elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para"

Transkripsi

1 elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para nelayan yang pencaharian sehari-harinya bersumber dari air, sangat mementingkan sekali akan keajaiban dewa air ini, sehingga ada diantara mereka yang segera membeli lilin dan hio untuk bersembahyang dipantai. Bu Khek Too Cu membawa perahunya merapat kepantai, tapi dia tetap saja kehilangan jejak Lie Siauw Hiong. Sambil melonjongkan mulutnya Thio Ceng lalu berkata pada ayahnya : "Thia-thia, orang lain pasti tidak dapat menyeberangi pantai untuk melarikan diri. Tanpa terasa Bu Khek Too Cu pun tertawa dibuat-buat, mukanya tampak sangat tegang sekali, kedua pasang kakinya agak dibengkokkan, lantas perahu tersebut bertukar arahnya, dengan pesat sekali ditujukan kepantai seberangnya. Air sungai yang bergelombang tadi lama sekali baru reda kembali, tapi sekonyong-konyong dari permukaan air sungai yang sudah tenang kembali itu muncul dua buah kepala orang. Mereka itu adalah pemuda Lie Siauw Hiong dan Kim Bwee Leng. Begitu perahunya terbalik. Lie Siauw Hiong sudah mendapat sebuah akal yang sangat tepat sekali. Ia menarik Kim Bwee Leng lalu dibawanya menyelam kebawah perahunya yang tertelungkup itu untuk bersembunyi. Akal

2 Lie Siauw Hiong ini ternyata tepat, karena ia tahu bahwa tiap-tiap perahu yang tertelungkup diatas air, orang dapat bersembunyi dibawahnya dengan aman dan dapat bernafas. Begitulah kedua orang itu bersembunyi dengan amannya selama sehari penuh, dibawah perahunya yang terbalik itu dengan mengerahkan tenaga dan ilmu meringankan badan agar ia tidak terbenam. Hanya yang terbenam masuk air, anggota tubuhnya dan leher kebawah. Kepalanya saja yang diatas permukaan air dibawah kekosongan perahu yang tertelungkup itu. Kim Bwee Leng yang melihat Lie Siauw Hiong begitu cerdik, lalu dia tertawa manis sekali. Dalam hatinya ia sangat memuji kepintaran kekasihnya ini. Ditengah-tengah perahu, mereka dapat merasakan bahwa lawan mereka belum lagi pergi. Maka Lie Siauw Hiong tidak berani menimbulkan riak air yang mungkin mencurigakan lawannya. Waktu dia mendengar air segenap penjuru mereka bergolak, mereka menjadi bertambah kaget saja. Tak lama antaranya mereka merasakan bahwa perahu mereka mulai bergerak perlahan-lahan, tetapi sejurus kemudian mereka merasa kaki mereka sudah membentur tanah, membuat hati mereka menjadi sangat gembira, karena mereka mengetahui bahwa perahu mereka sudah dekat tepian. Setelah ia sampai ditepi sungai, ia mendengar suara Thio Ceng yang bernada membantu mereka. Hatinya menjadi terharu atas kebaikan gadis cilik ini. Ayah gadis ini lalu menuruti perkataannya untuk pergi kepantai seberangnya. Waktu perahu itu berbalik menuju kearah seberang, Lie Siauw Hiong buru-buru menarik tangan Kim Bwee Leng untuk diajak menyelam lebih lama, sementara perahu itu jauh dari mereka agar tidak diketahui oleh ayah gadis itu.

3 Kemudian setelah kakinya dapat menjejak tanah, hatinya menjadi tenang dan girang. Karena kedua orang ini adalah ahli tenaga dalam, untuk mengatur perjalanan napas mereka tidak merupakan soal yang sulit, belakangan setelah dia mendapat kepastian yang musuh tangguhnya itu sudah jauh dari mereka, barulah mereka berani perlahan-lahan mengangkat kepala mereka kepermukaan air sungai itu. Waktu memandang keseluruh penjuru, mereka melihat lawan tangguh mereka sudah tidak ada lagi. Mereka baru dapat menarik nafas lega dan lalu bersama Kim Bwee Leng mendarat kepantai. Tiba-tiba Kim Bwee Leng berkata : "Untung kita masih dapat meloloskan diri kita dengan selamat. Kedua orang ini yang tadi dapat menyaksikan tenaga dalam dari lawannya, mana mereka berani berdiam lamalama disitu, dengan menggunakan kepandaian meringankan tubuh lantas mereka dengan pesatnya melarikan diri kearah semak-semak disitu. Melihat Lie Siauw Hiong mengembangkan ilmu meringankan tubuhnya ini, diam-diam Kim Bwee Leng merasa girang sekali dan berkata : "Kepandaiannya sungguh sempurna juga. Sambil memegang tangan Lie Siauw Hiong, mereka lari bersama-sama, sebab bila dia tidak memegang lengan Lie Siauw Siong, dia pasti tak dapat menyusulnya. Pada saat itu seluruh badannya sudah bulat-bulat

4 diserahkan pada orang disampingnya. Bajunya yang basah kuyup, waktu tertiup oleh angin lantas berbunyi 'ser, ser, ser'. Kim Bwee Leng lalu menarik-narik baju yang melekat ditubuhnya, Lie Siauw Hiong yang melihatnya lalu tertawa, kakinya lantas ditotolkan ketanah, kemudian tubuhnya melayang sehingga beberapa tombak jauhnya. Waktu itu mereka berdua telah merasakan pengalaman pahit yang mereka alami selama dua hari itu sudah mulai lenyap dari benaknya, tetapi... Sekonyong-konyong dibelakang mereka berdua tampak bertambah pula satu bayangan orang yang berwarna putih. Seperti kilat cepatnya ia sudah berada didekat mereka dan menotok jalan darah 'Hian-kwan-hiat' ditubuh Lie Siauw Hiong. Seketika itu Kim Bwee Leng terasa tubuh Lie Siauw Hiong berhenti larinya, hingga dia yang belum dapat menghentikan larinya, tubuhnya terdorong jauh sampai beberapa tombak, tapi tangannya terasa kosong dari pegangannya. Hal mana, sudah barang tentu telah mengejutkan sekali hati si nona. Ia lalu menoleh kebelakang, dia hanya melihat sesosok bayangan yang berwarna putih berkelebat pergi, sedang tubuh Lie Siauw Hiong tidak diketahuinya kemana perginya. Selanjutnya dia hanya mendengar suara orang yang sangat merdu berkata : "Kho-nio, orangmu aku bawa pergi, tetapi ingat, aku berlaku demikian demi kebaikanmu sendiri! Kim Bwee Leng hanya merasa kepalanya pening sekali. Dilepaskannya kesegenap pandangannya keempat penjuru, tapi sama sekali tidak terlihat ada bayangan orang yang berbicara hingga ia merasa dan bertanya, dari manakah

5 datangnya suara itu? Angin berhembus sepoi-sepoi basah, ketika Kim Bwee Leng ditinggal pergi seorang diri ditengah semak-semak belukar itu. Karena terlalu kesepian, dia menjadi takut, berulang-ulang dia berteriak : "Hiong Koko, apakah yang terjadi atas diri kau? Dan dimanakah kau berada sekarang ini? Dia lalu mengejar kearah bayangan berwarna putih yang melarikan diri itu. Waktu dia sampai kembali dipantai, air sungai mengalir kearah Timur, ditengah-tengah sungai tampak sebuah kapal yang besar dengan layarnya yang telah dipasang dan kelihatan mulai berlayar menuju kearah Timur. Waktu angin datang meniup, tiba-tiba tampak olehnya sepotong papan yang sudah terbakar dihempaskan ombak kedekat kakinya. Lalu Kim Bwee Leng membungkukkan badannya memungut benda itu sambil berkata : "Kayu ini adalah yang kemarin aku bantu Hiong Koko membakarnya untuk menghangatkan badannya. Hiong Koko, kemanakah kau? Pengalaman hidup yang cukup pahit getir yang mereka alami selama dua hari ini, seakan-akan dirasakannya lembut sekali. Kesemuanya ini dirasakannya bagaikan mimpi saja, yang pada saat ini masih melekat diotaknya, tapi orang yang dimimpikannya itu entah sudah pergi kemana. Selama dua hari ia tidak mengecap rasa nasi dan air, ditambah lagi semangatnya menerima pukulan ini, dia pun tidak dapat mempertahankan kekuatan dirinya lebih lama lagi, maka dengan perasaan lemas sekali, tiba-tiba tubuhnya jatuh ketanah.

6 Ternyata dia jatuh semaput. Dalam keadaan sadar tak sadar dia mendengar ada orang yang tengah berbicara, sedangkan mulutnya terasa pahit sekali, ternyata dia telah diberi obat oleh seseorang yang dia tidak ketahui. Sejurus kemudian, orang yang bicara itu kini suaranya dapat didengarnya dengan nyata sekali. Baru saja dia ingin membuka matanya, tiba-tiba dia merasa ada sebuah tangan menyentuh badannya, kemudian disusul dengan suara 'plok!' yang menandakan suara tepukan tangan yang saling beradu, kemudian disusul dengan suara yang kaku berkata : "Loo Ong, kau tidak boleh berlaku secara melanggar persahabatan! Nona ini adalah aku yang pertama menjumpainya, maka patut juga rasanya akan aku yang merasainya dahulu. Tapi mengapakah kau sembarangan ingin bertindak yang hendak mendahului tindakanku? Lantas terdengar suara yang lainnya dan agak kasar sambil tertawa dan menjawab : "Mengapa kau harus marah, aku hanya menyentuhnya sedikit saja, apakah hubungannya denganmu? Orang yang pertama berkata itu lalu berkata pula : "Aku tidak mengizinkan kau menyentuhnya! Kedua orang ini saling berebutan hendak dahulu-mendahului melampiaskan nafsu berahinya terhadap diri Kim Bwee Leng. Salah seorang diantara mereka kedengaran berkata : "Bila Su Loo Jie sudah kembali, tentu gadis ini akan dikuasainya sepenuhnya.

7 Perkataan tersebut jelas menggema ditelinga Kim Bwee Leng, hingga diam-diam didalam hatinya dia memaki : "Kalian manusia-manusia busuk yang menganggap setiap wanita akan dapat kalian perbuat sesuka hati, ternyata kau ingin mampus! Oleh karena itu, dengan sengaja Kim Bwee Leng menutup matanya rapat-rapat. Orang yang pertama tertawa terbahak-bahak sambil berkata : "Kau berlaku seolah-olah tidak kebagian saja. Tunggulah sampai nona ini siuman dulu, baru kau dengan tenang melampiaskan napsu berahimu. Setelah berdiam sejurus, tampaknya dia sendiripun sudah tidak dapat menahan nafsu hatinya pula, maka ia lalu berkata : "Baik, baik, menurut perkataanmu, nona ini adalah milikku, bila kau ingin mendahului aku, akupun tidak merasa keberatan, asal saja kau berikan ganti kerugian dengan uang. Yang seorang lagi berkata dengan perasaan lega : "Omongan Tio Twa-ko akan kupenuhi. Nona ini bila dibandingkan dengan pelacur di Siu-sian-lie jauh lebih bagus. Uang satu dua thail tidak ada harganya bagiku demi buat nona ini. Diam-diam Kim Bwee Leng menggertakkan giginya. Dia kuatir kekuatannya belum lagi pulih, maka sampai saat itu belum turun tangan juga, tiba-tiba dia merenggangkan kelopak matanya sedikit memandang. Ternyata kini dia sedang terbaring didalam cuaca yang remang-remang. Saat itu hari sudah mulai malam, secara samar-samar dia melihat dimukanya berdiri dua orang yang bertubuh kasar. Kedua orang itu lalu tertawa bersama. Belum lagi suara tertawa mereka berhenti, lantas terdengar suara jeritan tertahan, ternyata tubuh yang besar

8 dari Tio Twa-ko sudah melayang keudara dan jatuh keatas tanah tanpa suara. Lalu diiringi oleh hembusan nafasnya yang terakhir. Loo Ong buru-buru mundur dua tindak, setelah melihat keempat penjuru, dia melihat wanita yang dia tolongi dipantai itu pada saat itu masih terbaring ditanah, sedikitpun tidak bergerak, dia dengan perasaan kaget dan takut, dia mengira bahwa ia telah berjumpa dengan setan, lalu dia berlutut ditanah sambil manggut-manggut, sedangkan mulutnya berkemak-kemik seakan-akan orang meminta ampun agaknya. Diam-diam Kim Bwee Leng merasa geli, sewaktu Tio Two-ko itu menghampirinya, buru-buru dia mengulurkan tangan kanannya dan dengan telak sekali memukul dada si Tio Twa-ko itu. Sekalipun kekuatannya belum pulih seratus persen, tapi orang macam Tio Twa-ko itu bagaimana dapat menahan pukulannya ini sehingga ini mengakibatkan jantungnya putus dan mampus seketika itu juga. Loo Ong tidak mengira, bahwa wanita muda ini mempunyai kepandaian silat yang tinggi. Karena percaya akan dewa-dewa, maka ia bersembahyang dan berdoa, tibatiba dadanya tertendang dan dia berguling-gulingan beberapa tindak. Dia berteriak dan baru saja dia ingin merayap bangun untuk melarikan diri, ketika dia mendengar ada orang yang membentaknya : "Tahan! Loo Ong merasa kedua kakinya lemas sekali, kembali dia menjatuhkan dirinya berlutut. Waktu dia menoleh, ternyata pemimpinnya yang kedua, yaitu yang paling ditakutinya, yakni 'Kang-lie-pek-liong Sun Tiauw Wan, telah berdiri dibelakangnya.

9 Loo Ong dan Tio Loo Toa adalah anak buahnya yang beroperasi disungai Tiang-kang. Pada malam itu sewaktu dia merapatkan perahunya disalah satu tikungan ditempat itu dan mendarat untuk meronda, dia bersama Tio Loo Toa mendapatkan wanita cantik ini sedang terbaring diatas tanah, lantas mereka merencanakan maksud jahatnya itu. Waktu Tio Loo Toa mati, Loo Ong berteriak kaget, pada saat itu Sun Tiauw Wan yang sedang meronda juga disekitar tempat itu, mendengar suara teriakan tersebut diapun lekas-lekas datang. Waktu dia melihat ditanah terbaring seorang wanita, dan disampingnya ada mayat orang terpisah beberapa langkah, sedangkan Loo Ong tanpa diketahui sedang berbuat apa disitu, dengan penuh kemarahan, lalu dia sepak orang bawahannya ini. Waktu Loo Ong melihat kedatangannya, takutnya lebih hebat bila dibandingkan dia bertemu dengan setan. Waktu Kim Bwee Leng menampak orang ini, hatinya girang sekali, maka diam-diam dia berkata pada dirinya sendiri : "Ternyata adalah kawan-kawanmu sendiri. Karena Sun Tiauw Wan dan Tian-mo Kim Ie saling kenal mengenal, malahan diapun sudah pernah dibawa juga bertemu dengan Kim It Peng, maka Kim Bwee Leng pun kenal juga dengannya, hingga hatinya menjadi tenang. Sambil mengeluarkan suara dari lobang hidungnya, Sun Tiauw Wan lalu menundukkan kepalanya memandang pada wanita ini. Waktu dia melihat Tio Loo Toa telah mati karena pukulan yang berat sekali, diam-diam dia merasa heran, dari mana orang yang mempunyai kepandaian begitu tinggi itu muncul. Lalu dia berkata : "Aku kira binatang ini ingin memperkosa wanita ini, tapi lantas

10 terlihat oleh seorang pandai yang segera turun tangan terhadapnya. Bintang-bintang memenuhi angkasa raya, bulan pada saat itu berbentuk sabit, dia melihat yang wanita ini berbaju hijau, sepasang alisnya sangat indah, hidungnya mancung sekali, sedang mulutnya berbentuk buah Tho. Diam-diam Sun Tiauw Wan berpikir : "Ternyata dia! Mengapa dia bisa datang kemari, dan bajunya compang- camping pula, sedangkan rambutnyapun kusut tak keruan? Lalu dia balik berpikir : "Kedua binatang yang harus mampus ini, entah telah berbuat perkara apa, sehingga satu diantaranya telah menemui ajalnya. Dalam keheranannya, dia lalu membungkukkan badannya sambil berkata : "Kim Kho-nio, kau baik-baik saja? Kim Bwee Leng hanya tertawa dingin, sedikitpun dia tidak menghiraukannya. Loo Ong yang melihat pemimpinnya begitu hormat terhadap wanita ini, saking kagetnya semangatnya dirasakan hilang sama sekali, keringat dingin mengucur deras, sedangkan seluruh badannya bergemetaran keras sekali. Sun Tiauw Wan pun tidak mengetahui, anak dara dari Raja Racun ini mempunyai rencana apa. Dia sesungguhnya tidak berani berlaku salah terhadap Kim Ie, terlebih-lebih dia tidak berani membuat marah pada anak dara dari Raja Racun ini, maka ia lalu berkata : "Aku yang rendah tidak mengetahui kedatangan nona, hingga tidak keluar menyambut dengan sepatutnya, harap dimaafkan saja dan sudi apalah kiranya nona mampir kekapal kami. Dirinya sendiri yang termasuk salah satu pemimpin dari daerah sungai Tiang-kang, yang mempunyai orang-orang

11 bawahan beribu-ribu orang, pada saat itu terhadap Kim Bwee Leng dia berlaku begitu hormat sekali. Dengan demikian tampak dengan jelas bahwa 'Raja Racun' dan Tian-mo Kim Ie kedudukannya didalam kalangan Kangouw dapat dibayangkan betapa tingginya. Sambil ketawa dingin Kim Bwee Leng lalu bangkit berdiri, sekalipun kakinya terasa agak lemas, tapi dia tidak terluka sama sekali. Dan yang menyebabkan ia sampai begitu lemas ialah karena selama dua hari ini tidak pernah makan ataupun minum. Sambil menunjuk pada diri Loo Ong dia berkata : "Apakah dia ini adalah anak buahmu? Aku lihat dia... Tanpa menunggu habis perkataannya, Sun Tiauw Wan sudah menjawab berulang-ulang : "Benar, benar, badannya bergerak berputar, sedang tangannya dipukulkan dimukanya Loo Ong satu kali, hingga tubuh Loo Ong hancur lebur karena pukulan tadi yang dilakukan dengan ilmu Tiat-see-ciang (telapak tangan pasir besi). Sebaliknya Kim Bwee Leng merasa kaget sekali. Sebenarnya dia ingin menyuruh Sun Tiauw Wan untuk memperingatinya saja, tapi tak diduga-duga Sun Tiauw Wan yang sangat telengas itu telah membunuh mati orang bawahannya itu, hingga diam-diam dia berpikir : "Dia hanya mengeluarkan dua patah kata kotor saja... Aku kasihan melihatnya, tapi siapakah yang merasa kasihan terhadapku?

12 Tanpa berpikir apa-apa lagi, dia lalu mengikuti Sun Tiauw Wan, yang telah berdaya-upaya untuk menghiburnya dengan kata-kata yang manis dan menyenangkan hati si nona itu. Ho Sin yang melihat Sun Tiauw Wan pulang dengan membawa seorang wanita cantik kekapalnya, pada saat itu tidak terasa lagi dia merasa heran juga. Dia tahu Sun Tiauw Wan biasanya bekerja sangat teliti sekali. Tapi Sun Tiauw Wan yang terlebih siang dapat menerka isi hati kawannya ini, dengan lantas dia tertawa dan berkata : "Aku ingin memberitahukan kepada Twa-ko, bahwa hari ini Siauw-tee membawa seorang tamu agung datang kemari. Ho Sin tidak menjawab perkataan kawannya, hanya memandang pada wanita dihadapannya ini. Dia melihat sinar mata Kim Bwee Leng tidak bersemangat sama sekali, tampaknya seperti seolah-olah orang yang tidak memperhatikan sesuatu disekelilingnya.

13 Diam-diam Ho Sin berpikir : "Orang yang begini tolol, buat apa dibawa kemari? Sun Tiauw Wan lalu melanjutkan perkataannya : "Nona ini adalah Kim Kho-nio, Sumoay dari Kim Ie Tay-hiap dan puteri dari Raja Utara. Dia sengaja tidak menyebut perkataan 'Raja Racun', tetapi hanya menyebut Raja Utara saja sebagai gantinya. Dengan perasaan terkejut Ho Sin hanya dapat mengeluarkan suara 'Oh' saja, lalu buru-buru dia menolehkan pandangannya kejurusan lain, yang tadinya terus-terusan menatap wajah si nona itu. Sambil tertawa dia berkata : "Hari ini angin mana yang telah meniup nona datang kemari? Silahkan duduk, silahkan duduk. Dia yang tabiatnya sangat sombong itu, merasa perkataannya yang dua patah ini sudah cukup sopan dan manis. Sun Tiauw Wan yang mendengarnya tidak terasa lagi jadi mengerutkan keningnya, karena khawatir kalau-kalau nona ini akan menjadi marah. Pada saat itu Kim Bwee Leng tidak melakukan pergerakan apa-apa, dia ternyata sedang memikirkan diri Lie Siauw Hiong. Sebentar kemudian dimeja sudah disajikan hidanganhidangan yang enak-enak, hingga Kim Bwee Leng yang memang sudah kelaparan, tanpa sungkan-sungkan lagi lantas dahar makanan yang tersedia dengan lahapnya. Diam-diam Sun Tiauw Wan tertawa sambil berkata pada dirinya sendiri : "Nafsu makan nona ini sangat mengejutkan orang, tampaknya dia seperti orang yang sudah tidak makan selama tiga hari! Dia mana tahu bahwa Kim Bwee Leng sesungguhnya sudah tiga hari tidak makan! Ho Sin yang melihatnya merasa cocok sekali dengan

14 dugaan kawannya, maka sambil tertawa diapun lalu mengambil daging sepotong besar dan minum arak yang banyak sekali, sambil dia memuji dan berkata : "Kim Khonio, silahkan makan dan minum sampai puas. Sedang dia sendiripun tampaknya girang sekali. Sesudah makan sebentar, Kim Bwee Leng tiba-tiba meletakkan sumpitnya, matanya melihat keluar jendela yang pada saat itu tampak gelap sekali, hatinya gundah gulana tidak keruan, sedang sepasang alisnya tampak dikerutkan. Ia kelihatan sangat bersedih hati. Ho Sin adalah orang yang semberono sekali, dan tatkala melihat pemandangan tersebut, diam-diam dia berpikir : "Nona ini mengapa dengan sekonyong-konyong tampaknya sedih sekali, seperti orang kematian suaminya saja? Tapi biar bagaimanapun dia takut sekali terhadap 'Raja Racun' Kim It Peng dan Tian-mo Kim Ie. maka dari itu, perkataannya hanya diucapkannya didalam hati saja, tapi tak berani mengeluarkannya barang sepatahpun. Dia tak tahu bahwa Kim Bwee Leng sesungguhnya sudah sangat lapar sekali. Melihat makanan, bagaimana dia tidak segera menyaploknya, tapi setelah makanan itu turun keperutnya, dia merasa badannya agak segar, kemudian waktu terpikir akan urusan yang banyak dan harus dia selesaikan, maka dia tidak dapat makan dengan bernafsu lagi, karena biarpun makanan itu lebih enak sekalipun, diapun pasti tidak akan dapat meneruskan makannya pula. (Oo-dwkz-oO) Jilid 11 Diam-diam hati Sun Tiauw Wan sangat kesal sekali, kemudian dia berpikir : "Tampaknya nona she Kim ini

15 mempunyai urusan penting yang banyak meminta pikirannya untuk diselesaikan, sampai pada bajunya pun compang-camping. Apakah barangkali nona yang memiliki kepandaian silat yang tinggi ini yang juga menjadi sumoay pendekar nomor satu Tian-mo Kim Ie, mengalami kesukaran akibat bentrokan dengan orang lain? begitulah selanjutnya ia berkata pula : "Kim Kho-nio hendak pergi kemana? Sudikah kiranya kami mengantarkannya? Sekalipun dia merasa curiga, tapi dimulutnya tak satu patahpun perkataan yang keluar. Dia sama sekali tidak menyangka, bahwa pertanyaannya ini telah membuat Kim Bwee Leng tertegun. Dia menghela napas dengan perasaan hancur luluh, karena dia teringat akan kejadian selama dua hari yang lalu itu, hingga sertamerta terlintas kembali dengan jelas satu persatu peristiwa yang dialaminya. Mengingat hal ini, hatinya menjadi amat sakit bagaikan diiris-iris dengan pisau belati rasanya, maka tanpa disadarinya dia telah mengucurkan airmata dihadapan kedua orang yang baginya masih asing itu. Kim Bwee Leng berpikir : "Walaupun dunia ini sangat luas, tapi dimana diriku hendak ditumpangkannya? Ai sekalipun ada tempat untuk aku menyenderkan diriku, tapi hal itu sudah tidak perlu lagi, karena seluruh tubuhku sudah kuserahkan kepadanya, tapi dia... apakah sebenarnya yang telah terjadi atas dirinya? Wanita ini yang seluruh perasaannya

16 sudah ditenggelamkan oleh perasaan cinta alias mabuk asmara, pada saat itu dia merasakan tidak ada satu perkarapun yang lebih penting daripada sidia. Walaupun ada kesenangan yang lebih bahagia sekalipun, pada saat itu dia merasa sangat menderita, tidak ada kebahagiaan yang dapat dia kecap dan tidak ada suatu perkataanpun yang dapat menghiburnya, karena soalnya yang utama ialah dia telah kehilangan orang yang dikasihinya secara mendadak, hingga ini membuat perasaannya menjadi sangat sedih. Ia merasa bahwa kehilangan pemuda itu jauh lebih besar daripada kehilangan nyawanya sendiri. Ho Sin dan Sun Tiauw Wan tidak tahu bahwa pendekar wanita yang memiliki kepandaian silat yang tinggi dan cukup sempurna ini, pada saat itu perasaannya lahir-batin terlalu lemah bila dibandingkan dengan wanita-wanita lain. Kini dia telah terkena pukulan batin yang sangat hebat berhubung rasa kehilangan Lie Siauw Hiong menguasai seluruh perasaannya. Mereka kemudian memandang kepadanya dengan perasaan tercengang, tapi Sun Tiauw Wan tidak berani menanyakan soal apa yang telah membuat si nona bersedih itu. Karena demi menjaga keluhuran pribadinya, dia merasa tak perlu dan tak ada faedahnya akan mau tahu urusan orang lain. Tapi Ho Sin sebaliknya memaki dalam hatinya : "Melihat perempuan ini menangis terus-terusan, sungguh membuat hatiku merasa sangat tidak enak! Oleh karena itu, dia lalu meletakkan cawan araknya diatas meja sambil menguap. Pada wajahnya terbayang perasaan tak sedap. Sun Tiauw Wan lalu memberi tanda dengan kedipan

17 matanya pada Ho Sin tapi dia berlaku pura-pura tidak tahu. Sejurus kemudian Ho Sin berkata dengan suara yang agak keras : "Kho-nio mempunyai urusan apakah? Kiranya Khonio tidak keberatan, cobalah kau ceritakan padaku, agar sedapat mungkin aku dapat membantu memecahkan persoalanmu ini. Sun Tiauw Wan yang mendengar hal ini, diam-diam lalu mendengus : "Saudaraku, terang-terangan kau ingin mencari kesukaran saja! Kim Bwee Leng yang mendengar perkataan tersebut, lalu dia kesampingkan pikirannya yang tengah mengembara jauh-jauh dan menghapus air matanya. Diam-diam dia sesalkan dirinya sendiri, mengapa dalam suasana demikian dia mengucurkan air mata dimuka orang yang belum begitu kenal kepadanya. Tapi sewaktu dia mendengar perkataan Ho Sin, hatinya tergerak dan lalu dia berkata : "Aku benarbenar mempunyai suatu hal yang hendak minta bantuan Ho Twa-ko untuk memecahkannya. Waktu dia menyebut Ho Toa-ko, Ho Sin dengan sebutan sungguh membuat hati Ho Sin merasa bangga sekali, hingga sambil mengeluarkan bacotnya yang besar ia tertawa dan berkata : "Bila betul nona mempunyai suatu hal, katakanlah padaku, aku Ho Sin bukan sengaja bicara besar dihadapanmu, dalam daerah tujuh propinsi segala urusan kecil besar aku dapat membereskannya! Pembicaraan Ho Sin ini adalah yang sebenarnya, karena dia sebagai pemimpin dari daerah sungai Tiang-kang, golongan Hitam maupun Putih dari tujuh provinsi, dengannya mempunyai perhubungan satu sama lain. Sun Tiauw Wan yang mendengar perkataan kawannya ini, diam-diam dia membanting-bantingkan kakinya sambil

18 berkata : "Tapi, Twa-koku, persoalan Kim Kho-nio ini sekalipun kau ingin membantu, pasti tidak akan dapat melaksanakannya. Mendengar kata-kata Sun Tiauw Wan ini, Kim Bwee Leng hanya tersenyum saja, tapi senyumnya ini terang senyum dipaksakan, kemudian dia melanjutkan katakatanya : "Bila demikian, maka silahkan Ho Twa-ko membawa aku kekota Bu Han. Sun Tiauw Wan sangat tercengang mendengar perkataan nona ini. Sesungguhnya dia menjadi terheran-heran oleh permintaan Kim Bwee Lang yang sangat sederhana ini. Ho Sin tiba-tiba tertawa besar dan menjawab : "Soal ini terlampau gampang sekali. Mereka berdua tidak pernah menduga bahwa pendekar wanita yang namanya sangat terkenal ini, mengajukan permintaan tersebut. Kim Bwee Leng menundukkan kepalanya, dan melanjutkan perkataannya : "Kemudian aku mengharapkan kau berdua menyediakan dan membuatkan aku satu kapal serta anak buahnya sekalian. Sun Tiauw Wan tanpa terasa lagi bertambah heran saja, hingga diam-diam dia berpikir : "Kapal ayahnya yang demikian besar dan megahnya, mau dikemanakan? Aku yang dibesarkan disungai Tiang-kang, seumurku belum pernah melihat kapal lain yang melebihi keindahan kapal ayahnya. Kenapa dia minta aku menyediakannya satu kapal lain? Apakah barangkali nona ini dengan ayahnya telah terbit perselisihan besar yang membuat dia menjadi ngambek dan kabur? Sekalipun Sun Tiauw Wan cerdik dan licin, dia tidak pernah menyangka bahwa kapal Kim It Peng yang sudah dapat disebut kapal yang menjagoi dunia

19 pada saat itu, telah tenggelam. Oleh karena itu, dengan perasaan heran dia bertanya : "Nona minta aku menyediakan kapal, nona ingin pergi kemana lagi? Ho Sin tanpa segan-segan dan ragu-ragu lagi ia bertanya : "Aku mendengar perkataan Sun Jie Tee, bahwa ayah nona mempunyai satu kapal yang paling baik didunia ini, mengapakah nona tidak memakai kapal itu saja? Alis Kim Bwee Lang bergerak turun naik, dan sambil mengalihkan perkataan Ho Sin dia berkata : "Aku ingin berlayar mengarungi samudera. Oleh karena itu, aku harap kalian berdua mencarikan anak buahnya sekalian yang mengerti betul tentang pelayaran untuk mengemudikan kapal. Kim Bwee Leng yang selalu hidup manja semenjak kecil, tentu saja apa yang dia ingini pasti dapat. Maka kini sifat masa kecilnya itu masih melekat benar pada dirinya. Tanpa disadarinya permintaannya itu ahcirnya berubah seakanakan menjadi perintah. Sifatnya yang memerintah orang lain ini nyata telah diperlihatkannya, atas mana Ho Sin lalu berkata : "Hal ini juga mudah sekali, aku mempunyai banyak anak buah yang mempunyai penghidupan dan pengalaman dilaut. Dia tidak ingin memaksa Kim Bwee Leng menjawab pertanyaannya yang belum dijawab tadi. Sun Tiauw Wan kemudian menundukkan kepalanya dan berpikir : "Dalam perkara ini tentu ada sebabnya. Tapi persoalannya ini tidak kuketahui, berhubung nona itu tak mau menceritakan duduknya persoalan yang sebenarbenarnya. Tapi sebaliknya ada suatu tanda, bahwa ia menyimpan sesuatu rahasia maka ia tidak menjawab pertanyaan saudaraku, tampaknya benar-benar dia tidak

20 ingin kami mengetahui urusannya, oleh karena itu, buat apa aku bertanya pula kepadanya? Hanya mengapa nona ini benar-benar ingin sekali pergi kelaut? Apakah sebenarnya makna perjalanannya ini? Sungguh-sungguh tak dapat kumengerti. Kemudian mulutnya menjawab dengan suara lantang : "Bila memang nona ingin pergi ke Bu Han, tentunya nona mempunyai urusan yang penting. Maka kalau begitu halnya, kamipun tidak perlu acapkali berlabuh, baiklah siang-malam kita berlayar saja. Sesungguhnya dia tidak ingin Kim Bwee Leng berdiam dikapalnya lama-lama. Dengan girang hati Kim Bwee Lang berkata : "Hal yang lebih baik dari ini tidak ada lagi. Oleh karena itu, Sun Tiauw Wan lalu memerintahkan anak buahnya berlayar, dan pada hari keduanya sebelum senja, mereka sudah sampai dikota Bu Han. Rencana Kim Bwee Leng ialah mula-mula pergi kekota Bu Han untuk melihat rumah Lie Siauw Hiong. Dia tahu yang Lie Siauw Hiong adalah pemilik dari toko San Bwee Cu Poo Hoo. Oleh karena itu, dia ingin menyelidiki asalusul Lie Siauw Hiong lebih terang dan terliti, sekalipun perhubungannya dengan Lie Siauw Hiong sudah mencapai taraf yang paling rapat dap mesra, tapi terhadap riwayat Lie Siauw Hiong dia hanya mengetahui samar-samar saja. Adapun maksudnya untuk menyelidiki asal-usul Lie Siauw Hiong terlebih jelas, ialah disebabkan dia ingin mengetahui mengapa orang berbaju putih yang mempunyai kepandaian sangat tinggi itu telah mengikat permusuhan dengannya. Kemudian dia ingin menggunakan kapalnya berlayar ke Timur, untuk menyelidiki jejaknya Lie Siauw Hiong,

21 karena diam-diam dia berpendapat, bahwa tempo hari dari pantai dia melihat sebuah kapal ditengah-tengah sungai yang telah berlayar kearah Timur, kapal mana pasti adalah kapal orang sekolahan berbaju putih dan wanita cantik yang memakai kapal tersebut. Begitu kapal mereka tiba dikota Bu Han, Sun Tiauw Wan lalu berkata : "Bila nona ada keperluan penting, silahkan naik kedarat saja untuk menyelesaikannya, paling lambat malam ini atau besok pagi, aku dan saudaraku pasti akan memenuhi permintaan nona tentang kapal dan anak buahnya sekalian. Harus diketahui bahwa pengaruh Sun Tiauw Wan didaerah Tiang-kang besar sekali, untuknya menyediakan satu kapal, pasti dalam waktu sekejap mata saja sudah dapat dipersembahkannya. Kim Bwee Leng manggutmanggut mengiakan dan menyatakan terima kasihnya. Dengan laku yang tergopoh-gopoh dia naik kedarat, orang-orang yang melihat wanita muda yang tampaknya demikian sibuknya ini karena pikirannya agak terganggu dengan pekerjaan yang sedang diselesaikannya ini, tidak terasa mereka jadi memandang kepadanya dengan perasaan yang terheran-heran. Waktu dia melihat pandangan orang banyak tertuju kepadanya, ia menjadi agak naik darah, tapi dia tidak berdaya. Dia berniat hendak menyewa saja sebuah kereta, tapi satu potong uangpun tidak ada padanya. Karena apabila dia tidak naik kereta, dia tidak tahu dimana letaknya toko San Bwee Cu Poo Hoo dan jalan kemana yang harus ditempuhnya

22 menuju ketoko tersebut. Disamping itu, dia tidak sudi untuk menanyakan pada orang banyak yang memandang kepadanya itu. Sejak kecil dia mempunyai kebiasaan yang agak sombong, tentu saja dia tidak mengerti terhadap urusan didunia ini. Dia mengharapkan tanpa disengaja akan menemukan toko yang dicarinya itu. Dia berjalan sepanjang dalam kota Bu Han tiada berhenti-henti untuk mencari toko tersebut. Kemudian dia terpikir pada dirinya sendiri : "Dengan caraku begini untuk menjumpai pemilik toko San Bwee Cu Poo Hoo dan untuk mendapat kabar tentang pemiliknya dari pelayan-pelayannya, tidaklah pelayan-pelayan toko tersebut kelak akan menganggap aku sebagai seorang sinting saja? Tentu saja mereka takkan mau menceritakan hal yang sebenarnya nanti kepadaku. Melihat orang banyak dengan kesibukannya masingmasing berjalan kian kemari sepanjang jalan, dia sendiri menjadi teturutan sangat bingung. Begitulah sambil berjalan terus-menerus, kemudian dia memandang pada sebuah gedung berpintu besar yang berwarna hitam legam dan pintu-pintunya pada saat itu terpentang lebar. Didepannya terdapat sebuah batu besar, dimana tertambat beberapa ekor kuda dan disamping pintu tersebut tampak dua orang yang berperawakan tegap sedang berdiri disitu. Diam-diam dia berpikir : "Tempat apakah rumah ini? Waktu dia berjalan mendekati rumah tersebut, ternyata dimuka pintu itu terdapat sebuah papan merek yang tengantung diatas pintu dan bertulisan Bu Wie Piauw

23 Kiok, empat huruf besar. Dan inilah ada untuk pertama kalinya dia melihat sebuah Piauw Kiok. Maka selagi dia memandang lebih teliti, sekonyong-konyong tampak dua orang gagah yang rupanya sedang memperdebatkan sesuatu, disebelah dalam, kemudian mereka segera berjalan keluar. Salah seorang antaranya ialah Sun Tiauw Wan sendiri, hingga diwaktu melihat dia berada disitu, Kim Bwee Leng menjadi sangat girang dan lalu berkata didalam hatinya : "Baiklah aku minta dia mengantarkan aku pergi ketoko San Bwee Cu Poo Hoo itu. Sun Tiauw Wan yang kebetulan, juga melihatnya dari jauh dia sudah berlari-lari anjing mendapatkan Kim Bwee Leng dan berkata : "Kho-nio, lekas-lekas jalan! Kim Bwee Leng melototkan matanya dan bertanya : "Kenapa? Dengan gugup Sun Tiauw Wan lalu menjawab : "Sebentar lagi akan kuceriterakan. Kim Bwee Leng yang melihat sikap Sun Tiauw Wan agak gelisah, dalam hatinya dia berpikir : "Ada urusan apakah lagi? Apakah barangkali timbul perkara yang bersangkut-paut denganku? Tanpa banyak bicara lagi, diapun lalu mengikutinya berjalan pergi. Orang yang bersama-sama Sun Tiauw Wan keluar tadi, dari belakang dengan suaranya yang nyaring berkata : Sun Jie Ko, urusan ini aku serahkan kepadamu, harap jangan sekali-kali kau melupakannya. Sementara Sun Tiauw Wan pun sambil membalikkan kepalanya lalu menjawab : Urusan ini kau boleh serahkan kepadaku, hanya Hwan Twa-ko jangan memperhitungkan soal tersebut sebagai bebanku sendiri.

24 Orang yang tersebut tadi ternyata bukan lain daripada pemimpin dari Bu Wie Piauw Kok yang bernama Hwan Tie Seng. Sun Tiauw Wan memang mempunyai hubungan persahabatan yang baik sekali dengannya, maka begitu sampai dikota Bu-han, lalu dia pergi menyambanginya. Tapi sebegitu lekas Sun Tiauw Wan sampai di Bu Wie Piauw Kok, Hwan Tie Seng dengan wajah yang kebingungan sekali segera berkata : "Sun Jie-ko, kedatanganmu sungguh kebetulan sekali. Sun Tiauw Wan lalu balik bertanya : "Kenapa? Hwan Tie Seng menjawab : "Selama dua hari ini dikota Bu-han telah terjadi perkara-perkara yang hebat sekali. Soal yang pertama-tama adalah pemilik toko yang baru didirikan yaitu toko San Bwee Cu Poo Hoo bernama Lie Siauw Hiong telah hilang tanpa diketahui kemana perginya. Orang-orang pada memperbincangkan soal ini. Diantara mereka ada yang mengatakan tentu dia telah diculik orang untuk dijadikan... Dengan tertawa Sun Tiauw Wan lalu memotong pembicaraan orang : "Ah, soal ini belum dapat dikatakan perkara yang besar. Tapi Hwan Tie Seng segera menjawab : "Sun Jie-ko tidak mengetahui, pemuda Lie Siauw Hiong ini bukanlah seorang pedagang biasa. Dia bukan saja mempunyai persahabatan dengan aku, malahan dengan salah satu 'Kong Tong Sam Coat Kiam' yaitu Tee-coat-kiam Ie It Hui diapun bersahabat secara akrab sekali. Bila ada orang yang berani merampok piauw dari orang ini, aku kuatirkan hal ini akan membuat heboh. Dengan tertawa terbahak-bahak Sun Tiauw Wan menjawab : "Hwan Twa-ko masakan curiga bahwa aku

25 yang melakukan perbuatan itu Sambil mengerutkan keningnya Hwan Tie Seng menjawab : "Aku tidak pernah menduga kau. Kemarin secara tiba-tiba Ie It Hui telah kembali kekota Han-kouw... Sun Tiauw Wan lalu memotong perkataan kawannya : "Ie It Hui itu bukankah beberapa hari yang lampau telah kembali kegunung Kong Tong San? Terbukti dia sangat tajam sekali pendengarannya, sampai pada kejadian dibawah loteng Oey-ho-lauw, sudah diketahui seluruhnya dengan sejelas-jelasnya. Hwan Tie Seng menjawab : "Memang benar, akupun mendengar yang dia segera akan kembali kegunung Kong Tong, untuk memberitahukan perselisihan pada gurunya Lie Tay-hiap tentang munculnya kembali Chit-biauw-sinkun. Dengan tidak diketahui oleh siapapun juga, kemarin dia bersama-sama Thian-coat-kiam Cukat Toaya dan Jincoat-kiam Souw Kho-nio datang kekota Han-kouw ini, tampaknya mereka telah saling berjumpa ditengah jalan. Sun Tiauw Wan dengan suara mengandung keheranan lalu bertanya : "Oh, sekali ini 'Kong Tong Sam Coat Kiam' semuanya Sudah datang kekota ini, kita untuk kesekian kalinya akan melihat keramaian. Dengan mengerutkan keningnya Hwan Tie Seng menjawab : "Tee-coat-kiam ini ketika tiba ditempat ini, lalu mendapat kabar tentang lenyapnya Lie Siauw Hiong pemilik dari toko San Bwee Cu Poo Hoo, dia menjadi sangat marah sekali. Dia segera menjumpai aku dan lalu berkata, hal ini pasti dilakukan oleh anak buah dari orangorang daerah

26 sungai Tiang-kang, mereka ingin menggunakan pengaruhnya untuk memeras orang... Dengan muka yang berubah, Sun Tiauw Wan menjawab : "Mengapa Hwan Twa-ko mengucapkan perkataan begitu? Sekalipun kau mengetahui bahwa aku ini perampok, tapi cara aku merampok pun mempunyai aturan tertentu. Kami mempunyai peraturan sendiri dan kami dari golongan orang yang penghidupannya diair, terhadap orang-orang yang hidup didaratan dan yang mempunyai kekayaan bertumpuk-tumpuk, sedikitpun kami tidak berhasrat atau tergiur akan kekayaan mereka itu. Hwan Tie Seng lalu berkata pula : "Aku maka berkata begitu, karena kau Sun Jie-ko tidak mengetahui, bahwa kalau menurut pendapatku, kehilangannya pemilik tersebut mempunyai sangkut-paut dengan orang lain. Dengan segera Sun Tiauw Wan bertanya : "Siapa? Hwan Tie Seng lalu memberi isyarat dengan tangannya sambil berkata : "Justru gurunya orang ini. Sun Tiauw Wan lalu menepuk meja sambil berkata : "Hal ini sesungguhnya amat aneh sekali. Pemuda she Lie tersebut sebagai seorang pedagang, bagaimana dia sampai mempunyai hubungan dengan orang tua tersebut? Hwan Tie Seng lalu berkata dengan teliti, satu per satu

27 dia ceritakan dari hal Lie Siauw Hiong bertemu dengan orang aneh itu untuk pertama kalinya dibawah loteng rumah makan Oey-ho-lauw, lantas entah cara bagaimana dia telah menerima undangan orang aneh itu. Hwan Tie Seng menceritakan semuanya ini pada Sun Tiauw Wan, yang mendengarkannya dengan termangu-mangu. Kemudian Hwan Tie Seng melanjutkan pula : "Menurut pendapatku, hilangnya pemuda Lie Siauw Hiong pemilik dari toko San Bwee Cu Poo Hoo ini, tentulah mempunyai hubungan yang erat dengan si Raja Racun itu. Hati Sun Tiauw Wan tergerak, lalu dia teringat bahwa Kim Bwee Leng juga pernah menanyakan hal itu kepadanya, hanya disimpannya saja dalam hati, tidak diceritakannya pada orang lain. Hwan Tie Seng berkata lagi : "Tapi Ie It Hui menduga, bahwa orang yang melakukan pekerjaan tersebut tentunya dimaksudkan orang-orang sebawahan Ho Twa-ko dan kau Sun Jie-ko. Sun Tiauw Wan hanya tertawa tercengang saja. Kemudian Hwan Tie Seng menyambung : "Hari ini, pagi-pagi benar, Ie It Hui bersama Suheng dan Sumoaynya pergi kearah utara, kegunung Bu Tong San. Dan sewaktu mereka hendak pergi dia masih memesan aku, yaitu dia meminta aku agar mencari jejaknya pemuda she Lie itu. Terus terang hendak kukatakan, bahwa hilangnya pemuda she Lie itu sesungguhnya terlalu aneh sekali. "Sebaliknya dia ini sesungguhnya juga seorang yang aneh pula. Cuma aku tidak dapat menyelidikinya dengan jelas asal-usul yang sebenarnya. Begitu pula Raja Racun

28 Kim It Peng, jika dia bermaksud akan menentangnya, buat apakah dia mengundang pemuda itu kekapalnya? Sudah tentu Raja Racun ini tidak mempunyai maksud untuk berlawanan dengannya. "Apakah barangkali kepergian orang she Lie ini dengan Kim Bwee Leng mempunyai sangkut-paut, makanya Kim Bwee Leng dengan keras kepala datang kemari? pikir Sun Tiauw Wan didalam hatinya. Sejurus kemudian, dia segera minta diri. Hwan Tie Sang lalu memesan, kembali kepadanya untuk menyelidiki jejak Lie Siauw Hiong. Perkataan mana seakan-akan menaruh curiga terhadap pada kawannya ini. Sun Tiauw Wan tentu saja merasa kurang senang, maka begitu jalan keluar, dia terus pergi menemui Kim Bwee Leng, karena dia kuatir bahwa Hwan Tie Seng mengenal Kim Bwee Leng sebagai anak Kim It Peng. Sebelumnya Kim Bwee Leng bertanya : "Persoalan apakah yang terjadi dan dibicarakan antara kau dengan kawanmu itu? Sun Tiauw Wan sudah tentu tidak mau menceritakan perkara ini kepadanya, maka dia menjawab dengan sembarangan saja. Pikiran Kim Bwee Leng waktu itu hanya semata-mata tertuju kepada Lie Siauw Hiong saja, maka persoalan yang tidak ada hubungannya dengan dirinya sendiri, tidak dia hiraukan sama sekali. Maka setelah berjalan dua tindak, Kim Bwee Leng lalu bertanya lagi : "Apakah disini ada sebuah toko yang bermerek San Bwee Cu Poo Hoo? Mendengar pertanyaan ini, Sun Tiauw Wan sangat terkejut sekali, diam-diam dia berpikir : "Benar saja dugaanku!

29 "Aku ingin pergi ketoko San Bwee Cu Poo Hoo untuk menyelesaikan satu perkara, tapi aku tidak tahu jalan mana yang aku harus tempuh untuk sampai ditempat tersebut. Apakah kau bisa tolong mengantarkan aku kesana? ulas Kim Bwee Leng selanjutnya. Dengan pura-pura tidak tahu Sun Tiauw Wan lalu balik bertanya : "Kho-nio ingin pergi ketoko San Bwee Cu Poo Hoo, apakah barangkali nona ingin membeli barang-barang permata? Aku memang pernah mendengar tentang toko San Bwee Cu Poo Hoo itu, tapi aku tidak tahu dijalan mana letaknya. Dengan gugup Kim Bwee Leng berkata : "Bagaimana caranya aku pergi kesana, sedang aku sendiri tidak tahu juga jalannya? "Gampang. Aku akan menolong Kho-nio mencarikan sebuah kereta untuk mencari toko tersebut, jawab Sun Tiauw Wan lagi. Tapi dalam hatinya dia berpikir : "Melihat kegugupan nona ini, menandakan bahwa dia dengan pemilik toko San Bwee Cu Poo Hoo, orang she Lie itu tentu mempunyai hubungan yang mesra dan rapat sekali, maka terhadap perkara ini, sebaiknya aku tidak turut campur tangan. Sun Tiauw Wan selalu memikirkan dirinya sendiri, agar dia terhindar dari segala keruwetan. Kemudian dia buruburu memanggil seseorang yang sedang berdiri dipinggir jalan. Dia menyuruh orang itu memanggil kereta dengan memberikannya sedikit uang kepadanya. Perlakuan Sun Tiauw Wan ini membuat muka Kim Bwee Leng menjadi merah dan hatinya gugup, karena ia menyangka mungkin Sun Tiauw Wan telah tahu bahwa ia benar-benar tak beruang, sedangkan mau mengatakan terus

30 terang bahwa ia tak beruang pada Sun Tiauw Wan untuk membayar sewa kereta ketoko San Bwee Cu Poo Hoo tersebut, amat berat lidahnya untuk mengucapkannya. Selagi hatinya masih dalam kegugupan, keretapun telah datang, sesudah itu, Sun Tiauw Wan lalu memberikan uang sewa kereta pada tukang kereta sambil berkata : "Tahukah kau jalan ketoko San Bwee Cu Poo Hoo? "Tahu, sahut tukang kereta itu. "Kalau kau tahu, antarkanlah nona ini kesana, perintah Sun Tiauw Wan lagi kepada tukang kereta tersebut. Setelah menerima uang sewa keretanya, tukang kereta itu segera mempersilahkan Kim Bwee Leng naik dan lalu mengantarkan ketoko San Bwee Cu Poo Hoo. Sesampainya disana, kereta itu lalu diberhentikan, sedang tukang kereta itu kemudian berkata : "Pada dua hari ini pemilik toko San Bwee Cu Poo Hoo telah diculik orang, sehingga pintu tokonya tertutup terus. Kim Bwee Leng lalu turun dari kereta sambil melihatlihat ketoko itu. Benar saja pintu toko tersebut ditutup rapat dan terkunci rapi, tapi dia tidak memperdulikan hal itu. Ia langsung menuju ketoko itu dan terus mengetok pintu toko itu beberapa kali. Selang sejurus lamanya, terdengar pintu dibukakan orang dari dalam, kemudian pelayan toko yang membuka pintu tersebut bertanya : "Nona ingin mencari siapa? Pertanyaan ini sebenarnya sangat umum dan sederhana sekali, tapi telah membuat Kim Bwee Leng bagaikan kesima dan tidak dapat menjawab pertanyaannya. Dia berdiri terbengong sejenak dan tidak tahu memikirkan ucapan apa yang harus dikatakannya, tetapi setelah berdiam diri sejurus lamanya, barulah dia berkata : "Aku datang

31 mencari pengurus toko ini. Mendengar perkataan Kim Bwee Leng ini, kepala pelayan itu diulurkannya agak keluar sedikit dan dengan cermat dia memperhatikan wajah si nona itu. Kemudian barulah dia menjawab : "Silahkan tunggu sebentar. "Brak! lantas pintu tersebut ditutupnya, Kim Bwee Leng terpaksa berdiri menunggu dipinggir jalan. Setelah berselang sejurus lamanya pula, pintu tersebut terbuka separuh kembali oleh pelayan itu. Pelayan tersebut lalu mempersilahkannya masuk. Kim Bwee Leng sambil membetulkan letak rambutnya yang kusut, lalu berjalan masuk. Pelayan itu melihat ada wanita muda yang demikian cantiknya, menatap terus pada gadis muda ini tanpa berkedip. Disebelah dalam didepan meja kasir terdapat beberapa kursi besar yang kokoh. Kim Bwee Leng begitu berjalan masuk, pelayan toko itu dengan hormat mempersilahkan si nona duduk. Anak dara ini yang untuk pertama kalinya datang ketempat itu, langsung berhadapan satu sama satu dengan pelayan yang belum dikenalnya itu, hatinya agak gugup. Dalam pada itu pelayan toko tersebut selalu memperhatikannya dari samping, sedangkan dia sendiri tidak berani memperhatikan pelayan itu. Selagi dia menundukkan kepalanya berpikir, sekonyongkonyong terdengar orang berdehem dua kali dihadapannya, buru-buru dia mengangkat kepalanya memandang. Tampak olehnya seorang tua kurus kering tengah memandang kepadanya dengan sinar mata yang agak ganjil. Tidak diketahuinya, mengapa dalam hatinya timbul satu perasaan yang aneh sekali. Pandangan mata orang tua kurus kering ini seakan-akan disertai suatu tenaga yang sukar dilawan.

32 Orang tua kurus kering ini berdehem lagi dua kali, lalu memulai pembicaraannya : "Kho-nio ada urusan apakah berkunjung kemari? Dengan suara yang sangat perlahan Kim Bwee Leng menjawab : "Aku... aku bersama majikanmu she Lie... mempunyai perhubungan sebagai sahabat karib belaka... Begitulah dengan terputus-putus dia berkata pada orang tua itu. Tapi dia selanjutnya tidak tahu, apakah yang harus dikatakannya lagi. Muka orang tua kurus kering ini tampak sedikit berubah, lalu dia berkata pula : "Lie Loopan (majikan she Lie) tidak ada dirumah, Kho-nio ada urusan apa mencari dia? Kim Bwee Leng lalu menjawab : "Aku tahu. Sinar pandangan mata orang tua kurus kering itu berputar dan lalu berkata : "Nona tahu apakah? Sambil mengangkat kepalanya Kim Bwee Leng berkata : "Aku tahu dia tidak ada disini, aku datang kemari hanya ingin menanyakan... Orang tua kurus kering itu bertanya lagi: "Siapa nama nona yang mulia? Kim Bwee Leng menjawab : "Aku she Kim. Muka orang tua kurus kering itu semakin kaget dan lalu bertanya : "Apakah hubungannya nona dengan Kim It Peng? Mendengar pertanyaan orang tua ini, dalam hati Kim Bwee Leng merasa sangat terkejut dan berpikir, kenapa orang ini mengetahui nama 'ayahku?' Orang tua ini tentulah salah seorang pegawai toko San Bwee Cu Poo Hoo yang sangat dipercayai, pikirnya. Orang tua ini meski tubuhnya kurus kering, tapi ia

33 seakan-akan mempunyai kekuatan gaib luar biasa yang sanggup membuat Kim Bwee Leng tidak berdaya untuk menjawab pertanyaannya. Tapi biarpun demikian, akhirnya dengan perasaan raguragu si nona telah menjawab juga : "Dia adalah ayahku. Mendengar jawaban Kim Bwee Leng, muka orang tua kurus kering itu tampak seperti terperanjat dan kulit mukanya tampak seperti sedang bergerak-gerak. Ia berdiri terpaku dan membisu sejurus lamanya. Sekonyong-konyong dia maju selangkah kemuka, sambil menunjuk kearah Kim Bwee Leng dan berkata : "Dipusarmu yang sebelah kiri, bukankah ada satu tanda tahi lalat hitam, yang bentuknya sebesar butir beras? Saking kagetnya, Kim Bwee Leng terlompat bangun dari kursinya dan berpikir : "Cara bagaimana orang tua ini sampai pada tanda dibadanku ia tahu sedemikian jelasnya? Sedangkan Lie Siauw Hiong sendiri belum tentu mengetahuinya! Dalam keherannya, persoalan yang sedang dihadapinya ini seolah-olah merupakan sebuah tekateki yang pelik sekali untuk dipecahkannya. Dada orang tua ini tampak turun naik, sedangkan matanyapun tidak putus-putusnya memandang pada Kim Bwee Leng, seakan-akan menantikan jawaban si nona, tapi Kim Bwee Leng sendiri hanya dapat balas memandang orang tua kurus kering ini dengan pandangan yang penuh mengandung aneka ragam pertanyaan. Orang tua kurus itu kemudian perlahan-laham menghela napas, sedangkan pandangan matanya terhadap anak dara itu berubah menjadi sangat lembut sekali, sedangkan badannyapun kelihatan seolah-olah berubah menjadi lemas sekali. Dia lalu menjatuhkan dirinya duduk disebuah kursi.

34 Setelah itu, ia melanjutkan pertanyaannya : "Ibumu itu, dia... dia apakah baik-baik saja? Dengan perasaan curiga dan ragu-ragu, ditambah dengan pikirannya yang sangat lemah disaat itu, Kim Bwee Leng seolah-olah memikirkan sesuatu hal yang sangat aneh dan samar. Tapi akhirnya dengan suara yang hampir tak kedengaran dia berkata: "Ibu sudah meninggal dunia. Tampak kelopak mata orang tua kurus kering itu bergerak-gerak, butir-butir air matanya tampak dengan nyata menggenangi biji-biji matanya, tapi siapapun tidak tahu, apakah air mata itu terbit karena perasaannya yang terharu ataukah perasaan yang gusar. Mulutnya tampak terbuka seakan-akan hendak mengatakan sesuatu, tapi tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Dengan badan yang sempoyongan dia berdiri, seakan-akan romannya tampak menjadi jauh lebih tua dari saat itu dan diapun menjadi jauh lebih lemah saja. Kemudian dia berjalan masuk, meninggalkan Kim Bwee Leng seorang diri dengan perasaan terheran-heran dalam ruangan itu. Tak seorangpun dapat menduga, bahwa dalam hati orang tua kurus ini berkecamuk kesedihan yang maha hebat. Kini dia sudah berhadap-hadapan dengan dara, anak kandungnya sendiri, tetapi dia masih tidak mau menceritakan hal yang sebenarnya pada anak ini. Hal ini tentu disebabkan oleh banyak faktor yang sukar diutarakannya. Lebih-lebih dia tak ingin anak daranya menerima pukulan batin yang hebat dan tidak mau pula anak daranya ini menimbulkan perasaan benci terhadap ibunya sendiri. Oleh karena berbagai persoalan itu, maka dia terpaksa berjalan pergi dengan secara diam-diam, tanpa

35 mengutarakan sesuatu yang sedang berperang dengan amat hebatnya didalam pikirannya. Dia tentu saja tidak mengetahui, bahwa isterinya sendiri pada waktu yang lampau pernah mengalami kepahitan hidup bersamanya, dan dia lebih-lebih tidak mengetahui, yang pada waktu mudanya dia pernah melakukan sesuatu perkara, yang telah menyebabkan dia seumur hidupnya menderita karena akibat daripada perbuatannya itu. Setelah termangu-mangu sesaat lamanya, akhirnya Kim Bwee Leng menjadi sadar apa maksud tujuannya datang kesitu, setelah melihat sinar pandangan mata yang penuh tanda tanya dari pelayan toko tersebut. "Jika kalian tidak ingin memberitahukan aku, aku sendiri juga bisa menyelidikinya, pikirnya. Setelah dia menetapkan pikirannya ini, lalu dia menanti sampai hari sudah menjelang malam. Didalam hati dia mengatakan : "Dia datang ketoko San Bwee Cu Poo Hoo semata-mata untuk menyelidiki riwayat hidup Lie Siauw Hiong, karena inilah merupakan persoalan yang paling diutamakannya. Dengan menanggung kesedihan dan penderitaan yang hebat, 'Hauw Jie' telah berhasil melenyapkan perhubungan antara ayah dan anak. Waktu pertama kali dia melihat gadis yang berbaju hijau ini, hatinya tiba-tiba dirasakan tergoncang. Belakangan setelah dengan bukti-bukti yang nyata dia meyakinkan, bahwa gadis yang sedang berhadapan

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Sepertinya mereka adalah rekan kerja satu ruangan di lantai 12,

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen Keberanian Manusia Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Tukang Grafir Hanya ada satu tukang grafir di kota kami dan kebetulan dia adalah paman saya. Kalau dia bercakap dengan saya akhir-akhir ini, dia takkan bercerita

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA MINGKIAJA HANYA KAMU BAB 1 AMANDA Hanya dengan memandangi fhotomu membuat hatiku damai, tetapi hanya sebatas itu yang dapat aku lakukan. Saat ini dirimu menjadi milik lelaki lain, lelaki yang sebenarnya

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Xc3 Kunjungan ke Kaisarea Filipi 96 Petrus Mengakui untuk Kedua-kalinya bahwa Yesus adalah Mesias 88 Matius 16:13-20, Mar kus 8:27-30, Lukas 9:18-21 13 Setelah Yesus beserta murid-muridnya berangkat ke

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Dibalik perjuangan seorang PAPA Dibalik perjuangan seorang "PAPA" Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Tidak disangka

gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : Tidak disangka gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Tidak disangka murid Bu-tong yang namanya terkenal itu, tidak lebih dari seorang pengecut yang memalukan

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak Judul : Oedipus Complex pada Paul didalam novel Sons and Lovers karangan D.H. Lawrence DATA REDUKSI Data Reduksi dibawah ini adalah untuk menyederhanakan penjelasan peneliti. No Oedipus Complex Keterangan

Lebih terperinci

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tak Ada Malaikat di Jakarta Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

My Love Just For You vol1

My Love Just For You vol1 My Love Just For You vol1 By Sita Yang Penerbit Lotus Publisher My Love Just For You Vol1 Oleh: Sita Yang Copyright 2013 by Sita Yang Penerbit Lotus Publisher lotuspublisher.blogspot.com E-mail: lotuspublisher88@gmail.com

Lebih terperinci

Alifia atau Alisa (2)

Alifia atau Alisa (2) Alifia atau Alisa (2) Dari suratku yang satu ke surat yang lainnya, dari pesan melalui media yang terhubung kepadanya semua sia-sia. Hingga lebih dua bulan aku menanti, tapi sepertinya perempuan ini bagaikan

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Kierkegaard dan Sepotong Hati Kierkegaard dan Sepotong Hati Langit sudah memerah. Matahari yang anggun nyaris meninggalkan tahtanya. Meninggalkan aku dalam tanda tanya. Aku mempercepat langkah menaiki anak-anak tangga yang cukup curam.

Lebih terperinci

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

oooooooo Park Shinhye!!!!! 1 Ingin mengerti apa makna di balik senyumnya. Tapi seolah-olah aku mengamati, hatiku semakin jauh berlari berlawanan arah. Mengapa semua begitu rumit dan selalu ada yang terluka? Adakah satu hal saja

Lebih terperinci

bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan

bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan tidak menjadi sembuh? Hanya dikuatirkan yang tabib ini akan timbul penyakit lamanya pula.

Lebih terperinci

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply CHAPTER 1 There s nothing left to say but good bye Air Supply Wolverhampton, 29 Agustus 2006 -Sierra s pov- Happy birthday, Lee! ucapku girang setelah Lee meniup lilin di atas kue ulang tahunnya. Lee,

Lebih terperinci

Satu Hari Bersama Ayah

Satu Hari Bersama Ayah Rafid A Shidqi Satu Hari Bersama Ayah Tapi aku akan mengatakannya... bahwa aku sangat menyayangimu... Ayah Penerbit Nulis Buku Satu Hari Bersama Ayah Rafid A Shidqi Copyright Rafid A Shidqi, 2012 All rights

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Ruang Rinduku. Part 1: 1 Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba memakan jiwa seorang wanita, wanita itu terduduk lemas

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku. MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong Musim Semi Hari ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Aiko. Setelah sekitar mungkin 7tahun lebih aku tak pernah melihatnya. Aku percaya mungkin dengan cara aku berpura pura sebagai dirimu, dia masih

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com TERPERANGKAP Seberapa percayakah kau dengan apa yang ada di hadapanmu? Apakah setiap benda, padat, cair, gas yang kaurasakan itu nyata? Apakah tangan ini bergerak sesuai kehendakmu? Kaki ini berdiri menopang

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang Para Lakon: 1. Bapak :... 2. Sulung :... 3. Peternak :... 4. Bungsu :... Adegan 1. Seorang bapak setengah baya nampak sedang berbincang-bincang

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios 20 Jam Terpenting Timothy Athanasios INTRO : YANG TERBAIK PASTI DATANG! Kalimat di atas adalah pernyataan iman tentang masa depan! Sekalipun dalam ketidakpastian, kita percaya bahwa Allah telah menaruh

Lebih terperinci

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang? 100 101 Walaupun aku pura-pura menutup kedua mataku. Toh, akhirnya kubaca juga cerita tentang Ann. Ann yang malang, mengingatkanku pada cerita tentang Elsja dan Djalil, hantu Belanda yang sempat kuceritakan

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci