BAB II STUDI LITERATUR. II.1. Penganggaran Pembangunan melalui Pagu Anggaran.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II STUDI LITERATUR. II.1. Penganggaran Pembangunan melalui Pagu Anggaran."

Transkripsi

1 7 BAB II STUDI LITERATUR II.1. Penganggaran Pembangunan melalui Pagu Anggaran. Dalam GBHN disebutkan bahwa pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat di daerah. Pembangunan tersebut harus dilaksanakan secara serasi dan terpadu antar sektor maupun antara pembangunan sektoral dengan perencanaan pembangunan oleh daerah yang efisien dan efektif menuju tercapainya kemandirian daerah dan kemajuan yang merata di seluruh pelosok tanah air. Berhubungan dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Propinsi menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Propinsi guna merencanakan pembangunan. Penyusunan anggaran tersebut harus ditata dalam suatu sistem anggaran yang mampu meningkatkan penyelenggaraan daerah, baik tugas umum pemerintahan maupun tugas pembangunan. Salah satu sistem anggaran yang dipakai oleh pemerintah daerah adalah pagu anggaran. Aspek pagu anggaran merupakan suatu hal yang legal bagi administrasi negara dalam hal penganggaran pembangunan. Pagu anggaran merupakan batas tertinggi yang ditetapkan pemerintah dalam pengganggaran pembangunan yang diajukan oleh satuan kerja melalui DIP/PO/DASK/RKAP/dokumen lain yang dipersamakan. Di dalam Keputusan Presiden No.80 tahun 2003 pada Lampiran I Bab I yang mengatur tentang persiapan pengadaan barang/jasa pemerintah termasuk didalamnya pembangunan bangunan gedung negara, Pasal A.3 dijelaskan bahwa dalam menyusun rencana biaya pekerjaan/kegiatan, pengguna barang/jasa dalam membuat rincian biaya pekerjaan tidak melampaui pagu anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran. II.2. Definisi dan Klasifikasi Bangunan Gedung Menurut UURI No. 28/2002, bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya

2 8 berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Dalam UU tersebut, bangunan gedung diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar II.1 berikut: Gambar II.1. Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan UURI No. 28/2002 Sedangkan, klasifikasi bangunan gedung negara diatur dalam Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002. Berdasarkan Kepmen tersebut, bangunan gedung negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, dan atau APBD, dan atau sumber pembiayaan lainnya, antara lain seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, dan rumah negara. Bangunan gedung negara diklasifikasikan pada Tabel II.1 berikut: Tabel II.1. Klasifikasi Bangunan Gedung Negara (KepMen No.332/2002) Kelas Sederhana Penggunaan Bangunan Gedung kantor yang sudah ada desain prototipenya, atau bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m 2 ; Bangunan rumah dinas tipe C,D, dan E yang tidak bertingkat ; Gedung pelayanan kesehatan, puskesmas ; Gedung pendidikan tingkat dasar dan atau lanjutan dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai.

3 9 Kelas Tidak Sederhana Khusus Penggunaan Bangunan Gedung kantor yang belum ada desain prototipenya atau bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai di atas 2 lantai dengan luas di atas 500 m 2 ; Bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C,D, dan E yang bertingkat ; Gedung Rumah Sakit Klas A,B,C dan D ; Gedung Pendidikan tinggi; universitas/akademi; atau gedung pendidikan dasar/lanjutan bertingkat di atas 2 lantai. Istana negara dan rumah jabatan presiden & wakil presiden; Wisma negara ; Gedung instalasi nuklir ; Gedung laboratorium ; Gedung terminal udara/laut/darat, dll II.3. Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara mengatur khusus mengenai pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yaitu terdapat dalam Bab IV. Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang berupa Daftar Isian Proyek (DIP)/DIP Suplemen, atau Rencana Anggaran lainnya, yang terdiri atas : Komponen biaya konstruksi fisik, yaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh pemborong secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Komponen biaya manajemen/pengawasan konstruksi, yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan manajemen konstruksi pembangunan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Komponen biaya perencanaan konstruksi, Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai perencanaan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh konsultan perencana secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan

4 10 langsung. Besarnya biaya perencanaan dihitung berdasarkan nilai total keseluruhan bangunan. Komponen biaya pengelolaan proyek, yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai pengawasan pembangunan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh konsultan pengawas secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara digolongkan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan standar (yang ada standar harga satuan tertingginya) dan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non-standar (yang belum tersedia standar harga satuan tertingginya). Standar Harga Satuan Tertinggi merupakan biaya per-m 2 konstruksi fisik maksimum untuk pembangunan bangunan gedung negara, khususnya untuk pekerjaan standar bangunan gedung negara, yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, finishing dan utilitas bangunan gedung negara. Sedangkan bagi pekerjaan Non Standar ada perhitungan biayanya tersendiri. Berikut komponen pekerjaan standar bangunan gedung negara untuk klasifikasi bangunan sederhana menurut KepMen Kimpraswil No.332/2002 : Tabel II.2. Komponen Pekerjaan Standar Bangunan Gedung Negara (KepMen No.332/2002) No. Komponen Pekerjaan % Komponen Pekerjaan BGN 1 Pondasi 5% - 10% 2 Struktur 25% - 35% 3 Lantai 5% - 10% 4 Dinding 7% - 10% 5 Plafond 6% - 8% 6 Atap 8% - 10% 7 Utilitas 5% - 8% 8 Finishing 10% - 15% Dari Tabel II.2 di atas, hanya dijelaskan tentang komponen pekerjaan standar beserta prosentasenya saja. Untuk komponen pekerjaan pada level berikutnya tidak dijelaskan lebih lanjut. Dalam KepMen 332 ini, pekerjaan standar BGN hanya dibatasi ke dalam persyaratan bahan dan persyaratan struktur bangunan.

5 11 Berikut persyaratan bahan dan struktur bangunan yang terdapat dalam KepMen No.332/2002 tersebut : Tabel II.3. Persyaratan Bahan Bangunan dan Struktur Bangunan Gedung Negara (KepMen No.332/2002) No. 1 Persyaratan Bahan Bangunan Bahan Penutup lantai Keramik, vinil, tegel PC 2 Bahan Dinding Luar Bata, batako diplester dan dicat, kaca dengan rangka kayu aluminium 3 Bahan Dinding Dalam Bata, batako diplester dan dicat, kaca, partisi kayu lapis 4 Bahan Penutup Plafond Kayu klas II, aluminium, gypsum 5 Bahan Penutup Atap Genteng, asbes, seng, sirap 6 Bahan Kusen dan Daun Pintu Kayu klas II dicat/aluminium Persyaratan Struktur Bangunan 1 Pondasi Batu belah, kayu, beton bertulang K-200* 2 Struktur Lantai (bertingkat) Beton bertulang K-200, baja, Kayu klas kuat II** 3 Kolom Beton bertulang K-200, baja, Kayu klas kuat II** 4 Balok Beton bertulang K-200, baja, Kayu klas kuat II** 5 Rangka Atap Kayu Klas kuat II, baja 6 Kemiringan Atap Genteng min. 300, sirap min , Seng min.150 Catatan * = disesuaikan dengan kondisi tanah/lahan, beban yang dipikulnya. ** = disesuaikan dengan kemajuan teknologi bahan bangunan, khususnya sumber daya setempat dengan tetap mempertimbangkan kekuatan dan keawetannya. Standar Harga Satuan Tertinggi pembangunan bangunan gedung negara ditetapkan secara berkala untuk setiap Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota setempat. Standar Harga Satuan Tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per m 2 pembangunan bangunan gedung negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya. Untuk mengetahui total biaya konstruksi fisik pekerjaan standar, harga satuan per m 2 tersebut dikalikan dengan luas bangunan. Standar Harga Satuan Tertinggi pembangunan bangunan gedung negara ini ditetapkan untuk biaya konstruksi fisik bangunan gedung negara, bukan harga keseluruhan bangunan gedung negara. Biaya-biaya perencanaan, pengawasan/manajemen konstruksi, dan biaya pengelolaan proyek yang bersangkutan, dihitung secara terpisah setelah didapatkan total biaya konstruksi fisik (harga satuan tertinggi per m 2 dikalikan luas bangunan) dengan menggunakan prosentase atau tabel yang tercantum dalam Kepmen No.332 tahun 2002, seperti yang terlihat pada Tabel II.4, Tabel II.5, dan Tabel II.6 berikut :

6 12 Tabel II.4. Prosentase Komponen Biaya Pembangunan untuk Bangunan Sederhana BIAYA KONSTRUKSI FISIK (JUTA RUPIAH) s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d KOMPONEN KEGIATAN PERENCANAAN 8,23 6,83 5,63 4,65 3,90 3,28 2,82 2,44 2,16 1,94 1,80 KONSTRUKSI 8,23 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 6,83 5,63 4,65 3,90 3,28 2,82 2,44 2,16 1,94 1,80 1,72 2. PENGAWASAN 5,35 4,62 3,90 3,27 2,73 2,27 1,92 1,65 1,43 1,26 1,18 KONSTRUKSI 5,35 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 4,62 3,90 3,27 2,73 2,27 1,92 1,65 1,43 1,26 1,18 1,14 3. PENGELOLAAN 1,75 1,45 1,16 0,86 0,65 0,50 0,37 0,28 0,21 0,18 0,14 PROYEK 1,75 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 1,45 1,16 0,86 0,65 0,50 0,37 0,28 0,21 0,18 0,14 1,14 Sumber : Kepmen Kimpraswil 332/KPTS/M/2002 Tabel II.5. Tabel Prosentase Komponen Biaya Pembangunan untuk Bangunan Tidak Sederhana BIAYA KONSTRUKSI FISIK (JUTA RUPIAH) s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d KOMPONEN KEGIATAN PERENCANAAN 9,00 7,55 6,35 5,37 4,55 3,92 3,42 3,02 2,72 2,50 2,32 KONSTRUKSI 9,00 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 7,55 6,35 5,37 4,55 3,92 3,42 3,02 2,72 2,50 2,32 2,25 2. MANAJEMEN 7,25 6,20 5,25 4,50 3,80 3,25 2,80 2,48 2,19 2,00 1,89 KONSTRUKSI 7,25 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 6,20 5,25 4,50 3,80 3,25 2,80 2,48 2,19 2,00 1,89 1,84 atau PENGAWASAN 6,00 5,20 4,45 3,80 3,20 2,70 2,30 2,00 1,78 1,60 1,50 KONSTRUKSI 6,00 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 5,20 4,45 3,80 3,20 2,70 2,30 2,00 1,78 1,60 1,50 1,45 3. PENGELOLAAN 1,90 1,50 1,20 0,90 0,68 0,53 0,40 0,30 0,23 0,19 0,17 PROYEK 1,90 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 1,50 1,20 0,90 0,68 0,53 0,40 0,30 0,23 0,19 0,17 0,15 Sumber : Kepmen Kimpraswil 332/KPTS/M/2002 Tabel II.6. Tabel Prosentase Komponen Biaya pembangunan untuk Bangunan Khusus BIAYA KONSTRUKSI FISIK (JUTA RUPIAH) s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d KOMPONEN KEGIATAN PERENCANAAN 9,75 8,20 6,89 5,85 5,00 4,35 3,85 3,45 3,10 2,90 2,75 KONSTRUKSI 9,75 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 8,20 6,89 5,85 5,00 4,35 3,85 3,45 3,10 2,90 2,75 2,70 2. PENGAWASAN 7,95 6,68 5,70 4,87 4,15 3,60 3,10 2,77 2,49 2,30 2,17 KONSTRUKSI 7,95 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 6,68 5,70 4,87 4,15 3,60 3,10 2,77 2,49 2,30 2,17 2,12 3. PENGELOLAAN 1,90 1,44 1,18 0,86 0,80 0,55 0,43 0,34 0,26 0,21 0,17 PROYEK 1,90 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d (dalam %) 1,50 1,20 0,90 0,68 0,53 0,40 0,30 0,23 0,19 0,17 0,15 Sumber : Kepmen Kimpraswil 332/KPTS/M/2002 Untuk pekerjaan non standar bangunan gedung negara, besarnya biaya untuk pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan rincian volume kebutuhan nyata dan harga pasar yang wajar serta pajak-pajak yang berlaku, dengan terlebih dahulu

7 13 berkonsultasi dengan instansi teknis setempat (Dinas Bangunan). Besarnya perencanaan, manajemen konstruksi/pengawasan non standar, dihitung berdasarkan billing rate dengan ketentuan yang tercantum dalam Keputusan Bupati/Walikota setempat. Adapun besarnya biaya tertinggi pekerjaan non standar maksimum sebesar 250% dari pekerjaan standar dalam hal penyusunan anggaran. Komponen pekerjaan yang termasuk non standar adalah pekerjaan khusus kelengkapan bangunan seperti peralatan lift, peralatan tata udara, generator, pompa listrik, peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pencegahan dan penanggulangan bahaya serangga dan jamur, peralatan telepon/pabx, peralatan penangkal petir khusus, perabotan, fasilitas penyandang cacat, dan lainlain. II.4. Estimasi Penganggaran menurut Kepmen No.332/2002 Pada proses estimasi penganggaran menurut Kepmen Kimpraswil No.332/2002 setidaknya ada dua pihak yang terlibat. Pihak tersebut adalah Pemegang Mata Anggaran yang membutuhkan bangunan gedung dan Pemerintah Kabupaten/Kota tempat bangunan gedung tersebut akan dibangun. Pemegang Mata Anggaran (PMA) adalah instansi yang menyelenggarakan pembangunan bangunan gedung negara untuk keperluan dinas, sebagai instansi yang mempunyai program dan pembiayaan pembangunan, baik berupa instansi pusat, instansi daerah, maupun badan usaha, yaitu : 1) Instansi Pusat meliputi Departemen, Kantor Menteri Negara, Lembaga Tinggi/ Tertinggi Negara, Lembaga Pemerintah Non Departemen; 2) Instansi Daerah meliputi instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi, Lembaga Legislatif Daerah Provinsi, serta Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Lembaga Legislatif Daerah Kabupaten/Kota; 3) Badan Usaha meliputi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pemegang Mata Anggaran bertanggung jawab untuk menyusun program dan kebutuhan biaya pembangunan yang diperlukan, melaksanakan pembangunan,

8 14 mengendalikan pembangunan, memanfaatkan, dan memelihara, serta merawat bangunan yang telah selesai. Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan adalah merupakan tahap awal proses penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara, yang merupakan kegiatan menentukan program kebutuhan ruang dan fasilitas bangunan yang diperlukan sesuai dengan fungsi dan tugas pekerjaan dari instansi yang bersangkutan, serta penyusunan kebutuhan biaya pembangunannya. Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara disusun oleh instansi yang memerlukan bangunan gedung negara, yaitu Pemegang Mata Anggaran. Penyusunan program kebutuhan dan pelaksanaan pembangunan bangunan gedung negara dilakukan dengan: menentukan kebutuhan luas ruang bangunan yang akan dibangun, antara lain: ruang kerja, ruang sirkulasi, ruang penyimpanan, ruang mekanikal/elektrikal, ruang pertemuan, dan ruang-ruang lainnya yang disusun sesuai kebutuhan dan fungsi bangunan gedung. menentukan kebutuhan prasarana dan sarana bangunan gedung, antara lain: kebutuhan parkir, sarana penyelamatan, utilitas bangunan, sarana transportasi, jalan masuk dan keluar, aksesibilitas bagi penyandang cacat, drainase dan pembuangan limbah, serta prasarana dan sarana lainnya sesuai dengan kebutuhan dan fungsi bangunan gedung. menentukan kebutuhan lahan bangunan. menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan. Penyusunan program kebutuhan dilakukan dengan mengikuti pedoman, standar, dan petunjuk teknis pembangunan bangunan gedung negara yang berlaku. Penyusunan program kebutuhan bangunan gedung negara yang belum ada disain prototipenya dan luasnya bangunannya di atas m 2, dapat menggunakan jasa konsultan ahli, sebagai pekerjaan non-standar. Berdasarkan program kebutuhan yang telah ditetapkan, selanjutnya disusun kebutuhan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yang bersangkutan, yang terdiri atas:

9 15 1) biaya pelaksanaan konstruksi fisik, 2) biaya perencanaan konstruksi, 3) biaya manajemen konstruksi atau pengawasan konstruksi, dan 4) biaya pengelolaan proyek. Penyusunan pembiayaan bangunan gedung negara didasarkan pada standar harga per-m 2 tertinggi bangunan gedung negara yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II tempat bangunan gedung akan dibangun. Untuk penyusunan program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yang belum ada standar harganya atau memerlukan penilaian khusus, harus dikonsultasikan kepada Instansi Teknis setempat. Dari keempat komponen biaya di atas, diperoleh estimasi biaya total keseluruhan konstruksi bangunan gedung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II.2 berikut : Gambar II.2. Proses Estimasi Biaya Penganggaran menurut Kepmen Kimpraswil No.332/2002

10 16 II.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Pembangunan Kondisi ekonomi, geografis dan tersedianya sumber daya suatu daerah dan daerah lainnya menyebabkan timbulnya perbedaan-perbedaan fisik dan non fisik dari suatu daerah terhadap daerah lainnya. Hal yang demikian menyebabkan juga perbedaan besarnya biaya pembangunan bangunan gedung negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya biaya pembangunan antara lain : 1. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi ini merupakan faktor yang tidak pasti dalam mengestimasi suatu biaya konstruksi, karena perilaku dan kecenderungan serta pertumbuhannya tidak dapat diramalkan secara pasti. Penyebabnya terkait dengan perkembangan ekonomi global, serta kondisi kesejahteraan suatu negara. Tolak ukur dari perkembangan ekonomi suatu negara/wilayah antara lain dapat dilihat dari perkembangan PDB (Produk Domestik Bruto) atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) serta laju inflasi. 2. Faktor Lokasi. Kondisi georafis dari suatu lokasi secara langsung akan mempengaruhi desain bangunan mulai dari pondasi, dinding, lantai maupun atap, baik konstruksi maupun finishingnya. Hal tersebut menyebabkan biaya pembangunan yang dibutuhkan menjadi tinggi atau rendah. Makin sederhana desain bangunan yang sesuai dengan kondisi lokasi, makin rendah biaya pembangunannya, sebaliknya untuk lokasi-lokasi yang memerlukan desain dengan penyelesaian khusus terhadap kondisi lokasi akan menyebabkan biaya pembangunan tinggi. 3. Faktor Sumber daya. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam pembangunan bangunan pada suatu daerah, baik sumber daya bahan bangunan maupun tenaga kerja akan menyebabkan tinggi rendahnya biaya pembangunan. Suatu daerah yang kaya akan sumber daya bahan bangunan maupun tenaga kerja akan memberikan kemudahan dibanding dengan daerah yang kondisinya sulit atau sedikit sumber dayanya. Tingkat kemudahan tersebut akan mempengaruhi biaya tambahan untuk mendatangkan sumber daya sehingga akan mempertinggi biaya pembangunan.

11 17 4. Faktor Transportasi dan lain-lain. Faktor transportasi dipengaruhi langsung oleh sarana dan prasarana transportasi yang ada baik transportasi darat, laut, sungai maupun udara. Makin sulit suatu daerah dijangkau maka biaya pembangunan akan semakin tinggi. Sebagai ilustrasi, daerah kepulauan yang mendatangkan bahan bangunan dan tenaga kerja dari daerah lain akan memerlukan biaya pembangunan yang lebih tinggi, demikian pula daerah perbukitan, pegunungan yang belum ada sarana transportasinya diperlukan angkutan pesawat udara atau kuda. II.6. Proses Penyusunan Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Ada beberapa tahapan dalam penyusunan harga satuan tertinggi bangunan gedung negara (Dep.PU Cipta Karya, 1998), antara lain : 1. Tahap Penyusunan Model Desain Teknis (Technical Design Model); Model desain teknis merupakan gabungan model bangunan dari berbagai desain yang mewakili berbagai kondisi bangunan di lapangan. Penyusunan model teknis bangunan gedung dilakukan hanya sekali untuk seluruh proses perhitungan harga satuan baik untuk tahun yang bersangkutan dan seterusnya. Untuk dapat menyusun model teknis bangunan gedung yang akan dibangun di daerah yang bersangkutan, dilakukan pendataan teknis bangunan gedung di daerah tersebut. Data teknis bangunan gedung meliputi data penggunaan bahan/komponen bangunan, jenis konstruksi, produktivitas penyelenggara pembangunan dan lain-lain. Berbagai alternatif data teknis tersebut diambil rata-rata volume bahan bangunan dan upah kerja per-m2 bangunan dan kemudian disusun model teknis bangunan gedung yang secara umum dapat mewakili seluruh bangunan gedung di Indonesia dengan beberapa alternatif baik dari segi bentuk arsitektur maupun segi desain (akibat bentuk site). Volume bahan dan upah kerja per m 2 bangunan inilah yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung harga satuan per m 2 bangunan gedung. Untuk bangunan Gedung Kantor, dengan cara mengambil beberapa desain gedung kantor pemerintah yang pernah dilaksanakan dari berbagai jumlah lantai, mulai dari gedung berlantai 1 sampai dengan gedung multi lantai.

12 18 2. Tahap Pengumpulan Data Harga Bahan Bangunan dan Upah Kerja; Harga atau biaya pembangunan suatu bangunan terdiri atas dua biaya pokok yaitu : biaya bahan bangunan dan biaya untuk upah kerja. Untuk itu perlu diadakan pendataan/survei harga bahan bangunan dan upah kerja di daerah yang bersangkutan. Pendataan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja dilakukan secara periodik setiap triwulan untuk mengetahui trend kenaikan/fluktuasi perubahan harga bahan bangunan dan upah kerja. Kebijakan (policy) untuk menyempurnakan harga satuan dipandang perlu jika harga satuan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan harga bahan dan upah kerja di lapangan. Oleh sebab itu harga satuan bangunan gedung negara perlu ditinjau/ditetapkan secara berkala pada masing-masing lokasi. 3. Proses Perhitungan Harga Satuan dan cara penetapan Harga Satuan; Dari model teknis gedung kantor pemerintah didapat volume bahan dan upah kerja (bill of quantity) dari tiap m 2 bangunan. Dengan memasukkan data harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja dari hasil pendataan pada waktu tertentu (data entry), data tersebut dapat diproses dengan menggunakan program komputer. Setiap data harga bahan bangunan dan upah kerja yang masuk tiap triwulan langsung diproses perhitungannya dengan komputer untuk mengetahui harga per m 2 bangunan gedung pemerintah pada waktu yang bersangkutan. Dari hasil perhitungan ini bisa dibandingkan dengan hasil perhitungan pendataan triwulan sebelumnya untuk mengetahui prosentase kenaikan biaya pembangunan dalam waktu satu tahun. Hasil perhitungan harga per m 2 bangunan gedung pemerintah ini dipakai sebagai usulan untuk penetapan harga satuan per m 2 bangunan gedung kantor pemerintah untuk tahun berikutnya. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, serta berdasar Surat Edaran Bersama Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor : S 1047/ A / 2000, 1202/D.II/03/2000 mulai tahun anggaran 2000 penyusunan Harga Satuan

13 19 Bangunan Gedung Negara serta Keputusan Presiden Nomor: 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN pada pasal 14 ayat 4 butir d yang menyatakan bahwa Harga Satuan Pembangunan Bangunan dilimpahkan penuh kepada Pemerintah Kabupaten /Kota berdasarkan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh instansi teknis setempat (Dinas Bangunan). Hal tersebut berimplikasi pada penyediaan harga satuan beserta seluruh proses yang mendahului (pendataan dan pengolahan) maupun proses ikutannya (penerbitan harga satuan pekerjaan). Tabel II.7. berikut adalah contoh perhitungan Harga Satuan Tertinggi yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah Kota Jakarta Selatan tahun 2003 untuk gedung tidak bertingkat : Tabel II.7. Perhitungan HST BGN Pemda Jakarta Selatan No KEBUTUHAN Satuan Harga Volume Jumlah KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH A B C D E F G BAHAN BAHAN PASANGAN Pasir beton m3 100, , Pasir pasang m3 90, , Pasir urug m3 70, , Semen PC (50 kg) zak 29, , Kerikil beton uk 2/3 cm m3 100, , Kerikil koral m3 90, BAHAN PASANGAN Batu kali/ batu belah/ batu gunung m3 90, , BAHAN LANTAI Keramik 30x30 m2 30, , BAHAN DINDING Batu bata bh , BAHAN PENUTUP LANGIT- LANGIT Kayu lapis 4 mm 120x240 bh 33, , BAHAN PENUTUP ATAP Bubungan genteng plentong bh 3, , Genteng plentong bh , Seng datar BJLS 0,3 m 17, BAHAN KAYU Kayu balok klas II (kamper banjar) m3 2,000, , Kayu papan klas II (kamper banjar) m 2,800, , Kayu papan klas III (kamper medan) m 1,500, , Kayu papan klas IV (borneo super) m 1,500, ,100.00

14 20 No KEBUTUHAN Satuan Harga Volume Jumlah H I J K Kayu lapis 4 mm 8"x4" lbr 30, , BAHAN BESI Besi beton polos dia. 10 mm kg 3, , Kawat beton kg 7, , Paku 3-7 cm kg 7, , BAHAN SANITAIR DAN SALURAN AIR Bak reservoir fibre glass kap 1000 ltr bh 825, , Buis beton 1/2 dia 20 cm bh 6, Pipa PVC dia 1/2" MASPION m 1, Pipa PVC dia 3/4" MASPION m 2, Pipa PVC dia 2" MASPION m 45, , Pipa PVC dia 4" MASPION m 36, , Kloset duduk keramik INA bh 900, , Kloset jongkok keramik standar putih bh 193, , Toto Urinoar keramik standar toto bh 815, , Wastafel gantung keramik INA bh 107, BAHAN FINISHING Cat dinding kg 22, , Cat kayu kg 23, , BAHAN LAIN-LAIN Kaca bening 5 mm m2 65, , UPAH Mandor org 43, , Kepala tukang org 37, , Tukang batu org 30, , Laden tukang batu org 24, , Tukang besi org 30, , Laden tukang besi org 24, , Tukang kayu org 30, , Laden tukang kayu org 24, , Tukang cat org 30, , Laden tukang cat org 24, , Tukang bongkar org 24, , Tukang gali dan urug org 30, , Total Bahan dan Upah 956, Jasa Kontraktor + Overhead (10 % Total Bahan dan Upah) 95, PPh Pasal 21 dan 23 (2% dari Total Bahan & Upah) 19, PPn (10% dari Total Bahan & Upah) 95, Tingkat Inflasi ( 5 % Bahan ) 38, Total Biaya Konstruksi Fisik Bangunan Sederhana per m 2 1,205,155.80

15 21 II.7. Inferensi Statistik Dalam Pengembangan Model Jika kita telah mengetahui (atau mengasumsikan) fungsi distribusi dari suatu variabel acak dan nilai dari parameter-parameternya, maka probabilitas yang berkaitan dengan peristiwa yang didefinisikan oleh nilai-nilai dari variabel acak tersebut dapat dihitung. Probabilitas yang dihitung merupakan fungsi dari nilainilai parameter, di samping bentuk distribusi yang diasumsikan. Mengenai penentuan dari parameter-parameter, seperti misalnya nilai purata µ dan varians σ 2 diambil berdasarkan data pengamatan. Misalnya, dalam menentukan kecepatan angin maksimum untuk perancangan bangunan tinggi, catatan sebelumnya dari kecepatan angin yang diukur pada atau di dekat lokasi bangunan merupakan hal yang penting. Berdasarkan data pengamatan tersebut, informasi mengenai distribusi dari probabilitas dapat disimpulkan, dan parameter-parameternya dihitung secara statistik. Data statistik menyajikan informasi darimana model probabilitas dan parameter bersangkutan yang diperlukan dalam desain rekayasa, dapat dikembangkan atau dihitung. Apabila fungsi distribusi dan nilai parameter tidak diketahui dari suatu variabel acak (random variable), maka data-data hasil pengamatan harus dikumpulkan secara kontinu sehingga data tersebut dapat menyajikan informasi. Teknik-teknik dalam menurunkan informasi probabilitas dan untuk mengestimasi nilai-nilai dari parameter dari data pengamatan yang dikumpulkan disebut Metode Inferensi Statistik. Metode inferensi statistik ini menyajikan hubungan antara kenyataan dan model probabilitas yang ditentukan dalam analisis probabilitas. Peranan inferensi statistik dalam proses pengambilan keputusan secara sistematis ditunjukkan pada Gambar II.3 berikut :

16 22 Kenyataan Pengumpulan data Penaksiran parameter, pemilihan distribusi Inferensi statistik Perhitungan probabilitas (penggunaan distribusi yang digambarkan dan parameter yang ditaksir) Informasi untuk pengambilan keputusan dan rancangan Gambar II.3. Peranan Inferensi Statistik dalam proses pengambilan keputusan Meskipun fungsi distribusi dan parameter-parameternya diketahui, kita belum dapat meramalkan dengan penuh kepastian terjadinya peristiwa tertentu. Hal ini disebabkan oleh keacakan yang inheren dari fenomena alami dan ketidaktepatan dalam penaksiran parameter dan memilih distribusi. II.8. Pendekatan Klasik Terhadap Penaksiran Parameter Penaksiran (estimasi) klasik terhadap parameter-parameter dibagi atas penaksiran titik (point) dan selang (interval). Penaksiran tidak berurusan dengan perhitungan suatu bilangan tunggal dari suatu kumpulan data pengamatan untuk menyatakan parameter dari populasi yang mendasarinya. Penaksiran selang melangkah lebih lanjut dengan penetapan suatu pernyataan keyakinan dalam besaran yang ditaksir.

17 23 II.8.1. Sampling Acak dan Penaksiran Titik Metode yang dapat dipakai untuk menaksir parameter dari suatu variabel acak : Metode momen (method of moments) Metode kecenderungan maksimum (method of maximum likelihood) Sifat-sifat yang diinginkan dari suatu penaksir titik : Tidak bias, maksudnya nilai ekspektasi dari suatu penaksir mendekati nilai parameternya, Konsistensi, yaitu dengan jumlah data (n) mendekati, penaksir mendekati nilai parameter, Efesiensi, jika variansnya semakin kecil lebih efisien, Kecukupan (sufficiency), jika penaksir memanfaatkan semua informasi dalam sampel yang penting untuk melakukan penaksiran parameter. Namun pada kenyatannya, dalam melakukan penaksiran, sifat-sifat tersebut tidak seluruhnya dipenuhi. II.8.2. Penaksiran Selang Dari Nilai Purata Taksiran titik dari nilai purata dan varians tidak memberikan informasi mengenai derajat ketepatan. Oleh karena itu, selang pada nilai suatu parameter itu berada sering digunakan untuk melengkapi taksiran titik. Selang-selang tersebut disebut selang keyakinan (confidence interval) dan metode taksirannya adalah penaksiran selang (interval estimation). Sampel acak berukuran n, nilai-nilai x 1, x 2,, x n, masing-masing dapat dianggap sebagai nilai-nilai sampel dari sehimpunan variabel acak bebas X 1, X 2,, X n. Fungsi-fungsi kerapatan dari X 1, X 2,, Xn masing-masing adalah sama dengan fungsi dari populasi X; yakni: ( ) = ( ) = = ( ) = ( ) fx x1 fx x2... fx xn fx x 1 2 Dengan demikian, purata sampel juga merupakan suatu variabel acak : 1 n Xi n i = 1 X = n

18 24 n n 1 1 Nilai Ekspetasinya adalah : EX ( ) = E Xi EX ( i) n = i= 1 n i= 1 Sehingga : Karena X adalah variabel acak, maka X juga memiliki varians Dimana X 1, X 2,, Xn adalah bebas secara statistik (dalam sampling acak), hingga: ( ) E X 1 = nμ = μ n n n 1 1 var X var X var X ( ) = i = 2 var i n i= 1 n i= σ = = = n i= 1 n n n 2 ( X) var 2 Xi 2 ( nσ ) Bila varians dari populasi diketahui, maka pernyataan probabilitas untuk variabel acak ( X μ) /( σ / n) yang berada dalam suatu selang tertentu, adalah : σ σ P x kα/2 < μ x + kα/2 = 1 α n n Kerapatan Luas= a/2 Luas= Luas = 1 - α a/2 -k a/2 k a/2 X μ σ n Gambar II.4. Fungsi Kerapatan dari ( X μ) /( σ / n)

19 25 Bila tidak ada pengetahuan sebelumnya tentang varians populasi, selang keyakinan yang eksak untuk μ dapat ditentukan jika populasi yang mendasarinya merupakan distribusi Gauss. Dalam hal ini, diperlukan distribusi probabilitas dari ( X μ) /( S/ n). Ini dapat dibuktikan (misalnya, Freund, 1962) bahwa ia memiliki distribusi t (atau distribusi t dari Student) dengan (n-1) derajat kebebasan, yang fungsi kerapatannya adalah: ( f 1/2 ) f ( f /2) 2 (1/ 2)( f + 1) Γ + t ft () t = 1 + < t < π Γ f Dimana f adalah derajat kebebasan (degree of freedom). Dengan demikian atas dasar ini kita dapat membentuk pernyataan probabilitas ( ) ( ) yang berikut untuk random variabel X μ / S/ n adalah : x μ P tα/2, n 1 < tα/2, n 1 = 1 α S/ n f T (t) Luas= α /2 Luas = 1 - α Luas= α /2 -t a/2,f t a/2,f t Gambar II.5. Selang Keyakinan (1- α) dalam distribusi t Selang yang dijelaskan sebelumnya adalah selang keyakinan dua arah karena mencakup batas atas dan bawah nilai purata. Dalam prakteknya, beberapa keadaan hanya memerlukan batas atas atau batas bawah saja.

20 26 Dengan memisalkan nilai σ telah diketahui, batas ini diperoleh dengan cara membentuk pernyataan probabilitas berikut untuk variat standar normal. X μ P k σ / n α = 1 α ( X μ) /( σ/ n) Dimana 1-α adalah tingkat keyakinan yang ditetapkan, dan kα = Kemudian diperoleh: σ P μ X kα = 1 α n Φ -1 (1-α). Batas keyakinan bawah (1- α) untuk nilai purata adalah : < μ) 1 α = x k α σ n Batas keyakinan atas (1- α) untuk nilai purata adalah : σ ( μ > 1 α = x + kα n Jika ukuran sampel n ternyata kecil, dan deviasi standar populasi tidak diketahui, maka distribusi t harus digunakan untuk menentukan batas keyakinan atas dan bawah yang bersangkutan. Berdasarkan hal ini, batas-batas keyakinan yang tepat adalah sebagai berikut : Batas Keyakinan Bawah (1- α) : < μ) 1 α = x tα, n 1 s n Batas Keyakinan Atas (1- α) : ( μ > 1 α = x + tα, n 1 s n

21 27 Untuk selanjutnya penaksiran selang dengan batas keyakinan atas inilah yang akan dipakai dalam model Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Negara. Perhitungan yang selama ini dipakai oleh Pemerintah Kota/Kabupaten memakai metoda nilai Purata (mean) untuk menentukan harga masing-masing komponen dominan dan nilai kuantitas komponen dominan. Bila nilai Purata ini yang dipakai untuk nilai maksimum, tentunya terdapat nilai kesalahan (error) sebesar interval antara nilai rata-rata dengan nilai maksimum. Nilai maksimum dengan selang kepercayaan 95 % yang dipakai dalam model, berarti terdapat kesalahan sebesar 5%. Hal ini wajar sebab kita tidak dapat meramalkan dengan penuh kepastian terjadinya (atau tidak terjadinya) suatu peristiwa. Paling maksimal, kita hanya bisa mengatakan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dengan probabilitas yang bersangkutan. Model yang akan dikembangkan : HST n = QixC i= 1 i...(ii.1) dengan : HST = Harga Satuan Tertinggi Q i C i = Kuantitas komponen dominan Bangunan Gedung = Harga komponen dominan Bangunan Gedung Nilai Q i adalah nilai kuantitas dari komponen dominan bangunan gedung yang diperoleh dari perhitungan statistik Confidence Level 90% dan 95%. Sedangkan nilai C i adalah nilai harga komponen dominan bangunan gedung yang diperoleh melalui survey harga pasar. Komponen dominan merupakan komponen dari bahan bangunan yang mempunyai bobot > 80% dari biaya total pekerjaan standar bangunan gedung.

13. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, (1998), Harga Standar Bangunan Gedung Negara, Jakarta.

13. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, (1998), Harga Standar Bangunan Gedung Negara, Jakarta. 92 DAFTAR PUSTAKA 1. Osgood, N. (2004). Award Method and Project Estimation. http://ocw.mit.edu/nr/rdonlyres/civil-and-environmental-engineering/1-040spring-2004/5127b219-7ddf-4ac7-9eed36ca8fa28fb8/0/l7estimationsp04.pdf.

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya volume pembangunan bangunan gedung negara, serta terbatasnya sumber daya yang tersedia, semakin dirasakan perlu adanya standarisasi yang

Lebih terperinci

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) Perubahan Aktivitas Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) (Rp) 1 1ls Pengukuran 1 Kepala Tukang Org 1,000 40000 40000 2 Pekerja Org 1,000 27500 27500 3 Perlengkapan ls 1,000 349200 349200

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 82 LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 83 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN KSDA No. URAIAN TOTALJUMLAH BIAYA I PERSIAPAN 19,022,204.00 II TANAH & PASIR

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

D. BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH A. PENGERTIAN

D. BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH A. PENGERTIAN D. BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH A. PENGERTIAN 1. BANGUNAN GEDUNG Yang dimaksud dengan bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BILL Of QUANTITY ( B.Q ) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Jalan Antara Bengkalis RENCANA ANGGARAN BIAYA BILL Of QUANTITY ( B.Q ) KEGIATAN : Pembangunan Gedung Kantor TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : - PEMBANGUNAN UPPER STRUKTUR DERMAGA (70 x 8) M 2 = 560 M 2 - PENGADAAN DAN PEMASANGAN FENDER TYPE V400Hx2000L

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR & M/E BANGUNAN RUKO - Jl. Moh. Toha, Bandung Luas Konstruksi, A = 90 m 2 No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Jumlah Sub Total

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp ) BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG HARGA KOMPONEN BANGUNAN DAN UPAH TENAGA KERJA SEBAGAI DASAR PENYESUAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BANGUNAN

Lebih terperinci

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017 DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017 NO NAMA BARANG 1 Alluminium Foil roll #DIV/0! 2 Alluminium (Plepet Alumunium) btg 32.000 3 Alkasit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO. URAIAN KOEF SAT. TOTAL 1 1 M2 PEK. PENGUKURAN KEMBALI (SITE) Tukang Batu 0,0100 org P e k e r j a 0,0200 org Peralatan 0,5000 lot 2 1 M1 PEK. PASANGAN BOUWPLANK

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA NO URAIAN HARGA SATUAN I. BAHAN 1 Batu plonos Rp 52,400.00 / m 3 2 Batu belah 10/15 Rp 61,400.00 / m 3 3 Batu pecah 2/3 Rp 99,200.00 / m 3 4 Sirtu Rp 42,400.00

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA Addendum Dokumen Pengadaan Nomor: 02.D/ADD.DOC/POKJA-GEDUNG SEKOLAH/DISDIK/VI/2013

Lebih terperinci

G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN

G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN 86 1 Air m3 35,000 Belum termasuk 2 Aluminum foil m2 70,000 Pajak dan 3 Aspal curah kg 7,500 retribusi bahan Aspal drum AC 60/70

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN No. Uraian Satuan I HARGA TENAGA KERJA 1 Pekerja Org/hr - 2 Tukang Org/hr - 3 Kepala tukang Org/hr - 4 Mandor Org/hr - II HARGA BAHAN A. BAHAN PASANGAN 1 Pasir beton

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 36 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA IV.1. Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan untuk membuat model HST BGN diambil dari dokumen kontrak pembangunan gedung baru milik pemerintah, yang diperoleh

Lebih terperinci

PSD III Desain Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31 BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN

Lebih terperinci

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren A D DENDUM D O K U M E N P E N GADA A N Nomor: Nomor : 36/PBJ/DINKES /PBJ/DINKES-ASEL/X/2013 Tanggal: 07 Oktober 2013 untuk Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane PEKERJAAN LOKASI : DI.

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB MEKAR AGUNG Alamat :JL. GODEAN KM 17

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB MEKAR AGUNG Alamat :JL. GODEAN KM 17 DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB MEKAR AGUNG Alamat :JL. GODEAN KM 17 NAMA BAHAN A. BAHAN BESI JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm,

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015 Nama Toko : TB SAHABAT Alamat : Dlingo NAMA BAHAN A. BAHAN BESI BESI Beton Polos DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015 JENIS / MERK UKURAN SATUAN co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips,

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU ESTIMASI BIAYA Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin DAFTAR HARGA SATUAN UPAH ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU No. Macam Pekerja Upah Tenaga 1 Pekerja /hari 2

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone 4156000 MEDAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor: BA-08/PPBJ/SETDA-SU/PU-PK/2012

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMERINTAH KOTA SUKABUMI UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jl. Cikole Dalam No. 23/29 Tel (0266) 6250991 Pesawat 129, Fax (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id BERITA

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN

ANALISA HARGA SATUAN ANALISA HARGA SATUAN 1 PT 6.1. 1 m³ Galian tanah biasa sedalam 1 meter 6.1.1. Tenaga Pekerja 0,400 Oh x Rp - = Rp - Mandor 0,040 Oh x Rp - = Rp - Jumlah = Rp - 2 PT. 6.9. 1 m³ Urugan kembali 6.9.1. Tenaga

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB CAKRAWALA Alamat :JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga NAMA BAHAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB CAKRAWALA Alamat :JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga NAMA BAHAN DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB CAKRAWALA Alamat :JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga NAMA BAHAN A. BAHAN BESI co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB HENI JAYA Alamat :JL. MAGELANG KM 16.5

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB HENI JAYA Alamat :JL. MAGELANG KM 16.5 DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB HENI JAYA Alamat :JL. MAGELANG KM 16.5 NAMA BAHAN A. BAHAN BESI JENIS / MERK UKURAN SATUAN co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015 Nama Toko : Alamat : Bantul NAMA BAHAN A. BAHAN BESI DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN SURVEY PIP2B DIY 2015 JENIS / MERK UKURAN SATUAN co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang:

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT INFORMASI PARIWISATA LOKASI : KANTOR PARIWISATA PANGKALPINANG VOLUME : 1 PAKET BIAYA : Rp. 375.000.000,00 TAHUN ANGGARAN : 2011 ANALISA URAIAN

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL ( Rp ) ( Rp ) 1 2 3 4 5 6 I Pekerjaan Persiapan 1. Pasang bouwplank

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BOQ) PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN CIPTA KARYA Jalan Datuk Setia Maharaja No. 2 Pekanbaru Telp (0761) 571524 571530 BILL OF QUANTITY ( BOQ) BELAKANG PERUM BUKIT BARISAN BLOK A MENUJU

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN

ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN Lampiran RKS : 1767/LL/KCJ/RKS/VII/2015 ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2 Upah: 0.333 Oh Pekerja x Rp.

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : TB Maju Bangun Alamat : Lendah NAMA BAHAN A. BAHAN BESI BESI Beton Polos JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu 8/10, dll Kurus

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : Canden Jaya Alamat : Kalibawang NAMA BAHAN A. BAHAN BESI DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN JENIS / MERK UKURAN SATUAN co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu 8/10,

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : TB Makmur Abadi Alamat : Kecamatan Galur NAMA BAHAN A. BAHAN BESI BESI Beton Polos JENIS / MERK UKURAN SATUAN co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll Kurus co : besi 12 mm, kayu 8/10,

Lebih terperinci

BAB III. KONSTRUKSI. Harga (Rp.) Mudah Sedang Sulit

BAB III. KONSTRUKSI. Harga (Rp.) Mudah Sedang Sulit 63 BAB III. A. HARGA SATUAN KOMPONEN BAHAN BANGUNAN/ KONTRUKSI Harga termasuk Pajak 1 Air m3 2.530 3.450 4.020 2 Aluminium Foil roll 311.360 327.750 345.000 3 Amplas lbr 3.450 3.730 4.020 4 Aspal Curah

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : Mandiri Alamat : Karanggmojo NAMA BAHAN A. BAHAN BESI DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN JENIS / MERK UKURAN SATUAN bulan co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu 8/10,

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane : DAK

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) Kegiatan Nama Paket Prop / Kec / Kota : Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur : Semenisasi JL. Bumi Putra Uk. 381 x 3 M dan JL.Family Uk.305 x 3 M Kelurahan Bangsal

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 0 Jl. KH. Agus Salim Kota Baru (07) 7 Jambi 68 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 0/PAN/DINKES/0 KEGIATAN

Lebih terperinci

Lampiran RKS : 2190/ LL/KCJ/RKS/IX/2015

Lampiran RKS : 2190/ LL/KCJ/RKS/IX/2015 Lampiran RKS : 2190/ LL/KCJ/RKS/IX/2015 ANALISA HARGA SATUAN MEMBUAT RUANG KS, TANGGA DAN POS KESEHATAN DI ST. SUDIRMAN UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2 Upah: 0.333 oh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN CIVIL. ENGINEERING Jalan Kabayan No. 50 Sumbawa Besar DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN SNVT : PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROV. NTB KEGIATAN : PELAKSANAANPENATAAN BANGUNANDAN LINGKUNGAN PROV.

Lebih terperinci

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) REKAPITULASI PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) KEGIATAN : PENGADAAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR PEKERJAAN LOKASI : PEMBUATAN ATAP TEMPAT PARKIR DEPAN GARASI DAN ATAP PARKIR HALAMAN SAMPING GEDUNG KANTOR : KANTOR DPRD

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah) REKAPITULASI BIAYA INSTANSI KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA BATAM : PENINGKATAN AKSES DAN MUTU MADRASAH ALIYAH : REHABILITASI 4 RKB MAN BATAM : BATAM JUMLAH NO. U R A I A

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.214.a.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/III/2017 Tanggal : 25 Maret 2017

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.214.a.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/III/2017 Tanggal : 25 Maret 2017 Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung Ulang dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : Barokah Putu Jaya Alamat : Pathuk NAMA BAHAN A. BAHAN BESI BESI Beton Polos DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN JENIS / MERK UKURAN SATUAN harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL KPHL DAN KPHP (DAK DAN PENDAMPING : PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.216.a.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/III/2017 Tanggal : 25 Maret 2017

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.216.a.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/III/2017 Tanggal : 25 Maret 2017 Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung Ulang dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN KANTOR BADAN KETAHANAN PANGAN (BKP) KAB. DONGGALA LOKASI : KEL. GUNUNG BALE KEC. BANAWA KAB. DONGGALA TAHUN ANGGARAN : 2013

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : TB Putri Jaya Alamat : Wonosari NAMA BAHAN A. BAHAN BESI DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN JENIS / MERK UKURAN SATUAN harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, co : besi 12 mm, co : dll

Lebih terperinci

PEMERINTA KABUPATEN MAROS SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTA KABUPATEN MAROS SEKRETARIAT DAERAH 4 Pasir Timbunan / Urugan (Lokal) m 3 Pasangan (Luar) m 3 Beton m 3 5 Kerikil m 3 6 Sirtu Saring m 3 7 Sirtu Sungai m 3 9 Semen PC Semen PC 50 Semen Putih (50 ) Semen PC 40 Semen Warna 10 Batu Merah (5.5

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

Daftar Harga Bahan Bangunan PIP2b diy Toko : TB. Pucuk Logam Alamat : Gedongtengan

Daftar Harga Bahan Bangunan PIP2b diy Toko : TB. Pucuk Logam Alamat : Gedongtengan Daftar Harga Bahan Bangunan PIP2b diy Toko : TB. Pucuk Logam Alamat : Gedongtengan NAMA BAHAN JENIS / MERK UKURAN Harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, co : besi 12 mm, dll kayu 8/10, dll Agustus

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko : Asttar Alamat : Nanggulan NAMA BAHAN A. BAHAN BESI DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll co : besi 12 mm, kayu 8/10,

Lebih terperinci

Permulaan Hikmat adalah takut akan Tuhan, Dan Mengenal Yang Mahakudus adalah Pengertian ( Amsal 9:10 )

Permulaan Hikmat adalah takut akan Tuhan, Dan Mengenal Yang Mahakudus adalah Pengertian ( Amsal 9:10 ) Permulaan Hikmat adalah takut akan Tuhan, Dan Mengenal Yang Mahakudus adalah Pengertian ( Amsal 9:10 ) Kupersembahkan untuk Ayah, Ibu Dan semua orang yang Kusayangi Lampiran 1 81 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Daftar Harga Bahan Bangunan Toko : TB. Salam Makmur Alamat : Ngampilan

Daftar Harga Bahan Bangunan Toko : TB. Salam Makmur Alamat : Ngampilan Daftar Harga Bahan Bangunan Toko : TB. Salam Makmur Alamat : Ngampilan NAMA BAHAN NAMA BAHAN UKURAN co : besi 12 mm, kayu 8/10, dll Harga desember BESI Beton Polos Kurus BESI Beton Polos SNI (kurus) 6

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2

ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2 Lampiran RKS No : 2413/LL/KCJ/RKS/X/2015, tanggal 21 Oktober 2015 ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2

Lebih terperinci

Pedoman Teknis PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Pedoman Teknis PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 332/KPTS/M/2002 TANGGAL 21 AGUSTUS 2002 TENTANG Pedoman Teknis PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH MENTERI

Lebih terperinci

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air Standar Nasional Indonesia ICS 91.140.60 Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi.. i Prakata ii Pendahuluan.iii 1 Ruang lingkup..

Lebih terperinci