RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I"

Transkripsi

1 RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO Oleh: SISKA TRIANA I DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ABSTRACT SISKA TRIANA. I Students Responses to Orang Tua Group Marketing Public Relations Strategy in Tango Wafer s Marketing. Under YATRI INDAH KUSUMASTUTI s guidance. As a part of a company, Public Relations (PR) also develop continously. Nowadays, PR take part in marketing and company s effort. The most media used are television and advertising because of its viewers. Orang Tua Group is a holding company in Indonesia seen from its product visibility. One of its is Tango Wafer. It succeeded to get position as market leader in wafer share flat, but not in a market share industry. Quantitative and qualitative research used to get the industry result. Quantitative data collected by interviewing people with questionnaires. The respondents are the known-able marketing students to give their evaluation about Tango Wafer. Whereeas, qualitative data collected by interviewing one of Orang Tua Group s staff which involve in the marketing. All the data processed to expand the wafer marketing. PR s marketing strategy seen from consumers rate to the advertising. It possitively affect the wafer visibility and consumer s enjoyment. So, it will be able to reach market share industry and even as a market leader. Keywords: Students Responses, Marketing PR s Strategy, Public Relations, Orang Tua Group, Tango Wafer.

3 RINGKASAN SISKA TRIANA. I Respon Mahasiswa terhadap Strategi Marketing Public Relations Grup Orang Tua dalam Pemasaran Produk Wafer Tango. (Di bawah bimbingan YATRI INDAH KUSUMASTUTI) Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan public relations (PR) sebagai bagian dari perusahaan telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan. Semua perubahan tersebut mengarah kepada fungsi dan peran yang semakin kompleks. Pada awalnya public relations adalah usaha perusahaan untuk menjaga hubungan baik dengan pihak di luar perusahaan terutama masyarakat guna mempertahankan eksistensi dan mencari keuntungan bagi perusahaan. Namun hal tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Public relations mulai memperhatikan keberadaan dan kepentingan berbagai pihak terkait (publik) guna membangun hubungan yang berkelanjutan. PR yang berhubungan dengan masyarakat, sebagai salah satu publik perusahaan juga ikut berperan dalam hal pemasaran atau marketing produk atau jasa perusahaan. Peran dan fungsi PR dalam hal ini adalah untuk mengetahui dan mempengaruhi selera masyarakat sebagai calon mahasiswa produk atau jasa perusahaan. PR tentunya berharap masyarakat sebagai calon konsumen akan memberikan respon positif setelah melihat pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan. Ada beberapa media yang bisa digunakan untuk memasarkan produk atau jasa perusahaan. Media tersebut adalah media cetak serta elektronik. Salah satu cara pemasaran yang dianggap paling efektif adalah iklan yang dilakukan melalui media televisi. Iklan dengan media televisi dianggap efektif karena bisa dilihat dan didengar. Selain itu televisi juga memiliki jangkauan pemirsa yang cukup luas. Grup Orang Tua adalah sebuah holding company yang dinilai cukup sukses dalam bidang pemasarannya. Hal tersebut bisa dilihat dari peringkat produk-produknya dalam jajaran pasar di Indonesia. Produknya meliputi makanan, minuman, minuman kesehatan, pasta gigi, dan lainnya. Salah satu produknya yang menjadi market leader dalam jajaran pasar wafer flat adalah wafer Tango. Wafer Tango bisa dikonsumsi oleh segala umur, baik tua maupun mudatak terkecuali mahasiswa. Banyak mahasiswa yang memilih wafer Tango sebagai camilan karena beberapa alasan. Alasan utamanya adalah karena kualitas wafer Tango yang terus terjaga dari waktu-waktu. Kualitas tersebut bisa dilihat dari rasa, ukuran, bahkan penyajiannya. Bisa dikatakan wafer Tango dibuat oleh GOT untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan camilan yang bisa memuaskan. Alasan lainnya wafer Tango dipilih oleh mahasiswa adalah karena pemasarannya yang menarik. PR GOT berusaha menyusun strategi pemasaran yang sebaik mungkin untuk menunjukkan berbagai kelebihan wafer Tango sehingga mahasiswa menganggap wafer Tango layak dikonsumsi. Titik berat promosi ditetapkan pada komunikasi yang jangkuannya paling luas, yaitu above the line. Berbagai variasi

4 iklan televisi dibuat sebagai informasi bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih banyak tentang wafer Tango. Selain itu, GOT sendiri juga terus menciptakan varian baru dari Tango seperti waffle. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Strategi marketing PR diketahui melalui wawancara mendalam terhadap salah seorang staff PR Grup Orang Tua. Sedangkan penilaiannya diberikan oleh konsumen kalangan mahasiswa atau dalam hal ini diwakili oleh responden. Penilaian dilihat dari pendapat responden terhadap pernyataanpernyataan yang diberikan terkait dengan produk dan iklan wafer Tango. Pernyataan bisa merupakan mengenai tingkat pengetahuan dan juga tingkat kesukaan terhadap produk dan iklan. Strategi marketing PR yang baik atau tepat tentunya bisa membuat mahasiswa yang diwakili responden menyukai iklan yang disajikan. Beberapa alasannya antara lain karena iklan tersebut menarik, menggugah selera, dan juga memberikan informasi. Jika responden menyukai iklan, maka diharapkan tingkat pengetahuan responden terhadap produk wafer Tango juga akan tinggi. jika tingkat pengetahuannya tinggi maka seharusnya tigkat kesukaan responden pada wafer Tango juga tinggi. hal tersebut dengan demikian akan meningkatkan konsumsi wafer Tango. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat kesukaan terhadap iklan wafer Tango dengan tingkat pengetahuan terhadap wafer Tango. Hubungan positif juga terdapat antara tingkat pengetahuan terhadap wafer Tango dengan tingkat kesukaan terhadap wafer Tango. Bahkan jika dihubungkan secara langsung juga terdapat hubungan positif antara tingkat kesukaan terhadap iklan wafer Tango dengan tingkat kesukaan terhadap wafer Tango. Beberapa variabel di atas menunjukkan angka presentase yang cukup tinggi setelah dilakukan penelitian. Artinya sebagian besar responden memiliki tingkat kesukaan yang tinggi terhadap iklan wafer Tango, serta tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan yang tinggi pula terhadap wafer Tango. Maka hasil tersebut menyimpulkan bahwa strategi marketing PR GOT bisa meningkatkan posisinya menjadi market leader dalam jajaran industri wafer.

5 RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO Oleh: Siska Triana I SKRIPSI Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

6 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini kami menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Siska Triana NRP : I Judul : Respon Mahasiswa terhadap Strategi Marketing Public Relations Grup Orang Tua dalam Pemasaran Produk Wafer Tango Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M. Si. NIP Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP Tanggal Lulus Ujian:

7 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO BELUM PERNAH DIAJUKAN DAN DITULIS PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN, SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/ LEMBAGA LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH TULISAN INI. Bogor, Februari 2010 Siska Triana I

8 RIWAYAT HIDUP Siska Triana atau biasa dipanggil Ika (penulis), lahir di Bogor pada tanggal 13 Januari Penulis merupakan anak tunggal yang lahir dari ayah yang bernama Tjie An Hoa (Franky Kalalo) dan seorang ibu yang bernama Suryati. Penulis menempuh seluruh pendidikannya di kota Bogor. Dimulai dengan Taman Kanakkanak Mardi Yuana 2 Bogor pada tahun , Sekolah Dasar Mardi Yuana 2 Bogor pada tahun , Sekolah Menengah Pertama Mardi Waluya Bogor pada tahun , dan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bogor pada tahun dengan program Akselerasi. Penulis juga pernah mengikuti kursus bahasa Inggris di BBC dan meneruskannya secara pribadi di rumah. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas, penulis melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Satu tahun penulis tinggal di asrama ketika menjalani Tingkat Persiapan Bersama (TPB) sebagai persiapan memilih departemen pada tingkat selanjutnya. Tahun 2007 penulis diterima masuk di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia sebagai angkatan kedua. Seiring dengan perjalanan akademis, penulis juga aktif menjalin hubungan sosial melalui berbagai organisasi. Penulis aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Perkumpulan Mahasiswa Kristen (UKM PMK) ( ) dan menjabat sebagai Sekretaris 2 BEM-FEMA ( ). Selain itu, penulis juga pernah mengikuti beberapa kepanitiaan acara seperti, Divisi Konsumsi COMMNEX (2008), Divisi Humas Masa Perkenalan Fakultas (2008) dan Divisi PJK Masa Perkenalan Departemen (2008). Penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen Komunikasi Bisnis di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Di luar berbagai kegiatan kampus, penulis juga aktif mengajar di Sekolah Minggu GSJA Betlehem di Pusat serta Cabang dan mengajar les mata pelajaran umum sejak masih menempuh pendidikan di SMA.

9 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Respon Mahasiswa terhadap Strategi Marketing Public Relations Grup Orang Tua dalam Pemasaran Produk Wafer Tango. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Adapun tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Humas Grup Orang Tua serta penilai mahasiswa, baik pada wafer Tango maupun strategi pemasarannya sehingga GOT bisa terus mengembangkan produknya dengan semakin berinovasi dalam strategi pemasarannya tersebut. Semoga laporan akhir ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa, PR GOT, masyarakat, dan pihak lain yang membutuhkan. Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan dengan tangan terbuka saran perbaikan dan masukan yang membangun demi kemajuan ilmu pengetahuan. Bogor, Februari 2010 Siska Triana I

10 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur pada Tuhan Yesus Kristus karena hanya oleh kasih-nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyelesaian penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak baik secara moril dan materiil. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M. Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan arahan, masukan, bimbingan, saran dan kritik serta motivasi selama proses penyelesaian skripsi ini. 2. Dr. Ir. Siti Amanah, M. Sc. sebagai dosen penguji utama dan Ir. Anna Fatchiya, M. Si. sebagai dosen penguji wakil dari departemen atau komisi pendidikan dengan segala koreksi dan saran yang diberikan. 3. Ibunda dan Almh. Nenek tercinta yang telah mencukupkan segala kebutuhan dan memberikan segalanya bagi penulis. 4. Ade Budy Santoso, sahabat terbaik yang selalu ada untuk memberi semangat, bantuan, serta masukan. 5. Yuna Eka Kristi, bagian Public Relations di Grup Orang Tua yang telah memberikan banyak informasi. 6. Semua responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara mengenai penilaiannya tentang wafer Tango. 7. Teman-teman KPM 43. Terima kasih atas semua waktu yang telah terlewati bersama. 8. Teman-teman yang pernah hadir dalam setiap bingkai kehidupan di manapun keberadaannya, terima kasih untuk semuanya. 9. Seluruh Dosen dan Staff Departemen SKPM yang telah banyak memberikan ilmu serta bantuan segala urusan selama perkuliahan. 10. Semua pihak yang telah dan selalu memberikan doa, motivasi, semangat dan bantuan dalam bentuk apapun. Kiranya Tuhan yang akan membalas dengan lebih baik segala masukan, motivasi, dan bantuan dalam bentuk apapun. Tuhan berkati.

11 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5 BAB II PENDEKATAN TEORETIS Tinjauan Pustaka Pengetahuan Konsumen Respon dan Perilaku Konsumen Pemasaran Mengenal Public Relations Peran dan Fungsi Public Relations Strategi Public Relations Manfaat-manfaat Khusus Public Relations Opini Publik Citra Perusahaan dan Proses Pembentukannya Masalah Public Relations di Negara Berkembang Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Penentuan Responden dan Informan Pengolahan dan Analisis Data Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN PRODUK Gambaran Perusahaan Gambaran Grup Orang Tua Gambaran Produk Gambaran Wafer Tango BAB V STRATEGI PEMASARAN Segmentasi Pasar Produk Pasar Wafer di Indonesia Strategi Wafer Tango... 58

12 xii BAB VI HASIL PENILAIAN RESPONDEN Pandangan Responden terhadap Wafer Tango Tingkat Kesukaan Responden terhadap Wafer Tango Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Wafer Tango Pandangan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Tingkat Kesukaan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Iklan Wafer Tango BAB VII HASIL DAN ANALISIS Hubungan Strategi Marketing dengan Penilaian Responden Strategi Marketing PR GOT Tingkat Kesukaan Iklan Tingkat Pengetahuan Wafer Tingkat Pengetahuan Wafer Tingkat Kesukaan Wafer Tingkat Kesukaan Iklan Tingkat Kesukaan Wafer BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

13 DAFTAR TABEL Nomor Tabel Halaman 1. Tabel Korelasi Uji Rank Spearman Daftar Responden Uji Korelasi Rank Spearman Uji Korelasi Rank Spearman Uji Korelasi Rank Spearman

14 DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar Halaman 1. Siklus Fungsi PR Tahap Perkembangan Organisasi dan Public Relations Hubungan antara Persepsi Pendirian Opini Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulus Model Komunikasi dalam Public Relations Bagan Kerangka Pemikiran Varian Rasa Tango Original Wafer Varian Rasa Tango Sugar Free Wafer Contoh Penghargaan yang didapat GOT Persentase Pasar Wafer di Indonesia Persentase Pasar Wafer Flat di Indonesia Iklan Wafer Tango Taktik Tango (2004) Iklan Wafer Tango Taktik Tango (2005) Iklan Wafer Tango Semua ingin tahu rahasia kelezatan wafer Tango (2006) Iklan Wafer Tango Tango Unifier (2007) Iklan Wafer Tango Memang Tango Enak, apalagi kalau... (2007) Diagram Presentase Kesukaan Responden pada Makanan Ringan Diagram Presentase Kesukaan Responden Makan Wafer Diagram Presentase Kesukaan Responden Makan Wafer Tango Diagram Presentase Kesukaan Responden Terhadap Wafer Tango Dibandingkan Wafer Merk Lain Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Ketika Ingin Makanan Ringan Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Tango Ketika Ingin Makanan Ringan Diagram yang Menunjukkan Jumlah Responden yang Mengingat Wafer Tango Ketika Ingin Wafer Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Wafer Tango Enak Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Hanya Suka Salah Satu Rasa Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Semua Rasa Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Hanya Suka salah Satu Jenis Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Semua Jenis Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Logo Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Kemasan Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Suka Ukuran Penyajian Wafer Tango Presentase Tingkat Kesukaan Responden terhadap Wafer Tango Secara Keseluruhan Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Tahu Wafer... 77

15 34. Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Tahu Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Berbagai Jenis Wafer Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Satu Jenis Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Semua Jenis Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Satu Rasa Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Semua Rasa Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Gambar Logo Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Bentuk Kemasan Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Mengetahui Berbagai Ukuran Wafer Tango Presentase Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Wafer Tango Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Tango Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Diagram Presentase Responden Mengenai Kesukaan Menonton Iklan Wafer Tango Diagram Presentase Responden yang Lebih Suka Iklan Wafer Tango daripada Merk Lain Diagram Presentase Responden yang Menyatakan Iklan Wafer Tango Menarik Diagram Presentase Responden yang menyatakan Slogan Wafer Tango Mudah Diingat Diagram Presentase Responden yang menyatakan Slogan Wafer Tango Mudah Dimengerti Diagram Presentase Responden yang menyatakan Iklan Wafer Tango Membuat Ingin Makan Tango Diagram Presentase Responden yang menyatakan Iklan Wafer Tango Mudah Diingat Diagram Presentase Kesukaan Responden pada Slogan Wafer Tango Presentase Tingkat Kesukaan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Diagram Pengetahuan Responden terhadap Iklan Diagram Pengetahuan Responden terhadap Iklan Wafer Tango Diagram Pengetahuan Responden terhadap Iklan Wafer Merk Lain Diagram Pengetahuan Responden terhadap Beberapa Iklan Tango Diagram Pengetahuan Responden terhadap Semua Iklan Tango Diagram Pengetahuan Tango dari Media Televisi Diagram Pengetahuan Tango dari Media Radio Diagram Pengetahuan Tango dari Media Cetak Diagram Responden Mengetahui Rasa Tango dari Iklan Diagram Responden Mengetahui Jenis Tango dari Iklan Diagram Responden Mengetahui Slogan Tango Presentase Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Iklan Wafer Tango xv

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Hubungan Masyarakat merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah memiliki bagian PR sebagai satu bagian sendiri yang terpisah dari bidang lainnya. Hal tersebut dikarenakan peran dan fungsi PR yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan perusahaan. Pada perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk, maka PR juga ikut berperan penting dalam proses marketing atau pemasarannya. Kemampuan strategi marketing PR akan ikut menentukan dalam positioning produk tersebut di pasarannya. Strategi marketing PR akan mempengaruhi pandangan konsumen terhadap iklan dan akhirnya mempengaruhi dalam mengkonsumsi produk. Pemasaran adalah proses pengenalan calon konsumen terhadap produk yang dihasilkan agar calon konsumen tertarik untuk mengonsumsi produk tersebut. Dalam perusahaan, proses pemasaran merupakan salah satu proses terpenting. Bentuk pemasaran akan menentukan tingkat penggunaan atau konsumsi produk di masyarakat. Hal tersebut sangat penting bagi perusahaan karena masyarakat merupakan salah satu publik perusahaan. Tingkat konsumsi masyarakat pada akhirnya akan ikut mempengaruhi keberadaan atau eksistensi perusahaan tersebut. Sedikit banyak, PR juga memiliki peran penting dalam proses pemasaran produk. Sebelum mengkonsumsi produk, maka citra akan terbentuk melalui

17 2 proses pemasarannya. Calon konsumen akan melihat dan menilai produk melalui pemasarannya. Dari proses ini opini individu sudah bisa dibentuk dan mulai mempengaruhi opini masyarakat. Maka sebagai PR yang baik, penting untuk merencanakan atau membuat proses pemasaran sebaik mungkin. Setiap detail hal harus diperhatikan. Hal-hal yang penting untuk diketahui adalah selera dan kebutuhan masyarakat. Dua hal ini wajib diketahui oleh seluruh bagian perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk yang berguna dan diminati oleh masyarakat, terutama segmentasi pasar yang dituju. Bagi PR sendiri, dua informasi tersebut sangat berguna untuk membentuk opini masyarakat tentang perusahaan dan juga produk yang ditawarkan. Opini masyarakat tentu saja akan memperlancar proses pemasaran. Belakangan ini, kemajuan teknologi semakin pesat berkembang. Begitu banyak inovasi yang berkembang baik dalam hal produk maupun proses pemasarannya. Tidak terkecuali juga secara khusus dalam hal ini adalah produk dalam bentuk makanan atau pangan. Banyak perusahaan yang saling bersaing untuk merebut hati konsumen agar mengonsumsi produknya. Persaingan tersebut tentunya diawali dengan proses pemasaran. Setiap perusahaan berusaha menyajikan pemasaran yang menarik mengenai produknya. Dalam hal ini PR memiliki tugas yang sedikit lebih berat dalam hal membentuk opini masyarakat dan citra perusahaan serta produknya. Selain peran yang telah disebutkan di atas, PR juga harus membuat strategi agar lebih banyak masyarakat yang tertarik untuk memilih produknya daripada memilih produk perusahaan lain terutama yang serupa. Secara tidak langsung, PR mempengaruhi konsumen agar

18 3 memilih produknya karena produknya lebih baik daripada produk lain. Namun satu aturan yang tidak boleh terlupakan, yaitu dalam proses pemasaran tidak boleh menjatuhkan produk saingannya. Mahasiswa merupakan salah satu pasar yang potensial untuk mengembangkan produk pangan. Hal tersebut karena mahasiswa memiliki aktivitas yang cukup tinggi sehingga memerlukan asupan pangan yang lebih banyak. Selain itu, beberapa mahasiswa juga masih memperhatikan strategi pemasaran berupa iklan televisi bidang pangan. Perhatian terhadap iklan mempengaruhi selera mahasiswa dalam mengkonsumsi suatu jenis pangan. Grup Orang Tua atau GOT ( diberitakan menempati urutan ke-17 terkaya di Indonesia. Kekayaannya sekitar tahun 2007 mencapai US$ 360 juta. Prestasi tersebut merupakan sebuah kebanggaan karena memerlukan usaha yang tidak mudah. Para PR GOT tentunya memiliki berbagai strategi yang unik dan hebat terutama dalam hal pemasaran sehingga produknya diminati oleh konsumen. Salah satu produknya yang saat ini juga berkembang dengan pesat adalah wafer Tango. Wafer Tango pernah mendapatkan predikat Golden Brand dan meraih penghargaan 7 kali berturut-turut sejak tahun Hal tersebu membuktkan bahwa wafer Tango adalah wafer terbaik dan paling diminati. Wafer Tango berhasil menjadi market leader dalam jajaran wafer flat. Namun wafer Tango masih belum menjadi market leader dalam jajaran wafer. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan potensi perkembangan wafer Tango melalui strategi pemasarannya. Target pemasaran masih dibatasi pada kalangan mahasiswa dengan alasan mahasiswa memiliki tingkat konumsi yang cukup tinggi

19 4 terhadap makanan ringan seperti wafer. Informasi yang dikumpulkan adalah data mengenai strategi pemasaran wafer Tango yang dilakukan oleh PR GOT serta penilaian mahasiswa terhadap wafer Tango dan iklan wafer Tango. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka disusunlah beberapa perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah strategi PR Grup Orang Tua agar produknya terutama wafer Tango menjadi pilihan utama konsumen untuk dikonsumsi? 2. Bagaimana pandangan konsumen terhadap produk-produk pangan yang dihasilkan oleh Grup Orang Tua terutama wafer Tango? 3. Bagaimana penilaian konsumen terhadap pemasaran wafer Tango yang dilakukan oleh PR Grup Orang Tua? 4. Bagaimana hubungan strategi PR yang dilakukan oleh Grup Orang Tua dengan keputusan mengkonsumsi yang dilakukan oleh konsumen terhadap wafer Tango? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka disusunlah beberapa tujuan penulisan sebagai berikut: 1. Mempelajari strategi PR Grup Orang Tua agar produknya terutama wafer Tango menjadi pilihan utama konsumen untuk dikonsumsi. 2. Mengetahui pandangan konsumen terhadap produk-produk pangan yang dihasilkan oleh Grup Orang Tua terutama wafer Tango.

20 5 3. Mempelajari penilaian konsumen terhadap pemasaran wafer Tango yang dilakukan oleh PR Grup Orang Tua. 4. Menganalisis hubungan strategi PR yang dilakukan oleh Grup Orang Tua dengan keputusan mengkonsumsi yang dilakukan oleh konsumen terhadap wafer Tango. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Masyarakat sebagai konsumen dapat lebih mengetahui dan mengenal produk-produk terutama di bidang pangan yang dihasilkan Grup Orang Tua, terutama wafer Tango melalui pemasarannya. 2. Bagi Dunia Bisnis/ Produsen dan Distributor Grup Orang Tua terutama wafer Tango Bagi masyarakat yang bergerak dalam bidang pemasaran atau dunia bisnis dapat menambah pengetahuannya mengenai strategi-strategi pemasaran yang baik agar produknya lebih diterima di masyarakat. Selain itu, juga meningkatkan keuntungan karena produk meningkat penjualannya di pasaran. 3. Bagi Perguruan Tinggi Penelitian ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang konsumen. Hal ini dapat memacu intelektualitas di kalangan mahasiswa dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

21 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Pengetahuan Konsumen Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan, 2004). Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2004) membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga kategori, yaitu: pengetahuan obyektif, pengetahuan subyektif dan informasi mengenai pengetahuan lainnya. Engel, Blackwell dan Miniard dalam Sumarwan (2004) membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu: 1. Pengetahuan Produk, meliputi: kategori produk, merk, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan produk 2. Pengetahuan pembelian, meliputi: pengetahuan tentang toko, lokasi produk didalam toko, dan penempatan produk yang sebenarnya didalam toko 3. Pengetahuan pemakaian adalah dimana konsumen mengetahui manfaat dalam produk Respon dan Perilaku Konsumen Respon konsumen merupakan tindakan atau tanggapan yang akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan yang ditawarkan.

22 7 Respon tersebut bisa positif yang berakhir dengan mengadakan tindakan pembelian produk, dan bisa juga negatif terhadap iklan dengan tidak mengadakan tindakan yang diharapkan oleh perusahaan. Perilaku Konsumen memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli konsumen. Ada yang mengartikan istilah perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka (Shiffman dan Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2004). Definisi lain mengenai perilaku konsumen adalah menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Sumarwan (2004) yaitu, tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Winardi dalam Sumarwan (2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagian perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Menurut J.F. Engel dalam Basu Swastha dan Hani Handoko (2000) definisi perilaku konsumen adalah kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen (Mulyani, 2007), yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barangbarang dan jasa-jasa secara ekonomis. Perilaku konsumen sendiri dipengaruhi

23 8 oleh dua faktor lingkungan, yaitu lingkungan ekstern dan lingkungan intern. Kedua faktor lingkungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Faktor lingkungan ekstern, meliputi: kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan kelompok referensi, dan keluarga b. Faktor lingkungan intern, meliputi: motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian, dan sikap Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah nyawa dalam suatu usaha (Suharno, 2007). Sebaik apapun produk yang akan dipasarkan, bila tidak melalui pemasaran yang baik maka produk tersebut tidak akan dikenal oleh masyarakat. Pemasaran menjadi hal yang sangat penting di dalam pengelolaan suatu usaha. Pasar pertanian yang telah ada di Indonesia saat ini sudah dikelola dengan sangat baik. Sistem pemasaran yang baik digunakan untuk menunjang pengelolaan produkproduk hasil pertanian agar sampai kepada konsumen. Kotler dalam Kusumastuti (2009) mengartikan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Kusumastuti (2009) sendiri menyatakan komunikasi pemasaran sebagai aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian. Media terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: media massa, media kelompok, dan media personal. Pemasaran yang sedikit lebih baik dilakukan oleh petani yang telah berkumpul dalam suatu koperasi. Hal inipun hanya terbatas pada pemasaran

24 9 langsung dengan menjualnya di pasar terdekat tanpa adanya konsep promosi yang lebih lanjut. Pemasaran yang baik dilakukan hanya oleh petani atau produsen besar. Modal yang besar menjadi alasan mengapa konsep pemasaran yang baik hanya dilakukan oleh petani atau produsen dengan modal besar. Mengenai media pemasaran, sebuah survei telah dilakukan di Amerika Serikat dan memberikan gambaran bahwa responden menggunakan metode pemasaran berupa iklan dari mulut ke mulut dan mayoritas (53 %) menggunakan kartu nama, tetapi hanya 41% yang menggunakan iklan di surat kabar, 39% memiliki brosur penjualan, 27% mengirimkan kepada pelanggan, dan 23% menggunakan pamflet pinggir jalan (G. Alexander Baer and Cheryl Brown, 2007) Mengenal Public Relations Public Relations atau hubungan masyarakat sudah ada sejak lama. Bahkan jika ditelusuri secara mendalam dapat dikatakan PR sudah ada sejak manusia membentuk peradaban. Seperti komunikasi, PR adalah sebuah kebutuhan mendasar karena PR merupakan salah satu bentuk komunikasi itu sendiri. Berbagai badan sudah mulai menunjukkan identitasnya melalui lambanglambang atau simbol. Lambang atau simbol tersebut biasanya dipasang pada alat transportasi. Alat transportasi yang sering terlihat menjadikan ciri khas dan membentuk sebuah citra bagi badan tersebut di mata konsumen. Untuk menampilkan sebuah profil yang khas, perusahaan mulai menggunakan film dokumenter dan berbagai bentuk lain dengan media video. Di sini terlihat sebuah perkembangan dari bentuk yang tadinya hanya sebuah gambar diam menjadi gambar bergerak, juga dari sebuah sistem yang hanya visual menjadi audio-visual.

25 10 Sebuah bentuk PR yang paling tua dalam menjalankan fungsinya adalah jurnal internal (house journal) yang sudah ada lebih dari 150 tahun yang lalu. Dalam jurnal tersebut ditampilkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan. PR modern mulai terbentuk melalui pemerintahan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Setelah Perang Dunia Pertama usai, pemerintah dari negaranegara lainnya mulai ikut menggunakan metode-metode PR. PR di Inggris dan Amerika Serikat semakin besar hingga dibentuklah Institute of Public Relations dan Public Relations Society of America. Salah seorang tokoh PR yang paling terkenal adalah Ivy Ledbetter Lee. Beliau mendapat julukan sebagai the father of public relations karena kesuksesannya mengembangkan PR. Ivy Lee berasal dari Amerika Serikat. Kegiatannya mengembangkan PR dimulai ketika terjadi pemogokan kaum buruh batubara. Ivy Lee yang seorang wartawan melakukan tindakan pembebasan pers yang waktu itu dianggap merupakan sebuah tindakan sensasional karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya Ivy Lee juga sukses menyelesaikan kasus lainnya di sebuah perusahaan kereta api. Semua perubahan besar-besaran dalam bidang pers yang dilakukan Ivy Lee rupanya menghasilkan sebuah kepuasan, baik bagi pihak perusahaan, wartawan dan juga masyarakat. Proses PR bisa dikatakan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang PR akhirnya mempengaruhi juga perkembangan media komunikasi. Selain merupakan suatu proses, PR juga menjadi sebuah bagian penting yang harus ada pada tiap badan. Badan-badan tersebut adalah badan pemerintahan dan juga lembaga bisnis.

26 11 Dengan adanya bagian PR, tugas menjaga eksistensi dan citra bisa lebih terlaksana dengan baik. PR terbentuk secara otomatis ketika ada dua pihak baik individu maupun kelompok yang melakukan sebuah atau berbagai bentuk komunikasi. Karena hal tersebut, maka sering kali ada salah pengertian mengenai definisi PR. Ada begitu banyak definisi PR yang telah dibuat, bahkan lebih dari 2000 orang dalam bidang PR sendiri memberikan definisi yang berbeda. (Soemirat dan Ardianto, 2002:12) Mengutip Jefkins, Institute of Public Relations menyatakan definisi PR adalah: keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan definisi PR menurut Jefkins: PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Pernyataan Meksiko (The Mexican Statement): Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan programprogram tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.

27 12 Menurut Soemirat dan Ardiantoro (2002), PR berfungsi ke dalam juga ke luar dan pada intinya bertujuan untuk mencapai citra baik, itikad baik, saling pengertian, saling percaya, saling menghargai dan toleransi. Melihat semua definisi di atas, PR secara umum bisa diartikan sebagai sebuah proses komunikasi dan kegiatan baik ke dalam maupun ke luar organisasi tersebut dan bertujuan untuk mencapai keuntungan dalam bentuk apapun bagi semua pihak serta menjaga agar keuntungan tersebut terus berkelanjutan.(iriantara, 2004:6). Definisi PR bisa dikatakan mengalami sebuah perubahan dan perkembangan seperti telah dinyatakan di atas bahwa PR sudah semakin kompleks. Definisinya sendiri sudah mengalami perluasan baik dalam mendefinisikan fungsi, kegiatan, proses, peran bahkan publik dalam PR. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat dan alam yang terus mengalami perubahan dan perkembangan sehingga PR juga ikut beradaptasi agar terus dapat mempertahankan eksistensinya. Selain itu PR tetap bertahan juga karena masih adanya proses komunikasi antar berbagai pihak terutama perusahaan dengan berbagai pihaknya. Publik dalam PR juga tentunya harus memiliki suatu batasan tertentu. Dalam hal ini publik disamakan dengan pihak atau stakeholder yang dilayani oleh PR karena memiliki kepentingan dengan perusahaan. Rhenald Kesali (2004:11) mengklasifikasikan publik ke dalam 5 kelompok: Publik Internal dan Publik Eksternal. Di sini publik dibedakan menurut posisinya terhadap perusahaan.

28 13 Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal. Di sini publik dibedakan menurut skala prioritas perusahaan. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan. Di sini publik dibedakan menurut intensitasnya berhubungan dengan perusahaan. Proponents, Opponents, dan Uncommited. Di sini publik dibedakan menurut keberpihakannya pada perusahaan. Silent Majority dan Vocal Minority. Di sini publik dibedakan menurut cara publik menyatakan suaranya. Interstudi School of Public Relations dalam Soemirat dan Ardianto (2002:16) membagi publik ke dalam tujuh macam sesuai ruang lingkup berdasarkan kepentingan masing-masing: Masyarakat sekitar. Masyarakat digolongkan sesuai bidang usaha masing-masing. Karyawan perusahaan. Karyawan digolongkan sesuai dengan berbagai macam karakteristik yang melekat padanya. Pers, Radio, Televisi. Pers dibedakan sesuai dengan luas bidang lingkupnya. Konsumen dan pemasok. Konsumen dan pemasok digolongkan sesuai dengan intensitas mereka melakukan aktifitas dan karakteristik lain yang berbeda-beda. Investor. Perusahaan biasanya akan menggunakan cara berkomunikasi yang berbeda pada kelompok investor yang berbeda. Distributor. Distributor adalah mengani barang dalam ukuran partai besar.

29 14 Pemuka pendapat atau opinion leader. Publik adalah pihak atau kelompok yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Kelompok atau pihak tersebut bisa berasal dari dalam organisasi ataupun dari luar. Kepentingan yang dimiliki pun berbeda-beda. Dilihat dari hubungan kontaknya, ada yang memiliki kepentingan langsung dan tidak langsung. Dilihat dari waktu pemenuhan, ada yang kepentingannya mendesak dan tidak mendesak. Dilihat dari intensitas, ada yang berhubungan rutin secara berkala dan tidak rutin bahkan direncanakan untuk masa depan. Dilihat dari keberpihakan, ada yang berpihak kepada perusahaan dan tidak berpihak kepada perusahaan. Namun pada intinya, semua pihak atau kelompok tersebut perlu berkomunikasi dengan perusahaan dan sebaliknya, perusahaan perlu berkomunikasi dengan pihak-pihak tersebut. Grunig dan Hunt (1992) mengidentifikasi bahwa ada empat model yang berkembang dalam perjalanan PR. Model yang pertama adalah press agentry. Press agentry mulai ada sejak pertengahan abad ke-19 yaitu ketika PR mulai membentuk sebuah bagian sendiri dan terpisah dalam suatu organisasi atau perusahaan. Press agentry merupakan sebuah model publisitas. Model yang kedua muncul di awal abad ke-20, yaitu the public information model. Model ini dikembangkan sebagai sebuah respon organisasi atau perusahaan untuk menindaklanjuti jika tersiar kabar yang kurang baik tentang citra perusahaan. Praktisi PR cenderung akan menginformasikan kebaikan dan kelebihan perusahaan namun hal tersebut bisa dijamin kebenaran dan keakuratannya. Model ini dilakukan pertama kali oleh Ivy Lee, the father of public relations.

30 15 Baik press agentry model maupun the public information model menggunakan pendekatan komunikasi satu arah. Keduanya biasanya dilakukan melalui media untuk memberikan sebuah informasi tertentu. Hal ini menyebabkan distorsi beberapa informasi yang seringkali terlewat. Model yang ketiga adalah two-way asymmetrical model. Model diperkenalkan berdasarkan sebuah penelitian sains yang telah dilakukan sebelumnya tentang komunikasi dua arah. Model ini diperkenalkan oleh Bernays. Two-way asymmetrical model merupakan model komunikasi dua arah yang pertama. Di dalamnya dinyatakan bahwa praktisi PR tidak saja memberikan informasi mengenai perusahaannya tetapi juga menerima masukan dari publiknya. Model komunikasi dua arah yang kedua adalah two-way symmetrical model. Model ini juga merupakan model PR yang keempat. Model keempat ini bukan saja berisi tentang memberikan informasi dan menerima masukan tetapi juga mencapai kesamaan makna. Di dalamnya tercakup beberapa hal sebagai berikut: menyatakan kebenaran, interpretasi satu sama lain antara klien dan publik, serta ada pengertian pihak manajemen terhadap publik seperti pengertian publik terhadap pihak manajemen. Dapat dikatakan model keempat merupakan penyemurnaan dari model ketiga untuk mencapai sebuah keseimbangan Peran dan Fungsi Public Relations Proses PR terus berjalan selama organisasi atau perusahaan tersebut berdiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses PR merupakan proses yang siklis. Selain siklis proses PR juga terus mengalami keberlanjutan. Jika satu program selesai maka akan dilanjutkan dengan program atau kegiatan lainnya.

31 16 Melihat hal tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa salah satu fungsi PR adalah menjaga keberlanjutan berdirinya organisasi tersebut. Fungsi-fungsi PR berbeda-beda seiring dengan tahapan proses PR. Fungsi tersebut akan tergambar pada tiap tahapannya. Cutlip dan Center (dalam Rhenald Kesali, 1994:82-85) menggambarkan proses PR seperti tercantum dalam Gambar 1. Pengumpulan Fakta Definisi Permasalahan Perencanaan dan Program Evaluasi Aksi dan Komunikasi Gambar 1. Siklus Fungsi PR Proses pada Gambar 1 telah menunjukkan gambaran yang jelas tentang proses PR yang tidak pernah berhenti. Proses PR berjalan seperti lingkaran. Ada tahap-tahap yang harus dilalui dan ketika telah sampai pada saat terakhir prosesnya akan kembali ke tahap paling awal. Fungsi PR disesuaikan dengan tahapan proses PR yang berkelanjutan tersebut. Iriantara (dalam Whellen dan Hunger, 1995:236) menyatakan bahwa fungsi PR disesuaikan dengan tahap yang sedang dilalui oleh organisasi atau perusahaan. Adapun tahap-tahap dan fungsi PR adalah seperti tercantum dalam Gambar 2. Seperti telah disebutkan sebelumnya, fungsi PR berbeda-beda disesuaikan dengan tahapan proses PR yang sedang terjadi. Menurut Iriantara, fungsi PR disesuaikan dengan tahapan perkembangan organisasi atau perusahaan. Sebuah

32 17 perusahaan bisa dipastikan pernah melewati tahap kelahiran, pertumbuhan dan kedewasaan sehingga fungsi PR secara garis besar adalah sama. PERTUMBUHAN -PR adalah bagian dari komunikasi pemasaran - Kesadaran mulai tumbuh - Menekankan pada ekspansi - Ada kendala sumber daya KEDEWASAAN Kegiatan PR diperlukan: - PR keuangan - employee relations -Mendukung pemasaran - Tanggung jawab corporate -Community Relations KELAHIRAN -Tak ada pemisahan fungsi dalam PR - Menekankan pada pemasaran dan pertumbuhan KEJATUHAN Kegiatan PR yang penting: - Manajemen krisis/isu -Mengelola harapan Gambar 2. Tahap Perkembangan Organisasi dan Public Relations Sumber: Iriantara dalam Gregory, 1996 Tahapan kejatuhan tidak dapat dipastikan terjadi pada setiap perusahaan. Kemungkinannya adalah setiap perusahaan mengalami sebuah krisis kecil tanpa benar-benar mengalami kejatuhan walaupun ada pula yang mengalaminya. Kejatuhan sendiri bisa digolongkan ke dalam dua jenis berdasarkan keefektifan PR dalam menjalankan fungsinya. Ada kejatuhan yang berhasil bangkit kembali karena PR berhasil mengatasi krisis/isu serta mengelola harapan, ada pula kejatuhan yang akhirnya menyebabkan tutupnya perusahaan karena PR tidak mampu menjalankan fungsi yang seharusnya dilaksanakan pada masa kejatuhan. Cutlip, Center dan Broom (2005:8-21) menyatakan bahwa fungsi PR meliputi semua aktifitas dan bidang-bidang: Publisitas, Iklan, Press Agentry, Public Affair, Manajemen Isu, Lobbiying, Hubungan Investor, dan Pengembangan.

33 18 PR sering mengalami kerancuan terkait dengan bidang-bidang fungsi di atas. PR seringkali dianggap hanyalah sebuah proses publisitas dari sebuah perusahaan karena publisitas merupakan salah satu fungsi yang paling terlihat oleh masyarakat sebagai publik perusahaan yang terbesar. Selain itu publik juga menganggap fungsi PR yang juga sering terlihat adalah melobi. Seperti diungkapkan di atas bahwa publisitas hanyalah salah satu bidang fungsi dari PR. Publisitas merupakan sumber informasi eksternal yang sering digunakan oleh media karena adanya nilai berita. Publisitas merupakan metode penempatan pesan yang tidak dapat dikendalikan karena sumber tidak membayar media atas penempatan informasi tersebut. Bidang fungsi lain dari PR adalah iklan. Berbeda dengan publisitas, iklan merupakan metode penempatan pesan yang dapat dikendalikan dalam hal waktu dan ruang karena pemasangannya dikehendaki dan dibayar oleh sponsor. Bidang fungsi PR yang selanjutnya sedikit mirip dengan publisitas, yaitu press agentry. Press agentry menciptakan cerita dan berita yang menarik agar media tertarik untuk memberitakannya sehingga menarik perhatian publik. Public affair memiliki fungsi yang lain lagi dengan bidang-bidang fungsi yanhg telah disebutkan. Bidang ini berfungsi membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dengan maksud mempengaruhi kebijakan yang dibuat publik. Salah satu fungsi lain yang juga sering terlihat dan sempat disinggung sebelumnya adalah melobi. Lobi meruapakan bagian yang berfungsi untuk membangun dan memelihara hubungan perusahaan dengan pemerintah. Adapun tujuan utamanya adalah mempengaruhi legislasi dan regulasi. Para pelobi harus

34 19 berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi karena dengan dasar yang kuat akan menentukan posisi lobi yang baik. Bidang fungsi PR selanjutnya adalah hubungan investor. Hubungan investor adalah bagian dari corporate public relations yang berfungsi membangun dan mengelola hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham dan pihak lainnya agar selalu saling menguntungkan dalam lingkungan keuangan agar nilai pasar menjadi maksimal. Bidang ini harus berfungsi dengan baik karena para stakeholder perusahaan merupakan salah satu penentu apakah perusahaan akan tetap bertahan atau tidak. Pengembangan merupakan bidang fungsi yang dimiliki oleh PR organisasi nirlaba. Bagian pengembangan berfungsi membangun dan mengelola sebuah hubungan dengan donor dan anggota, tujuannya adalah mempertahankan dukungan keuangan serta tenaga sukarela Strategi Public Relations Strategi hampir selalu disamakan dengan kata cara, padahal strategi merupakan sesuatu yang lebih luas dan kompleks. Menurut Simandjuntak, dkk (2003), strategi adalah cara untuk menyelesaikan sesuatu secara jangka panjang. Tentu saja tujuan strategi adalah pencapaian tujuan organisasi. Pembuatan strategi dapat dianalogikan dengan cara penempatan setangkai bunga mawar di tengah sebuah taman. Posisi penempatan mawar akan menentukan keindahan seluruh taman. Jika dirasa ada hal yang kurang pas, maka harus diubah, ditambah, atau bahkan dikurangi sesuatu. Jika terdapat keterbatasan untuk penyempurnaannya maka harus dicari alternatif yang terbaik.

35 20 Strategi adalah mengurus sesuatu secara menyeluruh sampai tercapainya titik yang dituju. Dalam organisasi, titik-titik yang dimaksud adalah visi, misi dan objective. Perbedaan ketiganya terletak pada jangka waktu pencapaiannya. Jika diurutkan dari yang tersingkat adalah objective atau goal, lalu misi, dan visi yang terpanjang waktu pencapaiannya. Hal-hal awal yang dilakukan untuk merencanakan strategi adalah menentukan misi dan goal sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Dalam sebuah organisasi, misi cenderung tidak mengalami perubahan sedangkan goal memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berubah karena harus disesuaikan dengan perkembangan atau perubahan yang terjadi. Perencanaan melibatkan banyak orang karena prosesnya menyangkut keseluruhan organisasi. Sebelum membuat rencana ke depan, juga harus dilakukan review dan analisis kegiatan organisasi yang telah atau pernah dilakukan. Tujuannya adalah agar bisa mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya diubah dan ditambahkan. Analisis lingkungan juga perlu dilakukan setelah review dan menentukan misi dan goal. Adapun tujuan dari analisis lingkungan adalah untuk mengetahui posisi organisasi baik dari pandangan publik internal maupun publik eksternal. Proses pembuatan strategi mulai dilakukan setelah menganalisis hal-hal di atas karena proses ini akan berpedoman pada hasil pengolahan dari data-data yang telah didapat. Simandjuntak, dkk (2003) menemukan dalam sebuah situs internet beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan strategi PR: 1.Obyek yang dilayani serta alasan pemilihan obyek tersebut 2.Apa kata penelitian

36 21 3.Sasaran PR 4.Rencana aksi Ada beberapa masalah yang sering ditemui dalam perencanaan PR. Masalah tersebut adalah pengimplementasian yang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan rencana tidak berhasil adalah misi dan tujuan atau goal yang terlalu abstrak, rencana yang kurang terinci, pimpinan yang kurang mendukung, rencana kurang matang karena terlalu meremehkan, serta terjadi perbedaan pendapat antara perencana dan pelaksana Manfaat-manfaat Khusus Public Relations Menciptakan identitas perusahaan merupakan salah satu tugas penting PR karena menyangkut seluruh aspek perusahaan dan menjadi wahana komunikasi baik internal maupun eksternal. Telah dijelaskan dalam bab sebelumnya tujuan dari identitas perusahaan adalah agar perusahaan memiliki ciri khas dan akhirnya mendapatkan pengakuan. Proses pembuatan identitas perusahaan melalui tahap yang cukup panjang karena sangat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi atau perusahaan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan serta pengorbanan yang dilakukan demi menciptakan identitas perusahaan yang terbaik. Begitu banyak biaya yang dihabiskan untuk berbagai keperluan. Salah satu hal yang sangat duperhatikan juga adalah keseragaman, misalnya dalam hal logo dan warna. Salah satu perusahaan yang menerapkan keseragaman adalah Jawatan Pos Inggris. Lembaga tersebut memiliki armada pengiriman paket kilat yang bernama Parcel Force. Agar armada tersebut bisa dibedakan dari perusahaan lain, maka semua

RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I

RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO. Oleh: SISKA TRIANA I RESPON MAHASISWA TERHADAP STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS GRUP ORANG TUA DALAM PEMASARAN PRODUK WAFER TANGO Oleh: SISKA TRIANA I3406111 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Hubungan Masyarakat merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah memiliki bagian PR sebagai

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengetahuan Konsumen Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA (Kasus Dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan) ANGGA TAMIMI OESMAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis Manajemen Isu dan Manajemen Krisis Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi Strategi pengelolaan hubungan dengan para stakeholder di saat krisis: Pengenalan publik eksternal suatu organisasi, Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan global dan perkembangan teknologi yang tinggi membuat persaingan usaha yang semakin ketat dan mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi public relations di organisasi terus mengalami peningkatan. Perkembangan ilmu komunikasi telah menghantarkan public

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. farmasi harus dapat diterima dengan baik oleh publik atau stakeholder-nya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. farmasi harus dapat diterima dengan baik oleh publik atau stakeholder-nya. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia usaha di bidang farmasi yang semakin pesat, untuk dapat mempertahankan eksistensinya, sebuah perusahaan farmasi harus dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI :ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PILIHAN PAKET-PAKET ISI ULANG PULSA IM3 PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA. Nama Mahasiswa : Nurul Mudjarwati NPM. : 0642010109 Jurusan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era sekarang, media massa sangat berkembang pesat di Indonesia. Media massa merupakan suatu informasi dalam kehidupan modern, media massa biasa dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh teknologi yang semakin modern oleh karena itu peran

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

PERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan)

PERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan) PERIKLANAN (, Perkenalan Periklanan) Apa itu periklanan? Periklanan itu simpel. Periklanan adalah tentang membuat sebuah pesan dan mengirim pesan tersebut kepada seseorang, dengan harapan mereka akan bereaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya zaman, maka perdagangan bertambah maju dan pesat. Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen semakin banyak, baik dalam jumlah maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Salah satu teknologi yang berkembang paling pesat adalah internet. Seperti yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar 2.1.1 Pengertian dan Definisi Public relations Istilah Public relations berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu Publik, yang artinya publik, rakyat, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen William Albright mengungkapkan definisi komunikasi dalam buku yang dikutip oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pariwisata di kota Jakarta semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan iklan di Indonesia sangat berkembang pesat, oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia berlombalomba meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran seorang Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan menjadi semakin penting. Menurut Cutlip (2009:6), PR adalah fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Human Relations Modul ke: Public Relations dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Public Relations dalam Manajemen Manusia adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Periklanan

Konsep-Konsep Periklanan Modul 11 Konsep-Konsep Periklanan Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dunia periklanan. 1. Pendahuluan Kita telah berkenalan dengan semiotik sambil menerapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI / SEMESTER I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI / SEMESTER I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI / SEMESTER I Penyusun: ISLAMIATI (140412605399) Offering I PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dieroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tanggapan responden terhadap strategi komunikasi public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen terhadap produk mereka. Syarat agar suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Pembentukan citra ini tidak lepas dari peran Public Relations (PR)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Pembentukan citra ini tidak lepas dari peran Public Relations (PR) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti menginginkan pembentukan citra yang positif dalam perusahaannya. Pembentukan citra ini tidak lepas dari peran Public Relations (PR) dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten)

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) NUR PUTRI AMANAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1). BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ini menimbulkan kerugian bagi negara-negara tertentu yang belum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ini menimbulkan kerugian bagi negara-negara tertentu yang belum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan kata yang tidak asing lagi didengar oleh masyarakat dunia pada saat ini. Adanya keterbukaan sistem perekonomian mengakibatkan keterbukaan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX (Studi Pada Penduduk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan

Lebih terperinci