Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi"

Transkripsi

1 Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi (Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) Yessica Nataliani 1, Martin Setyawan 2, Aghata Dhiwi Ashita 3 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1 yessica_24@yahoo.com, 2 dreams_studio_s3@yahoo.com, 3 dhiwi@ymail.com Abstrak Penjadwalan ujian skripsi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh koordinator KPTA. Penjadwalan ini meliputi dua kegiatan yaitu melakukan pemilihan dosen penguji dan kemudian melakukan penjadwalan ujian. Kedua kegiatan biasanya memakan waktu yang cukup lama, apalagi jika terdapat banyak skripsi yang harus dijadwalkan, sementara jadwal dosen cukup padat. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika terdapat sistem yang dapat mengatur jadwal ujian skripsi dengan melihat kesesuaian topik skripsi yang diujikan dengan bidang penguasaan dosen penguji serta jadwal dosen yang menjadi penguji maupun pembimbing dalam suatu ujian skripsi. Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making akan digunakan sebagai metode dalam pemilihan dosen penguji yang sesuai dengan topik dari skripsi yang akan diuji. Fuzzy MADM akan menghitung kecocokan dari atribut pada alternatif-alternatif yang ada dengan atribut pada skripsi yang akan diuji untuk memperoleh alternatif dosen penguji yang terbaik. Setelah ditemukan alternatif-alternatif terbaik, maka akan dilakukan penjadwalan dengan terlebih dahulu menjadwalkan ujian skripsi yang memiliki nilai prioritas tinggi. Penjadwalan dilakukan pada sesi yang sesuai dengan nilai optimasi terbaik. Kata kunci : Fuzzy Muti-Attribute Decsion Making, pemilihan penguji, penjadwalan 1. Pendahuluan Penjadwalan ujian skripsi merupakan sebuah kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh koordinator KPTA (Kerja Praktek dan Tugas Akhir) di setiap bulan dalam satu periode wisuda. Ujian skripsi di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (FTI-UKSW) dilakukan sesuai dengan pengajuan ujian skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa. Ujian skripsi dapat dilakukan secara paralel, dalam waktu bersamaan di tempat yang berbeda. Selain melihat faktor waktu dan tempat, penentuan jadwal ujian skripsi juga memperhatikan kesesuaian dosen penguji dengan topik skripsi yang diujikan dalam ujian tersebut serta harus memperhatikan jumlah kuota dosen dalam menjadi pembimbing maupun penguji dalam ujian skripsi selama periode wisuda tersebut. Banyaknya faktor yang mempengaruhi penjadwalan, menjadikan pengaturannya memerlukan waktu yang lebih. Proses penjadwalan ujian skripsi di FTI-UKSW selama ini masih dilakukan dengan cara manual. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang mampu membantu koordinator KPTA dalam menentukan dosen penguji serta menyusun jadwal, sehingga kegiatan penjadwalan ujian skripsi tidak memakan waktu yang terlalu lama. 2. Kajian Pustaka Sistem penjadwalan ujian skripsi telah pernah dibuat di universitas lain, dengan kasus yang hampir sama, seperti di Universitas Kristen Petra. Dalam pembuatan aplikasi tersebut, digunakan metode fuzzy relation dan algoritma genetika. Metode Fuzzy Relation dipakai untuk membantu menentukan dosen penguji yang cocok untuk suatu topik skripsi yang diajukan dalam ujian skripsi, sedangkan algoritma genetika dipakai untuk optimasi dalam penyusunan jadwal. Hubungan suatu skripsi dengan keahlian dosen bisa dikaitkan dengan metode fuzzy relation. Setiap dosen memiliki keahlian yang dimiliki terhadap suatu topik tertentu. Data mengenai keahlian dosen terhadap suatu topik diinputkan dengan nilai kisaran antara nol sampai satu, nilai nol berarti dosen tersebut tidak menguasai topik tersebut, nilai 0.8 berarti dosen cukup menguasai topik tersebut, sedangkan nilai satu berarti dosen menguasai topik tersebut. Begitu juga dengan skripsi, skripsi diberi

2 nilai sesuai dengan keterkaitannya terhadap topik. Misal, skripsi yang berjudul Penjadwalan Mata Kuliah menggunakan Algoritma Genetika memiliki relasi terhadap topik Sistem Cerdas dengan tingkat keterkaitan satu, maka untuk mencari dosen yang cocok sebagai dosen penguji dari skripsi tersebut, akan dicari dosen yang memiliki nilai relasi terhadap topik Sistem Cerdas dengan nilai keahlian terbaik di antara dosen-dosen lainnya. Fuzzy relation mencari keterkaitan antara dosen yang ada dengan skripsi yang akan diuji, menggunakan topik sebagai penghubungnya. Fuzzy relation mengaitkan hubungan antara dua hal yang bersifat relatif kemudian membuat kesimpulan dari hubungan dua hal tersebut. Setelah hubungan antar skripsi yang akan diuji dengan dosen-dosen sebagai calon penguji dipetakan dalam sebuah tabel relasi, ujian skripsi dijadwalkan menggunakan algoritma genetika. Gen awal dibentuk dengan meletakkan skripsi dan dosen di dalam sebuah sesi berdasarkan nilai prioritas, mulai dari dosen penguji dan pembimbing bisa hadir semua dalam sesi tersebut, sampai ke semua penguji dan pembimbing tidak bisa hadir dalam sesi tersebut. Setelah itu dilakukan seleksi dengan menghitung nilai fitness berdasarkan dua prioritas, yaitu nilai kehadiran dosen di dalam sesi tersebut dan nilai keterkaitan dosen terhadap topik skripsi. Jika fitness yang didapat belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka proses regenerasi dilakukan. Proses regenerasi bisa dilakukan dengan memilih secara acak satu di antara tiga cara seleksi, yaitu mutasi, crossover, dan reproduksi [3]. 3. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM) FMADM adalah penggabungan antara logika fuzzy dan multi-attibute decision making. Fuzzy dalam multi-attribute decision making digunakan untuk mengolah atribut suatu alternatif yang tidak dapat disajikan dengan lengkap, mengandung ketidakpastian atau ketidakkonsistenan. Secara umum FMADM memiliki suatu tujuan tertentu, yang dapat diklasifikasikan dalam dua tipe, (Simoes-Marques dalam [1]) yaitu menyeleksi alternatif dengan atribut dengan ciri-ciri terbaik dan mengklasifikasikan alternatif berdasarkan peran tertentu. Untuk menyelesaikan masalah MADM, dibutuhkan dua tahap yaitu membuat rating pada setiap alternatif berdasarkan agregrasi derajat kecocokan pada semua kriteria, kemudian merangking semua alternatif untuk mendapatkan alternatif terbaik. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam proses perankingan, yaitu membuat defuzzy dan/atau melalui relasi preferensi fuzzy. Metode defuzzy dimulai dengan membuat bentuk crisp dari bilangan fuzzy, kemudian dilakukan proses perankingan berdasarkan atas bilangan crisp tersebut. Model ini memang mudah diimplementasikan, namun sangat dimungkinkan untuk kehilangan beberapa informasi terutama yang menyangkut ketidakpastian. Penggunaan relasi preferensi fuzzy lebih menjamin ketidakpastian yang melekat pada bilangan fuzzy hingga proses perankingan. Metode MADM klasik memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak cukup efisien untuk menyelesaikan masalah-masalah pengambilan keputusan yang melibatkan data-data yang tidak tepat dan tidak pasti, biasanya diasumsikan bahwa keputusan akhir terhadap alternatif-alternatif diekspresikan dengan bilangan real, sehingga tahap perankingan menjadi kurang mewakili beberapa permasalahan tertentu dan penyelesaian masalah hanya terpusat pada tahap agregasi FMADM dapat mengatasi hal tersebut. Penyelesaian permasalahan FMADM bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode MADM klasik dan dengan metode pengembangan. Metode MADM klasik yang dapat digunakan untuk menyekesaikan permasalahan FMADM adalah metode SAW, WP, atau TOPSIS untuk melakukan perankingan, setelah terlebih dahulu dilakukan konversi data fuzzy ke data crisp. Apabila data fuzzy diberikan dalam bentuk linguistik, maka data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke bentuk bilangan fuzzy, baru kemudian dikonversi lagi ke bilangan crisp. Metode pengembangan untuk menyelesaikan masalah FMADM dikembangkan oleh Joo pada tahun 2004 dalam tiga langkah penting penyelesaian, yaitu: representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy dan menyeleksi alternatif yang optimal. 1. Merepresentasikan masalah. Terdapat tiga aktivitas yang harus dilakukan, yaitu mengidentifikasi tujuan dan kumpulan alternatif keputusan. Tujuan keputusan dapat direpresentasikan menggunakan bahasa alami atau nilai numeris sesuai karakteristik dari masalah. Jika ada n alternatif keputusan dari suatu masalah, maka alternatif-alternatif tersebut dapat ditulis sebagai A = {A i i= 1, 2,..., n}. Selanjutnya diakukan, identifikasi kumpulan kriteria. Jika ada k kriteria, maka dapat dituliskan C ={C t t = 1, 2,..., k}. Setelah itu, dibangun struktur hirarki dari masalah berdasarkan pertimbangan tertentu. 2. Mengevaluasi himpunan fuzzy. Terdapat tiga aktivitas yang dilakukan, yaitu (1) Memilih himpunan rating untuk bobot-bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan-himpunan rating terdiri atas tiga elemen, yaitu: variabel linguistik (x) yang merepresentasikan bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya; T(x) yang merepresentasikan rating dari variabel linguistik dan fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan setiap elemen dari T(x). Misal, rating untuk bobot pada Variabel Penting untuk suatu kriteria didefinisikan sebagai: T(penting) = {SANGAT RENDAH, RENDAH, CUKUP, TINGGI, SANGAT TINGGI}. Sesudah himpunan rating ditentukan, maka harus ditentukan fungsi keanggotaan untuk se-

3 tiap rating, yang biasanya menggunakan fungsi segitiga. Misal, W t adalah bobot untuk kriteria C t dan S it adalah rating fuzzy utuk derajat kecocokan fuzzy dari alternatif A i yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatif keputusan yang diperoleh dari hasil agregasi S it dan W t ; (2) Mengevaluasi bobot-bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregrasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, yaitu mean, median, max, min, dan operator campuran. Dari beberapa metode tersebut, metode mean yang paling banyak digunakan. Operator dan adalah operator yang digunakan untuk penjumlahan dan perkalian fuzzy. Dengan menggunakan operator mean, F i dirumuskan: Fi = [ ( Si W ) ( Si W ) K ( Sik Wk )] (1) k (3) Mensubtitusikan S it dan W t dengan bilangan fuzzy segitiga, yaitu S it = (o it,p it,q it ); dan W t = (a t,b t,c t ); maka F t dapat didekati sebagai: F i (Y i,q i,z i ) (2) dengan : k Yi = ( oitai ) (3) k t= 1 k Qi = ( pitbi ) (4) k t= 1 k Z i = ( qitci ) (5) k t= 1 i = 1, 2,..., n. 3. Menyeleksi alternatif yang optimal. Pada langkah ini terdapat dua aktivitas yang dilakukan. Pertama, memprioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregrasi. Prioritas dari hasil agregrasi dibutuhkan dalam rangka proses perankingan alternatif keputusan. Karena hasil agregrasi ini direpresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga maka dibutuhkan metode perankingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nilai total integral. Misalkan F adalah bilangan fuzzy segitiga, F=(a,b,c), maka nilai total integral dapat dirumuskan sebagai: α I T ( F) = ( αc + b + ( 1 α ) a) (6) 2 Nilai α adalah indeks keoptimisan yang merepresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan. Apabila nilai α semakin besar mengindikasikan bahwa derajat keoptimisannya semakin besar, kemudian memilih alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai alternatif yang optimal. Apabila ada dua bilangan fuzzy F i dan F j. Semakin besar nilai F j berarti kecocokan terbesar dari alternatif keputusan adalah F j dan nilai inilah yang akan menjadi tujuannya [1]. 4. Perancangan Aplikasi Dalam penjadwalan ujian skripsi, koordinator KPTA memasukkan data dosen, data skripsi, data waktu ujian, data ruang ujian, dan data tanggal ujian akan dilaksanakan. Tabel 1 sampai Tabel 5 merupakan rincian dari data-data tersebut. Tabel 1 Data Dosen Nama Dosen Nama dosen lengkap dengan gelar akademis yang dimiliki Kode Dosen Kode dosen yang menunjukkan bahwa dosen tersebut merupakan dosen dalam FTI-UKSW Pendidikan Pendidikan terakhir dosen yang Terakhir terdiri dari tiga pilihan : S1, S2, S3 Bidang Minat Bidang yang diminati oleh dosen Tabel 2 Data Skripsi Judul Judul dari Skripsi Topik Bahasan utama dalam skripsi NIM NIM dari mahasiswa yang mengajukan skripsi Nama Nama dari mahasiswa yang mengajukan skripsi Pembimbing 1 Nama dosen pembimbing 1 skripsi Pembimbing 2 Nama dosen pembimbing 2 skripsi Tabel 3 Data Waktu Ujian Waktu Mulai Waktu ujian dimulai Waktu Selesai Waktu ujian selesai Interval Range satu sesi ujian. Nama Ruang Tabel 4 Data Ruang Nama ruang yang akan digunakan Tabel 5 Data Tanggal Tanggal Mulai Tanggal mulai ujian skripsi Tanggal Selesai Tanggal selesai ujian skripsi Keluaran yang diharapkan oleh koordinator KPTA merupakan sebuah jadwal ujian skripsi dengan data-data seperti terlihat pada Tabel 6. Tabel 6 Data Jadwal Ujian NIM Peserta NIM peserta yang mengajukan ujian skripsi Pembimbing Nama dari pembimbing 1 dan pembimbing 2 skripsi yang akan diuji Penguji Nama tiga dosen yang akan menguji skripsi Tanggal Tanggal ujian skripsi dilaksanakan Sesi Waktu ujian skripsi dilaksanakan Tempat Tempat ujian skripsi dilaksanakan

4 Syarat menjadi dosen penguji skripsi adalah dosen dalam, bukan merupakan dosen pembimbing skripsi, memiliki keahlian sesuai topik skripsi yang akan diuji. Kuota dosen - partisipasi dosen menjadi pembimbing atau penguji dalam ujian skripsi - juga ikut diperhitungkan dalam pemilihan dosen penguji. Terdapat dua kuota yaitu kuota periode wisuda, yang merupakan total partisipasi seorang dosen dalam periode wisuda dan kuota per hari dalam penjadwalan, yang merupakan total partisipasi dosen tersebut dalam satu hari jadwal ujian. Seorang dosen yang memiliki kuota periode wisuda lebih kecil yang akan diutamakan untuk menguji, sedangkan yang memiliki kuota maksimal baru boleh menguji pada penjadwalan berikutnya, jika kuotanya sudah bukan kuota maksimal lagi. Batasan dosen berpartisipasi dalam sehari adalah tiga kali. Ujian skripsi bisa dilakukan secara paralel maupun tidak. Ujian skripsi bisa dilaksanakan antara hari Senin sampai Jumat, namun jika diperlukan bisa juga dilaksanakan pada hari Sabtu. Waktu pelaksanaan ujian skripsi mulai pukul sampai pukul 16.00, dengan interval waktu adalah 90 menit. FMADM dipilih dalam pembuatan aplikasi ini sebagai metode untuk memilih dosen yang sesuai dengan skripsi yang akan diuji, sedangkan dari algoritma genetika akan diambil konsep mengenai individu dengan fitness terbaiklah yang bisa bertahan hidup, sebagai dasar untuk optimasi. Penggunaan FMADM dilakukan karena data-data yang akan diolah, yaitu data-data atribut dalam pemilihan dosen penguji memiliki bentuk sebagai bilangan fuzzy, karena mengandung ketidakpastian, misalnya penguasaan seorang dosen terhadap bidang minat adalah relatif, tidak tepat pasti, sangat menguasai atau menguasai. Dengan FMADM akan dihubungkan antara skripsi dengan dosen melalui beberapa atribut atau kriteria. Teknik penyelesaian FMADM yang akan diterapkan adalah pengembangan FMADM, seperti yang telah dibahas pada kajian pustaka. Metode pengembangan tersebut terdiri dari tiga langkah, yaitu representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy dari alternatif-alternatif keputusan, dan menyeleksi alternatif yang optimal. Pertama, dilakukan representasi masalah dengan menyusun struktur hirarkri masalah. Untuk bisa membuat sebuah hirarkri masalah, perlu disusun atribut-atribut yang akan digunakan dalam menentukan dosen penguji. Atribut utama yang akan dijadikan penghubung antara dosen dan skripsi adalah bidang minat dosen atau topik skripsi (untuk pembahasan selanjutnya akan digunakan satu istilah, yaitu bidang minat). Bidang minat merupa-kan suatu bidang keahlian, seperti Natural Language Processing, Riset Operasi, Kecerdasan Buatan, dan sebagainya. Seorang dosen pasti memiliki setidaknya satu bidang minat dan sebuah skripsi juga pasti memiliki minimal satu bidang minat. Bidang minat yang ada akan disusun dengan sebuah struktur hirarkri pohon. Hal ini dilakukan karena bidang minat yang ada bisa dikaitkan satu dengan yang lain, kemudian bisa disusun dalam sruktur pohon, mulai dari bidang minat yang paling umum sampai bidang minat yang paling khusus. Misalnya, bidang minat jaringan bisa memiliki beberapa sub bidang minat atau child seperti keamanan jaringan, pemrograman jaringan, dan manajemen jaringan, tetapi keamanan jaringan juga bisa memiliki child seperti steganografi. Susunan pohon bermanfaat dalam pencarian dosen yang sesuai dengan bidang minat yang diinginkan. Jika dicari dosen dengan bidang minat steganografi dan kebetulan semua dosen yang memiliki bidang minat tersebut bentrok dengan seluruh jadwal yang tersedia, maka akan dicari dosen yang memiliki parent bidang minat dari steganografi. Pencarian dosen dilakukan satu tingkat lebih atas atau parent langsung dari bidang minat tersebut kecuali jika bidang minat yang dicari merupakan parent teratas atau root. Atribut selanjutnya adalah bahasa pemrograman. Karena studi kasus dalam aplikasi ini adalah FTI UKSW, maka sebagian besar pembuatan skripsi mahasiswa akan memberikan output berupa sebuah aplikasi. Dalam pembuatan skripsinya pasti menggunakan suatu bahasa pemrograman. Dengan atribut ini, akan dikaitkan penguasaan dosen terhadap bahasa pemrograman dengan penggunaan bahasa pemrograman pada skripsi. Kadangkala suatu bidang minat bisa tidak dimiliki oleh banyak penguji, sehingga untuk mencari penguji yang sesuai akan kesulitan. Hal ini diatasi dengan mengaitkan bidang minat terhadap mata kuliah konsentrasi yang ada pada FTI UKSW. Jika tidak ditemukan dosen yang sesuai dengan bidang minat tersebut maupun pada bidang minat parent, maka akan dicari dosen yang mengajar matakuliah yang berhubungan dengan bidang minat tersebut karena setidaknya dosen tersebut mengerti mengenai skripsi yang diuji. Setelah melakukan pencarian dosen penguji yang sesuai, akan terdapat alternatif dosen penguji yang terbentuk. Setiap alternatif terdiri dari tiga dosen penguji. Satu lagi atribut yang digunakan adalah atribut kesesuaian alternatif dengan jadwal ujian skripsi. Atribut ini sekaligus akan menguji nilai fitness dari setiap alternatif yang berpengaruh dalam proses penjadwalan. Kesesuaian alternatif dengan jadwal ujian skripsi adalah banyak-nya sesi yang bisa diikuti oleh alternatif tersebut. Sesi adalah kombinasi dari tanggal, waktu dan ruang ujian skripsi, misalnya Selasa, 16 Juni 2009, pukul di ruang rapat. Semakin banyak sesi yang bisa diikuti oleh alternatif dosen penguji tersebut akan semakin tinggi nilainya. Sedangkan jika alternatif tersebut selalu bentrok di semua jadwal, maka alternatif itu akan dihapus dari daftar alternatif. Cara menghitung alternatif ini adalah dengan membagi jumlah sesi yang sesuai (js) dengan jumlah seluruh sesi yang ada (ts). T(kesesuaian jadwal) = js. ts

5 Dari representasi masalah, maka dapat disusun struktur hirarkri masalah seperti yang terlihat pada Gambar 1. Diasumsikan setiap atribut yang ada dimiliki oleh skripsi tersebut, sehingga terdapat empat atribut, sedangkan atribut parent bidang minat dianggap sama dengan atribut bidang minat. Nilai kepentingan atribut bidang minat disesuaikan dengan nilai-nilai atribut yang terdapat dalam data skripsi. Nilai di bawah C atau cukup sengaja diabaikan, karena inputan yang akan dimasukkan juga minimal memiliki nilai C. Misalnya, saat memasukkan data skripsi, maka yang dimasukkan adalah data bidang minat yang cukup terkait, terkait atau sangat terkait dengan skripsi, untuk bidang minat yang memiliki keterkaitan rendah dan bahkan sangat rendah tentu saja tidak perlu diinputkan dalam data skripsi. Khusus untuk atribut mata kuliah, parent mata kuliah dan kesesuaian jadwal, akan ditetapkan oleh program, karena atribut mata kuliah dan parent bidang minat hanya sebagai opsi bantuan jika dosen yang memiliki keahlian dalam bidang minat tersebut tidak ada. Nilai kepentingan yang ditetapkan untuk parent bidang minat dan mata kuliah adalah nilai kepentingan Cukup. Nilai kepentingan untuk atribut bahasa pemrograman bernilai Tinggi, karena jika bahasa pemrograman digunakan sebagai bahan untuk diuji, pasti tidak akan digunakan setengah-setengah. Nilai kepentingan kesesuaian jadwal bernilai Sangat Tinggi karena sangat berpengaruh terhadap terpilihnya alternatif yang baik. Variabel yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatif-alternatif dengan kriteria keputusan adalah T (Kecocokan) S = {C, B, SB}, dengan C = Cukup; B = Baik; SB = Sangat Baik; yang masingmasing direpresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga yaitu C = (0.6, 0.6, 0.8), B = (0.7, 0.8, 0.9), SB = (0.8, 1, 1). Jika digambarkan dalam bentuk fuzzy segitiga, maka akan terlihat seperti pada Gambar 3. Nilai kecocokan akan diambil dari nilai dosen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh skripsi. Gambar 1. Struktur Hirarki Kasus Langkah kedua yaitu mengevaluasi himpunan fuzzy alternatif-alternatif keputusan. Dalam tahap evaluasi terdapat dua tipe variabel yang digunakan untuk membantu perhitungan, yaitu variabel yang merepresentasikan bobot kepentingan dan variabel yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatifalternatif dengan kriteria keputusan. Variabel yang merepresentasikan bobot kepentingan adalah T(kepentingan) W = {C, T, ST} dengan C = Cukup; T = Tinggi; ST = Sangat Tinggi; yang masingmasing direpresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga yaitu C = (0.6, 0.6, 0.8), T = (0.7, 0.8, 0.9), ST = (0.8, 1, 1). Jika digambarkan dalam bentuk fuzzy segitiga, maka akan terlihat seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Fuzzy Segitiga Bobot Kepentingan Gambar 3. Fuzzy Segitiga Bobot Kecocokan Setelah membentuk dua variabel tadi, kemudian dibuat rating untuk setiap atribut skripsi seperti yang telah digambarkan pada struktur hirarki. Misalnya, pada data skripsi yang berjudul Penjadwalan Mata Kuliah menggunakan Algoritma Genetika, didapatkan bahwa skripsi ini memiliki satu bidang minat yaitu Kecerdasan Buatan dengan nilai keterkaitan Sangat Tinggi sehingga nilai kepentingannya adalah Sangat Tingi sebagai C 1, satu mata kuliah yang berhubungan yaitu Kecerdasan Buatan sebagai C 2. Jika skripsi tersebut ternyata juga terkait dengan suatu bidang minat dengan nilai keterkaitan Tinggi maka nilai kepentingannya merupakan C 3, kemudian menggunakan suatu bahasa pemrograman sebagai C 4 dan atribut kesesuaian jadwal sebagai C 5. Jika dalam perhitungan yang sebenarnya untuk kasus skripsi tersebut, maka hanya akan dihitung menggunakan atribut bidang minat kecerdasan buatan dan kesesuaian jadwal saja, atribut mata kuliah hanya akan dipakai jika dosen yang ditemukan dalam atribut bidang minat dan atribut parent bidang minat tidak memenuhi standar minimal atau dibawah tiga orang. Langkah-langkah algoritmanya akan lebih diperjelas dalam activity diagram pada pembahasan selanjutnya. Dengan contoh di atas, maka dapat dibuat rating kepentingan untuk skripsi tersebut seperti pada Tabel 7. Tabel 7. Rating Kepentingan untuk Setiap Kriteria Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 Rating Kepentingan ST C T T ST Jika didapatkan empat orang dosen yang sesuai dengan atribut-atribut tersebut, maka terdapat empat alternatif kombinasi tiga dosen penguji sebagai A 1, A 2, A 3 dan A 4. Keempat alternatif tersebut didapatkan dari rumus kombinasi, sehingga didapat empat

6 kombinasi dosen. Empat alternatif tersebut memiliki rating kecocokan tiap alternatif terhadap setiap kriteria seperti pada Tabel 8, dimana d adalah dosen. Tabel 8. Rating Kecocokan Setiap Alternatif terhadap Setiap Kriteria Pada setiap alternatif, tiga orang dosen penguji memiliki nilai tersendiri terhadap atribut C 1, C 2, C 3, C 4. Sedangkan pada atribut alternatif memiliki satu nilai, karena atribut kesesuaian dengan jadwal diperoleh dari kesesuaian jadwal tiga orang penguji pada alternatif tersebut dan dua pembimbing skripsi dengan sesi-sesi ujian yang telah dibentuk. Setelah dicari rata-rata untuk atribut yang masih memiliki nilai ganda, dengan melihat pada nilai fuzzy segitiga, maka rating kecocokannya seperti pada Tabel 9. Tabel 9. Rata-rata Rating Kecocokan Setiap Alternatif terhadap Setiap Kriteria Alt. Rating Kecocokan C1 C2 C3 C4 C5 A A A A derajat keoptimisannya, sehingga alternatif A 4 menjadi alternatif terpilih di antara alternatif yang ada. Setelah setiap alternatif terbaik untuk semua skripsi telah terpilih, maka disusun prioritas kepentingan dalam penjadwalan. Prioritas dalam penjadwalan tersebut memiliki dua kriteria sebagai penentu, yaitu apakah skripsi tersebut membutuhkan ruang khusus atau tidak, jika skripsi membutuhkan ruang khusus, maka lebih diprioritaskan daripada skripsi yang lain, kriteria kedua adalah jumlah sesi yang bisa diisi oleh skripsi tersebut, semakin banyak sesi yang bisa diisi, maka semakin kecil nilai prioritasnya. Setelah disusun dalam susunan prioritas, maka ujian skripsi akan dijadwalkan sesuai dengan sesi yang bisa diikuti oleh ujian skripsi. Sebelum menempatkan ujian skripsi pada sebuah sesi, akan dilihat terlebih dahulu apakah dosen yang berpartisipasi dalam ujian skripsi juga berpartisipasi dalam sesi sebelum atau sesudah sesi tersebut. Jika dosen yang berpartisipasi dalam ujian skripsi juga berpartisipasi dalam sesi sebelum atau sesudahnya, maka akan dicari alternatif lain, namun jika tidak ditemukan sesi yang cocok dengan ketentuan tersebut, maka sesi tersebut akan dipilih. Hal ini dilakukan untuk menghindari perulangan yang terlalu banyak [2]. Dengan mensubtitusikan bilangan fuzzy segitiga ke setiap variabel linguistik seperti pada Rumus 3, Rumus 4 dan Rumus 5, diperoleh nilai kecocokan fuzzy seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Nilai Kecocokan untuk Setiap Alternatif Alternatif Indeks Kecocokan Fuzzy A ; 0.470; A ; 0.337; A ; 0.370; 0.470; A ; 0.487; 0.528; Langkah terakhir adalah menyeleksi alternatif optimal dengan menggunakan Rumus 6, dengan derajat keoptimisan (α) = 0 (tidak optimis), (α) = 0,5 (cukup optimis), (α) = 1 (sangat optimis), maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap alternatif. Tabel 11. Nilai Total Integral Setiap Alternatif Alternatif Nilai total integral α = 0 α = 0.5 α = 1 A A A A Dengan melihat Tabel 11, didapat bahwa alternatif A 4 merupakan alternatif terbaik berapapun Gambar 4 Activity Diagram Keseluruhan

7 Activity diagram pada Gambar 4 merupakan gambaran keseluruhan aktivitas yang terjadi saat koordinator KPTA melakukan penjadwalan ujian skripsi. Aktivitas dimulai setelah koordinator KPTA selesai melakukan pengaturan terhadap ujian skripsi yang akan dilaksanakan, yaitu memasukkan data skripsi, menentukan sesi ujian, memasukkan data dosen yang tidak bisa ikut dalam ujian skripsi secara total maupun hanya sebagian dan memasuk-kan data skripsi dengan ruang khusus, kemudian berakhir saat ujian skripsi telah dijaldwalkan. 5. Hasil Analisa Sistem Bila diinputkan data skripsi seperti pada Tabel 12 dengan sesi seperti pada Tabel 13, kemudian ditambahkan data dosen berhalangan sebagian, yaitu dosen A1 tidak bisa datang pada pukul sampai pukul Daftar dosen dengan bidang minat yang sesuai pada data skripsi terlihat pada Tabel 14. Dengan menerapkan algoritma FMADM, dihasilkan jadwal seperti pada Tabel 15. Tabel 12. Data Skripsi NIM Judul Pemb Bidang Minat Rg Analisis dan Perancangan Routing Jaringan WAN pada INHERENT di UKSW Desain dan Imple-mentasi Penjadwalan Matakuliah Berbasis Web dengan Database Processing Klasifikasi Sidik Jari Menggunakan Wavelet Symlet 6 Replikasi Asinkronisasi pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Offline Salatiga Perancangan Aplikasi Web Enkripsi dan Dekripsi dengan Algoritma RC4 untuk Pengiriman Data 1. E1 2. I2 1. D1 2. T1 1. E1 2. Y1 1. A2 2. A4 1. Y1 2. I2 Jaringan (ST) - Web (T) Basis Data (T) RO (T) Steganografi & Kripto (ST) SI(ST) Basis Data (ST) Web (T) Steganografi & Kripto (ST) Jaringan (T) Tabel 13. Data Sesi Tanggal Waktu Ruang 19/Juni/ X 19/Juni/ Y 19/Juni/ X 19/Juni/ Y 19/Juni/ X Tabel 14. Data Dosen sesuai Bidang Minat No. Dosen A1 M 2 A2 SM 3 A3 CM 4 A4 M 5 D1 M SM SM 6 E1 SM SM 7 I1 M 8 I2 SM 9 K1 M - - Y - 10 L1 M 11 M1 M M 12 S1 M M 13 T1 SM CM 14 W1 SM CM M 15 Y1 SM M Keterangan : 1 = Jaringan SM = Sangat Menguasai 2 = Web M = Menguasai 3 = Basis Data CM = Cukup Menguasai 4 = Riset Operasi 5 = Steganografi & Kripto 6 = Sistem Informasi Output aplikasi telah sesuai dengan ketentuanketentuan yang harus dipenuhi dalam pemilihan dosen penguji dan penjadwalan ujian skripsi, seperti terlihat pada Tabel 15. Tabel 15. Output Aplikasi (Jadwal Ujian Skripsi) NIM Pemb. Penguji Sesi Ruang 002 D1 K1, M1, 19 Juni 2009 T1 S X 005 Y1 I1, L1, 19 Juni 2009 I2 M Y 001 E1 I1, I2, 19 Juni 2009 I2 W X 004 A2 A1, A3, 19 Juni 2009 A4 D Y 003 E1 L1, M1, 19 Juni 2009 Y1 I X 6. Simpulan Fuzzy Multi-Attribut Decision Making bisa digunakan dalam pemilihan dosen penguji sesuai dengan topik skripsi, Dengan menerapkan konsep algoritma genetika, penjadwalan ujian skripsi dapat dilakukan dengan baik. Semakin lengkap data yang dimasukkan, seperti data bidang minat skripsi dan data bidang minat dosen, maka semakin mudah dilakukan pemilihan dosen penguji dan penjadwalan, serta semakin banyak pilihan sesi yang dibuat, akan semakin memudahkan dalam proses penjadwalan Daftar Pustaka [1] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., & Wardoyo, R., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM), Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. [2] Kusumadewi, S., & Purnomo, H., 2005, Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknikteknik Heuristik, Yogyakarta:Penerbit Graha Ilmu. [3] Taliwang, Teddy C., 2005, Optimasi Penjadwalan Sidang Tugas Akhir dengan Menggunakan Metode Fuzzy Relation dan Genetic Algorithm, Diakses 5 Maret 2009.

P14 FMADM Dengan Pengembangan. A. Sidiq P.

P14 FMADM Dengan Pengembangan. A. Sidiq P. P14 FMADM Dengan Pengembangan A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Media Informatika, Vol. 3 No. 1, Juni 2005, 25-38 ISSN: 0854-4743 FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Sri Kusumadewi, Idham Guswaludin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P. P13 Fuzzy MCDM A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian analisis karakteristik gaya belajar vak(visual, auditori, kinestetis) mahasiswa pendidikan informatika 2014, membahas tentang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Fuzzy Logic Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi tentang metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar aplikasi. A. Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pendukung keputusan (SPK) Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Zainollah Effendy Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Madura zainollah.effendy@unira.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL INFOKAM Nomor II/Th. X/September/14 23 IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL SUMARDI (Dosen Amik JTC Semarang) ABSTRAK

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI

PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI Hetty Rohayani. Ah, ST, M.Eng Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jln. Jendral Sudirman, The

Lebih terperinci

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. Henry Wibowo S Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA KOPERTIS DI FAKULTAS TEKNIK UNSUR CIANJUR MENGGUNAKAN FUZZY MADM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Ai Musrifah Ela Sopiyillah ABSTRAK Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi** PENERAPAN TOPSIS FUZZY MADM DALAM MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi** STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) Henry Wibowo S 1), Riska Amalia

Lebih terperinci

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRINGSEWU) Andra Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE

Lebih terperinci

PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH)

PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH) PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH) Alz Danny Wowor Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy

Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy Hetty Rohayani Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email : hetty_mna@yahoo.com Abstract STIKOM

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Lokasi Pasar Dengan Menggunakan Fuzzy Multi Atribut Decision Making (FMADM) Metode Simple Additive Weighting (SAW) Reny Wahyuning Astuti 1), Muhsin 2) Program

Lebih terperinci

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus 9//0 Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatifalternatif dalam jumlah yang relatif kecil. Bahan Kuliah : Topik Khusus Fokus Masalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG Heri Sulistiyo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukann oleh para penelti yang dapat digunakan sebagai acuan dan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM Wibianto Wicaksono Jurusan Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Indonesia

Lebih terperinci

Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian

Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian 625 Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian Biasty Handayani, Ruliah S. STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru efekbiass@gmail.com, twochandra@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS

PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS Rika Rosnelly 1, Retantyo Wardoyo 2 STMIK Potensi Utama 1 Jl. KL. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan 1 rika@potensi-utama.ac.id

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW ISSN : 2302-305 STMIK AMIKOM Yogyakarta, - Februari 2015 PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW Lili Tanti1) 1) Sistem Informasi Universitas Potensi Utama Jl

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD ZERO JURNAL SAINS MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 Page : 11-21 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN: 2580-5754 DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD Ismail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) mengakibatkan populasi penduduk kota semakin tinggi. Populasi penduduk yang tinggi mengakibatkan sulit untuk memperoleh

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Candra Surya AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99 Duri-Riu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT ZERO JURNAL MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN : 2580-5754 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS: ILC (Intensive Learning Center) Pringsewu) Eka Yulia Rosalin Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN Amalia 1, Imam Fahrur Rozi 2, Rudy Ariyanto 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET Dhuto Hestu Wicaksono Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Email

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH : IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( STUDI KASUS KEL. JAMSAREN KOTA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Multi-Attribute Decision Making Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan metode-metode pada model MADM. Mahasiswa dapat membedakan karakteristik permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Herdi widyatmoko Jurusan teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jln Nakula

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI Sylvia Elita Esteriani A11.2009.04702 TEKNIK INFORMATIKA-S1 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR Aris Rakhmadi 1*, Bambang Efirianto 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) SPK adalah sebuah sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik Sistem

Lebih terperinci

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: ILHAM SUAIDI 11.1.03.02.0161 Dibimbing oleh : 1. Daniel Swanjaya, M.Kom. 2. Resty Wulanningrum, M.Kom. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY-MADM DALAM MENENTUKAN TANAMAN PANGAN STUDI KASUS KABUPATEN JEPARA

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY-MADM DALAM MENENTUKAN TANAMAN PANGAN STUDI KASUS KABUPATEN JEPARA 1 IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY-MADM DALAM MENENTUKAN TANAMAN PANGAN STUDI KASUS KABUPATEN JEPARA Agung Rachmatullah, Yuniarsi Rahayu Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer Unuiversitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGADUAN ONLINE PADA MASYARAKAT DI DESA BANDAR LOR KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

PERANCANGAN APLIKASI PENGADUAN ONLINE PADA MASYARAKAT DI DESA BANDAR LOR KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI Artikel Skripsi PERANCANGAN APLIKASI PENGADUAN ONLINE PADA MASYARAKAT DI DESA BANDAR LOR KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI MENARA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DENGAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI MENARA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DENGAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol., No. 1, Maret 017 e-issn 50-790 dan p-issn 51-366X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI MENARA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DENGAN

Lebih terperinci

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR MENGGUNAKAN MULTIPLE ATRRIBUTE DECISION MAKING (Studi Kasus : Perguruan Jaya Pancur Batu) Rinaldi Alfriadi Manurung (0911558)

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA Disusun Oleh: ANDY WIJAYA [14121020] ASIDIK THAIB [14121028] ADRIANUS NOLA PALI [14121049] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING. PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING Apriansyah Putra 1, Dinna Yunika Hardiyanti 2 Jurusan Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia sepak bola, terutama dalam proses penyeleksian pemain dan pemilihan penempatan posisi yang ideal agar sesuai dengan karakter

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR Yuli Astuti Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : yuli_dev@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian dan Percobaan Pendahuluan

Bab 3 Metodologi Penelitian dan Percobaan Pendahuluan Bab 3 Metodologi Penelitian dan Percobaan Pendahuluan 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian untuk membuat model prediksi dilakukan dalam 3 (tiga) tahap kegiatan yang ditunjukkan Gambar 3.1. Gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan hal yang paling dicari setelah lulus dari perguruan tinggi. Perusahaan atau instansi menerapkan sebuah standar yang dipakai dalam mencari

Lebih terperinci

JURNAL EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING FUZZY BEST MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) CASE STUDY CUSTOM CAPS KEDIRI

JURNAL EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING FUZZY BEST MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) CASE STUDY CUSTOM CAPS KEDIRI JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTY CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) STUDI KASUS TOPI CUSTOM KEDIRI EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY

ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY KNTI 0 NLISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSN DLM MEMILIH PROGRM STUDI MENGGUNKN METODE LOGIK FUZZY HETTY ROHYNI. H, STIKOM Dinamika Bangsa bstrak STIKOM Dinamika Bangsa Jambi merupakan Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC ( STUDY KASUS : KARANG TARUNA DESA PUHJARAK ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Fitria Ningsih Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09 Pringsewu

Lebih terperinci

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW RATIH ERNAWATI Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) Alfa Saleh 1, Ria Eka Sari 2, Harris Kurniawan 3 STMIK Potensi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE F-MADM WEIGHTED PRODUCT DALAM SELEKSI PENERIMAAN CALON TARUNA (SIPENCATAR) DI POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG

PENERAPAN METODE F-MADM WEIGHTED PRODUCT DALAM SELEKSI PENERIMAAN CALON TARUNA (SIPENCATAR) DI POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG PENERAPAN METODE F-MADM WEIGHTED PRODUCT DALAM SELEKSI PENERIMAAN CALON TARUNA (SIPENCATAR) DI POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG Fenty Tristanti Julfia-NIM:A11.2009.05138 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Keputusan Teori keputusan adalah teori mengenai cara manusia memilih pilihan diantara pilihan-pilihan yang tersedia secara acak guna mencapai tujuan yang hendak diraih (Hansson,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM Tri Handayani (teha.nazla@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguhsusyanto@gmail.com) ISSN : 2338-408 ABSTRAK

Lebih terperinci

ISSN : MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING. Adi Suwondo

ISSN : MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING. Adi Suwondo ISSN : 026-985 MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Adi Suwondo Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Quran

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU Slamet Riadi Program Strata Satu Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DIDIK PAMBUDI A11.2009.04833 Program Studi Teknik Informatika-S1,Fakultas Ilmu Komputer,Universitas

Lebih terperinci

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 01 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR (STUDI KASUS AMIK BSI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM Meirisa Sarastri Fakultas Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Fuzzy Pada awal tahun 1965, Lotfi A. Zadeh, seorang professor di Universitas California di Barkley memberikan sumbangan yang berharga untuk teori pembangunan sistem yaitu

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Fuzzy-MADM Dalam Menentukan Pola Tanaman Pangan Kabupaten Jayapura, Papua. Artikel Ilmiah

Implementasi Algoritma Fuzzy-MADM Dalam Menentukan Pola Tanaman Pangan Kabupaten Jayapura, Papua. Artikel Ilmiah Implementasi Algoritma Fuzzy-MADM Dalam Menentukan Pola Tanaman Pangan Kabupaten Jayapura, Papua Artikel Ilmiah Peneliti Fred Malvery Degei (68009087) Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs. Alz Danny Wowor,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting Johana Harjayanti 1, Anief Fauzan Rozi 2 1 2 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI DENGAN METODE FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI DENGAN METODE FUZZY MADM echno.om, Vol. 13, No. 2, Mei 2014: 99-107 SISEM PENDUKUNG KEPUUSAN PENERIMAAN PEGAWAI DENGAN MEODE FUZZY MADM Denni Aldi Ramadhani 1, Setia Astuti 2 1,2 Program Studi eknik Informatika, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) PMDK adalah salah satu program penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri. Sesuai dengan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KECAMATAN JATIKALEN

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KECAMATAN JATIKALEN IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KECAMATAN JATIKALEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING Erliza Yubarda Jurusan Manajemen Informatika, AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99 Duri Riau e-mail : erliza_yubarda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas

Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 2017 Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah yang

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA Siti Nurhayati Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat. Mulai dari pendidikan formal hingga pendidikan non formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTO... KATA PENGANTAR... SARI... TAKARIR... DAFTAR

Lebih terperinci

Agus Umar Hamdani 1), Djati Kusdiarto 2)

Agus Umar Hamdani 1), Djati Kusdiarto 2) SISTEM INFORMASI POIN PELANGGARAN TATA TERTIB KAMPUS MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS : KAMPUS UNIVERSITAS XYZ Agus Umar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI Thomas Adi Oktavianus 1), Wiwik Suharso 2) 1, 2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Erwin Panggabean Program Studi Sistem Informasi STMIK Sisingamangaraja XII Medan Sumatera

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS)

SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS) SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS) Muslim Alamsyah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Yudharta

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Aplikasi penjadwalan ujian skripsi ini pernah dibuat sebagai topik skripsi di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam pengembangannya,

Lebih terperinci