IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN TEKNIK ADAPTIVE MINIMUM ERROR LEAST SIGNIFICANT BIT REPLACEMENT (AMELSBR)
|
|
- Leony Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN TEKNIK ADAPTIVE MINIMUM ERROR LEAST SIGNIFICANT BIT REPLACEMENT (AMELSBR) Yudi Prayudi, Puput Setya Kuncoro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta Abstract Salah satu bagian penting dari penggunaan komputer dewasa ini adalah hal yang terkait dengan keamanan data digital. Dalam hal ini steganografi adalah salah satu bidang ilmu yang membahas keamanan data digital lewat teknik penyembunyian data kedalam data yang lainnya. Tulisan ini adalah sebuah penelitian untuk membangun perangkat lunak steganografi digital menggunakan metode Adaptive Minimum - Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR), dengan media penampung berupa berkas bitmap 24 bit serta data yang dapat disisipkan berupa berkas dokumen, teks dan citra bitmap. Sifat dari metode AMELSBR ini adalah beradaptasi dengan karakteristik lokal dari media penampung. Di dalam metode AMELSBR terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menyisipkan data digital, yaitu Capacity Evaluation, Minimum-Error Replacement dan Error Diffusion. Kesimpulan yang dapat dari penelitian ini adalah metode AMELSBR tidak terlalu menimbulkan distorsi yang berlebihan pada citra penampung yang telah disisipkan data digital rahasia. Keywords: Digital Steganography, Adaptive Minimum - Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR), Capacity Evaluation, Minimum-Error Replacement, Error Diffusion, Bitmap.. 1. PENDAHULUAN Salah satu aspek penting dari penggunaan komputer adalah terkait dengan data dan informasi. Dalam hal ini diantara fungsi komputer adalah melakukan proses akses, olah, kirim dan terima data atau informasi. Mengingat pentingnya fungsi ini maka otentifikasi dan keamanan data atau informasi menjadi satu bagian penting dalam penggunaan komputer untuk berbagai aspek kehidupan. Diantara bidang yang menangani masalah keamanan data adalah steganografi. Berbeda dengan kriptografi, pada steganografi digital, data digital atau informasi rahasia dibuat tidak terlihat karena informasi tersebut disembunyikan di dalam data digital yang lain, sedangkan pada kriptografi informasi rahasia dibuat sedemikian rupa menjadi tidak terbaca. Gambar 1 menunjukkan ilustrasi perbedaan steganografi dan kriptografi. Gambar 1 Perbedaan Steganografi dan kriptografi 2. KONSEP DASAR STEGANOGRAFI Steganography (steganografi) merupakan seni untuk menyembunyikan pesan rahasia kedalam pesan lainnya sedemikian rupa sehingga membuat orang lain tidak menyadari adanya sesuatu di dalam pesan tersebut. Kata Steganography berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan dari kata steganos (tersembunyi atau terselubung) dan graphein (tulisan atau menulis), sehingga makna Steganography kurang lebih bisa diartikan sebagai menulis tulisan yang tersembunyi [11] atau tulisan tersembunyi (hidden/covered writing) [6]. Sejalan dengan perkembangan maka konsep awal steganograhi diimplementasikan pula dalam dunia komputer, yang kemudian dikenal dengan istilah steganografi digital. Dalam hal ini, steganografi digital memiliki dua properti dasar yaitu media penampung (cover data atau data carrier) dan data digital yang akan disisipkan (secret data), dimana media penampung dan data digital yang akan disisipkan dapat berupa file multimedia (teks/dokumen, citra, audio maupun video). Terdapat dua tahapan umum dalam steganografi digital, yaitu proses embedding atau encoding (penyisipan) dan proses extracting atau decoding (pemekaran atau pengungkapan kembali (reveal)). Hasil yang didapat setelah proses embedding atau encoding disebut Stego Object (apabila media penampung hanya berupa data citra maka disebut Stego Image). G-1
2 Untuk menambah tingkat keamanan, stego object atau stego image diproteksi dengan kunci rahasia yang disebut juga Stego Key. Biasanya stego key menerapkan metode-metode yang ada di dalam cryptography (kriptografi), contohnya algoritma Rivest Code 4 atau Rivest Code 6. Stego key dalam steganografi digital bersifat opsional, hanya saja apabila data rahasia yang akan disisipkan tidak dilengkapi dengan stego key, maka data tersebut mudah untuk dibongkar oleh pihak ke-tiga atau pihak yang tidak berhak. Gambaran umum dari steganografi digital adalah sebagaimana pada Gambar 2 [13] : Gambar 2 Gambaran Umum Steganografi Digital Adanya data yang disisipkan secara otomatis akan mengubah kualitas dari data yang dijadikan media penampung. Oleh karena itu di dalam aplikasi steganografi digital harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain adalah sebagai berikut [9] : 1. Fidelity.Mutu media penampung tidak jauh berubah. Setelah penambahan data rahasia, stego object dalam kondisi yang masih terlihat baik. Pengamat tidak mengetahui kalau di dalam citra tersebut terdapat data rahasia. 2. Robustness, Data rahasia yang disembunyikan harus tahan (robust) terhadap berbagai operasi manipulasi atau editing pada media penampung. Apabila pada media penampung dilakukan operasi manipulasi atau editing, maka data yang disembunyikan seharusnya tidak rusak atau tetap valid. 3. Recovery,Data yang disembunyikan harus dapat di ungkapkan kembali (reveal), karena dikaitkan dengan tujuan dari steganografi digital itu sendiri yaitu data hiding, maka sewaktu-waktu data rahasia di dalam media penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut. 3. STEGANOGRAFI METODE AMELSBR Diantara metode untuk penyisipan data adalah metode penyisipan LSB atau LSB encodin, metode ini adalah pendekatan yang sangat sederhana dibandingkan dengan metode-metode yang lain. Dalam hal ini susunan bit di dalam sebuah byte (8 bit), akan terdiri dari bit yang paling berarti atau Most Significant Bit (MSB) dan bit yang paling kurang berarti atau Least Significant Bit (LSB). Dalam hal ini perubahan satu bit LSB tidak mengubah informasi secara berarti dan Human Visual System (HVS) tidak dapat membedakan adanya perubahan yang kecil yang terjadi pada LSB tersebut. Namun demikian metode ini sangat mudah untuk dideteksi oleh pihak ke-tiga atau pihak yang tidak berwenang. Metode lain yang dikembangkan adalah Metode AMELSBR. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Yeuan-Kuen Lee dan Ling-Hwei Chen pada tahun 1999 dalam dua makalahnya An Adaptive Image Steganographic Model Based on Minimum- Error LSB Replacement dan High Capacity Image Steganographic Model [8]. Di dalam ke-dua makalahnya, Lee dan Chen menerapkan citra hitam-putih (grayscale image) sebagai media penampung (cover image) dan kemudian pada tahun 2003, Mark David Gan mengimplementasikan metode ini dengan citra berwarna 24 bit (true colors image) sebagai media penampungnya [5]. Dari hasil peneltian tersebut ternyata metode ini menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode LSB, yaitu bit data rahasia yang akan disisipkan lebih banyak (pada metode LSB umumnya hanya 1 bit) tanpa menimbulkan banyak perubahan pada media penampung (dalam hal ini adalah data citra). Dengan metode ini, setiap piksel memiliki kapasitas penyembunyian yang berbeda-beda tergantung dari nilai toleransi piksel tersebut terhadap proses modifikasi atau penyisipan [5]. Suatu piksel pada data citra bisa dikatakan dapat ditoleransi apabila dilakukan proses modifikasi (penyisipan) dengan skala yang tinggi terhadap nilainya adalah memungkinkan tanpa merubah tampak asli dari data citra tersebut, atau dengan kata lain area yang halus dan solid pada suatu data citra memiliki kadar toleransi yang rendah (less tolerant) terhadap proses modifikasi dibandingkan dengan area yang memiliki tekstur yang kompleks [5]. Metode AMELSBR yang diterapkan pada citra berwarna (bitmap 24-bit) memiliki beberapa langkah atau tahapan utama untuk melakukan proses penyisipan, antara lain Capacity Evaluation, Minimum Error Replacement dan Error Diffusion, juga ditambah Pseudo Random Number Generator (PRNG) sebagai pembangkit nilai yang secara acak memilih dari ke-tiga komponen warna RGB disetiap piksel-nya [5]. Untuk proses pengungkapan, tahapan yang dilakukan yaitu Capacity Evaluation [8]. Adapun gambaran umum dari metode yang diajukan adalah seperti pada Gambar 3. G-2
3 Sebelum dilakukan proses penyisipan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi kapasitas penyisipan (capacity evaluation) dan mencari nilai color variation. Kemudian setelah mendapatkan nilai color variation, nilai tersebut diproses kembali untuk mendapatkan kapasitas penyisipan sejumlah K-bit., selanjutnya untuk beradaptasi dengan karakteristik lokal piksel, maka sejumlah K-bit tersebut ditangani dengan proses evaluasi kapasitas (capacity evaluation). Proses selanjutnya adalah mencari MER, dimana proses ini akan menentukan apakah bit ke K+1 akan dilakukan perubahan atau tidak, dan yang akan menentukan itu adalah berdasarkan pada nilai embedding error (Er). Gambar 3 Gambaran umum metode AMELSBR Proses penyisipan (embedding) di dalam metode AMELSBR, prosesnya tidak sama dengan metode LSB. Apabila proses penyisipan di dalam metode LSB dilakukan langsung per piksel pada byte-nya, dimana 1 bit terakhir (LSB) per byte-nya diganti dengan 1 bit data rahasia yang akan disisipkan, tetapi tidak dengan metode AMELSBR. Di dalam metode ini, citra penampung (cover image) akan dibagi dulu menjadi beberapa blok. Setiap blok akan berukuran 3 x 3 piksel atau sama dengan 9 piksel [2]. Ke-tiga tahapan utama akan diterapkan per bloknya atau per operasi penyisipannya, dimana bit-bit data rahasia hanya akan disisipkan pada salah satu komponen warna di piksel P [8] : Gambar 4. Piksel Tetangga dari piksel P Capacity evaluation, merupakan tahap pertama dan yang paling krusial dari metode penyisipan AMELSBR. Tahap ini mengacu pada karakterisitik human visual system (HVS) yang tidak sensitif terhadap noise dan perubahan warna yang terdapat di dalam citra [8]. Langkah pertama yang akan dilakukan pada evaluasi kapasitas adalah mencari nilai color variation (V) atau variasi warna yang melibatkan piksel A, B, C dan D. Adapun rumus dari V adalah sebagai berikut [5] : V = round {( C-A + A-B + B-C + C-D )/4} dimana : V = variasi warna (color variation) Round = fungsi matematika untuk pembulatan Rumus di atas akan menghasilkan ketentuan toleransi modifikasi yang akurat di setiap piksel P. Langkah ke-dua adalah mencari kapasitas penyisipan (K) pada piksel P dan dapat diterapkan rumus sebagai berikut [5] : K = round ( log 2 V ) dimana : K = kapasitas penyisipan pada piksel P dalam bit. V = variasi warna Round = fungsi matematika untuk pembulatan Tahap selanjutnya adalah mencari Minimum- Error Replacement (MER). Tahap ini berfungsi untuk meminimalkan terjadinya perubahan piksel pada citra penampung akibat dari proses penyisipan.. Proses MER dilakukan dengan mengubah nilai bit ke K+1 pada piksel P. Perubahan ini akan terjadi pada salah satu dari ke-tiga komponen warna (R, G atau B) yang terpilih.[8]. Gambar 5. Langkah pada MER Bila pada langkah sebelumnya (evaluasi kapasitas) didapat K = 4, maka bit yang ke-lima akan diubah nilainya, misal nilai awal adalah 1, maka akan diubah menjadi 0, begitu juga sebaliknya. Namun demikian pengubahan bit ke K+1 belum tentu dilakukan, karena pada tahap MER juga dilakukan proses pengecekan nilai embedding error.. Embedding error (Er) adalah selisih nilai (dalam desimal) pada komponen warna yang terpilih di piksel P, sebelum (original) dan sesudah dilakukan proses penyisipan, atau dengan rumus seperti di bawah ini : Er = Abs [P(x,y) P (x,y)] dimana : Abs = Nilai absolut Er = Nilai embedding error P(x,y) = Piksel P asli P (x,y) = Piksel P yang telah dimodifikasi G-3
4 Pengubahan pada bit ke K+1 akan dilakukan apabila nilai embedding error memenuhi syarat pada saat pengecekan, uraiannya bisa dijelaskan sebagai berikut. Asumsi P(x,y) adalah piksel P original, P (x,y) adalah piksel P yang telah disisipkan sejumlah K-bit tanpa mengubah bit ke K+1 dan P (x,y) adalah piksel P yang telah disisipkan sejumlah K-bit sekaligus mengubah bit ke K+1. Minimum error yang dapat terjadi di piksel P haruslah P (x,y) atau P (x,y) [8]. Kemudian pengecekan nilai embedding error dilakukan lewat rumus sebagai berikut : Er 1 = Abs [P(x,y) P (x,y)] Er 2 = Abs [P(x,y) P (x,y)] Apabila Er 1 < Er 2, maka P (x,y) yang akan menggantikan P(x,y). Jika sebaliknya maka P (x,y) yang akan menggantikan P(x,y) [8]. Untuk implementasi PRNG sebagai alat untuk memilih komponen warna secara acak, maka metode yang akan digunakan adalah Linear Congruential Generator (LCG). Dengan metode ini, sebelum melakukan proses untuk membangkitkan bilangan acak, maka terlebih dahulu ditentukan kunci pembangkit awal atau biasa disebut pula dengan istilah seed, dalam hal ini seed didapatkan dari jumlah total karakter pada stego key. 4. PERANCANGAN APLIKASI Untuk membangun aplikasi steganografi menggunakan teknik AMELSBR, maka beberapa batasan awal dari proses perancangan adalah sebagai berikut : a. Metode yang digunakan pada Pseudo Random Number Generator (PRNG) adalah Linear Congruential Generator (LCG). b. Data citra yang digunakan sebagai media penampung (cover image), terbatas pada berkas bitmap 24-bit (*.bmp). c. Berkas yang akan disisipkan dapat berupa berkas bitmap (*.bmp), teks (*.txt) atau dokumen (*.doc). d. Berkas bitmap yang telah disisipkan berkas rahasia (stego image) diproteksi menggunakan stego key (password) dan tidak menerapkan metode enkripsi. e. Keluaran (output) dari perangkat lunak adalah berkas bitmap 24-bit (*.bmp). f. Ukuran berkas yang akan disisipkan harus lebih kecil dari citra penampung (cover image). g. Menggunakan ASCII 8 bit Gambaran umum langkah untuk penyisipan dan ekstraksi steganografi digital dengan metode AMELSBR adalah sebagaimana pada Gambar 6 dan 7. Gambar 6. Algoritma Umum Penyisipan Steganografi dengan metode AMELSBR Gambar 7. Algoritma Umum Ekstraksi Steganografi dengan metode AMELSBR G-4
5 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: IMPLEMENTASI DAN ANALISA Selain mempertimbangkan algoritma sebagaimana pada Gambar 3 dan 4, perangkat lunak yang dikembangkan untuk implementasi steganografi digital dengan AMELSBR, juga mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain : 5. Citra penampung hanya menerima berkas bitmap 24 bit (*.bmp). 6. Data yang akan disisipkan berupa berkas bitmap (*.bmp) baik itu 8 bit maupun 24 bit, teks (*.txt) dan dokumen (*.doc). 7. Bentuk keluaran dari sistem adalah berkas bitmap (*.bmp) yang telah disisipkan berkas rahasia (stego image). 8. Maksimal karakter yang dapat dimasukkan pada stego key adalah 10 karakter. 9. Ukuran berkas yang akan disisipkan harus lebih kecil dari kapasitas penyisipan (disarankan ukurannya paling tidak 75% dari kapasitas penyisipan). Berikut ini adalah informasi yang dimiliki oleh original image : : Barbara.BMP File Size : 1,29 MB Resolution : 787 x 576 Pixels Depth : 24 Bit Embedding Capacity : Bytes Data yang disisipkan pada original image adalah sebagai berikut : File Siz e Gambar 9. Perbandingan Histogram Untuk penyisipan original image dengan file Dokumen. Selain penyisipan dengan file dokumen, dimungkinkan pula penyisipan menggunakan file bitmap atau text. Berikut ini histogram yang didapat untuk penyisipan menggunakan file bitmap dan text. Dengan data file yang disisipkan adalah : File Size Resolution Depth : Moon Surface.BMP 65 KB ( Bytes) : 256 x 256 Pixels : 8 Bit : Konversi Sitem Bilangan.DOC : 131 KB ( Bytes) Gambar 10. Perbandingan Histogram Untuk penyisipan original image dengan file bitmap Gambar 8 menunjukkan hasil secara visual image sebelum dan sesudah adanya penyisipan data. File Size : AMELSBR.TXT : 3,1 KB ( Bytes) Gambar 8. Hasil Implementasi AMELSBR Dari Gambar 8 terlihat adanya sedikit perbedaan visual di area sekitar wajah (ditandai dengan kotak warna merah). Hal ini terjadi apabila menyisipkan berkas dengan ukuran yang besar.. Selanjutnya untuk melihat lebih lanjut dari karakteristik image sebelum dan sesudah terjadi penyisipan data, maka dapat terlihat dari histogram original image dan stego image seperti pada Gambar 9. dibawah ini : Gambar 11. Perbandingan Histogram Untuk penyisipan original image dengan file text Gambar 12. Manipulasi StegoImage G-5
6 Untuk melihat sejauh mana kekuatan penyisipan pesan pada stego image, maka dapat dilakukan upaya penghilangan pesan lewat proses manipulasi image. Gambar 12 menunjukkan contoh manipulasi image yang dapat dilakukan. Apabila salah satu dari ke-dua citra pada Gambar 12 dipilih untuk dilakukan proses pengungkapan / ekstraksi kembali, maka akan muncul pesan kesalahan. Dengan demikian, steganografi metode AMELSBR tidak tahan / robust terhadap adanya upaya-upaya manipulasi terhadap stego image. 6. PENUTUP Dengan solusi steganografi, maka pada prinsipnya salah satu masalah untuk menangani keamanan data telah dapat diselesaikan, yaitu dengan melakukan penyisipan pesan pada objek data. Namun demikian steganografi bukan solusi tunggal untuk menyelesaikan masalah tersebut, beberapa teknik keamanan data lainnya seperti watermarking dan kriptografi dapat pula dijadikan sebagai solusi bersama untuk mengatasi masalah keamanan data. Metode Adaptive Minimum - Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR), adalah metode penyisipan steganografi dengan media penampung berupa berkas bitmap 24 bit, sedangkan data yang disisipkan dapat berupa berkas dokumen, teks atau citra bitmap. Sifat dari metode ini adalah beradaptasi dengan karakteristik lokal dari media penampung. Di dalam metode AMELSBR terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menyisipkan data digital, yaitu Capacity Evaluation, Minimum-Error Replacement dan Error Diffusion. Dari hasil penelitian yang didapat, penyisipan pesan rahasia lewat metode AMELSBR tidak terlalu menimbulkan distorsi yang berlebihan pada citra penampungnya. Sifat adaptive pada metode ini memberikan kemampuan untuk beradaptasi dengan karakteristik lokal citra penampung. Secara kualitas, stego image yang dihasilkan tidak mengakibatkan terjadinya apabila ukuran pesan yang disisipkan tidak terlalu besar. Penelitian lanjutan dari metode AMELSBR ini antara lain dapat dilakukan menambah fleksibilitas citra penampung sehingga tidak hanya dibatasi oleh citra bitmap 24 bit saja. Selain itu penelitian juga dapat diarahkan pada penggunaan kriptografi untuk meningkatkan tingkat keamanan data atau informasi. REFERENSI [1] Anonymous. Pseudo-Random Numbers, diakses tanggal 29 Oktober [2] Bailey, K., Curran, K., dan Condell, J. An Evaluation of Automated Stegodetection Methods In Images, df/2004%20presentations/presentations/se ssion%20a/karen%20bailey-1.ppt, diakses tanggal 8 Februari [3] Eliens, A. The Linear Congruential Generator, ml/node47.html, diakses tanggal 29 Oktober [4] Fridrich, J., dan Rui, D. Secure Steganographics Methods for Palette Images, Research/ihw99_paper1.dot, diakses tanggal 8 Februari [5] Gan, M. D. Chameleon Image Steganography, Technical_Paper.pdf, diakses tanggal 10 Maret [6] Johnson, N. F., dan Jajodia, S. Exploring Steganography: Seeing the Unseen, diakses tanggal 10 Maret [7] Kessler, G. C. An Overview of Steganography for the Computer Forensics Examiner, ego.html, diakses tanggal 8 Februari [8] Lee, Y. K., dan Chen, L. H. An Adaptive Image Steganographic Model Based on Minimum-Error LSB Replacement, e99adaptive.pdf, diakses tanggal 10 Maret [9] Munir, R. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung : Penerbit Informatika Bandung, [10] Pisharath, J. Linear Congruential Number Generators, currentcourses/sem090/pdfstuff/jp.pdf, diakses tanggal 29 Oktober [11] Sellars, D. An Introduction to Steganography, courses/cs400w/nis/papers99/dsellars/ stego.html, diakses tanggal 1 September [12] Wahyudi, D Implementasi Enkripsi/Dekripsi Data pada File.Txt dengan Menggunakan Algoritma Rivest Code 4 (RC4). Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta : Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri UII. [13] Wang, A. J., Armstrong, T., dan Yetsko, K. Steganography, ng/research/security/steganography.pdf, diakses tanggal 1 September G-6
BAB I PENDAHULUAN. Media digital merupakan media yang sangat berpengaruh di era modern. Dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media digital merupakan media yang sangat berpengaruh di era modern. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat maka semakin banyak orang yang menggantungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi yaitu teknik pengenkripsian pesan. Namun teknik ini dapat
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi yaitu teknik pengenkripsian pesan. Namun teknik ini dapat menimbulkan kecurigaan karena pesan acak tidak memiliki makna secara kasat mata, sehingga
Lebih terperinciEndang Ratnawati Djuwitaningrum 1, Melisa Apriyani 2. Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 1 2
Teknik Steganografi Pesan Teks Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Algoritma Linear Congruential Generator (Text Message Steganography Using Least Significant Bit Method and Linear Congruential
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia sedemikian sehingga keberadaan data rahasia tidak terdeteksi oleh indera manusia. Steganografi digital
Lebih terperinciSTEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Astried Jurusan Matematika FMIPA UNRI Kampus Bina
Lebih terperinciALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI
ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI Indra Yatini 1, F. Wiwiek Nurwiyati 2 Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Jln. Raya Janti No 143 Yogyakarta 1 indrayatini@akakom.ac.id, 2 wiwiek@akakom.ac.id,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi
Lebih terperinciPenyembunyian Pesan pada Citra GIF Menggunakan Metode Adaptif
Penyembunyian Pesan pada Citra GIF Menggunakan Metode Adaptif Prasetyo Andy Wicaksono (13505030) Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: prasetyoandyw@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan pada penelitian
Lebih terperinciSTEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT
STEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT Yessica Nataliani 1), Hendro Steven Tampake 2), Robert Sebastian 3) 1 Program Studi Sistem Informasi 2,3 Program
Lebih terperinciPenerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. K.L. Yos
Lebih terperinciPENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID
e-issn: 2527-337X PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID Achmad Noercholis, Yohanes Nugraha Teknik Informatika STMIK Asia Malang ABSTRAKSI Keamanan dalam
Lebih terperinciBAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL
BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL 1.1. Latar Belakang Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti tersembunyi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan pesat. Teknologi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga kita bisa saling
Lebih terperinciALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI
ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI 1 Indra Yatini B., S.Kom., M.Kom 2 Dra. F. Wiwiek Nurwiyati, M.T. indrayatini@akakom.ac.id wiwiek@akakom.ac.id Teknik Informatika, STMIK AKAKOM
Lebih terperinciImplementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb)
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 50-55 50 Implementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb) 1
Lebih terperinciANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS
ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali seseorang yang hendak mengirim pesan kepada orang lain, tidak ingin isi pesan tersebut diketahui oleh orang lain. Biasanya isi pesan tersebut bersifat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata steganos yang artinya tulisan tersembunyi (covered writing) dan kata graphos yang berarti tulisan. Sehingga steganografi
Lebih terperinciEksperimen Steganalisis dengan Metode Visual Attack pada Citra Hasil EzStego Berformat GIF
Eksperimen Steganalisis dengan Metode Visual Attack pada Citra Hasil EzStego Berformat GIF Rinaldi Munir Kelompok Keilmuan Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Bandung, Indonesia
Lebih terperinciKEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL
INFORMATIKA Mulawarman Februari 2014 Vol. 9 No. 1 ISSN 1858-4853 KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL Hendrawati 1), Hamdani 2), Awang Harsa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3
IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3 Ricky Maulana Mahgribi 1) dan Lucky Tri Oktoviana 2) e-mail: Rick_nino17@yahoo.co.id Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Steganografi Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya. Keberadaan pesan steganografi adalah rahasia.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, memudahkan seseorang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Teknik dan metode penyampaian pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia teknologi pemakaian data digital seperti teks, citra, audio dan video di dunia teknologi komputer juga semakin berkembang namun terdapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA
Analisis dan Implementasi Tanda Tangan Digital dengan Memanfaatkan Steganografi pada E-Mail Filman Ferdian - 13507091 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI VISIBLE WATERMARKING DAN STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT PADA FILE CITRA DIGITAL
IMPLEMENTASI VISIBLE WATERMARKING DAN STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT PADA FILE CITRA DIGITAL Sri Wahyuningsih 1, Theodora V.D Pandex 2, Vanessa Stefanny 3 1, 2,3) Program Studi Magister Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang berarti tersembunyi dan graphein yang berarti menulis. Kriptografi adalah bidang ilmu yang mempelajari teknik
Lebih terperinciAplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C#
Aplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C# Teguh Budi Harjo 1, Marly Kapriati 2, Dwi Andrian Susanto 3 1,2,3 Program Studi Pascasarjana,
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG I-1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi bagian pendahuluan, yang mencakup latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, metologi, serta sistematika pembahasan dari Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa
Lebih terperinciPengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)
ISSN : 1693 1173 Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5) Abstrak Keamanan data teks ini sangatlah penting untuk menghindari manipulasi data yang tidak diinginkan seperti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai teori teori yang berkaitan dengan skripsi. Dasar teori yang akan dijelaskan meliputi penjelasan mengenai citra, penjelasan mengenai citra GIF, penjelasan
Lebih terperinciGrafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.
PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi komputer berperan penting pada kehidupan manusia. Dari hal yang kecil sampai ke berbagai hal yang sangat rumit sekalipun bisa dikerjakan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, dijelaskan pendahuluan dari pengerjaan tugas akhir meliputi latar belakang topik tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi pengerjaan dan sistematika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai bahan perbandingan atau kajian.
Lebih terperinciAPLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Mesran dan Darmawati (0911319) Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi multimedia, jaringan komputer, jaringan Internet menimbulkan peningkatan kemudahan pengiriman informasi yang berupa
Lebih terperinciStenografi dan Watermarking. Esther Wibowo Erick Kurniawan
Stenografi dan Watermarking Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Stenografi Teknik menyembunyikan data rahasia di dalam media digital. Memerlukan : Wadah penampung
Lebih terperinciSTEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015
STEGANOGRAPHY 1211501075 - CHRISTIAN YONATHAN S. 1211503394 ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JULI 2015 ~ 1 ~ 1.1 Definisi Steganografi Steganografi adalah
Lebih terperinci2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve
Implementasi Kriptografi Dan Steganografi Pada Media Gambar Menggunakan Hill Cipher Dan Least Significant Bit (LSB) 1 Wamiliana, 2 Rico Andrian, dan 3 Eka Fitri Jayanti 1 Jurusan Matematika FMIPA Unila
Lebih terperinciKata Kunci : Steganografi, Fragile watermarkin, watermarking, Linear Congruential Generator, Blum Blum Shub
KOMPARASI ALGORITMA LINEAR CONGRUENTIAL GENERATOR DAN BLUM BLUM SHUB PADA IMPLEMENTASI FRAGILE WATERMARKING UNTUK VERIFIKASI CITRA DIGITAL Tria Aprilianto 1, Yuliana Melita 2 1.. STMIK ASIA Malang, 2..
Lebih terperinciTEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Hasiholan Manurung (0911765) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciImplementasi Teknik Steganografi Menggunakan Metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR)
Implementasi Teknik Steganografi Menggunakan Metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR) 1 Astria Hijriani, 2 Wamiliana dan 3 Pandya Panditatwa 1,3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi
Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi Shirley - 13508094 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciSTUDI DAN ANALISIS TEKNIK-TEKNIK PENDETEKSIAN STEGANOGRAFI DENGAN METODE LSB DALAM MEDIA GAMBAR
STUDI DAN ANALISIS TEKNIK-TEKNIK PENDETEKSIAN STEGANOGRAFI DENGAN METODE LSB DALAM MEDIA GAMBAR Abstrak Arnold Nugroho Sutanto NIM : 13507102 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciEKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE
EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE Meliza T.M.Silalahi Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Ganesha 10, Bandung if16116@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Steganografi merupakan
Lebih terperinciModifikasi Least Significant Bit dalam Steganografi Wawan Laksito YS 1)
ISSN : 1693-1173 Modifikasi Least Significant Bit dalam Steganografi Wawan Laksito S 1) Abstrak Algoritma Least Significant Bit (LSB) merupakan teknik yang umum digunakan dalam penyisipan pesan Steganografi.
Lebih terperinciKONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB
KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB Haikal Nando Winata1, Raja Nasrul Fuad2 Institut Teknologi Medan - Fakultas Teknologi Industri, Prodi Teknik Informatika ekalnata@itm.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 1. Citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak. Contoh dari citra diam adalah foto.
BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan tugas akhir. Dasar teori yang akan dijelaskan meliputi penjelasan mengenai citra, penjelasan mengenai citra GIF,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.
Abstraksi IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY. Rizqi Firmansyah - Wahyu Suadi, S.Kom., M.M., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPenyisipan Citra Pesan Ke Dalam Citra Berwarna Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Redundant Pattern Encoding
Penyisipan Citra Pesan Ke Dalam Citra Berwarna Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Redundant Pattern Encoding Rahmandhita Fikri Sannawira, Agus Sidiq Purnomo Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Lebih terperinciAPLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK MENJAGA KERAHASIAAN INFORMASI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
APLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK MENJAGA KERAHASIAAN INFORMASI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Muhammad Riza Fahlevi Universitas Gunadarma m_riza_fahlevi@yahoo.com ABSTRAKSI Steganografi dalam zaman modern
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latarbelakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, serta tujuan penelitian skripsi ini. Manfaat dalam penelitian, metodelogi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor:, Agustus 23 ISSN : 23-9425 PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL Harry Suhartanto Manalu (9259) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Perangkat Lunak Berikut adalah spesifikasi yang digunakan dalam pembangunan dan penyelesaian aplikasi stegorijndael adalah sebagai berikut. a. Perangkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, ketergantungan antara komputer dan telekomunikasi semakin besar sehingga memudahkan kita untuk saling bertukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecepatan koneksi menggunakan saluran yang aman ini cenderung lambat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini menjadi bagian yang sangat penting bagi insfrastruktur komunikasi di dunia. Pertukaran informasi melalui internet memiliki banyak kelebihan dibandingkan
Lebih terperinciAPLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK PENYISIPAN PESAN
APLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK PENYISIPAN PESAN Siti Rohayah 1, Ginanjar Wiro Sasmito 2, Oman Somantri 3 D3 Teknik Komputer 1, D4 Teknik Informatika 2,3 Politeknik Harapan Bersama Tegal Abstrak Dengan semakin
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan yang digunakan dalam sistem yang dibangun yaitu analisis kebutuhan masukan (input), kebutuhan keluaran (output), dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perancangan umum di dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pembuatan skripsi yang berjudul Perancangan Aplikasi Steganografi
Lebih terperinciPengantar: Prisoner s Problem
Steganografi 1 Pengantar: Prisoner s Problem Alice Bob Fred Pesan rahasia: Lari jam satu 2 Bagaimana Bob mengirim pesan rahasia kepada Alice tanpa diketahui oleh Fred? Alternatif 1: mengenkripsinya xjt#9uvmy!rc$
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi melalui bermacam-macam media. Komunikasi yang melibatkan pengiriman dan penerimaan
Lebih terperinciPENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS
PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB rinaldi@informatika.org Abstrak Makalah ini mempresentasikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK
IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK Dedi Darwis Manajemen Informatika, AMIK Teknokrat Jl. Zainal Abidin Pagar Alam,.
Lebih terperinciDiyah Ayu Listiyoningsih Jurusan Informatika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret
HUBUNGAN BANYAK PESAN YANG TERSIMPAN DENGAN PROSENTASE PEROLEHAN PESAN AKIBAT CROPPING DAN NOISING PADA STEGANOGRAFI DENGAN METODE MODIFIKASI LEAST SIGNIFICANT BIT Sarngadi Palgunadi Y Jurusan Informatika
Lebih terperinciOptimasi Konversi String Biner Hasil Least Significant Bit Steganography
Optimasi Konversi String Biner Hasil Least Significant Bit Steganography Aldi Doanta Kurnia - 13511031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keamanan Informasi Dalam era digital, komunikasi melalui jaringan komputer memegang peranan penting. Melalui komunikasi elektronis, seseorang dapat melakukan transaksi atau komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bentuk komunikasi adalah dengan menggunakan tulisan. Ada banyak informasi yang dapat disampaikan melalui tulisan dan beberapa di antaranya terdapat informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini memudahkan setiap orang menyampaikan informasi kepada orang lain. Namun, kemudahan yang diperoleh dalam menyampaikan informasi
Lebih terperinciTEKNIK STEGANOGRAPHY DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
TEKNIK STEGANOGRAPHY DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Michael Sitorus Universitas Satya Negara Indonesia Jalan Arteri Pondok Indah No. 11 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240 email : mr.michaelsitorus@gmail.com
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara
1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Masalah Untuk membangun sebuah sistem diperlukan berbagai informasi yang sesuai dengan rumusan permasalahan, ide pokok pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin canggihnya teknologi menimbulkan pengiriman informasi sangat rentan terhadap penyadapan yang dapat mengubah isi informasi tersebut dan jatuh kepada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari steganos (tersembunyi) graphen (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi.
Lebih terperinciPerbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar
Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar M.A. Ineke Pakereng, Yos Richard Beeh, Sonny Endrawan Fakultas Teknik Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steganografi Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan keberadaan pesan sehingga pesan yang dikirim tidak akan dicurigai mengandung pesan. Umumnya teknik steganografi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Format BMP Bitmap atau DIB (device for independent Bitmap), adalah suatu format gambar untuk menyimpan di komputer atau sering disebut digital image yang di peruntukkan untuk Operating
Lebih terperinciSteganografi Pada File Citra Bitmap 24 Bit Untuk Pengamanan Data Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Insertion
Steganografi Pada File Citra Bitmap 24 Bit Untuk Pengamanan Data Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Insertion Setiana Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ubacid) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciPendahuluan. Media Penampung Data yang akan disembunyikan
Pendahuluan Steganography adalah Teknik menyembunyikan data rahasia di dalam media digital sehingga keberadaannya tidak diketahui orang. Steganography membutuhkan 2 properti : Media Penampung Data yang
Lebih terperinciPengembangan Metode Pencegahan Serangan Enhanced LSB
Pengembangan Metode Pencegahan Serangan Enhanced LSB Ikmal Syifai 13508003 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi
Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: Instansi pemerintah, perusahaan atau perorangan. Diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai alternatif keamanan informasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan manusia untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk kirim mengirim informasi dalam bentuk file
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.
Lebih terperinciSISTEM STEGANOGRAFI DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) TERACAK
SISTEM STEGANOGRAFI DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) TERACAK Yohanes Julianto1, Kristoforus Jawa Bendi2 Abstract: Information security has become important today. Steganography is one of the ways
Lebih terperinci00,-.!"#0 $%#&'# #0(#"#)# "* $!+)) %" )*$#%
989 67889897 012345 998 00,-.!"#0 $%#&'# #0(#"#)# "* $!+)) %" )*$#% 00,-.!"#0 $##+#(## /## %"/# 0)&$ )*$#% &"� 1& 00 $'*)*% )$**0# **) $/#'1#+# $%"# &#"#% $#'# $"*0#0## /#0# #%)*# )!"!+ #"#0 %"#) 1&
Lebih terperinciAPLIKASI METODE STEGANOGRAPHY PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT)
APLIKASI METODE STEGANOGRAPHY PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) Agustinus Noertjahyana, Samuel Hartono, Kartika Gunadi Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI DES DAN STEGANOGRAFI PADA DOKUMEN DAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Burham Isnanto 1), Ari Amir 2)
KRIPTOGRAFI DES DAN STEGANOGRAFI PADA DOKUMEN DAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Burham Isnanto 1), Ari Amir 2) 1) Kepala Akreditasi, Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Kepala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, proses pertukaran data dan informasi termasuk pengiriman pesan dapat dilakukan dalam berbagai macam cara. Selain itu, pesan yang dapat dikirim pun tidak
Lebih terperinciSteganografi. Pesan rahasia: Lari jam satu. Pengantar: Prisoner s Problem. Bob. Alice. Fred
Steganografi Steganografi Pengantar: Prisoner s Problem Alice Bob Fred Pesan rahasia: Lari jam satu Bagaimana Bob mengirim pesan rahasia kepada Alice tanpa diketahui oleh Fred? Alternatif 1: mengenkripsinya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah dalam sisitem ini adalah bagaimana agar sistem ini dapat membantu pengguna sistem untuk melakukan pengamanan data (data security). Dalam
Lebih terperinciDeteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik
N. Rokhman, Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit(LSB) Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik Nur Rokhman dan Juwita Maharanti Abstrak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi adalah seni komunikasi dengan menyembunyikan atau menyamarkan keberadaan pesan rahasia dalam suatu media penampungnya sehingga orang lain tidak menyadari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring berkembangnya zaman, diikuti juga dengan perkembangan teknologi sampai saat ini, sebagian besar masyarakat melakukan pertukaran atau saling membagi informasi
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN DAN DAYA TAMPUNG PESAN OPTIMAL PADA CITRA STEGANOGRAFI METODE STEGO N BIT LSB DENGAN PENGURUTAN GRADASI WARNA
ANALISIS KEKUATAN DAN DAYA TAMPUNG PESAN OPTIMAL PADA CITRA STEGANOGRAFI METODE STEGO N BIT LSB DENGAN PENGURUTAN GRADASI WARNA David Samuel NIM: 13506081 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi
Lebih terperinciDigital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding
Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding Anselmus Krisma Adi Kurniawan - 13508012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciOPTIMASI KONVERSI STRING BINER HASIL LEAST SIGNIFICANT BIT STEGANOGRAPHY (LSB)
OPTIMASI KONVERSI STRING BINER HASIL LEAST SIGNIFICANT BIT STEGANOGRAPHY (LSB) MAKALAH Dianjurkan untuk memenuhi salah satu syarat tugas pada Mata Kuliah Keamanan Sistem Informasi Program Studi Sistem
Lebih terperinciPENERAPAN STEGANOGRAFI GAMBAR PADA LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DENGAN PENGUNAAN PRNG (PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR) IRENA SUSANTI G
PENERAPAN STEGANOGRAFI GAMBAR PADA LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DENGAN PENGUNAAN PRNG (PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR) IRENA SUSANTI G64103026 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinci