Tahap Pengumpulan Data

Transkripsi

1 Proses Berpikir Data Studi Tahap Pengumpulan Data Literatur Latar Belakang Daya tampung pasar yang ada tidak cukup menanmpung kebutuhan masyarakat kota Dobo (Kecamatan Pulau-Pulau Aru). Lokasi pasar yang kurang strategis juga menjadi masalah bagi masyarakat untuk mengakses. Lokasi Site: Berada tepat di depan jalan arteri sekunder Berada pada kawasan yang masih hijau. Berada pada wilayah perkantoran pemerintahan. Berada dekat perumahan pemerintahan. Mendesain Pasar Tradisional pada wilayah BK -A agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota Dobo. Dengan adanya Pasar Tradisional ini dapat membuat pemerataan penduduk ke wilayah BK-A. Analisa Makro Potensi site yang terletak pada bagian ilayah Kota (BK-A) pada rencana detail diperuntukan untuk Pemerintahan dan Fasilitas Sosial. Mikro Luas Lahan : m² B : 60-70% KLB :.-.6 Jumlah pengunjung : 00 (asumsi ) Kemampuan Pasar melayani Pengunjung: 0, m² per orang (asumsi ) Luas Lahan Dasaran : (60% x 0.000)m² = 6000 m² Luasan Ruang Sirkulasi: (0% x 6000)m² = 800 Luas Lahan Dasaran yang dibutuhkan Pengunjung: (00 x 0,)m² = 7 Total Perkiraan Luas Lahan Dasaran yang Dibutuhkan: ( m² = 97 m Data Primer Dokumentasi, yaitu metod e pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan (mengabadikan). awancara, yaitu tanya jawab langsung (interview ) dengan instansi yang bersangkutan dan pedagang. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Data sekunder Dokumen Rencana Tata Ruang ilayah (RTR) Kabupaten Kepulauan Aru Tahun Peta-peta Rencana Tata Ruang ilayah (RTR) Kecamatan Pulau -Pulau Aru Programming Kebutuhan Ruang Konsep Perancangan Konsep gubahan massa (horisontal & vertikal). Konsep zoning Konsep sirkulasi Konsep façade Konsep open space&vegetasi Konsep Penghawaan Konsep Pencahayaan Konsep struktur Konsep parkir & bongkar muat barang Konsep utilitas Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan saha Milik Negara dan Badan saha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar (Perpres Nomor tahun 007). Preseden Organisasi Ruang Pasar Beringharjo terletak di jalan A. Yani (Malioboro). Memiliki luas lahan, Ha dan berlantai. Termasuk dalam Pasar Tradisional kelas. Transformasi Desain

2 Kota Dobo Beberapa Lokasi Kota Dobo Profil Kota Dobo Kota Dobo merupakan Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara tahun 00 berdasarkan ndang-ndang No. 0 Tahun 00 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Kepulauan Aru di Provinsi Maluku. Kota Dobo berjumlah penduduk jiwa. 6 Peta Indonesia Letak geografis Kabupaten Kepulauan Aru antara º-8º Lintang Selatan dan,º6,º Bujur Timur. Luas wilayahnya.70, km dengan luas daratan 6.6,77 km. Peta Maluku Tugu Cendrawasih Kantor Bupati Dobo Pelabuhan Yos Sudarso Gedung DPR Dobo 6 Peta Kepulauan Aru Masjid Gereja Bethel

3 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk semakin pesat, akibatnya Daya tampung pasar yang ada tidak cukup menanmpung kebutuhan masyarakat kota Dobo (Kecamatan Pulau-Pulau Aru). Lokasi pasar yang kurang strategis juga menjadi masalah bagi masyarakat untuk mengakses. Tujuan Mendesain Pasar Tradisional pada wilayah BK -A agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota Dobo. Dengan adanya Pasar Tradisional ini dapat membuat pemerataan penduduk ke wilayah BK-A. Perkantoran Pemukiman Fasilitas Sosial Lahan masih kosong Jalan utama Land use Dobo ilayah BK A Blok Plan Kota Dobo

4 Data Sekunder Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kepulauan Aru No Kecamatan Ibukota Kecamatan. Pulau-pulau Aru Dobo. Aru tara Marlasi. Aru Tengah Benjina. Aru Tengah Timur Koijabi. Aru Tengah Selatan Longgar 6. Aru Selatan Korpuy 7. Aru Selatan Timur Meror ilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Aru No. Kecamatan Laki-laki Perempua n Jumlah Pulau-Pulau Aru Aru tara Aru Tengah Aru Tengah Timur Aru Tengah Selatan Aru Selatan Aru SelatanTimur

5 Kawasan Sekitar Jl. Cendrawasih Kondisi Massa & Ruang Kawasan Blok Plan Dobo Perkantoran Pemukiman Fasilitas Sosial Lahan masih kosong Jalan utama ilayah BK A Ke Selatan 6 Ke Selatan

6 Tinjauan Pasar Jargaria qlokasi Kelas Jalan q Luas Site Kategori : Jalan Ali Moertopo : Arteri Sekunder : 800 m : Pasar Tradisional Data Pasar Nama Paaar : Pasar Jargaria Kecamatan : P.P Aru. Jumlah pedagang : 7 pedagang Jumlah Kios : 6 terdiri dari kios pakaian, dan kios sembako PKL : terdiri dari 7 barang campuran, 6 kosmetik dan 68 pakaian jadi Los : terdiri dari los pasar sayur dan los pasar ikan+daging Perkantoran Pemukiman Foto-foto Keadaan pasar Jargaria Fasilitas Sosial Lahan masih kosong Jalan utama Blok Plan Kota Dobo

7 Tinjauan Lokasi Spot-spot di sekitar site Perumahan Dinas Kantor Bupati Kab. Kep Aru 6 Gedung DPR Dobo S 7 6 Batas batas site : tara Selatan Timur Barat : Tanah Kosong : Polres, RS, SPK : Tanah Kosong : Jl. Cendrawasih Lebar jalan + 6 m, two way untuk semua jenis kendaraan, sehingga sirkulasi kendaraan pengangkut barang tidak mengganggusirkulasi jalan raya SPK Dobo 7 S 8 Kantor BAPEDA Luas Site m. (00x00m) Kondisi site merupakan lahan kosong yang masih hijau Polres P.P. Aru 8 Rumah Dinas Bupati Eksisting SIte RS Dobo 7

8 q Sirkulasi Pada Pasar Beringharjo, sirkulasi primer berupa sumbu linier membelah pasar dan bercabang pada sirkulasi sekunder /antar los. Studi Preseden Pasar Beringharjo Yogyakarta Pasar Beringharjo terletak di jalan A. Yani (Malioboro). Memiliki luas lahan, Ha dan berlantai. Termasuk dalam Pasar Tradisional kelas. Entrance Pintu Masuk Samping & Belakang Sirkulasi tama Sirkulasi Sekunder/Antar Los Eskalator Tangga Ramp Lantai Lantai Lantai Zona kering, kebutuhan sandang, kelontongan, pakaian tradisional. Zona kering, kelontongan/kebutuhan rumah tangga. Zona kering, onderdil kendaraan, peralatan mesin, kelontongan. Zona perdagangan/basah, bumbu masak, daging, ikan basah. Eskalator pada lantai ke lantai q Penzoningan Sirkulasi Antar Los dengan Lebar, - m Sirkulasi tamadengan Lebar - m Zona kering, Pusat Grosir Beringharjo/pasar modern. Zona kering, onderdil, elektronik, anyaman, kedai/warung makan. Kantor Pengelola. Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta. Area parkir kendaraan bermotor. Area kering berupapusat Grosir Beringharjo Menggunakan pencahayaan alami di dekat pintu masuk utama. Sedangkan di bagian tengah dan belakang menggunakan pencahayaan buatan. Area Basah berupa bumbumasak, sayur mayur, dan bahanmakananmentah q Sistem Struktur Menggunakansistem grid beton bertulang, jarak antar kolom + - m. Kemungkinan menggunakan struktur rangka atap baja dengan penutupatap genteng. Zona perdagangan/basah, buah-buahan, bumbu masakan, ikan basah. q Pencahayaan Area kering berupakebutuhan sandang, batik/ lurik, dankelontongan. Ramp untuk Sirkulasi Kendaraan Bongkar Muat maupun Parkir Atap Loading area/ bongkar muat barang dagangan. Zona perdagangan/basah, bumbu masak, sayur mayur, bahan makanan mentah yang diproses. Tangga untuk Akses Tiap Lantai Kesimpulan Area parkir kendaraandi lantai Area bongkar muat barangdagangandi lantai q Penghawaan Menggunakan penghawaan alami seperti pasar tradisionaldi Indonesia pada umumnya. Kelebihan : Pencapaian mudah karena di akses melalui sisi. Zoning masih jelas antara zona kering dengan basah dan zona bau dengan tidak berbau. Memiliki lahan parkir kendaraan untuk pengunjung dan bongkar muat barang. Kekurangan : Kendaraan bongkar muat barang sering masuk ke area parkir lantai sehingga mengganggu sirkulasi area parkir. Pola tata ruang kurang baik karena barang dagangan kebutuhan seharihari seperti sayur-mayur, buahbuahan, dll justru berada di lantai dan. 8

9 q Sirkulasi Studi q Sistem Struktur Entrance Preseden Pintu Masuk Samping & Belakang Sirkulasi tama Sirkulasi Sekunder/Antar Los Tangga Sirkulasi tamadengan Lebar, - m Ramp Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta Pasar Gedhe Surakarta terletak di jalan rip Sumoharjo. Memiliki luas bangunan 800, m², luas lahan 697 m² dan berlantai. Ramp untuk Akses ke Lantai q Penzoningan Lantai Tangga untuk Akses ke Lantai Lantai Zona kering, kebutuhan sandang, kelontongan, tas. Zona bongkar muat barang. Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Zona basah, daging, ikan. Area kering di tengahpasar berupa pakaian Zona buah-buahan, sayur -sayuran, kembang. q Penghawaan Los kembang/bunga Zona kering, kebutuhan sandang, kelontongan, tas. Zona basah, buah-buahan, sayuran, bumbu masak, hasil bumi. Kesimpulan Kelebihan : Pencapaian mudah karena di akses melalui sisi. Atap yang tinggi membuat penghawan alami menjadi terasa sehingga tidak terasa panas. Memiliki lahan untuk bongkar muat barang. Kekurangan : Zoning area perdagangan kurang jelas karena ada beberapa dagangan kering yang bercampur dengan dagangan basah. Tidak memiliki lahan parkir khusus. Menggunakan pencahayaan alami dan buatan ketika pencahayaan secara alami tak dapat masuk secara maksimal (mendung/sore menjelang malam ). Sirkulasi Antar Los dengan Lebar -, m Menggunakan struktur rangka beton pada bagian tepi pasar yang berupa kios kemudian pada lantai menerus berupa rangka baja. Los daging pada lantai q Pencahayaan Menggunakan struktur rangka baja pada pasar bagian tengah dengan bentang+ 0 m. Atap Area bongkar muat Menggunakanstruktur rangka atap baja dengan penutup atap genteng dan sebagianseng. Bidang Lantai Los buah-buahandan sayuran di dekat pintu masuk Area jajanan pasar Kesimpulan Studi Preseden Akses untuk masuk ke dalam pasar ada di beberapa sisi bangunan, agar mempermudah pengunjung untuk mengakses ruang -ruangyang diinginkan. Penzoningan harus jelas antara zona kering dengan basah dan zona bau dengan tidak berbau, zona kering dan tidak berbau sebaiknya berada dekat pintu masuk utama. Memiliki lahan untuk bongkar muat barang dan lahan parkir yang terpisah. Sistem sirkulasi ditempatkan sedemikian rupa sehingga seluruh kios-kios dan los-los dapat dijangkau oleh pengunjung. Hal ini dilakukan supaya setiap pedagang diuntungkan karena dagangannya dapat dilihat oleh pengunjung. Dalam pasar tradisional menggunakan penghawaan alami dengan bukaan di setiap sisi pasar dan atap sehingga udara segar dapat mengalir. Pencahayaan alami melalui bukaan-bukaan di setiap sisi pasar dan pada atap (sky light). Plat lantai menggunakanmaterial keramik. Padalos daging dan ikan bidang lantai agak miring sehinggakotoranbasah mudah masukke dalam saluran pembuangandisepanjang los. Menggunakan penghawaan alami dengan bukaan yang besar dan dilapisi oleh penutup kassa. 9