiatan serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pada Tahun 2014 ini adalah sebagai berikut: 8

14 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas usaha peternakan, mendorong peningkatan jaminan kesehatan hewan, penanggulangan PHMS, serta mendorong peningkatan produk peternakan yang Halal, Aman, Utuh, dan Sehat. Sebagai implementasi dari program maka dijabarkan dalam kegiatan prioritas yaitu: 1) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak 2) Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik 3) Pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium 4) Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan 2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyediaan bibit ternak yang berkualitas, peningkatan penyediaan bahan pangan asal ternak, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam usaha peternakan. Melalui pelaksanaan program ini diupayakan dapat mendorong peningkatan populasi ternak dan produksi daging, susu serta telur. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan prioritas sebagai berikut: 1) Pembangunan Sarana dan Prasarana pembibitan ternak 2) Pembibitan dan Perawatan Ternak 3) Pengembangan Agribisnis Peternakan 4) Pengembangan Agribisnis Peternakan DBHCHT 3. Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi peternakan Program ini bertujuan untuk menggali potensi sumber daya peternakan di sektor pengelolaan pasca panen, diversifikasi usaha dan meningkatkan mutu produk olahan yang berdaya saing serta meningkatkan kinerja sumber daya dalam mengolah dan memasarkan produk olahannya. Adapun sasaran dari pelaksanaan program ini adalah dapat meningkatkan produksi produk olahan yang mempunyai nilai tambah dan pendapatan pengolah produk peternakan. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan perioritas sebagai berikut: 1) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah 2) Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan 9

15 4. Program Peningkatan penerapan teknologi peternakan Program ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan teknologi peternakan sekaligus menggali potensi sumber daya peternakan sehingga dapat memberikan nilai tambah pada produk peternakan yang berwawasan lingkungan serta menjamin penyediaan produk peternakan terutama daging yang berkualitas. Adapun sasaran dari peningkatan penerapan teknologi dalam usaha budidaya peternakan dan produk ikutan hasil peternakan yang kurang dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Selain itu peningkatan pelayanan dalam penyediaan produk peternakan yang berkualitas. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan perioritas sebagai berikut: 1) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 2) Peningkatan sarana dan prasarana teknologi RPH 5. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia melalui ketersediaan bahan pangan asal ikan, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam usaha perikanan. Melalui pelaksanaan program ini diupayakan dapat mendorong peningkatan produksi ikan. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan perioritas sebagai berikut: 1) Pengembangan Bibit Ikan Unggul 2) Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan 3) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan 4) Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Benih Ikan (Bantuan Gubernur) 6. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program ini bertujuan untuk menggali potensi sumber daya perikanan di sektor pengelolaan pasca panen, diversifikasi usaha dan meningkatkan mutu produk olahan yang berdaya saing serta meningkatkan kinerja sumber daya dalam mengolah dan memasarkan produk olahannya. Adapun sasaran dari pelaksanaan program ini adalah dapat meningkatkan produksi produk olahan, juga dapat meningkatkan pendapatan pengolah produk perikanan. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan perioritas Pengembangan Pengolahan Pemasaran dan Pelayanan Usaha Perikanan. 10

16 7. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut/Air payau dan Air Tawar Program ini bertujuan untuk menggali potensi kawasan perikanan serta pengendalian daya dukung lingkungan budidaya perikanan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas usaha budidaya perikanan. Sebagai implementasi dari program dan upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan dalam kegiatan perioritas Peningkatan Pengendalian Penyakit Ikan dan Lingkungan Kawasan Perikanan. Selain program-program Peternakan dan Perikanan yang dibiayai dari APBD Kabupaten, Provinsi dan DAK, pada tahun 2014 juga dilaksanakan program Tugas Pembantuan. Adapun Program kerja pemerintah pusat yang di Kabupaten Bandung melalui mekanisme Tugas Pembantuan yaitu program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Adapun pelaksanaan program dijabarkan kedalam beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (kode 1782) 2. Kegiatan Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal (Kode 1783) 11

17 BAB III ANGGARAN, REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA 3.1. PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sub Sektor Peternakan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana diamanatkan dalam Perda Nomor 20 Tahun 2011 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan, Perda No. 21 Tahun 2011 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, Perda No. 22 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan. Secara garis besar dari ke empat perda tersebut dapat digolongkan ke dalam empat jenis pendapatan berdasarkan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, yaitu: 1. Retribusi Rumah Potong Hewan 2. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 3. Retribusi Ijin Usaha Perikanan 4. Penjualan Hasil Peternakan Secara keseluruhan Realisasi PAD Dinas Peternakan dan Perikanan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sangat signifikan sebesar 64,44% atau sebesar Rp ,-. Pada tahun 2013 PAD sebesar Rp ,- meningkat menjadi Rp ,- pada tahun Grafik 1. Perkembangan capaian PAD Disnakan Tahun 2012 s/d 2014 Capaian PAD Disnakan Tahun 2012 s/d ,000, ,000, ,000, ,000,000 64,44% 450,000, ,000, ,000, ,000,000 6,12% Capaian PAD 360,660, ,715, ,345,500 Secara Rinci Target dan Realisasi PAD Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2014 tertuang dalam Tabel 1. Perda No Tabel 1. Target dan Realisasi PAD Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2014 Jenis Pendapatan Target (Rp) Realisasi (Rp) Retribusi Jasa Usaha ,55 20 Tahun 2011 Retribusi Rumah Potong Hewan ,49 21 Tahun 2011 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah ,00 % 12

18 Perda No Jenis Pendapatan Target Realisasi (Rp) (Rp) % Retribusi Perizinan Tertentu ,51 22 Tahun 2011 Retribusi Ijin Usaha Perikanan ,51 Lain-Lain PAD yang Sah ,41 21 Tahun 2011 Penjualan Hasil Peternakan (susu sapi) ,41 Jumlah , BELANJA Sebagaimana tertuang di dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Disnakan TA. 2014, alokasi anggaran belanja sebesar Rp ,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- serta Belanja Langsung sebesar Rp ,-; (termasuk Rp ,- dari APBD Provinsi Jawa Barat/Bantuan Gubernur, Dana Alokasi Khusus sebesar Rp dan Dana Bagi Hasil sebesar Rp ,-) untuk kebutuhan pelaksanaan program dan kegiatan. Secara ringkas realisasi belanja pada Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Anggaran 2014 tersaji dalam tabel 2 dan diagram berikut. Tabel 2. Target dan Realisasi Belanja Dinas Peternakan dan Perikanan TA 2014 Jenis Belanja Target Realisasi % Belanja Tidak Langsung ,83 Belanja Langsung ,99 Jumlah ,33 13

19 Belanja Tidak Langsung Dari total belanja Tidak Langsung yang dialokasikan sebesar Rp ,- dapat direalisasikan sebesar Rp ,- (95,83%) sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,- yang berasal dari sisa rencana kenaikan gaji dan tunjangan dari semula 10% pelaksaannya sekitar 6%, juga dari sisa acress yang dicadangkan sebesar 2,5%. Selain itu pada Dinas Peternakan dan Perikanan terdapat perubahan komposisi pegawai (mutasi dan pensiun) serta perubahan tanggungan pada tunjangan keluarga. Sisa ini pula berasal dari insentif pemungutan retribusi daerah yang belum di realisasikan mengingat tersedianya aturan penunjang tentang persentase upah pungut untuk tim pemungut pada Disnakan yang diatur melalui peraturan Bupati. Secara rinci rencana dan realisasi Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Anggaran 2014 dapat dijelaskan pada tabel 3. Kode Rek. Tabel 3. Ringkasan Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan Perikanan TA URAIAN JUMLAH ANGGARAN JUMLAH SPJ (LS+UP/GU/TU) s.d Bulan Ini SISA ANGGARAN Persen (%) BELANJA TIDAK LANGSUNG ,83 01 Gaji dan Tunjangan , Gaji Pokok PNS , Tunjangan Keluarga , Tunjangan Jabatan , Tunjangan Fungsional , Tunjangan Fungsional Umum , Tunjangan Beras , Tunjangan PPh / Tunjangan Khusus , Pembulatan Gaji ,83 02 Tambahan Penghasilan PNS , Tambahan Penghasilan Berdasarkan ,52 Beban Kerja Tambahan Penghasilan Berdasarkan ,61 Pertimbangan Objektif Lainnya 06 Insentif Pemungutan Retribusi ,00 Daerah Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , Belanja Langsung Besarnya alokasi anggaran Belanja Langsung Dinas Peternakan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp ,- dan dapat terealisasi sebesar Rp ,- Atau 93,99%. Anggaran sebesar tersebut dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang terakomodir dalam 3 urusan (tabel 4) Tabel 4. Rekapitulasi Target dan Belanja Belanja berdasarkan Urusan URAIAN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) Persentase A. Urusan Wajib Pada Setiap SKPD ,79 B. Urusan Pilihan ,00 1. Urusan Pilihan Pertanian ,57 2. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan ,34 14

20 A. Belanja Urusan Wajib pada setiap SKPD dari alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 93,79% dengan sisa anggaran sebesar Rp ,-. Belanja Urusan ini diantaranya diperuntukkan bagi kegiatan yang menunjang kelancaran pelayanan, pemeliharaan aset, operasional kantor, perencanaan dan pelaporan dinas yang terbagi ke dalam 3 program dan 21 kegiatan. Adapun sisa anggaran tersebut di antaranya berasal dari: - Hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; - Pembayaran rekening listrik/telpon/air - Sisa volume perjalanan dinas luar daerah dan sistem pembayaran (70%) dari pekerjaan yang diundang oleh instansi lain - Beberapa sub kegiatan yang tidak dilaksanakan (sesuai kebutuhan) seperti penambahan instalasi listrik pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik; sisa pemeliharaan, bahan bakar maupun perpanjangan STNK pada kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; serta pembelian hadiah pada kegiatan PHHB. Secara ringkas realisasi anggaran per kegiatan tersaji dalam Tabel 5 berikut. Kode Rek. Tabel 5. Target dan Realisasi Belanja Langsung Urusan Wajib pada setiap SKPD TA URAIAN Pagu Anggaran Realisasi Persen (%) Sisa Anggaran 01 Program Pelayanan Administrasi , Perkantoran Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya , Air & Listrik Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan ,00 0 Kantor Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor , Penyediaan Alat Tulis Kantor , Penyediaan Barang Cetakan dan , Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi ,00 0 Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan , Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan ,00 0 Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman , Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke , Luar Daerah Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke ,00 0 Dalam Daerah Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah , Program Peningkatan Sarana dan , Prasarana Aparatur Pembanguan Gedung Kantor , Pengadaan Meubeler , Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor , Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan , Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan ,00 0 Gedung Kantor Pemeliharaan rutin/berkala lahan , pertanian/peternakan/perikanan 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan ,

21 Kode Rek. URAIAN Pagu Anggaran Realisasi Persen (%) Sisa Anggaran Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan , Ikhtisar Realisasi SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran , Penyusunan Pelaporan Prognosis realisasi anggaran , B. Belanja Urusan Pilihan sebesar Rp ,- dan teralisasi sebesar Rp ,- atau 94,00% dengan sisa anggaran sebesar Rp ,-. Dari segi sumber anggaran, belanja sebesar tersebut selain mempergunakan APBD Kabupaten juga di dalamnya terdapat anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBN DAK Pertanian dan Luncuran DAK Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Secara ringkas realisasi anggaran berdasarkan sumber anggaran ini diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 6. Realisasi anggaran belanja langsung berdasarkan sumber anggaran Sumber Anggaran Target (Rp) Realisasi (Rp) persentase APBD Kabupaten ,25 APBD Provinsi ,91 APBN DAK+ Pendamping ,73 DBH CHT ,23 Jumlah ,33 Sedangkan realisasi belanja berdasarkan Urusan Pilihan yaitu Pilihan Pertanian yang mengakomodir pelaksanaan kegiatan sub sektor peternakan dan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan yang mengakomodir pelaksanaan kegiatan sub sektor perikanan. Dengan rincian pada masing-masing program/kegiatan diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 7. Realisasi anggaran Belanja Langsung Urusan Pilihan per program dan kegiatan No Program/Kegiatan URUSAN WAJIB SETIAP SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik Sumber Dana Anggaran Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran , , Keterangan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari pengeluaran yang disesuaikan dengan pemakaian (tagihan rekening) APBD Kab , Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor 8 Penyediaan Jasa Kebersihan APBD Kab ,00 0 Kantor 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa 11 Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa 16

22 No Program/Kegiatan 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 13 Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 17 Penyediaan Makanan dan Minuman 18 Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah Sumber Dana Anggaran Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran APBD Kab ,00 0 Keterangan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang jasa APBD Kab ,00 0 APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari pengeluaran yang disesuaikan dengan kebutuhan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari sisa volume pekerjaan dan sistem pembayaran (70%) dari pekerjaan yang diundang oleh instansi lain APBD Kab , Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah 22 Peringatan Hari-Hari Bersejarah APBD Kab ,00 0 Program peningkatan sarana , dan prasarana aparatur 3 Pembangunan Gedung Kantor APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa 10 Pengadaan Mebeulair APBD Kab , Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor 24 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 26 Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 30 Pemeliharaan rutin/berkala lahan pertanian/peternakan/perikanan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran URUSAN PILIHAN PERTANIAN 1 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 1.1 Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak 1.2 Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik 1.3 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium APBD Kab , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari pengeluaran disesuaikan kebutuhan baik pemeliharaan, bahan bakar maupun perpanjangan STNK APBD Kab ,00 0 APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari pengeluaran jasa pengukuran ulang dari semula ditargetkan 20 Ha terealisasi 10,4 Ha , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari tidak terlaksananya 2 kali rapat penyusunan dokumen APBD Kab ,00 0 APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa , APBD Kab , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari pengadaan obat, sarpras, honorarium, narasumber sosialisasi dan perjalanan dinas APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari biaya pemusnahan unggas dan perjalanan dinas APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan APBD , jasa; honorarium barang dan jasa 17

23 No Program/Kegiatan 1.4 Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan 2 Program peningkatan produksi hasil peternakan 2.1 Kegiatan : Pembangunan Sarana Dan Prasarana Pembibitan Ternak 2.2 Kegiatan : Pembibitan dan Perawatan Ternak 2.3 Kegiatan : Pengembangan Agribisnis Peternakan 12 Kegiatan : Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT) 3 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 3.1 Kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah 2 Kegiatan pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan 4 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan 4.1 Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 4.2 Kegiatan : Peningkatan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Sumber Dana Anggaran Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran Keterangan Prov. APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi DAK , pengadaan barang dan Kementan jasa; Perjalanan dinas , APBD Kab. DAK Kementan ,63 90, Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; Pemeriksaan brucellosis sapi potong; Honorarium narasumber APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; Perjalanan dinas DBHCHT , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi APBD , pengadaan barang dan Prov. jasa; bahan baku kegiatan , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; Penyusunan identifikasi CP-CL dan Desain (SID) APBD Kab , Sisa anggaran berasal APBD , dari hasil negosiasi Prov. pengadaan barang dan jasa , Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan Program pengembangan , budidaya perikanan 1 Pengembangan bibit ikan unggul APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa 2 Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan 3 Pembinaan dan pengembangan perikanan 8 Peningkatan sarana dan prasarana balai benih ikan (bantuan gubernur) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; dan Perjalanan Dinas APBD Kab. DAK KKP luncuran ,56 90, Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; Sisa perjalanan dinas APBD Prov , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa ,

24 No Program/Kegiatan 1 Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Pengendalian kesehatan dan lingkungan perikanan Jumlah berdasarkan Sumber Dana Sumber Dana Anggaran Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran Keterangan APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; Perjalanan dinas , APBD Kab , Sisa anggaran berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa APBD , Kab. APBD , Prov. DAK , Kementan DAK KKP , luncuran DBHCHT , JUMLAH TOTAL ,

25 BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA 4.1. Sumber dana APBD Kabupaten Bandung Pembangunan peternakan dan perikanan sebagai upaya perwujudan dari visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, pada tahun anggaran 2014 ini berpedoman kepada Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 yang diimplementasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2014 yang meliputi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, baik dengan sumber dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, DAK maupun DBH CHT Belanja Tidak Langsung Alokasi anggaran sebesar Rp ,- yang direalisasikan sebesar Rp ,- (86,47%) pada belanja Tidak Langsung ini dipergunakan untuk membiayai Belanja Pegawai yang meliputi: a) Gaji dan Tunjangan Alokasi anggaran untuk Gaji dan Tunjangan sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- (84,5%) digunakan untuk membiayai Gaji Pokok PNS, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Fungsional, Tunjangan Fungsional Umum, Tunjangan Beras, Tunjangan PPH dan Pembulatan Gaji. Gambaran umum pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan pada akhir Tahun 2014 (Desember) adalah sebagai berikut : - Struktur pegawai berdasarkan Golongan : - Golongan IV c : 1 orang - Golongan IV b :2 orang - Golongan IV a :5 orang - Golongan III d :14 orang - Golongan III c :12 orang - Golongan III b :16 orang - Golongan III a :6 orang - Golongan II c :4 orang - Golongan II b :18 orang - Golongan II a :3 orang - Golongan I d : 2 orang - Golongan Ib : 1 orang Jumlah :84 orang Sedangkan berdasarkan Perda Nomor 20 tahun 2007 struktur organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan terdiri dari : 20

26 - Eselon II b : 1 orang - Eselon IIIa : 1 orang - Eselon IIIb : 4 orang - Eselon IVa : 19 orang - Eselon IVb : 4 orang Jumlah : 29 orang Adapun pegawai fungsional yang terdapat di Dinas Peternakan dan Perikanan berjumlah 5 orang yang merupakan fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner. Petugas Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner bertugas di Lapangan dengan wilayah kerja per Kecamatan dalam melaksankan tugas sebagai pelayaanan kesehatan hewan Sedangkan Fungsional Umum yang bertugas dalam membantu administrasi dan pelayanan umum serta kepegawaian dinas pada akhir tahun 2014 berjumlah 51 orang. b) Tambahan Penghasil PNS Tambahan Penghasilan PNS (TPP) dipergunakan untuk tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja yang besarannya disesuaikan dengan jabatan dari pegawai. Sedangkan tambahan penghasilan berdasarkan objek lainnya diperuntukkan dalam membiayai makanan dan minuman harian pegawai, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu per pegawai maksimal 12 hari kerja dalam setiap bulannya. c) Insentif Pemungutan Retribusi Daerah Insentif ini diperuntukan bagi peningkatan kinerja petugas pemungut retribusi daerah dalam upaya pencapaian target yang ditetapkan. Besaran dari insentif ini ditentukan sebesar 5% dari besaran Retribusi yang ditetapkan dalam PAD. Namun dalam pelaksanaannya insentif ini tidak dapat diberikan kepada tim pemungut dikarenakan belum adanya pedoman yang mengatur hal tersebut melalui peraturan Bupati Belanja Langsung A. Urusan Program Wajib pada setiap SKPD Alokasi anggaran sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- atau 93,79% pada Urusan Wajib ini dipergunakan untuk membiayai 3 program, yaitu: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Anggaran untuk program ini sebesar Rp ,- dan direalisasi sebesar Rp ,- atau 90,05%. Anggaran sebesar tersebut dipergunakan untuk membiayai 12 kegiatan dengan sasaran capaian program berupa meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran selama tahun b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- dan direalisasi sebesar Rp ,- atau 95,81%, Anggaran sebesar tersebut dipergunakan untuk membiayai 5 21

27 kegiatan dengan sasaran capaian program berupa optimalisasi sarana dan prasarana kantor baik pemeliharaan maupun penambahan sarana. c) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Anggaran ini dialokasikan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 96,50%. Anggaran sebesar tersebut dipergunakan untuk membiayai 2 kegiatan dengan sasaran capaian program berupa tersedianya laporan akuntabilitas keuangan dan laporan kinerja pelaksanaan kegiatan dinas tahun Capaian kinerja pelaksanaan program kegiatan pada Urusan Wajib SKPD tersebut di atas diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 8. Realisasi kinerja dan anggaran Urusan Wajib pada Setiap SKPD Program/Kegiatan Urusan Wajib pada setiap SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor Indikator Kinerja Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran Pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan listrik Jumlah peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD yang diperbaiki Target Kinerja Anggaran (Rp) Kinerja Realisasi (Rp) 2,053,239,150 1,925,706,541 20% 731,888, % 659,094, ,575, ,738, ,500, ,500,000 Jumlah bahan, peralatan dan jasa kebersihan kantor 1 93,015, ,015,500 Jumlah alat tulis kantor 1 84,600, ,041,000 Jumlah barang cetakan dan penggandaan Jumlah alat-alat listrik dinas 1 57,682, ,003, ,470, ,470,000 Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor 5 150,500, ,500,000 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman Penyediaan 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan Buku Peraturan Perundangan Jumlah Makanan dan minuman untuk kebutuhan rapat, tamu serta PNS tersedia 12 13,200, ,200, ,820, ,660,000 22

28 Program/Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah Peringatan Hari-Hari Bersejarah Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Indikator Kinerja Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar dinas/daerah Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam dinas/daerah Jumlah partisipasi Dinas dalam kegiatan peringatan hari bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri ) Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%/5thn) (20%/thn) Target Kinerja Anggaran (Rp) Kinerja Realisasi (Rp) ,425, ,865, ,075, ,075, ,025, ,025,000 20% 1,224,945,300 20% 1,173,576,850 Pembangunan Gedung Kantor Terbangunnya gedung kantor dan sumur dalam (jenis) Pengadaan Mebeulair Jumlah mebelair ( 5 paket) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan rutin/berkala lahan pertanian/peternakan/peri kanan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 3 484,160, ,453, ,500, ,500,000 Jumlah gedung kantor terpelihara 5 137,780, ,776,300 Pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas ,505, ,897,550 Jumlah perlengkapan gedung kantor 1 15,000, ,000,000 Jumlah lahan yang dikelola Disnakan dalam rangka persiapan sertifikasi (Ha) Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. Jumlah Dokumen perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas Jumlah dokumen laporan keuangan dan administrasi keuangan Jumlah dokumen identifikasi potensi PAD yang dikelola Disnakan ,000, ,950, ,405, ,035, ,510, ,140, ,025, ,025, ,870, ,870,000 23

29 B. Urusan Pilihan Pertanian Urusan Pilihan Pertanian yang dilaksanakan pada Dinas Peternakan dan Perikanan berisikan beberapa program dan kegiatan yang menunjang pembangunan sub sektor Peternakan. Alokasi anggaran pada urusan ini sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- atau 93,57%. Secara ringkas capaian kinerja dan anggaran pada Urusan Pilihan Pertanian disajikan dalam tabel 9. Tabel 9. Realisasi kinerja dan anggaran Urusan Pilihan Pertanian Urusan Program/Kegiatan URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Program peningkatan produksi hasil peternakan Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak Kegiatan Pengembangan agribisnis peternakan/ Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT) Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi (%) Meningkatnya status kesehatan hewan (%) Pencegahan PHMS (ekor) Jumlah populasi rentan PHMS dan terinfeksi yang dikendalikan (ekor) Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor) Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan hasil peternakan (%) Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor) Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor) Jumlah peternak pembudidaya (Klp) Jumlah petani tembakau yang mendapatkan fasilitasi DBHCHT bidang Peternakan (lokasi) Target Kinerja Anggaran (Rp) Kinerja Realisasi (Rp) 19,242,865,609 18,005,115, ,712,306, ,533,128, , ,113,000 71, ,396,000 1, ,692, ,142,000 9,983 1,248,750,000 10,177 1,195,999, ,011,751, ,921,591, ,213,771, ,023,045, ,628,246, ,553,330,200 1, ,540, ,118, ,536,985, ,434,596, ,000, ,000,000 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha) 58 5,844,565, ,325,115,380 24

30 Urusan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Kinerja Anggaran (Rp) Kinerja Realisasi (Rp) Kegiatan Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan Kegiatan Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang) Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali) 210 5,039,270, ,620,089, ,295, ,026,000 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang) Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH (%) Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia (satuan) Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor) 746 4,472,222, ,123,825, ,080,730, ,054,204,000 19,835 3,391,492,809 24,179 3,069,621,900 a. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit ternak Program ini dijabarkan oleh 4 kegiatan yaitu Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, Kegiatan Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik, Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium, serta Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Penerapan Kesmavet dan Kesrawan.Untuk membiayai program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau pencapaian 95,17%. Sasaran program ini meliputi: - Tertanggulanginya 7 jenis penyakit Hewan Menular Strategis ( PHMS ) : AI (flu burung), ND (tetelo), Brucellosis, Anthrax, IBR, Helminthiasis dan Rabies - Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan - Menjamin tersedianya produk peternakan dengan jaminan kualitas dan kemanan produk peternakan bagi masyarakat 1) Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Hewan Menular Ternak (PHMS) guna meningkatkan produktivitas budidaya sekaligas mencegah penularannya. Dari 25 PHMS, pada tahun 2014 baru dapat dilaksanakan pengendalian terhadap 7 PHMS, yaitu AI (flu burung), ND (tetelo), Brucellosis, Anthrax, IBR, Helminthiasis dan Rabies. 25

31 Tahun 2014 kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- dan direalisasikan sebesar Rp ,- (96,78%). Sisa Anggaran sebesar Rp ,- berasal dari pengadaan obat, sarana prasarana, honorarium narasumber sosialisasi dan perjalanan dinas. Rincian pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut tersaji dalam tabel berikut: Tabel 10. Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak No Program/Kegia tan 1 Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Anggaran Capaian Keluaran/ Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Uraian Target Realisasi ,78 Jumlah Vaksinasi penyakit hewan ekor ekor Monitoring pelayanan 15 lokasi 15 lokasi kesehatan hewan dan obat hewan Jumlah sarana 1 paket 1 paket penanggulangan PHMS (Vaksin, Sarana vaksinasi, sarana pemeriksaan hewan kurban, survailance) Jumlah sampel survailance sampel PHMS (Anthrax, rabies, AI/ND, Burcellosis) sampel Jumlah survailance 20 Kali 20 Kali PDSR/URC Jumlah pelaksanaan 12 kali 12 kali monitoring PHMS Pengawasan kesehatan hewan kurban 31 Kecamatan 31 Kecamatan Jumlah perserta bimtek 50 orang 50 orang petugas dan kader penanggulangan PHMS Pelaksanaan rakor 2 Kali 2 Kali penangulangan PHMS Jumlah label sehat dan layak hewan kurban lembar lembar Pelaksanaan sosialisasi 600 orang 600 orang petugas PDSR ke masyarakat Fasilitasi kader PHMS 673 orang 673 orang Koodinasi dan konsultasi PHMS 12 bulan 12 bulan 1) Pengendalian AI dan ND Pada tahun 2014 vaksinasi AI dan ND dilaksanakan di 14 Kecamatan 26 Desa dengan pengulangan 1 bulan dan 3 bulan kemudian. Pelaksanaan vaksinasi tersebut diuraikan dalam Tabel 13.Pada tahun 2014, target daerah vaksinasi AIND merupakan daerah endemik AI atau Flu Burung di tahun maupun daerah baru di tahun Sumber Vaksin AI berasal dari APBD Provinsi dan Buffer APBD Kabupaten dengan total dosis. Petugas yang melakukan vaksinasi terdiri dari THL Deptan dan Kader Penanggulangan PHMS. Kader Penanggulangan PHMS sebanyak kurang lebih 3 orang dan THL Deptan sebanyak 8 orang di setiap desa target. 26

32 Tupoksi Petugas adalah melaksanakan vaksinasi terhadap unggas yang ada di lokasi, sedangkan tupoksi kader penanggulangan PHMS adalah membantu agar pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan dengan lancar dengan cara : memberikan informasi pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat di daerahnya, membantu menentukan lokasi dengan populasi berdasarkan populasinya yang banyak, membantu dalam handling hewan dan mencatat hasil vaksinasi. Sedangkan diluar waktu pelaksanaan kader ini dapat menjadi informan bilamana ada muncul kejadian penyakit menular. Metode Pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan berbarengan untuk 2 jenis penyakit ( ND dan AI ). Petugas melaksanakan kegiatan dengan dibantu aparat maupun kader di desa dan melaporkan hasil kegiatan ke Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bandung. Kader PHMS mendapat uang harian sejumlah Rp ,- perhari kegiatan di akhir kegiatan dan menandatangani kwitansi penerimaanya. Tabel 11. Jumlah Vaksin berdasarkan sumber anggaran Sumber Vaksin Nama Vaksin Jumlah Bulan Penerimaan Pelaksanaan Jumlah dipergunakan APBD II Medivac NDAI Buffer 2013 Feb, Maret, Juni APBD I vaksin AI Juli 2014 Sep. Okt, Nov Agustus Sep 2014 Afluvet Buffer 2013 Feb Oktober 2014 Okt, Nov 5000 Total ds Dengan tersedianya vaksin tersebut, dapat dilakukan vaksinasi AI/ND meliputi 41 desa di 22 kecamatan. Vaksinasi dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan, dengan jumlah unggas yang divaksinasi sebanyak ekor. Tabel 12. Pelaksanaan vaksinasi AI dan ND tahun 2014 OPS APBD II No Kecamatan Realisasi Desa Realisasi Populasi Waktu Pelaksanaan 1 Soreang Sukanagara 1414 Februari, Pamekaran 1254 Cingcin Kutawaringin Kopo 1374 Padasuka 551 Kutawaringin 241 Gajah Mekar 103 Buninagara Pasir Jambu Cibodas 3088 Pasir Jambu Ciwidey Panyocokan Bojongsoang Bojongsari 4028 Buah Batu 405 Tegaluar 86 Maret, Sep, Okt, Nov 27

33 No Kecamatan Realisasi Desa Realisasi Populasi 6 Cicalengka Panenjoan 5002 Cicalengka Wetan 1298 Cicalengka Kulon Rancaekek Rancaekek Wetan 637 Rancaekek Kulon 2033 Sangiang Cikancung Cikasungka Banjaran Mekarjaya 1109 Margahurip 1094 Sindangpanon Cimaung Jagabaya Pangalengan Lamajang 730 Cikalong Arjasari Patrolsari 738 Mekarjaya Baleendah Rancamanyar Paseh Cipedes 8630 Cijagra Solokan Jeruk Panyadap 3805 Cibodas 4818 Rancakasumba Pacet Cipeujeuh Ibun Sudi 935 Talun Cimenyan Cimenyan Cilengkran Girimekar Pameungpeuk Rancatungku Cangkuang Ciluncat Margaasih Lagadar Kecamatan 41 desa Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 Waktu Pelaksanaan Pengendalian AI dan ND melalui vaksinasi dari tahun berfluktuatif dan cenderung menurun. Uraian vaksinasi berbagai jenis unggas selama kurun waktu 7 tahun dapat terlihat pada Tabel 14 di bawah ini: 28

34 Jumlah (ekor) Tabel 13. Pelaksanaan Vaksinasi AI ND tahun , , , , , , , , , Ayam 500, , ,560 66,032 36,278 30,312 24,188 Itik 209,124 91,805 48,427 16,128 9,193 13,281 36,518 Entog 68,711 37,861 24,947 16,522 4,176 6,220 3,171 Angsa 6,703 4,516 1, Burung 14,890 1, Jumlah 800, , , ,000 50,000 50,000 64,096 Sebagaimana data series terlihat bahwa vaksinasi AI/ND pada komposisi berdasarkan komoditi berubah. Semula vaksinasi pada ayam mendominasi, namun pada tahun 2014 perbandingannya dengan komoditi ternak itik menjadi terbalik. Tahun 2014 vaksinasi pada ternak itik mencapai 57% sedangkan ayam 38%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2014 laporan kasus AI (laporan kematian) pada ternak itik meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 terjadi trend pelaporan kematian ternak itik di Kabupaten Bandung di beberapa daerah sebagaimana yang terjadi di wilayah pulau Jawa lainnya. Selama 2014, 14 laporan yang diterima, 4 laporan diantaranya merupakan kasus positif AI berdasarkan rapid test dan PCR dan 2 diantarnya merupakan laporan positif dari ternak itik Pada tahun 2014 jumlah yang divaksin naik jumlah yang divaksin pada tahun 2013 yaitu sejumlah ekor unggas. Jumlah tersebut sudah terealiasai melebihi target ( 5000 ekor ). Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa alokasi vaksinasi dari setiap tahun menurun berdasarkan daerah yang terinfeksi. Hal ini terjadi dikarenakan menurunnya kasus AI dan ND di Kabupaten Bandung. Namun dengan adanya permintaan masyarakat di sekitar lokasi daerah tertular maka wilayah vaksinasi menjadi bertambah dari 16 Kecamatan 27 desa menjadi 20 kecamatan di 42 desa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian penyakit AI dan ND di Kabupaten Bandung cukup efektif. Untuk itu harus selalu ditingkatkan dalam hal pemeliharaan kesehatan hewan agar tidak terjadi kenaikan kembali untuk masalah penyakit AIND ataupun penyakit-penyakit yang lainnya. Surveilance dan Monitoring AIND 29

35 Dinas Peternakan melakukan Monitoring vaksinasi AIND melalui pengambilan sampel darah dari unggas yang telah divaksinasi untuk melihat titer antibody dari vaksinasi. Pada tahun 2014, surveilance AIND mengambil 250 sampel darah unggas. Pada tanggal 14 Juli 2014, dari 4 wilayah puskeswan Kabupaten Bandung baik pada itik dan ayam kampung dan ternyata jumlah titer antibody yang dihasilkan kurang memuaskan karena masih berada dibawah standar protektifitas ( 70 % ) dari target 60 % karena ternak tersebut adalah ternak yang tidak dikandangkan penuh. Hal ini disebabkan diantaranya pada saat vaksinasi: metode vaksinasi yang kurang baik, ternak tersebut dalam kondisi tubuh yang kurang baik sehingga tidak dapat menghasilkan kekebalan yang maksimal atau adanya infeksi lapangan yang menekan kekebalan atau juga sebagian ternak yang telah divaksin sebelumnya telah dijual sementara ada ternak baru yang bercampur dengan ternak sebelumnya dan sampel tetap diambil dari ternak baru sehingga rataan titernya menjadi bias. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkarantina unggasnya yang sakit atau telah divaksin perlu ditingkatkan. Hasil pemeriksaan AIND dari 250 sampel: Jumlah Negatif 60% HI Test AI Jumlah Positif 40% Jumlah Negatif 53% HI Test ND Jumlah Positif 47% Melihat kondisi tersebut perlu ditingkatkan kembali kebersihan yang mencakup pada pemeliharaan unggas seperti kebersihan kandang, kebersihan lingkungan kandang ataupun kebersihan penjaga kandang dan hal yang tak kalah penting adalah metode vaksinasi yang memperhatikan handling vaksin (dari mulai persiapan sampai aplikasinya), ternak serta metode pengambilan sampelnya. 2) Pengendalian Brucellosis Pada tahun 2014, vaksinasi Brucellosis dilakukan pada bulan Januari dan Agustus di tiga kecamatan yaitu Pangalengan, Kertasari dan Cilengkrang. Vaksinasi brucellosis menggunakan strain RB 51. Vaksinasi di Kecamatan Cilengkrang, Kertasari dan Pangalengan merupakan vaksinasi ulangan dari tahun 2013 dan beberapa ternak merupakan vaksinasi awal. Tabel 14. Vaksinasi Brucellosis pada Tahun 2014 Tanggal Jumlah (Ekor) No. Puskeswan Kecamatan Desa Total Pelaksanaan Induk Dara Pedet 1 Pasir Jambu 21 dan 22-Jan-14 Kertasari Tarumajaya

36 No. Puskeswan Tanggal Jumlah (Ekor) Kecamatan Desa Pelaksanaan Induk Dara Pedet Total 2 Kertasari 22-Jan-14 Kertasari Cikembang/ Cibeureum Jan-14 Pangalengan Warnasari Jan-14 Pangalengan Pulosari Pangalengan 5 25-Jan-14 Pangalengan Gunung Cupu Jan-14 Pangalengan Wates Jan-14 Cileunyi Cibiru Wetan Jan-14 Cilengkrang Cilengkrang Katapang 29-Jan-14 Cilengkrang Ciporeat Jan-14 Cilengkrang Cipanjalu Jan-14 Cimenyan Mekarmanik Kertasari 20-Aug-14 Kertasari Tarumajaya Pasir Jambu 20-Aug-14 Kertasari Tarumajaya Aug-14 Pangalengan Warnasari Pangalengan Aug-14 Pangalengan Pulosari Aug-14 Cileunyi Cibiru Wetan Aug-14 Cilengkrang Ciporeat Katapang Cilengkrang Cipanjalu Aug-14 Cimenyan Mekarmanik Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 Pada tahun 2014, vaksinasi Brucellosis terjadi peningkatan dari target tahun sebelumnya, dikarenakan adanya permintaan dari KPBS Pangalengan sehubungan dengan mulai meningkatnya kasus abortus yang terjadi. Data vaksinasi brucellosis dari tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Grafik 1. Data Vaksinasi Brucellosis pada tahun Jumlah vaksinasi Brucellosis pada sapi (ekor) Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 Surveilance yang dilaksanakan untuk mengetahui adanya kejadian penyakit atau tidak sehingga diambil sebanyak 60 sampel yang diuji di laboratorium pada tanggal 23 Oktober hasilnya negatif. Namun dari hasil pengujian lainnya masih terdapat 3 sampel positif brucellosis di Kecamatan Pangalengan. Hal tersebut menunjukkan bahwa di 31

37 Kabupaten Bandung, khususnya di kecamatan Pangalengan masih terdapat reaktor potensial penyakit brucellosis pada ternak sapi perah.sehingga upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini masih perlu untuk ditingkatkan. Upaya lain yang dilakukan dalam pengendalian Brucellosis ini yaitu dengan monitoring yang dilakukan di Kecamatan Arjasari, Pasir Jambu, Cilengkrang, Kertasari dan Pangalengan. Monitoring penyakit brucellosis dilaksanakan di Kec. Pasirjambu pada April 2014 dan didapatkan hasil 3 ternak teridentifikasi CFT positif namun pemotongan baru dapat dilakukan pada bulan November 2014 dengan anggaran APBD I. Pada bulan November dilakukan surveillance lanjutan pada ternak di sekitar ternak dengan CFT positif tersebut dan dari 14 sampel. 11 diantaranya positif CFT. Surveilance dilakukan lebih luas lagi yaitu lokasi kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit oleh factor resiko yang teridentifikasi (inseminator) sebanyak 137 sampel diambil namun tidak ada yang positif CFT. Pengendalian lainnya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan desinfeksi dan rencana vaksinasi. Untuk menghindari bahaya zoonosis maka susu dari ternak yang terinfeksi tidak boleh dikonsumsi dan dipanaskan dahulu sebelum disetorkan, namun terkendala bahwa tidak semua peternak melakukan pemanasan. 3) Pengendalian Rabies Pada tahun 2014, target vaksinasi rabies sebanyak 5000 HPR, dilakukan di 23 kecamatan di 71 desa dengan sumber pengadaan vaksin dari APBD Provinsi). Pelaksanaan vaksinasi pada bulan April, Mei, Juni dan November. Daerah yang divaksinasi yaitu daerah resiko tinggi / pernah ada laporan kasus penggigitan, daerah perbatasan dengan Kab/ Kota yang resiko tinggi rabies dan populasi HPR yang tinggi, dimana selama 3 tahun terakhir belum diintervensi dengan kegiatan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi rabies tersaji dalam tabel 15 berikut. Tabel 15. Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Tahun 2014 Sumber vaksin Nama Vaksin Vial Satuan Ekr/d osis Bulan Penerimaan Pelaksanaan Jumlah Dipergunakan Vial Ekor/ dosis APBD I Biocan 10 Dosis Apr-14 April Rabisin 10 dosis Mei Juni Agustus 9 90 APBD II Biocan Single Juni 2014 Agustus Rabisin 10 dosis Nov-14 November Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun

38 Target populasi vaksinasi rabies sebanyak 5000 HPR dan direalisasikan sebanyak 6692 ekor yang merupakan hewan kesayangan yaitu anjing, kucing, kera dan permintaan dari peternak luwak. Vaksinasi pada tahun 2014 ini dari sisi jumlah sudah melebihi target. Petugas yang melakukan vaksinasi adalah THL Paramedik Deptan sebanyak 8 orang dibantu dengan kurang lebih 3 orang Kader Penanggulangan PHMS di setiap desa target. Petugas melaksanakan kegiatan yang sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan kepada daerah sasaran. Untuk setiap HPR yang divaksin kemudian diberi kartu vaksinasi yang menandakan bahwa HPR tersebut telah divaksin Rabies. Adapun uraian vaksinasi rabies pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 16. Rincian Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Tahun 2014 Jenis HPR Yang divaksin ( ekor ) Total Anjing Kucing Kera Lainlain Jumlah No Pelaksanaan Puskeswan Kecamatan Desa Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina (Ekor) (Rubah) 1 April Katapang Banjaran Kiangroke Pameungpeuk Sukasari Pameungpeuk Langonsari Pameungpeuk Bojongkunci Cangkuang Cangkuang Cangkuang Bandasari Pasir Jambu Cangkuang Tanjungsari Cangkuang Nagrak Cangkuang Ciluncat Cangkuang Pananjung Rancabali Cipelah Pangalengan Banjaran Kamasan Banjaran Tarajusari Banjaran Banjaran Wetan Pameungpeuk Rancatungku Kertasari Kertasari Cibeureum Ciparay Ciparay Ciparay Sumbersari Pameugpeuk Rancamulya Mei Katapang Cimenyan Cimenyan Cimenyan Mandala Mekar Cimenyan Padasuka Rancaekek Rancaekek Wetan Rancaekek Jelegong Rancaekek Bojongloa Rancaekek Tegal Sumedang Rancaekek Kel. Kencana Cilengkrang Cilengkrang Cileunyi Cinunuk Cileunyi Cileunyi Wetan Cikancung Cikasungka Cikancung Mekar Laksana Nagreg Citaman Nagreg Bojong Nagreg Nagreg Kendan Nagreg Nagreg Pasir Jambu Pasir Jambu Sugih Mukti Ciwidey Ciwidey Ciwidey Rawabogo Kutawaringin Padasuka Kutawaringin Kutawaringin Kutawaringin Sukamulya Rancabali Cipelah Pangalengan Pangalengan Margaluyu Pangalengan Sukamanah Pangalengan Pulosari Pangalengan Warnasari Pangalengan Margamulya Kertasari Ciparay Serang Mekar Ciparay Pakutandang Ciparay Mekarlaksana Ciparay Babakan Ciparay Sagaracipta

39 Jenis HPR Yang divaksin ( ekor ) Total Anjing Kucing Kera Lainlain Jumlah No Pelaksanaan Puskeswan Kecamatan Desa Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina (Rubah) (Ekor) 54 Ibun Mekarwangi Juni Katapang Nagreg Mandalawangi Cicalengka Panenjoan Pasir Jambu Kutawaringin Kopo Agustus Pasir Jambu Ciwidey Sukawening Ciwidey Nengkelan Rancabali Patengan Kutawaringin Kopo Pangalengan Cimaung Cempaka Mulya Cimaung Malasari Cimaung Sukamaju Kertasari Ibun Ibun Pasir Jambu Cangkuang Bandasari November Rancabali Patengan Pasir Jambu Cibodas Kutawaringin Buninagara Soreang Parungserab Kutawaringin Jatisari Katapang Nagreg Citaman Cikancung Cikasungka Rancaekek Jelegong Pangalengan Pangalengan Pulosari Arjasari Pinggirsari Cimaung Campaka Mulya Cimaung Pasir Huni Kertasari Kertasari Tarumajaya Majalaya Wangisagara Pacet Girimulya Ciparay Manggungharja Jumlah Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 Pelaksanaan vaksinasi rabies 77,34% dilakukan pada hewan anjing dilakukan di 23 kecamatan dan konsentrasi terbesar dilakukan di kecamatan-kecamatan perbatasan (40,7%). Hal tersebut dilakukan mengingat wilayah perbatasan merupakan daerah rawan penularan rabies. dibawah ini: Adapun rekapitulasi kegiatan vaksinasi dari tahun dapat terlihat pada tabel Tabel 17. Pelaksanaan Vaksinasi Rabies tahun Jenis HPR Yang di Vaksin ( Ekor ) Tahun Anjing Kucing Kera Rubah Jumlah Pada tahun 2014 surveilance rabies dilakukan untuk mengetahui titer antibodi post vaksinasi. Kegiatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten sebanyak 20 sampel diambil dari 4 Kecamatan pada bulan juli 2014 (Cangkuang, Banjaran, Ciparay dan Rancaekek) dan 34

40 seluruh sampel menunjukkan hasil positif sedangkan 237 sampel di 4 Kecamatan diambil di bulan Oktober (Banjaran,Ciparay, Soreang, Rancaekek, Ciwidey) dan sebanyak134 nya positif. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil vaksinasi protektif bagi HPR. Sementara hasil negatif sebaiknya ditindaklanjuti dengan vaksinasi ulangan untuk meningkatkan kekebalan. 4) Pengendalian Anthraks, IBR dan Helminthiasis Kabupaten Bandung merupakan daerah bebas anthraks sehingga tindakan yang dilaksanakan adalah surveillance pada ternak yang masuk ke Kabupaten Bandung terhadap kondisi fisik dan titer antibody yang dimilikinya.pada tanggal 18 September 2014 menjelang Idul Qurban dimana lalu lintas ternak dari luar daerah meningkat. Sebanyak 60 sampel darah diambil dari sapi dan diuji dengan metode elisa. Sampel berasal dari Kecamatan Arjasari Desa Pinggirsari, Kecamatan Ibun Desa Pangguh, Kecamatan Soreang Desa Parungserab, dan Kecamatan Rancaekek Ds Tegalsumedang. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa seluruh sampel titernya dibawah 60 yang menandakan bahwa hewan tersebut belum pernah divaksin atau terpapar oleh bakteri anthraks sehingga hewan tersebut aman untuk dipelihara maupun diperdagangkan Begitu pula dengan pengendalian penyakit IBR dimana Kabupaten Bandung berdasarkan surveillance dari laboratorium daerah di Kabupaten Bandung menunjukkan adanya serologi positif namun laporan dan peneguhan diagnosa adanya kasus IBR belum pernah terdata di Kabupaten Bandung pada tahun 2014 sehingga surveillance dilakukan pada 30 ternak yang beresiko terkena penyakit ini yaitu ternak- ternak yang berada di sekitar ternak impor yang divaksin IBR sebelum ternak tersebut masuk dan didapatkan data bahwa ternak tersebut negative IBR yang menandakan bahwa hewan tersebut belum pernah divaksin atau terpapar oleh virus IBR sehingga hewan tersebut aman untuk dipelihara maupun dikawinkan. Penyakit hewan menular strategis lainnya yang dikendalikan adalah helminthiasis. Surveilance dilakukan pada ternak yang dilayani oleh UPTD Puskeswan dan laboratorium. Tindakan pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan pengobatan yang telah dilakukan telah berhasil mengeliminir cacing yang ada di tubuh ternak tersebut. Sebanyak 200 sampel diambil untuk dilakukan pengujian sebelum dan setelah dilakukan pengobatan. Hasil pengujian menunjukkan sebanyak 76,9% diantaranya telah berhasil menurunkan kasus helminthiasis yang ada. 2) Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Upaya pencegahan penyakit hewan, selain dilakukan melalui uvaya vaksinasi, pengawasan dan pembinaan, juga dilakukan diantaranya melalui eliminasi hewan di sekitar kasus penyakit menular AI/ND dan Rabies serta pembatasan populasi Hewan Pembawa 35

41 Rabies (HPR) yang diliarkan. Tahun 2014 kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- dan direalisasikan sebesar Rp ,- (96,78%). Sisa Anggaran sebesar Rp ,- berasal dari biaya pemusnahan unggas yang tidak sesuai target dan perjalanan dinas. Tabel 18. Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik No Program/Kegiatan 1.2 Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Anggaran Capaian Keluaran/ Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Uraian Target Realisasi ,78 Eliminasi HPR liar, depopulasi 50 ekor 56 ekor unggas dan kompensasi dan dan 283 pemusnahan ternak terserang AI ekor ekor Fasilitasinya penerapan 1 unit 1 unit biosekurity di kandang percontohan yang representatif di masyarakat (desa tertular AI) Fasilitasi demplot pengendalian 3 paket 3 paket penyakit rabies Tersedianya penanda anjing 191 buah 191 buah peliharaan Terlaksananya bimbingan teknis 90 orang 90 orang Upaya pengendalian rabies selain vaksinasi dilakukan juga dengan pengendalian populasinya melalui eliminasi terhadap HPR (Hewan Pembawa Rabies) dan dengan pengendalian angka kelahiran melalui tindakan operatif terhadap hewan tersebut (kastrasi pada hewan jantan). Tahun 2014 ini dilaksanakan eliminasi HPR dengan jumlah hewan yang dimusnahkan sebanyak 56 ekor. Pelaksanaan eliminasi HPR terutama anjing dan kucing menggunakan umpan bakso yang diberi racun striknin yang diperoleh dari APBN. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh THL deptan yang dibantu oleh Kader PHMS. Jumlah HPR yang dieliminasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 19.Eliminasi HPR tahun 2014 Jenis HPR Yang Dieliminasi (ekor) Total No. Lokasi RT RW Anjing Kucing Kera Jumlah Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina (Ekor) 1 Wil. Pusk. Pangalengan Wil. Pusk. Pasir Jambu Wil. Pusk. Katapang JUMLAH Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 Dari tiga wilayan Puskeswan, pelaksanaan Eliminasi terbesar dilakukan di wilayah Pangalengan (50%) dan 87,5% merupakan HPR anjing. Tingginya pemusnahan HPR di 36

42 wilayah Pangalengan dilakukan mengingat populasi anjing liar/diliarkan sebagai salah satu HPR di wilayah tersebut sangat tinggi. Eliminasi HPR tahun 2014 menurun tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara umum pelaksanaan eliminasi HPR dari tahun tergambar dalam grafik berikut Grafik 2. Data series eliminasi HPR tahun (ekor) Anjing Kucing Jumlah Anjing Kucing Jumlah Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2014 (diolah) Selain eliminasi HPR, pada kegiatan ini pula dilakukan pemusnahan terhadap ternak unggas di sekitar lokasi kasus AI. Tahun 2014 laporan kematian unggas tercatat sebanyak 849 ekor, dan hasil pemeriksaan sampel melalui rapid test 20 sampel positif serta beberapa diantaranya dilakukan pemeriksaan lanjutan melalui PCR terdapat positif AI. Dari hasil pemeriksaan tersebut dilakukan analisis dan sosialisasi kepada peternak/masyarakat untuk kemudian dilakukan pemusnahan unggas dan mendapatkan kompensi. Dari dana yang disediakan untuk kompensasi sebanyak ekor dapat direalisasikan 283 ekor. Terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan pemusnahan ternak di lokasi sekitar kasus AI di antaranya adalah: terdapat masyarakat yang merasa keberatan dengan nilai kompensasi yang dianggarkan (tidak sebanding dengan harga jual unggas di pasar); dan unggas yang dipelihara masih memiliki nilai ekonomis untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mengatasi hal tersebut diharapkan sosialisasi ke masyarakat lebih ditingkatkan. 3) Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Guna menunjang optimalisasi pengendalian penyakit hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan terdapat UPTD Puskeswan dan Laboratorium yang sampai saat ini terdapat 4 unit kantor cabang pelayanan yaitu di Kecamatan Katapang, Pasirjambu, Kertasari dan Pangalengan serta ditunjang dengan 6 orang petugas medik dan paramedic veteriner. Pelayanan UPTD Puskeswan dan Laboratorium tidak hanya bersifat pasif menunggu pasien tetapi aktif melakukan pelayanan ke kelompok-kelompok di wilayah kerjanya masingmasing, yaitu: 37

43 - Wilayah Kerja Puskeswan Pasirjambu meliputi Kecamatan Rancabali, Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu,termasuk wilayah pelayanan tambahan Kecamatan Soreang, Kecamatan Margaasih, Kecamatan Cangkuang, Kecamatan - Margahayu. Wilayah Kerja Puskeswan Katapang meliputi Kecamatan Katapang, Kecamatan pameungpeuk, Kecamatan Bojongsoang dan termasuk wilayah pelayanan yaitu: Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Cilengkrang, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Cicalengka, Kecamatan nagreg, Kecamatan Cikancung. - Wilayah Kerja Puskeswan Kertasari Meliputi : Kecamatan, Kertasari, Kecamatan Pacet, Kecamatan Ciparay, dan termasuk wilayah pelayanan yaitu : Kecamatan Paseh, Kecamatan Ibun, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Solokanjeruk. - Wilayah Kerja Puskeswan Pangalengan Meliputi : Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Cimaungdan Kecamatan Banjaran, dan termasuk wilayah kerja di Kecamatan Arjasari, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot Tahun 2014 UPTD Puskeswan dan laboratorium melaksanakan pelayanan keswan sebanyak ekor atau mencapai 101,94% dari target sebesar ekor. Capaian ini meningkat 5,63% dari tahun sebelumnya sebesar ekor. Pelayanan kesehatan hewan tersebut pada umumnya merupakan pelayanan pengobatan penyakit pada 8 jenis hewan/ternak baik secara pasif maupun aktif. Pelayanan aktif yang dilakukan melalui metode kunjungan/pelayanan ke lokasi pasien sebanyak ekor dan pelayanan pasif di kantor UPTD Puskeswan wilayah sebanyak ekor. Uraian per jenis hewan/ternak diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 20. Rincian pelayanan puskeswan berdasarkan jenis hewan Jenis Hewan (ekor) Jumlah sapi domba kambing unggas kerbau kuda anjing kucing % 0% 2% 0% 2% 32% 20% 43% sapi domba kambing unggas kerbau kuda anjing kucing Grafik Persentase pelayanan menurut jenis hewan 38

44 Dari grafik dapat terlihat bahwa terdapat 3 jenis ternak yang mendominasi pelayanan keswan, yaitu domba (43%), unggas (32%) dan sapi (20%). Pada pelayanan ternak domba umumnya pelayanan pengobatan/pencegahan penyakit pencernaan dan parasiter, pada unggas berupa penyakit bakteri dan parasit sedangkan sapi umumnya pengobatan penyakit Pencernaan dan parasit. Pelaksanaan pelayanan keswan tersebut ditunjang dengan sumber daya manusia (tenaga fungsional paramedik dan paramedik veteriner) yang ditugaskan di UPTD Puskeswan dan Laboratorium maupun bantuan dari THL Kementerian Pertanian yang ditugaskan di Kabupaten Bandung. Selain itu ditunjang dengan penyediaan sarana prasarana termasuk di dalamnya ketersediaan obat-obatan, peralatan keswan dan bahan lainnya serta upaya penyebaran informasi kepada masyarakat melalui sosialisasi kegiatan UPTD Puskeswan dan Laboratorium. Sebagai upaya peningkatan pelayanan di wilayah tahun 2014 pada kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium dilakukan pembangunan unit UPTD di Kecamatan Pasirjambu dan Majalaya yang dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat. Pembangunan tersebut meliputi Pembangunan gedung Puskeswan dan sarana karantina yang dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan kantor serta peralatan perlengkapan pelayanan kesehatan hewan. Dengan bertambahnya fasilitas pelayanan tersebut diharapkan dapat meringankan beban pelayanan dari masing-masing UPTD, dimana secara ideal 1 unit UPTD wilayah dapat melayani 3 kecamatan. Kondisi saat ini dari 31 kecamatan hanya dilayani oleh 4 UPTD wilayah dan bertambah unit UPTD Puskeswan Majalaya sehingga total terdapat 5 unit UPTD wilayah. Dalam pelaksanaan anggaran kegiatan ini dialokasikan sebesar Rp ,- dan direalisasi sebesar Rp ,- (95,77%). Sisa anggaran sebesar Rp ,- berasal dari hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa; honorarium pejabat barang dan jasa. Secara ringkas uraian kegiatan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 21. Rincian pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik No Program/Kegiatan 1.3 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Anggaran Capaian Keluaran/ Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Uraian Target Realisasi ,77 Tersedianya obat-obatan 23 Jenis 23 Jenis hewan/ ternak Tersedianya bahan kimia 3 Jenis 3 Jenis penunjang pemeriksaan hewan Tersedianya sarana dan 8 jenis 8 jenis peralatan pelayanan keswan dan laboratorium Terlaksananya kunjungan pelayanan kesehatan hewan Kecamatan Kecamatan Terlaksananya sosialisasi dan 1 Kali 1 Kali pembinaan kesehatan hewan 39

45 No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Anggaran Realisasi (Rp) Capaian Keluaran/ Output % Uraian Target Realisasi Tersedianya sarana dan prasarana UPTD Puskeswan dan Laboratorium di Kec. Pasirjambu dan Majalaya (APBD Prov) Tersedianya kandang isolasi dan kandang jepit 2 unit 2 unit 1 Lokasi 1 Lokasi 4) Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Selain pengendalian PHMS tersebut, dalam Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit ternak juga dilakukan upaya penjaminan tersedianya Pangan Asal Hewan (PAH) yang Halal Aman Utuh dan Sehat (HAUS). Pelaksanaan kegiatan tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tabel 22. Rincian pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan No Program/Kegiatan 1.4 Kegiatan Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Anggaran Capaian Keluaran/ Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Uraian Target Realisasi ,52 Terlaksananya pengawasan 20 Lokasi 20 Lokasi dan pembinaan RPH dan RPU Terlaksananya pengawasan 80 spl dan 80 spl dan kesehatan produk PAH dan 11 kali 11 kali pasar Terlaksananya pengawasan 6 TPS 6 TPS dan pembinaan TPS Terlaksananya pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Terlaksananya bimtek bagi juru sembelih unggas bersertifikat Terlaksananya sosialisasi produk HAUS Terlaksananya sertifikasi RPH Ruminansia Terbangunnya RPH unggas dan peralatannya (DAK) Terbangunnya TPS dan peralatannya (DAK) 3111 kecamatan 3111 kecamatan 20 orang 20 orang 100 orang 100 orang 1 paket 1 paket 2 lokasi 2 lokasi 1 lokasi 1 lokasi Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa capain pada tahun untuk indikator ini sebesar 100% untuk pengawasan dan pembinaan pelaku penghasil PAH. Pada indikator pengawasan kualitas PAH dari target renstra/ renja 100 sampel pada tahun 2014sudah terealisasi dengan capaian 100%. Sampel diambil dari 10 lokasi (pasar), dimana uji laboratorium dilakukan terhadap parameter TPC, Salmonella, E. Coli, Coliform, Straphylococcus, borax dan Elisa. Dari pengujian tersebut terdapat bebrapa sampel yang 40

46 berada dalam diatas batas maksimum yang dianjurkan, yaitu 53 sampel TPC, 1 sampel salmonella, 26 sampel E. Coli, 22 sampel coliform dan 15 sampel straphylococcus. Adapun pengujian borax dilakukan terhadap 15 sampel daging olahan dimana 2 sampel di antaranya positif. Sedangkan uji Elisa dilakukan terhadap 15 sampel olahan dan 20 sampel daging sapi, dimana 1 sampel di antaranya positif mengandung daging babi. Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa masih terdapat pelaku usaha PAH yang kurang memperhatikan hygiene sanitasi pada tingkat proses atau pun di tempat penjualannya. Berbagai upaya telah dilaksanakan di antaranya dengan menyampaikan laporan hasil uji ke dinas/instansi terkait, pembinaan secara langsung kepada pelaku usaha dan sosialisasi terhadap para pelaku usaha dalam hal ini sosialisasi di pasar Pangalengan, Soreang, Banjaran dan Sayati.Untuk menjaga beredarnya PAH yang HAUS di masyarakat, kegiatan sejenis perlu ditingkatkan baik pengawasann, maupun pengujian sampel spesifik parameter uji dan lokasi. Selama tahun 2014 telah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan qurban pada saat sebelum dan setelah pemotongan hewan qurban.pemeriksaan ante mortem dan post mortem hewan qurban dimulai pada tanggal 30 September - 7 Oktober Petugas tersebut disebar di 31 Kecamatan untuk melakukan pengawasan pemeriksaan kesehatan hewan qurban baik dari tim maupun pemotong yang telah mendapatkan bimbingan teknis. Dari 31 kecamatan, hewan yang diperiksa untuk digunakan sebagai hewan qurban sebanyak ekor sapi/kerbau dan ekor domba/kambing. Setelah dilakukan pemeriksaan ternak yang sehat dan layak untuk dipotong sebanyak ekor. Tidak ditemukan hewan dengan penyakit menular berbahaya.lebih ringkas pelaksanaan pemeriksaan ternak qurban dapat dilihat dalam tabel berikut. b. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan penyediaan bibit ternak yang berkualitas, mendorong populasi, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam usaha peternakan. Dalam proses pembangunan peternakan yang bersifat pengadaan ternak secara langsung serta sarana lainnya yang dapat menunjang proses budidaya ternak seperti teknologi IB, manajemen pemeliharaan dan lainnya. Hal tersebut tercermin dalam capaian populasi ternak sebagaimana tersaji dalam tabel 23 berikut. Tabel 23. Target dan realisasi populasi ternak tahun 2014 Relisasi tahun 2013 Tahun 2014 Perkembangan Komoditi ternak Capaian Target Realisasi (%) 1. Sapi perah (ekor) ,68 3,97 2. Sapi potong (ekor) ,76-1,90 3. Domba (ekor) ,82 3,80 41

47 4. Kambing ,20 4,78 5. Unggas (ekor) ,88 6,78 a. Ayam Buras ,62 5,77 b. Ayam Ras Petelur ,51 3,93 c. Ayam Pedaging ,15 8,08 d. Itik ,21 6,28 Rata-rata capaian ternak ruminansia besar sebesar 99,28%. Pencapaian target untuk populasi ternak ruminansia besar masih berada dibawah angka yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya: - Para peternak sapi perah ada yang beralih usaha yang lain diantaranya menjadi buruh tani, usaha dagang dan bidang transportasi karena menurut mereka penghasilan usaha sapi perah (produksi susu dibawah 10 liter/ekor/hari) pendapatannya rendah. - Pertumbuhan populasi ternak dipengaruhi pula oleh harga daging yang melonjak tinggi sedangkan harga susu tidak meningkat sehingga banyak peternak sapi perah menjual ternaknya untuk menjadi daging. - Tingginya harga bakalan ternak yang berpengaruh pada jumlah ternak yang dipeliharaoleh peternak pada budidaya sapi perah, tingginya harga bakalan juga dapat mendorong peternak untuk menjual pedet keluar wilayah Kabupaten Bandung. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan rata-rata 1,03% terutama untuk ternak sapi perah sebesar 3,97%. Hal ini lebih disebabkan oleh struktur sapi perah yang mendorong tingginya kelahiran ternak. Di sisi lain populasi sapi potong mengalami penurunan sebesar 1,90%. Pencapaian target untuk ruminansia kecil di Kabupaten Bandung cukup baik dimana untuk ternak domba capaian melebihi sekitar 4,82% dari target yang sudah ditetapkan. ternak kambing sebesar 2,20% dari target 2014 yang direncanakan. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 khusus untuk domba mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 3,80% untuk ternak domba dan 4,78% untuk kambing. Capaian ini yang melebihi target ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: - Beberapa peternak beralih dari ternak ruminasia besar ke ruminansia kecil terutama domba dikarenakan harga bakalan sapi perah maupun sapi potong yang relatif mahal. - Terdapat beberapa pemodal yang menanam investasinya di beternak domba contoh dompet Dhuapa yang berinvestasi di desa Taruma jaya Kertasari sampai 300 ekor persiklusnya. - Biaya produksi dan pemeliharaan yang relatif sederhana, selain itu banyak masyarakat yang menjadikan komoditas domba sebagai usaha sampingan. 42

48 Pada tabel terlihat bahwa pencapaian target populasi unggas untuk beberapa jenis unggas belum dapat mencapai angka yang ditargetkan seperti ayam ras petelur dan ayam pedaging. Capaian yang belum sesuai dengan rencana ini lebih dikarenakan oleh : - Masih tingginya harga pakan untuk berproduksi membuat peternak berpikir untuk menambah populasi ternak yang dipelihara. - Khusus ayam petelur ancaman penyakit unggas yang masih terjadi pada pertengahan tahun 2014 juga membuat perkembangan populasi terhambat. - Pada jenis unggas lain seperti ayam buras dan itik capaian pada tahun 2014 melebihi angka yang direncanakan yaitu 100,62% untuk ternak ayam buras dan 107,21% untuk ternak itik. Salah satu pendukungnya yaitu terjadinya peningkatan dukungan teknologi penetasan dan ternak itik yang didistribusikan ke masyarakat. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Peternakan dan Perikanan untuk mendukung peningkatan populasi sapi perah memberikan beberapa stimulan diantaranya seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 24. Stimulan ternak dari Disnakan tahun Jenis ternak Jumlah Sapi potong (ekor) Sapi perah (ekor) Domba (ekor) Kambing (ekor) Kelinci (ekor) ayam buras (ekor) Itik (ekor) ayam pelung (ekor) Sumber: DPA bidang Peternakan TA diolah. Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa tiap tahunnya stimulan ternak mengalami peningkatan. Khusus ternak itik akumulasi paling banyak dimana sampai 2014 mencapai sebanyak ekor hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi unggas dikarenakan oleh masih terjadinya beberapa kasus penyakit flu burung dan ND yang cukup tinggi terutama untuk wilayah Bandung timur seperti di Cikancung, Paseh, Rancaekek, dan Solokanjeruk. Gambaran pertumbuhan tiap komoditi untuk ternak ruminansia dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Grafik 4. Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun

49 Populasi Unggas (ekor) Populasi ternak ruminansia (ekor) 300, , , , ,000 50,000 - Sapi Perah Sapi Potong Domba Kambing ,702 16, ,437 20, ,045 36, ,107 26, ,937 28, ,795 24, ,358 28, ,910 25, ,643 28, ,099 26,301 Berdasarkan grafik 4 dapat dilihat bahwa secara umum populasi ternak di Kabupaten Bandung terutama untuk populasi ternak ruminansia kecil menunjukan pertumbuhan sebesar 3.28% pertahun. Pada populasi ternak ruminansia dari tahun rata-rata pertumbuhannya mencapai % pertahun. Populasi ternak unggas, secara umum mengalami penurunan populasi sebesar -2.30% pertahun. penurunan tersebut terutama disumbang dari penurunan populasi ayam broiler dan ayam petelur sebesar -6.06% dan -2.23% pertahunnya. Populasi ternak unggas lainnya yaitu ternak ayam buras mengalami pertumbuhan sebesar 9.95% pertahun dan ternak itik sebesar 0.48% pertahun. Gambaran pertumbuhan untuk tiap komoditi ternak unggas dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 5. Data Populasi Ternak Unggas Di Kabupaten Bandung Tahun ,000,000 4,500,000 4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, ,000 - Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Itik Pedaging ,373, ,917 4,383, , ,644, ,951 4,920, , ,863, ,129 2,443, , ,881, ,663 2,584, , ,990, ,832 2,792, ,591 44

50 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa tiap tahunnya stimulan ternak mengalami peningkatan. Khusus ternak unggas dan kelinci secara akumulasi paling banyak dimana sampai 2013 mencapai sebanyak ekor dan itik ekor. Penambahan bantuan ternak ituk selain merupakan upaya untuk mengurangi penurunan populasi unggas yang cukup tinggi, juga ditunjang dengan potensi pertanian lahan basah yang cukup besar di Kabupaten Bandung. Adapun bantuan ternak kelinci selain dapat mencakup lebih banyak sasaran penerima, juga dalam pemeliharaannya membutuhkan modal yang relatif kecil sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah. Tabel 18. Perbandingan target dan realisasi jumlah penyediaan produk ternak tahun 2014 Uraian Tahun 2014 Realisasi Capaian Target Realisasi tahun 2013 (%) a. Jumlah Penyediaan , Daging (Ton) b. Jumlah Penyediaan , Telur (Ton) c. Jumlah Penyediaan Susu (Ton) , Sumber laporan kegiatan bidang peternakan 2014 Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa pencapain penyediaan daging dan susu pada tahun 2014 dapat melebihi angka yang ditetapkan yaitu daging sebesar 319 ton atau sebesar 1.09% dari target, dan penyediaan susu realisasinya lebih sebesar 621 ton (1.30%) dari target yang sudah ditetapkan. Khusus untuk penyediaan telur kekurangan pencapaian penyediaan sebesar - 27 ton (0.35%). Capaian penyediaan daging sapi dan susu yang dapat melebihi target yang ditetapkan ditunjang oleh beberapa hal yaitu: - Adanya peningkatan pemotongan ternak sapi potong impor yang mencapai 165,99% dari target 2014 atau ada penambahan pemotongan sebanyak ekor (63,04%). - Penyediaan susu dapat melebihi target karena ini berbanding lurus dengan jumlah populasi sapi perah yang capaianya melebihi target juga. Namun jika Penyediaan tahun 2014 ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2013), maka secara kuantitas menunjukan peningkatan. Penyediaan daging meningkat sebanyak 296 ton atau 1,02%. Penyediaan telur juga mengalami peningkatan sebesar 2,04% atau sebanyak 156 Ton. Selain itu, Penyediaan susu meningkat sebesar 3,97 % atau 2380 ton. Evaluasi produksi produk peternakan untuk 5 tahun kebelakang nampak berfluktuatif terutama untuk produksi daging dimana puncak produksi tercapai pada tahun 2010 selanjutnya menurun pada tahun 2012 dan meningkat lagi pada tahun Grafik data produksi Daging, Telur dan Susu di Kabupaten Bandung dari tahun 2010 sampai 2014 dapat dilihat dibawah ini: 45

51 Produksi (ton) Grafik 6. Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun ,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - Daging Telur Susu ,183 8,323 62, ,356 7,823 67, ,839 7,297 59, ,799 7,639 59, ,095 7,795 61,516 Sumber: Kompulasi data laporan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Khusus untuk capaian penyediaan telur tidak mencapai target yang ditetapkan (99,65%) lebih dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya masih adanya ancaman penyakit unggas terutama flu burung dan ND yang cukup berpengaruh pada populasi dan produksi unggas. Selain itu, Kabupaten Bandung bukan wilayah penghasil telur sehingga pemenuhannya sangat tergantung dari wilayah luar seperti Kabupaten Ciamis. Upaya tindaklanjut yang dilakukan ialah terutama untuk mengejar produksi telur maka perlu dilakukan kebijakan khusus yang mendukung peningkatan produksi telur seperti: - Memberikan stimulan unggas yang cukup banyak pada tahun 2014 untuk mengurangi defisit populasi dan penyediaan telur di Kabupaten Bandung - Memberikan tindakan pencegahan dengan malakukan vaksinasi, pengobatan dan peningkatan pengetahuan tentang penanggulangan penyakit ternak. - Memberikan pengetahuan atau sosialisasi tentang manajemen pemeliharan ternak yang sesuai standar. Upaya tindaklanjut yang dilakukan ialah terutama untuk mengejar produksi telur maka perlu dilakukan kebijakan khusus yang mendukung peningkatan produksi telur seperti pencegahan penyakit unggas yang lebih intensif, meningkatkan dan mengupayakan penyediaan agroinput produksi yang berasal dari hasil lokal sehingga biaya produksi dapat ditekan. Hal ini memerlukan kerjasama dengan dinas lain seperti pertanian, Badan penyuluhan dan Ketahanan pangan, serta usaha lainnya. Pada tahun 2014 dalam menunjang capaian-capaian tersebut di atas, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 5,213,771,000,- 46

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013 LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Lebih terperinci

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015 Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan x Belanja Rutin x xx Belanja Rutin x xx 1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan APBD Perubahan Tahun 2017 ini dapat disusun tepat waktu, sehingga dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala,

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2016 KATA PENGANTAR aporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015 Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian 2016- Kabupaten Bandung TUJUAN SASARAN INDIKATOR AWAL PROGRAM/KEGIATAN 2.01 1 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan dan Perikanan Unit Organisasi : 2. 05. 01 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN, ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Sub Unit Organisasi : 2. 05.

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD SASARAN RPJMD Meningkatnya produktivitas PDRB ADHB usaha masyarakat, koperasi, UMKM berbasis pertanian dan

Lebih terperinci

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA SKPD Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timnur untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis SKPD sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Lampiran. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 0 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN MISI : Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan PROGRAM. Pengembangan data/ informasi/ statistik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA ) Pemerintah Kabupaten Blitar PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PERTERNAKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 Jl. Cokroaminoto No. 22 Telp. (0342) 801136 BLITAR 1 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS PERKEBUNAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 A. Program. Sebagai upaya untuk mewujudkan sasaran pembangunan peternakan ditempuh melalui 1 (satu) program utama yaitu Program Pengembangan Agribisnis. Program ini bertujuan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 GIANYAR 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Perubahan (Renja P-OPD)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Uraian I. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran Indikator Rencana Tingkat Capaian (Target) Program Uraian Indikator

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Lampiran II Perwal Penjabaran Pertanggungjawaban APBD TA 2016 Nomor : 36 Tahun 201 Tanggal : 22 Agustus 201 Urusan Pemerintahan : 1. 16 Urusan Wajib Penanaman Modal Unit Organisasi : 1. 16. 01 BADAN PENANAMAN

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp) JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 No. Program/Kegiatan I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran II. III. IV. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Penyediaan jasa surat menyurat

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN PENGELOLA KAWASAN PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

(Rp.) , ,04

(Rp.) , ,04 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 2.05. - KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Perubahan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Banyuwangi ini merupakan dokumen komprehensif berwawasan 1 (satu)

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai sebuah organisasi perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam menjalankan aktifitasnya agar tujuan organisasi dapat dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Nanggalo Tahun 2015 merupakan gambaran program pembangunan di Kecamatan Nanggalo yang direncanakan mengacu pada Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 28 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 29 KABUPATEN BLORA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Kode urusan bidang Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan APBN 28 APBD Kab 28 Tolok Ukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN TAHUN INI

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN TAHUN INI PEMERINTAH KOTA MATARAM KAS TAHUN 2017 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemerintahan : 2. 12 Penanaman Modal Unit Organisasi : 2. 12. 01 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya yang selanjutnya disingkat RENJA, adalah dokumen perencanaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KOTA MATARAM KAS TAHUN 2017 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemerintahan : 2. 12 Penanaman Modal Unit Organisasi : 2. 12. 01 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

Bertambah/(berkurang) Jumlah (Rp) KODE REKENING. URAIAN sebelum perubahan DASAR HUKUM. setelah perubahan. (Rp) LAMPIRAN III

Bertambah/(berkurang) Jumlah (Rp) KODE REKENING. URAIAN sebelum perubahan DASAR HUKUM. setelah perubahan. (Rp) LAMPIRAN III LAMPIRAN III : RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor URUSAN : Pertanian SKPD : Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan KODE 2 01 Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan 4.945.000.000 RUTIN 760.377.300 2 2.01.05 01 Program Pelayanan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 05 Urusan Pilihan dan Perikanan Organisasi : 2. 05. 0,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN 2018-2021 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA No Tujuan OPD Indikator Tujuan Sasaran OPD Indikator Sasaran (impact) Program/ Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 204 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rakhmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

KATA PENGANTAR. Rakhmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) Tahun Anggaran 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung 40911 Jl. Raya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN DHARMASRAYA SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO REKE NING 1 Urusan/Bidang Urusan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Lampiran II Perwal Penjabaran Pertanggungjawaban APBD TA 2016 Nomor : 36 Tahun 201 Tanggal : 22 Agustus 201 Urusan Pemerintahan : 1. 08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup Unit Organisasi : 1. 08. 01 DINAS KEBERSIHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA Tahun 2014

RENCANA KERJA Tahun 2014 RENCANA KERJA Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN ( KP2KP ) Jalan Sutan Syahrir No 47 Telp.(0532) 21430 / Fax. (0532) 21399 Pangkalan Bun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi, atas perkenannya kita telah dapat melewati tahun anggaran 2014 dengan berbagai dinamika permasalahan yang harus dihadapi secara terpadu

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2016 Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

PENJABARAN PERUBAHAN APBD Lampiran II Penjabaran Perubahan APBD Nomor Tanggal : 36 Tahun 2014 : 10 Nopember 2014 PEMERINTAH KOTA AMBON PENJABARAN PERUBAHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : 1.20 Urusan Wajib Otonomi

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci