ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Diferensial, Pengambilan Keputusan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Diferensial, Pengambilan Keputusan"

Transkripsi

1 1 ABSTRAK ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI, MEMBELI BARANG SETENGAH JADI ATAU MEMBELI PRODUK JADI UNTUK MEMENUHI SUATU PESANAN GUNA MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus Pada CV.Nanda) NAMA : MUSTIKA SARI NPM : NO TELPON : mustika.16sari@yahoo.com PEMBIMBING I : R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. PEMBIMBING II : Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan metode akuntansi dalam hal ini metode biaya diferensial dalam membantu manajemen dalam menentukan alternatif terbaik untuk memperoleh laba yang optimal pada CV.Nanda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya diferensial membantu manajemen dalam menentukan alternatif terbaik. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap masalah yang dihadapi oleh CV.Nanda didapatkan hasil sebaiknya CV.Nanda memilih alternatif yang pertama yaitu memproduksi sendiri, walaupun mengalami kekurangan bahan baku, CV.Nanda dapat membeli bahan baku yang harganya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Karena dengan pendapatan yang sama dari setiap alternatif tetapi biaya yang dikeluarkan lebih kecil daripada membeli bahan setengah jadi ataupun membeli produk jadi sehingga CV.Nanda dapat menghasilkan laba yang optimal. Kata kunci: Biaya Diferensial, Pengambilan Keputusan

2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar industri sejenis pun semakin ketat, sehubungan dengan keadaan ini ketatnya persaingan untuk merebut pasaran merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi setiap perusahaan. Dalam usahanya untuk memenangkan persaingan tersebut kiranya dipertimbangkan pengalokasian biaya yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal. Agar dapat mempertahankan hidupnya, maka perusahaan berusaha mencari bagaimana untuk bisa memenuhi pesanan dengan biaya serendah mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen harus mengambil keputusan yang tepat dari berbagai alternatif-alternatif yang ada. Semakin berkembangnya suatu perusahaan yang diiringi dengan semakin kompleksnya aktivitas yang dijalankan, akan menuntut adanya pelaksanaan aktivitas yang efektif dan efisien. Pembuatan keputusan ini harus dilakukan oleh manajemen dengan dukungan berbagai informasi yang memadai agar dapat dihasilkan keputusan yang baik untuk memenuhi suatu pesanan. Akuntansi biaya merupakan salah satu bidang akuntansi yang meramalkan biayabiaya yang harus dikeluarkan dan laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Biaya harus diketahui jumlahnya dan dialokasikan menurut kelompok secara tepat dan terperinci. Pengalokasian ini diperlukan untuk memudahkan dalam penghitungan harga pokok produk, di samping itu agar informasi mengenai biaya yang diperlukan pihak manajemen dapat diperoleh secara efektif dan efisien.

3 3 Perhitungan harga pokok produk sangat penting, dengan tepatnya perhitungan harga pokok produk dapat diketahui secara tepat biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk tersebut, dengan demikian perusahaan dapat mengetahui tingkat produktivitas, efisiensi, dan tingkat kapasitas produksi serta kapasitas penjualan yang dicapai. Efisiensi tersebut dapat dipergunakan sebagai landasan dalam menentukan pengambilan keputusan. Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:17) pengertian biaya diferensial adalah: selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternatif pilihan. Akuntansi diferensial memungkinkan manajemen perusahaan memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara pengambilan keputusan, karena akuntansi diferensial membandingkan informasi yang berbeda untuk setiap alternatif. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Charter, William dan Usry (2006:313) mengemukakan pendapatnya mengenai masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam pengambilan keputusan dengan biaya diferensial, yaitu sebagai berikut : 1. Membeli atau membuat sendiri. 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk. 3. Meningkatkan atau menghentikan produksi dari produk tertentu 4. Menerima atau menolak pesanan pelanggan. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, manajer harus dapat menganalisis dan mempertimbangkan dengan matang antara harga beli per unit produk dengan biaya produksi per unit. Sehingga diperlukan data-data yang menyajikan biaya diferensial dari produk tersebut termasuk biaya tetap, biaya lain-lain serta laba yang mungkin diperoleh.

4 4 CV.Nanda adalah badan usaha yang bergerak di bidang garmen yang menghasilkan produk berupa kaos, kemeja border, seragam sekolah, jaket dan almamater, seragam kantor, tas dan topi. Salah satu kebutuhan yang paling sering adalah pakaian seragam sekolah, apalagi pada saat memasuki tahun ajaran baru permintaan akan seragam sekolah meningkat. Untuk itu saya memfokuskan untuk meneliti produksi CV.Nanda dalam menghasilkan seragam sekolah. Dalam memenuhi pesanan tersebut kadangkala mengalami masalah dalam persediaan bahan baku yang tidak mencukupi, sehingga CV.Nanda harus segera memenuhi kebutuhannya akan bahan baku tersebut. Pada saat permintaan akan seragam sekolah meningkat dan tidak disertai ketersediaannya bahan baku, ada kalanya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi pesanan mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan dan bahan yang diperlukan belum tentu tersedia setiap saat dikarenakan keterbatasan bahan baku, sehingga CV.Nanda harus mencari alternatif-alternatif lain yang mungkin bisa diambil untuk meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi bahan baku tersebut. Salah satu caranya adalah membeli barang setengah jadi atau menerima penawaran dari pihak ketiga untuk memenuhi pesanan tersebut dengan harga per unit yang lebih rendah dari biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan jika memproduksi sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap biaya difrensial dalam pengambilan keputusan untuk memproduksi sendiri pesanan yang diterima, membeli barang setengah jadi atau membeli dari pihak lain untuk memenuhi pesanan dalam memperoleh laba yang memadai pada CV.Nanda di Bandar Lampung. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : Analisis Biaya Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri, Membeli Barang Setengah Jadi Atau Membeli Produk Jadi Untuk Memenuhi Suatu Pesanan Guna Meningkatkan Laba

5 5 1.2 Permasalahan Dalam memenuhi pesanan tersebut CV.Nanda mengalami masalah dalam persediaan bahan baku yang tidak mencukupi, sehingga CV.Nanda harus segera memenuhi kebutuhannya akan bahan baku tersebut. Ada kalanya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi pesanan mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, sehingga CV.Nanda harus mencari alternatif-alternatif lain yang mungkin bisa diambil untuk meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi bahan baku tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut : Alternatif terbaik manakah yang dapat digunakan managemen sebagai pengambilan keputusan untuk meningkatkan laba dengan menggunakan analisis biaya diferensial yaitu apakah memproduksi sendiri, membeli barang setengah jadi atau membeli produk jadi? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai : 1. Untuk menghitung biaya difrensial dalam membantu manajemen untuk memilih alternatif terbaik. 2. Mengetahui apakah alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan yang dijadikan acuan oleh manajemen CV.Nanda dalam memproduksi sendiri, membeli barang setengah jadi, atau membeli produk jadi Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian dalam penyusunan skripsi ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi peneliti, sebagai sarana dalam memahami, menambah dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.

6 6 2. Bagi pemilik usaha, sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan laba. 3. Bagi peneliti yang akan datang, sebagai bahan referensi dan informasi untuk menambah wawasan pihak lain yang berminat melakukan penelitian pada masalah yang sama. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada aktivitas produksi seragam sekolah yang dilakukan oleh CV.Nanda di Bandar Lampung yang menganalisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan apakah memproduksi sendiri, membeli barang setengah jadi atau membeli barang jadi untuk memenuhi pesanan dalam meningkatkan laba.

7 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif-alternatif. Supriyono (2002:399) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Sunarto (2004:60) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Sedangkan Halim dan Supomo (2001:76) dalam (Mustika,2005:22), menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain Manfaat Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Supriyono (2002:313) mengemukakan pendapatnya mengenai masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam pengambilan keputusan khusus, yaitu sebagai berikut: 1. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu. 2. Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus. 3. Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli. 4. Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

8 8 5. Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produkproduk tertentu Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Memproduksi, Membeli Barang Setengah Jadi atau Membeli dari Pihak Ketiga untuk Memenuhi Suatu Pesanan. Di dalam mengelola perusahaan seringkali manajemen dihadapkan pada berbagai masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen akan berhubungan dengan pemilihan berbagai macam alternatif yang akan dilaksanakan untuk waktu yang akan datang sebelum sesuatu tersebut terjadi. Salah satu alternatif dalam pengambilan keputusan adalah masalah dalam membuat sendiri atau membeli suatu produk. Alternatif pilihan untuk memproduksi sendiri suatu barang atau membelinya dari luar seringkali menjadi faktor penentu utama atas profitabilitas dan penting artinya bagi kesehatan keuangan perusahaan. Tujuan pengambilan keputusan memproduksi sendiri suatu barang atau membelinya dari pihak luar adalah untuk memanfaatkan secara maksimal sumber daya produktif dan juga keuangan perusahaaan. Masalah yang seringkali muncul dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan ini adalah kemungkinan adanya penggunaan alat yang menganggur,adanya ruangan yang tidak terpakai, dan bahkan tenaga kerja yang menganggur. Untuk mengantisipasi masalah yang muncul, pihak manajemen perusahaan cenderung mempertimbangkan pembuatan unit-unit tertentu daripada membelinya dengan maksud untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dan untuk mempertahankan angkatan kerja yang stabil. Artinya pihak manajemen tidak menggunakan analisis biaya diferensial ke semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan, karena ada beberapa jenis produk yang merupakan ciri khas perusahaan, tujuannya adalah agar kualitas dan kuantitas dari produk khas

9 9 perusahaaan dapat terjaga serta perusahaan tidak kehilangan kepercayaannya dari para pelanggan yang setia menggunakan produk khas dari perusahaan tersebut Pendapatan Difrensial Pengertian pendapatan diferensial menurut Halim dan Supomo (2001:76) dalam (Mustika,2005:22), menyatakan: Pendapatan diferensial merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain Perhitungan Laba diferensial Menurut Halim dan Supomo (2001:77) dalam (Mustika,2005:31), menyatakan: Pengertian laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial dinyatakan dengan rumus Laba difrensial = Pendapatan diferensial Biaya diferensial 2.6. Pengertian Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen erat kaitannya dengan masalah penyajian informasi yang dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan. Halim dan Supomo (2001:3) dalam (Mustika,2005:35) mengatakan: Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen. Sedangkan Mulyadi (2002:1) menyatakan pendapat : Akuntansi manajemen memiliki dua arti, yaitu akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi. Berdasarkan perbedaan pokok diatas, Mulyadi (2002:6), mengemukakan: Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi

10 10 keperluan manajemen, yang digunakan oleh mereka yang berada dalam perusahaan Tipe Informasi Akuntansi Manajemen Sesuai dengan tujuannya, akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pihak manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan informasi ini, terutama untuk perencanaan dan pengendalian bagi bisnis perusahaan. Menurut Mulyadi (2002:16) informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe, yaitu: a. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information) Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan atau aset. Mulyadi (2002:17), menyatakan: Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi yang akan dating bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer dan penentuan harga jual yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Halim dan Supomo (2001:7), dalam (Mustika,2005:32), menyatakan: Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang digunakan untuk penyusunan perencanaan, khususnya perencanaan jangka panjang, yang sering pula disebut penyusunan program. Di samping itu informasi biaya penuh masa yang akan datang dapat pula digunakan untuk penetapan harga jual dalam kondisi yang normal. b. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Full Responsibility Information) Mulyadi (2002:18), menyatakan : Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aset,

11 11 pendapatan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran. c. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information) Mulyadi (2002:17), mengatakan: Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aset, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua ciri utama, pertama informasi akuntansi merupakan informasi masa yang akan datang. Kedua, informasi akuntansi merupakan informasi yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dihadapi oleh berbagai macam keputusan. Informasi akuntansi diferensial ini sangat diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan yaitu mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatu alternatif tindakan diambil Pengertian Biaya Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdapat berbagai pengertian atau definisi-definisi biaya karena itu tidak jarang terjadi perbedaan persepsi. Dalam situasi ini para akuntan mencoba merumuskan suatu konsep atau pengertian biaya yang lazim digunakan dalam dunia akuntansi. Dasar perumusan definisi biaya secara umum menyangkut tiga hal (Ferowanda,2009:9): 1. Banyaknya barang yang dipakai. 2. Keterkaitan pemakaian barang-barang untuk mencapai hasil tertentu.

12 12 3. Penilai barang yang dipakai untuk mencapai hasil tertentu. Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:7) pengertian biaya dalam arti luas adalah : Pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu Peranan Akuntansi Biaya Peran akuntansi biaya sangatlah penting dalam melakukan suatu aktivitas atau proses produksi dalam suatu perusahaan manufaktur. Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:7) Akuntansi biaya mempunyai tujuan pokok, yaitu : a. Penentuan Harga Pokok Produksi Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produksi, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya penentuan harga pokok produksi, ini juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. b. Pengendalian Biaya Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam perusahaan, dengan demikian akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen. c. Pengambilan Keputusan Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan, khususnya menyajikan biaya masa yang akan datang ( future cost ). Informasi biaya ini tidak dicatat dalam akuntansi biaya melainkan merupakan hasil dari suatu peramalan Penggolongan Biaya Penggolongan adalah proses pengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada di dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas, untuk

13 13 dapat memberikan informasi yang lebih penting. Di dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan, oleh karena itu penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya itu digolongkan. Menurut Mulyadi (2005:14), penggolongan biaya ini memenuhi kepentingan bagi manajemen dalam hal: 1. Perencanaan laba. 2. Pengawasan biaya. 3. Penilaian persediaan. 4. Penetapan harga jual dan kebijakan harga. 5. Penyajian data biaya yang relevan untuk proses bagi pengambilan keputusan. Biaya bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen didalam mengelola perusahaan atau bagiannya, tetapi seorang manajer didalam mengelola perusahaan harus didasarkan atas informasi biaya yang paling lengkap yang dapat dikumpulkan, atau dengan kata lain harus diadakannya pembebanan biaya yang digolongkan sesuai dengan keperluan dan tujuan manajemen. Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:7) biaya dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Penggolongan biaya dalam hubungannya dengan produk a. Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead parbik. 1. Biaya bahan baku langsung Bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contohnya kain dalam pembuatan pakaian. 2. Tenaga Kerja Langsung

14 14 Tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. 3. Biaya overhead pabrik Biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai.biaya ini tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi elemen : a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu) Bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. b. Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai,tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. c. Biaya tidak langsung lainnya Biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. b. Biaya non produksi Biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non produksi ini disebut juga biaya komersial. Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi elemen: 1. Biaya pemasaran atau biaya penjualan Merupakan biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ketangan konsumen. 2.Biaya administrasi dan umum Merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. 2. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan

15 15 perubahan volume produksi. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya digolongkan menjadi : a. Biaya variabel Adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan,tetapi secara per-unit tetap. b. Biaya semi variabel Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. c. Biaya tetap Adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dlaam rentang relevan tertentu.tetapi secara per-unit berubah. 3. Biaya dalam hubungan dengan periode waktu a. Pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva. b. Pengeluaran pendapatan ( Revenue Expenditure ) Adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban Konsep-konsep Biaya Lain Yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan Keputusan. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti : a. Biaya Tambahan ( Incremental Cost ) Samryn (2002:279) mengatakan Biaya tambahan merupakan kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi karena memilih suatu alternatif. b. Biaya Relevan ( Relevant Cost )

16 16 Samryn (2002:279) Biaya relevan adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang dipilih. c. Biaya Kesempatan ( Opportunity Cost ) Menurut Samryn (2002:279) pengertian biaya kesempatan adalah potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu alternatif.

17 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah CV.Nanda yang bertempat di jalan Teuku Umar No 373 Bandar Lampung. CV.Nanda adalah badan usaha yang bergerak di bidang garmen yang menghasilkan produk berupa kaos, kemeja border, seragam sekolah, jaket dan almamater, seragam kantor, tas dan topi Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang penulis peroleh dengan cara mengumpulkan dan mengolah data perusahaan yang menjadi tempat penelitian. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan berasal dari CV.Nanda. Data yang digunakan yaitu tentang jenis bahan yang digunakan, laporan tenaga kerja, data laporan biaya overhead pabrik bulan April tahun 2012, harga pasar dan harga jual seragam sekolah SMA. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur yang sesuai dengan penelitian, seperti buku-buku yang memuat teori, dan hasil penelitian terdahulu Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis secara langsung mendatangi perusahaan dan menemui pihak terkait yang dapat memberikan data dan informasi yang relevan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari perusahaan meliputi: 1. Wawancara mendalam yang dilakukan terhadap pihak perusahaan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang terkait dengan tujuan penelitian. 2. Pengamatan (observasi) secara langsung terhadap aktivitas produksi yang dilakukan para pekerja dalam menghasilkan produk.

18 18 3. Studi literatur dengan memanfaatkan berbagai laporan, buku-buku pendukung teori, browsing di internet, serta hasil penelitian terdahulu Alat Analisis a. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yaitu menganalisis dengan berbagai perhitunganperhitungan dengan menggunakan metode akuntansi serta untuk melakukan analisis berdasarkan data yang diperoleh dari objek penelitian. Dalam pengambilan keputusan laba diferensial diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasian diferensial dengan biaya diferensial atau dengan rumus. Laba Diferensial = Penghasilan Diferensial Biaya Diferensial b. Analisis Kualitatif Analisis Kualitatif merupakan analisis dilakukan dengan membandingkan hasil temuan dengan teori-teori yang relevan dan selanjutnya dianalisis untuk dapat ditarik suatu kesimpulan

19 19 BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuantitatif Proses Produksi di CV.Nanda Proses produksi di CV.Nanda terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1. Bagian Pemotongan (Cutting) Proses produksi dimulai setelah bagian pemotongan menerima order dan pola untuk suatu pesanan. Kain kemudian dipotong dan diberi nomor, penomoran ini dilakukan untuk menandai bagian pola tersebut dengan pasangannya pada bagian lain pada satu pola, misalnya bagian kantong dengan bagian depan. Setelah pemotongan dilakukan pemeriksaan terhadap potongan-potongan kain tersebut, jika terjadi kesalahan potong maka harus segera diganti. Selanjutnya potongan-potongan kain dikelompokkan dengan potongan kain lain yang merupakan sambungannya, sesuai dengan nomor yang diberikan pada waktu pemotongan kain. 2. Bagian Penjahitan (Sewing) Bagian penjahitan menerima kain yang sudah dipotong oleh bagian pemotongan, dan mulai menjahit kain dengan mengikuti pola dan penomoran yang sudah dilakukan oleh bagian pemotongan. 3. Bagian Penyelesaian (Finishing) Setelah menerima pakaian yang sudah dijahit oleh bagian penjahitan, bagian penyelesaian lalu melakukan tugasnya yaitu: a. Memasang label merk. b. Membersihkan sisa-sisa benang yang masih menempel. c. Melakukan pemeriksaan, apakah masih ada jarum yang menempel pada pakaian. d. Menyetrika pakaian.

20 20 e. Melakukan pemeriksaan terakhir untuk memastikan bahwa pakaian yang dihasilkan benar-benar memiliki kualitas yang baik. f. Memasukkan pakaian yang telah selesai diperiksa ke dalam kantung plastik Tinjauan Masalah Memproduksi Sendiri, Membeli Barang Setengah Jadi atau Membeli Produk Jadi Tertentu Untuk Memenuhi Suatu Pesanan. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak luput dari berbagai macam masalah, masalah yang dihadapi tidak dapat diabaikan begitu saja karena secara langsung maupun tidak langsung dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu sangat diperlukan pemecahan yang tepat atas perusahaan yang dihadapi. CV. Nanda ini pun tidak terlepas dari masalah-masalah dalam menjalankan operasinya, salah satu diantaranya adalah masalah pengambilan keputusan dalam memenuhi suatu pesanan yang diterima oleh perusahaan. Masalah yang dihadapi ini adalah ketika CV.Nanda ini mengalami kekurangan bahan baku untuk proses produksinya, sedangkan perusahaan telah menerima pesanan tersebut dahulu tanpa mengecek persediaan bahan bakunya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena adanya persaingan usaha yang sengit, sehingga CV.Nanda melakukan penerimaan pesanan tanpa pengecekan bahan baku terlebih dahulu agar pelanggan tidak melakukan pesanan di tempat lain. Dalam menyelesaikan masalah ini diperlukan pertimbangan dan perhitungan yang cermat dari manajemen agar keputusan yang diambil tidak merugikan perusahaan. Dengan semakin meningkatnya persaingan dan untuk meningkatkan keuntungan secara optimal, perusahaan mencoba untuk menganalisis masalah ini. Dalam memecahkan masalah yang dihadapi ini, terdapat tiga alternatif yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu: 1. CV.Nanda membeli bahan baku dan memproduksi sendiri pesanan tersebut. 2. CV.Nanda membeli bahan setengah jadi.

21 21 3. CV.Nanda membeli dari perusahaan lain untuk memenuhi pesanan tersebut. CV.Nanda tidak mempertimbangkan alternatif tersebut untuk setiap produk yang akan diproduksinya, hal ini disebabkan karena adanya produk-produk tertentu yang sudah menjadi ciri khas atau trade-mark dari CV.Nanda, sehingga produk-produk tersebut tidak mungkin diproduksi oleh perusahaan lain dengan alasan agar citra kualitas produk khas atau trade-mark tersebut tidak rusak karena rendahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Untuk menganalisis kemungkinan perusahaan membeli dari perusahaan lain untuk memenuhi pesanan, CV.Nanda mengambil produk seragam sekolah. Seragam sekolah ini diambil karena dengan alasan bahwa produk ini diproduksi oleh banyak perusahaan dan bukan merupakan produk khas atau trade-mark dari CV.Nanda. Dalam hal ini, penulis akan membantu pihak manajemen CV.Nanda dalam menganalisis apakah lebih baik memproduksi sendiri, membeli barang setengah jadi atau membeli produk jadi dari perusahaan lain Biaya-biaya untuk memproduksi seragam sekolah SMA Table 4.1 Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri seragam sekolah SMA Keterangan Ukuran Total biaya (Rp) Seragam SMA Laki-laki M L XL Seragam SMA perempuan M L XL Total Sumber : Data diolah

22 22 Tabel 4.2 Harga jual 2000 seragam sekolah bahan oxford Keterangan Ukuran Harga jual/unit Banyak nya Total Laki-laki M L XL Perempuan M L XL Total Sumber : Data diolah Pendapatan Rp Biaya produksi Rp Laba Kotor Rp Biaya Pemasaran Rp Laba bersih Rp Laba yang akan diperoleh jika perusahaan memutuskan untuk membeli kekurangan bahan dan memproduksi sendiri adalah sebesar Rp b. Alternatif Kedua: Membeli barang setengah jadi. Pendapatan = Rp Biaya produksi = Rp Laba Kotor = Rp Biaya pemasaran = Rp Laba bersih = Rp

23 23 c. Alternatif Ketiga: Membeli barang jadi dari pihak ketiga. Jika CV.Nanda memilih alternatif ini, maka mereka sudah mempunyai perusahaan rekanan yang sudah lama saling membantu dalam memenuhi pesanan masingmasing dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Tabel 4.3 Daftar harga yang diberikan oleh perusahaan lain untuk setiap unit seragam sekolah Nama barang Ukuran Harga beli /unit (Rp) Jumlah/unit Jumlah seluruhnya (Rp) Seragam sekolah sma M laki-laki L XL Perempuan M L XL Jumlah Sumber: Data diolah Jika membeli barang jadi dari luar maka : Pendapatan seragam sma = Rp Harga beli di luar = Rp Laba kotor = Rp Biaya pemasaran = Rp Laba bersih = Rp

24 Analisis Perhitungan Laba Diferensial Yang Akan Diterima Oleh CV.Nanda Dalam Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri, Membeli Barang Setengah Jadi Atau Membeli Barang Jadi. Dalam melakukan analisis perhitungan laba diferensial, CV.Nanda dihadapkan pada tiga alternatif pengambilan keputusan yang berhubungan dengan adanya kekurangan bahan baku untuk memproduksi pesanan, yaitu: Tabel 4.21 Perbandingan laba dari setiap alternatif Biaya yang Pendapatan dikeluarkan Laba Kotor Total Laba Keterangan (Rp) (Rp) (Rp) Bersih (Rp) Alternatif 1 Membuat sendiri Alternatif 2 Membeli bahan setengah jadi Alternatif 3 Membeli barang jadi Sumber: Data diolah 4.2 Analisis Kualitatif Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah mencari laba, sehingga perusahaan memilik kemampuan untuk berkembang dan tetap mampu mempertahankan eksistensinya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sangat penting melakukan ketepatan perhitungan harga pokok produksi pada masing-masing produknya. Sehingga dapat dilihat seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh dari produk tersebut. Dalam melakukan usaha untuk memperoleh laba tersebut, seringkali perusahaan

25 25 atau badan usaha menerima suatu pesanan tanpa melihat terlebih dahulu ketersediaan bahan baku karena kekhawatiran sang pemesan akan memesan di tempat lain. Hal inilah yang terjadi pada CV.Nanda, sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang konveksi. Ketika ingin memproduksi pesanan tersebut, baru diketahui bahwa adanya kekurangan bahan baku untuk memproduksi pesanan tersebut apalagi pada saat permintaan akan seragam sekolah meningkat dan tidak disertai ketersediaannya bahan dari supplier dan mengalami peningkatan harga, sehingga CV.Nanda harus segera memenuhi ketersediaan bahan baku tersebut baik dengan cara membeli bahan baru, membeli barang setengah jadi untuk memproduksi pesanan tersebut atau malah membeli barang jadi untuk memenuhi pesanan tersebut. Disinilah Metode Biaya Diferensial (differential cost) berperan, dengan menggunakan metode tersebut kita dapat melihat jumlah seluruh biaya yang akan kita keluarkan untuk setiap alternatif-alternatif yang kita pilih, jumlah laba yang akan kita peroleh dan juga jumlah biaya yang dapat kita hindari atau meminimalisasi biaya. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah biaya kesempatan (opportunity cost) yang merupakan suatu tambahan laba yang hilang akibat kita memilih suatu alternatif daripada alternatif lainnya, hal ini harus diperhatikan oleh para pengambil keputusan diperusahaan agar tidak melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Dan walaupun hal ini tidak tercatat sebagai biaya dalam catatan akuntansi namun sebaiknya dipertimbangkan sebagai suatu tolak ukur dalam pengambilan keputusan. CV.Nanda telah melakukan perhitungan tersebut untuk setiap alternatif keputusan yang akan mereka ambil, dari pembelian bahan baku, pembelian barang setengah jadi dan juga pembelian barang jadi dari pihak ketiga dan memperoleh hasil bahwa memproduksi sendiri lebih menguntungkan daripada alternatifalternatif yang lain.

26 26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan keseluruhan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada CV. Nanda di Bandar Lampung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Jika perusahaan memutuskan untuk memproduksi sendiri pesanan tersebut dengan membeli kekurangan bahan baku, maka laba yang akan diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp b. Jika perusahaan memutuskan untuk membeli barang setengah jadi (dalam hal ini bahan baku yang sudah dipotong), maka laba yang akan diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp c. Jika perusahaan memutuskan untuk membeli barang jadi, maka laba yang akan diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp d. Berdasarkan analisis biaya diferensial memproduksi dapat menghasilkan laba yang optimal. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta kesimpulan-kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan mencoba untuk memberikan saran, yaitu : Sebaiknya CV.Nanda memilih alternatif yang pertama yaitu memproduksi sendiri, walaupun mengalami kekurangan bahan baku, CV.Nanda dapat membeli bahan baku yang harganya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Karena dengan pendapatan yang sama dari setiap alternatif tetapi biaya yang dikeluarkan lebih kecil daripada membeli bahan setengah jadi ataupun membeli produk jadi sehingga CV.Nanda dapat menghasilkan laba yang optimal.

27 27 DAFTAR PUSTAKA Bustami,Bastian dan Nurlela.2009.Akuntansi Biaya.Jakarta: Mitra Wacana Media Ferowanda Analisis BOP Pabrik Dalam Menentukan Harga Pokok Produk Pada Gypsum Decoration Plafound Di Bandar Lampung. Skripsi FE. Universitas Lampung. Charter,William, dan Milton F.Usry.2006.Akuntansi biaya.jakarta:salemba Empat Mulyadi.2005.Akuntansi Biaya.Yogyakarta:STIE-YPKN. Mulyadi.2002.Akuntansi Manajemen: Konsep,Manfaat dan Rekayasa.Jakarta:Salemba Empat. Mustika,Dinar.2005.Pengaruh Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Produk Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan. Skripsi FE. Universitas Widyatama Bandung. Sunarto Akuntansi Manajemen.Yogyakarta: BPFE- US Taman Siswa. Supriyono,R.A.2002.Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pengambilan Keputusan.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Samryn.2001.Akuntansi Managerial.Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada Tim Penyusun Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandarlampung.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini ketatnya persaingan untuk merebut pasaran merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ini ketatnya persaingan untuk merebut pasaran merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar industri sejenis pun semakin ketat, sehubungan dengan keadaan ini ketatnya persaingan untuk merebut pasaran merupakan salah satu permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh laba. Berhasil atau tidaknya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut pada umumnya ditandai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang semakin pesat salah satu di antaranya adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer selalu dihadapkan pada masalah untuk membuat keputusan produk apa yang akan dijual, metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL TAS RANSEL PADA CV. BEBY COLLECTION Yulli Astuti (21207215) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2011 ABSTRAK Setiap

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON Prayudiana Yulita Sari Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya prayudianayulita@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini tidak hanya terjadi antara

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini tidak hanya terjadi antara BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini tidak hanya terjadi antara perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan masyarakat akan sandang terus berkembang. Bergesernya alasan kebutuhan dan perhatian masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar bisa dibagi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Supriyono (1992; 8) memberikan pengertian akuntansi manajemen sebagai berikut : Akuntansi manajemen adalah proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat dan benar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai suatu upaya untuk memilih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK GARMENT DARI PIHAK KETIGA PADA CV. MADIN PRATAMA

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK GARMENT DARI PIHAK KETIGA PADA CV. MADIN PRATAMA ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK GARMENT Ni Ketut Krisnayanti 1 I Ketut Puja Wirya Sanjaya 2 (Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembentukan suatu usaha pada dasarnya pasti berharap usaha yang didirikan terus maju dan terus menjaga kelangsungan hidupnya, termasuk usaha kecil dan menengah.

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA 28210590 LATAR BELAKANG Pada saat ini perekonomian Indonesia sudah mulai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk memajukan perusahaannya. Persaingan tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara beberapa alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat dari tahun ke tahun, menyebabkan begitu banyaknya perusahaan yang berkembang dan hidup dalam lingkungan yang berubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Terdapat pemahaman yang berkembang bahwa biaya (cost) adalah sama pengertiannya dengan beban (expense). Hal ini dikarenakan terdapat pengertian kalau biaya dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya l. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi secara teoritis menurut Skausen dan Hongren (2001:6) adalah "proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

langsung dan biaya overhead pabrik.

langsung dan biaya overhead pabrik. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1.Pengertian Biaya Menurut Supriyono ( 2000 : 16 ) Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen untuk melihat kemungkinan dan kesempatan yang akan terjadi pada masa datang. Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN Dian Rini Beutari 1 & Laelisneni 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax.

Lebih terperinci

Elshinta Longdong., V.Z. Tirayoh., Analisis Penggunaan Informasi

Elshinta Longdong., V.Z. Tirayoh., Analisis Penggunaan Informasi ANALISIS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA MODERN TAYLOR Oleh: Elshinta Longdong 1 Victorina Z. Tirayoh 2 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis Pada Cv Makmur Jaya Bandung

Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis Pada Cv Makmur Jaya Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-25 Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi. Menurut S. Munawir (2002:5), pengertian akuntansi dari segi prosesnya adalah: Suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban (expense) dan dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : teguhsastro73@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di semua bidang. Salah satu bidang yang cukup untuk mendapat perhatian adalah bidang ekonomi dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Di masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan harga pokok penjualan yang disajikan

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau baja yang saat ini melimpah di pasaran internasional dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. atau baja yang saat ini melimpah di pasaran internasional dan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang semakin pesat salah satu diantaranya adalah bisnis yang bergerak di bidang manufaktur dengan bahan

Lebih terperinci

Helmy Nur Hidayat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Helmy Nur Hidayat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PRODUK SETENGAH JADI (Studi Kasus Pada Perusahaan Mebeul Budi Hikmat) Helmy Nur Hidayat 083403095 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi dan pengendalian akan selalu dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif tindakan. Dari rangkaian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar

Lebih terperinci

Klasifikasi Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

Klasifikasi Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. Klasifikasi Biaya Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yangdapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sulistianingsih dan Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan

Lebih terperinci