RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
|
|
- Shinta Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FARMAKOTERAPI 4 [ 3(0) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Farmakoterapi 4 Matakuliah Farmakoterapi 4 berisi pokok-pokok bahasan mengenai penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti Helminthes: Schistomiasis, Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis, trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis) 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan aspek penting penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti Helminthes: Schistomiasis, Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis, trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis) 3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan pembagian penyakit yang disebabkan oleh parasit. 2. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus amoebasiasis 3. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Giardiasis, 1
2 4. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trypanosomiasis 5. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trichomoniasis 6. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Balantidiosis 7. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Leishmaniasis 8. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Toxoplasmosis 9. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Malaria 10. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus schistosomiasis 11. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus ascariasis 12. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus enterobiasis, 13. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus trichuriasis 14. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus filariasis 15. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoonosis 16. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus anthropozoonosis 17. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis 18. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Jadwal Kegiatan an Perkuliahan Pertemuan Topik Substansi Metode Fasilitas 1 Pendahuluan Pengertian parasitologi Ceramah dan Pembagian parasitologi Penyakit2 yang disebabkan oleh parasit Parasit uni celullar Protozoa Parasit multi cellular Protozoa: pengelompokan berdasarkan alat gerak: Rhizopoda: Entamoeba histolytica Flagellata (Mastigophora): phytonagellata: Euglena; Zooflagellata: Trypanosoma, Trichomonas vaginalis Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium Sporozoa: Plasmodium (malaria) Helminthes Klasifikasi helminthes Helminthes pathogen Zoonosis Pengertian Zoonosis 2 Amebiasis Pengertian Amebiasis Ceramah dan Entamoeba hystolitica Perkembangbiakan Entamoeba hystolitica Siklus hidup Entamoeba hystolitica Identifikasi Amebiasis Penyebab Amebiasis Penyebaran Amebiasis Reservoar Amebiasis 2
3 Cara penularan Amebiasis Penata laksanaan Amebiasis: amebiasis asimptomatik, amebiasis intestinal, granuloma amebika Penanggulangan wabah Pencegahan Amebiasis 3 Giardiasis Pengertian Giardiasis Giardia lamblia Perkembangbiakan Giardia lamblia Siklus hidup Giardia lamblia Identifikasi Giardia lamblia Penyebab Giardiasis Penyebaran Giardiasis Reservoar Giardiasis Cara penularan Giardiasis Penata laksanaan Giardiasis Pencegahan Giardiasis 4 Trypanosomiasis Pengertian Trypanosomiasis Trypanosoma sp Perkembangbiakan Trypanosoma sp Siklus hidup Trypanosoma sp Identifikasi Trypanosomiasis Penyebab Trypanosomiasis Penyebaran Trypanosoma sp Reservoar Trypanosomiasis Cara penularan Trypanosomiasis Penata laksanaan Trypanosomiasis Pencegahan Trypanosomiasis 5 Trichomoniasis Pengertian trichomoniasis Trichomonas vaginalis Perkembangbiakan Trichomonas vaginalis Siklus hidup Trichomonas vaginalis Identifikasi Trichomonas vaginalis Penyebab Trichomoniasis Penyebaran Trichomonas vaginalis Reservoar Trichomonas vaginalis Cara penularan trichomoniasis Penata laksanaan trichomoniasis Penanggulangan wabah Pencegahan trichomoniasis 6 Balantidiosis Pengertian Balantidiosis Balantidium coli Perkembangbiakan Siklus hidup Balantidium coli Identifikasi Balantidium coli Penyebab Balantidiosis Penyebaran Balantidiosis Reservoar Balantidiosis Cara penularan Balantidiosis Penata laksanaan Balantidiosis Penanggulangan wabah Pencegahan Balantidiosis 7 Leishmaniasis Pengertian Leishmaniasis Leishmania donovani Perkembangbiakan Leishmania donovani 3
4 Siklus hidup Leishmania donovani Identifikasi Leishmania donovani Penyebab Leishmaniasis Penyebaran Leishmaniasis Reservoar Leishmaniasis Cara penularan Leishmaniasis Penata laksanaan Leishmaniasis Penanggulangan wabah Leishmaniasis Pencegahan Leishmaniasis 8 Toxoplasmosis Pengertian Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Perkembangbiakan Toxoplasma gondii Siklus hidup Toxoplasma gondii Identifikasi Toxoplasma gondii Penyebab Toxoplasmosis Penyebaran Toxoplasmosis Reservoar Toxoplasmosis Cara penularan Toxoplasmosis Penata laksanaan Toxoplasmosis Penanggulangan wabah Toxoplasmosis Pencegahan Toxoplasmosis 9 Malaria Pengertian penyakit malaria Plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium malariae, plasmodium Perkembangbiakan Plasmodium Siklus hidup Plasmodium Identifikasi Plasmodium Penyebab malaria Penyebaran malaria Reservoar malaria Cara penularan malaria Penata laksanaan malaria Penanggulangan wabah malaria Pencegahan malaria Helminthes Pengertian Helminthes 10 Klasifikasi Helminthes: Annelida, Nematoda, Platyhelminthes, parasitic worm Platyhelminthes Platyhelminthes terbagi 3 kelas: Tubellarian worn Cestoda (cacing pita) Trematoda (cacing pipih): semua pathogen Parasitic worm: Brugia (penyebab filariasis), elephantiasis Nematoda (cacing gelang) 11 Trematoda Schistosomiasis Pengertian schistosomiasis Schistosoma mansoni Perkembangbiakan Schistosoma mansoni Siklus hidup Schistosoma mansoni Identifikasi schistosomiasis Penyebab schistosomiasis Penyebaran schistosomiasis Reservoar schistosomiasis Cara penularan schistosomiasis Penata laksanaan schistosomiasis Penanggulangan wabah schistosomiasis Pencegahan schistosomiasis 4
5 Ascariasis Pengertian Ascariasis Ascaris lumbricoides Perkembangbiakan Ascaris lumbricoides Siklus hidup Ascaris lumbricoides Identifikasi Ascariasis Penyebab Ascariasis Penyebaran Ascariasis Reservoar Ascariasis Cara penularan Ascariasis Penata laksanaan Ascariasis Penanggulangan wabah Ascariasis Pencegahan Ascariasis Cacing pita penyebab Pengertian taeniasis Taeniasis Cysticercus cellulosae Taenia solium, Taenia saginata, Taenia asiatica Perkembangbiakan Taenia solium Siklus hidup Taenia solium Identifikasi Taenia solium Penyebab taeniasis Penyebaran taeniasis Reservoar taeniasis Cara penularan taeniasis Penata laksanaan taeniasis Penanggulangan wabah taeniasis Pencegahan taeniasis Trichuriasis Pengertian trichuriasis Trichuris trichiuria Identifikasi trichuriasis Penyebab trichuriasis Penyebaran trichuriasis Reservoar trichuriasis Cara penularan trichuriasis Penata laksanaan trichuriasis Pencegahan trichuriasis Filariasis (Elephantiasis) Pengertian filariasis Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi Perkembangbiakan Brugia malayi Siklus hidup Brugia malayi Identifikasi filariasis Penyebab filariasis Penyebaran filariasis Reservoar filariasis Cara penularan filariasis Penata laksanaan filariasis Penanggulangan wabah filariasis Pencegahan filariasis 15 Zoonosis Agen penyebab Zoonosis Pengertian Zoonosis Klasifikasi Zoonosis : Antrophozoonosis, Zooantrophozoonosis, amphixenosis Pengertian Antrophozoonosis, Pengertian Zooantrophozoonosis Pengertian amphixenosis Bakteri: antraks, pes, leptospirosis, salmonellosis, brusellosis Virus: rabies, JE, influenza Ricketsia:Q fever, murin typhus 5
6 Penggolongan Zoonosis 16, 17, 18 Rabies Pes (sampar) Antraks Taeniasis Leptospirosis Protozoa:toxoplasmosis, trypanosomiasis, leishmaniasis Helminthic:echinococosis, taeniasis, shistosomiasis Fungal: histoplasmosis, cryptococosis, superficial dermatofita Ectoparasit:scabies, myasis Berdasarkan siklus hidup agen penyebab Mekanisme penyebaran penyakit zoonosis Hewan yang perlu diwaspadai Pengertian Antrophozoonosis Penyakit rabies Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Pencegahan rabies Penyakit pes (sampar) Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan pes (sampar) Penyakit antraks Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan antraks Penyakit taeniasis Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan taeniasis Penyakit leptospirosis Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan leptospirosis Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut: 6
7 Dosen menerangkan dengan alat bantu buku ajar, White Board, komputer dan LCD projector dilanjutkan antara dosen dan mahasiswa. Handout sudah dibagikan satu minggu sebelumnya. Selama proses menerangkan, mahasiswa diperkenankan untuk bertanya. Pertanyaan tersebut didiskusikan bersama dan ditarik suatu kesimpulan. Bentuk kegiatan lain, yaitu pemberian tugas mandiri berupa pembuatan makalah dan dipresentasikan. Pemberian tugas mandiri bersifat wajib, dilakukan sebanyak 1 kali dengan tujuan untuk mempersiapkan presentasi dan diskusi kelompok. Tugas mandiri akan dipresentasikan di akhir pertemuan, ditetapkan di awal perkuliahan dengan topik yang berbeda-beda disesuaikan dengan pokok bahasan. Mahasiswa diharapkan sudah menyerahkan makalah paling lambat satu minggu sebelum presentasi berlangsung. C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Skor tertinggi pada tingkat pemahaman. Monitoring dan umpan balik dari mahasiswa dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan permintaan saran langsung kepada mahasiswa. 2. Penilaian (assessment) Aspek penilaian meliputi: Aspek Penilaian Unsur Penilaian Skor Maks Persentase Pemahaman ketrampilan Tugas % Ujian Mid Semester % Ujian Akhir % Kreativitas Keaktifan dalam diskusi 100 5% Penelusuran literatur dan pembuatan makalah 100 5% Leadership Kedisiplinan dalam kuliah dan pengumpulan tugas 100 5% 100 5% Partisipasi di kelas 100 5% Jumlah Hasil akhir ditentukan sebagai berikut: 7
8 Penilaian disesuaikan dengan buku pedoman akademik D. DAFTAR PUSTAKA 1. I. Edward Alcamo; Jennifer M. Warner (28 August 2009). McGraw Hill Professional 2. Michelle Gunter (1 January 2008). American Book Company, Inc. 3. Protozoa". MicrobeWorld. American Society for Chemistry Smothers et al, Science, 16 September 1994, "Molecular evidence that the myxozoan protists are metazoans", 8 June Montresor et al. (2002). Helminth Control in School-Age Children: A Guide for Managers of Control Programs. World Health Organization. 6. Walson JL, Herrin BR, John-Stewart G (2009). Walson, Judd. ed. "Deworming helminth co-infected individuals for delaying HIV disease progression. 7. Crompton, D.W.T. (1993). Human Nutrition and Parasitic Infection. Cambridge University Press. 8
RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. (Mata Kuliah: Biologi Mikroba -Parasitologi) TAHUN AJARAN LABORATORIUM PARASITOLOGI
RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (Mata Kuliah: Biologi Mikroba -Parasitologi) TAHUN AJARAN 013-014 LABORATORIUM PARASITOLOGI RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Identitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut TIPE SIKLUS HIDUP AGEN PENYAKIT: a. Orthozoonosis b. Cyclozoonosis c. Metazoonosis d. Saprozoonosis
I. PENDAHULUAN Zoonosis (menurut WHO, 1981) : Penyakit dan infeksi yang secara alami dapat ditularkan diantara hewan vertebrata dan manusia. Kiasifikasi zoonosis menurut: 1. Tipe agen penyakit 2. Tipe
Lebih terperinciUniversitas Gajah Mada 1
Nama Matakuliah : Zoonosis Kode/SKS : KH4035, 2/0 SKS Prasyarat : 1. Ilmu Penyakit Bakteriai dan Mikal Veteriner 2. Ilmu Penyakit Parasitik Veteriner 3. Virologi dan Ilmu Penyakit Viral Veteriner Status
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Protozoa 1. Pengertian Protozoa Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi penyebab penyakit diare, manusia yang terinfeksi oleh protozoa biasanya dapat
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0) A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah /Radiofarmasi Pendahuluan, atom, radioaktifitas dan satuan radiasi,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : MANAGEMEN FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER SKS: 2(2.
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : MANAGEMEN FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER SKS: 2(2.0) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Auzal Halim, Apt. Prof. Akmal Djamaan, Ph.D, MS, Apt.
Lebih terperinciPROTOZOA. Marlia Singgih Wibowo
PROTOZOA Marlia Singgih Wibowo Pendahuluan Protozoa berarti first animal, suatu bentuk sederhana kehidupan hewan Dapat hidup bebas di laut, air tawar, atau tanah, atau bersimbiosis, atau hidup di dalam
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Periadnadi Dr. Fuji Astuti Febria, MSi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperincinilai Hb 8g/dL. telur parasit berbentuk oval, berdinding tipis transparan c. Hipokrom mikrositer pulang dari Jayapura hepatomegali dan splenomegali
PARASITOLOGI 1. Seorang anak perempuan berusia delapan tahun mengalami diare selama dua minggu, berlendir serta ada darah. Pada daerah sekitar anus terdapat luka iritasi. Pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan cacing usus. Penyakit yang disebabkan oleh cacing usus termasuk kedalam kelompok penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. Jumlah penderita HIV/AIDS menurut WHO 2014 di seluruh dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Imunodeficiency Virus/Acquired Imunodeficiency Syndome (HIV/AIDS) adalah salah satu infeksi menular seksual yang menjadi masalah besar. Dimana prevalensi di beberapa
Lebih terperinciPARASIT. Yuga
PARASIT Yuga 03008028 Keterangan AL : Ascaris Lumbricoides BC : Balantidium Coli Telur AL Dibuahi Ukuran 60-45 mikron, Bentuk agak lonjong, dinding luar ada 3 lapis salah satunya lapisan albuminoid bergerigi
Lebih terperinciPROTISTA a. Protista Mirip Tumbuhan 1. Diatomae 2. Dinoflagellata. 3. Euglenoid b. Protista Mirip Hewan
PROTISTA PROTISTA Protista adalah organisme prokaritik yang paling sederhana, uniseluler, beberapa berkoloni dan multiseluler.. Kebanyakan berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan sel, sedangkan
Lebih terperinciDOKUMEN PEMBELAJARAN. Oleh : Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep NIP :
DOKUMEN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikrobiologi dan Parasitologi dalam Keperawatan Nomor Kode : KPA 1207 Beban SKS : 2 SKS Oleh : Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep NIP : 198805102015041002 KEMENTRIAN RISET,
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOKIMIA BIO 4502 (4 SKS) Semester II PENGAMPU MATA KULIAH :
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOKIMIA BIO 4502 (4 SKS) Semester II PENGAMPU MATA KULIAH : Dr.phil.nat. Periadnadi Dr.phil.nat. Nurmiati Dr. Anthoni Agustien,MS Dr.Ir. Efrizal, MS Program Studi Biologi
Lebih terperinciMikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Nurmiati Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat merupakan salah satu serangga ordo Diptera yang berperan dalam masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan sebagai vektor
Lebih terperinciKONSEP PARASITOLOGI. Ns. WIDYA LITA FITRIANUR, S.Kep
KONSEP PARASITOLOGI Ns. WIDYA LITA FITRIANUR, S.Kep KONSEP DASAR PARASITOLOGI Pada dasarnya ilmu parasitologi adalah mempelajari mengenai simbiosis, terutama bentuk suatu organisme yang bersifat parasit.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi protozoa usus masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi protozoa usus masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di dunia, dibuktikan dengan prevalensinya yang masih tinggi dan tersebar luas di daearah tropik
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (20) (RPKPS) (20)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (20) (RPKPS) (20) TEKNOLOGI FARMASI III OLEH : PROF. DR. H. AUZAL HALIM, APT DR. ERIZAL ZAINI, MS, APT UNIVERSITAS ANDALAS 2012 1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN
Lebih terperinci(RPKPS) METODOLOGI PENELITIAN & BIOSTATISTIKA
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) METODOLOGI PENELITIAN & BIOSTATISTIKA Oleh : Prof. Dr. Almahdy A., Apt Prof. Dr. Adek Zambrud Adnan, Apt Drs. Harrizul Rivai, MS FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama mata kuliah : PARASITOLOGI 2. Kodel SKS : BlO 3151 / 2-1. 3. Prasyarat : Sistematik Hewan ( BlO 2161) 4. Status mata kuliah : Pilihan
Lebih terperinciANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN
ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN SKS: 2(2.0) Dosen Pengampu: Prof. Akmal Djamaan, Ph.D, Apt. Dr. Friardi,
Lebih terperinciANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN SKS: 2(2.0) Dosen Pengampu: Prof. Akmal Djamaan, Ph.D, Apt. Dr. Friardi, S.Si, Apt Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS Dosen Pengampu: Dr.phil.nat. Nurmiati Dr.phi;.nat. Periadnadi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. PARASITOLOGI BIO 452 (3 SKS) Semester VI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PARASITOLOGI BIO 452 (3 SKS) Semester VI PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. Mairawita, M.Si Prof. Dr. Dahelmi, M.S Dr. Henny Herwina, MS PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perannya melawan infeksi dan penyakit. Infeksi yang terkait dengan. daya tahan tubuh penderita (Murtiastutik, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsi sistem imun. Infeksi HIV menyebabkan kerusakan
Lebih terperinciPolusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya.
Pencemaran Air Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Polutan air Jenis polutan air meliputi: o padatan o bahan buangan yg membutuhkan O 2 (oxygendemanding wastes)
Lebih terperinci1.Klasifikasi dan Nomenklatur a.macam-macam Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli taksonomi b.nomenklatur
Khusus I. Tujuan Umum (TPU) mengkomunikasikan tentang Klasifikasi dan Nomenklatur. Tujuan Khusus (TPK) mahasiswa diharapkan dapat: 1.mendeskripsikan mbali pengertian klasifikasi 2.menjelaskan prinsip dasar
Lebih terperinciProtozoa (Proto = pertama/primitif, zoa = binatang)
Protozoa (Proto = pertama/primitif, zoa = binatang) Simbiosis Hidup bebas Amoeba proteus Euglena viridis Paramecium sp. Parasitis Entamoeba Trypanosoma Leishmania Balantidium Plasmodium Monocystis Mutualistis
Lebih terperinciBAB VI PROTOZOA. Struktur dari sel protozoa terdiri dari dua bagian:
BAB VI PROTOZOA Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan : 1. Pengertian protozoa 2. Morfologi, struktur & Penularan 3. Patologi klinis 4. Klasifikasi protozoa 5. Protozoa sebagai penyebab penyakit
Lebih terperinciPencemaran Air. Oleh: Tien Zubaidah
Pencemaran Air Oleh: Tien Zubaidah Air adalah kehidupan di Bumi. Apa itu Pencemaran????? PENCEMARAN AIR Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan
Lebih terperinciBAB 2 TI JAUA PUSTAKA
BAB 2 TI JAUA PUSTAKA 2.1. Infeksi Cacing Pita 2.1.1. Definisi Infeksi cacing pita atau taeniasis ialah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia (Taenia
Lebih terperinciMenambah Pengetahuan Tentang Parasitologi
Menambah Pengetahuan Tentang Parasitologi Editor : Atika Rahmalia PRODI D IV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2015/2016 1 Menambah Pengetahuan
Lebih terperinciARTIKEL PARASITOLOGI. Editor: Fircha Silvia Nugraheni G1C PROGRAM DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
1 ARTIKEL PARASITOLOGI Editor: Fircha Silvia Nugraheni G1C015020 PROGRAM DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016 1 2 PARASITOLOGI Defisini parasitologi adalah ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciPROTISTA. By: Makhrus Aly Smanpaba
PROTISTA By: Makhrus Aly Smanpaba Indikator Pembelajaran Setelah proses pembelajaran ini selesai di bahas, diharapkan siswa dapat : 1. Membedakan ciri bakteri (Monera) dengan Protista yang termasuk dalam
Lebih terperinciJADWAL BLOK KEDOKTERAN TROPIS TA 2017/2018 Minggu 1 Hari / Tanggal Pukul Kelas A Kelas B
JADWAL BLOK KEDOKTERAN TROPIS TA /2018 Minggu 1 Senin 11September Selasa 12 September 08.00-09.00 Kuliah pengantar blok dr. Ance Roslina,M.Kes Taeniasis DR.dr.Nurfadly,M.KT Taeniasis DR.dr.Nurfadly,M.KT
Lebih terperinciMATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI Oleh : Andayana Puspitasari M.Si, Apt Dr. rer.nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008 A.
Lebih terperinciProtozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A
Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A Protozoologi merupakan cabang biologi (dan mikrobiologi) yang mengkhususkan diri dalam mempelajari kehidupan dan klasifikasi Protozoa. Secara klasik, objek pengkajiannya
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI SEPTEMBER 2011
ABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2007- SEPTEMBER 2011 Buntoro Indra Dharmadi, 2011, Pembimbing I : dr, Freddy Tumewu A., M.S., Pembimbing II : Budi Widyarto
Lebih terperinci2.1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air
Bab ii Dampak dari pencemaran air limbah Terdapat banyak ragam pengaruh yang ditimbulkan akibat pencemaran air, seperti air minum yang mengandung racun, hewanhewan potong yang beracun (akibat akumulasi
Lebih terperinciDasar Biomedis Ilmu Kesehatan
Dasar Biomedis Ilmu Kesehatan Referensi Turnock B.J. (2004) Public Health, What it is and How It works, 3rd Ed, Sudbury Massachusetts : Jones and Bartlett Publishers Inc. Schneider M.J. (2006) Introduction
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (RPMK)
RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (RPMK) BIOFARMASETIKA (2-1) Institusi : Jurusan Farmasi FKIK Unsoed Tahun Akademik : 2012/2013 Semester : 3 (Gasal) Nama Mata Kuliah : Biofarmasetika Kode : FA 353 SKS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
Lebih terperinciKode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1
S A T U A N A C A R A P E R K U L I A H A N Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 Semester : Ganjil/Genap Jumlah SKS : 3 Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lalat adalah serangga jenis Arthropoda yang masuk dalam ordo Diptera.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat adalah serangga jenis Arthropoda yang masuk dalam ordo Diptera. Beberapa spesies lalat mempunyai peranan penting dalam masalah kesehatan masyarakat. Serangga ini
Lebih terperinciPARASTOLOGI. Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1. Editor : Vivi Pratika NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
1 PARASTOLOGI Tugas 1 Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1 Editor : Vivi Pratika NIM : G0C015098 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI ILMU KEDOKTERAN GIGI FKG UNPAD
STANDAR KOMPETENSI ILMU KEDOKTERAN GIGI FKG UNPAD Domain II. PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI Mampu memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Hafni Bachtiar FK UNAND 1 EPIDEMIOLOGI Epi = Di antara / di atas / tentang Demos = Masyarakat Logos = Ilmu / Doktrin Kegunaannya : Dulu hanya untuk penyakit menular Gizi Kekurangan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIHAN (SAP)
1.Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS 2. Waktu Pertemuan Pertemuan minggu ke SATUAN ACARA PERKULIHAN (SAP) Parasitologi Veteriner KHP-225 3-1-2 2 x 50 menit 1 3. Capaian Pembelajaran Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara berkembang. Penyakit tersebut sering dihubungkan dengan beberapa keadaan misalnya
Lebih terperinciSILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Penyakit Tropis (Blok 4) Bobot :
Lebih terperinciBIOSFIR. Lingkungan Biosfir. Niche Ekologis. Suksesi Ekologis. Terdiri dari: Fauna. Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem
BIOSFIR Terdiri dari: Lingkungan Biosfir Fauna Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Suksesi Ekologis Niche Ekologis Pergantian satu komunitas oleh komunitas lain Hukum Thermodinamika Rantai makanan
Lebih terperinciPENYAKIT ZOONOSIS PADA TELUR, SUSU, DAN DAGING
PENYAKIT ZOONOSIS PADA TELUR, SUSU, DAN DAGING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kesehatan masyarakat veteriner Dosen Pengampu : drh. Dyah Mahendrasari S. M. Sc Di Susun Oleh : 1. Ningrum Pangstu
Lebih terperinciPENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id
PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I (Bagian Parasitologi) Pengertian Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil
Lebih terperinciPROTOZOA. Otot-rangka. Pencernaan. Saraf. Sirkulasi. Respirasi. Reproduksi. Ekskresi
PROTOZOA Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH : EKONOMETRIK II Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER
Lebih terperinciDisebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:
Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Tubuh simetri bilateral Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan (termasuk kelompok Triploblastik
Lebih terperinciBy : Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. october
By : Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta october 2014 1 Ciri-Ciri 1. Eukariot 2. Uniseluler atau Multiseluler sederhana 3. Organisme mikroskopik sampai makroskopik 4. Autotrof atau heterotrof dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di dunia diperkirakan
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911) Oleh : Dra Tri Murti Andayani, Apt., SpFRS Nanang Munif Yasin, Ssi., Apt., Mpharm FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROTISTA PENGERTIAN CIRI CIRI KINGDOM PROTISTA
PROTISTA PENGERTIAN Protista adalah sesuatu yang sangat kecil yang digolongkan dalam kelompok eukariota yang bukan termasuk dalam kelompok hewan, tumbuhan, atau pun dalam kelompok jamur. Pengelompokan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing filaria
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI TENTANG HASIL BELAJAR, KONSEP PROTISTA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INTERRUPTED CASE STUDY
BAB II KAJIAN TEORI TENTANG HASIL BELAJAR, KONSEP PROTISTA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INTERRUPTED CASE STUDY 1. Kajian teori A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan perubahan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN VETERINER (KODE: FAS 0421)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN VETERINER (KODE: FAS 0421) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, Apt. Drh. Retno Murwanti, MP. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinci2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM
PHYLUM PROTOZOA 1. DEFINISI PROTOS : PERTAMA ZOION : HEWAN UNISELULER TUBUH 1 PROTOZOA --- SEL --- METAZOA 2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG 2010 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
Lebih terperinciPengembangan Jejaring Perguruan Tinggi, Pemerintah, Pemangku Kepentingan dalam Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis di Hewan dan Manusia
Pengembangan Jejaring Perguruan Tinggi, Pemerintah, Pemangku Kepentingan dalam Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis di Hewan dan Manusia Direktorat Jenderal PP-PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi protozoa usus adalah salah satu bentuk infeksi parasit usus yang disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan Cryptosporidium parvum
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPengantar Parasitologi
Modul 1 Pengantar Parasitologi Dr. Bambang Heru Budianto, MS. M PENDAHULUAN odul ini memberikan gambaran sekilas tentang parasit dan interaksinya baik dengan inang maupun lingkungan. Setelah mempelajari
Lebih terperinciLatar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa
Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil- Transmitted Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health Oganization
Lebih terperinciSIKLUS PARASIT PADA VEKTOR
SIKLUS PARASIT PADA VEKTOR Adrial Department of Parasitolgy Medical Faculty Andalas of University Jl.Perintis Kemerdekaan Padang 25127 West Sumatera-Indonesia e-mail : adrial_63@yahoo.com PARASIT Parasit
Lebih terperinci2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT KOMENSALISMA MUTUALISMA PARASIT MIKROSKOPIS BILATERA
PHYLUM PROTOZOA 1. DEFIN NISI PROTOS : PE ERTAMA ZOION : HEWAN UNISELU ULER TUBUH 1 PROTOZOA -- -- SEL --- METAZOA 2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10
Lebih terperinciPERAN KARANTINA HEWAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGKAL PENYAKIT ZOONOSIS
PERAN KARANTINA HEWAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGKAL PENYAKIT ZOONOSIS MUCHTAR A. BARANIAH Pusat Karantina Hewan ABSTRAK Indonesia adalah negara yang bebas beberapa penyakit hewan menular baik penyakit hewan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454)
MODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454) Materi 1 SURVEILANS PENYAKIT MENULAR POTENSI KLB Disusun Oleh Deasy Rosmala Dewi, SKM.,M.Kes UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018 Materi 1 PRAKTIKUM MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR Oleh: Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt Dra. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt Dr. Djoko Wahyono, SU, APT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing usus adalah salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau kecacingan merupakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Giardiasis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa patogen Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi protozoa
Lebih terperinci1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (http://www.sinauer.com/)
VERMES 1. PLATYHELMINTHES Platys= pipih, Helmins = cacing. Jadi Platyhelminthes adalah cacing pipih. Tubuh pipih, epidermis bersilia, tripoblastik, acoelomata, dan simetris bilateral Belum mempunyai sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit usus yaitu cacing dan protozoa. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi parasit usus yaitu cacing dan protozoa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di negara-negara berkembang, khususnya di daerah tropis
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D11.6104 Revisi ke : - Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : - FM-UDINUS-BM-08-05/R2 Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciTINJAUAN MATAKULIAH 1. Diskripsi Matakuliah 2. Manfaat Matakuliah 3. Tujuan lnstruksional Umum
TINJAUAN MATAKULIAH 1. Diskripsi Matakuliah Matakuliah Helminthologi (BlO 3154) mempelajari tentang hewan yang tergolong dalam helminthes (vermes/cacing) yaitu Filum Platyhelminthes, Filum Nemathelminthes,
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH
ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH Vita Victoria Sinarya, 2011 Pembimbing I: Dr. Meilinah Hidayat, dr.,
Lebih terperinciMenerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow yang dimaksud dengan ilmu kesehatan
Lebih terperinciCONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER
PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN KECACINGAN di SD MUH. KEDUNGGONG, SD DUKUH NGESTIHARJO,SDN I BENDUNGAN dan SD CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Penyakit Parasiter Kode/SKS : 3/1 Prasyarat : Parasitologi Umum Status mata kuliah : Wajib/ tim teaching Deskripsi singkat : Mata
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2002 2010 Eko Santoso, 2011; Pembimbing I : Winsa Husin., dr., M.Sc.,M.Kes. Pembimbing II: Rita Tjokropranoto., dr.,m.sc.
Lebih terperinciMATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. T. N. Saifullah S., M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciMATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. Drs. Mufrod, M.Sc., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helmithiasis) disebut juga penyakit infeksi kecacingan STH, masih merupakan problema kesehatan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM PENGHANTARAN OBAT
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM PENGHANTARAN OBAT Oleh : Prof. Dr. Elfi Sahlan Ben, Apt. Dra. Rahmi Novita, M.Si., Apt. Dr. Febriyenti, M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode-metode pemeriksaan tinja Dasar dari metode-metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan langsung dan tidak langsung. Pemeriksaan langsung adalah pemeriksaan yang langsung
Lebih terperinciCiri-ciri umum cestoda usus
Ciri-ciri umum cestoda usus Bentuk tubuh pipih, terdiri dari kepala (scolex) dilengkapi dengan sucker dan tubuh (proglotid) Panjang antara 2-3m Bersifat hermaprodit Hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata
Lebih terperinciBAHAN AJAR I Mata Kuliah HELMINTHOLOGI BlO 3154 (MKP/3 SKS/2-1) Oleh: Soenarwan Hery Poerwanto
BAHAN AJAR I Mata Kuliah HELMINTHOLOGI BlO 3154 (MKP/3 SKS/2-1) Oleh: Soenarwan Hery Poerwanto PENATARAN PENYUSUNAN RPKPS DAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004 PRAKATA Bahan ajar ini disusun
Lebih terperinci