PANDUAN KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) Safety Manual
|
|
- Hadi Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) Safety Manual PUSAT PENELITIAN NANOSAINS DAN NANOTEKNOLOGI (PPNN) RESEARCH CENTER FOR NANOSCIENCES AND NANOTECHNOLOGY (RCNN) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015
2 EMERGENCY CALL Informasi Kontak Darurat Emergency Contact information No. Unit Nomor Telepon 1 Emergency call K3L ITB/Ambulance 2 Klinik Kesehatan ITB Medical Clinic Center ITB 3 Kepala PPNN Sekretaris PPNN K3G Gedung CAS
3 PROSEDUR UMUM A. Kedaruratan di Gedung CAS (Referensi: SOP Kedaruratan di ITB. Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor: 145/K01.2.6/SK/2010.) Definsi: APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat yang dipakai untuk memadamkan api/kebakaran pada tahap dini untuk mencegah kebakaran berskala besar. Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru hara dan lain-lain. Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas kepada kehidupan masyarakat dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. Emergency exit adalah pintu keluar darurat yang dapat diakses apabila terjadi keadaan darurat. Emergency route adalah rute darurat yang digunakan apabila terjadi keadaan darurat. Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan atau pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi. Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal, terjadi tibatiba, mengganggu kegiatan/organisasi/komunitas dan perlu segera ditanggulangi. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari suatu bahan yang disertai dengan timbulnya nyala api atau penyalaan. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui. Tanda peringatan adanya keadaan bahaya adalah adanya bunyi alarm panjang sebanyak satu kali. Bila keadaan telah aman akan diumumkan kembali dengan alarm pendek sebanyak tiga kali. 1
4 Prosedur: 2
5 Tanda - tanda Kedaruratan: 3
6 a) Prosedur saat terjadi kecelakaan kerja 1. Korban yang sakit atau pun penolong dapat menghubungi dosen penanggung jawab/pembimbing agar dapat ditangani melalui rekomendasinya. Apabila dalam waktu 2 menit tidak ada respon, korban atau penolong dapat langsung menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ke nomor: Dosen memberikan rekomendasi solusi dari kecelakaan kerja. Apabila tidak dapat ditangani secara langsung, dosen harus menghubungi K3L untuk ditangani lebih lanjut. 3. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Satuan Pengamanan akan menghubungi ambulance layanan Kesehatan atau ambulance ITB. 4. Apabila saat jam kerja, maka ambulance langsung membawa pasien ke Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesha dan seterusnya akan dibawa ke Rumah Sakit terdekat jika memerlukan tindakan medis lebih lanjut. 5. Apabila di luar jam kerja, maka ambulance membawa pasien ke Rumah Sakit terdekat di wilayah kejadian. 6. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala Satpam akan menugaskan dua orang Petugas Satpam non-shift atau yang sedang tidak bertugas atau personil yang ditugasi oleh Kepala Satpam untuk menemani yang bersangkutan sampai pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja pegawai/mahasiswa yang bersangkutan datang ke Rumah Sakit. 7. Satuan Pengamanan menghubungi Fakultas/Program Studi/Unit Kerja pegawai/mahasiswa yang bersangkutan meminta pihak Fakultas/Prodi/Unit Kerja untuk datang ke Rumah Sakit. 8. Apabila pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja dari pasien sudah datang, pihak Satuan Pengamanan dapat meneruskan tanggung jawab kepada pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja atau pihak lain yang berkepentingan. 9. Satuan Pengamanan membuat laporan tertulis dan diberikan kepada Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). b) Prosedur saat terjadi kebakaran 1. Berteriaklah bila ada kebakaran. Bila terdapat alarm kebakaran, tekan alarm tersebu. 2. Beritahu segera kepada Satuan Pengamanan atau pegawai serta orang lain yang ditemui. 3. Padamkan api bila sudah merasa yakin dan sudah terlatih, bila ragu-ragu lebih baik mengurungkan niat. 4
7 4. Raihlah APAR terdekat untuk memadamkan api, jika sudah merasa yakin dan sudah terlatih. 5. Apabila api belum berhasil dipadamkan, segeralah keluar menuju emergency exit terdekat. 6. Tetap tenang dan bawalah barang bawaan berharga anda seperlunya saja. 7. Jangan membawa barang bawaan yang terlalu besar. 8. Jangan menaruh barang di jalur evakuasi dan perhatikan saat anda berlari keluar (potensi bahaya terjatuh dan bertabrakan). 9. Bila Anda berada di lantai 2, 3 atau 4 serta dalam keadaan darurat jangan melompat sampai regu pemadam datang/evakuasi. 10. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat dengan ambil napas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang di belakang anda. 11. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah napas anda dan cepat menuju pintu darurat kebakaran. 12. Segera ikuti emergency route menuju assembly point yang terdekat dengan anda. 13. Hubungi pemadam kebakaran UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan sesegera mungkin jika api tidak dapat dipadamkan (telpon pemadam kebakaran Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan: atau ). c) Prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1. Ambil APAR pada tempatnya 2. Berdirikan alat pemadam api ringan miring ke depan 3. Tarik tuas dan pin pengunci 4. Angkat tegak lurus 5. Tes dengan menyemprotkan ke udara 6. Arahkan ke api 7. Tekan tombol penyemprot 8. Semprotkan dari sisi ke sisi 5
8 Gambar 1. Contoh penggunaan APAR d) Prosedur saat terjadi gempa bumi 1. Bila anda dalam gedung segera berlari dengan hati-hati keluar gedung menuju tempat terbuka. 2. Hindari berlindung dekat pohon, tiang listrik atau papan reklame yang berpotensi roboh. 3. Bila kesulitan keluar gedung segera berlindung di tempat yang aman, semisal berlindunglah di bawah kolong meja untuk sementara waktu. 4. Menjauhlah dari kaca atau barang yang menempel di dinding (seperti jam atau papan tulis) untuk menghindari barang-barang tersebut melukai anda. 5. Bila berada di lantai 2,3 atau 4 turun dengan tangga secara berlahan dan jangan panik 6. Laporkan keadaan anda kepada Satuan Pengamanan dan UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan setelah gempa terjadi. 7. Hubungi ambulance bila ada pegawai atau mahasiswa yang memerlukan pertolongan medis lebih lanjut (telpon ambulance Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan: atau ). e) Prosedur evakuasi 1. Apabila anda mendengar alarm berbunyi satu kali panjang, hentikanlah pekerjaan yang sedang dilakukan. 2. Bawalah barang berharga atau dokumen penting dan barang lain seperlunya. Jangan membawa barang yang berukuran besar dan menyulitkan dalam evakuasi. 6
9 3. Tetap tenang, berjalanlah biasa dengan cepat dan keluarlah menuju emergency exit terdekat. Ikutilah emergency route menuju assembly point. Jangan panik dan jangan berlari. 4. Pada saat evakuasi, beritahukan kondisi yang diketahui kepada orang lain yang ditemui. 5. Setelah sampai di assembly point terdekat, petugas UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan akan mencatat nama korban yang terluka. 6. Apabila ada korban yang terluka, maka prosedur selanjutnya akan mengacu pada prosedur pada saat terjadi kecelakaan kerja. 7. Setelah kondisi aman maka akan dinyalakan alarm pendek sebanyak 3 kali, semua orang akan diminta berjalan tertib menuju tempat masing-masing yang telah aman 8. Petugas satpam ITB bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan pada saat evakuasi selesai sampai seluruh masyarakat ITB menuju tempat masing-masing. B. Mahasiswa sakit (Referensi: SOP mahasiswa sakit. Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor: 153/K01.2.6/SK/2010) Prosedur: 1. Mahasiswa yang sakit dapat menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ke nomor: UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Satuan Pengamanan akan menghubungi ambulance layanan Kesehatan atau ambulance ITB. 3. Apabila saat jam kerja, maka ambulance langsung membawa pasien ke Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesha. 4. Apabila di luar jam kerja, maka ambulance membawa pasien ke Rumah Sakit terdekat di wilayah kejadian. 5. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala Satpam akan menugaskan dua orang Petugas Satpam non-shift atau yang sedang tidak bertugas atau personil yang ditugasi oleh Kepala Satpam untuk menemani yang bersangkutan sampai pihak Program Studi mahasiswa yang bersangkutan datang ke Rumah Sakit. 6. Satuan Pengamanan menghubungi Program Studi mahasiswa yang bersangkutan meminta pihak Prodi untuk datang ke Rumah Sakit 7
10 7. Apabila Pihak Program Studi dari pasien sudah datang, pihak Satuan Pengamanan dapat meneruskan tanggung jawab kepada pihak Program Studi atau pihak yang berkepentingan. 8. Satuan Pengamanan membuat laporan tertulis dan diberikan kepada UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 8
11 PROSEDUR KHUSUS A. Kegiatan di luar jam kerja (Referensi: SOP kegiatan di luar jam kerja. Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor: 193/K01.2.6/SK/2010) Prosedur: 1. Kegiatan di luar jam kerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok, yang dilakukan di dalam kampus ITB baik kegiatan penelitian, kemahasiswaan dan lainnya dimana kegiatan tersebut berlangsung di luar jam kerja yang ditetapkan oleh Institut Teknologi Bandung, atau di luar waktu : sampai dengan WIB. 2. Ijin kegiatan di luar jam kerja harus disampaikan ke UPT K3L minimal 3 (tiga) hari sebelum kegiatan dilakukan dengan mendapat persetujuan dari pejabat ITB yang berwenang sebagai penanggunjawab kegiatan tersebut. 3. Selanjutnya UPT K3L akan memberikan jawaban ijin mengenai kegiatan tersebut berdasarkan hasil analisis situasi oleh tim UPT K3L dengan berkoordinasi dengan Direktorat Sarana dan Prasrana. 4. Setelah menerima informasi dan/atau menemukan adanya kegiatan yang dilakukan di luar jam kerja, selanjutnya Satuan Pengamanan segera melakukan pengecekan atas kondisi tersebut, dengan cara : a) Memastikan pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut. b) Memastikan pihak yang melaksanakan kegiatan memang memiliki kewenangan untuk tetap beraktivitas diluar jam kerja. c) Mendapatkan informasi tentang bentuk kegiatan, pelaksananya, pihak yang terlibat serta tujuan dari dilaksanakannya kegiatan tersebut. 5. Perseorangan atau kelompok yang mendapat ijin untuk melaksanakan kegiatan di luar jam kerja wajib mematuhi peraturan-peraturan keamanan dan ketertiban yang berlaku di ITB, yaitu: a) Tidak bekerja sendirian dan selalu berkomunikasi dengan Satpam ITB b) Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. c) Mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku di tempat tersebut. d) Menghindari kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan norma kemahasiswaan. 6. Apabila pada saat Satpam melakukan pengecekan ternyata menemukan kegiatan tanpa ijin yang dilaksanakan oleh pihak tertentu dan tujuannya jelas, maka kegiatan dapat dilanjutkan setelah berkoordinasi lebih dahulu dengan UPT K3L. Jika kegiatan tersebut mencurigakan, maka pihak Satuan Pengamanan dapat 9
12 meminta penghentian atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Selanjutnya pihak Satuan Pengamanan mengarahkan kepada pihak penyelenggara untuk menempuh jalur permohonan ijin kegiatan agar kegiatan dapat dilaksanakan kembali. 7. Jika pihak yang melakukan kegiatan tidak mematuhi arahan Satuan Pengamanan, maka pihak Satuan Pengamanan segera menghubungi petugas patroli Satuan Pengamanan yang dilengkapi dengan personil dengan jumlah yang memadai. 8. Dengan personil penuh, Satuan Pengamanan segera mengambil tindakan meminta kegiatan segera dibubarkan. Jika terjadi tindakan anarkis, maka pihak Satuan Pengamanan sedapat mungkin mengendalikan situasi di lapangan dan segera mengamankan pihak yang melakukan tindakan anarkis tersebut dan dibawa ke kantor UPT K3L untuk diproses lebih lanjut. 9. Apabila setelah diproses ternyata diperlukan penanganan khusus, maka UPT K3L melalui Kepala Satpam segera menghubungi pihak Kepolisian untuk memproses tindakan orang tersebut lebih lanjut. 10. Selanjutnya penanganan dilakukan oleh pihak yang berwajib. 11. Memberitahukan kepada Satpam di apabila bertemu atau melihat orangorang dengan perilaku mencurigakan atau tidak dikenal. B. Akses Gedung CAS - PPNN Prosedur: 1. Mahasiswa/peneliti/dosen yang dapat memasuki gedung CAS - PPNN adalah anggota PPNN yang terdiri dari mahasiswa, peneliti, dan dosen yang telah terdaftar secara formal dan memiliki akses kunci (berupa akses fingerprint) gedung CAS (lt. 1-3) 2. Orang yang tidak memiliki akses fingerprint gedung CAS - PPNN DILARANG memasuki gedung kecuali telah mendapatkan izin dari penanggung jawab PPNN (Contoh: mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima akses gedung CAS DILARANG membawa mahasiswa lain yang tidak memiliki akses kecuali telah mendapat izin) 3. Mahasiswa dan dosen yang memasuki/berada di dalam gedung CAS - PPNN harus mengenakan ID Card (kartu pengenal) yang sesuai dengan format RCNN. 4. Akses masuk mahasiswa/peneliti dapat diberikan dengan mendaftarkan diri ke sekretariat PPNN di bawah izin dosen PPNN dengan membawa surat izin akses. 5. Akses gedung di luar jam kerja harus mendapatkan izin sesuai SOP kerja di luar jam kerja pada bagian prosedur umum. 10
13 C. Penggunaan Fasilitas CAS - PPNN Prosedur: 1. Pergunakan jenis laboratorium sesuai dengan jenis eksperimen yang dilakukan. 2. Gunakan fasilitas bersama laboratorium dengan penuh tanggung jawab 3. Hubungi dosen penanggung jawab laboratorium bila terjadi sesuatu pada laboratorium tersebut. (contoh: alat rusak, kecelakaan kerja, dll) 4. Dilarang menggunakan alat member/peneliti/dosen lain tanpa izin pemilik. Setiap alat pribadi (termasuk bahan kimia atau bahan habis lainnya) peneliti/member/dosen diletakan sesuai pembagian tempat dan diberi label agar diketahui kepemilikannya. 5. Tata tertib bekerja di laboratorium sesuai peraturan kerja di laboratorium yang disebutkan pada poin C bagian prosedur khusus. 6. Kegiatan selain kegiatan penelitian dilakukan pada ruang baca S2 dan S3 (Lt. 2 dan 3). Laboratorium (Lt. 1) hanya dilakukan untuk kegiatan penelitian/eksperimen. 7. Untuk penggunaan fasilitas umum seperti alat karakterisasi maupun perangkat komputasi, hubungi penanggung jawab alat tersebut di bawah pengetahuan dosen PPNN. 8. Penggunaan ruang kerja S2 dan S3 hanya diperuntukan untuk pekerjaan yang terkait penelitian dan istiriahat (makan dan minum). Tidak diperkenankan menggunakan fasilitas ruang kerja sebagai sarana untuk menonton video, mendengarkan musik, atau kegiatan lain yang dapat mengganggu kenyamanan serta keamanan anggota lain serta kegiatan lain yang beralasankan menambah konsentrasi seperti tidur atau menggunakan earphone/headset. D. Peraturan Kerja di Laboratorium Material (Referensi: Peraturan Keselamatan Kerja di Laboratorium Program Studi Kimia, Nomor: K3G.KI_POB-02.) Prosedur: 1. Bersikap penuh tanggung jawab selama berada di dalam laboratorium. 2. Mahasiswa wajib memahami MSDS (Material Safety Data Sheet) dari zat yang akan dipergunakan, terutama cara penanganan, pemusnahan, dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. 3. Sebelum memasuki lab, mahasiswa wajib mengetahui: jalur evakuasi (minimal dua jalur) dan titik berkumpul (assembly point) terdekat dari ruang laboratorium (gedung CAS). 4. Mahasiswa wajib mengetahui letak dan prosedur peralatan keselamatan (kotak P3K, pemadam kebakaran, dan shower/sumber air bersih lainnya). 11
14 5. Mempergunakan pakaian yang layak selama melakaukan eksperimen/penelitian di dalam laboratorium. Beberapa panduan kelayakan berpakaian di lab adalah sebagai berikut: a) Gunakan goggle (kacamata pelindung) ketika bekerja dengan material berbahaya seperti asam kuat, material organik dan material lainnya, serta tidak menggunakan lensa kontak. b) Mahasiswa wajib memakai jas lab lengan panjang dan selalu tertutup rapi (terkancing, resleting tertutup atau velkro terkait). Lengan jas lab tidak boleh digulung selama dipakai. Jas lab yang digunakan sesuai desain dan standar PPNN. c) Gunakan masker untuk menghindari gas dan partikulat berbahaya. d) Mahasiswa yang berambut panjang wajib mengikat rambutnya. e) Mahasiswa yang memakai pakaian lebar atau longgar harus menyesuaikan pakaiannya (contoh: jilbab dimasukkan ke dalam jas lab atau hal lainnya dibuat agar tidak mengganggu). f) Mahasiswa wajib menggunakan alas kaki yang tertutup. Mahasiswa tidak mempergunakan sepatu bertumit tinggi. g) Gunakan sarung tangan yang sesuai saat menangani benda panas, dingin dan zat kimia berbahaya. h) Mahasiswa tidak memakai perhiasan yang menjuntai atau membahayakan dalam bentuk lain. i) Mahasiswa tidak menggunakan rok/celana pendek dan pakaian yang robekrobek. 6. Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan air dan sabun setelah melakukan semua percobaan. 7. Memberi label pada semua zat yang dipergunakan di laboratorium. 8. Mahasiswa harus mempergunakan zat-zat kimia secara efisien dan hati-hati. 9. Mahasiswa mencatat semua bahan kimia yang telah digunakannya pada saat eksperimen serta mencatat semua limbah yang dihasilkan dan dibuang pada tempat yang telah disediakan. 10. Percobaan yang menghasilkan gas yang berbau dan/atau beracun harus dilakukan di dalam lemari asam. 11. Mahasiswa wajib memahami cara kerja alat yang akan digunakan pada percobaan 12. Limbah sisa penelitian (pelarut organik, limbah logam berat, larutan asam-basa pekat, dan material padatan lain) harus dikumpulkan dan dibuang pada tempat yang sudah disediakan. 13. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka (teriris, terbakar, dll) kepada dosen pembimbing atau pihak yang berwenang 12
15 lainnya.bila terjadi kecelakaan kerja, lakukan evakuasi sesuai SOP Kecelakaan kerja pada prosedur umum 14. Sebelum meninggalkan lab, pastikan untuk mematikan kran air, lampu penerangan, dan aliran gas. 15. Tidak bermain-main dan bersenda gurau di dalam laboratorium, termasuk dilarang menggunakan alat komunikasi untuk keperluan yang tidak penting seperti chatting, bermain games, atau membuka jejaring sosial lainnya. Alat komunikasi hanya digunakan saat keadaan darurat dan penting. 16. Tidak melakukan percobaan dan/atau merubah prosedur pekerjaan tanpa sepengetahuan dosen pembimbing atau pihak yang berwenang lainnya. 17. Mahasiswa tidak diperkenankan merokok, makan, dan minum di dalam lab. 18. Tidak diperbolehkan bekerja sendirian di lab 19. Tidak meninggalkan percobaan tanpa pengawasan. Penanganan Bahan Kimia (Referensi: Laboratory safety guide_chemical Engineering ITB 2011) Prosedur: 1. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari penanganan bahan kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Ketika melakukan pengamatan, jaga jarak minimal 30 cm dari spesimen. Jangan memakan atau mencium bahan kimia apapun. 2. Periksa label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum memindahkan isi botol tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya. 3. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang tidak terpakai ke dalam botol penyimpanan. 4. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah laboratorium. 5. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan berada pada jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya dibolehkan ketika berada dalam pengawasan dosen/penanggung jawab alat 6. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk menurunkan temperaturnya dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau sarung tangan pelindung jika diperlukan. 7. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan. 8. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut. 13
16 Penanganan Peralatan gelas dan peralatan lainnya Prosedur: 1. Jangan pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan pengki untuk membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam wadah khusus untuk pembuangan. 2. Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor. 3. Jika anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, tanyakan kepada dosen/penanggung jawab alat. 4. Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas mungkin pecah. E. Peraturan kerja di laboratorium Biologi dan Bioteknologi F. Peraturan kerja di laboratorium Farmasi 14
17 LAMPIRAN 1 Kelengkapan: 1. Denah gedung CAS Lt. Basement, & Lt Denah Assembly point terdekat 3. Desain ID CARD 15
STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB
STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB Berlandasakan pada Surat Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Nomor
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010
KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010 TENTANG STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP) KEDARURATAN DI ITB Tujuan : Memberikan
Lebih terperinciProsedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
Kebakaran dan bencana alam yang terjadi setiap saat dapat menimbulkan terganggunya kelancaran produktifitas, kerusakan peralatan, lingkungan tempat kerja serta dampak negatif lainnya yang mungkin diderita
Lebih terperinciSOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati
Lebih terperinciKoordinator:Dr. Ardiyan Harimawan
Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Keselamatan Kerja, Kesehatan & Perlindungan Lingkungan (K3L) Lab Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Sadari! Area Labtek X (termasuk Lab Pilot & Bengkel2
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciPROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)
PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK) KEADAAN DARURAT Keadaan darutat adalah situasi atau kondisi atau kejadian yang tidak normal o Terjadi tiba tiba o Menggangu kegiatan
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun
Lebih terperinciPROSEDUR KEADAAN DARURAT
PROSEDUR KEADAAN DARURAT Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Kenali Prosedur Keadaan Darurat Kita Marilah Kita pulang dari tempat kerja tanpa cedera atau sakit.
Lebih terperinciPenuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)
Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231) Disusun ulang oleh: Aep Patah, Ph.D Irma Mulyani, Ph.D Dr. Eng. Yessi Permana Ratih Fauziah, M.Si Ela Laelasari, S.Pd Ifam Hernandi, A.Md Laboratorium Kimia Anorganik
Lebih terperinciPetunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di
Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Laboratorium Terpadu. Pedoman ini juga disediakan untuk menjaga
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciTONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER,
PEDOMAN OPERASIONAL LABORATORIUM KIMIA Dr. ADI TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER, 2014 Tujuan 1. Memberikan acuan bagi mahasiswa, dosen, asisten
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4
1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat
Lebih terperinciPenggunaan APAR dan Kedaruratan
Penggunaan APAR dan Kedaruratan II. 7 Kode Darurat per 2012 Code Blue (Kegawatdaruratan Medis) Code Red (Kebakaran) Code Grey (Gangguan Keamanan) Code Pink (Penculikan Bayi) Code Purple (Evakuasi) Code
Lebih terperinciJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM
RUANG LINGKUP LABORATORIUM Fungsi Pengertian Tugas dan Tanggung Jawab Wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan di lingkungan Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis NEUTRALIZER 25 05 Januari 2015 1. Pengantar NEUTRALIZER 25 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan sebagai
Lebih terperinciKRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI
Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciTATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN
TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN TEKNIK LINGKUNGAN FTSP UII YOGYAKARTA 2016 TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM DI TEKNIK LINGKUNGAN 1. Setiap praktikan DIANJURKAN
Lebih terperinci1) Panduan Keselamatan... i
1) Panduan Keselamatan... i 2.1. Keselamatan Lalu Lintas... i 2.2. Bahaya Kebakaran... i 2.3. Bahaya PohonTumbang... i 2.4. Puting Beliung... i 2.5. Gempa Bumi... i 2.6. Letusan Gunung Api... i 2.7. Bahaya
Lebih terperinciPEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DAFTAR ISI O PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI DALAM JAM KERJA O PROSEDUR EVAKUASI
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3
PENGELOLAAN OPERASI K3 Bahan Kuliah Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Industri Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : TIN 211 Nama Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri
Lebih terperinciSAFETY INDUCTION PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA DIV. OPS. III SURABAYA
SAFETY INDUCTION DIV. OPS. III SURABAYA SEJARAH Plant Precast Surabaya berdiri pada awal 1996. awalnya merupakan anak perusahaan PT. Adhi Karya. Dalam perjalanannya sejak 1996 hingga 2000-an, plant precast
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis RUST PREVENTIVE OIL 05 Januari 2015 1. Pengantar RUST PREVENTIVE OIL adalah bahan kimia yang diformulasikan khusus sebagai anti karat yang bersifat mudah
Lebih terperinci1. Setiap penggunaan alat dan laboratorium harus diketahui teknisi/laboran atas izin kepala lab atau penanggung jawab praktikum.
Contoh Prosedur Peminjaman Alat/Laboratorium 1. Setiap penggunaan alat dan laboratorium harus diketahui teknisi/laboran atas izin kepala lab atau penanggung jawab praktikum. 2. Setiap mahasiswa yang melakukan
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta Keselamatan dan Keamanan Kerja Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan
Lebih terperinciFORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI
FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI Penerapan Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang mengandung risiko tinggi dan yang memerlukan
Lebih terperinciMEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI
MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI TSUNAMI ADALAH... Ÿ Serangkaian gelombang laut yang sangat besar, akibat dari gempa bumi yang sangat kuat bersumber di laut. Ÿ Gempa bumi membuat perubahan mendadak pada
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PAINT REMOVER 40 05 Januari 2015 1. Pengantar PAINT REMOVER 40 adalah bahan kimia yang bersifat asam yang sangat efektif untuk menghilangkan cat 2. Penggunaan
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PRECOAT 5 Juni 2015 1. Pengantar PRECOAT adalah bahan kimia hexavalent yang tidak mengandung chromate diformulasikan khusus untuk permukaan alumunium,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3
1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan
Lebih terperinciKPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME
1/7 1. Tujuan a. Agar tercapai keadaan yang aman dan nyaman bagi karyawan/mahasiswa, serta tidak berbahaya bagi lingkungan. b. Karyawan / mahasiswa dapat memahami tentang tindakan pencegahan & penanggulangan
Lebih terperinciPT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT
BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT Lampiran 1 KEBAKARAN Besar Floor Warden/Safety Officer/ personil setempat segera memadamkan api dengan fire extinguisher Floor warden/personil setempat segera memberitahukan
Lebih terperinciPROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya
Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Indralaya, Koordinator Praktikum, Ir. Siti Nurul Aidil Fitri, M.Si. iii
KATA PENGANTAR Penuntun ini disusun untuk mempermudah mahasiswa memahami praktikum dari mata kuliah Kimia Pertanian. Selain itu, penuntun ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam membuat laporan tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam percobaan ini mengunakan metoda spektrometri yang pengukuran secara kuantitatif. Namun percobaan ini tidak jauh berbeda dengan percobaan sebelumnya karena percobaan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis DERUSTER 250 N 05 Januari 2015 1. Pengantar DERUSTER 250 N adalah pembersih metal dan penghilang karat bersifat asam yang mengandung phosphoric acid-solvent-detergent
Lebih terperinciKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciProsedur Operasional Baku. Penggunaan Studio Arsitektur
Prosedur Operasional Baku Penggunaan Studio Arsitektur 2017 P e n g a n t a r Departemen Arsitektur menyusun aturan-aturan terkait pemakaian studio yang harus dipatuhi oleh seluruh pengguna studio, yaitu
Lebih terperinciKESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum
KESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum regina_tutikp@uny.ac.id Keselamatan kerja dalam laboratorium kimia harus diusahakan oleh semua personalia yang berkaitan dengan
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2
Daftar Isi Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2 1. Tiga Jenis Kecelakaan Yang Sering Terjadi di Tempat Kerja 3 2. Mengapa Kecelakaan Bisa
Lebih terperinciPROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. Gambar 1. Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperincisambil berjalan tulisan jalur evakuasi dan tangga evakuasinya Suatu hari, saat proses perkuliahan berlangsung di gedung FKIK
Tema : Simulasi pengarahan jalur evakuasi jika terjadi keadaan darurat (kebakaran) Judul : Safety Emergency FKIK Produser : Nova Elyanti Sutradara : Ofin Andina Camera : Alviral Muhamad Audio : Widyanfri
Lebih terperinciKeselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan
Lebih terperinciBAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciRegina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta regina_tutikp@uny.ac.id Keselamatan kerja di laboratorium
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3
PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,
Lebih terperinciSUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)
SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)
Lebih terperinciSubdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)
Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis CLEANER 100 05 Januari 2015 1. Pengantar CLEANER 100 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan untuk membersihkan
Lebih terperinciKata Pengantar. Daftar Isi
Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis Mn 201 05 Januari 2015 1. Pengantar Proses treatment metal dengan menggunakan MANGANESE PHOSPHATE 201 (Mn-201) memberikan lapisan kristal yang menyelubungi
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi
Material Safety Data Sheet Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis ZINC PHOSPHATE 5 Juni 2015 1. Pengantar Zinc Phosphate adalah bahan kimia yang di formulasikan untuk merawat/melapisi permukaan besi dan/atau berlapis
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Audit Keselamatan Kebakaran Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009 DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Data Umum Gedung a. Nama bangunan : b. Alamat
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA. Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol
PEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER KONTROL POLITEKNIK MADIUN 2016 P E D O M A N SISTEM KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja di tempat
Lebih terperinciLaboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 PENDAHULUAN Bahwa agar fungsi Laboratorium komputer jurusan ilmu komputer Universitas
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciPANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM
PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM D3 UNIVERSITAS BUDI LUHUR Buku Pedoman untuk Dosen Pengajar dan Mahasiswa Versi 2 (2012) Universitas Budi Luhur Jakarta PENDAHULUAN Panduan ini menjelaskan tentang
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan.
Lebih terperinciKata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room
Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room e-bulletin edisi V 2010 Kata Sambutan Salam Hangat, Dalam kesempatan ini
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas Fisik saat ini yang ada pada ruangan motion capture adalah: Meja komputer Kursi komputer Pintu ruangan Kondisi fasilitas fisik yang tidak ergonomis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi: 1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL PROSEDUR OPERASIONAL BAKU LABORATORIUM KIMIA
003/POB-LAB/JMP/2015 Revisi 1 Halaman 1 dari 9 LABORATORIUM KIMIA HALAMAN JUDUL PROSEDUR OPERASIONAL BAKU LABORATORIUM KIMIA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 1
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Created on: 19.08.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Penggunaan khusus Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49 6151 72-0 Nomor telepon
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciSELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE
SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE 1. N a m a Golongan Mineral Sinonim/Nama Dagang (1,2) Tidak tersedia. Selenium aspartat merupakan komposisi dari sodium selenite, l-aspartic acid, dan protein sayur
Lebih terperinciLEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Created on: 30.08.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Penggunaan khusus Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49 6151 72-0 Nomor telepon
Lebih terperinci1. Anda saat ini sedang berada dilantai 2 puskesmas Bogor Timur 2. Di gedung ini ada beberapa pintu, pintu keluar adalah disebelah kiri
Contoh 1 : SAFETY BRIEFING Assalamualaikum wr wb 1. Anda saat ini sedang berada dilantai 2 puskesmas Bogor Timur 2. Di gedung ini ada beberapa pintu, pintu keluar adalah disebelah kiri bapak dan ibu 3.
Lebih terperinciPengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia
iv Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia PENGELOLAAN DAN MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA Penulis: : Dr. Marham Sitorus, M.Si Dra. Ani Sutiani, M.Si Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013
Lebih terperinciMINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL 1. N a m a Golongan Essential Oil Sinonim / Nama Dagang (3) Cannabis chinense; Cannabis indica; Hempseed oil Nomor Identifikasi Nomor CAS : 68956-68-3 (1,7) Nomor
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan. 2. RUANG LINGKUP Yang termasuk keadaan
Lebih terperinciMaterial Safety Data Sheet Alpha-Pinene
Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Alpha-Pinene Formula Kimia Alamat : C10H16 : Tradeasia International PTE LTD 133 Cecil Street #
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan ini digunakan sebagai persyaratan tambahan ISO/IEC
Lebih terperinciEMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN
Materi 8 EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes 1. Mengatur Rencana Evakuasi Penilaian tata letak ruang (lay out) dari bangunan. Mengatasi
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK
OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III Olimpiade Kimia Indonesia Kimia UJIAN PRAKTEK Petunjuk : 1. Isilah Lembar isian data pribadi anda dengan lengkap (jangan disingkat) 2. Soal Praktikum terdiri dari 2 Bagian:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar
No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciLEMBAR DATA KESELAMATAN
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Fipronil 50 g/l : Ken-Pronil 50 SC : 5-amino-1-(2, 6-dichloro-4-(trifluoromethyl)phenyl)-4-
Lebih terperinciMATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) Material safety data sheet (MSDS) atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM
Hal. 1 dari 6 Dokumen nomor : -03-001-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-001-00 Tanggal : 26 Februari 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan
Lebih terperinci