ARTIKEL SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PARIWISATA PADA KABUPATEN BENGKULU SELATAN
|
|
- Ratna Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PARIWISATA PADA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun Oleh Nama : Heri Kiswanto NIM : Program Studi : Teknik Informatika Jenjang : Strata 1 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA 2013
2 1.1 Latar Belakang Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai salah satu kabupaten yang secara administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam dan berbagai potensi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Bengkulu Selatan berada di sebelah Barat Bukit Barisan dengan luas administrasi lebih kurang 1.186,10 kilometer persegi dan luas wilayah lautan 384 kilometer persegi. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada 4 o 5 o LS dan 102 o 103 o BT. Secara administratif Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma, sebelah timur dengan provinsi Sumatera Selatan, sebelah selatan dengan Kabupaten Kaur, dan sebelah barat dengan samudera Indonesia. Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, jalur pertama klasifikasi Daerah Dataran Rendah : meter di atas permukaan laut dengan luas mencapai 50,93 persen, jalur kedua klasifikasi Daerah Berbukit : meter di atas permukaan laut dengan luas mencapai 43 persen, sedangkan jalur ketiga terletak di sebelah Utara Timur sampai ke puncak Bukit Barisan dengan luas mencapai 6,07 persen. Sektor kepariwisataan yang ada di bengkulu selatan terus dibangun oleh pemerintahan untuk mencapai kemajuan wisata yang lebih bagus dan nyaman untuk dikunjungi. Salah satu obyek wisata yang menjadi andalan di bengkulu selatan adalah Pantai Duayu Sekundang atau sering disebut Pantai Pasar Bawah yang terletak dalam wilayah kota Manna kurang lebih dengan jarak tempuh 3 km dari pusat kota, di sekitar pantai ini juga terdapat kolam renang, lapangan Tenis dan TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ), pantai dengan gelombang sedang ini mempunyai daya tarik bagi wisatawan lokal dan domestik. Orang-orang beranggapan kalau belum ke Pantai
3 Pasar Bawah maka belum sampai di Kota Manna Kota Kenangan. Contoh obyek wisata lainnya adalah Meriam Honisuit Manna, Obyek Wisata Bendungan Air Nipis, Air Terjun Geluguran, Pantai Bengkenang, Wisata Muara Kedurang, Gua Suluman Kedurang, dan pemandangan yang masih alami. Sektor wisata yang beragam dengan keunikannya dan didukung oleh fasilitas serta sarana transportasi yang tersedia di kawasan wisata dapat memberikan income pemerintah yang sangat besar. Pemerintah kabupaten Bengkulu Selatan telah melakukan promosi melalui media masa seperti surat kabar dan pamflet. Namun metode tersebut belum cukup untuk menginformasikan kepariwisataan secara meluas kepada wisatawan lokal maupun asing. Para wisatawan akan mengalami kesulitan untuk menentukan perencanaan perjalanan wisata karena gambaran daerah wisata tersebut tidak tersedia seperti visualisasi tempat, jarak antar daerah wisata serta jalan yang akan dilalui. Oleh karena itu melalui perancangan dan pembuatan SIG pariwisata diharapkan dapat menampilkan gambaran peta wisata Kabupaten Bengkulu Selatan sehingga lebih menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas, penyajian informasi dalam bentuk web akan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengelolaan sejumlah data, yaitu data geografis atau data yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambargambar petanya. SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. SIG juga memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya serta dapat membantu menganalisis permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata.
4 Berdasarkan masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul yaitu SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Sehingga diharapkan dengan menggunkan sistem informasi geografis yang berbasis web, masyarakat maupun wisatawan dapat mengakses informasi wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan mudah, cepat, hemat, serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun mereka berada, tanpa mengenal jarak dan waktu. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Kepariwisataan berbasis Web sehingga informasi pariwisata tersebut dapat diakses dengan oleh masyarakat? 1.3 Batasan Masalah Skripsi ini menekankan pada pembuatan SIG pariwisata dan Sistem Informasi pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan berbasis web, yang mencangkup berbagai hal, sebagai berikut: 1. Penggunaan bahasa pemrograman dalam bentuk PHP versi 5.3.1, penerapan database jenis SQLyog, penggunaan HTML dan Apache sebagai web server Penyajian informasi tentang wisata yang berpotensi di Kabupaten Bengkulu Selatan disertai dengan data pendukung dan akan membantu pengguna dalam proses pencarian wisata berdasarkan query yang dimasukan adalah nama wisatanya juga wilayah administrasinya yaitu kelurahan tempat wisata berada. 3. Format data spasial yang digunakan dalam penelitian adalah format data vektor dengan jumlah layer yang digunakan adalah layer kecamatan, layer desa, layer jalan, dan layer lokasi.
5 4. Fasilitas tambahan pada sistem yaitu beranda, tentang, peta, buku tamu, kontak, dan polling. 5. Pada SIG ini hanya menampilkan enam wisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. 6. Jika terjadi pemekaran wilayah, sistem tidak dapat menangani permasalahan tersebut. 1.4 Tujuan Penelitian Pada penelitian SIG berbasis web ini bertujuan untuk menghasilkan SIG dengan visualisasi data spasial yang berisi informasi letak obyek-obyek wisata dan fasilitas penunjang wisata yang disajikan secara jelas kepada masyarakat sebagai promosi wisata Kabupaten Bengkulu Selatan. 1.5 Manfaat Penelitian Pembuatan SIG pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatab berbasis web bermanfaat untuk: 1. Memudahkan wisatawan untuk memperoleh informasi letak obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Memeberi sumbangan ide kepada pemerintah daerah dalam usaha menarik wisatawan. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan. Data spasial berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai peta dasar pembuatan SIG ini. Data non spasial (data
6 tabular) berupa deskripsi wisata dan lainnya yang berhubungan dengan wisata ini. Selain itu juga dilakukan studi lapangan dengan observasi langsung ke lapangan. 2. Analisis dan Perancangan sistem Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, setelah mengumpulkan sebagian kebutuhan pengguna sistem, maka tahap selanjutnyayang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya dan memperoleh informasi yang diiinginkan. Metode Analisis dengan SIG dimulai dengan: a. Pengumpulan berbagai data, baik itu data spasial maupun data-data atribut/non spasial yang akan dijadikan input data dalam pengolahan dengan SIG. b. Mengorganisasikan kedua jenis data di atas (data spasial dan data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate dan diedit. c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan SIG. Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan dengan keberadaan industri wisata. Perancangan dimulai dengan membuat interface dari Sistem Informasi web pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan. 3. Implementasi Tools yang digunakan seperti sistem operasi Windows, Apache web server. Opensvgmapserver101, MySQL database, web browser dan SVG Viewer. Pada tahap ini merupakan implementasi hasil rancangan ke dalam program komputer yang dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. Untuk pemrograman ini diperlukan atribut yang berupa basis data, datas spasial yang berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan dan data grafis untuk pembuatan interface untuk memperindah tampilan sehingga lebih atraktif. a. Data Atribut Data atribut ini disusun dalam bentuk sistem basis data. Dalam aplikasinya nanti, basis data ini memiliki kemudahan dalam hal updating berupa penambahan,
7 penghapusan data maupun penegeditan sehingga memudahkan dalam manajemen data. b. Data Spasial Data spasial berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan yang berguna untuk menunjukan posisi dari lokasi wisata serta akses jalannya. Dalam data spasial ini juga memiliki data tabular yaitu informasi tentang kecamatan, desa/kelurahan, wisata. c. Data Grafis Data grafis yaitu berupa data gambra, foto dan tulisan yang bertujuan untuk membuat interface pada sistem ini lebih menarik dan iteraktif. Untuk data foto yaitu berupa foto situasi dari objek (lokasi) yang diambil. d. Pengujian Sistem Pada tahap ini dilakukan sistem apakah hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan menjawab permasalahan yang telah ditentukan. 1.7 Sistematika Penulisan Agar dalam penyajian laporan ini lebih mudah dipahamai, maka penulis menyusun laporan ini menjadi beberapa bab pembahasan meliputi, BAB I. PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Berisi uarian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menhubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti.
8 BAB III. LANDASAN TEORI Berisi konsep dasar dan teori yag menjadi landasan dalam kegiatan skripsi ini. BAB IV. RANCANGAN SISTEM Berisi implementasi dari aplikasi yang telah dibuat dengan menggunakan pemrograman berbasi web, antara lain pengunjung bisa melihat dan mengetahui informasi sekolah tersebut. BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan susunan secara sistematis disertai argumentasi yang rasional tentang informasi ilmiah yang diperoleh dalam penelitian, terutama informasi yang relevan terutama dengan masalah penelitian. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar buku atau alamat website yang digunakan sebagai referensi sementara dalam pembuatan laporan kerja praktek. LAMPIRAN Berisi listing program beserta gambar-gambar yang dapat menunjang laporan skripsi.
9 4.4 Teknik Normalisasi Teknik normalisasi merupakan suatu proses dimana elemen-elemen data di kelompokan menjadi table-tabel, dalam table terdapat entity dan relasi antar tabel tersebut. Dalam proses normalisasi, field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel yang berisi entity dan relasinya Unnormalisasi Gambar 4.17 Unnormalisasi Pada gambar 4.17 unnormal di atas, merupakan pendefinisian dari field-field yang perlu disimpan dalam database. Pada tabel tersebut, masih terdapat atributatribut yang berulang, sehingga tabel tersebut masih perlu dinormalisasi agar tidak terjadi redudansi yang berlebihan.
10 4.4.2 Normalisasi Pertama Gambar 4.18 Bentuk Normalisasi Pertama Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama, jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris dan tidak memiliki lebih dari satu atribut dengan domain yang sama. Dari bentuk tidak normal diatas maka tabel akan dipecah menjadi bentuk normal pertama Normalisasi Kedua Tabel normal kedua dibawah ini telah memiliki bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dispensasi sepenuhnya terhadap kunci primer. Atribut bukan kunci adalah atribut yang tidak merupakan bagian dari kunci primer. Bentuk normal kedua mensyaratkan setiap atribut bergantung pada kunci primer.
11 Gambar 4.19 Bentuk Normalisasi Kedua Pada gambar 4.19 diatas, merupakan normalisasi kedua dimana bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama dan field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 4.5 Relasi Antar Tabel Gambar 4.20 Bentuk relasi antar table
12 Didalam bentuk relasi antar tabel dapat dilihat bahwa terdapat lima tabel database yang berelasi, yaitu tabel layer_lokasi, wisata, layer_desa, layer_kecamatan, dan layer_jalan. 4.7 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada. Diagram konteks Sistem Informasi Geografis Pemtaan Pariwisata Bengkulu Selatan, dapat dilihat pada gambar 4.21 sebagai berikut: Gambar 4.21 Diagram Konteks 1) Admin / Pengguna Admin sangat erat kaitannya dengan sistem, karena admin inilah yang secara langsung menangani penginputan data. 2) Pengunjung Pengunjung berhubungan dengan sistem informasi. Informasi yang diberikan pengunjung kepada admin dan admin menginputkan ke dalam sistem berupa data pengunjung.
13 4.8 Bagan Berjenjang Gambar 4.22 Bagan Berjenjang Pada Gambar 4.22, dapat dijelaskan bahwa pada tahap ini Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan digambarkan pada level 0 sebagai sistem informasi. Kemudian dipecah pada level I, menjadi 1.0 Input Data dan 2.0 Informasi. Masing-masing dipecah menjadi enam bagian pada Level 2 yaitu 1.0 Input Data, turunannya terdiri dari 1.1 Beranda, 1.2 Tentang, 1.3 Event, 1.4 Petat, 1.5 Buku Tamu, 1.6 Kontak dan 1.7 Polling. Dan 2.0 Informasi, turunannya terdiri dari 2.1 Beranda, 2.2 Tentang, 2.3 Event, 2.4 Peta, 2.5 Buku Tamu, 1.6 Kontak dan 2.7 polling..
14 4.8.1 DAD Level 1 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan DAD Level 1 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut. Admin Data Pengguna Data Beranda Data Tentang Data Peta Data Buku Tamu Data Kontak Data Polling 1.0 Input data Data Buku Tamu Data Polling Pengunjung Data Pengguna penguna Data Beranda post Data Tentang post Data Event post Layer_kecamatan Layer desa Data peta Layer_jalan Layer_lokasi wisata Data buku tamu Buku tamu Data kontak post Data polling polling 2.0 Informasi Input data Informasi beranda Informasi tentang Informasi peta linformasi buku tamu Informasi kontak Informasi polling Data Polling Data Kontak Data buku tamu Data Peta Data Tentang Data Beranda Data Pengguna Data Event Pengunjung Informasi Event Gambar 4.23 DAD Level 1 Website Profile
15 Keterangan: Pada gambar 4.23 DFD level 1 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 1, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 1, proses diuraikan menjadi beberapa proses lanjutan yang terdiri dari submenu-submenu tentang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan dari Beranda, Tentang, Event, Peta, Buku Tamu, Kontak dan Polling.
16 4.8.2 DAD Level 1 Proses Input Data dibawah ini. DAD Level 1 proses input data dapat dilihat pada gambar 4.24 Gambar 4.24 DAD Level 1 Proses Input Data
17 Keterangan: Pada gambar 4.24 DAD level 1 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses input data dari pengguna/admin. Pada diagram level 1, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada DAD level 1, proses diuraikan menjadi beberapa proses inputan yang terdiri dari data beranda, data tentang, data event, data peta, data buku tamu, data polling dan data kontak DAD Level 2 Proses Informasi Gambar 4.25 DAD Level 2 Proses Informasi
18 Keterangan: Pada DAD Level 2 terdapat enam proses informasi yaitu informasi beranda, informasi tentang, informasi event, peta, informasi buku tamu, informasi kontak dan informasi polling. 4.9 Flowchat Sistem Gambar 4.26 Flowchart Sistem Keterangan: Pada Flowchart sistem terdapat tujuh form input yaitu pengguna, input tentang, input event, input peta, input buku tamu, input kontak, dan input polling. Dimana masing-masing form inputan akan di simpan di dalam database yang selanjutnya akan di proses untuk menampilkan form.
19 4.10 Flowchat Program Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi Flowchart Program User Untuk flowchart program user bisa dilihat pada gambar 4.27 berikut ini. Gambar 4.27 Flowchart Program User
20 Flowchart Program Admin Flowchart Program admin merupakan keterangan lebih rinci disaat admin melakukan prosedur program. Untuk flowchart program admin, dapat dilihat pada gambar 4.28 berikut. Gambar 4.28 Flowchart Program Admin
21 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut: 1. Pembuatan Sistem Informasi Geografis ini, dengan menggunakan google map, google map API, PHP, dan SQL, sehingga terciptalah sebuah website SIG pemetaan pariwisata pada Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Layanan penyajian data dan informasi berbasis web, hal ini akan menambah populernya pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan dimata masyarakat. 3. Data yang berhubungan dengan pariwisata akan tersimpan secara terkomputerisasi pada database sehingga terdapat cadangan penyimpanan data. 6.2 Saran Aplikasi SIG Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan yang telah dibangun pada penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa diperbaiki atau dikembangkan lagi. Berdasarkan kekurangan tersebut, maka saran saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: a. Belum adanya pencarian pada website SIG Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Sehingga bagi para peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan pencarian di SIG ini. b. Kelemahan yang ada pada sistem yang belum memiliki kemampuan dalam menunjukan rute jalan, diharapkan pengembangan sistem selanjutnya dapat dilakukan juga pada analisis rute mengenai jarak terdekat, maksimum laju kecepatan dan tingkat kemacetan. c. SIG pemetaan pariwisata pada kabupaten Bengkulu Selatan ini belum adanya tempat untuk menunjukan, rumah makan, dan tempat ibadah. Sehingga untuk para peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan tempat untuk fasilitas tersebut.
22 d. Website SIG Pemetaan Pariwisata pada Kabupaten Bengkulu Selatan ini belum suport untuk mobile. e. Fungsi Search pada website SIG ini belum berfunsi, diharapkan peneliti selanjutnya bisa menambahkan untuk search/pencarian.
BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu daerah andalan sektor
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu daerah andalan sektor kepariwisataan, terus membangun obyek wisata baru guna mendukung rencana dan visi Pariwisata Budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kab. Hulu Sungai Utara (Kalimantan Selatan) merupakan salah satu daerah andalan sektor Pertanian di Indonesia, terus membangun Pertanian baru guna mendukung rencana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi sumber daya alam yang dimiliki kota Berastagi sebagian besar dimanfaatkan untuk pertanian. Selain itu salah satu potensi yang memiliki daya tarik yaitu potensi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN Puput Lestari Jurusan Teknik Informatika, STMIK EL RAHMA, Yogyakarta E-mail : bopu.puputcute@gmail.com Abstrak Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai salah satu Kabupaten yang secara administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi dengan bantuan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi dengan bantuan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bintan yang terdiri dari dua daerah administratif yaitu Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan daerah tujuan wisatawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, mobilitas manusia pun semakin meningkat dan tuntutan kerja mereka pun semakin padat. Hal tersebutlah yang menyebabkan seseorang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN TEMANGGUNG MENGGUNAKAN PHP MySQL
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN TEMANGGUNG MENGGUNAKAN PHP MySQL 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan. Keberadaan fasilitas pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan manusia akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi dengan bantuan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya perikanan. Keberadaan lokasi budi daya udang di Kecamatan Medan Belawan tersebar cukup merata
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KOTA KUPANG. Oleh
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KOTA KUPANG Oleh Mailany Tumimomor 1, Emanuel Jando 2, Emiliana Meolbatak 3 Mahasiswa Program Studi Teknik InformatikaUniversitas Katolik Widya Mandira Kupang Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta salah satu kota terbesar di Kalimantan. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN SAMOSIR BERBASIS WEB
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN SAMOSIR BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan Ibukota Sumatera Utara, yang secara geografis terletak pada posisi antara 03. 30' - 03. 48' LU dan 98. 35' - 98. 44' BT dengan ketinggian 30 meter
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TEMPAT PRAKTIK DOKTER SPESIALIS DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TEMPAT PRAKTIK DOKTER SPESIALIS DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Teknik Informatika
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan penjabaran dan pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem informasi yang relevan untuk memudahkan dalam segala aktivitasnya.tidak terkecuali dalam bidang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG Putu Kussa Laksana Utama 1, Amir Fatah Sofyan 2 Abstract Sistem Informasi Geografis Lokasi Hotel di Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE CHELSEA INDONESIA SUPPORTERS CLUB REGIONAL MEDAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR IMAM ANUGRAH
PERANCANGAN WEBSITE CHELSEA INDONESIA SUPPORTERS CLUB REGIONAL MEDAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR IMAM ANUGRAH 102406213 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu andalan kota-kota di Indonesia untuk mendapatkan pendapatan. Pengelolaan yang tepat dan pas menjadi salah satu modal untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi dapat diakses dalam waktu nyata (realtime) tanpa dibatasi dengan ruang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi yang semakin pesat di segala bidang tidak dapat terelakkan lagi. Teknologi informasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara memiliki gedung dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara memiliki gedung dengan enam (6) lantai, di mana tiap lantai memiliki ruangan dengan fungsionalitas berbeda. Permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Barat. Kota ini didirikan pada tahun 1810 pada masa penjajahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia usaha, namun juga telah merambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Studio musik yang ada pada saat ini sudah banyak memfasilitasi sebuah band dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan studio musik melakukan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media cetak/peta, cd-rom, dan media penyimpanan lainya dirasakan kurang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan informasi geografis semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya informasi jarak antar daerah, lokasi, fasilitas, sumber daya alam yang dicari, dan banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Tasikmalaya merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata dalam Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Sistem Navigasi Objek Wisata berbasis Android pada Dinas Pariwisata Kota Makassar
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perancangan Aplikasi Sistem Navigasi Objek Wisata berbasis Android pada Dinas Pariwisata Kota Makassar Josseano Amakora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografis adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) resmi diberlakukan demikian pula dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tanggal 1 Januari 2014 sistem jaminan sosial kesehatan terbaru atau JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) resmi diberlakukan demikian pula dengan BPJS (Badan Penyelenggara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian
3.1 Proses Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian Tahap Pengerjaan Tugas Akhir Input Proses Output Studi Literatur -Teori mengenai web GIS -Teori perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Kulon Progo terletak pada propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagian barat yang memiliki berbagai tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak suku bangsa. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial. Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Penjadwalan dan Input Mata Pelajaran di SMA Negeri 3 Sintang berbasis Web 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan data berupa jadwal mata pelajaran dan input nilai siswa yang dilakukan saat ini masih bersifat manual, tak terkecuali di SMA Negeri 3 Sintang. Sering terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi geografis dalam pembuatan peta dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Pariaman merupakan wilayah kota yang sedang berkembang seperti pada tempat-tempat pariwisata, pendidikan, sarana transportasi umum dan Pelayanan Publik. Seiring
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Tahapan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Ibadah Kota Medan di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau bagian yang terintregasikan melalui sistem yang dipakai untuk. pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah sistem, perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintregasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan hal yang terpenting bagi suatu negara atau daerah, yang dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Pariwisata telah menjadi industri terbesar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan alasan mengapa penulis mengambil judul dari masalah yang dialami atau disebut juga latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah dari judul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam, antara lain wisata alam dan wisata budaya. Masing-masing dari wisata tersebut memiliki keindahan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAFIKAH AMELIA NASUTION
SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAFIKAH AMELIA NASUTION 082406137 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesibukan maupun kemacetan merupakan kendala pelanggan untuk pergi ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk kendaraan Toyota
Lebih terperinciBab III. PERANCANGAN SISTEM
Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaimana dijelaskan pada bab satu tentang Salatiga sebagai Kota Pariwisata. Penulis dalam membangun aplikasi ini memerlukan beberapa kebutuhan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa. se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wisata merupakan kebutuhan hiburan untuk masyarakat yang cukup. penting untuk sedikit meregangkan pikiran setelah lelah bekerja dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah di hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata bukan hal yang asing untuk masyarakat. Banyak wisatawan baik domestik maupun asing yang datang berlibur untuk menghabiskan waktu dan menikmati keindahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mereka sering melewatinya atau sebenarnya mengetahui tempat tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita melihat orang-orang mengetahui suatu tempat tetapi tidak mengetahui jalan menuju tempat tersebut secara detail. Orangorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pemanfaatan data spasial belakangan ini semakin meningkat sehubungan dengan kebutuhan masyarakat agar segalanya menjadi lebih mudah dan praktis terkait
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen) 1 Erna Kharistiani, 2 Eko Aribowo (0006027001) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan daya tarik yang digunakan untuk mengisi hari libur oleh masyarkat. Banyak sekali tujuan wisata kuliner khas dan tempat penginapan yang telah ditawarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat sekali, dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan perkantoran, pendidikan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB Nurul Hilmy Rahmawati NRP: 1210100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini
Lebih terperinciAPLIKASI BERBASIS WEB PEMILIHAN OBYEK PARIWISATA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE TAHANI
APLIKASI BERBASIS WEB PEMILIHAN OBYEK PARIWISATA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE TAHANI Hafsah1), Wilis Kaswidjanti2), Tendi R. Cili3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN KEBUMEN Puput Lestari, Edi Iskandar Peneliti Muda Teknik Informatika, STMIK EL RAHMA Yogyakarta e-mail: bopu.puputcute@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembuatan Web Sistem Informasi Geografis (SIG) salah satunya didorong karena penggunaan internet yang sangat luas dimasyarakat dan pemerintah, karena internet maka
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TINGKAT EKONOMI POSDAYA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TINGKAT EKONOMI POSDAYA Tedy Setiadi *, Nasruri Aji Pratomo, Andri Pranolo, Muhammad Aziz Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebelum dilakukannya penelitian ini, penelitian sejenis mengenai layanan berbasis lokasi juga pernah dilakukan oleh Siprianus Tago dari STMIK
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG (STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BANDUNG) Oleh : Ilham Mugni 10108846 Penguji 1 : Riani Lubis, S.T., M.T. Penguji 2 : S. Indriani
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB DENGAN PENCARIAN RUTE MEMANFAATKAN GOOGLE DIRECTION API
SISEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISAA KABUPAEN BANUL BERBASIS WEB DENGAN PENCARIAN RUE MEMANFAAKAN GOOGLE DIRECION API ovi Citra Nengsih, uli Praptomo PHS, S.Kom SMIK El Rahma, eknik Informatika Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif
Jurnal CoreIT, Vol.2, No.1, Juni 26 Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif Eko Budi Setiawan 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan hingga kesehatan. Adanya teknologi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. narkoba umumnya sangat sulit untuk dapat keluar lagi dari penggunaan. Bahaya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekarang ini bahaya narkoba sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat umum. di kota medan sendiri dihadapkan pada keadaan yang mengkhawatirkan akibat semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering tidak diketahui dimana letaknya oleh para pemilik apotik dan rumah sakit. Mereka lebih cenderung
Lebih terperinciPEMBANGUNAN APLIKASI WISATA KULINER SUMBAR BERBASIS MOBILE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM. Surya Afnarius 1 Vivi Mulya Ningsih 2 Devo Frihandana 3
PEMBANGUNAN APLIKASI WISATA KULINER SUMBAR BERBASIS MOBILE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM Surya Afnarius 1 Vivi Mulya Ningsih 2 Devo Frihandana 3 Program Studi Sistem Informasi FTI Universitas Andalas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua negara modern, baik negara maju maupun negara berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI WEB DATA KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANTUL. Ardimanto 1. Abstrak
PEMBUATAN APLIKASI WEB DATA KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANTUL Ardimanto 1 Abstrak Tersedianya suatu program aplikasi pengentasan kemiskinan merupakan salah satu misi dari BKK, PP dan KB Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDIDAYA IKAN LELE DIKAWASAN WISATA KAMPUNG LELE KAMPAR RIAU
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDIDAYA IKAN LELE DIKAWASAN WISATA KAMPUNG LELE KAMPAR RIAU Sukri 1, Yeni Susanti 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung no.73 Pekanbaru
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya dibidang mobile semakin pesat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan perkembangan teknologi yang maju, maka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan perancangan. Sebuah sistem yang telah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya minat masyarakat di Indonesia yang menggunakan transportasi umum khususnya bus. Kurangnya informasi mengenai akses dan
Lebih terperinciBab 3. Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi manusia karena sifatnya yang sangat dinamis. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu informasi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tanpa disadari telah membawa dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tulungagung terletak pada jalur primer yang menghubungkan kota Tulungagung dengan Kediri arah ke utara, ke timur menuju Blitar, dan ke barat menuju Trenggalek.
Lebih terperinci