BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penggunaan jaringan 3G di Indonesia masih terus ditingkatkan dan dianalisa terutama mengenai optimasi jaringan, baik dari sisi kapasitas maupun kualitas. Topik jaringan 3G ini merupakan salah satu topik yang menarik untuk dianalisa karena menggunakan sistem yang berbeda dengan 2G dan memiliki layanan yang lebih beragam namun masih dapat terintegrasi dengan jaringan sebelumnya. Berbagai macam penelitian telah dilakukan mengenai jaringan 3G ini, terutama tentang optimasi jaringan yang berkaitan dengan tugas akhir ini. Berikut ini adalah beberapa penelitian tersebut. 1. Zulfatul Ulya (2011) membuat proyek akhir mengenai optimasi kapasitas RAX Board. Dalam proyek akhir tersebut, dibuat suatu tools yang menentukan apakah suatu Node-B memerlukan penambahan kapasitas dan berapa jumlah CE yang dibutuhkan untuk dapat melayani trafik tersebut. Pada penelitian optimasi jaringan 3G ini, hanya dibahas penambahan kapasitas RAX Board untuk menghindari terjadinya blocking. Metode yang digunakan untuk perhitungan trafik adalah dengan tabel erlang B. 2. Dalam jurnal tugas akhirnya, Syafrizal Rahadian (2009) melakukan penelitian mengenai efisiensi kapasitas kanal pada jaringan 3G dengan melakukan perubahan beberapa parameter-parameter kanal menggunakan metode Throughput Based Optimization dan 16 Kbps UL Return Channel. Metode Throughput Based Optimization digunakan untuk jaringan 3G R99, sedangkan metode 16 Kbps UL Return Channel digunakan untuk jaringan 3G HSDPA. Penelitian ini membuktikan bahwa kedua metode tersebut mampu melakukan optimasi kanal secara efektif karena terbukti bahwa terdapat peningkatan throughput user, peningkatan simultaneous user serta penurunan channel element utilization. Namun, terjadi peningkatan konsumsi power pada Node-B tersebut. Pada penelitian ini hanya dibahas efisiensi kapasitas kanal dari sisi software saja. Laporan Tugas Akhir

2 3. Ana Goulart dan Wei Zhan (2008) dalam jurnal IEEE melakukan penelitian dan analisa mengenai performansi uplink real-time untuk trafik jaringan 3G. Penelitian tersebut membahas bandwidth dan kehandalan dari sisi uplink dalam melakukan pemrosesan data. Parameter yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah packet size, data streaming rate, waktu pemrosesan data, dan buffer size. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa bandwidth uplink dipengaruhi oleh data streaming rate dan packet size. Sedangkan kehandalan dari sisi uplink dipengaruhi oleh buffer size dan packet size. Waktu saat pemrosesan data memiliki pengaruh yang kecil dalam penelitian tersebut. Penelitian ini lebih membahas trafik data pada layanan 3G untuk sisi uplink. Sedangkan trafik voice tidak dibahas. Dalam tugas akhir ini, akan dibuat suatu tools yang menentukan apakah suatu Node-B perlu dilakukan penambahan kapasitas (upgrade) atau pengurangan kapasitas (downgrade) dilihat dari parameter Avg CE Usage serta % CE Utility uplink yang diamati selama 4 minggu. Untuk menentukan jumlah CE yang dibutuhkan suatu Node-B, dihitung dengan metode pendekatan kapasitas hardware yang menggunakan parameter HW Capacity UL serta status RAX Board yang digunakan pada site tersebut. Diharapkan tools ini dapat membantu PT. Indosat dalam menggunakan CE hardware secara efisien dan menentukan jumlah CE yang sesuai untuk suatu Node-B. 2.2 Landasan Teori Arsitektur Jaringan 3G Arsitektur jaringan 3G dapat terintegrasi dengan jaringan 2G. Terdapat perbedaan pada bagian UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network), sedangkan untuk bagian core sama dengan arsitektur pada jaringan 2G. Lebih jelasnya, arsitektur jaringan 3G digambarkan dalam gambar 1 berikut. Laporan Tugas Akhir

3 Gambar 1. Arsitektur Jaringan 3G (Ratu Betha, 2011) Dari gambar 1 tersebut, dapat dilihat bahwa secara umum jaringan 3G terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu User Equipment (UE), UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) serta Core Network. Penjelasan tiap-tiap bagian tersebut adalah sebagai berikut. 1. User Equipment (UE) UE adalah perangkat yang langsung berhubungan dengan pengguna yang terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan UMTS Subscriber Identity Module (USIM). Fungsi UE adalah sebagai penghubung antara pengguna dan jaringan sehingga pengguna dapat mengirim dan menerima informasi dari jaringan. 2. UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) Perangkat utama dalam UTRAN adalah Node-B dan RNC (Radio Network Controller). Node-B Node-B merupakan penghubung antara UE dengan jaringan UTRAN. Node-B memproses data-data yang diterima dari UE dan meneruskannya ke RNC. Node-B juga menerima data dari RNC dan meneruskan kembali ke UE. Terdapat beberapa interfaces yang menghubungkan jaringan UTRAN ini. Interface Uu digunakan antara UE dan Node-B. Sedangkan Iub merupakan interface antara Node-B dan RNC. Sebuah Node-B sering pula disebut sebagai site. Suatu site Laporan Tugas Akhir

4 dibagi menjadi beberapa sektor. PT. Indosat biasanya membagi site ke dalam 3 sektor. Setiap sektor dapat dibagi menjadi beberapa carrier (frekuensi). PT Indosat sudah menerapkan 2 nd carrier pada beberapa Node-B yang dimilikinya. Sedangkan cell adalah bagian dari site yang merupakan satu carrier dalam satu sektor. Perbedaan sektor dan cell terlihat dalam gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Perbedaan Sektor dan Cell (Indosat Modul) PT. Indosat menggunakan perangkat Ericsson untuk jaringan 3G yang dimilikinya. Node-B yang digunakan pun menggunakan perangkat Ericsson. Terdapat beberapa jenis Node-B, baik indoor maupun outdoor. Gambar 3 berikut merupakan salah satu Node-B indoor yang digunakan PT. Indosat, yaitu RBS3202. Gambar 3. RBS3202 Ericsson (Indosat Modul) Perincian bagian dari RBS 3202 dijelaskan dalam gambar 4 berikut. Laporan Tugas Akhir

5 Gambar 4. Perincian RBS3202 Ericsson (Indosat Modul) Dari gambar 4 tersebut, terdapat bagian Baseband subrack. Ratu Betha (2011) menjelaskan bahwa Subrak Baseband (BB) bertugas mengatur sinyal uplink dan downlink, juga berhubungan langsung dengan antena sektoral. Modulmodul yang ada di subrak BB, yaitu : Baseband Interface (BBIF), Exchange Terminal (ET), General purpose Processor Board (GPB) yang biasa disebut Main Processor (MP), Random Access Receiver (RAX), Switch Core Board (SCB), Timing Unit Board (TUB), dan Transmitter (TX). Dalam tugas akhir ini, hanya akan dibahas mengenai RAX Board dan TX Board karena erat kaitannya dengan tools yang dibuat. Berikut merupakan penjelasan dari perangkat tersebut. RAX (Random Access Receiver) Board Ratu Betha (2011) menjelaskan bahwa RAX Board berfungsi sebagai pemprosesan uplink baseband. RAX bertugas menerima data uplink dari mobile user. Dalam RAX Board, terdapat CE yaitu channel element yang merupakan kanal yang digunakan untuk membawa trafik dari layanan yang diminta sehingga semakin banyak CE maka semakin banyak kapasitas trafik yang dapat dilayani. Kapasitas yang tersedia untuk RAX Board ini adalah 32, 64 dan 128 CE. Jumlah CE tersebut, dipergunakan untuk sinkronisasi serta untuk melayani trafik DCH (Dedicated Channel) atau disebut pula R99 (Release 99), yaitu layanan voice, video call, serta layanan data hingga 384 kbps. RAX Board menyediakan Laporan Tugas Akhir

6 kapasitas untuk transmisi uplink. Bentuk fisik RAX Board digambarkan dalam gambar 5 berikut ini. Gambar 5. RAX Board (Indosat Modul) TX (Transmitter) Board Ratu Betha (2011) menjelaskan bahwa TX adalah Transmitter yang digunakan sebagai pemrosesan downlink baseband, seperti penanganan transport channel, encoding, modulation, spreading, dan pengkombinasian channel secara fisik. Dalam TX Board juga terdapat CE seperti pada RAX Board. TX Board menyediakan kapasitas untuk transmisi downlink. Bentuk fisik TX Board digambarkan dalam gambar 6 berikut ini. Gambar 6. TX Board (Indosat Modul) Radio Network Controller (RNC) RNC menggabungkan trafik dari sejumlah Node-B yang selanjutnya ditransmisikan ke Core Network. Sebuah RNC dapat menampung puluhan hingga ratusan Node-B. Dalam jaringan 3G, terdapat interface Iur yang menghubungkan antar RNC. Interface ini membantu jaringan UTRAN dalam melakukan handover antar RNC. Terdapat dua interface yang menghubungkan RNC dan Core Laporan Tugas Akhir

7 Network, yaitu Iu CS dan Iu PS. Iu CS adalah interface untuk circuit switched yang menangani layanan voice, video dan layanan yang berupa layanan real-time. Sedangkan Iu PS merupakan interface untuk packet switched yang menangani berbagai macam layanan data. 3. Core Network Core Network merupakan inti dari suatu jaringan. Core Network mengatur fungsi kontrol, switching, database dan autentikasi. Bagian ini terintegrasi dengan core pada jaringan 2G. Bagian core ini terhubung ke external networks seperti PSTN, ISDN, provider lain dan jaringan internet Spesifikasi Teknologi Generasi Ketiga Teknologi generasi ketiga (3G) merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya, yaitu teknologi generasi kedua (2G). Perbedaan mendasar antara kedua jaringan tersebut adalah mengenai kecepatan transfer datanya. Dalam jurnalnya, Anjar (2007) menjelaskan bahwa organisasi ITU (International Telecommunication Union) mendefinisikan jaringan 3G sebagai teknologi yang mempunyai kecepatan data sebagai berikut. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner). Ditambahkannya pula, bahwa berdasarkan kesepakatan yang terdapat dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000), teknologi 3G dibagi menjadi 3 sistem standard yang berlaku di dunia, yaitu sebagai berikut. Wideband-CDMA (W-CDMA), didukung oleh organisasi European Telecommunications Standards Institute (ETSI) yang dikembangkan oleh Eropa dan Jepang. Di awal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standard ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). Laporan Tugas Akhir

8 CDMA2000, didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). TD-SCDMA, didukung oleh China. Teknologi 3G yang dominan dipakai di dunia saat ini, adalah W-CDMA dan CDMA2000. Indonesia mengikuti standard Eropa sehingga menggunakan teknologi UMTS-WCDMA. Teknologi 3G ini diharapkan dapat menambah efisiensi dan kapasitas jaringan, meningkatkan Quality of Service (QoS), mempunyai kecepatan transfer data yang lebih tinggi, serta mendukung kebutuhkan internet secara mobile. Dalam WCDMA, terdapat teknik FDD (Frequency Divison Duplex) dan TDD (Time Division Duplex). FDD menggunakan 2 frekuensi yang berbeda untuk transmisi uplink dan downlink. Sedangkan untuk mode TDD, transmisi uplink dan downlink menggunakan frekuensi radio yang sama dengan time interval yang sinkron. Indosat, Modul (2012) menjelaskan alokasi spektrum untuk kedua mode tersebut adalah : MHz untuk FDD Uplink MHz untuk FDD Downlink MHz untuk TDD MHz untuk TDD Indonesia menggunakan mode FDD seperti yang digunakan di Eropa. Alokasi spektrum yang digunakan di Eropa, USA dan Cina digambarkan dalam gambar 7 berikut ini. Gambar 7. Alokasi spektrum di Eropa, USA dan China (Indosat, Modul) Laporan Tugas Akhir

9 Teknologi 3G memiliki perkembangan pesat khususnya dalam hal pertukaran data yang lebih besar, cepat, dapat diakses dimana saja dan berbagai macam layanan baru khususnya layanan multimedia seperti video call, video conference dan video streaming. Teknologi 3G memungkinkan untuk mengirimkan gambar dan video dengan kualitas yang tinggi serta dapat mengakses jaringan internet dengan bit rate yang tinggi. Berbagai macam layanan untuk jaringan 3G ini, dijelaskan dalam gambar 8 berikut. Gambar 8. Layanan-Layanan Jaringan 3G (Indosat Modul) Salah satu teknologi 3G yang cukup diminati adalah HSPA (High-Speed Packet Access) yaitu kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Anjar (2007) menjelaskan bahwa HSPA terbagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan standard HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink. HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink hingga 7.2 Mbps bahkan secara teori dapat ditingkatkan hingga 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA ini dapat digunakan oleh handset handphone, laptop maupun PC. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) merupakan standard HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink. Secara teori, HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink hingga 5.76 Mbps. Namun, teknologi HSUPA ini masih jarang diimplementasikan di Indonesia. Selain itu, diperlukan handset khusus untuk dapat menggunakan teknologi ini. Laporan Tugas Akhir

10 2.2.3 Optimasi Jaringan 3G Suatu jaringan telekomunikasi perlu dipelihara secara terus menerus untuk menjaga kualitas jaringan tersebut. Begitupun halnya untuk jaringan 3G. Langkah-langkah optimasi jaringan 3G digambarkan dalam gambar 9 berikut ini. Gambar 9. Optimasi Jaringan 3G (Anjar, 2011) Optimasi biasanya dilakukan untuk memperbaiki kualitas, kapasitas serta coverage jaringan. Dalam tugas akhir ini, akan lebih membahas mengenai optimasi kapasitas jaringan, yaitu sebagai berikut. 1. Preparation Pada tahap ini, engineer harus mempersiapkan berbagai tools yang dibutuhkan. Untuk optimasi kapasitas jaringan, tools yang dibutuhkan biasanya berupa software, kecuali jika dibutuhkan pengujian lapangan seperti site audit atau drive test, maka perlu dipersiapkan prosedur-prosedur mengenai uji lapangan tersebut. 2. Active/Passive Data Collection Active Data Collection adalah mengumpulkan data-data mengenai jaringan dengan datang langsung ke lapangan. Sedangkan Passive Data Collection mengumpulkan data berdasarkan data dari OSS (Operating Sub System) yaitu data-data jaringan seperti data node-b, trafik, CSSR (Call Setup Success Rate), CDR (Call Drop Rate), dsb. Untuk optimasi kapasitas jaringan, menggunakan teknik Passive Data Collection. Laporan Tugas Akhir

11 3. Post Processing Untuk optimasi kapasitas jaringan, pada tahap ini dilakukan pengamatan mengenai data-data yang sudah didapatkan dari Business Object. Business Object adalah tools yang menyimpan data-data record dari semua jaringan 3G PT. Indosat. Dari data Business Object tersebut, dapat dilihat dan diidentifikasi site yang mengalami masalah. Dari data tersebut, dapat dilakukan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki site yang bermasalah tersebut. 4. Analysis Analysis adalah menganalisa data-data yang sudah diambil dan diamati pada tahap sebelumnya, kemudian memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Analisa ini dilakukan untuk mencapai target KPI (Key Performance Indicator). Anjar (2011) menjelaskan bahwa terdapat 5 target KPI, yaitu Coverage, Accessibility, Retainability, Integrity serta Mobility. Dalam tugas akhir ini lebih membahas mengenai Accessibility yang merupakan bagian dari tools yang akan dibuat. Accessibility adalah kemampuan user untuk mengakses jaringan. Jika user tidak dapat mengakses jaringan, biasanya terjadi karena berada di luar cakupan jaringan, terdapat masalah pada hardware dan konfigurasi, interferensi yang tinggi atau terdapat pengaturan parameter yang salah. Dalam kasus optimasi kapasitas jaringan, masalah yang terjadi adalah user tidak dapat mengakses jaringan karena kapasitas jaringan sudah penuh atau hardware pada suatu site sudah tidak dapat menampung trafik lagi. Hardware yang menampung trafik pada suatu node-b adalah RAX Board dan TX Board. RAX Board digunakan untuk menangani trafik uplink, sedangkan TX Board digunakan untuk menangani trafik downlink. Dalam RAX Board dan TX Board, terdapat channel element (CE), yaitu kanal yang digunakan untuk membawa trafik dari layanan yang diminta. Untuk itu, pengamatan penggunaan CE perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kapasitas jaringan. Dari penggunaan CE tersebut, dapat dilakukan beberapa langkah berikut ini. Laporan Tugas Akhir

12 Upgrade Jika penggunaan CE pada suatu site sudah sangat tinggi, dan untuk menghindari blocking, maka perlu dilakukan penambahan CE pada site tersebut. Inilah yang disebut Upgrade, yaitu menambah kapasitas jaringan dengan menambahkan CE pada suatu site untuk dapat menangani trafik pada site tersebut. Downgrade Jika penggunaan CE pada suatu site terlalu rendah, maka jumlah CE pada site tersebut dapat dikurangi atau dipindahkan. Ini disebut downgrade, yaitu pengurangan sejumlah CE karena CE pada suatu site terlalu berlebihan untuk trafik yang rendah. CE yang dikurangi ini, bisa dipindahkan ke site lain yang memiliki trafik tinggi. Jika penggunaan CE sudah cukup sesuai pada suatu site, maka tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Namun, yang harus dilakukan adalah pengamatan secara berkala karena trafik bersifat acak sehingga dapat tinggi atau rendah dalam satu waku tergantung dari permintaan layanan pada suatu site. Untuk menentukan apakah suatu site perlu dilakukan upgrade atau downgrade, dapat dilihat dari parameter % CE Utility, atau berapa persen penggunaan CE pada site tersebut (perbandingan penggunaan CE terhadap kapasitas hardware). Untuk PT. Indosat, jika % CE Utility sudah mencapai 80 %, maka perlu dilakukan upgrade pada site tersebut. Namun jika % CE Utility rendah, maka dapat dilakukan downgrade pada site tersebut. Pengamatan penggunaan CE ini lebih mudah direpresentasikan dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah diamati dan dianalisa. Untuk menentukan jumlah CE yang sesuai pada suatu site, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Parameter yang digunakan pun bermacam-macam. Salah satunya dengan metode tabel erlang B. Tabel erlang B digunakan untuk menentukan jumlah kanal yang dibutuhkan untuk mencapai nilai GoS (Grade of Service) tertentu. Tabel erlang B ini biasanya digunakan untuk jaringan 2G, namun dapat pula digunakan untuk jaringan 3G dengan penambahan beberapa perhitungan. Metode ini membutuhkan parameter-parameter trafik voice, data serta layanan-layanan lain yang disediakan oleh jaringan 3G. Laporan Tugas Akhir

13 Selain metode tersebut, terdapat metode lain yang lebih sederhana, yaitu dengan melihat dari kapasitas hardware pada suatu site. Setiap Node-B pasti mempunyai data penggunaan CE setiap hari. Penggunaan CE ini menggambarkan trend trafik pada site yang bersangkutan. Dengan melihat pola trend trafik ini, dapat dilihat kapasitas hardware yang sudah digunakan. Dari data tersebut, dilakukan metode pendekatan untuk menentukan persentase kapasitas hardware yang dapat ditambah atau dikurangi. Parameter yang dibutuhkan adalah jumlah kapasitas hardware yang terpasang pada site tersebut. Walaupun menggunakan metode pendekatan, namun metode ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah CE pada suatu site. 5. Reporting Setelah analisa dan tindakan sudah dilakukan, perlu dibuat suatu laporan yang menjelaskan mengenai permasalahan tersebut, proses dan prosedur yang dilakukan, tindakan apa yang dilakukan, bagaimana hasilnya serta rekomendasi apa yang disarankan. Reporting ini perlu dilakukan untuk dokumentasi serta dapat pula berbagi solusi jika terdapat permasalahan yang serupa di kemudian hari Pengenalan Software Software yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah PHP dan MySQL. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kedua software tersebut. 1. PHP Triswansyah (2007) menjelaskan, PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat suatu website yang dinamis maupun aplikasi web. PHP dapat berinteraksi dengan database, file dan folder. PHP adalah bahasa scripting dan cross-paltform, yaitu PHP dapat berfungsi pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux maupun Mac). Program PHP ditulis dalam file text biasa dan mempunyai akhiran.php. Agar PHP dapat berfungsi, PHP membutuhkan web server yang bertugas untuk memproses file-file.php dan mengirimkan hasil pemrosesannya untuk ditampilkan di browser client. PHP merupakan script yang diproses di sisi server. Web server berfungsi untuk membuat sebuah server di lokal komputer atau menjadikan lokal komputer sebagai server dan bisa diakses oleh komputer lain Laporan Tugas Akhir

14 melalui LAN (Local Area Network). Web server yang biasanya digunakan untuk PHP adalah Apache. Selain Apache, PHP juga memerlukan binary yang dapat dikonfigurasikan sebagai modul Apache ataupun sebagai aplikasi. Untuk media penyimpanan database, PHP biasanya menggunakan MySQL. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi ketiga software tersebut (Apache, MySQL, PHP), digunakan software seperti XAMPP dan WAMP. Berikut ini adalah alasan mengapa digunakan php sebagai software dari tools yang dibuat. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda. PHP mudah dipelajari PHP berbasis web server sehingga dapat diakses dari semua komputer dalam suatu jaringan. PHP dapat terhubung dengan mudah ke database MySQL Gambar 10. Skema Aplikasi Web Gambar 10 tersebut menjelaskan bahwa jika ada permintaan halaman dari web browser, maka web server mencari halaman yang diminta. Kemudian setelah ditemukan, memberikan halaman tersebut ke application server. Application server membaca halaman untuk memproses program.php. Kemudian application server mengirimkan halaman yang telah diproses ke web server dan web server mengirim halaman yang telah diproses tersebut ke web browser yang meminta. Laporan Tugas Akhir

15 2. MySQL Achmad (2012) menjelaskan, MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi terdapat pula yang dijual di bawah lisensi komersial untuk kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Ratu Betha (2011) menambahkan, kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun programprogram aplikasinya. Beberapa kelebihan dari database server MySQL ini adalah. Gratis dan bebas di-download Stabil dan tangguh Fleksibel dengan berbagai pemrograman Security yang baik Kemudahan manajemen database Perkembangan software yang cukup cepat MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 3. Koneksi PHP, MySQL dan Microsoft Excel 2003 (.xls) PHP dan MySQL menyediakan koneksi dengan aplikasi lain seperti notepad, Microsoft Word, Microsoft Excel, dsb. Dalam tugas akhir ini, akan lebih membahas mengenai koneksi PHP, MySQL dan Microsoft Excel 2003 karena erat kaitannya dengan tools yang direalisasikan. Data dari Microsoft Excel 2003, perlu dipindahkan ke database MySQL, karena Microsoft Excel bukan merupakan aplikasi database. Hal ini dikarenakan tidak adanya fungsi primary key dan baris pertama pada Excel belum tentu berisi field. Selain itu, kapasitas MySQL jauh Laporan Tugas Akhir

16 lebih besar daripada Microsoft Excel. Sehingga lebih baik jika data yang diolah menggunakan database MySQL untuk kemudahan pemrosesan data. Data dari Microsoft Excel 2003 dapat diunggah ke database MySQL melalui script php. Script utama dari pengunggahan data Microsoft Excel 2003 ke database MySQL diantaranya sebagai berikut. //fungsi untuk mengambil baris dan kolom pada Excel function value($row,$col,$sheet=0) { return $this->val($row,$col,$sheet); } $data = new Spreadsheet_Excel_Reader($_FILES['file']['tmp_name']); //pemanggilan fungsi $site_id = $data->val(3, 1); Untuk mengambil suatu file yang akan diunggah, maka menggunakan metode $_FILES. Sedangkan untuk mengambil data-data dalam file Excel tersebut, maka dibuat suatu fungsi untuk mendeteksi baris dan kolom yang akan diambil. Sebagai contoh, variable $site_id mengambil data di Microsoft Excel pada baris ketiga, kolom pertama. Selanjutnya, variable $site_id ini dapat dimasukkan ke database MySQL, tentunya dengan berbagai macam perintah MySQL, sesuai dengan kebutuhan. Setelah pemrosesan data dilakukan dengan database MySQL, data dari database MySQL tersebut dapat pula dipindahkan lagi ke dalam aplikasi lain seperti Microsoft Excel. Script untuk pemrosesan data tersebut adalah sebagai berikut. header("cache-control: no-cache, no-store, must-revalidate"); header("content-type: application/vnd.ms-excel"); header("content-disposition: attachment; filename=rebalancing.xls"); Script tersebut menghubungkan database MySQL ke aplikasi Microsoft Excel. Dalam contoh tersebut, nama file yang di-download adalah Rebalancing.xls. Setelah script tersebut dimasukkan, tentunya harus ditentukan pula data apa saja yang akan dipindahkan dari MySQL ke Microsoft Excel, sehingga berbagai macam perintah MySQL-pun dibutuhkan untuk pemrosesan ini. Berbagai macam perintah MySQL ini, disesuaikan dengan kebutuhan tools yang dibuat. Laporan Tugas Akhir

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Dyan Tri

Lebih terperinci

Universal Mobile Telecommunication System

Universal Mobile Telecommunication System Universal Mobile Telecommunication System Disusun Oleh: Fikri Imam Muttaqin Kelas XII Tel 2 2010026 / 23 UMTS merupakan salah satau evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. Air interface yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA ( Wide Code Division Multiple Access ) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV Teknologi Seluler Pertemuan XIV Latar Belakang Teknologi jaringan seluler berevolusi dari analog menjadi sistem digital, dari sirkuit switching menjadi packet switching. Evolusi teknologi seluler terbagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan

Lebih terperinci

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER Arsitektur jaringan seluler dibagi menjadi yaitu: 1. Generasi Kedua terdiri atas: SISTEM DECT (DIGITAL ENHANCED CORDLESS TELECOMMUNICATION) adalah

Lebih terperinci

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangatlah pesat, kebutuhkan jaringan handal yang mampu mengirim data berkecepatan tinggi dan mendukung fitur layanan yang

Lebih terperinci

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD 2.1 UTRA-TDD UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) adalah sistem yang pertama kali dikembangkan oleh ETSI (European Telecommunications Standard

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Perkembangan teknologi komunikasi berupa sistem komunikasi bergerak bukanlah hal yang baru dalam masyarakat di jaman sekarang ini. Kebutuhan akan pertukaran informasi saat ini semakin meningkat,

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS REBALANCING KAPASITAS TRAFIK UPLINK PERANGKAT NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS REBALANCING KAPASITAS TRAFIK UPLINK PERANGKAT NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS REBALANCING KAPASITAS TRAFIK UPLINK PERANGKAT NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Design and Implementation Rebalancing Tools for Uplink Traffic

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2 ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Bergerak Perkembangan sistem komunikasi dunia semakin marak dengan teknologiteknologi baru yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dimanapun, dengan siapapun dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin pesat di berbagai belahan dunia, membuat semua orang ingin berkomunikasi tanpa terbatasi adanya jarak dan kecepatan. Saat ini manusia

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

BAB 2 TEKNOLOGI DAN TREN PERTUMBUHAN WCDMA/HSPA

BAB 2 TEKNOLOGI DAN TREN PERTUMBUHAN WCDMA/HSPA BAB 2 TEKNOLOGI DAN TREN PERTUMBUHAN WCDMA/HSPA Telekomunikasi nirkabel yang dikenal dengan istilah seluler merupakan suatu cara dalam pertukaran informasi antara penggunanya dengan tidak terpaku pada

Lebih terperinci

Syafrizal Rahadian

Syafrizal Rahadian + Judul Tugas Akhir: ANALISIS EFISIENSI KAPASITAS KANAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE THROUGHPUT BASED OPTIMIZATION DAN 16 KBPS UL RETURN CHANNEL PADA JARINGAN HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS (HSDPA) DI

Lebih terperinci

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1 OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1 ABSTRAK Arsitektur jaringan WCDMA 3G merupakan teknologi telekomunikasi yang universal.

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G Husnul Fuadi Jurusan Teknik Elektro Email : ady.masigi@gmail.com ABSTRAK Saat ini bearer

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G) TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G) Diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL PENGERTIAN PHP DAN MYSQL Adis Lena Kusuma Ratna Adis.lena12@gmail.com Abstrak PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

Lebih terperinci

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G Penerbit Telekomunikasikoe LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G Oleh: Andrian Sulistyono Copyright 2012 by Andrian Sulistyono Penerbit Telekomunikasikoe

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISIS HASIL. Pengamatan awal dilakukan dengan capture RTWP menggunakan LMT

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISIS HASIL. Pengamatan awal dilakukan dengan capture RTWP menggunakan LMT BAB IV PENERAPAN DAN ANALISIS HASIL 4.1 Pengamatan Awal Pengamatan awal dilakukan dengan capture RTWP menggunakan LMT browser pada sisi RNC untuk mengetahui real time RTWP dan Selanjutnya pengamatan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Multiple Access Downlink Uplink Handoff Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Base Station Fixed transceiver Frequency TDMA: Time Division Multiple Access CMDA: Code

Lebih terperinci

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? KELOMPOK 4 1.BAYU HADI PUTRA 2. BONDAN WICAKSANA 3.DENI ANGGARA PENGENALAN TEKNOLOGI 2G DAN 3G Bergantinya teknologi seiring majunya teknologi yang

Lebih terperinci

Bluetooth. Pertemuan III

Bluetooth. Pertemuan III Bluetooth Pertemuan III Latar Belakang Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER

BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER Site yang diamati pada Tugas Akhir ini adalah site TELKOMSEL yang telah di optimasi menggunakan third carrier (f 3 ). Penulis melakukan penelitian pada site

Lebih terperinci

3.6.3 X2 Handover Network Simulator Modul Jaringan LTE Pada Network Simulator BAB IV RANCANGAN PENELITIAN

3.6.3 X2 Handover Network Simulator Modul Jaringan LTE Pada Network Simulator BAB IV RANCANGAN PENELITIAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi database pengajuan barang berbasis web. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL Agustina Purwatiningsih., S.Kom 1 Pendahuluan Seperti yang dijelaskan pada pertemuan pertama, web dinamis merupakan web yang di desain agar konten yang terdapat dalam

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Made Suhendra Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus ITS Sukolilo, Surabaya

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambahnya penggunaan layanan komunikasi bergerak dewasa ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat para operator telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Layanan 3G komersial telah diluncurkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan teknologi WCDMA. Kecepatan data maksimum yang dapat dicapai sebesar 2 Mbps. Walaupun demikian,

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi perangkat seluler berkembang dari tahun ke tahun. Teknologi ini menggeser kebiasaan orang mengakses Internet di komputer desktop ke perangkat

Lebih terperinci

Transport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel.

Transport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel. HSUPA ( High Speed Uplink Packet Access ) High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) adalah protokol telepon genggam 3G dalam keluarga HSPA dengan kecepatan unggah/"uplink" hingga 5.76 Mbit/s. Nama HSUPA

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITY DAN RSSI TERHADAP TINGGINYA DROP RATE DI JARINGAN 3G UMTS (STUDI KASUS PT.XL Axiata Jakarta)

ANALISIS AVAILABILITY DAN RSSI TERHADAP TINGGINYA DROP RATE DI JARINGAN 3G UMTS (STUDI KASUS PT.XL Axiata Jakarta) ANALISIS AVAILABILITY DAN RSSI TERHADAP TINGGINYA DROP RATE DI JARINGAN 3G UMTS (STUDI KASUS PT.XL Axiata Jakarta) ANALYSIS OF AVAILABILITY AND RSSI AS CAUSE OF HIGH DROP RATE ON 3G UMTS NETWORK (CASE

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi 3G (WCDMA / UMTS) Teknologi WCDMA adalah teknologi radio yang digunakan pada sistem 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM. Pada jaringan

Lebih terperinci

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet M. Iman Nur Hakim 1 Pande Ketut Sudiarta 2 I G.A.K. Diafari Djuni H. 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

Pengertian dan Macam Sinyal Internet Pengertian dan Macam Sinyal Internet Rizki Regina Ulfauziah Just_regina@yahoo.com Abstrak Ilmu Teknologi di dunia ini sangat luas dan akan akan terus berkembang, salah satunya yaitu pada Sinyal atau Jaringan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks seperti noise, fading, dan interferensi. Permasalahan tersebut merupakan gangguan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan informasi melalui internet (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Awal penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an.

BAB II DASAR TEORI. Awal penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an. BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Sistem Komunikasi Bergerak Awal penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an. Dan untuk mengakomodasi kebutuhan user akan jenis layanan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat.

Lebih terperinci

Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL

Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL Tentang Database, DBMS, dan RDBMS Tentang MySQL Instalasi MySQL di Windows Menjalankan Service MySQL Koneksi ke Server MySQL Berbagai Tools Administrasi Server MySQL

Lebih terperinci

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ 3.1 Trafik dan Kanal Dalam jaringan telekomunikasi, pola kedatangan panggilan (voice ataupun data) dan pola pendudukan dideskripsikan dengan

Lebih terperinci

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA OVERVIEW Dalam sistem komunikasi wireless, efisiensi pemakaian lebar bidang frekuensi diusahakan diantaranya melalui teknik multiple akses, agar dalam alokasi frekuensi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL

TUGAS AKHIR (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI RECEIVED TOTAL WIDEBAND POWER (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin tingginya pertumbuhan pengguna telepon seluler/smartphone dewasa ini menyebabkan pertumbuhan pengguna layanan data menjadi semakin tinggi, pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Basisdata telah banyak digunakan untuk menghimpun data. Sistem manajemen basisdata / Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak untuk mengelola dan memanipulasi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Laporan Kerja Praktek Instalasi Pico Repeater Comba SP 2110 Sebagai Solusi Perbaikan Cakupan Sinyal Indoor PT. Picotel Nusantara Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Disusun

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS PENDETEKSI HANGING BOARD RAX DAN TX NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS PENDETEKSI HANGING BOARD RAX DAN TX NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS PENDETEKSI HANGING BOARD RAX DAN TX NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Design and Implementation Detection Tools of Hanging Board in RAX and

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Ryan Yudha Prama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS- 23 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS- BTS CDMA 20001x EVDO. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, BTS merupakan Access Point (AP)

Lebih terperinci

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol Pertemuan ke 5 Wireless Application Protocol WAP Wireless Application Protocol disingkat WAP adalah sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telkom Flexi merupakan salah satu penyedia layanan telekomunikasi yang berkembang dengan pesat dengan memanfaatkan jaringan CDMA 2000 1x yang pada awalnya bekerja di

Lebih terperinci

Implementasi Backward Chaining untuk Diagnosis Low Soft Handover Success Rate pada Jaringan WCDMA

Implementasi Backward Chaining untuk Diagnosis Low Soft Handover Success Rate pada Jaringan WCDMA 197 Implementasi Backward Chaining untuk Diagnosis Low Soft Handover Success Rate pada Jaringan WCDMA Annisa Taufika F., Sholeh Hadi Pramono, Erni Yudaningtyas Abstrak -Proses Soft Handover (SHO) sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjuan Pustaka Jaringan WCDMA atau 3G di Indonesia masih terus dioptimasi untuk memperbaiki kinerja dan penggunaanya secara maksimal. Adapun permasalahannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Alokasi frekuensi 3G Telkoms el

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Alokasi frekuensi 3G Telkoms el BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan jumlah pelanggan Telkomsel yang begitu cepat memberikan tantangan baru bagi operator tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanannya. Sebagai

Lebih terperinci

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST. Home Networking Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Pengertian Jaringan adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan media

Lebih terperinci

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR MENGATASI ADJACENT CHANNEL INTERFERENCE 3G/WCDMA PADA KANAL 11 & 12 MILIK OPERATOR AXIS DENGAN MENGUNAKAN BAND PASS FILTER STUDI KASUS SITE PURI KEMBANGAN Diajukan guna melengkapi sebagian

Lebih terperinci

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan.

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan. PENGENALAN MySQL Riana Sepriyanti riana0592@yahoo.com Abstrak MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh

Lebih terperinci

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY IPH Darmawan, NMAED Wirastuti, IGAK Diafari DH Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER

BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER 3.1 Pemilihan Cell Untuk melihat perubahan yang terjadi dengan menggunakan fitur fast traffic handover ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian pada salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perubahan regulasi frekuensi CDMA 1900 MHz oleh pemerintah melalui KM (Keputusan Menteri) Kominfo No.20/2006 tanggal 6 Januari 2006 perihal penetapan alokasi frekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis teknologi telekomunikasi yang mutakhir saat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) Badan telekomunikasi dunia ITU (International Telecommunication Union) telah merencanakan teknologi telepon seluler generasi ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi belakangan ini semakin pesat, diikuti dengan meningkatnya jumlah pengguna dan tuntutan akan jaringan telekomunikasi yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR) BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR) 2.1. Sejarah AMR Pada bulan Oktober 1997, ETSI (European Telecommunications Standards Institute) memulai suatu program standarisasi untuk mengembangkan sistem pengkodean

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi keamanan berbasis SMS gateway dengan arduino dan CCTV. 3.1 Gambaran Umum Perancangan sistem

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT. ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT. Tbk PURWOKERTO Alfin Hikmaturokhman 1, Wahyu Pamungkas. 2, Luthfiana 1 Program

Lebih terperinci

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT. Tbk PURWOKERTO Alfin Hikmaturokhman, ST. MT 1, Wahyu Pamungkas, ST. MT. 2, Luthfiana

Lebih terperinci

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE No Nama aplikasi data base Kekurangan kelebihan 1 ORACLE Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari. Membutuhkan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT JARINGAN RADIO (RADIO NETWORK) BERBASIS UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA Oleh: Fanny Nurindra P 2203 109 017 Dosen pembimbing : Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Ir.Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang 3GPP Release

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Heri Setio Jatmiko (L2F 009 051), Ajub Ajulian Zahra M, ST. MT (197107191998022001)

Lebih terperinci

Modul 6 Drive Test 4G LTE

Modul 6 Drive Test 4G LTE Modul 6 1. TUJUAN a. Mahasiswa mampu mengoperasikan software Genex Probe dan beberapa tool lainnya untuk melakukan drive test jaringan 4G LTE b. Mahasiswa mampu mengukur beberapa parameter KPI jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com Teknologi Komunikasi Data Seluler Adri Priadana ilkomadri.com Telepon Seluler Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Web Service Menurut Siregar (2012) Web service menyediakan standar komunikasi di antara berbagai aplikasi software yang berbeda-beda, dan dapat berjalan di berbagai platform maupun

Lebih terperinci

PENS SISTIM SELULER GENERASI 3 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Prima Kristalina

PENS SISTIM SELULER GENERASI 3 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Prima Kristalina SISTIM SELULER GENERASI 3 Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016 Pendahuluan Cellular Generasi 2 menyediakan perbaikan pada kualitas voice (suara), kapasitas voice dan mulai support

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Era perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini membuat persaingan bisnis dalam bidang apapun menjadi variatif. Banyak metode bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA

Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA 27 Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA Rahmad Hidayat Manajemen Telekomunikasi, Universitas Mercu Buana Abstrak Teknologi data dalam keluarga GSM meliputi GPRS, EDGE, UMTS/WCDMA dan HSDPA.

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION Sandy Pamungkas 11408025 Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi, ST.,MT. Erma Triawati Ch,. ST.,MT. Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI RECEIVED TOTAL WIDEBAND POWER (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL

ANALISA PERFORMANSI RECEIVED TOTAL WIDEBAND POWER (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL ANALISA PERFORMANSI RECEIVED TOTAL WIDEBAND POWER (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL Ardiansyah, Dian Widi Astuti Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

MENGATASI KONGESTI JARINGAN 3G

MENGATASI KONGESTI JARINGAN 3G ANALISIS PENGGUNAAN SECOND CARRIER UNTUK MENGATASI KONGESTI JARINGAN 3G Rahmuddin, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2001), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2001), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2001), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test Jurnal ELKOMIKA Vol. 5 No. 2 Halaman 221-231 ISSN (p): 2338-8323 Juli - Desember 2017 ISSN (e): 2459-9638 Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test HASANAH PUTRI

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL Indah Ayu Lestari 1*, Ali Nurdin 1, Asriyadi 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan

Lebih terperinci