RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda Aceh-Medan Km Buketrata hasrinlubis@yahoo.com ABSTRAK Rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini merupakan salah satu inovasi teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan oleh masyarakatpeternak sapi saat ini.tujuannya adalah untuk membantu masyarakatpeternak sapi dalam menyelesaikan pekerjaannyasebagai peternak, dan sekaligus untuk meningkatkan produktivitas ternak dan proses penggemukan sapi.penyediaan pakan ternak merupakan suatu permasalahan yang harus segera dapat diatasi. Salah satu cara untuk mengatasi ketersediaan pakan tersebut adalah dengan adanya mesin pemarut pelepah kelapa sawit. Dari hasil proses pamarutan pelapah kelapa sawit yang dicampur dengan unsur konsentrat merupakan salah satu jenis pakan yang di sukai ternak sapi, bahkan dapat menggemukkan pertumbuhan badan sapi. Oleh karenanya pembuatan mesin pemarut ini sangat dibutuhkanoleh masyarakat khususnya para peternak sapi di provinsi Aceh.Mesin Pemarut pelepah kelapa sawit ini terdiri dari beberapa komponen utama yaitu : kerangka konstruksi, motor bakar bensin, poros penggerak, pasak, bantalan, puli, baut/mur, sabuk, dan hopper, mata pemarut. Sebagai penggerak utamanya adalah menggunakan motor bakar bensin 1,5 Hp, putaran motor 2750 rpm.pada pembuatan/pengerjaannya yaitu dengan proses pemesinan seperti : mesin bubut, mesin bor, mesin gerinda tangan, dan mesin las listrik. Pabrikasi mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini dikerjakan di Lab. Produksi Dan Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe. Hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini setelah dilakukan proses perakitan dan uji produksi, maka mesin pemarut ini dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan dengan kapasitas produksi 1kg/menit. Kata kunci: Rancang bangun, Mesin pemarut, Pelepah kelapa sawit, Pakan ternak. ABSTRACT Design of palm midrib grater machine is one of appropriate technology innovations that are needed by today's society cattle ranchers. The goal is to help people cattle farmers in completing his work as a farmer, and at the same time to increase the productivity of livestock and cattle fattening process. Provision of animal feed is a problem that must be addressed immediately. One way to overcome the food availability is with the engine grated palm midrib. From the results of the sheath grated palm oil concentrate is mixed with elements of one type of feed in livestock like cattle, even growing body can fatten cattle. Therefore this machine manufacture grater is needed by the public, especially cattle farmers in the province. Grated palm midrib machine consists of several main components : frame construction, gasoline motors, drive shafts, pins, bearings, pulleys, bolts / nuts, belts and hoppers, eye scar. Is mainly driven using gasoline motors of 1.5 hp, 2750 rpm motor rotation. In the manufacturing / process is the machining process such as lathes, drilling machines, grinding machines hand, and electric welding machines. Manufacturing machinery grated palm midrib is done in the Lab. Production And Machining Department of Mechanical Engineering Polytechnic Lhokseumawe. Results of machinery grated palm midrib this after assembly and test production process, then the grated machine can function as expected with production capacity 1kg/menit. Keywords:design and construction,scarsmachine,palmfronds, Cattle feed. 38

2 PENDAHULUAN Pengembangan teknologi disektor peternakansangat erat hubungannya dengan kebutuhan masyarakat peternak sapi saat ini, dimana sektor ini memiliki nilai strategis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternaksapi yang semakin meningkat. Untuk ini maka diperlukan sebuah mesin pemarut pelepah kelapa sawit sebagai salah satu alat bantu untuk proses pengolahan pakan ternak sapi agar pertumbuhan badan sapi lebih baik dan meningkat dari pakan biasa. Oleh karena itu rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini diharapkan dapat membantu para peternak sapi dalam meningkatkan produktivitasnya. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi dewasa ini, tentunya berdasarkan prinsip kerjanya terdiri dari berbagai macam proses kerja dan bentukkonstruksinya berbeda-beda tergantung dari desain dan keperluan dilapangan. Pada proses pembuatan mesin pemarut pelapah sawit ini tentu dilakukan dengan metode trial and error. Maka pada proses pembuatannya perlu dilakukan evaluasi dan uji coba dengan tujuanuntuk mencari kelemahan dalam proses kerjanyaguna menyempurnakan prinsip kerja maupun bentuk konstruksi yang lebih sederhana. Dengan rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit inidiharapkan dapat mempermudah para peternak sapi untuk memproduksi pakan ternak secara mekanik sehingga dapat meningkatkan produktivitas sapi yang lebih baik.oleh karena itu rancang bangun Mesin pemarut pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak sapi ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat peternak sapu diwilayah Aceh pada umumnya. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesiapada umumnya yang dapat diolah menjadi minyak goreng, minyak industri, maupun bahan bakar, biodiesel. Prospek perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan yang besar sehingga banyak hutan yang dijadikan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebaran kebun kelapa sawityaitu di daerah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Gambar 1.Tanaman kelapa sawit (sumber: www. google.com, tanaman kelapa sawit.) Selain dapat menghasilkan produk-produk tersebut diatas, batang sawit yang diselimuti dengan susunan lapisan pelepah hingga umur 12 tahun.pelepah kelapa sawit ini dapat digunakan sebagai pakan ternak sapi. Gambar 2 Pelepah kelapa sawit 2. Proses Pemesinan Mesin bubut Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas.prinsip kerja adalah untuk pembentukan dan pemotongan bagian dari benda kerja/poros untuk memperoleh 39

3 bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gambar 3. Mesin Bubut (Sumber: www. google.com, gambar mesin bubut). Menurut Taufiq Rochim (1993 : 140) menyatakan elemen dasar dari mesin bubut dapat diketahui atau dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 1. Kecepatan potong v =.. m/min 2. Kecepatanmakan v = f. nmm/min 3. Waktu pemotongant = min 4. Kecepatan penghasilan geram t = f. a. v dm 3 /min Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutar alat potong /mata bor, dimana arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut.sedangkan Pengeboran adalah operasi pengerjaan lubang berbentuk bulat. Mesin bor ini berfungsi untuk pembuatan lubang atau alur, pada mesin bor terdapat pisau penyayat yang disebut mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bervariasi mulai dari yang terkecil hingga yang besar. a. Kecepatan potong v =.. (m/ n =. rpm b. Kedalaman pemotongan a = (mm) c. Waktu pemotongan t c = (min d. Gerak makan permata potong f z =vf/(nz);z=2mm/(r) e. Kecepatan penghasil geram z = = ; cm3 / min Mesin Gerinda Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gambar 4. Mesin Bor Gambar 5. Mesin gerinda tangan 4. Proses Penyambungan Sambungan Dengan Menggunakan Baut dan Mur 40

4 Baut berupa batang berulir spiral yang digunakan sebagai pengikat seperti halnya pasak dan sekrup, baut digunakan untuk menyambung sambungan yang dapat dilepaskan. Untuk itu perlu penerapan ssstem transmisi putaran dan daya dengan cara yang lain, dimana sebuah sabuk luwes dipasang disekeliling puli. Untuk sabuk yang akan digunakan adalah sabuk V dengan konstruksi dan ukuran penampang sabuk seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6.Macam - macam mur dan baut Proses Penyambungan Las Sambungan dengan las sangat diperlukan dalam pembuatan mesin pemarut ini.pada mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini pengelasan yang dilakukan adalah sambungan las tumpul, sambungan bentuk T dan sambungan pelat penguat.sambungan tumpul adalah jenis sambungan yang paling efisien.bentuk dan ukuran alur sambungan tumpul juga sudah banyak distandarkan. Gambar 8. Konstruksi dan ukuran penampang sabuk-v Pulley Puly V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran seperti halnya sproket rantai dan roda gigi. Gambar 7. Mesin Las Listrik Menurut Wityosumarto, Harsono (1998), dengan tebal pelat 1 4 mm maka jarak celah antara pelat 1 dan pelat 2 yang dianjurkan adalah 1 2 mm. A = a.t...(3.1) Dimana : A = Luas daerah pengelasan a =Jarak antara pelat 1 dan 2 yaitu (2 mm) t = Tebal pelat Sabuk Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga (2004), jarak yang jauh tidak memungkinkan transmisi langsung menggunakan roda gigi. Gambar 9. Pulley Bantalan Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga, bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Gambar 10. Gear Reducer 41

5 METODE PEMBUATAN Konstruksi Mesin Pemarut Pelepah Sawit. Berikut ini adalah gambar konstruksi mesin pemarut hasil rancangan. Gambar 11 Konstruksi Mesin Pemarut Keterangan : 1. Ruang pemarut 2. Pulley 3. Krangka mesin 4. Motor bakar bensin 5. Dudukan Motor 6. Saluran keluar 7. Saluran masuk Prinsip Kerja mesin Pemarut Pelepah Sawit. Dalam pengoprerasian mesin ini pertama di mulai dengan menghidup kan motor bensin sebangai sumber tenaga yang menghasil kan putaran, kemudian puli kecil yang terpasang pada motor mentransmisikan putaran pada puli besar yang terpasang pada poros pemarut melalui sabuk, oleh karena itu poros pemarut di buat dan di pasang pada rangka.jika mesin hidup maka poros pemarut yang sudah berputar akan bergerak juga melalui sabuk.sehingga pelepah sawit yang di parut di masukan melalui hopper kemudian di parut oleh mata pemarut tersebut,pelepah sawit yang sudah di parut kemudian turun kebawah melalui saluran keluar. Komponen utama mesin pemarut terdiri dari : Komponen yang dibuat : 1. Casing 2. Saluran keluar 3. Rangka mesin 4. Saluran masuk 5. Mata pemarut Komponen standard : 1. Baut dan mur (bolt and nut) 2. Bantalan (bearing) 3. Puli dan sabuk (pulley and belt) 4. Motor pengerak Bahan-bahan yang digunakan Untuk konstruksi dudukan mesin (frame) dari besi profil siku ukuran: 40 x 40 x 3 mm. Untuk poros terdiri dari besi round bars45c dengan panjang 600 mm x 25,4 mm. Untuk piringan mata pemarut adalah ST 37 dengan tebal 4 mm, diameter 45 mm. Pelat pebuatan casing pemarut dengan jenis material ST 37, tebal 1,3 mm. Alat-alat /mesin yang digunakan 1. Kunci ring / pas 10 mm, 12 mm 2. Meteran 3. Palu 4. Penyiku 5. Penggores 6. Mata bor Ø 12 Langkah Langkah pembuatan masing masing komponen mesin. - - Pengerjaan kerangka mesin : Gambar 12 Kerangka (Sumber: Wityosumarto, Harsono) 42

6 Tabel 1. Langkah Kerja dan perakitan : Nama Komponen Kerangka Casing Mata pemarut dan Poros Saluran masuk pada casing Motor Unjuk Kerja a) Menyiapkan material untuk kontruksi kerangka b) Kemudian, proses pemotongan dengan mesin gerinda potong dan penyambungan dengan las dan pengikatan baut/mur. a) Siapkan bahan pelat 2 mm b) Lakukan pengukuran c) Potong pelat sesuai dengan gambar kerja dan lakukan proses bending dan pengerolan. d) Kemudian dilakukan pengelasan a) Pasang mata pemarutdan puli pada poros. b) Pasang bantalan pada kedua ujung poros dan ikat dengan baut pada rangka konstruksi. a) Siapkan pelat lembaran t=2mm b) Bending pelat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan c) Pasang casing dan diikatdengan baut pada kerangka. a) Pasang motor penggerak pada kerangbagian bawah. b) Pasang sabuk transmisi antara puli penggerak dan puli yang digerakkan Gambar 15 Casing mesin pemarut HASIL DAN PEMBAHASAN Dari beberapalangkah pengerjaan komponen utama yang telah dilakukan diatas, maka seluruh komponen yang telah dikerjakan tersebut dirakit sesuai perencanaan seperti langkah perakitan berikut ini. Hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak sapi yang telah dirakit dapat dilihat pada gambar 16 berikut ini Pengerjaan bubut poros penggerak : 4 6 Gambar 13 Poros penggerak - Pengerjaan mata pemarut : Gambar 14 Mata pemarut - Pengerjaan poros dan casing pemarut : Gambar 16 Mesin Pemarut Kelapa Sawit Hasil Rancang Bangun Keterangan gambar: 1. Casing 2. Puli yang digerakkan 3. Saluran keluar 4. Dudukan motor penggerak 5. Saluran masuk. 6. Kerangka Komponen utama yang sudah terpasang atau dirakit, selanjutnya dilakukan 43

7 pengujian produksi mesin pemarutuntuk mengetahui besarnya kapasiatas produksi. Dari hasil pelaksanaan uji produksi yang telah dilakukan, ternyata mesin pemarut pelepah kelapa sawit sederhana ini memiliki kapasitas produksi dalam 1 batang pelepah sawit mampu memproduksi sebanyak 1kg/menit pakan halus sebesar 5 s.d 8 mm, sesuai yang diharapkan seperti terlihat pada gambar 17 diatas. KESIMPULAN Dari hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pemarutan rata-rata pelepah sawit dapat dilakukan pada mesin ini dengan hasil pemarutan yang sangat halus. 2. Jarak antara mata pemarut dengan casing adalah 100 mm. 3. Proses pemarutan pada mesin ini sesuai perencanaan, dan pemasukan per batang pelepah sawit pada saluran masuk dilakukan dengan dorongan cara perlahan-lahan. 4. Komponen standard yang digunakan yaitu :Puli diameter 2 inch, V bel jenis B No 52, poros diameter 1 inch. Kecepatan putar mesin pemarut pelepah sawit ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan saat bekerja. 5. Sebagai penggerak utama menggunakan motor bensin Daya 1,5 HP, putaran 2750 rpm. 6. Kapasitas produksi mesin dalam satu batang pelepah sawit menghasil kan1kg/menit. - www. google.com, tanaman kelapa sawit - www. google.com, gambar mesin bubut - PEDC, 1985, Menggambar Teknik ilid 2, FTM-ITB, Bandung). - Rochim, T, Teori dan Teknik Proses Pemesinan. HEDS-JICA Jakarta. -Wityosumarto, Harsono. Teknik Pengelasan Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1997, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Element, PT. Pradya Paramita, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA 44

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Taufik 1, Azwar 2, Bukhari 2, 1 Mahasiswa Prodi D-IV TeknikMesinProduksidanPerawatan 2 DosenJurusanTeknikMesinPoliteknikNegeriLhokseumawe

Lebih terperinci

DESAIN DAN PABRIKASI MESIN PENGIRIS BUAH KENTANG

DESAIN DAN PABRIKASI MESIN PENGIRIS BUAH KENTANG DESAIN DAN PABRIKASI MESIN PENGIRIS BUAH KENTANG Sumardi JurusanTeknikMesinPoliteknikNegeriLhokseumawe Jl.Banda Aceh-Medan Km.280 - Buketrata24301 Email :Sumardi63@gmail.com ABSTRAK Desain dan pabrikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG/MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BAGIAN PROSES PRODUKSI

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG/MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BAGIAN PROSES PRODUKSI RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG/MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BAGIAN PROSES PRODUKSI PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : WAHYU PRASETYA NIM I 8112045 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON Iik Hikmatul Akbar (1), Yudi Samantha (2), Engkos Koswara (3) Teknik Mesin, Universitas Majalengka email : I.hikmatulakbar@gmail.com ABSTRACT Hydraulic

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR PRODUCTION PROCESS OF HOLE POST AUGER

LAPORAN PROYEK AKHIR PRODUCTION PROCESS OF HOLE POST AUGER LAPORAN PROYEK AKHIR PRODUCTION PROCESS OF HOLE POST AUGER Disusun guna memenuhi sebagai syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun Oleh : YOHANES DENY SAPUTRA

Lebih terperinci

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI) MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: JEVON OTNIEL NIM I 8613018 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI IMAM ROMDONI NAWAWI

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI IMAM ROMDONI NAWAWI PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI IMAM ROMDONI NAWAWI 12510742 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK: Mesin bubut

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG SINGKONG

MESIN PERAJANG SINGKONG PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.3 diunduh

Lebih terperinci

Modifikasi Mesin Pengerol Pelat Menggunakan Motor Listrik 3 HP

Modifikasi Mesin Pengerol Pelat Menggunakan Motor Listrik 3 HP [Reka Energi dan konstruksi] [Jurusan] Itenas No.7 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember] Modifikasi Mesin Pengerol Pelat Menggunakan Motor Listrik 3 HP DWI PURWANTO Email :dwi.purwanto.n@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1)

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1) 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Motor adalah suatu komponen utama dari sebuah kontruksi permesinan yang berfungsi sebagai penggerak. Gerakan yang dihasilkan oleh motor adalah sebuah putaran poros. Komponen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI Rahmad Nurudin D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : master_kyubi@yahoo.co.id Arya Mahendra

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA 3.1 Alat-alat yang dibutuhkan dalam Pembuatan Gokart Sebelum dilakukan proses pembuatan gokart terlebih dahgulu dilakukan perencanaan yang berupa perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK DOSEN PEMBIMBING : Ir. Suhariyanto, MT INSTRUKTUR PEMBIMBING : Miftahulal Huda, ST, M.pd DISUSUN OLEH : M. Faizin 2108039020 Arizal

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 3.1 Mesin Sentris (Sumber: Dokumentasi PT. Sinar Rejeki Mesindo) 3.1 Pengertian Mesin Pengering Sentris Mesin pengering sentris (Mesin Sentris) adalah mesin

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI) MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: HABIBULLOH NIM I8613015 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Sedangkan pengertian produksi adalah suatu kegiatan untuk

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.5 diunduh

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI)

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI) RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: BUDDHI PUTRANTA NIM I8613006 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI Sudiro, ST Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif Politeknik Indonusa Surakarta

Lebih terperinci

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH Syahrir Arief Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Email:syah.arief@mail.piisulsel.org ABSTRAK Pencacahan rumput gajah yang dilakukan oleh peternak

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin Disusun oleh

Lebih terperinci

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu. 24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA)

RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA) RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori yang akan

Lebih terperinci

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari Oleh : Bahrul Luthfi Nasution 21411385 Latar Belakang Peningkatan produksi biji kenari terkupas terbatas pada kemampuan petani

Lebih terperinci

DESIGN AND MANUFACTURE ROTARY WELDING MACHINE (MACHINING PROCCES)

DESIGN AND MANUFACTURE ROTARY WELDING MACHINE (MACHINING PROCCES) DESIGN AND MANUFACTURE ROTARY WELDING MACHINE (MACHINING PROCCES) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Progam Studi Diploma Tiga Teknik Mesin Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR Untuk membuat spare parts yang utuh, diperlukan komponen-komponen steam joint stand for bende tr yang mempunyai fungsi yang berbeda yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

pembentukan material dengan model lingkaran penuh. PENDAHULUAN Dalam suatu proses produksi, banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi baik dari sisi tenaga kerja maupun dari faktor mesin dan peralatan,

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ADONAN KERUPUK (SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh: SAYID YUSUF IBRAHIM I8613032 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang

Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK DODOL DAN JENANG Ilman Syinnaqof D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: ilmansyinnaqof27@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Mengacu pada rumusan masalah dan pembahasan pada bab 4 terkait proses pembuatan komponen rangka pada mesin perajang sampah organik, didapat beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD (),, Teknik Mesin, Universitas Majalengka () Email: Asep8rachmat75@gmailcom (2) Email : nabilsaidbasyamchoh@yahoocom (3) Email : ekoswaraek@gmailcom Abstract

Lebih terperinci

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN H. Saifuddin Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email. ab1_tm@yahoo.com Dengan memodfikasi

Lebih terperinci

Keyword : I. PENDAHULUAN

Keyword : I. PENDAHULUAN PROSES PRODUKSI PADA PEMBUATAN MESIN PENYANGRAI KOPI DENGAN KAPASITAS 5 KG (THE PRODUCTION PROCESS IN THE MANUFACTURE OF COFFEE ROASTING MACHINE WITH A CAPACITY OF 5 KG) Muhammad Erwin Shah Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci