BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 31 TAHUN 2016 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 31 TAHUN 2016 TENTANG"

Transkripsi

1 SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang a. bahwa rumah dinas daerah adalah aset milik Pemerintah Kabupaten Katingan perlu penataan, penertiban dan pendayagunaan yang dilakukan melalui penetapan status golongan rumah dinas daerah milik Pemerintah Kabupaten Katingan; b. bahwa golongan rumah dinas daerah Kabupaten Katingan belum dilakukan Identifikasi jenis golongan bangunan dimaksud; c. bahwa dalam rangka mewujudkan akuntabilitas pengelolaan barang milik daerah, diperlukan adanya tertib administrasi dan penataan aset dalam pengelolaan barang milik daerah berupa rumah dinas daerah Kabupaten Katingan dengan tetap menjunjung tinggi good governance; d. bahwa untuk memenuhi maksud huruf a, huruf b dan huruf c diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Katingan. Mengingat 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 3. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2 4. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negeri Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4515); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor Republik Indonesia 4855); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status dan Pengalihan Hak Atas Rumah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2008 Nomor 3); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2008 Nomor 1);

3 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana kerja Pemerintah Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN BUPATI KATINGAN TENTANG PEMANFAATAN RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Katingan; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Katingan; 3. Bupati adalah Bupati Katingan; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan; 5. Pejabat adalah Pejabat Pemerintah Kabupaten Katingan yang diangkat untuk menduduki jabatan tertentu; 6. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Katingan; 7. Rumah Dinas Daerah adalah bangunan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta sarana penunjang pelaksanaan tugas Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil; 8. Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Non PNS adalah Tenaga Kontrak Khusus, Pensiunan, Janda/Duda PNS, atau masyarakat umum lainnya; 9. Tenaga Kontrak Khusus adalah Dokter PTT, Bidan PTT, Guru kontrak, Tenaga Kontrak Penjaga Malam Kantor, tenaga kontrak lainnya yang dibutuhkan karena keahliannya; 10. Rumah Dinas Golongan I (rumah jabatan) adalah Rumah Dinas yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal dirumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu; 11. Rumah Dinas Golongan II (rumah instansi) adalah Rumah Dinas yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi tertentu dan hanya disediakan untuk di diami oleh Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berdinas di instansi tersebut serta apabila mutasi, pensiun, berhenti, dan atau meninggal dunia, rumah tersebut wajib dikembalikan kepada Pemerintah Kabupaten Katingan; 12. Rumah Dinas Golongan III adalah Rumah Dinas yang tidak termasuk Rumah Dinas Golongan I dan Rumah Dinas Golongan II;

4 13. Penghuni Rumah Dinas Daerah adalah Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menempati Rumah Dinas Daerah; 14. Surat Izin Penghunian adalah Izin Penghunian Rumah Dinas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan melalui pejabat yang berwenang; 15. Surat Izin Penghunian yang selanjutnya disingkat SIP adalah surat izin penghunian rumah dinas yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat ketentuan; 16. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Dinas Daerah, Badan Daerah dan Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan. BAB II JENIS DAN GOLONGAN RUMAH DINAS DAERAH Pasal 2 Golongan Rumah Dinas Daerah terdiri atas 1. Rumah Dinas Daerah Golongan I/a; 2. Rumah Dinas Daerah Golongan I/b; 3. Rumah Dinas Daerah Golongan II/a; 4. Rumah Dinas Daerah Golongan II/b; 5. Rumah Dinas Daerah Golongan III/a; 6. Rumah Dinas Daerah Golongan III/b; Pasal 3 (1). Rumah Dinas Daerah Golongan I/a terdiri atas ; a. Rumah Jabatan Bupati; b. Rumah Jabatan Wakil Bupati; (2). Rumah Dinas Daerah Golongan I/b terdiri atas ; a. Rumah Jabatan Sekretaris Daerah b. Rumah Jabatan Ketua DPRD; c. Rumah Jabatan Wakil Ketua DPRD; (3). Rumah Dinas Daerah Golongan II/a adalah Rumah Jabatan diruang lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah tertentu Pegawai Negeri Sipil Daerah Pangkat/Golongan IV/a keatas yang melekat dengan tugas pokok pekerjaannya; (4). Rumah Dinas Daerah Golongan II/b adalah Rumah Jabatan diluar ruang lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah tertentu Pegawai Negeri Sipil Daerah Pangkat/Golongan I sampai dengan Pangkat/Golongan III ; (5). Rumah Dinas Daerah Golongan III/a adalah Rumah Jabatan Pegawai Negeri Sipil Pangkat/Golongan III dan IV; (6). Rumah Dinas Daerah Golongan III/b terdiri atas ; a. Rumah Jabatan diluar maupun didalam wilayah Kecamatan di Kabupaten Katingan dengan Pangkat/Golongan I dan II; b. Rumah Jabatan Dinas berupa 1. Mess; 2. Kopel; 3. Barak; 4. Asrama.

5 BAB III TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS DAERAH Pasal 4 Penghunian Rumah Dinas Daerah hanya dapat diberikan kepada Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah, kecuali ditentukan lain oleh Bupati Katingan. Pasal 5 (1). Surat Ijin Penghunian Rumah Dinas Daerah Golongan I/a dan Golongan I/b dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Daerah; (2). Surat Ijin Penghunian Rumah Dinas Daerah Golongan I/c dikeluarkan dan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah; (3). Surat Ijin Penghunian Rumah Dinas Daerah Golongan II/a, Golongan II/b, Golongan III dikeluarkan dan ditandatangani oleh masing-masing Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah; (4). Pemilik Surat Ijin Penghunian wajib menempati Rumah Dinas Daerah selambat-lambatnya dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak Surat Izin Penghunian diterima; (5). Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak ijin penghunian diterima ternyata Rumah Dinas Daerah tidak ditempati oleh Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah, maka surat Ijin tersebut dianggap batal dan Pejabat yang berwenang dapat mengeluarkan Surat Ijin Penghunian yang baru bagi Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah lain; (6). Persyaratan bagi Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dapat menggantikan untuk menghuni Rumah Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) adalah sebagai berikut a. Telah mengabdi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berturut-turut pada Pemerintah Kabupaten Katingan; b. Belum memiliki rumah/tempat tinggal; c. Membuat surat pernyataan untuk meninggalkan Rumah Dinas Daerah dengan tidak menuntut ganti rugi apabila sewaktu-waktu Rumah Dinas Daerah diperlukan; d. Mengajukan Surat Permohonan kepada Bupati Katingan; e. Wajib membayar sewa Rumah Dinas yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan; (7). Surat Ijin Penghunian yang ditandatangani oleh Pengelola, paling sedikit memuat a. Obyek penghunian; b. Jangka waktu; c. Hak dan kewajiban penghuni; d. Larangan; dan e. Sanksi.

6 BAB IV TATA CARA PENGALIHAN STATUS RUMAH DINAS DAERAH Pasal 6 Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III wajib memenuhi syarat sebagai berikut 1. Umur Rumah Dinas Daerah paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak di miliki oleh Pemerintah Kabupaten Katingan atau sejak ditetapkan perubahan fungsinya sebagai Rumah Dinas Daerah; 2. Status hak atas tanahnya sudah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan; 3. Rumah dan tanah tidak dalam keadaan sengketa berdasarkan surat pernyataan dari instansi yang bersangkutan; 4. Penghuninya telah memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri Sipil paling singkat 10 (sepuluh) tahun; 5. Penghuni rumah memiliki Surat Izin Penghuni (SIP) yang sah dan suami atau istri yang bersangkutan belum pernah membeli atau memperoleh fasilitas rumah dan/atau tanah dari Pemerintah Kabupaten Katingan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6. Penghuni menyatakan bersedia mengajukan permohonan Pengalihan Hak Rumah Dinas Daerah paling singkat 1 (satu) tahun terhitung sejak rumah tersebut menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III dengan ketentuan karena kelalaian mengajukan permohonan tersebut, kepada penghuni dikenakan sanksi membayar sewa 2 (dua) kali dari sewa setiap bulannya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan; dan 7. Untuk Rumah Dinas Daerah yang berbentuk Rumah Susun, sudah mempunyai perhimpunan penghuni yang ditetapkan Pimpinan Instansi. Pasal 7 (1). Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III dilakukan berdasarkan permohonan penghuni; (2). Penghuni mengajukan usul Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III kepada Pengelola Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan; (3). Pengelola Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan melakukan kajian terhadap usul pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan memperhatikan a. Statistik Rumah Dinas Daerah yang ada; b. Jumlah Rumah Dinas Daerah; dan c. Analisis Kebutuhan Rumah Dinas Daerah. (4). Pengelola Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan menyampaikan hasil kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Bupati Katingan dengan melampirkan dokumen; a. Salinan Keputusan Penetapan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II; b. Salinan Surat Izin penghunian (SIP) Rumah Dinas Daerah Golongan II; c. Surat Keterangan status kepegawaian terakhir pemegang Surat Izin penghunian (SIP) Rumah Dinas Daerah Golongan II dari instansi yang bersangkutan; dan d. Gambar legger/gambar arsip berupa rumah dan situasi.

7 (5). Berdasarkan kajian yang dilakukan Pengelola Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pimpinan Instansi yang bersangkutan mempertimbangkan usul Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II yang berdiri sendiri dan/atau berupa Satuan Rumah Susun beserta atau tidak beserta tanahnya menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III; (6). Bupati Katingan memberikan persetujuan secara tertulis atas usul Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah sebagaimana maksud pada ayat (5); (7). Dalam hal Bupati Katingan menolak usul Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah sebagaimana maksud pada ayat (5), maka penolakan tersebut disampaikan kepada pemohon dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan dengan disertai alasan penolakan; (8). Dalam hal usul Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah Golongan II menjadi Rumah Dinas Daerah Golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berupa Rumah Susun/Kopel, maka Pengalihan Status Rumah Dinas Daerah tersebut diusulkan untuk satu Blok Rumah Susun/Kopel; BAB V PENSIUNAN PEGAWAI, JANDA/DUDA PENSIUNAN, DAN PENGHUNI RUMAH DINAS DAERAH LAINNYA Pasal 8 (1) Penghuni Rumah Dinas Non PNS yang telah memiliki Surat Ijin Penghunian sebelum dikeluarkannya Peraturan Bupati Katingan ini, masih tetap berlaku sampai surat perjanjian berakhir; (2) Pensiunan pegawai dan janda/ duda pensiunan yang telah memiliki Surat Ijin Penghunian dapat mengajukan kembali permohonan penghunian kepada Pengelola; (3) Pengajuan Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling cepat 6 (enam) bulan dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Surat Ijin Penghunian; (4) Apabila Penghuni Rumah Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengajukan permohonan penghunian kembali, maka hak mengajukan permohonan pemanfaatan dinyatakan hilang. BAB VI KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PENGHUNI RUMAH DINAS DAERAH Bagian Kesatu Kewajiban Pasal 9 (1) Penghuni Rumah Dinas Daerah berkewajiban a. Memelihara dan memanfaatkan Rumah Dinas Daerah sesuai dengan fungsinya; b. Membayar Pajak Bumi dan Bangunan, rekening air, rekening listrik dan rekening telepon; c. Bagi Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang pindah ke instansi diluar Pemerintah Kabupaten harus meninggalkan Rumah Dinas Daerah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak Keputusan Kepindahan diterima;

8 d. Bagi Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mutasi ke instansi lain dalam daerah, pensiun atau meninggal dunia harus mengosongkan atau meninggalkan Rumah Dinas Daerah dalam jangka waktu selambatlambatnya 2 (dua) bulan e. Pemungutan tarif sewa Rumah Dinas dilaksanakan oleh Bagian Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum pada Peraturan Bupati Katingan Nomor 54 Tahun 2012 Bab III pasal 3 ayat 12. (2) Dikecualikan dari ketentuan Pasal 5 ayat (6) huruf b dan e adalah penghuni Rumah Dinas Golongan I. (3) Tata cara dan besarnya uang sewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e akan ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan Bupati Katingan. Penghuni Rumah Dinas Daerah dilarang Bagian Kedua Larangan Pasal 10 a. Menyerahkan sebagian atau seluruh Rumah Dinas Daerah kepada Pihak Lain; b. Mengubah sebagian atau seluruh bangunan Rumah Dinas Daerah; c. Menggunakan Rumah Dinas Daerah tidak sesuai fungsinya. BAB VII SANKSI-SANKSI Pasal 11 (1) Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud di Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Bupati Katingan memberikan teguran kepada Pemegang Ijin Penghunian Rumah Dinas Daerah; (2) Apabila tindakan pemegang Izin Penghunian Rumah Dinas Daerah sebagimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan kerugian materil terhadap Daerah, pemegang ijin wajib memberikan ganti rugi materil terhadap nilai kerugian berdasarkan hasil penghitungan Tim Teknis Pemerintah Kabupaten Katingan. (3) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah teguran tertulis dari Bupati Katingan dengan ketentuan sebagai berikut a. Teguran pertama dengan jangka waktu selama 30 (tiga puluh) hari; b. Teguran kedua dengan jangka waktu selama 30 (tiga puluh) hari; c. Teguran ketiga yang ditindaklanjuti dengan upaya pengosongan paksa oleh aparat Pemerintah Kabupaten Katingan yang berwenang; BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati Katingan ini, kepada Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menempati Rumah Dinas Golongan II dan III wajib mengajukan permohonan ijin penghunian selambat-lambatnya tiga bulan setelah diundangkannya Peraturan Bupati Katingan ini.

9 BAB IX PENUTUP Pasal 13 Peraturan Bupati Katingan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Katingan. Ditetapkan di Kasongan pada tanggal, 18 April 2016 BUPATI KATINGAN, ttd H. AHMAD YANTENGLIE Diundangkan di Kasongan pada tanggal, 19 April 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KATINGAN, ttd NIKODEMUS BERITA DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2016 NOMOR 275

10 LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TANGGAL FORMAT SURAT IJIN PENGHUNIAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Garuda Nomor 01 Telp. (0536) K A S O N G A N SURAT IZIN PENGHUNIAN RUMAH DINAS GOLONGAN I Nomor... BUPATI KATINGAN Memberikan izin kepadaa Nama NIP Pangkat Jabatan Instansi Jumlah keluarga... Orang, sebagai berikut No. Nama Anggota Keluarga 1 2 L/P Tempat/Tgl Lahir Hubungan Keluarga Keterangan 6 Ket L = laki-laki, P = perempuan Untuk menempati rumah jabatan tertentu yang berlokasi di Alamat Rumah Kelurahan Kecamatan Kota Luas Tanah /Bangunan Dengan ketentuann pemegang Surat Izin Penghuniann (SIP) Rumah Dinas Pemerintah Kabupaten Katingan, berkewajiban mentaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut 1. Penghuni berkewajiban a. Setelah SIP Rumah Dinas diterbitkan, maka rumah tersebut harus segera ditempati selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan; (2) Penunjukan Penghuni/menempati rumah dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan dan penarikan kembali SIP Rumah Dinas adalah wewenang Bupati Katingan; c. Wajib memelihara kebersihan, keindahan, bangunan termasuk halaman/perlengkapan dengan sebaik-baiknya dan mengembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten Katingan apabila Rumah Dinas tidak ditempati lagi oleh penghuni; d. Memelihara kebersihan dan menjaga keamanan lingkungan; dan

11 e. Menyerahkan kembali rumah dinas kepada Pemerintah Kabupaten Katingan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan apabila SIP berakhir dan/atau dicabut, tanpa ganti rugi atau kompensasi dalam bentuk apapun. 2. Penghuni dilarang a. Memindahtangankan dan/atau menyewakan dalam bentuk apapun baik sebagian atau seluruh rumah kepada pihak lain; b. Mengubah bentuk bangunan dan/atau menambah bangunan baik permanen maupun semi permanen tanpa izin tertulis; dan c. Mengubah fungsi rumah. 3. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini berlaku selama masih menduduki jabatan tertentu dan SIP berakhir, apabila a. Pindah tugas; b. Tidak lagi menduduki jabatan tertentu; c. Tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam nomor 1 dan nomor 3 dalam SIP ini; d. Mengundurkan diri; dan e. Meninggal dunia. 4. Pemegang SIP tidak boleh meminta kompensasi atas biaya yang telah dikeluarkan akibat pemberian izin penambahan atau perubahan bangunan sebagaimana dimaksud nomor 3 huruf b; 5. Penambahan dan/atau perubahan bangunan menjadi milik Daerah; 6. Apabila Penghuni tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam nomor 1 dan melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam nomor 3, maka akan dikenakan sanksi pencabutan SIP. Demikian Surat Ijin Penghunian dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Kasongan, a.n. Bupati Katingan Sekretaris Daerah, Nama NIP. Tembusan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Katingan di Kasongan; 2. Ketua DPRD Katingan di Kasongan; 3. Inspektur Kabupaten Katingan di Kasongan; 4. Sekretariat Daerah di Kasongan Up. a. Kepala Bagian Umum; b. Kepala Bagian Akuntansi; c. Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset. 5. Dinas Pendapatan Daerah Kaabupaten katingan di Kasongan; 6. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

12 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TANGGAL FORMAT SURAT IJIN PENGHUNIAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Garuda Nomor 01 Telp. (0536) K A S O N G A N SURAT IZIN PENGHUNIAN RUMAH DINAS GOLONGAN II/III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN Memberikan izin kepadaa 1. Nama 2. NIP 2. Tempat dan Tanggal Lahir 3. Instansi tempat bekerja 4. Jabatan 5. Pangkat/Golongan 6. Masa Kerja 7. Nomor Telepon Rumah/HP 8. Susunan Keluarga (segaris lurus) Nomor. BUPATI KATINGAN No. Nama L/P Umur (Tahun) Hubungan Keterangan Keluarga Untuk menempati perumahan dinas a. Letak Jalan/Nomor Kelurahan/Desa RT/RW Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi b. Luas Bangunan c. Luas Tanah d. Konstruksi e. Golongan Rumah Din f. Tercatat Pada g. Mulai menempati rum nas mah Katingan/. Kalimantan Tengah.. m2.m2

13 Dengan ketentuan pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas Pemerintah Kabupaten Katingan, berkewajiban mentaati ketentuan - ketentuan sebagai berikut 1. Setelah SIP Rumah Dinas diterbitkan, maka rumah tersebut harus segera ditempati selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan; 2. Penunjukan Penghuni/menempati rumah dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan dan penarikan kembali SIP Rumah Dinas adalah wewenang Bupati Katingan melalui Pembantu Pengelola; 3. Kepada pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini wajib membayar Sewa Rumah Dinas (Retribusi) setiap bulannya sesuai ketentuan yang berlaku dengan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan tentang Retribusi Jasa Usaha; 4. Setiap penghuni Rumah Dinas yang terlambat membayar Sewa Rumah Dinas, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari pokok setiap bulan keterlambatan; 5. Keterlambatan pembayaran Sewa Rumah Dinas sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP) tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni; 6. Wajib memelihara kebersihan, keindahan, bangunan termasuk halaman/ perlengkapan dengan sebaik-baiknya dan mengembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten Katingan apabila Rumah Dinas tidak ditempati lagi oleh penghuni; 7. Rumah dinas/inventaris pemerintah dipergunakan untuk tempat tinggal dan tidak diperbolehkan untuk keperluan lain, disewakan/dikontrakkan maupun dihuni oleh yang tidak sesuai dengan Surat Izin Penghunian ini; 8. Surat Izin Penghunian (SIP) berakhir apabila telah habis masa berlaku dan tidak melakukan perpanjangan, penghuni tidak lagi bertugas pada Pemerintah Kabupaten Katingan, penggunaan Rumah Dinas tidak sesuai peruntukannya, pemegang SIP diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri Sipil dan penghuni meninggal Dunia; 9. Dilarang membongkar, mengubah dan memperluas rumah dinas tanpa izin/ persetujuan Bupati Katingan dan apabila terdapat perubahan bangunan maka akan menambah biaya sewa rumah dinas yang disesuaikan dengan luas dan konstruksi bangunan; 10. Kerusakan-kerusakan rumah dinas yang ditimbulkan oleh karena kelalaian pemegang SIP Rumah Dinas atau penghuni lain yang tinggal berdiam bersama didalam rumah dinas maka biaya perbaikan wajib ditanggung sepenuhnya oleh pemegang SIP Rumah Dinas; 11. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal...s/d..., selanjutnya harus diajukan permohonan SIP perpanjangan lagi atas persetujuan Bupati Katingan; 12. Surat Izin Penghunian Rumah Dinas dapat diperpanjang kembali, sepanjang Pemerintah Kabupaten Katingan dan selama instansi-instansi terkait masih belum memanfaatkannya untuk kebutuhan kedinasan; 13. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini agar ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat, dan jika Pejabat/petugas yang ditunjuk oleh Bupati Katingan melalui Pengelola untuk melakukan pengecekan rumah dinas maka pemegang SIP rumah dinas wajib memperlihatkan Surat Izin Penghunian (SIP) yang aslinya dan memberikan keterangan apa adanya;

14 14. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dan atau syarat-syarat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat menyebabkan dicabut SIP rumah dinas ini; 15. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) lembar aslinya untuk pemegang SIP Rumah Dinas dan lembar kedua untuk arsip lembar 8 s/d berikutnya disimpan untuk instansi-instansi terkait, sebagaimana tersebut tembusan SIP rumah dinas. Kasongan, a.n. BUPATI KATINGAN SEKRETARIS DAERAH, Nama Nip. Seaslinya Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini disampaikan kepada... di Kasongan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Salinan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Katingan di Kasongan; 2. Ketua DPRD Kabupaten Katingan di Kasongan; 3. Inspektur Kabupaten Katingan di Kasongan; 4. Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten katingan di Kasongan; 5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Katingan di Kasongan; 6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Katingan di Kasongan; 7. Sekretariat Daerah di Kasongan Up. a. Kepala Bagian Umum; b. Kepala Bagian Akuntansi; c. Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset. 8. Kepala SKPD Yang bersangkutan 9. Yang bersangkutan 10. A r s i p

15 LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TANGGAL FORMAT SURAT IJIN PENGHUNIAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Garuda Nomor 01 Telp. (0536) K A S O N G A N * form bagi Janda/Duda/Anak Kandung SURAT IZIN PENGHUNIAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN Nomor... BUPATI KATINGAN Memberikan izin kepadaa 1. Nama 2. Tempat dan Tanggal Lahir 3. Pekerjaan 4. Nomor Telepon Rumah/HP Yang Merupakan Janda/ /Duda/Anak Kandung ( Ahli Waris Yang Sah) dari Alm Instansi tempat bekerja terakhir Alm. 2. Nomor dan Tanggal Akta/Surat Kematian Susunan Keluarga (segaris lurus ) No. Nama L/P Umur (Tahun) Hubungan Keterangan Keluarga Untuk menempati perumahan dinas [ a. Letak Jalan/Nomor Kelurahan/Desa RT/RW Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi b. Luas Bangunan c. Luas Tanah d. Konstruksi e. Golongan Rumah Din f. Tercatat Pada g. Mulai menempati rum nas mah Katingan/. Kalimantan Tengah.. m2.m2

16 Dengan ketentuan pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas Pemerintah Kabupaten Katingan, berkewajiban mentaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut 1. Setelah SIP Rumah Dinas diterbitkan, maka rumah tersebut harus segera ditempati selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan; 2. Penunjukan Penghuni/menempati rumah dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan dan penarikan kembali SIP Rumah Dinas adalah wewenang Gubernur Kalimantan Tengah; 3. Kepada pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini wajib membayar Sewa Rumah Dinas (Retribusi) setiap bulannya sesuai ketentuan yang berlaku dengan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan tentang Retribusi Jasa Usaha; 4. Setiap penghuni Rumah Dinas yang terlambat membayar Sewa Rumah Dinas, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari pokok setiap bulan keterlambatan; 5. Keterlambatan pembayaran Sewa Rumah Dinas sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP) tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni; 6. Wajib memelihara kebersihan, keindahan, bangunan termasuk halaman/ perlengkapan dengan sebaik-baiknya dan mengembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten Katingan, apabila Rumah Dinas tidak ditempati lagi oleh penghuni; 7. Rumah dinas/inventaris pemerintah dipergunakan untuk tempat tinggal dan tidak diperbolehkan untuk keperluan lain, disewakan/dikontrakkan maupun dihuni oleh yang tidak sesuai dengan Surat Izin Penghunian ini; 8. Surat Izin Penghunian (SIP) berakhir apabila telah habis masa berlaku dan tidak melakukan perpanjangan, penghuni tidak lagi bertugas pada Pemerintah Kabupaten katingan, penggunaan Rumah Dinas tidak sesuai peruntukannya, pemegang SIP diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pegawai Negeri dan penghuni meninggal Dunia; 9. Dilarang membongkar, mengubah dan memperluas rumah dinas tanpa Izin/ persetujuan Gubernur Kalimantan Tengah dan apabila terdapat perubahan bangunan maka akan menambah biaya sewa rumah dinas yang disesuaikan dengan luas dan konstruksi bangunan; 10. Kerusakan-kerusakan rumah dinas yang ditimbulkan oleh karena kelalaian pemegang SIP Rumah Dinas atau penghuni lain yang tinggal berdiam bersama didalam rumah dinas maka biaya perbaikan wajib ditanggung sepenuhnya oleh pemegang SIP Rumah Dinas; 11. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal...s/d..., selanjutnya harus diajukan permohonan SIP perpanjangan lagi atas persetujuan Bupati Katingan; 12. Surat Izin Penghunian Rumah Dinas dapat diperpanjang kembali, sepanjang Pemerintah Kabupaten Katingan dan selama instansi-instansi terkait masih belum memanfaatkannya untuk kebutuhan kedinasan; 13. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini agar ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat, dan jika Pejabat/petugas yang ditunjuk oleh Bupati Katingan melalui Pembantu Pengelola untuk melakukan pengecekan rumah dinas maka pemegang SIP rumah dinas wajib memperlihatkan Surat Izin Penghunian (SIP) yang aslinya dan memberikan keterangan apa adanya; 14. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dan atau syarat-syarat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat menyebabkan dicabut SIP rumah dinas ini;

17 15. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) lembar aslinya untuk pemegang SIP Rumah Dinas dan lembar kedua untuk arsip lembar 8 s/d berikutnya disimpan untuk instansi-instansi terkait, sebagaimana tersebut tembusan SIP rumah dinas. Palangka Raya, a.n. BUPATI KATINGAN SEKRETARIS DAERAH, Nama NIP. Seaslinya Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini disampaikan kepada... di Kaasongan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Salinan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Katingan di Kasongan; 2. Ketua DPRD Kabupaten Katingan di Kasongan; 3. Inspektur Kabupaten Katingan di Kasongan; 4. Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten katingan di Kasongan; 5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Katingan di Kasongan; 6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Katingan di Kasongan; 7. Sekretariat Daerah di Kasongan Up. a. Kepala Bagian Umum; b. Kepala Bagian Akuntansi; c. Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset. 8. Kepala SKPD Yang bersangkutan 9. Yang bersangkutan 10. A r s i p

18 LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TANGGAL FORMAT SURAT IJIN PENGHUNIAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Garuda Nomor 01 Telp. (0536) K A S O N G A N * form bagi Pensiunan PNS Kab.Katingan SURAT IZIN PENGHUNIAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN Nomor BUPATI KATINGAN Memberikan izin kepadaa 1. Nama/NRP 2. Tempat dan Tanggal Lahir 3. Instansi tempat bekerja terakhir 4. Nomor dan Tanggal SK Pensiun 4. Nomor Telepon Rumah/HP 5. Susunan Keluarga (segaris lurus ) No. Nama L/P Umur (Tahun) Hubungan Keterangan Keluarga Untuk menempati perumahan dinas [ a. Letak Jalan/Nomor Kelurahan/Desa RT/RW Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi b. Luas Bangunan c. Luas Tanah d. Konstruksi e. Golongan Rumah Din f. Tercatat Pada g. Mulai menempati rum nas mah Katingan/. Kalimantan Tengah.. m2.m2

19 Dengan ketentuan pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas Pemerintah Kabupaten Katingan, berkewajiban mentaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut 1. Setelah SIP Rumah Dinas diterbitkan, maka rumah tersebut harus segera ditempati selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan; 2. Penunjukan Penghuni/menempati rumah dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan dan penarikan kembali SIP Rumah Dinas adalah wewenang Gubernur Kalimantan Tengah; 3. Kepada pemegang Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini wajib membayar Sewa Rumah Dinas (Retribusi) setiap bulannya sesuai ketentuan yang berlaku dengan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan tentang Retribusi Jasa Usaha; 4. Setiap penghuni Rumah Dinas yang terlambat membayar Sewa Rumah Dinas, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari pokok setiap bulan keterlambatan; 5. Keterlambatan pembayaran Sewa Rumah Dinas sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP) tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni; 6. Wajib memelihara kebersihan, keindahan, bangunan termasuk halaman/ perlengkapan dengan sebaik-baiknya dan mengembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten Katingan, apabila Rumah Dinas tidak ditempati lagi oleh penghuni; 7. Rumah dinas/inventaris pemerintah dipergunakan untuk tempat tinggal dan tidak diperbolehkan untuk keperluan lain, disewakan/dikontrakkan maupun dihuni oleh yang tidak sesuai dengan Surat Izin Penghunian ini; 8. Surat Izin Penghunian (SIP) berakhir apabila telah habis masa berlaku dan tidak melakukan perpanjangan, penghuni tidak lagi bertugas pada Pemerintah Kabupaten katingan, penggunaan Rumah Dinas tidak sesuai peruntukannya, pemegang SIP diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pegawai Negeri dan penghuni meninggal Dunia; 9. Dilarang membongkar, mengubah dan memperluas rumah dinas tanpa Izin/ persetujuan Gubernur Kalimantan Tengah dan apabila terdapat perubahan bangunan maka akan menambah biaya sewa rumah dinas yang disesuaikan dengan luas dan konstruksi bangunan; 10. Kerusakan-kerusakan rumah dinas yang ditimbulkan oleh karena kelalaian pemegang SIP Rumah Dinas atau penghuni lain yang tinggal berdiam bersama didalam rumah dinas maka biaya perbaikan wajib ditanggung sepenuhnya oleh pemegang SIP Rumah Dinas; 11. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal...s/d..., selanjutnya harus diajukan permohonan SIP perpanjangan lagi atas persetujuan Bupati Katingan; 12. Surat Izin Penghunian Rumah Dinas dapat diperpanjang kembali, sepanjang Pemerintah Kabupaten Katingan dan selama instansi-instansi terkait masih belum memanfaatkannya untuk kebutuhan kedinasan; 13. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas ini agar ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat, dan jika Pejabat/petugas yang ditunjuk oleh Bupati Katingan melalui Pembantu Pengelola untuk melakukan pengecekan rumah dinas maka pemegang SIP rumah dinas wajib memperlihatkan Surat Izin Penghunian (SIP) yang aslinya dan memberikan keterangan apa adanya; 14. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dan atau syarat-syarat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat menyebabkan dicabut SIP rumah dinas ini;

20 15. Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) lembar aslinya untuk pemegang SIP Rumah Dinas dan lembar kedua untuk arsip lembar 8 s/d berikutnya disimpan untuk instansi-instansi terkait, sebagaimana tersebut tembusan SIP rumah dinas. Palangka Raya, a.n. BUPATI KATINGAN SEKRETARIS DAERAH, Nama NIP. Seaslinya Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Dinas milik/yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Katingan ini disampaikan kepada... di Kaasongan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Salinan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Katingan di Kasongan; 2. Ketua DPRD Kabupaten Katingan di Kasongan; 3. Inspektur Kabupaten Katingan di Kasongan; 4. Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten katingan di Kasongan; 5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Katingan di Kasongan; 6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Katingan di Kasongan; 7. Sekretariat Daerah di Kasongan Up. a. Kepala Bagian Umum; b. Kepala Bagian Akuntansi; c. Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset. 8. Kepala SKPD Yang bersangkutan 9. Yang bersangkutan 10. A r s i p

21 LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TANGGAL FORMAT PERJANJIAN SEWA -MENYEWA RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA TANAH DAN BANGUNAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN YANG TERLETAK di JL.... NOMOR... Pada hari ini... Tanggal... Bulan... Tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Nama... Jabatan... Alamat dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Katingan, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KESATU. 2. Nama... Alamat... Tempat/Tanggal Lahir... Pekerjaan... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan Rumah Daerah milik Pemerintah Kabupaten Katingan berdasarkan a. Letak Jalan/Nomor Kelurahan/Desa RT/RW Kecamatan Kabupaten/Kota Katingan/. Provinsi Kalimantan Tengah b. Luas Bangunan.. m2 c. Luas Tanah.m2 d. Konstruksi e. Golongan Rumah Dinas f. Tercatat Pada g. Mulai menempati rumah

22 Dengan ketentuan ketentuan sebagai berikut BAB I DASAR HUKUM Pasal 1 1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3573) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status dan Pengalihan Hak Atas Rumah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/M/2001 tentang Sewa Rumah Negara; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2008 Nomor 1); 8. Peraturan Bupati Katingan Nomor Tahun 2016 tentang Pemanfaatan Rumah Dinas Daerah Milik Pemerintah Kabupaten Katingan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1). Maksud Perjanjian ini adalah untuk mewujudkan tertib administrasi dalam Pengelolaan serta mengoptimalkan pendayagunaan aset milik Pemerintah Kabupaten Katingan; (2). Tujuan Perjanjian ini adalah untuk mengikat kedua belah pihak dalam memanfaatkan Rumah Dinas Daerah milik Pemerintah Kabupaten Katingan sebagaimana dimaksud isi perjanjian diatas. BAB III OBYEK PERJANJIAN Pasal 3 Obyek perjanjian sebagaimana dimaksud Pasal 2 diatas berupa Tanah seluas... m2 Rumah Dinas seluas... m2 Terletak di.... Dengan kondisi yang sudah diketahui oleh PIHAK KEDUA.

23 BAB IV JANGKA WAKTU Pasal 4 (1). Jangka waktu Perjanjian ini... (...) Tahun terhitung sejak tanggal...sampai dengan.., selanjutnya pengajuan perpanjangan diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian Sewa-Menyewa ini; (2). Apabila salah satu dari PARA PIHAK akan memutuskan perjanjian ini sebelum waktunya, maka pihak tersebut harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pihak yang lain. BAB V BIAYA SEWA Pasal 5 (1). Biaya sewa Rumah Dinas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sebesar Rp....(...) per bulan dan pelaksanaan pembayarannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU pada saat penandatanganan perjanjian sewa menyewa berlangsung melalui bendahara penerima (Nama SKPD) Kabupaten Katingan untuk selanjutnya disetorkan kepada Rekening kas Daerah Kabupaten Katingan (2). Keterlambatan dalam membayar Sewa Rumah Dinas Daerah, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari pokok setiap bulan keterlambatan dan keterlambatan pembayaran sewa sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, dikenakan sanksi administrasi berupa pembatalan perjanjian sewa tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni. PIHAK KESATU wajib BAB VI KEWAJIBAN PARA PIHAK Pasal 6 (1). Menanggung dan menjamin rasa aman hak PIHAK KEDUA untuk menempati selama waktu perjanjian; (2). Menjamin PIHAK KEDUA tidak akan dapat tuntutan/gugatan dan/atau rintangan dari pihak lain menyangkut kepemilikan tentang pemakaian/penggunaan Rumah Dinas Daerah yang disewakan. PIHAK KEDUA wajib Pasal 7 (1). Membayar uang sewa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 kepada PIHAK KESATU sesuai yang ditentukan; (2). Menjaga keutuhan obyek perjanjian sewa menyewa dimaksud dari pemanfaatannya; (3). Memberikan kesempatan kepada petugas/pejabat yang berwenang dari Pemerintah Kabupaten Katingan apabila sewaktu-waktu memasuki areal obyek yang disewakan tersebut dalam rangka memeriksa kelayakan dan kepatuhan penggunaannya;

24 (4). Memperlihatkan perjanjian sewa menyewa yang aslinya dan memberikan keterangan apa adanya jika pejabat/petugas yang ditunjuk oleh Bupati Katingan melakukan pengecekan rumah dinas. (5). Memelihara kebersihan, keindahan, bangunan termasuk halaman/perlengkapan dengan sebaik-baiknya dan mengembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten Katingan apabila Rumah Dinas Daerah tidak ditempati lagi oleh penghuni. (6). Kerusakan-kerusakan rumah daerah yang ditimbulkan karena kelalaian penghuni, biaya perbaikannya ditanggung sepenuhnya oleh penghuni Rumah Dinas Daerah; (7). Mengembalikan obyek perjanjian dalam keadaan kosong seperti semula dan terawat dengan baik serta tanpa beban biaya apapun apabila jangka waktu sewa menyewa ini berakhir dan tidak diperpanjang lagi baik oleh PIHAK KESATU maupun PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU tidak menanggung resiko atau biaya yang ditimbulkan akibat pengosongan dimaksud. BAB VII LARANGAN Pasal 8 Selama masa sewa menyewa ini berlangsung, PARA PIHAK dilarang untuk (1). Dilarang membongkar, mengubah dan memperluas rumah dinas tanpa izin/persetujuan Bupati Katingan dan apabila terdapat perubahan bangunan maka akan menambah biaya sewa yang disesuaikan dengan luas dan konstruksi bangunan; (2). Memindahtangankan, mengubah fungsi/menyewa/ mengontrakkan kembali, menjaminkan / menggadaikan / menganggunkan atau melakukan transaksi apapun terhadap obyek perjanjian kepada pihak lain. Pasal 9 Apabila PIHAK KEDUA selama masa menyewa berlangsungan tidak mentaati ketentuan dalam perjanjian ini sebagaimana mestinya, maka PIHAK KESATU berhak membatalkan perjanjian ini serta mengambilkan langkah-langkah pengamanan atas tanah dimaksud secara sepihak dan semua resiko serta segala akibat yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA. Pasal 10 Apabila dikarenakan sesuatu hal PIHAK KEDUA tidak meneruskan sewa menyewa hingga waktu sewa menyewa berakhir dan/atau terjadi pemutusan sepihak atas sewa menyewa yang disebabkan oleh PIHAK KEDUA karena melanggar Pasal 7 dan Pasal 8, maka PIHAK KESATU tidak ada kewajiban mengembalikan sisa uang sewa yang sudah dibayarkan kepada PIHAK KESATU.

25 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 11 PIHAK KEDUA dapat memperpanjang masa sewa tanah dan bangunan Rumah Dinas Daerah dimaksud yang harus didahului permohonan baru dari PIHAK KEDUA dan apabila permohonan sewa dimaksud disetujui oleh pejabat yang berwenang,maka proses sewa menyewa dapat di jalankan. Pasal 12 (1). Yang dimaksud dengan force majeure adalah suatu kejadian diluar jangkauan PIHAK KEDUA yaitu peperangan, pemogokan, kebakaran yang bukan karena kesalahan/kelalaian PIHAK KEDUA, epidemi, dan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi; (2). Jika terjadi force majeure, maka PIHAK KEDUA harus membertahukan secara tertulis kepada PIHAK KESATU paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak terjadinya force majeure, demikian pula apabila force majeure telah berakhir; (3). Harus ada kaiatan sebab akibat antara force majeure dengan tidak dapat dilaksanakan kewajiban oleh PIHAK KEDUA sebagaimana telah diperjanjikan/tercantum dalam surat perjanjian ini. BAB IX PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 13 Apabila terjadi perselisihan terhadap pelaksanaan perjanjian ini, dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), akan diselesaikan secara musyawarah, apabila jalan musyawarah tidak terjadi mufakat para pihak sepakat memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kasongan. Pasal 14 Apabila terdapat hal-hal yang penting namun belum diatur dalam perjanjian sewa menyewa ini akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak dalam perubahan perjanjian ini. Demikian Surat Perjanjian sewa menyewa ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 3 (tiga), rangkap pertama dan rangkap kedua ditandatangani diatas materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA PIHAK KESATU SEKRETARIS DAERAH.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH DAERAH MILIK PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN BANGUNAN RUMAH MILIK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. bahwa rumah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN TENTANG (spasi) PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN TENTANG (spasi) PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG (spasi) PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS MILIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2013 TENTANG 1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT-II/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG 1 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG PENYEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK UNTUK FASILITAS UMUM WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2006 T E N T A N G PENJUALAN RUMAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.171, 2013 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Pengadaan. Pendaftaran. Status. Rumah Negara. Petunjuk Teknis. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.7/Menhut-II/2013

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Rumah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat; No. Urut: 15, 2016 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGGUNAAN RUMAH DAERAH PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 914 /K/SU/2006

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 914 /K/SU/2006 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 914 /K/SU/2006 TENTANG PENGHUNIAN DAN PENERTIBAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 22/PRT/M/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 22/PRT/M/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 22/PRT/M/2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN, PENETAPAN STATUS, PENGHUNIAN, PENGALIHAN STATUS, DAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.45/Menhut-II/2010

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.45/Menhut-II/2010 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.45/Menhut-II/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN, PENETAPAN STATUS, PENGHUNIAN, PENGALIHAN STATUS DAN PENGALIHAN HAK, ATAS RUMAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH GOLONGAN III MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 No.1411, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEJAGUNG. Rumah Susun Sewa Kejaksaan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-010/A/JA/09/2016 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SUSUN SEWA KEJAKSAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

No.1145, 2014 BATAN. Rumah Negara. Penghunian. Pencabutan.

No.1145, 2014 BATAN. Rumah Negara. Penghunian. Pencabutan. No.1145, 2014 BATAN. Rumah Negara. Penghunian. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ESELON II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 03/M/PER/III/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 03/M/PER/III/2007 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 03/M/PER/III/2007 TENTANG TATA TERTIB PENUNJUKAN PENGHUNI DAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DI KAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :a.bahwa dengan telah

Lebih terperinci

RUMAH NEGARA. Sie Infokum Ditama Binbangkum 1

RUMAH NEGARA. Sie Infokum Ditama Binbangkum 1 RUMAH NEGARA A. LATAR BELAKANG Rumah negara merupakan barang milik negara yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, sehingga merupakan bagian dari keuangan negara. Sebagai aset negara yang pemanfaatannya

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia

Presiden Republik Indonesia PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1994 TENTANG RUMAH NEGARA Presiden Republik Indonesia Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN, PENETAPAN STATUS, PENGALIHAN STATUS, DAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN, PENETAPAN STATUS, PENGALIHAN STATUS, DAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PERMENTAN/PL.020/3/2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PERMENTAN/PL.020/3/2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PERMENTAN/PL.020/3/2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan da

2017, No Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan da No.427, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Pengelolaan Rumah Negara. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PERMENTAN/PL.020/3/2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA LINGKUP

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 TENTANG SEWA PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG SEWA MENYEWA PASAR PAHING BARU KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR,

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG SEWA MENYEWA PASAR PAHING BARU KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR, 1 WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG SEWA MENYEWA PASAR PAHING BARU KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa dengan telah dibangunnya Pasar Pahing Baru, maka

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEWA PEKERJA/BURUH LEDOK CODE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa setiap kerugian daerah yang

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMONDOKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang :

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun 2011. TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN INDUSTRI KECIL INDUSTRI HASIL TEMBAKAU DAN GEDUNG PERTEMUAN INDUSTRI ROKOK SERTA PELAYANAN PENGUJIAN TAR DAN NIKOTIN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1994 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH OLEH BUKAN PEMILIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1994 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH OLEH BUKAN PEMILIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1994 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH OLEH BUKAN PEMILIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penghunian rumah oleh bukan pemilik baik dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);

7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR40 TAHUN 1994 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.574, 2015 BMKG. Rumah Negara. Pengelolaan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG HARGA SATUAN STANDAR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG HARGA SATUAN STANDAR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG HARGA SATUAN STANDAR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN KEPADA DESA DAN KELURAHAN UNTUK TUNJANGAN KEPALA DESA DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN TETAP, TUNJANGAN, DAN INSENTIF PADA LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG IJIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DAN HASIL PERKEBUNAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/230/KPTS/013/2015 TENTANG SEWA TANAH DAN BANGUNAN SERTA COLD STORAGE MILIK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR OLEH PT. JAVA GREEN AGRICULTURAL

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 13 TAHUN 2004 T E N T A N G PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 13 TAHUN 2004 T E N T A N G PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 13 TAHUN 2004 T E N T A N G PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa dengan terbentuknya Kabupaten Sukamara

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :.. Tempat, Tgl Lahir :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... Nomor KTP/SIM :.. Dalam hal ini bertindak atas

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN, PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH PAJAK

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/482/KPTS/013/2014 TENTANG PERPANJANGAN PINJAM PAKAI TANAH DAN BANGUNAN GEDUNG MILIK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR OLEH PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PENEMPATAN PEDAGANG PADA PASAR SUKAMARA BUPATI SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PENEMPATAN PEDAGANG PADA PASAR SUKAMARA BUPATI SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PENEMPATAN PEDAGANG PADA PASAR SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Desa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM ALOKASI DAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN KATINGAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN SALINAN BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNG MAS, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemberdayaan penyelenggaraan

Lebih terperinci

6 mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijakan

6 mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijakan BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMAITTAIT TTITGAH PIRATT'RAIV BI'PATI MI'RUITG RAYA NOMOR 10 TAHUN 2015 TEITTAITG PEDOMAIT MEITEMPATI RI'}IAII DINAS DAERAII PEMERINTAII IIABT'PATEN MIIRUNG RAYA Menimbang

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.872, 2014 KEMENSOS. Tunjangan. Kinerja. Petunjuk Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51, Pasal 56, dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BANTUAN ASPAL

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNG MAS, Menimbang : a. bahwa tempat rekreasi olahraga

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGHUNIAN RUMAH DINAS DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE. 7.Peraturan.

WALIKOTA PAREPARE. 7.Peraturan. WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SEWA MENYEWA PASAR SEMI MODERN LAKESSI KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2004 Menimbang Mengingat TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, : a. bahwa dengan terbentuknya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51, Pasal 56, dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PERUBAHAN FUNGSI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PERUBAHAN FUNGSI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PERUBAHAN FUNGSI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA,

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENYELENGGARA PENGADAAN BARANG/JASA PADA BAGIAN LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga terjaminnya kelangsungan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 5 TAHUN 2015 SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Menimbang : BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 34 TAHUN 2016 T E N T A N G NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 17 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN GUNUNG MAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNG MAS Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

RETRIBUSI PELAYANAN PASAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 4 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENJUALAN RUMAH DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa setiap

Lebih terperinci