Informed search. Greedy Search A* Search IDA* Search RBFS Search SMA* Search

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Informed search. Greedy Search A* Search IDA* Search RBFS Search SMA* Search"

Transkripsi

1 Informed search Greedy Search A* Search IDA* Search RBFS Search SMA* Search

2 Repeated State and Cycle Do not return to the state you just came from. Have the expand function (or the operator set) refuse to generate any successor that is the same state as the node's parent. Do not create paths with cycles in them. Have the expand function (or the operator set) refuse to generate any successor of a node that is the same as any of the node's ancestors. Do not generate any state that was ever generated before. This requires every state that is generated to be kept in memory, resulting in a space complexity of O(bd), potentially. It is better to think of this as O(s), where s is the number of states in the entire state space.

3 Spanning Search Tree state next cost A B 4 A C 1 B D 3 B E 8 C C 0 C D 2 C F 6 D C 2 D E 4 E G 2 F G 8 A B C D E D F E G G

4 Tujuan instruksional Mahasiswa dapat merancang dan mengkodekan algoritma pencarian serta mengenal kekuatan dan kelemahan masing masing algoritma: Greedy search A* search IDA* search RBFS search SMA * search

5 Uniform Cost Search Modifikasi BFS untuk mendapatkan biaya terendah sepanjang jalur pencarian, bukan hanya dilihat dari solusi yang didapat saja. (lowest cost vs. lowest depth) Urutan biaya selalu menaik g(successor(n)) > g(n) g(n) = biaya jalur pencarian dari titik awal sampai node n. Properti dari algoritma pencarian ini adalah: komplit, optimal / admissible, dan exponensial dalam kompleksitas waktu dan ruang, O(b d ).

6 Uniform Cost Search Pada graf di atas, proses pencarian berlangsung sebagai berikut: 1. OPEN S (start) 2. OPEN A, B, C (cost = 1, 5, 15) 3. OPEN B, G, C (cost = 5, 11, 15) 4. OPEN G, G, C (cost = 10, 11, 15) 5. SOLUTION G (path S-B-G)

7 It s not easy being blind Algoritma Blind search bisa menemukan jawaban, namun Seringkali algoritma ini tidak efisien dalam pencariannya Anybody see my key??

8 Informed search Untuk mengefisienkan pencarian, dibutuhkan tambahan informasi yang spesifik terhadap permasalahan yang dihadapi Pencarian seperti inilah yang kita sebut Informed search

9 Heuristik Heuristik = rule of thumb Heuristic are criteria, methods, or principle for deciding among several course of action promises to be the most effective in order to reach some goal Fungsi heuristik h(n) adalah perkiraan biaya termurah dari node n ke node tujuan

10 Contoh heuristik (straight line distance = h sld )

11 Contoh heuristik(2) Heuristik??? Jumlah nomor yang salah tempat

12 Contoh heuristik(3) Heuristik??? Manhattan distance

13 More on heuristic Heuristic berasal dari asal kata heuriskein yang artinya menemukan. Buatlah heuristic sedemikian sehingga : h(n) pada kondisi goal adalah 0 Fungsi heuristic melambangkan cost yang akan dikeluarkan agent jika memilih node tertentu Heuristic memperbaiki proses pencarian solusi walaupun tidak harus sampai mengatasi kasus terburuk (worst case scenario)

14 Best First Search

15 Greedy Best First Search Berusaha meminimalisasi perkiraan biaya untuk mencapai goal dengan meng-expand node yang dinilai paling dekat dengan goal. Fungsi yang digunakan untuk menilai kedekatan node dengan goal adalah fungsi heuristic, biasanya dinotasikan dengan huruf h h(n) = estimated cost of the cheapest path from the state at node n to a goal state

16 Greedy Search

17 Greedy search (construct the h(n))

18 Greedy Search S h(s ): 1 1 A D B D E C E E F F F G G G Fringe : S

19 Greedy Search S h(a ): h(d) : 8.9 B A D D E C E E F F F G G G Fringe : DA

20 Greedy Search S h(a ): h(e) : 6.9 B A D D E C E E F F F G G G Fringe : EA

21 Greedy Search S h(a ): h(f) : 3.0 B A D D E C E E F F F G G G Fringe : FA

22 Greedy Search S h(a ): h(g) : 0 Total cost : 13 B A D D E C E E F F F G G G Fringe : GA

23 Greedy search property Complete? No, can get stuck in loops Complete if repeated-state checking is performed Time? O(b m ), but good heuristic can give dramatic improvement Space? O(b m ) save all nodes in memory Optimal? No, Why?

24 Try This Greedy search: A-B-E-G-H = 99 Not Optimal Better solution: A-B-C-F-H = 39

25 A* Algorithm (Hart Nilsson & Rafael 1968) Greedy Search minimalisir estimasi search cost Uniform cost Search minimalisir cost sampai saat ini. Algoritma A* menggabungkan keduanya Dengan fungsi f(n) f(n) = h(n) + g(n) g(n) = cost so far to reach n from start state h(n) = estimated cost to goal state from n f(n) = estimated total cost of path through n to goal

26

27 Try This

28 Try This

29 Back to: Romania

30 A* Search Example: Romania

31 A* Search Example: Romania

32 A* Search Example: Romania

33 A* Search Example: Romania

34 A* Search Example: Romania

35 A* Search Example: Romania

36 A* algorithm property Complete?? Optimal?? Time?? Space??

37 A* property (Optimality and Completeness) Algoritma A* bersifat admissible. Ini berarti apabila solusi ada, solusi yang ditemukan pertama adalah solusi yang optimal. A* bersifat admissible bila memenuhi syarat syarat berikut : Di dalam graph state space Setiap node memiliki successor yang terbatas Setiap arc pada graph memiliki biaya yang > dari 0 Heuristik: untuk setiap node n, h(n) < h*(n)

38 A* property (Optimality) A* optimal untuk heuristik tertentu dari semua algoritma search yang optimal yang mencari dari root ke node tujuan, dapat dibuktikan bahwa tidak ada algoritma lain yang membuka simpul node yang paling sedikit dan menemukan solusi Namun, jumlah node yang disimpan masih bersifat exponential pada kasus terburuk Sayangnya perkiraan saja tidak cukup bagi algoritma A* untuk tidak membuka simpul secara exponential, sebagai tambahan A* harus menyimpan semua node pada memory A* jauh lebih efisien daripada pencarian tanpa informasi

39 Contours (Monotonicity)

40 More on heuristic (2) Heuristic yang baik adalah heuristic yang tidak overestimate Suatu heuristik dikatakan konsisten bila : h(n) <= cost(n,n ) + h(n )

41 More on heuristic (3)

42 More on heuristic (4) heuristik untuk kasus diatas tidak konsisten, karena h(n)= 4 sedangkan h(n ) = cost(n,n ) + h(n ) = = 3, sehingga h(n) > h(n ). hal ini membuat nilai f mengecil dari node n ke node n Heuristik yang nilai f nya selalu membesar disebut heuristik yang monoton

43 Bukti admissibility A* (Optimal) Bila G adalah Goal optimal G2 adalah Goal suboptimal C* adalah Biaya asli menuju G Bila G2 dipilih berarti f(n) >= f(g2) Karena G2 adalah goal f(g2) = g(g2) Maka terjadilah C* >= g(g2) Kontradiksi!!

44 Bukti Completeness A* A * dikatakan complete dan optimal dengan mengasumsikan sebuah heuristic yang admissible dan konsisten (atau menggunakan pathmax untuk mempertahankan konsistensi, i.e. Contours) Baca e-book

45 Analisis performansi A* h(n)-h*(n) <= O (log h*(n)) Queue besar Baca e-book

46 Dominansi h2 dikatakan memiliki dominansi atas h1 jika h2(n) > = h1(n) untuk setiap n A * akan mengekspansi lebih sedikit node dengan h2 secara rata rata dibandingkan dengan h1 Bukti : Untuk setiap node dimana f(n) < C* akan diekspansi, maka n akan diekspansi apabila: h(n) < f* - g(n) karena h2(n) >= h1(n) setiap node yang diekspansi h2 akan diekspansi oleh h1. Bacalah di e-book bagaimana menggunakan heuristik lebih dari satu fungsi

47 Perbaikan algoritma A* Algoritma A* menggunakan banyak sekali memory sehingga kerap kali habis tempat untuk pencarian Ada beberapa varian dari algoritma A* yang dapat digunakan untuk mensiasati kekurangan memory tersebut diantaranya adalah : IDA * RBFS SMA *

48 Itterative Deepening A* search Idenya serupa dengan DFID search hanya saja yang menjadi batas adalah nilai f per node. Mulailah dengan flimit = h(start) Potonglah (prune) semua node dimana f(node ) > f limit flimit berikutnya adalah nilai minimum node yang dipotong

49 IDA*

50 IDA*

51 IDA*

52 IDA* property Complete and optimal time complexity : DFS Space complexity : DFS (bm) Setiap iterasi pada IDA* adalah iterasi DFS sehingga space yang dibutuhkan linear dan tidak membutuhkan priority queue

53 IDA* weakness Apabila nilai f sangat bervariasi, bahkan bila pada kasus terburuk setiap node memiliki nilai f yang berbeda maka pada tiap iterasi IDA* hanya akan mengekspansi satu buah node. IDA* tidak cocok untuk graf dengan banyak siklus. NB: Semua algoritma berbasis DFS tidak cocok untuk graf dengan banyak siklus

54 IDA*

55 Recursive Breadth First Search RBFS menggunakan kebutuhan memory yang linear Cara kerjanya meniru algoritma best first search RBFS menyimpan nilai f terbaik dari jalur alternatif yang tersedia dari pendahulu node yang sekarang Bila node yang sekarang melebihi limit nilai f maka jalur alternatif lainnya diperiksa. RBFS mengingat nilai f daun terbaik di sub pohon yang sudah dilalui

56

57 Simplified Memory bounded A* Algoritma ini menjalankan best first search selama memory masih tersedia, apabila memory penuh maka node dengan nilai terburuk di buang, namun nilainya disimpan pada node atasnya. Kalau ada ruang memori yang mencukupi untuk semua node pada tree dalam jalur pencarian, maka pencarian akan menjadi optimal.

58 SMA* Illustrated

59 Local Search Algorithm Kadang kadang kita tidak membutuhkan path pencarian, kita hanya perlu hasilnya saja. Bila demikian kita bisa menggunakan algoritma penyelesaian lain yaitu local search algorithm Local search algorithm tidak menyimpan state dalam bentuk tree tapi hanya menyimpan satu state dan memperbaiki state tersebut sampai mencapai sebuah goal.

60 Example problem

61 Local Search Algorithm (2) Beroperasi dengan menggunakan satu state aktif dan biasanya bergerak hanya kepada state yang bersebelahan dengan state tersebut Keuntungan local search algorithm 1. Menggunakan memory yang sangat sedikit (hanya 1 state) 2. Kadang dapat menemukan jawaban yang baik di state space yang besar dan atau tak terbatas

62 Local Search State Space

63 Local Search algorithm (3) Beberapa local search algorithm: Hill Climbing / Gradient descent Simulated Annealing

64 Hill Climbing algorithm Layaknya seorang pendaki gunung yang mencari tanah yang ketinggian lebih tinggi dari yang ditempatinya sekarang, hill climbing algorithm mencari state yang lebih baik dari state yang ada sekarang dan membuang sisanya

65 Hill Climbing algorithm Like climbing Everest in thick fog with amnesia Steps in hill-climbing algorithm: 1. Create initial state 2. Generate successors 3. Apply heuristic evaluation function to successors 4. Choose the best alternative (forgetting all the rest) 5. Repeat to step 2 until no more improvement could be made

66 Hill Climbing example ~ Good One

67 Hill Climbing example ~ Good One

68 Hill Climbing example ~ Bad One

69 Traveling Salesman Problem (TSP) Problem: Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antar kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui rute terpendek yang dilalui dengan syarat tiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. Fungsi heuristik: Rute berikutnya harus lebih pendek dari rute saat ini 7 A D B C 5

70 TSP - Hill Climbing Operator: menukar urutan posisi 2 kota dalam satu lintasan Fungsi heuristik: panjang lintasan

71 Properties of Hill-Climbing Complete? No, may never find an answer Time? May be very slow Space? Constant Optimal? No, may not find the best answer

72 Hill Climbing Weakness

73 Hill Climbing Improvement Random Restart Hill-climbing Conduct a series of hill-climbing from randomly generated initial states Stochastic Hill-Climbing Chooses at random from among the uphill moves First-choice Hill-Climbing

74 Simulated Annealing Idea: Escape local maxima by allowing some bad moves, but gradually decrease their size and frequency Steps: 1. Pick a move at random 2. If move will improve things, take it 3. If it will make things worse, take it with some probability Take it with probability e E / T E is value(current state) value(move state) T is constant Keep going, making T smaller according to some schedule 4. If the schedule is slow enough, this algorithm is guaranteed to find the global optimum

75 Simulated Annealing Origin: Annealing in Physics The process of gradually cooling a liquid until it freezes If solid materials is heated past its melting point and then cooled back into a solid state, the structural properties of the cooled solid depend on the rate of cooling. E corresponds to the total energy of atoms in the material, and T corresponds to the temperature. The schedule determines the rate at which the temperature is lowered. Individual moves in the state space correspond to random fluctuations due to thermal noise

76

77

78

79 Latihan Heuristik Sebuah rubic cube adalah sebuah kubus 3x3 dengan 6 warna, kubus ini awalnya memiliki warna yang sama untuk setiap sisinya. Untuk memainkannya seseorang dapat mengeser rubic perbaris atau kolom sehingga warna pada tiap sisi rubic tidak sama. Tujuan dari permainan adalah membuat rubic cube memiliki warna yang sama kembali pada tiap sisinya.

80 Latihan Heuristik Cobalah menganalisa permasalahan rubic cube : Berapa branching factor dari permasalahan ini? (tuliskan juga operator yang anda gunakan, jangan lupa tangani masalah repeated state bila ada). Carilah sebuah heuristik yang dapat dipakai untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dari semua algoritma uninformed search yang sudah anda pelajari sebutkan algoritma apa yang paling tepat digunakan untuk permasalahan ini menurut anda, sertakan pula alasan mengapa anda memilih algoritma tersebut.

81 Latihan A* Buatlah graf pencarian sesuai tabel disamping. Lakukan strategi pencarian dengan algoritma uniform cost, greedy search, dan A* Gambarkan perjalanan pencarian.

82 Latihan Local Search Selesaikanlah 8 puzzle berikut dengan menggunakan algoritma greedy search, A* dan Hill climbing Initial state Goal state

LESSON 6 : INFORMED SEARCH Part II

LESSON 6 : INFORMED SEARCH Part II LESSON 6 : INFORMED SEARCH Part II 3.3 Itterative deepening A* search 3.3.1 Algoritma IDA* Itterative deepening search atau IDA* serupa dengan iterative deepening depth first, namun dengan modifikasi sebagai

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional Pertemuan 4 P E N C A R I A N T A N P A I N F O R M A S I B F S D F S U N I F O R M S E A R C H I T E R A T I V E D E E P E N I N G B I D I R E C T I O N A L S E A R C H Tujuan Instruksional Mahasiswa

Lebih terperinci

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. 3 Teknik Search menentukan simpul mana yang dibuat lebih dulu dan mana yang kemudian sampai ditemukannya simpul

Lebih terperinci

Bab 4. Informed Search

Bab 4. Informed Search Bab 4. Informed Search Review Pada bab 3 dapat disimpulkan hal hal sbb: Ada banyak cara untuk memanfaatkan knowledge saat menformulasikan suatu masalah dalam bentuk states dan operators. GENERAL-SEARCH

Lebih terperinci

Overview. Searching. Deskripsi. Intro Searching 2/4/2012 IF-UTAMA 1

Overview. Searching. Deskripsi. Intro Searching 2/4/2012 IF-UTAMA 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama Searching Pertemuan : 2 Dosen Pembina : Danang Junaedi Susetyo Bagas Baskoro Sriyani Violina Overview Deskripsi Search Problem & Answer Search Tree Kriteria

Lebih terperinci

AI sebagai Masalah Pelacakan. Lesson 2

AI sebagai Masalah Pelacakan. Lesson 2 AI sebagai Masalah Pelacakan Lesson 2 Teknik Pencarian Pendahuluan Setelah permasalahan direpresentasikan dalam bentuk state-space, maka selanjutnya dilakukan pencarian (searching) di dalam state-space

Lebih terperinci

Sebelumnya... Best-First Search Greedy Search A* Search, karena boros memory, dimunculkan variannya (sekilas): IDA* SMA* D* (DWA*) RBFS Beam

Sebelumnya... Best-First Search Greedy Search A* Search, karena boros memory, dimunculkan variannya (sekilas): IDA* SMA* D* (DWA*) RBFS Beam Sebelumnya... Best-First Search Greedy Search A* Search, karena boros memory, dimunculkan variannya (sekilas): IDA* SMA* D* (DWA*) RBFS Beam Kecerdasan Buatan Pertemuan 04 Variasi A* dan Hill Climbing

Lebih terperinci

Informed Search (Heuristic) & Eksplorasinya

Informed Search (Heuristic) & Eksplorasinya Informed Search (Heuristic) & Eksplorasinya Chastine Fatichah Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember November 2012 1 / 21 Pokok Bahasan Uninformed search strategies Best-first search Greedy

Lebih terperinci

Search Strategy. Search Strategy

Search Strategy. Search Strategy Search Strategy Search Strategy Salah satu hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian (search) Pada dasarnya ada 2 Teknik pencarian : 1. Metode Buta (Uninformed

Lebih terperinci

Algoritma Pencarian Blind. Breadth First Search Depth First Search

Algoritma Pencarian Blind. Breadth First Search Depth First Search Algoritma Pencarian Blind Breadth First Search Depth First Search Deskripsi Merupakan algoritma untuk mencari kemungkinan penyelesaian Sering dijumpai oleh peneliti di bidang AI Mendefinisikan permasalahan

Lebih terperinci

METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN

METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN SISTEM INTELEGENSIA Pertemuan 4 Diema Hernyka S, M.Kom Materi Bahasan Metode Pencarian & Pelacakan 1. Pencarian buta (blind search) a. Pencarian melebar pertama (Breadth

Lebih terperinci

Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Depth-first Search:

Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Depth-first Search: Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Depth-first Search: Backtracking Depth Bounded/Limited Iterative Deepening Branch & Bound (Uniform Cost)

Lebih terperinci

LESSON 5 : INFORMED SEARCH Part I

LESSON 5 : INFORMED SEARCH Part I LESSON 5 : INFORMED SEARCH Part I 3.1 Pengantar Kita telah menunjukan beberapa metda pencarian yang berbeda. Di bagian bagian awal bab ini kita telah menunjukan beberapa metde pencarian buta (blind search).

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni

Kecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2013 Outline Konsep Pencarian Pencarian

Lebih terperinci

Problem solving by Searching. Materi 3 Kecerdasan Buatan Oleh: Dewi Liliana TI PNJ

Problem solving by Searching. Materi 3 Kecerdasan Buatan Oleh: Dewi Liliana TI PNJ Problem solving by Searching Materi 3 Kecerdasan Buatan Oleh: Dewi Liliana TI PNJ Pendahuluan Pengantar : Membahas agen cerdas penyelesaian problem serta strategi uninformed untuk memecahkan masalah. Tujuan:

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian

Kecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2012 Outline Pendahuluan

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KERANGKA MASALAH Generate And Test Hill Climbing Best First Search PENCARIAN HEURISTIK Kelemahan blind search : 1.

Lebih terperinci

SEARCHING. Blind Search & Heuristic Search

SEARCHING. Blind Search & Heuristic Search SEARCHING Blind Search & Heuristic Search PENDAHULUAN Banyak cara yang digunakan untuk membangun sistem yang dapat menyelesaikan masalah-masalah di AI. Teknik penyelesaian masalah yang dapat dipakai untuk

Lebih terperinci

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015 Sistem Kecerdasan Buatan Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi Bahan Bacaan : Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence. Russel, Artificial Intelligence Modern Approach 2 bagian utama kecerdasan buatan

Lebih terperinci

IKI30320 Kuliah 5 12 Sep Ruli Manurung. Best-first. search. Greedy best-first. search. search. Merancang heuristic

IKI30320 Kuliah 5 12 Sep Ruli Manurung. Best-first. search. Greedy best-first. search. search. Merancang heuristic Outline 1 A IKI 30320: istem Cerdas : Informed earch A 2 3 A 4 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 5 12 eptember 2007 6 Heuristic function A Prinsip akukan node expansion terhadap node di fringe

Lebih terperinci

Metode Searching. Blind/Un-informed Search. Heuristic/Informed Search. Breadth-First Search (BFS) Depth-First Search (DFS) Hill Climbing A*

Metode Searching. Blind/Un-informed Search. Heuristic/Informed Search. Breadth-First Search (BFS) Depth-First Search (DFS) Hill Climbing A* SEARCHING Russel and Norvig. 2003. Artificial Intelligence: a Modern Approach. Prentice Hall. Suyanto, Artificial Intelligence. 2005. Bandung:Informatika Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI RNI IK460(Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan,

Lebih terperinci

Bab 2 2. Teknik Pencarian

Bab 2 2. Teknik Pencarian Bab 2 2. Teknik Pencarian Bab ini membahas bagaimana membuat ruang masalah untuk suatu masalah tertentu. Sebagian masalah mempunyai ruang masalah yang dapat diprediksi, sebagian lainnya tidak. 1.1 Pendefinisian

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah dengan Pencarian

Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Model Problem & Pencarian Solusi Mengkonversi situasi yang diberikan ke dalam situasi lain menggunakan sekumpulan operasi tertentu. Searching : merepresentasikan masalah

Lebih terperinci

Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug

Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug Rizkydaya Aditya Putra NIM : 13506037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut

Lebih terperinci

METODE PENCARIAN BFS dan DFS

METODE PENCARIAN BFS dan DFS METODE PENCARIAN BFS dan DFS Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed

Lebih terperinci

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 4: Uninformed Search Strategies (Rev.)

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 4: Uninformed Search Strategies (Rev.) IKI 30320: Sistem erdas : Uninformed Search Strategies (Rev.) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 5 September 2007 Outline 1 2 3 4 5 Iterative-deepening 6 7 Outline 1 2 3 4 5 Iterative-deepening

Lebih terperinci

Breadth/Depth First Search. Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Masayu Leylia Khodra 22 September 2013

Breadth/Depth First Search. Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Masayu Leylia Khodra 22 September 2013 Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Masayu Leylia Khodra 22 September 2013 1 Traversal Graf Algoritma traversal graf: mengunjungi simpul

Lebih terperinci

Bab 3 Solving Problem by Searching

Bab 3 Solving Problem by Searching Bab 3 Solving Problem by Searching Problem Solving Agent Simple Reflex agents are unable to plan ahead Their action are determined only by current percept No knowledge of what their action nor what is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lintasan terpendek berkaitan dengan pencarian lintasan pada graf

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lintasan terpendek berkaitan dengan pencarian lintasan pada graf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah lintasan terpendek berkaitan dengan pencarian lintasan pada graf berbobot yang menghubungkan dua buah simpul sedemikian hingga jumlah bobot sisi-sisi

Lebih terperinci

Pertemuan-07 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM

Pertemuan-07 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM 07/04/2016 3. HEURISTIC METHOD Algoritma yang menggunakan Metode Best-First Search, yaitu: 1 Literatur Review KECERDASAN BUATAN Pertemuan-07 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM a. Greedy Best-First Greedy

Lebih terperinci

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada.

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada. MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH (Minggu 2) Pendahuluan Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada.

Lebih terperinci

Referensi. Materi kuliah IF3170 Inteligensi Buatan Teknik Informatika ITB,

Referensi. Materi kuliah IF3170 Inteligensi Buatan Teknik Informatika ITB, Route/Path Planning Referensi Materi kuliah IF3170 Inteligensi Buatan Teknik Informatika ITB, Course Website: http://kuliah.itb.ac.id STEI Teknik Informatika IF3170 Stuart J Russell & Peter Norvig, Artificial

Lebih terperinci

ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC)

ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC) ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC) Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Diperbarui 2016 Overview Pengertian Pencarian Heuristik Generate and Test Hill Climbing Best First Searching Latihan Pencarian Heuristik Merupakan

Lebih terperinci

Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek.

Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek. Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek. Arnold Nugroho Sutanto - 13507102 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17102@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

ALGORITMA PENCARIAN (1)

ALGORITMA PENCARIAN (1) ALGORITMA PENCARIAN (1) Permasalahan, Ruang Keadaan, Pencarian Farah Zakiyah Rahmanti Diperbarui 2016 Overview Deskripsi Permasalahan dalam Kecerdasan Buatan Definisi Permasalahan Pencarian Breadth First

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan. Pertemuan 03. Pencarian Branch & Bound dan Heuristik (Informed)

Kecerdasan Buatan. Pertemuan 03. Pencarian Branch & Bound dan Heuristik (Informed) Kecerdasan Buatan Pertemuan 03 Pencarian Branch & Bound dan Heuristik (Informed) Husni Lunix96@gmail.com http://www.facebook.com/lunix96 http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM,

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh:

KECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh: KECERDASAN BUATAN Simple Hill Climbing Disusun Oleh: 1. Lutvi Maulida Al H. (081112006) 2. Nurul Fauziah (081112021) 3. Anggraeni Susanti (081112055) 4. Syahrul Bahar Hamdani (081211232012) Departemen

Lebih terperinci

PENERAPANAN ALGORITMA BFS, DFS, DAN UCS UNTUK MENCARI SOLUSI PADA MASALAH ROMANIA

PENERAPANAN ALGORITMA BFS, DFS, DAN UCS UNTUK MENCARI SOLUSI PADA MASALAH ROMANIA PENERAPANAN ALGORITMA BFS, DFS, DAN UCS UNTUK MENCARI SOLUSI PADA MASALAH ROMANIA 1. PENDAHULUAN Pada zaman serba modern ini, peta masih digunakan oleh kebanyakan orang untuk menuju dari suatu titik awal

Lebih terperinci

Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE)

Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE) Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE) Development of Optimal Search Using Generate and Test Algorithm with Precedence Diagram (GTPRE)

Lebih terperinci

ALGORITMA PENCARIAN. 1. Iterative-Deepening Depth-First Search (IDS) Nama : Gede Noverdi Indra Wirawan Nim : Kelas : VI A

ALGORITMA PENCARIAN. 1. Iterative-Deepening Depth-First Search (IDS) Nama : Gede Noverdi Indra Wirawan Nim : Kelas : VI A Nama : Gede Noverdi Indra Wirawan Nim : 0915051050 Kelas : VI A ALGORITMA PENCARIAN Algoritma pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah

Lebih terperinci

Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian 4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi informatika

Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian 4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi informatika ب س م ا ه لل الر ح ن الر ح ي السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته fakultas ilmu komputer program studi informatika Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian Ruang Masalah / Keadaan Suatu ruang yang berisi semua

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah pasangan himpunan (V, E), dan ditulis dengan notasi G = (V, E), V adalah himpunan tidak kosong dari verteks-verteks {v 1, v 2,, v n } yang

Lebih terperinci

Update 2012 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA SEARCHING

Update 2012 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA SEARCHING SEARCHING MENDEFINISIKAN MASALAH SEBAGAI SUATU RUANG KEADAAN Secara umum, untuk mendeskripsikan suatu permasalahan dengan baik harus: 1 Mendefinisikan suatu ruang keadaan. 2 Menerapkan satu atau lebih

Lebih terperinci

Penyelesaian N-Puzzle Menggunakan A* dan Iterative Deepening A*

Penyelesaian N-Puzzle Menggunakan A* dan Iterative Deepening A* Penyelesaian N-Puzzle Menggunakan A* dan Iterative Deepening A* Makalah IF2211 Strategi Algoritma Marvin Jerremy Budiman (13515076) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PENYEESAIAN TRAVEING SAESMAN PROBEM DENGAN AGORITMA BRANCH AND BOND Yogo Dwi Prasetyo Pendidikan Matematika, niversitas Asahan e-mail: abdullah.prasetyo@gmail.com Abstract The shortest route search by

Lebih terperinci

Pencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana

Pencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana Pencarian Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana Metode Pencarian dan Pelacakan Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Algorithm, Depth First Search, Breadth First Search, backtracking, Maze, Rat Race, Web Peta. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: Algorithm, Depth First Search, Breadth First Search, backtracking, Maze, Rat Race, Web Peta. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In a Rat Race game, there is only one way in and one way out. The objective of this game is to find the shortest way to reach the finish. We use a rat character in this game, so the rat must walk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi telah berkembang dengan cukup pesat. Perkembangan teknologi mengakibatkan pemanfaatan atau pengimplementasian teknologi tersebut dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA GREEDY DAN ALGORITMA A* membangkitkan simpul dari sebuah simpul sebelumnya (yang sejauh ini terbaik di

BAB III ALGORITMA GREEDY DAN ALGORITMA A* membangkitkan simpul dari sebuah simpul sebelumnya (yang sejauh ini terbaik di BAB III ALGORITMA GREEDY DAN ALGORITMA A* 3.1 Best First Search Sesuai dengan namanya, best-first search merupakan sebuah metode yang membangkitkan simpul dari sebuah simpul sebelumnya (yang sejauh ini

Lebih terperinci

Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR

Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR Pokok Bahasan Teknik Pencarian Heuristik Generate And Test Hill Climbing Best First Searching Problem Reduction Constrait Satisfaction Means End Analysis Teknik Pencarian

Lebih terperinci

Pemecahan Masalah dengan Metoda Pencarian (Searching)

Pemecahan Masalah dengan Metoda Pencarian (Searching) Pemecahan Masalah dengan Metoda Pencarian (Searching) Problem-Solving Agent (PSA) Memutuskan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan cara : mengidentifikasi tiap urutan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) MENGGUNAKAN ALGORITMA RECURSIVE BEST FIRST SEARCH (RBFS)

PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) MENGGUNAKAN ALGORITMA RECURSIVE BEST FIRST SEARCH (RBFS) PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) MENGGUNAKAN ALGORITMA RECURSIVE BEST FIRST SEARCH (RBFS) Hari Santoso 146060300111019 haripinter@gmail.com Prodi Sistem Komunikasi dan Infromatika Teknik Elektro

Lebih terperinci

Artificial Intelegence/ P_2. Eka Yuniar

Artificial Intelegence/ P_2. Eka Yuniar Artificial Intelegence/ P_2 Eka Yuniar Pokok Bahasan Definisi Masalah Ruang Masalah Metode Pencarian BFS dan DFS Problem/ Masalah Masalah dalam kecerdasan buatan adalah masalah yang dapat dikonversi ke

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Algoritma Breadth First Search Berikut ini adalah proses yang dilakukan dengan menggunakan algoritma Breadth first search untuk pencarian jalur. Proses pencarian

Lebih terperinci

IKI30320 Kuliah 4 5 Sep Ruli Manurung. Ulasan. Breadth-first. Uniform-cost. Depth-first. Pengulangan state. Ringkasan

IKI30320 Kuliah 4 5 Sep Ruli Manurung. Ulasan. Breadth-first. Uniform-cost. Depth-first. Pengulangan state. Ringkasan Outline readth-first IKI 30320: Sistem erdas : Uninformed Search Strategies (Rev.) readth-first 1 2 readth-first 3 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 4 5 Iterative-deepening 6 5 September 2007

Lebih terperinci

METODE PENCARIAN. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc

METODE PENCARIAN. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc METODE PENCARIAN Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala http://informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam Teknik- Teknik Search (1/3) Hal- hal yang muncul

Lebih terperinci

Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe

Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe Harvei Desmon Hutahaean STMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara, Indonesia http : // www.penusa.ac.id, Email:

Lebih terperinci

Problem-solving Agent: Searching

Problem-solving Agent: Searching Problem-solving Agent: Searching Kuliah 3 Sistem Cerdas 5 April 2010 STMIK Indonesia Problem-Solving Agent Kelemahan reflex agent tidak cocok untuk menangani masalah besar!! Goal-based agent memiliki tujuan,

Lebih terperinci

Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Breadth & Depth-first Search:

Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Breadth & Depth-first Search: Bahasan Terakhir... Pencarian dan Klasifikasinya Breadth-first Search Depth-first Search Variasi Breadth & Depth-first Search: Backtracking Depth Bounded/Limited Iterative Deepening (Breadth + Depth First)

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

HEURISTIC SEARCH UTHIE

HEURISTIC SEARCH UTHIE HEURISTIC SEARCH Pendahuluan Pencarian buta biasanya tidak efisien karena waktu akses memori yang dibutuhkan cukup besar. Untuk mengatasi hal ini maka perlu ditambahkan suatu informasi pada domain yang

Lebih terperinci

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 3: Problem-Solving Agent & Search

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 3: Problem-Solving Agent & Search IKI 30320: Sistem Cerdas : -Solving Agent & Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 3 September 2007 Outline 1 2 3 4 5 Outline 1 2 3 4 5 -Solving Agent Di kuliah yang lalu kita melihat contoh reflex

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun dalam Operations

BAB 2 LANDASAN TEORI. dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun dalam Operations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek Hugo Toni Seputro Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Jl. Ganesha 10 Bandung Jawa Barat Indonesia

Lebih terperinci

Contoh 4/7/ HEURISTIC METHOD. Pencarian Heuristik

Contoh 4/7/ HEURISTIC METHOD. Pencarian Heuristik 07/04/2016 3. HEURISTI METHO KEERASAN BUATAN Pertemuan : 05-06 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM Pencarian Heuristik Kelemahan blind search : Waktu akses lama Memori yang dibutuhkan besar Ruang masalah

Lebih terperinci

Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana ( )

Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana ( ) Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana (0222182) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail

Lebih terperinci

VARIASI PENGGUNAAN FUNGSI HEURISTIK DALAM PENGAPLIKASIAN ALGORITMA A*

VARIASI PENGGUNAAN FUNGSI HEURISTIK DALAM PENGAPLIKASIAN ALGORITMA A* VARIASI PENGGUNAAN FUNGSI HEURISTIK DALAM PENGAPLIKASIAN ALGORITMA A* Mohammad Riftadi - NIM : 13505029 Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No. 10, Bandung e-mail: if15029@students.if.itb.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Kasus Pelacakan untuk Pemilihan rute terpendek. Bagaimana Representasi Graph (start : Arad => tujuan:bucharest)???

Kasus Pelacakan untuk Pemilihan rute terpendek. Bagaimana Representasi Graph (start : Arad => tujuan:bucharest)??? 12/11/2009 1 Kasus Pelacakan untuk Pemilihan rute terpendek Oradea 71 75 Zerind 151 Arad 140 118 Timisora 111 Lugoj 70 Mehadia 75 Dobreta 120 Sibiu 99 Fagaras 80 Rimnicu Vilcea 97 Pitesti 146 138 Craiova

Lebih terperinci

KI Kecerdasan Buatan Materi 5: Pencarian dengan Optimasi (Local Search & Optimization )

KI Kecerdasan Buatan Materi 5: Pencarian dengan Optimasi (Local Search & Optimization ) [AIMA] Russel, Stuart J., Peter Norvig, "Artificial Intelligence, A Modern Approach" 3rd Ed., Prentice Hall, New Jersey, 2010 KI091322 Kecerdasan Buatan Materi 5: Pencarian dengan Optimasi (Local Search

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Vol., No., Maret, ISSN : - IMPLEMENTSI LGORITM SIMPLIFIED MEMORY BOUNDED * UNTUK PENCRIN KT PD PERMINN WORD SERCH PUZZLE sih Joko Purnomo, Galih Hermawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIK PELACAKAN

BAB IV TEKNIK PELACAKAN BAB IV TEKNIK PELACAKAN A. Teknik Pelacakan Pelacakan adalah teknik untuk pencarian :sesuatu. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak menemukan. Sehingga pencarian

Lebih terperinci

Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : 1. Pencarian buta / tanpa infor

Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : 1. Pencarian buta / tanpa infor KCRDASAN UATAN (ARTIFICIAL INTLLIGNC) PRTMUAN 3 SARCHING 1 Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : 1. Pencarian buta / tanpa

Lebih terperinci

Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Nur Ulfa Maulidevi 2 Maret 2015

Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Nur Ulfa Maulidevi 2 Maret 2015 Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Nur Ulfa Maulidevi 2 Maret 2015 NUM-RN-MLK/IF2211/2013 1 Traversal Graf Algoritma traversal graf:

Lebih terperinci

IKI30320 Kuliah 3 3 Sep Ruli Manurung. Problem solving agent. Representasi masalah: state space. Pencarian solusi: search.

IKI30320 Kuliah 3 3 Sep Ruli Manurung. Problem solving agent. Representasi masalah: state space. Pencarian solusi: search. Outline IKI 00: istem Cerdas : -olving Agent & Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 4 eptember 007 5 -olving Agent Mekanisme kerja -olving Agent Di kuliah yang lalu kita melihat contoh reflex agent:

Lebih terperinci

Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian

Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Review : Sistem yang menggunakan AI Komputer Input Masalah Pertanyaan dll Basis Pengetahuan Motor Inferensi Output Jawaban Solusi Untuk membangun sistem yang mampu

Lebih terperinci

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 Perancangan dan Pembuatan Sistem Navigasi Perjalanan Untuk Pencarian Rute Terpendek Dengan Algoritma A* Berbasis J2ME Oleh : M. ARIEF HIDAYATULLOH 1204 100 071 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Isa Irawan,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG

PENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG PENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG Firman Harianja (0911519) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM

ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Hari Murti 1, R. Soelistijadi 2, Sugiyamto 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

Algoritma Branch & Bound

Algoritma Branch & Bound Algoritma Branch & Bound Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Program Studi Informatika STEI ITB 2018 Overview Pembentukan pohon ruang status (state space tree) dinamis untuk mencari solusi persoalan

Lebih terperinci

Ruang Pencarian PERTEMUAN 3

Ruang Pencarian PERTEMUAN 3 Ruang Pencarian PERTEMUAN 3 TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa dapat mendeskripsikan sebuah permasalahan secara formal Mahasiswa dapat merancang ruang pencarian dari sebuah permasalahan AGEN YANG MEMILIKI

Lebih terperinci

Outline. Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Pengantar. Definisi. 2-3 Trees

Outline. Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Pengantar. Definisi. 2-3 Trees Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) 2-3 Trees Outline Pengantar Definisi 2-3 Tree Operasi: Search Insert Delete (a,b)-tree Denny (denny@cs.ui.ac.id) Suryana Setiawan (setiawan@cs.ui.ac.id)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Greedy-Best First Search, SMA*, jalur pendek-efisien, Heuristic

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Greedy-Best First Search, SMA*, jalur pendek-efisien, Heuristic Penerapan Algoritma Simplified-Memory-Bounded A* dan Algoritma Greedy-Best First Search dalam Pencarian Lintasan Terpendek dan Efisiensi Tarif Perjalanan Antar Kota Yongke Yoswara - 13508034 Program Studi

Lebih terperinci

HEURISTIC SEARCH. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc

HEURISTIC SEARCH. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc HEURISTIC SEARCH Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala http://informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam Travelling Salesmen Problem Seorang salesman

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PENCARIAN DEPTH-FIRST SEARCH, BREADTH-FIRST SEARCH DAN BEST-FIRST SEARCH PADA PERMAINAN 8-PUZZLE

PERBANDINGAN METODE PENCARIAN DEPTH-FIRST SEARCH, BREADTH-FIRST SEARCH DAN BEST-FIRST SEARCH PADA PERMAINAN 8-PUZZLE e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) ISSN: 2301-8402 1 PERBANDINGAN METODE PENCARIAN DEPTH-FIRST SEARCH, BREADTH-FIRST SEARCH DAN BEST-FIRST SEARCH PADA PERMAINAN 8-PUZZLE Oleh: Arie S. M. Lumenta

Lebih terperinci

TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI

TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI 1. Definisikan masalah dengan tepat 2. Analisa masalahnya 3. Representasikan task knowledge 4. Pilih dan gunakan representasi dan teknik reasoning Untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

TIP 163. Game Engine. Topik 5 (Pert 6) Graf, Representasi Dunia, dan Algoritma Pencari Jalur (Pathfinding) Dosen: Aditya Wikan Mahastama

TIP 163. Game Engine. Topik 5 (Pert 6) Graf, Representasi Dunia, dan Algoritma Pencari Jalur (Pathfinding) Dosen: Aditya Wikan Mahastama TIP 163 Game Engine Topik 5 (Pert 6) Graf, Representasi Dunia, dan Algoritma Pencari Jalur (Pathfinding) Dosen: Aditya Wikan Mahastama Last Week Review Adakah permasalahan dalam tugas terakhir yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. Namun pada kenyataannya, terdapat banyak hal yang dapat menghambat

Lebih terperinci

What Is Greedy Technique

What Is Greedy Technique 1 What Is Greedy Technique A technique constructing a solution through a sequence of steps, on each step it suggests a greedy grab of the best alternative available in the hope that a sequence of locally

Lebih terperinci

Problem-Solving Agent & Search

Problem-Solving Agent & Search Kecerdasan Buatan Problem-Solving Agent & Search Chastine Fatichah Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember November 2012 1 / 38 Pokok Bahasan Problem-solving agent Representasi masalah :

Lebih terperinci

SOLUSI PENCARIAN N-PUZZLE DENGAN LANGKAH OPTIMAL : SUATU APLIKASI PENDEKATAN FUNGSIONAL

SOLUSI PENCARIAN N-PUZZLE DENGAN LANGKAH OPTIMAL : SUATU APLIKASI PENDEKATAN FUNGSIONAL Techno.COM, Vol. 10, No. 3, Agustus 2011:98-107 SOLUSI PENCARIAN N-PUZZLE DENGAN LANGKAH OPTIMAL : SUATU APLIKASI PENDEKATAN FUNGSIONAL Wijanarto Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 08

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 08 Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 0 Contents 4 Decrease and Conguer Insertion and Selection Sort DFS and BFS Binary Search Tree Decrease and conquer. Mengurangi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma berasal dari nama ilmuwan muslim dari Uzbekistan, Abu Ja far Muhammad bin Musa Al-Khuwarizmi (780-846M). Pada awalnya kata algoritma adalah istilah yang merujuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Artificial Intelligence Pada dasarnya, banyak pandangan serta pengertian mengenai AI, dan secara garis besar, Russell & Norvig (2010:2) membagi pengertian AI ke dalam empat

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang

BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang solusi secara sistematis. Ruang solusi diorganisasikan ke dalam pohon ruang status. Pohon ruang status

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENERATE AND TEST PADA PENCARIAN RUTE TERPENDEK

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENERATE AND TEST PADA PENCARIAN RUTE TERPENDEK IMPLEMENTASI ALGORITMA GENERATE AND TEST PADA PENCARIAN RUTE TERPENDEK Selvy Welianto (1) R. Gunawan Santosa (2) Antonius Rachmat C. (3) selvywelianto@yahoo.com gunawan@ukdw.ac.id anton@ukdw.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama. Heuristic Search. Pertemuan : 4 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi

Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama. Heuristic Search. Pertemuan : 4 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama Heuristic Search Pertemuan : 4 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi IF-UTM 1 Overview Deskripsi Heuristic Search Simulated nnealing Simplified

Lebih terperinci

Overview. Heuristic Search. Deskripsi. Simulated Annealing IF-UTAMA 1

Overview. Heuristic Search. Deskripsi. Simulated Annealing IF-UTAMA 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama Overview Heuristic Search Pertemuan : 4 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi Deskripsi Heuristic Search Simulated nnealing Simplified Memory ounded

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencarian jalur terpendek merupakan sebuah masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana transportasi. Para

Lebih terperinci

Teknik Pencarian Heuristik

Teknik Pencarian Heuristik Teknik Pencarian Heuristik Generate and Test Hill Climbing Best First Search Problem Reduction Constraint Satisfaction Means End Analysis Referensi Sri Kusumadewi - bab 2 Rich & Knight bab 3 Teknik Pencarian

Lebih terperinci