BAB III SEKILAS KEMUNCULAN SUNAN GUNUNG JATI. agama Islam di Tanah Jawa bersama kesembilan wali yang dikenal dengan nama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SEKILAS KEMUNCULAN SUNAN GUNUNG JATI. agama Islam di Tanah Jawa bersama kesembilan wali yang dikenal dengan nama"

Transkripsi

1 BAB III SEKILAS KEMUNCULAN SUNAN GUNUNG JATI A. Riwayat Sunan Gunung Jati Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah salah satu dari penyiar agama Islam di Tanah Jawa bersama kesembilan wali yang dikenal dengan nama Walisongo. Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari penguasa Tanah Sunda, Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Sangat unik melihat kenyataan bahwa Sunan Gunung Jati adalah penyiar agama Islam yang terkemuka, karena Kakeknya Prabu Siliwangi adalah Raja dari kerajaan bercorak Hindu-Budha di Jawa Barat. Cirebon baru menjadi kerajaan yang berdaulat dan tidak lagi berada dibawah kekuasaan manapun, ketika Sunan Gunung Jati berkuasa dan melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran. 1 Setelah merdeka, Cirebon menjadi salah satu poros penyebaran Islam di Tanah Jawa. Sunan Gunung Jati sebagai Raja juga berperan menjadi pemuka agama Islam dan menjadi salah satu dari Walisongo. Menurut buku Sejarah Cirebon yang ditulis Pangeran Suleman Sulendraningrat, Sunan Gunung Jati adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad S.A.W. Sedangkan menurut J.L.A. Brandes yang mendasarkan studinya pada Babad Cirebon menyatakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah 1 Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, Sejarah Kerajaan Tradisional Cirebon. (Jakarta: CV. Suko Rejo Bersinar, 2001), hlm.6. 44

2 45 orang Indonesia asli, putra dari Lara Santang, Putri Prabu Siliwangi. 2 Tentang siapa Sunan Gunung Jati sebenarnya masih sulit dipastikan hingga saat ini, tetapi penulis berpendapat bahwa diantara kedua teori tersebut memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaannya adalah antara buku Sejarah Cirebon disebutkan bahwa Sunan Gunung Jati adalah bukan Fatahillah, sedangkan de Graff berpendapat bahwa Fatahillah dan Sunan Gunung Jati adalah sosok yang sama yang memiliki nama lain Tagaril. Persamaannya adalah bahwa Sunan Gunung Jati dikatakan orang Indnoesia asli, yaitu merupakan putra dari Syarifah Muda im atau Nyimas Lara Santang yang kemudian menikah dengan penguasa Mesir keturunan ke-22 Nabi Muhammad S.A.W. Semasa membangun Cirebon, Pangeran Cakrabuana dan Nyimas Lara Santang diperintahkan oleh gurunya Syekh Datuk Kahfi untuk menunaikan ibadah haji, sedangkan Nyai Indang Geulis diperkenankan tinggal karena sedang hamil tua. 3 Sementara Pangeran Cakrabuana dan Lara Santang menunaikan ibadah haji, Ki Gedeng Alang-Alang menggantikan Pangeran Cakrabuana untuk mengurus Cirebon. Selama menunaikan ibadah haji, mereka tinggal di rumah Syekh Bayanullah sambil mempelajari ilmu agama Islam, seorang saudara muda dari dari Syekh Datuk Kahfi di Gunung Jati. 4 Sesampainya di Mekah, Pangeran 2 A. Daliman, Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia. (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm Pangeran Aria Carbon, Purwaka Caruban Nagari. terj. P. S. Sulendraningrat, (Jakarta: Bhratara, 1972), hlm. 15.

3 46 Cakrabuana dan Nyimas Lara Santang berguru pula pada Guru Besar Islam, Syekh Abdul Jadid, kemudian mendapat gelar haji pula darinya. Pada saat ibadah haji pula Nyimas Lara Santang dipertemukan dengan jodohnya, Syarif Abdillah Raja Mesir ayahanda Syarif Hidayatullah. Nyimas Lara Santang mendapat jodoh Maulana Sultan Makhmud alias Syarif Abdullah, seorang putra dari Nurul Alim, dari Bangsa Hasyim, berasal dari Bani Ismail, yang pada masanya memerintah di Ibu Kota Ismailiyah/Negeri Mesir. 5 Untuk lebih mudah diterima dikalangan lingkungan Arab, Syarif Abdillah mengganti nama Nyimas Lara Santang dengan nama Syarifah Muda im dan Pangeran Cakrabuana menjadi Haji Abdullah Iman. Pernikahan Syarif Abdillah dan Syarifah Muda im dikaruniai dua anak yaitu Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Syarif Hidayatullah adalah nama asli dari pemuka Islam di Cirebon, Sunan Gunung Jati yang kemudian menjadi Sultan pertama di Kesultanan Cirebon. Setelah selesai menunaikan ibadah haji dan belajar ilmu agama di Arab, Pangeran Cakrabuana memutuskan untuk kembali ke Cirebon. Pada saat akan kembali ke Cirebon, Pangeran Cakrabuana mampir ke Campa dengan maksud akan berguru pada Syekh Maulana Ibrahim Akbar yang menetap disana. 6 Pangeran Cakrabuana rupanya masih belum puas apa yang telah dia dapat selama ini di Arab. Pangeran Cakrabuana masih ingin mempelajari ilmu agama, dan lainlain dari seorang Syekh Maulana di Campa. Campa sendiri merupakan salah satu 5 Ibid., hlm M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm. 22.

4 47 tempat berkumpulnya para orang-orang keturunan Tiongkok yang beragama Islam. Sekembalinya Pangeran Cakrabuana di Cirebon, beliau sangat kagum atas kemajuan Cirebon. Ki Gedeng Alang-Alang sebagai pemimpin dukuh saat Pangeran Cakrabuana/Ki Kuwu ibadah haji mengembalikan kekuasaan kepada Pangeran Cakrabuana. Setelah penyerahan, Pangeran Cakrabuana meningkatkan pedukuhan Cirebon menjadi Negeri Caruban Larang beserta pemerintahannya. 7 Kabar mengenai Negeri Caruban Larang menyebar dengan cepat kepada Prabu Siliwangi sebagai Raja Pajajaran, karena baru pertama kali ada negeri dengan pemerintahan berpola Islam. 8 Prabu Siliwangi yang pada awalnya gusar akan kelahiran Negeri Caruban Larang kemudian malah merestui bahkan memberi gelar pada Pangeran Cakrabuana dengan gelar Sri Manggana. Saat peresmian Negeri Caruban Larang, adik Pangeran Cakrabuana, Raja Sengara/Kian Santang yang hadir memutuskan untuk menetap di Cirebon untuk mendalami Islam. 9 Caruban Larang berkembang menjadi negeri yang ramai dikunjungi banyak pedagang lokal maupun pedagang asing, karena kemajuan itu saranaprasarana terus ditingkatkan. Ia membangun istana negeri yaitu istana Pakungwati, yang diambil dari nama puterinya sendiri yang lahir ketika ia masih ditanah suci Mekah. 10 Dalem Pakungwati adalah cikal bakal berdirinya 7 Pangeran Aria Carbon, op. cit., hlm M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm Pangeran Aria Carbon, loc. cit. 10 M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm. 23.

5 48 Kesultanan Cirebon, kerajaan Islam pertama di Jawa Barat (lihat lampiran 2, gambar 2.4). Sunan Gunung Jati kelak menjadi Sultan pertama di Kesultanan Cirebon. Jadi, Sunan Gunung Jati merupakan keturunan arab dan Indonesia Asli. Dari garis keturunan ibunya, Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari Prabu Siliwangi dari Pajajaran. Sunan Gunung Jati mempunyai darah dari Nabi Muhammad S.A.W. yang diperoleh dari ayahnya, Syarif Abdillah. Dalam buku Sejarah Cirebon, Sunan Gunung Jati/Syarif Hidayatullah merupakan keturunan ke-22 Rasullullah (Lihat Lampiran 1). 11 Nama Syarif Hidayatullah sendiri memiliki keunikan, dimana nama Syarif dalam buku Sunan Gunung Jati merupakan keturunan nabi Muhammad S.A.W. Selanjutnya dalam buku itu menjelaskan bahwa keberhasilan Islamisasi di nusantara ternyata dilakukan oleh keturunan Muhammad S.A.W. Sayyid Syarif 12 diyakini merupakan simbol keturunan Rasullullah. 13 Oleh karena itu, selain karena ilmu Islam yang mumpuni, Syarif Hidayatullah memiliki kharisma sebagai seorang mubaligh besar di Nusantara untuk menarik perhatian para pribumi untuk mengikuti ajarannya. 11 P. S. Sulendraningrat, Sejarah Cirebon. (Jakarta: Depdikbud, 1978), hlm Kata Syarif berasal dari bahasa Arab yang berarti bangsawan.kata ini adalah sebutan diseluruh dunia untuk keturunan Muhammad S.A.W. yang sebutan lengkapnya adalah Sayyid Syarif (Dadan Wildan, 2012: 220) 13 Dadan Wildan. Sunan Gunung Jati: Petuah, Pengaruh, dan Jejak-jejak Sang Wali di Tanah Jawa. (Tangerang Selatan: Penerbit Salima, 2012), hlm. 220.

6 49 Dalam silsilah Sunan Gunung Jati menunjukkan adanya keturunan langsung antara beliau dengan Nabi Muhammad S.AW. Selain itu, Syarif Abdillah, ayaha dari Syarif Hidayatullah adalah penguasa Mesir, sebagai anak sulung Syarif muda otomatis mendapat hak untuk menggantikkan ayahnya. Akan tetapi Syarif Hidayatullah memilih jalan lain, setelah Syarif Abdillah meninggal, Ia memilih ikut pulang ke Jawa bersama Ibundanya Syarifah Muda im untuk menyiarkan ajaran Islam, sedangkan kekuasaan Mesir Syarif serahkan ke adiknya, Syarif Nurullah. Perjalanan Syarifah Muda im dan Syarif Hidayatullah ke Cirebon tidak langsung, melainkan beberapa kali singgah dibeberapa tempat dengan waktu yang tidak menentu. Tampat yang mereka singgahi antara lain di Mekkah, Gujarat, dan Pasai. 14 Menurut Kitab Purwaka Caruban Nagari, di Mekkah Syarif Hidayatullah berguru kepada Syekh Tajmuddin Al Kubri selama dua tahun, dan pada Syekh Ataulahi Sadzali yang bermahzab Syafi i selama dua tahun. Selain Mekkah, ia juga belajar di Baghdad untuk mondok dan belajar ilmu Tasawuf 15. Setelah Baghdad, Syarif Hidayatullah melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gujarat. Beberapa saat di Gujarat kemudian Syarif Hidayatullah singgah di Pasai dan 14 M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm Tasawuf atau sufisme dalam atau mistisme Islam adalah kesadaran murni yang mengarahkan Jiwa secara benar kepada amal dan ibadah yang sungguh-sungguh, menjauhkan diri dari keduniaan, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah untuk mendapatkan perasaan berhubungan erat dengan-nya (Lihat Musyrifah Sunanto, 2012: 199).

7 50 berguru dipondok saudaranya yaitu Syaid Ishak, yang pernah menyebarkan Islam pulau di Jawa. 16 Perjalanan Sunan Gunung Jati sebelum sampai Caruban cukup panjang. Diceritakan di buku Sejarah Cirebon beberapa persinggahan Sunan Gunung Jati yang kemudian menikah dengan beberapa wanita. Pernikahan yang pertama adalah dengan Nyai Babadan, pada tahun 1471 M yang merupakan putri Ki Gedeng Babadan. Pada tahun 1477 M Nyai Babadan wafat tanpa putra. Kemudian pada tahun 1484 M menikah dengan Syarifah Baghdad, adik dari Maulana Abdurakhman Baghdadi dan dianugerahi dua putra yaitu Pangeran Jaya Kelana pada 1486 M, dan Pangeran Brata Kelana pada tahun 1489 M. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada tahun 1479 M, Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyai Ratu Pakungwati yang bersemayam di Dalem Agung Pakung Wati. Dianugerahi dua anak yaitu Ratu Wulung Ayu dan Pangeran Muhammad Arifin/Pangeran Pesarean. Pakungwati kemudian menjadi permaisuri Sunan Gunung Jati di Keraton Pakungwati. Dari keraton inilah perkembangan Cirebon dibawah Sunan Gunung Jati berlangsung. Tepatnya pengangkatan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan di Kesultanan Cirebon adalah pada tahun 1479 M. Pernikahan Sunan Gunung Jati sebelumnya adalah dengan Nyai Kawunganten pada 1475 M, seorang adik dari Bupati Banten. Dari pernikahan ini Sunan Gunung Jati dikaruniai dua anak yaitu Ratu Winaon pada tahun 1477 M, dan Pangeran Sebakingkin pada 1479 M. 17 Pangeran Sebakingkin diangkat 16 Pangeran Aria Carbon, op. cit., hlm Ibid., hlm. 19.

8 51 menjadi Bupati Banten mewakili Sunan Gunung Jati pada 1526 M bergelar Pangeran Hasanuddin, ketika Sunan Gunung Jati menguasai sebagian besar wilayah Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1568 M, saat Sunan Gunung Jati wafat, Pangeran Hasanuddin menjadi Sultan pertama Banten dengan Gelar Sultan Hasanuddin. Pernikahan Sunan Gunung Jati terjadi pula dengan seorang berasal dari keturunan Dinasti Ming, seorang putri Raja Yung Lo bernama Hong Gie pada tahun Putri ini adalah penerus Kaisar Ong Tien (Li A Nyon Tin) dan orang mengenalnya dengan nama Putri Ong Tien. Sebenarnya Putri Ong Tien adalah Janda dari Ki Gedeng Luragung, meninggalkan seorang putra bernama Pangeran Luragung. Pangeran Luragung kemudian diangkat anak oleh Sunan Gunung Jati. 18 Pernikahan Sunan Gunung Jati adalah salah satu bukti bahwa perkawinan merupakan cara yang efektif untuk mengikat hubungan politik. Dalam rangka memperkuat kekuatan politik, jalur perkawinan merupakan jalan yang lazim dijalani para penguasa untuk memperkuat hubungan diplomatis dengan penguasa lain, pernikahan dengan Putri Ong Tien contohnya. Dari pernikahan ini Kesultanan Cirebon memiliki banyak peninggalan khas Negeri China. Seperti halnya menurut Ibu Hasan, salah satu keturunan Keraton Kaprebonan Cirebon yang berpendapat bahwa adanya pengaruh dari China dibuktikan dengan banyaknya ornamen keramik khas China yang terdapat didinding Keraton Ibid. 19 Wawancara dengan Ibu Hasan, 22 April 2014, pelataran Keraton Kasepuhan Cirebon.

9 52 Berbagai hiasan keramik China di dinding keraton ini terdapat di sebagian besar Keraton Kasepuhan Cirebon, bukti dari adanya hubungan antara Kesultanan Caruban dengan kerajaan di China (lihat lampiran 2, gambar 2.6). Sunan Gunung Jati selain dikenal sebagai ulama besar di tanah Sunda, beliau juga dikenal sebagai pendiri dinasti kerajaan Islam di Jawa Barat. Dibawah ini merupakan silsilah Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Pangguron Kaprabonan, Keraton Kacerbonan, dan Kesultanan Banten menurut buku Sejarah Cirebon : 1. Keraton Kasepuhan 1) Pangeran Pesarean. 2) Pangeran Dipati Carbon. 3) Panembahan Ratu. 4) Pangeran Dipati Anom Carbon. 5) Panembahan Girilaya. 6) Sultan Raja Syamsuddin. 7) Sultan Raja Tajularipin Jamaluddin. 8) Sultan Sepuh Raja Jaenuddin. 9) Sultan Sepuh Raja Sena Muhammad Jaenuddin. 10) Sultan Sepuh Safiuddin Matangaji. Setelah Sultan Raja Sepuh Matangaji Raja diteruskan sebagai Sultan Sepuh ialah : 11) Sultan Sepuh Hasanuddin. 12) Sultan Sepuh I. 13) Sultan Sepuh Raja Syamsuddin I. 14) Sultan Sepuh Raja Syamsuddin II. 15) Sultan Sepuh Raja Ningrat. 16) Sultan Sepuh Jamaluddin Aluda. 17) Sultan Sepuh Raja Rajaningrat. 18) Pangeran Raja Adipati Maulana Pakuningrat S. H., Sultan. 2. Keraton Kanoman 1) Pangeran Pasarean. 2) Pangeran Dipati Carbon. 3) Panembahan Ratu. 4) Pangeran Dipati Anom Carbon. 5) Panembahan girilaya. 6) Sultan Muhammad Badriddin Kanoman. 7) Sultan Anom Raja Madurareja Kadiruddin. 8) Sultan Anom Alimuddin.

10 53 9) Sultan Anom Muhammad Kaeruddin. 10) Sultan Anom Abusolekh Imamuddin. 11) Sultan Anom Muhammad Komaruddin I. 12) Sultan Anom Muhammad Komaruddin II. 13) Sultan Anom Raja Dzulkarnaen. 14) Sultan Anom Raja Nurbuat. 15) Sultan Anom Muhammad Nurus. 3. Pangguron Kaprabonan 1) Pangeran Pasarean. 2) Pangeran Dipati Carbon. 3) Panembahan Ratu. 4) Pangeran Dipati Anom Carbon. 5) Panembahan girilaya. 6) Sultan Muhammad Badriddin Kanoman. 7) Pangeran Raja Adipati Kaprabon Kaprabonan. 8) Pangeran Kusuma Waningyun. 9) Pangeran Brataningrat. 10) Pangeran Raja Sulaeman Sulendraningrat. 11) Pangeran Aripuddin Kusumabratawirja. 12) Pangeran Adikusuma (menurunkan dua putra 13 A dan 13 B). 13) A. Pangeran Angka Wijaya. 14) a. P. A. Raja Kaprabon (alm.) 13) B. Pangeran Mokh. Apiah Adikusuma. 14) a. P. K. Adikusuma (alm.) b. Pangeran M. Sulendrakusuma. c. Pangeran R. A. Purbaningrat. d. Pangeran S. Sulendraningrat. 4. Keraton Kacerbonan 1) Pangeran Pasarean. 2) Pangeran Dipati Carbon. 3) Panembahan Ratu. 4) Pangeran Dipati Anom Carbon. 5) Panembahan Girilaya. 6) Sultan Mokh. Badriddin Kanoman. 7) Sultan Anom Raja Mandurareja Kadiruddin. 8) Sultan anom Alimuddin. 9) Sultan Anom Mokh. Kaeruddin. 10) Sultan Carbon Kacrebonan. 11) Pangeran Raja Madenda. 12) Pangeran Raja Dendawijaya. 13) Pangeran Raharja Madenda. 14) Pangeran Raja Madenda. 15) Pangeran Sidik Arjaningrat.

11 54 16) Pangeran Harkat Natadinigrat. 17) Pangeran Mokh. Mulyono Amir Natadiningrat. 5. Kesultanan Banten 1) Sultan Banten Maulana Hasanuddin. 2) Sultan Banten Maulana Jusuf. 3) Sultan Mokh. Sebakingkin. 4) Sultan Abumapakir Abdul Kodir. 5) Sultan Abumaali Akhmad. 6) Sultan Abdul Patah. 7) Sultan Abunasir Abdul Kohar. 8) Sultan Abumaksum Jaenalabiddin. 9) Sultan Abdul Patah Mokh. Syapah. 10) Sultan Abdul Patah Mokh. Mukhyiddin. 11) Sultan Mokh. Rapiuddin (diasingkan ke Surabaya oleh Belanda). 20 Sebelum sampai di Cirebon, Syarif Hidayatullah singgah di Banten yang sebagian besar masyarakatnya telah memeluk Islam. Sunan Ampel atau Sayid Rahmat ternyata telah mengislamkan daerah ini. Disini Syarif Hidayatullah menyadari tugas para Wali menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing, dan Syarif Hidayatullah mendapat tempat di Cirebon (Pesambangan) bersama Pangeran Cakrabuana/Walangsungsang. Hubungan keluarga antara Syarif Hidayatullah dan beberapa anggota Walisongo mempermudah Syarif Hidayatullah dalam memulai Islamisasi di Cirebon. Sesampainya di tanah Cirebon, Syarif Hidayatullah berkembang menjadi sosok besar, mubaligh Islam di Cirebon yang juga dijuluki Sunan Gunung Jati. Syarif Hidayatullah juga mendirikan Kesultanan Cirebon dan menjadi Sultan pertama sebagai pendiri dinasti dan melepaskan diri dari pengaruh Pajajaran. Dibawah kekuasaannya, Cirebon menjelma menjadi kerajaan Islam yang besar, pengaruh Islam bisa berkembang hingga hampir keseluruh Jawa Barat dan Sunda 20 P. S. Sulendraningrat, op. cit., hlm

12 55 Kelapa. Perannya sebagai salah satu dari Walisongo juga mempermudah sosialisasi Islam di seluruh Jawa bersama para Wali Lainnya. 21 B. Sunan Gunung Jati Sebagai Sultan Pertama di Cirebon Sebagaimana diketahui bahwa perkawinan Nyi Ratu Lara Santang atau Syarifah Muda im dengan Syarif Abdillah penguasa Kota Isma illiyah telah dikaruniai dua orang putra yaitu Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. 22 Sejak usia Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah masih belia, ayahandanya telah menekankan agar menimba ilmu dari siapa saja ulama yang mereka gurui dengan sungguh-sungguh. Kemungkinan diantara keduanya berlainan dalam memilih guru, ulama yang diketahui menjadi guru Syarif Hidayatullah adalah Syekh Tajmuddin Al Kubro dan Syekh Ataillah Sadzali. Bidang ilmu yang dipelajari pun tidak berkisar tentang ilmu-ilmu agama dan ilmu sosial saja, ia juga mempelajari ilmu tasawuf dari ulama-ulama Baghdad. Sementara itu, Abdullah Iman/Walangsungsang menyiarkan agama Islam di Caruban dan lambat laun banyak orang memeluk Islam hingga Abdullah mendirikan Masjid Jelagrahan dan rumah besar. Masjid Jelagrahan ini adalah masjid pertama di Cirebon dan masih ada hingga saat ini. Hingga saat ini perkembangan Caruban masih signifikan didalam wilayah Caruban dengan makin banyaknya pemeluk Islam Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia. (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm Ibid., hlm Pangeran Aria Carbon, op. cit., hlm. 16.

13 56 Perkawinan Walangsungsang dengan Nyai Indang Geulis dikaruniai seorang putri yang kemudian diberi nama Nyai Pakungwati. Nama Pakungwati pulalah yang dijadikan nama keraton pertama yang dibangun Walangsungsang. Keraton Pakungwati ini adalah cikal bakal berdirinya Keraton Kasepuhan yang dipimpin oleh Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati. Hal ini terjadi karena sesampainya Syarif Hidayatullah di Caruban ia dijodohkan dengan Nyai Pakungwati dan mendirikan Keraton Kasepuhan sebagai keraton utama, Keraton Pakungwati kemudian berada di sebelah barat Keraton Kasepuhan sekarang yang selanjutnya pemerintahan Cirebon diteruskan oleh keturunan Sunan Gunung Jati 24 secara turun-temurun. Seperti kutipan dari buku Babad Tanah Sunda Babad Cirebon dibawah ini : Cirebon. Syahdan pada suatu hari para murid pada berkumpul. Ki Kuwu sudah menghadap. Pangeran Panjunan, Pangeran Kejaksan, Syekh Datuk Kahfi, Syekh Majagung, Syekh Lemah Abang, Syekh Bentong, Syekh Magrib dan para Gegedeng sudah pada datang. Ki Kuwu berkata, Sekarang Rama memasrahkan putri saya nama Ratna Pakung Wati dan keratonnya berikut seluruh wilayah Cirebon yang dapat Babakyaksa/membangun si Rama pribadi, terimalah semuanya, semoga putra menjabat sebagai Nata/Raja Cirebon memangku Keraton Pakung Wati. Jeng Maulana menerimanya menurut kehendak Rama Uwa/Pak dhe. Berkata Pangeran Panjunan, Pla si Raka (Kakak) menyerahkan adik Siti Baghdad serombongannya berikut Dukuh Panjunan serakyatnya, hanya semoga rakyat Panjunan diberi tanah untuk penghidupannya (tanah liat untuk membuat keramik) seturunannya, oleh karena si Raka mau pergi bertapa. Syekh Datuk Kahfi dan Pangeran Kejaksan pula menyerahkan penganut-penganutnya, Jeng Maulana menerimanya. Ki Kuwu berkata, Putra semoga memasuki Keraton Pakung Wati dan hari besok dinobatkan. Jeng Maulana menyetujuinya. Segera dari Gunung Jati Jeng Maulana diiring oleh rombongan segenap para murid, para Syekh, para Pangeran, para Gegedeng, bertolak ke Keraton Pakung Wati, datang sudah didalam Keraton. Ki Kuwu bergembira sekali menyelenggarakan hidangan 24 Wawancara dengan Elang Haryanto, 23 April 2014, Keraton Kasepuhan

14 57 kehormatan, dan malam jumat Jeng Maulana lalu menikah dengan Putri Sri Mangana yang bernama Pakung Wati. Jeng Maulana Insan Kamil atau Sunan Gunung Jati seba danya nikah pada waktu tengah malam pergi ke Gunung Jati shalat hajat empat rokaat, semoga keridhoan Allah menjadi Nata/Raja mohon terus langsung seketurunannya dan ridha-nya bumi suka 25 Negara Kutipan di atas menceritakan tentang pernikahan Syarif Hidayatullah yang kemudian dijuluki Sunan Gunung Jati dengan putri dari Kuwu Cerbon/Pangeran Walangsungsang/Pangeran Cakrabuana, Nyai Pakungwati. Pernikahan ini dilangsungkan dihadapan para penguasa Caruban sekaligus penyerahan Keraton Pakungwati dan wilayah disekitar Caruban untuk kemudian menjadi dibawah kekuasaan Syarif Hidayatullah sebagai pemimpin Cirebon selanjutnya. Para penguasa ini memiliki nama julukan sesuai dengan nama daerah tempat bersemayamnya, seperti Panjunan, Kejaksan, dsb. Selain para penguasa Caruban, pernikahan ini disaksikan juga oleh para Wali. Kutipan diatas juga memberi beberapa fakta tentang beberapa nama tokoh yang terlibat dalam pernikahan Syarif Hidayatullah dengan Nyai Pakungwati. Fakta yang pertama adalah nama lain dari Pangeran Walangsungsang adalah Sri Mangana, Ki Kuwu, Pangeran Cakrabuana, dan Haji Abdullah Iman. Terakhir adalah nama lain dari Syarif Hidayatullah adalah Sunan Gunung Jati, dan Maulana Insan Kamil. Penyebutan nama ini sering berubah-ubah sesuai dengan kondisi tertentu, dimana orang yang dimaksud tetap orang yang sama P. S. Sulendraningrat, Babad Tanah Sunda, Babad Cirebon. (Cirebon: Pustaka Cirebon, 1984), hlm Penamaan wali seringkali menggunakan nama daerah tugasnya di emban, seperti Sunan Gresik, Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati (lihat Musyrifah Sunanto, 2012: 114).

15 58 Kutipan selanjutnya dari Babad Tanah Sunda Babad Cirebon yang menceritakan tentang berdirinya Keraton Kasepuhan adalah sebagai berikut : Jeng Maulana sudah dikabul hajatnya oleh Allah keridhoannya jadi Nata/Raja, lalu pulang ke Keraton Pakung Wati terus shalat subuh dalam Masjid Jelagrahan. Seluruh para Wali dan Wadya Cirebon sudah berkumpul, para Pangeran, para Gegedeng, dan Ki Kuwu Sri Mangana, setelah Jeng Maulana/Syarif Hidayatullah dinobatkan oleh Wali Sang Jawa Dwipa sebagai Kepala Negara Cirebon, antara ba da Jum at mengumumkan kepada khalayak ramai, bahwasannya Jeng Maulana Insan Kamil menjabat sebagai Yang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panata Agama Aulya Allah Kutubijaman Kolifaturrasulullah s.a.w., pada tahun 1479 M. Patih Keling diangkat menjadai patihnya disebut Dipati Suranenggala, Pepatih Dalem Kanjeng Sinuhun Susuhunan Cirebon. Jeng Maulana sesudah dinobatkan sebagai Yang Sinuhun. Kanjeng susuhunan Cirebon yang bersemayam di Keraton Pakung Wati Cirebon. Antara hari kemudian membangun tembok keliling keraton. Susuhunan Cirebon diakui pula oleh Wali Sanga Jawa Dwipa sebagai Panetep Panata Agama seluruh Sunda. Sejak tahun ini pula Cirebon memberhentikan upeti tahunannya kepada Pajajaran dan Rajagaluh. Pada tahun ini pula Wali Sanga Jawa Dwipa mengakui Raden Patah sebagai Sultan Demak. Namun, Brawijaya Majapahit masih mengakui Negara Demak sebagai Negara bagian Majapahit, hanya Majapahit tidak mengadakan tindakan apa-apa. 27 Pengangkatan Syarif Hidayatullah menjadi Sultan di Cirebon disaksikan para anggota Walisongo menandakan bahwa Cirebon sudah memiliki hubungan dengan kekuatan Islam lainnya disepanjang Jawa. selain itu, gelar yang didapat Sunan Gunung Jati sebagai Penata Agama wilayah Sunda menandakan bahwa kekuatan Islam yang disimbolkan dengan berdirinya Kesultanan Cirebon adalah bentuk nyata proses pengislaman yang dilakukan ditanah Jawa umumnya, tanah sunda khususnya. Selain berperan sebagai mubaligh di wilayah Cirebon untuk mengembangkan Islam ke seluruh Jawa Barat, Sunan Gunung Jati juga berperan memegang kekuasaan Cirebon diistana Pakungwati, Negara Caruban. Sunan 27 Ibid., hlm. 35.

16 59 Gunung Jati juga mendapat gelar sebagai Wali Kutub 28 setelah ada kesepakatan diantara dewan Walisongo. 29 Penobatan wali kutub Sunan Gunung Jati ini merupakan hal yang sudah lama direncanakan para mubaligh Islam. Strategi perluasan Islam oleh para mubaligh yang kebanyakan keturunan nabi Muhammad S.A.W. ini termasuk di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, para tokoh penyebar Islam ini menghendaki pengangkatan Sunan Gunung Jati sebagai wali kutub dari daerah masrik/timur yang berkedudukan di Cirebon. Pengangkatan Sunan Gunung Jati dilakukan setelah wafatnya wali kutub dari daerah magrib/barat Syekh Abdul Qadir Jaelani. 30 Pernikahan Sunan Gunung Jati yang disertai penyerahan kekuasaan Pangeran Cakrabuana ke Sunan Gunung Jati juga menjadi penanda bahwa pada sekitaran tahun 1479 Negara Cirebon telah merdeka. Langkah besar yang diambil Sunan Gunung Jati adalah pada tahun 1483 menghentikan pengiriman bulubekti/upeti berupa garam dan terasi pada Kerajaan Pakuan Pajajaran. Hal ini direstui oleh Pangeran Cakrabuana dan mendapat dukungan para walisongo. Dengan pemberhentian upeti Cirebon pada Pajajaran maka Kesultanan Cirebon 28 Wali Kutub berarti pemimpin para wali, setelah Sunan Ampel Denta Wafat, Dewan Walisongo sepakat mengangkat Sunan Gunung Jati sebagai pemimpin, dank arena letak Cirebon berada ditengah-tengah pulau Jawa, maka Cirebon dijadikan Negara Puser Bumi berarti pusat negeri. (lihat P. S. Sulendraningrat, 1978: 31). 29 P. S. Sulendraningrat, op. cit., hlm Ibid., hlm Zaenal Masduqi, Cirebon Dari Kota Tradisonal Ke Kota Kolonial. (Cirebon: Nurjati Press, 2011), hlm

17 60 dibawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati merdeka dan tidak berada dibawah pengaruh Kerajaan Pajajaran yang Hindu. Pada tahun 1478 M pula Walisongo mengakui Raden Patah sebagai Sultan Demak, akhirnya Kesultanan Demak berdiri pada 1478 menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa. Hal ini menandakan pengaruh Walisongo sangat besar dalam perkembangan agama Islam di Jawa. Baik di Demak maupun di Cirebon, Walisongo hadir dalam upacara-upacara penting. Penghentian upeti Cirebon pun merupakan salah satu buah pikiran para Walisongo untuk menandakan berdirinya panji-panji Islam di Tanah Jawa umumnya, di Cirebon Khususnya. 32 Menurut Kitab Purwaka Caruban Nagari dua tahun setelah Syarif Hidayatullah lahir, Syarifah Muda im kembali melahirkan Syarif Nurullah. Tidak lama kemudian ayahandanya, Syarif Abdillah meninggal dunia. Sepeninggal Syarif Abdillah, Kesultanan Mesir untuk sementara dilimpahkan kepada saudaranya Mahapatih Unkha Djutra dengan gelar Raja Onkah. Kedua pangeran ini belum cukup umur untuk memimpin Kesultanan Mesir. Sedangkan menurut buku Sejarah Kerajaan Tradisional Cirebon Syarif Abdillah meninggal saat usia Syarif Hidayatullah menginjak usia dua puluh tujuh tahun. Sebagai putra tertua, Syarif Hidayatullah ditunjuk untuk menggantikan ayahandanya memerintah dikota Isma illiyah, 34 akan tetapi Syarif Hidayatullah telah bertekad untuk melaksanakan harapan ibundanya Syarifah Muda im/lara P. S. Sulendraningrat, op. cit.,hlm Ibid., hlm M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, op. cit., hlm. 23.

18 61 Santang untuk menjadi mubaligh di tanah Jawa, di Caruban khususnya, akhirnya kekuasaan Kesultanan Mesir dilimpahkan ke adiknya, Syarif Nurullah. 35 Antara kedua buku diatas ada perbedaan tentang usia Syarif Hidayatullah dan kematian Syarif Abdillah beserta pelimpahan kekuasaannya. Usia Syarif Hidayatullah saat kematian Syarif Abdillah masih harus dikaji lebih mendalam karena belum ada kejelasan. Tentang pelimpahan kekuasaannya juga bisa jadi dari Syarif Abdillah turun ke Raja Onkah (Maha Patih Kesultanan Mesir) lalu setelah usianya mencukupi baru dilimpahkan kembali kepada Syarif Nurullah. Sedangkan Syarif Hidayatullah kembali ke Caruban bersama Syarifah Muda im/lara Santang. Syarif Hidayatullah dan Syarifah Muda im kembali ke Caruban beberapa bulan setelah pengangkatan Syarif Nurullah sebagai Sultan Mesir. Seperti dikutip dalam kitab Purwaka Caruban Nagari berikut ini : kemudian Ki Syarif kembali pulang kembali ke negerinya (Mesir). Sang Mahapatih Unkha Jutra yang menjabat sebagai kedudukan ayahandanya almarhum Syarif Hidayatullah- menyerahkan kepadanya pemerintahan dan kepemimpinan agama Islam di seluruh Kerajaan Mesir. Sedangkan untuk kepemimpinan agama Ki Syarif diberi nama Ibrahim. Beliau (Unkha Jutra) berkata pada Ki Syarif, putraku, terimalah kedudukan ayahmu sebagai Sultan Mesir dan uruslah rakyat sebaik-baiknya. Dibalas oleh Syarif Hidayatullah dengan hormat, betul paman, akan tetapi maafkanlah saya, seyogyanya adik saya Nurullah yang menjadi Sultan Mesir, kesukaanku adalah mengabdi kepada Ilahiku, saya berkehendak menyiarkan Agama Islam di Jawa Dwipa. Menuruti kehendak Syarif Hidayatullah, maka adiknya dinobatkan menjadi Raja Mesir bergelar Sultan Syarif Nurullah.kemudian Syarif Hidayatullah yang telah diberi nama Sayid al Kamil oleh gurunya di Mekah bertolak 36 menuju Jawa. 35 Pangeran Aria Carbon, op. cit., hlm Ibid., hlm

19 62 Menurut data yang diuraikan diatas, Syarif Hidayatullah lahir pada tahun 1448 M dan wafat pada tahun 1568 M dalam usia 120 tahun. Data sejarah lain dibuku Babad Tanah Sunda Babad Cirebon menyatakan bahwa berdirinya Kesultanan Cirebon yang bersemayam di Keraton Kasepuhan adalah seiring pengangkatan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan pertama menggantikan Pangeran Cakrabuana/Kuwu Cerbon yaitu pada tahun 1479 M. Maka dari itu, berarti usia Syarif Hidayatullah ketika diangkat menjadi Sultan Cirebon adalah kurang lebih saat beliau menginjak umur 31 tahun. Saat pengangkatan, Syarif Hidayatullah pun mulai dikenal dengan julukan Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati adalah Sultan pertama di Negeri Caruban karena penguasa sebelumnya Pangeran Cakrabuana hanya menjadi penguasa daerah bergelar Kuwu Cerbon. 37 Pengangkatan Sunan Gunung Jati menjadi Sultan Cirebon adalah momen titik balik berkembangnya Islam di Cirebon. Karena kedudukannya sebagai Raja dan ulama, maka Sunan Gunung Jati diberi gelar Raja Pandita 38. Sunan Gunung Jati didaulat menjadi Panata Agama Islam yang bertugas menyebar luaskan Islam di seluruh Tanah Sunda dibantu para walisongo dalam pengislaman seluruh Jawa. Sunan Gunung Jati adalah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan juga kemudian Banten. Kedaulatan Kesultanan Cirebon mencapai puncaknya ketika dibawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati merata keseluruh daerah bawahan Pajajaran. 37 Dadan Wildan, op. cit., Hlm Raja Pandita memiliki persamaan dengan Pandita Ratu, artinya Raja Ulama. Sunan Gunung Jati selain berperan sebagai Raja, Ia juga berperan menyebarkan Islam di Cirebon. (Musyrifah, 2012: 111)

20 63 Pada tahun 1482 M Pangeran Cakrabuana mendapat warisan Kerajaan Pajajaran setelah prabu Siliwangi wafat, setelah itu Pangeran Cakrabuana memberikan tahta kerajaan pada Sunan Gunung Jati. Oleh karena itu, daerah kekuasaan Pajajaran kemudian berada dibawah Cirebon dan membuat kedaulatan Cirebon sebagai kerajaan Islam di Jawa Barat semakin kuat. 39 Meskipun sebagian besar wilayah bawahan Pajajaran telah berada di bawah Cirebon, tetapi Raja Galuh merupakan kerajaan yang masih merdeka. Raja Galuh merupakan daerah disebelah barat Cirebon yang masih memegang ajaran Hindu. Akan tetapi pada tahun 1528 M, Kesultanan Cirebon berhasil memenangkan peperangan dengan Raja Galuh yang kemudian makin memperkuat kedaulatan Cirebon. 40 Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dinasti di Kesultanan Cirebon setelah pengangkatannya pada tahun 1479 M. Pengangkatan beliau sebagai Sultan juga berperan sebagai ulama yang bergelar Sunan Gunung Jati berkedudukan di Cirebon. 39 P. S. Sulendraningrat, op. cit.,hlm Ibid.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN LAMPIRAN KELUARGA : PANGERAN CAKRABUWANA (R.WALANGSUNGSANG/HAJI ABDULLAH IMAN/KI SAMADULLAH) KUWU CARUBAN LARANG KE II 1423 1529 No Sumber : Purwaka Caruban Nagari. NAMA TAHUN ISTRI/SUAMI KAWIN NAMA AYAH/IBU

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON TAHUN

DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON TAHUN DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON TAHUN 1479-1568 JURNAL Oleh : Titan Rohkmutiana Hardhi Pembimbing : M. Nur Rokhman, M. Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN

Lebih terperinci

BAB V PENGARUH DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DI KESULTANAN CIREBON. perubahan kebijakan yang menyangkut agama, sosial, politik, dan budaya serta

BAB V PENGARUH DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DI KESULTANAN CIREBON. perubahan kebijakan yang menyangkut agama, sosial, politik, dan budaya serta BAB V PENGARUH DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DI KESULTANAN CIREBON A. Dalam Bidang Politik Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati selama 89 tahun, banyak perubahan kebijakan yang menyangkut agama, sosial,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

Alang yang kemudian disebut Lemah Wungkuk dan setelah dibangun oleh Raden

Alang yang kemudian disebut Lemah Wungkuk dan setelah dibangun oleh Raden BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cirebon pada awalnya adalah sebuah daerah yang bernama Tegal Alang- Alang yang kemudian disebut Lemah Wungkuk dan setelah dibangun oleh Raden Walangsungsang 1 diubah

Lebih terperinci

BAB II CIREBON SEBELUM ISLAMISASI. Sebelum lahirnya Cirebon sebagai kota seperti saat ini, Cirebon adalah

BAB II CIREBON SEBELUM ISLAMISASI. Sebelum lahirnya Cirebon sebagai kota seperti saat ini, Cirebon adalah BAB II CIREBON SEBELUM ISLAMISASI A. Kondisi Geografis Cirebon Sebelum lahirnya Cirebon sebagai kota seperti saat ini, Cirebon adalah sebuah pedukuhan yang berkembang menjadi negeri kemudian menjadi sebuah

Lebih terperinci

Remains of the Kraton Pakungwati, the original palace of Sunan Gunung Jati <

Remains of the Kraton Pakungwati, the original palace of Sunan Gunung Jati < Astana Gunung Jati, Mt Sambung, Cirebon ; the third of nine gates leading to the tomb of Syarif Hidayatullah. Beyond this access is forbidden to all but members of the royal family of Cirebon. < Remains

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. kota Cirebon sekarang, sedangkan pelabuhan Muara Jati merupakan Lemah

BAB VII KESIMPULAN. kota Cirebon sekarang, sedangkan pelabuhan Muara Jati merupakan Lemah BAB VII KESIMPULAN Cirebon merupakan daerah Pesambangan yaitu sekitar lima kilometer dari kota Cirebon sekarang, sedangkan pelabuhan Muara Jati merupakan Lemah wungkuk. Cirebon sendiri saat itu terbagi

Lebih terperinci

BAB VI CIREBON SEPENINGGAL SUNAN GUNUNG JATI. pada tahun 1448 M, wafat pada 1568 M dalam usia 120 tahun. 1

BAB VI CIREBON SEPENINGGAL SUNAN GUNUNG JATI. pada tahun 1448 M, wafat pada 1568 M dalam usia 120 tahun. 1 BAB VI CIREBON SEPENINGGAL SUNAN GUNUNG JATI A. Akhir Hayat Sunan Gunung Jati Purwaka Caruban Nagari menyebutkan bahwa Sunan Gunung Jati lahir pada tahun 1448 M, wafat pada 1568 M dalam usia 120 tahun.

Lebih terperinci

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Sunan Ampel pada masa kecilnya menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, bernama Raden Rahmat, lahir pada tahun 1401 di Champa. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

BAB III ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON. ada desa nelayan kecil yang bernama Muara Jati yang terletak di lereng

BAB III ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON. ada desa nelayan kecil yang bernama Muara Jati yang terletak di lereng BAB III ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON A. Gambaran Kota Cirebon 1. Sejarah Kota Cirebon Asal kota Cirebon ialah pada abad ke 14 di pantai utara Jawa Barat ada desa nelayan kecil yang

Lebih terperinci

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cirebon sejak lama telah mendapat julukan sebagai Kota Wali. Julukan Kota Wali disebabkan oleh kehidupan masyarakatnya yang religius dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KRATON KASEPUHAN CIREBON

AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KRATON KASEPUHAN CIREBON AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KRATON KASEPUHAN CIREBON 1 Happy Indira Dewi 2 Anisa Universitas Muhammadyah jakarta ABSTRAK Cirebon merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah dan

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak penduduk yang di dalamnya terdapat masyarakat yang berbeda suku, adat, kepercayaan (agama) dan kebudayaan sesuai daerahnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN 7 JANUARI 1681 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK EKONOMI DI KERAJAAN CIREBON (1681 M-1755 M) SKRIPSI

PERJANJIAN 7 JANUARI 1681 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK EKONOMI DI KERAJAAN CIREBON (1681 M-1755 M) SKRIPSI PERJANJIAN 7 JANUARI 1681 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK EKONOMI DI KERAJAAN CIREBON (1681 M-1755 M) SKRIPSI FIRLIANNA TIYA DEVIANI NIM. 14123151170 JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Kota Cirebon di Propinsi Jawa Barat, merupakan salah satu kota tua yang terletak di pesisir Utara Pulau Jawa yang kaya akan peninggalan budaya dan sejarah.

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD A. Latar Belakang Kehidupan KH. Ali Mas ud atau biasa yang dipanggil mbah Ali Mas ud atau biasa juga dipanggil gus Ud atau biasa juga dikenal dengan mbah Ud merupakan

Lebih terperinci

ASAL MULA NAMA PANTARAN

ASAL MULA NAMA PANTARAN ASAL MULA NAMA PANTARAN Suatu daearah di kaki Lereng Gunung Merbabu sebelah timur tanahnya berbukit-bukit serta hawanya dingin. Tanahnya yang gembur sehingga subur tanaman yang ada terbentang luas menyelimuti

Lebih terperinci

PECAHNYA KESULTANAN CIREBON DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT CIREBON TAHUN Skripsi

PECAHNYA KESULTANAN CIREBON DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT CIREBON TAHUN Skripsi PECAHNYA KESULTANAN CIREBON DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT CIREBON TAHUN 1677-1752 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian yang ada di Jawa. Sebelum daerah ini menjadi salah satu kerajaan yang berbasis Islam, di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa dilihat pada pengaruh karya seni rupa peninggalan kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA 1. Macam-macam teori penyebaran Islam di Indonesia adalah: a. Teori. Pengemuka 2)... 3)... Bukti b. Teori.

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti menggambarkan gejala bahasa di daerah pengamatan berupa variasi

Lebih terperinci

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5 BAB II DESA SENDANGDUWUR A. Letak Geografis desa Sendangduwur Desa Sendangduwur ini merupakan salah satu Desa yang terletak di Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi upacara panjang jimat keraton kasepuhan sebagai aset budaya lokal kota

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi upacara panjang jimat keraton kasepuhan sebagai aset budaya lokal kota A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan sebuah bangsa yang terbentuk dari beragam kultur dan struktur sosial yang berbeda-beda. Kultur yang ada di negara ini sangat heterogen. Salah

Lebih terperinci

PERAN SUNAN GUNUNG JATI DALAM ISLAMISASI DI CIREBON SKRIPSI

PERAN SUNAN GUNUNG JATI DALAM ISLAMISASI DI CIREBON SKRIPSI PERAN SUNAN GUNUNG JATI DALAM ISLAMISASI DI CIREBON SKRIPSI Disusun Oleh: LINDA WIJAYA SAMSUDIN NIM 1410310004 JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB 2 DATA ANALISA. 2.1 Penelitian

BAB 2 DATA ANALISA. 2.1 Penelitian 3 BAB 2 DATA ANALISA 2.1 Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu penelitian Etnografi. Dimana peneliti melakukan sebuah studi lapangan secara langsung dengan memberikan perhatian

Lebih terperinci

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

KERAJAAN SAMUDERA PASAI KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan catatan dan

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO 95 96 Lampiran 1, Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO Sumber: I Wayan Badrika, Sejarah untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 16. 97 Lampiran

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Perkembangan Islam di Indonesia Fakultas PSIKOLOGI Maukuf, M.Pd Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id PErdagangan Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. Kerajaan Pajajaran sendiri adalah nama lain dari Kerajaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Syaikh KH. Asnawi dalam Menyebarkan Agama Islam di Caringin Banten Pada Tahun 1865 1937. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kerajaan Pagaruyung yang terletak di Batu Sangkar, Luhak Tanah Datar, merupakan sebuah kerajaan yang pernah menguasai seluruh Alam Minangkabau. Bahkan pada masa keemasannya

Lebih terperinci

NASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK

NASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK NASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK Kerajaan Majapahit berada di ambang kehancuran. Keadaan pemerintahan kacau balau. Para pejabat kerajaan saling berebut kekuasaan dan kekayaan. Rakyat kecil

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

Walisongo. Walisongo berarti sembilan orang wali

Walisongo. Walisongo berarti sembilan orang wali Walisongo Walisongo berarti sembilan orang wali Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati.

Lebih terperinci

BAB IV DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON

BAB IV DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON BAB IV DAKWAH SUNAN GUNUNG JATI DALAM PROSES ISLAMISASI DI KESULTANAN CIREBON A. Wilayah Dakwah Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah dan Syarifah Muda im sampai di Caruban pada tahun 1475 M. 1 Sesampainya

Lebih terperinci

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1 1. Perhatikan percakapan di bawah ini. SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1 Udin senang sekali berada di kompleks Masjid Agung Demak. Banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Penyebaran Islam yang terjadi di Asia Tenggara menghasilkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya lokal sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik

ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Cerita Kira-kira Sejarah (16+). 2016 (c) ilmuiman.net. All rights reserved. Berdiri sejak 2007, ilmuiman.net tempat berbagi kebahagiaan & kebaikan

Lebih terperinci

Ekspresi Majapahit dalam Ornamen Bangunan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon

Ekspresi Majapahit dalam Ornamen Bangunan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon SEMINAR HERITAGEIPLBI 2017 DISKURSUS Ekspresi Majapahit dalam Ornamen Bangunan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon Yanuar Mandiri yanuar_mandiri@yahoo.com Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,

Lebih terperinci

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten Alya Nadya alya.nadya@gmail.com Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

1. PROF. DR. MR. KUSUMAH ATMADJA ( ):

1. PROF. DR. MR. KUSUMAH ATMADJA ( ): . PROF. DR. MR. KUSUMAH ATMADJA (898-962): Pada tanggal 8 September 898, di daerah Purwakarta, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Sulaeman Efféndi Kusumah Atmadja. Kalau dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para sejarawan mengenai masuknya agama Islam ke Indonesia berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Pendapat pertama

Lebih terperinci

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56 Jika umat Islam menginginkan kembali kejayaan mereka di masa lalu, maka wajib bagi mereka berusaha untuk membangun, menyadarkan, dan mendidik kaum perempuannya ke puncak peradaban yang telah dicapai pada

Lebih terperinci

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah BAB VI KESIMPULAN Dari pengungkapan sejumlah fakta dan rekonstruksi yang dilakukan, penelitian ini menarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut ini : Sultan Hamengku Buwono VII adalah seorang raja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Definisi Batik Batik, adalah salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia, Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batik seperti yang dimiliki

Lebih terperinci

PERAN KI ARDHI SELA DALAM MELAWAN BELANDA PADA ABAD KE-18 M SKRIPSI

PERAN KI ARDHI SELA DALAM MELAWAN BELANDA PADA ABAD KE-18 M SKRIPSI PERAN KI ARDHI SELA DALAM MELAWAN BELANDA PADA ABAD KE-18 M SKRIPSI ALI ROSYIQIN NIM 14123141158 JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS USULUDDIN ADAB DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH : YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL 2 BAHASA INDONESIA TEKS CERITA SEJARAH DAN CERPEN SEJARAH XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH : Dra. M.M. Lies Supriyantini 1 TEKS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian Ziarah merupakan istilah yang tidak asing di masyarakat. Ziarah adalah salah satu bentuk kegiatan berdoa yang identitik dengan hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dakwah Islam di Pulau Jawa mengalami proses yang cukup unik dan berliku-liku. Hal ini disebabkan karena kekuatan tradisi budaya dan sastra Hindu

Lebih terperinci

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: 2460-6480 Kajian Hubungan dengan Pilgrim (Studi Kasus: Makam Sunan Gunungjati Desa Astana Kabupaten Cirebon) Relationship Actor of Space with Pilgrim Tourism

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan bentuk masyarakat Heterogen, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan bentuk masyarakat Heterogen, baik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan bentuk masyarakat Heterogen, baik dari keanekaragaman suku bangsa, agama, kepercayaan, serta latar belakang sosial yang berbedabeda, sehingga

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PEMIKIRAN SUNAN GUNUNG JATI TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT CIREBON SKRIPSI

KONTRIBUSI PEMIKIRAN SUNAN GUNUNG JATI TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT CIREBON SKRIPSI KONTRIBUSI PEMIKIRAN SUNAN GUNUNG JATI TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada

Lebih terperinci

C. Masa Kerajaan Islam

C. Masa Kerajaan Islam C. Masa Kerajaan Islam 1. Kerajaan Samudera Pasai Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh Sultan Malikus Shaleh pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di pesisir timur

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon a. Sejarah Kabupaten Cirebon Mengawali cerita sejarah ini sebagai Purwadaksina, Purwa Kawitan Daksina Kawekasan, tersebutlah kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN CIREBON

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN CIREBON Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 170-183 170 SEJARAH SINGKAT KERAJAAN CIREBON A Brief History of The Kingdom of Cirebon Oleh Heru Erwantoro Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung Jln.

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI KH. SULAEMAN

BAB II BIOGRAFI KH. SULAEMAN 23 BAB II BIOGRAFI KH. SULAEMAN A. Silsilah Keluarga KH. Sulaeman dilahirkan pada tahun 1871 di Kampung Kelapadua, Desa Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten. 1 KH. Sulaeman adalah tokoh ulama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ATAS KEDUDUKAN TANAH ADAT KERATON KESEPUHAN CIREBON DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960

BAB III ANALISIS ATAS KEDUDUKAN TANAH ADAT KERATON KESEPUHAN CIREBON DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 BAB III ANALISIS ATAS KEDUDUKAN TANAH ADAT KERATON KESEPUHAN CIREBON DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 A. Sejarah Kota Cirebon Kisah asal-usul Cirebon adalah sebuah daerah di laut Pantai

Lebih terperinci

Yakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan

Yakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan Hizbut Tahrir yang secara konsisten menyeru dan membina masyarakat agar turut memperjuangkan khilafah, dengan tegas malah menolak pendeklarasian khilafah oleh ISIS. Mengapa? Temukan jawabannya dalam wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah islam si pulau Jawa telah berlangsung sangat lama. Selama perjalanan tersebut banyak hal-hal yang terjadi pada masa itu, diantaranya yaitu dialog antar kebudayaan.

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENDIDIKAN ATAU DAKWAH PARA WALI DI PULAU JAWA Oleh : Rubini Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada Yogyakarta

PENDEKATAN PENDIDIKAN ATAU DAKWAH PARA WALI DI PULAU JAWA Oleh : Rubini Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada Yogyakarta PENDEKATAN PENDIDIKAN ATAU DAKWAH PARA WALI DI PULAU JAWA Oleh : Rubini Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada Yogyakarta Abstract Walisongo is the name of a council or board of missionary propaganda.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK Dosen Pengampu : Erwin Yudi Prahara, M.Ag. Disusun Oleh : Adhe Yoni Prabowo : 210315164 Kelas

Lebih terperinci

BAB II BUKU CERITA BERGAMBAR SEJARAH KEARAJAAN SUMEDANG LARANG

BAB II BUKU CERITA BERGAMBAR SEJARAH KEARAJAAN SUMEDANG LARANG BAB II BUKU CERITA BERGAMBAR SEJARAH KEARAJAAN SUMEDANG LARANG 2.1 Media Informasi 2.1.1 Media Firsan, (2009) menyatakan Media merupakan saluran penyampaian pesan dalam komunikasi antar manusia (h. 204).

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

CYBERMEDIA. Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Cybermadia Dosen Pengampu: Bpk. Saptoni M A. Disusun Oleh : Nurhana Marantika ( )

CYBERMEDIA. Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Cybermadia Dosen Pengampu: Bpk. Saptoni M A. Disusun Oleh : Nurhana Marantika ( ) CYBERMEDIA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Cybermadia Dosen Pengampu: Bpk. Saptoni M A Disusun Oleh : Nurhana Marantika (05210032) JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi Islam Di Nusantara Standar Kompetensi : 7. Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara 7 Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Melalui Perdagangan, sosial, dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO A. Akulturasi China dan Jawa di Masjid Cheng Hoo Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan BAB V PENUTUP Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan orang-orang Islam di Jawa. Kedudukan dan kelebihan Masjid Agung Demak tidak terlepas dari peran para ulama yang bertindak

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini masih sulit memastikan kapan masuknya agama Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan masih adanya perbedaan pendapat di antara para ahli sejarah.

Lebih terperinci

BAB IV DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT. peninggalannya berupa masjid di desa Mantingan kecamatan Tahunan kabupaten

BAB IV DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT. peninggalannya berupa masjid di desa Mantingan kecamatan Tahunan kabupaten BAB IV DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT Pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat, kerajaan Kalinyamat mempunyai peran yang sangat penting dalam penyebaran dan pengembangan agama

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk

Lebih terperinci

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah Ummu Sulaim Ar-Rumaishah Nama dan nasabnya Para ulama sejarah berbeda pendapat perihal nama beliau, ada yang mengatakan namanya adalah Ar-Rumaishah, ada yang mengatakan Sahlah, ada yang mengatakan Unaifah

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran saudagar muslim, ulama dan mubaligh melalui proses perdagangan, hubungan sosial dan pendidikan. Para ulama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci