TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: ERVI DWI ABRIANI B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

2 HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 Diajukan Oleh: ERVI DWI ABRIANI NIM : B Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal : 12 Juli 2013 Pembimbing (ARISTA APRIANI, S.ST) NIK ii

3 HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh : ERVI DWI ABRIANI B Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal : 12 Juli 2013 PENGUJI I PENGUJI II (RETNO WULANDARI, S.ST) NIK (ARISTA APRIANI, S.ST) NIK Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan (DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta 3. Ibu Arista Apriani, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. iv

5 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juli 2013 Penulis v

6 Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Ervi Dwi Abriani B TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI TAHUN 2013 (xiii + 40 halaman + 20 lampiran + 5 tabel + 2 gambar) ABSTRAK Latar Belakang: Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan terjadi pada wanita usia subur, 27 % wanita berumur 25 tahun, sebelum menarce 0 % dan setelah menoupause hanya 10%. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang banyak ditemukan pada alat reproduksi wanita diperkirakan satu dari lima wanita usia reproduksi terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang. Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara langsung yang dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur semuanya belum mengerti tentang mioma uteri Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo kecamatan ngawi. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi pada tanggal 28 februari sampai dengan 3 maret Populasi sejumlah 84 wanita usia subur dengan jumlah sampel 84 wanita usia subur, teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 84 wanita usia subur tentang mioma uteri di di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan kategori baik sebanyak 25 responden (29,8%), kategori cukup ada 44 responden (52,4%) dan ketegori kurang ada 15 responden (17,8%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo kecamatan ngawi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang mioma uteri yaitu sebanyak 44 responden (52,4%). Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri Kepustakaan : 26 literatur (2004 s/d 2011) vi

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Segala sesuatu hal apabila dikerjakan dengan ikhlas akan terasa lebih mudah. 2. Tidur untuk bermimpi bangun untuk mewujudkan. 3. Sukses datang pada mereka yang sadar akan kesuksesan. PERSEMBAHAN Allah SWT yang telah memberikan kemudahan di setiap kesulitan, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang tulus dan doa yang selalu mengiringi langkahku sehingga membuat ku selalu tabah dan semangat dalam menghadapi setiap cobaan hidup. Kakak dan adikku tersayang, dan seluruh keluarga besarku. Untuk soulmate ku yang slalu memberikan semangat dan dukungan saat aku terjatuh hingga aku bangkit kembali. Sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun duka, kalian sangat berharga dalam hidupku ( Lely, Indah, Margi, Suci, Ila dan Nia). Pembimbing Akademik Leni Kurniawati, S.ST M.Kes. Pembimbing tercinta Ibu Arista Apriani, S.ST yang selalu sabar dalam membimbing pembuatan KTI ini. Teman-teman Kelas 3A Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Almamaterku tercinta. vii

8 CURRICULUM VITAE Nama : Ervi Dwi Abriani Tempat/ Tgl. Lahir : Ngawi, 5 Oktober 1991 Agama Jenis Kelamin Alamat : Islam : Perempuan : JL KH Ahmad Dahlan No 9 Ngawi Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri I Ngawi Tahun SMP Negeri II Ngawi Tahun SMA Negeri I Ngawi Tahun Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Tahun 2010/2011 viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... CURRICULUM VITAE... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 5 F. Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Pengetahuan Wanita Usia Subur ix

10 3. Mioma Uteri B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Variabel Penelitian G. Definisi Operasional H. Metode Pengolahan dan Analisis Data I. Etika Penelitian J. Jadwal Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian B. Hasil Penelitian C. Pembahasan D. Keterbatasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tabel 3.2 Definisi Operasional Tabel 4.1 Data deskriptif penelitian Tabel 4.1 Hasil analisis data Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan kategori Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambar 2.2 Kerangka Konsep xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Jadwal Penelitian Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Surat Keterangan Uji Validitas Ijin Penggunaan Lahan Surat Keterangan Penggunaan Lahan Lembar Permohonan Responden Lembar Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran 16. Perhitungan Manual Penelitian Lampiran 17. Hasil Uji Statistik Perhitungan Penelitian Lampiran 18. Tabel r Product Moment Lampiran 19. Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Lampiran 20. Lembar Konsultasi xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, pemantauan jangkauan pelayanan kesehatan serta kualitas kehidupan. Di negara berkembang seperti Indonesia sekitar % kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta penyakit sistem reproduksi misalnya mioma uteri. WHO (World Health Organization) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari orang meninggal karena hal tersebut (DepKes RI, 2011). Penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan Schwartz, angka kejadian mioma uteri adalah 2-12 orang per1000 wanita tiap tahunnya. Schwartz menunjukan angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi wanita kulit hitam dibanding wanita kulit putih (Victory et-al, 2006). Penelitian Ran Ok di pusat Saint Benedict Hospital Korea menemukan 17% kasus mioma uteri dari 4786 kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti (Ran Ok et-al, 2007). Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun mempunyai potensi mioma uteri, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menarce dan setelah menoupause hanya 10% mioma uteri yang masih tumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39% sampai dengan 11,7% pada semua penderita 1

15 2 ginekologi yang dirawat (Hanafi, 2005). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susilo Raharjo di Surabaya, angka kejadian mioma uteri adalah sebesar 11,87% dari semua penderita ginekologi yang di rawat (Yuad, 2005). Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan juga terjadi pada usia subur. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang banyak ditemukan pada alat reproduksi wanita hal ini diperkirakan satu dari lima wanita usia reproduksi biasa terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang seperti gangguan kesuburan. Wanita hamil terserang mioma uteri dapat menyebabkan keguguran atau prematuritas (Mardiana, 2008). Meskipun angka mioma uteri melakukan penurunan tetapi masih dalam kategori yang tinggi. Komplikasi dari penyakit mioma uteri mengakibatkan terjadinya pendarahan pervaginam, anemia, dan abortus. Dalam hal ini sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk menanggulangi terjadinya mioma uteri. Banyaknya jumlah wanita usia subur yang menderita penyakit mioma uteri dapat dilihat dari data pasien mioma uteri di rekam medik rumah sakit pada saat stadium lanjut. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang penyakit mioma uteri ini (Yatim, 2011). Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara langsung yang dilakukan peneliti di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan 2

16 3 Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur semuanya belum mengerti tentang mioma uteri. Berdasarkan hasil tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat cukup.

17 4 c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 pada tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan kebidanan tentang tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri. 2. Bagi Diri Sendiri Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri. 3. Bagi Institusi a. Bagi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri. b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Diharapakan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi terhadap pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.

18 5 E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang mioma uteri pada wanita usia subur yang pernah dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. Lasmi Gartina (2011) melakukan penelitian dengan judul Gambaran Kejadian Mioma Uteri Berdasarkan Umur dan Paritas Ibu di Ruang Flamboyan RSUD Kabupaten Subang Periode Januari 2011 Mei Penelitian ini Bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil dari pelitian tersebut penelitian dari 39 orang penderita mioma uteri jumlah pasien yang mengeluh adanya perdarahan abnormal sebanyak 22 orang (56,1%), mengeluh nyeri pinggang sebanyak 12 orang (30,8%), mengeluh benjolan di perut bawah sebanyak 2 orang (5,1%), mengeluh keputihan 2 orang (5,1%) serta yang mengalami prematur kontraksi pada kehamilannya sebanyak 1 orang (2,6%). 2. Hal yang membedakan Latifa Hanum Siregar (2003) melakukan penelitian dengan judul Karakteristik Penderita Mioma Uteri yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun Penelitian ini merupakan studi deskriptif. teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita mioma uteri terbanyak berusia tahun (50,94%) dan kawin (99,06%). Perbedaan penelitian ini yaitu tempat, sampel, waktu penelitian dan hasil penelitian. Persamaan penelitian ini yaitu dalam pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh.

19 6 F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori- teori dari masalah yang akan diteliti, meliputi pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri, kerangka teori, kerangka konsep penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah penelitian serta keterbatasan penelitian.

20 7 BAB V PENUTUP Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2010). Pengetahuan termasuk kelompok kognitif dan menempatkan sebagai urutan pertama dari kognitif karena pengetahuan merupakan unsur dasar untuk membentuk tingkat berikutnya. Selanjutnya apabila seseorang dapat menjawab pertanyaan mengenai bidang tertentu dengan lancar, baik lisan maupun tulisan maka sudah dapat di katakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan sudah dinamakan pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hasil (Notoadmodjo, 2005). b. Tingkatan Pengetahuan Menurut Notoadmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan mempunyai 6 tingkat yaitu : 8

22 9 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4) Analisa (Analysis) Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis diartikan menujukan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek penelitian didasarkan suatu kriteria

23 10 yang telah ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang ada. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain: 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. 2) Media massa / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

24 11 televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

25 12 pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik. 2. Wanita Usia Subur Wanita usia subur adalah wanita yang mengalami haid, disertai perubahan jasmani dan rohani. Perubahan jasmani seperti mendapat haid setiap bulan, buah dada mulai membesar, pinggul besar, dan tumbuh bulubulu halus, perubahan rohani yaitu ditandai dengan adanya perasaan tertarik pada lawan jenis. Usia subur wanita di mulai sejak datangnya haid yang pertama sampai menjelang masa mati haid (menopouse) (Lutfi, 2008). Menurut Lutfi (2008), juga mengatakan usia subur reproduksi bagi seorang wanita dapat dibagi kedalam 3 (tiga) fase yaitu: a. Reproduksi muda, yaitu bila seorang wanita hamil dan melahirkan anak dalam usia antara tahun. b. Reproduksi sehat, yaitu apabila seorang wanita hamil kemudian melahirkan anak pada usia sekitar tahun. c. Reproduksi tua yaitu, apabila seorang wanita hamil dan melahirkan anak pada usia tahun.

26 13 3. Mioma Uteri a. Pengertian Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim (miometrium) atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau di dalam rahim (Mardiana, 2009). Mioma uteri adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah sederhananya adalah daging tumbuh di rahim. Mioma uteri penyakit yang berbentuk tumor berbeda dengan kanker, mioma uteri tidak mempunyai kemampuan menyebar keseluruh tubuh konsistensinya padat dan sering mengalami degenerasi dalam kehamilan dan sering kali di temukan pada wanita berumur tahun (Setiati, 2012). b. Macam Mioma Uteri Menurut Sarwono (2009), mioma uteri dapat di bagi menjadi tiga yaitu: 1) Mioma Submukosa, pertumbuhannya kearah rongga rahim dan menonjol kedalam rongga. 2) Mioma Intramural, pertumbuhannya berada dalam otot dinding rahim.

27 14 3) Mioma Subserosa, pertumbuhannya ke arah luar dan menonjol pada permukaan rahim. c. Faktor Risiko Timbulya Mioma Uteri Penyebab utama timbulnya mioma pada rahim dan sekitarnya belum diketahui hingga saat ini. Namun demikian mioma uteri banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi. Faktor terjadinya mioma uteri adalah adanya perangsang hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim. Jadi, mioma uteri ini merupakan akibat pengaruh estrogen. Oleh karena itu mioma ini sangat jarang ditemukan bahkan nyaris tidak pernah pada usia yang belum reproduksi atau belum menarce. Meskipun tidak bersifat ganas sebagaimana kanker, mioma uteri harus tetap diwaspadai karena dapat menganggu kehamilan seperti keguguran dan kelainan letak janin. Selain itu wanita yang terlalu gemuk (obesitas), tidak memiliki keturunan, tidak menikah, faktor genetik (keturunan), terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang diawetkan, makanan setengah matang, menggunakan KB suntik dan pil KB juga memiliki faktor resiko terkena mioma uteri, sehingga sangat penting untuk cek kesehatan secara teratur dan berkala (Mardiana, 2009). Menurut Setiati (2012), ada beberapa faktor resiko yang diduga kuat merupakan faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu : 1) Umur

28 15 Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun. Ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 50 tahun. Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis pada usia reproduksi tua antara tahun. 2) Paritas Lebih sering terjadi pada multipara atau pada wanita yang tidak subur. Tetapi pada saat ini belum di ketahui apakah wanita yang tidak subur menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya. Atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi. 3) Faktor ras dan genetik Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma. 4) Fungsi ovum Diperkirakan ada kolerasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma uteri. Dimana mioma uteri muncul setelah menarce, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menoupuse. d. Komplikasi Mioma Uteri Menurut Yatim (2005), mioma uteri bila tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi antara lain:

29 16 1) Menimbulkan kondisi kurang darah (Anemia), yang disebabkan oleh pendarahan pervagina yang berat. 2) Susah buang air besar (konstipasi). Komplikasi mioma uteri pada kehamilan antara lain abortus, persalinan prematurus, gangguan jalan persalinan, dan terjadinya perdarahan post partus (setiati, 2012). Menurut Manuaba (2007), pada saat inpartu bisa terjadi : 1) Terjadinya gangguan his dalam bentuk inersia uteri primer, sehingga kemajuan persalinan menjadi lambat. 2) Atonia Uteri postpartum. 3) Gangguan lepasnya plasenta atau retensio placenta. 4) Mioma Uteri servikal atau bertangkai dapat menimbulkan gangguan persalinan yaitu dapat menghambat turunnya kepala janin. 5) Mioma uteri dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang seperti gangguan kesuburan. Bahkan, wanita hamil yang terserang mioma uteri dapat menyebabkan keguguran atau prematuritas. e. Gejala Mioma Uteri Menurut Manuaba (2007), gejala yang timbul tergantung pada lokasi dan besarnya tumor, tetapi yang paling sering di temukan adalah gejala-gejala berikut :

30 17 1) Pendarahan yang lama selama masa menstruasi ataupun di luar masa menstruasi. 2) Terjadinya penekanan pada organ di sekitar tumor, seperti gangguan buang air besar dan buang air kecil. 3) Gangguan sulit hamil karena terjadinya penekanan pada saluran indung telur. 4) Bagian bawah perut bawah rahim terasa kenyal. 5) Nyeri menstruasi yang hebat dan terus menerus. 6) Pembesaran di perut. Kadang-kadang tumor belum teraba karena ukuranya yang masih kecil. Namun, jika tumor membesar, benjolan teraba saat di raba. 7) Pendarahan saat menstruasi lebih banyak. f. Cara Penanganan Mioma Uteri 1. Tanpa Pengobatan Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, karena 55 % dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma uteri itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3 sampai 6 bulan. Dalam menopause dapat berhenti pertumbuhannya atau menjadi kecil. Apabila terlihat adanya perubahan yang

31 18 berbahaya dapat mendeteksi dengan cepat agar dapat dilakukan tindakan segera (Sarwono, 2009). 2. Dengan Obat-obatan Pada wanita usia subur selama mioma uteri masih relatif kecil dan tidak menganggu berikan terapi obat-obatan, penanganan mioma uteri tergantung pada usia penderita, paritas, status kehamilan dan ukuran tumor, lokasi dan derajat keluhan. Pada kehamilan bila tumornya masih berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin dan diberikan obat-obatan GnRH agonis (GnRHa) yang bisa dipakai untuk mengurangi estrogen yang beredar dalam darah dan bisa membuat tumor mengecil (Achadiat, 2005). 3. Dengan Operasi (Miomektomi) Apabila mioma uteri mulai terasa mengganggu dan sampai menghambat terjadinya kehamilan, perlu dilakukan operasi pengangkatan mioma (Miomektomi) dan kehamilan bisa dilanjutkan, jika mioma uteri terlanjur besar dan menganggu, bahkan sampai merusak fungsi rahim serta organ-organ didekatnya, kehamilan tidak bisa dilanjutkan karena bisa membahayakan pasien, untuk itu perlu dilakukan operasi pengangkatan janin dan seluruh rahim (histerektomi) (Hanifa, 2005). g. Pencegahan Mioma Uteri

32 19 Sampai saat ini, penyebab pasti mioma uteri belum diketahui sehingga pencegahan sulit dilakukan. Mioma uteri sering di sebabkan oleh faktor genetik. Untuk itu pentingnya melakukan pemeriksaan umum, kesehatan reproduksi dan melakukan pemeriksaaan (USG) secara teratur bagi setiap wanita. Terutama pada wanita yang keluarganya mempunyai riwayat mioma uteri, diharapkan meminimalkan resiko terjadinya mioma uteri (Indarti, 2004). Menurut Indarti (2004), selain rajin memeriksakan kesehatan, juga diharapkan untuk melakukan gaya dan pola hidup sehat seperti : 1) Makanan-makanan yang bergizi dan segar seperti buah-buahan dan sayuran yang tinggi serat seperti: apel, jeruk, pepaya, kentang, wortel dan lain-lain. 2) Mengurangi makanan yang berlemak dan menghindari makanan yang banyak mengunakan bahan pengawet. 3) Menghindari makanan instant atau siap saji, karena dapat memicu tumbuhnya mioma uteri, seperti: mie instant, ikan kaleng, minuman bersoda dan lain-lain.

33 20 B. Kerangka Teori Pengetahuan Wanita Usia Subur Mioma Uteri a. Pengertian b. Tingkatan Pengetahuan c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. Pengertian b. Macam Mioma Uteri c. Faktor Risiko Timbulnya Mioma Uteri d. Komplikasi Mioma Uteri e. Gejala Mioma Uteri f. Cara Penanganan Mioma Uteri g. Pencegahan Mioma Uteri h. Pengobatan Mioma Uteri Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber Modifikasi Machfoedz (2008)

34 21 C. Kerangka Konsep Penelitian Baik Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri Cukup Kurang 1. Pendidikan 2. Media massa/informasi 3. Sosial Budaya Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti : Mempengaruhi

35 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian 22

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif disebut deskriptif karena peneliti berusaha memberikan gambaran sedetail mungkin tentang objek penelitian, sedangkan kuantitatif karena penelitian ini didasarkan pada angka yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan objek penelitian sedetail mungkin berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan. Metode ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoadmodjo, 2010). Jenis penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamtan Ngawi tahun B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian dilaksanakan pada 28 Februari - 2 Maret

37 23 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi sejumlah 84 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Penentuan pengambilan sampel sebagai berikut apabila kurang dari 100 lebih baik semua diambil (Arikunto, 2008). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi sejumlah 84 orang. 3. Teknik Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. teknik pengambilan sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel jika seluruh jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010). D. Instrumen Penelitian Alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data mengenai pengetahuan. Instrumen penelitian ini berupa: kuesioner (daftar pertanyaan) (Notoadmodjo, 2010). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya, sehingga responden

38 24 tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan-pernyataan : Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2007). Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang ( ) pada jawaban yang dianggap benar. Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisikisi kuesioner, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Variabel Indikator No. soal Jumlah (+) (-) soal Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang mioma uteri 1. Pengertian 2. Macam mioma uteri 3. Faktor risiko timbulnya mioma uteri 4,25 2,22 7,8, Komplikasi mioma uteri 5. Gejala mioma uteri 6. Cara penanganan mioma uteri 7. Pencegahan mioma uteri 1,21 3,23 5,6,10 27,30 31*,36 9,14*, 28 16,18 20,40 11,35* 24,37 13,29* 33,34 17, ,38 12,32 Jumlah 40 Keterangan : * : tidak valid dalam validitas

39 25 Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian. terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian yang di lakukan di RT 013 RW 003 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun Menurut Sugiyono (2010), Mengatakan bahwa beberapa ahli menggunakan 30 orang sebagai sampel dalam uji coba instrumen. 1. Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Rumus product moment adalah: r xy = { N X N XY ( X )( Y ) 2 2 ( X ) { N Y 2 ( Y ) 2 } Keterangan: N r xy x y xy : Jumlah responden : Koefisien korelasi product moment : Skor pertanyaan : Skor total : Skor pertanyaan dikalikan skor total Setelah diperoleh harga r xy hasilnya dikonsultasikan dengan harga r tabel jika harga r hitung > r tabel maka dikatakan butir soal valid (Arikunto, 2006). Setelah dilakukan uji validitas di RT 013 RW 003 Kelurahan

40 26 Margomulyo, Kecamatan Ngawi kepada 30 wanita usia subur dengan menggunakan taraf signifikan 5 % dan hasil r tabel (0,361) dari 40 item 36 valid dan 4 tidak valid yaitu nomor 14 (r hitung 0,064), 29 (r hitung 0,207), 31 (r hitung 0,207), 35 (r hitung -0,057). Pernyataan yang tidak valid sebanyak 4 pertanyaan dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010). Banyak rumus uji yang dapat digunakan dalam uji reliabilitas alat ukur, namun dalam penelitian ini menggunakan pengujian Alpha Cronbach dengan SPSS. Instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha > 0,75 (Riwidikdo, 2010). R 11 = r i S 1 S 2 k i 2 k 1 t Keterangan: r 1 k S 2 i S 2 t = Reliabilitas internal seluruh instrumen = mean kuadrat antara subjek = jumlah mean kuadrat kesalahan = varian total

41 27 Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri adalah 0,944 jadi instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena r hitung > r tabel yaitu 0,944 > 0,75. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi. Kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah identitas responden dan jawaban kuesioner tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang diperoleh dari Kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu jumlah wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi diperoleh dari Ketua RT.

42 28 F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti (Notoadmodjo, 2010). Tabel 3.2 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Variabel tunggal: Pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri. Kemampuan Wanita Usia Subur dalam menjawab kuesioner tentang mioma uteri meliputi pengertian, macam, faktor risiko, komplikasi, gejala,cara penanganan, pencegahan Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Kuesioner Ordinal Baik (x)> mean + 1SD Cukup Mean 1 SD x mean + 1SD Kurang (x) < mean 1 SD Riwidikdo (2010)

43 29 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah : a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Entry data Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjutan. d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke dalam tabel.

44 30 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2005). Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut : a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD b. Pengetahuan cukup : Mean 1SD x mean +1SD c. Pengetahuan kurang : (x) < mean 1SD Sebelum menentukan tingkat pengetahuan wanita usia subur, terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu : a. Mean x = n i 0 n xi Keterangan : x n xi : Mean : Jumlah responden : Nilai responden

45 31 b. Standard Deviation SD = 2 xi xi n n 1 2 Keterangan : SD : Standard Deviation xi n : Nilai responden : Jumlah responden Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah wanita usia subur menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2009) : Skor Prosentase: X 100% Keterangan : n : Skor yang diperoleh responden N : Skor yang maksimal yang harusnya diperoleh I. Etika Penelitian Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari

46 32 STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi dan dari responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya. Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

47 33 oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Terlampir

48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur, pada tanggal 28 februari sampai dengan 2 maret 2013 dengan responden wanita usia subur sebanyak 84 orang. Secara geografis terletak di 7 derajat 28 0 sampai dengan 7 derajat 28 2 lintang selatan dan 110 derajat 75 0 sampai dengan 110 derajat 75 2 bujur timur. Berbatasan sebelah timur desa Dungus dan sebelah selatan desa Mbalong. Sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian wiraswasta dan memiliki 1 pelayanan kesehatan yaitu puskesmas ngawi yang memberikan pelayanan rawat jalan. B. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri. Penelitian ini dimulai dari penyebaran kuesioner setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 februari sampai dengan 2 maret tahun 2013 terhadap 84 responden wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi. 34

49 35 1. Data Deskriptif Penelitian Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Prosentase (%) , , ,7 Jumlah Hasil Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel Mean dan Standar Deviasi Variabel Mean Standar Deviasi Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri 29 6,7 Berdasarkan tabel di atas tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri diperoleh mean 29 dan standar deviasi 6,7. Tabel Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 No. Kategori Jumlah Prosentase (%) Baik Cukup Kurang ,8 51,2 19 Jumlah Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 dengan kategori baik ada 25 responden (29,8%), kategori cukup ada 43 responden (51,2%), dan ketegori kurang ada 16 responden (19%).

50 36 C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi tahun 2013 didapatkan bahwa pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri dalam kategori baik ada 25 wanita usia subur (29,8%), kategori cukup ada 43 wanita usia subur (51,2%) dan kategori kurang ada 16 wanita usia subur (19%). Kategori pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi tahun 2013 dalam kategori cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan, Lingkungan, pengalaman, informasi, dan sosial budaya dan ekonomi. Dimana usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin muda umur seseorang semakin sedikit pengalaman yang dimiliki, namun sebaliknya semakin tinggi tingkatan umur seseorang pengalaman yang didapat semakin banyak (Hartanto, 2004). Tingkat pendidikan berpengaruh juga terhadap pengetahuan seseorang tentang mioma uteri Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Lingkungan berpengaruh terhadap pengetahuan wanita usia subur karena proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan (Health, 2009)

51 37 Pengalaman seorang individu tentang mioma uteri bisa diperoleh dari lingkungan kehidupan. Baik itu dari pengalaman pribadinya, orang tua, saudara perempuan, keluarga ataupun teman. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yang menyebutkan bahwa pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. pengalaman ini kurang didapat dari wanita usia subur sehingga pengetahuannya cukup tentang mioma uteri. Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin banyak informasi yang diperoleh semakin tinggi pengetahuan seseorang. Hal ini seperti teori yang diungkapkan oleh Notoadmojo (2007) yaitu informasi dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Informasi bisa diperoleh melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Banyak yang beranggapan bahwa tanda-tanda atau gejala dari mioma uteri adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya padahal apabila dibiarkan atau tidak segera ditangani akan berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi wanita. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yang menyebutkan bahwa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orangorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

52 38 D. Keterbatasan Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu: 1. Kendala Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang terbatas. 2. Keterbatasan Penelitian a. Dalam penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri, jadi peneliti tidak melakukan intervensi secara langsung terhadap responden. b. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.

53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden (29,8%). 2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 43 responden (51,2%). 3. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk dalam kategori kurang yaitu sebanyak 16 responden (19%). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah : 39

54 40 1. Bagi diri sendiri Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri 2. Bagi Institusi a. Bagi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri. b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi terhadap pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 CURICULUM VITAE Nama : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Banjaran RT 01 RW 06, Kelurahan Jumantoro, Kecamatan Jumapolo,

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Tumor ini pertama kali ditemukan oleh Virchow pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur adalah timbulnya mioma uteri (20-25%). Biasanya penyakit ini ditemukan secara tidak sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional yaitu suatu metode pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Neni Rusnita*, Estu Lovita.P Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Mioma Uteri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen berupa deskriptif korelasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara obyektif (Notoatmodjo, 2005, p.138). tertentu (Notoatmodjo, 2005, p.140)

BAB III METODE PENELITIAN. secara obyektif (Notoatmodjo, 2005, p.138). tertentu (Notoatmodjo, 2005, p.140) BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos. Mioma yang berasal dari sel-sel otot polos miometrium disebut mioma uteri (Achadiat, 2004). Mioma uteri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan case-control. Studi kasus kontrol adalah rancangan epidemiologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan mengambil tempat ini karena selama 3 tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi diskriptif. Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012 Jurnal Kesehatan Masyarakat GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012 ITA RAHMI 1 1 Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan metode Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yaitu peran pengawas minum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (umur, status

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci