IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI GULMA PENTING KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Oleh: Abstrak
|
|
- Lanny Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI GULMA PENTING KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Oleh: Wahyunita; Syahnen; Muklasin; Christina O. Matondang POPT Ahli Muda di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Jl. Asrama No. 124 Medan Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia Abstrak Identifikasi gulma adalah kegiatan untuk menemukan nama jenis (spesies), nama marga (genus), nama suku (family) atau nama kelompok tertentu beserta deskripsinya, selanjutnya gulma diinventarisasi berdasarkan golongan. Gulma diidentifikasi dengan salah satu atau kombinasi cara-cara sebagai berikut: a) bertanya kepada orang yang sudah tahu, b) membandingkan gulma tersebut dengan ilustrasi atau fotofoto yang sudah diidentifikasi, c) membandingkan gulma tersebut dengan herbarium yang telah diidentifikasi, d) mencari sendiri melalui kunci determinasi tumbuhan, dan e) mengirimkan spesimen ke lembagalembaga yang menyediakan jasa identifikasi tumbuhan. Inventarisasi dilakukan dengan mencatat semua jenis gulma yang ditemukan pada perkebunan kelapa sawit. Hasil identifikasi dan inventarisasi gulma tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut: terdapat 16 spesies berdaun lebar, yaitu Mikania micrantha, Ageratum conyzoides, Sida rhombifolia, Asystasia intrusa, Synedrella nodiflora, Mimosa pudica, Eclipta prostrate, Clidemia hirta, Melastoma affine, Euphorbia hirta, Cleome rutidospermae, Hyptis brevipes, Hyptis rhomboidea dan Spigelia anthelmia; 4 spesies berdaun sempit, yaitu Echinochloa colonum, Paspalum conjugatum, Paspalum commersonii dan Eleusine indica; 2 spesies teki, yaitu Cyperus rotundus dan Cyperus kyllingia; dan 1 spesies paku-pakuan, yaitu Nephrolepis biserrata. Diantara 23 spesies yang berhasil diidentifikasi, ditemukan 3 spesies yang mengeluarkan zat allelopati yang dapat menekan pertumbuhan tanaman utama. Kata kunci: Kelapa sawit, Gulma, Identifikasi, Inventarisasi, Allelopati Latar Belakang PENDAHULUAN Identifikasi gulma adalah suatu metode pengenalan gulma dengan cara menentukan nama botani dan taksonomi gulma yang akan dikenali. Dalam melakukan identifikasi gulma diperlukan pengetahuan dasar ilmu botani, alat bantu seperti buku pedoman identifikasi, herbarium, dan sebagainya, serta latihan keterampilan (Sembodo, 2010). Identifikasi 1
2 gulma adalah kegiatan untuk menemukan nama jenis (spesies), nama marga (genus), nama suku (family) atau nama kelompok tertentu beserta deskripsinya. Inventarisasi gulma sebelum tindakan pengendalian diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis gulma dominan pada suatu ekosistem agar dapat diterapkan pengendalian yang efektif dan efisien. Sehingga pengendalian gulma bukan lagi merupakan usaha sambilan, tetapi merupakan bagian dari pengelolaan organisme pengganggu yang merupakan komponen pokok dalam proses produksi pertanian (Sukman dan Yakup, 1995). Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan di atas maka BBPPTP Medan melakukan kegiatan identifikasi dan inventarisasi gulma tanaman kelapa sawit. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan November 2015 di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan. Sampel gulma diambil dari beberapa kebun tanaman kelapa sawit di Kab. Langkat dan Deli Serdang. Alat dan bahan yang dipergunakan pada kegiatan ini adalah vegetasi gulma, kamera dan buku identifikasi. Identifikasi Gulma Gulma yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit difoto dan kemudian diidentifikasi. Menurut Zaenudin dan Santoso (2009) identifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi cara-cara sebagai berikut: 1. Bertanya kepada orang yang sudah tahu 2. Membandingkan gulma tersebut dengan ilustrasi atau foto-foto yang sudah diidentifikasi 3. Membandingkan gulma tersebut dengan herbarium yang telah diidentifikasi 4. Mencari sendiri melalui kunci determinasi tumbuhan 2
3 5. Mengirimkan spesimen ke lembaga-lembaga yang menyediakan jasa identifikasi tumbuhan. Inventarisasi Gulma Inventarisasi dilakukan dengan mencatat semua jenis gulma yang ditemukan pada perkebunan kelapa sawit. Gulma yang telah diidentifikasi selanjutnya diinventarisasi berdasarkan golongannya. HASIL IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI Hasil identifikasi gulma kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat ada 4 (empat) divisi, 5 (lima) kelas, 13 (tiga belas) ordo, 14 (empat belas) famili dan 18 (delapan belas) genus. Diantara 23 spesies yang berhasil diidentifikasi, ditemukan 3 spesies yang mengeluarkan zat allelopati yang dapat menekan pertumbuhan tanaman utama. Zat allelopati ini membuat persaingan dengan tanaman utama semakin berat dan menimbulkan kerugian lebih besar dibanding dengan gulma yang tidak mengeluarkan allelopati. Inventarisasi dilakukan untuk memudahkan dalam pengendalian gulma. Hasil inventarisasi gulma tanaman kelapa sawit secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa gulma yang tumbuh pada perkebunan kelapa sawit sebagian besar adalah gulma berdaun lebar, yaitu sebanyak 16 spesies, selanjutnya gulma berdaun sempit yaitu sebanyak 4 spesies, teki 2 spesies dan paku-pakuan sebanyak 1 spesies. Hasil inventarisasi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa 22 jenis dari 23 jenis gulma yang ditemukan pada perkebunan kelapa sawit berkembang biak dan menyebar dengan biji. Pengendalian secara mekanis pada jenis gulma seperti ini akan lebih efektif bila dilaksanakan pada saat gulma belum mengalami fase pembungaan atau menghasilkan biji. Sebaliknya bila gulma telah menghasilkan biji, dimana biji telah menyebar, biji akan segera tumbuh walaupun gulma baru dikendalikan, sehingga pengendalian yang dilakukan kurang efektif. 3
4 Khusus gulma yang menyebar dengan stolon, rimpang atau umbi, maka pengendalian yang dilakukan akan efektif bila stolon, rimpang atau umbi dikeluarkan atau dicabut dari tanah sampai bersih. Jika stolon, rimpang atau umbi masih tertinggal dalam tanah maka gulma tersebut akan segera tumbuh kembali. Dengan mengetahui 16 jenis dari 23 jenis gulma kelapa sawit adalah gulma berdaun lebar dapat dilakukan pemilihan herbisida yang sesuai untuk pengendaliannya. 4
5 Tabel 1. Hasil Identifikasi Gulma Penting di Tanaman Kelapa Sawit di Sumatera Utara No. Jenis Gu (Nama Lokal) Division Class Order Family Genus 1. Mikania micrantha H.B.K (Sembung rambat) Magnoliophyta Magnoliopsida Asterales Asteraceae Mikania 2. Ageratum conyzoides L. (Babadotan) Spermatophyta Dicotyledoneae Asterales Asteraceae Ageratum 3. Sida rhombifolia L. (Sidaguri) Spermatophyta Monocotyledoneae Malvales Malvaceae Sida 4. Asystasia intrusa (Rumput johor barat) Spermatophyta Dicotyledoneae Scrophulariales Acanthaceae Asystasia 5. Synedrella nodiflora Gaertn (Jotang Kuda) Spermatophyta Dicotyledoneae Asterales Compositae Synedrella 6. Commelina diffusa Burm F (Blambangan) Commelinales Commelinaceae Commelina 7. Mimosa pudica L. (Putri malu) Spermatophyta Dicotyledoneae Fabales Fabeceae Mimosa 8. Eclipta alba (L.) Hassk (Orang-aring) Spermatophyta Dicotyledoneae Asterales Asteraceae Eclipta alba 9. Clidemia hirta (L.) D. Don (Harendong) Myrtales Melastomataceae Clidemia 10. Melastoma affine D. Don. syn. M. malabatricum (Senggani) Spermatophyta Dicotiledoneae Myrtales Melastomaceae Melastoma 11. Euphorbia hirta L. Spermatophyta Dicotyledoneae Euphorbiales Euphorbiaceae Euphorbia 12. Cleome rutidosperma DC Spermatophyta Dicotyledonae Capparidales Capparidaceae Cleome 13. Hyptis brevipes Poit. (Udel-udelan Magnoliophyta Magnoliopsida Lamiales Lamiaceae Hyptis 14. Hyptis rhomboidea (Udel-udelan) Magnoliopsida Magnoliopsida Lamiales Lamiaceae Hyptis 15. Urena lobata L. (Pulutan) Spermatophyta Dicotyledonae Malvales Malvaceae Urena 16. Spigelia anthelmia L. Magnoliophyta Magnoliopsida Gentianales Loganiaceae Spigelia 17. Echinochloa colonum (L.) Link (Rumput bebek) Magnoliophyta Liliopsida Poales Poaceae Echinochloa 18. Paspalum conjugatum Berg. Magnoliophyta Liliopsida Poales Poaceae Paspalum 19. Paspalum commersonii Spermatophyta Monocotiledoneae Poales Poaceae Paspalum 20. Eleusine indica (L.) Gaertn (Rumput belulang) Magnoliophyta Liliopsida Poales Poaceae Eleusine 21. Cyperus rotundus L. (Teki) Spermatophyta Dicotiledoneae Cyperales Cyperaceae Cyperus 22. Cyperus kyllingia Endl. (Teki) Spermatophyta Dicotiledoneae Cyperales Cyperaceae Cyperus 23. Nephrolepis biserrata Schott (Paku harupat Pteridophyta Pteridopsida Polypodiales Lomariopsidaceae Nephrolepis 5
6 Tabel 2. Jenis Gulma, Kelompok dan Cara Penyebaran No Nama Gulma Kelompok Cara Penyebaran Produksi Gulma Biji Rimpang/ Umbi Akar/ Stolon Allelopati 1 Mikania micrantha Daun lebar Ageratum conyzoides Daun lebar Sida rhombifolia Daun lebar Asystasia intrusa Daun lebar Synedrella nodiflora Daun lebar Commelina diffusa Daun lebar Mimosa pudica Daun lebar Eclipta prostrata Daun lebar Clidemia hirta Daun lebar Melastoma affine Daun lebar Euphorbia hirta Daun lebar Cleome rutidospermae Daun lebar Hyptis brevipes Daun lebar Hyptis rhomboidea Daun lebar Urena lobata Daun lebar Spigelia anthelmia Daun lebar Echinochloa colonum Daun sempit Paspalum conjugatum Daun sempit Paspalum commersonii Daun sempit Eleusine indica Daun sempit Cyperus rotundus Teki - 22 Cyperus kyllingia Teki - 23 Nephrolepis biserrata Pakuan - - Tabel 3. Foto Hasil Inventarisasi Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit Mikania micrantha H.B.K Ageratum conyzoides L. Sida rhombifolia L Asystasia intrusa 6
7 Synedrella nodiflora Gaertn Commelina diffusa Burm F Mimosa pudica L. Eclipta prostrata (L.) L. Clidemia hirta (L.) D. Don Melastoma affine D. Euphorbia hirta L. Cleome rutidospermae D.C Hyptis brevipes Poit. Hyptis rhomboidea Mart. & Gal Urena lobata L. Spigelia anthelmia L. Echinochloa colonum (L.) Link. Paspalum conjugatum Berg. Paspalum commersonii Lamk Eleusine indica (L.) Gaertn 7
8 Cyperus rotundus L. Cyperus kyllingia Endl. Nephrolepis biserrata Schott PENUTUP Dari kegiatan identifikasi dan inventarisasi gulma pada perkebunan kelapa sawit telah diidentifikasi 23 spesies gulma. Dari 23 jenis gulma tersebut 16 jenis adalah gulma berdaun lebar. Selanjutnya ada 16 jenis gulma yang menyebar hanya dengan biji, 3 jenis menyebar dengan biji dan rimpang/umbi, 3 jenis menyebar dengan biji dan akar/stolon dan satu jenis hanya dengan akar. Kemudian dari 23 jenis tersebut ada 3 jenis gulma yang menghasilkan allelopati, yaitu Mikania micrantha, Cyperus rotundus dan Cyperus kyllingia. Jenis gulma ini harus lebih diwaspadai karena dapat mengganggu tanaman lebih berat dari gulma yang lain. DAFTAR PUSTAKA Sembodo, D Gulma dan Pengelolaannya. Yogyakarta. Graha Ilmu. Sukman, Y. dan Yakup Gulma dan Teknik Pengendalian. Ed. 1, cet. 2. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Zaenudin dan A. B. Santoso Pengendalian Gulma. Dalam: T. Wahyudi, dkk (Editor), Panduan Lengkap Kakao. Hal Jakarta: Penebar Swadaya. 8
9 Filename: Directory: Template: m Title: Subject: Author: Acer Keywords: Comments: Creation Date: 16/05/ :32:00 Change Number: 5 Last Saved On: 17/05/2016 8:35:00 Last Saved By: Acer Total Editing Time: 11 Minutes Last Printed On: 23/05/2016 9:23:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 8 IDENT DAN INVENT GULMA KELAPA SAWIT web D:\tulisan ilmiah\mei 2016\untuk web C:\Users\ACER\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dot Number of Words: (approx.) Number of Characters: (approx.)
Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 No. Nama Latin Nama Lokal. K (individu/plot)
Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 R (%) F FR (%) INP 1 Clidemia hirta Akar kala 57.25 3.177907299 0.64 13.73390558 16.91181288 2 Imperata cylindrica Alang-alang 21.5 1.193449903 0.1 2.145922747
Lebih terperinciSTUDI KOMUNITAS GULMA PADA BEBERAPA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROPINSI SUMATERA UTARA Oleh: Muklasin dan Syahnen
STUDI KOMUNITAS GULMA PADA BEBERAPA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROPINSI SUMATERA UTARA Oleh: Muklasin dan Syahnen Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Jl. Asrama No. 124 Kel. Cinta
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma Oleh : JANSEN TOCHIGI LINGGA 05111007130 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis
Lebih terperinciANALISIS KEADAAN SERANGAN OPT KOMODITAS KELAPA SAWIT DI WILAYAH KERJA SUMATERA TAHUN Oleh: Muklasin dan Syahnen
ANALISIS KEADAAN SERANGAN OPT KOMODITAS KELAPA SAWIT DI WILAYAH KERJA SUMATERA TAHUN 2015 Oleh: Muklasin dan Syahnen Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Jl. Asrama No. 124, Kel.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sering kali tumbuh pada tempat dimana menimbulkan kerugian pada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Para ahli Ekologi memberi batasan gulma sebagai tumbuhan yang mempunyai kemampuan khusus menimbulkan gangguan pada lokasi tertentu terhadap tujuan yang diinginkan
Lebih terperinciINVENTARISASI GULMA PADA PERKEBUNAN COKELAT DESA PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN. Dewi Rosanti
INVENTARISASI GULMA PADA PERKEBUNAN COKELAT DESA PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Dewi Rosanti e-mail : dwrosanti@gmail.com Dosen Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Penelitian
LAMPIRAN 29 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Keterangan : ------------ = Desa Mandirancan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas = RPH Mandirancan 30 Lampiran 2. Spesifikasi bahan dan peralatan No Nama
Lebih terperinciNo Spesies F FR % K KR % INP %
Lampiran 1. Nilai Frekuensi, Frekuensi Relatif, Kerapatan, Kerapatan Relatif, dan Indeks Nilai Penting Tumbuhan Bawah Umur 1 Tahun. 1 Eleusine indica (L.) Gearth. 0,8 7,41 100,5 24,81 32,22 2 Digitaria
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dipakai untuk membudidayakan tanaman. Gangguan ini umumnya berkaitan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gulma adalah tumbuhan yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda- beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi. Sifat inilah yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal.
LAMPIRAN 12 13 LAMPIRAN 1 Uraian Persamaan (2): Nilai Perusahaan Berdasarkan persamaan present value: 1 1 Nilai perusahaan ( ) adalah penjumlahan dari imbal hasil modal pada Periode-1 dan Periode- 2. Imbal
Lebih terperinciINVENTARISASI GULMA PADA TEGAKAN TANAMAN MUDA Eucalyptus spp. (Weed Inventory on stand of young Eucalyptus spp.) ABSTRACT
INVENTARISASI GULMA PADA TEGAKAN TANAMAN MUDA Eucalyptus spp. (Weed Inventory on stand of young Eucalyptus spp.) Rahmat Faisal, Edy Batara Mulya Siregar, Nelly Anna Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciGULMA AULIA RAHMAN ( )
Laporan praktikum dasar-dasar perlindungan hari : kamis jam : 10.00-11.00 wib asisten : Elsya Ramadhani GULMA Disusun oleh : AULIA RAHMAN (1105102010031) LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem distribusi tenaga listrik keberadaan perangkat proteksi merupakan hal yang penting untuk menunjang kehandalan sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciPOTENSI, RAGAM GULMA SEBAGAI HIJAUAN PAKAN DAN PALATABILITASNYA DI AREAL TANAMAN UBI KAYU
POTENSI, RAGAM GULMA SEBAGAI HIJAUAN PAKAN DAN PALATABILITASNYA DI AREAL TANAMAN UBI KAYU Asep Indra Munawar Ali Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Email:
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Umur 7 tahun Jenis Tumbuhan Bawah Dominan pada Tegakan Jati ( T. grandis L. f.) Umur 27 tahun... 14
DAFTAR ISI PRAKATA... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR SATUAN DAN SINGKATAN... viii RINGKASAN... 1 SUMMARY... 2 I. PENDAHULUAN... 3 II. METODE PENELITIAN... 5 III.
Lebih terperinciHutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang
INVENTARISASI GULMA DI BAWAH TEGAKAN PULAI DARAT (Alstonia angustiloba Miq.) DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGENDALIAN GULMA DI KABUPATEN MUSI RAWAS, SUMATERA SELATAN 1) Oleh : Sri Utami 2), Asmaliyah 2), dan
Lebih terperinciANALISIS VEGETASI GULMA PADA KEBUN SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI DESA TIMBANGAN KECAMATAN INDERALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
ANALISIS VEGETASI GULMA PADA KEBUN SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI DESA TIMBANGAN KECAMATAN INDERALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Restiana 1) dan Inka Dahlianah 2) Alumni Jurusan Biologi
Lebih terperinciPOTENSI PEMANFAATAN GULMA SEBAGAI PAKAN TERNAK PADA INTEGRASI TERNAK RUMINANSIA DENGAN PERKEBUNAN
POTENSI PEMANFAATAN GULMA SEBAGAI PAKAN TERNAK PADA INTEGRASI TERNAK RUMINANSIA DENGAN PERKEBUNAN ALI, A.I.M. 1, A. IMSYA 1, dan YAKUP 2 1 Program Studi Peternakan, 2 Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MAN MEJAYAN KAB. MADIUN Jl. H. Agus Salim 6B Tlpn (0351) 384 174 M A D I U N NAMA KEGIATAN SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN : 2012 BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma.13.19.68/2012
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Gulma adalah tumbuh-tumbuhan (tidak termasuk jamur) yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan manusia. Suatu tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 47 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN DISPENSASI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap peningkatan integritas siswa kelas XI SMA Yayasan Hidayatul
Lebih terperinciKAJIAN PENGENDALIAN GULMA PADA LAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION
KAJIAN PENGENDALIAN GULMA PADA LAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION Oleh : YUSUF ALFITARIA NIM. 110500098 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi koperasi menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran. Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh
Lebih terperinciPada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi
PEMBAHASAN Sebagian besar perubahan jenis gulma pada setiap perlakuan terjadi pada gulma golongan daun lebar, sedangkan golongan rumput relatif tetap pada 3 MST dan 6 MST. Hal ini diduga dipengaruhi oleh
Lebih terperinciPengendalian Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Padang Halaban, Sumatera Utara
Pengendalian Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Padang Halaban, Sumatera Utara Weeds Control on Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Plantation in Padang Halaban Estate,
Lebih terperinciINVENTARISASI GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DATARAN TINGGI DI DESA PALELON DAN DATARAN RENDAH DI KELURAHAN KIMA ATAS.
INVENTARISASI GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DATARAN TINGGI DI DESA PALELON DAN DATARAN RENDAH DI KELURAHAN KIMA ATAS Oleh: Keren Selia Amy Assa 1, Pemmy Tumewu 2, A. Grace Tulungen 2 1). Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 1. Klasifikasi Menurut Rahayu, Estu dan Berlian (2006) Tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam golongan berikut : Divisi Subdivisi Class
Lebih terperinciManajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit Berdasarkan Kriteria ISPO dan RSPO di Kebun Rambutan Sumatera Utara
Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit Berdasarkan Kriteria ISPO dan RSPO di Kebun Rambutan Sumatera Utara Weed Control Management of Palm Oil Based on ISPO and RSPO Criteria in Rambutan Plantation
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan asal-usulnya, cabai (hot
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai 2.1.1 Botani Tanaman Cabai Cabai merah merupakan suatu komoditas sayuran yang tidak dapat ditinggalkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan asal-usulnya,
Lebih terperinciAnalisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais quineensis jacq.) di
108 Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais quineensis jacq.) di Kilangan, Muaro Bulian, Batang Hari Vegetation analysis of weed in palm oil plantation (Elaeis quineensis Jacq.) in
Lebih terperinciINVENTARISASI GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN SAWAH KELURAHAN PADANG GALAK, DENPASAR TIMUR, KODYA DENPASAR, PROVINSI BALI
INVENTARISASI GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN SAWAH KELURAHAN PADANG GALAK, DENPASAR TIMUR, KODYA DENPASAR, PROVINSI BALI INVENTORY WEEDS THAT EXIS Zea mays L. PLANT IN PADDY FIELDS PADANG
Lebih terperinciII. T I N J A U A N P U S T A K A. Kelapa sawit tumbuh baik di daerah tropika basah pada ketinggian m
II. T I N J A U A N P U S T A K A 2.1. Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh baik di daerah tropika basah pada ketinggian 0 500 m di atas permukaan laut. Jumlah curah hujan yang baik untuk budidaya kelapa sawit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tumbuh di daerah iklim sub-tropis, tetapi mampu beradaptasi dengan baik pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Tanaman Pakchoy Pakchoy (Brassica chinensis L.) merupakan sejenis tanaman sayuran yang tumbuh di daerah iklim sub-tropis, tetapi mampu beradaptasi dengan baik pada iklim
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seharihari,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seharihari, hal ini terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen
Lebih terperinciA D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN
A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013 Tanggal: 26 Juli 2013 untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan: POKJA II ULP DINAS
Lebih terperinciPengendalian Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bangun Koling
Pengendalian Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bangun Koling Weed Control of Oil Palm Plantation (Elaeis guineensis Jacq.) in Bangun Koling Estate Budi Yadhika Sarjono
Lebih terperinciPengaruh Ekstrak Rimpang Alang-alang ( Imperata cylindrica L.) pada Bobot Kering dan Persen Penutupan Gulma
Tamin: Pengaruh Ekstrak Rimpang Alang-alang (Imperata... Pengaruh Ekstrak Rimpang Alang-alang ( Imperata cylindrica L.) pada Bobot Kering dan Persen Penutupan Gulma (The Effect of Alang-alang [Imperata
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH DAN PERGESERAN KOMPOSISI GULMA PADA FREKUENSI PENYIANGAN DAN JARAK TANAM YANG BERBEDA
ISSN : 19796870 ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH DAN PERGESERAN KOMPOSISI GULMA PADA FREKUENSI PENYIANGAN DAN JARAK TANAM YANG BERBEDA 1 ABSTRACT The objective of the study is to analyze groundnut
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN KERAGAMAN TUMBUHAN BAWAH DI BAWAH TANAMAN BINUANG BINI (Octomeles sumatrana Miq.) DI KHDTK HAURBENTES, JASINGA, BOGOR
KOMPOSISI DAN KERAGAMAN TUMBUHAN BAWAH DI BAWAH TANAMAN BINUANG BINI (Octomeles sumatrana Miq.) DI KHDTK HAURBENTES, JASINGA, BOGOR Oleh Rina Bogidarmanti Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan Jl. Gunung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perlahan-lahan. Persaingan antara tanaman dan gulma terjadi baik di atas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gulma Gulma merupakan tumbuhan pengganggu tanaman pokok perkebunan sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian. Keberadaan gulma disekitar tanaman dapat menimbulkan
Lebih terperinciMengenal Gulma di Pertanaman Tebu
Mengenal Gulma di Pertanaman Tebu Gulma tumbuh di sela barisan tanaman tentu merupakan pemandangan yang seringkali terlihat di lahan tebu. Meskipun lumrah namun keberadaannya ternyata cukup mengganggu,
Lebih terperinciINVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI
INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
Lebih terperinciGULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA BUDIDAYA TANAMAN NILAM
GULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA BUDIDAYA TANAMAN NILAM Agus Sudiman Tjokrowardojo dan Endjo Djauhariya Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jln. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111 I. PENDAHULUAN Gulma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Juria merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bilato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Juria merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo yang terletak dipesisir
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Tanaman jagung merupakan jenis tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Tanaman
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN SUKSESI GULMA PADA PERMUKAAN DAN KEDALAMAN TANAH DI KEBUN TANAMAN KELAPA SAWIT. Oleh : ILHAM SAH NIM
IDENTIFIKASI DAN SUKSESI GULMA PADA PERMUKAAN DAN KEDALAMAN TANAH DI KEBUN TANAMAN KELAPA SAWIT Oleh : ILHAM SAH NIM. 120500051 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo terdiri dari 18 Kecamatan, yang beribukota di
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo terdiri dari 18 Kecamatan, yang beribukota di Kecamatan Limboto. Secara Geografis, Kecamatan Limboto terletak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) berasal dari Brazil, Amerika
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) berasal dari Brazil, Amerika Selatan, pertama kali ada di Indonesia sebagai tanaman koleksi yang ditanam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis - Jenis Gulma 2.1.1. Penggolongan Berdasarkan Habitat a. Gulma Air (Aquatic Weeds) Pada umumnya, gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun setengah tenggelam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa adanya integritas, siswa tidak akan sukses dalam berinteraksi dengan orang lain. Di samping
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan penting pada perekonomian nasional. Sub sektor perkebunan mempunyai peranan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN MALANG
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGENDALIAN GULMA IDENTIFIKASI GULMA Oleh : Nama : Wahyu Tri Astuti NIM : 135040201111124 Kelas : C Kelompok : Rabu, 15.00-16.25/ Kel.1 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciAnalisis Vegetasi Gulma Pada Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus, L.) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Analisis Vegetasi Gulma Pada Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus, L.) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat Vegetation analysis of weed in red dragon fruit (Hylocereus
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapang Terpadu Natar
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapang Terpadu Natar Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciINVENTARISASI GULMA BERDAUN LEBAR BERKHASIAT OBAT PADA MASYARAKAT DI KEBUN UBI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
INVENTARISASI GULMA BERDAUN LEBAR BERKHASIAT OBAT PADA MASYARAKAT DI KEBUN UBI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Hasniah, Elis Tambaru 1*, Andi Masniawati 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, walaupun tidak terdapat gunung berapi, ketinggian tempat Kecamatan ini bervariasi
Lebih terperinciPergeseran Jenis Gulma Akibat Perlakuan Bahan Organik pada Lahan Kering Bekas Tanaman Jagung (Zea mays L.)
Pergeseran Jenis Gulma Akibat Perlakuan Bahan Organik pada Lahan Kering Bekas Tanaman Jagung (Zea mays L.) Shifting of Weeds Species Due to Organic Matter Treatments on Upland Previously Planted with Corn
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA (PDAU)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kacang Hijau Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005) adalah sebagai berikut Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae :
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN I PENGEMBANGAN FORMULASI HERBISIDA BERBASIS ASAM ASETAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT
LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN I PENGEMBANGAN FORMULASI HERBISIDA BERBASIS ASAM ASETAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Fokus
Lebih terperinciUji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan
Lampiran 1. Daftar sidik ragam kadar air, uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan, uji DMRT efek utama pengaruh
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Hukum Laut 2. Mahasiswa dapat Pengertian Hukum
Lebih terperinciDaftar Direktori dan Auto Submit Directory
2008 Daftar Direktori dan Auto Submit Directory Edisi Revisi 2, Luki Tantra Episods.Googlepages.com 8/10/2008 Daftar directory dan Auto submit Directory SEO (Search Engine Optimization) adalah permainan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena mempunyai kandungan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah sungai Amazon. Beberapa diantara spesies tersebut mempunyai morfologi yang
Lebih terperinciJenis-Jenis Gulma yang Ditemukan di Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Roxb.) Desa Rimbo Datar Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat
ISSN 2302-1616 Vol 1, No. 1, Juni 2013, hal 28-32 Jenis-Jenis Gulma yang Ditemukan di Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Roxb.) Desa Rimbo Datar Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat HAMIDA FEBRA MAYA SARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi beberapa tahun belakangan ini mulai menjadi tren yang sering dibicarakan dan dilirik oleh banyak orang. Semakin banyak orang yang mengerti akan
Lebih terperinciMENGENDALIKAN GULMA DAN BIJINYA
MENGENDALIKAN GULMA DAN BIJINYA METAFURON 20 WG merupakan herbisida pra dan purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk butiran halus yang mudah larut dalam air yang dapat mengendalikan gulma berdaun lebar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pada masa kini menuntut setiap orang menjadi sumber daya manusia yang lebih profesional. Salah satu upaya
Lebih terperinciANALISIS KOMPOSISI GULMA PADA LAHAN TANAMAN SAYURAN. Ariance Yeane Kastanja
ANALISIS KOMPOSISI GULMA PADA LAHAN TANAMAN SAYURAN Ariance Yeane Kastanja Politeknik Perdamaian Halmahera Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi gulma dominan pada lahan tanaman sayuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil casting merupakan hal yang biasa dilakukan di perusahan perusahan yang bergerak dalam casting almunium(al).pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang dapat memenuhi kebutuhan akan minyak nabati. Tanaman lain yang
Lebih terperinciAGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB IX. PENGENDALIAN GULMA Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciManajemen gulma di Kebun Kelapa Sawit Bangun Bandar: Analisis Vegetasi dan Seedbank Gulma
Manajemen gulma di Kebun Kelapa Sawit Bangun Bandar: Analisis Vegetasi dan Seedbank Gulma Weed Manajemen in Oil Palm Plantation of Bangun Bandar: Weespecies and Seedbank Aditya Wira Tantra dan Edi Santosa
Lebih terperinciLAMPIRAN. a. Dibawah Tegakan Agroforestri Kopi Dengan Tanaman Pokok Suren No Plot (1) Nama Lokal (3)
42 LAMPIRAN Lampiran1. Inventarisasi Tumbuhan Bawah a. Dibawah Tegakan Agroforestri Kopi Dengan Tanaman Pokok Suren No Plot (1) No Petak (2) Nama Lokal (3) Nama Latin (4) Jumlah (5) I 1 Cileket Bidens
Lebih terperinciIdentifikasi Gulma Dan Potensinya Untuk Pakan Ternak Pada Lahan Kering Dataran Tinggi Di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu
Identifikasi Gulma Dan Potensinya Untuk Pakan Ternak Pada Lahan Kering Dataran Tinggi Di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu Harwi Kusnadi 1)*, Aulia Evi 2) dan Zul Efendi 1) 1 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Sampel 4.1.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan berupa minuman serbuk dalam kemasan sachet yang beredar di pasar Bandung. Sampel yang digunakan diambil dari sebuah toko
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Kacang Tanah Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua biji/polong), ukuran polong dan biji sedang. Keunggulannya potensi hasil mencapai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu merupakan tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika.
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubi Kayu (M. esculenta Crantz.) Tanaman ubi kayu merupakan tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika. Tanaman ini merupakan tanaman berkeping dua yang termasuk
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS DAN DOMINANSI GULMA PADA PERTANAMAN PADI GOGO (Studi Kasus di Kecamatan Tobelo Barat, Kabupaten Halmahera Utara)
IDENTIFIKASI JENIS DAN DOMINANSI GULMA PADA PERTANAMAN PADI GOGO Dosen Agroforestri Politeknik Perdamaian Halmahera - Tobelo ABSTRACT The aim of this research was to make an inventory of weed types found
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN KEPADATAN SEED BANK GULMA PADA BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PERTANAMAN PALAWIJA BALAI BENIH INDUK TANJUNG SELAMAT
KOMPOSISI DAN KEPADATAN SEED BANK GULMA PADA BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PERTANAMAN PALAWIJA BALAI BENIH INDUK TANJUNG SELAMAT Composition and Weed Seed bank Density at Various Soil Depth of Crop Planting
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Riau
RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggolongan Gulma 1. Penggolongan Berdasarkan Bentuk Daun Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hal ini disebabkan sumber data utama pada penelitian ini berupa kata
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik
49 BAB IV ANALISA 4.1. Perbandingan Data Uji dan Data Perhitungan Karateristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 Kita dapat menganalisa respon waktu pemutusan dari tiap karakteristik waktu tunda dari rele dengan
Lebih terperinciVEGETASI GULMA PADA EKOSISTEM RAWA GAMBUT DI PERKEBUNAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, RIAU
VEGETASI GULMA PADA EKOSISTEM RAWA GAMBUT DI PERKEBUNAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, RIAU Siti Aisyah Nur Anjani Biologi FMIPA Universitas Riau Latar Belakang Memiliki sumber
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H.,MH : Mata Kuliah mempelajari tentang kejahatan yaitu sebab-sebab terjadinya kejahatan dalam masyarakat. : Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan produksi Kelapa Sawit
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan produksi Kelapa Sawit Faktor yang mempengaruhi produksi dan pertumbuhan kelapa sawit, antara lain adalah bahan tanam (bibit kelapa sawit),
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS PENGENDALIAN GULMA. KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) di DUSUN SUKA DAMAI DESA PONDOK MEJA KABUPATEN MUARO JAMBI
UJI EFEKTIFITAS PENGENDALIAN GULMA SECARA KIMIAWI dan MANUAL pada LAHAN REPLANTING KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) di DUSUN SUKA DAMAI DESA PONDOK MEJA KABUPATEN MUARO JAMBI Hayata 1*, Araz Meilin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah iklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai
Lebih terperinciPERGESERAN KOMPOSISI GULMA PADA TANAMAN PAPAYA (Carica papaya) YANG DIBERI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK
PERGESERAN KOMPOSISI GULMA PADA TANAMAN PAPAYA (Carica papaya) YANG DIBERI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK The Composition of Weed on Papaya Plants Fed Organic Fertilizer (Pukana) and Inorganic Fertilizer
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman penghasil minyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan di masa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan
Lebih terperinciISSN : JENIS DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN JAGUNG MANIS (Studi Kasus Di Kecamatan Tobelo) Ariance Y. Kastanja, ABSTRAK
ISSN : 1907-7556 JENIS DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN JAGUNG MANIS (Studi Kasus Di Kecamatan Tobelo) Politeknik Perdamaian Halmahera Tobelo ABSTRAK Jenis dan Dominansi gulma pada lahan jagung manis di
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Penanaman dilakukan dengan menanam di Kebun Raya Bogor,
Lebih terperinci