ARTIKEL JUDUL : Museum Perjuangan Margarana Sebagai Sumber Belajar IPS di Kelas IX. (Studi Kasus SMP N 1 Marga) OLEH: I PUTU GEDE ANOM
|
|
- Harjanti Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL JUDUL : Museum Perjuangan Margarana Sebagai Sumber Belajar IPS di Kelas IX (Studi Kasus SMP N 1 Marga) OLEH: I PUTU GEDE ANOM JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2 Museum Perjuangan Margarana Sebagai Sumber Belajar IPS Di Kelas IX (Studi Kasus SMP N 1 Marga) Oleh: I Putu Gede Anom, (NIM ) ( anomyerussalem@gmail.com) Desak Made Oka Purnawati *) Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang keberadaan Museum Perjuangan Margarana yang terletak di Desa Marga Dauh Puri, Marga, Tabanan, Bali; (2) Koleksi yang ada di Museum Perjuangan Margarana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS Terpadu di Kelas IX dan; (3) Manfaat Museum Perjuangan Margarana sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa di SMPN 1 Marga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen) dan; (3) Analisis data. Penelitian ini menghasilkan temuan:(1) Latar belakang keberadaan Museum Perjuangan Margarana diawali dengan tercetusnya ide untuk membangun sebuah candi yang kemudian dikenal dengan candi Margarana. Disamping pembangunan candi, dibangun pula beberapa bangunan lain termasuk didalamnya Museum Perjuangan Margarana sehingga membentuk suatu kelompok bangunan secara keseluruhan menjadi sebuah monumen nasional yang bernama Monumen Nasional Pujaan Bangsa Margarana.(2) Koleksi yang ada di Museum Perjuangan Margarana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS Terpadu berupa; (a) senjata-senjata, (b) alat alat penyamaran, (c) alat medis, (d) alat komunikasi, (e) perlengkapan pemuda pejuang. (3) Manfaat Museum Perjuangan Margarana sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa di SMPN 1 Marga yaitu siswa dapat belajar secara mandiri melalui pengamatan langsung dengan melihat koleksi-koleksi yang berada di dalam Museum Perjuangan Margarana. Kata Kunci: Museum Perjuangan, Sejarah, Koleksi, Sumber Belajar 2
3 Abstract This study was aimed at investigating: (1) history of Perjuangan Margarana museum which located in Marga Dauh Puri Village, Marga, Tabanan, Bali; (2) collection of Perjuangan Margarana museum which could be used as Kualitatif cohesive study resources at IX grade and; (3) the function and use of Perjuangan Margarana Museum as sources of study for students in SMPN 1 Marga. This study used social approximation method as: (1) informant selecting technique, (2) technique of gathering data (observation, interview, document study) and; (3) data analysis technique based on the result data which were found in the field and was analyzed showed that Perjuangan Margarana Museum is part of Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Bali.The Perjuangan Margarana Museum building saved and collected relic in physical revolution in bali such as: weapons, telecommunication tools, clothes, impersonation tools, etc. The collections of Perjuangan Margarana Museum had a function as sources of history study for students of SMP N 1 Marga. Guiding them studied to autodidact by seeing and examining directly the collections in the museum. From that activities the students could improve their knowledge and the result of their study in history. Keywords: Perjuangan Margarana Museum, history, collections, sources of study. 3
4 Sebagai generasi muda yang menjadi ujung tombak suatu negara sepantasnya jangan sampai melupakan sejarah. Karena sejarah merupakan bagian dari masa lalu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari kita yang sekarang dan di masa depan. Salah satu sejarah yang masih kita Museum Perjuangan Margarana. Museum Perjuangan Margarana merupakan salah satu museum perjuangan yang ada di Bali yang khusus menyimpan benda-benda peninggalan pada masa Perang Puputan Margarana dan perang lainya di Bali selama revolusi Fisik yang kenang sampai saat ini terutama di bertujuan mempertahankan Bali khususnya di Kabupaten Tabanan adalah peristiwa Perang Puputan Margarana. Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan Perang Puputan Margarana tersebut maka dibuatkanlah sebuah monumen yang bernama Monumen Nasional kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda/NICA (Nederlands Indies Civil Administration).Dalam konteks pendidikan, Museum Perjuangan Margarana juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi para pelajar maupun masyarakat umum, Taman Pujaan Bangsa Margarana Realitas di sekolah berdasarkan yang terletak di Desa Marga Dauh Puri, Marga, Tabanan. Munumen Perjuangan Bangsa Margarana juga dilengkapi dengan beberapa pengamatan kritis dan penelitian, menunjukan pelajaran sejarah yang selama ini berlangsung di sekolah (terutama di jenjang SMP dan sebuah museum yang di kenal dengan SMA) cenderung tidak mengajak 4
5 peserta didiknya berbuat cerdas menghafal, membosankan, dengan sejarahnya, cara pengajaran sejarah lebih berorientasi pada caracara bercerita (mendongeng) menjadikan peserta didik bersifat pasif-reseptif, dan peran guru menjadi sangat dominan sebagai tukang cerita (Widja, 2007: 1). Dalam proses pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sebaiknya guru memanfaatkan sumber-sumber selain buku. Penggunaan salah satu sumber tertentu akan membuat pengetahuan siswa terbatas dari satu sumber belajar (Sanjaya, 2006 : 172). Salah satu yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar adalah Museum Perjuangan Margarana sebagai sumber belajar sejarah untuk mengatasi realitas pembelajaran sejarah di sekolah yang cenderung mendongeng dan sebagainya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penulisan kualitatif. Metode penulisan kualitatif diantaranya terdapat: (1) Rancangan Penelitian, pada tahap ini peneliti merancang sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang mempunyai aturan-aturan penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, secara konkret para informan yang dipilih untuk kegiatan penelitian ini dengan dasar pertimbangan mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang masalah yang akan diteliti, sehingga mereka dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan. (3) Teknik Pengumpulan Data, tahap selanjutnya peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan 2
6 data diantaranya adalah Observasi, Wawancara (Interview), Studi Kepustakaan, dan Studi Dokumentasi. (4) Teknik Validitas Data, data-data yang diperoleh akan diolah, diverifikasi sehinggga didapat data yang objektif mengenai Museum Perjuangan Margarana. Sejarah Keberadaan Museum Perjuangan Margarana Latar belakang pendirian Museum Perjuangan Margarana di awali dengan ide untuk membuat sebuah Candi untuk menghormati gugurnya para pejuang yang telah berkorban dalam perang revolusi fisik di Bali. Ide pembuatan candi tersebut diprakarsai oleh seorang mantan pimpinan pejuang Bali yang bernama Pak Cilik (I Nengah Wirtha Tamu) yang saat itu menjabat sebagai Ketua Yayasan Kebaktian Pejuang(YKP) pada tahun Pembangunan candi selesai diberi nama Candi Margarana karena terletak di Desa Marga, Tabanan, Bali, tempat berlangsungnya pertempuran pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai melawan NICA pada tanggal 20 November 1946 Sebagai hasil perkembangan sejak tahun 1961, disamping pembangunan candi, dibangun pula beberapa bangunan lain sehingga membentuk kompleks bangunan yang secara keseluruhan menjadi sebuah monumen nasional yang bernama Monumen Nasional Pujaan Bangsa Margarana yang ditetapkan dalam SK pemda Bali No.1172/SZ.1/3/511 tanggal Adapun bangunan-bangunan lain yang berada di dalam Monumen Pujaan Bangsa Margarana adalah sebagai berikut: (a) Pelataran Upacara, di kerjakan selama 6 bulan, setelah 3
7 , (b) Patung Panca Bakti (e) Taman Karya Alam. (b) Taman Makam Pahlawan, Sehingga gedung sejarah atau (c) Gedung Sejarah (Museum Perjuangan Margarana), Museum Perjuangan Margarana menjadi satu kesatuan dengan monumen Perjuangan Margarana, dimana dalam gedung tersebut menyimpan berbagai peninggalan sejarah pada masa revolusi pisik di Bali dalam usaha mempertahankan (d) Taman Suci kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing yaitu Belanda (NICA). 4
8 Sumber dana untuk membiayai kegiatan YKP Daerah Bali didapat dari: Uang pangkal pembentukannya Margarana adalah seperti: (a) Senjatasenjata seperti: bambu runcing, pedang, pisau belati, tombak, bom sebesar Rp. 100,- (seratus rupiah) disisihkan dari uang Pemda Bali, sumbangan/bantuan pihak Pemerintah dan swasta lain dan hasil kegiatan bidang usaha yang dikelola oleh NV. Margarana. dan lain-lain. Tujuan yang hendak diwujudkan oleh YKP Daerah Bali, adalah memupuk serta memelihara (b) Perlengkapan para pejuang seperti: topi baja, dan pakaian. jiwa mengabdi kepada tanah air dan bangsa, mengabdikan jiwa pahlawan dan memperhatikan nasib dan memelihara kesejahteraan lahir dan batin korban perjuangan kemerdekaan khususnya di daerah Bali. Koleksi Museum Perjuangan Margarana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS Terpadu di Kelas IX. Adapun benda-benda (b) Alat-alat komunikasi seperti: Radio,transmiter, pesawat telefon, microfon, mesin tulis, kulkul, peninggalan yang tersimpan dan di pamerkan di Museum Perjuangan 5
9 dan perahu. (c) Alat-alat medis seperti untuk memahami kenggunaan dan fungsi benda- benda tersebut. Fungsi dan Manfaat Museum Perjuangan Margarana Sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa di SMPN 1 Marga Salah satu fungsi Museum Perjuangan Margarana dalam dunia :tensi meter, tas medis, jarum suntik, dan bendera PMI (Palang Merah Indonesia). pendidikan adalah sebagai sumber belajar IPS. Pada Sekolah Menengah Pertama pengajaran sejarah tergabung dalam mata pelajaran IPS terpadu (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang meliputi pelajaran Geografi, Sejarah, Antropologi, Ekonomi dan Sosiologi. Khususnya pada pelajaran sejarah, Koleksi yang ada di Museum Perjuangan Margarana dilengkapi dengan data seperti asal-usul dan keterangan dari benda itu sendiri yang di tulis dalam 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris sehingga penggunjung dapat dengan mudah museum sangat sesuai dengan fungsinya sebagai sarana dan prasarana dalam pembelajaran sejarah yaitu dengan memanfaatkan koleksi museum sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa di SMP (Arthanegara, 1982: 45 ). Hal ini tentu saja sangat relevan denga Museum Puputan 6
10 Margarana jika diterapkan di SMP N 1 Marga dalam rangka mengembangkan Museum Puputan Margarana sebagai sumber belajar IPS, namun kenyataannya karena keterbatasan waktu mengajar yang Sehingga untuk mengatasi keterbatasan di atas, maka peneliti menyarankan kepada siswa untuk melihat secara langsung koleksikoleksi yang ada di Museum Perjuangan Margarana tanpa diberikan guru sangat sulit untuk didampingi guru, sehingga dengan mengadakan pembelajaran sejarah di luar kelas dengan menggunakan Museum Perjuangan Margarana. Hal ini ssuai dengan penjelasan dari oleh I Made Suasta (41) yang mengungkapkan: tujuan kami untuk mengarahkan siswa supaya berkunjung ke museum Perjuangan Margarana adalah untuk melihat secara langsung benda-benda peninggalan sejarah yang di koleksi Museum Perjuangan Margarana. Koleksi Museum Perjuangan Margarana berfungsi sebagai sumber belajar sejarah dan dapat mempermudah pemahaman siswa kami terhadap pelajaran sejarah selain sumber dari buku dan juga para siswa dapat belajar dengan mandiri (wawancara tanggal 10 September 2013). leluasa para siswa dapat berkunjung ke Museum Margarana untuk melihat dan mencermati koleksi-koleksi yang ada disana yang nantinya dapat di pakai sebagai acuan dalam pelajaran IPS terpadu terutama pada pelajaran sejarah sehingga dapat meningkatkan prestasi para siswa dan siswi di SMPN 1 Marga. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) Latar belakang keberadaan Museum Perjuangan Margarana diawali dengan tercetusnya ide untuk membangun sebuah candi yang kemudian dikenal 7
11 dengan candi Margarana. Disamping pembangunan candi, dibangun pula beberapa bangunan lain termasuk berada di dalam Museum Perjuangan Margarana. Saran didalamnya Museum Perjuangan Margarana sehingga membentuk suatu kelompok bangunan secara keseluruhan menjadi sebuah monumen nasional yang bernama Monumen Nasional Pujaan Bangsa Margarana. (2) Koleksi yang ada di Museum Perjuangan Margarana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS Terpadu berupa; (a) Bagi generasi muda (pelajar), diharapkan Museum Perjuangan Margarana dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah Bagi masyarakat, (khususnya guru sejarah) dapat memfungsikan Museum Perjuangan Margarana sebagai sumber belajar sejarah bagi siswanya senjata-senjata, (b) alat alat penyamaran, (c) alat medis, (d) alat komunikasi, (e) perlengkapan pemuda pejuang. (3) Manfaat Museum Perjuangan Margarana sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa di SMPN 1 Marga yaitu siswa dapat belajar secara mandiri melalui pengamatan langsung dengan melihat koleksi-koleksi yang DAFTAR PUSTAKA Arthanegara, I Gusti Bagus.1982/1983. Pendayaguna an Koleksi Museum Bali Dalam Pengajaran Sejarah di SMTA Denpasar.Dalam Menyongsong 50 Tahun Museum Bali. (hlm 19-26). Denpasar.Proyek Pengembangan Permuseuman Bali. Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. irektorathukum, Departemen kebudayaan dan pariwisata republic Indonesia 8
12 Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Widja, I Gde Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. FKIP Universitas Udayana. 9
IDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
IDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL Oleh I Kadek Dwipayana, (NIM. 0914021009), (e-mail: ikadek_dwipayana@yahoo.com) I Wayan Mudana *) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciMultimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :
Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014
Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai
Lebih terperinciPEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Vol. 3 No. 2 tahun 2014 [ISSN 2252-6641] Hlm. 17-21 PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR Aninda Dratriarawati Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang historiaunnes@gmailcom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Museum Palagan Ambarawa yang terletak di Jalan Pemuda km.04 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah terbentuk dari situasi sulit di dunia seperti peperangan dan bencana alam. Awal mula terbentuknya Palang Merah yaitu pada abad ke-19, atas prakarsa seorang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH PADA SISWA KELAS V SD N 1 PANDANSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Daryati 1, Muhammad Chamdani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciTUGU PERJUANGAN PEMUDA DI DESA CELUKANBAWANG, GEROKGAK, BULELENG, BALI SEBAGAI MEDIA PENANAMAN NILAI NASIONALISME PADA SISWA SMA/MA
TUGU PERJUANGAN PEMUDA DI DESA CELUKANBAWANG, GEROKGAK, BULELENG, BALI SEBAGAI MEDIA PENANAMAN NILAI NASIONALISME PADA SISWA SMA/MA Oleh Ali Rausan Fikri NIM 1314021002 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS
Lebih terperinciPERANAN I GUSTI NGURAH RAI DALAM PUPUTAN MARGARANA TAHUN 1946
PERANAN I GUSTI NGURAH RAI DALAM PUPUTAN MARGARANA TAHUN 1946 SKRIPSI Oleh Enggar Ayu R. NIM 060210302216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
Lebih terperinciIndonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun 1945. Hanya saja, tidak banyak yang tertarik untuk mempelajari sejarah karena terkesan membosankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini dunia pendidikan semakin terpuruk karena dianggap telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan semakin terpuruk karena dianggap telah gagal mendidik kaum muda Indonesia. Porsi terbesar dari kegagalan itu diakibatkan oleh pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pahlawan Indonesia memperjuangkan kebebasan rakyat Indonesia dari penjajah dari generasi ke generasi sangatlah sulit, satu pahlawan gugur, lahir pahlawan
Lebih terperinciBADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI JLN. SURAPATI NO. 4 DENPASAR, Telp. (0361) 237426, Fax (0361) 237426 Website : http://arsip.denpasarkota.go.id, http://perpustakaan.denpasarkota.go.id
Lebih terperinciBAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,
BAB I 1.1. Latar Belakang Surabaya saat ini telah menjadi sebuah kota industri yang modern, pusat perekonomian dan bisnis di Jawa Timur, serta sentra kekuatan angkatan bersenjata maritim Indonesia. Surabaya
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.10
SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.10 1. Perhatikan paragraf berikut! Aira mengunjungi Elsa, sepupunya di Kampung Moni, Flores. Di perjalanan, pelancong Denmark bernama
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
ARTIKEL Judul Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina, Buleleng,Bali. (Latar Belakang Sejarah, Nilai, Serta Pemanfaatannya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Kurikulum 2013) Oleh Pande
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD Farika Bellinda 1, Suripto 2, Suhartono 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN MODEL JOYFUL LEARNING
Jurnal Tata Arta UNS, Vol. 1, No. 1, hlm. 23-30 Adhelia Desi Prawestri, Sukirman, dan Binti Muchsini.Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Model Joyful Learning. Juli,
Lebih terperinciPEMANFAATAN PETILASAN MACAN PUTIH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL BAGI GENERASI MUDA. Tian Fitriara Huda
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-issn 2442-8728) PEMANFAATAN PETILASAN MACAN PUTIH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL BAGI GENERASI MUDA Tian Fitriara Huda Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (UU Sistem Pendidikan Nasional, 2003:2) menyatakan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.artinya bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD Feby Herida Dinar 1), Usada 2), Sukarno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
ARTIKEL Judul Tugu Taman Makam Pahlawan Sapta Dharma Pejeng (Sejarah, Makna, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar IPS Studi Kasus di SMP N 3 Tampaksiring, Gianyar-Bali) Oleh A.A Istri Pradnya Asmara Putri
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Made Rai Purnamayanti, IGA. Pt. Tuti Indrawati dan Ni Luh Sukanadi
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh I Ketut Agus Adijaya
ARTIKEL Judul MONUMEN TUGU PERJUANGAN WIRA WIJAYA SAKTI DI DESA GALUNGAN, SAWAN, BULELENG (DITINJAU DARI LATAR BELAKANG, FUNGSI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Oleh I Ketut Agus Adijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan teknologi dalam kehidupan juga turut berkembang. Media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN MONUMEN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan
Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan WAHIDAH PUSPA DINA Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciKata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) Wulan Ika Ashari 1), Ngadino Y 2), Hasan Mahfud
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rifai Nurmansah 1), Peduk Rintayati 2), Yulianti 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciMETODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN
Metode Role Playing... (Anisa Mutmainah) 1.419 METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN ROLE PLAY TECHNIQUE TO IMPROVE LEARNING RESULT OF SOCIAL STUDIES Oleh: Anisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan pikirannya secara ilmiah dalam komunikasi ilmiah. Sarana yang digunakan dalam pembelajaran
Lebih terperinciMonumen Kusuma Yudha Ringdikit, Seririt, Buleleng dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA
Monumen Kusuma Yudha Ringdikit, Seririt, Buleleng dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA I Gede Juli Suwirtana Putra, NIM.1014021037 Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
ARTIKEL Judul PERANAN MAYOR I GUSTI WAYAN DEBES DALAM PUPUTAN MARGARANA TABANAN, BALI (IDENTIFIKASI NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Oleh I Made Agus Eri Antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah dasar merupakan langkah awal untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan mengembangkan kemampuan,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG
PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG Nury Yuniarsih & Yulianti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas
Lebih terperinciWawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras.
SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 10. KETERAMPILAN BERBAHASALatihan Soal 10.6 1. Ada beberapa masukan dari Ibu Sukanto agar kegiatan akademik dan nonakademik berjalan seimbang, yaitu pandaipandailah
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinci278 Penerapan Metode Sosiodrama...
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERANAN TOKOH DALAM MEMPROKLAMASIKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Herlin
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE Aliffah Kartikasar, Soegiyant, Usad, Rukaya PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta 57616 e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan saat ini, remaja dalam rentang usia 13 tahun hingga 18 tahun mempelajari sejarah Indonesia baik melalui buku pelajaran sekolah maupun media
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ Fitri Nurjayani 1), Peduk Rintayati 2), Siti Istiyati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, J. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terdapat dikalangan masyarakat seperti saat ini, telah menunjukan adanya penurunan budaya dan karakter bangsa. Hal ini terlihat dari gaya hidup,
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI
PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI Oleh: Roro Sri Widayanti 1, Suhartono 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE Dian Anggraini 1), M. Shaifuddin 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449,
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
ISSN Cetak 2476-9886 ISSN Online 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 80-85 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk selalu mencintai tanah air, bangsa dan negaranya sebagai wujud kesetiaan terhadap negara Indonesia
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Oleh I Gusti Agung Gede Darma Putra NIM 0816011167 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat yang menganggap bahwa perkembangan sektor pariwisata selama ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang berdiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Namun rupanya ada pendapat yang menganggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera utara dan merupakan kota kedua terbesar setelah Medan. Pematang Siantar terdiri dari 8
Lebih terperinciPenyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.
Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari padatnya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan setiap hari membutuhkan konsentrasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto,Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 139
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk kontemplasi dan refleksi pengarang terhadap keadaan di luar dirinya, misalnya lingkungan atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMIRI KIDUL TAHUN AJARAN 2016/2017 Bangkit Yogi Faedoni 1, Suripto 2, Rokhmaniyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Surabaya memiliki banyak monumen bersejarah yang masing-masing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya memiliki banyak monumen bersejarah yang masing-masing terkandung nilai histori tinggi. Menurut undang-undang tentang kriteria cagar budaya, monumen
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES Indah Wahyu Ningrum 1), Suharno 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.
Lebih terperinciSiti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT- SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRUSUH JURUTENGAH TAHUN AJARAN 2016/2017 Siti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP Siska Yuniyati 1), Jenny IS Poerwanti 2), Karsono 3) SD Negeri Gentan 01, Gentan, Kec.Bendosari Kab.Sukoharjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensi dan keterampilan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA. Oleh: NUR FIANA A
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciUNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara Indonesia
Lebih terperinciNegara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE Norma Rohmani Saidili 1), Rukayah 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinci47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM
ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA Oleh I Putu Oka Putrawan NIM 0816011216 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG OLEH NIKO SEPTIADI NPM 1110013411169
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta
BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan dalam BAB I akan dibahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.
BAB V KESIMPULAN Kalau sudah membaca tulisan di atas maka kita dapat menarik kesimpulan dengan jelas bahwa perjuangan Rakyat Karo bersama dengan Tentara Indonesia Tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Dini Ayu Lestari, Chumdari, Hartono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan
Lebih terperinciPenerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:
Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menjelaskan Konsep PDB, PDRB, PNP, dan Pendapatan Nasional Kelas
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Program Paket A sampai Program Paket B. IPS mengkaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD
578 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD THE EFFORT TO INCREASE THE
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ayu Galuh Pujawati 1, I Wayan Sujana, Ni Nyoman Ganing 3 1,,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri 02 Kaling merupakan salah satu sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu yang terletak paling barat bagian utara. Kebanyakan masyarakat yang ada di
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GEBANGSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Siti Zakiyah
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERKAIT GURU MATA PELAJARAN TIK DALAM MENGAJAR DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TIK (Studi Kasus : SISWA KELAS VIII DAN IX SMP NEGERI 3 PENEBEL) I Nyoman Sumadiyasa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Dwi Apriyanto 1), Jenny Indrastoeti Siti Poerwanti 2), Maria Goretti Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pengertian Pendidikan Pendidikan berarti lembaga yang bertanggungjawab menetapkan cita-cita atau tujuan pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.
Lebih terperinci