BAB 2 TINJAUAN TEORI
|
|
- Sucianty Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Intelligence atau inteligensia adalah seorang yang pandai melakukan pengetahuan yang dimilikinya. Dengan pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, walaupun seseorang banyak memiliki pengetahuan, tetapi bila ia tidak dapat melaksanakan dalam praktik, maka ia tidak dapat digolongkan dalam inteligensia. Dengan kata lain, inteligensia adalah kemampuan manusia untuk memproleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktik. Hal ini berarti kemampuan berfikir dan menalar. Pada batas-batas tertentu artificial intelligence memungkinkan komputer dapat menerima pengetahuan dari input manusia dan menggunakan pengetahuannya itu melalui simulasi proses penalaran dan berfikir manusia untuk memecahkan berbagai masalah. Bagian utama artificial intelligence adalah pengetahuan atau knowledge, suatu pengertian tentang beberapa wilayah subjek yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Walaupun komputer tidak mungkin mendapat pengalaman atau belajar dan meneliti seperti manusia, tetapi ia dapat memperoleh pengetahuan yang dibutuhkannya itu, melalui upaya yang diberikan oleh seorang pakar manusia. Dengan basis pengetahuan dan kemampuan untuk menarik kesimpulan menggunakan inferensi, komputer dapat disejajarkan sebagai alat bantu yang dapat digunakan secara praktis dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Pada gambar berikut ditunjukkan penerapan konsep AI dalam komputer.
2 Komputer INPUT (Question, Problem)) KNOWLEDGE BASE INFERENCING CAPABILITY OUTPUT (answer, solution,etc) Gambar 2.1 Penerapan Konsep AI dalam komputer Dengan teknik pelacakan basis pengetahuan untuk mencari fakta dan hubungannya yang relevan, komputer dapat mencapai satu atau lebih solusi aternatif pada masalah yang diberikan. Basis pengetahuan komputer dan kemampuan inferensi telah meningkatkan daya guna komputer bagi manusia. 2.2 Sistem Pakar Secara umum sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat meyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya. Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain: 1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. 2. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3 3. Menurut Girattano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar (Sri Kusumadewi, 2003). Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Kusrini, 2006). Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Kusrini, 2006): 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu. 2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu. 3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer. 4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya. 5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
4 Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain (Sri Kusumadewi, 2003): 1. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar. 2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, meningkatnya kualitas pekerjaan ini disebabkan meningkatnya efisiensi kerja. 3. Menghemat waktu kerja. 4. Menyederhanakan pekerjaan. 5. Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah tiada. 6. Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar. Di mana sebuah sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai di mana saja. Di samping memiliki beberapa manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain (Sri Kusumadewi, 2003): 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya. 3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar. Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Selain itu, sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Suatu sistem pakar disusun dalam tiga modul utama (Kusrini, 2006), yaitu:
5 1. Modul Akusisi Pengetahuan Pada saat sistem berada pada modul ini, sistem menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya. 2. Modul Konsultasi Pada saat sistem berada pada posisi ini, sistem memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem. 3. Modul Penjelasan Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh). Secara umum ada beberapa kategori dan area permasalahan sistem pakar, yaitu: 1. Interpretasi: Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah. 2. Prediksi: Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. 3. Diagnosis: Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati. 4. Desain: Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu. 5. Perencanaan: Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. 6. Debugging dan Repair: Menentukan dan menginterprestasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. 7. Instruksi: Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek. 8. Pengendalian: Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. 9. Selection: Mengidentifikasikan pilihan terbaik dari sekumpulan kemungkinan.
6 10. Simulation: Pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem. 11. Monitoring: Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan Komponen Sistem Pakar Komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah: 1. Antarmuka Pengguna (User Interface) Antarmuka pengguna merupakan perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan sistem. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai. 2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain. 3. Akusisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan merupakan tranformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer. Terdapat empat metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol, observasi pada pekerjaan pakar dan induksi aturan dari contoh. 4. Mesin Inferensi Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan permodelan proses berfikir manusia.
7 5. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan. 6. Workplace Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja yang digunakan untuk merekam hasil-hasil dan kesimpulan yang dicapai. 7. Perbaikan Pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2. LINGKUNGAN KONSULTASI LINGKUNGAN PENGEMBANGAN Pemakai Antar Muka Fakta tentang Kejadian tertentu Fasilitas Pen jelasan Basis Pengetahuan: Fakta dan aturan Aksi yang direkomendasikan Mesin Inferensi Knowledge Enginner Akuisisi Pengetahuan Pakar Blackboard Solusi, Rencana Perbaikan Pengetahuan Gambar 2.2 Komponen sistem pakar
8 2.3 Teknik Pelacakan Basis pengetahuan hanyalah sekumpulan fakta yang terkait tentang suatu subjek, juga merupakan kumpulan informasi yang telah terorganisasi. Pemanfaatan basis pengetahuan yang telah tersimpan dalam memori komputer diperlukan beberapa jenis mekanisme inferensi yang mengacu pada basis pengetahuan agar dapat melakukan penalaran dan mengambil kesimpulan. Jika basis pengetahuan telah dibangun, maka akan dengan mudah menjawab pertanyaan penting, memecahkan masalah, menyadap keahlian, dan mengambil suatu keputusan penting. Metode penggunaan basis pengetahuan yang utama adalah pelacakan, yaitu teknik mencari jawaban atau pertanyaan dengan cara menguji berbagai alternatif yang ada dengan cara trial and error. Pelacakan mengarah pada fakta-fakta baru dan akhirnya sampai pada suatu jawaban atau solusi. Dalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak menemukan. Sehingga pencarian merupakan teknik yang penting dalam Artifisial Inteligence (AI). Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem berdasar kecerdasan adalah kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan. Keberhasilan dan kualitas pencarian diukur dari empat cara, yaitu: 1. Kelengkapan (Completeness) Apakah algoritma pencarian menjamin untuk mendapatkan sebuah penyelesaian jika ada penyelesaian. 2. Optimal (Optimality) Apakah algoritma pencarian akan mendapatkan penyelesaian optimal (misal: penyelesaian dengan biaya lintasan minimun) 3. Kekompleksan waktu (Time Complexity) Berapa lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. 4. Kekompleksan ruang (Space Complexity) Berapa banyak memori yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian.
9 Terdapat beberapa algoritma pendukung pencarian yang dapat digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan yang kompleks, misalnya: algoritma Depth First Search, algoritma Bread First search, algoritma Trial and error searching, algoritma Tree Search, Optimun Searching, dan Best First Searching Algoritma Depth First Search (DFS) Pada algoritma DFS, pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah kanan. Node yang di kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam belum ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan ke level sebelumnya. Demikian seterusnya sampai ditemukannya solusi. Jika solusi ditemukan, maka tidak diperlukan proses backtracking (penelusuran untuk mendapatkan jalur yang diinginkan). Beberapa kelebihan dari algoritma DFS adalah pemakaian memori hanya sedikit karena hanya menyimpan lintasan yang aktif saja. Selain itu kelebihannya adalah jika solusi berada pada level yang paling dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat. Misal suatu ruang keadaan masalah ditunjukkan dengan suatu seperti gambar berikut ini.
10 S A B C E D F G Gambar 2.3 Tree untuk Algoritma Depth First Search Dalam pencarian menggunakan algoritma DFS, simpul-simpul yang paling dalam pada tree yang akan dicari paling awal. Sebagai contoh pada Gambar 2.3. Urutan pencarian keadaan awal (S) sampai keadaan tujuan (G) adalah dimulai dari node S, kemudian ke node A, kemudian ke node B, kemudian ke node C, setelah itu akan melewati node B kembali dan menuju ke node E, selanjutnya akan menuju node D, setelah itu akan menuju node F setelah melewati node E, dan yang terakhir akan menuju node G. Adapun algoritma DFS berisi antara lain: 1. Bentuk satu elemen Queue yang terdiri dari root node. 2. Until Queue empty, atau goal sudah dicapai, maka tentukan apakah elemen pertama dalam Queue adalah goal node. a. Jika elemen pertama adalah goal node, maka keluar.
11 b. Jika elemen pertama tidak goal, maka remove elemen pertama dari Queue dan add anak elemen pertama. 3. Jika goal node sudah ditemukan maka sukses maka yang lain gagal. Keuntungan penggunaan algoritma ini adalah sebagai berikut. 1. DFS membutuhkan memori yang kecil karena hanya simpul dalam path yang disimpan. 2. DFS mungkin menemukan sebuah solusi tanpa menguji banyak jangkauan pencarian. Hal ini berlawanan dengan algoritma Bread First Search dimana semua bagian dari pohon harus diuji sampai ke level n sebelum simpul n+1 dapat diuji. Hal ini perlu jika banyak solusi yang tersedia. DFS berhenti ketika salah satu solusi ditemukan. Proses pencarian ini akan dengan cepat mencapai kedalaman ruang pencarian. Jika diketahui bahwa lintasan solusi problema akan panjang, maka pencarian DFS tidak memboroskan waktu untuk melakukan pencarian sejumlah besar keadaan dangkal dalam graf problema. Pencarian DFS jauh lebih efisien untuk pencarian dengan banyak percabangan, karena tidak perlu harus mengevaluasi semua simpul pada suatu tingkat tertentu pada daftar open. Ruang yang dipakai dalam proses pencarian ini merupakan fungsi linier dari panjang lintasan. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa algoritma lain yaitu algoritma Bread First Search dan Best First search. Kedua algoritma ini juga dapat digunakan sebagai inferensi dalam mendapatkan solusi dalam permasalahan dalam sistem pakar. Dimana masingmasing algoritma mempunyai kekurangan dan kelebihan Algoritma Bread First Search (DFS) Prosedur pencarian pelebaran pertama (bread-first search) akan dilakukan dengan mencari semua lintasan yang panjangnya 1 (yang panjangnya berhingga), dan kemudian
12 akan mengamati semua lintasan dengan panjang 2 (yang panjangnya juga berhingga). Proses ini terus dilanjutkan sampai semua lintasan dengan panjang N telah diamati, sehingga solusipun dapat diproleh. Akibatnya, prosedur ini akan menjamin ditemukannya solusi. Namun, terdapat tiga yang menjadi persoalan utama sehubungan dengan prosedur tersebut yaitu: 1. Memerlukan memori yang besar. Jumlah simpul (node) di setiap tingkat dari pohon (tree) bertambah secara ekspononsial terhadap jumlah tingkat, dan kesemuanya itu harus disimpan sekaligus. 2. Membutuhkan sejumlah besar pekerjaan, khususnya jika lintasan solusi terpendek cukup panjang. Karena jumlah simpul yang diperlukan untuk diperiksa bertambah secara eksponensial. 3. Ketidakrelevanan operator akan menambah jumlah simpul yang harus diperiksa dengan sangat besar. S A B C D E F G H Gambar 2.4 Tree untuk Algoritma Bread First Search
13 2.3.3 Algoritma Best First Search Algoritma best first search merupakan metode yang membangkitkan suksesor dengan mempertimbangkan harga dari setiap node, gambar dibawah ini akan mengilustrasikan langkah-langkah yang dilakukan oleh algoritma best first search. Pertama kali, dibangkitkan dari node A. Kemudian semua sukseor A dibangkitkan, dan dicari harga yang minimal. Pada langkah 2, node D dibangkitkan, kemudian harganya akan dibandingkan dengan harga node B dan C. Ternyata harga node B paling kecil dibandingkan harga node C, E, dan F. Sehingga B terpilih dan selanjutnya akan dibangkitkan semua suksesor B. Demikian seterusnya sampai ditemukannya node tujuan. A A A B C D B C D E F A B C D G H E F Gambar 2.5 Langkah Algoritma Best First Search
14 2.4 Penyakit Paru Penyakit paru adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat menghilangkan nyawa manusia. Di bawah ini beberapa penyakit paru adalah sebagai berikut. 1. Pneumonia Pneumonia merupakan salah satu penyakit paru yang menyebabkan suatu daerah perselubungan yang berbatas tegas yang didalamnya terdapat daerah yang masih terisi udara dan atau bronkhi yang berisi udara (air bronchogram). Biasanya pneumonia meyebabkan adanya opasitas yang tidak jelas dan tersebar pada beberapa bagian paru. Pasien yang dicurigai menderita pneumonia akan ditemukannya gejala berikut. a. Demam b. Batuk c. Sesak nafas d. Nyeri pleuritik. Pengobatan Pemberian oksigen kepada pasien, dan melakukan analisis gas darah sebelum memulai terapi oksigen 2. Alveolitis Alveolitis merupakan penyakit paru akibat hipersensifitas terhadap inhalasi debu organik dan mungkin terjadi akut, subakut atau kronis. Pasien yang dicurigai menderita alveolitis ditandai dengan gejala berikut. a. Sesak nafas b. Demam c. Terjadi penurunan berat badan d. Terjadi derak yaitu inspirasi lambat bilateral yang terdengar biasanya didaerah basis paru, tetapi kadang-kadang diseluruh lapangan paru.
15 Pengobatan Pemberian kortikosteroid 3. Trombo-emboli Akuta Trombo-emboli Akuta merupakan jenis penyakit paru yang diakibatkan obstruksi yang banyak pada sirkulasi paru. Pasien yang dicurigai menderita penyakit tomboemboli Akuta adalah sebagai berikut. a. Sesak nafas b. Nyeri dada c. Terjadi Hemoptitis d. Berkeringat. Pengobatan Pemberian Antikoagulan dengan heparin dalam dosis awal unit dilanjutkan dengan infus intravena terus menerus unit setiap jam. Berikan oksigen kepada pasien 4. Pneumotoraks Pneumotoraks merupakan penyakit paru yang diakibatkan masuknya udara dalam rongga pleura. Pasien dicurigai menderita penyakit ini ditandai dengan gejala sebagai berikut. a. Sesak nafas b. Suara nafas menderu c. Pucat. Pengobatan: Pengeluaran udara dari rongga pleura yaitu dengan melakukan aspirasi sederhana. 5. Hipoventilasi.
16 Hipoventilasi merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh kegagalan ventilasi pada paru. Pasien dicurigai menderita penyakit ini ditandai dengan gejala sebagai berikut. a. Terjadi diuresis yaitu mimpi buruk yang sering terjadi atau terbangun pada malam hari akibat sesak nafas. b. Sakit kepala di pagi hari c. Terjadi penurunan libido d. Mengantuk sepanjang hari. Pengobatan Jangan memberikan oksigen tanpa melakukan pengukuran gas darah sebelum dan selama pengobatan. Jangan memberikan sedatif. Jika pasien gemuk, diet harus dilaksanakan.
MENGENAL SISTEM PAKAR
MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR
BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan
Lebih terperinciUntung Subagyo, S.Kom
Untung Subagyo, S.Kom Keahlian ahli/pakar pengalihan keahlian Mengambil keputusan Aturan kemampuan menjelaskan Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh
Lebih terperinciSistem Pakar Dasar. Ari Fadli
Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu bagian dari intelegensia semu(artificial intelligence), dimana definisi dari Intelegensia
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id
Lebih terperinciPEMAKAI SISTEM PAKAR UTHIE
SISTEM PAKAR KONSEP sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari waktu ke waktu semakin berkembang dan meningkat pesat. Perkembangan ini ditandai dengan semakin mudahnya
Lebih terperinciSistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH
DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan
BAB VI SISTEM PAKAR 6.1 Pendahuluan Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat
Lebih terperinciSistem Pakar Pertemuan 5. Diema Hernyka S, M.Kom
Sistem Pakar Pertemuan 5 Diema Hernyka S, M.Kom Materi Bahasan A. Definisi B. Keuntungan dan kelemahan C. Konsep Dasar D. Tujuan Dan Fungsi Sistem Pakar E. Bentuk Sistem Pakar F. Struktur Sistem Pakar
Lebih terperinciPendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR
(Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID Resi Resmiati¹, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS
SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer
Lebih terperinciDefinisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya
Sistem Pakar Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Referensi Giarrantano, J. and G.Riley bab
Lebih terperinciTEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI
TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI 1. Definisikan masalah dengan tepat 2. Analisa masalahnya 3. Representasikan task knowledge 4. Pilih dan gunakan representasi dan teknik reasoning Untuk mendefinisikan
Lebih terperinciPERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE
PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE Luky Agus Hermanto, ST., MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence ( AI ) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang berhubungan dengan pengotomatisan tingkah laku cerdas. AI adalah
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciSistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015
Sistem Kecerdasan Buatan Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi Bahan Bacaan : Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence. Russel, Artificial Intelligence Modern Approach 2 bagian utama kecerdasan buatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
Lebih terperinciBy: Sulindawaty, M.Kom
By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti
Lebih terperinciPROGRAM SISTEM PAKAR DALAM MEMBANTU CALON MAHASISWA MENENTUKAN MINAT STUDI DI UNIVERSITAS
Seminar NasionalTeknologiInformasi 2016 A17 PROGRAM SISTEM PAKAR DALAM MEMBANTU CALON MAHASISWA MENENTUKAN MINAT STUDI DI UNIVERSITAS Amriana 1, Nurhani Amin 2 Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciMODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi
1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS
APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS Wenny Widiastuti 1, Dini Destiani 2, Dhami Johar Damiri 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON Bambang Yuwono, Ario Wibowo, Dessyanto Boedi P Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan
Lebih terperinciDefinisi Sistem Pakar
Artificial Intelligence 1 Pendahuluan Definisi Sistem Pakar Sistem Pakar merupakan aplikasi dari Artificial Intelligence pada satu bidang tertentu. (Giarrataro, 1994). Turban (1992), E.T. Keravnov.L. J,
Lebih terperinciGambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Konsep Dasar Sistem Pakar Sistem pakar adalah program komputer cerdas yang menggunakan pengetahuan dan prosedur-prosedur inferensi untuk menyelesaikan
Lebih terperinciMETODE PENCARIAN DAN PELACAKAN
METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN SISTEM INTELEGENSIA Pertemuan 4 Diema Hernyka S, M.Kom Materi Bahasan Metode Pencarian & Pelacakan 1. Pencarian buta (blind search) a. Pencarian melebar pertama (Breadth
Lebih terperinciSistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Balita Berbasis DFS
ISSN: 2089-3787 563 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Balita Berbasis DFS Huzainsyahnoor Aksad, Taufiqurrahman STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani KM. 33,3 Loktabat Banjarbaru e-mail: syahnooraksad@gmail.com,
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
Lebih terperinciPenerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe
Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe Harvei Desmon Hutahaean STMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara, Indonesia http : // www.penusa.ac.id, Email:
Lebih terperinciMETODE PENCARIAN BFS dan DFS
METODE PENCARIAN BFS dan DFS Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC)
ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC) Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Diperbarui 2016 Overview Pengertian Pencarian Heuristik Generate and Test Hill Climbing Best First Searching Latihan Pencarian Heuristik Merupakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) n ) Kecerdasan buatan adalah salah satu cabang ilmu komputer mempelajari ari dan meniru cara berfikir manusia dan diimplemtasikan pada
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA Tirtanusa Geovan Dhyva. 1), Zikria Firmaini Kiat 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan salah satu inovasi yang terdapat dalam bidang ilmu pengetahuan. Kecerdasan buatan telah dimulai sejak komputer modern pertama kali
Lebih terperinci2. PENGANTAR SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)
II Pengantar Sistem Pakar 1 2. PENGANTAR SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM) DEFINISI SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM): Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR
SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)
Lebih terperinciPERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK
PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan
Lebih terperinciAPLIKASI SHELL SISTEM PAKAR
APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR Yeni Agus Nurhuda 1, Sri Hartati 2 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Teknokrat Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam 9-11 Labuhan Ratu,
Lebih terperinciJurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR
SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR Dini MH. Hutagalung Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia mhdini@gmail.com ABSTRAK Sistem produksi ( production system) merupakan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB
SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB KONSEP DASAR SP Definisi: Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
Lebih terperinciSISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom
SISTEM PAKAR Entin Martiana, S.Kom, M.Kom EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR) Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. berkonsultasi dengan seorang pakar atau ahli. Seorang pakar adalah seseorang yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Ketika dihadapkan pada sebuah kasus dan diharuskan membuat suatu keputusan yang komplek untuk memecahkan suatu masalah, tidak jarang kita meminta nasehat atau berkonsultasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma Rachmawati 1, Dhami Johar Damiri 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah inggi eknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email
Lebih terperinciP12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta
P12 AI, ES & DSS A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 AI Artifical Intellegence Kecerdasan buatan Adalah aktifitas penyediaan mesin seperti komputer yang memiliki kemampuan menampilkan perilaku
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.
SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Cs Abstrak. Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dibuat berdasarkan
Lebih terperinciSistem Pakar Definisi (Lanjutan) & Aplikasi Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses.
Sistem Pakar Definisi (Lanjutan) & Aplikasi Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com PEMINDAHAN KEPAKARAN Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran
Lebih terperinciPengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan
Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan dengan sistem inferensi. Program merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL
SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut
Lebih terperinciSISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika
SISTEM PAKAR Jurusan Teknik Informatika DEFENISI SISTEM PAKAR DEFINISI SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM): Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya
Lebih terperinciStruktur Sistem Pakar
Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning
Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana
Lebih terperinciBab 2 2. Teknik Pencarian
Bab 2 2. Teknik Pencarian Bab ini membahas bagaimana membuat ruang masalah untuk suatu masalah tertentu. Sebagian masalah mempunyai ruang masalah yang dapat diprediksi, sebagian lainnya tidak. 1.1 Pendefinisian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge based system yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji
1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,
Lebih terperinciAPLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)
APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER) Khulaeshi Arjaz Al Falasany, Mc. Chambali, B.Eng.E.E, M.Kom Ginanjar Wiro S., M.Kom, Rais, S.Pd D3 Teknik Komputer
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inteligensi Inteligensi bukan merupakan kata asli yang berasal dari bahasa Indonesia. Kata Inteligensi adalah kata yang berasal dari bahasa latin, yaitu inteligensia. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu
Lebih terperinciBAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN
BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan,
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN (1)
ALGORITMA PENCARIAN (1) Permasalahan, Ruang Keadaan, Pencarian Farah Zakiyah Rahmanti Diperbarui 2016 Overview Deskripsi Permasalahan dalam Kecerdasan Buatan Definisi Permasalahan Pencarian Breadth First
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal pada Manusia Berbasis Web
Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal pada Manusia Berbasis Web Edy Susanto STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: edy@gmail.com Abstrak Sistem pakar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini
BAB II LANDASAN EORI 2.1. Penyakit Kulit Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak di permukaan tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini sepertinya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Definisi Sistem Pakar Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat beperilaku cerdas seperti manusia.
Lebih terperinciKecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni
Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2013 Outline Konsep Pencarian Pencarian
Lebih terperinciPengenalan Sitem Pakar
Pengenalan Sitem Pakar Sistem Pakar (Expert System) Diderifasikan dari term Sistem Pakar Berbasis Pengetahuan (Knowledgebased expert System) Merupakan sebuah sistem mengunakan pengetahuan manusia dan mengimplementasikannya
Lebih terperinciTeknik Informatika UII
Tugas ke Sistem Pakar Teknik Informatika UII Nilai 1 No. Mhs 06523288 Nama Novianti Puspitasari Individu Dosen Muhammad Hari Suharto Makalah bidang-bidang (disiplin) Kecerdasan Buatan (AI) (26 Februari
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit
Lebih terperinciExpert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi
Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer
Lebih terperinciSistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang
Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Joko Dwi Raharjo 1, M. Sofjan 2, Eksas Sugama 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana
Lebih terperinciSISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O
SISTEM PAKAR (Expert System) L/O/G/O Latar Belakang E/S Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya di puskesmas sangat sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan dokter spesialis
Lebih terperinciFeriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis
Lebih terperinciTujuan Instruksional
Pertemuan 4 P E N C A R I A N T A N P A I N F O R M A S I B F S D F S U N I F O R M S E A R C H I T E R A T I V E D E E P E N I N G B I D I R E C T I O N A L S E A R C H Tujuan Instruksional Mahasiswa
Lebih terperinci