BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dan merupakan bagian dari Pendidikan Pertanian untuk tingkat rendah diselenggarakan
|
|
- Lanny Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Singkat Balai Diklat Kehutanan Makassar Sebelum tahun 1939 Balai Diklat Kehutanan adalah tempat Pendidikan Kehutanan dan merupakan bagian dari Pendidikan Pertanian untuk tingkat rendah diselenggarakan oleh Cultur School (CS) di Sukabumi, untuk tingkat menengah diselenggarakan oleh Middelbare Landbouw School (MLS) di Bogor. Dan pada tahun 1935 didirikanlah Middelbare Boschouw School (MBS) di Madiun Jawa Timur, namun pada tahun 1942 Middelbare Boschouw School (MBS) Madiun ditutup dan didirikan Ringyoo Tyoo Jokoo atau Sekolah Kehutanan Menengah Tinggi (SKMT) di Bogor Jawa Barat. Lalu tahun 1946 dipindahkan ke Kaliurang yang kemudian diungsikan ke Yogyakarta. Tahun 1948 didirikanlah Middelbare Landboschbouw School (MLBS) di Makassar, MLBS jurusan Kehutanan ditutup pada tahun 1949 dan dipindahkan ke Bogor dengan nama Middelbare boschbouw School (MBS). Setelah itu pada tahun 1950 didirikan Sekolah Polisi Kehutanan (SPK) di Makassar dan berada dibagian Pendidikan dan Penyuluhan Jawatan Kehutanan. Dengan adanya Reorganisasi di Jawatan Kehutanan pada tahun 1962 bagian Pendidikan dan Penyuluhan Kehutanan dirubah menjadi Lembaga Pendidikan Kehutanan, sejak itu SPK berada dibawah Lembaga Pendidikan Kehutanan (LPK). LPK diubah menjadi Direktorat Pendidikan dan Penyuluhan Kehutanan pada tahun 1966 yang kemudian dirubah lagi menjadi Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Tenaga Kehutanan. SPK berada di bawah Direktorat tersebut, lalu Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Tenaga dirubah menjadi Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Tenaga (LPPT) yaitu tahun Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian No. 168/Kpts/org/H/71. tahun 1971, LPPT ditiadakan dan tugas wewenangnya dilimpahkan kepada bagian Pendidikan,
2 Sekertaris Direktorat Jendral Kehutanan. Dengan adanya reorganisasi tersebut, SPK berada dibawah bagian Pendidikan Sekertaris Jenderal Kehutanan. Dan tahun 1973 Sekolah Polisi Kehutanan Ujung Pandang ditutup. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan Nomor 30/Kpts/DJ/1974, tanggal 9 Maret 1974 didirikan Pusat Pendidikan dan Latihan Kehutanan (Pusdiklat Kehutanan) di Ujung Pandang. Pada tahun 1975 berdasarkan Surat keputusan Menteri Pertanian Nomor 190/Kpts/org/5/75, tanggal 2 Mei 1975, semua kegiatan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan dari Masing-masing Direktorat Jenderal dalam Lingkungan Departemen Pertanian Diselenggarakan dan dikoordinir oleh Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (BPLP). Pada tanggal 29 November 1976 bertempat dipusat Pendidikan ataulatihan Kehutanan Ujung Pandang diadakan serah terima fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab pembinaan Pusat Pendidikan/Latihan Kehutanan Ujung Pandang dan Direktorat Jenderal Kehutanan kepada Kepala Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. Dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 35/Kpts/org/l/1978 tanggal 26 Januaril978 Pusdiklat Kehutanan dirubah menjadi Balai Latihan Kehutanan (BLK). Dengan terbentuknya Departemen Kehutanan pada tanggal 16 Maret 1983, maka pada tanggal 23 Mei 1083 Balai Latihan Kehutanan Ujung Pandang diserahkan dari Departemen Latihan ke Departemen Kehutanan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 094/Kpts-II/1984 tanggal 12 Mei 1984, Balai Latihan Kehutanan Ujung Pandang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Pusat Pendidikan dan Latihan Kehutanan di bidang Latihan Kehutanan. Lalu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.6173/Kpts-II/2002, tnggal 10 Juni 2002 Balai Latihan Kehutanan berubah menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (BDK Makassar) hingga pada saat ini.
3 IV.2 Fungsi dan Tugas Pokok Balai Diklat Kehutanan Makassar Sebelum diketengahkan mengenai tugas Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar, maka terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian dari pada tugas pokok tersebut. Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai. Pada umumnya, bertambah besar organisasi yang disusun umum pula tugas pokok dapat dirumuskan. sebaliknya, semakin kecil organisasi makin kongkrit dan terbatas pula tugas pokoknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan tugas pokok sebagai berikut: a. Tugas pokok merupakan bagian dari tujuan untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. b. Tugas pokok harus memperhitungkan batas kemampuan yang ada dan mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas pokok adalah sebagai landasan penyelenggaraan kegiatan selanjutnya, artinya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dalam organisasi berdasarkan tugas pokok. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor P. 39 / Menhut - II / 2005, tentang nama jabatan dan uraian jabatan struktural dan non struktural Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar, maka Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya perlu adanya nama jabatan dan uraian jabatan struktural dan non struktural guna memahami tugas-tugas yang menjadi kewajiban setiap pegawai. Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar mempunyai tugas pokok membantu pemerintah dalam melakukan pendidikan dan pelatihan kehutanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, fungsi yang diemban oleh Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berupa teori dan praktek sesuai dengan kurikulum yang berlaku. b. Melakukan bimbingan kepada peserta pendidikan dan pelatihan di bidang pembinaan fisik, mental dan disiplin secara terpimpin dan intensif di dalam dan di luar Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar. c. Melakukan hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan masyarakat dalam rangka praktek kerja nyata. d. Melakukan urusan Tata Usaha, rumah tangga dan perlengkapan pendidikan. Selanjutnya dalam menyelenggarakan fungsi Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar juga daftar nama dank ode jabatan Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar. 1. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 2. Kepala sub bagian bagian tata usaha; 3. Kepala seksi penyelenggara pendidikan dan pelatihan. 4. Kepala seksi sarana dan prasarana hutan dan Diklat. Adapun susunan uraian jabatan pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar adalah sebagai berikut: 1. Kepala Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar, mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kehutanan bagi pegawai dan non pegawai dibidang kehutanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua menyelenggarakan fungsi:
5 a. Member petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada bawahan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan dan realisasi pelaksanaan yang dilaporkan. b. Membuat rencana penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berdasarkan ketersediaan sumberdaya ke-diklatan yang ada pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar. c. Membuat rancangan pengembangan pendidikan dan pelatihan agar dapat dijadikan pedoman dasar dalam pengembangan diklat kehutanan. d. Memberi petunjuk tentang penyusunan rencana dan program berdasarkan rencana dan realisasi kerja tahun lalu kepada bawahan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas. e. Mengkoordinasikan tugas bawahan agar terjalin kerja sama yang baik, serasi dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas organisasi. f. Melakukan koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan pelatihan dengan pihak-pihak terkait di wilayah pelayanan diklat. g. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan topik pekerjaan dan lingkup tugas bawahan. h. Mengusulkan penilaian angka kredit bagi pejabat fungsional kepada kepala Pusat Diklat Kehutanan sesuai dengan prestasi kerja pejabat fungsional serta kelengkapan dokumen hasil pekerjaan. i. Menandatangani lembar kurikulum Surat Tanda Penyelesaian Pendidikan dan Pelatihan (STPPP) dan mengusulkan kepada Kepala Pusat Diklat Kehutanan untuk menandatangani STPPP yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan.
6 j. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan lingkup tugas masing-masing, serta mengadakan pengecekan atas pelaksanaan tugas yang telah dibagi habis kepada bawahan. k. Memeriksa, mengoreksi dan menandatangani konsep surat yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. l. Memberi layanan informasi dan data kepada instansi/pihak-pihak yang membutuhkan layanan informasi dan data Diklat. m. Mengikuti rapat/pertemuan dengan pihak-pihak terkait baik dilingkup Dephut maupun dengan instansi lain di wilayah pelayanan sebagai bagian dalam rangka koordinasi penyelenggaraan Diklat. n. Menilai pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang objektif dalam melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku. o. Membuat laporan dan menyampaikan laporan tersebut kepada atasan/pimpinan serta pihak-pihak terkait lain atas hasil pelaksanaan tugas Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan dalam penyelenggaraan Diklat kehutanan, baik berupa laporan berkala maupun laporan insidentil. p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Kepala sub bagian tata usaha, mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala sub bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi:
7 a. Membuat rencanakegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Usaha sebagai acuan pelaksanaan kegiatan. b. Membagi tugas kepada bawahan dengan mempelajari peraturan perundangan, pedoman, petunjuk dan isi surat dan laporan serta disposisi atasan yang berkaitan dengan urusan kepegawaian, persuratan, perlengkapan, rumah tangga sebagai dasar untuk pelaksanaan tugas bagi bawahan. c. Memberi petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penerimaan, pencatatan, pendistribusian, pengetikan, penggandaan, penyimpanan surat, dokumen, penyiapan bahan urusan kepegawaian, perlengkapan, dan pengelolaan keuangan Balai Diklat Kehutanan. d. Membimbing, mengarahkan dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka peningkatan kinerja bawahan, bahan pengisian DP3 dan penentuan kondite bawahan. e. Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dengan mengikuti perkembangannya, agar pelaksanaan tugas dapat diselesaikan dengan benar dan tepat waktu. f. Menyiapkan bakan/konsep surat dan dokumen yang berkaitan dengan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. g. Melakukan pengelolaan urusan barang inventaris, operasional kendaraan, kebersihan kantor, kepustakaan, pengamanan kantor, pengadministrasian dan penghapusan barang inventaris serta kerumahtanggaan dan penggajian pegawai Balai Diklat Kehutanan. h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha Balai Diklat Kehutanan sebagai bahan masukan bagi atasan dan perencanaan kegiatan yang akan dating.
8 i. Mengatur pelaksanaan kegiatan keamanan, kebersihan, ketertiban kantor untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik. j. Mengarahkan dan memantau kegiatan pengurusan surat lingkup Balai agar diperoleh kelancaran arus distribusi surat. k. Menyusun koncep usulan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) pejabat fungsional. l. Menyampaikan laporan serta saran tindak lanjut permasalahan kepada atasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Subbagian Tata Usaha sebagai bahan evaluasi bagi atasan. m. Melaksanakan tugas lain sesuai perintah atasan baik lisan maupun tertulis. 3. Kepala seksi penyelenggara pendidikan dan pelatihan, mempunyai tugas menyusun konsep rencana kerja dan anggaran pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan, melaksanakan pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala seksi penyelenggara pendidikan dan pelatihan, mempunyai fungsi: a. Membagi tugas kepada bawahan dengan mempelajari isi surat dan disposisi atasan yang berkaitan dengan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan sebagai dasar pelaksanaan tugas bagi bawahan. b. Memberi petunjuk pelaksana kegiatan pengumpulan dan pengelolaan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan
9 pendidikan dan pelatihan serta pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan. c. Membimbing, mengarahkan dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka peningkatan karier, bahan pengisian DP-3 dan penentuan kondite bawahan. d. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan bawahan dengan mengikuti perkembangannya, agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan benar dan tepat waktu. e. Menibuat konsep dokumen rencana kerja dan anggaran Balai Diklat Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. f. Membuat konsep pelaporan Balai Diklat Kehutanan sesuai dengan pedoman/petunjuk teknis, baik berupa laporan berkala maupun laporan insidentail serta laporan pelaksanaan diklat. g. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan berdasarkan rencana dan realisasi pelaksanaannya. h. Melaksanakan proses diklat mulai proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan sesuai pedoman/petunjuk teknis, rencana kerja dan anggaran yang tersedia. i. Menyusun konsep surat yang berhubtmgn tugas seksi penyelenggara diklat dan petunjuk/disposisi atasan. j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik tertulis maupun lisan. 4. Kepala seksi sarana Hutan pendidikan dan pelatihan, mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan di hutan pendidikan dan pelatihan. Dalam memaksakan tugasnya, kepala seksi Sarana Hutan pendidikan dan pelatihan, mempunyai fungsi:
10 a. Menyusun rencana detail kegiatan jadwal pelaksanaan kegiatan seksi sarana hutan pendidikan dan pelatihan sebagai acuan pelaksanaan kerja bawahan. b. Membagi tugas dan petunjuk kepada bawahan dengan mempelajari isi surat dan disposisi atasan yang berkaitan dengan pengelolaan sarana dan prasarana diklat sebagai dasar pelaksanaan tugas bagi bawahan. c. Membimbing, mengarahkan dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka peningkatan karier, bahan pengisian DP-3 dan penentuan kondite bawahan. d. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan bawahan dengan mengikuti perkembangannya, agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan benar dan tepat waktu. e. Menata tanaman dan tegakan di dalam hutan diklat sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai saran diklat. f. Mengatur penggunaan sarana dan prasarana hutan diklat untuk berbagi kepentingan utamanya sebagai tempat praktek diklat kehutanan pada Balai Diklat Kehutanan. g. Menjada keberadaan sumberdaya aim yang ada di dalam kawasan hutan diklat sehingga tetap berfungsi sesuai dengan tujuan penetapan hutan diklat. h. Membimbing dan membina masyarakat di dalam dan sekita kawasan hutan diklat sehingga dapat berperan aktif dalam menjaga dan memanfaatkan hutan diklat berdasarkan azas kelestarian dan kesejahteraan. i. Menyusun konsep surat yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana di hutan diklat. j. Membuat laporan kepada atasan atas pelaksanaan tugas pengelolaan hutan diklat. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik tertulis maupun lisan.
11 IV.3 Keadaan Pegawai dan Tata Kerja Balai Diklat Kehutanan Makassar Pengadaan personalia dalam satu instansi tidak terlalu dituntut beberapa jumlah personalianya akan tetapi klasifikasi pendidikan yang dimiliki oleh setiap personil atau kemampuan mereka sehingga dapat menempati posisi sesuai dengan tugas yang dibebankan pada mereka dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab Personal orang sering menghubungkan dengan pegawai baik instansi pemerintah maupun swasta. Pengertian antara personil dengan pegawai sama yaitu berfungsi sebagai pelaksanaan seluruh kegiatan dalam organisasi, dan mereka dianggap marnpu memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas yang dibebankan pada mereka. Personalia merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan manusia atau pendayagunaan tenaga manusia, kendatipun saat ini perkembangan teknologi semakin canggih, akan tetapi anggapan sebagian orang bahwa, tenaga manusia dapat digantikan dengan robot, ternyata tidak seluruhnya benar. Untuk mengetahui jumlah personil dan pendidikan para aparat yang ada pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar, berikut ini penulis akan menguraikan sebagai berikut: 1. Jumlah personilnya Personil yang ada pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar berjumlah 76 orang yang masing-masing berbeda golongan. a. Golongan
12 - Golongan I berjumlah 0 orang - Golongan II berjumlah 28 orang - Golongan III berjumlah 32 orang - Golongan IV berjumlah 16 orang Tabel 5 Keadaan pegawai menurut golongan. NO PANGKAT JUMLAH KET GOL IV GOL III GOL II GOL I 16 Orang 32 Orang 28 Orang 0 Orang JUMLAH 76 Orang Sumber data Kantor Balai Diklat Kehutanan Makassar b. Pendidikan Tinggi rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh personil atau pegawai sangat menentukan aktifitas mereka setiap hari di kantor. Jumlah personil atau pegawai pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar untuk S3 berjumlah 1 orang, untuk S2 berjumlah 14 orang, dan untuk Sarjana (SI/D4) 25 orang, namun tidak mengurangi aktifitas atau kegiatan mereka di kantor setiap harinya. Untuk lebih jelasnya kalsifikasi pendidikan pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar, penulis akan melampirkan dalam tabel berikut ini: Tabel 6 Keadaan pegawai menurut pendidikannya. NO KLASIFASI PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG) Sekolah Dasar S L T P / Sederajat S L T A / Sederajat Sarjana Muda / D3 APBN 6 Orang 7 Orang 21 Orang 2 Orang
13 5 6 7 Sarjana (S1) Master (S2) S3 JUMLAH 25 Orang 14 Orang 1 Orang 76 Orang Sumber Data Kantor Balai Diklat Kehutanan Makassar, IV. 4 Struktur Organisasi Sebelum penulis membahas mengenai struktur organisasi pemerintahan pada Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar terlebih dahulu penulis menguraikan beberapa pengertian organisasi dan struktur organisasi. Organisasi adalah bentuk kerja sarna antara sekelompok orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai tujuan bersama. Selain itu juga organisasi merupakan suatu sub konsep atau ketata negaraan sebagai suatu proses dan dirumuskan sebagai suatu rangkaian penataan yang berupa penyusunan suatu rangkaian yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan kerja sama dengan jalan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan membagi tugas untuk mencapai tujuan. Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi pada hakekatnya dapat dipandang sebagai wadah atau sarana untuk mencapai tujuan. Agar tujuan itu dapat berhasil maka dalam wadah tersebut harus ada sekelompok orang yang bekerja sama. Selanjutnya struktur organisasi adalah menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang menunjukkan kedudukan tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Dari pengertian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa struktur organisasi merupakan segenap aktifitas meliputi:
14 1. Menyusun bentuk dan pola kerja sama. 2. Membagi pekerjaan menjadi tugas pekerjaan 3. Menetapkan hubungan kerja saluran perintah dan tanggung jawab diantara mereka. Berikut ini penulis akan memaparkan susunan organisasi Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar. Susunan Organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Makassar: 1. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1) Pramu acara/sekretaris 2) Agendaris 3) Pengetikan 4) Caraka 5) Penata usaha arsip 6) Penata usaha kepegawaian 7) Penata usaha mutasi kepegawaian 8) Penata usaha keuangan 9) Bendahara 10) Pemverifikasi keuangan 11) Pembuat daftar gaji 12) Penata usaha perlengkapan dan rumah tangga 13) Mekanik 14) Pengemudi 15) Pramu kantor 16) Pemelihara pekarangan dan tanaman 17) Petugas keamanan
15 18) Pramu asrama 19) Pramu menu 3. Kepala seksi penyelenggaran pendidikan dan pelatihan 1) Pengumpul dan pengelola rencana kerja dan anggaran 2) Penelaah dan penyaji data rencana kerja dan anggaran 3) Pengumpul dan pengelolah data evaluasi dan pelaporan 4) Penelaah dan penyaji data evaluasi dan pelaporan 5) Penata usaha kesiswaan 6) Penata usaha pengajaran 7) Penata usaha sarana dan metode pengajaran 8) Pramu pustaka 4. Kepala seksi sarana hutan Pendidikan dan Pelatihan 1) Penata usaha sarana dan prasarana hutan diklat 2) Pengatur tanaman/tegakan 3) Penyuluh lapangan 4) Penjaga hutan 5. Kelompok fungsional i. Widyaiswara Pertama ii. Widyaiswara Muda iii. Widyaiswara Madya
16
17
BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN,
PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN LUWU TIMUR Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciMasing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja di bidang kesekretariatan Dinas; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Lebih terperinci.000 WALIKOTA BANJARBARU
SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG
1 SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 46/MENHUT-II/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 46/MENHUT-II/2008 TENTANG NAMA JABATAN DAN URAIAN JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 22 OKT 2008
DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN 2010 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciMENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciG U B E R N U R SUMATERA BARAT
No. Urut: 27, 2014 Menimbang : G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA
Lebih terperinciJABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN
5 2013, No.447 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH
DRAFT PER TGL 27 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PENGAWASAN BANGUNAN KOTA BANJARBARU
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPALA DINAS SEKRETARIS
KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT
1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIS,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 77 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI TERENDAH PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT
BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KEHUTANAN BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. b. Mengingat
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KETAHANAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA
Lebih terperinciBUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO
BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciMenimbang: a. bahwa dalam rangka memperjelas dan mempertegas
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LUWU
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH
DRAFT PER TGL 14 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 30 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KECAMATAN WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS SUBBAGIAN DAN SEKSI DI LINGKUNGAN BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENANGGULANGAN KEBAKARAN, BENCANA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.221, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Personel. Tata Kerja. Universitas Pertahanan. Daftar. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG DAFTAR
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KEPALA BADAN SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN BIDANG PENGEMBANGAN DAN EVALUASI PEGAWAI
LAMPIRAN Id : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BAGAN STRUKTUR
Lebih terperinci