BAB I MANAJEMEN DAN BADAN USAHA
|
|
- Fanny Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I MANAJEMEN DAN BADAN USAHA MANAJEMEN I. Pengertian Manajemen A. George R. Terry Manajemen adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan bantuan orang lain. B. L. Gulick Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mengajarkan bagaimana sistem kerja sama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. C. Frederick Winslow Taylor Manajemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam sebuah perusahaan dan organisasi. D. Prof. Oei Liang Lee Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan. E. Prof. Dr. Mr S. Prajudi Atmosudirdjo Manajemen adalah penyelenggaraan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai kebutuhan. F. Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. II. Unsur-unsur Manajemen A. Manusia (Man) B. Uang (Money) C. Bahan baku ( Material) D. Mesin (Machine) E. Metode (Method) F. Pasar (Market) III. Bidang-bidang Manajemen A. Manajemen Perkantoran Menurut William Leffingwell dan Edwin Robinson, manajemen perkantoran merupakan perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta penggerakkan pegawai yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, meng organisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakansecara tertib sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. B. Manajemen Produksi Manajemen produksi merupakan kegiatan pengaturan secara maksimal faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan skill) agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. C. Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 1
2 inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara maksimal fungsifungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan. D. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dikenal dengan istilah pembiayaan, pembelanjaan, atau permodalan yang dilakukan dalam suatu rumahtangga baik individu, perusahaan, maupun rumah tangga pemerintah. Manajemen keuangan merupakankegiatan memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan. Kegiatan utamanya, yaitu menentukan sumber dana yang diperlukan, mengelola dana yang diperoleh dari aktivitas ekonomi, serta menentukan penggunaan alokasi sumber dana yang diperlukan untuk melakukan aktivitas ekonomi. E. Manajemen Personalia manajemen personalia merupakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan IV. Fungsi Manajemen Top Managem ent Midle Management Lower Management 1. Manajemen puncak atau manajer senior (top management) memiliki posisi sebagai dewan direksi, direktur utama (CEO= Chief Executive Officer), serta pimpinan lainnya, seperti direktur keuangan dan direktur pemasaran. Adapun tugas dari manajemen puncak adalah membuat rencana umum badan usaha dan membuat keputusan-keputusan penting. 2. Manajemen menengah (midle management) memiliki posisi sebagai manajer pabrik atau manajer divisi. Oleh karena itu, para manajer menengah lebih banyak terlibat dalam kegiatan proses produksi dan bertanggung jawab atas keputusankeputusan jangka pendek. Manajer menengah juga bertanggung jawab membuat rencana operasional untuk merealisasikan rencana umum dari manajer puncak. Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 2
3 3. Manajemen pengawasan atau supervisor garis pertama (lower management) memiliki posisi sebagai manajer kantor. Manajer pengawas bertugas sebagai pelaksana rencana yang dibuat oleh manajer menengah. Manajer pengawas juga bertanggung jawab untuk Klasifikasi dari fungsi-fungsi manajemen tersebut berbeda menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut. (1) George R. Terry, membagi fungsi manajemen menjadi: perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); pelaksanaan (actuating); pengendalian (controlling). (2) Henry Fayol, membagi fungsi manajemen menjadi: perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); pemberian komando (commanding); pengoordinasian (coordinating); pengendalian (controlling). (3) Koontz dan O Donnell, membagi fungsi manajemen menjadi: perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); penyusunan pegawai (staffing); pengarahan (directing); pengendalian (controlling). (4) James Stoner, membagi fungsi manajemen menjadi: perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); memimpin (leading); pengendalian (controlling). Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 3
4 BADAN USAHA I. Pengertian Badan Usaha dan Perusahaan A. Badan Usaha Badan Usaha ialah organisasi yang menyatukan sumber daya produksi ( faktor produksi ) untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan. B. Perusahaan Perusahaan ialah suatu unit kesatuan sumber daya untuk memproduksi barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Perbedaan antara badan usaha dan perusahaan, adalah sebagai berikut. 1. Badan usaha merupakan tempat berlangsungnya proses organisasi ekonomi, sedangkan perusahaan merupakan tempat kegiatan teknis untuk menghasilkan barang dan jasa. 2. Badan usaha didirikan dengan tujuan mencari laba, sedangkan perusahaan memiliki tujuan hanya untuk melakukan proses produksi. 3. Dalam mencapai tujuannya, suatu badan usaha dapat memiliki lebih dari satu perusahaan. 4. Badan usaha selalu memiliki perusahaan, sedangkan perusahaan tidak selalu di bawah satu badan usaha. 5. Tempat berdirinya badan usaha tidak harus sama dengan tempat berdirinya perusahaan, yaitu tempat di mana perusahaan tersebut berada. II. Jenis Badan Usaha atau Perusahaan 1. Berdasarkan lapangan usahanya a. Usaha agraris Usahanya meliputi: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan b. Usaha pertambangan Usahanya meliputi: penggalian tambang golongan A, B, dan C c. Usaha industri Usahanya meliputi: pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi d. Usaha perdagangan Usahanya meliputi membeli dan menjual barang tanpa merubah bentuk e. Usaha jasa Usahanya meliputi: angkutan, perbankan, asuransi, audit, konsultan, dan sebagainya. 2. Berdasarkan besar kecil usahanya: a. Perusahaan kecil Menurut UURI No. 9 Tahun 1995 kriteria perusahaan kecil antara lain: jumlah modal bersih paling banyak dua ratus juta rupiah hasil penjualan tahunan paling banyak satu milliar rupiah b. Perusahaan besar Perusahaan besar adalah perusahan yang modal, hasil penjualan dan kegiatannya melebihi dari kriteria perusahaan kecil III. Bentuk Hukum Badan Usaha A. Usaha Perorangan Usaha perorangan adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan (satu orang) yang bertanggung jawab penuh atas perusahaannya sampai pada kekayaan pribadinya (bukan hanya kekayaan perusahaan). Kebaikannya: Pemilik berhak semua laba yang diperoleh perusahaan; Pemilik berhak atas seluruh kekayaannya; Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 4
5 Pengelolaanya sederhana, sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat; Rahasia perusahaan terjamin Keburukannya: Bila kemampuan pemilik kurang, maka perusahaan sulit berkembang; Kelangsungan usaha tidak terjamin; Kredit yang diperoleh relatif kecil. B. Firma Firma adalah bentuk usaha yang didirikan dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.semua pemilik bertanggung jawab penuh atas perusahaan, laba biasanya dibagi berdasarkan perbandingan modal. Untuk mendirikan firma dengan akte notaris dan harus didaftarkan pada panitera pengadilan. Kebaikannya: jumlah modal yang dikumpulkan dapat lebih besar dari dua orang atau lebih; risiko kerugian dan seluruh utang firma ditanggung bersama; pemilik firma dapat melakukan pembagian kerja dalam kepemimpinan menurut keahliannya masing-masing; lebih mudah dalam mendapatkan kredit usaha; pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik karena melalui musyawarah di antara pemilik; hasil usaha dapat lebih baik karena usaha dijalankan secara bersama-sama; kelangsungan usaha firma tidak bergantung pada seorang pemilik sehingga tercipta adanya kesinambungan usaha. Kelemahannya: Pengambilan keputusan lambat karena harus bermusyawarah Kerugian akibat kesalahan salah satu anggota ditanggung bersama Tidak ada pemisahan kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik C. Persekutuan Komanditer Persekutuan komanditer adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha dengan menyerahkan modal saja atau dengan menyerahkan modal dan tenaga. Persekutuan komanditer disebut juga CV (Commanditaire Vennootschap). Untuk mendirikan persekutuan komanditer harus dengan akte notaris dan didaftarkan pada panitera pengadilan. Anggota yang menyerahkan modal dan tenaga disebut anggota aktif yang bertanggung jawab tidak terbatas dan menjalankan usahanya. Sedang anggota yang hanya menyerahkan modal saja disebut anggota pasif yang bertanggung jawab terbatas pada modal yang disetor dan tidak menjalankan usaha Persekutuan komanditer dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu persekutuan komanditer diam-diam, terang-terangan, dan dengan saham. 1) Persekutuan Komanditer Diam-Diam Persekutuan komanditer diam-diam adalah persekutuan yang belum terangterangan menyatakan diri sebagai persekutuan komanditer, karena bentuk komanditer ini tidak diberitahu kepada pihak ketiga. Akan tetapi dalam kenyataannya, secara intern persekutuan tersebut telah menjadi persekutuan komanditer yang ditunjukkan oleh adanya salah seorang atau beberapa orang sekutu telah menjadi sekutu komanditer. 2) Persekutuan Komanditer Terang-Terangan Persekutuan komanditer terang-terangan merupakan persekutuan komanditer yang secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai persekutuan Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 5
6 komanditer kepada pihak ketiga. Hal tersebut dapat dilihat pada telah dibuatnya akta pendirian CV oleh notaris dan didaftarkan pada daftar nama perusahaan. 3) Persekutuan Komanditer dengan Saham Persekutuan komanditer dengan saham, pada dasarnya tidak berbeda dengan persekutuan komanditer terang-terangan, hanya modalnya terdiri atas sahamsaham. Hal ini dikarenakan dalam mengembangkan usahanya, Kebaikannya: Kelangsungan perusahaan lebih terjamin Resiko ditanggung bersama Pembagian kerja dapat diatur sesuai kemampuan pemilik Modal lebih besar karena bila butuh modal dengan menambah anggota pasif Perolehan kredit lebih mudah dan lebih besar Keburukannya: Pengambilan keputusan lambat karena harus bermusyawarah Kerugian akibat kesalahan salah anggota aktif anggota pasif ikut menanggung Tanggung jawab tidak terbatas bagi anggota aktif D. Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang modalnya terdiri atas sejumlah saham atau sero. Pemilik saham berhak mendapat bagian keuntungan (dividen) dan tanggung jawabnya terbatas pada modal yang ditanam. Menurut UURI No. 1 Tahun 1995 beberapa ketentuan yang berhubungan dengan perseroan terbatas, antara lain: a. Akta pendirian Perseroan terbatas didirikan dengan akta pendirian yang disahkan notaris yang berisi pernyataan berdirinya perseroan terbatas dan anggaran dasar yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku. b. Pengakuan Badan Hukum Akta pendirian perseroan terbatas yang disahkan notaris disampaikan kepada menteri Kehakiman untuk mendapat persetujuan dan pengesahan sebagai badan hukum serta diumumkan dalam Berita Negara. Salah satu syarat untuk mendapat persetujuan modal dasar perseroan terbatas sekurang-kurangnya Rp ,00, paling sedikit 25 % modal dasar harus sudah ditempatkan, dan paling sedikit 50 % modal yang telah ditempatkan harus sudah disetor. c. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas antara lain berwenang untuk mengesahkan laporan direksi, memberhentikan dan mengangkat direksi/komisaris dan menentukan kebijakan umum.rups minimal diadakan sekali dalam setahun, hak suara berdasarkan saham yang dimiliki. Keputusan RUPS berdasarkan musyawarah bila tidak tercapai diambil berdasarkan suara terbanyak. d. Go Public Bila perseroan terbatas ingin menambah modal, dapat mengeluarkan saham baru yang ditawarkan lebih dahulu kepada pemegang saham lama baru sisanya dijual kepada pihak lain lewat bursa saham (efek) dengan izin dari Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM). Dari uraian tersebut perseroan terbatas dibedakan: PT Tertutup Adalah PT yang sahamnya hanya dimiliki oleh beberapa orang atau badan tertentu, saham yang dikeluarkan atas nama Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 6
7 PT Terbuka (Tbk) Adalah PT yang sahamnya diperjualbelikan secara bebas di bursa saham, saham yang dikeluarkan atas tunjuk Kebaikannya: dapat menghimpun modal lebih besar kelangsungan hidup terjamin mudah memindahkan hak milik tanggung jawab pemegang saham terbatas pemegang saham memiliki suara dalam RUPS kerja direksi dapat diawasi oleh komisaris saham dapat dipindahtangankan tanpa mengubah akta pendirian Keburukannya: mendirikannya lebih sulit biaya mendirikan besar pajak yang harus dibayar besar partisipasi pemegang saham terhadap perusahaan kurang diantara pemegang saham tidak saling mengenal rahasia perusahaan kurang terjamin E. Perusahaan Negara/ Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMD Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan 1) Maksud dan tujuan pendirian BUMN, yaitu: a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan perekonomian negara pada khususnya; b. mengejar keuntungan; c. menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan memadai d. bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; e. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat f. dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; g. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha h. golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. 2) Kegiatan BUMN harus sesuai dengan maksud dan tujuannya serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. a. Perusahaan Jawatan (Perjan) Perusahaan jawatan adalah badan usaha milik negara yang dibina oleh suatu departemen. Ciri-ciri perjan: modalnya disediakan oleh pemerintah melalui anggaran tujuannya memberi pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan prinsip efisiensi agar tidak rugi statusnya sebagai unit pelaksana teknis, pegawainya sebagai pegawai negeri pemimpinnya diangkat oleh departemen/ menteri dengan sebutan kepala pengawasannya dilakukan oleh Inspektorat Jendral Departemen Contoh: Sekarang tidak ada b. Perusahaan Umum (Perum) Perum adalah badan usaha milik negara yang dibina Departemen Keuangan selaku pemegang saham dan Departemen teknis terkait. Ciri-ciri Perum: seluruh sahamnya dimiliki pemerintah dan untuk menambah modal diizinkan meminjam Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 7
8 tujuannya memberikan pelayanan umum kepada masyarakat dan sekaligus mencari laba untuk negara statusnya sebagai badan hukum yang organisasinya diatur dengan undang-undang khusus pemimpinnya disebut sebagai direksi yang diangkat bersama oleh Departemen Keuangan dan Departemen Teknis Pengawasannya oleh Dewan Pembina yang diangkat oleh pemerintah Contoh: Perum Peruri, Perum Pegadaian, Perum Hyang Sri, Perum Damri, Perum Bulog, Perum Perumnas 6. Perusahaan Perseroan (Persero) Persero adalah badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Ciri-ciri Persero: seluruh atau sebagian modal sahamnya dikuasai pemerintah tujuannya mencari laba sebagai sumber pendapatan negara statusnya sebagai badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas yang harus tunduk pada KUHD pimpinannya dipegang oleh dewan direksi yang diangkat dan bertanggung jawab kepada peerintah pengawasannya dilakukan oleh dewan komisaris yang diangkat oleh pemerintah Contoh: PT PLN, PT Telkom, PT Pos Indonesia, PT Bank BRI, PT Bank BNI, PT Bank Mandiri, PT Bank BTN, PT GIA, PT MNA, PT Kimia Farma, PT Perhutani, PT Perkebunan, PT Krakatau Steel, PT Semen Gresik, PT Semen Nusantara, PT Pertamina, PT Angkasa Pura, PT ASDP, PT Nataur, PT DI, PT Pusri, PT PT KAI, PT Pelni, PT Taspen, PT Askes, PT Cipta Niaga, PT PAL, PT Pindad, PT Indosat, dan sebagainya 7. Perusahaan Daerah/ Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan daerah adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh daerah, baik daerah tingkat I/ provinsi maupun daerah tingkat II/ kabupaten/kota, yang keuntungannya sebagai sumber pendapatan daerah. Kebaikan: 1. Kelangsungan hidup terjamin. 2. Tidak mengalami kesulitan modal karena modal berasal dari kakayaan negara atau daerah yang dipisahkan. 3. Status pegawai diatur oleh Peraaturan Pemerintah atau Daerah sehingga menimbulkan rasa aman bagi para karyawan. 4. Jika menderita kerugian, yang menanggung adalah pemerintah. 5. Menjalankan usaha vital yang jarang di anggap oleh pihak swasta. 6. Pengawasan disalurkan terhadap semua anggota organisasi secara berjenjang dan berkesinambungan sehingga tujuan BUMD akan dapat terwujud. Kelemahan: 1. Pegawai kurang disiplin karena banyak mendapatkan fasilitas negara. 2. Birokrasi pemerintah yang panjang membuat BUMN dan BUMD tidak efisien dalam melakukan tugas. 3. Keterbatasan kemampuan dan keahlian dalam mengelola BUMN dan BUMD sehingga sering menderita kerugian Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 8
9 Contoh: BUMD milik pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta: PD Purosani, PD Tarumartani, PD Arga Jasa, PD Bank BPD BUMD milik pemerintah kabupaten Bantul: PD BPR Bank Pasar, PDAM, PD Aneka Darma 8. Gabungan badan usaha a. Trust Adalah gabungan beberapa badan usaha yang meleburkan diri menjadai badan usaha baru lebih besar. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor (Bank Exim), Bank Pembanguan Indonesai (Bapindo) b. Holding Company Adalah suatu badan usaha yang menguasai beberapa badan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham beberapa badan usaha tersebut. Contoh: Temasex Holding (milik Singapura) membeli saham PT Indosat dan PT Telkomsel c. Concern Adalah gabungan beberapa badan usaha untuk memecahkan masalah yang sama dari beberapa badan usaha. Contoh: gabungan beberapa badan usaha sejenis (pengusaha bakpia pathuk) untuk membeli barang dagang secara bersama-sama agar harga lebih murah dan mendapat potongan d. Kartel Adalah gabungan beberapa badan usaha sejenis untuk melakukan perjanjian tertentu. kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi Contoh: Para pedagang buku di Taman Pintar Yogyakarta dalam menetapkan harga buku Kartel Produksi Adalah kartel yang bersepakat untuk menetapkan jumlah produksi agar dalam pasar tidak terjadi kelebihan produksi Contoh: Negara-negara yang tergabung dalam OPEC dalam produksinya diatur dengan ditetapkan jatah produksinya Kartel Daerah (Rayon) Adalah kartel yang bersepakat untuk menetapkan daerah pemasaran agar tidak terjadi persaingan dalam daerah tertentu Kartel Harga Adalah kartel yang bersepakat dalam menetapkan harga secara sama agar tidak terjadi persaingan harga Contoh: sepeda motor Yamaha Mio J dibeberapa toko sepeda motor Honda di Yogyakarta harganya sama. Kartel Syarat Adalah kartel yang bersepakat dalam menentukan syarat-syarat, seperti: syarat penjualan, syarat pembayaran, syarat penyerahan dan lain-lain. Kartel pembagian keuntungan Adalah kartel yang bersepakat dalam menentukan pembagian keuntungan secara bersama-sama e. Joint Venture Adalah gabungan/ kerjasama perusahaan asing dengan perusahaan dalam negeri. Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 9
10 F. Badan Usaha Milik Swasta Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ihi memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya, BUMS dapat digolongkan menjadi tiga kelompok berikut. 1) Badan usaha swasta nasional adalah badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta dalam negeri dan modalnya berasal dari dalam negeri. Contoh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Air Mancur. 2) Badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta asing dan modalnya berasal dari luar negeri. Contoh PT Freeport Indonesia, PT Ericsson, dan City Bank. 3) Badan usaha swasta campuran (ventura) adalah badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta asing dan swasta dalam negeri secara bersama-sama. Contoh PT Indosat, PDAM Jaya, dan PT Aqua Golden Mississippi. G. Badan Usaha Koperasi Koperasi berasal dari kata co dan operation. Co artinya bersama, sedangkan operation artinya bekerja sama. Koperasi didefinisikan sebagai kumpulan yang beranggotakan orang-orang yang secara sukarela bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan Koperasi: Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, tujuan koperasi sebagai berikut: 1. memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. 2. ikut membangun tatanan perkoperasian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasiladan UUD Diktat Ekonomi XII IPS SMA 1 Bantul 10
Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional
Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Pengertian Manajemen Dari segi seni: Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui l ipekerjaan orang lain (Mary Parker Foller) 1 Pengertian Manajemen
Lebih terperinciekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk badan usaha beserta kelebihan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3 Bentuk-bentuk Badan Usaha Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si ORGANIZING Proses pengorganisasian Cara organisasi mengalokasikan & menugaskan kegiatan-kegiatan kepada para
Lebih terperinciBadan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc
Badan Usaha Agribisnis Rikky Herdiyansyah SP., MSc BADAN USAHA AGRIBISNIS Badan usaha atau corporate merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor produksi yang
Lebih terperinciTemplate Standar Powerpoint
Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi
Lebih terperinciBAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi
BAB 2 Bentuk Organisasi Bisnis Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
BAB 3 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung
Lebih terperinciPengertian Badan Usaha
Menurut Dominick Salvatore (1989) bahwa pengertian badan usaha adalah suatu organisasi yang mengombinasikan dan mengordinasikan sumber sumber daya untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang barang
Lebih terperinciBUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha
Downloaded from: justpaste.it/ekonomi BUMN Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara. Ciri-ciri
Lebih terperinciUniversitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam
Lebih terperinciEKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian
EKONOMI Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Disusun Oleh : Graciella Stevani G. (XI MIA 2) Gyfta Aditya W. (XI MIA 2) Afri Emilia Sembiring (XI MIA 8) Christine Widya (XI MIA 8) Pengertian BUMN (Badan
Lebih terperinciURAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA
URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA Badan usaha bisa diartikan sebagai suatu kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau memberikan layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis,
Lebih terperinciBAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA
BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA 1. Bentuk Yuridis Perusahaan Bentuk-bentuk perusahaan/ badan usaha berdasarkan kepemilikannya secara hukum adalah sebagai berikut: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN adalah
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Pengantar Bisnis BENTUK-BENTUK BADAN USAHA By Nina Triolita, SE, MM Pertemuan Ke - 3 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami bentuk pemilikan perusahaan Memahami lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank Memahami
Lebih terperinciModul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Fakultas FEB Pengantar Bisnis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Bentuk Kepemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, BUMN dan BUMD
Lebih terperinciKEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.
DODI ARIF, SE.,MM. Faktor yang harus diperhatikan : a. Modal yang dimiliki dan modal tambahan untuk pengembangan. b. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan. c. Rencana pembagian laba. d. Besar
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS) ORGANISASI BISNIS / BADAN USAHA adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Perbedaan Badan Usaha
Lebih terperinciBENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro
BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro Pengertian Badan Usaha Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.
Modul ke: Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fatmah Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciModul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri
Lebih terperinciekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis
Pengantar Bisnis Modul ke: Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pertimbangan Menetapkan
Lebih terperinciBentuk bentuk Perusahaan
Bentuk bentuk Perusahaan Pemilihan Jenis Usaha Latah/Trend Ketrampilan Peluang Gagal Menjalankan Bisnis.???? Ketidakcocokan dalam : Pemilihan Jenis Usaha Perdagangan Produksi Jasa Bentuk Usaha Individu,
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tatap Muka 4 Pengantar Bisnis Dr. Arissetyanto
Lebih terperinciPertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S
Lebih terperinci6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM
MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN 6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM IRSYADI SIRADJUDDIN TOPIK PERTEMUAN 1. Langkah Pengumpulan Data 2. Pengertian Aspek Hukum 3. Jenis Badan Hukum 4. Jenis Izin Usaha
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.
Modul ke: 04Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciSekretari
Kompetensi Dasar Menganalisis Bentuk-bentuk perusahaan Materi BUMN Koperasi Swasta BENTUK BADAN USAHA BUMN KOPERASI SWASTA BUMN Suatu bangun usaha yang didirikan oleh Negara dan kepemilikannya dipegang
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Usaha perseorangan Firma CV PT Yayasan Bangun-bangun
Lebih terperinciTRY OUT UJIAN NASIONAL III
MUHAMMADIYAH MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI A Alamat: Jl. Kapas No. 7 Telp. 542937 Fax. 562545 Yogyakarta 55166 TRY
Lebih terperinciBentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE
Bentuk-Bentuk Badan Usaha Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE Badan Usaha Usaha atau perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Nomor 7 Tahun 2010 Seri E Nomor 7 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH (PD)
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN 1. Perusahaan Perseorangan 2. Firma 3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap) 4. Perseroan Terbatas 5. Yayasan 6. Koperasi 7. Perusahaan yang dikendalikan pemerintah Beberapa
Lebih terperinciBENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah Perusahaan Perorangan, Perusaha- an Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 9. MANAJEMEN DAN BADAN USAHALATIHAN SOAL BAB 9. Planning. Organizing. Staffing. Actuating.
SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 9. MANAJEMEN DAN BADAN USAHALATIHAN SOAL BAB 9 1. Pada saat akan mengadakan kegiatan pentas seni akhir tahun, siswa mengajukan proposal anggaran sejumlah Rp 20.000.000,00
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perusahaan 1. Definisi Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat terusmenerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan
Lebih terperinciApa Perjan, Persero dan Perdin
Apa Perjan, Persero dan Perdin Pengasuh Prof. Dr. Kyai H. Ahmad Mudlor, SH Oleh M. Kholil Mahasiswa Semester 6 Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Halaqoh
Lebih terperinciNOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,
NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global
Lebih terperinciPENGERTIAN PERUSAHAAN
PENGERTIAN PERUSAHAAN UU NO.1 TH 1987 Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan dan bekerja serta berkedudukan dalam wilayah RI untuk
Lebih terperinciTEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERORANGAN Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perus
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VIII MANAJEMEN Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciKemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama.
dengan yang lain, dan nama untuk firma dapat diambil dari nama salah satu atau beberapa anggota. a. Kebaikan Firma Jumlah modal relatiif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK BADAN USAHA
1.1 PERUSAHAAN PERSEORANGAN BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha, modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan
Lebih terperinciBab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya
Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan usaha yang ikut serta dalam kegiatan
Lebih terperinciJENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG
PENGANTAR BISNIS JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG KEMUDIAN DILENGKAPI DALAM BEBERAPA PERATURAN PERUNDANGAN JENIS BADAN USAHA INI DAPAT DIKLASIFIKASIKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG
1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DARI PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH ANEKA KARYA KABUPATEN BOYOLALI MENJADI PERSEROAN TERBATAS
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN UNIT PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (PT) DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN STATUS BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (PD. BPR SYARIAH)
Lebih terperinciBUMN DAN BUMD. Anggota Kelompok:
BUMN DAN BUMD Anggota Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. PENGERTIAN BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara. Di Indonesia,
Lebih terperinciB. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pelaku perekonomian? 2. Jelaskan macam-macam pelaku ekonomi nasional?
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik dalam negeri maupun diluar
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK BADAN USAHA
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Tujuan Pembelajaran: Pada akhir pembelajaran peserta memahami definisi dari badan usaha dan mengerti pertimbangan yang harus diambil dalam menetapkan badan hukum Pada akhir pembelajaran
Lebih terperinciHUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH
HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH PENGERTIAN PERUSAHAAN : MENURUT HUKUM : PERUSAHAAN ADALAH MEREKA YG MELAKUKAN SESUATU UTK MENCARI KEUNTUNGAN DGN MENGGUNAKAN BANYAK MODAL (DLM ARTI LUAS),
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan
Lebih terperinci- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI
- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinciModul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen
Modul ke: 04 M. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri 1.
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN NAMA DAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BANDUNG MENJADI PERSEROAN
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD BPR) BANK WONOSOBO
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 20 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. GARUT BANGUN SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria
Bentuk-Bentuk Usaha Dosen : Anna Fitria LEGALITAS BADAN USAHA (1) keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha faktor legalitas ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA
No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM TERKAIT PENGATURAN BUMD
TINJAUAN HUKUM TERKAIT PENGATURAN BUMD www.citygastrk.com I. LATAR BELAKANG Sejak diundangkannya Undang-Undang (UU) No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
Lebih terperinciPASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan
ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN
Lebih terperinciPembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.
Manajemen Koperasi 2 Organisasi Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : 20 orang Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Sekunder
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN YAPEN
BUPATI KEPULAUAN YAPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAN DAERAH PT. YAPEN MANDIRI SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciMenelaah Permenkumham no 1/2016 tentang PT Hukum Penanaman Modal Asing serta Peranan Notaris saat ini di Era Pasar Bebas
Menelaah Permenkumham no 1/2016 tentang PT Hukum Penanaman Modal Asing serta Peranan Notaris saat ini di Era Pasar Bebas Disampaikan pada Diskusi Bulanan ICCA Juli 2016 Jakarta, 22 Juli 2016 Sebagai negara
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY PERSEROAN TERBATAS BHUMI PANDANARAN SEJAHTERA (PERSERODA) KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH JALAN TOL KABUPATEN PASURUAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS JALAN TOL KABUPATEN PASURUAN DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA MAKASSAR MENJADI PERUSAHAAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang
Lebih terperinciPERUSAHAAN DAN BADAN USAHA
PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA PERUSAHAAN Kesatuan teknis dari kegiatan produksi yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa JENIS PERUSAHAAN MENURUT LAPANGAN USAHANYA Perusahaan Ekstraktif Perusahaan Agraris
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinci4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Modul ke: 4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Hirdinis Mansyur, SE, MM. Program Studi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 668 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) SERANG BERKAH MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 21 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Ekuitas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 21 tentang Akuntansi Ekuitas disetujui dalam Rapat Komite Prinsip
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) TAMAN JURUG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 9 2006 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PT. TIRTA GEMAH RIPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang
Lebih terperinciPerusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha
Badan Usaha Diskusi kelompok Pilih Badan Usaha menurut kesepakatan kelompok Mengapa kelompok sdr memilih Badan Usaha tersebut Mengapa kelompok sdr tidak memilih Badan Usaha yang lain Hasil Diskusi Kelompok
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinci3. ASPEK HUKUM BADAN USAHA OLEH: ANDRI HELMI M, SE., MM
3. ASPEK HUKUM BADAN USAHA OLEH: ANDRI HELMI M, SE., MM BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN PENGERTIAN 1. BADAN USAHA Kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktorfaktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
Menimbang : a. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH KATINGAN JAYA MANDIRI MENJADI PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPELAKU PELAKU EKONOMI
PELAKU PELAKU EKONOMI Pertemuan 5 Page 1 PENGERTIAN Pelaku ekonomi merupakan pihakpihak yang melakukan kegiatan ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi Kegiatan ekonomi: Konsumsi Produksi Distribusi Page
Lebih terperinciBUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH
1 BUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG
Lebih terperinciMateri Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 29 Materi Minggu 6 Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik 6.1 Direksi Corporate Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 5 tentang
Lebih terperinciModul ke: Pengantar Bisnis
Modul ke: 04Fakultas Septiani Ekonomi Pengantar Bisnis Pertimbangan menetapkan bentuk pemilikan bisnis Alternatif bentuk pemilikan bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, Koperasi, BUMN
Lebih terperinci