BAB II KAJIAN TEORITIS. dapat juga diartikan sebagai wadah atau tempat orang orang yang saling berhubungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS. dapat juga diartikan sebagai wadah atau tempat orang orang yang saling berhubungan"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Tentang Masyarakat Pengertian Masyarakat Istilah masyarakat terlalu banyak digunakan dengan berbagai konteks, misalnya masyarakat agraris, masyarakat kota, masyarakat petani, masyarakat agama, dan lain sebagainnya. Menurut Abdul Syani (1995 : 83) mengungkapkan bahwa: istilah masyarakat dapat juga diartikan sebagai wadah atau tempat orang orang yang saling berhubungan dengan hukum dan budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini para ahli terkemuka mendefinisikan masyarakat yang dikutip dalam ( Abdul Syani, 1995 : 46 dan Harsojo, 2006 : 12 ) antara lain sebagai berikut : 1. Menurut J.L. Gillin dan J.P Gillin menamakan masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. 2. Menurut Aguste Comte masyarakat merupakan kelompok kelompok makhluk hidup dengan realitas realitas baru yang berkembang menurut hukum hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri. 3. Menurut Hasan Shadili mendefinisikan masyarakat sebagai golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. 4. Menurut Ralph Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas batas tertentu. 5. Menurut Maclver dan Page bahwa masyarakat ialah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dan pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah, atau jaringan dari relasi sosial itulah yang dinamai masyarakat.

2 6. Menurut S.R. Steinmentz memberikan batasan tentang masyarakat sebagai kelompok manusia besar yang meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan erat dan teratur. Berdasarkan beberapa pandangan menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas, saling membantu yang meliputi kelompok keompok dan pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks selalu berubah atau jaringan dari relasi sosial itulah yang di namai masyarakat. Maka masyarakat timbul dari setiap kumpulan, individu individu kelompok manusia yang telah cukup lama. Menurut Elliot ( dalam Harsojo, 1999 : 128 ) Apabila di teliti lebih dalam maka timbulnya eksistensi masyarakat itu di mungkinkan oleh interaksi sosial, yang oleh Park dan Burgess dapat di analisis sebagai proses proses sosial. Menurut kedua ahli sosiologi itu, interaksi sosial jika di analisis sebagai proses sosial dapat di klasifikasikan dalam lima kategori yaitu : ( 1 ) komunikasi, ( 2 ) konflik, ( 3 ) kompetisi, ( 4 ) akomodasi, ( 5 ) asimilasi, ( 6 ) koperasi Apabila kita berbicara mengenai masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita cenderung melihat dua tipe masyarakat. Sebenarnya pembagian masyarakat dalam dua tipe itu hanya untuk keperluan penyelidikan. Dalam sejarah antropologi, masyarakat yang sederhana atau bersahaja itu menjadi objek utama penyelidikan dari antropologi, sedangkan masyarakat yang kompleks adalah objek penyelidikan sosiologi. Sekarang ruang lingkup penyelidikan antropologi dan sosiologi tidak mempunyai batas batas yang jelas. Hanya dalam metode penyelidikan ada beberapa perbedaan. Antropologi sosial juga mengarahkan penyelidikan kedaerah perkotaan sedang sosiologi melebarkan studinya ke daerah pedesaan.( Harsojo, 1999 : 131 ) Ciri ciri Masyarakat Menurut Munandar ( 2008 : 131 ) mengatakan bahwa ciri ciri masyarakat itu ialah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu, adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerja bersama, ikatan atas dasar kepentingan bersama, ikatan atas dasar unsur unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepadensi, adanya norma norma dan kebudayaan.

3 Selain itu ciri ciri masyarakat dalam bentuk kehidupan bersama menurut Soerjono Soekanto ( 2006 : 22 ) adalah sebagai berikut : a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan beberapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka minimumnya adalah dua orang yang akan hidup bersama. b. Bercampur untuk waktu yang lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda benda mati seperti umpamanya kursi, meja, dan sebagainnya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia manisia baru. Manusia itu juga dapat bercakap cakap, merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinganan keinginan untuk menyampaikan kesan kesan atau perasaan perasaanya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut. c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat dengan yang lainnya. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa : ciri ciri masyarakat yaitu, dapat berinteraksi dengan orang lain, dapat membentuk suatu kebudayaan, tinggal dalam suatu wilayah, serta dapat menimbulkan ikatan atas dasar kepentingan bersama. 2.2 Masyarakat Tradisional Menurut Subandi ( 2009 : 31 ) mengartikan bahwa masyarakat tradisional sebagai suatu masyarakat yang : a. Struktur fungsi produksi yang terbatas, cara cara memproduksi yang rellatif primitif dan sikap masyarakat serta cara hidupnya yang sangat dipengaruhi oleh nilai nilai yang dicetuskan oleh cara pemikiran yang bukan rasional, tetapi oleh kebiasaan yang berlaku secara turn temurun. b. Tingkat produksi perkapita dan tingkat produktivitas perpekerja masih sangat terbatas. c. Kegiatan politik dan pemerintahan terdapat di daerah daerah dan di pegang oleh tuan tuan tanah berkuasa.

4 Selain menurut Pasaribu, dkk ( 1982 : 141 ) mengatakan bahwa: dalam masyarakat tradisional pada umumnya sosial budaya dikuasai tradisi, adat dan kepercayaan bukan dikuasai oleh hukum dan perundang undangan. Lapisan yang ada dalam masyarakat akan tetap untuk selamannya, anak cucu seseorang pada suatu lapisan masyarakat, akan mengikuti status orang tua dan nenek moyangnya. 2.3 Masyarakat Transisi Menurut Pasaribu J.L, dkk ( 1982 : ) menjelaskan bahwa dalam masyarakat taransisi pengaruh kebudayaan barat dianggap sebagai penyebab timbulnya proses transisi kebudayaan barat yang datang menyentuh masyarakat tradisional kerapkali melalui penduduk wilayah lalu menembus pola pola kehidupan dikalangan masyarakat tradisional menuju modernisasi. Dalam sejarah kolonial dapat diamati dua jalan proses penebusan tersebut yaitu, : pertama, penguasa kolonial untuk kepentingan sendiri melaksakan kebijaksanaan kebijaksanaan yang langsung dirasakan oleh penduduk setempat seperti antara lain pembuatan pelabuhan pelabuhan, jalan jalan raya dan jembatan, kereta api, alat alat komunikasi perkantoran dengan cara administrasi barat. Penembusan melalui media teknologi ini mempunyai pengaruh besar dalam penumbuhan dalam pemasaran hasil rakyat, pembukaan daerah daerah yang terisolir, timbulnya mata pencaharian baru, pengalaman pengalaman baru dalam berbagai bidang yang dulu tidak dikenal, peralatan peralatan baru dan menambah pergaulan masyrakat, komunikasi dan pos serta media umum lainnya. Kedua, akibat makin banyak orang orang pribumi mengenal ide ide dan metode barat melalui pendidikan, pergaulan maupun media lainnya, sebagian dari mereka mulai menentang konsep kolonialisme sendiri. Nilai nilai hak asasi manusia dalam hukum, pergaulan, politik, dan ekonomi, mulai diresapinya yang selama ini menjadi idam idaman pendidikan dan latihan mereka mandapat kemahiran dan keterampilan baru yang juga digunakannya. Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa : Masyarakat transisi yaitu, masyarakat yang mudah di pengaruhi oleh kebudayaan barat, yang datang menyentuh kebudayaan tradisional.

5 2.4 Masyarakat Modernisasi Lebih lanjut Pasaribu J.L, dkk, ( 1982 : 146 ) mengatakan bahwa : masyarakat moderen berusaha agar anggota masyarakat mempunyai pendidikan yang cukup tinggi akademis. Pengamatan menunjukan bahwa golongan ini (1) mempunyai pandangan luas objektif sebagai hasil yang diperoleh dari pendidikan luar negari. Tetapi sering mereka lupa bahwa kondisi luar negeri tidak sama dengan kondisi dalam negeri sehingga hal hal yang berlaku di luar negeri. Diperlukan adaptasi dari ilmu yang dipelajari. (2) dapat berantisipasi kemasa datang sebagai akibat pengetahuan yang mereka miliki. Itulah sebabnya mereka dapat membuat perencanaan yang menyeluruh. (3) perbaikan dilakukan dengan mengintroduser norma sosial yang baru yang dapat menjawab tantangan masa datang. Pengetahuan yang begitu luas serta pengalaman yang mereka peroleh membuat mereka tidak sabar sehingga tidak jarang mengambil jalan pintas dalam merubah masyarakat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa : masyarakat Modernisasi yaitu, masyarakat yang berusaha agar masyarakatnya mempunyai pendidikan yang cukup tinggi di banding dengan masyarakat moderen, dan masyarakat Transisi. Mereka ingin mempunyai pendidikan yang tinggi agar mereka dapat beradaptasi kemasa depan sebagai akibat pengetahuan yang mereka miliki. Sidi Gajalba ( 1983 : 235 ) mengungkapkan bahwa ciri ciri manusia moderen sebagai berikut : 1. Siap sedia untuk pengalaman baru dan keterbukaan terhadap inovasi dan perubahan. Manusia tradisional tidak suka menerima ide ide baru, cara merasa dan bertindak baru. 2. Pandangannya terhadap anggapan umum lebih demokratik, sadar akan keragaman sikap dan anggapan. 3. Memandang kepada masa sekarang dan yang akan datang lebih dari pada masa lampau. 4. Perencanaan, manusia moderen berorientasi dan terlibat dengan perencanaan dan pengorganisasian dan percaya kepadanya sebagai cara menangani kehidupan. 5. Mempercayai bahwa manusia dapat belajar banyak sekali untuk menguasai lingkungannya guna kepentingan dan tujuannya, ia lebih menguasai lingkungannya dari pada lingkungannya menguasainya. 6. Dapat memperhitungkan, bahwa orang orang dan lembaga lembaga lain di sekililingnya dapat di andalkan untuk memenuhi atau melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya. Artinya ia mempercayai dunia yang di atur oleh hukum di bawah kontrol manusia. 7. Martabat : ia sadar akan martabat orang lain dan memperlihatkan penghargaan kepadanya. Hal ini jelas melalui sikapnya terhadap wanita dan kanak kanak.

6 8. Ia lebih percaya kepada ilmu dan teknologi, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana. 9. Keadilan yang terbagi : ia percaya bahwa hak itu menurut kewajiban dan tidak menurut sekehendak hati, atau keistimewaan keistimewaan dari pada orang yang tidak ada hubungan dengan sumbangan yang diberikannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa : ciri ciri masyarakat moderan yaitu, siap menghadapi tantangan dan penglman baru. Sadar akan martabat orang lain, mempercayai adanya keadilan yang hak adalah hak dan kewajiban adalah kewajiban. 2.5 Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Soerjono Soekanto, ( 2007 : 136 ) mengemukakan bahwa : dalam masyarakat yang moderen, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam masyarakat moderen, betapapun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh dari kota. Sebaliknya pada masyarakat bersahaja pengaruh dari kota secara relatif tidak ada. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat gradual. Agak sulit memberikan batasan apa yang dimaksud dengan perkotaan karena adanya hubungan antara konsentrasi penduduk dengan gejala gejala sosial yang dinamakan urbanisme. Lebih lanjut Soerjono Soekanto ( 2006 : ) mengungkapkan bahwa: masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga / anggota masyarakat yang amat kuat hakekatnya. bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di manapun ia hidup dicintainnya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota anggota masyarakatnya yang saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain : a. Warga pedesaan memiliki hubungan yang lebih erat mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. b. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan. c. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian

7 d. Golongan orang orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. e. Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat informal. f. Kehidupan keagamaan lebih kental g. Banyak berurbanisasi ke kota karena ada faktor yang menarik dari kota Masyarakat perkotaan adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian kota lebih ditekankan pada sifat serta ciri ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu : a. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Hal yang penting adalah manusia perorangan atau individu. c. Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batasan batasan yang nyata. d. Kemungkinan kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa karena sistem pembagian kerja yang tegas tersebut diatas. e. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi. f. Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu, sehingga pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan kebutuhan seorang individu. g. Perubahan perubahan sosial tampak dengan nyata di kota kota, karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar. Warga pedesaan, suatu masyarakat mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian. Walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng, dan bata, tukang membuat gula. Namun demikian, tidaklah berarti setiap orang mempunyai tanah.( Koentjaraningrat, 1967 : 57 ). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : masyarakat pedesaan adalah, masyarakat yang hubungan kekeluargaan, dan kerja samanya masih kental. Selain itu pada umumnya pekerjaan mereka adalah petani. Sedangkan masyarakat perkotaan adalah : masyarakat yang mempunyai

8 kesibukan masing- masing sehingga hubungan kekeluargaan sudah kurang, selain itu di lihat dari kerjasamanya sudah karang. Masyarakat kota juga cepat menerima pengaruh dari luar. Kehidupan keagamaannya pun sudah berkurang di banding dengn masyarakat pedesaan. 2.6 Konsep Dasar Perubahan Sosial Ekonomi Pengertian Perubahan Sosial Ekonomi Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam masyarakat tidak terlepas dari pengaruh alam, pengaruh manusia, dan pengaruh produksi. Ketiga faktor ini menyebabkan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial. Menurut Hartomo,dkk ( 2008 : 285 ) mengatakan bahwa Di dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas dengan peristiwa peristiwa ekonomi, atau peristiwa peristiwa ekonomi selalu timbul di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut di sebabkan di satu pihak kebutuhan manusia tidak terbatas dilain pihak alat pemuas kebutuhan manusia terbatas adanya. Sementara itu Mohamad Hatta ( 1985 : 12 ) mengatakan bahwa dalam masa ekonomi pertama pengaruh alamlah yang terbesar. Dalam masa kedua tenaga manusia yang terutama. Dan dalam masa ketiga kapital yang menguasai produkssi. Menurut Abdul Syani ( 1995 : 83 ) mengungkapkan bahwa konteks sosiaologis, perubahan berarti suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya, perubahan bisa berupa kemunduran dan bisa juga berupa kemajuan. Lebih lanjut Astrid (Dalam Abdul Syani, 1995 : 103) mengatakan bahwa perubahan itu adalah suatu perkembangan. Ia menjelaskan bahwa development atau perkembangan adalah perubahan perubahan yang tertuju pada kemajuan keadaan dan hidup masyarakat, kemajuan kemajuan tersebut dimaksudkan untuk dinikmati oleh individu individu dalam masyarakat.

9 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, perubahan sosial ekonomi adalah: perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan tidak terlepas dari pengaruh alam. Peristiwa ekonomi sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena alat pemuas kebutuhan manusia terbatas. Agar dapat memperjelas tentang perubahan sosial, maka selanjutnaya perlu disajikan sejumlah definisi dari perubahan sosial dari beberapa ahli antropologi dan sosiologi, diantaranya, yang dikutip dalam Soerjono Soekanto ( 2006 : ) adalah sebagai berikut : 1. Wiliam F. Ogdurn, mengemukakan ruang lingkup perubahan perubahan sosial meliputi unsur unsur kebudayaan baik material maupun inmaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur unsur kebudayaan material terhadap unsur unsur immaterial. 2. Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup semua bagian kebudayaan termasuk di dalamnya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya maupun perubahan perubahan dalam bentuk serta aturan aturan organisasi sosial. 3. Maclver, perubahan perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan perubahan dalam hubungan sosial. 4. Gillin dan Gillin, mengatakan perubahan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan perubahan kondisi goegrafis, kebudayaan materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan penemuan baru dalam masyarakat. Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi di masyarakat dalam hubungan sosial. Atau perubahan yang terjadi dalam bidang bidang tertentu yang masih hubungannya dalam perubahan sosial Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Ekonomi Secara umum terjadinya perubahan sosial ekonomi dalam masyarakat, tentu diperlukan pengetahuan berkaitan dengan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan itu. Menurut Soerjono Soekanto ( 2006 : ) menjelaskan bahwa: pada umumnya dapat dikatakan bahwa mungkin ada sumber sebab sebab tersebut yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri

10 dan ada yang terletak di luar. Sebab sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut : 1. Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan struktur masyarakat, terutama lembaga lembaga kemasyarakatannya. Berkurangnya penduduk mungkin di sebabkan berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau daerah lain. Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya, dalam pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang memengaruhi lembaga lembaga kemasyarakatan. Perpindahan penduduk telah berlangsung beratus ratus ribu tahun lamanya di dunia ini. Hal itu sejajar dengan bertambah banyaknya manusia penduduk bumi ini. 2. Penemuan penemuan Baru Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur penemuan baru yang tersebarkan lain lain bagian masyarakat, dan cara cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan perubahan dapat dibedakan dalam pengertian pengertian discovery. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat, ataupun yang berupa gagasan, yang di ciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Apabila ditelaah lebih lanjut perihal penemuan penemuan baru, terlihat ada beberapa faktor pendorong yang dipunyai masyarakat. Bagi individu pendorong tersebut antara lain : a. Kesadaran kesadaran individu akan kekurangan dalam kebudayaannya b. Kualitas ahli ahli dari suatu kebudayaan c. Perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Di dalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Di antara orang orang tersebut banyak yang menerima kekurangan kekurangan tersebut sebagai suatu hal yang harus di terima saja. Orang lain mungkin tidak puas dengan keadaan, tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan tersebut. Keinginanan akan kualitas juga merupakan pendorong bagi terciptanya penemuan penemuan baru. Perlu di ketahui bahwa penemuan baru dalam kebudayaan rohaniah dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan perubahan. 3. Pertentangan Masyarakat Pertentangan mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau

11 kelompok dengan kelompok. Umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan di dasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tetapi mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam hal hal tertentu dapat menimbulkan perubahan perubahan. Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, diantaranya sebagai berikut : 1. Sebab sebab yang berasal dari lingkungan Alam yang ada di sekitar manusia. Terjadinya gempa bumi, topan, dan lain lain mungkin menyebabkan masyarakat masyarakat yang mendiami suatu daerah daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, mereka harus menyesuikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut. Kemungkinan hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya perubahan - perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. 2. Peperangan Peperangan dengan negara lain dapat pula menyebabkan perubahan perubahan karena biasanya negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah. Contohnya adalah negara negara yang kalah dalam perang dunia kedua banyak sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya. 3. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Apabila sebab sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Namun, apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat komunikasi masa, ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari setu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna alat alat komunikasi tersebut. Sementara itu, pihak lain hanya menerima pengaruh tanpa mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya disebut akulturasi. Kebudayaan masyarakat lain yang masuk dan mempengaruhi, sekaligus menyebabkan terjadinya perubahan perubahan dalam suatu masyarakat, biasanya tingkat kebudayaannya lebih tinggi tingkatannya Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perubahan

12 Secara garis besar faktor faktor yang mempengaruhi perubahan dapat di kelompokan menjadi dua yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Oleh karena itu, menurut Soerjono Soekanto ( 2006 : 283 ) mengatakan bahwa di dalam masyarakat di mana terjadi suatu proses perubahan, terdapat faktor faktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi. Faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut : : 1. Faktor Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan Menurut Soerjono Soekanto faktor faktor yang mendorong jalannya proses perubahan yaitu a. Kontak dengan budaya lain Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah salah satu proses penyebaran unsur unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan penemuan baru yang telah di hasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah di terima oleh masyarakat dapat di teruskan dan di sebarkan pada masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat menikmati kegunaannya. Proses tersebut merupakan pendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan kebudayaan masyarakat manusia. b. Sistem pendidikan formal yang maju Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan individu. Pendidikan memberikan nilai nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, yang mana memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan zaman atau tidak. c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan keinginan untuk maju. Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, masyarakat merupakan pendorong bagi usaha usaha penemuan baru. Hadiah nobel misalnya, merupakan pendorong untuk menciptakan hasil hasil karya yang baru. Di Indonesia juga dikenal sistem penghargaan yang tertentu, walaupun masih dalam arti yang sangat terbatas dan belum merata. d. Toleransi terhadap perbuatan perbuatan yang menyimpang. e. Sistem terbuka lapisan masyarakat Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.

13 f. Penduduk yang heterogen Pada masyarakat yang terdiri dari kelompok kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan ras ideologi yang berbeda dan seterusnya, mudah terjadinya pertentangan pertentangan yang mengundang kegincangan kegoncangan. g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu. h. Orientasi ke masa depan i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya. 2. Faktor Faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat memperkaya kebudayaan sendiri. Hal itu juga menyebabkan para warga masyarakat terkukung pola pola pemikirannya oleh tradisi. b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat Hal ini memungkinkan di sebabkan hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup atau mungkin karena lama dijajah oleh masyarakat lain. c. Sifat masyarakat yang sangat tradisional Suatu sikap masyarakat yang mengagung agungkan tradi dan masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak dapa diubah manghambat jalannya proses perubahan. Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan diakui oleh golongan konservatif. d. Adanya kepentingan kepentingaan yang telah tertanam denga kuat

14 Dalam setiap organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan, pasti akan ada sekolompok orang yang menikmati kedudukan perubahan perubahan. e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan Memang harus diakui kalau tidak mungkin integrasi semua unsur suatu kebudayaan bersifat sempurnah. Beberapa perkelompokan unsur unsur tertentu mempunyai derajat integrasi tinggi. f. Prasangka terhadap hal hal baru atau asing atau sikap yang tertutup g. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis Setiap usaha perubahan pada unsur unsur kebudayaan rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat h. Adat atau kebiasaan i. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidk mungkin di perbaiki.

BAB II KAJIAN TEORITIS. Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam masyarakat tidak terlepas dari

BAB II KAJIAN TEORITIS. Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam masyarakat tidak terlepas dari BAB II KAJIAN TEORITIS 2. 1 Konsep Dasar Perubahan Sosial Ekonomi 2.1.1 Perubahan Sosial Ekonomi Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam masyarakat tidak terlepas dari pengaruh alam, pengaruh manusia,

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,

Lebih terperinci

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Perubahan Sosial Konsep Modernisasi Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu

Lebih terperinci

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG

Lebih terperinci

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk

Lebih terperinci

perubahan sosial fitri dwi lestari

perubahan sosial fitri dwi lestari perubahan sosial fitri dwi lestari Kingsley Davis Mac lver Suatu perubahan-perubahan yang terjadi di dalam strutur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial menurut beliau : timbulnya pengorganisasian

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Geografi Kelas 9 Semester 1 Teknologi komputer sebagai salah satu contoh wujud dari perubahan budaya Pendahuluan Tidak ada masyarakat yang statis, semua masyarakat/kebudayaan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat

Lebih terperinci

Masyarakat Perkotaan & Masyarakat Pedesaan

Masyarakat Perkotaan & Masyarakat Pedesaan Masyarakat Perkotaan & Masyarakat Pedesaan 7 Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh gejolak masyarakat perkotaan, memahami dan menghayati kenyataan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Nelayan Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat

Lebih terperinci

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).

Lebih terperinci

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global A. Tujuan Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat menjelaskan kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehidupan Masyarakat Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun bahasa sehari-hari adalah masyarakat.

Lebih terperinci

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan: PENGANTAR SISTEM SOSIAL TKW 121 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. KULIAH KE 2 HAKIKAT ILMU SOSIAL Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan: a. Sosiologi merupakan ilmu

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar  4.2 Sistem Sosial BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota

Lebih terperinci

Nama :Rayendra Pratama NPM : 1A Kelas : 1 KA 39. Tugas ISB Bab 7

Nama :Rayendra Pratama NPM : 1A Kelas : 1 KA 39. Tugas ISB Bab 7 Nama :Rayendra Pratama NPM : 1A112084 Kelas : 1 KA 39 Tugas ISB Bab 7 Perkotaan,Aspekaspek positif dan negatif Pengertian. Linton : adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,

Lebih terperinci

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma

Lebih terperinci

WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan

WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan WAWASAN SOSIAL BUDAYA Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan Disusun Oleh : Nur Fazheera Al Gadri (D0217023) Hendra Lesmana (D0217515) Asmirah (D0217024) Abdillah Resky Amiruddin (D0217514) FAKULTAS TEKNIK PRODI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dimana banyak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dimana banyak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dimana banyak memiliki kekayaan kebudayaan didalamnya. Selain itu menurut Koentjaraningrat (2009:165), di Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT Makna Individu Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahpisahkan antara jiwa dan raganya.

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan

Lebih terperinci

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Kebudayaan Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi

Lebih terperinci

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya yang berada di daerah-daerah di dalamnya. Kebudayaan itu sendiri mencakup pengertian yang sangat luas. Kebudayaan merupakan

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Manusia Sebagai Makhluk Sosial Makhluk Spiritual Manusia Makhluk individual Makhluk Sosial Manusia

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 08 Komunikasi dan Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi PUBLIK RELATIONS http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Perubahan Sosial Gillin

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN WEWENANG

KEKUASAAN DAN WEWENANG KEKUASAAN DAN WEWENANG A. Pengantar Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

MANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar:

MANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar: MANUSIA DAN BUDAYA Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar: A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia Makhluk Yang Tidak Bisa Hidup Sendiri. Ilmu Filsafat Memandang Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya Yang Diciptakan Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu berupa kekayaan alam maupun kekayaan budaya serta keunikan yang dimiliki penduduknya. Tak heran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tahap Pengembangan Masyarakat Masyarakat senantiasa akan mengalami perubahan dikarenakan masyarakat adalah mahluk yang tidak statis melainkan selalu berubah secara dinamis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut merupakan daerah dataran rendah pesisir pantai. Sebagian besar warga masyarakat Desa Setrojenar

Lebih terperinci

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat SITI IRENE ASTUTI D SITI IRENE ASTUTI D Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Apabila sosial yang ada mengakibatkan disintegrasi masyarakat, tersebut bersifat... a. Proses b. Regres c. Evolusioner oner e. Dialektika 2. Suatu penemuan baru dapat menimbulkan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) Pertemuan ke-3 MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN AGRARIS (1) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menemukan perbedaan masyarakat dan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Transmigrasi Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil keputusan, guna tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk, memperluas kesempatan kerja,

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Sumber-sumber Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-6 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran sebagai aktor, sebagimana manusia itu dapat memberikan sumbangan dan memfasilitasi kehidupan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Sektor pariwisata dapat dikatakan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek

Lebih terperinci

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07 MODUL PERKULIAHAN Kelompok & Organisasi Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 07 MK61004 Nurwidiana, SKM MPH Abstract Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sosial Ekonomi Masyarakat Kehidupan sosial ekonomi adalah hal-hal yang didasarkan atas kriteria tempat tinggal dan pendapatan. Tempat tinggal yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7 GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7 Agus sudarsono 1 VII. KEBUDAYAAN 2 A. BUDAYA DAN KEBUDAYAAN Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan. DORIS FEBRIYANTI M.Si

Perubahan Sosial dan Kebudayaan. DORIS FEBRIYANTI M.Si Perubahan Sosial dan Kebudayaan DORIS FEBRIYANTI M.Si Latar Belakang Masy manusia adalah mahluk dinamis yg tiap saat selalu mengalami perubahan Perubahan dpt mengenai: nilai- nilai sosial, pola2 perilakuan,

Lebih terperinci

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang : LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS : Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.

BAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan. 8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia Kepuasan merupakan kondisi subyektif dari keadaan pribadi seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni yang merekam kembali alam kehidupan, akan tetapi yang memperbincangkan kembali lewat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN A. Objek Bahasan 1. Objek materi Filsafat Indonesia ialah kebudayaan bangsa. Menurut penjelasan UUD 1945 pasal 32, kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan manusia lainnya. Artinya dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Namun demikian sebagai mahluk biologis merupakan individu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman modern ini, keberadaan kaum waria seakan penuh dengan nilai-nilai negatif dalam pribadi seseorang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya terdapat daya kreatif dan daya imajinasi. Kedua kemampuan tersebut sudah melekat pada jiwa

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan Perubahan Sosial dan Kebudayaan Pengantar Setiap masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan Ilustrasi perubahan: orang-orang desa sudah mengenal sistem perdagangan, alat transportasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat. I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan dalam masyarakat tidak begitu saja ada dengan sendirinya. Kebudayaan itu sendiri merupakan sebuah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia yang diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari hubungan dengan sesama manusia lainnya, yang dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi

Lebih terperinci

Budaya dan Komunikasi 1

Budaya dan Komunikasi 1 Kejujuran berarti integritas dalam segala hal. Kejujuran berarti keseluruhan, kesempurnaan berarti kebenaran dalam segala hal baik perkataan maupun perbuatan. -Orison Swett Marden 1 Memahami Budaya dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian dinamika menurut wibowo, ( 1998 : 41) bahwa dinamika adalah

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian dinamika menurut wibowo, ( 1998 : 41) bahwa dinamika adalah BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Dinamika Pengertian dinamika menurut wibowo, ( 1998 : 41) bahwa dinamika adalah masyarakat dapat diartikan melalui asal katanya yaitu, Dinamika dan masyarakat untuk memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh sebab itu kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 09 Komunikasi Dan Sistem Kemasyarakatan Dr. Heri Budianto.M.Si Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi PUBLIK RELATIONS http://mercubuana.ac.id Arti Kemasyarakatan Masyarakat

Lebih terperinci

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material dengan Struktur Sosial disusun oleh : DWI YANTI SARWO RINI D 0311025 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya MODUL PERKULIAHAN Masyarakat & Budaya FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ MK 42005 Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 5 Abstract Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas XII Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian perubahan sosial. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Ritual Ritual adalah tehnik (cara metode) membuat suatu adat kebiasaan menjadi suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat sosiologi dalam kehidupan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tradisi yang berkaitan dengan peristiwa kelahiran, kematian dan perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Bagi masyarakat Jawa berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang

Lebih terperinci