I. Pendahuluan. 1.1 Model Data ILWIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. Pendahuluan. 1.1 Model Data ILWIS"

Transkripsi

1 I. Pendahuluan Integrated Land and Water Information System (ILWIS), adalah software pengolah data berbasiskan Sistem Iinformasi Geografis. Software ini juga memiliki kemampuan untuk mengolah citra penginderaan jauh. ILWIS dapat digunakan sebagai alat untuk menginput data, manajemen data dan analisis data untuk kemudian menghasilkan data keluaran (input). Datadata tersebut dapat di georeferences sehingga menghasilkan informasi tentang kejadian di suatu wilayah. Software ini di buat oleh International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Belanda. Sejarah software ini dimulai tahun 1988 dengan dibuatnya ILWIS versi 1.0. Tahun 1999 dikeluarkan ILWIS for Windows versi ILWIS 3.0 support 32 bit multi-threading diluncurkan tahun Dalam perkembangannya, mulai 1 Juli tahun 2007, software ini terbuka penggunaannya (open sources). Sejak tahun 1989, software ini telah digunakan lebih dari 100 kota di banyak negara, dan secara ekstensif digunakan dalam kursus baik di dalam maupun diluar ITC dan digunakan untuk riset maupun proyek penelitian. Model data dalam ILWIS terbagi menjadi data vektor dan raster. Dalam software ILWIS terdapat 2 hal yang menjadi komponen dasar yaitu ILWIS Windows dan ILWIS object. Hal tersebut akan dijelaskan satu per satu. 1.1 Model Data ILWIS Secara spasial, obyek (entities) dapat dibedakan menjadi tiga yaitu titik (point), garis (line), dan area (polygon). Titik (point)merupakan representasi dari X,Y yang membentuk satu koordinat. Garis (lines) merupakan kumpulan dari X,Y koordinat yang membentuk sebuah garis. Sedangkan Area (polygon) adalah kumpulan garis yang membentuk suatu area tertentu. Stasiun curah hujan merupakan salah satu contoh titik (point). Garis kontur, daerah aliran sungai adalah contoh dari garis (line). Sedangkan unit penggunaan tanah (landuse) dan unit geologi merupakan contoh area (polygon). Secara digital, titik, garis dan area tersebut di representasikan menjadi dua model data yaitu vektor dan raster. Dalam data vektor, posisi suatu obyek di definisikan oleh koordinat (X,Y). Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 1

2 Kenampakan spasial dalam data vektor dihadirkan dan disimpan dalam bentuk kode kode tertentu atau label. Dalam data raster, data spasial disusun dan disimpan dalam bentuk piksel yang merupakan elemen terkecil suatu gambar. Dalam ILWIS, operasi GIS yang ada berbasis raster (raster based GIS operation). data vektor data raster Gambar 1. Model data dalam ILWIS 1.2 Komponen Dasar ILWIS Dalam software ILWIS terdapat 2 hal yang menjadi komponen dasar yaitu ILWIS Windows dan ILWIS object. Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut ILWIS Windows ILWIS Windows terdiri dari main windows, map windows, tables window dan pixel information. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 2

3 Main Window Lembar ini terdapat menu bar,command line, catalog, operation tree dan operation list, navigator, standard toolbar, object selection toolbars, status bar. Menu bar merupakan menu utama yang terdiri dari file,edit, operation, view, window dan help Catalog, merupakan tempat menampilkan obyek Operation tree dan operation list, merupakan seluruh operasi yang ada pada ILWIS Navigator berfungsi untuk berpindah direktori Standard toolbar, merupakan panggilan cepat atau tool yang paling sering digunakan Object slection bar, berisikan tombol untuk menentukan obyek Status bar merupakan petunjuk tentang fungsi tombol yang kita jalankan saat itu dan perintah selanjutnya, maupun deskripsi obyek Tampilan main window ditunjukkan oleh Gambar 2. Gambar 2. Main Window ILWIS Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 3

4 Map Window Dalam ILWIS, data yang berbentuk vektor dan raster ditampilkan dalam map window. Data spasial ini dikenal dengan istilah point map, segment map, polygon map dan data raster. Point map adalah data vektor dalam bentuk titik misalnya Kampus UI. Segment map adalah data vektor yang berbentuk garis, misalnya data kontur. Polygon map adalah data vektor yang berbentuk poligon, misalnya data penggunaan tanah (landuse). Sedangkan data raster adalah data spasial yang dalam baik dalam format maupun strukturnya berbentuk raster, misalnya data yang berasal dari citra satelit maupun data yang inputnya berasal dari peta hasil scanning. Gambar 3. Map window Table Window Data berbentuk tabular (tabel), dalam ILWIS ditampilkan di Table window. Disini terdapat informasi mengenai data spasial/data atribut. Pengguna dapat melakukan proses editing dan kalkulasi di Table window. Tabel berisikan field yang terdiri dari baris dan kolom. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 4

5 Gambar 4. Table Window Pixel Information Pixel information berisikan informasi mengenai kelas, Identitas (ID), nilai maupun atribut dari suatu data spasial. Untuk menampilkan pixel information adalah dengan meletakkan kursor pada map window, kemudian memilih open pixel information pada file. Gambar 5. Pixel Information Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 5

6 1.2.2 ILWIS object ILWIS object terdiri dari data object, container object, service object, dan special object Data object Yang termasuk didalam data object dalam ILWIS adalah data spasial dan data atribut. Data spasial yang terdiri dari point map, segment map, polygon map dan raster map dapat di buat dan diedit di map window, sedangkan data atribut yang berbentuk tabel dapat dibuat dan diedit di table window. Tabel 1 menjelaskan tentang data object dalam ILWIS. Tabel 1. Data object dalam ILWIS Icon Data obyek Keterangan point map Segment map Polygon map Raster map Table map Singel X, Y koordinat Seri X,Y koordinat Garis tertutup yang didefinisikan sebagai area Baris kolom / piksel Menyimpan data dalam format tabular Container object Container object adalah daftar yang berisikan referensi sejumlah data object. Umumnya file yang terdapat dalam container object berbentuk ASCII. Yang termasuk dalam container object antaralain : map list, object collection, layout, annotation text, graph dan map view. Hal ini dijelaskan dalam Tabel 2. Tabel 2. Container object dalam ILWIS Icon Container object Keterangan Map list Object collection Layout Anotation text Graph Map view Set dari peta raster Subset data atau hasil impor Geogateway Komposisi tampilan peta Teks pada layer, misalnya label polygon Display grafik data tabuler Display beberapa layer peta + anotasi Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 6

7 Service object Fasilitas dan aksesori yang diperlukan dalam data object berada dalam service object. Salah satu fungsi service object adalah menentukan nilai data object seperti ID, value, class, dan menentukan koordinat data. Yang termasuk dalam service object antaralain : coordinate system, georeference, domain, dan representation.hal ini dijelaskan dalam Tabel 3. Tabel 3. Service object dalam ILWIS Icon Service object Keterangan Coordinate system Georeference Domain Representation Menggambarkan proyeksi peta & koordinat Korelasi antara grid raster & koordinat peta Menggambarkan tipe data Secara spesifik menunjukkan data Special object Yang termasuk ke dalam special object adalah histogram, sample sets, 2-dim tables, matrices, filters, function, scripts dan stereo pairs. Hal ini dapat dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Special object dalam ILWIS Icon Special object Keterangan Histogram Sample sets 2-dim tables Matrices Filters Function Scripts Stereo pairs Tabel dengan nilai frekuensi dalam peta Training area untuk klasifikasi multispektral Kombinasi 2 peta raster dengan kelas/id dom Array 2 dimensi dari value Digunakan untuk filter pada peta raster Fungsi untuk MapCalc/TabCalc Sequence ILWIS experession Melihat dalam bentuk stereo Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 7

8 II. Menampilkan peta 2.1 Mengaktifkan Software ILWIS Pilih ILWIS di program, atau klik 2 kali pada shortcut ILWIS Maka akan muncul menu utama ILWIS 2.2 Menampilkan peta yang berasal dari format ILWIS Langkah-langkah untuk menampilkan peta di ILWIS adalah sebagai berikut : Dari menu utama ILWIS, pilih catalog data, misalnya Contour Catalog Contour Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 8

9 Maka akan muncul kotak dialog Display Options Point Map atau Display Options Segment Map atau Display Options Polygon Map tergantung jenis datanya apakah berupa poin misalnya Kampus UI atau segmen contohnya data kontur atau poligon contohnya data landuse. Pada contoh ini digunakan data kontur sehingga yang muncul adalah Display Options Segment Map. Pilih OK, maka peta Contour akan muncul pada map window Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 9

10 3.3 Menampilkan peta yang berasal dari format Arc. View Peta yang akan ditampilkan, harus terlebih dahulu di import ke dalam format ILWIS. Sebagai contoh apabila peta yang kita miliki, berada dalam format Arc. View. Langkah-langkah menampilkan peta ke dalam format ILWIS adalah sebagai berikut: Pada menu utama ILWIS, pilih file Import Map Kemudian pada kotak Directory pilih data, misalnya depok Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 10

11 Pilih import Format ke dalam Arc/View. SHP shape file Klik dua kali Directory depok, kemudian Pilih data yang ingin ditampilkan, misalnya landuse utm shp Isi output file name, dengan menekan tombol Pilih OK, maka akan muncul kotak dialog progres manager. Otomatis data sudah berada dalam format ILWIS. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 11

12 Kemudian buka data seperti biasa dengan menekan dua kali data yang dipilih, maka akan muncul peta yang diinginkan. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 12

13 III. Input Data Spasial (Dijitasi) Pada ILWIS 3.4 Salah satu komponen dalam sistem informasi geografi (SIG) adalah komponen masukan atau disebut sebagai komponen input. Sesuai dengan namanya, komponen ini memiliki fungsi untuk mengumpulkan sekaligus memasukkan data-data yang akan diolah, dianalisis dan disimpan dalam sistem. Data masukan dalam SIG dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengkonversi data analog menjadi data digital melalui proses yang disebut dengan dijitasi. Dijitasi dapat dilakukan menggunakan beberapa teknik, diantaranya adalah teknik yang disebut dengan on screen digitizing. Bagian 2 dari panduan ini akan menguraikan tahapan untuk melakukan imput data dengan teknik dijitasi on screen menggunakan perangkat lunak ILWIS 3.4. Gambar 6. Contoh peta yang digunakan dalam proses dijitasi Peta yang akan didijitasi dengan teknik on screen digitizing harus sudah tersedia dalam format gambar digital (image). Untuk memperoleh format gambar digital, peta analog (hardcopy) dikonversi terlebih dahulu melalui proses scanning menggunakan perangkat scanner. Contoh peta hasil scan yang digunakan dalam panduan ini adalah potongan (subset) dari Peta Administrasi Depok skala 1:20000 yang disimpan dalam format TIF (Tagged Image File), dengan nama depok_ddt.tif. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 13

14 3.1 Impor Peta Hasil Scan Peta hasil scan yang akan didijitasi (depok_ddt.tif) harus diimpor terlebih dahulu agar dapat dibaca dan ditampilkan oleh perangkat lunak ILWIS 3.4. Hasil impor ini selanjutnya akan disimpan sebagai raster maps dan dapat digunakan sebagai background map dalam proses dijitasi on screen. Langkah untuk Impor Peta Hasil Scan Pada menu utama ILWIS 3.4, pilih File _ Import _ Map. Setelah perintah untuk mengimpor map diakses, maka kotak dialog import akan ditampilkan. Arahkan ke direktori dimana file hasil scan disimpan. Pada pilihan Import Format, pilih Tagged Image File Format.TIF Pilih nama file yang akan diimport (depok_ddt.tif). Pada bagian Output Filename, isikan suatu nama yang anda kehendaki. Secara default nama ini akan diisi sama dengan nama file yang diimport (dalam hal ini adalah depok_ddt) Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 14

15 Klik tombol untuk memilih folder atau direktori dimana hasil import akan disimpan. Klik tombol OK. 3.2 Georeferensi Georeferensi (georeference) dalam ILWIS 3.4. merupakan service object yang berfungsi untuk mendefinisikan hubungan antara baris dan kolom pada suatu data raster dengan sistem koordinat X-Y. Data raster untuk daerah yang sama disarankan menggunakan georeferensi yang sama. Suatu georeferensi menggunakan sistem koordinat tertentu yang berkaitan dengan suatu sistem proyeksi tertentu pula. Langkah untuk Melakukan Georeferensi Pada menu utama ILWIS 3.4, pilih File_Create_Georeference Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 15

16 Setelah perintah diakses, Kotak dialog Create akan ditampilkan Pilih GeoRef Tiepoints. Isikan suatu nama pada GeoReference Name (sesuai dengan nama peta yang ingin di-georefrence-kan, Misal: Depok Pada Coordinate System, klik tombol Catatan: Dengan meng-klik tombol berarti kita akan membuat atau mendefinisikan sistem koordinat baru yang sesuai dengan data yang akan didijitasi. Apabila sistem koordinat yang diperlukan telah ada atau pernah dibuat sebelumnya, maka dapat dipilih dengan meng-klik dropdown list. Dengan asumsi belum ada sistem koordinat yang sesuai dengan data yang akan digunakan, maka perlu dibuat atau didefinisikan sistem koordinat baru. Setelah tombol di klik maka kotak dialog Create Coordinate System akan ditampilkan. Pilih CoordSystem Projection Isikan suatu nama pada Coordinate System Name. Misal Depok Bila perlu, isikan keterangan singkat tentang koordinat sistem yang akan dibuat pada bagian Description Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 16

17 Klik OK. Setelah tombol OK di klik, akan ditampilkan suatu kotak dialog (dialog box) untuk mendefinisikan sistem proyeksi yang digunakan. Klik tombol Projection Klik tombol Projection Sejumlah sistem proyeksi yang tersedia dalam perangkat lunak ILWIS 3.4. akan ditampilkan. Proyeksi yang dipilih disesuaikan dengan data yang digunakan dalam latihan ini (scan peta RBI), yaitu sistem proyeksi UTM. Pilih UTM, kemudian klik OK Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 17

18 Kotak dialog selanjutnya akan ditampilkan Klik pada tombol Ellipsoid Hilangkan check mark ( ) pada bagian Northern Hemisphere Ketikkan angka 48 pada bagian Zone, 48 adalah kode untuk daerah Depok Kotak dialog untuk memilih ellipsoid akan ditampilkan. Terdapat sejumlah pilihan untuk ellipsoid. Pilih Predefined Pilih WGS 84 Kemudian Klik OK Setelah selesai dengan pilihan Ellipsoid dan sistem proyeksi, maka kita akan kembali ke kotak dialog Create Georeference. Pada bagian Background Map, pilih Depok Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 18

19 Pada bagian Background Map, pilih Depok Klik OK Pada kotak dialog di atas, klik OK Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 19

20 Jendela (window) Georeference Editor akan ditampilkan Pada bagian Georeference Editor ini akan dimasukkan minimal empat koordinat titik ikat (dalam ILWIS disebut dengan tie point) sebagai acuan georeferensi. Koordinat titik ikat ini diperoleh dari membaca informasi koordinat yang terdapat pada peta. Pada peta di atas titik ikat dapat ditentukan berdasarkan perpotongon garis koordinat. Untuk menentukan titik ikat, perbersar gambar hingga terlihat perpotongan garis koordinat, kemudian klik Normal yang mempunyai icon, dan klik pada perpotongan garis koordinat tersebut (lihat gambar di bawah). Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 20

21 Icon Normal klik pada perpotongan garis koordinat tersebut Kotak dialog Add Tie Point akan ditampilkan Isikan koordinat titik ikat nomor 1. Koordinat titik ikat disesuaikan dengan angka yang terbaca pada peta. Isi bagian X dan Y pada kotak dialog Add Tie Point. Pada contoh angka pada perpotongan koordinat untuk titik ikat nomor 1 adalah 106 o untuk X, dan 6 o untuk sumbu Y. Sehingga pada kotak dialog Add Tie Point, pada kolom X, Y diisikan 106,75 dan -6,33 (min dipakai, karena Depok berada pada lintang Selatan). Klik OK Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 21

22 Titik ikat pertama (nomor 1) akan dimasukkan sekaligus ditampilkan pada Tie Point Table yang terletak dibagian bawah map window Titik ikat pertama Informasi untuk titik ikat pertama Ulangi langkah ini untuk tiga titik ikat lainnya. Setelah keempat titik ikat dimasukkan, maka pada akan tampak sebagai berikut: Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 22

23 Ketelitian Georeferensi ditunjukkan oleh nilai sigma yang terdapat pada bagian atas map window Setelah dianggap cukup, klik tombol (exit editor). Sekarang, setiap kali mouse digerakkan pada setiap lokasi di peta, informasi koordinat akan ditampilkan dibagian bawah map window. Sampai di sini proses atau langkah-langkah melakukan Georeferensi sudah selesai. 3.3 Dijitasi Setelah selesai dengan proses Georeferensi, maka dijitasi dengan teknik on screen dapat dimulai. Peta hasil scan yang telah digeoreferensi digunakan sebagai background image dalam proses dijitasi. Proses dijitasi dengan teknik on screen pada prinsipnya adalah delineasi kenampakan pada background image dengan bantuan mouse atau pointer. Kenampakan yang didijitasi dapat dibedakan menjadi kenampakan titik, garis dan area (poligon) Menampilkan Background Image Dari menu utama ILWIS 3.4, pilih Menu _ Open.. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 23

24 Pilih raster maps dengan nama peta yang telah di georefrence, klik OK Klik OK pada Display Option berikut ini Raster map tersebut akan ditampilkan pada suatu map window. Raster map inilah yang akan digunakan sebagai background image untuk proses dijitasi. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 24

25 3.3.2 Dijitasi Obyek Titik Dari menu yang terdapat pada mp window, pilih File _ Create _Point Map Isikan suatu nama untuk menyimpan data titik hasil dijitasi. Misal, depok_point. Klik OK Pilih tombol (insert mode) Arahkan ke obyek titik yang akan didijitasi, klik tombol kiri mouse. Titik yang didijitasi akan terlihat dan secara otomatis tabel atribut ditampilkan. Pada tabel ini dapat diisikan keterangan singkat tentang obyek yang didijitasi dengan mengetikkannya pada bagian yang bertanda?. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 25

26 Ketikkan nama object sesuai dengan yang terlihat pada peta di kotak dialog atribut. (Contoh: Danau, karena objek pada peta menunjukkan suatu danau. Ulangi langkah dijitasi titik (point) untuk obyek titik lainnya yang terdapat pada peta (background image). Setelah selesai dijitasi semua obyek titik, klik tombol (exit editor) Proses dijitasi data titik selesai! Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 26

27 3.3.3 Dijitasi Obyek Garis (Segment) Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File _ Create _Segment Map Isikan suatu nama untuk menyimpan data garis hasil dijitasi. Misal, depok_line. Pilih tombol (insert mode) Arahkan ke obyek garis yang akan didijitasi, ikuti garis dengan meng-klik tombol kiri mouse. Klik dua kali (double click) tombol kiri mouse untuk mengakhiri dijitasi suatu segmen. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 27

28 Seperti halnya pada saat dijitasi data titik, setelah selesai dijitasi satu segmen garis, maka tabel atribut otomatis akan muncul. Kita dapat mengisikan informasi tentang garis yang didijitasi. Apabila data garis yang didijitasi adalah jalan, atau batas administrasi maka informasi yang diisikan bisa berupa kelas jalan (arteri, kolektor, lokal dan sebagainya) atau nama batas administrasi (batas desa, kecamatan, kabupaten dan sebagainya) Dijitasi Obyek Area (Polygon) Cara atau langkah untuk dijitasi obyek poligon pada prinsipnya sama dengan dijitasi garis atau segmen. Garis batas poligon didijitasi terlebih dahulu, kemudian segmen hasil dijitasi dipoligonkan dengan fasilitas poligonize. Sebelum dipoligonkan, segmen hasil dijitasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan (self overlap, dead ends dan intersection). Berikut uraian mengenai langkah dijitasi obyek poligon: Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 28

29 Dijitasi Segmen Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File _ Create _Segment Map Isikan suatu nama untuk menyimpan data garis hasil dijitasi. Misal, depok_poly Pilih tombol (insert mode) Arahkan ke obyek poligon atau area yang akan didijitasi, ikuti garis batas poligon sambil klik tombol kiri mouse Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 29

30 Pada saat dijitasi obyek dimana segmen akan berpotongan, secara otomatis ILWIS akan melakukan snapping dan menanyakan apakah segemen akan di split? Klik Yes. Lanjutkan dijitasi sampai selesai untuk seluruh batas poligon yang akan didijitasi Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 30

31 Editing Hasil Dijitasi (Check Segment) Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File _ Check Segments _ Self Overlap Klik OK pada kotak dialog berikut ini Apabila tidak terdapat kesalahan maka akan muncul konfirmasi sebagai berikut. Lanjutkan dengan kategori check segment berikutnya Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File _ Check Segments _ Dead Ends Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 31

32 Apabila terdapat kesalahan maka muncul konfirmasi sebagai berikut: Klik tombol Yes Lokasi atau posisi dimana terdapat kesalahan akan diperbesar Pilih tombol (select mode) Klik pada ujung segmen salah, kemudian tekan tombol delete pada keyboard. Ulangi langkah diatas sampai tidak ada lagi kesalahan Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 32

33 Poligonisasi (poligonize) Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File _ Polygonize Kotak dialog Poligonize Segment Map akan ditampilkan Klik pada bagian Topology, kemudian Pilih Domain Klik tombol untuk membuat domain baru. Kotak dialog Create Domain akan ditampilkan Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 33

34 Ketikkan suatu nama (misal depok_poly) di bagian Domain Name. Pilih Class untuk Type. Klik OK Proses poligonisasi selesai dan poligon yang dihasilkan akan tampak sebagai berikut Catatan: Proses dijitasi poligon yang diuraikan diatas hanya menggunakan contoh satu poligon kecil. Untuk mendijitasi seluruh poligon yang terdapat pada Peta Depok, semua garis batas poligon harus didijitasi. Cara dan langkahnya sama dengan uraian di atas Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 34

35 IV. Pembuatan Layout Setiap bentuk pekerjaan umumnya menghasilkan suatu produk atau bentuk hasil akhir. Layout dianggap sebagai bentuk hasil akhir dari suatu pekerjaan. Sebuah layout berlaku sebagai kanvas pada pelukis, dimana hal ini memungkinkan anda untuk merancang bagaimana menempatkan komponen dari peta, mengaturnya sesuai dengan desain yang anda inginkan, dan akhirnya mencetaknya ke dalam media hardcopy. Bagian akhir dari panduan ini akan menguraikan langkah-langkah untuk menyusun komposisi peta dan mencetak peta menggunakan perangkat lunak ILWIS Penyusunan Komposisi (Layout) Peta Langkah untuk menyusun layout peta adalah sebagai berikut: Tampilkan data spasial yang akan dibuat layout petanya. Pada menu utama ILWIS 3.4, pilih File _ Open. Pilih tipe map yang ingin ditampilkan (raster, polygon, point, dsb.), kemudian pilih data yang ingin ditampilkan. Data yang ingin ditampilkan tersebut, akan ditampilkan pada map window. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 35

36 Pada menu utama map window, pilih File _ Create Layout. ILWIS akan meminta untuk menyimpan view (map window). Pada bagian Map View Name, ketikkan sesuai dengan nama peta yang akan ditampilkan. Setelah menentukan Map View Name, akan muncul tampilan Set Scale. Tampilan ini digunakan untuk menentukan skala peta yang akan dipakai. Masukan angka skala peta yang diinginkan, kemudian klik OK. (Pada gambar terlihat bahwa skala yg digunakan adalah 1:30394) Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 36

37 Setelah itu akan muncul Layout Window seperti dibawah ini Pada layout window, di bagian Item, terlihat satu object yang ada dalam daftar item. Pada contoh, objek tersebut adalah Map View dari Peta Landuse. Atur ukuran dan orientasi kertas. Dari menu pilih File _ Page Setup Kotak dialog Page Setup akan ditampilkan. Pada kotak dialog Page Setup kita dapat menentukan ukuran kertas yang akan digunakan, tata cara penempatan objek (orientasi), serta margin atau garis tepi. Setelah itu Klik OK. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 37

38 Untuk menentukan ukuran kertas Untuk menentukan bentuk tampilan objek Untuk menentukan margin Klik tombol agar skala dapat diatur sesuai dengan ukuran kertas atau ruang yang tersedia. Klik bagian pojok dari map view, tahan tombol kiri mouse sambil menarik ke arah diagonal sehingga ukuran peta membesar. Atur posisi map view sedemikian rupa sehingga terlihat sesuai dengan layout yang akan dibuat. Gambar. Sebelum dan sesudah diperbesar Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 38

39 4.2 Menambah Informasi Koordinat Pada layout tool bar klik tombol (map border) Kotak dialog Edit Map Border akan ditampilkan. Pada kotak dialog tersebut kita dapat menentukan interval grid, warna, serta jenis huruf. Setelah itu Klik OK Klik pada bagian Grid Beri tanda (check mark) pada Grid Ticks dan Grid Coordinat e Isikan beberapa pilihan Grid Tick Isikan beberapa pilihan Grid Coordinates Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 39

40 Koordinat peta akan ditambahkan dibagian tepi Map View 4.3 Menambah Judul dan Teks Lainnya Pada layout tool bar klik tombol (Text). Setelah itu akan muncul kotak dialog Edit Text. Ketik Judul Peta sesuai dengan nama peta yang ingin ditampilkan Ketikkan sesuai nama dengan nama peta yang ingin ditampilkan. Pada kotak dialog Edit Text kita juga dapat menentukan tata letak teks, jenis tulisan, ukuran, serta warna tulisan. Setelah selesai Klik OK. Proses ini dapat dilakukan untuk membuat judul legenda, pembuat peta, sumber peta, serta informasi lain yang diperlukan. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 40

41 4.4 Menambah Informasi Skala Peta Pada layout tool bar klik tombol (Scale Bar) Kotak dialog Edit Scale bar akan ditampilkan. Pada kotak dialog tersebut kita dapat menentukan tebal garis skala, jumlah dan batas interval skala, unit (satuan), jenis tulisan, warna, dan ukuran huruf. Jumlah interval Batas tiap interval Unit (satuan) Skala Untuk menambahkan skala numerik (angka), pada layout tool bar klik tombol (Scale Text), setelah itu Klik OK Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 41

42 4.5 Menambah Keterangan (Legenda) Pada layout tool bar klik tombol (Legend) Kotak dialog berikut akan ditampilkan. Setelah menentukan informasi-informasi yang akan ditampilkan pada legenda, maka Klik OK. 4.6 Menampilkan Arah Mata Angin Pada layout tool bar klik tombol (Legend) Kotak dialog berikut akan ditampilkan. Menentukan bentuk mata angin Setelah menentukan informasi-informasi yang akan ditampilkan pada legenda, maka Klik OK. Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 42

43 4.7 Menambah Garis Tepi Pada layout tool bar klik tombol (Box) Klik OK Ubah Ukuran dan posisi box sehingga mencakup seluruh komponen layout peta Tampilan layout peta akan terlihat seperti berikut ini Simpan layout dengan menekan tombol (Save) Modul Pengantar Penggunaan Software ILWIS 43

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah

Lebih terperinci

PENGENALAN APLIKASI ILWIS

PENGENALAN APLIKASI ILWIS PENGENALAN APLIKASI ILWIS ILWIS (Integrated Land and Water Informastion System) merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang berdiri sejak tahun 1988. ILWIS merupakan aplikasi GIS dengan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi Geografis

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3 INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcGIS 9.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i Instruksi Kerja PROGRAM ArcGIS 9.3 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs

Lebih terperinci

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile BAB 4 DIGITASI 4.1. Membuat Data Spasial Baru Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Buka ArcCatalog Tentukan

Lebih terperinci

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN Untuk keperluan penelitian ini, sangat penting untuk membangun basis data SIG yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan variabel yang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW Tujuan: - Mahasiswa dapat mengenal software Arcview beserta menu-menu yang terdapat di dalamnya - Mahasiswa dapat mengoperasikan software Arcview Pendahuluan Software ArcView

Lebih terperinci

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3 ARCVIEW GIS 3.3 1. Pengantar GIS GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis computer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan)1. Yakni

Lebih terperinci

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS Daftar Isi Hal I Digitasi (Digitizing) 1 II Pemberian Atribut (Attributing) 5 III Pemberian Koordinat (Coordinate Transformation) 8 IV Proyeksi Koordinat (Coordinate Projection) 15 V Design Peta (Map Layout)

Lebih terperinci

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik) SCREEN DIGITIZING Screen digitizing merupakan proses digitasi yang dilakukan di atas layar monitor dengan bantuan mouse. Screen digitizing atau sering disebut juga dengan digitasi on screen dapat digunakan

Lebih terperinci

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Registrasi Image dengan ARC VIEW MODUL 5 DIGITASI dengan Arc View Registrasi Image dengan ARC VIEW Aktifkan extension image analysis, TIFF or JPEG Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi. Tool Align akan aktif. Pilih Tool Align Klik

Lebih terperinci

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS Software SIG/GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Spesifikasi Hardware ArcGIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Table Of

Lebih terperinci

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 MODUL PELATIHAN MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 Februari 2012 Versi 2.1 DAFTAR ISI I. Mempersiapkan Data... 1 I.1. Digitasi area longsor dan mikrotopografi

Lebih terperinci

MODUL FOSS GIS Tutorial Dasar Dasar Aplikasi ILWIS 3.6. Oleh: Adipandang Yudono, S.Si (Geography-UI) MURP (UniSA-Aus) PPLH UniBraw & ESP USaid 2009

MODUL FOSS GIS Tutorial Dasar Dasar Aplikasi ILWIS 3.6. Oleh: Adipandang Yudono, S.Si (Geography-UI) MURP (UniSA-Aus) PPLH UniBraw & ESP USaid 2009 MODUL FOSS GIS Tutorial Dasar Dasar Aplikasi ILWIS 3.6 Oleh: Adipandang Yudono, S.Si (Geography-UI) MURP (UniSA-Aus) 2009 0 Daftar Isi Halaman Daftar Isi 1 Kata Pengantar 3 Bab 1. Pendahuluan 5 1. Pengenalan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun LAMPIRAN 78 79 Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun 1999-2009 Luas Penggunaan Lahan (Ha) No. Penggunaan Lahan Tahun 2004 Rencana Tahun

Lebih terperinci

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1 Digitasi Peta Tujuan 1. Mampu membuat peta baru di Aplikasi Arcview 3.3 & mengetahui proses pen-digitasi-an 2. Memahami konsep shape file (*shp) 3. Mampu menginput data attribute ( field dan record) ke

Lebih terperinci

BAB IX. Ringkasan Modul:

BAB IX. Ringkasan Modul: BAB IX LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA Ringkasan Modul: Menampilkan/Mengatur Peta Mengatur Proyeksi Mengatur Halaman Layout Langkah-langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta Langkah-langkah untuk Menambahkan

Lebih terperinci

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT BAB 3 KOREKSI KOORDINAT Sebagai langkah awal dalam memproduksi data spasial dalam format digital, petapeta analog (berupa print out atau cetakan) di-scan ke dalam format yang dapat dikenali oleh ArcGIS.

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software.

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software. DIGITASI on screen Using Autodeskmap software runi_asmaranto@ub.ac.id DIGITASI Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada pada peta menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah:

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah: Bab VI Digitasi Bab ini akan membahas berbagai cara untuk membuat dan memperbaiki data spasial. Anda akan mempelajari bagaimana cara mendigitasi fitur-fitur baru bertipe vektor dan menambahkan data atributnya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : SELASA, 25 MARET 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB IV. Ringkasan Modul:

BAB IV. Ringkasan Modul: BAB IV REKTIFIKASI Ringkasan Modul: Pengertian Rektifikasi Menampilkan Data Raster Proses Rektifikasi Menyiapkan Semua Layer Data Spasial Menyiapkan Layer Image Menambahkan Titik Kontrol Rektifikasi Menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : SELASA, 1 APRIL 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi

Lebih terperinci

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS MODUL DASAR ArcGIS ver 10.1 Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS 2015 Modul Dasar ArcGIS 10.1 1. Deskripsi Umum ArcGIS merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat menunjang Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAYOUT. A. Membuat Layout dari sebuah View. B. Membuat Layout melalui Window Project

LAYOUT. A. Membuat Layout dari sebuah View. B. Membuat Layout melalui Window Project LAYOUT Layout merupakan salah satu fasilitas pada ArcView yang digunakan untuk menggabungkan semua dokumen, baik itu dokumen view, tabel ataupun chart ke dalam satu dokumen yang siap cetak (hardcopy).

Lebih terperinci

C. Prosedur Pelaksanaan

C. Prosedur Pelaksanaan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan peta-peta digital beserta data tabulernya, yaitu peta administrasi, peta tanah, peta geologi, peta penggunaan Lahan (Landuse), peta lereng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum tahun 1940-an analisis geografis dilakukan dengan melakukan tumpung tindih (overlay) beberapa jenis peta pada area tertentu. Namun sejak tahun 1950- an dikembangkan

Lebih terperinci

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS 1.8.0 LISBOA 2013 PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Membuat Folder Baru di Windows

Lebih terperinci

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS Prosedur Pengolahan Pemetaan Dengan ArcGIS Software Arcgis berperan penting dalam analisis perhitungan sedimentasi pada penelitian ini, dikarenakan data-data yang

Lebih terperinci

PENGANTAR : GEODATABASE 2. Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7

PENGANTAR : GEODATABASE 2. Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7 PENGANTAR : GEODATABASE 2 Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7 Menyiapkan hasil desain Skema Database 7 Membuat Struktur Database

Lebih terperinci

LATIHAN : DIJITASI PETA

LATIHAN : DIJITASI PETA LATIHAN : DIJITASI PETA 2-2 Membuat shapefile baru 2-2 Melihat struktur data pada shapefile 2-6 Add Data 2-7 Memulai Dijitasi Peta 2-7 Dijitasi Peta 2-8 Save Hasil Dijitasi 2-9 hal 2-1 LATIHAN : DIJITASI

Lebih terperinci

Latihan 2 : Displaying data

Latihan 2 : Displaying data Latihan 2 : Displaying data 2-2 Memulai aplikasi dan menambahkan (Add) layer objek line 2-3 Menambahkan layer objek polygon 2-5 Menambahkan layer objek point 2-6 Mengganti nama layer 2-7 Klasifikasi dan

Lebih terperinci

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER Adhitya Novianto (G24080066) Geofisika Dan Meteorologi Institut Pertanian Bogor Alat dan Bahan Seperangkat alat komputer Perangkat lunak ER Mapper Pada tutorial

Lebih terperinci

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal

Lebih terperinci

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN LOCUS GIS Oleh : IWAN SETIAWAN FORUM FUNGSIONAL TERTENTU PROVINSI SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2016 LOCUS GIS Locus GIS adalah program GIS berbasis Android yang dibuat oleh Asamm Software, Praha, Republik

Lebih terperinci

Bab 8 Georeference Data Raster

Bab 8 Georeference Data Raster Bab 8 Georeference Data Raster Jika kita mempunyai sebuah data raster yang berasal dari hasil scanning peta, Foto udara, dan Citra satelite yang belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : KAMIS, 3 APRIL 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.

2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog. G e o r e f e r e n c i n g 12 2. GEO REFERENCING Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem

Lebih terperinci

16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih <None>. Klik tombol OK.

16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih <None>. Klik tombol OK. 16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih . Klik tombol OK. 17) Proses pembuatan TIN memakan waktu cukup lama. Berbagai macam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Halaman 1 Dari 19

PENDAHULUAN. Halaman 1 Dari 19 PENDAHULUAN Peranan peta untuk kepentingan pemetaan lokasi wisata sangat di perlukan untuk memberikan informasi yang tepat bagi semua pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu kemampuan untuk membuat peta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Geografi Prediksi Banjir ini

Lebih terperinci

Registrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

Registrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1 Registrasi Peta Tujuan 1. Memahami Membuat Peta di Aplikasi Arcview 3.3 2. Mengetahui Konsep Koordinat 3. Mampu Melakukan Registrasi Citra Raster Alat dan Bahan 1. PC/Laptop 2. Modul Praktikum 3. Aplikasi

Lebih terperinci

REGISTRASI PETA TUTORIAL I. Subjek Matter: 1.1 GEOFERENSING 1.2 COORDINAT GEOMETRIK (COGO)

REGISTRASI PETA TUTORIAL I. Subjek Matter: 1.1 GEOFERENSING 1.2 COORDINAT GEOMETRIK (COGO) TUTORIAL I REGISTRASI PETA Subjek Matter: 1.1 GEOFERENSING 1.2 COORDINAT GEOMETRIK (COGO) A. Dasar Teori Peta dasar yang digunakan sebagai sumber dalam pemetaan yang berupa gambar citra/peta hasil proses

Lebih terperinci

1. Buka ArcCatalog dengan mengklik button pada main menu, maka akan tampil tayangan sebagai berikut:

1. Buka ArcCatalog dengan mengklik button pada main menu, maka akan tampil tayangan sebagai berikut: MATERI 7. MENYIAPKAN SHAPEFILE 7.1. Tujuan Intruksional: Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat : a. Memahami pengertian

Lebih terperinci

Microsoft Power Point 2003

Microsoft Power Point 2003 Microsoft Power Point 2003 A. Mengenal Microsoft Power Point Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

MICROSOFT POWER POINT

MICROSOFT POWER POINT MICROSOFT POWER POINT I. PENDAHULUAN Microsoft Power Point adalah suatu software yang menyediakan fasilitas yang dapat membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.

Lebih terperinci

Mengelola File, Folder, dan Album

Mengelola File, Folder, dan Album BAB 2 Mengelola File, Folder, dan Album Pada bagian ini akan dipelajari bagaimana Google Picasa memberikan kemudahan pengguna untuk mengoleksi dan mengelola data-data, baik foto maupun video yang ada dalam

Lebih terperinci

TOPOLOGY GEODATABASE 1. Menyiapkan Geodatabase A. Membuat Tema atau Feature Dataset di ArcCatalog

TOPOLOGY GEODATABASE 1. Menyiapkan Geodatabase A. Membuat Tema atau Feature Dataset di ArcCatalog TOPOLOGY GEODATABASE Geodatabase merupakan database relasional yang mencakup informasi geografis. Geodatabase memuat kelas kelas/golongan feature dan table. Kelas kelas feature dapat diorganisasikan ke

Lebih terperinci

Dekstop Mapping (Bagian 1)

Dekstop Mapping (Bagian 1) II. DEKSTOP MAPPING ARCGIS (Bagian I) Pada modul ini akan dijelaskan tentang jenis data dan karakteristik software ArcGis yang terdiri dari beberapa modul utama, yaitu: - ArcCatalog - ArcMap - ArcToolBox

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing

3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing D i g i t a s i o n S c r e e n 20 3. DIGITASI ON SCREEN A. Persiapan File 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing 2. Sebelum malakukan digitasi pada layar ArcMap,

Lebih terperinci

5.1 Pelajaran: Menggunakan Map Composer

5.1 Pelajaran: Menggunakan Map Composer BAB 5 Modul: Membuat Peta Pada modul ini, Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan Map Composer QGIS untuk menghasilkan peta yang berkualitas lengkap dengan semua komponen peta yang diperlukan. 5.1

Lebih terperinci

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler 159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol

Lebih terperinci

DIGITASI PETA RASTER. 3. Klik Close, hingga muncul screen windows berikut:

DIGITASI PETA RASTER. 3. Klik Close, hingga muncul screen windows berikut: MATERI 4 DIGITASI PETA RASTER Digitasi merupakan proses transfromasi elemen peta raster menjadi peta vektor digital. Proses ini dapat dilakukan dengan melakukan tracing (meruntut) elemen peta raster melalui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

VIEW. Menampilkan Data Spasial. - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview

VIEW. Menampilkan Data Spasial. - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview Arc View Documents VIEW Menampilkan Data Spasial Tujuan: - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview Pendahuluan Dengan menggunakan ArcView, kita dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH KHOIRI 131020700074 SEKOLAH

Lebih terperinci

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN UNTUK PEMETAAN TEMATIK http://www.labpemda.org April 2017 1 Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya

Lebih terperinci

Bab IV File Geodatabase

Bab IV File Geodatabase Bab IV File Geodatabase Software ArcGIS dapat menggunakan atau mengimpor hampir semua format file SIG untuk ditampilkan maupun diproses. Namun, format file yang direkomendasikan untuk digunakan dalam ArcGIS

Lebih terperinci

Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki enam kemampuan berikut dalam mengangani data yang bereferensi geografis :

Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki enam kemampuan berikut dalam mengangani data yang bereferensi geografis : 1 PENGENALAN SIG & ArcGIS 1.1 Pengertian SIG Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan

Lebih terperinci

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH

Lebih terperinci

Pertemuan I Pengenalan MapInfo

Pertemuan I Pengenalan MapInfo Praktikum Sistem Informasi Geografi I-1 Pertemuan I Pengenalan MapInfo 1.1 Tujuan 1. Mahasiswa memahami pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) dan konsep dasar SIG. 2. Mahasiswa mengenal dan memahami

Lebih terperinci

DATA DALAM SIG PERTEMUAN 6 SISWANTO DKK

DATA DALAM SIG PERTEMUAN 6 SISWANTO DKK DATA DALAM SIG PERTEMUAN 6 SISWANTO DKK DATA DALAM SIG Data dalam Sistim Informasi Geografik dikelompokkan menjadi: A. Data Spasial merupakan data geografik yang berhubungan kenampakan yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya BAB 8 QUERY DATA Selain melihat peta, pada tampilan ArcMap untuk kepentingan tertentu dibutuhkan informasi mengenai data-data apa saja yang tercakup dalam peta tersebut. Untuk mengetahui secara khusus

Lebih terperinci

Cara Mengelola Isi Halaman Web

Cara Mengelola Isi Halaman Web Cara Mengelola Isi Halaman Web MEMBUAT, MEMBUKA, DAN MENYIMPAN DOKUMEN HTML Membuat dokumen HTML kosong baru : - Pada tampilan windows, pilih menu File > New. Untuk membuka file HTML yang sudah ada : -

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

Materi Power POint Ajib Susanto, S.Kom : 1

Materi Power POint Ajib Susanto, S.Kom : 1 I. PENDAHULUAN Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi milik Microsoft, disamping Microsoft Word dan Microsoft Excel yang telah kita kenal. Ketiga aplikasi ini lazim disebut Microsoft Office.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel A. Membuat Dokumen Baru Dalam Microsoft Excel Langkah-langkahnya : 1. Klik File pada menubar > New. 2. Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih > Blank Document > klik tombol

Lebih terperinci

MODUL BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT

MODUL BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT MODUL BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT SOFTWARE OPEN SOURCE ILWIS 3.7 DAN QUANTUM GIS 1.5 Program Kegiatan RISET PKPP 2012 Koridor Non-Ekonomi / Mendukung Tupoksi Lembaga PENGUATAN KAPASITAS

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

Spreadsheet dan Diagram

Spreadsheet dan Diagram BAB Spreadsheet dan Diagram 12 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Menambahkan spreadsheet ke slide Modifikasi dan format spreadsheet Mengisi data spreadsheet Import spreadsheet dari file Menambahkan

Lebih terperinci

No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%) dst

No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%) dst BAB 4 INPUT DATA 4.1. Input Data Tabular 4.1.1. Mengolah data pengukuran Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG. Pada intinya

Lebih terperinci

BAB 10 LAYOUT PETA. Pada tab General, atur units map ke meter, display ke meter, klik OK. Rubahlah simbol warnanya

BAB 10 LAYOUT PETA. Pada tab General, atur units map ke meter, display ke meter, klik OK. Rubahlah simbol warnanya BAB 10 LAYOUT PETA 10.1. Pengaturan Simbol S Buka ArcMap Tampilkan data berikut dari direktori E:\Pelatihan ArcGIS\Layout 1. Jalan 2. Sungai 3. Sungai Poly 4. Samarinda 5. Kecamatan 6. Hillshade Aturlah

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard

Lebih terperinci

Bab 9 Membuat Data Spasial

Bab 9 Membuat Data Spasial Bab 9 Membuat Data Spasial Sebelumnya kita telah belajar bagaimana membuat peta sederhana dengan menampilkan Data Spasial yang telah disediakan. Tetapi, kita juga harus mempelajari bagaimana membuat Data

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcView 3.2

INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcView 3.2 INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcView 3.2 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 Instruksi Kerja PROGRAM ArcView 3.2 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database

Lebih terperinci

Microsoft PowerPoint 2003

Microsoft PowerPoint 2003 Microsoft PowerPoint 2003 Cakupan Panduan : Menjalankan Software presentasi Memulai Microsoft PowerPoint Menggunakan menu-menu beserta shortcut Memanggil, menyimpan, mencetak file Membuat file presentasi

Lebih terperinci

Mengenal Microsoft Word 2010

Mengenal Microsoft Word 2010 Mengenal Microsoft Word 2010 Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak (software) pengolah kata yang bernama Microsoft Word (MS Word). Sejak pertama kali dirilis tahun 1983 dengan nama

Lebih terperinci

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

Bab IV. Pengenalan ArcGIS Bab IV. Pengenalan ArcGIS Kerangka Dasar ArGIS merupakan software GIS yang dikeluarkan oleh ESRI. Proses instalasi ArcGIS akan menginstall beberapa program seperti ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe dan ArcScene,

Lebih terperinci

BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR

BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR 2.1 Quick Properties Quick Properties adalah fasilitas untuk menampilkan informasi properties yang terdapat pada tiap-tiap objek secara umum, sehingga bisa mempermudah untuk

Lebih terperinci

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

Latihan 1: Mengoperasikan Excel Student Exercise Series: Microsoft Office Excel 007l Latihan : Mengoperasikan Excel Buatlah sebuah buku kerja baru, kemudian ketikkan teks-teks berikut ini. Simpan hasilnya dengan nama Lat-0 dalam folder

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB VII. Ringkasan Modul:

BAB VII. Ringkasan Modul: BAB VII MENAMPILKAN DATA SPASIAL Ringkasan Modul: Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Attribut Menampilkan Data dalam Semua Kategori Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan Membuat

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT

MICROSOFT POWERPOINT MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

Modul : Antarmuka. 2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat Bagaimana menggunakan tutorial ini BAB 2

Modul : Antarmuka. 2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat Bagaimana menggunakan tutorial ini BAB 2 BAB 2 Modul : Antarmuka 2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat Selamat datang di kursus kami! Selama beberapa hari ke depan, kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana untuk menggunakan QGIS secara mudah

Lebih terperinci

Pengenalan Area Kerja Corel Draw-x4

Pengenalan Area Kerja Corel Draw-x4 Pengenalan Area Kerja Corel Draw-x4 Sebagai salah satu program grafis pengolah vector, CorelDRAW banyak digunakan oleh para desainer grafis profesional untuk menuangkan berbagai ide kreatif. Versi terbarunya,

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan

Lebih terperinci

Modul : Grass Pelajaran :Pengaturan GRASS Ikuti bersama: Mulai Proyek GRASS Baru BAB 12

Modul : Grass Pelajaran :Pengaturan GRASS Ikuti bersama: Mulai Proyek GRASS Baru BAB 12 BAB 12 Modul : Grass GRASS (Geographic Resources Analysis Support System) merupakan perangkat lunak SIG open source yang memiliki banyak fungsi SIG dan sudah dikenal dengan baik. GRASS dirilis pertama

Lebih terperinci

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 A. Tujuan Mengenal fasilitas dasar Adobe Illustrator CS2 dan menerapkannya dalam pembuatan kartu nama. B. Langkah-langkah/ Contoh kasus 1. Kartu

Lebih terperinci

Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital

Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital Oleh : Ahmad Luky Ramdani, S.Kom., M.Kom dan Hafiz Budi Firmansyah, S.Kom., M.Sc Sistem Informasi Geografis Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017-2018 Institut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu 1. Look at the picture toolbar above, in microsoft word program this toolbar is called. a. drawing toolbar b. standart toolbar c. formatting toolbar d. table and borders toolbar 2. What s the name of picture

Lebih terperinci