Studi Baseline Kualitatif Program Keluarga Harapan dan PNPM Generasi: Temuan Utama
|
|
- Glenna Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Baseline Kualitatif Program Keluarga Harapan dan PNPM Generasi: Temuan Utama Menuju Kebijakan Promasyarakat Miskin melalui Penelitian Lembaga Penelitian SMERU
2 Ragangan Latar Belakang Tujuan Studi Pertanyaan Penelitian Metodologi Wilayah Studi Temuan Utama 1
3 Latar Belakang Capaian MDGs (UNDP-Bappenas, 2007): Angka kematian bayi, balita, dan ibu menurun, walaupun masih tinggi Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan: 72,41% APM dan APK untuk SD dan SMP membaik, tapi untuk SMP masih rendah Rencana Pelaksanaan Program Dana Tunai Bersyarat: PNPM Generasi / Community-CCT Program Keluarga Harapan (PKH) / Household CCT Perlu data baseline (kuantitatif dan kualitatif): Sebelum program dilaksanakan Dasar untuk mengukur / mengetahui efektivitas program: Membandingkan hasil evaluasi program dengan data baseline ini (di wilayah yang sama): kondisi sebelum - sesudah 2
4 Tujuan Mendukung survei baseline kuantitatif: Memahami mengapa dan bagaimana program berjalan (atau tidak berjalan) Mendokumentasikan Kondisi pelayanan dasar kesehatan ibu dan anak (KIA) dan pendidikan dasar Mengait pada program Dana Tunai Bersyarat Di wilayah treatment dan control Memahami: Penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi ketersediaan dan penggunaan pelayanan yang menjadi syarat program dan kemungkinan memengaruhi pelaksanaan program dan hasilnya 3
5 Pertanyaan Penelitian Mengapa sebagian masyarakat Indonesia tidak menggunakan pelayanan dasar KIA? Mengapa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyekolahkan anak mereka ke SD dan SMP? Ketersediaan Penggunaan Aktor yang memengaruhi Interaksi pengguna-penyedia Metodologi Wawancara mendalam (15 informan per desa/ kecamatan) FGD (8 FGD / sekitar 64 rumah tangga per desa/kelurahan) Pengamatan: posyandu, SD, SMP Studi lapangan: September - Oktober 2007 Antara 7-10 hari per desa/kelurahan 4
6 Wilayah Studi 2 provinsi: Jawa Barat dan NTT 4 kabupaten: Sumedang, Cirebon, TTU, TTS 1 kota: Kupang 14 kecamatan: PNPM Generasi: 4 kecamatan PKH: 4 kecamatan Control: 6 kecamatan 24 desa/ kelurahan (12 per provinsi) Pengamatan: 18 posyandu 24 SD 12 SMP 5
7 Temuan Studi: KIA (1) Beberapa pernyataan menarik Sebagian besar masyarakat telah menggunakan pelayanan KIA modern: sudah tidak ada lagi ibu-ibu yang sama sekali tidak memeriksakan diri ke tenaga kesehatan/bidan, walaupun pada saat melahirkan dibantu paraji, namun banyak di antara mereka yang tetap melakukan pemeriksaan secara rutin (Bidan Koordinator, Cirebon) Alasan menggunakan dukun beranak: kehamilan lancar-lancar saja, tidak bermasalah kalau ke dukun harus jalan kaki lebih 10 km, belum lagi kalau malam, tidak ada penerangan, jalanpun terjal Alasan tidak diimunisasi: takut nanti anak demam tinggi Alasan tidak menimbangkan balita:..malas ke posyandu berat anak tidak naik-naik timbangannya salah Gizi yang baik tidak selalu membuat ibu bahagia: Kami tidak puas karena anak gizi buruk saja yang mendapat bantuan. Anak saya menang lomba bayi sehat malah tidak dapat apa-apa. Belum lagi ibu-ibu yang dapat bantuan sering kasi iri kami yang tidak dapat bantuan (Ibu Balita, TTU) 6
8 Temuan Studi: KIA (2) Ketersediaan Alasan tidak dapat menyediakan pelayanan KIA secara menyeluruh: Terpencil: jarak jauh, jalan buruk, ketiadaan transportasi NTT: Bidan desa tidak bersedia tinggal di desa (tidak tersedia fasilitas dasar, terpisah dari keluarga) Jumlah bidan desa kurang Masalah dalam menjangkau kelompok tertentu: Secara umum: tidak ada yang sulit dijangkau Ya, pada kasus-kasus khusus: Ketika petani sedang bekerja di ladang yang jauh dari pemukiman, Ketika nelayan sedang melaut ke luar daerah Kelompok yang mempercayai adat (antara lain se i) 7
9 Temuan Studi: KIA (3) Penggunaan Alasan masyarakat tidak menggunakan pelayanan KIA modern (1): Saat hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan: Kendala akses fisik dan keuangan Terpencil: Jauh, jalan buruk-berbukit-becek-menyeberang sungai (tidak ada jembatan)-melewati hutan, tidak ada transportasi (bila ada mahal), tidak ada listrik (jalanan gelap dan rawan perampokan) Ketiadaan bidan desa Hanya mengandalkan posyandu, pusling, petugas puskesmas yang tidak setiap waktu ada Di sebagian wilayah, biaya melahirkan dengan bidan relatif mahal dibandingkan dengan dukun beranak Askeskin tidak mencakup semua keluarga miskin, dan kadang hanya untuk anak pertama Bekerja jauh dari pemukiman (bertani, melaut) 8
10 Temuan Studi: KIA (4) Alasan menggunakan bidan desa / dukun beranak Bidan desa Dapat menangani kelahiran berisiko Peralatan lengkap Obat lengkap Anak pertama, takut dengan dukun Memberi suntik sehat Dapat memberi rujukan ke RS Takut didenda, dilarang bidan Bila melahirkan tidak dengan bidan, takut sesudahnya bidan tidak periksa Biaya persalinan dapat dicicil Biaya persalinan termasuk akte kelahiran, perlengkapan bayi, ditindik Dukun beranak Akses fisik dan keuangan terbatas Bidan tidak di tempat Malu (banyak anak) Turun-temurun Memiliki sentuhan keibuan Berpengalaman Memiliki hubungan darah Kelahiran diperkirakan lancar Dapat meluruskan janin sungsang Memberikan jampe-jampe, do a Melakukan upacara adat termasuk mengubur ari-ari Melakukan tetobi (kompres air hangat) Kepercayaan se i (panggang) 9
11 Temuan Studi: KIA (5) Alasan masyarakat tidak menggunakan pelayanan KIA modern (2): Imunisasi: tidak diimunisasi karena takut anak demam Penimbangan bayi: tidak ke posyandu karena: Anak takut dimasukkan ke timbangan ( dacin ) Timbangan dinilai salah Anak sakit Malas: imunisasi sudah lengkap, tidak ada PMT, tempat tidak menarik/tidak ada tempat bermain anak, biasa dijemput kader posyandu/aparat desa, jalan becek Sibuk bekerja (berjualan di pasar, melaut, panen) Tidak ada yang mengantar (ibu menjadi TKI, nenek yang dititipi sudah tua) Persepsi yang salah tentang penimbangan balita yaitu tidak ada hubungan dengan kesehatan Malu ke posyandu karena kebiasaan memiliki anak banyak (> 5) Banjir Penanganan gizi buruk: tidak menggunakan rawat gizi karena takut bayar 10
12 Bidan desa/ polindes: Temuan Studi: : KIA (6) Kualitas pelayanan Sebagian besar pengguna puas Sebagian pengguna tidak puas: karakter bidan, obat tidak manjur, pengalaman kurang, sulit dijangkau, bidan tidak ada di tempat Kader/posyandu: Hampir semua pengguna puas Puskesmas: Sebagian besar pengguna tidak puas: karakter pemberi pelayanan, antrian panjang, penerima Askeskin disepelekan, obat tidak manjur, obat sama rata 11
13 Temuan Studi: KIA (7) Penggunaan Perbedaan alasan dalam menggunakan atau tidak menggunakan pelayanan KIA moderen bagi kelompok yang berbeda: Kelompok masyarakat terpencil: jarak jauh, jalan buruk, tidak ada transport, tidak ada bidan Kelompok miskin: biaya pelayanan dan transportasi mahal Kelompok petani dan nelayan: bekerja di luar pemukiman dengan membawa keluarga Kelompok yang sudah biasa (percaya, turun-temurun) dengan dukun: bila janin diperkirakan lancar tidak perlu ke bidan, diurut saat hamil, bisa meluruskan letak janin Kelompok dengan anak banyak: malu, biasa melahirkan sendiri (dibantu suami, keluarga) 12
14 Temuan Studi: KIA (8) Aktor Aktor di tingkat desa yang memengaruhi masyarakat untuk menggunakan (+) atau tidak menggunakan (-) pelayanan KIA: Aparat desa: (+) Menerapkan denda Sumedang: denda / pangloh (program tri mitra ) bila tidak menggunakan bidan desa TTU, TTS: penerapan denda bila tidak hadir ke posyandu Melakukan sweeping : mendatangi rumah-rumah saat posyandu, dan selalu hadir ke posyandu (Cirebon, TTU, TTS) Tokoh agama dan pemangku adat: (+) mendorong pentingnya KIA Kader posyandu: (+) aktif mengajak ke posyandu, sweeping, bersama dengan bidan desa memberikan penyuluhan kesehatan PKK: (+) aktif dalam kegiatan KIA (persiapan Desa Siaga di Sumedang) Tetangga: (+) mengajak ke posyandu, memberikan informasi KIA Suami-istri dan keluarga besar: Jawa Barat: suami dan istri berperan dalam memutuskan (+, -) NTT: keluarga besar dan adat berperan memutuskan (+, -) 13
15 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (1) Alasan bersekolah: Beberapa pernyataan menarik membangun desa supaya masa depan bisa lebih baik dari orangtua bisa membaca dan menulis Alasan tidak bersekolah: bupati su ada, desa su ada, mu ganti sapa? Alasan tidak melanjutkan sekolah: otak berat pengaruh dari teman-teman luar ada yang bapaknya mati jadi dia tidak mau sekolah ada juga karena malu nggak bisa bayar uang buku Alasan kadang-kadang absen bersekolah: tidak senang dengan guru guru jahat..pas panen Pak, soalnya bantuin orangtua tidak pakai ijin sudah kebiasaan kalau seragam robek, sepatu basah (terkena banjir) tidak mau sekolah minta uang jajan tidak kasih alpha tidak pi sekolah 14
16 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (2) Ketersediaan Alasan sekolah-sekolah tidak dapat menampung dan memastikan kehadiran seluruh anak usia sekolah: Daya tampung terbatas terutama untuk sekolah favorit Ketiadaan sumberdaya untuk menambah daya tampung dan memperbaiki sarana dan prasarana Kasus menolak karena usia anak < 7 tahun untuk SD, tidak memenuhi syarat nilai untuk masuk SMP, atau cacat. Akses fisik: jarak jauh, jalan buruk, ketiadaan transportasi Akses keuangan masyarakat: BOS tidak dapat mencakup biaya penunjang pendidikan seperti seragam, biaya transportasi, jajan, kecukupan nutrisi Sejak ada BOS, sulit meminta partisipasi masyarakat 15
17 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (3) Kondisi guru: Ketersediaan Kualifikasi guru SD: bukan sarjana, tidak bisa mengajar Karakter guru: datang terlambat, tidak disiplin, galak (kadang memukul) NTT: jumlah sedikit, honorer, kekurangan guru mata pelajaran (matematika, IPA) Rumah jauh sehingga sering terlambat sehingga kualitas KBM rendah Lingkungan yang tidak menarik untuk proses KBM: Sarana dan prasarana sekolah kurang memadai: meja, kursi, bangunan, perpustakaan, wc NTT: ketiadaan air bersih sehingga tiap hari murid diwajibkan membawa air 16
18 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (4) Ketersediaan Masalah penyedia pelayanan/sekolah dalam menjangkau kelompok yang berbeda: SD: tidak ada masalah SMP: Nelayan Miskin Masyarakat yang tinggal di tempat terpencil Masyarakat yang lebih mementingkan adat (NTT) Masyarakat yang tidak merasa pentingnya sekolah: tidak ada masa depan Perempuan Anak bandel (nakal) 17
19 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (5) Penggunaan: Alasan sebagian orang tua tidak menyekolahkan anak mereka: Kendala akses fisik dan keuangan Terpencil: jauh, jalan buruk-berbukit-becek-menyeberang sungai (tidak ada jembatan), tidak ada transportasi (bila ada mahal) Ketiadaan SMP yang dekat Biaya penunjang sekolah: biaya transportasi, seragam, buku cetak/fotokopi, LKS, peralatan sekolah, uang jajan Kebutuhan ekonomi lain untuk kehidupan keluarga sehari-hari: pekerja anak (nelayan, buruh, TKI, pengamen, dll) Perempuan: tidak perlu sekolah tinggi (belis, akhirnya menikah dan mengurus rumah tangga, dll) 18
20 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (6) Penggunaan: Alasan sebagian orangtua tidak menyekolahkan anak mereka: Anak tidak mau sekolah: Ingin membantu orangtua mengalami kendala ekonomi Otak berat : rendahnya kemampuan menyerap pelajaran, sebagai akibat kurangnya asupan nutrisi Merasa/menganggap tidak ada masa depan Kenakalan anak (akibat pengaruh buruk lingkungan masyarakat dan kurangnya perhatian orangtua): main PS, diajak teman, narkoba, pergaulan bebas (menyebabkan kehamilan) Kurang perhatian dari orangtua: sibuk bekerja, orangtua menjadi TKI, bapak menikah lagi, tidak menyiapkan sarapan, tidak mendampingi mengerjakan tugas sekolah 19
21 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (7) Penggunaan: Perbedaan alasan dari kelompok yang berbeda di suatu desa untuk tidak menyekolahkan anak mereka: Kelompok yang tinggal di wilayah terpencil: akses jarak dan keuangan (transportasi mahal) Kelompok miskin: akses keuangan (memenuhi penunjang sekolah) Kelompok yang mementingkan adat (TTU, TTS): takut kehilangan harta (untuk biaya sekolah) yang akhirnya tidak diakui adat, anak perempuan tidak suci lagi (karena tinggal di asrama) sehingga nilai belis turun Kelompok yang tidak melihat manfaat sekolah (tidak ada masa depan) 20
22 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (8) Aktor lain: Aktor-aktor di tingkat desa yang memengaruhi orangtua untuk menyekolahkan anak mereka: Aparat desa: (+) Pemberlakuan denda (TTU,TTS) Rapat dengan orangtua saat kelulusan SD agar orangtua menyekolahkan anak mereka ke SMP/sederajat Memasukkan lulusan SD yang tidak melanjutkan sekolah ke Paket B Komite Sekolah: perannya lebih banyak mencari dana untuk perbaikan gedung sekolah Tetangga: (+) mengingatkan tetangga untuk menyekolahkan anak Interaksi sekolah dan orangtua: Keterlibatan orangtua dalam pengambilan keputusan tentang pengelolaan SD dan SMP: Hanya ketika rapat di sekolah saat pengambilan rapor anak Orangtua sering tidak mau/berani menyampaikan pendapat Mengatasi jarak (NTT): mendirikan Sekolah Kecil dan menyediakan asrama di dekat SMP 21
23 Temuan Studi: Pendidikan Dasar (9) Kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan Kriteria sekolah berkualitas: Pergaulan dan lingkungan di sekolah bagus, disiplin (guru dan siswa), lingkungan bagus, tingkat kelulusan tinggi, anaknya cerdas - berprestasi, menang lomba, pendidikan guru bagus, lulusannya banyak diterima di sekolah yang lebih tinggi, lulusannya banyak menjadi orang, dapat berinteraksi dengan orangtua, bangunan nyaman, prasarana memadai Kriteria guru berkualitas: Dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, banyak menerangkan (tidak hanya menulis), cara mendidik bagus, disiplin, bijaksana, kreatif, tidak sering meninggalkan kelas, tidak galak, ramah, memberi tugas kepada murid, taat agama, menjadi panutan Tingkat kepuasan orangtua terhadap sekolah dan guru: SD: sebagian besar orangtua tidak peduli terhadap kualitas SD karena masyarakat memilih sekolah yang terdekat SMP: sebagian besar orangtua puas Guru SD: sebagian orangtua puas, sebagian orangtua tidak puas (terlambat hadir, galak, tidak bisa mengajar, murid ditinggal) Guru SMP: sebagian besar orangtua tidak tahu, ada yang berpendapat guru tidakkreatif, tidakbisamengajar, murid ditinggal 22
24 Penutup Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program: Menjawab persoalan utama Menjangkau kelompok-kelompok khusus Melibatkan aktor pendukung utama 23
25 Lembaga Penelitian SMERU
Studi Dampak Kualitatif PNPM Generasi dan PKH terhadap Ketersediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Pendidikan Dasar
LAPORAN PENELITIAN Studi Dampak Kualitatif PNPM Generasi dan PKH terhadap Ketersediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Pendidikan Dasar Vita Febriany Nina Toyamah Justin Sodo Sri Budiyati
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam melakukan aktivitasnya. Kesehatan
Lebih terperinciKUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN
KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan
Lebih terperinciMemperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan
Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia 14 Desember 2015 PROGRAM PENGUATAN PARTISIPASI PEREMPUAN
Lebih terperinciSURVEI RUMAH TANGGA PERDESAAN R A H A S I A BUKU 6
[ PEWAWANCARA : EDITOR : PENGAWAS : SURVEI RUMAH TANGGA PERDESAAN R A H A S I A ID RUMAH TANGGA BUKU 6 ANGGOTA RUMAH TANGGA ANAK ( 15 TAHUN) SEKSI : COV, IR, POS, MA, DLA, TKA, CP Responden Utama adalah
Lebih terperinciPELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala
MATERI 3 PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Setiap tahun di dunia diperkirakan empat juta bayi baru lahir meninggal pada minggu pertama
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan
Lebih terperinciMATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes
MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tergantung pada kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (Dinkes Sumut,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Visi pembangunan gizi adalah untuk mewujudkan keluarga mandiri
Lebih terperinciHasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN
Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN Hasil Studi WRI di 7 Kabupaten (Lampung Utara, Lebak, Indramayu, Solo, Jembrana, Lombok, dan Sumba Barat) 2007 1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciKEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerja sama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Evaluasi program P4K dengan stiker yang dilaksanakan oleh Puskesmas Rawat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang Mengingat : a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com) Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK: Dalam upaya penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005, lebih dari 529.000 wanita di dunia meninggal
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.
Lebih terperinciP O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS
P O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS I Gambaran Umum Generasi Sehat dan Cerdas selanjutnya disebut GSC, mulai dilaksanakan sejak tahun 2007, sebagai salah satu program nasional
Lebih terperinciBAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015
BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada
Lebih terperinciGRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT
DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih
Lebih terperinciDisampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012
Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013
Pendekatan Kebijakan di Hulu Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Permasalahan Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Masih
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN
BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN Prioritas intervensi kebijakan ditentukan dengan menganalisis determinan kemiskinan atau masalah pokok kemiskinan dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kondisi
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT
BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,
Lebih terperinciVillage Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat Deni K Sunjaya, Dewi MDH Universitas Padjadjaran HOTEL HORISON MAKASSAR,
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan merupakan faktor
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105 HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM KEGIATAN PHN No
Lebih terperinciLampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend)
Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend) Yang bertanda tangan dibawah ini No (kode) : Umur : Tanggal : Menyatakan bersedia menjadi informan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
Lebih terperinciDAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan
Lebih terperinciterdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.
Selama enam tahun terakhir APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD/Sederajat dan yang terendah di tingkat SMA/Sederajat. Hal ini menunjukkan partisipasi penduduk untuk menempuh pendidikan paling tinggi
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciMotivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1
Motivator KIA Buku Saku Edisi 1, September 2014 Motivator KIA 1 Motivator KIA DAFTAR ISI PENGANTAR Pendahuluan Persiapan Kehamilan Pendampingan Ibu Hamil Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Persalinan di
Lebih terperinciUNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN
UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Makin tinggi angka kematian ibu disuatu negara maka dapat dipastikan bahwa derajat
Lebih terperinciBantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan. Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi
Bantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan Meningkatkan Hasil Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi Agustus 2011 Struktur Presentasi Tujuan PNPM Generasi Dua bentuk model insentif yang ada - Insentif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang sedang berkembang, memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945, mencantumkan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
Lebih terperinciKerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )
KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K ) A. Pendahuluan Kondisi kesehatan ibu dan anak di indonesia saat ini masih sangat penting untuk ditingkatkan serta mendapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara di dunia memiliki konsep pemeriksaan kehamilan yang berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang :
Lebih terperinciDISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG
DISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG Rapat Kerja Nasional TNP2K & Kemendikbud Jakarta, 25 Agustus 2015 KONDISI AWAL TINGKAT KEHADIRAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010-2014 mencantumkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Menurunnya disparitas status kesehatan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciterdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.
1. 2. 3. SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat 94,26 81,30 26,98 94,28 81,35 27,42 94,60 80,15 32,75 95,35 82,86 35,64 95,40 83,63 35,80 95,42 83,64 38,99 Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2013 Selama
Lebih terperinciBULAN BAKTI IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA 2014 KESEHATAN IBU DAN ANAK
BULAN BAKTI IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA 2014 KESEHATAN IBU DAN ANAK I. Latar belakang Sebagai Mahasiswa Kedokteran, isu mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tentu tidak asing lagi. Isu
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PERANAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT GENERASI SEHAT DAN CERDAS (PNPM-GSC) DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN DI DESA ILOMATA KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dibanding dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang penting, karena salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciHasil Assesment PP LKNU. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Poskesdes Supported By: Perdesaan Sehat-KPDT
Hasil Assesment PP LKNU Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Poskesdes Supported By: Perdesaan Sehat-KPDT Quisioner Assesment I. Self Assement II. Persepsi Pasien III. Kwalitatif FGD Self Assesment
Lebih terperinciEVALUASI DAMPAK PENERAPAN PNPM GENERASI
1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat http://pnpm support.org/generasi impact 2011 EVALUASI DAMPAK PENERAPAN PNPM GENERASI (JUNI 2011) SERI RINGKASAN STUDI 2 Apa yang Dimaksud Dengan Pnpm
Lebih terperinciPEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016
PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN DESA SIAGA AKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P
BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain
Lebih terperinciBAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan
BAB VI P E N U T U P 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 berdasarkan data dari berbagai sumber, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciMATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK
MATA KULIAH WAKTU DOSEN TOPIK Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan 1 SUB TOPIK 1. Posyandu 2. Polindes 3. KB KIA 4. Dasa Wisma 5. Tabulin 6. Donor darah berjalan 7. Ambulan desa OBJEKTIF
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Hormat Saya, Peneliti
LAMPIRAN 1 KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang sedang melakukan penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan serta kesediaan Saudara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak Fundamental setiap warga. Hal ini telah ditetapkan oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7
Lebih terperinciDEFISI DAERAH TERPENCIL
DEFISI DAERAH TERPENCIL Daerah Terpencil adalah daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab seperti keadaan geografi (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan dan rawa), transportasi, sosial dan ekonomi.
Lebih terperinciFORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan pelayanan kesehatan (WHO, 2000). Komponen pengelolaan kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan Risiko Tinggi Pada dasarnya setiap kehamilan adalah sebuah risiko. Risiko tersebut terbagi atas kehamilan dengan risiko tinggi dan kehamilan dengan risiko rendah.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciKUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani
55 KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani I. Identitas Responden 1. No. Responden : 2. RW tempat tinggal : 3. Usia : a)
Lebih terperinciMemahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional
Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional Jakarta, 23 Januari 2015 Tujuan Mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciMISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
45 KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU BERSALIN OLEH PARAJI TENTANG PERSALINAN AMAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KECAMATAN CITAMIANG KOTA SUKABUMI IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama responden :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Keadaan Sekolahan 1. Letak dan Sejarah berdirinya SDN Pulau Kupang III Sekolah Dasar Negeri Pulau Kupang III ini terletak di kelurahan Pulau Kupang
Lebih terperinciMATERI PENYEGARAN KADER
MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap
Lebih terperinciBUKU 1B WANITA PERNAH MENIKAH TAHUN
IR, RH, CH, PG, KB, SP, FKS, FPD, CP SURVEI PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BUKU 1B WANITA PERNAH MENIKAH 16-49 TAHUN ID WANITA 16-49 TAHUN 2 EA QX DESA RT ART SPLIT ART Responden adalah wanita pernah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL. 1. Sejarah Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
BAB II DESKRIPSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL A. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul 1. Sejarah Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul terletak di Jalan Lingkar
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang harus dicapai dalam pembangunan masyarakat di seluruh dunia. Hingga saat ini sudah banyak program
Lebih terperinci