Implementasi Sistem Pengamanan E-Commerce menggunakan Schnorr Digital Signature
|
|
- Widyawati Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Implementasi Sistem Pengamanan E-Commerce menggunakan Schnorr Digital Signature Samsul Huda, Amang Sudarsono, Mike Yuliana Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya Tel: (031) ; Fax: (031) Abstrak Keamanan infrastruktur e-commerce menjadi masalah penting dalam keberlangsungan e-commerce, khususnya di indonesia. Cryptography menyediakan aspek keamanan kerahasian, integritas, otentikasi dan nirpenyangkalan dalam proses transaksi. Pada penelitian ini didesain sebuah aplikasi e-commerce dengan sistem keamanan pada layer trnsport dan layer aplikasi. Keamanan pada layer transport diimplementasikan protokol SSL(Secure Socket Layer) sedangkan di sisi layer aplikasi untuk keabsahan pengguna diimplementasikan proses digital signature yang merupakan salah satu metode public key cryptography dimana kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi berbeda nilai, salah satunya adalah metode hash dan cryptography dengan algoritma Schnorr. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebuah sistem transaksi online yang aman dengan penerapan digital signature Schnorr pada layer aplikasi untuk validasi keabsahan pengguna dan keamanan data transaksi. Dengan level security 2048 bit dan SHA-256, rata-rata waktu eksekusi yang dibutuhkan dalam pembangkitan kunci 89,24 menit, tanda tangan 36,7 mili detik dan verifikasi 72,3 mili detik. Total waktu yang dibutuhkan untuk satu kali transaksi penjualan adalah 224 mili detik. Kata kunci:e-commerce, cryptography, digital signature, schnorr. 1. Pendahuluan E-commerce mulai diminati masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah memilih serta membeli barang secara online melalui layanan e-commerce, bahkan pembayarannya pun dapat dilakukan secara elektronik. Keamanan infrastruktur e-commerce menjadi masalah penting dalam keberlangsungan e-commerce, khususnya di indonesia. Kriptografi menjadi solusi sistem keamanan kerahasian, integritas, otentikasi dan nirpenyangkalan dalam proses transaksi[1]. Kriptografi kunci simetri adalah salah satu teknik kriptografi yang yang menggunakan kunci rahasia yang sama untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan, dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling mempercayai dan merahasiakan kunci. Hal ini mengakibatkan timbulnya permasalahan bagaimana cara mendistribusikan kunci. Untuk mengatasi permasalahan distribusi kunci tersebut, berkembanglah teknik kriptografi kunci publik yang memungkinkan pengguna berkomunikasi secara aman tanpa perlu berbagi kunci rahasia. Pada teknik ini setiap user atau setiap perangkat dalam berkomunikasi memiliki sepasang kunci, yakni kunci publik dan kunci privat, dan satu set operasi. Kunci publik tidak bersifat rahasia dan digunakan untuk mengenkripsi pesan, sedangkan kunci privat bersifat rahasia dan digunakan untuk mendekripsi pesan. Aplikasi lain dari kriptografi kunci publik, yang dapat memberikan aspek keamanan adalah tanda tangan digital(digital signature)[2]. Penandatanganan pesan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mengenkripsi pesan atau dengan cara menggunakan fungsi hash dan kriptografi kunci publik. Penandatanganan pesan dengan cara mengenkripsi menggunakan kriptografi kunci publik dapat memberikan fungsi kerahasian pesan, otentikasi, dan nirpenyangkalan. Kerahasian pesan terjamin, karena sebelum dilakukan penandatanganan, pesan telah dienkripsi. Pada penelitian sebelumya Ashvini a/p subramaniam,[3] A Study on Elliptic Curve Digital Signature Algorithm(ECDSA) for Reliable E-Commerce Applications. Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai penerapan algoritma ECDSA untuk aplikasi e-commerce sebagai salah satu sistem keamanan yang dapat diandalkan. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa digital signature menggunakan algoritma ECDSA merupakan solusi keamanan e-commerce yang dapat diandalkan karena performa yang tinggi dengan ukuran kunci yang sangat kecil, tingkat komputasi rendah dan proses pembangkitan kunci yang cukup cepat. Rizal rahardian,[4]
2 Implementasi Public Key Cryptography untuk Aplikasi Transaksi Online Pada penelitian ini dilakukan pengamanan data pembelian dan pembayaran yang dikirimkan ke server e-commerce, kemudian penjual meneruskan data pembayaran ke server bank. Pengamanan data dalam transaksi dilakukan menggunakan metode kriptografi RSA untuk enkripsi data dan algoritma kriptografi DSA untuk proses digital signature. Hasil dari penelitian ini masih belum sempurna, yaitu sistem enkripsi ini hanya bekerja apabila panjang kunci yang digunakan tidak lebih dari 8 byte atau 64 bit, dimana konsep sistem masih memiliki kekurangan dalam penanganannya dan belum memenuhi standar. Standar yang digunakan NIST (National Institute of Standards and Technology) untuk panjang kunci RSA yang dianggap cukup aman menggunakan kunci dengan panjang 2048 bit. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan keabsahan pengguna serta data atau informasi dalam transaksi online dengan enkripsi data dan digital signature menggunakan algoritma schnorr sehingga tercipta aplikasi e- commerce dengan sistem pengamanan data transaksi yang handal. 2. Algoritma Schnorr Algoritma tanda tangan digital Schnorr memanfaatkan kesulitan beberapa permasalahan logaritma diskrit untuk dipecahkan sebagai dasar dari kemanananya. Algoritma schnorr merupakan algoritma kriptografi yang cukup sederhana namun memberikan keamanan yang efisien dan cocok untuk diimplementasikan dalam aplikasi transaksi pembayaran, seperti electronic commerce, electronic payment, electronic toll collection dan lainnnya[5][6]. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan data tentang Rekomendasi standarisasi penggunaan algoritma kriptografi NIST tahun 2012 [7], maka dalam sistem ini dirancang dengan mengimplementasikan algoritma schnorr dengan properti sistem keamanan yang masuk kategori aman antara tahun adalah dengan level security 2048 bit dan fungsi hash SHA-256. Tabel 1. Rekomendasi NIST tahun 2012 [7] Date Asymetric Ellipic Curve Hash 2010 (Legacy) > >> SHA-1 SHA-224 SHA-256 SHA-384 SHA-512 SHA-224 SHA-256 SHA-384 SHA-512 SHA-256 SHA-384 SHA-512 SHA-384 SHA-512 >>> SHA-512 Proses penandatanganan dengan algoritma schnorr terbagi menjadi tiga bagian: pembangkitan kunci, penandatanganan, dan verifikasi[5][6]. a. Pembangkitan kunci (Key Generation) Langkah langkah yang dilakukan untuk membangkitkan kunci adalah sebagai berikut: 1) Memilih bilangan prima p, dengan syarat p ) Memilih bilangan prima q, dengan syarat q p-1 dan q ) Memilih g dari Z p * dan g 1. Z p * adalah sekumpulan bilangan yang kongruen dan relatif prima dengan p (atau multiplicative group of integers modulo p) untuk beberapa bilangan prima p. 4) Memilih x dari Z q 5) Menghitung y g x (mod p) (2.1) 6) Kunci publiknya adalah y dan kunci privatnya adalah x.
3 b. Penandatanganan (Signing) Langkah langkah untuk penandatanganan suatu pesan atau dokumen adalah sebagai berikut: 1) Menentukan fungsi hash yang akan digunakan (misalnya h) 2) Memilih k secara acak dari Z q 3) Menghitung r = g k (mod p) (2.2) 4) Menghitung e = h(r, M) dengan M adalah pesan (2.3) 5) Menghitung s = k xe (mod q) (2.4) 6) Tanda tangannya adalah S = (e, s) c. Verifikasi (Verifying) Untuk melakukan verifikasi, maka perlu menghitung r = g S y e (mod p) (2.5) Tanda tangan valid jika e = h(r, M) (2.6) 3. SHA-256 Fungsi hash dalam kriptografi adalah fungsi hash yang berupa sebuah algoritma yang mengambil sejumlah blok data dan mengembalikan bit string berukuran tetap[1]. String yang dihasilkan tersebut merupakan hash value. Perubahan yang dilakukan pada data walaupun sangat kecil, sengaja ataupun tidak, akan menyebabkan perubahan yang sangat banyak pada hasil hash value. Bahkan hash value dapat menjadi berbeda sama sekali. Data yang di hash sering disebut pesan, hash value disebut digest. Hash umumnya disajikan dalam bentuk bilangan hexadecimal, yaitu kombinasi antara angka 0-9 dengan huruf a hingga f. Menurut jenisnya SHA dapat dispesifikasikan menjadi 4 bagian yaitu: SHA-1, SHA-256, SHA-384, dan SHA-512 dengan properti seperti pada Tabel 2. Algorithm Message Size Tabel 2. Properti Fungsi Hash SHA[1] Block Size Word Size Message Digest Size Security 2 SHA-1 < SHA-256 < SHA-384 < SHA-512 < Alat dan Bahan Bank Server E-commerce Server Client Tabel 3. Spesifikasi Hardware/Software Spesifikasi Keterangan Java Software Apache tomcat MySQL V O/S Window 7 32-bit CPU Intel core i3-370m 2.4 GHz RAM 2GB DDR3 Java Software Apache tomcat MySQL V O/S Window 7 64-bit CPU Intel core i3-370m 2.4 GHz RAM 2GB DDR3 Software Java O/S Window 7 32-bit CPU Intel core i3-370m 2.4 GHz RAM 2GB DDR3s
4 Pada penelitian ini digunakan tiga buah PC (Personal Computer). PC 1 ini bertindak sebagai Server Bank, PC 2 sebagai Server E-Commerce, dan PC lain sebagai client. Spesifikasi dari peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel Desain Sistem Gambar 1. Desain Sistem Sistem e-commerce yang dirancang melibatkan tiga komponen, yaitu: 1. Buyer(Pembeli) 2. Seller(Penjual) 3. Bank Aplikasi sistem e-commerce yang dirancang meliputi : 1. Protokol Registrasi 2. Protokol Transaksi 3. Protokol Pembayaran A. Protokol registrasi (a) (b) (a) (c) seller Gambar 2. Protokol registrasi buyer
5 a. Seller dan buyer melakukan registrasi sebagai nasabah member ke bank(a) secara online dengan memberikan personal data berupa username, password, , alamat dan nomer telepon. Bank sebagai pihak yang dipercaya kredibilitasnya dan memiliki otoritas untuk membangkitkan kunci dan mendistribusikannya ke nasabah. b. Bank memberikan balasan konfirmasi atas registrasi nasabah (seller dan buyer) berupa kunci privat dan kunci publik untuk masing-masing nasabah (b)(c) yaitu (Pks, Sks) untuk seller dan (Pkb, Skb) untuk buyer. B. Protokol transaksi Seller dan buyer melakukan proses transaksi. Barang belanjaan serta alamat pengirim dan mengirmkannya ke server e-commerce sebagai data informasi pembelian. Kemudian, dilakukan signing terhadap data pembelian dengan asumsi sudah terjadi pertukaran public key antara seller dengan buyer. Signature beserta data pembelian dikirim ke server e-commerce. [Pks,Sks,Pkb] [Pkb,Skb,Pks] seller buyer C signature M = d(c, SkS) Verifification = Verify Schnorr(M, Pkb) [True] C = e(m, PkS) Signature = Sign Schnorr(M, Skb) *Data pesanan (M) Gambar 3.. Protokol transaksi Dalam protokol ini, informasi berupa pesan pembelian(m) dienkipsi(e) oleh buyer dengan enkripsi AES-128 bit menghaslkan chiper(c). Kemudian dilakukan signing terhadap chiper dengan algoritma schnorr dan menghasilkan signature, signature dan chiper dikirim ke seller. Seller melakukan pemisahan terhadap chiper dan signature. Chiper didekripsi dengan shared key menggunakan AES-128 bit dan diperoleh pesan asli. Seller melakukan verifikasi terhadap pesan asli dan signature menggunakan public key buyer. C. Protokol pembayaran Setelah verifikasi terhadap informasi pemesanan dinyatakan valid, buyer melakukan pembayaran terhadap barang pembelian pada bank yang telah ditunjuk oleh seller. Seller melakukan pengecekan atas pembayaran yang dilakukan oleh buyer. Apabila dinyatakan valid, maka seller mengirim pesan pemberiyahuan bahwa transaksi atas pembelian barang yang dimaksud berhasil dan barang akan dikirim ke alamat buyer berupa bill pembelian.
6 (a) Gambar 4. (b) (a) Protokol pembayaran seller dengan bank (b) Protokol pembayaran seller dengan buyer 6. Hasil Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap implementasi algoritma enkripsi AES pada sistem login. Pesan masuk berupa password user. Dari grafik gambar 5, diketahui bahwa dengan pesan berukuran 0-16 byte dihasilkan chiper dengan ukuran 24 byte. Selanjutnya terjadi penambahan bit chiper setiap masukan pesan kelipatan 16 byte. Hal ini menyatakan bahwa kriptografi AES menghasilkan ciphertext dengan ukuran blok chiper 4 word, dimana 1 word = 32 bit, sehinggan ukuran blok chiper setara dengan 16 byte.
7 Ukuran chiper (Byte) Perbandingan Ukuran chiper dengan ukuran plaintext Ukuran Pesan (Byte) Gambar 5. Grafik pengaruh ukuran pesan terhadap ukuran chiper Dari hasil implementasi schnorr digital signature dalam sistem e-commerce dengan penggunaan key size 2048 bit menghasilkan performa seperti gambar Perbandingan Rata-rata Waktu Proses Digital Signature , ,7 Waktu (ms) ,2 36,7 12,4 3,9 72,3 20,7 5, Key Generation Signing Verifying Gambar 6. Performa keysize 2048 bit Selain implementasi sistem keamanan pada layer aplikasi, pada layer transport di implementasikan SSL(Secure Socket Layer) untuk mengamankan segala aktifitas yang terjadi pada jaringan seperti gambar 7. Dengan SSL segala aktifitas terenkripsi dan tidak dapat terdeteksi.
8 Gambar 7. Implementasi Sistem Keamanan pada TCP/IP Layer Dalam pengujian terhadap waktu eksekuasi dalam proses signing, transmisi data ke server dan waktu verifying dalam satu kali transaksi digunakan perhitungan sebagai berikut: Total waktu eksekusi = TS+TT+TF Keterangan, TS : Total waktu signing TT : Total waktu transmisi TF : Total waktu verifying TS (Total waktu signing) Tabel 4. Hasil pengujian total waktu eksekusi sistem Perhitungan Properti Waktu (ms) Waktu Signing buyer 38 Total Waktu signing Waktu Signing seller 36 Waktu transmisi pesan pembelian + signature 3 Total waktu transmisi ke seller Waktu transmisi pesan 2 bill +signature ke buyer Waktu Verifying seller 73 Total waktu verifying Waktu Verifying buyer 72 Total waktu eksekusi (ms) 224 (7.1) Terdiri dari waktu signing yang dilakukan oleh buyer serta seller. Waktu signing buyer terhitung setelah pemilihan barang selesai hingga sebelum check out. Waktu signing seller terhitung setelah bill pembelian selesai dibuat sampai proses signing berhasil. TT : Total waktu transmisi Terdiri dari waktu transmisi pesan pembelian + signature dari buyer ke seller serta waktu transmisi pesan bill+signature dari seller ke buyer. waktu transmisi pesan pembelian + signature dari buyer ke seller terhitung setelah proses signing hingga berhasil disimpan dalam database. waktu transmisi pesan bill +signature dari seller ke buyer terhitung setelah signature berhasil dibuat hingga berhasil tersimpan dalam database. TF : Total waktu verifying Terdiri dari waktu verifying yang dilakukan oleh buyer serta seller.waktu verifying buyer terhitung setelah pesan bill beserta signature berhasil diambil hingga proses verifikasi berhasil. Waktu verifying seller terhitung setelah pesan pembelian beserta signature berhasil diambil hingga proses verifikasi berhasil.
9 7. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Total waktu eksekusi schnorr digital signature dengan level security 2048 bit, yang terdiri dari key generation, signing dan verifying adalah 5354,6 detik atau 89,24 menit. 2. Tercipta aplikasi e-commerce dengan sistem pengamanan data transaksi yang handal dengan satu kali transaksi penjualan membutuhkan waktu 224 ms dengan spesifikasi perangkat yang digunakan. Referensi [1] W. Stalling. Network Security Essentials: Applications and Standards, Fourth edition, Prentice-Hall, Inc., [2] Hongjie Zhu, Daxing Li. Research on Digital Signature in Electronic Commerce. Proceedings of the International MultiConference of Engineers and Computer Scientists 2008 Vol I IMECS [3] Ashvivi a/p Subrahim, A Study on Elliptic Curve Digital Signature Algorithm(ECDSA) for Reliable E-Commerce Applications, Proceedings of Smart Computing Review, Vol.2, no.1, February [4] Rizal Rahardian, Implementasi Public Key Cryptography untuk Aplikasi Transaksi Online, PENS-ITS Srabaya [5] Konstantinos Mastakes, Implementation of Schnorr Signature Scheme, University of Athens, Athens, Greece January [6] Laura Savu, Combining Public Key Encryption with Schnorr Digital Signature, Journal of Software Engineering and Applications, 2012, 5, [7] NIST. Key Recomendation keylength.
Digital Signature Algorithm (DSA)
Digital Signature Algorithm (DSA) Pada bulan Agustus 1991, NIST (The National Institute of Standard and Technology) mengumumkan algoritma sidik dijital yang disebut Digital Signature Algorithm (DSA). DSA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cepat mengirim informasi kepada pihak lain. Akan tetapi, seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi yang pesat saat ini sangat memudahkan manusia dalam berkomunikasi antara dua pihak atau lebih. Bahkan dengan jarak yang sangat
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station
Ultima Computing Husni Perancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station EMIR M. HUSNI Sekolah Teknik Elektro & Informatika, Institut
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL KRIPTOGRAFI UNTUK APLIKASI SECURE CHAT PADA MULTIPLATFORM SISTEM OPERASI
DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL KRIPTOGRAFI UNTUK APLIKASI SECURE CHAT PADA MULTIPLATFORM SISTEM OPERASI Faizal Achmad Lembaga Sandi Negara e-mail : faizal.achmad@lemsaneg.go.id Abstrak Permasalahan yang
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
CESS (Journal Of Computer Engineering System And Science) p-issn :2502-7131 MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar
Lebih terperinciKriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature
Kriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature Ikmal Syifai 13508003 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciPenggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi
Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi Wulandari NIM : 13506001 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jl Ganesha 10, Bandung, email: if16001@students.if.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciDigital Signature Standard (DSS)
Bahan Kuliah ke-19 IF5054 Kriptografi Digital Signature Standard (DSS) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 19. Digital Signature Standard
Lebih terperinciRancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 16 Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java T - 8 Faizal Achmad Lembaga
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau informasi
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station Emir M. Husni Sekolah Teknik Elektro & Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciSISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION
SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN
APLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN Mohamad Ray Rizaldy - 13505073 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat e-mail: if15073@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Pasar v Medan Estate, Medan 20221 mohamadihwani@unimed.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak sekali transaksi-transaksi elektronik yang terjadi setiap detiknya di seluruh dunia, terutama melalui media internet yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, di Indonesia mobile internet masih merupakan potensi yang belum banyak tersentuh. Hal ini dikarenakan teknologi mobile internet memerlukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai teori-teori yang digunakan dan konsep yang mendukung pembahasan, serta penjelasan mengenai metode yang digunakan. 2.1. Pengenalan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION 1 Ari Muzakir
Lebih terperinciImplementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik
Implementasi dan Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik RSA, ElGamal, dan ECC Vincent Theophilus Ciputra (13513005) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Sudimanto
Media Informatika Vol. 14 No. 2 (2015) PERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Abstrak Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Ari Muzakir
Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN2089-3582 PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Program
Lebih terperinciPENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE
PENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE Ari Wardana 135 06 065 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciImplementasi ECDSA untuk Verifikasi Berkas Berukuran Besar dengan Menggunakan Merkle Tree
Implementasi ECDSA untuk Verifikasi Berkas Berukuran Besar dengan Menggunakan Merkle Tree Muhamad Visat Sutarno - 13513037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda
BAB II DASAR TEORI Pada Bab II ini akan disajikan beberapa teori yang akan digunakan untuk membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda tangan digital yang meliputi: keterbagian
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan User Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciDIGITAL CERTIFICATE & DIGITAL SIGNATURE
DIGITAL CERTIFICATE & DIGITAL SIGNATURE OLEH : ARNANDO MAHARRIZKI (09091002016) NOVA RISKA ARIANTI (09091002034) MAYA ANDARI (09091002052) TYA NOVITASARI (09091002056) EDRINE DAMA KHARISNA (09091002070)
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci :SSL, RSA, MD5, Autentikasi, Kriptografi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia internet tidak ada yang benar-benar aman. Selalu saja ada celah dalam setiap aplikasi yang dibuat. Untuk memininalisir serangan dapat menggunakan enkripsi pada data ketika data tersebut
Lebih terperinciRSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption
RSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption RSA (Rivest, Shamir, Adleman) Encryption Dibidang kriptografi, RSA adalah sebuah algoritma pada enkripsi public key. RSA merupakan algoritma pertama yang cocok
Lebih terperinciPenerapan Skema Tanda Tangan Schnorr pada Pembuatan Tanda Tangan Digital. Implementation of Schnorr Signature Scheme in The Form of Digital Signature
Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika, 12 (1), 2017, 57-64 Penerapan Skema Tanda Tangan Schnorr pada Pembuatan Tanda Tangan Digital
Lebih terperinciPemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption
Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption Ari Muzakir Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No 12 Palembang, Indonesia ariemuzakir@gmail.com Abstrak Keamanan menjadi
Lebih terperinciManajemen Keamanan Informasi
Manajemen Keamanan Informasi Kuliah ke-6 Kriptografi (Cryptography) Bag 2 Oleh : EBTA SETIAWAN www.fti.mercubuana-yogya.ac.id Algoritma Kunci Asimetris Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI DIGITAL SIGNATURE MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA SEBAGAI KEAMANAN PADA SISTEM DISPOSISI SURAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan surat-menyurat sangat populer di era modern ini. Bentuk surat dapat berupa surat elektronik atau non-elektronik. Pada umumnya surat nonelektronik
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Dengan Menggunakan SHA-256 Dan Algoritma Knapsack Kunci-Publik
Tanda Tangan Digital Dengan Menggunakan SHA-256 Dan Algoritma Knapsack Kunci-Publik Bhimantyo Pamungkas - 13504016 Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: btyo_pamungkas@yahoo.co.id
Lebih terperinciProtokol Kriptografi
Bahan Kuliah ke-22 IF5054 Kriptografi Protokol Kriptografi Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 22. Protokol Kriptografi 22.1 Protokol Protokol:
Lebih terperinciPengamanan Sistem Login Aplikasi Menggunakan Protokol ID Based Diffie-Hellman Key Agreement
Pengamanan Sistem Login Aplikasi Menggunakan Protokol ID Based Diffie-Hellman Key Agreement Aprita Danang Permana, S.ST Jl. Harsono RM No. 70, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 aprita.danang@lemsaneg.go.id
Lebih terperinciENKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE
ENKRIPSI EMAIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE Yudhistira Taufan A. 1, Idris Winarno, S.ST., M.Kom², Kholid Fathoni, S.Kom. 2 Mahasiswa 1, Dosen 2 Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciE-PAYMENT. Sistem pembayaran (E-Paymen System) memerlukan suatu persyaratan yang mencakup :
E-PAYMENT Pembahasan 1. Pengertian E-Payment 2. Model E-Payment 3. Sistem Pembayaran 4. Keamanan Untuk E-Payment Pengertian E-Payment E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa
Lebih terperinciTUGAS DIGITAL SIGNATURE
TUGAS DIGITAL SIGNATURE OLEH : Herdina Eka Kartikawati 13050974091 S1. PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA I. 5 Soal dan Jawaban terkait
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DSA (DIGITAL SIGNATURE ALGORITHM) MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DSA (DIGITAL SIGNATURE ALGORITHM) MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Nora Herawati 1, R. Rizal Isnanto 2, Adian Fatchurrohim 3 Abstract: The digital signature is a value of
Lebih terperinciTandatangan Digital. Yus Jayusman STMIK BANDUNG
Tandatangan Digital Yus Jayusman STMIK BANDUNG 1 Review materi awal Aspek keamanan yang disediakan oleh kriptografi: 1. Kerahasiaan pesan (confidentiality/secrecy) 2. Otentikasi (authentication). 3. Keaslian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi enkripsi dan dekripsi RSA pada smartphone android, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal
Tanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal Muhamad Fajrin Rasyid 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14055@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL
PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL Deny Adhar Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama Medan Jln. Kol. Yos. Sudarso Km. 6,5 No. 3A Medan adhar_7@yahoo.com Abstrak SQLite database
Lebih terperinciPenerapan Digital Signature pada Dunia Internet
Penerapan Digital Signature pada Dunia Internet Nur Cahya Pribadi NIM : 13505062 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15062@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciSistem Keamanan Jual Beli Online Menggunakan Algorithma RSA dan MD5 Berbasis Web
Sistem Keamanan Jual Beli Online Menggunakan Algorithma RSA dan MD5 Berbasis Web Slamet Widodo 1,Raden Abdul Hadi Hag 2 Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Jalan Srijaya Negara, Palembang
Lebih terperinciPENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL
PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL Deny Adhar Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama Medan Jln. Kol. Yos. Sudarso Km. 6,5 No. 3A Medan adhar_7@yahoo.com Abstrak SQLite database
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Dalam perancangan program simulasi dan penyusunan aplikasi ini terdiri dari empat tahapan, yaitu analisis, perancangan, pengkodean, dan pengujian/implementasi. Tahap
Lebih terperinciBAB VI PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan proses serta hasil pengujian yang dilakukan terhadap
BAB VI PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses serta hasil pengujian yang dilakukan terhadap protokol SMS-Banking yang dibuat serta implementasinya pada perangkat lunak simulasi. Pembahasan dalam
Lebih terperinciPenggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan
Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan Andreas Dwi Nugroho (13511051) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciSistem Keamanan Transaksi e-commerce
Sistem Keamanan Transaksi e-commerce Latar Belakang Isu privasi adalah salah satu permasalahan serius yang menarik untuk dikaji dalam dunia E-Commerce. Hasil polling yang dilakukan oleh majalah Business
Lebih terperinciKriptografi. A. Kriptografi. B. Enkripsi
Kriptografi A. Kriptografi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. Proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan
Lebih terperinciOleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara
Konsep Enkripsi dan Dekripsi Berdasarkan Kunci Tidak Simetris Oleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara Dalam tulisan saya pada bulan Agustus lalu telah dijelaskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi di dunia berkembang pesat seiring dengan semakin banyaknya penggunaan fasilitas internet di hampir seluruh lapisan masyarakat dunia.
Lebih terperinciSISTEM KRIPTOGRAFI. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom
SISTEM KRIPTOGRAFI Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom Materi : Kriptografi Kriptografi dan Sistem Informasi Mekanisme Kriptografi Keamanan Sistem Kriptografi Kriptografi Keamanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia semakin canggih dan teknologi informasi semakin berkembang. Perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem informasi. Terutama
Lebih terperinciElliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman. Metrilitna Br Sembiring 1
Elliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman Metrilitna Br Sembiring 1 Abstrak Elliptic Curve Cryptography (ECC) pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman.
Lebih terperinciStudi dan Implementasi Optimal Asymmetric Encryption Padding(OAEP) pada Algoritma RSA untuk Mencegah Adaptive Chosen Ciphertext Attacks
Studi dan Implementasi Optimal Asymmetric Encryption Padding(OAEP) pada Algoritma RSA untuk Mencegah Adaptive Chosen Ciphertext Attacks Tara Baskara 135 04 042 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keamanan Data Keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari sebuah sistem informasi. Masalah keamanan sering kurang mendapat perhatian dari para perancang dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH
BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat, termasuk teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat merupakan
Lebih terperinciAplikasi Enkripsi Instant Messaging Pada Perangkat Mobile Dengan Menggunakan Algoritma Elliptic Curve Cryptography (ECC)
Aplikasi Enkripsi Instant Messaging Pada Perangkat Mobile Dengan Menggunakan Algoritma Elliptic Curve Cryptography (ECC) Andreas Dwi Nugroho Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI
ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI E-MAIL Satya Fajar Pratama NIM : 13506021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16021@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciANALISIS KEAMANAN PROTOKOL PADA INFRASTRUKTUR KUNCI PUBLIK
ANALISIS KEAMANAN PROTOKOL PADA INFRASTRUKTUR KUNCI PUBLIK Adi Purwanto Sujarwadi NIM : 13506010 Perangkat lunak Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Gedung Benny Subianto,Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciAplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop
Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop Ratno Prasetyo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260 Telp : (021) 5853753
Lebih terperinciImplementasi Keamanan pada Transaksi Data Menggunakan Sertifikat Digital X.509
Implementasi Keamanan pada Transaksi Data Menggunakan Sertifikat Digital X.509 Is Mardianto 1, Kuswandi 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta,
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Algoritma MD5 Untuk Pengamanan Password
Analisis Penerapan Algoritma MD5 Untuk Pengamanan Password Inayatullah STMIK MDP Palembang inayatullah@stmik-mdp.net Abstrak: Data password yang dimiliki oleh pengguna harus dapat dijaga keamanannya. Salah
Lebih terperinciALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA
ABSTRAK ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA Makalah ini membahas tentang pengamanan pesan rahasia dengan menggunakan salah satu algoritma Kryptografi, yaitu algoritma ElGamal. Tingkat keamanan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kini manusia dipermudah oleh teknologi untuk menyampaikan informasi. Media komunikasi yang diciptakan manusia tersebut memang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang silih berganti telah mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Salah satunya dibidang komputer. Komputer sangat membantu
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Aplikasi ini digunakan untuk memberikan digital signature terhadap file executable JAR. Permasalahan yang timbul diantaranya :
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring semakin populernya bahasa pemrograman java maka semakin banyak pula bermunculan file-file executable JAR di internet. File executable JAR adalah file executable
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan rincian semua hal yang menjadi dasar penulisan skripsi ini mulai dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Analisa berdasarkan penjelasan mengenai algoritma RC4 dan RC6, dapat diketahui beberapa perbedaan mendasar antara RC6 dengan RC4. RC6 menggunakan 4 register
Lebih terperinciBAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian ini, akan dibahas mengenai proses implementasi add-on, mulai dari deskripsi lingkungan implementasi, batasan implementasi, dan hasil yang didapatkan. Setelah
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
ANALISIS ALGORITMA ENKRIPSI ELGAMAL, GRAIN V1, DAN AES DENGAN STUDI KASUS APLIKASI RESEP MASAKAN Dimas Zulhazmi W. 1, Ary M. Shiddiqi 2, Baskoro Adi Pratomo 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi atau Cryptography berasal dari kata kryptos yang artinya tersembunyi dan grafia yang artinya sesuatu yang tertulis (bahasa Yunani) sehingga kriptografi
Lebih terperinciPenerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa
Penerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa Abstrak Ario Yudo Husodo NIM : 13507017 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata kriptografi dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan
Lebih terperinciPada sistem terdistribusi, security berfungsi untuk: pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak
11. SECURITY Definisi Keamanan Keamanan (Security) : Serangkaian langkah untuk menjamin privasi, integritas dan ketersediaan sumber daya seperti obyek, database, server, proses, saluran, dll yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic mail(email) adalah suatu sistem komunikasi elektronik yang saat ini telah menjadi bagian yang penting dalam melakukan komunikasi. Kecepatan, ketepatan serta
Lebih terperinciKeamanan Sistem Komputer. Authentication, Hash Function, Digital Signatures, Quantum Cryptography
Keamanan Sistem Komputer Authentication, Hash Function, Digital Signatures, Quantum Cryptography Identification vs Authentication Identifikasi, menyatakan identitas suatu subjek Autentikasi, membuktikan
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 Keamanan dan Administrasi Database. (Chap. 20 Conolly)
PERTEMUAN 12 Keamanan dan Administrasi Database (Chap. 20 Conolly) Keamanan Database Keamanan Database : Mekanisme yang melindungi database terhadap ancaman disengaja atau tidak disengaja. Keamanan database
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dan perancangan aplikasi untuk mengamankan informasi yang terdapat dalam file. Dalam proses pengamanan informasi pada sebuah
Lebih terperinciPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME 1 Amiluddin, 2 Berto Nadeak 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPublic Key Cryptography
Public Key Cryptography Tadya Rahanady Hidayat (13509070) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia tadya.rahanady@students.itb.ac.id
Lebih terperinciStudi dan Analisis Perbandingan Antara Algoritma El Gamal dan Cramer-Shoup Cryptosystem
Studi dan Analisis Perbandingan Antara Algoritma El Gamal dan Cramer-Shoup Cryptosystem Yudhistira 13508105 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciOtentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature)
Bahan Kuliah ke-18 IF5054 Kriptografi Otentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciImplementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN
Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN Anggi Purwanto Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom Jl.
Lebih terperinciERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI TEKNIK - TEKNIK PENYANDIAN ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DATA (PART - II) PENGGUNAAN KUNCI Salah satu cara untuk menambah tingkat keamanan sebuah algoritma enkripsi
Lebih terperinciPERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman)
Media Informatika Vol. 9 No. 2 (2010) PERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman) Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciImplementasi Metode Kriptografi RSA Pada Priority Delaer Untuk Layanan Penjualan Dan Pemesanan Handphone Berbasis J2ME
Implementasi Metode Kriptografi RSA Pada Priority Delaer Untuk Layanan Penjualan Dan Pemesanan Handphone Berbasis J2ME Arinta Nugrahani Ayuningtyas 1 Mike Yuliana 2 M Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik
Lebih terperinciImplementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design
terjadi. Dalam penelitian ini berbagai ancaman yang dapat timbul pada saat pemilihan berlangsung akan dianalisis dalam empat kelas besar yakni: a Disclosure, yakni akses terhadap informasi oleh pihak yang
Lebih terperinciTEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI. Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) Substitusi. Tabel Subsitusi. Substitusi Blocking Permutasi Ekspansi Pemampatan
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI Substitusi Blocking Permutasi Ekspansi Pemampatan 1 2 Substitusi Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1
Pemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1 Miftah Mizan NIM : 13507064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 3 KRIPTOGRAFI RSA
BAB 3 KRIPTOGRAFI RSA 3.1 Sistem ASCII Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih dahulu Sistem ASCII sebagai system standar pengkodean dalam pertukaran informasi yaitu Sistem ASCII. Plainteks yang akan dienkripsi
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Kunci Publik. Dengan Menggunakan Prinsip Binary tree. Dan Implementasinya
Algoritma Kriptografi Kunci Publik Dengan Menggunakan Prinsip Binary tree Dan Implementasinya Hengky Budiman NIM : 13505122 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciAlgoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
Algoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Paramita 1) 1) Program Studi Teknik Informatika STEI ITB, Bandung, email: if14040@studentsifitbacid Abstract MAC adalah fungsi hash satu arah yang menggunakan
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem
Algoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem Muhamad Reza Firdaus Zen NIM : 13504048 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Bandung, email: if14048@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBab 3. Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB Imam Ramadhan Hamzah Entik insanudin MT. e-mail : imamrh@student.uinsgd.ac.id Universitas Islam Negri Sunan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Elliptic Curve Cryptography Untuk Enkripsi dan Penandatanganan Data Pada Sistem Informasi Geografis (SIG)
Penerapan Algoritma Elliptic Curve Cryptography Untuk Enkripsi dan Penandatanganan Data Pada Sistem Informasi Geografis (SIG) Eric Cahya Lesmana (13508097) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik
Lebih terperinci