Lobus Frontalis. Latar Belakang
|
|
- Adi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lobus Frontalis Disusun oleh: Nuraini R.A , Putriana Ilmi , Rininta D.R , Megariana , Army Triasari , Andina W.S , Laili Qadrina , Hasya Rahmania , Farisa Ulfa , Shofa Dzakiah , Rr. Permata , Shara Fadhilla Latar Belakang Ilmu psikologi saat ini sangat erat hubungannya dengan dunia kedokteran, terlebih sekarang sudah muncul ilmu baru yaitu nueropsychology. Sebagai calon sarjana psikologi kita dituntut dapat menganalisis manusia dari berbagai sudut pandang tidak hanya berdasarkan satu teori saja. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi khususnya perkembangan dalam ilmu neuropsychology, calon psikolog dituntut bisa menguasai atau setidaknya memahami ilmu ini sebagai bagian atau salah satu alat dalam menganalisis perilaku manusia. Dalam ilmu neuropsychology dikatakan bahwa otak sangat erat kaitannya dengan perilaku. Bagian-bagian otak sangat banyak salah satunya adalah lobus frontalis. Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dari otak kita yang berhubungan dengan aspek tingkah lakudari berbagai fungsi tersebut ada beberapa fungsi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi psikis manusia yaitu kognisi dan emosi. Dengan mempelajari anatomi, fungsi, cara bekerja, dan penyakit-penyakit yang terkait dengan lobus frontalis. Salah satu sindrom yang terkait dengan lobus frontalis adalah schizophrenia, parkinson, dan korsakoff s sindrom. Dengan mempelajari lobus frontalis secara keseluruhan dapat membantu calon psikolog untuk menganalisis individu dengan sindroma ini, mendeteksi dengan cepat bahkan sampai membantu dalam penyusunan intervensi. Contoh lainnya adalah lobus frontalis berkaitan erat juga dengan perkembangan emosi. Emosi adalah salah satu bagian yang dibahas di psikologi. Dengan mempelajari lobus frontalis maka juga dapat membantu mendeteksi dan mendiagnosis individu terkait dengan gangguan emosi bahkan membantu merancang intervensi yang tepat. Dengan fungsi lobus frontalis yang telah dijelaskan di atas dan kaitannya dengan fungsi-fungsi psikis maka sangat penting sub bahasan ini dipelajari oleh para calon sarjana psikologi. Diharapkan dengan mempelajari ilmu ini akan membantu para calon psikolog dalam mendiagnosis klien dan menganalisis kepribadian individu. LOBUS FRONTALIS Anatomi Lobus Frontalis Berdasarkan beberapa fungsi, lobus frontalis dibagi menjadi 3 kategori umum yaitu: 1. Motor Motor cortex adalah area 4. Motor cortex berfungsi untuk gerakan voluntary
2 2. Premotor Premotor cortex termasuk area 6 an 8. Pada manusia, area 6 diperluas menjadi area broca (44). Premotor cotex berhubungan dengan kortek motor primer dan penting untuk integrasi dan program program gerakan yang berurutan 3. Prefrontal Prefrontal terbagi atas 3 area yaitu dorsolateral (area 9,46), lateral frontopolar cortex (area 10), dan ventrolateral prefrontal cortex (47, 45, 44). Dalam prefrontal ini terdapat 3 sirkuit yakni Sirkuit dorsolateral, Sirkuit orbitofrontal, Sirkuit cingulatum. Hubungan antara motor-dan premotor Premotor bertugas untuk mempengaruhi gerakan, menerima proyeksi, dan berhubungan motor area untuk menggerakkan anggota tubuh, menerima proyeksi untuk gerakan mata dan mengirimnya pada area yang akan mengeksekusi kontrol gerakan mata. Hubungan dengan prefrontal area Dorsolateral prefrontal cortex berfungsi untuk menerima input utama dari posterior parietal area dan the superior temporal sulcus. Area lainnya berfungsi untuk menerima proyeksi dari lobus temporal dari area auditory dan visual. Teori dari lobus Frontal - Pengaturan sementara dari perilaku adalah fungsi utama dari frontal lobe. Jika motor cortex memfasilitasi mekanisme eksekusi dari individual movement, maka premotor cortex memilih movement mana yang akan dieksekusi. Passingham mengusulkan bahwa bagian premotor berfungsi untuk memilih perilaku dalam merespon tanda dari eksternal dan suppelemtary motor cortex,. Passingham menyarankan bahwa area 8 dispesialisasikan untuk gerakan terhadap stimulus langsung (stimulus-directed movement), dan area 8A bertuga untuk gerakan yang distimulasi oleh drive internal (internally driven movements). Motor cortex bertugas untuk membuat movement. Premotor cortex bertugas untuk memilih movement. Maka prefrontal cortex bertuga untuk mengontrol proses kognitif agar movement yang tepat dapat dipilih di waktu yang tepat dan di tempat yang tepat. Asymmetry of Frontal Lobe Function - Jika membahas fungsi asimetris dari parietal dan temporal association cortex, dapat diperkirakan bahwa frontal lobe juga berfungsi asimetris. Bersamaan dengan general complementary organization dari hemisfer kiri dan kanan, maka lobus frontal kiri memiliki peran yang penting terkait dengan bahasa. Sementara lobus frontal kanan memiliki peran besar seperti ekspresi wajah.
3 Simptom-simptom dari kerusakan lobus frontalia Disturbance of motor function Fine movements, speed and strength - Kerusakan pada primary motor cortex biasanya diasosiasikan dengan kehilangan kemampuan untuk melakukan gerakan tangan yang baik, biasanya disebabkan oleh adanya kehilangan proyeksi langsung dari cortocospinal ke motor neuron Movement Programming - Kerusakannya menyebabkan adanya gangguan pada gerakangerakan lengan dan wajah. Kerusakan pada kedua bagian lobus frontal, yaitu bagian kiri dan kanan menyebabkan adanya gangguan dalam menganalisis gerakan-gerakan wajah, karena lobus frontal juga berpengaruh terhadap pengendalian gerakan-gerakan wajah. Voluntary Gaze - Kesulitan pasien dengan luka frontal jumpai dalam tugas visual -tugas pencarian menunjukkan pentingnya korteks frontal untuk aspek-aspek tertentu dari kontrol oculomotor. Hanya studi oleh Guitton dan rekan memiliki efek lokal di bidang frontal, tetapi kemungkinan bahwa defisit paling parah dalam melaksanakan tugas-tugas seperti diasosiasikan dengan kerusakan pada bidang-bidang tersebut. Corollary Discharge - Teuber mengusulkan bahwa harus ada sinyal atau tanda, untuk menghasilkan gerakan dan juga sinyal yang menandakan bahwa suatu gerakan akan terjadi. Corollary Discharge - Teuber berpendapat bahwa gerakan yang sengaja dilakukan melibatkan dua set sinyal lebih dari satu. Ada perintah gerakan, melalui system motorik untuk efek gerakan, dan ada Corollary Discharge dari asosiasi korteks lobus frontal parietal dan temporal yang mengatur system sensori untuk mengantisipasi tindakan motorik. Jadi, sistem sensorik seseorang dapat menginterpretasikan perubahan dalam dunia eksternal dalam hal informasi tentang dirinya atau gerakannya. Speech - Ada dua area berbicara di lobus frontal: Broca daerah, yang dia anggap sebagai perpanjangan dari area lateral premotor dan area pelengkap berbicara, yang dia anggap sebagai perpanjangan dari area motorik tambahan. Dilihat dengan cara ini, area Broca memilih kata-kata berdasarkan isyarat. Sebaliknya, area berbicara tambahan diperlukan untuk mengambil katakata tanpa isyarat eksternal, yang juga konsistent dengan fungsi umum area motorik tambahan. Loss of different thinking : Salah satu akibat dari luka yang ada pada lobus frontal adalah berkurangnya kemampuan dalam melakukan divergent thinking. Beberapa hal yang mendukung pernyataan tersebut adalah:
4 - Behavioral Spontaneity : Seseorang yang mengalami luka pada lobus frontal (baik bagian kiri maupun kanan-nya) kehilangan spontanitas dalam berbicara serta kesulitan dalam mengeluarkan kata atau fase yang tepat. - Strategy Formation : Seseorang dengan luka pada lobus frontal mengalami kesulitan untuk melakukan rencana atau strategi kognitif untuk menyelesaikan masalah. Lemahnya Respon terhadap Hambatan dan Tingkah laku yang tidak fleksibel. - Sifat yang paling umum yang dapat diamati dari seorang pasien lobus forntal adalah mereka memiliki kesulitan dalam menggunakn informasi (umpan balik) dari isyarat yang ada di lingkungannya untuk meregulasi atau merubah perilaku mereka. Response Inhibition : Pasien dengan luka pada lobus frontalis konsisten mengulang respon setelah penghentian stimulus asli dalam respon pada berbagai situasi tes, khusunya ketika ada perubahan tuntutan. Rist Taking and Rule Baking : Lobus frontal pasien dibedakan dari pasien lainnya didalam kegagalan mereka untuk mematuhi instruksi tugas. Subjek dengan luka pada lobus frontal cenderung mengabaikan sinyal, sehingga terus jalan pada jalan yang salah dan membuat lebih banyak kesalahan. Associative Learning : Banyak yang mengklaim bahwa pasien dengan luka besar pada lobus frontal tidak bisa meregulasi perilaku mereka dalam merespon internal stimuli Poor temporal memory - Berdasarkan penelitian-yang dilakukan Jacobsen, menunjukkan pentingnya peran frontal cortex dalam beberapa jenis dari proses short-term memory, dan beberapa bagian dari prefrontal cortes berhubungan dengan penyimpanan jenis-jenis informasi yang berbeda. Corsi merancang suatu penelitian tentang memori mengenai urutan hal-hal yang sudah terjadi, atau biasa disebut recency memory. Penelitian ini mengindikasikan frontal lobe kanan penting untuk recency memori nonverbal atau bergambar, sedangkan frontal lobe kiri penting untuk verbal recency. Impaired social and sexual behavior - Perilaku sosial dan seksual keduanya membutuhkan tanggapan yang fleksibel yang sangat tergantung pada isyarat yang kontekstual karena itu, luka pada lobus frontal akan mengganggu kedua perilaku tersebut. Dari observasi pada beberapa pasien, ada dua perubahan kepribadian, yaitu pseudepression dan pseudopsycopathy. Penderita pseudepression menunjukan symptom seperti apatis dan tidak peduli, kehilangan inisiatif, penurunan minat seksual, sedikit emosi berlebihan, dan sedikit atau tidak sama sekali verbal output. Penderita pseudopsychopathy menunjukan perilaku yang kekanakan,, kurangnya taktis dan pengendalian, bahasa kasar, perilaku seksual yang kacau, meningkatnya aktivitas motorik, dan kurangnya keterampilan sosialya.
5 Clinical neuropsychological assessment of frontal lobe damage Fungsi Tes Keterangan Response inhibition Verbal Design Wisconsin Sorting Stroop Thurstone Gotman-Milner Design Card Word Merupakan tes yang paling baik untuk mengetahui pemfungsian dorsolateral cortex. Individu dengan luka pada prefrontal cortex akan menampilkan performa yang buruk pada tes ini, tetapi luka di area wajah akan menampilkan performa terburuk, luka pada area mata akan menampilkan performa yang sedikit lebih baik. Performa terburuk akan ditampilkan oleh incdividu dengan luka pada hemisfer kiri. Pasien dengan masalah pada lobus frontalis akan menggambar dengan jumlah benda yang tidak terlalu banyak, objek-objek yang dapat diberi nama, atau menggambar figur yang sama berulang-ulang. Motor Hand Dynamometer Luka pada girus postcentral atau precentral akan Kemampuan Bahasa Aphasia Spelling Phonetic Discrimination Finger Tapping Sequencing Token mengurangi kekuatan dan kecepatan ketukan jari contralateral secara signifikan. Dapat di-assess dengan Kolb and Milner s facial-sequence test Luka pada frontal kiri di sekitar area Broca menyebabkan kurangnya kemampuan dan produksi bahasa. Luka pada bagian wajah menganggu fungsi mengeja dan dapat di assess dengan tes mengeja manapun yang terstandarisasi. Merupakan tujuan lain untuk meng-assess fungsi bagian wajah. Performa terburuk akan dimiliki oleh individu dengan luka di bagian wajah, khususnya bagian kiri. Luka di luar bagian wajah juga dapat mengganggu performa secara signifikan pada tes ini. Reference : Kolb, Bryan; Whishaw, Ian G Fundamentals of Human Neuropsychology 4th Edition. New York: W. H. Freeman and Company.
PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor
MODUL PERKULIAHAN Sistem Sensorimotor Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 11 MK61045 Abstract Membahas tentang sistem sensorimotor Kompetensi Mampu menjelaskan sistem
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: Fakultas Psikologi SISTEM SENSORI MOTOR 1. Tiga Prinsip Fungsi Sensorimotor 2. Korteks Asosiasi Sensorimotor 3. Korteks Motorik Sekunder 4. Korteks Motorik Primer 5. Serebelum dan
Lebih terperinciPeningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas
Lobus Otak dan Fungsinya Lobus Frontal Lobus frontal adalah rumah bagi pemikiran kognitif kita, dan itu adalah proses yang menentukan dan membentuk kepribadian seorang individu. Pada manusia, lobus frontal
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL
TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi KELOMPOK 7 : Hartarti Rabecca Sianturi 190110080023 Nita Anja 190110080027 Lamia Irhammy 190110080029 Aulia Hanafitri
Lebih terperinciFUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB
FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI
Lebih terperinciSudah benarkah cara belajar Anda?
Sudah benarkah cara belajar Anda? Setelah mengevaluasi jawaban ujian mahasiswa, saya bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang membaca dan tidak mampu menulis!!. Hal ini dapat dilihat dari
Lebih terperinciIdentifikasi dan prediksi reaktivitas stres melalui pengukuran baseline executive function
Identifikasi dan prediksi reaktivitas stres melalui pengukuran baseline executive function sebuah kontribusi ilmiah dalam bidang cognitive neuropsychology Donny Hendrawan, Ph.D. Prakonferensi Neuropsychology
Lebih terperinciANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain
Lebih terperinciAdriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Autism aritnya hidup sendiri Karakteristik tingkah laku, adanya defisit pada area: 1. Interaksi sosial 2. Komunikasi 3. Tingkah laku berulang dan terbatas A. Adanya gangguan
Lebih terperinciANATOMI GANGLIA BASALIS
ANATOMI GANGLIA BASALIS Basal Ganglia terdiri dari striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Nukleus pedunkulopontin tidak
Lebih terperinciKonteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis
Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis Pengukuran Aspek2 Psikologik Dalam psikodiagnostik, kepribadian individu dapat diketahui melalui: 1) Aspek2 yg dicari dalam lingkungannnya (interpsikis)
Lebih terperinciRaisa Bellana M Putri Soonia Z Kamila Nurul A Denisa Arsanti Nadira Khalida K.
A P H A S I A Neuropsychology Revised Assesment Raisa Bellana M. 190110070029 Putri Soonia Z. 190110070123 Kamila Nurul A. 190110080003 Denisa Arsanti 190110080021 Nadira Khalida K. 190110080025 Inggar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENGUKURAN EXECUTIVE FUNCTION DI INDONESIA: TES KELANCARAN VERBAL
PENGEMBANGAN PENGUKURAN EXECUTIVE FUNCTION DI INDONESIA: TES KELANCARAN VERBAL Donny Hendrawan, Ph.D., Psikolog Konferensi Nasional Neuropsychology Fakultas Psikologi UGM 29-30 Oktober 2014 APA ITU EXECUTIVE
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK. Perbedaan Fungsi Hemisfer Kiri dan Kanan. Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Neuropsikologi
TUGAS KELOMPOK Perbedaan Fungsi Hemisfer Kiri dan Kanan Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Neuropsikologi Disusun oleh : KELOMPOK I Riskiyana 190110080001 Fadilla Rizki 190110080006 Margyesti 190110080007
Lebih terperinciA. Bagian-Bagian Otak
A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak
Lebih terperinciHAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin
HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK Mohamad Sugiarmin PERSEPSI Proses mental yg menginterpretasikan dan memberi arti pd obyek yg ditangkap atau diamati oleh indera. Ketepatan persepsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik, kognitif, dan kematangan sosial yang kritis dari masa anak-anak ke dewasa. Perubahan kognitif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia (SDM) dimasa yang akan datang, oleh karenanya pembangunan manusia di masa yang akan datang haruslah
Lebih terperinciModul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun
Lebih terperinciPERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar
Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar mempunyai hak cipta yg tidak bisa ditelusuri satu persatu, utk itu mohon tidak menyebarluaskan atau mengunggah powerpoint
Lebih terperinciIFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA METODE OBSERVASI SEBAGAI FUNGSI ASSESSMENT PADA ANAK TUNA GRAHITA O B S E R V A S I Pengamatan yang dilakukan untuk mengenal dan memahami
Lebih terperinciCognitive Function Across Manic or Hypomanic, Depressed, and Euthymic States in Bipolar Disorder
Ringkasan [4] Cognitive Function Across Manic or Hypomanic, Depressed, and Euthymic States in Bipolar Disorder Rumusan: Studi ini dilakukan bagi melihat fungsi neuropsikologis bagi setiap tahapan dari
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR SPESIFIK
KESULITAN BELAJAR SPESIFIK PENGERTIAN IDEA (1997) : Anak-anak yang mengalami hambatan / penyimpangan pada satu / lebih proses-proses psikologis dasar yg mencakup pengertian / penggunaan bahasa baik lisan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Penurunan Kognitif pada Infeksi STH. Infeksi cacing dapat mempengaruhi kemampuan kognitif.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mekanisme Penurunan Kognitif pada Infeksi STH Infeksi cacing dapat mempengaruhi kemampuan kognitif. 13 Efek cacing terhadap kognitif dapat terjadi secara langsung maupun tidak
Lebih terperinciCOGNITIVE FUNCTIONS. Cut Aldira R.C Jusiera Zahra S
CGNITIVE FUNCTINS Cut Aldira R.C Jusiera Zahra S Lateralisasi Fungsi Handedness & Genetikanya >90% dari seluruh manusia kinan 9-10% dari seluruh manusia kidal, tetapi sebagian besar merupakan ambidekstrus
Lebih terperinciFORM OBSERVASI Mini Mental State Examination (MMSE)
97 LAMPIRAN 2. FORM OBSERVASI Mini Mental State Examination (MMSE) Nama Pasien : Dokter : Tanggal Pemeriksaan : Fisioterapi : Variable Score Normal Orientasi Sekarang Tahun berapa? 1 Musim apa? 1 Tanggal
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode dan nama mata kuliah : PG 422 (3 sks) Topik bahasan : Psikodiagnostik III Wawancara Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami orientasi perkuliahan (membahas tentang silabus, peraturan kelas,
Lebih terperinciAPHASIA. Klasifikasi Gangguan Bahasa
APHASIA Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari perilaku yang ditunjukkan oleh manusia, karena bahasa melibatkan memori, belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan ekspresi. Sehingga
Lebih terperinciLOBUS PARIETAL. (Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurospikologi) Disusun oleh : Kelompok 5 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
LOBUS PARIETAL (Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurospikologi) Disusun oleh : Kelompok 5 Anggita Intania Putu Desy 190110080015 Evanny Anatassia 190110080018 Dian Permata Sari 190110080019 Septia
Lebih terperinciTahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk
Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun ajaran baru selalu membuat orang tua menjadi sibuk. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, juga biaya yang semakin mahal dan anak juga harus disiapkan
Lebih terperinciBAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf
BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Umum Program Pembelajaran di TK kota Bandung
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Kondisi Umum Program Pembelajaran di TK kota Bandung Pada TK penelitian terdapat beberapa kondisi umum yang menunjang pelaksanaan program pembelajaran
Lebih terperinciMenyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca
Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca A. Pendahuluan Diposting oleh : Zikwan, S.Pd. Secara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik
Lebih terperinciFUNGSI KORTIKAL LUHUR
FUNGSI KORTIKAL LUHUR PENDAHULUAN Otak merupakan organ untuk berfikir yang dapat terganggu oleh berbagai sebab seperti stroke. Bagian tertentu otak mernpunyai fungsi khusus, fungsi luhur dalam keadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai dengan penderita terlihat sedih, murung, kehilangan semangat, mengalami distorsi kognitif misalnya kepercayaan diri yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ditemukan pada siswa-siswi tersebut. Gangguan kebahasaan itu meliputi reseptif
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil uji kebahasaan dengan menggunakan metode Pemeriksaan Komunikasi Hemisfer Kanan (PKHK) terhadap siswa kelas 6 Sekolah Dasar 04 Purus Pantai Padang menunjukkan adanya beberapa
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi
PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi Terhadap Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Penelitian Fungsi Otak Penelitian
Lebih terperinciGANGGUAN FUNGSI LUHUR. Dr. ISKANDAR JAPARDI. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
GANGGUAN FUNGSI LUHUR Dr. ISKANDAR JAPARDI Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Otak merupakan organ untuk berfikir yang dapat terganggu oleh berbagai sebab seperti stroke.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara mengajar 2.1.1 Pengertian Cara mengajar Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) siswa. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Depresi Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang mempunyai gejala utama afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan kekurangan energi yang menuju meningkatnya
Lebih terperinciGERSTMANN S SYNDROME
GERSTMANN S SYNDROME Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi Lestari Fauziah 190110080011 Theresia M. Purba 190110080024 Hj. Dewi Ariani 190110080046 Stella P. Utami 190110080047
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita membutuhkan kontrol melalui otak. Otak membentuk pemikiran manusia, memahami peristiwa, dan menyimpan kenangan dalam memori.
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sudah menjadi kebiasaan, seseorang mendengarkan musik ketika melakukan berbagai aktivitas. Begitupun ketika dilakukan proses pembelajaran, ada kebiasaan mahasiswa mendengarkan musik ketika mereka
Lebih terperinciModul ke: Pedologi. Pengantar. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Pedologi Pengantar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pedologi Psikologi Anak dan Remaja Bermasalah Bidang terapan dari Psikologi Perkembangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan periode perkembangan yang sangat cepat seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan
Lebih terperinciTes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07
MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 07 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract
Lebih terperinciAFASIA
A F A S I A --------------------------- AFASIA --------------------------- DEFINISI Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari bahasa yang digunakan individu dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman dan
Lebih terperinciNursakinah Oktaviana Sasmita, S.Psi, M.Si
Modul ke: DAP (Draw A Person) Fakultas PSIKOLOGI Nursakinah Oktaviana Sasmita, S.Psi, M.Si Program Studi Tes Proyektif SEJARAH DAP Sejarah Perkembangan Tes DAP Tes DAP (Draw A Person) atau juga sering
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM CP3 AUTOMATIC PROCESSING
MODUL PRAKTIKUM CP3 AUTOMATIC PROCESSING Disusun oleh: Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 PENDAHULUAN Ke arah mana anak panah di bawah
Lebih terperinciIntroduction to Computer Architecture. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 --
Introduction to Computer Architecture Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Acknowledgement
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan akan dibahas analisis hasil peneltian tentang Efektifitas pengkajian metode NIHSS dan ESS dalam membuat diagnosa keperawatan aktual pada pasien stroke berat fase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan. Kesehatan
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam proses pembelajaran, seseorang dituntut kemampuannya untuk dapat mengerti dalam waktu tertentu. Mengerti dapat diartikan bahwa seseorang telah memahami suatu metode atau teori yang disampaikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari proses belajar. Memori atau mengingat sangat berkaitan dengan proses belajar. Belajar dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh?
PENDAHULUAN Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh? Kecerdasan adlh bawaan sejak lahir, yg perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan & interaksi individu dg lingkungan Out bound
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis.
PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN
Lebih terperinciSensasi dan Persepsi
SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat menyadari bahwa
Lebih terperinciKemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan
Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Seseorang akan bisa menulis dengan baik kalau ia banyak membaca.
Lebih terperinciPENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi
PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi
Lebih terperinciDIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus
DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon
Lebih terperinciPENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SANTI E. PURNAMASARI
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SANTI E. PURNAMASARI Fak. Psikologi UMBY Tujuan Agar tenaga kesehatan dapat ; a. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan risiko terjadinya kelainan
Lebih terperinciInteraksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]
Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas] [ Chapter 2] Manusia (The Human) Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jalur Input Output Informasi (in/out) melalui Penglihatan Pendengaran Sentuhan
Lebih terperinciFungsi - Fungsi Psikologis Manusia Menuju Perubahan MUHAMMAD FIERZA MUCHAROM, M.SI,PSI
Fungsi - Fungsi Psikologis Manusia Menuju Perubahan MUHAMMAD FIERZA MUCHAROM, M.SI,PSI Who is the Object Cara Memandang Manusia Bersifat EKLEKTIK HOLISTIK Behaviouristik Psikoanalisa Humanistik-transpersonal
Lebih terperinciOTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif
Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral
Lebih terperinciSENSASI PERSEPSI Biopsikologi
SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak dimulai dari bayi, usia bermain atau toddler,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH Pendahuluan Pada hakikatnya, anak manusia, ketika dilahirkan telah dibekali dengan bermacam-macam potensi yakni kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: Sugihartono, M.Pd dan Tim yulia_ayriza@uny.ac.id PENGANTAR Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: SISTEM VISUAL 1. Prinsip umum persepsi visual 2. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina 3. Retina dan Translasi Cahaya 4. Dari Retina ke Korteks Visual Primer 5. Melihat Batas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan tersebut muncul sebagai bentuk keinginannya agar diterima oleh sosial dan masyarakat.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA. OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom PERUBAHAN PADA LANSIA Anatomi Dewasa Perubahan pada lansia Otak Saraf otonom Sistem saraf perifer Otak terletak di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Ponija, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh. Mengontrol kehamilan secara rutin dan menjelaskan keluhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dapat menyebabkan beberapa perubahan anatomi dan fisiologi dalam tubuh. Mengontrol kehamilan secara rutin dan menjelaskan keluhan yang dirasakan kepada dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skizofrenia menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Skizofrenia menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ, 2001) adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Oleh: Sri Maslihah PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia yang senantiasa menarik perhatian dengan berbagai tingkah laku anak yang luar biasa dinamis, variatif dan inovatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bertambahnya usia, kondisi lingkungan yang tidak sehat, baik karena polusi udara serta pola konsumsi yang serba instan ditambah lagi dengan pola rutinitas yang padat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan dalam
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinciEMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK
EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sifatnya primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di samping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa tumor yang
Lebih terperinciGANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan
GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI Pendahuluan Epilepsy dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang transient mulai dari gannguan kesiagaan ringan sampai hilangnya kesadaran. hal ini disebabkan terdapatnya
Lebih terperinciKuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Learning disability? LD adalah istilah umum untuk menggambarkan kondisi sso yang mempengaruhi cara belajar dan keberfungsiannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah
Lebih terperinciModul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Pedologi Skizofrenia Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SCHIZOPHRENIA Apakah Skizofrenia Itu? SCHIZOS + PHREN Gangguan jiwa dimana penderita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Atensi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Jaringan Atensi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Atensi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Jaringan Atensi Atensi merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari untuk proses belajar dan memahami informasi baru.
Lebih terperinci