BAB IV ANALISIS PERAN PAGUYUBAN ORANG TUA DALAM MENDUKUNG KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 01 KANDANG PANJANG PEKALONGAN
|
|
- Hadi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS PERAN PAGUYUBAN ORANG TUA DALAM MENDUKUNG KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SD MUHAMMADIYAH 01 KANDANG PANJANG PEKALONGAN A. Analisis Bentuk Kegiatan Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa Peran Paguyuban Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan, antara lain: 1. Pertemuan Rutin Bulanan Kegiatan rutin bulanan yang diadakan oleh paguyuban di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan telah diadakan sekitar 8 tahun. Hal ini di latar belakangi karena adanya keluhan-keluhan dari wali murid tentang pembelajaran anak, maka sekolah membentuk suatu wadah yaitu paguyuban orang tua. Dalam organisasi paguyuban orang tua tersebut bentuk kegiatan yaitu pertemuan rutin. Paguyuban orang tua tersebut dikelola oleh seluruh wali murid dalam satu kelas. Sedangkan jadwal pelaksanaan dari kegiatan rutin tiap bulannya disepakati bersama setiap awal tahun ajaran baru. Pertemuan rutin tersebut diawali setiap awal tahun ajaran baru pada hari ke-2. Pada pertemuan pertama membahas mengenai pembentukan 77
2 78 kepengurusan dari organisasi serta membahas jadwal pertemuan. Dalam pertemuan rutin tersebut guru berperan sebagai mediator/informan yang bertugas menyampaikan mengenai kegiatan pembelajaran, memberikan informasi tentang kesulitan belajar, memberikan informasi mengenai trik/pola pembelajaran/ pendampingan belajar di rumah, serta membuka ruang konsultasi/sharing tentang kondisi belajar anak baik itu di sekolah dan di rumah. Serta memberikan informasi seperti pada saat akan ulangan, menjelang UAS/UTS, program remidial, dan jadwal pembelajaran selama 1 bulan ke depan. Paguyuban orang tua tersebut rutin mengadakan perkumpulan setiap satu bulan sekali terkait dengan kegiatan sekolah, peraturan pemerintah (pemerintah pusat/daerah). Peraturan pemerintah pusat berkaitan dengan pendidikan, peraturan daerah menyangkut keseluruhan yang disampaikan oleh pemerintah pusat. Melalui kegiatan rutin tersebut orang tua ikut berpartisipasi terhadap pendidikan anaknya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Morrison mengenai keterlibatan orang tua yaitu : Orientasi pada tugas : harapan keterlibatan orang tua dalam membantu program sekolah yang berkaitan dengan staf pengajar, staf administrasi, sebagai tutor, melakukan monitoring, membantu mengumpulakn dana, membantu mengawasi anak apabila melakukan kunjungan luar. Bentuk peran serta orang tua tersebut merupakan yang diharapkan guru. Bentuk
3 79 peran serta yang lain yang termasuk dalam orientasi tugas adalah orang tua membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah Kegiatan Tahunan Selain kegiatan bulanan ada juga pertmuan rutin tahunan. Pertemuan rutin ini diadakan setiap satu tahun sekali. Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai evaluasi. Evaluasi ini dari wali murid kepada guru mengenai pembelajaran selama satu tahun pada proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan saran dan masukan baik itu kepada guru kelas ataupun kepada sekolah dalam rangka mendukung kualitas proses pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut wali murid diberikan kewenangan untuk memberikan masukan kepada wali kelas dan mengevaluasi mengenai pembelajaran yang telah diadakan selama satu tahun. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan yang diteliti oleh peneliti mengenai bentuk kegiatan paguyuban sesuai dengan penjalasan dari SH, EW, DW, WK, HJ, EA dan HS bahwa selain kegiatan rutin satu bulan ada kegiatan rutin tahunan. Hal ini sesuai dengan teori Morrison mengenai keterlibatan orang tua yaitu mau berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan proses pendidikan antara lain perencanaan kurikulum, memilih buku yang 1 William Stainback dan Susan Stainback, Bagaimana Membantu Anak Berhasil di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius,1999), hlm.7.
4 80 diperlukan sekolah, seleksi guru dan membantu menentukan standar tingkah laku yang diharapkan Kegiatan Sosial Selain kegiatan bulanan dan tahunan, kegiatan rutin paguyuban ada juga kegiatan sosial, kegiatan ini berupa kunjungan ke rumah anggota paguyuban. Kegiatan ini diadakan apabila ada wali murid yang sakit, melahirkan atau pun ada peserta didik yang sakit. Hal ini dimaksudkan untuk merekatkan antara wali murid yang termasuk anggota paguyuban. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu EA yang mengatakan bahwa apabila ada salah satu anggota paguyuban yang terkena musibah selalu berkunjung untuk sekedar mengucapkan bela sungkawa dan membantu sesuia dengan keikhlasan masing- masing. Hal ini sesuai dengan pendapat Sam Redding yang membagi 3 kategori keterlibatan orang tua dalam pendidikan : 1. Keterlibatan orang tua dengan anak-anaknya sendiri. 2. Keterlibatan orang tua dengan orang tua dari anak-anak yang lain, dan 3. Keterlibatan orang tua dengan sekolah tempat semua siswa itu belajar Ibid, hlm Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogjakarta: Hikayat Publishing, 2008), hlm.
5 81 B. Kualitas Proses Pembelajaran di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan Kualitas proses pembelajaran merupakan salah satu titik tolak ukur yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Tolak ukur berkualitas atau tidaknya suatu sekolah disesuaikan dengan tantangan era atau zaman. SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran selalu melakukan inovasi dan menambah wawasan pengetahuan baik itu kepala sekolah dan guru. Selain itu untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan maksimal pihak sekolah menyediakan sarana dan prasrana yang memadai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam rangka peningkatan kompetensi guru, guru di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan ikut berperan aktif menjadi peserta seminar baik itu tingkat kota maupun tingkat nasional. Selain itu mengikuti diklat dan penataran untuk menambah pengetahuan dalam pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru selalu menggunakan metode yang bervariasi disesuaikan dengan materi yang diajarkan hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan maksimal dan tidak memberikan rasa bosan dan jenuh pada peserta didik sehingga peserta didik bersemangat dalam menerima pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran guru juga menciptakan suasana yang demokratis sehingga memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal. Melalui kegiatan belajar mengajar yang demokratis
6 82 tersebut guru bukan hanya sumber satu-satunya melainkan peserta didik juga sebagai sumber belajar. Selain pemaparan di atas, dalam rangka mendukung kualitas proses pembelajaran sekolah juga menerapkan peraturan yang jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa tanggung jawab kepada masing-masing peserta didik serta melatih kedisiplinan. Lingkungan pembelajaran di desain sebaik mungkin agar memberikan rasa nyaman, kepuasan peserta didik dan memberikan inspirasi sehingga kualitas pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Reigeluth dan Merril yang dikutip oelh Hamzah B Uno dalam bukunya Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif bahwa kualitas pembelajran dapat di ukur melalui tiga strategi pembelajaran, yakni (1) strategi pengorganisasian pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran. 4 C. Peran Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran Paguyuban orang tua merupakan perkumpulan wali murid dalam suatu kelas yang bertujuan untuk membangun, menumbuhkan dan mendukung partisipasi, kepedulian dan tanggung jawab wali murid dengan memberikan saran dan masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. Paguyuban ini beranggotakan wali murid pada kelas masing-masing. Berdasarkan hasil 4 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2008), hlm
7 83 wawancara dan observasi terdapat beberapa peran paguyuban dalam mendukung kualitas proses pembelajaran, diantaranya : 1. Sebagai sarana komunikasi antara wali murid dan guru Di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan, para pendidik menyadari usaha guru dalam mengajar akan lebih efektif hasilnya apabila adanya keterlibatan orang tua dalam membantu pendidikan tersebut. Adanya komunikasi yang efektif antara guru dan wali murid akan memudahkan guru dalam memantau anak di rumah. Melalui komunikasi yang searah antara guru dan wali murid akan memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran, seperti contoh apabila pada saat pembelajaran memerlukan media untuk pembelajaran. Guru bisa berbicara langsung dengan wali murid sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud. Melalui kegiatan paguyuban wali murid dapat mengetahui perkembangan anak, dan dapat menjalin komunikasi yang baik antara sekolah dan wali murid. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh HJ, SS, DW, dan SG, bahwa menurut keempat informan menjelaskan bahwa peran paguyuban sendiri sebagai sarana berkomunikasi antara guru dan wali murid. Sejauh pengamatan penulis melalui observasi terlihat bahwa antara sekolah dan wali murid terjalin kerjasama yang baik. Hal itu terbukti kedekatan antara pihak sekolah dengan wali murid sehingga wali murid tidak merasa enggan untuk hadir ke sekolah.
8 84 Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sam Redding dalam buku Membangun Sekolah Efektif menjelaskan beberap tipologi keterlibatan orang tua yaitu Communicating (Maintaining a flow of information between parent and scholl) dengan kata lain yaitu berkomunikasi (memelihara satu arus informasi serasi antara orang tua dan sekolah) Sebagai sarana untuk memecahkan masalah yang berkaitan tentang proses pembelajaran Dalam kegiatan proses belajar mengajar tidak selamanya dapat berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan. Keragaman peserta didik terkadang menyulitkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui kegiatan paguyuban terjadi hubungan timbal balik antara guru kepada wali murid. Melalui kegiatan tersebut orang tua dapat mengetehui perkembangan anak di sekolah. Serta dijadikan sarana untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti saling sharing baik itu dari wali murid kepada wali murid yang lainnya, ataupun dari guru kepada wali murid atau sebaliknya. Hal ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang di hadapi oleh setiap wali murid dan terkadang permasalahan yang mereka hadapi sama sehingga melalui kegiatan paguyuban ini dijadikan sebagai sarana untuk memecahkan masalah tentang proses pembelajaran. 5 Ibid, hlm.221.
9 85 Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara dengan SZ, AR, KH, NR, dan SH yang mengatakan bahwa peran paguyuban yaitu sebagai sarana dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Pemaparan diatas juga sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. 6 Sedangkan menurut pasal 4 ayat 6 disebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memperdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan Sebagai mitra guru dalam memotivasi anak untuk belajar di rumah dan sekolah dalam rangka mendukung kualitas proses pembelajaran Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orang tua murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. 6 Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Citra Umbara, 2003), hlm Ibid., hlm. 8.
10 86 Hal ini sesuai dengan teori tentang keuntungan keikutsertaan keluarga dan masyarakat yang dikemukaan oleh Rhoda : Pertama, pencapaian akademik dan perkembangan kognitif siswa dapat berkembang secara signifikan. Kedua, orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya dalam proses pendidikan di sekolah. Ketiga, orang tua akan menjadi guru yang baik di rumah dan bisa menerapkan formula-formula positif untuk pendidikan anaknya. Keempat, akhirnya orang tua memiliki sikap dan pandangan positif terhadap sekolah. 8 Pemaparan diatas sesuai dengan hasil wawancara dengan EA, IM, dan HS yang mengatakan bahwa melalui paguyuban dapat mendukung proses pembelajaran serta memotivasi anak untuk terus belajar baik di sekolah dan rumah. Dari beberapa hasil pemaparan tersebut bahwa melalui adanya kerjasama yang baik antara wali murid dengan guru mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Serta guru juga dapat memantau perkembangan belajar anak di rumah dan wali murid dapat menyeimbangkan antara pembelajaran di rumah dan sekolah, sehingga murid dengan mudah memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. 4. Memberikan masukan kepada guru dan sekolah dalam mendukung kualitas proses pembelajaran Peran serta orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam rangka mendukung kualitas proses pembelajaran. Bukan hanya sekedar hadir 8 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model, dan Aplikasi, (Jakarta : PT. Grafindo, 2006 ), hlm. 125.
11 87 dalam pertemuan paguyuban melainkan keaktifan orang tua dalam rangka membantu perkembangan anak di sekolah sangat dibutuhkan. Melalui kegiatan rutin paguyuban wali murid diberikan kewenangan untuk memberikan masukan kepada wali murid. Baik itu mengenai pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan pemaparan 3 informan yaitu EW, WK dan MT mereka mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan tidak secara otoriter sekehendak dengan pihak sekolah. Namun apabila ada masukan yang itu berdampak positif terhadap proses pembelajaran baik itu sekolah ataupun wali kelas memberikan kewenangan untuk memberikan masukan tersebut. Dan guru juga menerapkan saran tersebut dalam kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini sesuai teori Saiful Sagala mengenai konsep tujuan manajeman berbasis sekolah yaitu Lebih spesifik lagi manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk : (1) menjamin mutu pembelajaran anak didik yang berpijak pada asas pelayanan dan prestasi belajar, (2) meningkatkan kualitas transfer ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa yang berbudaya, (3) meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan pemberdayaan melalui kemandirian, kreativitas, insiatif, dan inovatif dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya sekolah, (4) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
12 88 menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan dengan mengakomodir aspirasi bersama, (5) meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah, dan (6) meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang dicapai Ikut berperan dalam mendukung kualitas proses pembelajaran SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang merupakan sekolah yang memberikan kewenangan kepada semua wali murid untuk ikut berperan dalam mendukung kualitas proses pembelajaran. Untuk mengakomodir aspirasi bersama antar wali murid dibentuk paguyuban kelas. Melalui kegiatan paguyuban ini, orang tua bukan hanya dapat mengetahui perkembangan anak di sekolah tetapi wali murid diberikan kewenangan untuk ikut berperan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pemaparan diatas sesuai dengan pemaparan ibu NC yang mengatakan melalui kegiatan paguyuban membuka ruang dan memberikan kesempatan bagi wali murid untuk berperan dalam mendukung proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Shields yang dikutip oleh Nurkholis dalam buku Manajemen Berbasis Sekolah (Teori, Model dan Aplikasi) menyatakan bahwa reformasi pendidikan harus sampai pada hubungan antara sekolah dengan keluarga dan sekolah dengan masyarakat dengan cara melibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah baik 9 Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan Mutu, ( Jakarta : PT Nimas Multima, 2004), hlm
13 89 yang terkait langsung dengan kegiatan pembelajaran maupun noninstuksional. 10 D. Kendala yang dihadapi oleh Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran Dalam mendukung kualitas proses pembelajaran bukan hanya guru yang berperan, namun adanya kerjasama antara guru, orang tua dan sekolah diperlukan dalam mendukung kualitas proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pertemuan rutin paguyuban tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan tersebut. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan paguyuban sebagai berikut : 1. Kesibukan Orang Tua Sehingga tidak dapat menghadiri pertemuan rutin Dalam pertemuan paguyuban rata-rata semua wali murid mengahadiri pertemuan rutin. Hampir semua wali murid ikut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut dan berusaha untuk menghadiri petemuan rutin. Wali murid mengetahui perkembangan anak dan mendapatkan informasi mengenai sekolah, oleh karena itu wali murid selalu berusaha untuk menghadiri pertemuan tersebut. Pada saat acara pertemuan wali murid mendengarkan dengan seksama informasi yang diberikan oleh wali kelas. Dalam pertemuan rutin terkadang ada beberapa wali murid yang tidak dapat mengahadiri pertemuan. Hal ini dikarenakan kesibukan orang tua sehingga tidak dapat menghadiri acara tersebut. Hal ini berpengaruh sehingga tidak efektifnya penyampaian antara guru kepada wali murid. Hal 10 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model, dan Aplikasi, (Jakarta : PT. Grafindo, 2006 ), hlm. 126.
14 90 ini juga berdampak pada proses pembelajaran sehingga tidak dapat berjalan lancar. Karena pada dasarnya pada saat pertemuan rutin tersebut wali kelas menyampaikan mengenai pembelajaran satu bulan kedepan dalam mendukung proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat EW, HJ, AR, dan KH yang menyatakan bahwa terkadang orang tua tidak dapat mengahadiri pertemuan dikarenakan kesibukan. Namun menurut pemaparan dari wali kelas mengatakan kendala tersebut tidak menghambat dalam acara pertemuan rutin tersebut karena hanya beberapa yang tidak dapat menghadiri acara pertemuan. Selain itu, wali murid yang tidak dapat mengahadiri pertemuan rutin keesokan harinya menemui wali kelas untuk meminta informasi yang disampaikan pada saat acara pertemuan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sam Redding yang dikutip dalam buku Membangun Sekolah Efektif yang mengatakan faktor / kondisi yang menyatakan keterlibatan orang tua siswa tidak dapat menghadiri pertemuan yaitu : kesibukan kerja orang tua siswa sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk dapat membantu sekolah Suparlan, op.cit., hlm. 220.
BAB III. Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran. di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan
BAB III Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan Dalam bab tiga akan membahas tentang hasil penelitian dari data yang diperoleh.
Lebih terperinciBAB II KOMITE SEKOLAH DAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN
BAB II KOMITE SEKOLAH DAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN A. Komite Sekolah 1. Pengertian Komite Sekolah Komite Sekolah merupakan sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan
Lebih terperinciV. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks nasional, kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam pelaksanaannya seringkali
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan
67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan anak jalanan melalui pelatihan bermusik, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Proses pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
Lebih terperinciSIGNIFIKANSI PERAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
SIGNIFIKANSI PERAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) Al Darmono Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Manajemen Berbasis Sekolah merupakan penyerasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2014, Cet Pertama, hlm Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan (Asas & Filsafat Pendidikan), Arruz Media,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai banyak definisi, ahli yang satu dengan ahli yang lain terkadang memberi definisi yang bebeda tentang pendidikan. Perbedaan definisi pendidikan
Lebih terperinciJurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO
PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO Deni Eko Setiawan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email: Denny_r.madrid@yahoo.com Kian Amboro Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat
133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peran guru PKn dalam membentuk karakter disiplin siswa (Studi Deskriptif Analitis di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan serba canggih saat ini, pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dan esensial bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan masa depan dalam era globalisasi dan canggihnya teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cita-cita nasional yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Masa depan bangsa
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas
Lebih terperinciPenerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terkahir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran, Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinciPERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai
75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, juga guna meningkatkan mutu dan relevansi
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang bervariasi dan inovatif mempunyai tujuan untuk menimbulkan minat dan motivasi belajar peserta didik terhadap semua mata pelajaran di sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada manusia yang disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk generasi yang beriman dan memiliki ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mensukseskan rencana pemerintah dalam membentuk manusia Indonesia yang bermoral dan berkualitas maka pengembangan dunia pendidikan sangat diperlukan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan timbal balik antara guru dan murid yang baik. Untuk itu, selain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi belajar yang baik dan memadai sangat membutuhkan hubungan timbal balik antara guru dan murid yang baik. Untuk itu, selain menggunakan strategi belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang sifatnya umum bagi kehidupan manusia di bumi ini, dan tidak terlepas dari segala aktifitas yang dilakukan manusia itu sendiri. Manusia
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perbedaan pada siswa-siswanya. Siswa yang pandai akan terhambat kemajuannya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya proses pendidikan dan pengajaran dewasa ini di sekolah-sekolah masih berjalan klasikal, artinya seorang guru dalam menyampaikan materi kepada semua siswa
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tolak ukur bagi suatu bangsa. Pendidikan sangat berarti bagi seluruh bangsa di dunia ini. Lembaga pendidikan seharusnya mampu menciptakan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi metode discovery
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi metode discovery learning dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2009, hlm Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, LaksBang Media Tama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana penting untuk membangun dan membentuk potensi-potensi alamiah yang ada dibenak setiap individu. Pendidikan juga merupakan sesuatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya alam manusia merupakan inti dan titik berat dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Keberhasilan pencapaian pembangunan dimasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara merdeka yang sedang berkembang untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Indonesia adalah sebuah negara merdeka yang sedang berkembang untuk maju. Meskipun merdeka, dan terbebas dari masa penjajahan, seluruh rakyat Indonesia harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi guru merupakan pekerjaan yang mulia, sebab dari gurulah segala peradaban dimulai dan mengalami perkembangan yang sangat mengagumkan hingga detik ini. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan pendidikan yang baik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi merupakan satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena dengan adanya informasi kita dapat mengambil keputusan secara tepat. Informasi berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana
Lebih terperinciPENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN
PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN PKn Studi Kasus: Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Agama Islam ISSN:
Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN: 2460-6413 Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar Upaya Kepala Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang dihadapkan pada berbagai macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka setiap
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi reformasi pembangunan dalam upaya menyelamatkan kehidupan nasional yang tertera dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah terwujudnya masyarakat
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:
PENGARUH MINAT BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang palingmenentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian yang sentral, pertama dan utama. Figur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik diberbagai bidang, salah satunya yaitu kualitas pendidikan. Maju mundurnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan tersendiri, namun memberi sumbangannya agar tercapai tujuan lembaga pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Dalam hal ini pendidikan tidak
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan
BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN Pada bab IV akan membahas dari hasil penelitian tentang peran kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang akan memberikan kontribusi sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana atau tradisional ke masyarakat yang modern sangat mempengaruhi kehidupan. Akibat dari berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembelajaran agar berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L
No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar seseorang salah satunya dipengaruhi oleh faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan belajar seseorang salah satunya dipengaruhi oleh faktor internal yaitu motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MEMBENTUK ARIF BUDAYA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
PERAN GURU DALAM MEMBENTUK ARIF BUDAYA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Tarsisia Devi tarsisiadevi1@gmail.com PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ABSTRAK Artikel ini ditulis dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena pendidikan pada masa tersebut merupakan landasan atau fondasi bagi anak untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses pembelajaran mengandung serangkaian perbuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu saja menyangkut berbagai hal tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang saat ini tengah berlangsung, banyak sekali memunculkan masalah bagi manusia. Manusia dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya agar
Lebih terperinciTim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Keberhasilan proses pendidikan secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Faktor-Faktor Determinan Dalam Pembinaan Disiplin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak itu pula pada hakekatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Pada hakikatnya manusia membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang dialami Indonesia pada saat ini menyebabkan keterpurukan dunia usaha di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan suatu bangsa, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan sumber
Lebih terperinci2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VII-C di SMP Negeri 2 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran IPS, salah satu masalah yang
Lebih terperincia. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah
Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.
95 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan
Lebih terperinci